60 Kekerabatan Bahasa Ambalau Dan Bahasa Buru
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
KEKERABATAN BAHASA AMBALAU DAN BAHASA BURU BERDASARKAN DAFTAR 200 KOSAKATA DASAR SWADESH: KAJIAN LEKSIKOSTATISTIK THE RELATIONSHIP OF AMBALAU AND BURU LANGUAGES BASED ON LIST OF 200 BASIC VOCATIONAL SWADESH VOCATIONAL SCHOOLS: STUDY OF LECTICOSTATISTICS Erniati Kantor Bahasa Maluku Kompleks Perkantoran LPMP Jalan Tihu Wailela, Rumah Tiga, Kota Ambon, Provinsi Maluku Telepon: (0911)349704, Faksimile (0911)349704 Abstrak Penelitian ini mengkaji hubungan kekerabatan bahasa Ambalau dan bahasa Buru. Bahasa Ambalau dituturkan oleh masyarakat yang berada di Pulau Ambalau, Kabupaten Buru Selatan. Bahasa Buru dituturkan oleh masyarakat yang berada di Kabupaten Buru. Sebelum adanya pemekaran wilayah kabupaten, kedua bahasa ini berada di kabupaten yang sama, yakni kabupaten Buru. Oleh karena itu, kekerabatan kedua bahasa ini perlu dibuktikan dengan penelitian. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode leksikostatistik yang bertujuan mendeskripsikan hubungan kekerabatan bahasa Ambalau dengan bahasa Buru melalui cara leksikostatistik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan penghitungan leksikostatistik, bahasa Ambalau dan bahasa Buru masih berkerabat sebagai rumpun/stok bahasa dengan persentase kekognatan sebesar 24,5%. Sedangkan waktu pisah kedua bahasa tersebut diperkirakan 1.407 tahun yang lalu dan berpisah pada bahasa induknya tahun 593 Masehi. Kata kunci: bahasa Ambalau, bahasa Buru, kekerabatan, leksikostatistik Abstract This study examines the kinship relationship between the Ambalau language and the Buru language. The Ambalau language is spoken by people who are on Ambalau Island, South Buru Regency. The Buru language is spoken by people in Buru Regency. Before the division of the district, these two languages were in the same district, namely Buru district. Therefore, the kinship of these two languages needs to be proven by research. This study uses a quantitative approach with the lexicostatistic method that aims to describe the relationship of the Ambalau language kinship with language through lexicostatistics. The results showed that based on the calculation of lexicostatistics, Ambalau and the Buru languages were still related as a family / language stock with a percentage of cognition of 24.5%. While the separation time of the two languages was estimated 1,407 years ago and separated from the parent language in 593 AD Keywords: Ambalau language, Buru language, kinship, lexicostatistics Gramatika, Volume VIII, Nomor 1, Januari—Juni 2020 60 1. Pendahuluan bahasa daerah tersebut. Pendokumentasian Maluku merupakan salah satu provinsi yang bahasa daerah biasanya dengan melakkan sering dijuluki provinsi dengan seribu pulau, peneltian. sebuah bahasa daerah maka perlu karena memilki jumlah pulau yang sangat dilakukan dokumentasi dalam bentuk penelitian banyak yang tersebar di Kepulauan Maluku. (Erniati, 2020). Ada beberapa faktor penyebab Menurut data Badan Pusat Statistik Nasional bergesernya bahasa daerah yang ada di Provinsi luas wilayah Provinsi Maluku 46 ribu kilometer Maluku, diantaranya bahasa daerah tersebut persegi. Dengan banyaknya pulau tersebut