MAKNA GAYA BAHASA SYAIR LAGU PERJUANGAN PENDEKATAN TEKS DALAM KONTEKS SEJARAH

F.X. Nugroho H.P. Institut Seni Indonesia Yogyakarta, Jl. Parangtritis km 6,5 Yogyakarta. Email: [email protected]

Abstrak

This research was done by comparing the texts of the three types of poems, then interpreting the meanings of nationalism according to them. Especially, the mes- sage of the language styles of the national song lyrics: Indonesia Raya, Bagimu Negeri, Bhineka Tunggal Ika, Pada Pahlawan, and Bangun Pemudi Pemuda, is analyzed symboli- cally or poetically in the context of nationalism. From this research, some conclu- sions or results can be drawn. First, colonialism produces nationalism. Second, the poem Tanah Air expresses romantic nationalism which only admires the natural beauty of Sumatra. Third, the poem Aku reveals realistic nationalism which is based on the real resistance of the Indonesian people to expel the colonialist from Indone- sia and reach the Independence of the Indonesian people. Fourth, the song lyrics: Indonesia Raya, Bagimu Negeri, Bhineka Tunggal Ika, Pada Pahlawan, and Bangun Pemudi Pemuda communicates human nationalism which asks the whole Indonesian people to do the best for the welfare of the whole Indonesian people and country. All lan- guage styles of the song lyrics are stuck on and signify the meaning of the human nationalism.

Meaning of Figures of Speech in Indonesian Heroic Songs Lyrics: Tectual Approach in View of Historical Context

Abstract

This research was done by comparing the texts of the three types of poems, then interpret- ing the meanings of nationalism according to them. Especially, the message of the language styles of the national song lyrics: Indonesia Raya, Bagimu Negeri, Bhineka Tunggal Ika, Pada Pahlawan, and Bangun Pemudi Pemuda, is analyzed symbolically or poetically in the context of nationalism. From this research, some conclusions or results can be drawn. First, colonialism produces nationalism. Second, the poem Tanah Air expresses romantic national- ism which only admires the natural beauty of Sumatra. Third, the poem Aku reveals realistic nationalism which is based on the real resistance of the Indonesian people to expel the coloni- alist from Indonesia and reach the Independence of the Indonesian people. Fourth, the song lyrics: Indonesia Raya, Bagimu Negeri, Bhineka Tunggal Ika, Pada Pahlawan, and Bangun Pemudi Pemuda communicate human nationalism which asks the whole Indonesian people to do the best for the welfare of the whole Indonesian people and country. All language styles of the song lyrics are stuck on and signify the meaning of the human nationalism.

Keywords: makna gaya bahasa, nasionalisme, lagu perjuangan, pendekatan teks dan konteks

64 F.X. Nugroho H.P., Makna Gaya Bahasa Syair Lagu Perjuangan Indonesia Pendekatan Teks dalam Konteks Sejarah 65

PENDAHULUAN lagu perjuangan Indonesia secara simbo- lik atau puitik itu harus dikaitkan dengan Memaknai teks syair lagu perjuan- kesejarahan bangsa Indonesia karena ke- gan Indonesia menuntut cara berpikir sejarahan bangsa Indonesia menjiwai gaya simbolik karena gaya bahasanya memang bahasa syair lagu perjuangan Indonesia. bersifat simbolik atau puitik. Menurut Ja- Menurut sejarahnya, bangsa Indonesia kobson. dalam bahasa puitik, yang pen- pernah dijajah atau ditindas oleh bangsa ting bukan acuannya tetapi pesannya kolonial selama kurang lebih tiga ratus sehingga kata-kata atau gaya bahasanya lima puluh tahun. Sebagai akibat dari pen- dipilih/dirancang sedemikian rupa untuk jajahan itu, di satu sisi, bangsa Indonesia mengemban/ mewakili pesannya secara sangat menderita lahir dan batin karena ti- tepat (efektif) dan indah (Jakobson, dalam dak merasakan kasih sayang, tetapi di sisi Teeuw, 1984:73-77). Misalnya, hubungan lain, menjadi sadar akan identitasnya yai- kata-kata ‘aku’ dan ‘ibuku’ dalam teks sy- tu tekad dan semangat untuk bangkit dari air lagu Indonesia Raya yang merupakan, penindasan dan penjajahan, untuk bersa- salah satu teks syair lagu perjuangan Indo- tu dari perpecahan dan perpisahan, dan nesia, adalah simbol hubungan cinta kasih untuk membangun manusia Indonesia antar sesama warga bangsa. Dalam contoh baru dengan peradaban dan kebudayaan ini, cara berpikir simboliknya terletak di yang baru pula. Kesadaran akan identitas mana ? Cara berpikir simboliknya dapat bangsa dan suasana kebatinan seperti ini- dijelaskan sebagai berikut. ‘Ibuku’ berarti lah yang menjiwai gaya bahasa syair lagu ‘orang yang melahirkan aku’. Orang yang perjuangan Indonesia karena gaya bahasa melahirkan aku’ berarti ‘orang yang mem- syair lagu perjuangan Indonesia memang pertaruhkan nyawanya atau jiwanya un- dilahirkan atau diciptakan untuk kesada- tuk aku’. ‘Orang yang mempertaruhkan ran dan karena suasana seperti itu. Den- nyawanya atau jiwanya untuk aku’ berarti gan demikian, menurut peneliti, pemak- ‘orang yang mencintai aku’. Dengan demi- naan gaya bahasa syair lagu perjuangan kian, ‘aku wajib untuk mencintai ibuku’. Indonesia secara simbolik atau puitik itu ‘Aku’ dan ‘ibuku’ adalah representasi harus ditempatkan dalam kerangka kesa- dari para warga bangsa. Hubungan para daran dan suasana seperti itu. Misalnya, warga bangsa diharapkan seperti hubun- hubungan cinta kasih antar para warga gan ‘aku’ dan ‘ibuku’ yang didasari oleh bangsa yang dilambangkan melalui kata- semangat cinta kasih untuk mencapai ke- kata ‘aku’ dan ‘ibuku’ dalam teks syair sejahteraan hidup bangsa Indonesia lahir lagu Indonesia Raya, dapat dimaknai seba- dan batin. Gaya bahasa seperti itu disebut gai hubungan yang saling mengembang- gaya bahasa kiasan atau khususnya di- kan atau membangun sehingga seorang sebut metafora. Menurut peneliti, pesan warga bangsa dapat menikmati harkat inilah yang ingin disampaikan oleh teks dan martabatnya sebagai manusia. Kalau syair lagu Indonesia Raya kepada para war- begitu, benarlah apa yang dikatakan oleh ga bangsa melalui gaya bahasanya seperti Bronislaw Malinowski bahaa mempelajari itu. Kemudian, ada beberapa sinonim dari teks tidak terbatas pada kata-katanya saja, kata ‘Raya’ yaitu ‘besar . ‘agung’, ‘kuat’, tetapi juga pada kanteks situasi maupun dan ‘megah’, tetapi yang dipilih di antara budayanya yang melingkupi teks itu se- kata-kata itu adalah kata ‘Raya’ agar bunyi hingga pemaknaan teks itu akan menjadi /a/ pada akhir kata ‘Raya’ berekuivalensi lebih bermakna (Malinowski, dalam Djo- dengan bunyi /a/ pada akhir kata ‘Indo- harnurani, 1999:94). Dalam kaitan ini, me- nesia’ sehingga terdengar indah dan pe- mang ada korelasi antara teks dan konteks. sannya lebih terasa. Gaya bahasa seperti Uraian di atas menunjukkan betapa itu dihamakan a-sonansi. pentingnya gaya bahasa syair lagu per- Namun demikian, agar lebih ber- juangan Indonesia bagi kemajuan atau makna, pemaknaan gaya bahasa syair pembangunan karakter bangsa karena aja- 66 HARMONIA, Volume 12, No.1 / Juni 2012 rannya tentang jiwa dan semangat warga METODE bangsa untuk mencintai bangsa, negara, dan tanah air Indonesia demi kejayaan Penelitian ini menggunakan bebe- bangsa, negara, dan tanah air Indonesia. rapa pendekatan antara lain bahasa (teks Ajaran seperti itu disebut nasionalisme. dan konteks), histori, musik, dan kom- Karena alasan itulah maka perlu dilaku- posisi, dan sastra. Bahan kajian diambil kan penelitian terhadap gaya bahasa sy- lagu-lagu perjuangan yaitu Indonesia Raya, air lagu perjuangan Indonesia untuk me- Bagimu Negeri, Bhineka Tunggal Ika, Pada mahami apa sesungguhnya makna atau Pahlawan, and Bangun Pemudi Pemuda dan ajaran nasionalisme yang terkandung syair karya para sastrawan sebagai bahan didalamnya. Ini artinya, penelitian harus pembanding. Data yang terkumpul dia- dilakukan melalui analisis simbolik atau nalisis secara deskriptif kualitatif dengan puitik, dan historis, karena hanya dengan menggunakan pendekatan-pendekatan cara itu makna atau ajaran nasionalisme tersebut di atas. yang sesungguhnya dapat dipahami atau digali. Ada sejumlah teks syair lagu perju- HASIL DAN PEMBAHASAN angan Indonesia, misalnya: Indonesia Raya, Bagimu Negeri, Bhineka Tunggal Ika, Pada Latar Belakang Penciptaan Teks Syair Pahlawan, Bangun Pemudi Pemuda, dan Lagu lain-lain. Dalam tulisan ini. penulis men- Yang pertama dianalisis teks syair gambil satu teks syair lagu sebagai sampel lagu Indonesia Raya yang dilahirkan atau yaitu teks syair lagu Indonesia Raya (syair diciptakan pada abad ke-20, tepatnya pada pertama) saja. Karena teks syair lagu Indo- tahun 1928 (Siagian, 1975:11). Bagi Dunia nesia Raya dilahirkan atau diciptakan atas Ketiga, termasuk Indonesia. abad itu diju- dasar sejarah perkembangan nasionalisme luki sebagai Abad Nasionalisme (Kartodi- di , maka di bagian awal peneli- rdjo, 1999:ix). Perkembangan nasionalisme tian ini dipaparkan latar belakang sejarah merupakan reaksi terhadap imperialisme kelahiran atau penciptaan teks syair lagu dan kolonialisme. Pada abad itu, sebagai Indonesia Raya dalam konteks nasionalis- akibat dari penjajahan yang menimbulkan me. Kemudian, bagian berikutnya adalah penderitaan lahir dan batin bagi bangsa perbandingan teks syair lagu Indonesia Indonesia, bangsa Indonesia menyadari Raya karya W. R. Supratman dengan