Pemikiran Pendidikan Islam Menurut K.H. Abdul Wahid Hasyim

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Pemikiran Pendidikan Islam Menurut K.H. Abdul Wahid Hasyim PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT K.H. ABDUL WAHID HASYIM SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas Dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I) Dalam Tarbiyah Dan Keguruan Oleh : SITI NUR ROHMAH NPM : 1411010210 Jurusan Pendidikan Agama Islam Pembimbing I : Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag Pembimbing II : Drs. Amirudin, M.Pd.I FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG TAHUN 2018/2019 PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM MENURUT K.H. ABDUL WAHID HASYIM Oleh : Siti Nur Rohmah ABSTRAK Perkembagan ilmu pengetahuan dalam dunia pendidikan telah membawa perubahan di hampir semua aspek kehidupan manusia. Perubahan dan perkembangan institusi pendidikan Islam di kalangan kaum tradisional hampir tidak pernah di sentuh, meskipun di temukan adanya persamaan di antara institusi pendidikan tradisional dengan institusi yang di kembangkan oleh kaum modernis. Adapun nama yang selalu harum berkaitan dengan pembaharuan di kalangan tradisional adalah Wahid Hasyim, seorang yang mempunyai kepedulian yang tinggi terhadap pendidikan kaum muslimin di Indonesia Khususnya dari kalangan kelompok tradisional. Abdul Wahid Hasyim telah dikenal sebagai seorang figur mata rantai yang menjembatani peradaban pesantren dengan peradaban islam modern. Penulis merumuskan permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana pemikiran pendidikan Islam menurut KH. Abdul Wahid Hasyim dan relevansinya dengan pendidikan di Indonesia. Adapun jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan informasi dengan bantuan bermacam-macam materi yang terdapat dalam kepustakaan, misalnya berupa buku-buku, catatan-catatan, makalah- makalah, dan lain-lain. Artinya permasalahan dan pengumpulan data berasal dari kajian kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa pemikiran pendidikan Islam KH. Abdul Wahid Hasyim di latar belakangi oleh kekecewaan nya terhadap perkembangan pendidikan Islam di era kolonial Belanda dan Jepang, yang di anak tirikan. Upaya yang di lakukan Wahid Hasyim dalam memajukan pendidikan Islam yang bisa kita rasakan hingga sekarang, yaitu masuk nya pelajaran agama di sekolah-sekolah umum, dan masuk nya pelajaran umum di Madrasah, Wahid Hasyim juga mengembangkan sistem pendidikan yang sudah ada, misalnya didirikannya PGA (Pendidikan Guru Agama) dan PTAIN (Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri) yang kemudian sekarang menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) dan sebagian kemudian berubah menjadi Universitas Islam Negeri (UIN). Kata Kunci : Pemikiran Pendidikan Islam K.H Abdul Wahid Hasyim ii iii iv MOTTO بِ ْس ِم هللاِ ال َّر ْحم ِن ال َّر ِحي ِم يَا أَيُّهَا الهذِي َه آمَىُىا إِذَا قِي َل لَ ُك ْم تَفَ هس ُحىا فِي الْمَ َجالِسِ فَافْسَ ُحىا يَفْ سَحِ هَّللاُ لَ ُك ْم ۖ َوإِذَا ُ قِي َل اوْشُ ُزوا فَاوْشُ ُزوا يَ ْزفَعِ هَّللاُ الهذِي َه آمَىُىا ِمىْ ُك ْم َوالهذِي َه أوتُىا الْ ِعلْ َم دَ َر َجاتٍ ۚ َو هَّللاُ بِ َما تَ ْعمَلُى َن َخبِي ز Artinya:“Hai orang-orang beriman apabila dikatakan kepadamu: "Berlapang- lapanglah dalam majlis", maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. Dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan”. (Q.S. Al- Mujadilah : 11)1 1 Departemen Agama RI, Al-Kahfi Mushaf Al-Qur’an (Bandung : CV Penerbit Diponegoro), h. 543 v PERSEMBAHAN Dengan menyebut nama Allah SWT dan rasa syukur yang tak terkira dan sebagai ungkapan terima kasih, Skripsi ini kupersembahkan kepada : 1. Kedua Orang tuaku tercinta, Bapak Bukhari dan Ibu Tasriyah terima kasih untuk semua jasa dan pengorbanan nya selama ini, do’a dan dukungan yang tak pernah henti untuk ku, dan tak pernah lelah memberikan bekal berupa moral dan material serta membesarkan ku dengan penuh kasih sayang. Sehingga bisa tercapai nya cita-citaku untuk bisa menyelesaikan pendidikan di UIN Raden Intan Lampung, semoga Allah SWT membalas semua jerih payah nya dengan berlipat ganda. 2. Teruntuk keluarga ku tersayang teh Supiyati, teh Susi Lawati, ka Ali Nur Kholis, ka Ahmad, teh Ti’ah dan adek ku Muhammad Ujer Ali terima kasih untuk semua doa dan dukungan kalian selama ini, kalian yang selalu memberikan motivasi dan dukungan di kala aku patah semangat. 