KUMPULAN ABSTRAK JURNAL KOLEKSI E-DEPOSIT PERPUSTAKAAN NASIONAL

TEMA SEJARAH 2020

Penyusun : Hetdiana Sinaga Penyunting : Juliarti

PENDIDIKAN KARAKTER MELALUI PERMAINAN TRADISIONAL SAMBA LAKON

Yulisman Yulisman

ABSTRAK

Samba lakon adalah permainan tradisional anak-anak yang persebarannya dikenal hampir di seluruh Propinsi Sumatera Barat. Walaupun saat ini sudah jarang dimainkan namun permainan ini memiliki nilai-nilai dalam pembentukan karakter. Tulisan ini menggambarkan nilai-nilai permainan samba lakon dan eksistensinya pada saat ini. Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan wawancara dan observasi sebagai alat pengumpul data. Hasil penelitian menunjukkan permainan ini sudah jarang dimainkan dan tidak banyak anak-anak yang mengetahuinya. Sedangkan nilai-nilai pada permainan ini yaitu nilai rekreatif dan pendidikan (disiplin, sportifitas, dan kejujuran).

Kata Kunci : permainan tradisional, pendidikan karakter, nilai rekreatif, dan nilai pendidikan

Nama Jurnal : JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA; Volume : Vol 3, No 1 (2017); 734-748 DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb.v3i1.120 Link PDF : http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/120 https://edeposit-jurnal.perpusnas.go.id/public/records/692123/file/view

UPACARA TABUIK : RITUAL KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT

Refisrul Refisrul

ABSTRAK

Upacara tabuik dilaksanakan oleh masyarakat di Kota Pariaman Provinsi Sumatera Barat, setiap tahun pada tanggal 1-10 Muharam dalam rangka memperingati syahidnya Husein bin Abi Thalib (cucu nabi Muhammad) di Padang Karbela yang ditandai dengan usungan keranda tabuik sebagai simbol jasad Husein. Upacara ini bersifat klosal kerena melibatkan ribuan personil mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan dan penyelenggaraanya, mengandung unsur kepercayaan (religi) dan nilai budaya masyarakat pengembannya. Tulisan ini bertujuan mengungkapan tentang upacara tabuik pada masyarakat Pariaman dengan memperhatikan segala hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan upacara mencakup latar dan tujuan penyelenggaraan upacara (sejarah/asal usul), pelaksana teknis, peserta, waktu, tempat, perlengkapan dan persiapan, serta jalannya upacara. Penjaringan data dan informasi bertitik tolak dari metode kualitatif yang merupakan pendekatan yang lazim digunakan dalam penelitian kebudayaan. Dari sifatnya, penelitian ini berbentuk eksploratif-deskriptif yang dimaksudkan berusaha menggambarkan dan mengungkapkan sebuah realitas sosial dalam kehidupan masyarakat. Dari penyelenggaraan upacara tabuik, diketahui bahwa upacara tabuik termasuk ritual keagamaan yang mengandung kearifan lokal dan nilai budaya dari masyarakat Pariaman.

Kata Kunci : tabuik, ritual keagamaan, masyarakat Pariaman

Nama Jurnal : JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA; Volume : Vol 2, No 2 (2016); 530-550 DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb.v2i2.70 Link PDF : http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/70 https://edeposit-jurnal.perpusnas.go.id/public/records/692159/file/view

MITOS JENIS KELAMIN BAYI PADA IBU HAMIL DI MASYARAKAT MINANGKABAU

Silvia Devi

ABSTRAK

Peristiwa kehamilan pada setiap perempuan berbeda pengalamannya. Bahkan dari satu ibu saja ketika hamil anak pertama akan mengalami perbedaan dengan kehamilan anak selanjutnya. Oleh karena itu banyak mitos tanda-tanda yang ditampilkan ibu hamil dan memiliki mitos sendiri bagi masyarakat Minangkabau dalam menebak jenis kelamin bayi.Tujuan penelitian ini adalah mengetahui mitos tandatanda dan usaha yang dilakukan oleh seorang ibu hamil guna mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu.Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data dengan observasi dan wawancara dengan informan yakni tiga orang tukang urut dan lima orang perempuanyang pernah melakukan upaya mendapatkan anak berjenis kelamin tertentu. Hasil penelitian ini diketahui bahwa sebagian dari mitos tanda-tanda dan usaha yang dilakukan untuk mendapatkan anak dengan jenis kelamin tertentu diyakini kebenarannya. Namun sebagian lain tidak membuahkan hasil. Akan tetapi, hal ini tidak menyurutkan usaha dari seorang perempuan untuk mendapatkan keinginan anak dengan jenis kelamin tertentu yang didambakannya.

