Moh. Hasim

SYIAH: SEJARAH TIMBUL DAN PERKEMBANGANNYA DI

Shia: Its History and Development in Indonesia

MOH. HASIM

MOH. HASIM ABSTRAK Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang Syiah menjadi problem baru di Indonesia setelah ratusan tahun hidup bersama. Saat Jl. Untung Suropati Kav. 70 ini, perlakuan terhadap Syiah sudah mengarah pada bentuk pelanggaran terhadap Bambankerep, Ngaliyan, Semarang prinsip kebebasan beragama. Padahal, budaya Syiah sudah menjadi bagian dari Telp. 024-7601327 Fax. 024- tradisi keagamaan di Indonesia. Oleh karena itu permasalahan penelitian yang 7611386 perlu dijawab yaitu, bagaimana sejarah munculnya Syiah dan perkembangan e-mail: [email protected] Naskah diterima: 7 September 2012 Syiah di Indonesia? Melaui penelitian library reseach dengan pendekatan analisis Naskah direvisi: 8-12 Oktober 2012 kritis penelitian ini menemukan bahwa Syiah adalah paham keagamaan yang Naskah disetujui: 9 November 2012 menyandarkan pada pendapat Sayyidina Ali (khalifah keempat) dan keturunannya yang muncul sejak awal pemerintahan khulafauurasidin. Syiah berkembang menjadi puluhan sekte-sekte karena persolaan Imamah. Sedangkan, perkembangan Syiah di Indonesia melalui empat tahap, yaitu: Pertama, bersamaan dengan masuknya di Indonesia; Kedua, pasca revolusi Islam Iran; Ketiga, Melaui Intelektual Islam Indonesia yang belajar di Iran; dan Keempat, Tahap keterbukaan melalui Pendirian Organisasi Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia. Kata kunci: Sejarah, Syiah Indonesia.

ABSTRACT Shiah becomes a new problem in Indonesia after hundreds years of living together. Currently, treatment to Shiah tends to violate the principles of religious freedom. Therefore, it is necessary to know, how the history of the emergence of Shiah and its development in Indonesia? This is a library research using a critical analysis approach. This study found that the Syiah is a religious ideology which refers to the views of Saidina Ali (the fourth khalifat) and his descendants. This teaching emerged since the beginning of the khulafaurasidin. Shiah has developed dozens of religiousstreams due to disagreement and differences on the idea of Imamah. There are four stages of Shiah development in Indonesia, namely: Firstly, along with the arrival of ; Secondly, after the Islamic revolution in Iran; Thirdly, through Indonesian Muslim Intellectuals who studied in Iran, and Finally, during the open era there was an establishment of as association Jamaah Ahlul Bai’t Indonesia. Keywords: History, Shia Indonesia.

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 147 Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia

PENDAHULUAN berketuhanan Yang Maha Esa dan tidak men- Keberhasilan revolusi Islam di Iran (1979) dasarkan ideologi negara pada salah satu agama, yang terinspirasi oleh doktrin-doktrin faham telah memberikan jaminan kebebasan beragama Syiah, dalam banyak hal telah menghembuskan pada rakyatnya. Melalui Undang-Undang Dasar angin perubahan dalam tata perpolitikan dunia. 1945 telah diberikan kejelasan tentang hal ini, Tidak hanya perubahan di dalam negeri Iran sen- yaitu dalam pasal 29 ayat 2 yang berbunyi: “Ne- diri, revolusi itu juga memberikan pengaruh yang gara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk tidak sedikit pada negara-negara di semanjung untuk memeluk agamanya masing-masing dan Arab dan Asia termasuk Indonesia. Buah pikiran untuk beribadat menurut agamanya dan keper- tokoh-tokoh di balik Revolusi Islam Iran, seperti cayaannya itu”. Oleh karena itu, sangat disayang- Ayatullah Rohullah Khomeini, Syahid Mutha- kan dengan terjadinya kekerasan terhadap peng- hari, Ali Syari’ati, dan Allamah Thabathaba’i anut keyakinan keagamaan Syiah. menjadi mutiara yang menarik perhatian para Oleh karena itu penelitian terhadap paham cendekiawan Islam. Ide mereka menjadi rujukan Syiah perlu dilakukan untuk mengkaji permasa- pemikiran politik alternatif di kalangan cendekia- lahan Syiah, dilihat dari sisi sejarah dan perkem- wan muslim dunia, termasuk pemikiran politik bangannya di Indonesia. Permasalahan yang dia- Islam di Indonesia. jukan dalam penelitian ini yaitu: Bagaimana se- Babak baru perkembangan Syiah di Iran jarah munculnya Syiah dan perkembangan Syiah sejak 33 tahun lalu sampai saat ini, masih me- di Indonesia? nunjukkan keberhasilannya dalam membangun Penelitian ini diharapkan dapat menjelaskan peradaban di Iran. Kemajuan teknologi di Iran kedudukan ideologi Syiah dalam perkembangan menjadi daya dukung bagi satu-satunya negara pemikiran Islam dan mencoba memahami latar di belahan Timur untuk menentang hegemoni historis munculnya faham Syiah dengan ber- kekuasaan ekonomi dan politik Barat. Syiah bagai varian yang ada di dalamnya. Harapannya menjadi idola bagi para pemuda sebagai ide- masyarakat lebih bijak dalam memahami per- ologi revolusioner di tengah kebekuan ideologi bedaan keyakinan dan tidak saling mengka›rkan, bangsa-bangsa muslim pasca keruntuhan dinasti apalagi membunuh. Islam. Sehingga tidak mengherankan, jika dalam tiga dasawarsa terakhir banyak intelektual Indo- Kerangka Teori nesia yang tertarik dengan pemikiran Ali Syari’ati, Syiah dari segi bahasa (etimologi) ber- Muthahhari atau pemikir-pemikir Syiah lainnya. arti pengikut, pecinta, pembela, yang ditujukan kepada ide, individu atau kelompok tertentu Masuknya karya-karya pemikir Syiah di In- (Shihab, 2007). Syiah dalam arti kata lain dapat donesia menjadi oase baru bagi intelektual Indo- disandingkan juga dengan kata tasyaiyu’ yang nesia. Kajian ›lsafat yang digagas oleh pengikut berarti patuh/menaati secara agama dan meng- Syiah menjadi perdebatan yang tidak pernah ter- angkat kepada orang yang ditaati itu dengan putus untuk dikaji. Pemuda-pemudi di kalangan penuh keikhlasan tanpa keraguan. Penggunaan kampus begitu antusias untuk mendiskusikan kata Syiah dari sisi bahasa ini telah banyak di- pemikiran-pemikiran Syiah. Akan tetapi be- ungkap dalam Al-Qur’an dan literatur-literatur gitu mendengar kerusuhan di Sampang, banyak lama. Dalam Al-Qur’an penggunaan kata Syiah orang terhentak kaget. Disharmoni antara Sunni terdapat dalam surat Ash-Shaffat ayat 83 yang dengan Syiah kembali terkuak. Sehingga banyak artinya: “Dan sesungguhnya Ibrahim benar- muncul pertanyaan di benak masyarakat, apa itu benar sebagai pendukungnya (Nuh)”. Dalam sebenarnya Syiah? naskah lama terdapat syair yang pernah dilan- Keprihatinan atas kasus Syiah saat ini sa- tunkan oleh sahabat Hasan bin Tsabit ketika ia ngat beralasan. Indonesia sebagai negara yang memuji Nabi Muhammad Saw. Dengan syair:

