PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH
DASAR ATAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF TIPE JIGSAW I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh:
Novia Catur Wiji Asih NIM: 101134078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ATAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW I
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh: Novia Catur Wiji Asih NIM: 101134078
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2014 i
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
ii
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
iii
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
PERSEMBAHAN
Peneliti dengan segenap hati mempersembahkan skripsi ini kepada :
Tuhan Yesus Kristus Sang Raja Damai, atas bulir-bulir kasih-Nya yang
senantiasa membimbing langkah hidup saya hari lepas hari.
Kedua orang tua saya Bapak Sukiran dan Ibu Darsih, terimakasih Ayah dan
Ibu yang senantiasa memberikan dukungan, doa, dan semangat yang tidak
pernah saya dapatkan dari orang lain. Ayah dan Ibu adalah seorang guru SD
yang selama ini menjadi motivasi saya. Terimakasih Ayah dan Ibu, Engkau
adalah segalanya dalam hidup saya.
Ketiga kakak saya Kristian Mulyani, Dwi Astuti, dan Agus Triwiyanto yang
senantiasa memberikan dukungan semangat dan doa serta teladannya sebagai
pribadi yang berkualitas.
Semua dosen di Program Studi PGSD Universitas Sanata Dharma yang
senantiasa membimbing dan mendidik saya dari awal semester hingga akhir
semester untuk menjadi seorang guru yang berkualitas.
Semua teman-teman dan sahabat-sahabat saya yang selalu ada bagi saya di
saat senang maupun susah.
Kupersembahkan karya ini untuk almamaterku Universitas Sanata Dharma
yang telah memberikan segala fasilitasnya untuk saya dapat belajar banyak
dalam menggapai cita-cita.
iv
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
MOTTO
Berdoa dan bersyukur itu kunci menuju kedamaian yang
sejati.
Jika engkau melakukan segala sesuatu lakukanlah
semuanya itu untuk kemuliaan Tuhan.
Indahlah hari-harimu jika kau tersenyum dan menjadi
berkat bagi sesama.
v
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam kutipan atau daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta, 26 Mei 2014
Penulis
Novia Catur Wiji Asih
vi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :
Nama : Novia Catur Wiji Asih Nomor Mahasiswa : 101134078
Demi pengembangan ilmu pengetahuan., saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya berjudul: PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ATAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW I
Dengan demikian, saya memberitahukan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelola dalam bentuk pangkalan data mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikan ke dalam internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa meminta ijin dari saya, atau memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada tanggal: 26 Mei 2014
Yang menyatakan,
Novia Catur Wiji Asih
vii
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
ABSTRAK
PERBEDAAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR ATAS PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW I
Novia Catur Wiji Asih Universitas Sanata Dharma 2014
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 1. Penelitian dilakukan pada semseter genap di tahun ajaran 2013/2014. Sekolah yang digunakan sebagai tempat penelitian adalah SD Karitas Nandan. Penelitian ini adalah quasi eksperimental dengan tipe nonequivalent control group design. Populasi penelitian adalah seluruh siswa kelas V SD Karitas Nandan yang seluruhnya berjumlah 55 siswa. Sedangkan sampel penelitiannya terdiri sampel kelas VA dengan jumlah siswa 28 siswa sebagai kelompok kontrol dan sampel kelas VB dengan jumlah siswa 27 siswa sebagai kelompok eksperimen. Materi pelajaran IPS yang digunakan dalam peneltian ini adalah perjuangan melawan penjajah. Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan tes tertulis dengan instrumen soal pilihan ganda sebanyak 25 soal sebagai soal pretest dan postest yang diujikan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Uji validitas instrumen dilakukan menggunakan point biserialdengan jumlah soal yang valid sebanyak 25 soal, dan uji reliabilitasnya menggunakan alpha cronbach dengan koefisien reliabilitas 0,810 yaitu menunjukkan kualifikasi yang tinggi. Analisis data dilakukan melalui 3 tahap yang diolah menggunakan SPSS 20. Langkah pertama yaitu uji prasyarat yang meliputi uji normalitas(perbedaan skor pretest dan postest) dan uji homogenitas (perbedaan skor pretest), setelah itu baru dilakukan uji perlakuan (uji beda posttest kelas eksperimen dan posttest kelas eksperimen). Setelah dilakukan analisis data terbukti bahwa penelitian ini menunjukkan ada perbedaan pengaruh yang signifikan pada prestasi belajara siswa kelas V di SD Karitas Nandan antara kelompok yang diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 1 dan kelompok yang tidak diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 1. Hal itu dapat dilihat pada hasil perhitungan yang menunjukkan angka 0,000 yaitu lebih kecil dari 0,05. Penelitian ini merupakan sebuah temuan yang dapat digunakan untuk menambah wawasan ilmu pengetahuan terkait penerapan model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan pengaruhnya terhadap prestasi belajar siswa kelas V di sekolah dasar.
viii
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
ABSTRACT
THE DIFFERENCES OF IPS (SOCIAL SCIENCE) LEARNING ACHIEVEMENT IN 5TH GRADE PRIMARY SCHOOL USING JIGSAW TYPE I COOPERATIVE LEARNING MODEL
Novia Catur Wiji Asih Sanata Dharma University 2014
The purpose of this research is to identify the difference influences of IPS learning achievement in 5th grade students based on the application of Jigsaw type I Cooperative Learning Model. The research was performed in second semester of study year 2013/2014. School used as the site of research is SD Karitas Nandan. The type of research used was quasi experimental with nonequivalent control group design. Subjects chosen in this research were all 5th grade students in SD Karitas Nandan amounting to 55 students. Research sample consisted of sample from VA classroom amounting to 28 students as control class and sample from VB class room amounting to 27 students as experimental class. The material of IPS lessons used in this research was struggling against oppressors. In collecting data, the researcher used written test with multiple choice instrument as many as 25 items as pretest and posttest tested in experimental and control groups. Instrument validity test was performed by using biserial points with the number of valid items amounting to 25 items, and its reliability test was alpha cronbach with reliability coefficient 0,810 showing high qualification. Data analysis was conducted through 3 stages processed with SPSS20. The first step was prerequisite test that includes normality test ( the differences of pretest and posttest scores ) and homogeneity test ( pretest score differences), just then treatment test was conducted ( difference test between posttest experimental class and posttest control class) After data analysis had been conducted, it was proven that this research showed the significance differences of influence on learning achievement in 5th grade students of SD Karitas Nandan between group treated with Jigsaw type I Cooperative Learning Model and that of not treated with Jigsaw type I Cooperative Learning Model. It could be seen in the calculation results showing the number of 0,000 that is smaller than 0,05 This research was an invention that could be used for adding science concepts related to the application of Jigsaw type I Cooperative Learning Model and its influence on learning achievement of 5th grade Primary School.
ix
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan segala berkat, kasih dan KaruniaNya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi yang berjudul “Perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I” ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dalam Progran Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari dan merasakan bahwa adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada : 1. Rohandi, Ph.D selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J. S.S., BST., M.A., selaku kepala program pendidikan PGSD Universitas Sanata Dharma. 3. Drs. Y. B. Adi Massana, M.A. dan Rusmawan, M.Pd. selaku dosen pembimbing 1 dan II yang telah bersedia memberikan bimbingan, petunjuk dan arahan selama proses penelitian dan penulisan skripsi hingga selesai. 4. Agustinus Walidi, S.Pd selaku Kepala SD Karitas Nandan yang telah memberikan ijin tempat untuk melakukan penelitian. 5. Rosalia Astri K. selaku guru kelas V SD Karitas Nandan yang telah bersedia memberikan bantuan dalam proses penelitian. 6. Siswa siswi Kelas V SD Karitas Nandan selaku subjek penelitian yang telah bersedia untuk membantu saya dalam proses penelitian. 7. Bapak dan Ibu Guru serta karyawan/karyawati SD Karitas Nandan yang telah memberikan bantuan sehingga proses penelitian berlangsung dengan lancar. 8. Bapak Sukiran dan Ibu Darsih selaku orangtua yang telah memberikan semangat dan dukungan serta doa yang terus teriring untuk penulis.
x
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
9. Teman-teman PPL SD Karitas Nandan yang selalu memberi dukungan dan bantuan kepada penulis dalam proses penelitian. 10. Teman-teman PGSD angkatan 2010 atas semangat, dukungan dan kerjasama selama berproses dalam kegiatan perkuliahan. Untuk teman-teman kelas B terimakasih atas kebersamaannya selama ini, kalian semua telah menjadi bagian hidup saya selama delapan semester. Untuk teman-teman kos (Dina, Deta, Ucik, Windri, Wulan, Pani, Tere, Ragil, dan Rita) terimakasih kalian telah menjadi keluarga selama delapan semester. 11. Semua pihak yang tidak sempat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan doa, semangat, dukungan dan bantuan kepada penulis.
Penulis merasa masih jauh dari sempurna, begitu pula dalam penulisan skripsi ini juga masih jauh dari sempurna. Untuk itu, saran dan kritik sangat penulis terima sebagai masukan dalam perbaikan dalam penelitian lain. Atas segala kelebihan dan kekurangannya, semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk semua pihak. Terima kasih.
Yogyakarta, 26 Mei 2014 Penulis,
Novia Catur Wiji Asih
xi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...... i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ...... ii HALAMAN PENGESAHAN ...... iii HALAMAN PERSEMBAHAN ...... iv HALAMAN MOTTO ...... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ...... vii ABSTRAK ...... viii ABSTRACT ...... ix KATA PENGANTAR ...... x DAFTAR ISI ...... xii DAFTAR TABEL ...... xiv DAFTAR GAMBAR ...... xvi DAFTAR LAMPIRAN ...... xvii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ...... 1 1.2 Pembatasan Masalah ...... 5 1.3 Perumusan Masalah ...... 6 1.4 Tujuan Penelitian ...... 6 1.5 Manfaat Penelitian ...... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori ...... 7 2.1.1 Teori-teori yang Mendukung ...... 7 2.1.1.1 Belajar ...... 7 2.1.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif ...... 18 2.1.1.3 Ilmu Pengetahuan Sosial ...... 29 2.1.2 Kajian Penelitian Yang Relevan ...... 43 xii
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
2.2 Kerangka Berpikir...... 46 2.3 Hipotesis Penelitian...... 48 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ...... 49 3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ...... 51 3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ...... 53 3.4 Variabel Penelitian ...... 54 3.5 Definisi Operasional Variabel ...... 55 3.6 Teknik Instrumen Pengumpulan Data ...... 55 3.7 Vailiditas dan Reliabilitas Instrumen ...... 57 3.8 Teknik Pengumpulan Data ...... 63 3.9 Teknik Analisis Data ...... 64 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ...... …. 69 4.2 Pembahasan ...... 83 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan ...... …. 86 5.2 Keterbatasan Penelitian ...... 87 5.3 Saran ...... 87 DAFTAR REFRENSI ...... 89
LAMPIRAN ...... 92
xiii
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1 Faktor Pengaruh Keberhasilan Belajar ...... 9
TABEL 2.2 Indikator Prestasi Belajar ...... 12
TABEL 3.1 Waktu Pengambilan Data ...... 52
TABEL 3.2 Jadwal Penelitian ...... 53
TABEL 3.3 Kisi-kisi Instrumen Penelitian ...... 56
TABEL 3.4 Pengembangan Instrumen Penelitian ...... 56
TABEL 3.5 Nomor Soal yang Valid ...... 59
TABEL 3.6 Penentuan Validitas ...... 60
TABEL 3.7 Kriteria Reliabilitas Soal ...... 62
TABEL 3.8 Hasil Perhitungan Reliabilitas ...... 63
TABEL 3.9 Pengumpulan Data Variabel Prestasi Belajar...... 64
TABEL 4.1 Data Prestasi Belajar ...... 69
TABEL 4.2 Hasil Uji Normalitas Variabel Prestasi Belajar Eksperimen ...... 74
TABEL 4.3 Hasil Uji Normalitas Variabel Prestasi Belajar Kontrol ...... 75
TABEL 4.4 Homogenitas Nilai Pretest ...... 78
TABEL 4.5 Hasil Perhitungan Uji Beda Pretest ...... 79
TABEL 4.6 Independen T test ...... 78
TABEL 4.7 Rangkuman Nilai Pretest&Posttest Eksperimen dan Kontrol....83
TABEL 4.8 Hasil Uji Normalitas Kelompok Eksperimen...... 83
TABEL 4.9 Hasil Uji Normalitas Kelompok Kontrol ...... 83 xiv
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
TABEL 4.10 Data Homogenitas dari Pretest Variabel Prestasi Belajar...... 83
TABEL 4.11 Perbandingan Nilai Posttest Eksperimen dan Kontrol ...... 83
TABEL 4.12 Hasil Perhitungan Uji Beda Pretest ...... 83
TABEL 21 Rangkuman Penghitungan Z skor Keaktifan Siswa ...... 137
TABEL 22 Perolehan Nilai Kognitif, Psikomotor dan Produk...... 139
TABEL 23 Hasil Prestasi Belajar Siswa Siklus 1 ...... 141
TABEL 24 Kondisi awal, Target pencapaian dan Capaian ...... 144
xv
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1 Bagan Penelitian Relevan ...... 45
GAMBAR 2.2 Bagan Kerangka Berpikir ...... 48
GAMBAR 3.1 Rancangan Penelitian ...... 50
GAMBAR 3.2 Variabel Penelitian ...... 54
GAMBAR 3.3 Rumus effect size ...... 69
GAMBAR 4.1 Kurva Normalitas Data Pretest Eksperimen ...... 74
GAMBAR 4.2 Kurva Normalitas Data Posttest Eksperimen ...... 75
GAMBAR 4.3 Kurva Normalitas Data Pretest Kontrol ...... 75
GAMBAR 4.4 Kurva Normalitas Data Posttest Kontrol ...... 76
GAMBAR 4.5 Grafik Prestasi Belajar IPS Siswa kelas V...... 82
xvi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1 Surat Permohonan Ijin Penelitan ...... 92
LAMPIRAN 2 Surat Keterangan Telah Selesai Penelitian...... 93
LAMPIRAN 3 Kisi-kisi Soal Pretest dan Posttest ...... 94
LAMPIRAN 4 Instrumen Sebelum Validasi ...... 95
LAMPIRAN 5 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ...... 106
LAMPIRAN 6 Kisi-kisi Instrumen Setelah Validasi ...... 108
LAMPIRAN 7 Format nstrumen Siap Diujicobakan ...... 109
LAMPIRAN 8 Instrumen Validasi Perangkat Pembelajaran...... 113
LAMPIRAN 9 Silabus Kelas Eksperimen ...... 125
LAMPIRAN 10 RPP Kelas Eksperimen ...... 132
LAMPIRAN 11 Silabus Kelas Kontrol ...... 168
LAMPIRAN 12 RPP Kelas Kontrol ...... 174
LAMPIRAN 13 Rangkuman Materi IPS ...... 210
LAMPIRAN 14 Lembar Pengamatan Pelaksanaan Jigsaw I ...... 221
LAMPIRAN 15 Foto-Foto Kegiatan Pembelajaran ...... 225
LAMPIRAN 16 Tabel Data Hasil Pretest dan Posttest ...... 228
LAMPIRAN 17 Nilai r Tabel Product Moment ...... 229
LAMPIRAN 18 Hasil Uji Normalitas dan Homogenitas dari SPSS ...... 230
LAMPIRAN 19 Hasil Uji Independen T tes dari SPSS ...... 231
xvii
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI
LAMPIRAN 20 Statistik Deskriptif ...... 232
LAMPIRAN 21 LKS Kelas Eksperimen dan Kontrol ...... 233
LAMPIRAN 22 Hasil Jawaban Siswa Pada Pretest dan Posttest ...... 250
LAMPIRAN 23 Daftar Riwayat Hidup ...... 254
xviii
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah sarana untuk menyukseskan anak-anak bangsa. Setiap anak berhak menempuh pendidikan untuk dapat mengembangkan potensinya.
Pendidikan dasar merupakan hak asasi bagi semua anak Indonesia, keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran dikelas adalah ciri dari pendidikan dasar yang ideal (Rahardjo,2012:249). Piaget dalam Yusuf (2009:6) mengungkapkan bahwa usia siswa sekolah dasar dasar adalah 6-11 tahun, yaitu termasuk pada tahap pra- operasional konkret. Pembelajaran di kelas yang berlangsung secara efektif dan menyenangkan akan lebih berdampak positif bagi siswa sekolah dasar. Pendidikan dasar yang baik tentu akan berdampak pada perkembangan siswa ke arah yang positif.
Pola interaksi yang terbentuk selama proses pembelajaran akan memberikan dampak bagi siswa terkait dengan pemahaman materi dan pencapaian prestasi belajar siswa. Menurut Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 pasal I ayat 20 pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Untuk membentuk pola interaksi yang baik selama proses pembelajaran di kelas tentu memerlukan model pembelajaran inovatif yang melibatkan siswa untuk aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
Di Indonesia banyak terdapat model-model pembelajaran inovatif yang baik untuk dilaksanakan dalam proses pembelajaran di kelas. Guru dapat menyesuaikan penggunaan model pembelajaran dengan materi yang akan diajarkannya di kelas
1 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 2
(Rahardjo,20I2:241). Pada kenyataannya banyak satuan pendidikan dasar di
Indonesia yang belum menerapkan model pembelajaran inovatif di kelas dalam proses pembelajaran. Guru menyampaikan materi pelajaran untuk siswa dengan metode ceramah, dan pembelajaran terasa sangat membosankan bagi siswa.
Keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar cukup terbatas karena siswa hanya duduk diam mendengarkan penjelasan materi dari guru. Setiap metode tentunya memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing tergantung pada penerapannya. Metode ceramah akan baik diterapkan apabila cakupan materi yang diajarkan cukup sempit, sehingga guru dapat mengembangkan pengetahuan siswa dengan memberikan ceramah. Metode ceramah tidak harus selalu digunakan, apalagi jika materi pelajaran yang hendak diajarkan cukup luas seperti pada mata pelajaran IPS.
IPS adalah mata pelajaran yang mengembangkan keterampilan sosial dan keterampilan bersosialisasi. Pembelajaran IPS di sekolah dasar mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya di dalam masyarakat
(Susanto,2013:143). Dalam pendidikan sekolah dasar, cakupan materi pelajaran pelajaran IPS cukup luas. Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, kurikulum
IPS di SD menggunakan pendekatan masyarakat meluas. Di kelas satu materi IPS disajikan mulai dari hal-hal yang terdekat dengan siswa yaitu tentang diri sendiri, cakupan materi kelas dua adalah lingkup desa, kelas tiga adalah lingkup kecamatan, kelas empat memepelajari lingkup kabupaten/kota dan provinsi, kelas lima cakupan materinya adalah lingkup negara, dan kelas enam lingkupnya adalah dunia (Sumaatmaja,I984:9). Dengan demikian guru hendaknya memiliki strategi tersendiri dalam mengajarkan materi IPS di SD kelas V, mengingat cakupan materi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 3
yang dipelajari cukup luas. Guru hendaknya menerapkan model pembelajaran inovatif yang sesuai untuk mata pelajaran IPS khususnya kelas V agar proses pembelajaran berlangsung secara efektif dan efisien, yang nantinya berdampak positif prestasi belajar siswa.
Prestasi adalah hasil belajar yang meliputi segenap ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa (Syah,2003:216).
Prestasi siswa sangat ditentukan oleh proses pembelajaran yang diikuti.
Pembelajaran yang berkualitas dapat berpengaruh postitif pada prestasi belajar siswa. Materi pelajaran yang dikemas oleh guru hendaknya dibuat menarik agar pembelajaran berlangsung dengan menyenangkan. Guru dapat menciptakan pembelajaran yang efektif dengan mengoptimalkan penerapan model pembelajaran yang telah ditetapkan.
Model pembelajaran ialah pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran di kelas (Suprijono,2009:46). Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran di kelas guru dapat memilih salah satu dari banyaknya model pembelajaran inovatif yang ada. Salah satu model pembelajaran inovatif yang baik untuk diterapkan pada mata pelajaran IPS adalah model pembelajaran kooperatif. Setiap siswa memiliki kemampuan yang beragam. Kelompok belajar akan sangat bermanfaat dalam proses pembelajaran di kelas mengingat adanya perbedaan kempampuan setiap individu. Model pembelajaran kooperatif dilakukan dalam kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan kurang lebih lima orang dalam setiap kelompoknya. Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang diterapkan sebagai usaha untuk mewujudkan pembelajaran
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 4
yang melibatkan siswa untuk aktif, dan menjadi pilihan oleh para guru dalam mengatasi masalahnya terkait dengan prestasi belajar (Isjoni,2012:23).
Model pembelajaran kooperatif memiliki banyak tipe yang dalam penerapannya dapat disesuaikan dengan materi pelajaran yang akan disampaiakan kepada siswa (Suprijono, 2009). Salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif adalah Jigsaw. Jigsaw yang paling orisinal adalah Jigsaw I sebelum dikembangkan Jigsaw II dan Jigsaw III. Dalam pelaksanaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I, guru mengelompokan siswa ke dalam dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Model pembelajaran kooperatif Jigsaw I menekankan pada tanggung jawab masing-masing individu di dalam kelompok pada proses pembelajaran. Jigsaw I merupakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw yang paling mudah dalam implikasinya, dengan keefektifan yang tidak kalah dengan Jigsaw II dan Jigsaw III yaitu menggabungkan kegiatan membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara (Lie,20I0:69).
Langkah-langkah pembelajaran menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I diawali dengan pembentukan kelompok asal, setiap kelompok diberikan materi yang sama yatu materi akan menjadi pokok bahasan.
Materi dipecah-pecah menjadi beberapa sub materi. Masing-masing individu dalam kelompok asal diberikan tanggung jawab untuk mempelajari masing-masing satu sub materi yang telah ditentukan. Setelah selesai mempelajari sub materi dalam kelompok asal, siswa diminta untuk bergabung dalam kelompok ahli.
Kelompok ahli dibentuk berdasarkan kesamaan sub materi yang menjadi tanggung jawab masing-masing individu. Dalam kelompok ahli siswa saling bertukar pikiran berdasarkan pemahamannya masing-masing terhadap satu sub materi yang sama.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 5
Setelah itu masing-masing siswa kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan informasi yang didapat dari hasil diskusi pada kelompok ahli. Jadi dalam model kooperatif tipe Jigsaw I siswa bekerja kelompok selama dua kali yakni dalam kelompok asal dan kelompok ahli (Huda,2012:121). Kelompok dibentuk dengan anggota yang heterogen, yaitu adanya perbedaan gender, kemampuan akademik, agama, suku dan ras (Sanjaya,2011:248).
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I akan lebih efektif apabila diterapkan dalam mata pelajaran yang berbentuk narasi atau mata pelajaran yang mengandung banyak sub materi, seperti pada mata pelajaran IPS (Isjoni,20I2:83).
Penelitian yang dilakukan oleh Elmia umar (2011) membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS. Penelitian yang dilakukan oleh Rukiyah (2012), H. Mashudi
(2010), dan Dian Ria Susanti (2008), membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif Jigsaw I berpengaruh pada prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
IPS.
1.2 Pembatasan Masalah
Penelitian ini dibatasi oleh dua variabel, yaitu prestasi belajar dan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I. Prestasi belajar yang menjadi bagian dalam penelitian ini hanya mencakup aspek kognitif. Penelitian dilakukan di SD Karitas
Nandan pada mata pelajaran IPS kelas V semseter II tahun ajaran 2013/2014.
Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar yang digunakan untuk penelitian ini yaitu: Standar Kompetensi 5. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia, dengan
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 6
Kompetensi Dasar 5.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
1.3 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan pembatasan masalah diatas, dapat dirumuskan rumusan masalah penelitian sebagai berikut:
Apakah ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I?
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan peneliti melakukan penelitian ini adalah:
Mengetahui adanya perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
1.5 Manfaat Penelitian
Penelitian ini memiliki manfaat bagi beberapa pihak, yaitu:
1.5.1 Bagi sekolah, penelitian ini memberikan acuan dalam pembuatan kebijakan program pendidikan dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan.
1.5.2 Bagi guru, penelitian ini memberikan wawasan sehingga akan terbentuk inovasi untuk mendorong kualitas prestasi belajar para siswa.
1.5.3 Bagi siswa, penelitian ini memberikan acuan untuk terus meningkatkan prestasi belajar serta menjadi contoh pembelajaran yang efektif dan menyenangkan.
1.5.4 Bagi peneliti, untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang penerapan suatu model pembelajaran dan dampaknya pada prestasi siswa.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 7
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada bab ini bersi kajian teori, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian.
Kajian teori membahas teori-teori yang mendukung dan beberapa kajian penelitian yang relevan. Kerangka berpikir berisi alur pemikiran dan hipotesis berisi dugaan sementara.
2.1 Kajian Teori
2.1.1 Teori-teori Yang Mendukung
2.1.1.1 Belajar
1. Pengertian belajar
Teori Kognitivisme berpandangan bahwa belajar merupakan proses
internal manusia yang mencakup beberapa aspek seperti ingatan, pengolahan
informasi, emosi dan aspek kejiwaan lainnya (Suyono dan Hariyanto,
2011:75). Belajar merupakan suatu aktivitas mental ataupun psikis yang
berlangsung dalam interaksi yang aktif dengan lingkungan dan dapat
menghasilkan sejumlah perubahan dalam pengalaman, keterampilan, nilai, dan
sikap yang dimiliki oleh seseorang (Winkle, 2004:59). Belajar merupakan cara
seseorang dalam memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan,
memperbaiki perilaku, sikap, dan mengokohkan kepribadian dengan
melakukan aktivitas.
Belajar adalah mengunpulkan fakta-fakta yang tersaji dalam bentuk
informasi atau dalam bentuk materi pelajaran (Syah, 2003:64). Belajar
merupakan proses memperoleh pengetahuan, yaitu proses memahami dan
7
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 8
menjadi tahu melalui pengalaman nyata dalam bentuk informasi. Pengetahuan
dilahirkan dari pengalaman yang terjadi berulang kali. Pada dasarnya,
pengetahuan sudah tersedia di alam, siswa berkesempatan untuk
mengeksplorasi, menggali dan menemukan untuk memperoleh pengetahuan.
Melalui belajar seseorang membentuk pola respon yang baru yaitu
keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.
Belajar merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang dalam
memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil pengalaman sendiri
dengan lingungan sekitarnya (Slameto, 2010:2). Jadi, belajar tidak terbatas
pada pembelajaran di sekolah, tetapi belajar mengandung arti luas yaitu
sebagai suatu kegiatan manusia dalam usaha memperoleh pengetahuan. Belajar
dapat dilakukan manusia di setiap harinya dalam hidup bersama dengan
manusia lain. Belajar merupakan proses perolehan pengetahuan dan suatu
kebiasaan yang dilakukan oleh seseorang. Akibat dari pengalaman belajarnya,
seseorang dapat mengubah pola perilakunya ke arah yang positif sesuai dengan
perolehan pengetahuan dari pengalaman belajarnya.
2. Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar yaitu faktor internal, faktor
eksternal, dan faktor pendekatan belajar (Syah, 2003:144). Faktor internal
meliputi aspek fisiologis dan aspek psikologis, faktor eksternal meliputi
lingkungan sosial dan lingkungan nonsosial, sedangkan faktor pendekatan
belajar adalah cara atau strategi yang diterapkan oleh siswa dalam belajar
(Syah, 2003:145). Keberhasilan belajar ternyata dipengaruhi oleh banyak
faktor. Keadaan jasamani dan rohani siswa turut mempengaruhi keberhasilan
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 9
belajarnya, demikian pula dengan lingkungan sosial maupun lingkungan
nonsosialnya.
Berikut ini adalah tabel yang berisi faktor-faktor pengaruh keberhasilan
belajar menurt Syah (2003:156):
Tabel 2.1 faktor pengaruh keberhasilan belajar
Ragam Faktor dan Unsur-unsurnya
Internal siswa Eksternal siswa Faktor pendekatan 1. Aspek fisiologis 1. Lingkungan sosial 1. Pendekatan tinggi - keadaan jasmani - keluarga - speculative - mata dan telinga - guru dan staf - achieving - masyarakat - teman
2. Aspek Psikologis 2. Lingkungan nonsosial 2. Pendekatan menengah - inteligensi - rumah - analitical - sikap - sekolah - deep - minat - peralatan 3. Pendekatan rendah - bakat - alam - reproductive - motivasi - surface
3. Prinsip-prinsip belajar
Menurut Hanafiah dan Cucu (2012:18) belajar sebagai kegiatan
sistematis dan kontinu memiliki prinsip-prinsip sebagai berikut:
a. Belajar berlangsung seumur hidup
b. Proses belajar adalah kompleks namun terorganisir
c. Belajar berlangsung dari yang sederhana menuju yang kompleks
d. Belajar dari yang faktual menuju konseptual
e. Belajar mulai dari yang kongkret menuju abstrak belajar merupakan bagian
dari perkembangan.
f. Keberhasilan belajar dipengarui oleh faktor bawaan, lingkungan,
kematangan, serta usaha keras peserta didik sendiri
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 10
g. Belajar mencangkup semua aspek kehidupan yang penuh makna, dalam
rangka membangun manusia seutuhnya dan bulat, baik dari sisi agama,
ideologi, politik ekonomi, sosial budaya, dan ketahanan
h. Kegiatan belajar berlangsung pada setiap tempat dan waktu, baik dalam
lingkungan keluarga, sebagai pendidikan awal bagi lingkungan masyarakat,
dan lingkungan sekolahnya.
i. Belajar keberlangsungan dengan guru maupun tanpa guru. Guru bukanlah
satu-satunya sumber belajar, tetapi masih banyak sumber belajar lainnya.
j. Belajar yang berencana dan disengaja menuntut motivasi yang tinggi.
k. Dalam belajar dapat terjadi hambatan-hambatan lingkungan internal seperti
hambatan psikis dan fisik, dan eksternal, seperti lingkungan yang kurang
emndukung, baik sosial, budaya, ekonomi, keamanan, dsb.
l. Kegiatan belajar tertentu diperlukan adanya bimbingan dari orang lain,
emngingat tidak semua bahan ajar dapat dipelajari sendiri.
4. Prestasi Belajar
a. Pengertian Prestasi Belajar
Prestasi belajar sebagai sesuatu yang bersifat khas dari hasil proses
belajar yang dilakukan oleh siswa secara sebagai alat ukur kemapuan yang
diperoleh siswa selama mengikuti proses belajar (Masidjo, 1995). Prestasi
belajar adalah prestasi yang diperoleh siswa setelah siswa melakukan
kegiatan belajar, prestasi belajar dapat diukur menggunakan nilai yang
diperoleh oleh siswa selama melangsungkan serangkaian kegiatan
belajarnya. Misalnya siswa dikatakan memiliki prestasi belajar apabila
memiliki nilai raport yang baik. Seorang siswa akan memperoleh pretasi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 11
belajar yang baik apabila banyak memperoleh pengetahuan dari proses
belajarnya, prestasi yang baik dapat memberikan rasa puas bagi diri siswa
sekaligus sebagai motivasi belajar untuk mendapatkan prestasi yang lebih
baik lagi.
Prestasi adalah hasil belajar yang meliputi segenap ranah psikologis
yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa (Syah,
2003:216). Jadi, prestasi belajar adalah gambaran hasil belajar siswa yang
meliputi perubahan tingkah laku akibat dari proses belajar yang dialami
siswa dalam waktu tertentu. Prestasi siswa dapat mengalami perubahan
dengan hasil usahanya selama melangsungkan kegiatan belajar baik di kelas
maupun di luar kelas.
b. Indikator Prestasi Belajar
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data keberhasilan siswa
dalam belajar adalah dengan mengetahui garis-garis besar indikator sebagai
penunjuk bahwa adanya prestasi yang akan diukur (Syah, 2003:216). Untuk
mengetahui sejauh mana prestasi belajar yang diperoleh oleh siswa, maka
yang harus diketahui terlebih dahulu adalah indikator-indikatornya yang
dalam hal ini adalah indikator prestasi belajar.
Indikator prestasi belajar yang digunakan sebagai pedoman
pengukuran merupakan dasar untuk menyusun alat evaluasi (Syah,
2003:216). Jadi indikator prestasi belajar adalah sebagai penunjuk atau
dasar dalam mengukur prestasi. Siswa dikatakan memiliki peningkatan
prestasi dengan pedoman indikator prestasi belajar sebagai ukurannya.
Berikut ini adalah tabel indikator prestasi belajar menurut Syah (2003:216):
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 12
Tabel 2.2 Indikator Prestasi Belajar
Ranah/Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi A. Ranah cipta (Kognitif) 1. Pengamatan 1. Dapat menunjukkan 1. Tes lisan 2. Dapat membandingkan 2. Tes tertulis 3. Dapat menghubungkan 3. Observasi
2. Ingatan 1. Dapat menyebutkan 1. Tes lisan 2. Dapat menunjukkan kembali 2. Tes tertulis
3. Pemahaman 1. Dapat menjelaskan 1. Tes lisan 2. Dapat mendefinisikan 2. Tes tertulis dengan lisan sendiri
4. Aplikasi/Penerapan 1. Dapat memberikan contoh 1. Tes tertulis 2. Dapat menggunakan secara 2. Pemberian tugas tepat 3. Observasi
5. Analsis 1. Dapat menguraikan 1. Tes tertulis 2. Dapat mengklasifikasikan 2. Pemberian tugas
6. Sintetis 1. Dapat menghubungkan 1. Tes tertulis materi-materi, sehingga 2. Pemberian tugas menjadi kesatuan baru 2. Dapat menyimpulkan 3. Dapat menggeneralisasikan
B. Ranah Rasa (Afektif) 1. Penerimaan 1. Menunjukkan sikap 1. Tes tertulis menerima 2. Skala sikap 2. Menunjukkan sikap 3. Observasi menolak
2. Sambutan 1. Kesediaan 1. Tes skala sikap berpartisipasi/terlibat 2. Pemberian tugas 2. Kesediaan memanfaatkan 3. observasi
3. Apresiasi (sikap 1. Menganggap penting dan 1. Tes skala penilaian menghasrgai) bermanfaat sikap 2. Menganggap indah dan 2. Pemberian tugas harmonis 3. Observasi 3. Mengaguni
4. Internalisasi 1. Mengakui dan meyakini 1. Tes skala sikap (pendalaman) 2. Mengingkari 2. Pemberian tugas ekspresif
1. Melembagakan atau 1. Pemberian tugas 5. Karakterisasi meniadakan ekspresif dan (penghayatan) 2. Menjelmakan dalam pribadi proyektif dan perilaku sehari-hari 2. Observasi C. Ranah Karsa (Psikomotorik) 1. Keterampilan Kecakapan mengkoordinasikan 1. Observasi bergerak dan gerak mata, tangan, kaki, dan 2. Tes tindakan bertindak anggota tubuh lainnya.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 13
2. Kecakapan 1. Kefasihan 1. Tes lisan ekspresi verbal melafalkan/mengucapkan 2. Observasi dan non-verbal 2. Kecakapan membuat mimik 3. Tes tindakan dan gerakan jasmani
c. Tes Prestasi
Tes prestasi bertujuan untuk mengukur hasil yang telah dicapai oleh
siswa dalam belajar (Azwar, 2012:13). Tes prestasi disusun sebagai alat
ukur bagi siswa yang telah melaksanakan kegiatan belajar, yaitu untuk
mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar. Menurut
Gronlund dalam Azwar (2012:18) prinsip dasar dalam pengukuran prestasi
adalah sebagai berikut:
1) Tes prestasi harus mengukur hasil belajar yang telah dibatasi secara jelas
sesuai dengan tujuannya.
