Wolbachia, Persembahan UGM Untuk Perangi DBD

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Wolbachia, Persembahan UGM Untuk Perangi DBD Wolbachia, Persembahan UGM untuk Perangi DBD Jumlah penderita DBD pada periode Januari-Desember 2015 mencapai 943 orang, sedangkan pada pertengahan tahun 2016 kejadian DBD sudah mencapai 623 orang. Melihat wabah ini, Universitas Gadjah Mada melakukan pengembangan penelitian untuk Wolbachia, nyamuk yang resisten terhadap perkembangan virus dari Nyamuk Aides Aegypti. Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan penyakit endemik yang mematikan dan mengancam di Indonesia. Bahkan, Indonesia masih menempati peringkat kedua setelah negara Brazil untuk kasus DBD. Di Indonesia dengue ringan muncul pada tahun 1799. Perkembangan demam berdarah menjadi sangat pesat memasuki tahun 1968. Tahun 1968, tercatat hanya 2 dari 29 provinsi di Indonesia yang dilaporkan terjangkit demam berdarah, yakni Surabaya dan Jakarta. Saat ini penyebaran demam berdarah sudah hampir di seluruh provinsi di Indonesia. Letusan penyakit yang besar terjadi di Indonesia pada tahun 1988 dengan jumlah kasus 47.573 dengan korban meninggal mencapai 1.527. Dinas Kesehatan Kota Yogya mencatat jumlah penderita DBD pada periode Januari-Desember 2015 mencapai 943 orang, sedangkan pada pertengahan tahun 2016 kejadian DBD sudah mencapai 623 orang. Sejak tahun 1973 Universitas Gadjah Mada sudah turut serta memerangi dengue yang dibuka oleh dr. Sutaryo. Penelitian mengenai dengue beliau tekuni selama 15 tahun hingga membuahkan master piece disertasi pada tahun 1991 berjudul Arti Diagnostik dan Sifat Imunologik pada Infeksi Dengue. Sebelumnya dr. Sutaryo telah mengumumkan nama Limfosit Plasma Biru (LPB) pada Kongres Nasional Ilmu Kesehatan Anak ke IV di Yogyakarta tahun 1978. Saat ini pengabdian atas dengue beliau lanjutkan dalam keseharian sebagai dokter di Rumah Sakit Universitas Gadjah Mada sekaligus staff pengajar di Universitas Gadjah Mada. Pelepasan Nyamuk Aedes Aegypti di Kota Yogya (Sumber: fk.ugm.ac.id) Pusat Kedokteran Tropis, Fakultas Kedokteran UGM melanjutkan serangkaian penelitian mengenai dengue melalui pengembangan penelitian untuk Wolbachia, nyamuk yang resisten terhadap perkembangan virus dari Nyamuk Aides Aegypti. Hal ini sebagai bentuk penyelarasan visi misi Fakultas Kedokteran UGM, yakni meningkat kesehatan masyarakat. Inovasi penelitian Wolbachia dipimpin langsung oleh Wakil Dekan III Bidang Penelitian, Pengabdian kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Kedokteran UGM, Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D., bersama dengan tim Eliminate Dengue Project (EDP- Yogyakarta) yang bekerjasama dengan Yayasan Tahija. Diawali pada tahun 2011, penelitian ini dilakukan di Monash University Australia. Masa percobaan melalui penyebaran nyamuk Wolbachia dewasa pertama kali dilakukan di Kabupaten Sleman pada tahun 2014. Kegiatan ini disusul dengan penyebaran telur nyamuk ber-Wolbachia di Kabupaten Bantul. Hasil evaluasi percobaan menghasilkan serangkaian temuan yang pada dasarnya terbukti mampu menekan perkembangan virus DBD dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti. Hal ini ditinjau dari laporan jumlah penderita DBD yang mengalami penurunan. Tidak hanya itu, harapan Menristek terhadap hasil penelitian Wolbachia agar dapat dinikmati dan bermanfaat bagi masyarakat Indonesia terjawab pada tahun 2017. Kota Yogya, resmi mengasuh Wolbachia pada Agustus 2017. Peletakan perdana 6.000-an ember telur nyamuk Aedes Aegypti di Kota Yogya sudah dimulai pada 31 Agustus 2016 di Museum Sasana Wiratama Diponegoro, Tegalrejo, Yogyakarta. Peletakan perdana ini turut dihadiri Dirjen Riset dan Pengembangan (Risbang) Kemenristekdikti, Dr. Muhammad Dimyati, Wakil Gubernur DIY, Pakualaman X, Kepala Dinas Kesehatan Kota Yogyakarta, dr. Vita Yulia dan Yaya-san Tahija, Dr. Sjakon Tahija serta masyarakat Kota Yogya. Ber-bagai dukungan tidak hanya datang dari level nasional, namun juga internastional. Model pengendalian DBD melalui Wolbachia mendapatkan rekomendasi oleh WHO (Badan Kesehatan Dunia) pada Maret 2016. Ketekunan Prof. dr. Adi Utarini, M.Sc., MPH., Ph.D. membawanya meraih penghargaan Habibie Award pada November 2019. .
