Mengungkap Kebohongan Program Televisi Di Indonesia

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Mengungkap Kebohongan Program Televisi Di Indonesia BELIEVE Mengungkap Kebohongan Program Televisi di Indonesia i ii BELIEVE Mengungkap Kebohongan Program Televisi di Indonesia Kata Pengantar : Fajar Junaedi Filosa Gita Sukmono Editor: Fajar Junaedi, Bayu Chandra Kumara, Erwin Rasyid, Galuh Ratnatika, Maharani Dwi Kusuma Wardani, M.Bimo Aprilianto iii Believe Mengungkap Kebohongan Program Televisi di Indonesia Hak cipta pada para penulis dan dilindungi oleh Undang-undang (All Rights Reserved) Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit, halaman xvI + 348; 15,5 x 23,5 cm ISBN : 978-6027-636-81-1 Cetakan Pertama, 2015 Penulis: Aisyah Aprilinda R, Afran Irfan, Hesti Susliowati, Nisa Akmala, Mohamad Nurul Pamungkas, Erwin Rasyid, Maharani Dwi Kusuma Wardani, Mohamad Kasyfi Fitra, Naswhan Ihsan Fazil, Reza Dovi Saputra, Rifki Putri Mahbubati, Amelia Arista Putri, Fathi Yakan Muntazari, Evan Aksara, Akhmad Maulana Subkhi, Ragil Susanto, Kiki Rizki Pramanda, Bayu Chandra Kumara, Syarifah Khamsiawi, Devi Permatasari, Maulida Hazana, Muhammad Fatur Al Bashori, Muhammad Syahidul Mubarok, Yoska Pranata, Ari Prasatyo, Muhammad Naufal, Rima Sulistya Ningsih, Tri Prasetyo, Slamet Arifin, Alif Maulana, Galang Pambudi Anggara, Viddya Dwi Pradianty, Pri Anugrah, Puspita Septi Maharani, Anisati Sauma N, Bagus Haryo W, Septi Nugrahaini, Martina Ernaningsih, Fajar Adhi K, Haris Sugiharto, Intan Permatasari, Lisa Karunias Jati, Ravi Setya Ayu, Pratiwi Yunita Dwi Rahmawati, Wahyu Sugiharto, Yunia Rahmah, Galuh Ratnatika, Muhammad Aulia Rahman, Sintha Puspitaningrum, M.Bimo Aprilianto. Editor: Fajar Junaedi, Bayu Chandra Kumara, Erwin Rasyid, Galuh Ratnatika, Maharani Dwi Kusuma Wardani, M.Bimo Aprilianto Kata Pengantar : Fajar Junaedi Filosa Gita Sukmono Perancang Sampul: ? Ilustrasi Isi: All Editor Penata Letak: Ibnu Teguh W Pertama kali diterbitkan: Pertama kali diterbitkan oleh Mahasiswa peserta kelas Hukum Media Massa Program Studi Ilmu Komunikasi UMY tahun ajaran 2014/2015. Bekerjasama dengan: Buku Litera Minggiran MJ II/ 1121, RT 53/15 Suryodiningratan, Mantrijeron, Yogyakarta. Telp. 08179407446 e-mail: [email protected]., [email protected]. iv Kata Pengantar Perampokan Frekuensi Publik Fajar Junaedi (Dosen Ilmu Komunikasi UMY, pengurus Asosiasi Pendidikan Tinggi Ilmu Komunikasi, inisiator Asosiasi Pendidikan Ilmu Komunikasi – Perguruan Tinggi Muhammadiyah) 14 Desember 2014, di hari Minggu yang diguyur gerimis. Tidak ada pilihan selain menonton televisi di tanggal merah. Biasanya saya menonton stasiun televisi asing terutama National Geographic dan History Channel, namun entah hasrat apa yang ada dalam benak saya sehingga saya menekan remote control memilih stasiun televisi Indonesia. RCTI adalah stasiun televisi yang tidak sengaja saya pilih. Dua orang host sedang membawakan sebuah program live tentang kelahiran anak dari pasangan selebriti Anang Hermansyah dan Ashanty. Sontak saya segera sadar bahwa frekuensi yang pada hakikatnya dimiliki oleh publik telah dirampok oleh RCTI dan pasangan selebriti tersebut. Perampokan frekuensi publik oleh stasiun televisi sebenarnya telah menjadi gejala yang mengkhawatirkan sepanjang tahun 2014. Sebelumnya pernikahan pasangan selebriti Raffl y Ahmad dan Nagita Slavina disiarkan secara langsung oleh TransTV dan RCTI. Wilayah privat selebriti yang tidak ada nilai kegunaannya bagi publik dipancarsiarkan oleh stasiun televisi swasta melalui frekuensi publik. Sesaat setelah melihat siaran langsung kelahiran anak pasangan Anang – Ashanty, saya berciut di