Kata Kunci : ibu hamil,mitos, jenis kelamin

Nama Jurnal : JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA; Volume : Vol 1, No 1 (2015); 102 - 121 DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb.v1i1.110 Link PDF : http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/110 https://edeposit-jurnal.perpusnas.go.id/public/records/692189/file/view SENI ARSITEKTUR MINANGKABAU DARI MASA KE MASA

Muhammad Husni, Olvyanda Ariesta

ABSTRAK

Semenjak masuknya Islam ke Minangkabau mulai dari zaman klasik yang bersifat tradisional hingga sekarang corak seni arsitektur Islam Minangkabau berupa dan masjid terus berkembang dengan daya tarik tersendiri sehingga menarik untuk dikaji dan diteliti. Penelitian ini mengkaji secara spesifik bentuk atau tipologi atap surau dan masjid di Minangkabau sebagai ciri khas yang paling menonjol pada arsitektur bangunan umat Islam. Penelitian ini bersifat deskriptif-komparatif dengan menggunakan sumber data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan studi kepustakaan. Populasi sampel sebagai objek studi dipilih berdasarkan kelompok corak tertentu yang dapat mewakili coraknya. Hasil yang dicapai dari penelitian ini telah menemukan corak arsitektur surau dan masjid di Minangkabau dari zaman klasik sampai sekarang terbagi ke dalam dua tipologi yaitu tipologi atap tumpang dan tipologi atap kubah. Masing-masing dari kedua tipologi itu memiliki sejumlah varian tertentu yang dipengaruhi oleh faktor peradaban Hindu, China, Islam dan Minangkabau yang bersifat estetisfilosofis.

Kata Kunci : Seni Arsitektur, Islam, Surau, Masjid, Minangkabau

Nama Jurnal : JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA; Volume : Vol 4, No 2 (2018); 1156-1176 DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb.v4i2.64 Link PDF : http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/64 https://edeposit-jurnal.perpusnas.go.id/public/records/692223/file/view KEARIFAN LOKAL DALAM UNGKAPAN TRADISIONAL: MEMBACA ULANG KARAKTERISTIK MASYARAKAT PASAMAN BARAT

Hasanadi Hasanadi

ABSTRAK

Melalui tulisan ini diketengahkan bahasan tentang karakteristik masyarakat Minangkabau di Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat, yaitu sebagai bagian dari kearifan lokal (local wisdom). Hal ini direfleksikan melalui berbagai ungkapan tradisional Minangkabau yang terdapat di daerah ini. Ungkapan tradisional dimaksud adalah : (1) Ungkapan mandapek raso kailangan; (2) Ungkapan sairiang batuka jalan sarupo balain sabuik; (3) Ungkapan jorong batakok tanun baguluang; (4) Ungkapan mamak bapisau tajam kamanakan balihia gantiang; dan (5) Ungkapan maampang ndak sampai ka subarang mandindiang ndak sampai ka langik. Dengan menggunakan pendekatan hermeneutik disimpulkan bahwa kelima ungkapan berbicara tentang berbagai karakteristik masyarakat Minangkabau di Pasaman Barat, di antaranya responsif, menghargai perbedaan, profesional, bertanggung jawab, proporsional, berpikir jauh ke depan serta toleran.

Kata Kunci : Ungkapan tradisional, karakteristik, masyarakat Pasaman Barat. Nama Jurnal : JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA; Volume : Vol 4, No 1 (2018); 1032-1047 DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb.v4i1.100 Link PDF : http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/100 https://edeposit-jurnal.perpusnas.go.id/public/records/692270/file/view

SEJARAH KOMANDEMEN SUMATERA DI PROVINSI SUMATERA BARAT (1945-1949)