Recommended publications
  • Ytoitia£(Ut\ Saptorini, MA KATA PENGANTAR
    LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR PENGEMBANGAN MUSEUM SONOBUDOYO MENUJU MUSEUM BERSTANDAR INTERNASIONAL CITRA SONOBUDOYO SEBAGAI MUSEUM YANG REKREATIF DIDUKUNG OLEH PENATAAN RUANG PAMER DALAM DAN LUAR BANGUNAN DEVELOPMENT OF SONOBUDOYO MUSEUM INTO AN INTERNATIONAL CLASS MUSEUM SONOBUDOYO'S IMAGE AS A RECREATIVE MUSEUM SUPPORTED BY ARRANGEMENT OF EXHIBITION SPACES INSIDE AND OUTSIDE Disusun oleh : ASA KENANGA (03512120) Yogyakarta, September 2007 Menyetujui, Dosen Pemblmbing, lr. Munichy B. Edrees, M.A Ketua Jurusan, Teknik Arsitektur Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan 10nhf^ttas Islam Indonesia mm Sj^it VmM>^iilliil: ?ytoitia£(ut\ Saptorini, MA KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan untuk Allah SWT, atas segala limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Tugas Akhir yang berjudul "PENGEMBANGAN MUSEUM SONOBUDOYO MENUJU MUSEUM BERSTANDAR INTERNASIONAL" dengan penekanan pada "Citra Sonobudoyo Sebagai Museum yang Rekreatif Didukung oleh Penataan Ruang Pamer Dalam Dan Luar Bangunan" yang merupakan desain alternatif dari proyek pemerintah yang bertujuan untuk mengangkat potensi pariwisata di Yogyakarta. Dimana belum optimalnya kualitas pengelolaan museum dengan standar internasional yaitu sebagai wadah pelestarian, penelitian, komunikasi, pendidikan dan rekreasi. Atas tersusunnya Tugas Akhir ini, penulis dengan segala kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih, kepada : • Allah SWT. Sang pencipta yang selalu menemani disetiap langkah hidupku, dengan karunia, hidayah, serta segala keajaiban yang diberikan kepada ku. • Ibu Ir. Hastuti Saptorini, MA selaku Ketua Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Universitas Islam Indonesia. • Bapak Ir. Munichy B. Edrees, M.Arch sebagai dosen pembimbing yang telah membantu menyelesaikan tugas akhir ini. • Bapak Ir. Muhammad Iftironi, MLA selaku dosen penguji atas segala masukannya. • Pak Diah, bu Eni dan staf Museum Sonobudoyo yang telah membantu dalam pencarian data.
    [Show full text]
  • Memoirs from Our Six-Month Training in India We Can!