twitter, “#JanganTontonRCTI yang siarkan kelahiran anak selebriti, peduli frekuensi publik”. Ciutan ini ternyata mengundang respon positif dari netizen, sebagaimana yang terlihat dari retweet yang berjumlah lebih dari 50 kali. Bagi orang biasa (ordinary people) seperti saya, respon sebanyak ini di luar dugaan. Respon yang bisa dibaca sebagai bentuk kepedulian atas frekuensi publik yang dirampok. Believe : Mengungkap Kebohongan Program Televisi di Indonesia v Perampokan frekuensi publik oleh stasiun televisi swasta tidak lepas dari kepentingan ekonomi stasiun televisi untuk meraup iklan. Mereka menjual rating, sebuah angka kuantitatif atas jumlah kepenontonan. Dengan demikian, sebenarnya ketika kita menonton televisi, kita tidak hanya menikmati waktu luang (leisure time), namun kita juga bekerja (working). Kerja tersebut adalah menonton televisi yang dijadikan komoditas oleh stasiun televisi untuk dijual kepada pada pengiklan. Selain perampokan frekuensi bermotif kepentingan ekonomi, perampokan frekuensi publik juga bermotif kepentingan politik. Adalah pemilu tahun 2014 yang menjadi lonceng peringatan atas pemanfaatan frekuensi publik untuk kepentingan politik. Stasiun televisi yang dimiliki oleh pengusaha baron konglomerasi media sekaligus politisi dimanfaatkan secara massif untuk kepentingan politik. Modus operasi pemanfaatan frekuensi publik untuk kepentingan politik bisa dipetakan sebagai berikut. Pertama, pemanfaatan frekuensi publik untuk propaganda politik melalui iklan politik. Jauh sebelum kampanye dimulai, beberapa stasiun televisi “mencuri start” dengan aktivitas iklan politik. Kedua, pemanfaatan frekuensi publik untuk kepentingan politik melalui siaran berita. Jelas, publik bisa melihat bahwa berita mengenai Partai Golongan Karya sangat massif di TVOne dan ANTV, dua stasiun televisi di bawah konglomerasi yang di bawah komando Aburizal Bakrie yang juga menguasai kepemimpinan partai penyokong utama Orde Baru ini. Demikian juga berita tentang Nasional Demokrat (Nasdem), baik sebagai organisasi masyarakat maupun partai politik yang sangat massif di MetroTV. Surya Paloh, pemilik stasiun televisi swasta berita pertama di Indonesia ini, adalah tokoh kunci dalam Nasdem. Tatkala Harry Tanoesudibyo, pemilik konglomerasi media MNC Group, masih mesra dengan Surya Paloh, berita tentang Nasdem secara massif juga dipancarsiarkan oleh RCTI, MNCTV dan GlobalTV, tiga stasiun televisi terrestrial milik MNC Group. Peta yang kemudian berubah dengan cepat ketika Harry Tanoesudibyo pecah kongsi dengan Surya Paloh. Taipan penguasa MNC Group ini merapat ke Wiranto dengan bergabung ke Partai Hanura, dengan segera berita tentang Partai Hanura menjadi berita utama di stasiun – stasiun televisi di bawah konglomerasi MNC Group. vi Believe : Mengungkap Kebohongan Program Televisi di Indonesia Terakhir, modus yang perampokan frekuensi publik oleh stasiun dilakukan melalui insersi dalam program siaran. Kasus yang paling mengemuka tentu saja dalah Kuis Kebangsaan yang disiarkan oleh stasiun televisi di bawah kendali MNC Group. Dalam sebuah program kuis, penyiar belum selesai mengajukan pertanyaan, namun penelpon sudah mampu menjawab pertanyaan. Karena pertanyaannya tentang Istana Maimun di Medan, maka bisa kita sebut sebagai insiden “Istana Maimun”. Blooper yang kemudian mengundang respon massif dari netizen di media sosial, yang sekaligus memperlihatkan kepedulian publik pada frekuensi publik. Membaca dengan Perspektif Ekonomi – Politik Di negera – negara maju, konglomerasi media telah menjadi bahan kajian dan sasaran kritik dunia akademis. Salah satu perspektif akademis yang secara kritis menyoroti relasi ekonomi dan politik dalam