teks identitasnya sebagai bangsa yang harus puisi Pujangga Baru Tanah Air karya Mo- bangkit dari penindasan dan penjajahan, hamad Yamin, dan puisi angkatan 45 Aku harus, bersatu dari perpecahan dan per- karya Chairil Anwar. Perbandingan ini pisahan, dan harus membangun manusia bertujuan untuk mengetahui persamaan/ Indonesia baru dengan peradaban dan ke- perbedaan bentuk dan isi teks - teks itu, budayaan yang baru pula menuju Indone- karena syair lagu Indonesia Raya adalah sia yang sungguh - sungguh lahir juga puisi seperti puisi Tanah Air dan Aku maupun batin. Maka, muncullah berbagai yang dilatarbelakangi oleh kolonialisme gerakan nasionalisme yang memperjuang- tetapi dengan reaksi yang berbeda-beda kan ideologi nasionalisme seperti itu. Oleh meskipun ada unsur - unsur yang tetap karena itu, sudah semestinya apabila teks dipertahankan atau dilanjutkan. Perban- syair lagu Indonesia Raya dilahirkan atau dingan seperti itu juga membantu peneliti diciptakan atas dasar semangat dan ide- dalam memahami makna sesungguhnya ologi nasionalisme seperti itu sesuai den- nasionalisme. Setelah itu, di bagian akhir, gan jiwa dan tuntutan zaman pada waktu makna gaya bahasa syair lagu Indonesia itu. Agar semangat dan ideology nasiona- Raya dianalisis secara simbolik atau puitik lisme yang melatarbelakangi, mengilhami, dalam konteks nasionalisme. dan menjiwai penciptaan atau kelahiran teks syair lagu Indonesia Raya itu lebih di- mengerti, maka berikut ini akan dipapar- F.X. Nugroho H.P., Makna Gaya Bahasa Syair Lagu Perjuangan Indonesia Pendekatan Teks dalam Konteks Sejarah 67 kan sejarah perkembangan nasionalisme donesia sesizai dengan semangat dan ide- di Nusantara secara kronologis dari masa ologi nasionalisme itu. Dengan demikian, ke masa. Sejarah perkembangan nasiona- keberadaan berbagai organisisasi politik lisme itu dapat dibagi menjadi dua tahap, ini sangat membantu perkembangan na- yaitu pertama: tahap antara tahun 1908 sionalisme di Indonesia. sampai tahun 1926, dan kedua: tahap an- Sejarah perkembangan nasionalisme tara tahun 1926 sampai pertengahan abad pada tahap antara tahun 1926 sampai per- ke-20. tengahan abad ke-20 bersifat sangat krusial Akhir abad ke-19 dan awal abad tetapi menentukan. Kartodirdjo (1999: 158) ke-20 ditandai oleh perubahan politik ko- berpendapat bahwa meskipun nasionalis- lonial yang terkenal sebagai Politik Etis me sebagai ideologi politik telah merata, atau Politik Balas Budi. Politik Etis ini di- namun proses integrasi antar organisasi dasarkan pada keyakinan bahwa sebagai menuntut politik serta diplomasi tinggi. akibat dari penjajahan, bangsa Indonesia Keadaan seperti ini disebabkan oleh sifat sangat dirugikan baik moril maupun ma- pluralistik masyarakat Indonesia sendiri. teriil oleh bangsa kolonial, oleh karena itu Gerakan nasionalis secara potensial me- sebagai balas budi, bangsa kolonial wajib muat kekuatan yang luar biasa, namun untuk mensejahterakan bangsa Indonesia. segera mengalami proliferasi, suatu geja- Salah satu usaha untuk mensejahterakan la yang merupakan konsekuensi dari si- bangsa Indonesia adalah dengan membe- fat pluralistik masyarakat Indonesia itu. ri kesempatan kepada bangsa Indonesia Pada waktu itu, telah terjadi pertentangan untuk mengikuti pendidikan di sekolah - pendapat antara golongan nasionalis yang sekolah di dalam dan luar negeri. Sebagai dipelopori oleh Partai Nasional Indonesia akibatnya, muncullah golongan inteligen- (PNI), dan golongan agama yang dipelo- sia yang sangat berperan dalam perkem- pori oleh Partai Serikat Islam Indonesia bangan nasionalisme, seperti dijelaskan (PSII). Di satu pihak, golongan nasionalis oleh Kartodirdjo (1999: xi) berikut ini: menempatkan nasionalisme sebagai ide- Adalah sangat wajar apabila dalam ologi negara, dan di pihak lain, golongan menghadapi situasi kolonial yang penuh agama memposisikan agama sebagai das- dengan pengingkaran hak-hak manusia, ar negara. Namun, berkat kearifan para antara lain ketidaksamaan, ketidakadilan, bapak bangsa yang dipelopori oleh Bung kontras antara yang berkedudukan istime- Karno, Bung Hatta, Mohammad Natsir, wa dan yang tak berkedudukan, kontra- dan lain-lain, pada waktu itu, perbedaan diksi dan konflik, kaum cendekiawanlah pendapat itu dapat diselesaikan dengan yang dalam posisi serta berpengetahuan penuh bijaksana. Sumpah Pemuda yang untuk mendefinisikan situasi, mengiden- dicetuskan bersama pada tanggal 28 Okto- tifikasi permasalahan, serta menyusun pe- ber 1928, berbunyi (Muljana, 1986: 95): rumusan siasat dan cara bagaimana men- gatasi situasi itu. Golongan elit baru itulah Kami putra dan