Kebijakan Uang Darurat Lampung pada Agresi Militer Belanda II di Lampung Tahun 1949

Oleh Muhammad Agung Sujadi¹*, Muhammad Basri2, Suparman Arif3 FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung E-mail: [email protected] HP.085856330016

Received: November 19, 2018 Accepted: November 29, 2018 Online Published: December 03, 2018

Abstract: Lampung Emergency Money Policy on the Netherlands Military Aggression II in Lampung 1949. The purpose of this study was to find out about the Emergency Money Policy in the Netherlands II Military Aggression in Lampung in 1949. The method used in this study is the historical method with data collection techniques through documentation and library engineering techniques. The data analysis technique used is qualitative data analysis techniques. The results of data analysis in this paper show that the emergency money policy as well as being a legitimate payment instrument, emergency money was used as a symbol and tool of resistance against the Dutch government. The existence of the money is able to maintain the existence of the existence of Lampung Emergency Government to the Dutch Government. Emergency money can foster a sense of nationalism in the community to continue to believe and support the Lampung Emergency Government Struggle.

Keywords: netherlands military aggression II, economic crisis, emergency government

Abstrak: Kebijakan Uang darurat Lampung pada Agresi Militer Belanda II di Lampung Tahun 1949. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui mengenai kebijakan uang darurat pada Agresi Militer Belanda II di Lampung tahun 1949. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode Historis dengan teknik pengumpulan data melalui teknik dokumentasi dan teknik kepustakaan. Teknik analisis data yang digunakan adalah teknik analisis data kualitatif. Hasil analisis data dalam skripsi ini menunjukan bahwa kebijakan uang darurat selain sebagai alat pembayaran yang sah,Uang darurat dijadikan suatu simbol dan alat perlawanan terhadap pemerintah Belanda. Uang tersebut mampu menjaga Eksistensi keberadaan Pemerintahan Darurat Lampung kepada Pemerintahan Belanda dan masyarakat Lampung. Uang darurat dapat menumbuhkan rasa Nasionalisme masyarakat untuk terus percaya dan mendukung perjuangan Pemerintahan Darurat Lampung.

Kata kunci: agresi militer belanda II, krisis ekonomi, pemerintah darurat

PENDAHULUAN yang di pegang Letkol Sjamaun Lampung pada sekitar tahun Gaharu. Sementara pemerintahan 1949 masih belum merupakan daerah sipil dipegang oleh Residen RM Provinsi yang berdiri seperti Rukadi Wiryoharjo. sekarang ini, tetapi masih merupakan Pada tanggal 19 Desember 1948 bagian dari Provinsi Sumatera Tentara belanda melancarkan agresi selatan yang beribukota di ke II. Belanda berusaha untuk . Sehingga apapun yang menduduki daerah-daerah Republik terjadi di Sumatera selatan maka dan kota-kota yang akan berdampak juga ke Keresidenan dipandang strategis, dalam rangka Lampung. Hal ini dapat terlihat pada memperluas kekuasaannya untuk masa Agresi militer belanda dan dapat kembali menjajah negara pembentukan Pemerintahan Darurat maupun bangsa Indonesia. Republik Indonesia (PDRI). Pertempuran-pertempuran dalam Pada masa PDRI Sumatera usaha mempertahankan kemerdekaan Selatan berada dalam Provinsi Republik Indonesia muncul dimana- Sumatera. Hal ini sesuai UU No.10 mana di berbagai daerah pelosok Tahun 1948.Tentang Pembagiann tanah air demikian juga di daerah Sumatera dalam 3 Provinsi. Sebagai Lampung yang turut mendapatkan Gubernur Sumatera adalah Mr. T.M ancaman dan serangan militer Hasan (yang dalam PDRI sebagai Belanda. wakil ketua PDRI), Sumatera Selatan Pada tanggal 1 Januari 1949 sendiri dipimpin oleh Gubernur Pelabuhan Panjang yang terletak di Militer dr. Adnan Kapau Gani. Daerah Panjang, merupakan pintu Kekuasaan PDRI di Sumatera gerbang di ujung Sumatera bagian Selatan memang berhadapan Selatan dan termaksuk territorial langsung dengan politik pecah belah kekuasaan ALRI mendapat serangan (devide et impera) Belanda. Sebab dari tentara Belanda. Karena pada 30 april 1948 Palembang pertempuran laut tersebut, menjadi negara boneka yang merupakan pengalaman pertama kali bernama Negara Sumatera Selatan