ISLAM MELAYU DALAM PUSARAN SEJARAH Sebuah Transformasi Kebudayaan Melayu Nusantara
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Khairul Huda : Islam Melayu dalam Pusaran Sejarah..... ISLAM MELAYU DALAM PUSARAN SEJARAH Sebuah Transformasi Kebudayaan Melayu Nusantara Khairul Huda Program Pascasarjana IAIN Imam Bonjol Padang [email protected] Abstak Agama Islam masuk ke Tanah Melayu tidak dalam kekosongan budaya, melainkan kaya akan budaya-budaya nenek moyang yang sudah mendarah daging seperti warna dasar negara Indonesia. Islam kemudian mewarnai dalam setiap gerak budaya di ranah melayu. Sehingga budaya melayu pada selanjutnya sangat diwarnai oleh Islam, seperti tasawuf dan seterusnya. Kontruksi dialektis antara Islam dan Budaya Melayu inilah kemudian menjadi kebudayaan bangsa Indonesia sebagai bagian dari ekspresi Islam Nusantara. Kata kunci: Islam, Melayu, dan Budaya Pendahuluan Etnik-etnik serumpun lain pada Sebenarnya apa yang disebut orang umumnya menempati suatu daerah Melayu bukanlah suatu komunitas etnik tertentu. Tetapi orang Melayu tidak. atau sukubangsa sebagaimana dime- Mereka tinggal di beberapa wilayah yang ngerti banyak orang dewasa ini. Ia terpisah, bahkan di antaranya saling sebenarnya mirip dengan bangsa atau berjauhan. Namun di mana pun berada, kumpulan etnik-etnik serumpun yang bahasa dan agama mereka sama, Melayu menganut agama yang sama dan dan Islam. Adat istiadat mereka juga menggunakan bahasa yang sama. Ke relatif sama, karena didasarkan atas asas agama dan budaya yang sama. Karena itu dalamnya melebur pula penduduk keturunan asing seperti Arab, Persia, tidak mengherankan apabila Kemelayuan Cina dan India, disamping keturunan identik dengan Islam, dan kesusastraan dari etnik Nusantara lain. Semua itu Melayu identik pula dengan kesusastraan dapat terjadi karena selain mereka hidup Islam. Bagi mereka yang tidak lama bersama orang Melayu, karena juga mengetahui latar belakang sejarahnya memeluk agama yang sama serta fenomena ini tidak mudah dipahami. menggunakan bahasa Melayu dalam Untuk itu uraian tentang sejarahnya penuturan sehari-hari. Inilah yang sangat diperlukan. menyebabkan orang Melayu memiliki Setidak-tidaknya ada delapan keunikan tersendiri dibanding misalnya faktor yang menyebabkan orang Melayu orang Jawa atau Sunda. mengidentifikasikan diri dan 78 TOLERANSI: Media Komunikasi umat Beragama Vol. 8, No. 1, Januari – Juni 2016 Khairul Huda : Islam Melayu dalam Pusaran Sejarah..... kebudayaannya dengan Islam. Pertama, berkembangnya komunitas Islam di faktor perdagangan; Kedua, perkawinan, Nusantara. Kegiatan perdagangan dan yaitu antara pendatang Muslim dengan penyebaran Islam kemudian juga wanita pribumi pada tahap awal melibatkan penduduk pribumi, termasuk kedatangan Islam; Ketiga, faktor politik orang Melayu dan etnik-etnik pesisir lain seperti mundurnya kerajaan Hindu dan yang meleuk agama Islam. Tradisi dagang Buddha seperti Majapahit dan Sriwijaya; (merantau untuk berniaga) lantas Keempat, faktor kekosongan budaya pasca tumbuh di kalangan etnik pesisir ini. runtuhnya kerajaan Buddhis Sriwijaya di Islam dan ”Negeri” Melayu kepulauan Melayu; Kelima, hadirnya ulama sufi atau faqir bersama tariqat- Masuk dan berkembang pesatnya tariqat yang mereka