putri Indonesia yang mempunyai kemampuan untuk me- mengaku bertumpah darah yang satu, nentukan identitas mereka, semula yang Tanah Air Indonesia negatif yang dipengaruhi oleh stigma- Kami putra dan putri Indonesia stigma, baru kemudian lambat laun secara mengaku berbangsa yang satu, positif, yaitu identitas nasionalnya. Bangsa Indonesia Golongan elit itulah yang kemudian Kami putra dan putri Indonesia mendirikan berbagai organisasi politik se- menjunjung bahasa persatuan, perti Boedi Oetomo, Partai Serikat Islam Bahasa Indonesia Indonesia (PSII), Partai Nasional Indone- sia (PNI), dan lain-lain, yang bertujuan Sumpah Pemuda itu merupakan untuk mencapai kemerdekaan dan men- bukti kearifan mereka. Peristiwa ini san- gangkat harkat dan martabat bangsa In- gat menentukan sejarah perkembangan 68 HARMONIA, Volume 12, No.1 / Juni 2012 nasionalisme selanjutnya, sebagaimana Firdaus Melayu di atas dunia ! terbukti, menjelang proklamasi kemerde- Itulah tanah yang kusayangi, kaan Negara Kesatuan Republik Indonesia Sumatra namanya, yang kujunjungi. pada tanggal 17 Agustus 1945, ada kese- pakatan bersama. Dalam kesepakatan itu, Pada batasan, Bukit Barisan, disetujui bahwa kata-kata dalam Piagam Memandang ke pantai, teluk permai; yang berbunyi ‘Ketuhanan den- Tampaklah air, air segala, gan kewajiban menjalankan syariat Islam Itulah laut, Samudra Hindia. bagi pemeluk-pemeluknya’ diubah menja- Tampaklah ombak, gelombang pel- di ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’. Kata-kata bagai ‘Ketuhanan Yang Maha Esa’ ini lalu men- Memecah ke pasir, lalu berderai, jadi sila pertama yang menjadi ‘Wahai Andalas, pulau Sumatra, dasar Negara Kesatuan Republik Indone- Harumkan nama, selatan utara ! sia yang diproklamasikan pada tanggal 17 Agustus 1945. Dalam peristiwa Sumpah (Yamin, dalam Pradopo, 2003 : 60) Pemuda dan Proklamasi Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dinyanyikan teks syair lagu Indonesia Raya. AKU Ini artinya, teks syair lagu Indonesia Raya merupakan simbol semangat dan ideologi Kalau sampai waktuku nasionalisme sebagai reaksi terhadap ko- ‘Ku mau tak seorang ‘ kan merayu lonialisme. Pada tahap inilah sejarah per- Tidak juga kau kembangan nasionalisme mencapai pun- Tak perlu sedu sedan itu caknya. Aku ini binatang jalang Dari kumpulannya terbuang Perbandingan Lirik Lagu “Indonesia Raya” Dengan Teks Puisi Pujangga Baru Biar peluru menembus kulitku “Tanah Air”, Dan Puisi Angkatan 45 Aku tetap meradang menerjang “Aku” Sebelum dibandingkan, tiga teks itu Luka dan bisa kubawa berlari diperlihatkan dulu sebagai berikut: Berlari Hingga hilang pedih peri TANAH AIR Pada batasan, Bukit Barisan, Dan aku akan lebih tidak perduli Memandang aku, ke bawah meman- Aku mau hidup seribu tahun lagi dang; Tampak hutan rimba dan ngarai; (Anwar, dalam Pradopo, 2005 :169) Lagi pun sawah, sungai yang per- mai; INDONESIA RAYA Serta gerangan, lihatlah pula (Syair pertama) Langit yang hijau bertukar warna Oleh pucuk daun kelapa; Indonesia tanah airku Itulah tanah, tanah airku, Tanah tumpah darahku Sumatra namanya, tumpah darahku. Disanalah aku berdiri Jadi pandu ibuku Sesayup mata, hutan semata, Bergunung bukit, lembah sedikit; Indonesia, kebangsaanku Jauh di sana, di sebelah situ, Bangsa dan tanah airku Marilah kita Dipagari gunung satu persatu berseru: Adalah gerangan sebuah surga, Indonesia bersatu Bukannya janat bumi kedua F.X. Nugroho H.P., Makna Gaya Bahasa Syair Lagu Perjuangan Indonesia Pendekatan Teks dalam Konteks Sejarah 69

Hiduplah tanahku ‘memandang ke pantai teluk permai’ (ba- Hiduplah negeriku ris kedua, bait ketiga). Ia masih berpikir Bangsaku Rakyatku dalam alam Lief - Indie, yaitu alam pikiran Semuanya ! impian indah yang hanya mengagung- agungkan keindahan alam Sumatra dan Bangunlah jiwanya menguntungkan pihak penjajah saja. Teks Bangunlah badannya itu memberi kesan bahwa manusia Indo- Untuk Indonesia Raya. nesia kurang terdorong untuk berbuat sesuatu yang secara nyata berguna bagi Indonesia Raya, merdeka, merdeka kemajuan bangsa dan negara. Peneliti me- Tanahku Negeriku yang kucinta, nyebut nasionalisme yang digambarkan Indonesia Raya, merdeka, merdeka oleh Yamin melalui teks itu sebagai nasio- Hiduplah Indonesia Raya, nalisme yang pasif karena dengan nasio- Indonesia Raya, merdeka, merdeka nalisme semacam itu tidaklah mungkin Tanahku Negeriku yang kucinta, dihasilkan manusia-manusia Indonesia Indonesia Raya, merdeka, merdeka pembangun yang berkualitas. Dengan de- Hiduplah Indonesia Raya. mikian, dipandang dari perspektif keban- gunan atau kebangkitan bangsa, teks puisi (Supratman, dalam Siagian, 1975: 