BAB III KONDISI SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT SEKITAR MAKAM (SUNAN GUNUNG JATI)

A. Kondisi Desa 1. Sejarah Desa Astana Gunungjati termasuk wilayah negeri/daerah Singapura, merupakan bawahan kerajaan Pajajaran yang berada di tepi Pelabuhan Muara Jati yang ramai dikunjungi pedagang asing. Selain letaknya strategis bagi perniagaan, penguasa Muara jati yaitu Ki Gede Surasijaga dan syahbandarnya Ki Gede Tapa atau Ki Junjunan Jati bersikap toleran terhadap setiap pedagang asing.1 Pada sekitar tahun 1420 M datang rombongan pedagang dari Bagdat yang dipimpin oleh Syekh Idlofi Mahdi.Mereka memohon diperkenankan menetap di perkampungan Muara Jati dengan alasan supaya dekat dengan pasar di Kampung Pasambangan di sekitar Gunungjati untuk memperlancar perdagangan. Oleh Ki Surawijaya mereka diijinkan menetap di perkampungan tersebut. Sejak itulah disamping berdagang mereka giat berdakwah mengajak masyarakat mengenal ajaran Islam dengan cara bijaksana dan penuh hikmat. Syekh Idlofi Mahdi sering menyendiri di gua di puncak Gunungjati Karena itulah maka para santrinya di pangguron Gunungjati memanggilnya “Syekh Dzatul Kahfi” artinya sesepuh yang mendiami gua.Selain sebutan itu, masyarakat Pasambangan menyebutnya “Syekh Nur Jati” yang artinya sesepuh yang menyinari atau mensyiarkan Gunungjati. Syekh Idlofi Mahdi atau Syekh Dzatul Kahfi atau Syekh Nur Jati senatiasa menasehati setiap yang akan meninggalkan pangguron dengan kata “settana” yang artniya peguh teguh semua pelajaran yang diperoleh dari paguron Islam Gunungjati jangan sampai lepas. Namun karena pada akhirnya Gunungjati digunakan untuk pemakaman, terutama

1 Wawancara dengan Ahmad, juru kunci Makam pada tanggal 1 Januari 2016

56

57

makam Syekh Dzatul Kahfi, maka penduduk Jawa Barat yang sebagian besar berbahasa sunda sebutan settana diganti menjadi “ASTANA” yang artinya kuburan.

2. Sejarah Pembangunan Desa

Tabel: 3.1 Sejarah Pembangunan Desa

Tahun Kejadian yang baik Kejadian yang buruk (Positif) (Negatif) Suksesnya acara 2014 Terjadinya bencana banjir sedekah bumi dan nadran Infrastruktur makin 2014 baik Suksesnya rutinitas 2014 pengajian mauludan dan khitanan massal 2014 Berkurangnya gizi buruk Adanya pelatihan 2014 computer untuk anak - anak 2015 Acara haul (pesarean) Sumber: Arsip Desa 2015.

3. Kepemimpinan Desa Para Kuwu tersebut dibawah ini yang telah memimpin masyarakat desa Astana dari tahun 1890 sampai dengan sekarang sebagai berikut ;2

2 Wawancara dengan , Aparat Desa Astana Sunan Gunung jati pada tanggal 10 Januari 2016 58

Tabel: 3.2 Urutan Pejabat Kepala Desa / Kuwu Sampai dengan Tahun 2015 No. Nama Kepala Desa Tahun 1 Jailani 1890 – 1914 2 H. Drais 1915 – 1918 3 Tobas 1919 – 1939 4 Sarmadi 1940 – 1957 5 Makmun 1960 – 1981 6 Hadi 1982 – 1991 7 Makbul 1991 – 1998 8 Wahyudin 2011 – 2007 9 PJS. Juni 2007 – 2008 10 Agung P 2009 – 2014 11 PJS. Nuril Anwar 2015 - 2016 Sumber: Arsip Desa 2015.