    Vol. 7 No. 2 | August 2014 Inauguration of Wadah Community Centers: Kampung Beting Remaja & Cibodas, Lembang Memoirs from our Six-Month Training in India We Can! Wadah Bridges India and Nepal 2 | August 2014 | Editorial FOUNDER Anie Djojohadikusumo 2 Message from the Founder BOARD OF ADVISERS Janti Notowidigdo 3 Dewi Djarot Tuti Mashuri 4 Dear Friends and Readers, Yekti Suradji We are once again so proud to bring you the CHAIRPERSON 6 latest edition of our Newsletter. Retnaning Tyas 10 We hope that this edition will again give you SECRETARY all, our friends, additional insights and clearer Paula Stella Nova Landowero picture on the progress of our activities. Our 13 tasks at hand are so enormous that we know TREASURER that it may take a lifetime and even forever to J. Cecilia Parengkuan 16 accomplish them all. But, we also know that Lilik Djohan with your continued support we will be able to achieve what we plan to do. We will not WADAH YOGYAKARTA be able to do it alone. Empowering women is 18 empowering communities! Educating a child CHAIRPERSON is synonymous to preparing him and her to Insiwijati Prasetyaningsih 20 tomorrow’s challenges. This is where we want you to help and join us. SECRETARY Noeryati 22 A few months from now we will again be holding our Wadah Global Gathering (WGG). This will be its second staging. This time, it will be held TREASURER 26 at the majestic region of Yogyakarta, Indonesia’s former seat of govern- Bambang Purnomo Hediono ment. Yogyakarta is considered as a special region where the conver- 30 gence and presence of the different religions that are acceptable in Indo- WADAH INTERNATIONAL MOVEMENT nesia evidently co-exist.
    [Show full text]
  • Hukum Penataan Ruang Berbasis Budaya Kraton Yogyakarta (Kajian Dari Aspek Budaya Hukum)
    I., HUKUM PENATAAN RUANG BERBASIS BUDAYA KRATON YOGYAKARTA (KAJIAN DARI ASPEK BUDAYA HUKUM) OLEH :, DAMIANUS KRISMANTORO NPM. 09932002 DISERTASI PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU HUKUM PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2017 HUKUM PENATAAN RUANG BERBASIS BUDAYA KRATON YOGYAKARTA (KAJIAN DARI ASPEK BUDAYA HUKUM) Oleh : Damianus Krismantoro NPM. 09932002 DISERTASI Diajukan kepada Dewan Penguji dalam Ujian Terbuka Disertasi (Promosi Doktor) sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Doktor dalam bidang Ilmu Hukum pada Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia PROGRAM DOKTOR (S-3) ILMU HLTKUM PROGRAM PASCASARJANA FAKULTAS HUKLTM UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2017 HUKUM PENATAAN RUANG BERBASIS BUDAYA KRATON YOGYAKARTA (KAJIAN DARl ASPEK BUDAYA HUKUM) OLEH: Damianus Krismantoro NPM. 09932002 Telah Diperiksa dengan Cermat dan Dinyatakan Layak untuk Diajukan kepada Dewan Penguji Pada Sidang Terbuka Disertasi sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Hukum pada Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia ~rhd~r.Sumo, S.H., M.Si. MukminL*im kie, S.H., M.Hum. Ph.D. Co. Promotor HUKUM PENATAAN RUANG BERBASIS BUDAYA KRATON YOGYAKARTA (KAJIAN DARl ASPEK BUDAYA HUKUM) OLEH: Damianus Krismantoro NPM. 09932002 Telah Diperiksa dengan Cermat dan Dinyatakan Layak untuk Diajukan kepada Dewan Penguji Pada Sidang Terbuka Disertasi sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Bidang Ilmu Hukum pada Program Doktor (S-3) Ilmu Hukum Program Pascasarjana Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia DEWAN PENGUJI /'- Prof. Jawahir Thontowi, S.H., Ph.D. Prof. Dr. Ni'matul Huda, S.H., M.Hum. Prof. Dr. Dra.
