Identifikasi Unsur-Unsur Arsitektural Rumah Kalang Di Kotagede Yogyakarta
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Contents available at: www.repository.unwira.ac.id https://journal.unwira.ac.id/index.php/ARTEKS Research paper doi: http://doi.org/10.30822/arteks.v5i1.85 Identifikasi unsur-unsur arsitektural rumah kalang di Kotagede Yogyakarta Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito*, Gerarda Orbita Ida Cahyandari Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Atma Jaya Yogyakarta Jl. Babarsari no. 44, Yogyakarta - 55281, Indonesia ARTICLE INFO ABSTRACT Article history: Identification of architectural elements of kalang house in Received July 29, 2019 Kotagede Yogyakarta Received in revised form August 03, 2019 Kalang house on Jalan Mondorakan, Kotagede is a Javanese Accepted September 27, 2019 traditional house built and owned by Javanese people by adopting Available online April 01, 2020 architectural elements from art nouveau and art deco architecture. Kalang house reflects Javanese houses in terms of spatial aspects, roof shape, and some Javanese ornaments. Whereas the influence of Keywords: art nouveau and art deco are shown from themed ornaments and are Architectural elements the result of stilation of flora and fauna which are different with Art Deco ornamentation in traditional Javanese houses. This study aims to Art Nouveau identify architectural elements in kalang houses and find out what Javanese traditional house factors influence the differences and similarities in the processing of Kalang house architectural elements in kalang house. This study uses descriptive methods through case studies in the field with analysis through qualitative methods. Methods of data collection through direct observation, interviews, documentation and supported by literature *Corresponding author: Sidhi Pramudito studies. The results of this study indicate that the differences and Program Studi Arsitektur, Fakultas Teknik, similarities of architectural elements in homes are affected by Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Indonesia several factors such as the owner's socio-economic (profession), Email: [email protected] history, functions and activities from the past to the present, and site conditions (dimension, form, site position of the circulation path). Through the results of this study, it is expected to be able to support the effort of preserving house building as one of Indonesia's distinctive cultural heritage, especially Kotagede. Pendahuluan Istimewah Yogyakarta 2011); (Kleden dan Fanani 2015). Kotagede adalah salah satu kawasan bersejarah Di kawasan Kotagede secara keseluruhan ada yang terletak di tenggara Kota Yogyakarta. rumah tradisional kurang lebih 396-an rumah Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Daerah dengan rincian: Kelurahan Purbayan 60, Istimewa Yogyakarta Nomor 186 Tahun 2011, Prenggan 90, Rejawinangun 7, Jagalan 230, dan Kotagede dimasukkan ke dalam Kawasan Cagar Singosaren 9 rumah. Keberagaman peninggalan Budaya (KCB). Penetapan Kotagede sebagai budaya di Kotagede juga terlihat jejaknya dengan Kawasan Cagar Budaya (KGC) didasarkan pada kemunculan beberapa rumah akulturatif bercorak keberadaan faktor-faktor pembentuk karakteristik Indis yaitu rumah kalang yang banyak dibangun yang spesifik, misalnya saja faktor kehidupan di sebelah Barat Sungai Gajah Wong (Hadiyanta sosial budaya (living culture) (Lawz 2016), situs- 2015). situs bersejarah, bangunan-bangunan warisan Jalan Mondorakan Kotagede memiliki peran budaya, serta tradisi (Pemerintah Daerah penting ditandai dengan bermunculannya Copyright ©2020 Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari. This is an open access article distributed the Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License 33 Maria Widianingtias, Sidhi Pramudito, Gerarda Orbita Ida Cahyandari: Identification of architectural elements of kalang house in Kotagede Yogyakarta Rumah kalang Prayadranan (Ndalem Variabel Rumah kalang bapak Iqbal Rumah kalang ibu Imtichanah natan) Ornamen memiliki merupakan hasil Ornamen memiliki terlihat geometris Ornamen mengambil ragam hias stilasi alat transportasi karena pengaruh sederhana, garis-garis vertikal dan rumah tradisional Jawa dan juga profesi pemiliknya, serta adanya makna horizontal, lengkungan, jajar genjang, bentuk-bentuk stilasi daun serta bunga religi dan nilai-nilai kehidupan, dan juga dan stilasi dari bentuk bunga. Namun yang lebih terlihat geometris. Ornamen merupakan pengaruh dari perpaduan tidak seperti ragam hias ornamen Kemungkinan ada pengaruh dari art adanya arsitektur art Nouveau dan art rumah tradisional Jawa. Nouveau dan art Deco. Deco yang masuk ke Indonesia zaman itu. Kemungkinan ada perpaduan dari Adapun bentuk ragam hias dari arsitektur gaya art Nouveau dan art Deco, rumah Jawa, seperti nanasan dan kol. terlebih dengan adanya