bagi pasukan ALRI dan keadaan (NSS), Negara Sumatera Selatan persenjataan yang sangat tidak resmi berdiri 30 Agustus 1948 di seimbang, maka pasukan ALRI wilayah Kota Palembang dan diperintahkan mundur, dan sambil sekitarnya dengan Wali Negara melakukan bumi hangus.Selanjutnya Abdul Malik. (Mulkarnaen Gele diperintahkan untuk berkumpul di Harun dkk, 2015:42). Km 21 Gedongtataan, yang Lampung bukan termasuk ditentukan sebagai markas darurat Negara Sumatera Selatan namun pasukan ALRI. Lampung merupakan bagian dari Agresi militer kedua di Provinsi Sumatera Selatan Lampung baru dimulai tanggal 1 Pemerintahan Darurat Republik Januari 1949, Belanda masuk ke Indonesia (PDRI). Gubernur Militer Teluk Lampung melalui Kalianda A.K. Gani melakukan konsolidasi di menuju Pelabuhan Panjang. Kira- Sumatera selatan yang membawahi kira Pukul 05.00 pagi, kapal perang sejumlah keresidenan salah satunya Balanda mulai menembaki Lampung. Kemudian dibentuk Pelabuhan Panjang. Tetapi karena Komandan Sub-Teritorial Lampung perlawanan dari pihak tentara kita di Panjang, baru setelah kira-kira jam Abdul halim dari PSII,dan K.H 06.00 mereka dapat mendarat di Gholib dari Pringsewu. Rapat Pantai luar Pelabuhan Panjang dan di memutuskan mengangkat Letkol Mr. Pantai sekitar Gunung kunyit Gele Harun sebagai residen darurat Telukbetung. Ibukota Karesidenan lampung (kepala pemerintahan akhirnya dapat diduduki oleh darurat) mengantikan Residen pasukan Belanda pada hari itu juga. Rukadi yang tetap berada di daerah Karena peristiwa itu, maka pemerintahan Belanda di tanjung pemerintahan Karesidenan Lampung, Karang. Letnan Kolonel Syamaun Gaharu Proses perlihan kekuasaan inilah dengan anggota-anggota stafnya terjadi banyak peristiwa peristiwa beserta pejabat-pejabat sipil penting dalam sejarah daerah Karesidenan Lampung pada tanggal Lampung. Salah satunya terkait 1 Januari 1949 sudah berada di masalah “Uang darurat Lampung”. Gedong Tataan, sedangkan Suatu Kebijakan Politik yang rombongan keluarga militer dan sipil dilakukan selama Masa Agresi yang mengungsi sudah berada di Militer Belanda II tahun 1949. Suatu Pringsewu. Pada Saat itu front utara kebijakan untuk alat pertukaran dengan bataliyon mobilnya yang sebagai penganti uang Belanda dan dipimpin oleh Mayor Nurdin pada Jepang yang tersebar pada masa tanggal 1 Januari 1949 sore hari agresi militer Belanda II tersebut. sudah berada di Kotabumi. Kebijakan Uang Darurat Lampung Pejuang dan TNI dan Rakyat Hanya berlaku di wilayah anti penjajah Belanda mulai Keresidenan Lampung yang pada meninggalkan kota untuk saat itu hanya tersisa wilayah berevakuasi ke daerah pedaleman. Lampung utara. Terutama ke Gedongtataan dan Berdasarkan uraian di atas Pringsewu.TNI yang tadinya penulis tertarik untuk mengkaji lebih terpecah belah lambat laun dapat spesifik mengenai Kebijakan Uang dipersatukan kembali dibawah Darurat pada Agresi Militer Belanda Komando Staf Teritorium Lampung. II di Lampung tahun 1949. Letnan Kolonel Syamaun Gaharu. Berdasarkan latar belakang Pemerintah sipil pun pada tanggal 2 masalah diatas maka rumusan januari 1949 dapat memindahkan masalah dalam penelitian ini adalah pemerintahannya ke Pringsewu. “Mengapa Uang dijadikan kebijakan (Supangat, Dewan Harian darurat pada masa Agresi Militer Angk’45:10). Belanda II di Lampung tahun 1949?” Pemerintahan di Lampung saat itu mengalami krisis Politik hal ini METODE PENELITIAN dipertegas oleh Heri Wardoyo Metode yang digunakan dalam (2008:27) Pada 5 januari 1949, di penelitian ini adalah metode historis. sebuah pendopo di Pringsewu Metode penelitian historis adalah diadakan musyawarah untuk cara untuk mengumpulkan data-data menentukan pemerintahan kereside- pada masa lampau untuk menguji nan Lampung. Dalam Pertemuan itu suatu kebenaran berdasarkan sumber hadir antara lain Komando S.T.L yang ada baik data primer maupun Letkol Syamaun Gaharu, Mayor N.S data sekunder untuk ditarik Effendy, M.Yasin dari Masyumi, H. kesimpulan menjadi data-data yang fakta. dengan teknik pengumpulan Pemerintah sipil pun pada tanggal 2 data melalui Teknik Dokumentasi januari 1949 dapat memindahkan dan Teknik Kepustakaan. Teknik pemerintahannya ke Pringsewu. analisis data yang digunakan adalah Pemerintahan di