2) Tes prestasi harus mengukur suatu sampel dari hasil belajar dan dari
materi yang dicakup oleh materi ajar.
3) Tes prestasi harus berisi butir-butir soal dengan tipe yang paling cocok
guna mengukur hasil belajar yang diinginkan.
4) Tes prestasi harus dirancang sedemikian rupa dengan maksud agar sesuai
dengan tujuan penggunaan hasilnya.
5) Reliabilitas atau keterpercayaan tes prestasi diusahakan setinggi mungkin
dan hasil ukurnyaharus ditafsirkan secara hati-hati.
6) Tes prestasi harus dapat digunakan untuk meningkatkan belajar para
siswa.
d. Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 14
Seseorang dapat mencapai prestasi belajar yang baik dari hasil
interaksinya dengan berbagai faktor yang ada, faktor tersebut terdiri dari
faktor eksternal dan faktor internal (Slameto, 2010).
1) Faktor Internal
Faktor yang berasal dari dalam diri siswa disebut faktor intern.
Faktor intern yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa
diantaranya adalah faktor Jasmani, faktor psikologis, Inteligensi siswa,
bakat siswa, minat siswa, dan kematangan (Slameto, 2010).
2) Aspek Fisiologis
Faktor kesehatan dan kondisi tubuh dapat mempengaruhi prestasi
belajar siswa, cacat tubuh pada seorang siswa juga akan berpengaruh
terhadap prestasi yang dicapainya. Kondisi jasmani yang ideal akan
mempengaruhi semangat siswa dalam melangsungkan kegiatan belajar.
Kondisi tubuh yang lemah dan organ-organ tubuh yang tidak ideal, dapat
menurunkan semangat dan kualitas belajar siswa. Kondisi tubuh yang
sehat akan lebih baik untuk melangsungkan proses belajar dan mencapai
prestasi yang baik, untuk itu seorang siswa hendaknya dapat memelihara
kesehatan agar tidak mengganggu belajarnya, dengan demikian siswa
akan mendapat prestasi yang mamuaskan.
3) Aspek Psikologis
Aspek psikologis yang dapat mempengaruhi prestasi belajar
meliputi banyak hal diantaranya adalah inteligensi siswa, bakat siswa,
minat siswa, dan kematangan siswa, yang masing-masing sangat
berpengaruh terhadap perolehan prestasi belajar siswa.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 15
a) Inteligensi siswa
Intelegensi merupakan kemampuan psikologi dan fisik untuk
menyesuaikan diri dengan lingkungan secara tepat (Syah, 2012:131).
Intelegensi juga disebut sebagai kempuan umum dimana seseorang
dapat menyesuaikan diri, belajar, serta berpikir abstrak (Subini, dkk.
2012:86). Siswa yang memiliki tingkat intelensi tinggi lebih memiliki
potensi untuk mencapai prestasi yang tinggi daripada yang memiliki
tingkat intelegensi yang rendah. Intelegensi memiliki pengaruh yang
besar terhadap pencapaian prestasi belajar.
b) Sikap siswa
Sikap siswa merupakan dimensi afektif sebagai gejala internal
yang memiliki kecenderungan untuk merespon objek tertentu secara
relatif tetap (Syah, 2012:132). Sikap memiliki kecenderungan
bagaimana seorang individu merespon atau memberi reaksi terhadap
situasi, sikap juga menentukan apa yang dicari oleh seorang individu
dalam hidupnya (Syah, 2012:132). Dalam proses belajar sikap siswa
menentukan bagaimana prestasi belajar yang diperolehnya, guru dapat
mengetahui hal itu melalui perilaku siswa dalah kesehariannya.
c) Bakat siswa
Bakat merupakan unsur penting yang dimiliki oleh seseorang
dalam pencapaian keberhasilannya di masa depan (Syah, 2012:133).
Siswa akan mendapatkan prestasi yang tinggi ketika materi pelajaran
atau bidang ilmu yang dipelajari sesuai dengan bakat dan
kemapuannya, dibandingkan dengan siswa yang mempelajari bidang
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 16
ilmu yang tidak sesuai dengan bakatnya. Siswa akan dengan mudah
mengolah pengetahuannya terhadap materi pelajaran tertentu ketika ia
sudah memiliki bakat terhadap bidang ilmu tersebut.
d) Minat siswa
Pada dasarnya minat merupakan suatu rasa ketertarikan atau
rasa lebih suka terhadap suatu hal atau aktifitas tertentu tanpa adanya
dorongan dari orang lain (Slameto, 2002:180). Pengaruh yang besar
terhadap prestasi belajar siswa salah satunya adalah minat siswa
dalam belajar. Ketika siswa mempelajari suatu bidang ilmu
disukainya, prestasi belajar yang diperolehnya akan lebih tinggi
dibandingkan siswa yang mempelajari suatu bidang ilmu yang tidak
disukainya.
e) Motivasi siswa
Motivasi dibedakan menjadi dua yaitu motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik, motivasi intrinsik merupakan dorongan yang
berasaol dari dalam diri seseorang sedangkan motivasi ekstrinsik
adalah dorongan dari luar diri seseorang (Syah, 2012:89). Motivasi
berperan penting dalam usaha manusia mencapai keberhasilan pada
suatu bidang, baik motivasi intrinsik maupun motivasi ekstrinsik.
2) Faktor Eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar individu.
Faktor ekstern yang mampu mempengarui belajar dibagi emnjadi tiga
kelompok, yakni faktor keluarga, faktor sekolah, dan faktor masyarakat
(Slameto, 2010).
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 17
a) Faktor Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan yang paling menentukan
bagaimana pola kehidupan anak dan berpengaruh pada kehidupan
anak (Subini, dkk., 2012:92). Orang tua yang mendidik anak dengan
cara yang baik, akan berbengaruh terhadap pencapaian prestasi belajar
siswa, demikian juga dengan relasi yang baik antar anggota keluarga
dan suasana rumah yang menyenangkan. Dalam hal tertentu, ekonomi
yang cukup dlam suatu keluarga juga dapat berpengaruh terhadap
pencapaian prestasi belajar siswa terkait dengan pemenuhan
kebutuhan dalam pendidikan.
b) Faktor Sekolah
Kurikulum merupakan cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Subini,dkk., 2012:96). Sekolah yang menerapkan
kurikulum yang baik dan sesuai akan mendukung siswa dalam meraih
prestasi belajar secara optimal.
Sekolah yang menggunakan metode belajar baik, menarik, dan
sesuai tentu akan mempengaruhi pencapaian prestasi para siswanya.
Sarana dan prasarana yang memadai akan sangat membantu proses
belajar para siswa hingga mencapai prestasi baik. Tenaga pendidik
yang berkompeten tentu juga turut mempengaruhi perolehan prestasi
siswa selama melangsungkan kegiatan belajar. Model pembelajaran
yang digunakan guru dalam mengajar dapat membantu siswa dalam
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 18
memahami setiap pokok materi yang dipelajari, sehingga model
pembelajaran yang sesuai dapat meningkatkan prestasi belajar siswa.
Kurikulum merupakan cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan tertentu (Subini, dkk., 2012:96). Sekolah yang
menerapkan kurikulum yang baik dan sesuai akan mendukung siswa
dalam meraih prestasi belajar secara optimal.
c) Faktor Masyarakat
Pergaulan siswa di lingkungan masyarakat dapat mempengaruhi
pencapaian prestasi belajar siswa. Masyarakat yang baik dan peduli
terhadap pendidikan akan memotivasi siswa untuk belajar lebih giat
hingga dapat mencapai prestasi yang baik, tetapi masyarakat yang
tidak mempedulikan pendidikan tidaka akan memotivasi siswa untuk
belajar seshingga tidak mendapat prestasi belajar yang memuaskan
2.1.1.2 Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang
mengutamakan adanya kelompok-kelompok (Rahardjo, 2012:241). Setiap
kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertatap muka dan berdiskusi,
karena dengan bertatap muka dan berdiskusi dapat memberikan sinergi yang
menguntungkan bagi setiap anggota kelompok (Lie, 2010:33). Pembelajaran
kooperatif merupakan model pembelajaran dengan menggunakan sistem
pengelompokan kecil yaitu antara empat sampai enam orang yang mempunyai
latar belakang kemampuan akademik, jenis kelamin, ras atau suku yang
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 19
berbeda (Sanjaya, 2011:242). Model pembelajaran kooperatif merupakan
suatu model pembelajaran yang mementingkan kerja sama dalam kelompok.
Guru menyajikan beberapa informasi kepada siswa terkait dengan materi
yang akan dipelajari secara spesifik. Selanjutnya guru mengorganisasikan
siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil yaitu kelompok belajar. Siswa
masuk ke dalam masing-masing kelompoknya dan guru membimbing siswa
dalam belajar di dalam kelompok, guru juga memfasilitasi siswa dalam
kelompok belajar menggunakan media pembelajaran yang telah disiapkan oleh
guru. Pembelajaran berlangsung dengan interaksi yang positif dalam kelompok
dan guru menjadi pendamping siswa selama menjalani proses pembelajaran.
Setelah kegiatan pembelajaran selesai, guru mengevaluasi hasil belajar siswa
tentang materi pembelajaran yang telah dipelajari dalam kelompok. Evaluasi
diberikan kepada masing-masing indivisu untuk mengukur kempuan siswa
dalam memahami materi pelajaran.
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif diawali dengan
penyampaian tujuan pembelajaran yang akan dicapai dan menjelaskan materi
pelajaran yang akan dipelajari serta memotivasi siswa agar semangat dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran (Rahardjo, 2012). Pembelajaran kooperatif
dilaksanakan dengan langkah-langkah jelas dan sangat nampak dalam
pelaksanaannya. Jadi dalam melaksanakan pembelajaran kooperatif harus
menggunakan langkah-langkah yang telah ditetapkan agar kegiatan
pembelajaran dapat berlangsung seacara efektif.
Jadi, model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang
mementingkan adanya kerja sama tim yang didesain menggunakan kelompok-
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 20
kelompok kecil dalam proses kegiatan belajarnya. Setiap siswa yang ada
dalam kelompok mempunyai tingkat kemampuan yang berbeda-beda, dan tidak
menutup kemungkinan adanya perbedaan ras, budaya, dan suku (Sanjaya,
2011:248). Dalam proses pembelajaran yang mengguanakan model
pembelajaran kooperatif, siswa didorong untuk bekerja sama dan berkoordinasi
dengan kelompoknya untuk menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru.
Kerja sama dalam model pembelajaran kooperatif sangat penting dalam
menyelesaikan permasalahan dalam memproses pengetahuan yang dalam
rangka mencapai tujuan pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif telah
dibuktikan dapat diterapkan dalam berbagai mata pelajaran dan untuk semua
usia (Isjoni, 2012:23).
2. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Lie (2010:30-35) terdapat lima unsur model pembelajaran
kooperatif, yaitu saling ketergantungan positif, tanggung jawab perseorangan,
tatap muka atau interaksi promotif, komunikasi antar anggota, dan pemrosesan
kelompok, yang akan diuraikan sebagai berikut:
a. Saling ketergantungan positif
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif menunjukkan dua
pertanggungjawaban kelompok, yaitu mempelajari bahan yang ditugaskan
kepada kelompok dan menjamin semua anggota kelompok secara individu
mempelajari bahan yang ditugaskan kepada anggota kelompok (Suprijono,
2009:58). Untuk menciptakan kelompok kerja yang efektif, seorang guru
perlu menyusun tugas sedemikian rupa sehingga setiap anggota kelompok
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 21
harus menyelesaikan tugasnya masing-masing dan anggota kelompok yang
lain juga dapat mencapai tujuannya (Lie, 2010:32).
Ada beberapa cara membangun sikap saling ketergantungan positif
antar anggota kelompok yaitu dengan menumbuhkan keyakinan bahwa
dengan bekerja sama maka tujuan akan tercapai, saling mendukung, saling
melengkapi, dan saling percaya (Suprijono, 2009:59).
b. Tanggung jawab perseorangan
Tanggung jawab perseorangan merupakan akibat langsung dari adanya
unsur ketergantungan positif, setiap siswa akan merasa bertanggung jawab
untuk melakukan yang terbaik demi tercapainya tujuan di dalam kelompok
(Lie, 2010:33).
Tanggung jawab perseorangan di dalam kelompok dapat ditumbuhkan,
diantaranya dengan cara meminimalisir anggota kelompok, melakukan
penilaian terhadap siswa, mengamati siswa di dalam kelompok dan
mencatat frekuensinya dalam berpartisipasi aktif, menugasi salah satu
anggota kelompok untuk memeriksa pekerjaan kelompoknya (Suprijono,
2009:60)
c. Tatap muka atau interaksi promotif
Tatap muka atau interaksi promotif dapat menghasilkan saling
ketergantungan positif, ciri-ciri interaksi promotif menurut Suprijono
(2009:60) adalah sebagai berikut:
1) Saling membantu secara efektif dan efisien.
2) Saling memberi informasi dan sarana yang diperlukan.
3) Memproses informasi bersama secara lebih efektif dan efisien.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 22
4) Saling mengingatkan.
5) Saling membantu dalam merumuskan dan mengembangkan
argumentasi serta meningkatkan kemampuan wawasan terhadap
masalah yang dihadapi.
6) Saling percaya.
7) Saling memotivasi untuk memperoleh keberhasilan bersama di dalam
kelompok.
d. Komunikasi antar anggota
Tidak semua siswa di dalam kelompok memiliki keahlian dalam hal
mendengarkan dan berbicara, untuk itu guru perlu mengajarkan teknik
berkomunikasi mengingat keberhasilan suatu kelompok dalam
pembelajaran kooperatif juga bergantung pada kesediaan para anggotanya
untuk saling mendengarkan dan menyampaikan pendapat (Lie, 2010:34).
Keterampilan yang perlu dikembangkan dalam komunikasi antar
anggota yaitu dengan saling mengenal dan mempercayai, saling
berkomunikasi, saling menerima dan memberi dukungan, serta mampu
menyelesaikan konflik kelompok dengan baik (Suprijono, 2009:61)
e. Pemrosesan kelompok
Pemorosesan kelompok berarti pengambilan nilai, agar dapat
diidentifikasi apakah pembelajaran kooperatif berlangsung sesuai dengan
tahapan yang benar, serta dapat diketahui kontribusi dari masing-masing
siswa sebagai anggota kelompok (Suprijono, 2009:61). Pemrosesan
kelompok juga dapat diartikan sebagai evaluasi proses kelompok, yang
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 23
dilakukan setiap pembelajaran selesai atau bisa dilakukan beberapa waktu
kemudian setelah beberapa kali diadakan pembelajaran (Lie, 2010:35).
3. Tujuan Model Pembelajaran Kooperatif
Model pembelajaran kooperatif dilaksanakan dengan tujuan untuk
mencapai hasil belajar yang berupa prestasi akademik, toleransi, menerima
keragaman, dan mengembangkan keterampilan sosial (Suprijono, 2009:61).
Peneapan model pembelajaran kooperatif dapat membantu siswa dalam
mencapai hasil belajar yang maksimal. Hasil belajar yang dicapai tidak hanya
terbatas pada prestasi akademis, tetapi meliputi banyak hal termasuk
keterampilan sosial.
Tujuan utama model pembelajaran kooperatif adalah agar siswa dapat
belajar di dalam kelompok bersama dengan teman-temannya dan saling
menghargai pendapat orang lain serta membeerikan kesempatan kepada orang
lain untuk menyampaikan gagasannya (Isjoni, 2012:9). Tujuan pembelajaran
kooperatif adalah membentuk semua anggota kelompok menjadi pribadi yang
bertanggung jawab dalam kegiatan belajar bersama (Suprijono, 2009:60).
4. Model-model Pembelajaran Kooperatif
Semua tipe dari model pembelajaran kooperatif sangat baik untuk
meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan siswa (Rahardjo, 2012). Dalam
penerapannya tipe-tipe model pembelajaran kooperatif akan terlihat sesuai dan
berjalan secara maksimal apabila penggunaanya disesuaikan dengan mata
pelajarannya. Keefektifan pembelajaran kooperatif dapat terlihat jelas apabila
penerapannya menggunakan tahapan yang sesuai.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 24
Model pembelajaran kooperatif terdiri dari beberapa tipe, yaitu model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw, model pembelajaran kooperatif tipe
Number Heads Together (NHT), model pembelajaran kooperatif tipe Student
Team Achievement Divisions (STAD), model pembelajaran kooperatif tipe
Team Assited Individualization (TAI), model pembelajaran kooperatif tipe
Team Games Tournament (TGT), model pembelajaran kooperatif tipe
Learning Together, model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation
(GI) (Rahardjo, 2012:243).
5. Jigsaw I
Penelitian ini lebih dominan membahas model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw I, karena penelitian ini dilakukan untuk menguji perbedaan prestasi
belajar IPS siswa kelas V semester 2 antara kelas yang menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw dan kelas yang tidak menggunakannya.
Jigsaw I mengembangkan kegiatan membaca menulis, mendengarkan, dan
berbicara, serta cocok untuk diterapkan di semua kelas dan tingkatan (Lie,
2010:69). Jigsaw I dapat digunakan secara efektif di setiap tingkatan kelas
dimana siswa telah memiliki pemahaman pemahaman yang baik, dapat
membaca, serta memiliki keterampilan bekerja sama di dalam kelompok
(Isjoni, 2012:83). Jadi model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dapat
diterapkan di semua level pendidikan dengan syarat siswa yang ada dalam
level pendidikan tersebut telah mendapatkan keterampilan-keterampilan seperti
yang dikemukakan oleh Isjoni.
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I menggabungkan kegiatan
membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara (Lie, 2010:69). Jigsaw
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 25
pertama kali dikembangkan oleh seorang ahli yang bernama Aronson pada
tahun 1975, yaitu Jigsaw I. Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I
merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang dalam
penerapannya menggunakan kelompok-kelompok kecil dalam kegiatan
pembelajarannya (Huda, 2012).
Jigsaw I adalah salah satu dari model pembelajaran kooperatif yang unik,
siswa dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok asal dan kelompok ahli.
Masing-masing siswa mendapat tanggung jawab untuk mempelajari bagian
kecil materi yang menjadi tujuan belajar. Peran guru dalam model
pembelajaran kooperatif tipe jigsaw adalah sebagai fasilitator dan mediator.
Guru mendampingi siswa selama proses pembelajaran berlangsung. Guru
memiliki kewajiban untuk menjawab pertanyaan siswa ketika mengalami
kesulitan dalam belajar pad diskusi kelompok. Kegiatan pembelajaran diakhiri
dengan pemberian evaluasi oleh guru kepada siswa untuk dikerjakan secara
individu.
6. Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I
Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I merupakan salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang mendorong siswa untuk aktif dan saling
membantu dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang
maksimal (Isjoni, 2012:77). Dalam penerapannya, model pembelajaran
koperatif tipe Jigsaw I dilakukan dengan langkah-langkah yang telah
ditetapkan sebagai acuan dalam penggunaannya.
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I yaitu guru
membagi siswa menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 26
dari 4-6 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda. Setiap kelompok
memiliki beranekaragam kemampuan, ras, dan gender (Daryanto dan Rahardjo,
2012:243). Penyetaraan bukan hanya pada kemampuan, ras dan gender juga
disetarakan untuk menghindari perasaan sensitif yang muncul dalam proses
pembelajaran.
Jumlah anggota dalam kelompok asal menyesuaikan dengan jumlah
bagian materi pelajaran yang akan dipelajari siswa. Setelah selesai
pembentukan kelompok asal, setiap siswa masing-masing diberi tugas untuk
mempelajari salah satu bagian materi pembelajaran. Masing-masing siswa
bertanggung jawab mempelajari bagian materi yang ditugaskan (Daryanto dan
Rahardjo, 2012:243). Contoh pembagian kelompok untuk pembelajaran
kooperatif tipe jigsaw yaitu, misalnya dalam suatu kelas terdapat 30 siswa, dan
materi pembelajaran yang akan dicapai sesuai dengan tujuan pembelajaran
yang terdiri 5 bagian materi pembelajaran, maka dari 30 siswa akan terbentuk 6
kelompok asal yang masing-masing beranggotakan 5 siswa, dan terbentuk 5
kelompok ahli yang terdiri dari 6 siswa dalam setiap kelompoknya.
Pembentukan kelompok yang pertama disebut dengan kelompok asal.
Siswa dengan materi pelajaran yang sama bergabung dan belajar bersama
dalam kelompok yang disebut kelompok ahli. Dalam kelompok ahli siswa
belajar bersama mendiskusikan bagian materi pembelajaran yang sama dan
saling melengkapi pengetahuan yang didapat dari materi yang sama itu
(Daryanto dan Rahardjo, 2012:244). Siswa saling belajar bersama di kelompok
ahli serta menyusun strategi bagaimana menyampaikan penjelasan materi yang
telah dipelajarinya kepada temannya setelah kembali ke kelompok asal.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 27
Setelah selesai mendiskusikan materi dalam kelompok ahli, siswa
diminta untuk kembali bergabung bersama kelompok asal dan menyampaikan
hasil belajarnya masing-masing sesuai dengan bagian materi yang menjadi
tanggung jawabnya (Daryanto dan Rahardjo, 2012:244).
Guru menjadi fasilitator ketika siswa berdiskusi, baik diskusi dalam
kelompok ahli maupun kelompok asal (Daryanto dan Rahardjo, 2012:244).
Guru bertugas memberi penjelasan kepada siswa apabila terjadi kesulitan
dalam memahami materi pelajaran saat berdiskusi dalam kelompok.
Setelah siswa selesai berdiskusi dalam kelompok asal dan kelompok ahli,
kemudian siswa diminta untuk mempresentasikan hasil belajarnya bersama
masing-masing kelompok asal. Apabila waktu yang tersedia terbatas, guru
dapat menunjuk salah satu kelompok untuk mempresentasikan hasil belajarnya
di depan kelas (Daryanto dan Rahardjo, 2012:244). Guru memberi penegasan
dan meluruskan apabila terjadi kesalahpahaman dalam proses pembelajaran
yang berlangsung. Di akhir pembelajaran guru memberikan kuis untuk
dikerjakan oleh siswa secara indidual (Daryanto dan Rahardjo, 2012:244).
Dari keterangan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa langkah-langkah
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I diawali dengan pembagian kelompok
asal dan pembagian sub materi pelajaran atau soal pada masing-masing
anggota kelompok secara berbeda. Setelah itu siswa berusaha menyelesaikan
tugasnya masing-masing dan bekerja sama dengan kelompok ahli dengan
berdiskusi dan bertukar pendapat. Kemudian siswa kembali ke dalam
kelompok asal untuk membagikan jawabannya masing-masing dan saling
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 28
belajar satu sama lain. Di akhir pembelajaran diadakan kuis untuk mengecek
seberapa paham siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
7. Pembelajaran IPS Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw I
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dapat digunakan dalam
beberapa mata pelajaran, salah satunya adalah IPS (Lie, 2010:69). Jenis materi
yang paling mudah digunakan untuk penerapan model pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw I adalah materi pelajaran yang berbentuk narasi (Isjoni, 2012:83).
Pembelajaran IPS dapat dilaksanakan dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw I.
Pembelajaran IPS yang dilaksanakan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I menurut Trianto (2011:73) adalah
sebagai berikut:
a. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok yang tiap kelompoknya
beranggotakan 5-6 orang.
b. Siswa dibagikan materi pelajaran IPS dalam bentuk teks yang telah dibagi-
bagi menjadai beberapa sub bab.
c. Setiap anggota kelompok membaca sub bab sesuai tugasnya masing-
masing dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya.
d. Setelah membaca dan mempelajari materi tersebut, kemudian bergabung
dengan anggota kelompok lain yang memiliki bagian sub bab yang sama
dan saling berdiskusi dengan membentuk kelompok yang dinamakan
kelompok ahli.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 29
e. Jika kegiatan diskusi pada kelompok ahli telah selesai dilaksanakan maka
siswa kembali ke dalam kelompok asal dan saling bertukar pemahaman
dari masing-masing materi yang berbeda sesuai yang ditugaskan.
f. Guru memberikan evaluasi di akhir pembelajaran IPS, evaluasi dapat
berupa kuis.
2.1.1.3 Ilmu Pengetahuan Sosial
1. Hakikat IPS
Hakikat IPS adalah sebagai pengembangan konsep berpikir yang
dilandaskan pada realita kondisi sosial di lingkungan sekitar siswa, maka
dengan diterapkannya pendidikan IPS siswa dapat memiliki kepribadian yang
baik dan bertanggung jawab terhadap bangsa dan negara (Susanto, 2013:138).
IPS memberikan wawasan yang luas kepada siswa dalam mengembangkan
sikap yang baik. IPS mempelajari fenomena-fenomena sosial yang nyata
ditemui dalam kehidupan sehari-hari, sehingga tidak dipungkiri bahwa IPS
merupakan ilmu yang terus berkembang dan dapat membuka wawasan bagi
yang mempelajari.
Ilmu Pengetahuan Sosial adalah mata pelajaran yang mempelajari
tentang kehidupan sosial di masyarakat. Ilmu Pengetahuan Sosial terintegrasi
dari berbagai cabang ilmu sosial ilmu yaitu geografi, sejarah, ekonomi,
sosiologi, antropologi, ilmu politik (Sumaatmadja, 1984:13). Geografi
mempelajari tentang gejala-gejala alam yang nampak di lingkungan sekitar 7 yang berhubungan dengan pola kehidupan manusia. Sejarah merupakan cabang
ilmu sosial yang mempelajari tentang peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa
lampau, peristiwa dalam sejarah bersifat kronologis. Ekonomi merupakan
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 30
cabang ilmu sosial yang mempelajari tentang usaha-usaha yang dilakukan
manusia untuk memenuhi kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari. Sosiologi
mempelajari tentang relasi sosial manusia dan pengertian yang mendasar
tentang kemasyarakatan. Cabang ilmu sosial antropologi terkait dengan
lapisan-lapisan masyarakat yang didalamya memuat keanekaragaman manusia
yang hidup bersama di suatu tempat.
Setiap cabang ilmu sosial memiliki kajian masing-masing berdasarkan
ruang lingkupnya (Sumaatmadja, 1984:13). Di dalam ilmu sosial terdapat ilmu
politik, ilmu politik terkait dengan suatu sistem pemerintahan (Daldjoeni,
1981:15). Sebagai makhluk sosial, manusia dilahirkan untuk berhubungan dan
bergaul dengan sesamanya karena manusia tidak akan pernah dapat menjalani
hidup sendiri tanpa campur tangan orang lain. Itulah pentingnya ilmu sosial
dalam kehidupan sehari-hari termasuk dengan hubungan dalam sistem
pemerintahan.
2. Tujuan Pembelajaran IPS
Tujuan dari pembelajaran IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal
kemampuan dasar pada siswa untuk mengembangkan dirinya, membantu
dalam pemecahan masalah yang dihadapi agar semakin mengerti dan
memahami lingkungan sosial. (Solihatun&Raharjo, 2008:15). Di dalam
Kehidupan bermasyarakat tentu banyak terdapat banyak konflik dan fenomena
sosial yang penting untuk dipelajari dan dimengerti. Pembelajaran IPS
membekali siswa dalam pengembangan diri terkait dengan hal tersebut.
Pembelajaran IPS yang bersumber pada kehidupan manusia di
masyarakat yang bertumpu pada kehidupan bermasyarakat tidak akan
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 31
kehabisan bahan untuk dapat membina sikap siswa, memperkuat kepribadian,
dan membentuk budi pekerti yang luhur (Sumaatmadja, 1984:66). Pengalaman
yang nyata merupakan sebuah pembelajaran berharga, demikian pula dengan
pembelajaran IPS yang bersumber pada kehidupan manusia di masyarakat.
Dengan belajar bermasyarakat maka siswa akan semakin membina sikapnya,
memperkuat karakternya. Kehidupan bermasyarakat juga turut membentuk
budi pekerti yang luhur dengan mempelajari nilai-nilai yang ada di masyarakat.
3. Pembelajaran IPS di SD
Mata pelajaran IPS di SD merupakan salah satu mata pelajaran yang
wajib ditempuh oleh setiap siswa di sekolah. IPS wajib diikuti oleh seluruh
peserta didik di kelas empat sampai dengan kelas enam SD (Mendiknas,
2006). Belajar ilmu sosial berarti siswa secara langsung belajar berkomunikasi
dan berinteraksi dengan sesama, sehingga diharapkan siswa dapat menjalin
hubungan yang baik dengan sesama warga masyarakat.
Pembelajaran IPS di sekolah dasar mempelajari manusia dalam semua
aspek kehidupan dan interaksinya di dalam masyarakat (Susanto, 2013:143).
Pembelajaran IPS di sekolah dasar memiliki cakupan yang luas. Dalam
mempelajari pola interaksi di masyarakat, pembelajaran IPS tentu saja
mengaitkan dengan realita dalam kehidupan.
Sikap dan mental positif seorang siswa juga perlu dibangun, dengan
belajar ilmu sosial diharapkan siswa lebih terampil dalam membentuk sikap
dan mental yang positif dalam menjalani kehidupan yang penuh dengan
fenomena di lingkungan masyarakat (Sumaatmadja, 1984:21). Para siswa
sebagai anggota masyarakat dan generasi penerus bangsa harus dapat
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 32
melibatkan diri dalam kehidupan bermasyarakat. Kehidupan masyarakat yang
dimaksud dalam hal ini yaitu didasari dengan perilaku-perillaku yang baik dan
bernilai, serta barmakna bagi kepentingan masyarakat. Hal itu banyak
dipelajari di dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar, mengingat pendidikan
di sekolah dasar adalah sebagai dasar pembentukan kepribadian siswa.
Rumusan tentang pembelajaran IPS di sekolah dasar memiliki tujuan
yang luhur, dengan adanya mata pelajaran IPS di sekolah dasar dapat berguna
bagi siswa dalam bermasyarakat karena sudah dibekali dengan ilmu sosial.
Siswa dapat belajar mengidentifikasi, menganalisa fenomena sosial yang
terjadi serta mampu belajar untuk memecahkan masalah sosial dalam
kehidupan sehari-hari.
4. Posisi Pembelajaran IPS di SD
IPS di sekolah dasar berkedudukan sebagai mata pelajaran yang wajib
diikuti oleh semua siswa seperti yang tertulis di dalam UU No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 39 (Sapriya, 2009:12). IPS
merupakan mata pelajaran wajib bagi siswa sekolah dasar yang dirancang
sebagai alat untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan
kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki
kehidupan bermasyarakat yang dinamis.
Pembelajaran IPS mengkaji berbagai fenomena sosial kaitannya dengan
fakta, konsep, dan generalisasi (KTSP:2006:129). Departemen Pendidikan
Nasional (2008) mengungkapkan bahwa melalui pembelajaran IPS siswa
diharapkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan
bertanggung jawab, serta cinta damai. Pembelajaran IPS di sekolah dasar
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 33
merupakan bekal yang penting bagi siswa dalam mengembangkan sikap yang
baik sebagai warga negara Indonesia.
5. Tujuan Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar
Pembelajaran IPS di sekolah dasar memiliki tujuan utama yaitu untuk
mengembangkan potensi peserta didik agar lebih peka terhadap masalah sosial
yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan
segala ketidakseimbangan yang terjadi dalam suatu konflik, serta terampil
dalam mengatasi masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa diri
sendiri maaupun orang lain atau masyarakat (Susanto, 2013:145). Sekolah
dasar merupakan tempat yang efektif sebagai sarana pengembangan diri siswa,
mengingat usia siswanya yang sedang dalam proses perkembangan.
Pembelajaran IPS membekali siswa dalam mempersiapkan dirinya dalam
menghadapi setiap fenomena sosial yang yang ditemuinya di lingkungannya
masing-masing
Pemerintah telah memberikan arah yang jelas pada tujuan pembelajaran
IPS yang digunakan sebagai bahan ajar di sekolah. Dalam kaitannya dengan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), tujuan pembelajaran IPS
menurut Susanto (2013:149) yaitu:
a. Siswa dapat mengenal konsep-konsep yang terkait dengan aspek kehidupan
suatu masyarakat dan lingkungannya.
b. Siswa memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, kemampuan menemukan cara dalam pemecahan masalah, serta
terampil dalam menjalani kehidupan sosial.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 34
c. Siswa memiliki kesadaran dan komitmen terhadap nilaia-nilai sosial dan
kemanusiaan yang berlaku di masyarakat.
d. Siswa dapat berkomunikasi aktif, bekerja sama, serta berkompetisi baik di
tingkat lokal maupun di tingkat nasional atau global.
Berdasarkan kurikulum sekolah dasar 1994, tujuan pembelajaran IPS
adalah agar siswa mampu mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
dasar yang kelak berguna bagi dirinya dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungannya (Susanto, 2013:148). IPS membekali siswa dalam berbagai
kemampuan, tidak terbatas pada kemapuan berpikir. Dalam kehidupan sosial
tentu banyak sekali fenomena sosial yang terjadi di masyarakat, untuk itu siswa
diharapkan dapat memiliki berbagai sudut pandang dalam menyikapinya. Hal
itu dipelajari dalam IPS, sehingga siswa terampil dalam menyikapi setiap
konflik yang terjadi di dalam kehidupannya.
6. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar kompetensi dalam penelitian ini adalah Standar Kompetensi
yang kedua yaitu menghargai berbagai peninggalan dan tokoh sejarah yang
berskala nasional pada masa Hindu-Budha dan Islam, keragaman kenampakan
alam dan suku bangsa, serta kegiatan ekonomi di Indonesia. sedangkan
Kompetensi Dasarnya adalah yang pertama yaitu mendeskripsikan perjuangan
para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
Aspek dari materi pembelajaran IPS terdiri dari materi sejarah dan materi
pengetahuan sosial. Materi sejarah meliputi sejarah lokal dan nasional, dan
cakupan materi pengetahuan sosial meeliputi lingkungan sosial, geografi,
ekonomi dan politik (Sapriya, 2009:43). Materi IPS dalam Standar Kompetensi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 35
dan Kompetensi dasar tersebut yang digunakan dalam penelitian ini termasuk
ke dalam materi sejarah. Pembelajaran IPS diberikan secara tepat kepada siswa
dengan pokok bahasan yang sesuai dan disajikan secara terpadu, mengingat
IPS terdiri dari berbagai aspek namun dalam penyajiannya tidak dilakukan
secara terpisah.
7. Materi IPS di SD
Dalam KTSP, pembelajaran IPS di SD dikemas secara menarik yaitu
disesuaikan dengan perkembangan kehidupan menggunakan prinsip
masyarakat meluas, dengan tujuan agar siswa dapat belajar IPS secara
menyeluruh dari lingkup yang sempit hingga lingkup yang luas sesuai dengan
perkembangan pola pikirnya (Depdiknas, 2006). Materi yang disajikan dalam
pembelajaran IPS di SD merupakan perpaduan dari berbagai cabang ilmu
sosial yang didesain secara terpadu agar bermakna dan lebih kontekstual
(Supardi, 2011). Menurut standar isi (KTSP:2006) jenis materi IPS yang
dipelajari dalam IPS di SD berupa fakta-fakta, konsep, serta generalisasi yang
terkait dengan tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. IPS di SD
juga disajikan dengan pembelajaran yang unik, yaitu mengaitkan masalah-
masalah sosial di masyarakat dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi secara global. Inilah yang memudahkan siswa belajar secara terpadu
dengan mengaitkan berbagai aspek dalam kehidupan.
Materi IPS yang diteliti adalah materi IPS kelas V semster 2 yaitu
“perjuangan melawan penjajah”, dengan pokok materi sebagai berikut:
a. Pendudukan Belanda di Indonesia
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 36
2) Latar belakang kedatangan kaum penjajah, untuk mencari kekayaan dan
kejayaan, serta menyebarkan agama Nasrani, serta mencari rempah-
rempah yang merupakan kebutuhan utama bangsa Eropa
3) Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia, tujuannya untuk berdagang,
tetapi selanjutnya berubah menjadi menjajah. Beberapa bangsa Eropa
yang pernah menjajah Indonesia yaitu, Portugis, Spanyol, Belanda dan
Inggris.
- Bangsa Belanda, sampai di Indonesia tanggal 22 juni 1596, tujuan
utama untuk berdagang, mula-mula belanda menunjukkan sikap
bersahabat, tetapi akhirnya belanda memperlihatkan sikap serakah,
kedatangan belanda tidak disambut baik dari masyarakat Indonesia.
- Lahirnya VOC (Vereenigde Oostindische Compagnie), didirikan
oleh belanda pada 20 maret 1602, yang berarti Persatuan Dagang
Hindia Timur. Tujuan, mencari keuntungan sebesar-besarnya
dengan jalan melawan pesaing-pesaingnya, seperti Portugis, Inggris
dan Spanyol.
- Hak monopoli VOC adalah membuat perjanjian dengan raja-raja,
menyatakan perang dan mengadakan perjanjian, membuat senjata
dan mendirikan benteng, mencetak uang, mengangkat dan
memberhentikan pegawai.
- Gubernur pertama VOC (Pieter both), ketika Jan Pieterszoon Coen
menjadi Gubernur Jendral, pusat VOC dipindahkan dari Ambon ke
Jayakarta (Jakarta) 31 mei 1619. Alasanya letak Jayakarta lebih
strategis, sejak itu sikap VOC semakin kasar dan mulai menjajah
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 37
Indonesia, pada abad ke-19 keadaan keuangan VOC memburuk
dan mengalami kemunduran, 31 desember 1799 VOC dibubarkan.
4) Sistem Kerja Paksa dan Penarikan Pajak
Saat Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels sebagai
gubernur jendral belanda di indonesia, Daendels memerintahkan rakyat
Indonesia bekerja paksa tanpa upah, sehingga membuat hubungan
penguasa pribumi menjadi merenggang (Pangeran Kusumadinata dari
Sumedang). Contohnya, dalam pembuatan jalan raya dari Anyer
(Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur). Daendels digantikan Jansen
pada tahun 1811.
- Tanam Paksa(Cultuurstelsel)
Mengerahkan tenaga rakyat untuk menanam tanaman yang
hasilnya dapat dijual di pasaran, teh, kopi, tembakau, tebu, dan
lain-lain. Aturan tanam paksa,
. Penduduk desa diwajibkan menyediakan 1/5 tanahnya untuk
dijadikan lahan tanaman.
. Tanaman yang dipakai untuk dipakai untuk tanaman yang
diwajibkan bebas pajak tanah.
. Hasil tanaman wajib diserahkan pemerintah Hindia Belanda.
. Kerusakan-kerusakan yang tidak dapat dicegah oleh petani
menjadi tanggungan pemerintah.
. Pekerjaan yang dilakukan untuk menanam tanaman wajib tidak
boleh melebihi waktu untuk menanam padi.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 38
. Yang bukan petani hatus bekerja 66 hari setahun bagi
pemerintah Belanda.
- Penentang Tanam Paksa
Douwes Dekker dan Pendeta Van Houvel, Douwes mengecam
tanam paksa melalui buku yang berjudul “Max Havelaar”(memakai
nama samaran Multatuli), yang berisi penderitaan rakyat selama 31
tahun bangsa Indonesia mengalami keterbelakangan dan
kebodohan.
5) Perjuangan Mengusir Penjajah Belanda Sebelum Kebangkitan Nasional
- Thomas Matulessi/ Pattimura, lahir di maluku tahun 1983,
pelayaran Hongi bertujuan mengawasi setiap pulau dalam
pelayaran perniagaan dan membinasakan rempah-rempah yang
dianggap berlebihan. Pada 16 mei 1817 maluku menyerbu Benteng
Duurstede, dalam penyerbuan itu Van den Berg mati terbunuh,
kekalahan itu membuat belanda mengirim pasukan lebih banyak
dipimpin laksamana Buykes, pasukan Pattimura akhirnya
ditangkap.
- Tuanku Imam Bonjol, lahir di tanjung bunga tahun 1722, Imam
Bonjol sebagai pemimpin kaum Paderi, belanda menggunakan
siasat benteng untuk menguasai Bonjol, belanda mengeluarkan
pernyataan, “Plakat Panjang” isinya:
. Tanam paksa dengan kerja paksa bagi masyarakat
Minangkabau.
. Kepala-kelapa daerah akan digaji.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 39
. Belanda akan bertindak sebagai penengah apabila ada
perselisihan.
Tanggal 6 november 1864, Imam Bonjol wafat dan dimakamkan di
Desa Pineleng, Manado.
- Pangeran Diponegoro, lahir di Yogyakarta tahun 1785, pangeran
Diponegoro mendapat bantuan dari Kiai Maja, Pangeran
Mangkubumi dan Sentot Ali Basyah Prawiradirja, perlawanan
dilakukan sejak tahun 1825-1827, belanda menggunakan siasat
perang benteng stelsel yang dipimpin Jendral Van de Kock,
belanda menggunakan cara licik dengan menawarkan perundingan
kepada Pangeran Diponegoro, tetapi Belanda mengkhianati
perjanjian tersebut, Belanda menangkap Pangeran Diponegoro,
kemudian dibawa ke Semarang, lalu ke Batavia, diasingkan ke
Manado, lalu dipindahkan ke Makassar, dan wafat pada tanggal 8
Januari 1855.
- Pangeran Antasari, pada tahun 1859 Pangeran Antasari menyerang
pos-pos pertahanan Belanda, dibantu Pangeran Hidayat, Kyai
Demang Leman, Haji Hasrun, Haji Buyasin, dan Kiai Langlang,
tahun 1862 Pangeran Antasari ditangkap dan dibuang di jawa,
tahun 1862 Pangeran Antasari wafat dikarenakan terserang
penyakit cacar.
- Perlawanan Rakyat Buleleng, terdiri dari beberapa kerajaan seperti
Buleleng, Karangasem, Badung dan Gianyar. Pada tahun 1844,
kapal Belanda terdampar di Pantai Buleleng dan dikenakan Hukum
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 40
Tawan Karang, tetapi Belanda menolak dikenakan Hukum Tawan
Karang. Di bawah pimpinan Patih Ketut Gusti Jelantik,
mengadakan perlawanan habis-habisan (puputan) terhadap
Belanda. Pada tahun 1849 benteng Jagaraga jatuh ditangan
Belanda, sekaligus menguasai Bali Utara, secara bertahap akhirnya
Belanda menguasai seluruh Bali.
- Perlawanan Sisingamangaraja XII (1870-1907), Belanda datang
untuk menguasai wilayah Tapanuli, tahun 1904 pasukan Belanda
dipimpin Kapten Cristoffel menyerang pusat pertahanan
Sisingamangaraja XII, dalam serangan Sisingamangaraja XII gugur
pada tanggal 17 juni 1907.
- Perlawanan Rakyat Aceh (1873-1904), muncul tokoh-tokoh dalam
perlawanan, Teuku Umar(1879-1899), Panglima Polim, Teuku Cik
Di Tiro, Cut Nyak Dien(1899)dan lain-lain.
6) Organisasi Pergerakan Nasional
- Budi Utomo didirikan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, tanggal 20
mei 1908, tujuan: meningkatkan derajat dan martabat Indonesia
melalui pendidikan dan pengajaran, meningkatkan ekonomi rakyat
dan mempererat kehidupan sosial.
- Serikat Dagang Islam (SDI), didirikan oleh Haji Samanhudi, tahun
1911, tujuan: meningkatkan kesejahteraan bangsa dibawah panji
Islam.
- Serikat Islam, SDI berubah menjadi SI tahun 1912, tujuan:
memperluas jangkauan dan ruang geraknya.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 41
- Muhammadiyah, didirikan oleh Kyai Haji Ahmad Dahlan, tahun
1912 bergerak dibidang politik, sosial budaya, tujuan: menjunjung
tinggi agama islam dan hidup menurut aturan islam.
- Indische Partij, didirikan oleh tiga serangkai, tanggal 25 desember
1912, tujuan: membangun rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air
dalam hati bangsa Indonesia.
- Perhimpunan Indonesia (PI) diketuai oleh Muh. Hatta, berdiri tahun
1922, tujuan: menuntut indonesia merdeka dengan melakukan
propaganda melalui media cetak (majalah berjudul Hindia putra
Indonesia Merdeka).
- Perguruan Taman Siswa, didirikan oleh Ki Hajar Dewantara,
tanggal 2 juli 1922, tujuan: mendidik pemuda berjiwa kebangsaan
yang kuat, cinta terhadap tanah air, bangsa dan kebudayaan
Indonesia.
7) Sumpah Pemuda, kongres pemuda I (30 april-2 april 1926), kongres
pemuda II (27 oktober 1928), menghasilkan Sumpah Pemuda, tokoh
yang berperan, Wage Rudolf Supratman (pencipta Lagu Indonesia
Raya), Muh. Yamin, Wongso Negoro, Kuncoro Purbopranoto,
Dugondo Joyopuspito, Tirtodiningrat, dan lain-lain.
b. Pendudukan Jepang di Indonesia
Perang Pasifik (Perang Asia Timur Raya), pasukan jepang menyerbu dan
menduduki filipina, Myanmar, Malaya, Singapura, dan Indonesia.
Penyerangan ke pulau Jawa dipimpin oleh Letnan Jendral Hitoshi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 42
Imamura. Belanda menyerah tanpa syarat. 3 cara jepang memikat hati
rakyat Indonesia:
1) Mengijinkan Bendera Merah Putih berkibar.
2) Mengijinkan menyanyikan lagu Indonesia Raya
3) Mengijinkan penggunaan Bahasa Indonesia.
Romusha, kerja paksa jaman jepang. Akibatnya rakyat menderita,
rakyat Indonesia dipaksa mengerjakan pekerjaan berat, membuat jalan
raya, jembatan, benteng pertahanan, lapangan udara.
Organisasi-organisasi Bentukan Jepang
1) Gerakan Tiga A, semboyan : jepang pemimpin Asia, jepang pelindung
Asia, jepang cahaya Asia (didirikan 29 april 1942).
2) Organisasi Islam.
- Majelis Islam A’la Indonesia.
- Majelis Syuro Muslimin Indonesia.
3) PUTERA(Pusat Tenaga Rakyat), didirikan tahun 1943, dipimpin oleh
Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro dan K.H. Mas
Mansur, tujuannya: memusatkan seluruh kekuatan rakyat Indonesia
dalam membantu usaha Jepang melawan sekutu.
4) Heiho (pembantu prajurit), dibagi menjadi angkatan darat(rikugun
Heiho) dan angkatan laut (kaigun Heiho).
5) PETA (pembela tanah air), tujuannya untuk membantu jepang dalam
perang melawan sekutu.
Perlawanan Rakyat terhadap Jepang:
1) Rakyat Aceh (1942) dipimpin Teuku Abdul Jalil
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 43
2) Biak (1943)
3) Pontianak (1944)
4) Rakyat Singaparna (1944) dipimpin K.H. Zainal Mustafa
5) Pemberontakan PETA di blitar (1943) dipimpin Shodanco Supriyadi
2.1.2 Kajian Penelitian Yang Relevan
Nani Ermawati (2011) meneliti tentang peningkatan hasil belajar IPS melalui model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw kelas V di SD Negeri 01
Bedana Kabupaten Banjarnegara. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, terbukti bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa secara maksimal.
Rukiyah (2012) meneliti tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I pada pembelajaran IPA untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V di SD Negeri Inderalaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I sangat berpengaruh dan efektif terhadap hasil belajar IPA siswa kelas V di SD Negeri Inderalaya. Penelitian ini menyarankan kepada para guru untuk menggunakan model kooperatif tipe Jigsaw
I sebagai variasi dalam strategi mengajar.
Mashudi (2010) meneliti tentang optimalisasi pembelajaran melalui kooperatif tipe Jigsaw I pada SD Negeri 24 Pontianak Tenggara. Faktro yang mendukung keberhasilan seorang guru tidak lain adalah kemampuan guru dalam menguasai berbagai macam matode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa dan materi yang diajarkan. Penelitian ini merupakan penelitian
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 44
tindakan kelas. Dala penelitian ini disampaikan bahwa penggunaaan jigsaw sangat efektif diterapkan di kelompok ini, siswa lebih bersemangat dalam belajar. Hal itu ditandai dengan peningkatan nilai siswa pada tiap silkusnya, siklus pertama sebesar 43,75, silkus kegua mencapai 68,75. Peningkatan dari silkus 1 ke siklus 2 yaitu 25,00%.
Umar (2011) meneliti tentang peningkatan hasil belajar siswa sekolah dasar melalui pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kegiatan pembelajaran siswa pada mata pelajaran IPS menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I yang dilakukan selama dua siklus telah terbukti dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Peningkatan terjadi karena melalui pembelajaran ini siswa terlatih untuk memahami kedudukannya sebagai makhluk sosial. Berani mengambil resiko, bertanggung jawab, serta menghargai hak orang lain. Peningkatan nilai rata-rata menunjukkan angka 85% dari skor maksimal.
Adnyana (2012) meneliti tentang pengaruh model pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar fisika di SMP Negeri 2 Nusa Penida tahun pelajaran
2012. Penelitian ini adalah penelitian kuasi eksperimen, yang memberi perlakuan kepada siswa dengan menerapkan beberapa tipe model pembelajaran kooperatif.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa skor rata-rata prestasi belajar siswa yang mengikuti pembelajaran kooperatif termasuk ke dalam kategori tinggi. Penelitian ini membuktikan bahwa ada pengaruh pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar fisika di SMP Negeri 2 Nusa Penida pada tahun ajaran 2012.
Tanta (2011) meneliti tentang perbedaan model pembelajaran tipe Jigsaw I dan model pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPA. Metode yang
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 45
digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen. Hasil penelitian menunjukkan hasil belajar siswa yang menggunakan model pembelajaran tipe
Jigsaw I lebih tinggi dengan rata-rata 55,1 dibandingkan dengan model pembelajaran konvensional dengan rata-rata 46,8.
Dari beberapa kajian penelitian yang relevan, diketahui bahwa penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dan penerapan pembelajaran konvensional memberikan dampak yang berbeda bagi prestasi belajar siswa seperti rumusan berikut ini:
Jigsaw I dan IPS Jigsaw I dan IPS
Nani Ermawati (2011) meneliti tentang Rukiyah (2012) meneliti tentang peningkatan hasil belajar IPS melalui pengaruh model pembelajaran kooperatif model pembelajaran kooperatif tipe tipe Jigsaw I pada pembelajaran IPA jigsaw kelas V di SD Negeri 01 Bedana untuk meningkatkan hasil belajar siswa Kabupaten Banjarnegara kelas V di SD Negeri Inderalaya.
Umar (2011) meneliti tentang Adnyana (2012) meneliti tentang peningkatan hasil belajar siswa sekolah pengaruh model pembelajaran kooperatif dasar melalui pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar fisika di SMP tipe Jigsaw I Negeri 2 Nusa Penida tahun pelajaran 2012.
Mashudi (2010) meneliti tentang Tanta (2011) meneliti tentang perbedaan optimalisasi pembelajaran melalui model pembelajaran tipe Jigsaw I dan kooperatif tipe Jigsaw I pada SD Negeri model pembelajaran konvensional pada 24 Pontianak Tenggara mata pelajaran IPA
Penelitian ini meneliti tentang Jigsaw 1 dan prestasi belajar
Gambar 2.1 Bagan penelitian relevan
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 46
2.2 Kerangka Berpikir
Sekolah dasar merupakan tempat dimana siswa mengembangkan berbagai pengetahuan dan keterampilannya. Di sekolah siswa belajar berbagai mata pelajaran dan keterampilan-keterampilan yang terkait di dalamnya, salah satunya adalah mata pelajaran IPS. Mata pelajaran IPS merupakan bidang ilmu yang mencakup beberapa cabang ilmu sosial yang sangat penting dan menarik untuk dipelajari. Selama ini banyak anggapan yang keliru terhadap mata pelajaran IPS sehingga terkadang IPS dianggap sebagai salah satu pelajaran yang membosankan, sehingga tidak jarang siswa yang memperoleh prestasi kurang memuaskan dalam mata pelajaran IPS. Dengan adanya penelitian ini diharapkan dapat meluruskan anggapan yang keliru mengenai IPS. Pembelajaran IPS dapat dikemas dengan menarik menggunakan penerapan model pembelajaran yang sesuai agar kegiatan belajar terasa lebih bermakna.
Model pembelajaran adalah prosedur sistematis yang digunakan oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran dan mengemas materi ajar. Pembelajaran yang berlangsung di kelas sangat menentukan perolehan prestasi belajar siswa, untuk itu guru perlu merancang strategi dan memilih model pembelajaran yang baik yaitu pembelajaran yang melibatkan siswa untuk aktif. Di Indonesia banyak terdapat model-model pembelajaran inovatif yang penerapannya masing-masing dapat disesuaikan dengan konteksnya. Salah satu model pembelajaran yang sesuai untuk pembelajaran IPS adalah model pembelajaran kooperatif.
Model pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran yang mementingkan adanya kerja sama tim yang didesain menggunakan kelompok- kelompok kecil dalam proses kegiatan belajarnya. Ada beberapa tipe model
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 47
pembelajaran kooperatif, salah satunya adalah Jigsaw. Jigsaw terdiri dari Jigsaw
I, Jigsaw II, dan Jigsaw III. Jigsaw I merupakan Jigsaw yang orisinal dan paling sederhana dalam pelaksanaannya, tetapi tingkat keefektifannya tidak kalah dengan
Jigsaw II, dan Jigsaw III.
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I adalah Model pembelajaran kooperatif yang dilaksanakan dengan pembentukan dua kelompok, yaitu kelompok asal dan kelompok ahli. Dalam penerapannya, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I banyak memberikan pengalaman belajar melalui proses diskusi yang dilakukan pada kelompok asal dan kelompok ahli. Masing-masing siswa mendapat tugas untuk mempelajari sub materi dari banyaknya materi yang ada. Melalui model pembelajaran kooperatif Jigsaw I siswa belajar bertanggung jawab, belajar berpikir kritis, belajar memacahkan masalah, dan belajar bekerja sama.
Belajar merupakan usaha yang dilakukan oleh seseorang dalam memperoleh pengetahuan, meningkatkan keterampilan, memperbaiki perilaku, dan sikap.
Usaha tersebut dapat diukur keberhasilannya, dan hasil ukuran tersebut biasa disebut dengan prestasi belajar. Prestasi belajar siswa yang baik tentu saja diperoleh dari kegiatan pembelajaran yang berkualitas dan menarik. Untuk mencapai kualitas dalam suatu pembelajaran dapat dilakukan berbagai upaya seperti menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I pada pembelajaran IPS kelas V sekolah dasar. Dengan demikian maka dapat diketahui apakah ada perbedaan prestasi belajar IPS yang signifikan pada siswa kelas V sekolah dasar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 48
Kelompok Kontrol Kelompok Eksperimen
Pembelajaran Model pembelajaran Konvensional kooperatif tipe Jigsaw I
Prestasi belajar IPS siswa Prestasi belajara IPS siswa Berbeda kelas V sekolah dasar kelas V sekolah dasar
Gambar 2.2 Bagan kerangka berpikir
2.3 Hipotesis Penelitian
2.3.1 Ada perbedan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V sekolah dasar atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 49
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
Bab III membahas tentang jenis penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi dan sampel penelitian, variabel penelitian, teknik dan instrumen pengumpulan data, validitas dan reliabilitas instrumen, serta teknik analisis data.
3.1 Jenis Peneltian
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode quasi eksperimental. Jika peneliti mengalami kesulitan dalam menentukan kelompok kontrol yang benar-benar dapat dikontrol maka quasi eksperimental dapat digunakan (Sugiyono, 2011:116). Penelitian ini menggunakan desain penelitian dengan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Tidak memungkinkan dalam penelitian ini untuk mendapatkan kelompok dengan keadaan yang benar-benar sama. Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol dipilih keduanya telah terbentuk dari awal sebelum penelitian ini diadakan. Kelas yang digunakan adalah kelas VA dan kelas VB di SD Karitas
Nandan. Jumlah seluruh siswa yang digunakan untuk penelitian sebanyak 55 siswa, yaitu 27 siswa pada kelas VB dan 28 siswa pada kelas VA. Siswa yang berada di kelas VA tetap berada di kelas VA dan siswa yang berada di kelas VB tetap berada di kelas VB ketika penelitian berlangsung. Kondisi dan karakter kelas yang terbentuk secara alami tidak dapat diubah seperti apa yang diharapkan oleh peneliti, sehingga peneliti tidak dapat mengontrol secara penuh terhadap faktor
49 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 50
lain yang dapat meningkatkan prestasi belajar siswa selain dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
Penelitian quasi eksperimental ini menggunakan rancangan nonequivalent control group design. Berikut ini adalah gambaran dari rancangan penelitian tersebut:
O1 X O2
......
O3 O4
Gambar 3.1 Rancangan Penelitian
Keterangan:
O1 : Pretest kelompok eksperimen
O2 : Posttest kelompok eksperimen
O3 : Pretest kelompok kontrol
O4 : Posttest kelompok kontrol
X : Perlakuan
Rancangan penelitian nonequivalent control group design sering digunakan dalam penelitian eksperimen dengan menggunakan kelas yang sudah terbentuk sebelumnya sebagai kelompoknya, dan memilih kelas eksperimen dan kelas kontrol yang memiliki kondisi hampir sama (Taniredja, 2011:56). Rancangan penelitian nonequivalent control group design menggunakan dua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yang diseleksi dengan prosedur penempatan tidak secara acak, dimana pretest dan postest diberikan kepada dua
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 51
kelompok tersebut, namun perlakuan hanya diberikan pada kelompok eksperimen saja (Creswell, 2009: 242). Penelitian diawali dengan memberikan pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Setelah diberikan pretest kemudian dilanjutkan dengan pemberian perlakuan pada kelompok eksperimen saja, sedangkan kelompok kontrol tidak diberi perlakuan. Hal itu dilakukan untuk membandingkan hasil yang diperoleh kelompok kontrol dan kelompok eksperimen.
Posttest diberikan kepada kedua kelompok tersebut yaitu pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, yaitu untuk melihat perbedaan yang nampak antara kelompok yang diberi perlakuan dan kelompok yang tidak diberi perlakuan. Dengan demikian dapat diketahui pengaruh perlakuan yang diberikan oleh peneliti yang dilakukan pada kelompok eksperimen. Peneliti yang sekaligus berperan sebagai guru mengajar di kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
3.2.1 Tempat
Penelitian dilakukan di SD Karitas Nandan, Yogyakarta. Alamat SD Karitas
Nandan yaitu jakan Nandan, Sarihajo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Sekolah ini terletak di selatan monumen Yogya Kembali, tetapi letaknya tidak terlalu dekat dengan jalan raya. SD Karitas Nandan terdiri dari 11 kelas, yaitu 5 kelas paralel dan 1 kelas yang tidakn paralel yaitu pada kelas 2. Guru dan karyawan di SD
Karitas Nandan sebanyak 19 orang, yang terdiri dari 11 guru kelas, 3 guru mapel, dan 5 orang karyawan.
SD Karitas Nandan memiliki keunikan tersendiri, dimana di sana terdapat cukup banyak siswa yang berasal dari merauke. SD Karitas Nandan ditunjuk oleh
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 52
pemerintah untuk mendidik siswa-siswa berprestasi kiriman dari merauke yang mendapatkan kesempatan untuk belajar di pulau jawa khususnya di Daerah
Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka adalah siswa-siswa pilihan yang dikirim oleh pemerintah, satu diantara mereka adalah putra dari Bupati merauke. Siswa- siswa tersebut tinggal di sebuah asrama dan mendapatkan biaya pendidikan dari pemerintah.
3.2.2 Waktu
Penelitian dilaksanakan di bulan Januari 2013, pada minggu pertama dan kedua. Jadwal penelitian menyesuaikan jadwal yang ada di sekolah atas ijin dari wali kelas. Penelitian dilakukan sebanyak 8 kali pertemuan, yaitu 4 kali pertemuan pada kelompok eksperimen dan 4 kali pertemuan pada kelompok kontrol. Pengambilan data dilakukan pada saat penelitian, waktu pengambilan data dan jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Waktu Pengambilan Data
Kelompok Hari, tanggal Pertemuan Kegiatan Alokasi Waktu Kelompok 14 Januari 2014 I Pretest & 2x35 menit Eksperimen Kegiatan pembelajaran 17 Januari 2014 II Kegiatan pembelajaran 2x35 menit 21 Januari 2014 III Kegiatan pembelajaran 2x35 menit 24 Januari 2014 IV Kegiatan pembelajaran & 2x35 menit posttest Kelompok 14 Januari 2014 I Pretest & 2x35 menit Kontrol Kegiatan pembelajaran 18 Januari 2014 II Kegiatan pembelajaran 2x35 menit 21 Januari 2014 III Kegiatan pembelajaran 2x35 menit 25 Januari 2014 IV Kegiatan pembelajaran & 2x35 menit posttest
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 53
Tabel 3.2 Jadwal Penelitian
No. Kegiatan Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni 1. Penyusunan Proposal 2. Konsultasi Bab I, II, dan III 3. Validitas dan Reliabilitas instrument 4. Pengumpulan Data Penelitian 5. Pembahasan 6. Ujian Skripsi 7. Revisi Skripsi dan penulisan artikel ilmiah
3.3 Populasi dan Sampel Penelitian
3.3.1 Populasi
Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian peneliti dalam suatu ruang lingkup, dan waktu yang sudah ditentukan (Kasmadi dan Nia Siti
Sunariah,2013:65). Populasi pada penelitian ini adalah siswa-siswi kelas VA dan
VB SD Karitas Nandan. Populasi kelompok kontrol meliputi seluruh siswa-siswi kelas VA dan VB SD Karitas Nandan, demikian pula dengan populasi kelompok eksperimen.
3.3.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi (Sugiyono, 2011:297). Sampel yang digunakan untuk penelitian dan dianggap mewakili besarnya populasi yang ada.
Sampel kelompok kontrol yaitu semua siswa kelas VA yang berjumlah 28 siswa, sedangkan sampel kelompok eksperimen yaitu semua siswa kelas VB yang berjumlah 27 siswa. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini dilakukan dengan cara diundi. Data diambil dari anggota sampel yang telah dipilih dengan cara diundi dan tidak merubah susunan kelas.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 54
3.4 Variabel Penelitian
Variabel merupakan suatu atribut yang digunakan oleh peneliti untuk dipelajari dan dicari segala informasinya sehingga dapat ditarik kesimpulan.
Berdasarkan hubungannya, variabel terbagi menjadi dua, yaitu varabel independen dan variabel dependen. Variabel independen adalah variabel yang dapat mempengaruhi variabel dependen, variabel independen sering disebut dengan variabel bebas. Peneliti menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw I sebagai varibel bebas. Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen dan tidak mempengaruhi variabel independen. Variabel dependen disebut dengan variabel terikat. Peneliti menggunakan prestasi belajar sebagai variabel dependen.
Variabel Bebas (X) Variabel Terikat (Y) (Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I) (Prestasi Belajar IPS)
Gambar 3.2 Variabel Penelitian
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 55
3.5 Definisi Operasioanal Variabel
3.5.1 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw I
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I merupakan salah satu tipe dari model pembelajaran kooperatif yang dalam penerapannya menggunakan dua kelompok kecil yaitu kelompok asal dan kelompok ahli.
3.5.2 Prestasi Belajar
Prestasi belajar adalah gambaran hasil belajar siswa yang meliputi perubahan tingkah laku akibat dari proses belajar yang dialami siswa dalam waktu tertentu. Prestasi siswa dapat mengalami perubahan dengan hasil usahanya selama melangsungkan kegiatan belajar.
3.6 Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data
3.5.1 Teknik
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tes. Instrumen tes disusun sebagai alat pretest dan postest. Peneliti membuat instrumen penelitian dengan soal tes sebanyak 60 item soal pilihan ganda yang digunakan sebagai soal pretest dan postest. Instrumen penelitian tersebut digunakan untuk mengukur kemampuan kognitif siswa pada materi pelajaran Perjuangan melawan penjajah pada kelas V semester 2. Penyusunan instrumen penelitian disesuaikan dengan standar kompetensi 5 yaitu menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia, dan
Kompetensi dasar 5.1 yaitu mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 56
3.5.2 Instrumen
Instrumen Penelitian yang digunakan untuk melakukan penelitian berupa soal tes yang digunakan sebagai soal pretest dan posttest. Menurut taksonomi bloom Berikut adalah instrumen penilaiannya:
Tabel 3.3 Kisi-kisi Instrumen
No. Indikator Jumlah Soal Nomor Soal
1. Menjelaskan keberadaan VOC di 9 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 Indonesia.
2. Menjelaskan penindasan kerja rodi, 5 10, 11, 12, 13, 14 pajak, tanam paksa yang dilakukan Belanda. 3. Menjelaskan perjuangan para tokoh 4 15, 16, 17, 18 daerah melawan penjajah Belanda di Indonesia 4. Menjelaskan tokoh-tokoh yang 5 19, 20, 21, 22, 23 mempelopori kebangkitan Nasional. 5. Menjelaskan organisasi-organisasi 6 24, 25, 26, 27, 28, 29 dalam pergerakan nasional. 6. Menjelaskan peran tokoh dalam 6 37, 38, 39, 40, 41, 42 sumpah pemuda. 7. Menjelaskan peristiwa Sumpah 3 34, 35, 36 Pemuda. 8. Menyebutkan organisasi pemuda 4 30, 31, 32, 33 sebelum sumpah pemuda 9. Menjelaskan kedatangan Jepang di 6 43, 44, 45, 46, 47, 48 Indonesia. 10. Menjelaskan kegiatan Romusha di 4 49, 50, 51, 52 Indonesia. 11. Menjelaskan perlawanan rakyat 4 57, 58, 59, 60 terhadap Jepang. 12. Mengidentifikasi organisasi-organisasi 4 53,54, 55, 56 bentukan Jepang
Tabel 3.4. Pengembangan Instrumen
No. Peubah Pretest & Postest Data Jenis Pengumpulan 1 Prestasi Belajar a. Nilai pretest Nilai tes Tes tertulis Lembar tes b. Nilai posttest
3.7 Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Instrumen penelitian yang disusun oleh peneliti diuji kualitasnya menggunakan uji validitas dan reliabiitas sebelum digunakan untuk penelitian.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 57
Seperti yang dikemukakan Azwar (2012:173) bahwa kualitas instrumen yang akan digunakan untuk penelitian dapat diuji kualitasnya melalui analisis item.
3.7.1 Penentuan Validitas Instrumen
Validitas berarti sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen tes dalam melakukan fungsinya sebagai alat ukur (Azwar,2012:173). Dalam penyusunan instrumen perlu dilakukan uji validitas untuk mengetahui sejauh mana ketepatan instrumen tersebut ketika digunakan sebagai alat ukur dalam melakukan penelitian. Penelitian ini menggunakan validitas isi, validitas konstruksi, serta validitas empirik.
Validitas isi adalah validitas yang lebih melihat isi atau konten, yaitu sejauh mana instrumen dapat mengukur dan dapat mewakili keseluruhan materi yang diujikan (Sudijono, 2011:164-165). Validitas isi dalam pengujiannya tidak dengan menggunakan analisis statistika melainkan menggunakan analisis rasional
(Azwar, 2012:175). Analisis rasional yang dilakukan dalam penelitian ini adalah menguji apakah item-item dalam instrumen yang disusun mencakup semua indikator yang telah dirumuskan seperti yang tertera pada kisi-kisi.