148 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 Moh. Hasim

Akrama bi qawmi rasûlillâh syi’atuhum, I*â merupakan hak istimewa yang dimiliki oleh kelu- ta’ddadat al-ahwa wa syiya’. Artinya: “Orang arga Nabi dan mereka yang dalam bidang penge- yang paling mulia di antara umat Rasulullah tahuan dan kebudayaan Islam mengikuti Ahlul adalah para pengikutnya, apabila telah ba- Bait (Husayn Attabi’i, 1989: 32). nyak para pemuja nafsu dan pengikut”, sehingga Quraish Shihab dengan mengutip penda- kata “Syiah” dalam kebahasaan sudah dikenal pat Ali Muhammad al-Jurjani mendifinisikan sejak awal kepemimpinan Islam, sebagai identi- bahwa Syiah, yaitu mereka yang mengikuti ›kasi terhadap kelompok-kelompok yang mengi- Sayyidina Ali Ra. dan percaya bahwa beliau dolakan seseorang yang dianggap sebagai tokoh adalah Imam sesudah Rasul Saw. Dan per- (Mugni, 2012). caya bahwa imamah tidak keluar dari beliau Adapun Syiah dalam arti terminologi memi- dan keturunannya. Pendapat Shihab ini lebih liki banyak pengertian. Belum ada pengertian mencerminkan sebagian dari golongan dalam yang mampu mewakili seluruh pengertian Syiah. Syiah—untuk sementara ini dapat diterima Kesulitan ini terjadi karena banyaknya sekte- karena telah mencerminkan definisi untuk ke- sekte dalam paham keagamaan Syiah. Dalam En- lompok Syiah terbesar yaitu Syiah Itsna Asyari- siklopedi Islam, Syiah yaitu kelompok aliran atau yah (Shihab, 2007: 61). paham yang mengidolakan Ali bin Abi Thalib Ra. dan keturunannya, yakni imam-imam atau para Metode Penelitian pemimpin agama dan umat setelah Nabi Mu- Penelitian ini merupakan penelitian kepus- hammad Saw. (Ensiklopedi Islam, 1997). Akan takaan (library recearch) yang mengandalkan tetapi, pengertian ini dibantah oleh kelompok di sumber-sumber data tertulis. Data diperoleh luar Syiah karena dipandang tidak dapat mewa- dengan cara menelahan informasi yang berkait- kili fakta yang sebenarnya. KH Sirojudin Abbas an dengan Syiah yaitu meliputi primer berupa menilai bahwa tidak semata-mata kelompok buku-buku yang mengulas paham Syiah dalam Syiah saja yang mencintai (mengidolakan) Ali ranah sejarah, ajaran dan perkembangannya; bin Abi Thalib tetapi kelompok Ahlu Sunnah juga serta data-data sekunder yang diperoleh dari me- mencintai Ali, dan bahkan seluruh umat muslim dia internet. Analisis data dilakukan secara kuali- juga mencintai Ali dan keturunannya (Abbas, tatif dengan teknik analisis kritis melalui metode 1992: 93). ber›kir deduktif-induktif.

Jalaluddin Rahmat sebagai ketua Ikatan TEMUAN DAN PEMBAHASAN Jamaah Ahlu Bait Indonesia (IJABI) mende›- Asal Muasal Ajaran Syiah nisikan Syiah dalam pengertian pengikut Islam Syiah adalah kenyataan sejarah umat Islam yang berpedoman kepada ajaran Nabi Muham- yang terus bergulir. Lebih dari 1000 tahun Syiah mad dan Ahlul Bait atau keluarga Nabi Muham- mengalami perjalanan sejarah, tidak serta merta mad, yaitu Ali bin Abi Thalib—sepupu sekaligus hadir di panggung perdebatan dan konfiik sosial menantu Nabi Muhammad, Fatimah az-Zahra seperti saat ini. Sepanjang sejarah itu, konfiik —putri bungsu Nabi Muhammad dari istri per- Syiah selalu ada dalam dimensi-dimensi waktu tamanya Khadijah, Hasan bin Ali dan Husain yang berbeda dengan segala pernik persoalan. bin Ali—cucu Nabi Muhammad dari Ali dan Dalam mengungkap sejarah itu, para sejarawan Fatimah (http://fokus.news.viva.co.id/news/ dari kalangan Sunni dan Syiah saling melancar- read/347784--Syiah-diakui-negara-indonesia-). kan argumen-argumen yang berbeda dalam men- Muhammad Husain Attabi’i dalam buku- jelaskan sejarah pekembangan Syiah. Masing- nya Syiah Islam memberikan pengertian bahwa masing memberikan klaim bahwa pendapatnya Syiah adalah kaum muslimin yang mengang- adalah otentik dan rasional, atau dalam kata lain, gap penggantian Nabi Muhammad Saw. adalah masing-masing mengaku benar.