Lampung saat teknik analisis data Kualitatif. itu mengalami krisis Politik Variabel Penelitian menurut dikarenakan Hilangnya Residen Sumadi Suryabrata, variabel Lampung Rukadi pada saat itu. Pada diartikan sebagai segala sesuatu yang 5 januari 1949, Untuk menjalankan akan menjadi objek pengamatan Roda Pemerintahan, Sebuah pendopo penelitian, sering pula dinyatakan di Pringsewu diadakan musyawarah variabel penelitian itu sebagai faktor- untuk menentukan pemerintahan faktor yang berperan dalam peristiwa keresidenan Lampung. Dalam atau gejala yang diteliti (Sumadi Pertemuan itu hadir antara lain Suryabrata, 2012 : 25). Sementara itu Komando S.T.L Letkol Syamaun mengenai pengertian variabel yang Gaharu, Mayor N.S Effendy, dikemukakan oleh pendapat lain, M.Yasin dari Masyumi, H. Abdul “variabel dapat didefinisikan sebagai halim dari PSII,dan K.H Gholib dari kondisi-kondisi yang oleh peneliti di Pringsewu. Rapat memutuskan manipulasikan, di kontrol atau di mengangkat Letkol Mr. Gele Harun observasikan dalam Suatu sebagai Residen Darurat Lampung penelitian” (Usman Rianse dan Abdi, (kepala pemerintahan darurat) 2009 : 81). mengantikan Residen Rukadi yang tetap berada di daerah pemerintahan HASIL DAN PEMBAHASAN Belanda di tanjung Karang. Proses perlihan kekuasaan inilah Hasil Penelitian terjadi banyak pristiwa peristiwa Sejarah Berdirinya Keresidenan penting dalam sejarah daerah Darurat Lampung Lampung. Salah satunya Peristiwa Agresi militer Belanda II di penyerbuan Belanda pada 1 maret Lampung dimulai tanggal 1 Januari 1949 yang menyebabkan Lampung 1949, Belanda masuk ke Teluk dalam kondisi darurat baik ekonomi Lampung melalui Kalianda menuju maupun militer.Kebijakan kebijakan Pelabuhan Panjang. Kira-kira Pukul strategis yang di ambil pemerintahan 05.00 pagi, kapal perang Balanda darurat Lampung membuat Lampung mulai menembaki Pelabuhan menjadi salah satu daerah yang sulit Panjang. Tetapi karena perlawanan ditaklukan Belanda.Kebijakan dari pihak tentara kita di Panjang, tersebut berupa Kebijakan dibidang baru setelah kira-kira jam 06.00 militer dan ekonomi.Karna 2 hal mereka dapat mendarat di Pantai luar tersebut merupakan suatu kebutuhan Pelabuhan Panjang dan di Pantai yang darurat dalam keresidenan sekitar Gunung Kunyit Telukbetung. darurat Lampung.Dalam situasi Ibukota Karesidenan akhirnya dapat darurat ini pemerintahan Keresiden diduduki oleh pasukan Belanda pada darurat Lampung mengeluarkan hari itu juga, Pasukan Militer yang kebijakan yang dilakukan oleh tadinya terpecah belah lambat laun residen darurat lampung dalam dapat dipersatukan kembali dibawah mempertahankan keresidenan Komando Staf Teritorium Lampung. yaituPembentukan Brigade Garuda Letnan Kolonel Syamaun Gaharu. Hitam dalam pertemuan 4 keresidenan,Menghindari Strategi Mulkarnaen Gele Harun Putera dari Jepit Kepiting yang dilakukan Bapak Gele Harun, Beliau belanda,Mencetak uang untuk menuturkan bahwa Pemerintahan dijadikan alat pertukaran sebagai Darurat Lampung “Pemerintahan penganti uang Belanda dan Jepang Darurat Lampung baru 2 pekan yang tersebar pada masa agresi bertugas, Pada 18 Januari 1949, militer belanda tersebut. Belanda menyerang dengan Keresidenan Darurat Lampung mendaratkan pasukan lengkap di berakhir setelah adanya pengakuan Kota agung yang bergerak menuju Kedaulatan Belanda berdasarkan talang padang untuk mengepung dan Konferensi Meja Bundar. Dimana menguasai Pringsewu. Serangan lain Terjadi penyerahan Kekuasaan diarahkan ke Gadingrejo dan Gedong Belanda terhadap Indonesia di tataan. Belanda pun akhirnya beberapa daerah termasuk Lampung. menguasai wilayah pringsewu. Penyerahan Kedaulatan Antara Namun serangan ini sudah Pemerintah indonesia dan diantisipasi oleh Residen darurat, Pemerintah Belanda diadakan pada Sehingga Pemerintahan dapat 29 Desember 1948. Keresidenan dipindahkan dari Pringsewu Lampung di wakili oleh Residen keTalang padang,Ulu Belu dan Way Darurat Lampung yaitu Mr. Gele Tenong. Selepas keadaan aman Harun. Penyerahan kekuasaan wilayah pemerintahan dipindahkan kedaulatan oleh Pemerintah Belanda ke Bukit kemuning Lampung kepada Pemerintah Republik utara.”