PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TERHADAP PERILAKU OLGA SEBAGAI PRESENTER ACARA MUSIK DI RCTI

NASKAH PUBLIKASI

Sebagai Persyaratan untuk Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Ilmu Komunikasi

Disusun Oleh :

BOWO LEKSONO L 100080195

FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

i

PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TERHADAP PERILAKU OLGA SEBAGAI PRESENTER ACARA MUSIK DAHSYAT DI RCTI

Bowo Leksono Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Email: [email protected] Joko Sutarso Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Email: [email protected] Monika Sri Yuliarti Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Email: [email protected]

Abstraksi : Menonton program televisi berarti audience memperhatikan, menyimpulkan informasi yang diterima, menafsirkan serta diolah menjadi sebuah pengalaman tentang objek, peristiwa dan hubungan yang diperoleh. Kemudian akan membentuk sebuah pengetahuan dan akan menjadikan perilaku audience berubah. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan persepsi masing-masing mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMS dalam menanggapi program musik Dahsyat di RCTI. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Angkatan 2010, sebanyak 148 mahasiswa. Sampel penelitian menggunakan random sampling sederhana, sebanyak 60 mahasiswa. Teknik analisis menggunakan deskripsi dalam bentuk tabel atau angka dan uji beda untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa. Hasil penelitian menunjukkan sebagian besar mahasiswa cenderung memiliki persepsi yang sama, baik persepsi terhadap perilaku presenter tayangan program musik Dahsyat maupun persepsi mahasiswa menurut anggapan mereka bagaimana melihat tayangan tersebut. Hasil analisis menunjukkan tidak ada perbedaan persepsi mahasiswa dalam menilai perilaku presenter program musik Dahsyat dan pentingnya acara tersebut ditonton sig.2-tailed (0,669>0,05).

Kata kunci: persepsi mahasiswa, perilaku presenter, tayangan musik Dahsyat

PENDAHULUAN Media massa merupakan alat atau melepaskan diri dari informasi yang sarana yang digunakan untuk disajikan oleh media massa. menyampaikan pesan dari komunikator Televisi merupakan media dari kepada khalayak. Media massa menyajikan jaringan komunikasi dengan ciri-ciri yang berbagai realitas kehidupan dalam bentuk dimiliki oleh komunikasi massa. Televisi informasi kepada masyarakat. Munculnya telah banyak memberikan pengaruh- kesadaran tentang arti dan nilai dari pengaruh dalam banyak kehidupan informasi membuat masyarakat tidak dapat manusia. Televisi lahir karena

1 perkembangan teknologi semakin maju. tersebut memiliki latar belakang yang Televisi lahir setelah adanya beberapa berbeda, sehingga di dalam membawakan penemuan teknologi, seperti telepon, program musik Dahsyat tersebut perilaku telegraf, serta rekaman suara (Effendi, mereka juga ikut dipengaruhi oleh gaya dan 2004:28). latar belakang kehidupan para presenter Sesuai dengan perkembangan tersebut. Gaya dan perilaku mereka tampak zaman yang selalu maju, banyak stasiun dari cara mereka membawakan program televisi swasta memberikan suguhan musik Dahsyat, mereka menjadikan hiburan yang mengikuti tren, menarik dan kehidupan pribadi mereka sebagai bahan tentunya selalu dikemas dalam nuansa yang lawakan, seperti saling mencela, selalu berbeda dengan stasiun televisi memperolok diri, serta saling membocorkan lainnya. Jenis program yang disuguhkan gosip yang sedang hangat di masyarakat. antara lain sinetron, reality show, kuis, talk Dalam program musik Dahsyat show, game show, sport, infotainment, terdapat sesi untuk berkirim salam lewat variety show, dan lain-lain. Di antara salah email ataupun secara on the street dari satu jenis acara yang cukup banyak menarik sahabat Dahsyat (sapaan bagi pemirsa yang minat pemirsa adalah program music show berada di rumah). Selain itu juga terdapat “Dashyat” yang ditayangkan oleh RCTI. sesi telepon "kring-kring Dahsyat", dalam Dahsyat merupakan program musik sesi tersebut presenter dan penonton harus yang diluncurkan oleh stasiun televisi menebak suara artis yang sedang ditelepon. swasta RCTI. Program ini pertama kali Kadang-kadang artis tersebut bercanda tayang bulan April 2008. Program musik ini dengan salah satu presenter atau sebaliknya menampilkan deretan klip-klip lagu teratas Olga, Raffi, dan Olla yang kompak musisi dalam negeri. Tidak hanya itu mengerjai artis yang sedang menelpon. Dahsyat menampilkan penyanyi atau grup Namun, gurauan atau canda tawa dari para band secara live (http://rcti.tv/ presenter inipun sering menimbulkan programs/view/ 9/dahsyat). kontroversi, karena dilakukan secara Program musik Dahsyat dipandu spontan seperti ucapan Olga yang oleh dua presenter utama yaitu Raffi menyindir rekannya sesama presenter yang Ahmad dan . Bintang tamu menyebabkan Olga harus berurusan dengan sebagai presenter juga ada diantaranya KPI (Komite Penyiaran ) karena lain:Olla Ramlan, Deny Cagur, Ayu Dewi, ucapannya. Seperti ucapan Olga dengan dan . Para presenter berkata kasar dan melontarkan celaan fisik

