Geowisata Nusantara
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
ISSN 1410-7112 Oktober 2018 Vol 16 No. 3 PARIWISATA GEOWISATA NUSANTARA PUSAT PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN KEPARIWISATAAN INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 1 WARTA EDISI INI Wacana (Ide dan Pemikiran) Penanggung Jawab 1 Apakah Geowisata Itu? Heru Purboyo Oleh: Budi Brahmantyo (Alm) Staf Redaksi 2 Geopark 4.0 Ina H Koswara Bisakah Generasi Milenial dan Industri 4.0 berin- Asad Farag tegrasi di Geopark? Revolutionary Idea- evaolu- Fithria Khairina Damanik tionary enhancement of the business model Oleh: Azwir Malaon Koordinator Edisi Fithria Khairina Damanik 3 Geopark: Taman Warisan Bumi dan Daya Tarik Geowisata yang Mendunia Tim Editorial Oleh: Siti Fadlina Yani Adriani Rikeu Rugarmika Was-Was (Isu, Otokritik, Tanggapan) Abadi Raksapati 4 Meng-geowisata-kan Rinjani: UNESCO Global Muhammad Ari Perdana Geopark Muhammad Dhaifan Akbar Oleh: Yani Adriani Desain Grafis dan Cover Warta 5 Geowisata di Tanah Gemah Ripah Loh Jinawi, Fithria Khairina Damanik Dibalik Potensi yang Butuh Eksekusi Oleh: Silvia Logo Alma Tegar Nasution 6 Geopark Piaynemo, Miniatur Surga di Raja Ampat Administrasi Oleh: Titing Kartika, Nova Riana, Rita Rosita Bambang Hermanto Riyanti Yulia 7 Reinterpretasi Geowisata Cekungan Bandung Logistik Oleh: Shandra Rama Panji Wulung Sapta Maulana dan Budi Brahmantyo (Alm.) Warta Pariwisata 8 Morfologi Manadnock Granit Indah- Daya Tarik www.p2par.itb.ac.id/warta Geowisata Lampung email: [email protected] Oleh: Rahmi Mulyasari Pusat Perencanaan dan Pengembangan Kepariwisataan (P-P2par) Wara-Wiri (Catatan Perjalanan) Institut Teknologi Bandung 9 Geotrek Dataran Tinggi Dieng Alamat: Oleh: Ersalora Lutfianti ex Gd. PAU Lt.3 Jl. Ganesha no. 10 Bandung, 40132, 10 Geowisata Belitung: Menyusuri Pantai dan tel/ fax (022) 2506285, 2534272 Pulau Batu Oleh: Siti Adelita Raif Khadijah Indonesia merupakan negara dengan kekayaan geologi yang melimpah. Letak In- 11 Menapaki Kelam-nya Kalimantan Barat donesia yang berada dipertemuan 3 lempeng Oleh: Hidayat Nur Faizi besar (Eurasia, Australia, dan Pasifik) menye- babkan potensi bencana alam yang besar, 12 Menelusuri Potensi Alam Sungai Cijulang seperti gempa bumi, tsunami, dan gunung Pangandaran meletus. Namun di balik itu semua, keunggul- Oleh: Selvi Rolencia an geologi Indonesia merupakan aset yang menjanji kan dalam pengembangan kepari- 13 Menelisik Bandung Raya Zaman Dahulu Melalui wisataan. Fenomena ini secara sederhana Situs Purbakala Karst di Bandung Barat dikenal sebagai geowisata, yang belakangan Oleh: Pradyta Febriana Rudiyanto menjadi salah satu trend baru di Indone- sia. Warta edisi ini akan membahas tentang Geowisata, juga sebagai edisi khusus untuk Foto Cover Warta mengenang Bapak Budi Brahmantyo (Alm.). Air Terjun Parangloe, Bukan hanya mantan kepala P-P2par ITB, terletak di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan dengan beliau juga salah satu ahli geowisata terbaik ketinggian sekitar 15-20 meter. Keunikan air terjun ini ada yang dipunya Indonesia. pada susunan batunya yang bertingkat dan rapi secara alami Foto: Ina H Koswara 2 1 Apakah Geowisata itu? hounds: Geology on your door- alam dan batuan, asyiknya