(Mulkarnaen Gele Harun Indonesia Serikat (RIS) dilaksanakan Putera dari Bapak Gele Harun Pada di Lampung Utara, tepatnya pada 17 Februari 2018) tanggal 29 Desember 1949, Pemerintahan Darurat Lampung bertempat di Lapangan Kotabumi Mengalami banyak cobaan namun yang sekarang menjadi lokasi Masjid Pemerintahan terus bertahan Jami’ Kotabumi. Penyerahan meskipun harus secara sembunyi kekuasaan pertama kali di wilayah sembunyi namun Pemerintahan terus Kabupaten Lampung Utara, berjalan degan tegak dan berjalan menyusul kemudian Kabupaten dengan baik meskipun terdapat Lainnyayaitu Kabupaten Lampung penghianatan dari kaum pribumi Tengah dan Kabupaten Lampung sendiri namun bisa di redam dan Selatan. Rakyat tetap setia Pada Indonesia. Residen darurat setelah Resmi Kebijakan Residen Darurat dilantik mengeluarkan kebijakan Keresidenan Lampung Selama pertamanya untuk menghindari Agresi Militer Belanda II tahun strategi jepitan kepiting Belanda. 1949. Strategi jepitan kepiting adalah Pemerintahan Keresidenan strategi belanda untuk mengepung Darurat Lampung Setelah di pasukan keresidenan darurat resmikan langsung bergerak cepat lampung yang berpusat di Pringsewu untuk mengamankan Pemerintahan dengan 2 arah yaitu melalui gedong yang tersisa selama Agresi Militer tataan dan kotaagung. Kebijakan itu yang mendapatkan Tekanan yang adalah dengan memindahkan luar biasa dari pihak Belanda Dalam pemerintahan ke Talang Padang wawancara dengan bapak dengan cara menembus pegunungan bukit barisan di Ulu belu. Kendaraan kesulitan keuangan, pada akhir tahun Bermotor semua tak dapat digunakan 1947 beberapa daerah di sumatra akhirnya semua kendaraan di bumi mengeluarkan jenis uang sendiri. hanguskan dengan cara didorong Diantaranya, ORIPS (Oeang kedalam jurang. Hal ini membuat Republik Indonesia Provinsi keadaan semakin sulit bagi para Sumatra), ORISU (Oeang Repoeblik pejuang khususnya kaum perempuan Indonesia Sumatra Utara), ORIDJA dan anak anak dalam dalam (Oeang Repoeblik Indonesia Daerah rombongan tersebut. Dalam Strategi Djambi), ORIDA (Oeang Repoeblik Jepitan kepiting sendiri sering Indonesia Daerah Aceh), ORIDT diapakai untuk menekan musuh (Oeang Republik Indonesia Daerah hingga terjebak dan tak bisa Tapanuli), dan uang mandat yang bergerak. Strategi ini memang harus dikeluarkan oleh dewan pertahanan membuat sasaran terus menghindar daerah Sumatra Selatan. jika tidak maka Keresidenan Lampung akan jatuh. Uang darurat sendiri diberlaku- Setelah situasi di rasa aman kan di Lampung Tahun 1949 atau akhirnya pemerintahan di pusatkan saat terjadinya. Bukit kemuning,Kabupaten Agresi Militer Belanda II tahun Lampung Utara. Hal ini atas Hasil 1949. Seperti yang dijelaskan dalam rapat dan keputusan bahwa lokasi Untaian Bunga Rampai Perjuangan yang paling aman adalah bukit Kemerdekaa di Lampung (Buku III.) kemuning. Karena selain Lokasinya Salah satu masalah dalam Agresi yang masih dikuasai oleh pemerintah Militer Belanda II adalah banyaknya namun juga lokasi ini sulit ditempuh mata uang Belanda yang memicu oleh kendaraan perang Belanda Inflasi. Berkaitan dengan ini, karena banyak sungai besar dan Gubernur Militer Sumatera perbukitan. Wilayah ini juga mengambil tindakan menyatakan memiliki sumber daya alam, bahwa uang Jepang tidak berlaku dan Khususnya pangan karena banyak memutuskan untuk mencetak uang hasil panen perkebunan yang sendiri dengan Alat alat yang melimpah sehingga bisa memenuhi sederhana. kebutuhan hidup pejuang Terbentuknya Mata Uang ini juga berdasarkan mandat Gubernur Kebijakan Uang Darurat Pada Militer Adnan Kapau Gani. Kala masa Agresi Militer Belanda II di Itu,Terjadi Pertemuan di Bukit Lampung Lingau pasca perjanjian Renvile Oeang Republik Indonesia dimana Empat Keresidenan yang Resmi beredar pada tanggal 30 datang, Keresidenan Bengkulu yang oktober 1946, ORI tampil dalam diwakili Residen Prof. Dr. Haza bentuk uang kertas bernominal satu malamirin dengan Komandan sen dengan gambar muka keris Berigadir Mayor Nawawi. Dari tehunus dan gambar belang teks Jambi diwakili oleh Mayor Marzuki, UUD 1945. ORI ditandatangani oleh dari Lampung diwakili oleh Mr. Gele menteri keuangan saat itu Harun. Dan dari Keresidenan A.A.Maramis. Palembang menurut kesaksian Pelda ORI tidak dapat diedarkan di (Purn) Buchori Harun seorang sumatra, maka untuk mengatasi Veteran Senior sekaligus