Validitas konstrak dilakukan dengan menyerahkan instrumen yang digunakan dalam penelitian ini didiskusikan, dimintakan pendapat kepada dosen pembimbing, kepala sekolah dan guru kelas V di SD Karitas Nandan. Penilaian terhadap instrumen penelitian dilakukan oleh kepala sekolah serta wali kelas VA dan VB untuk mendapatkan validitas konstruksi dan validitas isi. Instrumen yang divalidasi berupa tes soal pilihan ganda serta perangkat pembelajaran yang meliputi silabus, RPP, LKS, serta materi. Berdasarkan penilaian dari kepala sekolah instrumen yang telah peneliti susun termasuk ke dalam kriteria sangat
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 58
layak yang ditunjukkan oleh skor yang diperoleh yaitu 86.15 %. Berdasarkan penilaian dari guru kelas VA, instrumen yang telah peneliti susun termasuk ke dalam kriteria layak yang ditunjukkan oleh skor yang diperoleh yaitu 72,69 % dan penilaian dari guru kelas VB juga termasuk ke dalam kriteria layak, dengan skor
78,84.
Validitas empirik adalah ketepatan mengukur berdasarkan hasil analisis yang bersifat empirik. Validitas empirik diperoleh apabila berdasarkan hasil analisis yang dilakukan terhadap data hasil pengamatan di lapangan yang membukti bahwa instrumen tersebut valid dan secara tepat dapat mengukur apa yang seharusnya diukur.
Hasil validitas dari suatu pengukuran pada umumnya dinyatakan secara empirik menggunakan koefisien validitas yaitu r (Azwar, 2005:174). Instrumen penelitian dengan item tipe objektif, jawaban yang salah dikategorikan sebagai 0 dan jawaban benar dikategorikan dengan 1. Untuk itu distribusi skor itemnya adalah distribusi skor dikotomi. Item yang menghasilkan skor dikotomi, pengujiannya adalah menggunakan korelasi point biserial (Azwar, 2012:155).
Pendapat yang lainnya diasmpaikan oleh Field (2009:182), bahwa korelasi point biserial digunakan untuk variabel yang dikotomi seperti instrumen pilihan ganda.
Instrumen tes dalam penelitian ini merupakan jenis instrumen tes dengan soal pilihan ganda, maka pengujiannya menggunakan korelasi point biserial.
Korelasi point-biserial adalah korelasi product-moment yang diterapkan pada data, dimana variabel-variabel yang dikorelasikan sifatnya dikotomi
(Surapranata,2009:61). Korelasi point biserial merupakan korelasi pearson ketika variabel yang dikotomi di kode atau dilambangkan dengan bilangan 0 untuk satu
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 59
kategori dan bilangan 1 untuk kategori yang lain (Field,2009:183). Variabel butir soal yang bersifat dikotomi yaitu skor pada butir soal adalah 1 atau 0, berbeda dengan variabel skor total bersifat kontinu yang datanya diperoleh dari jumlah jawaban yang benar. Jadi dapat disimpulkan bahwa instrumen pilihan ganda dalam penelitian ini pengujiannya menggunakan korelasi point biserial dengan bantuan SPSS dan menggunakan langkah-langkah yang sama dengan korelasi pearson.
Tabel 3.5 nomor soal yang valid
Indikator Jumlah Soal Nomor Soal Menjelaskan keberadaan VOC di Indonesia. 2 1, 2 Menjelaskan penindasan kerja rodi, pajak, tanam paksa yang 2 3, 4 dilakukan Belanda. Menjelaskan perjuangan para tokoh daerah melawan penjajah 2 5, 6 Belanda di Indonesia Menjelaskan tokoh-tokoh yang mempelopori kebangkitan 2 7, 8 Nasional. Menjelaskan organisasi-organisasi dalam pergerakan nasional. 3 9, 10, 11 Menjelaskan peran tokoh dalam sumpah pemuda. 2 16, 17 Menjelaskan peristiwa Sumpah Pemuda. 1 15 Menyebutkan organisasi pemuda sebelum sumpah pemuda 3 12, 13, 14 Menjelaskan kedatangan Jepang di Indonesia. 3 18, 19, 20 Menjelaskan kegiatan Romusha di Indonesia. 1 21 Menjelaskan perlawanan rakyat terhadap Jepang. 2 24, 25 Mengidentifikasi organisasi-organisasi bentukan Jepang 2 22, 23 Jumlah Soal 25
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 60
Tabel 3.6 Penentuan Validitas
Nomor Soal Nilai korelasi pearson r tabel Keterangan 1 0,118 0,297 Tidak Valid 2 0,061 0,297 Tidak Valid 3 .a 0,297 Tidak Valid 4 0,289 0,297 Tidak Valid 5 0,022 0,297 Tidak Valid 6 ,458** 0,297 Valid 7 -0,12 0,297 Tidak Valid 8 ,436** 0,297 Valid 9 0,143 0,297 Tidak Valid 10 0,165 0,297 Tidak Valid 11 -0,096 0,297 Tidak Valid 12 0,246 0,297 Tidak Valid 13 ,507** 0,297 Valid 14 ,481** 0,297 Valid 15 ,559** 0,297 Valid 16 ,495** 0,297 Valid 17 0,142 0,297 Tidak Valid 18 0,21 0,297 Tidak Valid 19 ,301* 0,297 Valid 20 ,305* 0,297 Valid 21 -0,073 0,297 Tidak Valid 22 0,227 0,297 Tidak Valid 23 -0,122 0,297 Tidak Valid 24 ,494** 0,297 Valid 25 ,428** 0,297 Valid 26 -0,024 0,297 Tidak Valid 27 ,308* 0,297 Valid 28 0,112 0,297 Tidak Valid 29 0,246 0,297 Tidak Valid 30 ,301* 0,297 Valid 31 ,316* 0,297 Valid 32 0,166 0,297 Tidak Valid 33 ,424** 0,297 Valid 34 ,464** 0,297 Valid 35 0,142 0,297 Tidak Valid 36 0,171 0,297 Tidak Valid 37 0,019 0,297 Tidak Valid 38 0,103 0,297 Tidak Valid 39 -0,293 0,297 Tidak Valid
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 61
40 ,603** 0,297 Valid 41 0,238 0,297 Tidak Valid 42 ,327* 0,297 Valid 43 ,302* 0,297 Valid 44 -0,122 0,297 Tidak Valid 45 0,134 0,297 Tidak Valid 46 0,226 0,297 Tidak Valid 47 ,404** 0,297 Valid 48 ,411** 0,297 Valid 49 0,128 0,297 Tidak Valid 50 0,289 0,297 Tidak Valid 51 0,182 0,297 Tidak Valid 52 ,512** 0,297 Valid 53 ,329* 0,297 Valid 54 0,045 0,297 Tidak Valid 55 ,318* 0,297 Valid 56 0,104 0,297 Tidak Valid 57 ,318* 0,297 Valid 58 ,493** 0,297 Valid 59 0,066 0,297 Tidak Valid 60 0,146 0,297 Tidak Valid
Setelah dilakukan uji validitas instrumen, hasil perhitungan SPSS yang menunjukkan valid atau tidaknya item dapat pula diketahui dengan cara membandingkan nilai Pearson-Correlation dengan r tabel, jika nilai Pearson-
Correlation ≥ r tabel, korelasinya positif atau valid. Penentuan r tabel berpedoman pada jumlah siswa yang menjadi responden dalam pengujian soal. Jumlah siswa yang menjadi responden dalam uji validitas soal adalah sebanyak 55 siswa, sehingga nilai r tabel adalah 0,297. Jika nilai Pearson-Correlation ≥ 0,297 maka korelasinya valid dan signifikan. Pada Pearson-Correlation, item-item yang valid akan ditunjukkan dengan tanda flag (*) yaitu menunjukkan taraf signifikansi item.
Tanda falg (*) menunjukkan bahwa item tersebut valid dengan taraf signifikan
95% dan eror 5%.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 62
3.7.2 Penentuan Reliabilitas Instrumen
Reliabilitas adalah ukuran yang menunjukkan konsistensi dari alat ukur dalam mengukur gejala yang sama pada kesempatan yang berbeda (Santoso,
2005:251). Uji reliabilitas hanya menggunakan item yang valid saja. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan koefisien alpha untuk 25 item pilihan ganda. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini termasuk internal consistency, karena uji coba dalam pengujian instrumen cukup dilakukan satu kali saja (Sugiyono, 2011:179). Nunnaly (dalam Surapranata, 2009:113) mengemukakan bahwa internal consistency digunakan pada butir-butir soal yang bersifat dikotomi, seperti pada soal pilihan ganda. Internal consistency merupakan salah satu bentuk reliabilitas yang mencakup koefisien alpha, KR 20, KR 21
(Surapranata, 2009:91). Suatu instrumen soal dikatakan reliabel apabila instrumen soal tersebut diteskan pada dua kelompok yang berbeda dan setelah diteskan berkali-kali pada kelompok yang berbeda hasilnya tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan. Reliabilitas dapat dikatakan sebagai keajegan dan konsistensi suatu instrumen soal.
Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program
IBM 20 SPSS Statistics for Windows 32-bit. Instrumen penelitian berupa soal pilihan ganda dengan jumlah 25 soal diuji reliabilitasnya dengan bantuan program
SPSS untuk membandingkan koefisien reliabilitas (Cronbach's Alpha). Kriteria reliabilitas (Cronbach Alpha) ditunjukkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.7 Kriteria Reliabilitas Soal (Masidjo, 1995:209) Interval Koefisien Reliabilitas Kualifikasi 0,91-1,00 Sangat tinggi 0,71-0,90 Tinggi 0,41-0,70 Cukup 0,21-040 Rendah Negatif-0,20 Sangat rendah
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 63
Hasil pengujian reliabilitas instrumen penelitian dengan item soal sebanyak 25 soal yang dilakukan dengan bantuan program IBM 20 SPSS
Statistics for Windows 32-bit akan ditampilkan pada tabel berikut ini:
Tabel 3.8 Hasil Perhitungan Reliabilitas
Cronbach's Alpha Kualifikasi .810 Tinggi
Angka yang ditunjukkan pada Cronbach's Alpha adalah 0.810. Jadi, terbukti bahwa dari 25 soal pilihan ganda yang telah diuji memiliki kualifikasi tinggi, dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian sebagai alat untuk mengumpulkan data.
3.8 Teknik Pengumpulan data
Penelitian ini menggunakan pretest dan posttes dalam teknik pengumpulan data, yang dilakukan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pretest diberikan sebelum dilakukan treatmen, soal pretest yang diberikan pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah sama, yaitu 25 butir soal yang telah diuji kelayakannya. Setelah itu dilakukan perlakuan pada kedua kelompok tersebut, yaitu pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen (Sugiyono,
2011).
Perlakuan yang diberikan pada kelompok eksperimen berbeda dengan poerlakuan yang diberikan pada kelompok kontrol. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I, sedangkan pada kelompok kontrol diberi perlakuan dengan tidak menggunakan model pembelajaran koopereratif tipe Jigsaw I. Setelah dilakukan treatmen, pada pertemuan terakhir kedua kelompok tersebut diberikan posttest dengan 25 butir
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 64
soal yang sama seperti yang digunakan untuk soal pretest. Cara pengumpulan data ditampilkan pada tabel berikut ini:
Tabel. 3.9 Pengumpulan Data Variabel Prestasi Belajar
No Kelompok Variabel Data Pengumpulan Instrumen 1 Kelompok Prestasi Skor Pretest Pretest Soal pilihan ganda Eksperimen (VB) belajar Skor Posttest Posttest Soal pilihan ganda 2 Kelompok Skor Pretest Pretest Soal pilihan ganda Kontrol (VA) Skor Posttest Posttest Soal pilihan ganda
3.9 Teknik Analisis data
Teknik analisis data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan prestasi belajar IPS pada siswa kelas V sekolah dasar dengan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I. Analisis data menggunakan analisis deskriptif dan analisis inferensial.
3.9.1 Analisis Deskriptif
Analisis deskriptif berupa informasi-informasi terkait dengan data yeng telah terkumpul. Analisis deskriptif disajikan dengan data berupa statistik deskriptif, yaitu metode yang berkaitan dengan pengumpulan dan penyajian data yang memberikan informasi-informasi penting. Kasmadi (2013:100) mengungkapkan bahwa laporan deskriptif bentuknya adalah uraian data secara umum dalam bentuk tabel distribusi frekuensi yang meliputi data variabel, panjang kelas interval, perhitungan rata-rata, simpangan baku, modus, skor maksimum, skor minimum, serta dilengkapi histogram.
Analisis deskriptif yang digunakan dalam penelitian ini meliputi ketuntasan
(KKM), nilai tertinggi, niai terendah, rata-rata (mean), nilai tengah (median), dan nilai yang paling sering muncul (modus).
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 65
3.9.2 Analisis Inferensial
Statistik inferensial menyajikan data dengan model untuk melakukan pengambilan keputusan berdasarkan analisis data (Kasmadi, 2013:100). Analisis statistik inferensial merupakan metode yang berhubungan dengan analisis data hingga pada penafsiran hipotesis penelitian. Statistik inferensial digunakan sebagai cara dalam pengambilan keputusan dengan langkah-langkah yang telah ditetapkan. Pengambilan keputusan dalam penelitian ini melalui beberapa langkah yang dalam analisisnya dilakukan dengan bantuan program komputer yaitu IBM
20 SPSS Statistics for Windows 32-bit. Beberapa langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
3.9.2.1 Uji Prasyarat Analisis
1. Uji Normalitas data
Uji normalitas data dilakukan untuk mengetahui apakah data yang
dihasilkan dalam distribusi menunjukkan kurva yang normal atau tidak normal.
Normalitas dimaksudkan untuk menguji normal atau tidaknya suatu sebaran
data yang akan di analisis lebih lanjut (Zuriah, 2006:201). Uji normalitas yang
dilakukan diawali dengan penentuan hipotesis nol dan hipotesis alternatif
(Kasmadi, 2013:117). Dalam statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Data tidak berdistribusi normal
H1 : Data berdistribusi normal
Uji normalitas pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program
IBM 20 SPSS Statistics for Windows 32-bit. Kesimpulan diambil berdasarkan
pada hasil perhitungan Kolmogorov-Smirnov. Apabila diperoleh nilai p value
Sig seluruh variabel >0,05 maka menunjukkan bahwa data berdistribusi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 66
normal, hal itu berarti H1 gagal ditolak atau H0 ditolak. Sebaliknya jika
diperoleh nilai p value Sig seluruh variabel <0,05 maka menunjukkan distribusi
data tidak normal, berarti H1 ditolak atau H0 gagal diterima.
Data yang berdistribusi normal menggunakan uji statistik dengan jenis
parametrik. Data yang tidak berdistribusi normal menggunakan uji statistik
nonparametrik (Siregar, 2013:153). Uji statistik parametrik dapat dilakukan
dengan uji-t sedangkan uji statistik non parametrik dapat menggunakan uji
Mann-Whitney (Siregar, 2013:3-4). Distribusi data dalam penelitian ini normal
sehingga pada uji hipotesis peneliti menggunakan uji statistik parametrik.
Peneliti menggunakan salah satu macam dari uji t yaitu independent sample t-
test.
2. Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan data yang dianalisis berasal dari populasi yang memiliki varians atau keragaman yang tidak jauh berbeda (Kasmadi, 2013:118). Pengujian homogenitas diawali dengan menentukan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternatif (H1) (Kasmadi, 2013:119).
Penelitian ini menggunakan hipotesis statistik sebagai berikut:
H0 : varians tidak homogen
H1 : varians homogen
Varians tidak homogen berarti ada perbedaan yang signfikan antara skor pretest kelompok eksperimen dan skor pretest kelompok kontrol, sedangkan varians homogen maksudnya adalah tidak ada perbedaan yang signfikan antara skor pretest kelompok eksperimen dan skor pretest kelompok kontrol.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 67
Uji homogenitas dalam penelitian ini menggunakan program IBM 20 SPSS
Statistics for Windows 32-bit. Kesimpulan didasarkan pada hasil perhitungan
Levene Test pada output SPSS. Apabila diperoleh nilai Sig > dari 0.05, berarti H1 gagal ditolak atau H0 ditolak, maka tidak ada perbedaan yang signifikan antara skor pretes kelompok eksperimen dan pretes kelompok kontrol (varians homogen). Apabila diperoleh nilai p value Sig seluruh variabel < 0.05, berarti H0 gagal ditolak atau H1 ditolak, maka ada perbedaan yang signifikan antara skor pre tes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol (varians tidak homogen).
3. Uji Beda Pretest
Uji beda pretest dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata skor pretest yang dihasilkan dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan perbedaan. Uji beda pretest yang dilakukan dilakukan diawali dengan penentuan hipotesis nol dan hipotesis alternatif (Kasmadi:2013). Dalam statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
H1 : Ada perbedaan rata-rata skor pretest antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
Uji beda skor pretest pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program
IBM 20 SPSS Statistics for Windows 32-bit. Kesimpulan diambil berdasarkan pada hasil perhitungan Independent t test. Apabila diperoleh nilai p value Sig seluruh variabel >0,05 maka menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, hal itu berarti H1 gagal ditolak atau H0 ditolak. Sebaliknya jika diperoleh nilai p value Sig seluruh
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 68
variabel <0,05 maka menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimenl, berarti H1 ditolak atau H0 gagal ditolak.
3.9.2.1 Uji Hipotesis
Memastikan adanya perbedaan yang signifikan antara skor hasil postest pada kelompok kontrol dan skor hasil postest kelompok eksperimen maka dilakukan uji pengaruh perlakuan. Perbedaan yang signifikan antara hasil postest pada kelempok kontrol dan kelompok eksperimen ditunjukkan dengan hasil perhitungan yang kurang dari 0,05. Sebaliknya, hasil perhitungan yang lebih besar dari 0,05 menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan antara posttest pada kelompok kontrol dan posttest pada kelompok eksperimen. Hipotesis statistik yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah sebegai berikut:
H1 : terdapat perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I
H0 : tidak terdapat perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V dengan
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I
Pengambilan kesimpulan pada penelitian ini berpedoman pada nilai Sig (2- tailed) yang ada pada tabel t-test for equality of means, seperti yang diemukakan oleh Santosa (2012:256-257). Kriteria untuk mengetahui uji beda yaitu apabila nilai Sig (2-tailed) >0,05 maka H0 gagal ditolak atau H1 ditolak, hal itu berarti menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I. Apabila nilai Sig
(2-tailed) <0.05 maka H0 ditolak atau H1 gagal ditolak, berarti terdapat perbedaan
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 69
prestasi belajar IPS siswa kelas V dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
Hipotesis yang dirumuskan dalam penelitian ini termasuk hipotesis two tail atau dua pihak. Dalam Uji dua pihak dugunakan apabila dalam suatu penelitian terdapat dua variabel yang hubungannya belum jelas dan belum pasti
(Sugiyono,2011:216). Uji hipotesis yang dilakukan dalam penelitian menggunakan independent-sample t-test. Hal ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai posttest dari dua kelompok yang berbeda yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Pedoman untuk menguji perbedaannya yaitu apabila data homogen maka yang dilihat adalah nilai Sig (2-tailed) yang ada di bagian atas (equal variances assumed), sedangkan jika data tidak homogen maka yang dilihat adalah nilai Sig (2-tailed) yang ada di bagian bawah (equal variances not assumed). Data yang ada dalam penelitian ini adalah homogen, sehingga yang dilihat adalah nilai Sig (2-tailed) yang atas (equal variances assumed).
3.9.2.2 Uji Besar Efek
Apabila hasil independen t test menunjukkan perbedaan prestasi belajar siswa atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw 1. Uji besar efek dilakukan menggunakan rumus effek size. Berikut adalah rumus effect size (Field,
2009:332):
Gambar 3.3 Rumus effect size
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 70
Keterangan: r = effect size t = harga independent t test df = harga derajat kebebasan
Menurut Field (2009:179) kriteria yang digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh adalah sebagai berikut:
0,10 – 2,29 = kecil (small effect)
0,30 – 0,49 = sedang (medium effect)
0,50 – 1,00 = besar (large effect)
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 71
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini memuat hasil penelitian dan pembahasan untuk mengetahui perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
4.1 Hasil penelitian
4.1.1 Deskripsi data penelitian
Penelitian dilaksanakan di SD Karitas Nandan, dengan alamat Nandan,
Sariharjo, Ngaglik, Sleman, Yogyakarta. Jumlah seluruh siswa yang digunkan untuk penelitian adalah sebanyak 55 siswa, yaitu 28 siswa kelompok kontrol dan
27 siswa sebagai kelompok eksperimen. Penelitian diawali dengan memberikan pretest dan diakhiri dengan memberikan posttest. Pretest dan posttest diberikan kepada kelompok kontrol dan kelompok kontrol. Berikut adalah tabel hasil pretest dan posttest, kemudian mean, median dan modus dibawah tabel.
Tabel 4.1 Data prestasi belajar
Eksperimen Kontrol Keterangan Pretest Posttest Pretest Postest Nilai tertinggi 60 96 76 80 Nilai terendah 20 60 20 52 Mean 44,30 79,26 46,57 64,86 Median 48 80 44 64 Modus 60 92 40 60 Standar deviasi 13,217 10,585 15,404 9,579 KKM 65 65 65 65
Berdasarkan perolehan data nilai siswa setelah dilakukan pretest pada kelompok eksperimen menunjukkan bahwa semua siswa pada kelompok eksperimen belum mencapai KKM. Sedangkan pada kelompok kontrol terdapat
26 siswa yang belum mencapai KKM, artinya hanya ada 2 siswa yang mendapat
71 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 72
nilai tuntas. Setelah dilakukan pretest pada kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol, selanjutnya diberi perlakuan selama 4 pertemuan yang diakhiri dengan pemberian posttest.
Data nilai siswa setelah dilakukan posttest pada kelompok eksperimen menunjukkan bahwa terdapat 4 siswa yang belum mencapai KKM. Pada data nilai siswa setelah dilakukan posttest pada kelompok kontrol menunjukkan bahwa terdapat 16 siswa yang belum mencapai KKM. Dari perolehan data tersebut dapat terlihat secara sekilas bahwa ada perbedaan peningkatan yang dicapai oleh kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
4.1.2 Pengaruh penerapan model pembelajaran kooperatif terhadap prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar.
Data yang diperoleh oleh peneliti kemudian dilakukan uji prasyarat yaitu menggunakan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda skor pretest. Untuk menentukan hipotesis penelitian maka harus dilakukan uji pra syarat yaitu dengan melakukan uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda skor pretest. Uji prasyarat yang pertama adalah uji normalitas Data penelitian ini diukur signifikansinya menggunakan analisis statistik.
4.1.2.1 Hasil Uji normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk melihat normal atau tidaknya suatu distribusi dari nilai pretest dan posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Uji normalitas dihasilkan dari data yang diperoleh dari pengujian instrument pada siswa di kelompok kontrol dan siswa di kelompok eksperimen.
Pemberian instrumen pretest dan posttest dilakukan untuk menguji apakah ada perbedaan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran IPS antara kelompok
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 73
eksperimen dengan kelompok kontrol setelah diberikan perlakuan. Perlakuan diberikan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I pada siswa dalam kelompok eksperimen, dan menerapkan pembelajaran konvensional pada siswa dalam kelompok kontrol.
Data diperoleh dari nilai siswa pretest dan posttest. Pengumpulan data dilakukan dengan memberikan instrumen berupa soal pretest dan posttest dengan jenis soal berupa pilihan ganda sebanyak 25 item soal. Pretest dilakukan pada siswa dalam kelompok eksperimen maupun siswa dalam kelompok kontrol sebelum diberikan perlakuan. Sedangkan posttest dilakukan pada siswa dalam kelompok eksperimen dan siswa dalam kelompok kontrol setelah diberi perlakuan. Data yang diuji normalitasnya dalam penelitian ini adalah pretest kelompok eksperimen, pretest kelompok kontrol, posttesst kelompok eksperimen, dan posttest kelompok kontrol. Hipotesis dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Data tidak berdistribusi normal
H1 : Data berdistribusi normal
Apabila hasil perhitungan Kolmogorof-Smirnov menujukkan nilai Sig > 0,05 maka H1 gagal ditolak atau H0 ditolak, berarti data berdistribusi normal. Jika diperoleh nilai Sig < 0,05 maka H1 ditolak dan H0 gagal ditolak, yang berarti distribusi datannya tidak normal. Uji ststistik yang digunakan untuk data yang berdistribusi normal adalah uji statistik jenis parametrik, sedangkan uji ststistik yang digunakan untuk data yang berdistribusi tidak normal adalah uji ststistik nonparametrik. Di bawah ini adalah tabel hasil pretest dan posttest siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 74
Setelah diperoleh data hasil penelitian maka data tersebut peroleh kemudian dilakukan uji normalitas data. Uji normalitas data dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui apakah data tersebut normal atau tidak normal. Setelah diketahui data tersebut normal atau tidak, maka dapat ditentukan jenis uji statistik apa yang akan digunakan untuk menganalisis data prestasi belajar siswa. Di bawah ini adalah tabel dan kurva hasil uji normalitas data kelas kontrol dan kelas eksperimen dari nilai siswa hasil Pretest dan Posttest:
Tabel 4.2. Hasil uji normalitas variabel prestasi belajar kelompok eksperimen
No. Aspek Nilai signifikansi Keputusan 1 Pretest kelompok eksperimen 0,059 Normal 2 Posttest kelompok eksperimen 0,152 Normal
Gambar 4.1 Kurva normalitas data pretest kelompok eksperimen
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 75
Gambar 4.2 Kurva normalitas data posttest kelompok eksperimen
Tabel 4.3 Hasil uji normalitas variabel prestasi belajar kelompok kontrol
No. Aspek Nilai signifikansi Keputusan 1 Pretest kelompok kontrol 0,186 Normal 2 Posttest kelompok kontrol 0,83 Normal
Gambar 4.3 Kurva normalitas data pretest kelompok kontrol
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 76
Gambar 4.4 Kurva normalitas data posttest kelompok kontrol
Tabel dan kurva diatas menujukkan bahwa semua data dari hasil pretest dan posttest kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol memiliki harga signifikansi diatas 0,05. Harga signifikansi pretest dan posttest pada kelompok kontrol lebih tinggi dari pada harga signifikansi nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen. Dengan demikian dapat disimpulkan data pretest dan posttest dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah berdistribusi normaldistribusi normal. Untuk itu, setelah uji pra syarat telah dilalui, maka langkah selanjutnya untuk mengolah data yaitu dengan menggunakan uji statistik parametrik independen t test. Data output SPSS selengkapnya dari hasil perhitungan normalitas data dimuat dalam lampiran.
4.1.2.2 Uji Homogenitas
Uji pra syarat yang kedua adalah dengan melakukan uji homogenitas. Uji homogenitas dilakukan dengan tujuan untuk membuktikan apakah titik pijak
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 77
pengetahuan siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Maksudnya adalah apakah pengetahuan awal dari kedua kelompok tersebut dikatakan sama atau hampir sama. Dengan demikian maka data hasil posttest yang diperoleh oleh kedua kelomok tersebut dapat dibandingkan atau tidak.
Uji homogenitas menggunakan rumus livene test. Analisis ini menggunakan taraf kesalahan 5% dan taraf kebenaran 95%. Kedua data pretest dikatakan tidak memiliki perbedaan yang signifikan jika harga sig.(2 tailed) < 0,05. Artinya jika hasil analisis nilai pretest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen kurang dari 0,05 maka nilai kedua kelompok tersebut dikatakan tidak ada perbedaan nilai pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Hipotesis sementara pada penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
H0 : varians tidak homogen
H1 : varians homogen
Varians tidak homogen berarti ada perbedaan yang signfikan antara skor pretest kelompok eksperimen dan skor pretest kelompok kontrol, sedangkan varians homogen maksudnya adalah tidak ada perbedaan yang signfikan antara skor pretest kelompok eksperimen dan skor pretest kelompok kontrol. Jika harga sig. (2tailed)> 0,05, maka H1 gagal ditolak atau H0 ditolak, artinya tidak ada perbedaan yang signifikan pada nilai pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, jadi varians bersifat homogen. Jika harga sig. (2tailed)<
0,05, maka H1 ditolak atau H0 gagal ditolak, artinnya ada perbedaan yang signifikan pada nilai pretest antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, jadi varians tidak homogen.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 78
Data yang diperoleh dari hasil pretest pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol telah diuji homogenitasnya, untuk mengetahui apakah siswa yang pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berangkat dari pengetahuan yang sama sebelum diberikan perlakuan. Berikut ini adalah tabel hasil uji homogenitasnya:
Tabel 4.4 Homogenitas nilai pretest
Hasil Pretest Taraf signifikansi Keterangan
Kelompok eksperimen dan 0,598 Homogen kelompok kontrol
Dari data homogenitas diatas maka dapat disimpulkan nilai pretest pada kelompok kontrol dan nilai pretest pada kelompok eksperimen tidak berbeda atau dapat dikatakan homogen. Hal itu terbukti dari hasil taraf signifikansi yang menunjukkan angka 0,598, yaitu harga signifikansi (2-tailed) > 0,05. H1 gagal ditolak atau H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa kedua kelompok tersebut yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol memiliki titik pijak yang sama.
Berdasarkan uji homogenitas yang telah dilakukan, maka dapat diputuskan bahwa analisis statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis statistik parametrik, tepatnya menggunakan Independent t test. Uji hipotesis dilakukan menggunakan Independent t test karena peneliti ingin mengetahui perbedaan rata-rata nilai posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen
4.1.2.3 Uji Beda Pretest
Uji beda skor pretest pada penelitian ini dilakukan dengan bantuan program
IBM 20 SPSS Statistics for Windows 32-bit, menggunakan perhitungan
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 79
Independent t test. Uji beda pretest dilakukan untuk mengetahui apakah rata-rata skor pretest yang dihasilkan dari kelompok kontrol dan kelompok eksperimen menunjukkan perbedaan. Dalam statistik dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Tidak terdapat perbedaan rata-rata nilai pretest antara kelompok
kontrol dan kelompok eksperimen.
H1 : Ada perbedaan rata-rata nilai pretest antara kelompok kontrol dan
kelompok eksperimen.
Jika diperoleh nilai p value Sig seluruh variabel <0,05 maka menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, hal itu berarti H1 gagal ditolak atau H0 ditolak. Sebaliknya jika diperoleh nilai p value Sig seluruh variabel >0,05 maka menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan rerata skor pretest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimenl, berarti H1 ditolak atau H0 gagal ditolak. Berikut adalah hasil perhitungan menggunakan independen t test:
Tabel 4.5 Hasil perhitungan uji beda pretest
Prerest Nilai signifikansi Keterangan Kelompok kontrol dan Tidak berbeda kelompok eksperimen 0,560
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi (2tailed) adalah
0,560 yaitu > 0,05. Artinya H1 ditolak atau H0 gagal ditolak, jadi tidak ada perbedaan rata-rata nilai prettest pada kelompok kontrol dan nilai prettest pada kelompok eksperimen.
4.1.3 Uji Hipotesis
4.1.3.1 Independen T-test
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 80
Uji prasyarat analisis telah dilalui yaitu uji normalitas, uji homogenitas, dan uji beda skor pretest. Berdasarkan hasil data uji prasyarat yang telah dilakukan, terbukti bahwa data pretest dan posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen memiliki distribusi normal. Hasil uji homogenitas diperoleh hasil harga signifikansi (2-tailed) ˃ 0,05 yang berarti data pretest kelompok kontrol dan data pretest kelompok eksperimen mempunyai titik pijak yang sama atau dapat dikatakan homogen.
Uji pra syarat menunjukkan bahwa data yang dihasilkan adalah normal dan homogen, serta tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka analisis statistik yang digunakan adalah parametrik.
Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah ada perbedaan atau tidak dengan perhitungan rata-rata nilai posttest pada kelompok kontrol dan nilai posttest pada kelompok eksperimen. Analisis data dilakukan untuk mengetahui perbedaan rata-rata nilai posttest kelompok eksperimen dan nilai posttest kelompok kontrol. Jadi, analisis parametrik yang digunakan adalah Independet t test. Analisis data menggunakan Independet t test mempunyai taraf kesalahan
5%, dan taraf kepercayaan 95%.
Telah diketahui bahwa data yang dihasilkan adalah normal, homogen, serta tidak ada perbedaan rata-rata skor pretest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Tahap selanjutnya adalah melakukan uji hipotesis penelitian menggunakan Independet t test yang dapat dirumuskan sebagai berikut:
H0 : Jika harga signifikansi (2tailed) > 0,05 maka tidak ada perbedaan yang
signifikan antara nilai posttest kelompok kontrol dan nilai posttest kelompok
eksperimen
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 81
H1 : Jika harga signifikansi (2tailed) < 0,05 maka ada perbedaan yang
signifikan antara nilai posttest kelompok kontrol dan nilai posttest kelompok
eksperimen.
Rumusan hipotesis di atas yaitu jika harga signifikansi (2tailed) ˃ 0,05 maka dapat diambil kesimpulan bahwa H0 gagal ditolak atau H1 ditolak. Hal itu berarti bahwa tidak ada perbedaan rata-rata nilai posttest pada kelompok kontrol dan rata- rata nilai posttest pada kelompok eksperimen. Maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada perbedaan prestasi belajar IPS yang signifikan pada siswa kelas V sekolah dasar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
Apabila harga signifikansi (2tailed) < 0,05 maka dapat diambil kesimpulan
H0 ditolak atau H1 gagal ditolak. Hal itu berarti bahwa ada perbedaan nilai posttest pada kelompok eksperimen dan nilai posttest pada kelompok kontrol. Maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar IPS yang signifikan pada siswa kelas V Sekolah Dasar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw I.