11- “Tanah Air” itu lemah. Namun demikian, 12) teks itu tetap mempunyai andil dalam perkembangan nasionalisme selanjutnya Puisi “Tanah Air” ditulis oleh Mo- karena teks itu menggambarkan awal se- hamad Yamin pada tahun 1920 (Pradopo, mangat dan ideologi nasionalisme di Nu- 2003: 57) sedangkan puisi “Aku” ditulis santara. oleh Chairil Anwar pada tahun 1943 Bu- Berbeda dari Yamin, Chairil Anwar diman, 2007: 99), sementara syair lagu “In- mengungkapkan nasionalisme melalui donesia Raya” diciptakan oleh W.R. Suprat- puisinya Aku secara realistik. Ungkapan man pada tahun 1928 (Siagian, 1975: 11). nasionalisme secara realistik itu terba- Tahun-tahun itu, sebagaimana dijelaskan ca lewat kata - kata dalam teks puisi itu, dimuka, menunjukan adanya perkemban- seperti: ‘Aku ini binatang jalang’, Dari gan semangat dan ideologi nasionalisme di kumpulannya terbuang’, ‘Biar peluru me- Nusantara. Oleh karena itu, sudah barang nembus kulitku’, dan ‘Aku tetap mera- tentu ketiga puisi itu dijiwai oleh seman- dang menerjang’ (baris kelima, keenam, gat dan ideologi nasionalisme. Namun ketujuh, dan kedelapan). Dalam puisinya, demikian, pandangan tiga penyair itu ter- sebetulnya Anwar sedang menanggapi si- hadap semangat dan ideologi nasionalis- tuasi kongkrit bangsa Indonesia yang pe- me berbeda-beda. Perbedaan pandangan nuh dengan penderitaan lahir dan batin mereka dapat ditafsirkan dan dijelaskan sebagai akibat dari penjajahan pada waktu dibawah ini. itu. Dalam menghadapi situasi seperti itu, Bagi Yamin, nasionalisme berar- bagi Anwar, yang penting adalah memili- ti ‘aku’ yang menyanjung, memuja, dan ki kepribadian yang kuat dan nyata untuk menjunjung tinggi keindahan alam Sumat- mengusir penjajah dari bumi Nusantara ra sesuai dengan gayanya yang romantik dan mencapai / memproklamasikan ke- dalam mengekspresikan nasionalisme. merdekaan bangsa Indonesia, seperti kep- Dalam gayanya yang romantik itu, Yamin ribadian yang digambarkan oleh puisi Aku mendemonstratir perkataan-perkataan itu. Dengan kepribadian seperti itu, segala seperti: ‘lagi pun sawah, sungai yang per- rintangan dan tantangan dapat diatasi se- mai’ (bar-is keempat, bait pertama), ‘Firda- hingga mencapai tujuannya yaitu Indone- us Melayu di atas dunia!’, (baris ketujuh, sia merdeka meskipun memakan banyak bait kedua), ‘Sumatra namanya yang ku- korban jiwa. Korban itu tidak sia-sia, maka junjungi’ (baris kesembilan, bait kedua), dari itu tidak perlu ditangisi. Namun se- 70 HARMONIA, Volume 12, No.1 / Juni 2012 betulnya, puisi Aku yang menggambarkan Bangsaku, Rakyatku kepribadian seperti itu, juga ditujukan Semuanya kepada setiap manusia Indonesia agar memiliki kepribadian seperti itu dalam Bangunlah jiwanya melaksanakan pembangunan bangsa se- Bangunlah badannya lanjutnya meskipun memang dalam wu- Untuk Indonesia Raya jud atau implementasi yang berbeda. Indonesia Raya, merdeka, merdeka Lain halnya dengan W.R. Supratman, Tanahku Negeriku yang kucinta, is mengekspresikan nasionalisme melalui Indonesia Raya, merdeka, merdeka syair lagu “Indonesia Raya” secara huma- Hiduplah Indonesia Raya, nis. Kata-kata dalam teks syair lagu itu Indonesia Raya, merdeka, merdeka yang menunjukkan cara tersebut adalah Tanahku Negeriku yang kucinta, ‘Indonesia tanah airku’, Tanah tumpah da- Indonesia Raya, merdeka, merdeka rahku’, Disanalah aku berdiri’, ‘Jadi pandu Hiduplah Indonesia Raya ibuku’, ‘Indonesia kebangsaanku’, ‘Bangsa dan tanah airku’, ‘Marilah kita berseru:’, (Siagian, 1975: 11-12) dan ‘Indonesia bersatu’ seluruh bait perta- ma dan kedua). Bagi Supratman, nasiona- Pemahaman Refleksif lisme adalah ‘aku yang meng-kita’. ‘Aku Syair Pertama “Indonesia Raya”: yang meng-kita’ menggambarkan suasana Indonesia (strategis - maritim, sangat hubuungan antar para warga bangsa yang majemuk: banyak agama, golongan, suku diliputi oleh semangat cinta kasih sede- bangsa, ras, budaya, dan bahasa), Tanah mikian rupa untuk kemaslahatan bangsa, Airku; Tanah tumpah darahku (ada makna Negara, dan tanah air Indonesia. Gamba- hubungan batin antara aku dengan Indo- ran itu ditunjukan secara khusus oleh hu- nesia sebagai tanah air / tanah tumpah da- bungan kata-kata: ‘aku’, ‘ibuku’, dan’kita’ rahku), Di sanalah (di negara Indonesia), dalam teks syair lagu itu. Penjelasan lebih aku (setiap / seluruh warga bangsa / tidak lanjut mengenai teks syair lagu “Indonesia hanya W.R. Supratman saja) berdiri (ada Raya” diberikan di bagian lain penelitian makna aktif, serius, dan sungguh - sung- ini. guh) Jadi (menjadi) Pandu Ibuku (ada mak- Analisis Makna Gaya Bahasa Syair Lagu na cinta kasih, kepedulian, dan pengorba- “Indonesia