Ketua Harian angkatan 45 Kabupaten Musi Darurat Lampung melalui Uang Rawas . megatakam bahwa Mata darurat. Uang darurat sebagai simbol Uang Residen Bengkulu waktu itu perjuangan Sebab apabila PMR, Tak ada lambang hanya masyarakat menggunakan uang berwarna merah. Palembang gambar Belanda selain merugikan ekonomi, kapal terbang, Lampung namanya secara tidak langsung masyarakat ORI dan satu daerah lagi yaitu sama saja mengakui keberadaan dan Jambi. Dalam Pertemuan tersebut kedaulatan Belanda atas Lampung. diputuskan Bahwa pembentukan Uang darurat juga menjadi salah satu Uang darurat itu hanya dapat syarat adanya pemerintahan ditukarkan dengan Keresidenan berdaulat sesuai Konvensi setempat. Montevideo, yaitu sebagai simbol eksistensi perjuangan. Uang Darurat Sebagai Simbol Perjuangan Uang Darurat Sebagai Alat Agresi Militer Belanda II Perjuangan merupakan peristiwa yang sangat Perjuangan Pemerintahan sulit bagi rakyat Lampung. Selain Darurat Lampung pada Agresi karena ruang pergerakan yang Militer Belanda II sangat sulit sebab semakin sempit bagi para pejuang Belanda terus menekan Keresidenan akibat didudukinya beberapa wilayah Lampung baik dari segi Politik, di Karesidenan Lampung, Belanda Militer dan juga Ekonomi. terus mengempur melalui berbagai Perjuangan terus dilakukan melalui cara dari politik, militer dan berbagai cara, baik secara geriliya Ekonomi, Tapi juga melalui kabar maupun diplomasi terus dilakukan palsu yang disampaikan kepada Pemerintah Darurat Lampung. khalayak umum khusunya Namun Belanda tidak tinggal diam, masyarakat Lampung bahwa Belanda ternyata berusaha Pemerintahan Lampung sudah sudah melumpuhkan ekonomi masyarakat tidak ada lagi. “Pemerintah Belanda Lampung. “Salah satu masalah saat itu gencar melaksanakan aksi dalam Agresi Militer Belanda II propoganda dengan memberikan adalah banyaknya mata uang informasi palsu bahwa pemerintahan Belanda yang memicu Inflasi. Salah Republik Indonesia, Karesidenan satu kewaspadaan yang harus Lampung sudah tidak ada lagi.” dilakukan Lampung sebagai pintu (Mulkarnaen Gele Harun dkk, gerbang sumatera adalah masuknya 2015:103). “uang Jepang” yang bergoni gono Pemerintahan Darurat Lampung dikirim dari Jawa.” (Mulkarnaen saat itu berusaha menepis Gele Harun dkk, 2015:63). Propoganda palsu yang dilakukan Belanda berusaha berusaha Belanda salah satunya melalui mematikan ekonomi masyarakat kebijakan uang darurat Lampung. Lampung dengan menyebarkan uang Uang darurat Lampung dijadikan secara masal yang membuat nilai suatu simbol perjuangan. Sebuah mata uang tidak jelas memicu upaya strategis untuk mencegah terjadinya inflasi ekonomi di disintegrasi bangsa khususnya masyarakat. Dengan adanya uang masyarakat Lampung dengan terus darurat maka dijadikan alat menunjukan eksistansi Pemerintahan perjuangan untuk menghidupkan Ekonomi masyarakat. Ekonomi Pimpinan Partai politik dikarenakan masyarakat harus terus berjalan, kondisi politik yang sangat gentng Dengan adanya Uang darurat yang dibentuklah Pemerintahan ada di keresidenan Lampung maka Keresidenan Lampung di Kotabumi masyarakat tidak kesulitan dalam untuk sementara dan Ahmad Akuan melakukan transaksi dagang. Sebab Bupati Lampung Utara ditunjuk sebelumnya masyarakat kesulitan sebagai Residen Darurat, Sambil dalam melakukan transaksi dagang menunggu berita lebih lanjut dari dikarenakan banyak beredarnya mata Sub Teritorial Lampung di Lampung uang Belanda dan Jepang. membuat selatan. Pada 7 Januari 1949, nilai mata uang tidak jelas sehingga Pemerintahan Darurat Keresidean merugikan masyarakat. Dengan uang Lampung di Kotabumi dibubarkan darurat ini Ekonomi masyarakat bisa setelah diangkatnya Mr. Gele Harun terus berjalan sebab sudah adanya Nasution sebagai Residen Darurat Nilai tu.kar yang jelas. Lampung dan RA. Basyid sebagai Wakil. Kronologis Dua Subtansi Pada Bulan Maret 1949 Kebijakan uang darurat yang diputuskan Untuk mencetak Uang berlaku pada agresi Militer Belanda Darurat yang ditanda tangani oleh II tahun 1949 yang telah disepakati Kapten Nurdin Panji Komandan bersama oleh empat keresidenan tadi, Front Utara dan Bupati Ahmad Setelah mandapatkan Mandat dari Akuan. Keputusan ini diambil Gubernur militer A.K Gani kebijakan Karena Pada waktu itu