Berikut ini hasil penghitungan uji hipotesis Independent T test dengan membandingkan nilai posttest pada kelompok kontrol dan nilai posttest pada kelompok eksperimen:
Tabel 4.6 Independen T test
Posttest Nilai signifikansi Keterangan Kelompok kontrol dan 0,000 Berbeda kelompok eksperimen
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa nilai signifikansi (2tailed) adalah
0,000 yaitu < 0,05. Artinya H1 gagal ditolak atau H0 ditolak, jadi ada perbedaan nilai posttest pada kelompok kontrol dan nilai posttest pada kelompok
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 82
eksperimen. Dari hasil uji hipotesis tersebut dapat diketahui bahwa ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I. Berikut adalah grafik yang menunjukkan adanya perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar:
90 80 70 60 50 eksperimen 40 30 kontrol 20 10 0 Pretest Posttest
Gambar 4.1 Grafik prestasi belajar IPS siswa kelas V
4.1.3.2 Efek Size
Uji besar efek dilakukan untuk mengetahui berapa besarnya pengaruh penerapan
model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I terhadap prestasi belajar siswa.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh adalah sebagai
berikut (Field, 2009:179):
0,10 – 2,29 = kecil (small effect)
0,30 – 0,49 = sedang (medium effect)
0,50 – 1,00 = besar (large effect)
Hasil perhitungan effect size adalah 0,30 dengan kriteria sedang (medium effect).
4.1.4 Rangkuman hasil penelitian
Hasil penelitian ini secara ringkas dapat diketahui bahwa ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar dengan penerapan model
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 83
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I. Berikut ini hasil analisis data yang dihitung menggunakan bantuan program SPSS 20 for Windows:
Tabel 4.7 Rangkuman nilai pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol Eksperimen Kontrol Keterangan Pretest Posttest Pretest Postest Nilai tertinggi 60 96 76 80 Nilai terendah 20 60 20 52 Mean 44,30 79,26 46,57 64,86 Median 48 80 44 64 Modus 60 92 40 60 Standar deviasi 13,217 10,585 15,404 9,579 KKM 65 65 65 65
Tabel 4.8 Hasil uji normalitas pada kelompok eksperimen:
No. Aspek Nilai signifikansi Keputusan 1 Pretest kelompok eksperimen 0,059 Normal 2 Posttest kelompok eksperimen 0,152 Normal
Tabel 4.9 Hasil uji normalitas pada kelompok kontrol
No. Aspek Nilai signifikansi Keputusan 1 Pretest kelompok kontrol 0,186 Normal 2 Posttest kelompok kontrol 0,83 Normal
Tabel 4.10 Data homogenitas dari pretest variabel prestasi belajar IPS
Hasil Pretest Nilai signifikansi Keterangan Kelompok eksperimen dan kelompok kontrol 0,598 Homogen
Tabel 4.11 Perbandingan nilai posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen Posttest Nilai signifikansi Keterangan Kelompok kontrol dan kelompok eksperimen 0,000 Berbeda
Tabel 4.12 Hasil perhitungan uji beda pretest
Prerest Nilai signifikansi Keterangan Kelompok kontrol dan Tidak berbeda kelompok eksperimen 0,560
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 84
4.2 Pembahasan
Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan rata-rata nilai posttest pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen dengan memberi perlakuan.
Perlakuan diberikan kepada siswa di dalam kelompok kontrol dan siswa di kelompok eksperimen dengan perlakuan yang berbeda. Kelompok eksperimen diberi perlakuan dengan menerapkan model pembelajaran IPS tipe Jigsaw I pada mata pelajaran IPS, sedangkan kelompok kontrol dineri perlakuan dengan menerapkan pembelajaran konvensional pada mata pelajaran IPS. Sebelum dilakukan perlakuan, kedua kelompok tersebut diberikan pretest, dan setelah selesai perlakuan kedua kelompok tersebut diberikan posttest.
Analisis data yang dilakukan untuk membuktikan hipotesis yaitu dengan membandingkan nilai posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen serta nilai posttest kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Telah diketahui bahwa ada perbedaan rata-rata antara nilai posttest kelompok kontrol dan nilai posttest kelompok eksperimen. Nilai signifikansi (2tailed) pada kelompok kontrol dan kelompok eksperimen adalah 0,598 > 0,05. Hal itu menunjukkan bahwa siswa berangkat dari titik pijak yang sama sebelum diberikan perlakuan.
Analisis data uji hipotesis yang menghasilkan nilai signifikansi (2tailed) sebesar 0,000 < 0,05 yang berarti ada perbedaan nilai posttest kelompok kontrol dan nilai posttest kelompok eksperimen. Grafik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan nilai posttest yang signifikan antara posttest kelompok dan posttest kelompok eksperimen. Melalui hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 85
Model pembelajaran konvensional yang diterapkan pada kelas kontrol dalam penelitian terbukti kurang efektif untuk meningkatkan prestasi belajar IPS siswa. Hal itu terbukti pada hasil posttest yang telah dilakukan oleh kelompok kontrol yang menunjukkan rata-rata lebih rendah dari pada hasil posttest pada kelompok eksperimen. Penelitian ini dapat digunakan sebagai pengayaan di bidang pendidikan. Seperti yang telah disbutkan tadi bahwa ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 86
BAB V
KESIMPULAN
Bab ini berisi kesimpulan, saran dan keterbatasan peneliti. Di dalam kesimpulan berisi jawaban atas hipotesis yang telah dirancang sebelum penelitian dilaksanakan. Di bagian saran berisi saran secara umum serta saran yang ditujukkan bagi peneliti selanjutnya. Sedangkan keterbatasan penelitian ini akan dibahas dalam keterbatasan peneliti.
5.1.Kesimpulan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di kelas V SD Karitas Nandan pada mata pelajaran IPS standar kompetensi: 5. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia. Kompetensi dasar: 5.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
Ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I. Penelitian ini dilaksanakan di SD Karitas Nandan pada tahun pelajaran 2013/2014. Adapun materi pelajaran yang terkait adalah pendudukan bangsa Belanda dan Jepang di
Indonesia.
Hasil uji hipotesis antara nilai posttest kelompok kontrol dan nilai posttest kelompok eksperimen membuktikan bahwa besar harga signifikansi (2tailed) 0,00
< 0,05. Hal itu berarti bahwa H0 ditolak atau H1 gagal ditolak. Ada perbedaan yang signifikan pada rata-rata nilai posttest pada kelompok kontrol dan nilai
86 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 87
posttest pada kelompok eksperimen atas penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I pada pembelajaran IPS. Kesimpulan dari penelitian ini yaitu ada perbedaan prestasi belajar IPS siswa kelas V sekolah dasar dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
5.2.Keterbatasan Penelitian
5.2.1. Peneliti berperan langsung sebagai seorang guru ketika melakukan penelitian,sehingga banyak tantangan yang dihadapi ketika melakukan penelitian.
5.2.1. Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian yang sama sebagai soal pretest dan posttest, dengan urutan nomor yang tidak berbeda.
5.3.Saran
5.3.1. Saran Umum
Model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I dapat menjadi salah satu pilihan untuk dipakai dalam kegiatan pembelajaran di kelas dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.
5.3.2. Saran untuk sekolah
Apabila di sekolah terdapat masalah terkait dengan rendahnya prestasi belajar siswa kelas V pada mata pelajaran IPS, maka sekolah dapat menjadikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I sebagai alternatif untuk diterapkan dalam pembelajaran dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa.
5.3.3. Saran untuk guru
Guru perlu mencoba menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw I dalam pembelajaran IPS di kelas sebagai upaya untuk menciptakan pembelajaran yang inovatif.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 88
5.3.4. Saran Untuk Peneliti Selanjutnya
5.3.4.1. Apabila peneliti berperperan sebagai guru dalam melakukan penelitian, maka peneliti diharapkan sudah mengenali kondisi kelas secara mendalam.
Sehingga dapat memahami siswa secara satu persatu dan mampu memandang siswa secara holistik seperti layaknya guru kelas mereka.
5.3.4.2. Peneliti sebaiknya memilih materi yang tepat sebagai sasaran penelitian dalam merancang penelitian.
5.3.4.3. Rencana pelaksanaan pembelajaran yang digunakan sebagai instrumen penelitian sebaiknya mencantumkan kegiatan-kegiatan yang mencirikan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw I.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 89
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto. 2102. Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara Aronson, E. (2009). Jigsaw clasroom. Social psychology network. Downloaded version. http://www.jigsaw.org/steps.htm, diakses tanggal 10 Oktober 2013. Azwar, S. (2005). Tes prestasi: fungsi dan pengembangan pengukuran prestasi belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Creswell, J.W. 2012. Reasearch design: Pendekatan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Daldjoeni, N. (1981). Dasar-dasar ilmu pengetahuan sosial. Bandung: Alumni. Daryanto, Mulyo Rahardjo. 2012. Model pembelajaran inovatif. Yogyakarta: Gava Media. Departemen Pendidikan Nasional. 2006. Kurikulum KTSP Kelas V SD. Jakarta: Depdiknas Field, A. (2009). Discovering statistics using SPSS third edition. London: SAGE. Huda, M. (2012). Cooperative Learning: metode, teknik,struktur dan model terapan. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni dan Ismail, M.A. (2008). Model-model pembelajaran mutakhir. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Isjoni. (2012). Pembelajaran kooperatif meningkatkat kecerdasan komunikasi antar peserta didik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Kasmadi & Sunariah, N.S. (2013). Panduan modern penelitian kuantitatif. Bandung: Alfabeta Lie, A. (2010). Cooperative learning: mempraktikkan cooperative learning di ruang-ruang kelas. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia. Mashudi, H. (2010). Optimalisasi pembelajaran IPS melalui kooperatif tipe jigsaw pada SD Negeri 24 Pontianak Tenggara. Jurnal Pendidikan Sosiologi dan Humaniora, 1,2, 100-106. Masidjo. (1995). Penilaian pencapaian hasil belajar siswa di sekolah. Yogyakarta: Kanisius. Oemar, Hamalik. 2008. Proses belajar mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 90
Rukiyah. (2012). Pembelajaran IPA di SD melalui penerapan model kooperatif teknik jigsaw. Jurnal Penelitian Pendidikan, I, 45-54. Sanjaya, W. (2011). Strategi pembelajaran berorientasi standar proses pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media. Santosa, P.B. dan Ashari. (2005). Analisis statistik dengan Microsoft excel & SPSS. Yogyakarta: Andi Sapriya. (2009). Pendidikan IPS: konsep dan pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakara. Siregar, S. (2013). Statistik parametrik untuk enelitian uantitatif. Jakarta: PT Bumi Aksara. Slameto. 2010. Belajar dan aktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, R.E. (1995). Cooperative Learning: theory, research, and practice. United States of America: A Simon & Schuster Company. . (2008). Cooperative learning: theory, research and practice. (Nurulita, Penerjemah). Bandung: Nusa Media. Sugiyanto. (2010). Model-model pembelajaran inovatif. Surakarta: Yama Pustaka. Sugiyono. (2010). Statistik untuk penelitian. Bandung: Alfabeta . (2011). Metode penelitian kombinasi (mixed methods). Bandung: Alfabeta. Sumaatmadja, Nursid. (1984). Metodologi pengajaran ilmu pengetahuan sosial. Bandung: Alumni Supridjono, A. (2009). Cooperative learning: teori & aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar Supridjono, A. (2011). Cooperative learning: teori & aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Surapranata, S. (2009). Analisis, validitas, reliabilitas, dan interpretasi hasil tes. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Susanto. (2013). Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar. Jakarta: PT Kharisma Putra Utama. Suyono, Hariyanto. 2011. Belajar dan pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Syah, M. (2003). Psikologi belajar. Jakarta: PT Raja Grafindo Jakarta. Tanta. (2011). Perbedaan model pembelajaran tipe jigswa dan model pembelajaran konvensional, 11,55-60, Terhadap hasil belajar siswa kelas V SD di SMP Negeri II Jayapura. Jurnal Sains, 11,55-60.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 91
Taniredja, T. & Mustafidah, H. (2011). Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta. Tim Penyusun KTSP. (2007). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) untuk satuan pendidikan dasar SD/MI semester I dan II. Jakarta: BP Cipta Jaya. Trianto. (2010). Mendesain model pembelajaran inovatif progresif. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Trianto. (2009). Mendesain model pembelajaran inovatif-progresif: konsep, landasan, dan implementasinya pada Kurikulum Tingkat Patuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. Umar, E. (2011). Peningkatan hasil belajar siswa sekolah dasar melalui belajar kooperatif tipe jigsaw. Jurnal Inovasi, 8,102-111 Winataputra, U.S., dkk. (2008). Teori belajar dan pembelajaran. Jakarta: Universitas Terbuka. Winkel, W.S. (2004). Psikologi pengajaran. Yogyakarta: Media Abadi. Zuriah, N. (2006). Metodologi penelitian sosial dan pendidikan. Jakarta: Bumi aksara.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 92
LAMPIRAN 1
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 93
LAMPIRAN 2
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 94
LAMPIRAN 3
Kisi-kisi soal pretest dan postest:
No. Indikator Nomor Soal 1. Menjelaskan keberadaan VOC di Indonesia. 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9 2. Menjelaskan penindasan kerja rodi, pajak, 10, 11, 12, 13, 14 tanam paksa yang dilakukan Belanda.
3. Menjelaskan perjuangan para tokoh daerah 15, 16, 17, 18 melawan penjajah Belanda di Indonesia 4. Menjelaskan tokoh-tokoh yang 19, 20, 21, 22, 23 mempelopori kebangkitan Nasional. 5. Menjelaskan organisasi-organisasi dalam 24, 25, 26, 27, 28, 29 pergerakan nasional. 6. Menjelaskan peran tokoh dalam sumpah 37, 38, 39, 40, 41, 42 pemuda. 7. Menjelaskan peristiwa Sumpah Pemuda. 34, 35, 36 8. Menyebutkan organisasi pemuda sebelum 30, 31, 32, 33 sumpah pemuda 9. Menjelaskan kedatangan Jepang di 43, 44, 45, 46, 47, 48 Indonesia. 10. Menjelaskan kegiatan Romusha di 49, 50, 51, 52 Indonesia. 11. Menjelaskan perlawanan rakyat terhadap 57, 58, 59, 60 Jepang. 12. Mengidentifikasi organisasi-organisasi 53,54, 55, 56 bentukan Jepang
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 95
LAMPIRAN 4
Instrumen sebelum validasi
1. Belanda sampai ke Indonesia pada tanggal .... a. 22 Juni 1596 b. 22 Juli 1596 c. 2 Juni 1596 d. 2 Juli 1596 2. Armada Belanda pertama berhasil mendarat di Indonesia di pelabuhan ..... a. Maluku b. Banten c. Pontianak d. Bali 3. Tujuan utama bangsa belanda datang ke Indonesia adalah untuk ..... a. Berdagang b. Menyebarkan agama c. Bertani d. Berkebun 4. Armada Belanda mendarat di Indonesia pertama kali dipimpin oleh ..... a. Warwijk b. Jacob van Neck c. Cornelius de Houtman d. Pieter Both 5. Bangsa belanda menjajah di Indonesia selama ..... tahun a. 250 b. 350 c. 325 d. 235 6. Berikut ini yang bukan merupakan sebab-sebab VOC dibubarkan yaitu .... a. Pejabat VOC melakukan korupsi b. VOC menanggung biaya perang yang sangat besar c. Menang bersaing dengan pedagang Inggris dan Perancis d. Para pegawai VOC melakukan perdagangan gelap PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 96
7. Untuk memenangkan persaingan dagang dengan bangsa Eropa laninnya, Belanda membentuk kongsi dagang VOC pada tanggal ..... a. 20 Januari 1602 b. 21 Januari 1602 c. 20 Maret 1602 d. 21 Maret 1602 8. VOC sempat mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia, namun tetap dapat menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia dengan.... a. Menjalankan politik adu domba b. Merebut secara paksa c. Membuat perjanjian d. Melengserkan kedudukan rajanya 9. VOC dibubarkan pada tanggal.... a. 21 Desember 1799 b. 31 Desember 1799 c. 31 Desember 1798 d. 21 Desember 1798 10. Johanes van den Bosch diangkat sebagai Gubernur Jenderal menggantikan Van Der Capellen pada tahun ..... a. 1830 b. 1833 c. 1835 d. 1820 11. Berikut ini yang bukan merupakan aturan tanam paksa yaitu ..... a. Penduduk desa diwajibkan menyediakan setengah tanahnya untuk ditanami tanaman yang laku di pasaran Eropa b. Tanah yang dipakai untuk tanaman yang diwajibkan dibebaskan dari pajak tanah c. Yang bukan petani harus bekerja 100 hari dalam setahun bagi pemerintah Belanda d. Kerusakan-kerusakan yang tidak dapat dicegah oleh petani menjadi tanggungan pemerintah 12. Akibat yang ditimbulkan dari pelaksanaan tanam paksa adalah ..... a. Kekerasan PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 97
b. Kemakmuran c. Keprihatinan d. Penderitaan, kemiskinan dan kelaparan 13. Dengan adanya tanam paksa rakyat sengat menderita karena hasil tanaman rakyat dibayar dengan harga .... a. Mahal b. Sangat murah c. Sebanding dengan dengan harga pasaran d. Sangat mahal 14. Tokoh yang menentang tanam paksa melalui buku yang berjudul “Max Havelaar” ialah .... a. Van Houvel b. Van den Bosch c. Douwes Dekker d. Van der Capellen 15. Thomas Matulessi sering dikenal dengan nama .... a. Tuanku Imam Bonjol b. Pattimura c. Pengeran Diponegoro d. Pangeran Antasari 16. Tokoh yang terkenal sebagai pemimpin kaum Paderi ialah.... a. Pattimura b. Thomas Matulessi c. Pangeran Antasari d. Tuanku Imam Bonjol 17. Perlawanan rakyat melawan Belanda pada tahun 1859 dipimpin oleh..... a. Pangeran Antasari b. Thomas Matulessi c. Pattimura d. Raden Mas Ontowiryo 18. Pada tahun 1825 – 1827 belanda terdesak dan mengalami banyak korban setelah dilakukan perlawanan oleh ..... a. Pangeran Diponegoro b. Mohammad Shahab PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 98
c. Tuanku Imam Bonjol d. Pattimura 19. Berikut ini adalah tokoh-tokoh yang mempelopori kebangkitan nasional.... a. Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara b. Douwes Dekker, Pattimura, Tuanku Imam Bonjol c. Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara, Tuanku Imam Bojol d. Raden Ajeng Kartini, Haji Samanhudi, Pattimura 20. Berikut ini yang bukan merupakan tokoh tiga serangkai yaitu ..... a. Ki Hajar Dewantara b. Douwes Dekker c. Dr. Wahidin Surohusodo d. Dr. Cipto Mangunkusumo 21. Pahlawan pergerakan nasional yang berasal dari Betawi yaitu .... a. Douwes Dekker b. Dewi Sartika c. Muhammad Husni Thamrin d. Haji Samanhudi 22. Berikut ini yang bukan organisasi-organisasi yang mempelopori kebangkitan nasional yaitu ..... a. Budi Utomo dan Serikat Islam b. Muhammadiyah dan Serikat Dagang Islam c. Indische Partij dan Perguruan Taman Siswa d. Pusat Tenaga Rakyat dan Perhimpunan Indonesia 23. Organisasi pergerakan nasional didirikan oleh ..... a. Pemuda-pemuda pelajar Indonesia b. Para golongan tua c. Raden Ajeng Kartini d. Dewi Sartika 24. Perguruan Taman Siswa didirikan oleh ..... a. Ki Hajar Dewantoro b. Dr. Sutomo c. Kyai Haji Ahmad Dahlan d. Dr. Cipto Mangunkusumo PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 99
25. Organisasi yang berdiri pada tanggal 20 Mei dan diperingati sebagai hari kebangkitan nasional adalah ..... a. Serikat Islam b. Muhammadiyah c. Indische Partij d. Budi Utomo 26. Perhimpunan Indonesia bertujuan menuntut Indonesia merdeka dengan dilakukan propaganda melalui .... a. Surat kabar b. Media cetak berupa selebaran c. Media elektronik berupa radio d. Media gambar berupa lukisan 27. Organisasi yang didirikan oleh tokoh tiga serangkai adalah .... a. Indische Partij b. Perhimpunan Indonesia c. Budi Utomo d. Serikat Islam 28. Serikat Dagang Islam berubah nama menjadi Serikat Islam pada tahun ..... a. 1981 b. 1911 c. 1912 d. 1913 29. Serikat Dagang Islam didirikan oleh ..... a. Kyai Haji Ahmad Dahlan b. Dr. Sutomo c. Haji Samanhudi d. Dr. Cipto Mangunkusumo 30. Jong Minahasa adalah organisasi pemuda yang menghimpun pemuda dan pelajar yang berasal dari ..... a. Jawa b. Sumatera c. Minahasa d. Sulawesi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 100
31. Jong Celebes adalah organisasi pemuda yang menghimpun pemuda dan pelajar yang berasal dari ..... a. Jawa b. Sumatera c. Minahasa d. Sulawesi 32. Untuk mempererat persaudaraan antara pemuda dan pelajar yang berasal dari Pulau Sumatera maka dibentuk organisasi yang bernama .... a. Jong Minahasa b. Jong Celebes c. Jong Sumateranen Bond d. Tri Koro Darmo 33. Pada tahun 1918 nama Tri Koro Dharmo diubah menjadi ..... a. Jog Minahasa b. Jong Celebes c. Jong Sumateranen Bond d. Jong Java 34. Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari ..... a. Pahlawan b. Kemerdekaan c. Kebangkutan Nasional d. Sumpah Pemuda 35. Inti dari isi Sumpah Pemuda adalah .... a. satu nusa, satu bangsa, dan satu bahasa b. satu negara, satu bangsa, satu nusa c. satu tanah air, satu negara, dan satu bahasa d. satu nusa, satu bangsa, dan satu negara 36. Isi sumpah pemuda yang pertama adalah ..... a. Kami putera-puteri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia b. Kami, putera-puteri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia c. Kami putera-puteri Indonesia, mengaku bahasa persatuan, bahasa Indonesia. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 101
d. Kami putera-puteri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, tanah air Indonesia. 37. Kongres Pemuda I dipimpin oleh ..... a. Sugondo Joyopuspito b. Muhammad Tabrani c. Muhammad Yamin d. Amir Syarifudin 38. Tujuan Kongres Pemuda I berlangsung di ..... a. Jakarta b. Surabaya c. Pontianak d. Bali 39. Kongres Pemuda II dimulai pada tanggal ..... a. 27 Oktober 1928 b. 28 Oktober 1928 c. 27 Oktober 1829 d. 28 Oktober 1829 40. Untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya ditampilkan pada Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta oleh ..... a. Muhammad Yamin b. Tirtodiningrat c. Wongso Negoro d. Wage Rudolf Supratman 41. Wage Rudolf Supratman dilahirkan di Jatinegara, Jakarta, pada tanggal .... a. 9 Maret 1903 b. 9 April 1903 c. 9 Maret 1902 d. 9 April 1902 42. Tokoh sumpah pemuda yang banyak menyumbang buah pikirannya pada kongres pemuda tanggal 28 Oktober 1928 untuk persatuan dan kesatuan Indonesia adalah ..... a. Dugondo Joyopuspito b. Kuncoro Purbopranoto c. Muhammad Yamin d. Wongso Negoro PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 102
43. Kota di Indonesia yang pertama kali diduduki Jepang ialah ..... a. Jambi b. Tarakan c. Balikpapan d. Palembang 44. Pada tanggal 5 Maret 1942 terjadi peristiwa ..... a. Batavia diduduki dan dikuasai Jepang b. Pasukan Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan c. Palembang jatuh ke tangan Jepang d. Armada angkatan laut Jepang menyerang pangkalan angkatan laut Amerika Serikat 45. Pada perang pasifik, kota-kota yang diduduki dan dikuasai Jepang adalah kota penghasil ..... a. Tembaga b. Timah c. Minyak Bumi d. Batubara 46. Kedatangan Jepang pada awalnya disambut dengan terbuka oleh masyarakat Indonesia karena ..... a. Tentara Jepang memiliki niat yang baik untuk membantu melepaskan rakyat Indonesia dari belenggu penjajah b. Tentara Jepang berhasil mengalahkan Belanda c. Ketulusannya untuk menolong rakyat Indonesia dari jajahan Belanda d. Tentara Jepang ingin membantu Indonesia untuk mencapai kemerdekaan 47. Berikut ini yang bukan merupakan alasan mengapa Jepang ingin menguasai Indonesia adalah..... a. Indonesia kaya akan bahan mentah seperti minyak bumi dan batu bara b. Indonesia kaya akan hasil pertanian dan perkebunan c. Indonesia tidak memiliki tenaga manusia dalam jumlah yang cukup untuk mengolah hasil alam d. Indonesia memiliki tenaga manusia dalam jumlah yang banyak 48. Tentara Jepang mengijinkan rakyat Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia, menyanyikan lagu Indonesia raya, dan mengijinkan bendera merah putih berkibar di Indonesia, hal itu dilakukan oleh tentara jepang untuk ..... PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 103
a. Menghormati rakyat Indonesia b. Memikat hati dan simpati rakyat Indonesia c. Kemerdekaan bangsa Indonesia d. Memepersatukan bangsa Indonesia 49. Berikut ini yang bukan contoh pekerjaan yang dikerjakan pada zaman Romusha ..... a. Membuat jalan raya b. Membuat jembatan c. Membuat lapangan udara d. Membuat senjata api untuk perang 50. Romusha adalah .... a. Kerja sukarela pada zaman Jepang b. Kerja paksa pada zaman Jepang c. Kerja paksa di luar negeri d. Kerja paksa dengan upah yang sedikit 51. Tujuan Jepang mengerahkan tenaga rakyat Indonesia adalah untuk ..... a. Membangun prsarana perang b. Membantu rakyat Indonesia dalam pembangunan c. Mengusir Belanda dari Indonesia d. Hanya untuk menyiksa rakyat Indonesia 52. Keberadaan Jepang di Indonesia membuat rakyat Indonesia semakin menderita dan kesulitan untuk makan karena ..... a. Semua hasil bumi Indonesia diambil dan petani tidak mempunyai beras untuk dimakan b. Jepang tidak mampu memberikan kemerdekaan untuk Indonesia c. Jepang tidak berhasil mengalahkan belanda d. Jepang tidak dapat membebaskan Indonesia dari jajahan Belanda 53. Organisasi bentukan Jepang yang yang dilahirkan untuk memikat hati dan menarik simpati bangsa Indonesia agar mau membantu Jepang adalah ..... a. Organisasi Islam b. Heiho c. PETA d. Gerakan Tiga A 54. Pusat Tenaga Rakyat (Putera) dibentuk pada tanggal ..... a. 9 Maret 1943 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 104
b. 8 Januari 1944 c. 13 juli 1942 d. 22 November 1943 55. Tujuan Jepang membentuk prajurit (Heiho) adalah untuk .... a. Mempersiapkan tentara Indonesia b. Membantu Jepang berperang melawan sekutu c. Membantu Indonesia mengusir penjajah Belanda d. Membantu Jepang membangun Indonesia 56. Tujuan dibentuknya Pembela Tanah Air (PETA) adalah untuk ..... a. Mengusir Jepang dari Indonesia b. Menggencarkan serangan tentara sekutu terhadap Jepang c. Mempertahankan tanah air Indonesia bila diserang sekutu d. Memberi peluang bagi pemuda Indonesia untuk berlatih militer 57. Pemberontakan PETA terjadi di .... a. Aceh b. Blitar c. Pontianak d. Jakarta 58. Kekejaman tentara Jepang membuat rakyat Indonesia sangat menderita, untuk itu rakyat Indonesia mengadakan ...... sebagai wujud pemberontakan terhadap Jepang. a. Pembelaan b. Perlawanan c. Penindasan d. Peperangan 59. Perlawanan rakyat Aceh dipimpin oleh ..... a. Sudirman b. Tengku Abdul Jalil c. Kusaeri d. Kiai Haji Zaenal Mustafa 60. Perlawanan rakyat Pontianak terjadi pada tahun ..... a. 1944 b. 1924 c. 1954 d. 1933 PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 105
Kunci Jawaban
1 A 11 C 21 C 31 D 41 A 51 A 2 B 12 B 22 D 32 C 42 C 52 A 3 A 13 D 23 A 33 D 43 B 53 D 4 C 14 C 24 A 34 D 44 A 54 A 5 B 15 B 25 D 35 C 45 C 55 B 6 C 16 D 26 B 36 B 46 B 56 C 7 C 17 A 27 A 37 B 47 C 57 B 8 A 18 A 28 C 38 A 48 B 58 B 9 B 19 A 29 C 39 A 49 D 59 B 10 A 20 C 30 C 40 D 50 B 60 A
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 106
LAMPIRAN 5
Validitas dan Reliabilitas
Hasli uji validitas instrumen
Nomor Soal Nilai korelasi pearson r tabel Keterangan 1 0,118 0,297 Tidak Valid 2 0,061 0,297 Tidak Valid 3 .a 0,297 Tidak Valid 4 0,289 0,297 Tidak Valid 5 0,022 0,297 Tidak Valid 6 ,458** 0,297 Valid 7 -0,12 0,297 Tidak Valid 8 ,436** 0,297 Valid 9 0,143 0,297 Tidak Valid 10 0,165 0,297 Tidak Valid 11 -0,096 0,297 Tidak Valid 12 0,246 0,297 Tidak Valid 13 ,507** 0,297 Valid 14 ,481** 0,297 Valid 15 ,559** 0,297 Valid 16 ,495** 0,297 Valid 17 0,142 0,297 Tidak Valid 18 0,21 0,297 Tidak Valid 19 ,301* 0,297 Valid 20 ,305* 0,297 Valid 21 -0,073 0,297 Tidak Valid 22 0,227 0,297 Tidak Valid 23 -0,122 0,297 Tidak Valid 24 ,494** 0,297 Valid 25 ,428** 0,297 Valid 26 -0,024 0,297 Tidak Valid 27 ,308* 0,297 Valid 28 0,112 0,297 Tidak Valid 29 0,246 0,297 Tidak Valid 30 ,301* 0,297 Valid 31 ,316* 0,297 Valid 32 0,166 0,297 Tidak Valid 33 ,424** 0,297 Valid 34 ,464** 0,297 Valid 35 0,142 0,297 Tidak Valid 36 0,171 0,297 Tidak Valid 37 0,019 0,297 Tidak Valid PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 107
38 0,103 0,297 Tidak Valid 39 -0,293 0,297 Tidak Valid 40 ,603** 0,297 Valid 41 0,238 0,297 Tidak Valid 42 ,327* 0,297 Valid 43 ,302* 0,297 Valid 44 -0,122 0,297 Tidak Valid 45 0,134 0,297 Tidak Valid 46 0,226 0,297 Tidak Valid 47 ,404** 0,297 Valid 48 ,411** 0,297 Valid 49 0,128 0,297 Tidak Valid 50 0,289 0,297 Tidak Valid 51 0,182 0,297 Tidak Valid 52 ,512** 0,297 Valid 53 ,329* 0,297 Valid 54 0,045 0,297 Tidak Valid 55 ,318* 0,297 Valid 56 0,104 0,297 Tidak Valid 57 ,318* 0,297 Valid 58 ,493** 0,297 Valid 59 0,066 0,297 Tidak Valid 60 0,146 0,297 Tidak Valid
Hasil uji reliabilitas
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items ,810 25
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 108
LAMPIRAN 6
Instrumen setelah validasi
Kisi-kisi
No. Indikator Nomor soal Penomoran baru 1. Menjelaskan keberadaan 6, 8 1, 2 VOC di Indonesia. 2. Menjelaskan penindasan 13, 14 3, 4 kerja rodi, pajak, tanam paksa yang dilakukan Belanda.