tidak lagi diwariskan ke generasi muda, tidak memungkinkan banyak etnis yang berdiam di diajarkan di ranah pendidikan, serta keenggana setiap pulau. Keberadaan setiap etnik pada generasi muda menggunakan bahasa daerah pulau tersebut, tentu saja memilki kebudayaan sebagai media komunikasi sehari-hari. Bahasa yang berbeda-beda pula. Salah satunya adalah daerah tidak lagi digunakan secara aktif sebagai bahasa yang digunakan pada setiap etnik bahasa pengantar komunikasi sehari-hari Bahasa merupakan salah satu piranti terutama di kalangan generasi muda. Bahasa kebudayaan yang harus dijaga kelestariannya. daerah menjadi bahasa kedua setelah bahasa Bahasa merupakan identitas suatu masyarakat Melayu Ambon. Kondisi ini berlaku bagi etnik. Bahasa merupakan alat komunikasi yang semua bahasa daerah di Provinsi Maluku. Oleh paling ampuh untuk menjembatani makna karena itu keterancaman kepunahan tidak bisa sesama penutur. dielakkan. Provinsi Maluku memiliki jumlah bahasa Menurut De Saussure (1988: 82), bahasa daerah yang besar. Data Badan Pengembangan merupakan suatu sistem tanda yang dapat dan Pembinaan Bahasa, Kementerian mengungkapkan gagasan dan ide seseorang. Pendidikan dan Kebudayaan pada buku Bahasa Oleh karena itu, dengan bahasa masyarakat dan Peta Bahasa di Indonesia (2019) dapat melakukan interaksi di lingkungannya, menunjukkan bahwa jumlah bahasa di Provinsi baik antarindividu maupun antarkelompok. Maluku sebanyak 61. Provinsi Maluku Interaksi ini terjadi bukan hanya antaretnik menempati urutan ketiga jumlah bahasa daerah yang sama, juga dengan etnis yang berbeda. terbanyak di Indonesia setelah Provinsi Papua Alwi dan Sugono (2011: 4) mengemukakan dan Provinsi Nusa Tenggara Timur. Dengan bahwa bahasa daerah yang ada di wilayah memiliki jumlah bahasa daerah yang sangat Indonesia merupakan bahasa yang dipakai banyak tersebutmenunjukkan bahwa provinsi sebagai bahasa perhubungan intradaerah atau Maluku memilki kekayaan budaya yang luar intramasyarakat selain bahasa Indonesia dan biasa. Keberagaman bahasa menunjukkan dipakai sebagai sarana pendukung sastra dan banyaknya keberagaman dan kekayaan budaya, budaya. Hal ini juga berlaku juga pada bahasa termasuk bahasa daerah. daerah yang ada di Provinsi Maluku termasuk Sebagai bagian dari kebudayaan daerah, bahasa Ambalau di Kabupaten Buru Selatan posisi dan kedudukan bahasa daerah sangat dan bahasa Buru yang ada di Kabupaten Buru penting di antara beberapa jenis kebudayaan Kedua bahasa tersebut masih digunakan daerah lainnya dari suatu kelompok masyarakat sebagai media komunikasi wilayahnya. Secara atau etnik. Bahasa daerah mengemban fungsi geografis bahasa Ambalau dan bahasa Buru sebagai alat komunikasi antarmasyarakat di berbatasan langsung. Meskipun berada di pulau daerah dan sebagai media pengembangan yang berbeda, tetapi intensitas masyrakat atau kebudayaan setiap daerah yang biasanya penutur bahasa Ambalau bertemu dengan berlangsung secara lisan. Berbagai upaya yang penutur bahasa Buru sangat tinggi. Keadaan ini terus dilakukan oleh para ahli bahasa untuk memungkinkan terjadinya bilingualisme oleh menghindari bergesernya atau punahnya bahasa kedua penutur bahasa tersebut. daerah adalah dengan pendokumentasian Erniati, Kekerabatan Bahasa Ambalau dan Bahasa Buru Berdasarkan Daftar... 