Presiden Ketularan Menteri Perhubungan.Pdf (544948 Bytes)
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Presiden Ketularan Menteri Perhubungan - Historia https://historia.id/histeria/articles/presiden-ketularan-menteri-perhubu... Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiografis Kuno Kultur Militer ❯ Masuk ›Beranda • Histeria Presiden Ketularan Menteri Perhubungan Lomba Infografis Presiden Sukarno tadinya anti petai dan jengkol. Gara-gara ulah seorang menterinya, dia ikutan jadi doyan Jepret melahap biji-bijian beraroma khas ini. Majalah Oleh Martin Sitompul Historia Channel Podcast Tentang Kami Pedoman Kontak Syarat & Ketentuan Channel Opini Presiden Sukarno dan Adnan Kapau Gani. Foto : Nationaal Archief/Wikimedia Bolalob Adnan Kapau Gani yang tampan itu sekali waktu bertandang ke Istana Negara. Gani saat itu menjabat Kaskus Menteri Perhubungan era Kabinet Ali yang pertama. Ada agenda yang yang hendak dibicarakan Gani Womantalk dengan Presiden Sukarno. Beritagar Kedatangan Gani diterima oleh Bung Karno. Alih-alih membincangkan soal pemerintahan, Gani malah meminta advis presiden sehubungan dengan pembuatan film perjuangan Pangeran Diponegoro yang Kincir akan diperankan oleh dirinya. Selain sebagai pejabat negara, Gani memang telah malang melintang di Garasi dunia seni peran sebagai aktor. Kurio Sebelum memberikan masukan dan arahannya, Bung Karno ingin mengajak Gani terlebih dahulu makan Bobotoh siang. Gani mengiyakan. Guntur, putra sulung Bung Karno menyaksikan kedatangan Gani dan mengenang dialog antara Gani dan ayahnya pada hari itu dalam memoar Bung Karno: Bapakku, Kawanku, Guruku. “Kapau, jij (kamu) makan siang disini ya,” ajak Bung Karno, “Ayolah Kapau, ik (aku) kebetulan masak rendang kesukaan jij.” BACA JUGA: Makanan Sederhana Presiden Pertama LIHAT JUGA: TELEPON KHUSUS SOEHARTO Gani bersedia namun dengan mengajukan satu syarat: Ibu Fatmawati menyediakan sambal yang pedas bersama petai dan jengkol muda. Sukarno menyanggupi. “Yah, en Bung mesti juga makan petai plus jengkol,” kata Gani menggoda. 1 of 4 08/05/2020, 3:11 Presiden Ketularan Menteri Perhubungan - Historia https://historia.id/histeria/articles/presiden-ketularan-menteri-perhubu... Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiografis Kuno Kultur Militer ❯ Masuk of kolonialisme. Bahkan itu adalah makanan asli rakyat Indonesia! Sesekali Bung cobalah, rasakan nikmatnya dan itu baik sekali buat Bung punya nier (ginjal),” kata Gani meyakinkan. Lomba Infografis Bung Karno memang punya keluhan dengan ginjalnya. Gani menjamin dengan memakan petai dan Jepret jengkol, organ ginjal Bung Karno bakal sehat. Bung Karno tidak terpengaruh. Dia benci bau pesing Majalah lantaran aroma yang ditimbulkan biji-bijian itu. Historia Channel BACA JUGA: Podcast Baunya Sejarah Jengkol Tentang Kami Sembari masakan dipersiapkan Ibu Fatmawati, Bung Karno dan Gani melanjutkan pembicaraan soal film. Pedoman Bung Karno pada prinsipnya sangat setuju ide pembuatan film Diponegoro yang lakon utamanya akan diperankan Gani. Namun dia menyarankan agar Gani juga meminta persetujuan Ali Sastroamidjojo Kontak selaku perdana menteri. Guntur ikutan nimbrung dengan mengatakan wajah Gani mirip dengan Syarat & Ketentuan Pangeran Diponegoro dalam lukisan Basuki Abdullah. Tidak berapa lama, Ibu Fatmawati memanggil dari ruang makan, tanda hidangan telah disajikan. Gani Channel dan Bung Karno pun siap bersantap ditemani Ibu Fatmawati beserta Guntur. Gani memakan petai dan Opini jengkol dengan lahapnya. Bolalob “Aha! Bukan main rasanya ini jengkol,” kata Gani sambil mengunyah jengkol dengan sambal terasi. “Ayo Kaskus Bung, coba petainya! Ayolah coba jengkol ini! Sekerat kecil sajalah!