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 149 Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia

Kelompok di luar Syiah seperti Abdullah Mu- Pada kenyataan setelah terpilihnya Abu hammad Gorib, Ihsan Illahi Dhahir, Abdulhasan Bakar sebagai khalifah pertama, muncul penda- Annadwy, dan Sirajuddin Abas (Ghorib dkk, 1987). pat bahwa sebenarnya Ali bin Abi Thalib lebih Mereka memandang bahwa sebenarnya Syiah berhak memegang tapuk pimpinan Islam pada adalah adalah kelompok sempalan Islam buatan waktu itu. Pendapat yang mendukung Ali sebagai orang Yahudi, Abdullah bin Saba’. Abdullah bin khalifah pertama beralasan bahwa Ali adalah Saba’ sang Yahudi dituduh sengaja membentuk orang terdekat Nabi, sebagai menantu dari anak- kelompok baru dalam Islam untuk memecah be- nya. Selain itu, dalam perjuangan Islam, Ali juga lah dan menghancukan umat Islam dari dalam. tidak diragukan lagi pengorbanannya. Sebagai Sirojudin Abbas dalam bukunya I’itiqad Ahulssun- contoh ketika Nabi hijrah, Ali diberikan keper- nah Wal-Jamaah menegaskan bahwa Abdullah cayaan untuk menggantikan Nabi dalam ruang bin Saba’ adalah pendeta Yahudi dari Yaman yang tidurnya, dan ketika peristiwa Ghodir Khumm sengaja masuk Islam. Sesudah masuk Islam lantas setelah Nabi menjalankan haji terakhir, Nabi me- ia datang ke Madinah pada akhir masa kekuasan merintahkan pada Ali untuk memimpin rombo- Khalifah Sayyidina Utsman bin Affan, yaitu sekitar ngan umat Islam (Thabathaba’i, 1989; Lihat juga: tahun 30 H. Akan tetapi hijrahnya Abdullah bin Subhani, 2012: 144). Saba’ tidak mendapat sambutan dari kaum mus- Akan tetapi yang terjadi tidak seperti yang limin. Sehingga ia dendam dan berupaya meng- diinginkan oleh kelompok Syiah. Menurut ka- hancurkan Islam dari dalam dengan cara meng- langan Syiah, kelompok di luar Syiah sengaja agung-agungkan Sayyidina Ali (Abbas, 1992: 101). menyerobot hak istimewa Ali bin Abi Thalib Pendapat yang menyatakan bahwa paham menggantikan kedudukan Nabi. Ketika nabi wa- Syiah adalah buatan Yahudi, mendapat perten- fat di saat jasadnya terbaring belum dikuburkan, tangan dari pemikir Islam yang lain, terutama ada kelompok di luar Ahlul Bait (keluarga nabi) dari kalangan Syiah. Quraish Shihab dengan jelas yaitu kelompok Muhajirin dan Anshar yang ber- menyebutkan bahwa pendapat yang menyatakan kumpul di Tsaqifah Bani Sa’adah untuk memilih Syiah adalah buatan (rekayasa) Yahudi adalah khalifah (polemik pemilihan khalifah pertama tidak logis. Menurut Shihab, Yahudi tidak mung- dapat dibaca: Amin, 2010: 91-94; Audah, 2008: kin dapat memengaruhi sahabat-sahabat Nabi 82-87). Kaum Muhajirin dan Anshar melakukan Saw. Shihab menilai bahwa tokoh Abdullah bin itu tanpa berunding dengan Ahlul Bait yang pada Saba’ sama sekali tidak pernah ada, ia adalah saat itu masih sibuk mempersiapkan acara pe- tokoh ›ktif yang sengaja diciptakan oleh kelom- makaman. Keputusan mengangkatan Abu Bakar pok yang anti Syiah (Shihab, 2007: 65). sebagai khalifah pertama, memposisikan Ali dan sahabat-sahabatnya pada suatu keadaan yang Berdasar pada pengertian Syiah tersebut di sudah tidak mungkin dirubah lagi, kelompok Ali atas, yang pada intinya adalah kelompok yang harus menerima bai’at kepada Abu Bakar secara mendasarkan paham keagamaan pada Ali bin terpaksa (Thabathaba’i, 1989: 39). Abi Thalib dan keturunannya (Ahlul Bait), maka benih kelompok Syiah sudah ada sejak terjadi Ali bin Abi Thalib pada waktu itu cukup ber- sejak awal kepemimpinan Islam pasca kera- sabar untuk menunggu saat yang tetap sampai sulan Muhammad. Pandangan ini didukung pada pergantian khalifah yang ketiga, Usman. oleh fakta adanya pertentangan di kalangan Pada kepemimpinan tiga khalifah tersebut, ke- para Sahabat Nabi dengan Ahlul Bait (keluarga lompok Ali (Ahlul Bait) merasa diperlakukan de- Nabi) setelah kematian Rasulullah Muham- ngan tidak adil seperti pemotongan khums (harta mad. Permasalahan yang mereka ketengahkan rampasan). Dan pada masa-masa selanjutnya, yaitu tentang siapa yang paling berhak meng- keturunan Ali juga dilarang melakukan penulisan gantikan kedudukan Nabi setelah wafatnya. hadis yang berlaku sejak pemerintahan khulafâ’