media komunikasi adalah ekonomi – politik komunikasi (the political economy of communication). Dalam konteks perkembangannya, perkembangan ekonomi politik komunikasi dilandasi oleh Transformasi pers, media elektronik dan perusahaan telekomunikasi yang awalnya dimiliki oleh keluarga bergerak menjadi perusahaan multinasional. Pendekatan ekonomi politik komunikasi secara umum dimulai dengan sisi produksi dalam komunikasi dengan meneliti pertumbuhan bisnis dan keterkaitannya dengan ekonomi politik secara lebih luas. Namun perkembangan konsumsi yang bersifat massif menjadikan kajian ekonomi politik tidak hanya berada pada ranah produksi namun juga pada ranah konsumsi, yang meliputi relasi sosial dan organisasi konsumsi. Konsumsi dihadirkan dengan meneliti pertumbuhannya sebagai respon struktural pada krisis akibat kelebihan produksi dan respon sosial pada krisis politik (Mosco,1998:74). Riset dalam konsentrasi media berhadapan dengan semakin meningkatnya kesulitan dalam meneliti mengenai pertumbuhan integrasi dalam bisnis industri media yang meliputi industri tradisional dan divisi teknologi. Satu tujuan utama dalam riset ekonomi politik komunikasi di Amerika Utara adalah untuk memahami relasi pemerintah atau negara dan bisnis komunikasi. Believe : Mengungkap Kebohongan Program Televisi di Indonesia vii Tantangan ini telah dijelaskan sebagau peranan negara tanpa melakukan tekanan yang ekstrem terhadap industri media, dengan kata lain independen atau pluralistik. Schiller menyebutkan dalam bukunya Mass Communication and American Empire (1969/1992) bahwa negara merupakan fokus utama sebagai pengguna prinsip dari pelayanan komunikasi, Ini menjadi signifi kan, karena kebanyakan literatur komunikasi yang membahas tentang negara dalam ranah komunikasi, hanya melihat negara sebagai regulator atau pembuat kebijakan (Mosco,1998:92). Apa yang terjadi di Indonesia benar – benar memprihatinkan. Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) dilecehkan oleh stasiun televisi yang merampok frekuensi publik demi kepentingan ekonomi, politik dan perpaduan keduanya. viii Believe : Mengungkap Kebohongan Program Televisi di Indonesia Mencari Kriteria Penonton “Oppositional Reading” Filosa Gita Sukmono Menonton dan mencermati media massa dari hari ke hari semakin terasa kurangnya keberpihakkan media terhadap publik, acara yang disajikan benar-benar berorientasi pada kepentingan media. Presentase
Recommended publications
  • Komodifikasi Konten Humor Dalam Program Yuk Keep Smile Di Trans Tv
    KOMODIFIKASI KONTEN HUMOR DALAM PROGRAM YUK KEEP SMILE DI TRANS TV Formas Juitan Lase [email protected] Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro, Semarang Abstract Abstrak One of mass media functions is entertainment; it Salah satu fungsi media massa adalah is about diversion to distract attention from daily menjalankan fungsi hiburan yakni diversi untuk routine through entertainment television mengalihkan perhatian seseorang dari rutinitas program. However, this function is neglected sehari-hari melalui tayangan hiburan di televisi. when commodification through logical Namun, fungsi ini menjadi terabaikan ketika capitalistic applied to obtain high shared rating. sebuah tayangan dikemas dalam logika Yuk Keep Smile entertainment program is one of kapitalistik melalui praktik komodifikasi untuk commodification through slapstick humor memperoleh rating dan share yang tinggi. content, it is attacking and demeaning other Program hiburan Yuk Keep Smile merupakan people. This study is using Political Economy salah satu yang melakukan praktik komodifikasi Media Theory focussing on commodification to melalui konten humor slapstik, saling analyze how the content of Yuk Keep Smile menyerang dan merendahkan orang lain. entertainment program is applying logical Tulisan ini menggunakan Teori Ekonomi Politik capitalistic to obtain high shared rating and Media yang fokus pada komodifikasi untuk ignoring the quality of it. menganalisis bagaimana konten-konten hiburan Yuk Keep Smile dikomodifikasi berdasarkan Keywords: Political