3. Menjelaskan perjuangan 15, 16 5, 6 para tokoh daerah melawan penjajah Belanda di Indonesia 4. Menjelaskan tokoh-tokoh 19, 20 7, 8 yang mempelopori kebangkitan Nasional. 5. Menjelaskan organisasi- 24, 25, 27 9, 10, 11 organisasi dalam pergerakan nasional. 6. Menjelaskan peran tokoh 40, 42 16, 17 dalam sumpah pemuda. 7. Menjelaskan peristiwa 34 15, Sumpah Pemuda. 8. Menyebutkan organisasi 30, 31, 33 12, 13, 14 pemuda sebelum sumpah pemuda 9. Menjelaskan kedatangan 43, 47, 48 18, 20, 21 Jepang di Indonesia. 10. Menjelaskan kegiatan 52 22 Romusha di Indonesia. 11. Menjelaskan perlawanan 57, 58 25, 26 rakyat terhadap Jepang. 12. Mengidentifikasi 53, 55 23, 24 organisasi-organisasi bentukan Jepang
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 109
LAMPIRAN 7
Instrumen siap diujicobakan
Nama siswa : No. Urut : Kelas :
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Materi : Perjuangan Melawan Penjajah Kelas/Semester : V/2 ______
1. Berikut ini yang bukan merupakan sebab-sebab VOC dibubarkan yaitu .... a. Pejabat VOC melakukan korupsi b. VOC menanggung biaya perang yang sangat besar c. Menang bersaing dengan pedagang Inggris dan Perancis d. Para pegawai VOC melakukan perdagangan gelap
2. VOC sempat mendapat perlawanan dari rakyat Indonesia, namun tetap dapat menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia dengan.... a. Menjalankan politik adu domba b. Merebut secara paksa c. Membuat perjanjian d. Melengserkan kedudukan rajanya
3. Dengan adanya tanam paksa rakyat sengat menderita karena hasil tanaman rakyat dibayar dengan harga .... a. Mahal b. Sangat murah c. Sebanding dengan dengan harga pasaran d. Sangat mahal
4. Tokoh yang menentang tanam paksa melalui buku yang berjudul “Max Havelaar” ialah .... a. Van Houvel b. Van den Bosch c. Douwes Dekker d. Van der Capellen
5. Thomas Matulessi sering dikenal dengan nama .... a. Tuanku Imam Bonjol b. Pattimura c. Pengeran Diponegoro d. Pangeran Antasari PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 110
6. Tokoh yang terkenal sebagai pemimpin kaum Paderi ialah.... a. Pattimura b. Thomas Matulessi c. Pangeran Antasari d. Tuanku Imam Bonjol
7. Berikut ini adalah tokoh-tokoh yang mempelopori kebangkitan nasional.... a. Raden Ajeng Kartini, Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara b. Douwes Dekker, Pattimura, Tuanku Imam Bonjol c. Dewi Sartika, Ki Hajar Dewantara, Tuanku Imam Bojol d. Raden Ajeng Kartini, Haji Samanhudi, Pattimura
8. Berikut ini yang bukan merupakan tokoh tiga serangkai yaitu ..... a. Ki Hajar Dewantara b. Douwes Dekker c. Dr. Wahidin Surohusodo d. Dr. Cipto Mangunkusumo
9. Perguruan Taman Siswa didirikan oleh ..... a. Ki Hajar Dewantoro b. Dr. Sutomo c. Kyai Haji Ahmad Dahlan d. Dr. Cipto Mangunkusumo
10. Organisasi yang berdiri pada tanggal 20 Mei dan diperingati sebagai hari kebangkitan nasional adalah ..... a. Serikat Islam b. Muhammadiyah c. Indische Partij d. Budi Utomo
11. Organisasi yang didirikan oleh tokoh tiga serangkai adalah .... a. Indische Partij b. Perhimpunan Indonesia c. Budi Utomo d. Serikat Islam
12. Jong Minahasa adalah organisasi pemuda yang menghimpun pemuda dan pelajar yang berasal dari ..... a. Jawa b. Sumatera c. Minahasa d. Sulawesi
13. Jong Celebes adalah organisasi pemuda yang menghimpun pemuda dan pelajar yang berasal dari ..... a. Jawa b. Sumatera c. Minahasa PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 111
d. Sulawesi
14. Pada tahun 1918 nama Tri Koro Dharmo diubah menjadi ..... a. Jog Minahasa b. Jong Celebes c. Jong Sumateranen Bond d. Jong Java
15. Tanggal 28 Oktober diperingati sebagai hari ..... a. Pahlawan b. Kemerdekaan c. Kebangkutan Nasional d. Sumpah Pemuda
16. Untuk pertama kalinya lagu Indonesia Raya ditampilkan pada Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta oleh ..... a. Muhammad Yamin b. Tirtodiningrat c. Wongso Negoro d. Wage Rudolf Supratman
17. Tokoh sumpah pemuda yang banyak menyumbang buah pikirannya pada kongres pemuda tanggal 28 Oktober 1928 untuk persatuan dan kesatuan Indonesia adalah ..... a. Dugondo Joyopuspito b. Kuncoro Purbopranoto c. Muhammad Yamin d. Wongso Negoro
18. Kota di Indonesia yang pertama kali diduduki Jepang ialah ..... a. Jambi b. Tarakan c. Balikpapan d. Palembang
19. Berikut ini yang bukan merupakan alasan mengapa Jepang ingin menguasai Indonesia adalah..... a. Indonesia kaya akan bahan mentah seperti minyak bumi dan batu bara b. Indonesia kaya akan hasil pertanian dan perkebunan c. Indonesia tidak memiliki tenaga manusia dalam jumlah yang cukup untuk mengolah hasil alam d. Indonesia memiliki tenaga manusia dalam jumlah yang banyak
20. Tentara Jepang mengijinkan rakyat Indonesia untuk menggunakan bahasa Indonesia, menyanyikan lagu Indonesia raya, dan mengijinkan bendera merah putih berkibar di Indonesia, hal itu dilakukan oleh tentara jepang untuk ..... a. Menghormati rakyat Indonesia b. Memikat hati dan simpati rakyat Indonesia c. Kemerdekaan bangsa Indonesia d. Memepersatukan bangsa Indonesia
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 112
21. Keberadaan Jepang di Indonesia membuat rakyat Indonesia semakin menderita dan kesulitan untuk makan karena ..... a. Semua hasil bumi Indonesia diambil dan petani tidak mempunyai beras untuk dimakan b. Jepang tidak mampu memberikan kemerdekaan untuk Indonesia c. Jepang tidak berhasil mengalahkan belanda d. Jepang tidak dapat membebaskan Indonesia dari jajahan Belanda
22. Organisasi bentukan Jepang yang yang dilahirkan untuk memikat hati dan menarik simpati bangsa Indonesia agar mau membantu Jepang adalah ..... a. Organisasi Islam b. Heiho c. PETA d. Gerakan Tiga A
23. Tujuan Jepang membentuk prajurit (Heiho) adalah untuk .... a. Mempersiapkan tentara Indonesia b. Membantu Jepang berperang melawan sekutu c. Membantu Indonesia mengusir penjajah Belanda d. Membantu Jepang membangun Indonesia
24. Pemberontakan PETA terjadi di .... a. Aceh b. Blitar c. Pontianak d. Jakarta
25. Kekejaman tentara Jepang membuat rakyat Indonesia sangat menderita, untuk itu rakyat Indonesia mengadakan ...... sebagai wujud pemberontakan terhadap Jepang. a. Pembelaan b. Perlawanan c. Penindasan d. Peperangan PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 113
LAMPIRAN 8
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 114
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 115
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 116
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 117
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 118
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 119
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 120
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 121
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 122
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 123
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 124
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 125
LAMPIRAN 9
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 126
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 127
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 128
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 129
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 130
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 131
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 132
LAMPIRAN 10
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas
Mata Pelajaran/Tema : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 1 (satu)
A. Standar Kompetensi 5. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
C. Indikator Kognitif:
- Menjelaskan keberadaan VOC di Indonesia. - Menjelaskan penindasan kerja rodi, pajak, tanam paksa yang dilakukan Belanda. - Menyebutkan minimal tiga tokoh yang berperan dalam perjuangan melawan penjajah Belanda di Indonesia. Afektif:
- Bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok.. - Percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya Psikomotor: - Membuat peta konsep tentang penjajahan bangsa Belanda di Indonesia. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 133
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif:
- Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak keberadaan VOC di Indonesia tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak penindasan kerja rodi, pajak, tanam paksa yang dilakukan Belanda tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal dua contoh perjuangan para tokoh daerah melawan penjajah Belanda di Indonesia tanpa melihat catatan.
Afektif:
- Siswa dapat percaya diri dalam melaksanakan diskusi kelompok
Psikomotor:
- Siswa dapat aktif dalam melaksanakan diskusi kelompok
E. Materi ajar/pokok materi Penjajahan Belanda di Indonesia (materi terlampir)
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 1 2. Metode Pembelajaran : Jigsaw 1 3. Teknik Pembelajaran : Penugasan, tanya jawab, diskusi, presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal 5 menit - Guru dan siswa mengucapkan salam - Guru menyapa siswa dengan ramah - Siswa bersama guru berdoa sebelum memulai pelajaran - Guru melakukan presensi kehadiran siswa Apersepsi
- Siswa bersama guru menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar” dengan iringan musik pada tayangan video. - Siswa diberi penjelasan dari lagu yang baru saja dinyanyikan bersama. Orientasi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 134
- Siswa diberi penjelasan tentang pentingnya belajar perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan para penjajah. Motivasi - Siswa diberi penjelasan tentang materi pelajaran yang akan dipelajari hari ini yaitu “penjajahan bangsa belanda di Indonesia”. - Siswa diberi penjelasan bahwa belajar IPS itu menyenangkan. 2. Kegiatan Inti 50 menit a. Eksplorasi - Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung sesuai panduan dalam LKS. - Siswa dibagi kedalam kelompok asal yang masing-masing kelompoknya beranggotakan 5 orang. - Masing-masing kelompok diberi materi yang sama, kemudian setiap individu dalam kelompok mendapat tanggung jawab untuk mempelajari satu sub materi yang berbeda. - Setiap siswa pada lintas kelompok yang mendapat tanggung jawab untuk mempelajari sub materi yang sama diminta bergabung membentuk kelompok ahli. b. Elaborasi - Siswa dalam kelompok ahli berdiskusi dan saling membantu dalam memahami materi bagiannya. - Siswa diminta kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan sub materi yang telah dipelajarinya masing-masing dan saling belajar satu sama lain. - Siswa dibagikan media untuk membuat peta konsep tentang penjajahan bangsa Belanda di Indonesia. - Siswa membuat peta konsep di dalam kelompok asal dengan bekerja sama. - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 135
c. Konfirmasi - Guru mengecek pemahaman siswa secara lisan. - Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa.
3. Penutup 10 menit - Siswa dan guru merangkum materi pelajaran yang telah dipelajari - Siswa mengumpulkan LKS untuk dikoreksi oleh guru Evaluasi
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu. Refleksi
- Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: . Bagaimana perasaanmu selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas hari ini? . Apakah kamu dapat memahami dengan sungguh- sungguh materi pelajaran hari ini? - Siswa diminta untuk menggambarkan perasaannya menggunakan gambar emotikon yang disediakan oleh guru dengan cara melingkari salah satu dari banyaknya gambar emotikon yang ada. Doa penutup - Salam penutup dan doa
H. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber . Atikah, I. 2004. Pandai belajar pengetahuan sosial untuk sekolah dasar kelas 5. Bandung: CV Regina. . Rohimat, C. 2004. Belajar pengetahuan sosial dengan orientasi keterampilan sosial untuk SD kelas 5. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa. . Syamsiah, S. dkk. 2008. Ilmu pengetahuan sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Kepala Pusat perbukuan. . Yuliati, R. Dkk. 2004. Tangkas pengetahuan sosial. Bandung: PT remaja rosdakarya. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 136
. Yuliati, R & Munajat, A. 2008. Ilmu pengetahuan sosial SD dan MI kelas V. Jakarta: Kepala pusat perbukuan.
2. Media Pembelajaran . Kertas manila putih . Pensil warna . Lembar Kerja Siswa . Rangkuman Materi . Instrumen musik
I. Penilaian 1. Penilaian Kognitif Nilai dari lembar evaluasi
Jenis soal : Tes
Teknik : Tes Tertulis
Nilai total = Perolehan skor : total skor x 100
2. Penilaian Afektif Skala Sikap Pilihan Sikap Total Nama Nilai No Bekerja sama Percaya diri Skor Siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 Dst
Kriteria penilaan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok:
- Aktif menyumbangkan ide atau gagasan - Menerima pendapat teman - Menghargai pekerjaan teman Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari empat kriteria 2 = Terdapat satu dari empat kriteria
1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 137
a. Kriteria penilaian percaya diri ketika melakukan presentasi: - Suara lantang dan jelas - Rileks dan tidak tegang - Santai dan tidak tergesa-gesa Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari tiga kriteria
2 = Terdapat satu dari tiga kriteria 1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
Skor Perolehan Kriteria ------X 100 Penilaian = Skor Maksimal
3. Penilaian Psikomotorik Lembar Observasi
Membuat Peta Konsep Total Skor Nilai No Nama Siswa 5 4 3 2 1 1 2 3 Dst
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 138
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 139
Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke- : 1
Nama :
Nomor urut :
1. Sebutkan tujuan utama kedatangan belanda di Indonesia! Jawab:
2. Pada tanggal berapa VOC didirikan? Jawab:
3. Siapa tokoh yang menentang adanya tanam paksa? Jawab:
4. Sebutkan dua tokoh dalam perjuangan melawan penjajah! Sebutkan!
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 140
Kunci Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke- : 1
Nama :
Nomor urut :
1. Sebutkan tujuan utama kedatangan belanda di Indonesia! Jawab:
Berdagang
2. Pada tanggal berapa VOC didirikan? Jawab:
20 Maret 1602
3. Siapa tokoh yang menentang adanya tanam paksa? Jawab:
Douwes Dekker
4. Sebutkan dua tokoh dalam perjuangan melawan penjajah! Sebutkan!
Pattimura, Tuanku Imam Bonjol
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 141
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran/Tema : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 2 (dua)
A. Standar Kompetensi 5. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
C. Indikator Kognitif:
- Menjelaskan tokoh-tokoh yang mempelopori kebangkitan Nasional. - Menjelaskan organisasi-organisasi dalam pergerakan nasional. Afektif: - Bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya Psikomotor: - Membuat peta konsep tentang kebangkitan Nasional D. Tujuan Pembelajaran Kognitif: PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 142
- Siswa dapat menjelaskan minimal tiga tokoh yang mempelopori kebangkitan Nasional tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga organisasi dalam pergerakan Nasional tanpa melihat catatan. Afektif: - Siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Siswa dapat percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Psikomotorik: - Siswa dapat membuat peta konsep tentang kebangkitan Nasional. E. Materi ajar/pokok materi Pergerakan Nasional (materi terlampir)
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 1 2. Metode Pembelajaran : Jigsaw 1 3. Teknik Pembelajaran : Penugasan, tanya jawab, diskusi, presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit - Guru dan siswa mengucapkan salam - Guru menyapa siswa dengan ramah - Siswa bersama guru berdoa sebelum memulai pelajaran - Guru melakukan presensi kehadiran siswa Apersepsi
- Siswa bersama guru melakukan tepuk semangat - Siswa diperlihatkan gambar-gambar pahlawan kebangkitan Nasional. Orientasi - Siswa diberi penjelasan tentang pentingnya belajar perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan para penjajah. Motivasi - Siswa diberi penjelasan tentang materi pelajaran yang akan PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 143
dipelajari hari ini yaitu “kebangkitan Nasional”. - Siswa diberi penjelasan bahwa belajar IPS itu menyenangkan. 2. Kegiatan Inti 50 menit d. Eksplorasi - Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung sesuai panduan dalam LKS. - Siswa dibagi kedalam kelompok asal yang masing- masing kelompoknya beranggotakan 5 orang. - Masing-masing kelompok diberi materi yang sama, kemudian setiap individu dalam kelompok mendapat tanggung jawab untuk mempelajari satu sub materi yang berbeda. - Setiap siswa pada lintas kelompok yang mendapat tanggung jawab untuk mempelajari sub materi yang sama diminta bergabung membentuk kelompok ahli. e. Elaborasi - Siswa dalam kelompok ahli berdiskusi dan saling membantu dalam memahami materi bagiannya. - Siswa diminta kembali ke dalam kelompok asal untuk menjelaskan sub materi yang telah dipelajarinya masing-masing dan saling belajar satu sama lain. - Siswa dibagikan media untuk membuat peta konsep tentang “kebangkitan Nasional”. - Siswa membuat peta konsep di dalam kelompok asal dengan bekerja sama. - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. f. Konfirmasi - Guru mengecek pemahaman siswa secara lisan. - Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 144
3. Penutup 10 menit - Siswa dan guru merangkum materi pelajaran yang telah dipelajari - Siswa mengumpulkan LKS untuk dikoreksi oleh guru Evaluasi
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu. Refleksi
- Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: . Bagaimana perasaanmu selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas hari ini? . Apakah kamu dapat memahami dengan sungguh- sungguh materi pelajaran hari ini? - Siswa diminta untuk menggambarkan perasaannya menggunakan gambar emotikon yang disediakan oleh guru dengan cara melingkari salah satu dari banyaknya gambar emotikon yang ada. Doa penutup - Salam penutup dan doa
H. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber . Atikah, I. 2004. Pandai belajar pengetahuan sosial untuk sekolah dasar kelas 5. Bandung: CV Regina. . Rohimat, C. 2004. Belajar pengetahuan sosial dengan orientasi keterampilan sosial untuk SD kelas 5. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa. . Syamsiah, S. dkk. 2008. Ilmu pengetahuan sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Kepala Pusat perbukuan. . Yuliati, R. Dkk. 2004. Tangkas pengetahuan sosial. Bandung: PT remaja rosdakarya. . Yuliati, R & Munajat, A. 2008. Ilmu pengetahuan sosial SD dan MI kelas V. Jakarta: Kepala pusat perbukuan. 2. Media Pembelajaran PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 145
. Kertas manila putih . Pensil warna . Lembar Kerja Siswa . Rangkuman Materi
I. Penilaian 1. Penilaian Kognitif Nilai dari lembar evaluasi
Jenis soal : Tes
Teknik : Tes Tertulis
Nilai total = Perolehan skor : total skor x 100
2. Penilaian Afektif Skala Sikap Pilihan Sikap Total Nama Nilai No Bekerja sama Percaya diri Skor Siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 Dst
a. Kriteria penilaan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok: - Aktif menyumbangkan ide atau gagasan - Menerima pendapat teman - Menghargai pekerjaan teman Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari empat kriteria 2 = Terdapat satu dari empat kriteria
1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
b. Kriteria penilaian percaya diri ketika melakukan presentasi: - Suara lantang dan jelas PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 146
- Rileks dan tidak tegang - Santai dan tidak tergesa-gesa Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari tiga kriteria
2 = Terdapat satu dari tiga kriteria 1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
Skor Perolehan Kriteria ------X 100 Penilaian = Skor Maksimal
3. Penilaian Psikomotorik Lembar Observasi
Membuat Peta Konsep Total Skor Nilai No Nama Siswa 5 4 3 2 1 1 2 3 Dst
Kriteria penilaian peta konsep: - Urut - Lengkap - Jelas - Rapi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 147
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 148
Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke- : 2
Nama :
Nomor urut :
1. Pada tanggal berapa VOC didirikan? Jawab:
2. Politik apa yang dijalankan oleh Belanda sehingga dapat menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia? Jawab:
3. Siapa tokoh yang menentang adanya tanam paksa? Jawab:
4. Sebutkan dua tokoh yang berdalam perjuangan melawan penjajah! Jawab:
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 149
Kunci Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke- : 2
Nama :
Nomor urut :
1. Pada tanggal berapa VOC didirikan? Jawab:
20 Maret 1602
2. Politik apa yang dijalankan oleh Belanda sehingga dapat menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia? Jawab:
Politik Adu Domba
3. Siapa tokoh yang menentang adanya tanam paksa? Jawab:
Douwes Dekker
4. Sebutkan dua tokoh yang berperan dalam perjuangan melawan penjajah! Jawab:
Pattimura, Tuanku Imam Bonjol PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 150
Lembar Evaluasi
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran/Tema : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 3 (tiga)
A. Standar Kompetensi 5. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
C. Indikator Kognitif:
- Menjelaskan peran tokoh dalam sumpah pemuda. - Menjelaskan peristiwa sumpah pemuda. - Menyebutkan organisasi pemuda sebelum sumpah pemuda Afektif:
- Bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya
Psikomotor:
- Membuat poster tentang sumpah pemuda
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 151
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif:
- Siswa dapat menjelaskan peran tokoh minimal tiga tokoh dalam sumpah pemuda tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan peristiwa sumpah pemuda minimal menggunakan dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat menyebutkan minimal tiga organisasi pemuda sebelum sumpah pemuda tanpa melihat catatan. Afektif: - Siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Siswa dapat percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Psikomotorik: - Siswa dapat membuat poster tentang Sumpah Pemuda
E. Materi ajar/pokok materi Sumpah Pemuda (materi terlampir)
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 1 2. Metode Pembelajaran : Jigsaw 1 3. Teknik Pembelajaran : Penugasan, tanya jawab, diskusi, presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit - Guru dan siswa mengucapkan salam - Guru menyapa siswa dengan ramah - Siswa bersama guru berdoa sebelum memulai pelajaran - Guru melakukan presensi kehadiran siswa Apersepsi
- Siswa bersama dengan guru melakukan “Tepuk Semangat” Orientasi - Siswa diberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari peristiwa Sumpah Pemuda Motivasi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 152
- Siswa diberi penjelasan tentang materi pelajaran yang akan dipelajari hari ini yaitu “peristiwa Sumpah Pemuda dan peran tokoh dalam Sumpah Pemuda”. - Siswa diberi penjelasan bahwa belajar IPS itu menyenangkan. 2. Kegiatan Inti 50 menit a. Eksplorasi - Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung sesuai panduan dalam LKS. - Siswa dibagi kedalam kelompok asal yang masing- masing kelompoknya beranggotakan 5 orang. - Masing-masing kelompok diberi materi yang sama, kemudian setiap individu dalam kelompok mendapat tanggung jawab untuk mempelajari satu sub materi yang berbeda. - Setiap siswa pada lintas kelompok yang mendapat tanggung jawab untuk mempelajari sub materi yang sama diminta bergabung membentuk kelompok ahli. b. Elaborasi - Siswa dalam kelompok ahli berdiskusi dan saling membantu dalam memahami materi bagiannya. - Siswa diminta kembali ke kelompok asal untuk menjelaskan sub materi yang telah dipelajarinya masing-masing dan saling belajar satu sama lain. - Siswa dibagikan media untuk membuat poster tentang Sumpah Pemuda. - Siswa membuat poster di dalam kelompok asal dengan bekerja sama. - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. c. Konfirmasi - Guru mengecek pemahaman siswa secara lisan. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 153
- Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa. 3. Penutup 10 menit - Siswa dan guru merangkum materi pelajaran yang telah dipelajari - Siswa mengumpulkan LKS untuk dikoreksi oleh guru Evaluasi
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu. Refleksi
- Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: . Bagaimana perasaanmu selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas hari ini? . Apakah kamu dapat memahami dengan sungguh- sungguh materi pelajaran hari ini? - Siswa diminta untuk menggambarkan perasaannya menggunakan gambar emotikon yang disediakan oleh guru dengan cara melingkari salah satu dari banyaknya gambar emotikon yang ada. Doa penutup - Salam penutup dan doa H. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber . Atikah, I. 2004. Pandai belajar pengetahuan sosial untuk sekolah dasar kelas 5. Bandung: CV Regina. . Rohimat, C. 2004. Belajar pengetahuan sosial dengan orientasi keterampilan sosial untuk SD kelas 5. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa. . Syamsiah, S. dkk. 2008. Ilmu pengetahuan sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Kepala Pusat perbukuan. . Yuliati, R. Dkk. 2004. Tangkas pengetahuan sosial. Bandung: PT remaja rosdakarya. . Yuliati, R & Munajat, A. 2008. Ilmu pengetahuan sosial SD dan MI kelas V. Jakarta: Kepala pusat perbukuan.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 154
2. Media Pembelajaran . Kertas manila putih . Pensil warna . Lembar Kerja Siswa . Rangkuman Materi
I. Penilaian 1. Penilaian Kognitif Nilai dari lembar evaluasi
Jenis soal : Tes
Teknik : Tes Tertulis
Nilai total = Perolehan skor : total skor x 100
2. Penilaian Afektif Skala Sikap Pilihan Sikap Total Nama Nilai No Bekerja sama Percaya diri Skor Siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 Dst
a. Kriteria penilaan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok: - Aktif menyumbangkan ide atau gagasan - Menerima pendapat teman - Menghargai pekerjaan teman Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari empat kriteria 2 = Terdapat satu dari empat kriteria
1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 155
b. Kriteria penilaian percaya diri ketika melakukan presentasi: - Suara lantang dan jelas - Rileks dan tidak tegang - Santai dan tidak tergesa-gesa Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari tiga kriteria
2 = Terdapat satu dari tiga kriteria 1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
Skor Perolehan
Kriteria ------X 100 Penilaian = Skor Maksimal
3. Penilaian Psikomotorik Lembar Observasi
Membuat Poster Total Skor Nilai No Nama Siswa 5 4 3 2 1 1 2 3 Dst
a. Kriteria penilaian memberikan apresiasi terhadap pekerjaan teman : - Gambar sesuai dengan topik - Tulisan jelas - Rapi - Warna sesuai
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 156
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 157
Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke : 3
Nama :
Nomor urut :
1. Sebutkan dua organisisi pemuda sebelum Sumpah Pemuda yang kamu ketahui! Jawab:
2. Keputusan apa yang dihasilkan dari Kongres Pemuda II! Jawab:
3. Siapa yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk yang pettama kalinya? Jawab:
4. Apa peran dari Sumpah Pemuda untuk mempersatukan bangsa?
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 158
Kunci Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke – 3 : 3
Nama :
Nomor urut :
1. Sebutkan dua organisisi pemuda sebelum Sumpah Pemuda yang kamu ketahui! Jawab:
Trik Koro Darmo, Jong Celebes
2. Keputusan apa yang dihasilkan dari Kongres Pemuda II! Jawab:
Ikrar Simpah Pemuda
3. Siapa yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk yang pettama kalinya? Jawab:
Wage Rudolf Supratman
4. Apa peran dari Sumpah Pemuda untuk mempersatukan bangsa?
Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 159
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Eksperimen
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran/Tema : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 4 (empat)
A. Standar Kompetensi 5. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
C. Indikator Kognitif:
- Menjelaskan kedatangan Jepang di Indonesia. - Menjelaskan kegiatan Romusha di Indonesia. - Menjelaskan perlawanan rakyat terhadap Jepang. - Mengidentifikasi organisasi-organisasi bentukan Jepang. Afektif:
- Bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya.
Psikomotor: PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 160
- Membuat peta konsep tentang pendudukan Jepang di Indonesia
D. Tujuan Pembelajaran Kognitif:
- Siswa dapat menjelaskan kedatangan Jepang di Indonesia menggunakan minimal dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat menjelaskan kegiatan Romusha di Indonesia minimal menggunakan dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat menjelaskan perlawanan rakyat terhadap Jepang minimal menggunakan dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat mengidentifikasi minimal dua organisasi bentukan Jepang tanpa melihat catatan. Afektif: - Siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Siswa dapat percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Psikomotorik: - Siswa dapat membuat peta konsep tentang pendudukan Jepang di Indonesia.
E. Materi ajar/pokok materi Pendudukan Jepang di Indonesia (materi terlampir)
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw 1 2. Metode Pembelajaran : jigsaw 1 3. Teknik Pembelajaran : Penugasan, diskusi, tanya jawab, presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal 50 menit - Guru dan siswa mengucapkan salam - Guru menyapa siswa dengan ramah - Siswa bersama guru berdoa sebelum memulai pelajaran - Guru melakukan presensi kehadiran siswa Apersepsi
- Siswa bersama dengan guru melakukan “Tepuk Semangat” PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 161
Orientasi - Siswa diberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari peristiwa Sumpah Pemuda Motivasi - Siswa diberi penjelasan tentang materi pelajaran yang akan dipelajari hari ini yaitu “peristiwa Sumpah Pemuda dan peran tokoh dalam Sumpah Pemuda”. - Siswa diberi penjelasan bahwa belajar IPS itu menyenangkan. 2. Kegiatan Inti 50 menit a. Eksplorasi - Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung sesuai panduan dalam LKS. - Siswa dibagi kedalam kelompok asal yang masing- masing kelompoknya beranggotakan 5 orang. - Masing-masing kelompok diberi materi yang sama, kemudian setiap individu dalam kelompok mendapat tanggung jawab untuk mempelajari satu sub materi yang berbeda. - Setiap siswa pada lintas kelompok yang mendapat tanggung jawab untuk mempelajari sub materi yang sama diminta bergabung membentuk kelompok ahli. b. Elaborasi - Siswa dalam kelompok ahli berdiskusi dan saling membantu dalam memahami materi bagiannya. - Siswa diminta kembali ke dalam kelompok asal untuk menjelaskan sub materi yang telah dipelajarinya masing-masing dan saling belajar satu sama lain. - Siswa dibagikan media untuk membuat peta konsep tentang pendudukan Jepang di Indonesia. - Siswa membuat peta konsep di dalam kelompok asal dengan bekerja sama. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 162
- Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. c. Konfirmasi - Guru mengecek pemahaman siswa secara lisan. - Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa. 3. Penutup 50 menit - Siswa dan guru merangkum materi pelajaran yang telah dipelajari - Siswa mengumpulkan LKS untuk dikoreksi oleh guru Evaluasi
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu. Refleksi
- Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: . Bagaimana perasaanmu selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas hari ini? . Apakah kamu dapat memahami dengan sungguh- sungguh materi pelajaran hari ini? - Siswa diminta untuk menggambarkan perasaannya menggunakan gambar emotikon yang disediakan oleh guru dengan cara melingkari salah satu dari banyaknya gambar emotikon yang ada. Doa penutup - Salam penutup dan doa
H. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber . Atikah, I. 2004. Pandai belajar pengetahuan sosial untuk sekolah dasar kelas 5. Bandung: CV Regina. . Rohimat, C. 2004. Belajar pengetahuan sosial dengan orientasi keterampilan sosial untuk SD kelas 5. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 163
. Syamsiah, S. dkk. 2008. Ilmu pengetahuan sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Kepala Pusat perbukuan. . Yuliati, R. Dkk. 2004. Tangkas pengetahuan sosial. Bandung: PT remaja rosdakarya. . Yuliati, R & Munajat, A. 2008. Ilmu pengetahuan sosial SD dan MI kelas V. Jakarta: Kepala pusat perbukuan. 2. Media Pembelajaran . Kertas manila putih . Pensil warna . Lembar Kerja Siswa . Rangkuman Materi
I. Penilaian 1. Penilaian Kognitif Nilai dari lembar evaluasi
Jenis soal : Tes
Teknik : Tes Tertulis
Nilai total = Perolehan skor : total skor x 100
2. Penilaian Afektif Skala Sikap Pilihan Sikap Total Nama Nilai No Bekerja sama Percaya diri Skor Siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 Dst Kriteria penilaan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok:
- Aktif menyumbangkan ide atau gagasan - Menerima pendapat teman - Menghargai pekerjaan teman Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari empat kriteria 2 = Terdapat satu dari empat kriteria PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 164
1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
Kriteria penilaian percaya diri ketika melakukan presentasi:
- Suara lantang dan jelas - Rileks dan tidak tegang - Santai dan tidak tergesa-gesa Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari tiga kriteria
2 = Terdapat satu dari tiga kriteria 1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
Skor Perolehan
Kriteria ------X 100 Penilaian = Skor Maksimal
3. Penilaian Psikomotorik Lembar Observasi
Membuat Peta Konsep Total Skor Nilai No Nama Siswa 5 4 3 2 1 1 2 3 Dst
Kriteria penilaian peta konsep: - Urut - Lengkap - Jelas - Rapi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 165
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 166
Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke : 4
Nama :
Nomor urut :
1. Apa kepanjangan dari PUTERA? Jawab:
2. Sebutkan keputusan yang dihasilkan pada Kongres Pemuda II! Jawab:
3. Perlawanan Rakyat Aceh dipimpin oleh?
4. Apa yang dimaksud dengan Heiho?
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 167
Kunci Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke – : 4
Nama :
Nomor urut :
1. Apa kepanjangan dari PUTERA? Jawab:
Pusat Tenaga Rakyat
2. Sebutkan keputusan yang dihasilkan pada Kongres Pemuda II! Jawab:
Pusat Tenaga Rakyat
3. Perlawanan Rakyat Aceh dipimpin oleh?
Teuku Abdul Jalil
4. Apa yang dimaksud dengan Heiho?
Heiho adalah pembantu prajurit, yang dibagi menjadi angkatan darat(rikugun Heiho) dan angkatan laut (kaigun Heiho).
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 168
LAMPIRAN 11
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 169
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 170
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 171
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 172
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 173
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 174
LAMPIRAN 12
(RPP)
Kelas Kontrol
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran/Tema : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 1 (satu)
A. Standar Kompetensi 5. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
C. Indikator Kognitif:
- Menjelaskan keberadaan VOC di Indonesia. - Menjelaskan penindasan kerja rodi, pajak, tanam paksa yang dilakukan Belanda. - Menjelaskan perjuangan para tokoh daerah melawan penjajah Belanda di Indonesia Afektif: - Percaya diri dalam melaksanakan diskusi kelompok Psikomotor: - Aktif dalam melaksanakan diskusi kelompok D. Tujuan Pembelajaran Kognitif: - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak keberadaan VOC di Indonesia tanpa melihat catatan. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 175
- Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak penindasan kerja rodi, pajak, tanam paksa yang dilakukan Belanda tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal dua contoh perjuangan para tokoh daerah melawan penjajah Belanda di Indonesia tanpa melihat catatan. Afektif: - Siswa dapat percaya diri dalam melaksanakan diskusi kelompok Psikomotor: - Siswa dapat aktif dalam melaksanakan diskusi kelompok E. Materi ajar/pokok materi Penjajahan Belanda di Indonesia (materi terlampir)
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif 2. Metode Pembelajaran : Diskusi terbimbing 3. Teknik Pembelajaran : Penugasan, tanya jawab, diskusi, presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal 5 menit - Guru dan siswa mengucapkan salam - Guru menyapa siswa dengan ramah - Siswa bersama guru berdoa sebelum memulai pelajaran - Guru melakukan presensi kehadiran siswa Apersepsi
- Siswa bersama guru menyanyikan lagu “Maju Tak Gentar” dengan iringan musik pada tayangan video. - Siswa diberi penjelasan dari lagu yang baru saja dinyanyikan bersama. Orientasi - Siswa diberi penjelasan tentang pentingnya belajar perjuangan bangsa Indonesia dalam melawan para penjajah. Motivasi - Siswa diberi penjelasan tentang materi pelajaran yang akan dipelajari hari ini yaitu “penjajahan bangsa belanda di PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 176
Indonesia”. - Siswa diberi penjelasan bahwa belajar IPS itu menyenangkan. 2. Kegiatan Inti 50 menit a. Eksplorasi - Siswa dijelaskan garis besar materi yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang penjajahan bangsa Belanda di Indonesia. - Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung sesuai panduan dalam LKS. - Siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing kelompoknya beranggotakan 5 orang. b. Elaborasi - Masing-masing kelompok diberi ringkasan materi dari guru untuk dipelajari bersama dengan kelompok. - Guru membagikan LKS ke dalam setiap kelompok. - Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk. - Siswa di dalam kelompok melakukan diskusi dengan pendampingan guru. - Siswa dibagikan media untuk membuat peta konsep tentang penjajahan bangsa Belanda di Indonesia. - Siswa membuat peta konsep di dalam kelompok asal dengan bekerja sama. - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. c. Konfirmasi - Guru mengecek pemahaman siswa secara lisan. - Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa. 3. Penutup 10 menit - Siswa dan guru merangkum materi pelajaran hari ini. - Siswa mengumpulkan LKS untuk dikoreksi oleh guru PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 177
Evaluasi
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu. Refleksi
- Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: . Bagaimana perasaanmu selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas hari ini? . Apakah kamu dapat memahami dengan sungguh- sungguh materi pelajaran hari ini? - Siswa diminta untuk menggambarkan perasaannya menggunakan gambar emotikon yang disediakan oleh guru dengan cara melingkari salah satu dari banyaknya gambar emotikon yang ada. Doa penutup - Salam penutup dan doa
H. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar . Atikah, I. 2004. Pandai belajar pengetahuan sosial untuk sekolah dasar kelas 5. Bandung: CV Regina. . Rohimat, C. 2004. Belajar pengetahuan sosial dengan orientasi keterampilan sosial untuk SD kelas 5. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa. . Syamsiah, S. dkk. 2008. Ilmu pengetahuan sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Kepala Pusat perbukuan. . Yuliati, R. Dkk. 2004. Tangkas pengetahuan sosial. Bandung: PT remaja rosdakarya. . Yuliati, R & Munajat, A. 2008. Ilmu pengetahuan sosial SD dan MI kelas V. Jakarta: Kepala pusat perbukuan. 2. Media Pembelajaran . Kertas manila putih . Pensil warna . Lembar Kerja Siswa . Rangkuman Materi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 178
. Instrumen musik I. Penilaian 1. Penilaian Kognitif Nilai dari lembar evaluasi
Jenis soal : Tes
Teknik : Tes Tertulis
Nilai total = Perolehan skor : total skor x 100
2. Penilaian Afektif Skala Sikap Pilihan Sikap Total Nama Nilai No Bekerja sama Percaya diri Skor Siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 Dst a. Kriteria penilaan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok: - Aktif menyumbangkan ide atau gagasan - Menerima pendapat teman - Menghargai pekerjaan teman Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari empat kriteria 2 = Terdapat satu dari empat kriteria
1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
b. Kriteria penilaian percaya diri ketika melakukan presentasi: - Suara lantang dan jelas - Rileks dan tidak tegang - Santai dan tidak tergesa-gesa
Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari tiga kriteria PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 179
2 = Terdapat satu dari tiga kriteria 1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
3. Penilaian Psikomotorik
Lembar Observasi
Membuat Peta Konsep Total Skor Nilai No Nama Siswa 5 4 3 2 1 1 2 3 Dst Kriteria penilaian peta konsep: - Urut - Lengkap - Jelas - Rapi Skor:
5 = Terdapat keempat kriteria
4 = Terdapat empat dari lima kriteria
3 = Terdapat dua dari tiga kriteria 2 = Terdapat satu dari tiga kriteria
1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 180
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 181
Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke- : 1
Nama :
Nomor urut :
1. Sebutkan tujuan utama kedatangan belanda di Indonesia! Jawab:
2. Pada tanggal berapa VOC didirikan? Jawab:
3. Siapa tokoh yang menentang adanya tanam paksa? Jawab:
4. Sebutkan dua tokoh dalam perjuangan melawan penjajah! Sebutkan!
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 182
Kunci Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke- : 1
Nama :
Nomor urut :
1. Sebutkan tujuan utama kedatangan belanda di Indonesia! Jawab:
Berdagang
2. Pada tanggal berapa VOC didirikan? Jawab:
20 Maret 1602
3. Siapa tokoh yang menentang adanya tanam paksa? Jawab:
Douwes Dekker
4. Sebutkan dua tokoh dalam perjuangan melawan penjajah! Sebutkan!
Pattimura, Tuanku Imam Bonjol
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 183
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Kontrol
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran/Tema : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 2 (dua)
A. Standar Kompetensi 5. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
C. Indikator Kognitif:
- Menjelaskan tokoh-tokoh yang mempelopori kebangkitan Nasional. - Menjelaskan organisasi-organisasi dalam pergerakan nasional. Afektif:
- Bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya
Psikomotor:
- Membuat peta konsep tentang kebangkitan Nasional
D. Tujuan Pembelajaran PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 184
Kognitif:
- Siswa dapat menjelaskan minimal tiga tokoh yang mempelopori kebangkitan Nasional tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga organisasi dalam pergerakan Nasional tanpa melihat catatan. Afektif: - Siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Siswa dapat percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Psikomotorik: - Siswa dapat membuat peta konsep tentang kebangkitan Nasional.