2 dalam penampilannya di “Dahsyat” yang Tujuan Penelitian diberitakan oleh situs okezone. Dalam situ Untuk mengetahui ada tidaknya tersebut diberitakan bahwa, Olga menyuruh perbedaan persepsi masing-masing seorang penonton perempuan yang mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas disiarkan secara live pada Rabu 20 Juni Muhammadiyah Surakarta dalam 2012. Ia menyuruh penonton perempuan menanggapi program musik Dahsyat di tersebut untuk berdiri. Penonton perempuan RCTI. itu kemudian dicela Olga soal bentuk Manfaat Penelitian bibirnya, tentu saja dengan maksud 1. Teoritis memancing tawa (http://www.news.oke Penelitian ini diharapkan untuk zone.com). mengetahui aplikasi teori-teori komuni- Berkaitan dengan metode kasi massa yang dikemukakan oleh para penyampaian pesan yang berhubungan ahli di masyarakat secara langsung, dengan lawakan, seperti saling mencela, sehingga penelitian ini dapat bermanfaat memperolok diri, serta saling membocorkan dalam pengembangan ilmu komunikasi gossip yang dilakukan oleh presenter massa khususnya bidang broadcasting. Dahsyat yang terkadang melewati batas 2. Praktis sebagai program music show karena lebih a. Dapat menjadi masukan bagi media banyak gossipnya, maka peneliti tertarik televisi umumnya, dan khususnya untuk mengetahui persepsi mahasiswa tayangan musik Dahsyat. khususnya mahasiswa Ilmu Komunikasi b. Memberi masukan kepada siapa saja Universitas Muhammadiyah Surakarta yang tertarik terhadap perkembang- angkatan 2010 yang masih aktif kuliah an media massa, khususnya televisi. terhadap program musik Dahsyat.

TINJAUAN PUSTAKA Rumusan Masalah 1. Komunikasi Apakah terdapat perbedaan persepsi di Komunikasi diartikan sebagai antara mahasiswa Ilmu Komunikasi proses pemberitahuan dari satu pihak ke Universitas Muhammadiyah Surakarta pihak lain yang dapat berupa rencana- dalam menanggapi perilaku Olga sebagai rencana, instruksi- instruksi, petunjuk- presenter dalam tayangan program musik petunjuk, saran- saran dan sebagainya Dahsyat di RCTI? (Rahmat, 2002).

