Kebijakan Uang Darurat Lampung Pada Agresi Militer Belanda II Di Lampung Tahun 1949

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Kebijakan Uang Darurat Lampung Pada Agresi Militer Belanda II Di Lampung Tahun 1949 Kebijakan Uang Darurat Lampung pada Agresi Militer Belanda II di Lampung Tahun 1949 Oleh Muhammad Agung Sujadi¹*, Muhammad Basri2, Suparman Arif3 FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung E-mail: [email protected] HP.085856330016 Received: November 19, 2018 Accepted: November 29, 2018 Online Published: December 03, 2018 Abstract: Lampung Emergency Money Policy on the Netherlands Military Aggression II in Lampung 1949. The purpose of this study was to find out about the Emergency Money Policy in the Netherlands II Military Aggression in Lampung in 1949. The method used in this study is the historical method with data collection techniques through documentation and library engineering techniques. The data analysis technique used is qualitative data analysis techniques. The results of data analysis in this paper show that the emergency money policy as well as being a legitimate payment instrument, emergency money was used as a symbol and tool of resistance against the Dutch government. The existence of the money is able to maintain the existence of the existence of Lampung Emergency Government to the Dutch Government. Emergency money can foster a sense of nationalism in the community to continue to believe and support the Lampung Emergency Government Struggle. Keywords: netherlands military aggression II, economic crisis, emergency government Abstrak: Kebijakan Uang darurat Lampung pada Agresi Militer Belanda II di Lampung Tahun 1949. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai kebijakan uang darurat pada Agresi Militer Belanda II di Lampung tahun 1949. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis dengan teknik pengumpulan data melalui teknik dokumentasi dan teknik kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Hasil analisis data dalam skripsi ini menunjukan bahwa kebijakan uang darurat selain sebagai alat pembayaran yang sah,Uang darurat dijadikan suatu simbol dan alat perlawanan terhadap pemerintah Belanda. Uang tersebut mampu menjaga Eksistensi keberadaan Pemerintahan Darurat Lampung kepada Pemerintahan Belanda dan masyarakat Lampung. Uang darurat dapat menumbuhkan rasa Nasionalisme masyarakat untuk terus percaya dan mendukung perjuangan Pemerintahan Darurat Lampung. Kata kunci: agresi militer belanda II, krisis ekonomi, pemerintah darurat PENDAHULUAN yang di pegang Letkol Sjamaun Lampung pada sekitar tahun Gaharu. Sementara pemerintahan 1949 masih belum merupakan daerah sipil dipegang oleh Residen RM Provinsi yang berdiri seperti Rukadi Wiryoharjo. sekarang ini, tetapi masih merupakan Pada tanggal 19 Desember 1948 bagian dari Provinsi Sumatera Tentara belanda melancarkan agresi selatan yang beribukota di ke II. Belanda berusaha untuk Palembang. Sehingga apapun yang menduduki daerah-daerah Republik terjadi di Sumatera selatan maka Indonesia dan kota-kota yang akan berdampak juga ke Keresidenan dipandang strategis, dalam rangka Lampung. Hal ini dapat terlihat pada memperluas kekuasaannya untuk masa Agresi militer belanda dan dapat kembali menjajah negara pembentukan Pemerintahan Darurat maupun bangsa Indonesia. Republik Indonesia (PDRI). Pertempuran-pertempuran dalam Pada masa PDRI Sumatera usaha mempertahankan kemerdekaan Selatan berada dalam Provinsi Republik Indonesia muncul dimana- Sumatera. Hal ini sesuai UU No.10 mana di berbagai daerah pelosok Tahun 1948.Tentang Pembagiann tanah air demikian juga di daerah Sumatera dalam 3 Provinsi. Sebagai Lampung yang turut mendapatkan Gubernur Sumatera adalah Mr. T.M ancaman dan serangan militer Hasan (yang dalam PDRI sebagai Belanda. wakil ketua PDRI), Sumatera Selatan Pada tanggal 1 Januari 1949 sendiri dipimpin oleh Gubernur Pelabuhan Panjang yang terletak di Militer