kesulitan tersebut untuk mencetak uang mendapatkan uang sebagai alat darurat. Kebijakan tersebut tidak pembayaran yang sah. Uang darurat dapat dilaksanakan karena Lampung tersebut di cetak di kantor Bupati langsung mendapatkan serangan Lampung Utara Ahmad akuan yang Agresi Militer Belanda II di awal lokasinya sekarang menjadi Gedung tahun 1949 dalam Pemberlakuan dan Juang ’45 di Jalan Jendeal Proses Percetakan Uang darurat di No.28 Kotabumi. Sedangkan Lampung terdapat 2 Versi Sejarah bangunan Asli Kantor Bupati yaitu Versi Ahmad Akuan dan Versi Lampung utara telah di Bumi Gele Harun. hanguskan pada saat Pasukan belanda menyerbu Kotabumi pada Percetakan Uang Darurat Versi Tanggal 23 Mei 1949. (catatan Ahmad Akuan Legiun Veteran Republik Indonesia Berdasarkan Kesaksian dari (LVRI) H. Saleh Ahmad: 2006). catatan Legiun Veteran Republik Dalam catatan hidup Ahmad Indonesia (LVRI) Cabang Lampung Akuan, Bupati lampung utara 1958, Utara, H. Saleh Ahmad menyebutkan di Kotabumi mencetak uang yang bahwa kebijakan tersebut Baru dapat diberi nama “uang darurat”. ada juga diterapkan pada Bulan maret 1949 di yang menyebutnya “uang akuan”. Kotabumi.sebelumnya pada tanggal Uang ini dapat ditukar dengan Hasil 1 Januari malam hari diadakan Rapat bumi yang sudah dikumpulkan oleh yang dihadiri oleh Dan Yon Mobil Komandan Front Utara yang sudah Kapten Nurdin Panji, Bupati diberikan Surat Tanda Utang atas Lampung Utara Ahmad Akuan dan nama Pemerintah Republik Indonesia Para Tokoh Masyarakat serta yang ditanda tangani Komandan Front Utara. Uang ini dapat Berdasarkan Sumber lain, Seperti ditukarkan dengan Uang RI yang Buku Untaian Bunga Rampai dikeluarkan oleh Pemerintah Pusat Perjuangan di Lampung Buku III, dengan Nilai tukar Rp1 Uang RI. disebutkan bahwa uang tersebut Bahkan surat surat hutang yang telah ditanda tangani terlebih dahulu oleh dibuat pun dibayar oleh Pemerintah Ahmad Akuan, Buapati Lampung Pusat Sebagaimana mestinya. Utara. Lalu dijadikan Alat Transaksi. Percetakan Uang Darurat Versi Untruk keperluan membeli beras dan Residen Gele Harun bahan makanan lainnya dapat Berdasarkan Hasil wawancara dilakukan dengan menggunakan dengan bapak Abdul Ghani pada 13 uang darurat tersebut. Februari 2018 sesorang yang pernah Uang dibagikan kepada bekerja sebagai mekanik radiator masyarakat dengan cara barter atau pencetak uang tersebut. Pada saat itu menukarkan dengan Hasil bumi yang usia beliau masih 18 tahun bekerja telah dikumpulkan oleh para sehari hari sebagai Petani dan pedagang. Setelah dikumpulkan, Mekanik Radiator mesin. Menurut Komando Front Utara, Kapten M. Abdul Ghani Uang dicetak dengan Nurdin Panji, Memberikan Surat mesin yang digunakan berupa mesin Tanda Utang Atas nama Pemerintah cetak yang agak besar dan diletakan Republik Indonesia. Dalam dibagian bawah rumah ciri khas adat pengunaan Uang darurat tersebut semendo yaitu bagian bawah rumah. Menurut hasil wawancara dengan Kertas yang sudah berhasil dicetak KH.Arief Mahya yang pernah kemudian diangkut ke bagian rumah berprofesi sebagai Penerangan atas. Lalu uang tersebut dikumpulkan Masyarakat selama Masa Agresi dan dikirim ke kotabumi untuk di Militer Pada 9 Februari 2018, distribusikan. Selama pencetakan Menjelaskan Bahwa : uang tersebut Mr. Gele Harun selalu Hampir Seluruh Masyarakat mengawasi namun dengan cara Keresidenan Lampung Khususnya menyamar dengan cara jengot dan wilayah Lampung Utara berewok untuk menutupi identitas- Menggunakan Uang Darurat tersebut nya. Karena sebisa mungkin residen untuk transaksi. Namun Untuk darurat harus menyembunyikan diri wilayah yang sudah di kuasai agar tak tampak mata mata Belanda Belanda seperti Tanjung Karang, yang selalu mengintai. (wawancara Metro dan Lampung selatan jarang dengan bapak Abdul Ghani pada 13 bahkan tidak diketahui apakah Februari 2018) menggunakan uang tersebut atau Menurut Abdul Ghani uang tidak. Sebab ketika itu Wilayah yang yang telah dicetak dilantai Bawah tersisa yang tidak dikuasai Belanda rumah kemudian diangkut Keatas Hanya 1/3 Wilayah Lampung, atau rumah.Lalu uang tersebut bisa dikatakan Hanya kabupaten dikumpulkan dan dibawa ke Lampung Utara yang meliputi Kotabumi. Selanjutnya Abdul Ghani Liwa,Krui, way kanan dan tak mengetahui Prosesnya. Meskipun