3

Kegiatan komunikasi akan didefinisikan menurut bentuknya televisi, surat kabar, radio, majalah, berlangsung baik apabila pihak-pihak film, buku dan pita.” yang berkomunikasi (dua orang atau 3. Televisi lebih) sama-sama ikut terlibat dan Baksin (2006:16) mendefinisi- sama-sama mempunyai perhatian yang kan bahwa: “Televisi merupakan hasil sama terhadap topik pesan yang produk teknologi tinggi (hi-tech) yang disampaikan (Effendi, 2004:86). menyampaikan isi pesan dalam bentuk Dalam garis besarnya dapat audiovisual gerak. Isi pesan audiovisual disimpulkan bahwa komunikasi adalah gerak memiliki kekuatan yang sangat penyampaian informasi dan pengertian tinggi untuk mempengaruhi mental, dari seseorang kepada orang lain. pola pikir, dan tindak individu”. 2. Komunikasi Massa Televisi adalah media pandang Definisi komunikasi massa yang sekaligus media dengar (audio• visual), paling sederhana dikemukakan oleh yang dimana orang tidak hanya Bitter yaitu komunikasi massa adalah memandang gambar yang ditayangkan pesan yang dikomunikasikan melalui di televisi, tetapi sekaligus mendengar media massa pada sejumlah besar atau mencerna narasi dari gambar orang. Joseph A. Devito dalam tersebut (Adi Badjuri, 2010:18). bukunya, Communicologi:An Introduc- 4. Persepsi tion To TheStudy Communication, “Persepsi adalah kesan dalam (Effendi, 2004:21) menampilkan seseorang terhadap objek persepsi definisi mengenai komunikasi massa tertentu yang dipengaruhi faktor sebagai berikut: internal, yakni perilaku yang berada di "Pertama, komunikasi massa adalah bawah kendali pribadi dan faktor komunikasi yang ditujukan kepada eksternal, yakni perilaku yang massa kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini tidak berarti dipengaruhi oleh situasi di luarnya” bahwa khalayak meliputi seluruh (Depdiknas, 2003:66). penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang yang Sedangkan menurut Walgito menonton televisi, agak nyata (2010:102) “Persepsi merupakan suatu berarti bahwa khalayak itu daripada umumnya agak sukar untuk proses yang didahului oleh proses didefinisikan. Kedua, komunikasi penginderaan yaitu merupakan proses massa adalah komunikasi yang disalurkan pemancar-pemancar diterimanya stimulus oleh individu yaitu audio data visual. Pemancar melalui alat indera namun proses itu akan lebih mudah dan logis bila

4

tidak berhenti begitu saja melainkan respons terhadap stimulus yang stimulus tersebut diteruskan dan proses mengenainya. selanjutnya merupakan proses a. Jenis perilaku persepsi”. Dari uraian di atas dapat Perilaku pada manusia dapat disimpulkan bahwa persepsi merupakan dibedakan antara perilaku yang refleksif suatu penilaian atau kesan seseorang dan perilaku yang non-refleksif. terhadap suatu objek yang dipengaruhi Perilaku yang refleksif merupakan oleh faktor internal dan eksternal. perilaku yang terjadi atas reaksi secara Persepsi dapat mempengaruhi spontan terhadap stimulus yang tingkah laku seseorang terhadap objek mengenai organisme tersebut. Lain dan situasi lingkunganya. Sementara halnya dengan perilaku yang non- tingkah laku seseorang juga dipengaruhi refleksif, perilaku ini dikendalikan atau persepsinya terhadap sesuatu baik benda diatur oleh pusat kesadaran atau otak maupun peristiwa. Manusia akan selalu (Walgito, 2010:13). dipengaruhi oleh keadaan sekitarnya, Perilaku refleksif sebagai contoh tingkah laku dan cara berfikir untuk misalnya reaksi kedip mata bila kena menanggapi sesuatu peristiwa yang sinar, gerak lutut bila kena sentuhan terjadi di lingkungannya. Persepsi akan palu, menarik jari kena api dan lain berarti jika diperlihatkan dalam bentuk sebagainya. Sedangkan perilaku non- pernyataan, baik lisan maupun refleksif atau perilaku yang perbuatan. Meskipun demikian, dikendalikan yaitu seperti misal anak terkadang apa yang dinyatakan dalam dibiasakan bangun pagi, atau bentuk pernyataan perilaku yang terlihat menggosok gigi sebelum tidur, belum tentu sesuai dengan persepsi mengucapkan terima kasih bila diberi yang asli. sesuatu oleh orang lain, membiasakan 5. Perilaku untuk datang tepat waktu di sekolah dan Menurut Walgito (2010:10) lain sebagainya (Walgito, 2010:14). perilaku atau aktivitas-aktivitas itu b. Bentuk Perilaku merupakan manifestasi kehidupan Dilihat dari bentuk respons psikis. Di bagian lain Walgito (2010:11) terhadap stimulus ini, maka perilaku menyebutkan bahwa perilaku atau dapat di bedakan menjadi dua bentuk aktivitas itu merupakan jawaban atau yaitu (Notoatmodjo, 2003): 1) Perilaku Tertutup (cover behavior)