3. Sahabat-sahabatku Sunaiyah, Septi Herliana, Sarah Rahmawati, Silvi Ulvina, Rahmat Wahyudi, Rina Lia, Sutiyah, dan teman-teman seperjuangan Jurusan Pendidikan Agama Islam angkatan 2014 khusus nya untuk kelas D. Yang senantiasa menyemangati dalam menyelesaikan skripsi ini. 4. Almamater UIN Raden Intan Lampung, tempat ku menuntut ilmu menyelesaikan pendidikan S1. vi RIWAYAT HIDUP Penulis di lahirkan di desa Kaliguha pada tanggal 30 Juli 1995 dari pasangan Bapak Bukhari dan Ibu Tasriyah. Penulis adalah anak ke-enam dari tujuh bersaudara. Adapun pendidikan yang pernah di tempuh, adalah sebagai berikut : 1. Sekolah Dasar Negeri 01 Pesawaran Indah, kecamatan padang cermin kabupaten Pesawaran lulus pada tahun 2008. 2. Madrasah Tsanawiyah Hasanuddin Kaliguha, kecamatan padang cermin kabupaten Pesawaran lulus pada tahun 2011. 3. Madrasah Aliyah Al-Hikmah Way Halim Bandar Lampung lulus pada tahun 2014. 4. Kemudian saat ini penulis sedang menempuh pendidikan S1 jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI), Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Lampung. Ketika Madrasah Aliyah penulis aktif di Pramuka, dan kesenian Mawalan, ketika di UIN pernah mengikuti UKM Puskima, pengalaman lain nya pernah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) pada tahun 2007 di Desa Tambah Rejo Kec. Gading Rejo Kab. Pringsewu, dan pada tahun yang sama pernah menjalankan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMKN 5 Bandar Lampung. Bandar Lampung Juli 2018 Penulis Siti Nur Rohmah NPM.1411010210 vii KATA PENGANTAR بِ ْس ِم هللاِ ال َّر ْحم ِن ال َّر ِحي ِم Puji syukur kehadirat Illahi Rabbi, yang telah melimpahkan segala nikmat, rahmat dan inayah-Nya, tiada kata yang pantas penulis ucapkan selain rasa syukur kepada-Nya. Sehingga skripsi ini dapat segera terselesaikan. Shalawat dan salam selalu tercurahkan kepada tauladan kita Nabi Muhammad SAW. Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membimbing, mendidik dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, untuk itu semoga Allah Swt membalas segala kebaikan semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini. Dengan mengharap ridha Allah SWT terimakasih kepada yang terhormat : 1. Prof. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd. sebagai Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Lampung. 2. Dr. Imam Syafe’i, M.Ag. selaku ketua jurusan PAI yang selalu memberikan nasehat yang beliau berikan selama penulis menjadi mahasiswa di jurusan PAI. 3. Dr. H. Jamal Fakhri, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Akademik I dan Drs. Amirudin, M.Pd.I selaku Dosen Pembimbing Akademik II yang telah bersedia meluangkan waktu, tenaga dan pikiran nya untuk memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyusunan skripsi ini. viii 4. Segenap Dosen Pengajar dan Karyawan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Lampung yang telah membantu dan membekali berbagai pengetahuan kepada penulis selama di bangku kuliah. 5. Kepala perpustakaan UIN Lampung yang telah meminjamkan buku Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan tugas akhir (skripsi) ini meskipun sudah di upayakan secara hati-hati, baik dalam menggunakan sumber referensi maupun penyajian dan sistematikanya, tentu masih terdapat banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis amat berharap semoga karya kecil ini dapat bermanfaat dan disempurnakan dimasa yang akan datang, demi dedikasi kita kepada ilmu pengetahuan. Semoga Allah selalu membimbing kita serta meridhoi nya. Amin ya Rabbal’alamin. Bandar Lampung Juli 2018 Penulis Siti Nur Rohmah NPM.1411010210 ix DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL .............................................................................................. i ABSTRAK .............................................................................................................. ii PERSETUJUAN ..................................................................................................... iii PENGESAHAN ...................................................................................................... iv MOTTO .................................................................................................................. v PERSEMBAHAN ................................................................................................... vi RIWAYAT HIDUP ................................................................................................ vii KATA PENGANTAR ............................................................................................ viii DAFTAR ISI ........................................................................................................... x BAB I PENDAHULUAN A. Penegasan Judul ........................................................................................... 1 B. Alasan Memilih Judul .................................................................................. 3 C. Latar Belakang Masalah ............................................................................... 4 D. Rumusan Masalah ........................................................................................ 12 E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................................. 13 F. Metode Penelitian........................................................................................
Recommended publications
  • Muslim Negarawan: Telaah Atas Pemikiran Dan Keteladanan Buya Hamka
    Andi Saputra MUSLIM NEGARAWAN: TELAAH ATAS PEMIKIRAN DAN KETELADANAN BUYA HAMKA Andi Saputra Mahasiswa Pascasarjana Filsafat Islam Fakultas Ushuluddin dan Pe- mikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Surel: [email protected] Abstract One of the primary values inherent in the personality of the nation (founding father) in addition to the breadth of insight is the strong pas- sion and love for the homeland nationality. Philosophy of life that stands on the foundation of nationalism and patriotism that is then color every movement, behavior as well as the epic struggle deeds they do, for the grounding the ideals of independence. Along with that, especially in the context of the independence of the nation, teaching in the form of ideas and ideals that appear to be important life values for the next generation. Besides an attempt to take the essence of the teaching given, also related to the effort to continue to foster national values and love of the homeland as the ethical foundation in terms of bringing the nation to the gates of progress. One in a series of well-known national leader is Haji Abdul Malik Karim Amrullah (Hamka); a statesman who thinks that nation- alism and patriotism as part of the faith (religion). Through a sociolog- ical theory of knowledge Mannheim has found that important teaching presented Hamka in relation to the life of the nation that is their re- sponsibility that must be realized that every citizen. Responsibilities shall include nationality, homeland, all of which according to Hamka in line with the main principles of Islam, namely amar ma’ruf nahi munkar.
    [Show full text]
  • Feminist Exegesis in Hamka's Tafsir Al-Azhar
    Jurnal Studi Ilmu-Ilmu al-Qur’an dan Hadis – ISSN: 1411-6855 (p); 2548-4737 (e) Vol. 22, No. 2 (Juli 2021), hlm. 403-426, doi: 10.14421/qh.2021.2202-07 https://ejournal.uin-suka.ac.id/ushuluddin/qurdis/index Article History: Submitted: 30-04-2021 Revised: 02-07-2021 Accepted: 05-07-2021 Feminist Exegesis in Hamka’s Tafsir Al-Azhar Penafsiran Feminis dalam Tafsir Al-Azhar Karya Hamka Zulfikri Zulkarnaini * (a) * Corrsponding Author, email, [email protected] (a) Uludag University Bursa-Turkey Abstract This research aims to understand the typology of contemporary interpretation in Indonesia, especially concerning the issue of women based on the interpretation narrative in Hamka's Tafsir Al-Azhar. This interpretation arose in modern thought and was born from Indonesian society that the Dutch were colonizing. Therefore, this interpretation represents an idea with a modern background and colonial issues. One of the interesting issues in Al-Azhar's notion is the interpretation of verses related to women. This study uses a qualitative approach by collecting interpretations related to women in Tafsir Al-Azhar. This research used Hans-George Gadamer's philosophical hermeneutic method. The study results prove that the context of the colonial era made Hamka choose to reinterpret the verses of the Qur'an related to women's creation. The purpose of the interpretation is to harmonize between religious values and social conditions. According to Hamka, he interpreted the female verse that said women created from Adam’s ribs. Also, he explained controversially that the interpretation of women's creation from Adam’s ribs is merely a metaphor.