    [Show full text]
  • UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta I
    TUGAS AKHIR PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PENGENALAN MUSEUM-MUSEUM DI D.I. YOGYAKARTA PENCIPTAAN/PERANCANGAN oleh: Mohammad Naufal Rahman NIM 1412318024 PROGRAM STUDI DESAIN KOMUNIKASI VISUAL JURUSAN DESAIN FAKULTAS SENI RUPA INSTITUT SENI INDONESIA YOGYAKARTA 2019 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta i TUGAS AKHIR PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PENGENALAN MUSEUM-MUSEUM DI D.I. YOGYAKARTA PENCIPTAAN/PERANCANGAN oleh: Mohammad Naufal Rahman NIM 1412318024 Tugas Akhir ini diajukan kepada Fakultas Seni Rupa Institut Seni Indonesia Yogyakarta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana S-1 dalam bidang Desain Komunikasi Visual 2018 UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta ii PERANCANGAN BOARD GAME UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta iii Karya ini tercipta atas rahmat dan izin Allah SWT. Karya ini dipersembahkan untuk kedua orang tua juga keluarga yang selalu mendoakan dan mendukung selama ini. UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta iv “In the cave you fear to enter, lies the treasure you seek.” – Joseph Campbell UPT Perpustakaan ISI Yogyakarta v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA Saya yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Mohammad Naufal Rahman NIM : 1412318024 Fakultas : Seni Rupa Jurusan : Desain Program Studi : Desain Komunikasi Visual Dengan ini menyatakan bahwa seluruh materi dalam skripsi saya yang berjudul PERANCANGAN BOARD GAME SEBAGAI MEDIA PENGENALAN MUSEUM-MUSEUM DI D.I. YOGYAKARTA, adalah hasil karya tulis saya sendiri dan belum pernah diajukan oleh pihak lain. Demikian pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggungjawab dan kesadaran
    [Show full text]
  • Penulis Drs. Artono, M.Hum Drs. Agus Tri Laksana, M.Hum
    Penulis Drs. Artono, M.Hum Drs. Agus Tri Laksana, M.Hum Penerbit Unesa University Press i Drs. Artono, M.Hum Drs. Agus Tri Laksana, M.Hum GEOHISTORY MASA KOLONIAL DI INDONESIA Diterbitkan Oleh UNESA UNIVERSITY PRESS Anggota IKAPI No. 060/JTI/97 Anggota APPTI No. 133/KTA/APPTI/X/2015 Kampus Unesa Ketintang Gedung C-15 Surabaya Telp. 031 – 8288598; 8280009 ext. 109 Fax. 031 – 8288598 Email : [email protected] [email protected] vi,104 hal., Illus, 15,5 x 23 ISBN : 978-602-449-481-0 copyright © 2020 Unesa University Pres All right reserved Hak cipta dilindungi oleh undang-undang dilarang mengutip atau memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini dengan cara apapun baik cetak, fotoprint, microfilm, dan sebagainya, tanpa izin tertulis dari penerbit ii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan kajian geohistory masa kolonial dengan baik. Telah ditulis tentang kajian sejarah nasional Indonesia, baik oleh sejarawan dalam maupun luar negeri, dimana membawa pandangan masing-masing mengenai peristiwa sejarah yang terjadi di Indonesia. Perkembangan nasional yang tengah dan selalu diupayakan membuat kita tidak boleh luput dan melupakan sejarah pembentukan bangsa. Hal ini penting sebagia bahan tolakan agar tidak melakukan sesuatu yang menimbulkan dampak negatif bagi Indonesia seperti yang pernah dialami pada masa lampau. Penulis berharap kajian ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan mengenai situs-situs peninggalan masa kolonial dan hubungannya dengan aspek geografis terkait.Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada asisten laboratorium rumah sejarah dan semua mahasiswa peserta mata kuliah sejarah kolonial serta ilmu bantu sejarah yang telah memberi sumbangan dalam tulisan ini.
    [Show full text]
  • Inventaris Arsip Perseorangan Guruh Sukarno Putra 1973 - 1990
    INVENTARIS ARSIP PERSEORANGAN GURUH SUKARNO PUTRA 1973 - 1990 DIREKTORAT PENGOLAHAN DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Pasal 19 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan menyatakan bahwa Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai lembaga kearsipan nasional wajib melakukan pengelolaan arsip statis yang berskala nasional agar dapat diakses dan dimanfaatkan untuk kepentingan pengguna arsip dan masyarakat secara luas. Salah satu hasil pengolahan arsip statis yang telah diselesaikan pada Tahun Anggaran 2016 adalah Inventaris Arsip Perseorangan Guruh Sukarno Putra 1973-1990. Substansi arsip yang dimuat dalam Inventaris Arsip ini terdiri dari arsip tekstual yang tercipta atas kegiatan pencipta arsip yang dalam hal ini adalah Guruh Sukarno Putra (GSP) sebagai seorang seniman dan anggota masyarakat. Dengan tersusunnya inventaris arsip ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap arsip statis Perseorangan Guruh Sukarno Putra yang tersimpan di ANRI. Kami menyadari inventaris arsip ini masih belum sempurna, namun inventaris arsip ini sudah dapat digunakan untuk mengakses arsip statis Perseorangan Guruh Sukarno Putra periode 1973- 1990 yang tersimpan di ANRI. Akhirnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan ANRI, Keluarga Besar Guruh Sukarno Putra, para anggota tim dan semua pihak yang telah membantu penyusunan inventaris arsip ini. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa membalas amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan. Amin. Jakarta, Maret 2017 Direktur Pengolahan Drs. Azmi, M.Si ii ! DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii I. PENDAHULUAN 1 A. Riwayat Hidup 1 B. Sejarah Arsip 10 C. Pertanggungjawaban Pembuatan Inventaris Arsip 12 D. Petunjuk Akses Arsip 17 1. Persyaratan Akses Arsip 17 2.