5

Respon atau reaksi terhadap deskriptif adalah penelitian yang dilakukan stimulus dalam bentuk tertutup ini untuk mengetahui nilai variabel mandiri, masih terbatas pada perhatian, persepsi, baik satu variabel atau lebih (independent) pengetahuan/kesadaran dan sikap yang tanpa membuat perbandingan atau terjadi pada orang yang menerima menghubungkan dengan variabel yang stimulus tersebut, dan belum dapat di lain”. Tujuan dari penelitian deskripsi amati secara jelas oleh orang lain. adalah membuat deskripsi, gambaran atau 2) Perilaku terbuka (overt behavior) lukisan secara sistematis, faktual dan Respon seseorang terhadap akurat, mengenai fakta-fakta, sifat-sifat, stimulus dalam bentuk tindakan nyata serta hubungan antar fenomena yang atau terbuka dengan mudah dapat di diselidiki. amati atau di lihat oleh orang lain. 2. Lokasi Penelitian 6. Kerangka Pemikiran Penelitian bertempat di Kampus

Faktor-Faktor yang berperan dalam persepsi. - Obyek stimulus - Kepribadian - Latar Belakang Persepsi - Sosial - Budaya

Perilaku Presenter (Tayangan Musik Dahsyat)

- Refleksif - Kata-kata latah - Kebiasan-kebiasaan tertentu yang dilakukan secara reflek - Non-refleksif - Kebiasaan yang dikendalikan oleh orang lain/situasi tertentu

Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Sumber:Damayanti (2000) yang disesuaikan dengan penelitian ini

METODE PENELITIAN Universitas Muhammadiyah Surakarta, 1. Jenis Penelitian pada FIK Prodi Ilmu Komunikasi. Berdasarkan variabel yang diteliti 3. Waktu Penelitian maka jenis penelitian ini merupakan Waktu penelitian dilaksanakan penelitian deskriptif kuantitatif. Sugiyono sekitar satu hingga dua bulan mulai pada (2009:11) menjelaskan bahwa: “Penelitian bulan Februari 2013. 6

4. Populasi, Sampel dan Sampling = 59,67 sampel dibulatkan menjadi 60 Populasi adalah seluruh kumpulan Jadi jumlah sampel yang digunakan dalam elemen yang dapat kita gunakan untuk penelitian sebanyak 60 mahasiswa. membuat beberapa kesimpulan, dalam Teknik analisis untuk menguji penelitian ini yang menjadi populasinya hipotesis digunakan analisis deskriptif adalah mahasiswa Jurusan Ilmu dilakukan dengan menggambarkan data Komunikasi Universitas Muhammadiyah hasil penelitian yang ditampilkan dalam Surakarta Angkatan 2010. Jumlah populasi bentuk grafik dan data untuk memberikan berdasarkan data dari biro administrasi penjelasan tentang persepsi mahasiswa dan akedemik universitas untuk mahasiswa sebagian data akan dituangkan dalam angkatan 2010 jurusan ilmu komunikasi bentuk tabel maupun grafik yang berbentuk diketahui sebesar 148 mahasiswa. pie-charts dan bar charts. Sampel dalam penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHA- menggunakan teknik pengambilan sampel SAN menurut pendapat Slovin sebagai berikut: 1. Deskripsi Data (Ghozali, 2003:49) Berdasarkan hasil penyebaran N n  1 N (e)2 angket kepada mahasiswa di Jurusan Ilmu Komunikasi Muhammadiyah Surakarta Dimana: dengan menyebar sebanyak jumlah sampel n = ukuran sampel dan menambah beberapa kuisioner yang N = ukuran populasi disebar dengan alasan apabila ada kuisioner e = proses kelonggaran ketidaktelitian yang rusak atau jawaban kurang lengkap karena kesalahan pengambil bisa diseleksi sesuai dengan jumlah sampel. sampel yang masih dapat Kemudian dilakukan uji instrumen terhadap diinginkan: 0,1 kelayakan atau validitas hasil pengumpulan Perhitungan penentuan besarnya sampel data. Deskripsi hasil penelitian meliputi sebagai berikut: jenis kelamin, hobi, dan asal daerah. 148 n = 1148*0,12 a. Jenis Kelamin Berdasarkan hasil pengumpulan data 148 = 1148*0,01 diketahui responden laki-laki lebih banyak sebesar 39 (65%) sedangkan 148 = 2,48 perempuan 21 (35%). b. Hobi 7