dr. Adnan Kapau Gani. Daerah Panjang, merupakan pintu Kekuasaan PDRI di Sumatera gerbang di ujung Sumatera bagian Selatan memang berhadapan Selatan dan termaksuk territorial langsung dengan politik pecah belah kekuasaan ALRI mendapat serangan (devide et impera) Belanda. Sebab dari tentara Belanda. Karena pada 30 april 1948 Palembang pertempuran laut tersebut, menjadi negara boneka yang merupakan pengalaman pertama kali bernama Negara Sumatera Selatan bagi pasukan ALRI dan keadaan (NSS), Negara Sumatera Selatan persenjataan yang sangat tidak resmi berdiri 30 Agustus 1948 di seimbang, maka pasukan ALRI wilayah Kota Palembang dan diperintahkan mundur, dan sambil sekitarnya dengan Wali Negara melakukan bumi hangus.Selanjutnya Abdul Malik. (Mulkarnaen Gele diperintahkan untuk berkumpul di Harun dkk, 2015:42). Km 21 Gedongtataan, yang Lampung bukan termasuk ditentukan sebagai markas darurat Negara Sumatera Selatan namun pasukan ALRI. Lampung merupakan bagian dari Agresi militer kedua di Provinsi Sumatera Selatan Lampung baru dimulai tanggal 1 Pemerintahan Darurat Republik Januari 1949, Belanda masuk ke Indonesia (PDRI). Gubernur Militer Teluk Lampung melalui Kalianda A.K. Gani melakukan konsolidasi di menuju Pelabuhan Panjang. Kira- Sumatera selatan yang membawahi kira Pukul 05.00 pagi, kapal perang sejumlah keresidenan salah satunya Balanda mulai menembaki Lampung. Kemudian dibentuk Pelabuhan Panjang. Tetapi karena Komandan Sub-Teritorial Lampung perlawanan dari pihak tentara kita di Panjang, baru setelah kira-kira jam Abdul halim dari PSII,dan K.H 06.00 mereka dapat mendarat di Gholib dari Pringsewu. Rapat Pantai luar Pelabuhan Panjang dan di memutuskan mengangkat Letkol Mr. Pantai sekitar Gunung kunyit Gele Harun sebagai residen darurat Telukbetung. Ibukota Karesidenan lampung (kepala pemerintahan akhirnya dapat diduduki oleh darurat) mengantikan Residen pasukan Belanda pada hari itu juga. Rukadi yang tetap berada di daerah Karena peristiwa itu, maka pemerintahan Belanda di tanjung pemerintahan Karesidenan Lampung, Karang. Letnan Kolonel Syamaun Gaharu Proses perlihan kekuasaan inilah dengan anggota-anggota stafnya terjadi banyak peristiwa peristiwa beserta pejabat-pejabat sipil penting dalam sejarah daerah Karesidenan Lampung pada tanggal Lampung. Salah satunya terkait 1 Januari 1949 sudah berada di masalah “Uang darurat Lampung”. Gedong Tataan, sedangkan Suatu Kebijakan Politik yang rombongan keluarga militer dan sipil dilakukan selama Masa Agresi yang mengungsi sudah berada di Militer Belanda II tahun 1949. Suatu Pringsewu. Pada Saat itu front utara kebijakan untuk alat pertukaran dengan bataliyon mobilnya yang sebagai penganti uang Belanda dan dipimpin oleh Mayor Nurdin pada Jepang yang tersebar pada masa tanggal 1 Januari 1949 sore hari agresi militer Belanda II tersebut. sudah berada di Kotabumi. Kebijakan Uang Darurat Lampung Pejuang dan TNI dan Rakyat Hanya berlaku di wilayah anti penjajah Belanda mulai Keresidenan Lampung yang pada meninggalkan kota untuk saat itu hanya tersisa wilayah berevakuasi ke daerah pedaleman. Lampung utara. Terutama ke Gedongtataan dan Berdasarkan uraian di atas Pringsewu.TNI yang tadinya penulis tertarik untuk mengkaji lebih terpecah belah lambat laun dapat spesifik mengenai Kebijakan Uang dipersatukan kembali dibawah Darurat pada Agresi Militer Belanda Komando Staf Teritorium Lampung. II di Lampung tahun 1949. Letnan Kolonel Syamaun Gaharu. Berdasarkan latar belakang Pemerintah sipil pun pada tanggal 2 masalah diatas maka rumusan januari 1949 dapat memindahkan masalah dalam penelitian ini adalah pemerintahannya ke Pringsewu. “Mengapa Uang dijadikan kebijakan (Supangat, Dewan Harian darurat pada masa Agresi Militer Angk’45:10). Belanda II di Lampung tahun 1949?” Pemerintahan di Lampung saat itu mengalami krisis Politik hal ini METODE PENELITIAN dipertegas oleh Heri Wardoyo Metode yang digunakan dalam (2008:27) Pada 5 januari 1949, di penelitian ini