Undri Undri

ABSTRAK

Tulisan ini ingin menjelaskan tentang sejarah komandamen Sumatera di Propinsi Sumatera Barat, mulai dari latarbelakang berdirinya, proses terbentuknya, perkembangan dan tentang akhir dari komandamen Sumatera tersebut. Pembentukan Komandemen Sumatera bisa dirunut dari kondisi bangsa setelah merdeka. Setelah Indonesia Merdeka 17 Agustus 1945, PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) membentuk BKR (Badan Keamanan Rakyat) sebagai bagian dari Badan Pertolongan Korban Perang. BKR bukan badan militer dan semata-mata semacam Hansip Wanra saja saat itu. Pada tanggal 5 Oktober 1945, B.K.R ini dengan maklumat Pemerintah no.6, telah ditransformasikan menjadi T.K.R (Tentara Keamanan Rakyat). Isi maklumat untuk memperkuat perasaan keamanan umum, maka diadakan satu Tentara Keamanan Rakyat. Pada tanggal 6 Oktober 1945 keluar maklumat tambahan yaitu, sebagai menteri keamanan rakyat diangkat Soeprijadi.Komandemen Sumatera pindah ke Bukitinggi beberapa hari sebelum agresi Belanda pertama. Pada waktu ini yang seharusnya komandemen yang membentuk kesatuan-kesatuan, tetapi sekarang terbalik. Devisi lebih dahlu lahir dari komandemen. Laskar-laskar lebih dahulu lahir dari komandokomando. Pada waktu agresi militer Belanda II ini markas komandemen Sumatera di Bukittinggi pernah di bom oleh Belanda ketika para anggota Komandemen Sumatera sedang rapat. Seiring dengan kondisi ini pada tanggal 21 Desember 1947 Bukittinggi dibumihanguskan. Dengan kondisi inipun basi komandamen Sumatera di pindahkan ke Rao. Komandemen memilih Rao sebagai basis mengingat letak geografisnya dan mudah berhubungan dengan Tapanuli. Dari Rao ada jalan yang menuju ke Rokan, Pasir Pangarayan dan Bagansiapiapi langsung ke Selat Malaya dan Singapura.

Kata Kunci : Komandemen Sumatera, dan Sumatera Barat.

Nama Jurnal : JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA; Volume : Vol 1, No 2 (2015); 216 - 247 DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb.v1i2.91 Link PDF : http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/91 https://edeposit-jurnal.perpusnas.go.id/public/records/692336/file/view

JEJAK AUSTRONESIA PADA MASYARAKAT DAYAK MERATUS DI KECAMATAN HAMPANG

RISSARI YAYUK

ABSTRAK

Abstrak. Semua masyarakat Dayak merupakan rumpun Austronesia. Perlu dibuktikan adanya pewarisan yang ditinggalkan oleh Proto Austronesia ini. Tujuan penelitian mendeskripsikan wujud jejak budaya penutur Austronesia pada masyarakat Dayak Meratus, Kecamatan Hampang, Kabupaten Kotabaru. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan hasil penelitianmembuktikan akan adanya pewarisan kehidupan sosial budaya dan bahasa. Kehidupan sosial budaya masyarakat Dayak Meratus Kecamatan Hampang memiliki kemiripan bentuk maupun konsep dengan Austronesia, meliputi peralatan hidup, hunian, pemenuhan kebutuhan hidup, pakaian asesoris, dan kepercayaan. Sementara itu, dari perbandingan kosakata kedua penutur menggambarkan adanya hubungan kekerabatan yang diwariskan sebesar 48%. Atau dengan kata lain bahasa Dayak Meratus Kecamatan Hampang, Provinsi Kalimantan Selatan berada dalam kategori keluarga bahasa dengan Proto Austronesia. Kesimpulan wujud jejak penutur Autronesia masa silam pada masyarakat Dayak Meratus Kecamatan Hampang ini dibuktikan dengan unsur nonlinguistik dan linguistik.

Kata kunci : Austronesia, Dayak Meratus,hampang

Nama Jurnal : JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA; Volume : Vol 5, No 2 (2019); 150-171 DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb.v5i2.34 Link PDF : http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/34 https://edeposit-jurnal.perpusnas.go.id/public/records/692369/file/view

BAHARI, SAWIT, DAN WISATA: DINAMIKA AIR BANGIS DALAM PERSPEKTIF SEJARAH SOSIAL

zusneli zubir

ABSTRAK

Nagari Air Bangis dalam lembaran sejarah, memiliki peran-terutama selama Kolonial Belanda. Sejak awal abad XIX, pemerintah kolonial Belanda mendirikan pelabuhan strategis di Air Bangis dalam upaya, untuk mengekploitir sebanyak mungkin tanaman pertanian di pedalaman Pantai Barat Sumatera.Sejak itu, Air Bangis mulai bangkit dari pelabuhan perda gangan skala kecil untuk berorientasi ekspor di luar negeri. Kegiatan ekspor juga diimbangi dengan impor, produk Air Bangis yang diimpor dariluar negeri dan didistribusikan ke pedalaman. Pada periode berikutnya, Air Bangis masih memiliki peran strategis, terutama dalam membangun struktur masyarakat. Potensi kekayaan laut tersebut, menyebabkan Air Bangis menjadi wilayah maritim surplus sekitar dua abad. Tidak hanya itu, Nagari Air Bangis juga memiliki daya tarik tersendiri bagi investor dalam dan luar negeri, terutama ketika wilayah ini mulai dihijaukan oleh sawit dan menjadi salah satu tujuan wisata bahari di Sumatera Barat. Potensi yang ada di Nagari Air Bangis, telah membawa dampak yang cukup besar pada transformasi sosial masyarakat.