Berdasarkan hobi diketahui konsisten (reliabel) dengan bahwa sebagian besar mahasiswa dari demikian dapat disimpulkan bahwa sampel yang telah dipilih sebagian besar jawaban mahasiswa tentang yaitu 37 (62%) menyenangi menonton kuisioner persepsi mahasiswa dapat film atau mendengarkan musik maupun dipercaya. Sedangkan pada hasil uji menyenangi kedua-duanya. Sedangkan reliabilitas untuk perilaku presenter hobi yang lain sebanyak 23 (38%). tayangan program musik Dahsyat c. Asal Dearah diketahui sebesar 0,913 lebih besar Berdasarkan asal daerah dari r tabel = 0,295 itu menunjukkan diketahui mahasiswa yang berasal dari bahwa mahasiswa dalam menjawab Surakarta yaitu meliputi kota Solo, setiap butir/item pernyataan Boyolali, Sragen, Karanganyar, Klaten, konsisten (reliabel) dengan Sukoharjo, dan Wonogiri sebanyak 21 demikian dapat disimpulkan bahwa (35%) dan luar Surakarta sebanyak 39 jawaban mahasiswa tentang perilaku (65%). presenter tayangan program musik Dahsyat dapat dipecaya. 2. Hasil Uji Instrumen dan Persyaratan b. Uji Normalitas Analisis Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Data a. Uji Validitas dan Reliabilitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Hasil uji validitas menunjuk- Persepsi Perilaku N 60 60 Normal Parameters a,b Mean 73.97 73.97 kan nilai r hitung pada hasil Std. Dev iation 15.878 15.878 Most Extreme Absolute .261 .261 pengujian lebih besar dari r tabel Dif f erences Positive .168 .168 Negativ e -.261 -.261 Kolmogorov-Smirnov Z .020 .020 sehingga butir/item pernyataan Asy mp. Sig. (2-tailed) .570 .570 a. Test distribution is Normal. b. Calculated f rom data. penelitian tentang perilaku presenter tayangan program musik Dahsyat Seperti tampak pada tabel di atas valid atau sudah sesuai dengan merupakan hasil uji normalitas data tujuan penelitian. penelitian yang terdiri dari jawaban Sedangkan pada hasil uji kuisioner perilaku presenter tayangan reliabilitas diketahui untuk persepsi program musik Dahsyat dan jawaban mahasiswa sebesar 0,840 lebih besar kuisioner persepsi mahasiswa. Setelah diuji dari r tabel = 0,295 itu menunjukkan dengan menggunakan program SPSS bahwa mahasiswa dalam menjawab dengan uji Kolmogorov-Smirnov test setiap butir/item pernyataan didapatkan Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar

8

0,570 lebih besar dari taraf penelitian  = spesifik seperti yang telah dicantumkan 0,05, dengan demikian dapat disimpulkan dalam angket yaitu perilaku presenter Olga,