Kotabumi. (wawancara dengan Abdul Ghani tidak merinci peroses KH.Arief Mahya yang pernah pengguanaan uang darurat tersebut berprofesi sebagai Penerangan setelah dikumpulkan di Bukit Masyarakat selama Masa Agresi Kemuning dibawa Kekotabumi, Militer Pada 9 Februari 2018) Pembahasan Penelitan memiliki keunggulan dibandingkan Sebelum terjadinya Agresi Pemerintahan Darurat lampung. Militer Belanda II diadakan Dibidang Militer Belanda pertemuan pada bulan mei tahun memiliki berbagai peralatan militer 1948 di Lubuk linggau membahas yang canggih mulai dari kendaraan mengenai perjuangan setelah adanya perang hingga senjata lengkap, perjanjian Renvile pada Januari 1948 membuat mereka dengan mudah dalam Pertemuan yang diikuti oleh 4 menaklukan berbagai daerah yang Keresidenan Bengkulu, Jambi, ada di Karesidenan Lampung. Palembang dan Lampung. Bukan Dominasi dibidang Politik hanya menguasai secara wilayah, Belanda jauh lebih kuat Belanda Juga berusaha untuk dibandingkan Pemerintahan menghancurkan sistem ekonomi Karesidenan Lampung, sebab masyarakat dengan mengimpor dan Belanda saat itu sudah menguasai 2/3 mengedarkan uang jepang dan wilayah keresidenan Lampung Belanda dari wilayah jawa secara meliputi Tanjung karang dan masal yang menyebakan terjadinya Lampung selatan. sedangkan wilayah inflasi. Pemerintahan darurat Lampung Gubernur Militer Sumatera hanya meliputi wilayah Lampung mengambil tindakan menyatakan Utara tepatnya Kotabumi, bahwa uang jepang tidak berlaku dan Waytenong, Way kanan dan Liwa. memutuskan untuk mencetak uang Yang membuat kebijakan politik sendiri dengan Alat alat yang tidak berjalan maksimal karena sederhana.Dalam Pertemuan tersebut berada dalam kepungan Belanda. diputuskan Bahwa pembentukan Dibidang Ekonomi Belanda Uang darurat itu hanya dapat berusaha untuk menaklukan ekonomi ditukarkan dengan Keresidenan masyarakat Lampung. Belanda setempat. Uang ditukarkan dengan menyebarkan uang Belanda dan Hasil Bumi ataupun Nilai tukar yang Jepang secara masal yang telah disepakati bersama oleh empat menyebabkan inflasi dengan tujuan keresidenan tadi. menjatuhkan ekonomi rakyat Kebijakan Uang Darurat Pada Lampung. Namun pemerintahan masa Agresi Militer Belanda II di Residen darurat Lampung berusaha Lampung untuk mengalahkan dominasi ini Agresi Militer Belanda II yang dengan adanya Kebijakan Mencetak terjadi di Lampung menimbulkan uang darurat yang hanya berlaku di berbagai dampak bagi kehidupan Keresidenan Darurat Lampung. sosial dan politik masyarakat Melihat keadaan tersebut Keresidenan Lampung. Serangan peneliti dapat mengamati bahwa yang dilancarkan Belanda di seluruh terdapat dominasi yang sangat besar penjuru Keresidenan Lampung juga dari Belanda yang berusaha menekan menyebabkan berbagai penindasan Pemerintahan Lampung dari yang membuat Pemerintahan politik berbagai cara baik politik,militer dan darurat Lampungterus melakukan ekonomi. Namun dalam penelitian perlawanan demi mempertahankan ini peneliti memfokuskan pada Keresidenan Lampung. Dominasi kebijakan mencetak uang darurat Belanda di Keresidenan Lampung pada Agresi militer Belanda II di semakin Kuat sebab Belanda Lampung. Dalam penelitian yang dilakukan 3. Uang darurat juga dapat oleh peneliti. Peneliti melihat Ada menumbuhkan rasa Nasionalisme berbagai tujuan dan alasan menggapa di masyarakat untuk terus Uang dijadikan Kebijakan dalam percaya dan mendukung masa Agresi Milliter Belanda II. Perjuangan Pemerintahan Kebijakan uang darurat merupakan Darurat Lampung. Sebab apabila suatu kecerdasan lokal yang masyarakat menggunakan uang dilakukan Pemerintahan darurat saat Belanda selain merugikan itu. Karena uang darurat merupakan ekonomi, secara tidak langsung suatu bentuk perlawanan selain masyarakat sama mengakui perang dan diplomasi. Uang darurat keberadaan dan kedaulatan yang awalnya merupakan Belanda atas Lampung. perlawanan terhadap inflasi yang dilakukan Belanda ternyata memiliki Dari hasil penelitian diatas kita tujuan lain yaitu : bisa melihat bahwa uang darurat 1. Ekonomi masyarakat harus terus memiliki nilai yang sangat berjalan, Dengan adanya Uang fungsional sebagai suatu kebijakan darurat yang ada di keresidenan dalam pemerintahan darurat. Uang Lampung maka masyarakat