    [Show full text]
  • AGAMA DAN HAK MILIK SEBAGAI SPIRIT PERLAWANAN RAKYAT SEMESTA DALAM PERANG DIPONEGORO Faiq Tobroni Fakultas Syari'ah Dan Hukum
    Jurnal Dinamika Penelitian: Media Komunikasi Sosial Keagamaan Volume 19, Nomor 02, Desember 2019. Halaman 326-348 P-ISSN: 1412-2669; E-ISSN: 2549-4244 AGAMA DAN HAK MILIK SEBAGAI SPIRIT PERLAWANAN RAKYAT SEMESTA DALAM PERANG DIPONEGORO Faiq Tobroni Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga [email protected] Fatma Amilia Fakultas Syari’ah dan Hukum UIN Sunan Kalijaga [email protected] Abstract The causes of the Diponegoro War or the Java War often get a disproportionate reading. Amongs are the assumptions that interpret the war as Diponegoro's struggle to protect his personal interests (land security) or also the presumption that saw the war to establish an Islamic state. This assumption turned out to be very contradictory to the process of the war. In the war that occurred for five years (1825-1830 AD), it turned out that the backbone of the Diponegoro army was ordinary people (not the army of the Ngayogyakarta Palace). This fact suggests that the war was a universal people's defense consisting of several layers of society (santri, jawara, nobility, etc.). This fact undermines the assumption that the cause of war is religious exclusivism and the interests of Diponegoro's personal priperty. By conducting library research through reading the Volume 1-4 of the Diponegoro Chronicle of Manado and other relevant main works, the researcher found that the causes of the war included the struggle to defend the honor of religion and the state which was symbolized in the public interest. The religious aspect is aimed at the spirit of sub- fertilizing religious elements in the form of resistance to tyrannical actions Faiq Tobroni dan Fatma Amilia: Agama dan Hak Milik....
    [Show full text]
  • Direktori Kekayaan Dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
    Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2017 ii KATALOG DALAM TERBITAN Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Disusun oleh: Bidang Pendayagunaan dan Pelayanan. Jakarta: Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan, Kemendikbud, 2017 vii, 169 1. Direktori 2. Budaya 3. Yogyakarta i. Judul ii. PDSPK Penyusun: Dwi Winanto Hadi Bakti Utama Pengarah: Siti Sofiah Ilustrator; Bakti Utama © 2017, PDSPK Kemdikbud RI iii Kata Pengantar Alhamdulillah kami panjatkan ke hidarat Allah Subhanahu wa ta’ala karena Direktori Kekayaan dan Keragaman Budaya Provinsi Daerah Isimewa Yogyakarta telah behasil disusun. Direktori ini dilakukan untuk mengetahui kekayaan dan keragaman budaya yang terdapat di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Direktori ini menguraikan kekayaan dan keragaman budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta menurut data Balai Pelestarian Nilai Budaya (BPNB) DIY, Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) DIY, Dinas Kebudayaan Provinsi DIY, serta Dinas-Dinas Kebudayaan di Kota/ Kabupaten seluruh DIY. Direktori ini menggambarkan kekayaan budaya benda dan tak benda. Direktori ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para pihak terkait dalam rangka memberikan gambaran kekayaan dan keragaman budaya dan peningkatan kinerja kebudayaan di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ucapan terima kasih disampaikan kepada para pihak yang telah membantu sehingga Direktori ini terwujud. Kritik dan saran yang konstruktif terhadap Direktori ini diterima dengan hati terbuka. Jakarta, November 2017 Kepala Pusat, Dr. Ir. Bastari, M.A. NIP. 196607301990011001 iv DAFTAR ISI Hal Sampul Luar i Sampul Dalam ii Kata Pengantar iii Daftar Isi iv Bab I PENDAHULUAN 1 A. Pengantar 1 B.