    [Show full text]
  • Naskah Publikasi Bowo Leksono L 100080195
    PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TERHADAP PERILAKU OLGA SEBAGAI PRESENTER ACARA MUSIK DAHSYAT DI RCTI NASKAH PUBLIKASI Sebagai Persyaratan untuk Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : BOWO LEKSONO L 100080195 FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 i PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TERHADAP PERILAKU OLGA SEBAGAI PRESENTER ACARA MUSIK DAHSYAT DI RCTI Bowo Leksono Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Email: [email protected] Joko Sutarso Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Email: [email protected] Monika Sri Yuliarti Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Email: [email protected] Abstraksi : Menonton program televisi berarti audience memperhatikan, menyimpulkan informasi yang diterima, menafsirkan serta diolah menjadi sebuah pengalaman tentang objek, peristiwa dan hubungan yang diperoleh. Kemudian akan membentuk sebuah pengetahuan dan akan menjadikan perilaku audience berubah. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan persepsi masing-masing mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMS dalam menanggapi program musik Dahsyat di RCTI. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Angkatan 2010, sebanyak 148 mahasiswa. Sampel penelitian menggunakan random sampling sederhana, sebanyak 60 mahasiswa. Teknik analisis menggunakan deskripsi dalam bentuk tabel atau angka dan uji beda untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa.
    [Show full text]
  • “Campur-Campur Antv Spesial Lamaran Jupe”
    Siaran Pers “CAMPUR‐CAMPUR ANTV SPESIAL LAMARAN JUPE” Jakarta, 4 Desember 2013 – Program CAMPUR CAMPUR yang tayang LIVE sejak 2 September 2013 merupakan program reality show unggulan ANTV yang selalu menghibur seluruh keluarga Indonesia mulai dari hari Senin hingga Minggu Pukul 19.30 WIB. Kali ini CAMPUR‐CAMPUR membuat edisi spesial Lamaran JUPE dan ditayangkan secara langsung oleh ANTV dari Studio 2 ANTV Epicentrum Studio Complex Jakarta pada hari Rabu 4 Desember 2013 pukul 19.30 WIB. CAMPUR‐CAMPUR SPESIAL LAMARAN JUPE, diharapkan juga dapat memuaskan pemirsa ANTV yang penasaran dan ingin tahu bagaimana prosesi lamaran Julia Perez dan Gaston Castano yang selama ini selalu tertunda. Tak hanya akan menampilkan suka duka dari momen kisah romantis antara Julia Peres dan Gaston Castano, kekonyolan dari Olga Syahputra, Melaney Ricardo, Luna Maya, Tora Sudiro, Vincent Rompies, Desta dan beberapa artis terkenal lainnya juga masih akan menghibur kita semua. “Acara CAMPUR‐CAMPUR SPESIAL LAMARAN JUPE ini diadakan sebagai wujud support ANTV kepada Julia Perez dan Gaston Castano yang sudah seperti bagian dari keluarga besar ANTV. Acara sakral ini merupakan momen yang sangat berarti bagi Julia Perez dan Gaston Castano, ANTV sangat beruntung dapat dipercaya menjadi bagian momen acara mereka ini“ ungkap Herty Paulina Purba, Deputy Director Productions ANTV Informasi lebih lanjut : Yasmin Sanad Manager Corporate Communications [email protected], HP. 08568129545 Komplek Rasuna Epicentrum Lot.9 Jl.H.R Rasuna Said, Karet Kuningan Setiabudi, Jakarta Selatan Telp : (62‐21) 5610 1555 ‐ Fax : (62‐21) 2994 1786 .