150 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 Moh. Hasim ar-râsyidîn hingga masa Umayyah dan baru ber- Kedudukan Imam dalam Syiah menjadi sangat henti pada masa Umar ibn Abdul Aziz yang meme- penting, karena tugas dan tanggung jawab se- rintah tahun 99 H/717 M (Thabathaba’i, 1989: 44). orang Imam hampir sejajar dengan kedudukan Nabi. Imam bagi Syiah memiliki kewajiban men- Kepemimpinan Usman yang dinilai lemah, jelaskan makna Al-Qur’an, menjelaskan hukum membuat banyak kesulitan yang harus hadapi Ali syariat, mencegah perpecahan umat, menjawab ketika memimpin pemerintahan Islam. Semasa segala persoalan agama dan teologi, menegakkan pemerintahan Ali, pembrontakan demi pem- keadilan, mendidik umat dan melindungi wilayah berontakan terus terjadi akibat dari intrik yang kekuasaan (Subhani, 2012: 159-160). dilancarkan oleh kelompok Mua’wiyah. Sampai pada akhirnya Ali harus mati terbunuh di tangan Perpecahan Syiah pertama terjadi sesudah kelompok Khawarij. Keinginan yang kuat dari kepemimpinan Imam Husein oleh karena per- kelompok Mu’awiyah untuk menguasai pemerin- bedaan pandangan siapa yang lebih berhak meng- tahan Islam tidak pernah surut. Mu’awiyah terus gantikan pucuk kepemimpinan imam. Sebagain menjalankankan aksi-aksinya untuk menyingkir- pengikut beranggapan bahwa yang berhak me- kan kekuasaan dari kelompok Ahlul Bait. Sampai megang kedudukan imam adalah putra Ali yang pada akhirnya, Imam Hasan putra Ali menye- lahir tidak dari rahim Fatimah, yaitu yang ber- rahkan kekuasaanya pada Mu’awiyah, karena nama Muhammad Ibn Hanifah. Sekte ini dike- Hasan tidak menginginkan adanya pertumpahan nal dengan nama Kaisaniyah. Sekte Kaisaniyah darah lagi. selanjutnya tidak berkembang. Sedang golongan lain berpendapat bahwa yang berhak menggan- Saat yang paling sukar bagi kelompok Syiah tikan Husein adalah Ali Zaenal Abidin bin Husain. adalah dua puluh tahun kekuasaan Mu’awiyah. Golongan yang kedua ini (pendukung Ali Zaenal Saat itu kaum Syiah tidak memiliki perlindungan Abidin) merupakah kelompok yang menjadi cikal dan dimusuhi oleh pihak pemerintah. Keluarga bakal dari kelompok Zaidiyah. Imam Hasan dan Husain mati dibunuh dengan kejam, dibantai dengan seluruh pembantu dan Setelah kematian Ali Zaenal Abidin, sekte anak-anaknya. Penderitaan kelompok Ahlul Bait Zaidiyah terbentuk. Golongan Zaidiyah meng- semasa pemerintahan Mu’awiyah inilah yang usung Zaid sebagai imam kelima pengganti Ali menguatkan perjuangan kelompok Syiah men- Zaenal Abidin. Zaid sendiri adalah seorang ulama jadi sebuah paham/aliran di luar kelompok yang terkemuka dan guru dari Imam Abu Hanifah dan menguasai pemerintahan Islam, yaitu kelom- merupakan keturunan Ali bin Abi Thalib dari sa- pok Sunni. Syiah terus bertahan untuk menen- nad Ali Zaenal Abidin bin Husain. Syiah Zaidiyah tang penguasa yang dinilai tidak berbuat adil adalah golongan yang paling moderat dibanding- dan berperilaku aniaya (Shihab, 2007: 63-69; kan dengan sekte-sekte lain dalam Syiah. Paham Thabathaba’i, 1989: 45-61). yang diajarkan oleh Syiah Zaidiyah dipandang paling dekat dengan paham keagamaannya de- Sekte-sekte dalam Syiah ngan aliran Ahlus Sunnah Wal Jama’ah (Shihab Abu al-Khair al-Baghdâdi (wafat 429 H) pe- 2007: 82; Rasyidi, 1984: 52). ngarang kitab Al-Farqu baina al-Firaq, (lihat: Kekejaman semasa Dinasti Mu’awiyah terha- Syihab, 2007: 69) membagi Syiah dalam em- dap kelompok Ahlul Bait, menjadikan kelompok pat kelompok besar yaitu Zaidiyah, Ismailliyah, Syiah memilih untuk menjauhkan perjuanganya Isna ‘Asyariyah, Ghulat (ekstremis). Perpecahan dari dunia politik dengan cara melakukan taqiyah dalam kelompok Syiah itu terjadi lebih disebab- (berbohong untuk menyelamatkan keyakinan). kan oleh karena pebedaan prinsip keyakinan Akan tetapi usaha ini dinilai tidak membuahkan dalam persoalam imâmah, yaitu pada pergan- hasil. Para penguasa di luar kelompok Ahlul Bait tian Imam (Raszidi, 1984; Shihab, 2007: 66). tetap saja memerangi Syiah. Sehingga kelompok

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 151 Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia

Syiah Zaidiyah lebih memilih berdakwah secara bagaimana diperlakukan dengan Nabi Isa. Ismail konfrontatif dengan penguasa. Mereka (kelom- akan hadir kembali sebagai penyelamat umat di pok Zaidiyah) mencontoh sikap Sayyidina Ali akhir zaman. Syiah Ismailliyah juga diberi gelar Ra. (Imam pertama) dan Sayyidina al-Husain dengan al-Bâiniyah, karena kepercayaan bahwa (Imam ketiga) sebagai panutan dalam melaku- Al-Qur’an dan Sunnah mempunyai makna lahir kan perlawanan, meski hanya dengan kekuatan dan makna batin (tersembunyi). Syiah Ismail- sedikit (lemah). liyah ini pada masa-masa setelah Imam Ja’far mengalami banyak cabang, dia ntaranya: kelom- Syiah Zaidiyah menetapkan bahwa hak se- pok Druz, Ismailliyah Nizary, Ismailliyah Musta’ly bagai imam dapat diberikan kepada siapapun (Shihab 2007: 73-78; Baca juga: Nursaymsuriati, yang memiliki garis keturunan sampai dengan 2011: 24-36). Fathimah, putri Rasul baik dari putra Hasan bin Ali maupun Husain. Akan tetapi, sekte Za- Kelompok lain dari golongan Syiah Imamiyah idiyah bersikukuh bahwa seorang Imam juga yaitu Isna ‘Asarîyah atau lebih dikenal dengan harus memiliki kemampuan secara keilmuan, Imâmiyah atau Ja’fariyah, atau kelompok Syiah adil, dan berani melawan kezaliman dengan cara Imam Dua Belas (Syihab, 2007: 83). Kelompok mengangkat senjata. Bahkan kelompok Zaidiyah ini mempercayai pengganti Ja’far ash-Shadiq membenarkan adanya dua atau tiga imam dalam adalah Musa al-Kadzam sebagai Imam ketujuh dua atau tiga kawasan yang berjauhan dengan bukan Ismail saudaranya. Kelompok Syiah ini- tujuan untuk melemahkan kelompok musuh (pe- lah yang jumlahnya paling banyak (mayoritas) nguasa yang zalim). dari kelompok Syiah yang ada sekarang. Disebut sebagai Syiah Imam dua belas karena kelompok Sekte Ismailliyah dan Isna ‘Asyariyah dapat syiah ini meyakini dua belas imam secara ber- digolongkan dalam Syiah Imamiyah, karena ke- urutan yaitu: duanya mengakui bahwa pengganti Ali Zaenal Abidin (Imam keempat) adalah Abu Ja’far Mu- 1. Saidina Ali bin Abi Thalib. hammad al-Baqir (Imam kelima). Kemunculan 2. Saidina Hasan bin Ali bin Abi Thalib. sekte Ismailliyah dan Isna ‘Asyariyah ini ter- jadi setelah wafatnya Abu Abdullah Ja’far Sadiq 3. Saidina Husein bin Ali bin Abi Thalib. (Imam keenam) pada tahun 148 H. Sekte Is- 4. ‘Ali Zaenal ‘Abidin bin Husein bin ‘Ali bin mailliyah menyakini bahwa Ismail, putra Imam Abi Thalib. Ja’far ash-Shadiq, adalah imam yang menggan- 5. Mohd. al-Baqir bin Ali Zaenal Abidin. tikan ayahnya sebagai Imam ketujuh. Ismail sendiri telah ditunjuk oleh Ja’far ash-Shadiq, 6. Ja’far Shadiq bin Muhammad al-Baqir. namun Ismail wafat mendahuli ayahnya. Akan 7. Musa al-Kazim bin Ja’far Shadiq. tetapi satu kelompok pengikut tetap menganggap 8. Ali Ridla bin Musa al-Kazhim. Ismail adalah Imam ketujuh. Kepercayaan pada tujuh Imam Syiah yang terhenti pada Ismail pu- 9. Muhammad al-Jawwad bin ‘Ali Redha. tra Ja’far ash-Shadiq, menjadikan Syiah Ismail- 10. Ali bin Muhammad bin Ali Ridla. liyah disebut juga Syiah Sab’iyah. 11. Hasan bin Ali, bin Muhammad al-Askari. Dalam beberapa riwayat, dikemukakan bahwa 12. Muhammad bin Hasan al-Mahdi (lebih jelas Imam Ja’far telah berupaya untuk meyakinkan lihat Tabel 2.1). kelompok Syiah yang menyakini bahwa Ismail belum wafat. Menurut Ja’far, Ismail putranya Syiah Ghulat merupakan kelompok ekstrim adalah benar-benar meninggal secara jasad, yaitu dari paham Syiah, yang saat ini telah dipandang hilangnya ruh dari badan. Akan tetapi masih saja telah punah, dan sangat sulit untuk dilacak gene- ada kelompok yang meyakini Ismail tidak mati se- alogi pemikiran dari tiga kelompok besar lainnya

152 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 Moh. Hasim

Gambar 2.1: Sketsa Kepemimpinan Imam dalam Syiah

(Ismailliyah, Isna ‘Asyariyah, dan Zaidiyah). Ke- lompok ini dalam perkembangannya sejarahnya lompok ekstrim ini banyak yang dipandang telah juga mengalami perpecahan dalam kelompok- keluar dari Islam sehingga keberadaaanya saat kelompok kecil yang berbeda-beda. Sebagian di ini telah punah. Kelompok paham Syiah yang antaranya adalah mereka percaya bahwa dunia termasuk Ghulat di antaranya As-Sabaiyah yaitu ini kekal, tidak akan binasa, surga adalah kenik- pengikut-pengikut Abdullah bin Saba’. matan dunia, mereka tidak mewajibkan salat dan Di antara Syiah Ghulat yang lain yaitu: Al- membolehkan minuman keras. Khaththâbiyah, mereka adalah penganut paham Kelompok lain yang masuk dalam golong- Ghulat yang disebarkan oleh Abu al-Khaththâb an ekstrim yaitu Al-Ghurâbiyah. Kelompok Al- al-Asady. Kelompok Al-Khaththâbiyah menya- Ghurâbiyah memiliki ajaran yang sangat berten- takan bahwa Imam Ja’far ash-Shadiq dan le- tangan dengan Islam. Al-Ghurâbiyah meman- luhurnya adalah Tuhan. Imam Ja’far sendiri dang bahwa sebenarnya malaikat Jibril meng- menolak dirinya dianggap sebagai Tuhan. Ke- alami kekeliruan dalam menyampaikan wahyu