pimpin; Keenam, agama Islam di Indonesia pada abad ke- pengislaman raja-raja pribumi oleh para 13–17 M memunculkan banyak ulama sufi atau ahli tasawuf; ketujuh, pendapat yang berbeda-beda bahkan dijadikannya bahasa Melayu sebagai saling bertentangan. Khususnya tentang bahasa penyebaran Islam dan bahasa darimana agama ini datang dan siapa pengantar di lembaga-lembaga yang membawanya masuk. Begitu pula pendidikan Islam; delapan, mekarnya mengenai saluran-saluran komunikasi tradisi intelektual baru di lingkungan yang digunakan sehingga memungkinkan kerajaan-kerajaan Melayu sebagai agama ini diterima secara luas oleh dampak dari maraknya perkembangan penduduk Nusantara dalam waktu yang Islam. relatif singkat. Faktor perdagangan telah sering Semula diduga bahwa yang dikemukakan. Agama Islam muncul di membawa dan memperkenalkan agama Nusantara disebabkan kehadiran ini di kawasan ini ialah pedagang- pedagang-pedagang Muslim dari negeri pedagang dari Gujarat, India. Sejak itu Arab dan Persia sejak abad ke-8 dan 9 perdagangan dipandang sebagai saluran M. Dengan ramainya kegiatan pelayaran utama bagi pesatnya perkembangan dan perdagangan yang dilakukan kaum Islam di kepulauan Nusantara. Tetapi Muslimin pada abad-abad berikutnya, penelitian lebih lanjut menunjukkan terutama dari abad ke-11 hingga abad ke- bahwa faktornya sangat kompleks. 17 M, perkembangan agama Islam ikut Sebelum berkembang pesat, Islam harus marak pula. Pada mulanya komunitas menempuh jalan yang berliku-liku dan Islam tumbuh di kota-kota pesisir yang rumit serta panjang, dan faktornya bukan merupakan pelabuhan utama atau transit hanya perdagangan semata-mata. pada zamannya. Bukti-bukti yang lebih absah Di sini tidak sedikit pedagang seperti berita-berita Arab, Persia, Turki, Muslim asing itu tinggal lama dan kawin dan teks-teks sejarah lokal memperkuat mawin dengan penduduk setempat. keterangan bahwa Islam hadir di Semua itu merupakan cikal bakal kepulauan Nusantara dibawa langsung 79 TOLERANSI: Media Komunikasi umat Beragama Vol. 8, No. 1, Januari – Juni 2016 Khairul Huda : Islam Melayu dalam Pusaran Sejarah..... dari negeri asalnya oleh pedagang- memeluk agama Islam. Dengan pedagang Arab, Persia dan Turki. munculnya kerajaan-kerajaan ini maka Gujarat dan bandar-bandar lain di India perlembagaan Islam, termasuk lembaga seperti Malabar dan Koromandel pendidikan, dapat didirikan. Semua hanyalah tempat persinggahan saja itulah yang memungkin penyebaran sebelum mereka melanjutkan pelayaran agama Islam dan transformasi budayanya ke Asia Tenggara dan Timur Jauh. dapat dilakukan. Pada abad ke-12 dan 13 M, Faktor lain bagi pesatnya disebabkan banyaknya kekacauan dan perkembangsan Islam ialah mundurnya peperangan di Timur Tengah termasuk perkembangan agama Hindu dan Perang Salib, mendorong penduduk Buddha, mengikuti surutnya kerajaan Timur Tengah semakin ramai melakukan Hindu dan Buddha yang diikuti oleh kegiatan pelayaran ke Asia Tenggara mundurnya peranan politiknya. Abad ke- (Hasan Muarif Ambary 1998; Azyumardi 13 M ketika agama Islam mulai Azra 1999). berkembang pesat di kepulauan Melayu, Faktor yang turut menentukan sebagai contoh, ditandai dengan bagi bertambah ramainya kegiatan mundurnya kerajaan Sriwijaya atau perdagangan bangsa Arab