    [Show full text]
  • Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia
    DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA RISALAH RAPAT KOMISI I DPR RI Tahun Sidang : 2015-2016 Masa Persidangan : III Jenis Rapat : Raker Komisi I DPR RI dengan Pemerintah (Menkominfo dan Menkumham) Hari, Tanggal : Senin, 14 Maret 2016 Pukul : 10.00 Sifat Rapat : Terbuka Pimpinan Rapat : Meutya Viada Hafid, Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sekretaris Rapat : Suprihartini, S.I.P., M.Si., Kabagset. Komisi I DPR RI Tempat : Ruang Rapat Komisi I DPR RI, Gd.Nusantara II Lantai 1 Acara : Pembicaraan Tingkat I: 1. Pembukaan 2. Penjelasan Pemerintah 3. Pemandangan Umum Fraksi-Fraksi 4. Pembahasan Materi RUU ITE Anggota yang Hadir : PIMPINAN: 1. Drs. Mahfuz Sidik, M.Si. (F-PKS) 2. Dr. TB. Hasanuddin, S.E., M.M. (F-PDI Perjuangan) 3. Meutya Viada Hafid (F-PG) 4. Asril Hamzah Tanjung, S.I.P. (F-Gerindra) 5. H.A. Hanafi Rais, S.I.P., M.P.P. (F-PAN) ANGGOTA FRAKSI PDI-PERJUANGAN: 6. Ir. Rudianto Tjen 7. Dr. Effendi MS. Simbolon, MIPol. 8. Charles Honoris 9. Tuti N.Roosdiono 10. Dr. Evita Nursanty, M.Sc. 11. Bambang Wuryanto 12. Marinus Gea, S.E., M.Ak. 13. Irine Yusiana Roba Putri, S.Sos., M.Comn.&Mediast. FRAKSI PARTAI GOLKAR: 14. Tantowi Yahya 15. Dave Akbarsyah Laksono 16. Drs. Agun Gunanjar Sudarsa, Bc IP, M.Si. 17. Venny Devianti, S.Sos. 18. H.Zainudin Amali, S.E. FRAKSI PARTAI GERINDRA: 19. H. Ahmad Muzani 20. Andika Pandu Puragabaya, S.Psi., M.Si., M.Sc. 21. Elnino M. Husein Mohi, S.T., M.Si. 1 22. Rachel Maryam Sayidina FRAKSI PARTAI DEMOKRAT: 23.
    [Show full text]
  • Rethinking National Identity in an Age of Commercial Islam: the Television Industry, Religious Soap Operas, and Indonesian Youth
    Rethinking National Identity in an Age of Commercial Islam: The Television Industry, Religious Soap Operas, and Indonesian Youth by Inaya Rakhmani, S.Sos (UI), MA (UvA) This thesis is presented for the degree of Doctor of Philosophy at Murdoch University 2013 I declare that this thesis is my own account of my research and contains as its main content work which has not previously been submitted for a degree at any tertiary institution. ………………………………………….. Inaya Rakhmani ii ABSTRACT This thesis is about what it means to be Indonesian in an age of commercial Islam. It set out to understand the growing trend of “Islamisation” in Indonesian television after the end of the authoritarian New Order regime (1962 to 1998), which coincided with the rise of Islamic commodification in other sectors (Fealy, 2008). To achieve this, the thesis looks at the institutional practices, Islamic representation, and the reception of the most-watched television format with an Islamic theme, sinetron religi (religious drama). Studies on Indonesian television so far have focused on its structure, construct, and audience as separate entities (e.g. Sen & Hill, 2000; Kitley, 2000; Ida, 2006; Barkin, 2004; Loven, 2008). This thesis is the first research on Indonesian television that understands the institutional frameworks, identity constructs, and its reception as a whole. As the industry’s livelihood is determined by advertising revenue that relies on audience ratings, it is in the interest of the television stations to broadcast Islamic symbols that are acceptable to the general, “national” viewers. This study takes a look into the tension between Islamic ideologies and commercial interest in the practices that surround sinetron religi.