    [Show full text]
  • Pemikiran Wahid Hasyim Tentang Pendidikan Dan Relevansianya Dengan Dunia Modern
    Pemikiran Wahid Hasyim tentang PendidikanLITERASI Nurhabibah ISSN: 2085-0344 (Print) ISSN: 2503-1864 (Online) Journal homepage: www.ejournal.almaata.ac.id/literasi Journal Email: [email protected] Pemikiran Wahid Hasyim tentang Pendidikan dan Relevansianya dengan Dunia Modern Nurhabibah Program Magister Konsentrasi Pendidikan Agama Islam Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Jalan Laksda Adisucipto, Caturtunggal, Depok, Papringan, Caturtunggal, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta 55281 e-mail: [email protected] Abstract KH Wahid Hasyim is a fi gure of clergy and statesman who is undoubtedly his service to the state. As a cleric, he is son of KH Hasyim Asy’ari, the founder of Nahdatul Ulama, the largest Islamic organization in Indonesa. As a statesman, he served as a minister of religion. His work in the academic world and his struggle and educating the people is well known and made an impression. In outlining the policy in the world of education, certainly not apart from the Islamic backround and statesmanship he has. This make his thinking to be balanced between the inner and outer dimensions, between traditionality and modernity. This paper attemps to decipher Wahid Hasyim’s biography and the examines his thoughts in education as well as his relation to education in the modern world. The signifi cance of this paper is as a literature for the biography of Wahid Hasyim and the relevance of his thought to education from time to time. Keyword: Wahid Hasyim, education, modern Abstrak KH Wahid Hasyim adalah sosok agamawan dan negarawan yang tidak diragukan jasanya bagi negara. Sebagai agamawan, dia adalah putera KH Hasyim Asyari, pendiri Nahdlatul Ulama yang merupakan organisasi Islam terbesar.
    [Show full text]
  • Another Look at the Jakarta Charter Controversy of 1945
    Another Look at the Jakarta Charter Controversy of 1945 R. E. Elson* On the morning of August 18, 1945, three days after the Japanese surrender and just a day after Indonesia's proclamation of independence, Mohammad Hatta, soon to be elected as vice-president of the infant republic, prevailed upon delegates at the first meeting of the Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI, Committee for the Preparation of Indonesian Independence) to adjust key aspects of the republic's draft constitution, notably its preamble. The changes enjoined by Hatta on members of the Preparation Committee, charged with finalizing and promulgating the constitution, were made quickly and with little dispute. Their effect, however, particularly the removal of seven words stipulating that all Muslims should observe Islamic law, was significantly to reduce the proposed formal role of Islam in Indonesian political and social life. Episodically thereafter, the actions of the PPKI that day came to be castigated by some Muslims as catastrophic for Islam in Indonesia—indeed, as an act of treason* 1—and efforts were put in train to restore the seven words to the constitution.2 In retracing the history of the drafting of the Jakarta Charter in June 1945, * This research was supported under the Australian Research Council's Discovery Projects funding scheme. I am grateful for the helpful comments on and assistance with an earlier draft of this article that I received from John Butcher, Ananda B. Kusuma, Gerry van Klinken, Tomoko Aoyama, Akh Muzakki, and especially an anonymous reviewer. 1 Anonymous, "Naskah Proklamasi 17 Agustus 1945: Pengkhianatan Pertama terhadap Piagam Jakarta?," Suara Hidayatullah 13,5 (2000): 13-14.