4. Demografi a. Letak Geografis Gambar: 3.1 Peta Administrasi Desa Astana

Secara Administratif Desa Astana adalah salah satu dari 15 Desa di Wilayah Kecamatan Gunung Jati bagian Kabupaten Cirebon, yang mempunyai luas wilayah 104,6 Ha yang berada diketinggian laut 5 mdl. Desa Astana berbatasan dengan beberapa desa yaitu : 1) Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Gesik 2) Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Jatimerta 3) Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Jatimerta 4) Sebelah Utara berbatasan dengan Desa Wanakaya dan Desa Kalisapu. b. Topografi 59

Desa Astana merupakan desa yang berada di daerah dataran rendah pantai utara Pulau Jawa, dengan ketinggian 0 - 20 mdl diatas permukaan air laut. Sebagian besar wilayah desa adalah lahan pemukiman atau lahan darat.Desa Astana yang beriklim kemarau dan hujan yang memiliki curah hujan 50 - 70 mm/Tahun dengan suhu rata- rata 20 - 25 C. c. Hidrologi dan Klimatologi Sumber air yang ada di Desa Astana meliputi air permukaan, air tanah dan PDAM. Air permukaan berupa sungai dan air tanah berupa sumur dan pemasangan PDAM. Sedangkan untuk kebutuhan rumah tangga, masyarakat sebagian besar menggunaan air bersih dari Perusahaan Air Minum (PAM) dan sebagian yang lain dari sumur gali dan sumur pompa. d. Luas dan Sasaran Penggunaan Tanah Luas Desa seluruhnya 36,3048Ha, terdiri dari pemukiman 30,3048Ha, pemakaman/kuburan 1,67 Ha, pekarangan 2,05 Ha pekantoran 0,08 Ha dan prasarana umum 2,20 Ha. Untuk lebih jelasnya mengenai luas dan penggunaan tanah dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel: 3.3 Luas Lahan Menurut Jenis Penggunaannya

No L a h a n Luas (Ha)

1 Lahan Sawah 0

2. Lahan Darat 1. Pemukiman 30,3048

2. Pekarangan 2,0500

3. Kuburan 1,6700

4. Perkantoran 0,0800

5. Prasarana lainnya 2,200 60

Jumlah 36,3048 Sumber: Arsip Desa 2015.

5. Keadaan Sosial a. Kependudukan Penduduk Desa Astana berdasarkan data terakhir hasil Sensus Penduduk Tahun 2014 tercatat sebanyak 4998 jiwa. Untuk lebih jelasnya perkembangan penduduk dapat dilihat data tabel dibawah ini: Tabel: 3.4 Pertumbuhan Jumlah Penduduk Tahun 2014 – 2015

Jumlah Laju No. Tahun Pertumbuhan Jiwa KK

1 2013 4794 978

2 2014 4998 1452 0,5 Sumber: Arsip Desa 2014-2015. b. Indek Pembangunan Manusia (IPM) Pelaksanaan pembangunan pada saat ini menurut UNDP diukur dengan Indek Pembangunan Manusia (IPM). Indek ini akan mengukur sampai sejauhmana efektifitas pelaksanaan pembangunan. Indek tersebut merupakan rata-rata capaian IPM Desa, Kecamatan, Kabupaten sampai dengan Provinsi yang meliputi Indek Pendidikan, Indek Kesehatan dan Indek Daya Beli.

c. Kesehatan Ketersediaan prasarana dan sarana kesehatan merupakan salah satu faktor penentu untuk mewujudkan peningkatan derajat dan status kesehatan masyarakat secara berkesinambungan. Prasarana dan sarana kesehatan di Desa Astana masih relatif kurang, baik kuantitas maupun kualitasnyan bila dibanding dengan ratio 61

jumlah penduduk, yaitu kiranya masih belum memadai untuk dapat melayani kesehatan masyarakat dengan baik. Untuk lebih jelasnya Tenaga dan fasilias Kesehatan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel: 3.5 Data Prasarana dan Sarana Kesehatan

No Prasarana dan Sarana Jumlah Keterangan Kesehatan

- Prasarana Kesehatan :