step” di Geological Society pada menyusuri sungai dan pantai, 1996. Tom Hose yang diikuti atau mendaki perbukitan, di kawan-kawan geologiawan samping pekerjaan utamanya lainnya di Eropa jelas-jelas mencatat semua data geologi mendasarkan geowisata ber- basis kepada geologi. Newsome Tetapi untuk konsumsi umum, (2005) dari Australia dalam mungkin dapat diperkirakan bukunya Geotourism, memakai bahwa kegiatan geowisa- Oleh: dua komponen geologi, yaitu ta mulai berkembang sejak Budi Brahmantyo (Alm.) bentuk dan proses sebagai maraknya para turis beransel Kepala P-P2par ITB periode 2008- komponen utama dalam geo- (back-pack tourists) pada 1980- 2011, Januari - April 2018) wisata. Dalam konsep New- an. Sebagai perbandingan, satu Diterbitkan kembali dari Buku some, sisi kotak ketiga adalah makalah yang ditulis oleh Jane Geowisata Koridor Bali- Nusa James 1993 di sebuah konferensi Tenggara oleh Budi Brahmantyo, sisi wisatanya dengan meman- faatkan seluruh aspek dua bertema “Memasyarakatkan P-P2Par ITB (dengan layout yang Ilmu Kebumian” di Southamp- disesuaikan) sisi geologi lainnya (form and process). ton, Inggris, misalnya, masih eowisata (geotourism) menggunakan istilah pariwisata adalah kosakata yang Apakah wisata yang berkaitan geologis (geological tourism) Grelatif baru dalam dengan kebumian baru dirintis alih-alih geotourism (Brah- kepariwisataan Indonesia. sejak tahun 1990-an itu? Tentu mantyo, 2006). saja tidak. Sejak para ilmuwan Dalam penelusuran saya, istilah Eropa, diikuti Australia, berpi- geotourism muncul sekitar menjelajah berbagai tempat di atas Bumi ini, terutama di jak pada geologi sebagai basis pertengahan 1990-an. Orang geowisata, tetapi Amerika pertama yang aktif memperke- Abad ke-18, para ahli geologi sudah terbiasa menggabung- Serikat sedikit lain. Dengan nalkan istilah itu diperkirakan dukungan Yayasan National adalah seorang ahli Geologi kan bussiness and leisure seca ra bersamaan. Dalam ekskursi Geographic yang sudah sangat dari Buckinghamshire Chilterns mapan dan terpandang, University di Inggris bernama geologi ke lapangan, rombo- ngan geologiawan telah terbia- Asosiasi Industri Perjalanan Tom Hose, melalui satu maka- Amerika TIA mendefinisikan lah berjudul “Geotourism, or sa menikmati indahnya peman- dangan, keunikan bentang geowisata sebagai suatu wisata can tourists become casual rock yang memperkenalkan dan 3 Atas: Selama ada batuan tersingkap, di sanalah geowisata berlangsung, bahkan di kawasan galian tambang sekali pun. Hal inilah yang membedakan jauh geowisata dengan eko- wisata. Bawah: Diagram geowisata yang mengandalkan proses dan bentukan geologi yang dikemas dalam kepariwisataan (menurut Dowling dan Newsome, 2006). mengembangkan karakteristik geogra- fis objek daya tarik wisata, termasuk lingkungan, budaya, estetika, pusaka, dan masyarakatnya. Maka, di AS, geowisata identik dengan wisata alam dan budaya. Indonesia sendiri lebih cenderung mengikuti versi Eropa dan Australia (Brahmantyo, 2006). Antara Geowisata dan Ekowisata Jika di AS geowisata identik dengan eko- wisata, di belahan benua lain, geo wisata ditempatkan sebagian bagian dari wisata alam minat khusus yang prinsip-prinsipnya mengikuti kaidah-kaidah ekowisata. Geowisata sebagai bagian dari ekowisa- ta