    [Show full text]
  • Examining Pancasila's Position in the Public Reason Scheme: a Critical Analysis
    Examining Pancasila’s Position in the Public Reason Scheme: A Critical Analysis MUHAMAD ISWARDANI CHANIAGO* Postgraduate Program of Islamic Studies, Postgraduate School of Syarif Hidayatullah State Islamic University (UIN), Jakarta Jl. Kertamukti No. 5, East Ciputat, South Tangerang, Banten 15419 Indonesia Email: [email protected] ABSTRAK Tulisan ini mencoba untuk mengkaji ulang sejumlah gagasan dari beberapa sarjana dan intelektual Indonesia, seperti Yudi Latif, Franz Magnis-Suseno dan Syamsul Ma’arif, yang melihat dan menggambarkan relasi antara Pancasila dengan public reason, salah satu konsep politik yang cukup populer dalam studi politik. Sejumlah sarjana dan in- telektual Indonesia tersebut membingkai Pancasila dengan public reason dalam gam- baran yang bernuansa sekuler sehingga berpotensi melepaskan kontribusi dari yang seharusnya dapat dilakukan oleh agama. Turunan dari public reason yang bermasalah tersebut di antaranya (1) prinsip negasi terhadap mayoritarianisme, (2) prinsip negara netral, dan (3) prinsip substansial dalam agama (universalisme). Dengan penelaahan kualitatif yang merujuk pada sejumlah argumen baik filosofis maupun historis, maka dapat ditunjukkan bahwa argumen yang diberikan ketiga sarjana di atas beserta sejum- lah sarjana lain yang mendukung dan memiliki gagasan serupa, dinilai memiliki sejum- lah masalah. Kemudian dari penelaahan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pemikiran yang mendukung relasi Pancasila dengan public reason secara sekuler tidak kuat secara argumen dan tidak dipertahankan. Sehingga, relasi Pancasila dengan public reason bisa ditelaah ulang dengan konsep yang lebih ramah terhadap kontribusi agama. Kata kunci: pancasila, public reason, mayoritarianisme, universalisme, negara netral ABSTRACT This research tries to review a number of ideas of some Indonesian scholars such as Yudi Latif, Franz Magnis-Suseno, and Syamsul Ma’arif, who saw and described the re- lationship between Pancasila and public reason, one of the popular political concepts in political studies.
    [Show full text]
  • Peranan Kiai Haji Mas Mansur Dalam Muhammadiyah Tahun 1921-1946
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERANAN KIAI HAJI MAS MANSUR DALAM MUHAMMADIYAH TAHUN 1921-1946 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: ALPIAN NIM: 051314015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERANAN KIAI HAJI MAS MANSUR DALAM MUHAMMADIYAH TAHUN 1921-1946 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: ALPIAN NIM: 051314015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2010 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO “Quod libentissime accepi, libentissisme et dabo” (apa yang dengan gembira saya terima, dengan gembira pula saya bagikan). Janganlah cemas dan gelisah memikirkan masa yang akan datang, burung-burung di udara, tak menabur tak menuai namun diberi makan, apalagi kita manusia. Kejeniusan adalah hasil dari 1 % inspirasi dan 99 % keringat. Aku mengenalmu agar kamu dikenal, aku menulismu agar kamu tertulis, aku mengenangmu agar kamu dikenang, aku mengingatmu agar kamu diingat, aku mencintaimu agar kamu dicintai. iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEMBAHAN Skripsi ini aku persembahkan untuk: Tuhan Yesus Kristus yang selalu membimbing langkahku, menuntun, memberi kekuatan dan ketabahan padaku dalam menghadapi berbagai hal yang aku hadapi. Buat papa ( Bernad) dan mama ( Tikuk), adikku Hermanus Sompet, Trisno Tutuh, Rusdy Alok, Yanto B, dan abangku Petrus Awet, Udak Karno, Donatus Denggeng, Nani Lestari, SE. yang aku sayangi dan banggakan.