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 153 Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia karena berkhianat terhadap Allah, sehingga 2012; Rakhmat ed., 1998). wahyu yang seharusnya diberikan kepada Ali jus- Pada tahap awal penyebaran Syiah, perkem- tru disampaikan pada Nabi Muhammad. bangan Syiah tidak banyak mengalami benturan Al-Qarâmithah merupakan kelompok dengan kelompok lain, karena pola dakwah yang yang sangat keras dan ekstrem. Kelompok Al- dilakukan. Prinsip taqiyah digunakan untuk Qarâmithah pempercayai bahwa Sayyidina Ali menghindari tekanan dari pihak penguasa. Se- bin Abi Thalib adalah Tuhan; bahwa setiap teks lama periode pertama, hubungan antara Sunni- yang ada dalam Al-Qur’an memiliki makna lahir Syiah di Indonesia, pada umumnya, sangat baik dan bantin, dan yang terpenting adalah makna dan bersahabat tidak seperti yang terjadi di ne- batinnya. Mereka menganjurkan kebebasan geri-negeri lain seperti, misalnya, Pakistan, Irak, seks dan kepemilikan perempuan dan harta se- atau Arab Saudi. Meskipun demikian pernah ter- cara bersama-sama dengan dalih mempererat jadi insiden seperti dibunuhnya hubungan kasih-sayang. karena dituduh menyebarkan faham waÊdat al- Kelompok Al-Qarâmithah bahkan pernah wujûd (Abbas 1998: 138; Baca juga: Atjeh, 1977; menyerbu dan menguasai Makkah pada tahun 930 Azra, 1995; Huda, 2007). M dengan melukai para jamaah haji. Al-Qarâmith- Lalu datanglah gelombang kedua masuknya ah beranggapan bahwa ibadah haji adalah sia-sia Syiah ke Indonesia, yaitu setelah revolusi Islam di karena dinilai sebagai bentuk perbuatan jahiliyah, Iran pada 1979. Ketika itu orang Syiah mendadak berthawaf dan mencium Hajar al-Aswat adalah punya negara, yaitu Iran. Sejak kemenangan perbuatan syirik. Karenanya mereka merampas Syiah pada Revolusi Iran, muncul simpati yang Hajar al-Aswat. Kelompok Syiah Al-Qarâmithah besar di kalangan aktivis muda Islam di berbagai akhirnya dikalahkan oleh al-Mu’iz al-Fâthimy ke- kota terhadap Syiah. Figur Ayatullah Khomeini tika melakukan penyerbuan ke Mesir pada tahun menjadi idola di kalangan aktivis pemuda Islam. 972M, lalu punah sama sekali di Bahrain pada Buku-buku tulisan Ali Syari’ati, seperti buku 1027 M (Shihab, 2007: 70-73). Tugas Cendekiawan Muslim menjadi salah satu “inspirator” Revolusi Iran, dibaca dengan penuh Perkembangan Syiah di Indonesia minat. Bahkan tokoh cendekiawan Muhammadi- Menurut Jalaluddin Rahmat, perkembangan yah, Amin Rais, dengan sengaja menerjemahkan Syiah di Indonesia mengalami empat gelombang dari versi Bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia. (periodisasi). Gelombang pertama, Syiah sudah Naiknya popularitas Syiah itu membuat kha- masuk ke Indonesia mulai masa awal masuknya watir dan was-was negeri yang selama ini men- Islam di Indonesia, yaitu melalui para penyebar jadi “musuh” bebuyutan Iran, yakni Arab Saudi. Islam awal dari orang-orang persia yang tinggal Melalui lembaga-lembaga bentukan pemerintah, di Gujarat. Syiah pertama kali datang ke Aceh. Saudi Arabia melakukan upaya untuk menang- Raja pertama Kerajaan Samudra Pasai yang ter- kal perkembangan Syiah, termasuk penyebaran- letak di Aceh, Marah Silu, adalah memeluk Islam nya di Indonesia. Sejumlah buku yang anti-Syiah versi Syiah dengan memakai gelar Malikul Saleh. diterbitkan, baik karangan sarjana klasik seperti Penyebaran Syiah di Aceh juga ditunjang oleh Ibn Taymiyah (1263-1328), atau pengarang mo- tokoh-tokoh ulama terkemuka Hamzah Fansuri, dern, seperti Ihsan Ilahi Zahir, seorang propa- dan Syamsuddin bin Abdullah as Samatrani, Nu- ganda anti-Syiah yang berasal dari Pakistan. ruddin ar-Raniry, Burhanuddin, dan Ismail bin Abdulla. Akan tetapi pada zaman Sultan Iskandar Reaksi terhadap pekembangan Syiah di Indo- Tsani, kekuasaan kerajaan di Aceh dipegang oleh nesia ditunjukkan melalui penyebaran isu negatif ulama Ahli Sunnah (Sunni), sehingga sejak saat dari buku-buku yang berisi informasi Syiah atau itu kelompok Syiah tidak lagi menampakkan diri, paling tidak menunjukan sikap penolakan terha- memilih berdakwah secara taqiyah (Tempo Co. dap Syiah di antaranya:

154 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 Moh. Hasim

1. Mengenal Pokok-pokok Ajaran Syiah al-Im- (orang suci); amiyah dan Perbedaanya dengan Ahli Sun- 3. Syiah tidak mengakui Ijma’ tanpa ada- nah, penulis Sayyid Muhibbudin al-Khathib, nya “Imam”; penerjemah Munawwar Putra. Buku ini diter- bitkan oleh Pt. Bina Ilmu Surabaya Tahun 1984. 4. Syiah memandang bahwa menegakkan kepe- mimpinan/pemerintahan (imamah) adalah 2. Beberapa Kekeliruan Akidah Syiah, penga- termasuk rukun agama; rang Muhammad Abdul Sattar al-Tunsawi, Ketua Ahlus Sunnah Pakista. Diterjemahkan 5. Syiah pada umumnya tidak mengakui kekha- oleh A. Ra-dzafatzi. Penerbit PT. Aneka Ilmu lifahan Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar Ibnul Tahun 1984. Khatthab, dan Usman bin Affan; 3. Apa Itu Shiah? Ditulis oleh Prof. Dr. H.M. Ra- Mengingat perbedaan-perbedaan pokok syidi. Diterbitkan oleh Harian Umum Pelita antara Syiah dan Ahlus Sunnah Wal Jama’ah Tahun 1984. seperti tersebut di atas, terutama mengenai per- bedaan tentang imâmah (pemerintahan), Ma- 4. Syiah dan Pemalsuan Al-Qur’an. Penulis Dr. jelis Ulama Indonesia mengimbau kepada umat Moh, Malullah, diterjemahkan oleh Drs. Ab- Islam Indonesia yang berfaham Ahlus Sunnah dulkarim Hayaka, diterbitkan oleh CV. Mus- wal Jama’ah agar meningkatkan kewaspadaan taka Mantiq, Solo. terhadap kemungkinan masuknya faham yang 5. Hakekat Syiah, Penulis Dr. Abdullah Muh. didasarkan atas ajaran Syiah. Reaksi yang ditun- Gharib. Buku ini diterjemahkan oleh Mustafa jukkan oleh MUI tersebut adalah bentuk kekha- Mahdamy dan diterbitkan oleh CV. Pustaka watiran terhadap berkembangnya faham Syiah di Mantiq, Solo. Indonesia secara berlebihan. Akan tetapi upaya- upaya untuk membendung perkembangan Syiah 6. Kebohonan Syiah terhadap Ahli Sunah, penu- itu, tidak membuahkan hasil apa-apa. Ketertarik- lis Sayyid Muhibin al-Khatib, diterjemahkan an masyarakat kepada Syiah semakin kuat. Hal oleh Drs. Tammam Qaulany. Buku ini diter- ini dibuktikan dengan semakin terus terangnya bitkan oleh Toko Kitab Utama Surabaya. pengagum-pengagum Syiah menunjukkan ek- Meski telah begitu banyak buku-buku diter- sistensinya dengan mendirikan lembaga pen- bitkan untuk menghadang faham Syiah, kekha- didikan berhaluan Syiah. Seperti Alumni Qum, watiran masuknya Syiah tidak juga surut. Kemu- Ustad Ahmad Baraqbah, mendirikan dian pada Rapat Kerja Nasional Majelis Ulama Al-Hadi di Pekalongan. Ustadz Husain al-Habsyi Indonesia (MUI) tahun 1984 M, melalui surat mengubah haluan Pesantren Yayasan Pesantren ketetapan tanggal 7 Maret 1984 M yang ditanda- Islam (YAPI) yang didirikannya pada tahun 1974 tangani oleh Prof. K.H. Ibrahim Hosen, mere- dari ideologi Ihwanul Muslimin pada ideologi komendasikan tentang faham Syiah, yang isinya Syiah (Nursyam, 2012: 73). sebagai berikut: Faham Syiah sebagai salah satu Pada tahun 1997, perkembangan Syiah di faham yang terdapat dalam dunia Islam mempu- Indonesia kembali mendapatkan reaksi negatif nyai perbedaan-perbedaan pokok dengan maz- kembali dari kalangan di luar Syiah. Penolakan hab Sunni (Ahlus Sunnah Wal Jama’ah) yang kembali terhadap Syiah digelar melalui sebuah dianut oleh umat Islam Indonesia. Perbedaan seminar nasional di Masjid Istiqlal Jakarta. yang disebutkan dalam ketetapan MUI tersebut Melalui seminar itu peserta merekomendasikan di antaranya: dan mendesak kepada pemerintah untuk mela- 1. Syiah menolak Hadis yang tidak diriwayatkan rang Syiah berada di Indonesia. Dari kalangan oleh Ahlul Bait; Syiah pun tidak mau ketinggalan, respon negatif 2. Syiah memandang “Imam” itu ma‘um yang ditunjukkan dari hasil seminar itu, ditang-