1 Puskesmas -

2 Puskesmas Pembantu -

3 Balai Pengobatan 1 Alternatif

4 Praktik Dokter -

5 Rumah Bersalin -

6 Apotik -

7 Poskesdes 1

8 Polindes -

9 Posyandu 6 - Sarana Kesehatan :

1 Dokter

2 Perawat -

3 Bidan 2

4 Dukun Bersalain/Paraji -

5 Kader Posyandu 20 Sumber: Arsip Data puskemas 2015.

62

d. Pendidikan Pendidikan adalah sebuah investasi (modal) dasar pembangunan dimasa yang akan datang. Partisipasi masyarakat dalam pendidikan cukup tinggi, terbukti anak-anak usia sekolah hampir seluruhnya mengikuti jenjang pendidikan yang telah tersedia. Sarana dan Prasarana pendidikan yang ada masih perlu peningkatan, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas guna tercapainya mutu pendidikan anak didik yang lebih baik lagi. Data Sarana dan Prasarana Pendidikan baik Negeri maupun swasta, dan formal maupun non formal, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. e. Kesejahteraan Sosial Tantangan yang dihadapi dalam pembangunan kesejahteraan sosial masyarakat meliputi proses globalisasi dan industrialisasi serta krisis ekonomi dan politik yang berkepanjangan. Dampak yang dirasakan diantaranya semakin berkembangnya dan meluasnya bobot, jumlah dan kompleksitas berbagai permasalahan sosial. f. Ketenaga Kerjaan Mengenai dampak ketenagakerjaan terhadap pendapatan rumah tangga dampaknya sangat luas terhadap kemiskinan, karena kemiskinan sangat dipengaruhi oleh pendapatan rumah tangga. Mengingat sangat sempitnya lapangan pekerjaan para pencari kerja lebih memilih mencarai pekerjaan diluar daerah, seperti di dan dikota atau daerah lain baik didalam maupun diluar pulau Jawa bahkan diluar negeri sebagai TKI dan TKW. Dengan hal tersebut, permasalah ketenagakerjaan adalah sebagai berikut : 1) Jumlah pencari kerja selalu bertambah, sedangkan penyerapan tenaga kerja sangat terbatas. 2) Pencari kerja/penganggur pada umumnya ; a) Berpendidikan rendah 63

b) Keterampilan rendah g. Kebudayaan Budaya dan Seni yang berkembang di Desa Astana tidak terlepas dari budaya yang berkembang di Kabupaten Cirebon. Selain budaya lokal pengaruh budaya Arab, Eropa dan Hindu juga sangat kental sekali pada kehidupan masyarakat sehari-hari. Berbagai jenis dan bentuk ekspresi budaya diwujudkan dalam berbagai cara, diantaranya ucapaca Ngunjung, Mapag Sri, Sedekah Bumi, dan sebagainya.

Tabel: 3.6

Data Kebudayaan / Upacara Adat

No Nama Upacara Adat Keterangan

1 Sedekah Bumi Menjelang musim tanam

2 Unjung-unjungan Menjelang musim tanam

3 Peringatan Maulid Nabi

4 Nadran/Pesta Laut

Sumber: Abdi dalem makam Sunan Gunungjati 2015

h. Tempat Peribadatan Masyarakat Desa Astana sebagian besar memeluk Agama Islam, sehingga tempat peribadatan yang ada hanya Masjid, Mushola dan Langgar. Untuk lebih jelasnya data tempat peribadatan yang ada dapat dilihat pada tabel dibawah ini Tabel: 3.7 Data Tempat Peribadatan 64

No J e n i s Jumlah Keterangan

1 Masjid 1

2 Musholla 13 Sumber: Arsip Desa 2015. i. Keadaan Ekonomi 1) Pajak dan Retribusi Desa

Pajak dan Retribusi Desa di Desa Astana Tahun 2014 mengalami peningkatan bila dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya. Penerimaan pajak dan retribusi desa pada tahun 2014 sebesar Rp 20.912.345 (84 %) ,- Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini 2) Alokasi Dana Desa

Alokasi Dana Desa (ADD) adalah bantuan keuangan dari Pemerintah Kabupaten kepada Pemerintah Desa guna menunjang biaya penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan pembangunan dan pembinaan kelembagaan desa dengan mengembangkan prakarsa dan swadaya gotong royong masyarakat.

3) Sumber Penerimaan Desa Lainnya

Sumber penerimaan desa lainya dalam kurun waktu selama 3 (tiga) tahun terakhir ini dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel: 3.8 Data Sumber Penerimaan Desa Lainnya

Sumber Tahun No Penerimaan Desa 2013 2014

1 Alokasi Dana Desa 132.473.000,- 151.511.000,- (ADD) 65

2 BLM–PNPM 75.000.000,- 75.000.000,- Perkotaan

3 Ban Gub 115.000.000,- 115.000.000,-

4 SwadayaMasyarakat

5 Bantuan Pihak - - Ketiga

6 Lain-lain - -

Jumlah Sumber: Arsip Desa 2015.

4) Prasarana dan Sarana Ekonomi

Prasaran dan sarana ekonomi menjadi tulang punggung perekonomian masyarakat. Selain bergerak di bidang pertanian masyarakat desa Astana banyak juga yang bergerak dibidang usaha, seperti industri rumah tangga, perdagangan, pertukangan dan jasa lainnya.