Tabel 2 Hasil Uji Beda Persepsi Terhadap Perilaku Independent Samples Test

Levene's Test f or Equality of Variances t-test for Equality of Means

Mean Std. Error F Sig. t df Sig. (2-tailed) Dif f erence Dif f erence Skor Equal variances 34.083 .000 .429 118 .669 1.083 2.524 assumed Equal variances .429 107.099 .669 1.083 2.524 not assumed data berdistribusi normal. dimana fokus utama yang diperhatikan pada Pada penelitian ini, berdasarkan perilaku presenter ini adalah perilaku Olga hasil analisis data dengan uji beda yang sebagian besar kurang baik. Sehingga (independen t test) didapatkan t-hitung akan berpengaruh pada pendapat para dengan sig. 2-tailed sebesar 0,669 lebih mahasiswa terhadap perilaku presenter besar dari batas statistik =0,05 (Tabel 2). tersebut, dimana sebagian mahasiswa Sehingga dapat dijelaskan pada menyatakan setuju atau sangat setuju. pembahasan penelitian ini bahwa persepsi Berdasarkan jenis kelamin mahasiswa sebanyak 60 responden dalam mahasiswa ditemukan dari 60 mahasiswa menanggapi tayangan program musik diketahui 65% adalah laki-laki Dahsyat tidak berbeda. Artinya mereka menunjukkan bahwa penggemar program beranggapan sama bahwa perilaku presenter tayangan musik Dahsyat sebagian besar pada tayangan musik Dahsyat sebagaimana adalah laki-laki. Sedangkan perempuan ditanyakan dalam angket sebagian besar tidak begitu suka dengan tayangan program mahasiswa memiliki pandangan yang sama tersebut. Hal ini berpengaruh terhadap terhadap perilaku presenter tayangan persepsi mereka terhadap perilaku presenter program musik Dahsyat. pada tayangan program musik Dahsyat di Berdasarkan pengertian tersebut di RCTI. atas dapat ditarik kesimpulan mengapa Sedangkan dari hobi mahasiswa terdapat persepsi yang sama antar ditemukan bahwa dari 60 mahasiswa mahasiswa terhadap sebuah tayangan sebagian besar mereka menonton tayangan program musik Dahsyat. Hal tersebut program musik Dahsyat berdasarkan hobi disebabkan karena obyek yang diamati atau mereka dalam menonton film atau diperhatikan oleh mahasiswa adalah mendengarkan musik yaitu sebanyak 37 9

(61,7%). Hal ini juga dapat mempengaruhi 2. Mahasiswa memiliki persepsi yang kesamaan persepsi mereka terhadap sama terhadap tayangan program musik perilaku presenter pada tayangan program Dahsyat. Hal tersebut diketahui dari musik Dahsyat. hasil penelitian bahwa sebagian besar mahasiswa menyatakan persetujuan KESIMPULAN tentang pentingnya tayangan program 1. Mahasiswa memiliki persepsi yang musik Dahsyat (lebih dari 50%). kurang baik terhadap perilaku presenter 3. Tidak terdapat perbedaan persepsi tayangan program musik Dahsyat yaitu mahasiswa fakultas komunikasi UMS Olga. Hal ini terbukti dari hasil dalam menanggapi perilaku presenter penelitian bahwa distribusi jawaban pada tayangan program musik Dahsyat responden terhadap perilaku presenter di RCTI. Hal itu terbukti dari hasil sebagian besar mahasiswa menyatakan uji beda menunjukkan tidak signifikan persetujuan (lebih dari 50%). pada Sig. 2-tailed (0,669 > 0,05).

10

DAFTAR PUSTAKA

Adi, Badjuri. 2010. Jurnalistik Televisi. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Admin, 2011. Soal Penghentian Tayangan Pesbukers . http://jakartamagazine. com /soal- penghentian-tayangan-pesbukers-oleh- kpi-raffi-ahmad-dan-olga-kompak-no- comment. Diunduh pada tanggal 25 Desember 2012.

Admin, 2011. Olga Tersandung Masalah Lagi. http://www.news.okezone.com. Diunduh pada tanggal 25 Desember 2012.

Anonim, 2010. Profil Dahsyat, http://rcti.tv/programs/view/9/dahsyat. Diunduh pada tanggal 16 Nopember 2012. D. Lasswell, Harold. Dan Kaplan, Abraham. 1970. PowerandSociety. New Haven: Yale University Press. Dalam Effendi.Onong Uchjana 2004.

Donal R, Cooper., dan C. William, Emory.1996. Metodologi Penelitian.Bisnis. Jilid I Edisi Ke 5. : Erlangga.

Effendy, Onong Uchjana. 2004. Ilmu.Teori dan Filsafat Komunikasi. Edisi 6. Bandung: Citra Aditya.

Ghozali, Imam. 2003. Aplikasi Analisis Multivariate dengan SPSS 2001. Semarang: UNDIP

Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suharsimi, Arikunto. 2006.Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Widjaja, H.A.W. 2000.Ilmu Komunikasi Pengantar Studi. Jakarta: Rineka Cipta.

11