adalah metode historis. sebuah pendopo di Pringsewu Metode penelitian historis adalah diadakan musyawarah untuk cara untuk mengumpulkan data-data menentukan pemerintahan kereside- pada masa lampau untuk menguji nan Lampung. Dalam Pertemuan itu suatu kebenaran berdasarkan sumber hadir antara lain Komando S.T.L yang ada baik data primer maupun Letkol Syamaun Gaharu, Mayor N.S data sekunder untuk ditarik Effendy, M.Yasin dari Masyumi, H. kesimpulan menjadi data-data yang fakta. dengan teknik pengumpulan Pemerintah sipil pun pada tanggal 2 data melalui Teknik Dokumentasi januari 1949 dapat memindahkan dan Teknik Kepustakaan. Teknik pemerintahannya ke Pringsewu. analisis data yang digunakan adalah Pemerintahan di Lampung saat teknik analisis data Kualitatif. itu mengalami krisis Politik Variabel Penelitian menurut dikarenakan Hilangnya Residen Sumadi Suryabrata, variabel Lampung Rukadi pada saat itu. Pada diartikan sebagai segala sesuatu yang 5 januari 1949, Untuk menjalankan akan menjadi objek pengamatan Roda Pemerintahan, Sebuah pendopo penelitian, sering pula dinyatakan di Pringsewu diadakan musyawarah variabel penelitian itu sebagai faktor- untuk menentukan pemerintahan faktor yang berperan dalam peristiwa keresidenan Lampung. Dalam atau gejala yang diteliti (Sumadi Pertemuan itu hadir antara lain Suryabrata, 2012 : 25). Sementara itu Komando S.T.L Letkol Syamaun mengenai pengertian variabel yang Gaharu, Mayor N.S Effendy, dikemukakan oleh pendapat lain, M.Yasin dari Masyumi, H. Abdul “variabel dapat didefinisikan sebagai halim dari PSII,dan K.H Gholib dari kondisi-kondisi yang oleh peneliti di Pringsewu. Rapat memutuskan manipulasikan, di kontrol atau di mengangkat Letkol Mr. Gele Harun observasikan dalam Suatu sebagai Residen Darurat Lampung penelitian” (Usman Rianse dan Abdi, (kepala pemerintahan darurat) 2009 : 81). mengantikan
Recommended publications
  • Understanding Principal Values of Minangkabau's Outmigration In
    REVIEW OF INTERNATIONAL GEOGRAPHICAL EDUCATION ISSN: 2146-0353 ● © RIGEO ● 11(4), WINTER, 2021 www.rigeo.org Research Article Understanding Principal Values of Minangkabau’s Outmigration in Indonesia Misnal Munir1 Moses Glorino Rumambo Pandin2 Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia [email protected] [email protected] 1Corresponding Author: E-mail: [email protected] Abstract Outmigration is a unique characteristic of the Minangkabau people who can be found in almost all regions of Indonesia. Historically, the Minangkabau migrants have coexisted peacefully with local communities in which they settle, and there is no record of conflict between the Minangkabau migrants and local inhabitants. This study attempted to determine the values espoused by this nomadic community. The study was grounded in literature study approach of philosophical hermeneutics and utilized methodical elements, such as description, induction deduction, synthesis analysis, and heuristics. The study also applied observation, and interviews with the Minangkabau migrants. The findings revealed that the culture of this ethnic group explicitly encourages young people to venture abroad. The ethical values that form the basis of the outmigration’s of the Minangkabau community are affirmed by the adat (local) proverbs that prescribe strong work ethics, mutual respect, and an understanding of the local culture to which they outmigrate. Keywords outmigration, principle, outmigration-values, Minangkabau To cite this article: Munir, M; Pandin, M, G, R. (2021) Understanding Principal Values of Minangkabau’s Outmigration In Indonesia. Review of International Geographical Education (RIGEO), 11(4), 127-137. doi: 10.48047/rigeo.11.04.10 Submitted: 02-02-2021 ● Revised: 16-04-2021 ● Accepted: 26-05-2021 © RIGEO ● Review of International Geographical Education 11(4), WINTER, 2021 Introduction The cultural traditions of the Minangkabau people are rich in values derived from indigenous wisdom.