dan Persia di Swarnabhumi. Pusat imperium Buddhis Asia Tenggara ialah invasi beruntun di Nusantara ini mulai mengalami bangsa Mongol yang dipimpin oleh kemunduran disebabkan ronngrongan Jengis Khan ke atas negeri-negeri Islam dua kerajaan Hindu Jawa – Kediri dan sejak tahun 1220 M yang berakhir Singasari – disusul dengan krisis dengan jatuhnya kekhalifatan Baghdad ekonomi yang membelitnya. Seabad pada 1258 M. Peristiwa ini mendorong berikutnya negeri ini dua kali diserbu terjadinya gelombang perpindahan besar- Majapahit, sebuah imperium Hindu yang besaran kaum Muslimin ke India dan ke mulai bangkit di Jawa Timur. Serbuan Asia Tenggara. Bersama mereka hadir terakhir pada penghujung abad ke-14 M pula sejumlah besar faqir dan sufi menyebabkan negeri itu hancur dan pengembara dengan pengikut tariqat tamat riwayatnya (Wolter 1970). yang mereka pimpin (John 1961; Ismail Mundurnya kerajaan Sriwijaya L. Faruqi 1992). menyebabkan daerah-daerah taklukannya Kepulauan Melayu merupakan melepaskan diri dan muncul menjadi gerbang masuk terdepan bagi pelayaran kerajaan-kerajaan kecil yang merdeka. Di ke timur. Karena itu tidak heran jika antaranya ialah Lamuri, Aru, Pedir, kerajaan-kerajaan Islam awal seperti Samalangga dan Samudra di pantai Samudra Pasai (1270-1514 M) dan timur, dan Barus di pantai barat. Malaka (1400-1511 M) muncul di sini. Menjelang akhir abad ke-13 M, Kerajaan-kerajaan ini tumbuh dari kerajaan-kerajaan kecil itu berhasil pelabuhan atau bandar dagang, dan dipersatukan dan bergabung di bawah menjadi kerajaan Islam setelah rajanya imperium baru, Samudra Pasai. Setelah 80 TOLERANSI: Media Komunikasi umat Beragama Vol. 8, No. 1, Januari – Juni 2016 Khairul Huda : Islam Melayu dalam Pusaran Sejarah..... rajanya yang pertama, Meura Silu aristokratik, walaupun dipeluk juga oleh memeluk agama Islam dan berganti masyarakat di luar istana dan vihara, nama menjadi Malik al-Saleh, kerajaan ini tetapi budaya baca tulis dan tradisi berubah menjadi kerajaan Islam. Pada intelektualnya tidak meluas ke tengah tahun 1340 M Sriwijaya diserbu oleh masyarakat. Sebab pendidikan Majapahit yang menjadikan negeri itu diperuntukkan hanya untuk kaum semakin lemah dan kehilangan pamor. bangsawan. Islam hadir sebagai agama Sebaliknya Samudra Pasai, walaupun juga egaliter dan populis. Agama ini tidak digempur oleh Majapahit dan banyak mengenal sistem kasta dan kependetaan, sekali harta kerajaan itu yang dirampas, dan karenanya memungkinkan masih dapat melanjutkan eksistensinya keterlibatan segenap lapisan masyarakat sebagai bandar dagang utama di Selat dalam seluruh bidang kehidupan, Malaka. termasuk dalam pendidikan dan Pada tahun 1390 M raja terakhir intelektual. Sriwijaya, Paramesywara yang masih Lembaga pendidikan Islam sejak muda, berhasrat memulihkan kedaulatan awal dibuka untuk segenap lapisan negerinya. Lantas ia memaklumkan diri masyarakat dan golongan. Lagi pula sebagai titisan (avatara) Boddhisatwa. Ini Islam adalah agama kitab. Belajar membuat murka penguasa Majapahit. menulis dan membaca diwajibkan bagi Ibukota Sriwijaya lantas diserbu sekali seluruh pemeluknya. Demikianlah, lagi dan kali ini dihancur leburkan. dengan berkembangnya Islam membuat Bersama ratusan sanak keluarga, karib tradisi keterpelajaran