    [Show full text]
  • Islamic Values Have Easily Existed Side by Side with Hdigenous Hdonesian Values, and Some
    TWE MODERNIZATION OF THE PESANTREN'S EDUCATIONAL SYSTEM TO MEET THE NEEDS OF INDONESIAN COMMUNITIES by Suprayetno Wagiman A thesis submitted to the Faculty of Graduate Studies and Research 'in partial fuifiilment of the requirements . for the degree of Master of Arts Institute of Xslamic Studies McGU University July 1997 8 Suprayetno Wagiman National Library Bibliothèque nationale l*l of Canada du Canada Acquisitions and Acquisitions et Bibliographie Services services bibliographiques 395 Wellington Street 395, nie Wellington Ottawa ON KIA ON4 Ottawa ON Kt A ON4 Canada Canada Your hle Votre relerence Our h& Notre réUrence The author has granted a non- L'auteur a accordé une licence non exclusive licence allowing the exclusive permettant à la National Library of Canada to Bibliothèque nationale du Canada de reproduce, loan, distribute or sell reproduire, prêter, distribuer ou copies of this thesis in microform, vendre des copies de cette thèse sous paper or electronic formats. la forme de microfiche/^, de reproduction sur papier ou sur format électronique. The author retains ownership of the L'auteur conserve la propriété du copyright in this thesis. Neither the droit d'auteur qui protège cette thèse. thesis nor substantid extracts fiom it Ni la thèse ni des extraits substantiels may be printed or otherwise de celle-ci ne doivent être imprimés reproduced without the author's ou autrement reproduits sans son permission. autorisation. ABSTRACT Au thor : Suprayetno Wagiman Title : The Modemization of The Pesantren's Educational System to Meet the Needs of Indonesian Communities. Department: hstitute of Lslamic Studies, McGill University Degree : Master of Arts. Indonesian archipelago facilitateci its dissemination throughout this region.
    [Show full text]
  • Islamic Law and Social Change
    ISLAMIC LAW AND SOCIAL CHANGE: A COMPARATIVE STUDY OF THE INSTITUTIONALIZATION AND CODIFICATION OF ISLAMIC FAMILY LAW IN THE NATION-STATES EGYPT AND INDONESIA (1950-1995) Dissertation zur Erlangung der Würde des Doktors der Philosophie der Universität Hamburg vorgelegt von Joko Mirwan Muslimin aus Bojonegoro (Indonesien) Hamburg 2005 1. Gutachter: Prof. Dr. Rainer Carle 2. Gutachter: Prof. Dr. Olaf Schumann Datum der Disputation: 2. Februar 2005 ii TABLE OF RESEARCH CONTENTS Title Islamic Law and Social Change: A Comparative Study of the Institutionalization and Codification of Islamic Family Law in the Nation-States Egypt and Indonesia (1950-1995) Introduction Concepts, Outline and Background (3) Chapter I Islam in the Egyptian Social Context A. State and Islamic Political Activism: Before and After Independence (p. 49) B. Social Challenge, Public Discourse and Islamic Intellectualism (p. 58) C. The History of Islamic Law in Egypt (p. 75) D. The Politics of Law in Egypt (p. 82) Chapter II Islam in the Indonesian Social Context A. Towards Islamization: Process of Syncretism and Acculturation (p. 97) B. The Roots of Modern Islamic Thought (p. 102) C. State and Islamic Political Activism: the Formation of the National Ideology (p. 110) D. The History of Islamic Law in Indonesia (p. 123) E. The Politics of Law in Indonesia (p. 126) Comparative Analysis on Islam in the Egyptian and Indonesian Social Context: Differences and Similarities (p. 132) iii Chapter III Institutionalization of Islamic Family Law: Egyptian Civil Court and Indonesian Islamic Court A. The History and Development of Egyptian Civil Court (p. 151) B. Basic Principles and Operational System of Egyptian Civil Court (p.