Kata Kunci : sejarah, masyarakat, maritim, dan pariwisata.

Nama Junal : JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA; Volume : Vol 2, No 1 (2016); 352-371 DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb.v2i1.78 Link PDF : http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/78 https://edeposit-jurnal.perpusnas.go.id/public/records/692444/file/view UPACARA MEMBATUR : SARANA PENDIDIKAN DALAM MEMBENTUK KARAKTER PADA MASYARAKAT DAYAK HALONG

Sisva Maryadi

ABSTRAK

Kajian ini bertujuan untuk mengungkapkan upacara tradisional pada masyarakat Dayak Halong yang masih dilaksanakan sampai saat ini. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Halong, Kabupaten Balangan, Provinsi Kalimantan Selatan. Dalam tulisan ini dideskripsikan bagaimana jalannya upacara, bahan yang dipakai untuk upacara dan beberapa manfaat upacara dalam pembentukan karakter pada masyarakat Dayak Halong. Hal penting dalam pelaksanaan upacara ini adalah kepatuhan masyarakat pendukung kebudayaan tersebut maupun masyarakat luar yang tinggal di sekitar komunitas yang bersangkutan dalam mematuhi segala larangan dan pantangan yang diakibatkan dalam pelaksanaan upacara tersebut. Upacara Membatur ini adalah upacara yang dilaksanakan oleh masyarakat untuk membuatkan rumah bagi arwah leluhur yang telah meninggal. Penelitian yang dilakukan ini bersifat deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data primer dilakukan dengan teknik pengamatan dan wawancara mendalam. Informan dipilih berdasarkan metode snowball sampling sesuai dengan tujuan penelitian.

Kata Kunci : Membatur, Upacara Tradisional, Dayak Halong, Karakter

Nama Jurnal : JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA; Volume : Vol 3, No 1 (2017); 653-668 DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb.v3i1.115 Link PDF : http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/115 https://edeposit-jurnal.perpusnas.go.id/public/records/692488/file/view MIGRASI DAN INTERAKSI ANTARETNIS DI KABUPATEN PASAMAN BARAT PROVINSI SUMATERA BARAT

Undri Undri

ABSTRAK

Tulisan ini menjelaskan tentang migrasi dan interaksi antaretnisyakni Minangkabau, Mandailing, dan Jawa di daerah Pasaman Barat Provinsi Sumatera Barat. Interaksi ketiga etnis tersebut tidak terlepas dari proses migrasi. Di rantaunyaMinangkabau tersebut etnik Minangkabau sebagai penduduk asli (urang asa) menganggap dua etnis yakni Mandailing dan Jawa sebagai penduduk pendatang (urang datang). Penelitian ini mengunakan metode penelitian sejarah. Dalam metode penelitian sejarah ada empat tahapan penting yakni pertama heuristic,mencari dan menemukan sumber-sumber sejarah atau pengumpulan sumber, Kedua, kritik menilai otentik atau tidaknya suatu sumber dan seberapa jauh kredibilitas sumber. Ketiga, sintesis dari fakta yang diperoleh melalui kritik sumber atau disebut juga kredibilitas sumber, dan keempat, penyajian hasilnya dalam bentuk tertulis. Hasil penelitian yakni di daerah Pasaman Barat telah terjadi interaksi ketiga etnis tersebut. Interaksi tidak terlepas dari proses migrasi. Dari proses migrasi dan interaksi elah terjadi perkawinan campuran. Salah satu daerah yang paling menarik yakni Nagari Jambak. Sebuah daerah yang berada di Pasaman Barat dan ditempati oleh tiga etnis tersebut. Perkawinan campuran antar etnis telah terjadi di daerah tersebut, perkawinan campuran yang berbeda tentu membawa perubahan dari masing-masing etnik terutama menyangkut keyakinan dan nilai budaya yang dianut oleh masyarakat dan juga memperluas jaringan kekerabatan. Perkawinan campuran dalam masyarakat yang multienik membentuk keyakinan penduduk bahwa tidak ada lagi perbedaan antar etnik, berguna untuk menghilangkan streotype etnik yang tidak baik terhadap etnik lainnya.

Kata Kunci : Migrasi, interaksi, etnik, dan Pasaman Barat. Nama Jurnal : JURNAL PENELITIAN SEJARAH DAN BUDAYA; Volume : Vol 4, No 2 (2018); 1189-1210 DOI : https://doi.org/10.36424/jpsb.v4i2.66 Link PDF : http://jurnalbpnbsumbar.kemdikbud.go.id/index.php/penelitian/article/view/66 https://edeposit-jurnal.perpusnas.go.id/public/records/692515/file/view