Lembaga Perekonomian yang tumbuh dan berkembang selain Bank Pemerintah dan swasta juga KUD dan, Koperasi-koperasi Simpan Pinjam. Data Prasarana dan Sarana Ekonomi sebagimana tersebut dalam tabel dibawah ini

Tabel: 3.9 Data Prasarana dan Sarana Ekonomi Tahun 2015

No Jenis Usaha Jumlah Ket.

1. makanan 15 1 Industri 2. Kerajinan pembuatan 6 /Perusahaan tasbih 1 3. Pembuatan gula batu 1 66

4. Pengasahan batu akik 5. Pembuatan keris 21 6. Ukir kayu 7. Mebel 1 8. Konveksi pakaian 1 1 5

1. Pasar - 2 Perdagangan 2. Toko 25

a. Sarung 17

b. Warnet 27

c. Wartel 2

d. Swalayan 2

1 3 Koperasi 1. Simpan pinjam

- 4 Bank - Sumber: Arsip Desa 2015.

5) Transportasi dan Perhubungan Prasarana jalan di Desa Astana terdiri dari jalan Negara, jalan provinsi dan jalan kabupaten. Kondisi jalan pada umumnya cukup memadai baik dari sisi kuantitas maupun kualitas fisik, kecuali jalan-jalan desa masih perlu peningkatan. Data keadaan prasarana jalan/perhubungan pada saat ini dapat dilihat dalam tabel dibawah ini.

Tabel: 3.10 Keadaan Prasana Jalan/Perhubungan Tahun 2015

67

No Jenis Jalan Panjang Keadaan Ket. (Km) Baik/Rusak

1 Jalan Negara 1 Baik

2 Jalan Provinsi 1 Baik

3 Jalan Kabupaten 1 Baik

4 Jalan Desa 1 Rusak

5 Jalan Setapak 1 Rusak

6 Gang 1 Rusak Sumber: Arsip Desa 2015.

6) Telekomunikasi dan Informasi Penggunaan jaringan komunikasi di Desa Astana, khususnya sambungan telepon telah ada walaupun masih terbatas. Jumlah sambungan yang ada (konsumen) yang menggunakan jasa telepon baru mencapai 27 SST / rumah. Sedangkan yang menggunakan telepon genggam / ponsel lebih dari 2500 orang.

7) Pengairan dan Keirigasian

Desa Astana tidak memiliki jaringan irigasi dan tidak ada lahan persawahan. 8) Air Bersih Untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga sehari-hari sebagian besar masyarakat menggunakan air bersih dari PAM, sedangkan sebagian yang lain menggunakan sumur gali, sumur pompa dan air mineral. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel : 3.11 Data Pengguna Air Bersih

Tahun 2015

No. Sumber Air Jumlah unit Jumlah KK Keterangan 68

Pengguna

1 PAM 180 180

2 Sumur Gali 219 219

3 Sumur Pompa 5 5

4 Air Mineral 7 560

5 Depot Isi Ulang 2 150 Sumber: Arsip Desa 2015. 9) Energi Sebagian besar masyarakat Desa Astana sudah tersambung jaringan listrik negara (PLN). Jaringan listrik sudah masuk ke seluruh wilayah RW/RT. 10) Musim Di Desa Astana terdapat 2 (dua) musim, yaitu musim kemarau dan musim penhujan, biasanya musim kemarau terjadi mulai bulan Agustus sampai dengan bulan Nopember dan musim penghujan terjadi mulai bulan Desember sampai dengan bulan Juli. Namun pada tahun 2014 ini musim hujan dan kemarua tidak jelas, karena sepanjang tahun ini selalu turun hujan, sehingga para ahli menyebutnya dengan musim ekstrim.

B. Kondisi Pemerintahan Desa 1. Pembagian Wilayah Desa Desa Astana terbagi dalam 4 Dusun, 4 RW dan 13RT, masing- masing sebagai berikut : a. RW 01 (Blok Pekauman) terdiri dari RT 01, RT 02, RT 03 dan RT 04 b. RW 02 ( Blok Pekuncen, Blok Kaliwatu, Blok Karang tengah dan Blok sangulara) terdiri dari RT 05, RT 06, RT 07 dan RT 08 69

c. RW 03 (Blok Pedaleman dan Blok Kebuyutan) terdiri dari RT 09, RT 10 d. RW 04 (Blok Parid Selatan, Blok Parid Tengah dan Blok Parid Utara) terdiri dari RT 11, RT12, RT 13 dan RT 14 2. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Berdasarkan Perda Kabupaten Cirebon Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Desa, bahwa Pemerintahan Desa adalahPemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa (BPD) selaku penyelenggaraan urusan Pemerintahan Desa.