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah Istimewa Yogyakarta Merupakan Salah Satu Kota Yang Memiliki Beragam Tempat Wi
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Daerah Istimewa Yogyakarta merupakan salah satu kota yang memiliki beragam tempat wisata menarik mulai dari wisata alam, pantai, tempat museum bersejarah dan masih banyak lagi. Kota Yogyakarta dan wilayah sekitarnya mempunyai beberapa lokasi museum yang meyimpan benda peninggalan sejarah dan budaya serta sumber ilmu pengetahuan. Seperti Museum Sonobudoyo, Museum Sasmitaloka Pangsar Soedirman, Museum Taman Siswa Dewantara Kirti Griya, Museum Sasana Wiratama P. Diponegoro, Museum Pusat Dharma Wiratama Museum Perjuangan, Museum Benteng Vredeburg Museum Biologi UGM, Museum Puro Pakualaman, Museum Bahari Museum Kereta Keraton, Museum Batik Indonesia, Museum Afandi, De Mata Trick Eye Museum dan masih banyak lagi museum-museum yang ada di Yogyakarta. Terdapat banyaknya museum yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta membuat perusahaan yang mengelola harus lebih jeli membaca keinginan pasar dan lebih tepat menerapkan komunikasi yang efektif kepada konsumennya. Salah satu faktor yang menunjang keberlangsungan sebuah perusahaan adalah komunikasi pemasaran. Sebab kebutuhan akan fungsi dan peran komunikasi pemasaran dalam kondisi bisnis yang semakin kompetitif menjadi tuntutan yang wajib dijalankan, dan perlu dilakukan berbagai macam strategi untuk mendukung usahanya. Komunikasi pemasaran adalah kegiatan yang dilakukan antara penjual dan pembeli yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan di bidang promosi serta dapat mengarahkan pertukaran kepada semua pihak. Berikut tabel data jumlah pengunjung museum di Daerah Istimewa Yogyakarta berdasarkan Buku Statistik Kepariwisataan DIY tahun 2016 Tabel 1 Data Jumlah Pengunjung Kegiatan Wisata Museum Tahun 2016 No Nama Museum Wisman Wisnus Jumlah Musium Sonobudoyo 1 5,539 24,861 30,400 Museum Sasmitaloka Pangsar 2 Soedirman 11 16,674 16,685 Museum Taman Siswa Dewantara 3 Kirti Griya - 7,295 7,295 Museum Sasana Wiratama P.
    [Show full text]
  • Strategi Pengembangan Pariwisata Edukasi Di Kota Yogyakarta
    STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA EDUKASI DI KOTA YOGYAKARTA UU No 28 tahun 2014 tentang Hak Cipta Fungsi dan sifat hak cipta Pasal 4 Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 huruf a merupakan hak eksklusif yang terdiri atas hak moral dan hak ekonomi. Pembatasan Pelindungan Pasal 26 Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Pasal 24, dan Pasal 25 tidak berlaku terhadap: i. penggunaan kutipan singkat Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait untuk pelaporan peristiwa aktual yang ditujukan hanya untuk keperluan penyediaan informasi aktual; ii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk kepentingan penelitian ilmu pengetahuan; iii. Penggandaan Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait hanya untuk keperluan pengajaran, kecuali pertunjukan dan Fonogram yang telah dilakukan Pengumuman sebagai bahan ajar; dan iv. penggunaan untuk kepentingan pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan yang memungkinkan suatu Ciptaan dan/atau produk Hak Terkait dapat digunakan tanpa izin Pelaku Pertunjukan, Produser Fonogram, atau Lembaga Penyiaran. Sanksi Pelanggaran Pasal 113 1. Setiap Orang yang dengan tanpa hak melakukan pelanggaran hak ekonomi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf i untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp100.000.000 (seratus juta rupiah). 2. Setiap Orang yang dengan tanpa hak dan/atau tanpa izin Pencipta atau pemegang Hak Cipta melakukan pelanggaran hak ekonomi Pencipta sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (1) huruf c, huruf d, huruf f, dan/atau huruf h untuk Penggunaan Secara Komersial dipidana dengan pidana penjara paling lama 3 (tiga) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).