Raya” Secara Simbolik/ Pui- nan terhadap bangsa, negara, dan tanah tik Dalam Konteks Nasionalisme air Indonesia). Indonesia Kebangsaanku; Bangsa dan Pemahaman Semantik Tanah Airku; Marilah kita berseru; Indone- sia bersatu (ada makna senasib dan sepe- Syair Pertama nanggungan bagi seluruh warga bangsa sehingga seluruh warga bangsa diajak un- Indonesia Raya tuk bersatu mencintai bangsa, negara, dan tanah air Indonesia) Indonesia Tanah Airku Hiduplah Tanahku; Hiduplah Negeriku; Tanah tumpah darahku Bangsaku, Rakyatku; Semuanya; Bangunlah Disanalah aku berdiri jiwanya; Bangunlah badannya; Untuk Indo- Jadi Pandu Ibuku nesia Raya (tersirat makna bahwa seluruh Indonesia Kebangsaanku warga bangsa diharapkan berbuat yang Bangsa dan Tanah Airku terbaik bagi bangsa, negara, dan tanah air Marilah kita berseru: Indonesia sehingga bangsa, negara, dan ta- Indonesia bersatu nah air Indonesia menjadi besar dan kuat), Hiduplah Tanahku Indonesia Raya, merdeka, merdeka; Ta- Hiduplah Negeriku nahku Negeriku yang kucinta; Indonesia Raya, F.X. Nugroho H.P., Makna Gaya Bahasa Syair Lagu Perjuangan Indonesia Pendekatan Teks dalam Konteks Sejarah 71 merdeka, merdeka; Hiduplah Indonesia Raya; dan kapal laut. Tanpa uluran tangan dan Indonesia Raya, merdeka, merdeka; Tanahku kepedulian dari semua pihak, atau dengan Negeriku yang kucinta; Indonesia Raya, mer- kata lain, tanpa mereka saling mencintai deka, merdeka; Hiduplah Indonesia Raya (ada dan dicintai, tidaklah mungkin anak itu makna kondisional yaitu bahwa apabila meraih prestasi, tidaklah mungkin bangsa seluruh warga bangsa mencintai bangsa, dan negara Indonesia menjadi bangsa dan negara, dan tanah air Indonesia, maka negara yang besar dan kuat. Semangat na- seluruh warga bangsa akan terbebas dari sionalisme seperti itu diharapkan dapat perhambaan, perbudakan, dan penjajahan ditiru oleh daerah-daerah lain di seluruh dalam segala bentuk dan manifestasinya Indonesia. Itulah sebetulnya makna se- sehingga bangsa, negara, dan tanah air In- sungguhnya nasionalisme bagi bangsa donesia akan mencapai kejayaannya). dan negara Indonesia. Menjelang pemilihan umum, ba- Pemahaman Metaforis nyak organisasi politik berlomba-lomba Syair Pertama : “Indonesia Raya” berkampanye untuk mendapatkan suara Ada seorang anak yang berumur terbanyak sehingga dapat meraih keme- delapan tahun, berbakat dan berminat di- nangan dalam pemilihan umum nanti. bidang Fisika dan Matematika, berkepri- Tetapi dalam kampanye itu, organisasi badian baik, dan bercita-cita ingin menja- organisasi politik tetap bertindak etis, ti- di ahli pembuat kapal laut. Ia berasal dari dak saling menghasut atau menghujat, keluarga miskin, namun demikian orang mendidik dan tidak menipu rakyat, dan tuanya tetap mendorongnya untuk meraih bertanggungjawab dalam pernaparan cita-citanya dengan mengatakan bahwa ia programnya sehingga kampanye berjalan harus tekun belajar untuk meraih cita-cita- dengan tertib, aman, lancar, dan simpatik. nya itu. Ia menuruti nasihat orang tuanya Demikian juga, pada waktu pemungutan sehingga di akhir jenjang pendidikan se- dan penghitungan suara, acara berlang- kolah dasar ia dapat lulus dengan prestasi sung seperti yang diharapkan karena seti- gemilang. Tetapi karena ketiadaan biaya, ap peserta, panitia, dan petugas keamanan ia nyaris tidak dapat melanjutkan studinya pemilihan umum menunaikan tugasnya dijenjang pendidikan selanjutnya. Namun, masing-masing dengan penuh rasa tang- untunglah berkat perjuangan anggota De- gung jawab. Kemudian, berdasarkan ha- wan Perwakilan Rakyat Daerah, Pemerin- sil penghitungan suara yang fair, apabila tah Daerah bersama dengan Dewan Per- nanti ternyata beberapa organisasi politik wakilan Rakyat Daerah berhasil membuat mengalami kekalahan, organisasi politik dan mengesahkan Peraturan Daerah yang itu tidak memboikot, tetapi tetap sportif menjamin semua biaya pendidikan sam- mengakui kekalahannya dan mendukung pai jenjang pendidikan tertinggi di luar sepenuhnya pemerintahan baru hasil pe- negeri bagi anak keluarga miskin yang milihan umum dengan penuh rasa tang- berprestasi, sehingga ia dapat melanjutkan gung jawab sampai diadakan pemilihan studinya dan bahkan akhirnya ia dapat umum lagi lima tahun mendatang. Sikap meraih gelar doktor di bidang teknik per- seperti itu didasari oleh keyakinan bah- kapalan laut dari luar negeri. Kemudian, wa pada hakikatnya kemenangan sebuah ia kembali ke Indonesia, dan mengabdikan organisasi politik adalah sebetulnya juga diri dan ilmunya demi kemajuan dan pen- kemenangan seluruh bangsa Indonesia. gembangan dunia kelautan dan perkapa- Sikap dan suasana