    [Show full text]
  • Daftar Nama Pahlawan Nasional Republik Indonesia
    DAFTAR NAMA PAHLAWAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA Asal Daerah / NO Nama SK Presiden Daerah Ket Pengusul Abdul Muis 218 Tahun 1959 1. Sumatera Barat 1883 – 1959 30 – 8 – 1959 Ki Hadjar Dewantoro 305 Tahun 1959 2. D.I. Yogyakarta 1889 – 1959 28 – 11 – 1959 Surjopranoto 310 Tahun 1959 3. D.I. Yogyakarta 1871 – 1959 30 – 11 – 1959 Mohammad Hoesni Thamrin 175 Tahun 1960 4. DKI Jakarta 1894 – 1941 28 – 7 – 1960 K.H. Samanhudi 590 Tahun 1961 5. Jawa Tengah 1878 – 1956 9 – 11 – 1961 H.O.S. Tjokroaminoto 590 Tahun 1961 6. Jawa Timur 1883 – 1934 9 – 11 – 1961 Setyabudi 590 Tahun 1961 7. Jawa Timur 1897 – 1950 9 – 11 – 1961 Si Singamangaradja XII 590 Tahun 1961 8. Sumatera Utara 1849 – 1907 9 – 11 – 1961 Dr.G.S.S.J.Ratulangi 590 Tahun 1961 9. Sulawesi Utara 1890 – 1949 9 – 11 – 1961 Dr. Sutomo 657 Tahun 1961 10. Jawa Timur 1888 – 1938 27 – 12 – 1961 K.H. Ahmad Dahlan 657 Tahun 1961 11. D.I. Yogyakarta 1868 – 1934 27 – 12 – 1961 K.H. Agus Salim 657 Tahun 1961 12. Sumatera Barat 1884 – 1954 27 – 12 – 1961 Jenderal Gatot Subroto 222 Tahun 1962 13. Jawa Tengah 1907 – 1962 18 – 6 1962 Sukardjo Wirjopranoto 342 Tahun 1962 14. Jawa Tengah 11903 – 1962 29 – 10 – 1962 Dr. Ferdinand Lumban Tobing 361 Tahun 1962 15. Sumatera Utara 1899 – 1962 17 – 11 – 1962 K.H. Zainul Arifin 35 Tahun 1963 16. Sumatera Utara 1909 – 1963 4 – 3 – 1963 Tan Malaka 53 Tahun 1963 17. Sumatera Utara 1884-1949 28 – 3 – 1963 MGR A.Sugiopranoto, S.J.
    [Show full text]
  • Plagiat Merupakan Tindakan Tidak Terpuji
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERANAN SUDIRO DALAM PERJUANGAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1945 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Sejarah Oleh: Fransiska Ernawati NIM: 031314006 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI iii PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI MOTTO “Biarlah tanganmu menjadi penolongku, sebab aku memilih titah-titahmu” (MAZMUR 119 : 173) “Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala perbuatanmu” (AMSAL 16 : 3) “Jangan ingatkan ketakutan anda, tetaplah ingat harapan dan impian anda. Jangan fikirkan frustasi anda, tetapi fikirkan potensi yang belum anda penuhi. Jangan khwatirkan diri anda sendiri dengan apa yang telah anda coba tapi gagal, tapi dengan apa yang masih mungkin anda lakukan ” (Paus Yohanes XXIII) iv PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PERSEMBAHAN Karya kecil ini kupersembahkan teruntuk : Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa mendampingi, melindungi dan selalu memberikan segala hal yang terbaik dalam setiap langkah hidupku Bunda Maria yang sungguh baik hati Kedua orang tuaku yang tercinta, (Bapak Sugito Markus dan Ibu Senti Sihombing) Dan adik-adikku yang tersayang, (Sisilia Yuni Diliana dan Yulius Tri Setianto) v PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI vi PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Fransiska Ernawati : Peranan Sudiro Dalam Perjuangan Kemerdekaan Indonesia Tahun 1945. Penulisan skripsi ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis: (1) latar belakang pendidikan dan pengalaman politik (partai) dari Sudiro, (2) usaha-usaha Sudiro dalam suatu pergerakan kebangsaan sebelum perjuangan kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945, (3) peranan dari Sudiro dalam pelaksanaan perjuangan kemerdekaan Indonesia tahun 1945.
    [Show full text]
  • Presiden Ketularan Menteri Perhubungan.Pdf (544948 Bytes)
    Presiden Ketularan Menteri Perhubungan - Historia https://historia.id/histeria/articles/presiden-ketularan-menteri-perhubu... Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiografis Kuno Kultur Militer ❯ Masuk ›Beranda • Histeria Presiden Ketularan Menteri Perhubungan Lomba Infografis Presiden Sukarno tadinya anti petai dan jengkol. Gara-gara ulah seorang menterinya, dia ikutan jadi doyan Jepret melahap biji-bijian beraroma khas ini. Majalah Oleh Martin Sitompul Historia Channel Podcast Tentang Kami Pedoman Kontak Syarat & Ketentuan Channel Opini Presiden Sukarno dan Adnan Kapau Gani. Foto : Nationaal Archief/Wikimedia Bolalob Adnan Kapau Gani yang tampan itu sekali waktu bertandang ke Istana Negara. Gani saat itu menjabat Kaskus Menteri Perhubungan era Kabinet Ali yang pertama. Ada agenda yang yang hendak dibicarakan Gani Womantalk dengan Presiden Sukarno. Beritagar Kedatangan Gani diterima oleh Bung Karno. Alih-alih membincangkan soal pemerintahan, Gani malah meminta advis presiden sehubungan dengan pembuatan film perjuangan Pangeran Diponegoro yang Kincir akan diperankan oleh dirinya. Selain sebagai pejabat negara, Gani memang telah malang melintang di Garasi dunia seni peran sebagai aktor. Kurio Sebelum memberikan masukan dan arahannya, Bung Karno ingin mengajak Gani terlebih dahulu makan Bobotoh siang. Gani mengiyakan. Guntur, putra sulung Bung Karno menyaksikan kedatangan Gani dan mengenang dialog antara Gani dan ayahnya pada hari itu dalam memoar Bung Karno: Bapakku, Kawanku, Guruku. “Kapau, jij (kamu) makan siang disini ya,” ajak Bung Karno, “Ayolah Kapau, ik (aku) kebetulan masak rendang kesukaan jij.” BACA JUGA: Makanan Sederhana Presiden Pertama LIHAT JUGA: TELEPON KHUSUS SOEHARTO Gani bersedia namun dengan mengajukan satu syarat: Ibu Fatmawati menyediakan sambal yang pedas bersama petai dan jengkol muda. Sukarno menyanggupi. “Yah, en Bung mesti juga makan petai plus jengkol,” kata Gani menggoda.