61 Penelitian yang dilakukan oleh Collins misalnya bahasa Ambalau dan Kayeli (Bahasa pada tahun 1981 yang diterbitkan oleh Kantor dan Peta Bahasa di Indonesia, 2019). Bahasa Maluku (2018: 27) mengatakan bahwa Menurut Summer International of bahasa Buru dan bahasa Ambalau sekerabat Linguistics (2005:11) penutur bahasa Buru dekat dengan subkelompok Sula-Taliabu; meliputi 6.622 orang yang ada di daerah Wae semuanya merupakan anggota subcabang Sama, 9.600 orang di daerah Masarete, 14.258 Maluku Tengah Barat yang dibedakan dengan orang di daerah Rana, 500 orang di daerah subcabang Maluku Tengah Timur. Hal ini Fogi, dan 2.000 orang di Ambon. Pulau Buru setakat dengan Dyen (1978) dalam Collins bagian selatan, tenggara, dan tengah, Maluku (2018: 27) yang mengatakan bahwa bahasa Tengah, Ambon. Kelas Austronesia, Melayu- Buru tidak berkerabat erat dengan bahasa di Polenesia, Tengah-Timur. Melayu-Polenesi Pulau Seram Bagian Barat. Bahasa yang ada di Tengah, Maluku Tengah, Buru. Dialek Seram Barat berkerabat dekat dengan bahasa di Masarete (Buru Selatan), Waisama, Buru Seram Bagian Timur.Bahasa Buru dituturkan di Tengah (Rana, Wae Geren, Wae Kabo), Fogi. sepanjang pantai dan pegunungan. Bahasa Ambalau dituturkan di semua desa Selanjutanya menuurt Collins (2018: 28) yang ada di Pulau Ambalau. Pulau Ambalau bahwa bahasa Buru diturunkan dari bunyi merupakan pulau kecil dan sangat terpencil bahasa Austronesia Purba. Kajian lain juga sekitar 25 kilometer di seberang Laut Banda dilakukan oleh Sumarlam, dkk. (2018) tentang dari pesisir Pulau Buru. Penutur bahasa refleks Proto-Austronesia (PAN) ke dalam Ambelau pada tahun 1989 berkisar 5.700 orang bahasa Buru dan korespondensinya dengan (Collins,2018: 33). Collins juga menyebutkan pandangan Collins (1981). Kajian ini bahwa bahasa Ambalau memperlihatkan menggunakan pendekatan PAN top-down yang banyak inovasi lain yang membedakannya direkonstruksi oleh Blust dan Trussel tahun dengan bahasa Buru, Sula, dan Taliabu. 2015. Hasinya menunjukkan bahwa Refleks Meskipun demikian, Collins juga menjelaskan fonemik PAN ke dalam bahasa Buru bahwa berdasarkan beberapa inovasi bersama menunjukkan adanya retensi dan suara inovasi, yang tercatat, bahasa Ambalau diklasifikasikan teratur dan tidak teratur. Begitu pun dengan sebagai bahasa sekerabat dengan bahasa-bahasa bahasa Ambalau, Sumarlan, dkk (2018) Maluku Tengah Barat. Selanjutnya sama mengemukakan bahwa refleks fonemik PAN dengan bahasa-bahasa daerah lain yang ke dalam bahasa Buru menunjukkan adanya mengalami perubahan, bahasa Ambalau pun retensi dan suara inovasi, teratur dan tidak mengalami retensi dan inovasi. Hal ini teratur. membuktikan bahwa bahasa Ambalau sudah Badan Pengembangan dan Pembinaan lama terpisah dari bahasa-bahasa lain dalam Bahasa juga pernah melakukan penelitian sub cabag- Maluku Tengah Barat. (Collins, bahasa Buru. Penelitian tersebut dengan 2018: 36). mengambil daerah pengamatan di Desa Menurut Summer International of Wamlana dan Waereman, Kecamatan Fena Linguistics (2005: 9) bahasa Ambalau memiliki Leisela, Kabupaten Buru dan Desa Fogi, jumlah penutur 5.700 orang pada tahun 1989. Kecamatan Kepala Madan, Kabupaten Buru Bahasa Ambalau