Pemerintah Desa terdiri dari : a. Kepala Desa / Kuwu b. Perangkat Desa

Perangkat Desa, terdiri dari Jurutulis dan Pamong Desa lainya, antara lain: 1) Sekretariat Desa, terdiri dari Kaur Umum dan Kaur Keuangan. 2) Pelaksana Teknis Lapangan, terdiri dari Kaur Pemerintahan (Kliwon), Kaur Trantib (Juragan), Kaur Ekonomi dan Pembangunan (Raksa Bumi) dan Kaur Kesra (Lebe). 3) Kepala Dusun

3. Aparatur Pemerintah Desa

Gambar: .3.2

70

Jumlah Aparatur Pemerintah Desa Astana Tahun 2015 seluruhnya sebanyak 10 (sepuluh) orang, terdiri dari 1 (satu) orang Kuwu dan 9 (sembilan) orang Perangkat Desa. Perangkat Desa terdiri dari 1 (satu) orang Sekretaris Desa 3 (tiga) orang Tenaga Sekretariat, 3 (tiga) orang Pelaksana Teknis Lapangan dan 3 (tiga) orang Bekel atau Kepala Dusun. 1. Sumber Daya Finansial Tabel: 3.12 Data Sumber Daya Finansial Tahun 2015

Jumlah No Sumber Penerimaan Keterangan (Rp)

1 Alokasi Dana Desa 151.511.000 (ADD)

2 BLM–PNPM Perkotaan 200.000.000

3 Retribusi Desa -

4 Swadaya Masyarakat 6.000.000

5 Bantuan Pihak Ketiga -

6 Lain-lain -

Jumlah Sumber: Arsip Desa 2015.

Tabel: 3.13 Data Usaha

No Jenis Jumlah Lokasi Usaha 71

Makanan 15 1

Kerajinan pembuatan tasbih 2 6

Pembuatan gula batu 3 1

4 Pengasahan batu akik 21

5 Pembuatan keris 1

6 Ukir Kayu 1

7 Mebel 1

8 Konveksi Pakaian 5

Jumlah 52

Sumber: Arsip Desa 2015.

1. Kondisi Pedagang Sekitar Makam Kompleks Masjid-Makam Sunan Gunungjati sering dikunjungi peziarah yang terus mengunjungi makam Sunan Gunungjati dengan tujuan untuk mengenang jasa dan pengabdian Sunan Gunungjati sekaligus mendoakannya. Secara tidak langsung kawasan Astana menjadi ramai karena kunjungan para peziarah atau hanya untuk rekreasi. Peziarah atau hanya untuk rekreasi tentunya memerlukan suatu jasa seperti penginapan, warung makan, rental perlengkapan ibadah, toko souvenir, dan lainnya. Untuk memudahkan para penjual jasa menjalankan pekerjaannya, muncul beberapa warung atau ruko kecil sebagai tempat menjajakan jasanya. Hal ini terjadi terus-menerus yang pada akhirnya terbentuklah permukiman seperti yang ada sekarang. Pembangunan rumah yang kurang memperhatikan aspek-aspek pola pemukiman menyebabkan daerah ini mengalami penurunan kualitas lingkungan di berbagai segi seperti pertumbuhan pedagang kaki lima disekitar makam (sekitar tahun 1985 Pengurus Masjid-Makam Sunan Gunungjati membangun kawasan ruko di 72

sepanjang jalan menuju Masjid-Makam Sunan Gunungjati). Hingga kini pedagang kaki lima yang berada di sekitar kompleks Makam-Masjid Sunan Gunungjati kian bertambah, awalnya hanya berada di area pertokoan yang telah dibuatkan oleh pengurus Makam-Masjid Sunan Gunungjati yang berada di jalan utama menuju Makam dan Masjid, namun sekarang meluas hingga jalan kampung yang ada di dalam dan membujur dari arah selatan hingga utara Makam dan Masjid. Tidak mengherankan memang, berkembangnya pedagang di sebabkan makin banyaknya peziarah dan wisatawan yang datang mengunjungi lokasi kompleks Makam-Masjid Sunan Gunungjati dari tahun ke-tahun. Serta kondisi petani yang sering gagal panen karena tanaman padinya terserang hama penyakit, memberikan inspirasi untuk mereka dengan membuka kios sederhana Sebagai pendapatan sampingan di luar kegiatan bertani.