    [Show full text]
  • Representing Colonial Indonesia in the Films of Saeroen Christopher Woodrich Chris [email protected]
    2014 Working Paper Series Volume 1 Between the Village and the City: Representing Colonial Indonesia in the Films of Saeroen Christopher A. Woodrich Editors: David Price and Frank Dhont Recommended Citation: Woodrich, Christopher A. "Between the Village and the City: Representing Colonial Indonesia in the Films of Saeroen." International Indonesia Forum, 2014 Working Paper Series 1 (2014). Between the Village and the City: Representing Colonial Indonesia in the Films of Saeroen Christopher Woodrich [email protected] Abstract: Following the Great Depression, colonial Indonesia was in a flux. The economic shift from a rural agrarian to an urban manufacturing economic base led to increasingly rapid urbanization and the accompanying societal woes. This shift in societal make-up influenced various forms of popular culture, which writers and other creative professionals used to express their opinions – both positive and negative – of the cultural shift. The reporter turned screenwriter Saeroen, a keen social observer who wrote under the name Kampret and was several times arrested for his writings, was no exception. Attached to four film production houses in his four-year screenwriting career (1937–41), Saeroen’s oeuvre included some of the biggest commercial successes of the period and often involved migration from the villages to the cities. Though the majority of Saeroen’s films are now thought lost, enough evidence survives in the form of film reviews, novelizations, and promotional material for a textual analysis of his works and the views contained within. As will be shown, Saeroen’s works, including Terang Boelan, Sorga Ka Toedjoe, Asmara Moerni, and Ajah Berdosa, represent a testament to the experience of abandoning the villages and embracing the cities.
    [Show full text]
  • FX Harsono: Testimonies 4 March to 9 May 2010 About the Artist
    Presenting Sponsor: Supporter: VISITOR’S INFORMATION OPENING HOURS ADDRESSES Mondays to Sundays, 10am to 7pm Singapore Art Museum is located at Fridays, 10am to 9pm 71 Bras Basah Road, Singapore 189555. ADMISSION SAM (8Q) is located at Adult $ 10 8 Queen Street, Singapore 188535. Student (with valid student card) $ 5 Senior citizens (Non-Singaporeans) $ 5 WEBSITE Groups of 20 or more: 20% off admission tickets for adults. www.singaporeartmuseum.sg FREE ADMISSION GENERAL ENQUIRIES • On Open House Days 6332 3222 • For NHB Member Schools • For Children below 6 years old HOW TO GET TO SAM • For Seniors (Singaporeans & PR) By bus • On Fridays, 6pm to 9pm SBS 7, 14, 16, 36, 111, 131, 162, 175, 502, 518 SMRT 77, 167, 171, 700 MUSEUM TOURS AT SAM Tours in English By MRT Mondays: 2pm 2-minute walk from Bras Basah MRT station Tuesdays to Thursdays: 11am and 2pm (From 17 April 2010 onwards). Fridays: 11am, 2pm and 7pm 10-minute walk from Dhoby Ghaut / City Hall MRT Saturdays and Sundays: 11am, 2pm and 3pm stations. Tours in Japanese By car Tuesdays to Fridays: 10:30am Carparks available at Waterloo Street, Queen Street, NTUC Income Centre and Plaza by the Park. Tours in Mandarin Fridays: 7:45pm WHEELCHAIR ACCESS / LOCKERS Credit Suisse: Innovation In Art Series Lifts provide easy access to galleries. Lockers are available for visitors’ use. FX Harsono: Testimonies 4 March to 9 May 2010 About the Artist Any discussion of the history of GSRB compatriots — was already profound sense of disillusionment, Driven by his belief that an artist contemporary art in Indonesia experimenting with new modes of as the events of May 1998 revealed needs to constantly engage with would be incomplete without an art-making which incorporated found that the very ‘people’ he had fought society and its issues, Harsono has examination of FX Harsono’s art objects and conceptual approaches.