    [Show full text]
  • BAB III BIOGRAFI HAJI AGUS SALIM A. Latar Belakang Kehidupan Haji
    BAB III BIOGRAFI HAJI AGUS SALIM Bab tiga, berisi pemaparan tentang biografi Haji Agus Salim. Pembahasan dalam bab ini penulis awali dengan latar belakang kehidupan Haji Agus salim kemudian bagaimana peran dan perjuangan Haji Agus Salim sebelum dan susudah proklamasi kemerdekaan Indonesia, serta pemikiran Haji Agus Salim tentang Islam dan negara. Berbicara mengenai Agus Salim, maka kita akan berkenalan dengan sosok begawan serba bisa yang menempatkan diri sebagai pionir dalam banyak hal. Agus Salim adalah seorang pemimpin, pejuang, jurnalis, ulama, guru, politisi, negarawan, diplomat, ahli pidato, pujangga, serta seorang pemikir. Sejak kecil, Agus Salim sudah terkenal cerdas luar biasa. Bayangkan saja, ia menjadi lulusan terbaik HBS se-Hindia Belanda. Kecerdasan Agus Salim semasa muda bahkan sudah terkenal di seantero Hindia Belanda. Gaya eksentrik yang melekat pada diri Agus Salim ternyata juga terlihat dalam pola kependidikannya. Agus Salim adalah orang yang pintar dari sisi akademis dan penganut Islam yang taat, namun ia juga seorang moderat yang tidak melihat segala sesuatu dari sudut yang sempit. A. Latar Belakang Kehidupan Haji Agus Salim Haji Agus Salim lahir dengan nama kecil Mashudul Haq (berarti pembela kebenaran) adalah putra dari Sutan Mohammad Salim dan Siti Zainab. Sang ayah terkesan oleh nama Masyudul Haq, tokoh utama buku yang sedang dia baca. Ketika Mohammad Salim sedang di surau beberapa hari kemudian, datang kabar gembira. Istrinya, Siti Zainab, baru saja melahirkan seorang bayi laki-laki. Maka dinamakanlah bayi itu Masyudul Haq46. Ia dilahirkan pada tanggal 8 Oktober 1884 di Koto Gadang, Kabupaten Agam (Bukittinggi), 46TEMPO, “Agus Salim, Diplomat Jenaka Penopang Republik”, (Jakarta: PT. Gramedia, 2013), Hlm. 119. 47 48 Sumatera Barat.
    [Show full text]
  • Pergolakan Politik Antara Tokoh Muslim Dan Nasionalis Dalam Penentuan Dasar Negara Republik Indonesia
    PERGOLAKAN POLITIK ANTARA TOKOH MUSLIM DAN NASIONALIS DALAM PENENTUAN DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA Imam Amrusi Jailani Fakultas Syari’ah , UIN Sunan Ampel Surabaya Jl. A. Yani 117 Surabaya email: [email protected] Abstrak: Pengkajian yang menggambarkan moment krusial dan bersejarah dalam perjalanan bangsa Indonesia menjelang dan sesaat setelah proklamasi kemerdekaan amatlah urgent. Sudah dimaklumi bahwa terdapat dua faksi yang keduanya saling berkompetisi dalam menentukan dasar Negara Republik ini, yaitu kalangan Muslim, yang berpendirian bahwa dasar Negara dari bangsa Indonesia harus Islam, dan golongan nasionalis “sekuler” yang memandang bahwa Negara Republik Indonesia harus berdasarkan atas kebangsaan, bukan Islam. Memang iakui bahwa mayoritas tim perumus yang tergabung dalam keanggotaan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) adalah Muslim, namun pada kenyataannya mereka tidak seia sekata dalam memoosisikan Islam sebagai dasar negara, dan akhirnya dicapai kesepakatan bahwa dasar Negara Republik Indonesia adalah Pancasila. Pencapaian konsesus tersebut merupakan kredit point tersendiri, khususnya mengenai jiwa besar para elit atau tokoh Muslim dengan menerima Pancasila sebagai dasar Negara Republik Indonesia. Bagi mereka, kepentingan bangsa dan Negara berada di atas segala-galanya. Tendensi golongan, apalagi kepentingan pribadi, untuk sejenak dilupakan, demi kepentingan umat dan bangsa. Abstract: Study describing crucial and historical moments in Indonesia before and after Independence was urgent. It was knowledgeable
    [Show full text]
  • Studi Jaringan Ulama Nusantara Abad Ke-17 Roni Faslah Assessing