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 155 Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia gapi kembali oleh kalangan Syiah dengan mener- rumah di Pondok Pesantren al-Hadi dirusak dan bitkan sebuah buku Syiah Ditolak, Syiah Dicari, satu dibakar massa. Tahun 2006 muncul konfiik karya O. Hashem, RausyanFikr, Yogyakarta, 2011 secara beruntun, terulang kembali di desa Brayo, (Jamil, 2012: 4). Batang; aksi kekerasan terhadap Syiah di Sam- pang; dan muncul konfiik di Bondowoso dengan Seiring dengan bergulirnya era Reformasi, sasaran pesantren milik Kiai Musowir yang sedang gelombang perkembangan Syiah di Indonesia sedang menggelar yasinan pada malam Jumat. memasuki fase ketiga. Menurut Jalaluddin Rah- mat, penyebaran Syiah di Indonesia pada fase Penyerbuan kemudian terjadi lagi pada ru- ketiga, didorong oleh meminat pengagum Syiah mah pengurus Masjid Jar Hum di Bangil, Jawa secara falsa› ke arah pemahaman ›qih. Fase keti- Timur, November 2007. Massa merusak ru- ga ini dimotori oleh para Habib (keturunan arab/ mah itu lantaran menolak kehadiran pengikut Nabi) atau orang-orang Syiah yang pernah meng- Syiah. Usaha menyerang penganut Syiah terjadi enyam pendidikan di Universitas Qum, Iran. juga di Jember, Jawa Timur. Pada bulan Rama- Karena pemahaman Syiah sudah masuk ke ranah dhan, Agustus 2012, muncul sejumlah spanduk ›qih, maka pada tahap ini benih-benih konfiik su- yang menyebutkan ajaran Habib Syiah adalah dah mulai tumbuh secara terbuka. Era Reformasi sesat. Namun kain propaganda itu berhasil ditu- sebagai era keterbukaan, membawa perubah- runkan warga dan petugas Pamong Praja sebelum an besar pada prinsip-prinsip dakwah kelom- memicu konfiik. Dan pada tahun yang sama, kasus pok Syiah. Syiah tidak lagi tersembunyi dalam Syiah di Sampang mencuat, yang berbuntut di hu- doktrin taqiyah. Di berbagai daerah, kelompok kumnya Tajul dengan tuduhan penodaan agama. Syiah secara terang-terangan menunjukkan ek- Kalau ditelusuri lebih jauh, persebaran Syiah sistensinya kepada publik melalui perayaan hari di Indonesia yang sudah berlangsung permulaan besar Syiah, seperti peringatan Tragedi Karbala Islam datang ke nusantara, telah banyak mem- (‘Asyuro), Hari Arbain, Yaum al-Quds, dan Hari berikan warna keagamaan di Indonesia. Banyak al-Ghadir (perayaan pengangkatan Sayyidina Ali sekali ritus Islam Indonesia yang terindenti›kasi sebagai Imam pertama) (Jamil, 2012: 7; Miftah, terpengaruh dari ajaran Syiah. Ritual dan tradisi 1998: 443-460). Syiah mempunyai pengaruh yang mendalam di Syiah memasuki fase gelombang keempat, kalangan komunitas Islam Indonesia, bukan saja yaitu ketika orang Syiah mulai membentuk ika- di kalangan Syiah sendiri, tetapi juga di kalangan tan, yaitu Ikatan Jemaah Ahlul Bait Indonesia Sunni. Salah satunya ialah praktik perayaan 10 (IJABI), berdiri 1 Juli 2000. Sehingga secara Muharram yang biasa dirayakan oleh pengikut terbuka Syiah eksistensinya semakin diakui oleh Syiah untuk memperingati terbunuhnya Husain sebagian masyarakat Indonesia. Perkembangan ibn Ali, cucu Nabi Muhammad. Husein terbunuh Syiah secara terbuka ini didorong oleh semangat dalam Perang Kabala pada 10 Muharram 61 H. keterbukaan dan pluralisme sebagai buah dari Perayaan 10 Muharam dipandang sebagai semangat Reformasi. ritual suci bagi kelompok Syiah juga berkembang Dengan semakin meningkatnya penganut di beberapa komunitas Islam Indonesia di luar yang mengamalkan ajaran ›qh Syiah, maka ting- Syiah. Sebagai contoh, terdapat perayaan serupa kat ketegangan kelompok Sunni dengan Syiah yang disebut dengan “tabot tebuang”. Di Paria- semakin meningkat. Perseteruan pertama ter- man, Sumatera Barat, dan ada perayaan “ritual jadi pada pesantren milik Ustad Ahmad, di Desa tabuik”. Jika ditelusuri tabot atau tabuik berasal Brayo, Kecamatan Wonotunggal, Kabupaten dari kata tabut dalam Bahasa Arab kotak. Kata Batang, Jawa Tengah, 8 April 2000. Ketika itu, tabut ini dalam peraaan diwujudkan dengan massa menyerbu pesantren seusai shalat Jumat, peti sebagai simbol peti jenazahnya imam-imam sekitar pukul 14.00 hingga 16.30. Akibatnya, tiga kaum Syiah yang telah dibunuh secara kejam se-