E. Materi ajar/pokok materi Pergerakan Nasional (materi terlampir)
F. Model dan Metode Pembelajaran 5. Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif 6. Metode Pembelajaran : Diskusi terbimbing 7. Teknik Pembelajaran : Penugasan, tanya jawab, diskusi, presentasi G. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit - Guru dan siswa mengucapkan salam - Guru menyapa siswa dengan ramah - Siswa bersama guru berdoa sebelum memulai pelajaran - Guru melakukan presensi kehadiran siswa Apersepsi
- Siswa bersama guru melakukan tepuk semangat - Siswa dan guru menampilkan gambar-gambar pahlawan kebangkitan Nasional melalui slide Orientasi - Siswa diberi penjelasan tentang pentingnya belajar pergerakan Nasional. Motivasi - Siswa diberi penjelasan tentang materi pelajaran yang akan PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 185
dipelajari hari ini yaitu “pergerakan nasional”. - Siswa diberi penjelasan bahwa belajar IPS itu menyenangkan. 2. Kegiatan Inti 50 menit a. Eksplorasi - Siswa dijelaskan garis besar materi yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang pergerakan Nasional - Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung sesuai panduan dalam LKS. - Siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing kelompoknya beranggotakan 5 orang. b. Elaborasi - Masing-masing kelompok diberi ringkasan materi dari guru untuk dipelajari bersama dengan kelompok. - Guru membagikan LKS ke dalam setiap kelompok. - Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk. - Siswa di dalam kelompok melakukan diskusi dengan pendampingan guru. - Siswa dibagikan media untuk membuat peta konsep tentang pergerakan Nasional. - Siswa membuat peta konsep di dalam kelompok asal dengan bekerja sama. - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. c. Konfirmasi - Guru mengecek pemahaman siswa secara lisan. - Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa. 3. Penutup 10 menit - Siswa dan guru merangkum materi pelajaran yang telah dipelajari - Siswa mengumpulkan LKS untuk dikoreksi oleh guru PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 186
Evaluasi
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu. Refleksi
- Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: . Bagaimana perasaanmu selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas hari ini? . Apakah kamu dapat memahami dengan sungguh- sungguh materi pelajaran hari ini? - Siswa diminta untuk menggambarkan perasaannya menggunakan gambar emotikon yang disediakan oleh guru dengan cara melingkari salah satu dari banyaknya gambar emotikon yang ada. Doa penutup - Salam penutup dan doa
H. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar . Atikah, I. 2004. Pandai belajar pengetahuan sosial untuk sekolah dasar kelas 5. Bandung: CV Regina. . Rohimat, C. 2004. Belajar pengetahuan sosial dengan orientasi keterampilan sosial untuk SD kelas 5. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa. . Syamsiah, S. dkk. 2008. Ilmu pengetahuan sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Kepala Pusat perbukuan. . Yuliati, R. Dkk. 2004. Tangkas pengetahuan sosial. Bandung: PT remaja rosdakarya. . Yuliati, R & Munajat, A. 2008. Ilmu pengetahuan sosial SD dan MI kelas V. Jakarta: Kepala pusat perbukuan. 2. Media Pembelajaran . Kertas manila putih . Pensil warna . Lembar Kerja Siswa PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 187
. Rangkuman Materi
I. Penilaian 1. Penilaian Kognitif Nilai dari lembar evaluasi
Jenis soal : Tes
Teknik : Tes Tertulis
Skor Perolehan
Kriteria Penilaian= ------X 100
Skor Maksimal
2. P enilaian Afektif Skala Sikap Pilihan Sikap Total Nama Nilai No Bekerja sama Percaya diri Skor Siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 Dst Kriteria penilaan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok:
- Aktif menyumbangkan ide atau gagasan - Menerima pendapat teman - Menghargai pekerjaan teman Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari empat kriteria 2 = Terdapat satu dari empat kriteria
1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 188
Kriteria penilaian percaya diri ketika melakukan presentasi:
- Suara lantang dan jelas - Rileks dan tidak tegang - Santai dan tidak tergesa-gesa Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari tiga kriteria
2 = Terdapat satu dari tiga kriteria 1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
Skor Perolehan
Kriteria ------X 100 Penilaian = Skor Maksimal
3. Penilaian Psikomotorik
Lembar Observasi
Membuat Peta Konsep Total Skor Nilai No Nama Siswa 5 4 3 2 1 1 2 3 Dst
Kriteria penilaian peta konsep: - Urut - Lengkap - Jelas - Rapi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 189
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 190
Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke- : 2
Nama :
Nomor urut :
1. Pada tanggal berapa VOC didirikan? Jawab:
2. Politik apa yang dijalankan oleh Belanda sehingga dapat menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia? Jawab:
3. Siapa tokoh yang menentang adanya tanam paksa? Jawab:
4. Sebutkan dua tokoh yang berdalam perjuangan melawan penjajah! Jawab:
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 191
Kunci Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke- : 2
Nama :
Nomor urut :
1. Pada tanggal berapa VOC didirikan? Jawab:
20 Maret 1602
2. Politik apa yang dijalankan oleh Belanda sehingga dapat menguasai kerajaan-kerajaan di Indonesia? Jawab:
Politik Adu Domba
3. Siapa tokoh yang menentang adanya tanam paksa? Jawab:
Douwes Dekker
4. Sebutkan dua tokoh yang berperan dalam perjuangan melawan penjajah! Jawab:
Pattimura, Tuanku Imam Bonjol
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 192
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Kelas Kontrol
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran/Tema : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 3 (tiga)
A. Standar Kompetensi 5. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
C. Indikator Kognitif:
- Menjelaskan peran tokoh dalam sumpah pemuda. - Menjelaskan peristiwa Sumpah Pemuda. - Menyebutkan organisasi pemuda sebelum sumpah pemuda Afektif:
- Bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya
Psikomotor:
- Membuat poster tentang sumpah pemuda
D. Tujuan Pembelajaran PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 193
Kognitif
- Siswa dapat menjelaskan peran tokoh minimal tiga tokoh dalam sumpah pemuda tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan peristiwa Sumpah Pemuda minimal menggunakan dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat menyebutkan minimal tiga organisasi pemuda sebelum sumpah pemuda tanpa melihat catatan. Afektif: - Siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Siswa dapat percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Psikomotorik: - Siswa dapat membuat poster tentang Sumpah Pemuda
E. Materi ajar/pokok materi Sumpah Pemuda (materi terlampir)
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif 2. Metode Pembelajaran : Diskusi terbimbing 3. Teknik Pembelajaran : Penugasan, tanya jawab, diskusi, presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal 10 menit - Guru dan siswa mengucapkan salam - Guru menyapa siswa dengan ramah - Siswa bersama guru berdoa sebelum memulai pelajaran - Guru melakukan presensi kehadiran siswa Apersepsi
- Siswa bersama dengan guru melakukan “Tepuk Semangat” Orientasi - Siswa diberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari peristiwa Sumpah Pemuda Motivasi - Siswa diberi penjelasan tentang materi pelajaran yang akan PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 194
dipelajari hari ini yaitu “peristiwa Sumpah Pemuda dan peran tokoh dalam Sumpah Pemuda”. - Siswa diberi penjelasan bahwa belajar IPS itu menyenangkan. 2. Kegiatan Inti 50 menit a. Eksplorasi - Siswa dijelaskan garis besar materi yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang Sumpah Pemuda. - Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung sesuai panduan dalam LKS. - Siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing kelompoknya beranggotakan 5 orang. b. Elaborasi - Masing-masing kelompok diberi ringkasan materi dari guru untuk dipelajari bersama dengan kelompok. - Guru membagikan LKS ke dalam setiap kelompok. - Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk. - Siswa di dalam kelompok melakukan diskusi dengan pendampingan guru. - Siswa dibagikan media untuk membuat poster tentang Sumpah Pemuda. - Siswa membuat poster di dalam kelompok asal dengan bekerja sama. - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. c. Konfirmasi - Guru mengecek pemahaman siswa secara lisan. - Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa. 3. Penutup 10 menit - Siswa dan guru merangkum materi pelajaran yang telah dipelajari PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 195
- Siswa mengumpulkan LKS untuk dikoreksi oleh guru Evaluasi
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu. Refleksi
- Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: . Bagaimana perasaanmu selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas hari ini? . Apakah kamu dapat memahami dengan sungguh- sungguh materi pelajaran hari ini? - Siswa diminta untuk menggambarkan perasaannya menggunakan gambar emotikon yang disediakan oleh guru dengan cara melingkari salah satu dari banyaknya gambar emotikon yang ada. Doa penutup - Salam penutup dan doa
H. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar . Atikah, I. 2004. Pandai belajar pengetahuan sosial untuk sekolah dasar kelas 5. Bandung: CV Regina. . Rohimat, C. 2004. Belajar pengetahuan sosial dengan orientasi keterampilan sosial untuk SD kelas 5. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa. . Syamsiah, S. dkk. 2008. Ilmu pengetahuan sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Kepala Pusat perbukuan. . Yuliati, R. Dkk. 2004. Tangkas pengetahuan sosial. Bandung: PT remaja rosdakarya. . Yuliati, R & Munajat, A. 2008. Ilmu pengetahuan sosial SD dan MI kelas V. Jakarta: Kepala pusat perbukuan. 2. Media Pembelajaran . Kertas manila putih . Pensil warna . Lembar Kerja Siswa . Rangkuman Materi PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 196
I. Penilaian 1. Penilaian Kognitif Nilai dari lembar evaluasi
Jenis soal : Tes
Teknik : Tes Tertulis
Nilai total = Perolehan skor : total skor x 100
2. Penilaian Afektif Skala Sikap Pilihan Sikap Total Nama Nilai No Bekerja sama Percaya diri Skor Siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 Dst Kriteria penilaan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok:
- Aktif menyumbangkan ide atau gagasan - Menerima pendapat teman - Menghargai pekerjaan teman Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari empat kriteria 2 = Terdapat satu dari empat kriteria
1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
Kriteria penilaian percaya diri ketika melakukan presentasi:
- Suara lantang dan jelas - Rileks dan tidak tegang - Santai dan tidak tergesa-gesa
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 197
Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari tiga kriteria
2 = Terdapat satu dari tiga kriteria 1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
Skor Perolehan
Kriteria ------X 100 Penilaian = Skor Maksimal
3. Penilaian Psikomotorik
Lembar Observasi
Membuat Poster Total Skor Nilai No Nama Siswa 5 4 3 2 1 1 2 3 4 Dst
a. Kriteria penilaian memberikan apresiasi terhadap pekerjaan teman : - Gambar sesuai dengan topik - Tulisan jelas - Rapi - Warna sesuai
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 198
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 199
Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke : 3
Nama :
Nomor urut :
1. Sebutkan dua organisisi pemuda sebelum Sumpah Pemuda yang kamu ketahui! Jawab:
2. Keputusan apa yang dihasilkan dari Kongres Pemuda II! Jawab:
3. Siapa yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk yang pettama kalinya? Jawab:
4. Apa peran dari Sumpah Pemuda untuk mempersatukan bangsa?
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 200
Kunci Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke – 3 : 3
Nama :
Nomor urut
1. Sebutkan dua organisisi pemuda sebelum Sumpah Pemuda yang kamu ketahui! Jawab:
Trik Koro Darmo, Jong Celebes
2. Keputusan apa yang dihasilkan dari Kongres Pemuda II! Jawab:
Ikrar Simpah Pemuda
3. Siapa yang menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya untuk yang pettama kalinya? Jawab:
Wage Rudolf Supratman
4. Apa peran dari Sumpah Pemuda untuk mempersatukan bangsa?
Menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan bangsa PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 201
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Kelas Kontrol
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran/Tema : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Alokasi Waktu : 2 x 35 menit
Pertemuan ke- : 4
A. Standar Kompetensi 5. Menghargai peranan tokoh pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan mempertahankaan kemerdekaan Indonesia B. Kompetensi Dasar
5.1 Mendeskripsikan perjuangan para tokoh pejuang pada masa penjajahan Belanda dan Jepang
C. Indikator Kognitif:
- Menjelaskan kedatangan Jepang di Indonesia. - Menjelaskan kegiatan Romusha di Indonesia. - Menjelaskan perlawanan rakyat terhadap Jepang. - Mengidentifikasi organisasi-organisasi bentukan Jepang. Afektif:
- Bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Psikomotorik: - Membuat peta konsep tentang pendudukan Jepang di Indonesia PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 202
D. Tujuan Pembelajaran - Siswa dapat menjelaskan kedatangan Jepang di Indonesia menggunakan minimal dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat menjelaskan kegiatan Romusha di Indonesia minimal menggunakan dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat menjelaskan perlawanan rakyat terhadap Jepang minimal menggunakan dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat mengidentifikasi minimal dua organisasi bentukan Jepang tanpa melihat catatan. Afektif: - Siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Siswa dapat percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Psikomotorik: - Siswa dapat membuat peta konsep tentang kebangkitan Nasional.
E. Materi ajar/pokok materi Pendudukan Jepang di Indonesia (materi terlampir)
F. Model dan Metode Pembelajaran 1. Model Pembelajaran : Model pembelajaran kooperatif 2. Metode Pembelajaran : Diskusi terbimbing 3. Teknik Pembelajaran : Penugasan, diskusi, tanya jawab, presentasi G. Kegiatan Pembelajaran Kegiatan Waktu
1. Kegiatan Awal 50 menit - Guru dan siswa mengucapkan salam - Guru menyapa siswa dengan ramah - Siswa bersama guru berdoa sebelum memulai pelajaran - Guru melakukan presensi kehadiran siswa Apersepsi
- Siswa bersama dengan guru melakukan “Tepuk Semangat” Orientasi - Siswa diberi penjelasan tentang pentingnya mempelajari PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 203
peristiwa Sumpah Pemuda Motivasi - Siswa diberi penjelasan tentang materi pelajaran yang akan dipelajari hari ini yaitu “peristiwa Sumpah Pemuda dan peran tokoh dalam Sumpah Pemuda”. - Siswa diberi penjelasan bahwa belajar IPS itu menyenangkan. 2. Kegiatan Inti 50 menit a. Eksplorasi - Siswa dijelaskan garis besar materi yang akan dipelajari hari ini yaitu tentang pendudukan Jepang di Indonesia - Siswa mendengarkan penjelasan dari guru tentang kegiatan pembelajaran yang akan berlangsung sesuai panduan dalam LKS. - Siswa dibagi kedalam kelompok yang masing-masing kelompoknya beranggotakan 5 orang. b. Elaborasi - Masing-masing kelompok diberi ringkasan materi dari guru untuk dipelajari bersama dengan kelompok. - Guru membagikan LKS ke dalam setiap kelompok. - Siswa mengerjakan LKS sesuai dengan petunjuk. - Siswa di dalam kelompok melakukan diskusi dengan pendampingan guru. - Siswa dibagikan media untuk membuat peta konsep tentang pendudukan Jepang di Indonesia. - Siswa membuat peta konsep di dalam kelompok asal dengan bekerja sama. - Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil karyanya di depan kelas. c. Konfirmasi - Guru mengecek pemahaman siswa secara lisan. - Siswa bertanya jawab dengan guru mengenai materi yang belum dipahami oleh siswa. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 204
3. Penutup 50 menit - Siswa dan guru merangkum materi pelajaran yang telah dipelajari - Siswa mengumpulkan LKS untuk dikoreksi oleh guru Evaluasi
- Siswa mengerjakan lembar evaluasi secara individu. Refleksi
- Siswa bersama guru merefleksikan kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung, dengan pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut: . Bagaimana perasaanmu selama mengikuti kegiatan pembelajaran di kelas hari ini? . Apakah kamu dapat memahami dengan sungguh- sungguh materi pelajaran hari ini? - Siswa diminta untuk menggambarkan perasaannya menggunakan gambar emotikon yang disediakan oleh guru dengan cara melingkari salah satu dari banyaknya gambar emotikon yang ada. Doa penutup - Salam penutup dan doa
H. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar . Atikah, I. 2004. Pandai belajar pengetahuan sosial untuk sekolah dasar kelas 5. Bandung: CV Regina. . Rohimat, C. 2004. Belajar pengetahuan sosial dengan orientasi keterampilan sosial untuk SD kelas 5. Bandung: PT Sarana Panca Karya Nusa. . Syamsiah, S. dkk. 2008. Ilmu pengetahuan sosial untuk SD/MI kelas 5. Jakarta: Kepala Pusat perbukuan. . Yuliati, R. Dkk. 2004. Tangkas pengetahuan sosial. Bandung: PT remaja rosdakarya. . Yuliati, R & Munajat, A. 2008. Ilmu pengetahuan sosial SD dan MI kelas V. Jakarta: Kepala pusat perbukuan. 2. Media Pembelajaran . Kertas manila putih PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 205
. Pensil warna . Lembar Kerja Siswa . Rangkuman Materi
I. Penilaian 1. Penilaian Kognitif Nilai dari lembar evaluasi
Jenis soal : Tes
Teknik : Tes Tertulis
Nilai total = Perolehan skor : total skor x 100
2. Penilaian Afektif Skala Sikap Pilihan Sikap Total Nama Nilai No Bekerja sama Percaya diri Skor Siswa 4 3 2 1 4 3 2 1 1 2 3 Dst
a. Kriteria penilaan bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok: - Aktif menyumbangkan ide atau gagasan - Menerima pendapat teman - Menghargai pekerjaan teman Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari empat kriteria 2 = Terdapat satu dari empat kriteria
1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
b. Kriteria penilaian percaya diri ketika melakukan presentasi: - Suara lantang dan jelas - Rileks dan tidak tegang PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 206
- Santai dan tidak tergesa-gesa
Skor:
4 = Terdapat ketiga kriteria
3 = Terdapat dua dari tiga kriteria
2 = Terdapat satu dari tiga kriteria 1 = Tidak menunjukkan ketiga kriteria
Skor Perolehan
Kriteria ------X 100 Penilaian = Skor Maksimal
3. Penilaian Psikomotorik Lembar Observasi
Membuat Peta Konsep Total Skor Nilai No Nama Siswa 5 4 3 2 1 1 2 3 Dst
Kriteria penilaian peta konsep: - Urut - Lengkap - Jelas - Rapi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 207
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 208
Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke : 4
Nama :
Nomor urut :
1. Apa kepanjangan dari PUTERA? Jawab:
2. Sebutkan keputusan yang dihasilkan pada Kongres Pemuda II! Jawab:
3. Perlawanan Rakyat Aceh dipimpin oleh?
4. Apa yang dimaksud dengan Heiho?
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 209
Kunci Lembar Evaluasi
Satuan Tingkat Pendidikan : SD Karitas Nandan
Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelas/Semester : V / 2
Pertemuan ke – : 4
Nama :
Nomor urut :
1. Apa kepanjangan dari PUTERA? Jawab:
Pusat Tenaga Rakyat
2. Sebutkan keputusan yang dihasilkan pada Kongres Pemuda II! Jawab:
Pusat Tenaga Rakyat
3. Perlawanan Rakyat Aceh dipimpin oleh?
Teuku Abdul Jalil
4. Apa yang dimaksud dengan Heiho?
Heiho adalah pembantu prajurit, yang dibagi menjadi angkatan darat(rikugun Heiho) dan angkatan laut (kaigun Heiho).
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 210
LAMPIRAN 13 Rangkuman Materi
A. Pendudukan Belanda di Indonesia 1. Latar belakang kedatangan kaum penjajah, untuk mencari kekayaan dan kejayaan, serta menyebarkan agama Nasrani, serta mencari rempah-rempah yang merupakan kebutuhan utama bangsa Eropa 2. Kedatangan Bangsa Eropa ke Indonesia, tujuannya untuk berdagang, tetapi selanjutnya berubah menjadi menjajah. Beberapa bangsa Eropa yang pernah menjajah Indonesia yaitu, Portugis, Spanyol, Belanda dan Inggris. a. Bangsa Belanda, sampai di Indonesia tanggal 22 juni 1596, tujuan utama untuk berdagang, mula-mula belanda menunjukkan sikap bersahabat, tetapi akhirnya belanda memperlihatkan sikap serakah, kedatangan belanda tidak disambut baik dari masyarakat Indonesia. b. Lahirnya VOC(Vereenigde Oostindische Compagnie), didirikan oleh belanda pada 20 maret 1602, yang berarti Persatuan Dagang Hindia Timur. Tujuan, mencari keuntungan sebesar-besarnya dengan jalan melawan pesaing-pesaingnya, seperti Portugis, Inggris dan Spanyol. Hak monopoli VOC, 1) Membuat perjanjian dengan raja-raja 2) Menyatakan perang dan mengadakan perjanjian 3) Membuat senjata dan mendirikan benteng 4) Mencetak uang 5) Mengangkat dan memberhentikan pegawai.
Gubernur pertama VOC (Pieter both), ketika Jan Pieterszoon Coen menjadi Gubernur Jendral, pusat VOC dipindahkan dari Ambon ke Jayakarta (Jakarta) 31 mei 1619. Alasanya letak Jayakarta lebih strategis, sejak itu sikap VOC semakin kasar dan mulai menjajah Indonesia, pada abad ke-19 keadaan keuangan VOC memburuk dan mengalami kemunduran, 31 desember 1799 VOC dibubarkan.
3. Sistem Kerja Paksa dan Penarikan Pajak Saat Napoleon mengangkat Herman Willem Daendels sebagai gubernur jendral belanda di indonesia, Daendels memerintahkan rakyat Indonesia bekerja paksa tanpa upah, sehingga membuat hubungan penguasa pribumi menjadi merenggang, (Pangeran Kusumadinata dari Sumedang). Contohnya, dalam pembuatan jalan raya PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 211
dari Anyer (banten) sampai Panarukan (jawa timur), Daendels digantikan Jansen pada tahun 1811. a. Tanam Paksa(Cultuurstelsel) Mengerahkan tenaga rakyat untuk menanam tanaman yang hasilnya dapat dijual di pasaran, teh, kopi, tembakau, tebu, dan lain-lain. Aturan tanam paksa, 1) Penduduk desa diwajibkan menyediakan 1/5 tanahnya untuk dijadikan lahan tanaman. 2) Tanaman yang dipakai untuk dipakai untuk tanaman yang diwajibkan bebas pajak tanah. 3) Hasil tanaman wajib diserahkan pemerintah Hindia Belanda. 4) Kerusakan-kerusakan yang tidak dapat dicegah oleh petani menjadi tanggungan pemerintah. 5) Pekerjaan yang dilakukan untuk menanam tanaman wajib tidak boleh melebihi waktu untuk menanam padi. 6) Yang bukan petani hatus bekerja 66 hari setahun bagi pemerintah Belanda. b. Penentang Tanam Paksa Douwes Dekker dan Pendeta Van Houvel, Douwes mengecam tanam paksa melalui buku yang berjudul “Max Havelaar”(memakai nama samaran Multatuli), yang berisi penderitaan rakyat selama 31 tahun bangsa Indonesia mengalami keterbelakangan dan kebodohan. 4. Perjuangan Mengusir Penjajah Belanda Sebelum Kebangkitan Nasional a. Thomas Matulessi/ Pattimura, lahir di maluku tahun 1983, pelayaran Hongi bertujuan mengawasi setiap pulau dalam pelayaran perniagaan dan membinasakan rempah-rempah yang dianggap berlebihan. Pada 16 mei 1817 maluku menyerbu Benteng Duurstede, dalam penyerbuan itu Van den Berg mati terbunuh, kekalahan itu membuat belanda mengirim pasukan lebih banyak dipimpin laksamana Buykes, pasukan Pattimura akhirnya ditangkap. b. Tuanku Imam Bonjol, lahir di tanjung bunga tahun 1722, Imam Bonjol sebagai pemimpin kaum Paderi, belanda menggunakan siasat benteng untuk menguasai Bonjol, belanda mengeluarkan pernyataan, “Plakat Panjang” isinya: 1) Tanam paksa dengan kerja paksa bagi masyarakat Minangkabau. 2) Kepala-kelapa daerah akan digaji. 3) Belanda akan bertindak sebagai penengah apabila ada perselisihan. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 212
Tanggal 6 november 1864, Imam Bonjol wafat dan dimakamkan di Desa Pineleng, Manado. c. Pangeran Diponegoro, lahir di yogyakarta tahun 1785, pangeran Diponegoro mendapat bantuan dari Kiai Maja, Pangeran Mangkubumi dan Sentot Ali Basyah Prawiradirja, perlawanan dilakukan sejak tahun 1825-1827, belanda menggunakan siasat perang benteng stelsel yang dipimpin Jendral Van de Kock, belanda menggunakan cara licik dengan menawarkan perundingan kepada Pangeran Diponegoro, tetapi Belanda mengkhianati perjanjian tersebut, Belanda menangkap Pangeran Diponegoro, kemudian dibawa ke Semarang, lalu ke Batavia, diasingkan ke Manado, lalu dipindahkan ke Makassar, dan wafat pada tanggal 8 januari 1855. d. Pangeran Antasari, pada tahun 1859 Pangeran Antasari menyerang pos-pos pertahanan Belanda, dibantu Pangeran Hidayat, Kyai Demang Leman, Haji Hasrun, Haji Buyasin, dan Kiai Langlang, tahun 1862 Pangeran Antasari ditangkap dan dibuang di jawa, tahun 1862 Pangeran Antasari wafat dikarenakan terserang penyakit cacar. e. Perlawanan Rakyat Buleleng, terdiri dari beberapa kerajaan seperti Buleleng, Karangasem, Badung dan Gianyar. Pada tahun 1844, kapal Belanda terdampar di Pantai Buleleng dan dikenakan Hukum Tawan Karang, tetapi Belanda menolak dikenakan Hukum Tawan Karang. Dibawah pimpinan Patih Ketut Gusti Jelantik, mengadakan perlawanan habis-habisan (puputan) terhadap Belanda. Pada tahun 1849 benteng Jagaraga jatuh ditangan Belanda, sekaligus menguasai bali utara, secara bertahap akhirnya Belanda menguasai seluruh Bali. f. Perlawanan Sisingamangaraja XII (1870-1907), Belanda datang untuk menguasai wilayah Tapanuli, tahun 1904 pasukan Belanda dipimpin Kapten Cristoffel menyerang pusat pertahanan Sisingamangaraja XII, dalam serangan Sisingamangaraja XII gugur pada tanggal 17 juni 1907. g. Perlawanan Rakyat Aceh (1873-1904), muncul tokoh-tokoh dalam perlawanan, Teuku Umar(1879-1899), Panglima Polim, Teuku Cik Di Tiro, Cut Nyak Dien(1899)dan lain-lain.
B. Perjuangan Mengusir Belanda Pada Era Kebangkitan Nasional
Para Pejuang tidak lagi hanya berjuang untuk daerahnya, tetapi untuk Indonesia yang merdeka. Pergerakan menuju Indonesia merdeka telah melahirkan berbagai organisasi dan tokoh-tokoh. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 213
1. Tokoh-tokoh yang mempelopori pergerakan Nasional diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Raden Ajeng Kartini
Raden Ajeng Kartini adalah puteri dari Bupati Jepara. Dilahirkan di Mayong, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, pada tanggal 21 April 1879.
Ia adalah pelopor emansipasi wanita Indonesia. Kegemarannya adalah membaca, terutama buku-buku tentang kemajuan wanita di luar negeri sehingga ia dapat membandingkan kemajuan wanita di Indonesia dan di luar negeri. Sejak itu, timbul niat untuk mendirikan sekolah bagi kaum wanita.
Sekolah yang didirikan mengajarkan muridnya untuk menyulam, menjahit, memasak, dan keterampilan lain.
Kartini rajin mengirim surat kepada ayahnya di belanda yang berisi tentang cita- citanya bagi wanita Indonesia, suratnya dikumpulkan menjadi buku yang berjudul “habis gelap terbitlah terang”.
Ia dipanggil Yang Maha Kuasa sebelum menikmati hasil perjuangannya, pada tanggal 17 september 1904. Hari kartini diperingati pada tanggal 21 April.
b. Dewi Sartika
Dewi Sartika dilahirkan pada tanggal 4 Desember 1884 di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat. Cita-citanya sama dengan R.A Kartini yaitu memajukan wanita Indonesia. Ia senang bermain sekolah-sekolahan pada waktu kecil.
Pada tahun 1904, Dewi Sartika mendirikan sekolah khusus wanita yang disebut Sekolah Isteri. Murid-murid belajar berhitung, membaca, menulis, menjahit, menyulam, merenda, dan lain-lain. Sekolah itu mendapat perhatian dari masyarakat sehingga muridnya semakin bertambah banyak.
Pada tahun 1910, nama Sekolah Isteri diganti menjadi Sekolah Keutamaan Isteri dan mata pelajarannya bertambah. Dewi Sartika berusaha mendidik anak-anak gadis agar kelak menjadi ibu rumah tangga yang baik.
c. Ki Hajar Dewantoro
Ki Hajar Dewantara mempunyai nama asli Raden Mas Suwardi Suryaningrat.
Ia dilahirkan di Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Ia memiliki cita-cita bersama dengan Dr. Cipto Mangunkusumo dan Douwes Dekker untuk membebaskan bangsa Indonesia dari belenggu penjajah.
Pada tanggal 1912, ia mendirikan Indische Partij yang bertujuan mencapai Indonesia merdeka. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 214
Pada tanggal 3 Juli 1922 ia mendirikan Taman Siswa yang bercorak nasional. Jasanya sangat besar di bidang pendidikan, oleh karena itu ia dikenal sebagai “Bapak Pendidikan”. Semboyan Ki Hajar Dewantara dalam bidang pendidikan ialah:
“Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberikan contoh teladan yang baik)
Ing Madya Mangunkarsa (di tengah membangkitkan semangat)
Tutwuri Handayani (dari belakang memberi dorongan)”
Ki Hajar Dewantara laihir pada tanggal 2 Mei, yang diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional.
Pada masa kemerdekaan, Beliau diangkat sebagai Menteri Kebudayaan Republik Indonesia yang pertama.
Pada tanggal 28 April 1959, beliau meninggal di Yogyakarta. d. Douwes Dekker (Dr. Danudirja Setiabudi)
Douwes Dekker adalah seorang keturunan Belanda tetapi tidak mau disebut sebagai seorang Belanda.
Douwes Dekker dikenal juga dengan Dr. Danudirja Setiabudi.
Douwes Dekker lahir di Pasuruan, Jawa Timur, pada tanggal 28 Oktober 1879, dengan nama Ernest Francois Eugene Douwes Dekker.
Douwes Dekker menerbitkan harian De Ekspress, yang di dalamnya menulis berbagai kritikan terhadap pemerintah Belanda.
Douwes Dekker bersama dengan Ki Hajar Dewantara dan Cipto Mangunkusumo mendirikan Indische Partij, partai politik pertama yang lahir di Indonesia.
Setelah Indonesia merdeka, Douwes Dekker menjadi menteri dalam Kabinet Syahrir.
Ia meninggal di Bandung dan meninggal dunia pada tanggal 28 Agustus 1950, jenazahnya dimakamkan di kota Bandung. e. Haji Samanhudi
Haji Samanhudi dilahirkan di Laweyan, Solo, pada tahun 1868. Nama kecilnya adalah Sudarno Nadi.
Pada tahun 1911, terjadi persaingan tidak sehat antara pedagang Indonesia dengan pedagang Cina. Pedagang Indonesia mendapat tekanan dari Belanda, sedangkan pedagang Cina mendapat bantuan dari Belanda. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 215
Pada tahun 1911, Haji Samanhudi mendirikan Serikat dagang Islam di Solo.