    [Show full text]
  • Analisis Gaya Bahasa Dalam Slogan Iklan Minuman Di Televisi
    View metadata, citation and similar papers at core.ac.uk brought to you by CORE provided by Lumbung Pustaka UNY (UNY Repository) ANALISIS GAYA BAHASA DALAM SLOGAN IKLAN MINUMAN DI TELEVISI SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Oleh : LAZFIHMA 09210144003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA JURUSAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2014 i ii iii PERNYATAAN Yang bertandatangan di bawah ini, saya Nama : Lazfihma NIM : 09210144003 Program Studi : Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas : Bahasa dan Seni menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi ini benar-benar merupakan karya penulis. Sepanjang pengetahuan penulis skripsi ini tidak berisi materi yang pernah ditulis orang lain atau digunakan sebagai persyaratan penyelesaian studi di perguruan tinggi lain, kecuali pada bagia-bagian tertentu yang penulis gunakan sebagai sumber penulisan. Pernyataan ini penulis buat dengan penuh kesadaran dan sesungguhnya apabila dikemudian hari ternyata tidak benar maka sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis. Yogyakarta, Februari 2014 Penulis Lazfihma NIM 09210144003 iv MOTTO Siapa yang mengenal dirinya maka dia akan mengenal tuhannya (Ali Bin Abi Thalib) Galau itu sehat, orang yang semakin galau itu impiannya semakin besar. (Mario Teguh) Seberat apapun kesulitan yang dihadapi dalam kehidupan yakinlah bahwa ada kemudahan yang diberikan oleh Allah swt tetapi kita harus yakin akan
    [Show full text]
  • Kampanye Iklan Layanan Masyarakat Produksi PNRI, Laksmi 43
    PB Paradigma, Jurnal Kajian Budaya Kampanye Iklan Layanan Masyarakat Produksi PNRI, Laksmi 43 KAMPANYE IKLAN LAYANAN MASYARAKAT PRODUKSI PNRI Laksmi Abstract This study examines the message of the public services announcement (PSA) produced by PNRI. The PSA are supposed to encourage audiences to read books to improve their live. Indonesian society is known as oral tradition, meanwhile, reading habit helps people develop a critical thinking. I use qualitative approach to analyze dialogues, characters, virtual images, and information. The aim of the study is to understand how PSA is produced, communicated, and consumed by people. This research analyses meaning construction of reading and its relevance to welfare. I collect the data from seven PSA and analyze them by critical discourse analysis method. The first finding is that people understand partially the message: they understand that library and reading are important for their life. But they do not understand the relevancy between reading and improving their live. Second finding, most of society belief that they learn knowledge not necessary from the books, but they can gain it from parents, friends, religion, and television. Meanwhile, PSA reveals social reality that there are different values between society and PNRI. The contradictions of values become barriers to deliver the message of the importance of reading. The recommendation for it is to improve technique of campaign. Keywords PSA, reading habit, library. PENDAHULUAN Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan proses Iklan Layanan Masyarakat (ILM) buatan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (PNRI) diproduksi, disampaikan, dan dikonsumsi oleh masyarakat. Iklan layanan masyarakat yang mengampanyekan upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat sudah banyak dilakukan di Indonesia, misalnya kampanye antinarkotika, kampanye tanggap flu burung, imunisasi dan imbauan untuk menabung.
    [Show full text]
  • Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Program Acara —Pesbukers“ Di Antv
    JURNAL E-KOMUNIKASI PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS KRISTEN PETRA, SURABAYA SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP PROGRAM ACARA —PESB8.ERS“ DI A179 Michael Ardian, Prodi Ilmu Komunikasi, Universitas Kristen Petra Surabaya [email protected] Abstrak Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sikap masyarakat Surabaya terhadap program acara ^t•µl•_ ] !bdsX ^]l u•Çl ^µÇ ]o]Zš Œ] •‰l l}Pv]](U (l](U v l}vš]( yang diteliti menggunakan teori elemen keberhasilan program yang meliputi konflik, durasi, kesukaan, konsistensi, energi, timing, v vX ^t•µl•_ oZ •l• reality yang digawangi oleh Olga Syahputra, Raffi Ahmad, Jessica Iskandar, Melaney Ricardo, dan Opie Kumis. Secara ]vPU ^t•µlŒ•_ oZ •oZ •šµ }Pu vov !bdsU ]vPvÇ •v]] •]vP u]Z TVR 2 dan share rata-rata di atas 10%. Pendekatan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei dengan menggunakan teknik wawancara dan kuesioner. Responden dalam penelitian ini berjumlah 100 orang, yang didapatkan dari penghitungan sampel dan disebarkan di wilayah Surabaya dengan pembagian multistage cluster random sampling. Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa sikap 100 responden masyarakat Surabaya mengenai tayangan program acara ^t•µl•_ ] !bdë oZ }•]]( vPv •v• ñí9X Kata Kunci: ^]l‰U ^t•µlŒ•_U doÀ]•]U 9ouv YŒZ•]ov Pendahuluan Dalam Effendy (2003) teori Stimulus-organism-responses (S-O-R): respon yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dari reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah pesan (Stimulus atau S), komunikan (Organism atau O) dan efek (Responses atau R).
