1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Uses And
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Uses and Gratification adalah teori komunikasi yang mengarah pada pendekatan manusiawi. Artinya, individu memiliki wewenang serta perana aktif dalam menggunakan media dan memilih media mana yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. Setelah individu tersebut telah menemukan media massa mana yang dapat memuaskan kebutuhannya maka hal tersebut akan terjadi terus menerus sampai titik di mana individu itu tidak merasa puas ddengan media massa tersebut lalu kemudian memilih media lainnya untuk memuaskan kebutuhannya. Teori ini pertama kali diperkenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974. (Nurudin, 2009, p.192) Seperti yang telah dikatakan di atas bahwa individu bebas dalam memilih program untuk memuaskan kebutuhan mereka. Akan tetapi tidak berhenti sampai di situ saja, ketika proses pemilihan program dengan motif serta kepuasan tersebut maka muncullah Gratification Sought (GS) yaitu kepuasan yang dicari atau yang diinginkan oleh individu dan Gratification Obtained (GO) yaitu kepuasan nyata yang didapatkan oleh individu terhadap tayangan yang telah ditontonnya (Kriyantono, 2009, p.210). Pada tanggal 24 Agustus 1962 TVRI merupakan televisi pemerintah yang pertama kali hadir di Indonesia. Kemudian stasiun stasiun televisi swasta bermunculan seperti ANTV, RCTI, MNC TV (TPI), SCTV pada tahun 1989 dan pada tahun 2000 menyusul Metro TV, Trans TV (Morissan, 2004, p.2). Stasiun stasiun televisi di Indonesia saat ini seperti TVRI, MNC TV (TPI), RCTI, SCTV, Indosiar, Trans TV, Trans 7, ANTV, Global TV, TV One, dan Metro TV saling berlomba – lomba merancang program acara yang dapat menarik perhatian dan dapat memuaskan kebutuhan individu yang menonton program acara mereka. Program yang biasanya disajikan mulai dari berita, ilm, musik, permainan, komedi, kuis, sampai sinetron (Fahmi, 1997, p.21). Salah satu stasiun televisi di tanah air yang ikut bersaing dalam menyajikan program – program yang menarik untuk disaksikan oleh penontonnya 1 Universitas Kristen Petra adalah Trans TV. PT Televisi. Trans TV sendiri dinyatakan lulus dari uji kelayakan pada Oktober 1998 dan mulai melakukan siaran resmi secara komersial pada tanggal 15 Desember 2001 pukul 19.00 yang diresmikan oleh Presiden Megawati Soekarnoputi. Trans TV sendiri sealu menyajikan tayangan dengan tampilan, gaya, serta program yang inovatif, berbeda, dan kreatif sehingga menjadi trendsetter dalam industry pertelevisian (Profil Perusahaan, 2014). Trans TV memiliki berbagai macam program unggulan yang disajikan, seperti Insert, Sketsa, Show Imah, dan YKS (Yuk Keep Smile). Pada tahun 2013 Trans TV mendapatkan penghargaan CITRA PARIWARA AWARD 2013 TV STATION of The Year. Program YKS (Yuk Keep Smile) mulai mengudara pada tanggal 31 Agustus 2013 dan live mulai tanggal 30 September 2013 di Trans TV pukul 19.30 – 23.30, program ini memiliki durasi yang panjang yaitu 4 jam. Acara variety show ini terkenal dengan “Joget Caesar” yang diiringi oleh lagu Asik – Asik Jos dan Kereta Malam, akan tetapi sekarang joget di YKS telah bertambah dengan joget Goyang Bang Jali (Denny Cagur), Oplosan, dan Simalakama. Acara ini dibawakan oleh host – host papan atas seperti Olga Syahputra, Raffi Ahmad, Denny Cagur, Wendy Cagur, Omesh, Chand Kelvin, Tara Budiman, Soimah, Adul, Billy Syahputra, dan Kiwil. Sejak Extravaganza hadir pada tanggal 5 April 2004, Trans TV mulai dikenal dengan tayangan komediya. Setelah Extravaganza, kemudian muncul Ngelenong Nyok dan Extravaganza ABG. Extravaganza sendiri merujuk pada komedi situasi seperti komedi Saturday Night Live, yang merupakan program situasi komedi yang menggunakan naskah untuk pengaturan dialog para pemainnya. Berbeda dengan “YKS”, program ini mengandalkan kekuatan improvisasi dari para pemainnya dalam membawakan acara untuk menghibur para penontonnya. Untuk penelitian ini peneliti menggunakan indikator yang lebih khusus yaitu indikator untuk variety show. Variety show adalah format acara televisi yang mengkombinasikan bebagai format seperti talk show, magazine show, game show, music concert, drama, kuis, dan situasi komedi. Variasi acara tersebut dipadukan menjadi satu dalam sebuah pertunjukkan, baik langsung maupun siaran rekaman (Naratama, 2004, p.65). Berdasarkan pengamatan peneliti dalam program “YKS” 2 Universitas Kristen Petra ini terdapat beberapa konten utama seperti musik, games, kuis, dan reality. Dalam program ini juga terdapat gimmick, gimmick yang ada dalam program ini adalah membahas kehidupan artis, pemilihan kru “YKS” sesuai dengan predikat yang telah ditentukan oleh kru sendiri. Peneliti ingin mengetahui apa saja kepuasan penonton yang menonton program “YKS” di Trans TV. Tabel 1.1 Program