seperti itu sesuai den- lan di Indonesia. Pemenuhan kebutuhan gan semangat hubungan ‘aku’ dan ‘ibuku’ ahli di bidang teknik perkapalan laut ini yang penuh dengan kedamaian dan cinta sangat tepat bagi Indonesia karena Indo- kasih sehingga persatuan dan kesatuan nesia adalah negara bahari atau kepulau- bangsa sebagaimana diamanatkan oleh an yang membutuhkan dukungan sarana teks syair lagu itu, dapat tetap terjaga un- dan prasarana yang berkaitan dengan laut 72 HARMONIA, Volume 12, No.1 / Juni 2012 tuk terus melaksanakan pembangunan hasa - gaya bahasa dalam syair lagu adone- bangsa dan negara Indonesia. sia Raya dijelaskan dibawah ini: Apa makna menjaga dan meme- lihara tanah airku? Siapa saja yang ber- Simbol / Simile / Metafora / Personifikasi tanggungjawab terhadap penjagaan dan Pada prinsipnya, simbol, simile, me- pemeliharaan tanah airku? Penjagaan tafora, dan personifikasi adalah gaya ba- dan pemeliharaan tanah airku dilakukan hasa kiasan. Dalam gaya bahasa itu, se- demi keutuhan, keindahan, dan kelesta- suatu diumpamakan seperti sesuatu yang rian lmgkungan alam Indonesia, dan me- lain. Kutipan berikut ini akan menjelaskan rupakan tanggung jawab seluruh warga gaya bahasa itu. bangsa .dan negara. Sebagai contoh, apabi- la ada sebuah negara lain yang mengklaim Bait pertama dan kedua : bahwa sebuah pulau terluar dari Indone- Indonesia tanah airku sia adalah miliknya, padahal berdasarkan Tanah tumpah darahku peranjian internasional dan pemetaan Disanalah aku berdiri Indonesia yang dilakukan oleh Lembaga Jadi pandu ibuku Topografi Nasional, pulau itu jelas milik Indonesia kebangsaanku Indonesia, maka negara harus mengirim- Bangsa dan tanah airku kan pasukan ke pulau itu untuk menjaga Marilah kita berseru; dan mempertahankannya agar tetap milik Indonesia bersatu Indonesia. Bahkan, apabila negara atau tanah air dalam keadaan bahaya karena Bait pertama, menjelaskan hubun- diserang oleh negara lain, maka seluruh gan ‘aku’ dengan ‘tanah airku’. ‘Tanah warga bangsa wajib membela negara dan airku’ menyediakan bahan makanan dan tanah air. Kemudian, untuk menjaga kein- minuman untuk menghidupi ‘aku’. Ini be- dahan dan kelestarian lingkungan alam, rarti ‘tanah airku’ mencintai ‘aku’. ‘Ibuku’ Pemerintah bersama dengan Dewan Per- mempersembahkan hidupnya untuk ‘aku’. wakilan Rakyat membuat dan mengesah- Ini berarti ‘Ibuku’ mencintai ‘aku’. Jadi ‘ta- kan undang-undang yang memberi sank- nah airku’ identik dengan ‘ibuku’. Kalau si atau hukuman sangat berat bagi siapa begitu, maka ‘aku’ wajib untuk mencintai saja atau lembaga apa saja yang merusak ‘tanah airku’. Tanah airku’ yang diidentik- hutan lindung atau konservasi. Dari pi- kan dengan ‘ibuku’ disebut juga gaya ba- hak pengadilan pun, hakim betul-betul hasa personifikasi yang menggambarkan menegakkan supremasi hukum. Dengan seolah-olah ‘tanah airku’ seperti manusia demikian, maka para perusak lingkungan yaitu ‘ibuku’. hidup akan menjadi jera, dan ekosistem Bait kedua, menjelaskan hubungan akan tetap terjaga. Seorang warga bangsa ‘aku’ dengan ‘bangsaku’. ‘Bangsaku’, ‘gu- pun juga harus mempunyai kesadaran ter- ruku’ dan ‘sahabatku’ misalnya, mencer- hadap keindahan dan kelestarian lingkun- daskan/ membimbing/menolong ‘aku’. gan, misalnya, dengan menanam pohon di Ini berarti ‘bangsaku’ mencintai ‘aku’. halaman rumah, menjaga kebersihan dan ‘Ibuku’ mempersembahkan hidupnya mengatur rumah. Semua yang dilakukan untuk ‘aku’. Ini berarti ‘ibuku’ mencin- oleh seluruh warga bangsa dan negara itu tai ‘aku’. Jadi, ‘bangsaku’ identik dengan menunjukkan kecintaan terhadap tanah ‘ibuku’. Kalau begitu, maka ‘aku’ wajib air Indonesia sebagaimana yang diama- untuk mencintai ‘bangsaku’. natkan oleh teks syair lagu itu. Sinekdoke Pars Pro Toto Dan Sinekdoke Gaya Bahasa Syair Lagu Indonesia Raya Totum Pro Parte Semua gaya bahasa dalam syair Jenis pertama adalah gaya bahasa lagu Indonesia Raya melekat pada dan me- yang mempergunakan sebagian dari se- nandai makna nasionalisme itu. Gaya ba- suatu hal untuk menyatakan keseluruhan, F.X. Nugroho H.P., Makna Gaya Bahasa Syair Lagu Perjuangan Indonesia Pendekatan Teks dalam Konteks Sejarah 73 sedangkan jenis kedua adalah gaya ba- PENUTUP hasa yang mempergunakan keseluruhan Dari penelitian ini, dapat ditarik untuk menyatakan sebagian dari sesuatu beberapa kesimpulan sebagai berikut: hal. Misalnya, dalam syair lagu itu, kata- Kolonialisme menghasilkan nasio- kata ‘aku’, dan ‘-ku’ berarti setiap warga nalisme yaitu kesadaran bangsa Indonesia bangsa (sinekdoke pars pro toto), dan kata untuk membangun bangsa, negara, dan ‘kita’ berarti orang perorang