    Volume III, Number 2, Juli - September 2016 P-ISSN: 2355-567X E-ISSN: 2460-1063 Corak Neo-Sufisme Ulama Tarekat Syatariyah: Studi Jaringan Ulama Nusantara Abad ke-17 Roni Faslah Assessing the Relation between Majority and Minority Groups: A Critical Study on the Spirit of Domination in A Heterogeneous Society Miftahul Huda Nalar Kritis terhadap Konsep Nafsu Al-Ghazali Muhammad Fahmi INSTITUT AGAMA ISLAM NURUL JADID PROBOLINGGO – JAWA TIMUR Probolinggo, p-ISSN: 2355-567X at-turāṡ vol. III hlm. 143-237 no. 2 Juli-September 2016 e-ISSN: 2460-1063 Volume III, Number 2, Juli - September 2016 ISSN: 2355-567X (p); 2460-1063 (e) Editorial Team Editor in Chief Achmad Fawaid, IAI Nurul Jadid, Probolinggo, Indonesia Editorial Board Ahmad Sahidah, Universitas Utara Malaysia, Malaysia Saifuddin Zuhri Qudsy, UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia Subhan, IAIN Sultan Thaha Syaifuddin, Jambi, Indonesia Hasan Baharun, IAI Nurul Jadid, Probolinggo, Indonesia Sugiono, IAI Nurul Jadid, Probolinggo, Indonesia Akmal Mundiri, IAI Nurul Jadid, Probolinggo, Indonesia Muhammad Al-Fayyadl, IAI Nurul Jadid, Probolinggo, Indonesia Managing Editor Nurul Huda, IAI Nurul Jadid, Probolinggo, Indonesia Mushafi Miftah, IAI Nurul Jadid, Probolinggo, Indonesia Editorial Assistant Muzammil, IAI Nurul Jadid, Probolinggo, Indonesia at-turāṡ, published by Institute for Publication, Research, and Social Empowerment (LP3M), IAI Nurul Jadid Probolinggo since 2014. The subject covers textual and fieldwork studies with various perspectives of Islamic studies, including law, philosophy, mysticism, history, art, theology, and many more. This journal, serving as a forum for the study of Islam in Indonesia and other parts of the world within its local and challenging global context, invites Indonesian and non-Indonesian scholars to focus studies of particular theme and interdisciplinary studies.
    [Show full text]
  • Nahdlatul Ulama Pada Masa Pemerintahan Presiden Soekarno (1945-1966)
    NAHDLATUL ULAMA PADA MASA PEMERINTAHAN PRESIDEN SOEKARNO (1945-1966) A. Hidayat Universitas Indraprasta PGRI (UNINDRA), Jl. Nangka No. 58c Tanjung Barat, Jagakarsa, Jakarta Selatan Abstrak. Tujuan penelitian untuk mengetahui situasi politik pada saat didirikannya organisasi Nahdlatul Ulama; Untuk mengetahui peran organisasi Nahdlatul Ulama pada masa kemerdekaan Republik Indonesia; Untuk mengetahui mengetahui kebijakan politik Presiden Soekarno terhadap kekuatan politik Islam di Indonesia; Untuk mengetahui sikap politik Nahdlatul Ulama pada masa akhir pemerintahan Presiden Soekarno. Berdasarkan Hasil penelitian : Perkembangan ekonomi yang pesat dan perluasan birokrasi pemerintahan kolonial secara besar-besaran di Indonesia, perubahan tersebut melahirkan gerakan nasional yang pada akhirnya bertujuan untuk mencapai kemerdekaan; Organisasi kaum pesantren Nahdlatul Ulama (NU) didirikan pada 31 Januari 1926, sekaligus menjadi pusat pergerakannya untuk pertama kali; Pada masa awal diterapkannya Demokrasi Terpimpin, Soekarno banyak menuai pro-kontra dari kalangan aparatur Negara ketika itu; Peristiwa 30 September 1965 benar-benar mengguncang Indonesia. Upaya kudeta yang dikenal dengan G30S-PKI itu membuat NU harus bertindak cepat. Melalui pemuda-pemudanya, NU menempati garda terdepan dalam aksi anti PKI. Kata Kunci : Nahdlatul Ulama, Presiden Soekarno PENDAHULUAN Pada muktamar Nahdlatul Ulama ke-25 di Surabaya tahun 1940, Nahdlatul Ulama justru melihat Sukarno yang saat itu dalam pembuangan menjadi calon pemimpin Indonesia yang mumpuni jika Indonesia merdeka kelak. Saat itu dibuat semacam konvensi Presiden masa sekarang, yang dipimpin oleh KH Mahfud Siddiq. Mereka berkumpul memilih nama nama calon pemimpin yang muncul dari tokoh tokoh pergerakan Islam atau kebanggasaan. Dari 11 ulama senior dalam pemilihan konvensi itu, 10 memilih Sukarno dan 1 memilih Hatta (Zada, 2010: 18). Menarik mengapa justru Sukarno yang sekular yang terpilih, bukan Hatta yang dari permukaan tampak lebih Islami.
    [Show full text]