“ kata Gani pada Bung Karno. Womantalk Ibu Fatmawati tidak ketinggalan. Dia ikutan membujuk suaminya mencicip petai seraya menekankan pentingnya bagi kesehatan ginjal. Akhirnya Bung Karno tidak kuasa menolak. Dia minta diberi sedikit Beritagar petai. Dimakanlah petai itu oleh Bung Karno untuk kali pertama. Kincir Garasi BACA JUGA: Kurio Keluarga Berencana ala Bung Karno Bobotoh “Yah… boleh juga,” ujar Bung Karno. Sejurus kemudian, Bung Karno meminta jengkol kepada Fatmawati. Lama-lama, Bung Karno memakan petai dan jengkol dengan lahapnya. “Sudahlah Bung! Jangan banyak pikir. Hantam saja!” Gani mengompori, “Biarlah tu kamar mandi bau…. Ha..ha..ha..” Keesokan harinya, Bung Karno mau ambil air wudhu di kamar mandi buat salat maghrib. Dia mendapati kamar mandi bau pesing nan menyengat. Dipanggilnya Sa’in, pelayan Istana yang bertugas mengurusi kamar mandi. “Saiiiiinn! Saiiiiin!” teriak Bung Karno, “Saha nu kiih di kamar mandi Bapak? (Siapa yang kencing di kamar mandi Bapak?) Kamar mandi bau jengkol” Sain menjawab tidak tahu. Kemudian Sukarno memanggil Fatmawati. Agak dihardiknya Ibu Negara itu. BACA JUGA: Membesuk Sejarah Rumah Sakit Fatmawati “Faaatt!! Faaatt! Aku kan sudah bilang berkali-kali kalau kau makan petai atau jengkol jangan pipis di kamar mandiku! Sekarang kamar mandiku jadi bau.” “Sabaaar.... Jangan marah-marah, nanti lekas gaek (tua)," kata Fatmawati dengan logat Bengkulunya. “Siapo yang kemarin makan jengkol dengan Kapau?? Siapo yang kemarin makan petai dengan Menteri Perhubungan Republik Indonesia?? Hayoo!” Mendengar itu, Bung Karno baru sadar bahwa dirinya kemarin ikutan makan petai dan jengkol. Bung Karno yang tadinya mau meledak amarahnya buru-buru balik kanan lalu melengos pergi. Rupanya, menurut guyonan Fatmawati, Bung Karno jadi pikun gara-gara ketularan petai dan jengkol dari menteri perhubungannya sendiri. 2 of 4 08/05/2020, 3:11 Presiden Ketularan Menteri Perhubungan - Historia https://historia.id/histeria/articles/presiden-ketularan-menteri-perhubu... Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiografis Kuno Kultur Militer ❯ TULISAN LAINNYA Masuk Barak-barak Soeharto Lomba Infografis Jepret Majalah Atas Nama Berdikari Historia Channel Podcast Tentang Kami Penyambung Lidah Sukarno dari UI Pedoman Kontak Syarat & Ketentuan 0 Suka SIMPAN TULISAN Channel KOMENTAR Opini Tambahkan komentar Bolalob Kaskus Kirim Womantalk Belum ada komentar Beritagar Kincir TULISAN TERKAIT Garasi Kurio Bobotoh Liur Walet yang Sehat dan Mahal Sarang burung walet dipercaya memiliki daya penyembuh. Menjadi primadona niaga dari Nusantara ke Tiongkok. Pernah dilarang pada masa Ketua Mao berkuasa. Lapo Tuak, Restonya Orang Batak Lebih dari sekadar tempat mengisi perut, awalnya lapo merupakan tempat melahirkan kreativitas seniman Batak. Kim Il-sung Menerima Gelar Doktor Honoris Causa dari UI Kejadian lucu saat penganugerahan gelar Doktor Honoris Causa kepada Presiden Korea Utara Kim Il-sung. SELANJUTNYA KEGIATAN 3 of 4 08/05/2020, 3:11 Presiden Ketularan Menteri Perhubungan - Historia https://historia.id/histeria/articles/presiden-ketularan-menteri-perhubu... Asal Usul Agama Ekonomi Galeri Histeria Historiografis Kuno Kultur Militer ❯ Masuk TENTANG KETENTUAN KONTAK MAJALAH Copyright © 2020 Historia.id PT. Global Visi Media. All rights reserved. Lomba Infografis Jepret Majalah Historia Channel Podcast Tentang Kami Pedoman Kontak Syarat & Ketentuan Channel Opini Bolalob Kaskus Womantalk Beritagar Kincir Garasi Kurio Bobotoh 4 of 4 08/05/2020, 3:11.