    [Show full text]
  • Kamus Sejarah Indonesia Nation Formation Jilid I
    KAMUS SEJARAH INDONESIA NATION FORMATION JILID I KAMUS SEJARAH INDONOESIA NATION FORMATION JILID I KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA 2017 KAMUS SEJARAH INDONOESIA JILID I NATION FORMATION PENGARAH Hilmar Farid (Direktur Jenderal Kebudayaan) Triana Wulandari (Direktur Sejarah) NARASUMBER Suharja, Amurwani Dwi Lestariningsih, Abdurahman, Didik Pradjoko EDITOR Susanto Zuhdi, Nursam PEMBACA UTAMA Taufik Abdullah PENULIS Dian Andika Winda, Dirga Fawakih, Ghamal Satya Mohammad, Saleh As’ad Djamhari, Teuku Reza Fadeli, Tirmizi TATA LETAK DAN GRAFIS M. Abduh, Kurniawan SEKRETARIAT DAN PRODUKSI Tirmizi, Isak Purba, Bariyo, Haryanto, Maemunah, Dwi Artiningsih Budi Harjo Sayoga, Esti Warastika, Martina Safitry, Dirga Fawakih PENERBIT Direktorat Sejarah Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jalan Jenderal Sudirman, Senayan Jakarta 10270 Tlp/Fax: 021-5725042017 ISBN 978-602-1289-76-1 KATA PENGANTAR DIREKTUR SEJARAH Kesulitan yang seringkali ditemukan guru sejarah dalam proses pembelajaran adalah munculnya istilah-istilah kesejarahan yang sulit dan tidak ditemukan penjelasannya dalam buku teks pelajaran sejarah. Ketiadaan penjelasan atau penjelasan yang tidak komprehensif dalam buku teks menjadi salah satu penghambat bagi guru dalam proses belajar mengajar. Oleh karena itu, diperlukan buku kamus yang memuat daftar informasi kesejarahan yang dapat memudahkan guru khususnya dan umumnya masyarakat luas dalam mencari istilah-istilah sulit yang kerap ditemukan dalam pembelajaran sejarah. Berangkat dari
    [Show full text]
  • INDO 12 0 1107125075 21 46.Pdf (1.043Mb)
    THE BIRTH OF THE REPUBLIC IN SUMATRA Anthony Reid The establishment of a Republican government in Sumatra, between August and October 1945, was the result of an autonomous revolution, or series of revolutions, which echoed the revolutionary process in Java, but were quite distinct from it. The central Republican government had virtually no direct means of control over Sumatra until April 1946, when a delegation under the Defense Minister Amir Sjarifuddin toured the island. The teams of pemuda (youth) propagandists sent from Djakarta by Sjarifuddin in September formed an earlier direct link, but they do not appear to have reached West Sumatra until the end of October, and North Sumatra until November.1 The desire on the part of the pemuda in Sumatra to imitate what little they knew of the Javanese example was a compelling one, but it was spontaneous and uncontrolled. The autonomous nature of the early months of revolution in Sumatra makes it necessary to give the matter some separate atten­ tion. The excellent work on the early revolution in Java by Kahin, Smail, Anderson, Hatta, and the Waseda University team of Nishijima, Kishi, and Hayashi2 has already made the general scenario familiar, 1. The Sumatran commander, General Tanabe, testified that these pemuda landed in South Sumatra in early September. Rijksinstituut voor Oorlogsdocumentatie, Indisch Collectie (hereafter abbreviated as I.C.), 059351. However,they appear to turn up first in Palembang only on October 1, in West Sumatra on October 30, and in Atjeh about November 25. Kementerian Penerangan, Republik Indonesia Propinsi Sumatera Selatan (Djakarta: n.p., 1954), p.