sulur-suluran Kesimpulan yang khas. Perlunya kajian lebih dalam terkait pemetaan lokasi maupun penelusuran aspek Rumah Kalang yang ada di Jalan Mondorakan sejarah, fisik, dan non fisik untuk menemukan dan Gang Soka, adalah rumah yang dimiliki dan benang merah pada desain rumah kalang di dibangun oleh orang Jawa. Rumah kalang Yogyakarta, khususnya Kotagede. Hasil tersebut merupakan perpaduan rumah Jawa dilihat dari nantinya dapat dijadikan acuan dalam aspek spasial, bentuk atap, serta adanya beberapa melestarikan rumah kalang sebagai warisan ragam hias ornamen rumah tradisional Jawa. budaya di masa depan. Bagi Pemerintah: Rumah kalang juga mendapat pengaruh dari gaya sebaiknya ikut mendukung kelestarian rumah art Nouveau dan art Deco jika dilihat dari kalang yang ada di Kotagede, sehingga ke ornamennya yang bertema dan merupakan hasil depannya rumah kalang dapat menjadi objek stilasi flora, fauna, dengan bentuk yang geometris belajar dan sebagai unsur keindahan di bidang dan berbeda dengan ragam hias yang ada pada arsitektur yang mengisi kekhasan Kotagede, rumah tradisional Jawa. Perpaduan gaya Yogyakarta. Hal-hal seperti perawatan rumah arsitektur ketiga rumah kalang tersebut kalang perlu dibantu dan diperhatikan oleh disebabkan karena tahun dibangunnya rumah Pemerintah, terlebih lagi kepada pemilik rumah kalang berada pada periode berkembangnya gaya kalang yang keadaannya kini kurang mampu art Nouveau dan art Deco di Indonesia. untuk merenovasi rumah kalang karena biaya Kepemilikan rumah kalang oleh golongan kalang yang cukup tinggi. Sehingga rumah kalang tetap yang sukses dalam hal ekonomi dan memiliki lestari dan tidak mangkrak karena ditinggalkan status sosial di masyarakat, maka rumah kalang seperti pada beberapa contoh rumah kalang di terbilang mewah dan khas dilihat dari bentuk Kotagede. Bagi pemilik rumah kalang: rumah bangunan (kepala, badan, kaki) dan material yang kalang boleh saja dimanfaatkan untuk fungsi- digunakan (misal kaca patri), sehingga memiliki fungsi baru yang dapat menunjang eksistensi perawatan yang mahal. rumah kalang. Misalnya saja penambahan fungsi Hal-hal yang menjadi perbedaan dari ketiga kasus penginapan dan rumah makan. Sehingga nantinya studi berkaitan dengan faktor sosial-ekonomi dapat membantu biaya perawatan rumah kalang. (profesi pemilik), fungsi dan kegiatan di Namun jangan sampai mengubah unsur-unsur dalamnya dari dulu hingga sekarang, serta kondisi khas rumah kalang secara signifikan. site luas lahan, bentuk lahan, letak lahan terhadap jalan akses, sehingga berpengaruh pada aspek spasialnya. Referensi Arinto, Fransiscus Xaverius Eddy. 2018. Saran “Pelestarian arsitektur berdasarkan architectural architypes melalui metode Bagi pengembangan ilmu arsitektur: Kotagede grafis.” ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur 3 sebagai kawasan cagar budaya yang telah diakui (1): 29–36. secara internasional ternyata menyimpan https://doi.org/10.30822/artk.v3i1.52. kekayaan lain selain arsitektur Jawa. Rumah Cahyandari, Gerarda Orbita Ida. 2012. “Tata kalang sebagai wujud akulturasi budaya Ruang dan Elemen Arsitektur pada Rumah bertransformasi menjadi wujud karya arsitektural Jawa di Yogyakarta sebagai Wujud Kategori 45 ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur, Volume 5, Issue 1,April 2020 pISSN 2541-0598; eISSN 2541-1217 Pola Aktivitas dalam Rumah Tangga.” Jurnal Putra, Augustinus Madyana. 2011. “Karakteristik Arsitektur Komposisi 10 (2): 103–18. Facade Bangunan Dalem di Sisi Utara Jalan https://doi.org/10.24002/jars.v10i2.1064. Mondorakan, Kotagede, Yogyakarta.” Jurnal Hadiyanta, Ing. Eka. 2015. “Kawasan Cagar Arsitektur Komposisi 9 (2): 82–92. Budaya di Yogyakarta: Citra, Identitas, dan http://ft.uajy.ac.id/wp- Branding Ruang.” Yogyakarta: Jurnal Widya content/uploads/2014/10/1_Augustinus- Prabha 4 (1). Madyana-P_Karakteristik-Facade.pdf. https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbyog Ronald, Arya. 1988. Manusia dan Rumah Jawa. yakarta/kawasan-cagar-budaya-kotagede/. Yogyakarta: Juta. Ju, Seo Ryeung, Do Yeon Kim, dan Revianto Sumardiyanto, B. 2019. “Pengaruh renovasi Budi Santosa. 2018. “Dualism in the Javanese terhadap makna rumah tradisional masyarakat house and transformation with focus on the Jawa, kasusstudi: Kotagede Yogyakarta.” houses of Kotagede, Yogyakarta.” Journal of ARTEKS : Jurnal Teknik Arsitektur 3 (2): 99– Asian Architecture and Building Engineering 114. https://doi.org/10.30822/artk.v3i2.164. 17 (1): 71–78. Suryanto, Budi. 1998. “Hukum Waris Adat pada https://doi.org/10.3130/jaabe.17.71. Masyarakat Golongan Kalang di Kleden, Ulfia C., dan Fahril Fanani. 2015. Yogyakarta.” Universitas Gadjah Mada. “Harmonisasi Ketentuan Peruntukan UNESCO Office Jakarta and Regional Bureau for Bangunan Cagar Budaya dalam Perspektif Science in Asia and the Pacific;, Pacific;, Regulasi di Kawasan Budaya Kotabaru, Kota UNESCO Office Bangkok and