    [Show full text]
  • HISTORIA: Jurnal Pendidik Dan Peneliti Sejarah, Vol. II, No. 2 (April 2019)
    HISTORIA: Jurnal Pendidik dan Peneliti Sejarah, Vol. II, No. 2 (April 2019) NILAI-NILAI NASIONALISME PERJUANGAN HASSAN BASRY SEBAGAI SUMBER BELAJAR SEJARAH Syaharuddin, Heru Puji Winarso, Al Hidayatullah1 1Prodi. Pendidikan Sejarah, FKIP, Universitas Lambung Mangkurat [email protected] Abstract: Indonesia is experiencing nationalism degradation with high degree of corruption from top to lowest level of government; uncontrolled natural resources exploitation; and high level of intolerance. On the other hand, history teacher inability to explore local sources as a learning media, as Hasan Basry roles in Indonesia revolution of independence in South Kalimantan, have resulted in student low understanding towards their local identity and history. Hasan Basry was a patriot in revolution of independence (1945-1949) in Lambung Mangkurat land. The proclamation of 17th May in Kandangan was Hasan Basry contribution filling with nationalism spirit that important in student character building through historical studies. It is highly transformative as a source of learning as well as inspiring public of nationalism in local context. Nationalism values of Hasan Basry also resembles in the post-war period with his initiative in the formation of Lambung Mangkurat University and his roles as its first president (rector) in 1958. Abstrak: Nasionalisme Indonesia saat ini sedang mengalami degradasi yang diantaranya ditandai dengan semakin tingginya angka korupsi baik di kalangan pejabat pusat maupun daerah; eksploitasi terhadap alam (SDA) secara massif yang berdampak terhadap kehidupan masyarakat; dan semakin tingginya sikap intoleransi yang mengarah kepada disintegrasi bangsa. Di sisi lain, kurang optimalnya kemampuan guru sejarah dalam memanfaatkan sumber-sumber lokal, seperti peran Hassan Basry dalam mempertahankan kemerdekaan di Kalimantan Selatan yang berimplikasi terhadap rendahnya pengetahuan dan pemahaman peserta didik terhadap sejarah lokalnya.
    [Show full text]
  • Perpustakaan.Uns.Ac.Id Digilib.Uns.Ac.Id Commit to User
    perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id CHAPTER IV ANALYSES A. The 19th century Pangeran Diponegoro Villain and Hero 1. The 19th century in Indonesia The powerful Dutch East India Company (Dutch - Vereenigde Oost-Indische Compagnie - VOC Indonesian land from beginning of 17th century. For two centuries these mighty, the first multinational company controlled and used different parts of Indonesian Archipelago and seized power of local rulers. Due to corruption and debt, the company declared bankruptcy and it was nationalised by Dutch republic as the Dutch East Indies. The exact date of nationalisation of this company was January 1st 1800, so Indonesia entered into the 19th century with an old new ruler. (Brown, 2003) Between 1811 and 1816 some parts of the Dutch East Indies came under a short period of British control due to some insurgencies in Europe. After that the Dutch fought several wars to establish their full control over Archipelago. In West Sumatra between 1803 and 1827 there was the first civil war between two Muslim groups, and with the intervention of the Dutch this war was over. Now it is called the Minangkabau (ethnics of west Sumatra) or Padri War (that was the name of the faction that won). Between 1859 and 1863 there was also war in southeast Kalimantan. The result was the defeat of the Banjarmasin sultan. Areas of Bali and Aceh were also rebellious and conflict there started at the end of the 19th century and finished at the beginning of the 20th century with the Dutch state becoming absolute ruler of all present areas of Indonesia.
    [Show full text]