    [Show full text]
  • Kepuasan Mahasiswa Surabaya Terhadap Acara Dahsyat Di RCTI)
    KEPUASAN MAHASISWA SURABAYA TERHADAP ACARA DAHSYAT DI RCTI (Studi Diskriptip Kuantitatif Tentang Kepuasan Mahasiswa Surabaya Terhadap Acara Dahsyat Di RCTI) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh Gelar Sarjana pada FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur Oleh : FITA FADLYA NPM : 0 5 4 3 0 1 0 3 2 7 YAYASAN KESEJAHTERAAN PENDIDIKAN DAN PERUMAHAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK ILMU KOMUNIKASI SURABAYA 2010 KATA PENGANTAR Bismillahirohmanirrohim…. Segala puji penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Dengan segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis baik secara moril maupun materiil dari berbagai pihak yang besar artinya selama penyusunan skripsi ini. Untuk itu penulis menyampaikan terima kasih yang tak terhingga kepada Abi, Zainal Abidin Achamd M.si, M.Ed selaku dosen pembimbing yang sudah meluangkan waktunya untuk bimbingan & membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan support selama penyusunan skripsi ini. Dan tak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada : 1. Ibu Dra. Ec. Hj. Suparwati, M.Si selaku Dekan FISIP UPN “Veteran” Jawa Timur. 2. Bpk Juwito, S.Sos, M.Si Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi yang senantiasa menebar senyuman sehingga membuat penulis tampak fresh lagi menghadapi hari esok. 3. Bpk Drs.Saifuddin Zuhri, M.Si Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan selaku dosen wali yang selalu memberi support untuk terus maju dan selalu berdoa. iv 4. Zainal Abidin Achmad, M.Si, M.Ed, dosen pembimbing yang terbaik dan “the one and only”. Terima kasih atas bantuan, perhatian, kesabaran, senyuman, support sampai terselesaikan skripsi ini. Makasi Bi.
    [Show full text]
  • The League of Thirteen Media Concentration in Indonesia
    THE LEAGUE OF THIRTEEN MEDIA CONCENTRATION IN INDONESIA author: MERLYNA LIM published jointly by: PARTICIPATORY MEDIA LAB AT ARIZONA STATE UNIVERSITY & 2012 The league of thirteen: Media concentration in Indonesia Published jointly in 2012 by Participatory Media LaB Arizona State University Tempe, Arizona United States & The Ford Foundation This report is Based on the research funded By the Ford Foundation Indonesia Office. This work is licensed under a Creative Commons AttriBution-NonCommercial-NoDerivs 3.0 Unported License How to cite this report: Lim, M. 2012. The League of Thirteen: Media Concentration in Indonesia. Research report. Tempe, AZ: Participatory Media LaB at Arizona State University. AvailaBle online at: http://www.puBlic.asu.edu/~mlim4/files/Lim_IndoMediaOwnership_2012.pdf. THE LEAGUE OF THIRTEEN: MEDIA CONCENTRATION IN INDONESIA By Merlyna Lim1 The demise of the Suharto era in 1998 produced several positive developments for media democratization in Indonesia. The Department of Information, once led By the infamous Minister Harmoko was aBandoned, followed By several major deregulations that changed the media landscape dramatically. From 1998 to 2002, over 1200 new print media, more than 900 new commercial radio and five new commercial television licenses were issued. Over the years, however, Indonesian media went ‘Back to Business’ again. Corporate interests took over and continues to dominate the current Indonesian media landscape. MEDIA OWNERSHIP From Figure 1 we can see that the media landscape in Indonesia is dominated By only 13 groups: the state (with public status) and 12 other commercial entities. There are 12 media groups (see Table 1) have control over 100% of national commercial television shares (10 out of 10 stations).