bagaimana pun harus tunduk pada 4 prinsip-prinsip berwisata yang merupakan keharusan. berwawasan lingkungan dan Indonesia, berkelanjutan sesuai Kesepaka- tan Quebec 2002. Surga Geowisata Pertemuan Puncak Ekowisata Indonesia adalah negara yang Sedunia yang diselenggarakan posisinya di atas Bumi berada di Quebec, Kanada, pada akhir pada wilayah yang sangat Mei 2002 itu memuat kesepa- unik. Ia berada di antara dua ka tan bahwa pelaksanaan lautan dan dua benua be- ekowisata yang memanfaatkan sar. Dengan posisi demikian objek kawasan alami yang menjadikan Indonesia yang relatif belum terganggu dan merupakan negara kepulauan umumnya dilindungi, harus yang luas dan besar – dengan menjadi alat konservasi dan lebih dari 13.000 pulau tersebar pembangunan berkelanjutan di sepanjang garis khatulisti- wa – berada pada pengaruh bagi masyarakat setempat. Gunung Tambora yang bersejarah dengan letusan iklim yang khas. Secara umum dahsyatnya pada 1815 terlihat dari pantai berair Kesepakatan Quebec 2002 dikenal dua musim besar yaitu jernih Pulau Satonda, ujung barat laut Semenan- untuk ekowisata ini diturunkan musim kemarau antara Mei jung Pekat, Sumbawa, NTB. sebagai kaidah pengembangan hingga September, dan mu- Foto oleh Ina H Koswata wisata alam alternatif yang sim penghujan antara Okto- Indonesia terjepit di antara tiga harus bercorak mendukung ber hingga April. Walaupun lempeng Bumi raksasa. Dari konservasi alam, bersifat demikian, pada beberapa arah selatan, Lempeng Samu- edukatif dan memberi penge- wilayah, misalnya di Kepulauan dera India-Australia bergerak tahuan bagi wisatawannya, Maluku, mempunyai kondisi ke arah utara mendesak Lem- memberi manfaat ekonomi iklim yang justru berkebalikan peng Eurasia dan tersubduksi dan budaya bagi masyarakat dengan kondisi iklim umum di di bawahnya. Dari sisi timur, setempat secara berkelanjutan, Indonesia. Lempeng Pasifik mendorong dan kecil dampak negatifnya ke arah barat dan berinterak- pada lingkungan. Dalam konteks geowisata nan- tinya, pengaruh iklim bagaima- si dengan Lempeng Eurasia. Ekowisata, termasuk geo- na pun akan berkelindan Sebagian besar Lempeng wi sa ta, harus melibatkan dengan aktivitas geowisata. Pasifik menunjam di sisi timur masyarakat setempat bukan Beberapa aktivitas geowisata Lempeng Eurasia, sebagian lagi sebagai objek, tetapi misalnya bahkan sangat tergantung ke- bertabrakan dengan Lempeng sebagai pemandu ataupun pada cuaca, misalnya penyelu- India-Australia di Papua. pelaku utama pengadaan suran sungai bawah tanah di Kondisi tektonik itu menyebab- fasilitas yang sesuai dengan wilayah karst, pendakian ke kan dua hal yang sangat luar kaidah-kaidah lingkungan. Di puncak-puncak gunung di atas biasa terhadap Kepulauan In- lain pihak, harus ada tenaga ketinggian 2.000 m, penelusu- donesia. Di satu sisi memberikan ahli yang tidak hanya bertin- ran sungai, atau bahkan pada berkah dengan pembentukan dak sebagai pemandu, tetapi kegiatan geowisata biasa mineral-mineral logam melalui sebagai interpreter yang akan saat jalur geowisata merayapi penerobosan magma dan memberikan wawasan ilmu lereng. Dalam kombinasinya terbentuknya cekungan-ceku- pengetahuan tentang objek dengan batuan, lereng morfo- ngan sedimen yang membawa ekowisata. Di balik itu semua,