Rating PROGRAM National Jakarta Bandung Semarang Surabaya Medan YKS 5.8 6.0 4.6 4.9 6.2 4.3 (Rating) YKS 21.2 19.9 24.0 23.4 25.6 19.6 (Share) Sumber : Nielsen (2014) Rating adalah adalah bagian dari isi citra stasiun TV yang berhubungan langsung dengan iklan dan nilai pemirsa. Rating juga menjadi sebuah alat ukur untuk pertumbuhan TV (Kuswandi,2008, p.118). Rating sendiri juga menjadi alat ukut bagi setiap TV untuk mendapatkan iklan. Semakin tinggi rating suatu program yang ditayangkan, makin banyak juga iklan yang tayang pada acara tersebut. Dari hasil data rating pada tabel di atas menunjukkan bahwa rating yang diperoleh oleh program “YKS” penonton Surabaya mencapai 6.2% dan jumlah share yang mencapai 25.6% dibanding dengan kota – kota lainnya seperti Jakarta, bandung, Medan, dan Semarang. Melihat data rating dan share yang sangat tinggi untuk itu peneliti tertarik untuk melihat apa saja kepuasan yang dicari (Gratification Sought) dan kepuasan yang diterima (Gratification Obtained) oleh masyarakat Surabaya yang menonton program “YKS”. Akan ada perbedaan antara penonton yang langsung nonton di studio dan yang menonton di rumah. Penonton yang langsung datang untuk menonton di studio otomatis akan berinteraksi langsung dengan para host “YKS” dan turut langsung berpartisipasi dalam acara tersebut. Peneliti memilih masyarakat Surabaya yang menonton program “YKS” di Trans TV karena masyarakat Surabaya merupakan jumlah penonton terbanyak di pulau Jawa. Selain itu, 3 Universitas Kristen Petra penelitian ini juga menggunakan media televisi. Untuk itu peneliti menggunakan masyarakat Surabaya yang menonton di rumah karena mereka menggunakan media televisi kerika menonton program “YKS” di Trans TV. Tabel 1.2 Program Yuk Keep Smile (YKS) Program Program Type Channel Target Index Yuk Keep Smile Entertainment : TRANS Male 95 (YKS) Comedy TV Female 105 5-9 years 68 10-14 years 94 15-19 years 101 20-29 years 116 30-39 years 101 40-49 years 108 50+ years 93 SES AB 117 SES CDE 96 Sumber : Nielsen (2014) Catatan: Index: angka yang menggambarkan profil pemirsa, yang juga mengidentifikasi efektivitas suatu program pada target pemirsa tertentu. Jika Index <100 kurang efektif >100 sangat efektif = 100 efektif Peneliti meneliti masyarakat Surabaya dengan rentan usia 15 – 49 karena dari hasil tabel profil penonton “YKS” di atas menunjukkan bahwa usia tersebut adalah penonton dominan “YKS’ dengan index lebih dari 100 yang menandakan 4 Universitas Kristen Petra bahwa program tersebut sangat efektif kepada target pemirsa tertentu dan kemdian menonton setiap konten program “YKS” sebanyak 2 kali. Peneliti meneliti target pemirsa yang telah menonton program “YKS” sebanyak minimal 2x karena berdasarkan teori “Law Of Effect” mengatakan bahwa perilaku yang tidak mendatangkan kesenangan tidak akan diulangi, artinya jika masyarakat tidak puas dalam menggunakan sutau media massa maka masyarakat tidak akan menggunakan media massa tersebut lagi (Rakhmat, 1994, p.207). 1.2. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana Kepuasan Masyarakat Surabaya Dalam Menonton Program YKS di Trans TV ?” 1.3. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menjawab rumusan masalah bagaimana kepuasan masyarakat Surabaya atas program “YKS” di Trans TV. 1.4. Manfaat Penelitian 1.4.1. Manfaat Akademis Penelitian ini diharapkan tidak hanya untuk mengetahui kepuasan masyarakat Surabaya dalam menonton program tayangan “YKS” akan tetapi juga untuk memberikan pemahaman dan referensi bagaimana teori Uses and Gratfication dapat diaplikasikan untuk mengkaji program acara variety show di tengah – tengah persaingan rating dalam memberikan kepuasan terhadap masyarakat. 1.4.2.1. Manfaat Praktis 1. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kepuasan masyarakat Surabaya dalam menonton program “YKS” 5 Universitas Kristen Petra 2. Memberikan informasi mengenai apa saja kepuasan masyarakat Surabaya dalam menonton program “YKS” di Trans TV 3. Memberikan informasi kepada pengelolah stasiun televisi bagaimana kepuasan masyarakat Surabaya dalam menonton program “YKS” di Trans TV dan dapat melakukan upaya yang terbaik lagi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dalam menonton program tersebut. 4. Dapat menjadi referensi bagi stasiun televisi lainnya dalam membuat program variety show. 1.5. Batasan Penelitian Untuk memperlancar dan mempermudah penelitian, peneliti memberikan batasan penelitian, yaitu : 1. Penelitian dilakukan pada media televisi pada program “YKS” di Trans TV 2. Obyek yang akan diteliti adalah kepuasan masyarakat Surabaya dalam menonton program “YKS” di Trans TV 3. Subyek yang akan diteliti adalah masyarakat Surabaya yang menonton program “YKS” di Trans TV 4. Batasan dari responden yaitu masyarakat Surabaya di mana Surabaya terdiri dari 5