warga bangsa tanah air Indonesia. Kesadaran nasionalis- (sinekdoke totum pro parte) me ini menjiwai teks syair lagu perjuangan Indonesia. Epizeuksis Sebagai puisi pantun Epizeuksis adalah repetisi yang ber- “Pulau Pandan” dan syair “Ken Tambu- sifat langsung, artinya suku kata, kata, han” masih memegang teguh adat sehing- atau frasa yang dipentingkan diulang be- ga tidak mendapat pengaruh nasionalis- berapa kali berturut-turut, seperti dalam me. Dua puisi itu berisi nasihat atau ajaran syair lagu Indonesia Raya berikut ini. Kata- adat. Sistem pembaitan, pembagian baris, kata yang digarisbawahi adalah epizeuk- dan persajakan akhirnya pun masih sangat sis. ketat. Baris pertama, ketiga, kelima, dan Puisi Pujangga Baru Tanah Air men- ketujuh/ bait kelima ganut nasionalisme romantik yang hanya Indonesia Raya, merdeka, merdeka membanggakan keindahan alam Sumat- ra. Puisi itu masih tetap melanjutkan ciri Anafora - ciri puisi Balai Pustaka seperti pembaitan Anafora ialah gaya bahasa pengu- yang teratur, dan persajakan akhir yang langan kata, atau frasa pertama pada tiap berpola teratur. baris atau kalimat berikutnya, seperti da- Puisi Angkatan 45 “Aku” mengeks- lam syair lagu Indonesia Raya berikut ini. presikan nasionalisme realistik yang men- Kata-kata yang digarisbawahi adalah ana- dasarkan pada kepribadian bangsa yang fora. Baris pertama dan kedua / bait keti- kuat dan nyata untuk mengusir penjajah ga: dari bumi Nusantara, dan mencapai ke- Hiduplah tanahku merdekaan bangsa. Puisi itu masih tetap Hiduplah negeriku mempertahankan sistem persajakan ak- hir yang mirip dengan sistem persajakan Asonansi akhir puisi Balai Pustaka, Pujangga Baru, Asonansi ialah gaya bahasa peru- dan syair lagu perjuangan Indonesia. langan bunyi vokal yang sama. Gaya ba- Syair lagu perjuangan Indonesia ser- hasa ini biasanya digunakan dalam puisi, ti “Indonesia Raya” mengandung makna untuk memperoleh efek penekanan atau nasionalisme humanis yang mengajak se- keindahan. Gaya bahasa ini dapat dijum- luruh warga bangsa untuk berbuat.yang pai dalam seluruh syair lagu Indonesia terbaik demi kemaslahatan bangsa, nega- Raya, seperti berikut ini. Bunyi vokal yang ra, dan tanah air Indonesia. Syair lagu itu digarisbawahi adalah asonansi. masih menggunakan sistem persajakan Bait kelima: akhir yang mirip dengan sistem persaja- kan akhir puisi Balai Pustaka, Pujangga Indonesia Raya, merdeka, merdeka Baru, dan Angkatan 45. Tanahku Negeriku yang kucinta Semua gaya bahasa dalam syair lagu Indonesia Raya, merdeka, merdeka perjuangan Indonesia melekat pada dan Hiduplah Indonesia Raya menandai makna nasionalisme humanis Indonesia Raya, merdeka, merdeka itu. Tanahku Negeriku yang kucinta Indonesia Raya, merdeka, merdeka Hiduplah Indonesia Raya 74 HARMONIA, Volume 12, No.1 / Juni 2012

DAFTAR PUSTAKA Marianto. M. Dwi. Februari 2007, “Relasi Luar-Dalam antara Seni dan Metafo- Buehler, Justus. 1955. Philosophical Writings ra” dalam SURYA SENI, Jurnal Pen- of Peirce, Dover Publications, INC, ciptaan dan Pengkajian Seni, Vol.3 New York. No. l, Program Pascasarjana ISI Yo- Budiman, Arief. 2007. Chairil Anwar sebuah gyakarta, Yogyakarta. Pertemuan, Penerbit Wacana Bangsa, Peursen, C.A. Van. 1976. Strategi Kebuday- Tegal. aan, Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Budiman, Manneke. 1990, “Jati Diri Buda- Pradopo, Rachmat Djoko. 2003. Beberapa ya dalam Proses Nation-Building di Teori Sastra, Metode kritik, dan Penera- Indonesia Mengubah Kendala Men- pannya, Penerbit Pustaka Pelajar, Yo- jadi Aset” dalam WACAXA, Vol.1, gyakarta. No.l. ______. 2005. Pengkajian Puisi, Djoharnurani, Sri. Oktober 1999. “Teks Gajah Mada University Press. Yog- dan Konteks: Sumber Penciptaan” yakarta. dalam SENI, Jurnal Pengetahuan Siagian, Pardosi. 1975. Indonesia yang Ku- dan Penciptaan Seni, VII/02, BP ISI cinta, Penyebar Musik Indonesia, Yo- Yogyakarta, Yogyakarta. gyakarta. Kartodirdjo, Sartono. 1993. Pendekatan Sumaryono E. 1999. Hermeneutik, Penerbit Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah, Kanisius, Yogyakarta. Penerbit PT Gramedia Pustaka Uta- Teeuw A. 1984. Sastra dan Ilmu Sastra, Pen- ma, Jakarta. gantar Teori Sastra, PT Dunia Pustaka ______. 1999. Pengantar Sejarah In- Jaya, Jakarta. donesia Baru: Sejarah Pergerakan Nasi- Wardaya, Baskara T. November-Desember onal, Penerbit PT Gramedia Pustaka 2002. “Nasionalis - Humanis - Uni- Utama, Jakarta. versal” dalam BASIS, Majalah Kebu- Keraf, Gorys. 2000. Diksi dan Gaya Bahasa, dayaan Umum, Nomor 11-12 Tahun Penerbit PT Gramedia Pustaka Uta- ke - 51 November - Desember 2002, ma. Jakarta. Majalah Basis, Yogyakarta.