    [Show full text]
  • BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN 3.1 Metodelogi Penelitian Dalam
    BAB III METODOLOGI PENCIPTAAN 3.1 Metodelogi penelitian Dalam pembuatan film Tugas Akhir ini, metode penelitian yang digunakan ialah penelitian secara kualitatif, dimana penelitian kualitatif merujuk pada penalaran baik secara tesktual maupun secara visual. Menurut Sugiyono (2008), Penelitian kualitatif mengkaji perspektif partisipan dengan strategi-strategi yang bersifat interaktif dan fleksibel. Melalui metode kualitatif ini akan dicari hal-hal yang berkaitan dengan Film Pendek, Bullying, Thriller dan Super Wide. Secara garis besar terdapat empat teknik memperoleh data secara kualitatif, yakni studi literatur, wawancara, observasi, serta studi eksisting. Dalam Tugas Akhir ini penulis melakukan penelitian melalui studi literatur, observasi dan wawancara. Setelah semua data ditemukan selanjutnya akan dikaji guna mendapatkan kesamaan. Hal-hal yang sama berikutnya akan dijadikan instrumen kunci atau keyword. 3.2 Objek Penelitian Dalam tahap ini dijelaskan objek penelitian yang mennjadi bahasan utama dalam pembuatan Tugas Akhir. Objek yang akan diteliti adalah bullying dengan fokus bullying secara verbal. Tidak semua jenis bullying akan diteliti dikarenakan dapat mengakibatkan melebarnya pembahasan. Sumber utama objek penelitian ini ialah bullying secara verbal. Target yang diteliti pada penelitian ini adalah remaja 20 21 perkotaan yang sedang mengeyam pendidikan digolongan Sekolah Mengah Atas dan Mahasiswa. 3.3 Lokasi Tempat yang ditujuh untuk melakukan penelitian mencakup wilayah kota- kota besar di Jawa Timur seperti Surabaya, Gresik, dan Malang. Kota tersebut dipilih sebagai lokasi penelitian dikarenakan mewakili kota besar dimana pertumbuhan dan perkembangan yang banyak teridentifikasi banyaknya pembullyan dikalangan remaja. 3.4 Sumber Data Dalam penyusunan laporan Tugas Akhir ini data sangat penting, agar laporan dapat dipertanggung jawabkan dan akurat. Sumber data pada laporan ini diperoleh dari buku-buku atau studi literatur.
    [Show full text]
  • B24ef3f9f5 A8096973be.Pdf
    IKHTISAR 2017 2 2017 Highlights MAINTAINING BOTH LARGEST IN FTA AND CONTENT PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNCN” atau “Perseroan”) PT Media Nusantara Citra Tbk (“MNCN” or “The Company”) kembali mempertahankan reputasinya sebagai media terkemuka persevered its top media standing in 2017, working through the past pada tahun 2017, dengan bekerja sepanjang tahun lalu year with impressive results. The Company retained its number one sehingga membuahkan hasil yang mengesankan. Perseroan position in the entire Free-to-Air (FTA) segment when RCTI, MNCTV, mempertahankan posisi nomor satu dalam segmen Free-to- GTV and iNews racked up a combined audience share of 38.3%. Air (FTA) saat RCTI, MNCTV, GTV dan iNews meraih pangsa This achievement once again comes as a direct result of the team’s pemirsa gabungan sebesar 38,3%. Prestasi ini sekali lagi dicapai dedication and determination, supported by the Company’s state sebagai hasil langsung dari dedikasi dan tekad tim, didukung of the art infrastructure completed with the latest technology for oleh infrastruktur modern milik Perseroan yang dilengkapi oleh broadcasting. teknologi penyiaran terbaru. Tahun lalu, GTV dan iNews telah berevolusi melalui brand Last year, GTV and iNews evolved through repositioning of the repositioning yang bertujuan untuk menjadikan kedua stasiun station brands which aims to become industry household names in TV tersebut sebagai brand ternama industri pertelevisian. GTV the near future. GTV (previously known as GlobalTV), targets a more (sebelumnya diketahui dengan GlobalTV), kini mengincar pasar progressive market composed of a modern family demographic. GTV yang lebih progresif yang terdiri atas demografi keluarga modern. caters to that segment through wider variety of fresh local content, GTV menjangkau segmen tersebut melalui konten lokal yang lebih such as talent search programs, talk shows and reality shows.
    [Show full text]