    [Show full text]
  • Peranan Mohammad Noerdin Pandji Dalam Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia Di Palembang Pada Tahun 1945-1949 Skripsi Oleh Arle
    PERANAN MOHAMMAD NOERDIN PANDJI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI PALEMBANG PADA TAHUN 1945-1949 SKRIPSI OLEH ARLETA OKTA SARI NIM 352016009 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG AGUSTUS 2020 i PERANAN MOHAMMAD NOERDIN PANDJI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA DI PALEMBANG PADA TAHUN 1945-1949 SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Palembang Untuk memenuhi salah satu persyaratan Dalam menyelesaikan program sarjana pendidikan Oleh Arleta Okta Sari NIM 352016009 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH Agustus 2020 ii Skripsi oleh Arleta Okta Sari ini telah di periksa dan disetujui untuk diuji. Palembang, Agustus 2020 Pembimbing I, Heryati., S.Pd., M.Hum. Palembang, Agustus 2020 Pembimbing II, Yusinta Tia Rusdiana, S.Pd., M. Pd. iii Skripsi oleh Arleta Okta Sari telah dipertahankan di diepan dewan penguji pada tanggal 31 Agustus 2020. Dewan Penguji: Heryati, S.Pd., M.Hum., Ketua Yusinta Tia Rusdiana, M. Pd., Anggota Dr. Apriana., M.Hum., Anggota Mengetahui Mengetahui Ketua Program Studi Dekan Pendidikan Sejarah, FKIP UMP, Heryati., S.Pd., M.Hum. Dr. H. Rusdy AS., M.Pd. iv MOTTO DAN PERSEMBAHAN Motto: ❖ Seberat apapun medan perjuangan yang mesti kita tempuh. Teruslah berjuang. Allah akan selalu ada dalam setiap perjuangan. ❖ Jangan pernah menganggap Allah jahat kepada kita, hanya karena apa yang kita inginkan belum kita dapatkan. Allah lebih mengetahui apa yang lebih baik untuk hambanya. ❖ Jadikanlah doa sebagai salah satu penolong yang ampuh dalam menjalani kehidupan. Kupersembahkan kepada: ❖ Ibunda dan ayahanda (Lisna Megawati dan Cipta Hendi) tercinta yang selalu memberikan cinta dan kasih sayang serta memberikan semangat dan dukungan sehingga aku bisa menyelesaikan skripsi ini.
    [Show full text]
  • Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Di Jawa Barat
    ATLAS SEJARAH INDONESIA BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN ATLAS SEJARAH INDONESIA BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN ATLAS SEJARAH INDONESIA BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN Pengarah Dra. Triana Wulandari. M.Si Penyunting Dr. Abdul Syukur Penulis Dr. Abdurakhman Dr. Agus Setiawan Koordinator Agus Widiatmoko Riset Budi Karyawan S Fider Tendiardi Dede Sunarya Zakiyah Egar Imani Desain Bayu Isworo Diterbitkan Oleh: Direktorat Sejarah, Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG: Dilarang mengutip seluruh atau sebagian isi buku tanpa seizin penerbit CETAKAN I 2018 ISBN : 978-602-1289-97-6 Keterangan Sampul: 1. Teks Proklamasi Tulisan Tangan Soekarno, 2. Foto Pembacaan Teks Proklamasi Kemerdekaan oleh Ir. Soekarno DAFTAR ISI Sambutan . 5 Bab I Pendahuluan 1 . Pengantar . 8 2 . Petunjuk Penggunaan Buku . 10 3 . Istilah-istilah Penting . 12 4 . Tanggal-tanggal penting . 14 Bab II Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1 . Janji Kemerdekaan . 24 2 . Persiapan Kemerdekaan Indonesia . 32 Bab III Penyebaran Berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 1 . Jawa Barat . 60 2 . Jawa Tengah . 70 3 . Jawa Timur . 76 4 . Sunda Kecil (Bali, NTT, NTB) . 80 5 . Sumatera . 88 6 . Kalimantan . 102 7 . Sulawesi . 108 8 . Maluku . 114 Bab IV Kesadaran Kebangsaan, Rela Berkorban, dan Cinta Tanah Air Melalui Proklamasi Kemerdekaan . 124 Bab V Penutup . 128 ATLAS SEJARAH INDONESIA - BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN 3 4 ATLAS SEJARAH INDONESIA - BERITA PROKLAMASI KEMERDEKAAN Sambutan uji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat rahmat, dan hidayah-Nya, Direktorat Sejarah dapat menyelesaikan penyusunan Atlas Sejarah Indonesia: Berita Proklamasi PKemerdekaan . Atlas adalah kumpulan peta yang disatukan dalam bentuk buku atau bentuk multimedia . Atlas dapat memuat informasi tematik suatu wilayah yang dapat digunakan sebagai sumber pengetahuan yang praktis dan komunikatif bagi masyarakat yang membutuhkan, tidak terkecuali informasi yang berkaitan dengan peristiwa sejarah .