tidak darurat merupakan suatu kecerdasan kesulitan dalam melakukan lokal sebab bukan hanya mengatasi transaksi dagang. Sebab masalah ekonomi masyarakat tapi sebelumnya masyarakat kesulitan juga bisa dijadikan suatu simbol alat dalam melakukan transaksi perlawanan terhadap pemerintah dagang dikarenakan banyak Belanda. Dengan adanya uang beredarnya mata uang Belanda tersebut selain sebagai alat transaksi dan Jepang. membuat nilai mata yang sah juga membuat masyarakat uang tidak jelas sehingga memiliki semangat untuk terus merugikan masyarakat. Dengan berjuang membela kedaulatan uang darurat ini Ekonomi Negara Kesatuan Republik Indonesia masyarakat bisa terus berjalan dibawah Pemerintahan Darurat sebab sudah adanya Nilai tukar Lampung. yang jelas. 2. Menjaga Eksistensi keberadaan PENUTUP Pemerintahan Darurat Lampung Kesimpulan dan NKRI. Adanya uang darurat Berdasarkan hasil penelitan dan ini Pemerintah darurat berusaha pembahasan, maka dapat untuk menunjukan ke masyarakat disimpulkan bahwa: Lampung dandunia. Khusunya Agresi Militer Belanda II yang Pemerintahan Belanda bahwa terjadi di Lampung menimbulkan Pemerintahan Darurat Lampung berbagai dampak bagi kehidupan Masih ada dan terus berjuang sosial dan politik masyarakat mempertahankan Keresidenan Keresidenan Lampung. Serangan Lampung.Uang darurat juga yang dilancarkan Belanda di seluruh menjadi salah satu syarat adanya penjuru Keresidenan Lampung juga pemerintahan berdaulat sesuai menyebabkan berbagai penindasan Konvensi Montevideo, yaitu yang membuat Pemerintahan politik sebagai simbol eksistensi darurat Lampung untuk terus perjuangan. melakukan perlawanan demi mempertahankan Keresidenan pada masa Agresi Militer Belanda II Lampung. tahun 1949, penulis memberikan Dominasi Belanda sangat besar sejumlah saran-saran antara lain: dalam Agresi Militer Belanda II di 1. Kepada pemuda-pemudi seluruh Lampung. Dengan Pasukan Belanda bangsa Indonesia khususnya dengan peralatan militer yang pemuda-pemudidi daerah lengkap mampu menguasai wilayah Lampung, agar lebih Keresidenan Lampung dengan cepat memperhatikan, menghargai dan dan mudah. Akhirnya dibentuklah mempelajarisejarah-sejarah agar pemerintahan darurat Lampung yang peristiwa yang kelam tidak berpusat di Lampung Utara. Belanda terulang lagi dimasa yang akan juga sengaja mengacaukan ekonomi datang. masyarakat dengan menyebarkan 2. Kepada seluruh kalangan Uang Jepang dan Belanda secara masyarakat di Indonesia Masal yang menyebabkan Inflasi khususnya di daerahLampung, ekonomi di Karesidenan Lampung. hendaknya kita dapat mengambil Untuk menghadapi berbagai hikmah bersama atas masalah yang terjadi pada Agresi peristiwamasa lampau dan Militer Belanda II tersebut. menjadikan peristiwa tersebut Pemerintahan darurat Lampung sebagai pengalaman untuk patuh mengeluarkan suatu kebijakan yang terhadap aturan dan tidak mudah sangat penting yaitu dengan terprovokasi oleh pihak Mengeluarkan uang darurat resmi manapun. yang hanya berlaku di Keresidenan darurat Lampung.Selain sebagai Alat DAFTAR PUSTAKA pembayaran yang sah,Uang darurat Dewan Harian Daerah Angkatan 45. ini juga memiliki berbagai fungsi Sejarah Perjuangan Kemerdekaan dalam perjuangan menghadapi di Lampung buku III. Bandar serangan Belanda bukan hanya Lampung: CV. Mataram. mengatasi masalah ekonomi Heri Wardoyo dkk, 2008. 100 Tokoh masyarakat tapi juga bisa dijadikan Terkemuka Lampung-100 Tahun suatu simbol dan alat perlawanan Kebangkitan Nasional. Bandar terhadap pemerintah Belanda. Lampung. Dengan adanya uang tersebut mampu menjaga Eksistensi Mulkarnaen Gele Harun dkk, 2015. keberadaan Pemerintahan Darurat Gele Harun Residen Perang Lampung dan NKRI kepada Menyelamatkan kemerdekaan Pemerintahan Belanda dan Seluruh Masa Pemerintahan Darurat. masyarakat. Uang darurat juga dapat Bandar Lampung: Aura menumbuhkan rasa Nasionalisme di Publishing. masyarakat untuk terus percaya dan mendukung Perjuangan Sumadi Suryabrata. 2012. Pemerintahan Darurat Lampung. Metodologi Penelitian. : Raja Grafindo Persada. Saran Usman Rianse dan Abdi. 2009. Berkaitan dengan penelitian yang Metodologi Penelitian Sosial dan telah dilaksanakan mengenai Ekonomi Teori dan Aplikasi. Kebijakan Darurat Mencetak uang Bandung: Alfabeta.