156 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 Moh. Hasim masa pemerintahan Bani Umayyah (Dahri, 2009; Syiah memiliki kompleksitas masalah dengan latar Tempo Co., 2012 ) belakang sosial rumit, tidak semata-mata lahir dari perbedaaan ideologi. Oleh karena itu tulisan ini Ritual di kalangan Sunni seperti tradisi zia- tidak dimaksudkan untuk mencari solusi persoalan rah kubur dan membuat kubah pada kuburan Syiah di Indonesia. Akan tetapi hanya memberikan adalah tradisi Syiah. Tradisi itu lahir di Indone- sedikit gambaran tentang paham Syiah secara ide- sia dalam bentuk mazhab Sya›‘i padahal sangat ologi dan penyebarannya di Indonesia. berbeda dengan mazhab Sya›‘i yang dijalankan di negara-negara lain. Berkembangnya ajaran pantheisme (kesatuan wujud, union mistik, Manunggaling Kawula Gusti), di Jawa dan Su- matera merupakan pandangan teologi dan mis- DAFTAR PUSTAKA tisisme (tasawuf falsa›) yang sinkron dengan aki- dah Syiah (Nursaymsuriati, 2011). In›ltrasi Syiah Abbas, Sirojuddin. 1992. I’itiqad Ahlussunnad dalam penyebaran Islam di Indonesia tampak Wal-Jama’ah. Jakarta: Pustaka Tarbiyah. jelas pada masyarakat NU sebagai representasi Amin, Samsul Munir. 2010. Sejarah Peradaban kelompok Alhus Sunnah, pengaruh tradisi Syiah Islam. Jakarta: Amzah. pun cukup kuat di dalammya. Dr. Said Agil Siraj Atjeh, Aboebakar. 1977. Aliran Syiah di Indone- sebagai Wakil Katib Syuriah PBNU secara terang sia. Jakarta: Islamic Research Institute. mengatakan bahwa kebiasaan Barjanji dan Diba’i adalah berasal dari tradisi Syiah. Dan bahkan KH Audah, Ali. 2008. Ali bin Abi Talib, Sampai Ke- pernah mengatakan bahwa pada Hasan dan Husain. Jakarta: Litera Nahdatul Ulama secara kultural adalah Syiah Antar Nusa. (Abna ir, 2012). Azra, Azyumardi. 1995. Syiah di Indonesia: Antara Mitos dan Realitas. Jurnal Ulumul PENUTUP Qur’an No.4 Vol VI. Syiah adalah paham keagamaan yang me- Dahri, Harapandi. 2009. Tabot: Jejak Cinta Ke- nyandarkan pada pendapat Sayyidina Ali (kha- luarga Nabi di Bengkulu. Jakarta: Citra. lifah keempat) dan keturunannya yang muncul sejak awal pemerintahan khulafâ’ ar-râsyidîn. Gharib dkk, Abdullah Muh. 1987. Hakekat Syiah. Syiah berkembang menjadi menjadi beberapa Solo: Pustaka Mantiq. sekte kecil karena perbedaan paham dan pan- Huda, Nur. 2007. : Sejarah dangan dalam mengangkat sosok Imam. Sosial Intelektual Islam di Indonesia. Yog- Perkembangan Syiah di Indonesia melalui em- yakarta: Ar-ruzz Media. pat tahap gelombang, yaitu: Pertama, bersamaan Nursaymsuriati. 2011. Berkelanjutan dan Pe- dengan masuknya Islam di Indonesia; Kedua, pas- rubahan Tradisi Keagamaan Syiah (Studi ca revolusi Islam Iran; Ketiga, melaui intelektual Masyarakat YAPI Bangil Pasuru- Islam Indonesia yang belajar di Iran; dan Keem- an). Thesis Pasca Sarjana UIN Malang. pat, tahap keterbukaan melaui Pendirian Organ- Van Hoekl. 1997. Ensiklopedi Islam. Jakarta: PT. isasi Ikatan Jamaah Ahlul Bait Indonesia. Ikhtiar Baru. Secara prinsip tulisan ini tentu sangat sing- Rakhmat, Miftah F. Ed. 1998. Catatan Kang kat bila dibandingkan dengan luasnya problema- Jalal: Visi Media, Politik dan Pendidikan. tika perkembangan Syiah di Indonesia. Apalagi Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. penelitian ini dilakukan berdasarkan data-data tertulis semata. Sehingga hanya bisa menjawab Rasyidi. 1984. Apa Itu Shiah? Jakarta: Harian persoalan-persolan secara tekstual. Persoalan riil Umum Pelita.

Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012 157 Syiah: Sejarah Timbul dan Perkembangannya di Indonesia

Shihab, M. Quraish. 2007. Sunnah-Syiah Ber- Internet: gandengan Tangan! Mungkinkah: Kajian Viva News. 2012. Syiah Diakui Negara Indo- Atas Konsep Ajaran dan Pemikiran. Ta- nesia. http://fokus.news.viva.co.id/news/ ngerang: Lentera Hati. read/347784--Syiah-diakui-negara-indone- Subhani, Ja’far. 2012. Syiah: Ajaran dan Prak- sia-. Diakses 6 September 2012. tiknya. Jakarta: Nur Al-Huda. Tempo. Co. Cerita Jalaluddin Rahmat Soal Syiah Thabathaba’i, Allamah Sayyid Muhammad Indonesia Bagian I-5. http://www.tempo. Husayn. 1989. Islam Syiah: Asal-usul dan co/reat/new/2012/09/03/173427062. Di- Perkembangannya. Diterjemahkan dari akses: 12 Oktober 2012. Syi’ite Islam. Penerjemah: . Mungni, Muladi. Mengubur Politik Hegemoni Sun- Jakarta: Pustaka Utama Gra›ti. ni Syiah. http://sioelmunghni.multiply.com/ journal/item/22. Diakses: 12 Oktober 2012.

158 Jurnal “Analisa” Volume 19 Nomor 02 Juli - Desember 2012