Pada tanggal 10 September 1912, nama Serikat Dagang Islam diubah menjadi Serikat Islam.
Haji Samanhudi diangkat menjadi ketua Serikat Islam sampai tahun 1914, setelah itu Serikat Islam dipimpin oleh Haji Oemar Said Cokroaminoto.
Haji Samanhudi meninggal dunia pada tanggal 28 Desember 1956 di Klaten dan dimakamkan di Desa Banaran, Kecamatan Grogol, Sukoharjo, Jawa Tengah.
f. Muhammad Husni Thamrin
Muhammad Husni Thamrin adalah pahlawan pergerakan nasional yang berasal dari Betawi (Jakarta).
Muhammad Husni Thamrin dilahirkan tanggal 16 Februari 1894.
Pada tahun 1919, Muhammad Husni Thamrin diangkat menjadi anggota Dewan Kota Batavia (Jakarta).
Di dalam Dewan Kota, ia banyak menyuarakan kemajuan bagi bangsa Indonesia. Krena kemampuannya, Ia diangkat menjadi wakil walikota.
2. Organisasi Pergerakan Nasional
Pemuda-pemuda Indonesia mulai berpikir mendirikan organisasi pelajar yang modern, beberapa organisasi tersebut adalah sebagai berikut:
a. Budi Utomo Organisasi Budi Utomo didirikan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo, pada tanggal 20 mei 1908. Tujuan dari organisisi Budi Utomo adalah meningkatkan derajat dan martabat Indonesia melalui pendidikan dan pengajaran, meningkatkan ekonomi rakyat dan mempererat kehidupan sosial. Tanggal 20 Mei, diperingati sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Organisisi Budi Utomo diketuai oleh Dr. Sutomo. b. Serikat Dagang Islam (SDI) Serikat Dagang Islam didirikan oleh Haji Samanhudi, pada tahun 1911 di Solo. Anggotanya adalah para pedagang Islam di Kota Solo. Tujuan Serikat Dagang Islam adalah meningkatkan kesejahteraan bangsa dibawah panji Islam. c. Serikat Islam (SI) Serikat Dagang Islam (SDI) berubah menjadi Serikat Islam (SI) pada tahun tahun 1912. Anggotanya bukan hanya para pedagang yang beragama Islam saja, tetapi juga orang-orang Islam yang bukan pedagang. Tujuannya adalah untuk memperluas jangkauan dan ruang geraknya. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 216 d. Muhammadiyah Kyai Haji Ahmad Dahlan mendirikan perkumulan Muhammadiyah di Yogyakarta pada tanggal 18 November 1912. Muhammadiyah bergerak dibidang politik, sosial budaya. Tujuan Muhammadiyah adalah menjunjung tinggi agama islam dan hidup menurut aturan islam. Usaha-usaha Muhammadiyah adalah mendirikan sekolah-sekolah, rumah sakit- rumah sakit dan poloklinik, dan panti asuhan. Dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah mengelola sekolah-sekolah dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. e. Indische Partij Indische Partij didirikan oleh tiga serangkai, pada tanggal tanggal 25 desember 1912. Tokoh tiga serangkai yaitu: - Dr. Ernest Francois Eugene Douwes Dekker, yang dikenal dengan nama Dr. Danudirja Setiabudi - Raden Mas Suwardi Suryaningrat atau lebih dikenal dengan nama Ki Hajar Dewantoro - Dr. Cipto Mangunkusumo Tujuannya adalah membangun rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air dalam hati bangsa Indonesia. f. Perhimpunan Indonesia (PI) Perhimpunan Indonesia berdiri pada tahun 1922, yang didirikan oleh para pemuda, pelajar dan mahasiswa Indonesia yang tinggal di Belanda. Perhimpunan Indonesia diketuai oleh Muh. Hatta. Anggotanya adalah para pemuda, pelajar, dan mahasiswa yang tinggal di negeri Belanda. Tujuan dari Perhimpunan Indonesia adalah menuntut indonesia merdeka dengan melakukan propaganda melalui media cetak (majalah berjudul Hindia putra kemudian berubah menjadi Indonesia Merdeka). g. Perguruan Taman Siswa Perguruan Taman Siswa didirikan oleh Ki Hajar Dewantara, pada tanggal 2 juli 1922. Tujuannya adalah mendidik pemuda berjiwa kebangsaan yang kuat, cinta terhadap tanah air, bangsa dan kebudayaan Indonesia. Prinsip dasar dalam pelaksanaan pendidikan Indonesia hingga sekarang adalah:
“Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberikan contoh teladan yang baik)
Ing Madya Mangunkarsa (di tengah membangkitkan semangat)
Tutwuri Handayani (dari belakang memberi dorongan)”
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 217
C. Sumpah Pemuda
Sumpah Pemuda, kongres pemuda I (30 april-2 april 1926), kongres pemuda II (27 oktober 1928), menghasilkan Sumpah Pemuda, tokoh yang berperan, Wage Rudolf Supratman (pencipta Lagu Indonesia Raya), Muh. Yamin, Wongso Negoro, Kuncoro Purbopranoto, Dugondo Joyopuspito, Tirtodiningrat, dan lain-lain.
Organisasi pemuda sebelum sumpah pemuda:
Pada waktu itu rasa nasionalisme Indonesia belum merupakan hal yang jelas dan nyata seperti sekarang. Tidaklah mengherankan pada saat itu muncul organisasi yang bersifat kedaerahan. Beberapa organisasi perkumpulan pemuda yang berdiri pada waktu itu adalah:
1. Tri Koro Darmo
Didirikan pada tanggal 9 Maret 1915 di Jakarta.
Arti dari Tri Koro Darmo adalah tiga tujuan mulai, yaitu sakti, budi, dan bakti.
Organisasi ini berawal dari anak-anak pelajar sekolah menengah dari Jawa dan Madura yang bersekolah di Jakarta.
Pada tahun 1918 nama Tri Koro Darmo diubah menjadi Jong Java, sehingga anggotanya terbuka bagi seluruh pemuda yang berasal dari Pulau Jawa, termasuk Jawa Barat.
2. Jong Sumateranen (Pemuda Sumatera)
Didirikan pada tanggal 9 Desember 1917 di Jakarta
Pendirinya adalah para pemuda yang berasal dari Sumatera.
Tujuannya adalah untuk mempererat hubungan persaudaraan antara pemuda dan pelajar yang berasal dari Pulau Sumatera.
Tokoh-tokoh Jong Sumateranen ialah Mohammad Hatta, Muhammad Yamin, M. Tamsil, Bahder Johan, Assaat, Abu Hanifah, Adnan Kapau Gani, dan lain-lain.
3. Jong Minahasa
Dirikan oleh pemuda-pemuda Minahasa dari Sulawesi Utara pada tahun 1918.
Tujuannya adalah menggalang dan mempererat persatuan dan tali persaudaraan di kalangan pemuda pelajar yang berasal dari Minahasa.
4. Jong Celebes
Jong Celebes adalah organisasi pemuda yang menghimpun para pemuda dan pelajar yang berasal dari Selebes atau Pulau Sulawesi. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 218
Tujuannya adalah untuk menggalang dan mempererat persatuan dan tali persaudaraan di kalangan pemuda pelajar yang berasal dari pulau Sulawesi.
Peristiwa sumpah pemuda:
Para pemuda yang tergabung ke daam organisasi kedaerahan sangat mendambakan munculnya persatuan nasional di kalangan pemuda. Mereka menginginkan agar organisasi-organisasi kedaerahan yang ada dapat meleburkan diri menjadi satu perkumpulan atau organisasi yang bersifat nasional.
Untuk mewujudkan hal itu, pada tanggal 30 April sampai dengan 2 April 1926 diadakan Kongres Pemuda I di Jakarta, yang dihadiri oleh wakil-wakil dari organisasi pemuda seperti Jong Java, Jong Sumatera, Jong Celebes, Jong Batak, Jong Ambon, dan lain-lain. Kongres Pemuda I dipimpin oleh Muhammad Tabrani.
Kongres Pemuda I belum berhasil, kemudian dibentuk panitia untuk persiapanKongres Pemuda II pada bulan Juni tahun 1928.
Kongres Pemuda II dimulai tanggal 27 Oktober 1928, Rapat pertama diselenggarakan pada tanggal 27 Oktober 1928 di Gedung Pemuda Katholik, rapat kedua pada apukul 08.00 – 12.00 di Oost Java. Rapat ketiga diselenggarakan tanggal 28 Oktober 1928 pukul 17.30 bertempat di Gedung Sumpah Pemuda.
Tokoh sumpah pemuda: a. Wage Rudolf Supratman
Dilahirkan di Jatinegara, Jakarta, pada tanggal 9 Maret 1903.
Tampil membawakan lagu Indonesia Raya untuk pertama kalinya pada Kongres Pemuda tanggal 28 Oktober 1928. b. Muhammad Yamin
Dilahirkan tanggal 28 Agustus 1903.
Merupakan tokoh sumpah pemuda yang banyak menyumbangkan buah pikirannya dalam Kongres Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928 c. Wongso Negoro d. Kuncoro Purbranoto e. Dugondo Joyopuspito f. Tirtodiningrat
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 219
D. Pendudukan Jepang di Indonesia Tanggal 11 Januari 1942, pasukan Jepang mendarat di Tarakan, Kalimantan Timur. Tanggal 23 Januari 1942, Jepang menduduki Balikpapan, juga di Kalimantan Timur. Tanggal 14 Februari 1942, giliran Palembang jatuh ke tangan Jepang. Kota-kota yang diduduki dan dikuasai Jepang adalah kota penghasil minyak bumi. Setelah itu, perhatian Jepang diarahkan ke Pulau Jawa. Tanggal 1 Maret 1942, tentara Jepang berhasil mendarat secara serempak di tiga tempat di Pulau Jawa, yaitu di sekitar Merak dan Teluk Banten, di sekitar Eretan Wetan, dan di Desa Krangan, sebelah timur kota Pasuruan (Jawa Timur). Penyerangan Jepang ke Pulau Jawa dipimpin oleh Letnan Jenderal Hitoshi Imamura. Batavia atau Jakarta dapat diduduki dan dikuasai Jepang pada tanggal 5 maret 1942. Kedatangan Jepang Tentara Jepang di Indonesia: Kedatangan tentara Jepang yang berhasil mengalahkan Belanda semula disambut dengan tangan terbuka oleh bangsa Indonesia. Tentara Jepang berhasil menarik simpati rakyat Indonesia. Alasan Jepang menguasai Indonesia: a. Indonesia kaya akan bahan mentah seperti minyak bumi, batubara, dan lainnya. b. Indonesia kaya akan hasil pertanian dan perkebunan, seperti karet, beras, kapas, jangung, dan rempah-rempah. c. Indonesia memiliki tenaga manusia dalam jumlah yang banyak. Tenaga manusia diperlukan sebagai tenaga kerja. Ada tiga cara tentara Jepang memikat hati dan simpati rakyat Indonesia, yaitu: a. Tentara Jepang mengizinkan Bendera Merah Putih berkibar di Indonesia. b. Tentara Jepang mengizinkan rakyat Indonesia menyanyikan lagu Indonesia Raya ciptaan Wage Rudolf Supratman. c. Tentara Jepang mengizinkan penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa pergaulan sehari-hari, menggantikan bahasa Belanda. Akibat Pengerahan Tenaga Romusha oleh Jepang terhadap Penduduk Indonesia. Bangsa Jepang sangat rakus, semua hasil bumi Indonesia diambil. Para Petani, sebagai penghasil padi, tidak mempunyai beras untuk dimakan. Semua hasil padi diambil secara paksa oleh Jepang. Akibatnya, rakyat Indonesia semakin menderita. Rakyat mudah terserang penyakit seperti typus, kolera, disentri, malaria, dan lain-lain. Banyak rakyat yang mati kelaparan dan sakit yang tidak terobati. PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 220
Untuk memperlancar pencapaian tujuan dalam perang, Jepang mengerahkan tenaga rakyat Indonesia sebagai tenaga kerja. Pekerjaannya adalah seperti membuat jalan raya, jembatan, benteng pertahanan, lapangan udara, dan lain-lain. Kerja paksa jaman Jepang disebut Romusha. Tenaga kerja Romusha tidak hany dikerjakan di dalam negeri, tetapi juga di dalam negeri. Organisasi-organisasi Bentikan Jepang 1. Gerakan Tiga A, semboyan: jepang pemimpin Asia, jepang pelindung Asia, jepang cahaya Asia. didirikan 29 april 1942. 2. Organisasi Islam. Majelis Islam A’la Indonesia. Majelis Syuro Muslimin Indonesia. 3. PUTERA (Pusat Tenaga Rakyat) didirikan tahun 1943 dipimpin oleh Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, Ki Hajar Dewantoro dan K.H. Mas Mansur. tujuannya: memusatkan seluruh kekuatan rakyat Indonesia dalam membantu usaha Jepang melawan sekutu. 4. Heiho (pembantu prajurit) dibagi menjadi angkatan darat(rikugun Heiho) dan angkatan laut (kaigun Heiho). 5. PETA (pembela tanah air). Tujuannya untuk membantu jepang dalam perang melawan sekutu.
Perlawanan Rakyat terhadap Jepang
1. Perlawanan Rakyat Aceh (1942) dipimpin Teuku Abdul Jalil 2. Perlawanan Biak, Irian Jara(1943) 3. Perlawanan Pontianak (1944) 4. Perlawanan Rakyat Singaparna (1944) dipimpin K.H. Zainal Mustafa 5. Perlawanan Pemberontakan PETA di blitar (1943) dipimpin Shodanco Supriyadi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 221
LAMPIRAN 14
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 222
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 223
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 224
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 225
LAMPIRAN 15
Pembelajaran Jigsaw I pada kelas eksperimen
Siswa mengerjakan soal pretest Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajaran.
Kelompok asal Kelompok ahli
Guru membimbing kelompok secara bergantian Siswa berdiskusi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 226
Pembelajaran Jigsaw I pada kelas eksperimen
Kegiatan tanya jawab siswa dengan guru Kegiatan tanya jawab siswa dengan guru
Siswa mengerjakan evaluasi Siswa mengerjakan evaluasi
Hasil pekerjaan evaluasi siswa berupa peta konsep Kegiatan refleksi
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 227
Pembelajaran konvensional yang dilaksanakan di kelas kontrol
Siswa mengerjakan soal pretest Guru membangun suasana melalui apersepsi
Guru menyampaikan materi Siswa mengerjakan latihan
Siswa mengerjakan latihan Siswa mengerjakan latihan
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 228
LAMPIRAN 16
Tabel data hasil pretest dan posttest
Nomor urut Kelas eksperimen Kelas kontrol siswa pretest posttest pretest posttest 1 56 96 36 64 2 56 92 76 68 3 52 80 52 60 4 60 84 56 60 5 48 76 68 76 6 20 72 64 80 7 52 92 44 52 8 52 76 44 68 9 60 80 44 72 10 60 84 44 68 11 60 92 64 60 12 44 60 56 84 13 60 72 56 80 14 32 64 32 52 15 48 92 20 64 16 32 68 24 60 17 36 72 76 80 18 32 64 44 60 19 24 88 40 68 20 28 64 20 56 21 24 80 28 52 22 24 68 56 64 23 44 92 40 76 24 52 84 52 56 25 40 92 40 52 26 56 76 28 52 27 44 80 56 72 28 44 60 Jumlah 1196 2140 1304 1816 Rata-rata 44,30 79,25 46,60 64,86
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 229
LAMPIRAN 17
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 230
LAMPIRAN 18 Normalitas dan Homogentitas
Hasil Uji Normalitas
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic Df Sig. Statistic df Sig. Pretest ,164 27 ,059 ,903 27 ,016 eksperimen
Posttest ,145 27 ,152 ,939 27 ,117 eksperimen
a. Lilliefors Significance Correction
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig. Pretest ,138 28 ,186 ,966 28 ,467 kontrol
Posttest ,155 28 ,083 ,931 28 ,065 kontrol
a. Lilliefors Significance Correction
Hasil Uji Homogenitas
Test of Homogeneity of Variances Nilai
Levene Statistic df1 df2 Sig. ,281 1 53 ,598
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 231
LAMPIRAN 19
Hasil Uji T Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Sig. Interval of the (2- Mean Std. Error Difference F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper VAR Equal ,233 ,631 5,249 53 ,000 14,402 2,744 8,899 19,906 00001 variances assumed Equal 5,241 52,272 ,000 14,402 2,748 8,889 19,916 variances not assumed
Hasil Uji Beda Nilai Pretest
Independent Samples Test Levene's Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means 95% Confidence Interval of the Sig. Difference (2- Mean Std. Error F Sig. t df tailed) Difference Difference Lower Upper nilai Equal ,281 ,598 - 53 ,560 -2,27513 3,87668 - 5,50050 variances ,587 10,05076 assumed Equal - 52,304 ,559 -2,27513 3,86578 - 5,48104 variances ,589 10,03131 not assumed
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 232
LAMPIRAN 20
Statistik deskriptif
Statistics posttest_kontrol
N Valid 28 Missing 0 Mean 64,8571 Median 64,0000 Mode 60,00
Statistics posttest_eksperimen
N Valid 27 Missing 0 Mean 79,2593 Median 80,0000 Mode 92,00
Statistics pretestt_kontrol
N Valid 28 Missing 0 Mean 46,5714 Median 44,0000 Mode 44,00
Statistics pretest_eksperimen
N Valid 27 Missing 0 Mean 44,2963 Median 48,0000 Mode 60,00
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 233 LAMPIRAN 21 Nama : ...... No. absen : ...... Kelas : ......
Lembar Kerja Siswa
KELAS EKSPERIMEN
Satuan pendidikan : SD Karitas Kelas/ Semester : V / 2 Mapel : Ilmu Pengetahuan Sosial Pertemuan ke- : 1
Tujuan Pembelajaran Kognitif: - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak keberadaan VOC di Indonesia tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak penindasan kerja rodi, pajak, tanam paksa yang dilakukan Belanda tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal dua contoh perjuangan para tokoh daerah melawan penjajah Belanda di Indonesia tanpa melihat catatan.
Afektif: - Siswa dapat percaya diri dalam melaksanakan diskusi kelompok
Psikomotor: - Siswa dapat aktif dalam melaksanakan diskusi kelompok
Kegiatan 1 Petunjuk: - Masuklah ke dalam kelompok asal yang telah dibagi oleh guru! - Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari satu sub materi. Pembagian materinya adalah sebagai berikut: Siswa 1 (kertas warna merah) : Kedatangan Bangsa Belanda di Indonesia Siswa 2 (kertas warna hijau) : Kerja Paksa dan Penarikan Pajak Siswa 3 (kertas warna kuning) : Perjuangan Melawan Penjajah Belanda (2 tokoh) Siswa 4 (kertas warna biru) : Perjuangan Melawan Penjajah Belanda (3 tokoh) PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 234
Siswa 5 (kertas warna pink) : Perjuangan Melawan Penjajah Belanda (2 tokoh) - Masuklah ke dalam kelompok ahli (kelompok dengan warna kertas yang sama)! - Pelajari dan pahamilah materi tersebut bersama dengan kelompok ahli dengan berdiskusi! - Kembalilah ke dalam kelompok asal setelah selesai memahami materi bagiannya! - Jelaskan kepada temanmu dalam kelompok asal tentang apa yang kamu pahami dari sub materi yang telah dipelajari! Kegiatan 2 Petunjuk: - Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat pada kolom jawaban! - Kerjakan bersama dengan teman kelompokmu! No. Soal Jawaban 1. Tulislah dampak keberadaan VOC di ...... Indonesia! ......
2. Tulislah dampak penindasan kerja rodi, ...... pajak, tanam paksa yang ...... dilakukan Belanda! ......
3. Tulislah tiga tokoh yang berperan dalam ...... perlawanan terhadap ...... Belanda! ......
Kegiatan 3 Petunjuk: - Buatlah peta konsep tentang materi yang telah kamu pelajari! PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 235
- Kerjakan pada lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru! Nama : ...... No. absen : ...... Kelas : ......
Lembar Kerja Siswa
Satuan pendidikan : SD Karitas Kelas/ Semester : V / 2 Mapel : Ilmu Pengetahuan Sosial Pertemuan ke- : 2
Tujuan Pembelajaran Kognitif: - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga tokoh yang mempelopori kebangkitan Nasional tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga organisasi dalam pergerakan Nasional tanpa melihat catatan. Afektif: - Siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Siswa dapat percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Psikomotorik: - Siswa dapat membuat peta konsep tentang kebangkitan Nasional.
Kegiatan 1 Petunjuk: - Masuklah ke dalam kelompok asal yang telah dibagi oleh guru! - Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari satu sub materi. Pembagian materi: Bintang Merah : Dua tokoh yang mempelopori kebangkitan Nasional Bintang Hijau : Dua tokoh yang mempelopori kebangkitan Nasional Bintang Biru : Dua organisasi pergerakan Nasinal Bintang Kuning : Empat organisasi kebangkitan Nasional Bintang Ungu : Tiga organisasi kebangkitan Nasional PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 236
- Bacalah materi yang didapat, kemudian masuklah ke dalam kelompok ahli! - Pelajari dan pahamilah materi tersebut bersama dengan kelompok ahli dengan berdiskusi! - Jika sudah paham, kembalilah ke dalam kelompok asal! - Jelaskan kepada temanmu dalam kelompok asal tentang apa yang kamu pahami dari sub materi yang telah dipelajari! Kegiatan 2 Petunjuk: - Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat pada kolom jawaban! - Kerjakan bersama dengan teman kelompokmu! No. Soal Jawaban 1. Sebutkan tokoh-tokoh yang mempelopori ...... kebangkitan Nasional! ......
......
......
......
2. Sebutkan organisasi- organisasi dalam ...... pergerakan Nasional! ......
Kegiatan 3 Petunjuk: PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 237
- Buatlah peta konsep tentang materi yang telah kamu pelajari! - Kerjakan pada lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru! Nama : ...... No. absen : ...... K elas : ......
Lembar Kerja Siswa
Satuan pendidikan : SD Karitas Kelas/ Semester : V / 2 Mapel : Ilmu Pengetahuan Sosial Pertemuan ke- : 3
Tujuan Pembelajaran Kognitif: - Siswa dapat menjelaskan kedatangan Jepang di Indonesia menggunakan minimal dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat menjelaskan kegiatan Romusha di Indonesia minimal menggunakan dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat menjelaskan perlawanan rakyat terhadap Jepang minimal menggunakan dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat mengidentifikasi minimal dua organisasi bentukan Jepang tanpa melihat catatan. Afektif: - Siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Siswa dapat percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Psikomotorik: - Siswa dapat membuat peta konsep tentang pendudukan Jepang di Indonesia.
Kegiatan 1 Petunjuk: - Masuklah ke dalam kelompok asal yang telah dibagi oleh guru! - Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari satu sub materi. Pembagian materinya adalah sebagai berikut: PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 238
Siswa 1 : Organisisi pemuda sebelum Sumpah Pemuda Siswa 2 : Peristiwa Sumpah Pemuda Siswa 3 : Peran tokoh dalam Sumpah Pemuda Siswa 4 : Peranan Sumpah Pemuda dalam mempersatukan bangsa - Masuklah ke dalam kelompok ahli! - Pelajari dan pahamilah materi tersebut bersama dengan kelompok ahli dengan berdiskusi! - Kembalilah ke dalam kelompok asal setelah selesai memahami materi bagiannya! - Jelaskan kepada temanmu dalam kelompok asal tentang apa yang kamu pahami dari sub materi yang telah dipelajari!
Kegiatan 2 Petunjuk: - Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat pada kolom jawaban! - Kerjakan bersama dengan teman kelompokmu! No. Soal Jawaban 1. Sebutkan organisasi pemuda sebelum Sumpah ...... Pemuda! ......
2. Tulislah apa yang kamu ketahui tentang peristiwa ...... Sumpah Pemuda! ......
3. Tulislah peran tokoh dalam Sumpah Pemuda! ......
4. Tulislah peran Sumpah Pemuda dalam ...... mempersatukan bangsa! ......
Kegiatan 3 Petunjuk: PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 239
- Buatlah poster tentang “Sumpah Pemuda”! - Kerjakan pada lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru! Nama : ...... No. absen : ...... Kelas : ......
Lembar Kerja Siswa
Satuan pendidikan : SD Karitas Kelas/ Semester : V / 2 Mapel : Ilmu Pengetahuan Sosial Pertemuan ke- : 4
Tujuan Pembelajaran Kognitif: - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak keberadaan VOC di Indonesia tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak penindasan kerja rodi, pajak, tanam paksa yang dilakukan Belanda tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal dua contoh perjuangan para tokoh daerah melawan penjajah Belanda di Indonesia tanpa melihat catatan.
Afektif: - Siswa dapat percaya diri dalam melaksanakan diskusi kelompok
Psikomotor: - Siswa dapat aktif dalam melaksanakan diskusi kelompok
Kegiatan 1 Petunjuk: - Masuklah ke dalam kelompok asal yang telah dibagi oleh guru! - Setiap siswa bertanggung jawab untuk mempelajari satu sub materi. Pembagian materinya adalah sebagai berikut: Siswa 1 : Kedatangan Jepang ke Indonesia Siswa 2 : Romusha di Indonesia PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 240
Siswa 3 : Organisasi bentukan Jepang Siswa 4 : Perlawanan rakyat terhadap Jepang. - Masuklah ke dalam kelompok ahli! - Pelajari dan pahamilah materi tersebut bersama dengan kelompok ahli dengan berdiskusi! - Kembalilah ke dalam kelompok asal setelah selesai memahami materi bagiannya! - Jelaskan kepada temanmu dalam kelompok asal tentang apa yang kamu pahami dari sub materi yang telah dipelajari!
Kegiatan 2 Petunjuk: - Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat pada kolom jawaban! - Kerjakan bersama dengan teman kelompokmu! No. Soal Jawaban 1. Jelaskan proses masuknya Jepang ke ...... Indonesia! ......
2. Tulislah apa yang kamu ketahui tentang ...... Romusha! ......
3. Tulislah organisasi- rganisasi bentukan ...... Jepang! ......
4. Sebutkan perlawanan rakyat terhadap Jepang! ......
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 241
Kegiatan 3 Petunjuk: - Buatlah peta konsep tentang materi yang telah kamu pelajari! - Kerjakan pada lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru!
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 242
Lembar Kerja Siswa
KELAS KONTROL
Satuan pendidikan : SD Karitas Kelas/ Semester : V / 2 Mapel : Ilmu Pengetahuan Sosial Pertemuan ke- : 1
Kelompok : ...... Nama : 1...... 2...... 3...... 4...... 5...... Kelas : ......
Tujuan Pembelajaran Kognitif: - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak keberadaan VOC di Indonesia tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak penindasan kerja rodi, pajak, tanam paksa yang dilakukan Belanda tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal dua contoh perjuangan para tokoh daerah melawan penjajah Belanda di Indonesia tanpa melihat catatan.
Afektif: - Siswa dapat percaya diri dalam melaksanakan diskusi kelompok
Psikomotor: - Siswa dapat aktif dalam melaksanakan diskusi kelompok
Kegiatan 1 Petunjuk: - Pelajari dan pahamilah materi bersama dengan teman sebangkumu melalui diskusi!
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 243
Kegiatan 2 Petunjuk: - Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat pada kolom jawaban! - Kerjakan secara berpasangan dengan teman sebangku!
No. Soal Jawaban 1. Tulislah dampak keberadaan VOC di ...... Indonesia! ......
2. Tulislah dampak penindasan kerja rodi, ...... pajak, tanam paksa yang ...... dilakukan Belanda! ......
3. Tulislah tiga tokoh yang berperan dalam ...... perlawanan terhadap ...... Belanda! ......
Kegiatan 3 Petunjuk: - Buatlah peta konsep tentang materi yang telah kamu pelajari! - Kerjakan pada lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru!
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 244
Lembar Kerja Siswa
Satuan pendidikan : SD Karitas Kelas/ Semester : V / 2 Mapel : Ilmu Pengetahuan Sosial Pertemuan ke- : 2
Kelompok : ...... Nama : 1...... 2...... 3...... 4...... 5...... Kelas : ......
Tujuan Pembelajaran Kognitif: - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga tokoh yang mempelopori kebangkitan Nasional tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga organisasi dalam pergerakan Nasional tanpa melihat catatan. Afektif: - Siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Siswa dapat percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Psikomotorik: - Siswa dapat membuat peta konsep tentang kebangkitan Nasional.
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 245
Kegiatan 1 Petunjuk: - Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat pada kolom jawaban! No. Soal Jawaban 1. Sebutkan tokoh-tokoh yang mempelopori ...... kebangkitan Nasional! ......
......
2. Sebutkan organisasi- organisasi dalam ...... pergerakan Nasional! ......
Kegiatan 2 Petunjuk: - Buatlah peta konsep tentang materi yang telah kamu pelajari! - Kerjakan pada lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru!
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 246
Lembar Kerja Siswa
Satuan pendidikan : SD Karitas Kelas/ Semester : V / 2 Mapel : Ilmu Pengetahuan Sosial Pertemuan ke- : 3
Kelompok : ...... Nama : 1...... 2...... 3...... 4...... 5...... Kelas : ......
Tujuan Pembelajaran Kognitif: - Siswa dapat menjelaskan kedatangan Jepang di Indonesia menggunakan minimal dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat menjelaskan kegiatan Romusha di Indonesia minimal menggunakan dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat menjelaskan perlawanan rakyat terhadap Jepang minimal menggunakan dua kalimat dengan kata-kata sendiri. - Siswa dapat mengidentifikasi minimal dua organisasi bentukan Jepang tanpa melihat catatan. Afektif: - Siswa dapat bekerja sama dalam mengerjakan tugas kelompok. - Siswa dapat percaya diri dalam mempresentasikan hasil karya kelompoknya. Psikomotorik: - Siswa dapat membuat peta konsep tentang pendudukan Jepang di Indonesia.
Kegiatan 1 Petunjuk: - Masuklah ke dalam kelompok yang telah dibagi oleh guru! - Pelajari dan pahamilah materi bersama dengan kelompokmu melalui diskusi!
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 247
Kegiatan 2 Petunjuk: - Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat pada kolom jawaban! - Kerjakan bersama dengan teman kelompokmu! No. Soal Jawaban 1. Sebutkan organisasi pemuda sebelum Sumpah ...... Pemuda! ......
......
2. Tulislah apa yang kamu ketahui tentang peristiwa ...... Sumpah Pemuda! ......
3. Tulislah peran tokoh dalam Sumpah Pemuda! ......
4. Tulislah peran Sumpah Pemuda dalam ...... mempersatukan bangsa! ......
Kegiatan 3 Petunjuk: - Buatlah poster tentang “Sumpah Pemuda”! - Kerjakan pada lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru! PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 248
Lembar Kerja Siswa
Satuan pendidikan : SD Karitas Kelas/ Semester : V / 2 Mapel : Ilmu Pengetahuan Sosial Pertemuan ke- : 4
Kelompok : ...... Nama : 1...... 2...... 3...... 4...... 5...... Kelas : ......
Tujuan Pembelajaran Kognitif: - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak keberadaan VOC di Indonesia tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal tiga dampak penindasan kerja rodi, pajak, tanam paksa yang dilakukan Belanda tanpa melihat catatan. - Siswa dapat menjelaskan minimal dua contoh perjuangan para tokoh daerah melawan penjajah Belanda di Indonesia tanpa melihat catatan.
Afektif: - Siswa dapat percaya diri dalam melaksanakan diskusi kelompok
Psikomotor: - Siswa dapat aktif dalam melaksanakan diskusi kelompok
Kegiatan 1 Petunjuk: - Masuklah ke dalam kelompok yang telah dibagi oleh guru! - Pelajari dan pahamilah materi bersama dengan kelompokmu melalui diskusi!
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 249
Kegiatan 2 Petunjuk: - Jawablah soal-soal berikut ini dengan tepat pada kolom jawaban! - Kerjakan bersama dengan teman kelompokmu! No. Soal Jawaban 1. Jelaskan proses masuknya Jepang ke ...... Indonesia! ......
......
2. Tulislah apa yang kamu ketahui tentang ...... Romusha! ......
3. Tulislah organisasi- rganisasi bentukan ...... Jepang! ......
4. Sebutkan perlawanan rakyat terhadap Jepang! ......
Kegiatan 3 Petunjuk: - Buatlah peta konsep tentang materi yang telah kamu pelajari! - Kerjakan pada lembar kerja yang telah disiapkan oleh guru! PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 250
LAMPIRAN 22
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 251
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 252
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 253
PLAGIATPLAGIAT MERUPAKAN MERUPAKAN TINDAKAN TINDAKAN TIDAK TIDAK TERPUJI TERPUJI 254
LAMPIRAN 23
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Novia Catur Wiji Asih merupakan anak keempat dari empat bersaudara. Lahir di
Kebumen, pada tanggal 20 November 1992. Pendidikan awal dimulai dari TK Dharma
Wanita, dan pada tahun 1998 menjadi siswa di SD Negeri Grujugan. Pada tahun 2004 resmi
menjadi siswa di SMP Negeri 1 Klirong, dan melanjutkan ke SMA
Negeri 1 Pejagoan mulai pada tahun ajaran 2007/2008.
Ketika SMP penulis pernah mengikuti kegiatan OSIS yaitu
sebagai Polisi Keamanan Sekolah (PKS) di SMP Negeri 1 Klirong.
Penulis gemar mengikuti organisasi dimanapun ia tinggal. Penulis juga
aktif mengikuti kegiatan pramuka yang ada di sekolah sebagai ekstrkurikuler wajib. Di bangku SMA, penulis pernah menjadi pasukan pengibar bendera merah putih (Paskibra) pada upacara peringatan kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus
2007 di kecamatan Pejagoan, Kebumen, Jawa Tengah.
Tahun 2010 Penulis telah selesai menempuh pendidikan di SMA. Penulis memilih kuliah di bidang pendidikan dan mengambil jurusan PGSD di Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta. Penulis terinspirasi dengan Ayah dan Ibunya yang keduanya berprofesi sebagai seorang guru SD. Penulis memiliki cita-cita menjadi seorang guru sejak dari kecil. Semenjak duduk di bangku sekolah dasar, sudah timbul keinginan jika kelak dewasa akan menjadi seorang guru.