    [Show full text]
  • Merayakan Indonesia Raya
    1 2 Merayakan Indonesia Raya Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2016 3 Prakata Buklet bertajuk “Merayakan Indonesia Raya” ini disusun untuk memperingati kelahiran lagu kebangsaan Indonesia Raya dan menjadi bagian dari buku Pendampingan Sejarah di Sekolah. Lagu yang digubah oleh Wage Rudolf Supratman ini diperdengarkan pertama kali pada Kongres Pemuda Kedua, suatu perhelatan besar yang menghasilkan Sumpah Pemuda. Oleh karenanya, buklet ini diawali dengan uraian yang panjang tentang zaman yang membidani kelahiran Indonesia Raya, yakni sejarah pergerakan kebangsaan di seputar Sumpah Pemuda. Selain itu, dalam buklet ini dipaparkan juga riwayat sang pencipta lagu Indonesia Raya. Bagaimana W.R. Supratman mulai menggubah musik, bagaimana ia mulai terjun ke dalam aktivisme kebangsaan, bagaimana lagu Indonesia Raya dilarang oleh pemerintah kolonial dan bagaimana hari-hari terakhir sang komponis di tangan aparatus kolonial. Terakhir, dalam buklet ini juga diuraikan bagaimana lagu Indonesia Raya yang semula dinyanyikan tiga stanza kemudian cenderung dipangkas menjadi satu stanza saja, sekalipun Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2009 tetap mengakui adanya tiga stanza tersebut. Dalam hal ini, artikel yang ditulis oleh Gunawan Wiradi dicantumkan menjelang bagian akhir buklet ini, menjelaskan secara benderang proses peralihan tersebut. Penyusun 4 Daftar Isi Sumpah Pemuda dan Momentum Kelahiran Indonesia Raya 6 Riwayat Hidup W.R. Supratman 37 Indonesia Raya Tiga Stanza 46 Lagu Kebangsaan dan Nasionalisme 52 Potongan UU Nomor 24 Tahun 2009 60 Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1958 66 Tentang Gita Bahana Nusantara 76 5 Sumpah Pemuda dan Momentum Kelahiran Indonesia Raya Awal Pergerakan Kebangsaan Indonesia Pergerakan kebangsaan Indonesia bermula dari tangan para pemuda. Mereka menyalakan api Kebangkitan Nasional melalui penerbitan suratkabar yang menyuarakan kepentingan bangsa Indonesia dan pendirian organisasi-organisasi modern yang punya kesadaran akan pembebasan nasional.
    [Show full text]
  • Nama Pahlawan Nasional NAMA TMP Nomor Tanggal
    DAFTAR PAHLAWAN NASIONAL S/D TAHUN 2014 Keterangan Makam Keputusan Presiden Republik Indonesia No. Nama Pahlawan Nasional NAMA TMP Nomor Tanggal 1 Abdul Muis 218 Tahun 1959 30 Agustus 1959 Cikutra, Bandung 2 Ki Hajar Dewantara 305 Tahun 1959 28 Nopember 1959 Tahunan, Umbul Harjo, Yogyakarta 3 R.M. Surjopranoto 310 Tahun 1959 30 Nopember 1959 Gambiran, Umbul Harjo, Yogyakarta 4 Mohammad Hoesni Thamrin 175 Tahun 1960 28 Juli 1960 Tanah Kusir, Jakarta 5 KH. Samanhudi 590 Tahun 1961 9 Nopember 1961 Kuncen, Wirobraja, Yogyakara 6 H.O.S. Cokroaminoto 590 Tahun 1961 9 Nopember 1961 Cikutra, Bandung 7 Setyabudi 590 Tahun 1961 9 Nopember 1961 Cikutra, Bandung 8 Si Singamangaradja XII 590 Tahun 1961 9 Nopember 1961 Balige, Tobasa 9 Dr. GSSJ Ratulangie 590 Tahun 1961 9 Nopember 1961 Tondano, Sulawesi Utara 10 DR. Sutomo 657 Tahun 1961 27 Desember 1961 Bubutan, Surabaya 11 KH. Akhmad Dahlan 657 Tahun 1961 27 Desember 1961 Brontokusuman,, Mergangsang Yogyakarta 12 KH. Agus Salim 657 Tahun 1961 27 Desember 1961 TMPN Utama Kalibata 13 Jend. Gatot Subroto 222 Tahun 1962 18 Juni 1962 Ungaran Timur, Semarang 14 Sukarjo Wiryopranoto 222 Tahun 1962 18 Juni 1962 TMPN Utama Kalibata 15 Dr. Ferdinand Lumban Tobing 361 Tahun 1962 17 Nopember 1962 Kolang, Tapanuli Tengah 16 KH. Zainul Arifin 35 Tahun 1963 4 Maret 1963 TMPN Utama Kalibata 17 Tan Malaka 53 Tahun 1963 28 Maret 1963 Tidak Diketahui 18 MGR.A. Sugyopranoto SJ 152 Tahun 1963 26 Juli 1963 TMP Giri Tunggal, Semarang 19 Ir. H. Juanda Kartawijaya 244 Tahun 1963 29 Nopember 1963 TMPN Utama Kalibata 20 DR.
    [Show full text]