1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam Effendy (2003, p.254) teori Stimulus-organism-responses (S-O-R), respon yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dari reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah pesan (Stimulus atau S), komunikan ( Organism atau O) dan efek ( Responses atau R). Stimulus yang disampaikan kepada penonton mungkin diterima atau ditolak penonton, komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari penonton itu sendiri. Proses berikutnya adalah penonton mengerti stimulus yang menerpa dirinya, kemampuan penonton akan melanjutkan pada tahap proses berikutnya. Setelah penonton mengolah dan menerimanya maka terjadilah kesediaan penonton untuk mengubah sikap. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori S-O-R karena peneliti ingin mengetahui respon dari masyarakat terhadap suatu program acara yaitu “Pesbukers” di ANTV. Dimana Stimulus (S) tersebut adalah program acara “Pesbukers” di ANTV, sedangkan Organism (O) adalah penonton, dan Responses (R) adalah sikap dari penonton terhadap program acara “Pesbukers” di ANTV. Itulah yang menjadi alasan kenapa peneliti menggunakan teori S-O-R, karena peneliti ingin mengetahui sikap masyarakat dalam menonton program acara “Pesbukers” di ANTV. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya”, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada 3 variabel penting, yaitu: perhatian, pengertian dan penerimaan (Effendy, 2003) atau dengan kata lain sikap memiliki tiga komponen yaitu “komponen kognitif keyakinan terhadap suatu objek, komponen afektif kesukaan atau perasaan terhadap objek, dan komponen perilaku atau konatif tindakan terhadap objek” (Severin and Tankard 2005, p.177). Sikap yang dimaksud di sini adalah sikap seseorang baik kognitif, afektif,

1 Universitas Kristen Petra

maupun konatif dalam menonton acara televisi yaitu program acara “Pesbukers” di ANTV. Menurut Mar’at acara televisi mempengaruhi sikap, pandangan, persepsi, dan perasaan penonton. Jadi jika ada hal-hal yang mengakibatkan penonton terharu, terpesona, atau latah, itu bukanlah sesuatu yang istimewa, sebab salah satu pengaruh psikologi dari televisi ialah seakan-akan menghipnotis penonton, sehingga penonton tersebut dihanyutkan dalam suasana pertunjukan televisi (Effendy, 2003). Dalam penelitian ini peneliti memilih media elektronik yaitu televisi. Televisi dalam komunikasi massa dianggap telah berhasil dalam menjalankan fungsinya untuk memberikan siaran informatif, hiburan dan pendidikan kepada masyarakat luas. Bila dibandingkan dengan radio yang hanya didengar (audibel), televisi jelas mempunyai pengaruh yang lebih kuat dalam kapasitasnya tersebut, karena selain siaran dapat didengar (audibel) dan dapat dilihat (visibel). Siaran televisi juga memiliki sifat-sifat langsung, simultan, intim dan nyata (Mulyana, 2001, p.169). Di sini fungsi hiburan untuk media elektronik menduduki posisi yang paling tinggi dibandingkan dengan fungsi-fungsi lainnya karena masyarakat kita menjadikan televisi sebagai media hiburan. (Nurudin, 2007, p.69) Program hiburan adalah segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur audien dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Program yang termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan ( game ), musik, dan pertunjukan. Pertunjukan adalah program yang menampilkan kemampuan (performance ) seseorang atau beberapa orang pada suatu lokasi baik di studio ataupun di luar studio, di dalam ruangan ( indoor ) ataupun di luar ruangan (outdoor ). Jika mereka yang tampil adalah para musisi, maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan musik atau jika yang tampil adalah juru masak, maka pertunjukan itu menjadi pertunjukan memasak, begitu pula dengan pertunjukan lawak, sulap, lenong, wayang, ceramah agama, dan sebagainya. Dapat dikatakan program pertunjukan adalah jenis program yang paling banyak diproduksi sendiri oleh stasiun televisi. (Morissan, 2009, p.219) Program acara canda tawa dalam beberapa dekade ini terus mewarnai ruang publik. Program hiburan ini seperti menjadi bagian penting dalam mengisi

2 Universitas Kristen Petra

aktifitas keseharian masyarakat tanah air. Pada mulanya program acara hiburan yang bersifat canda tawa ini biasa saja. Tetapi pada akhirnya menjadi program acara yang menarik hati pemirsa (publik). Ada sejumlah program hiburan 'pengocok perut' yang bisa ditonton di stasiun televisi tanah air. (http://news.okezone.com) Salah satunya adalah program acara “Pesbukers” di ANTV yang menjadi pilihan peneliti dalam penelitian ini. “Pesbukers” (sebelumnya Pesta Buka Bareng Selebriti ) merupakan sebuah acara televisi yang ditayangkan oleh ANTV setiap Senin hingga Jumat. Pada awalnya ditayangkan pada pukul 17:00 - 18:30 WIB, kemudian dilanjutkan pada pukul 18:00 - 19:00 WIB. Acara ini pertama kali dimulai pada tanggal 25 Juli 2011 berisi acara yang berhubungan dengan anak gaul (ABG) dan mengudara selama 60 menit (15 Menit sebelum Adzan Maghrib, dan dilanjutkan 3 menit kemudian setelah Iklan). Pesbukers disiarkan selama 1 1/2 jam setiap hari selama bulan ramadhan yang mulanya dirintis oleh , , , Opie Kumis, dan Kubil yang hanya menjadi acara unggulan selama menunggu berbuka puasa. Kemudian, setelah menayangkan edisi spesial lebaran, Pesbukers kini tayang selama 1 jam dari jam 18.00 – 19.00 dan tentunya lebih variatif. “Pesbukers” juga menampilkan beberapa segmen kuis, yaitu Sekali Kuis, Tetap Kuis , pemirsa bisa ikut berpartisipasi dengan cara menelpon di line yang telah disediakan, untuk mengikuti Taboks ( Tebak isi Boks ) atau Baksi ( Tebak Profesi ) yang diperagakan oleh model tersebut dan mendapatkan hadiah jutaan rupiah. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pesbukers) Penggunaan nama program “Pesbukers” merupakan plesetan dari Facebook yaitu program jejaring sosial yang sedang hype (sesuatu yang sedang heboh) di kalangan masyarakat. Hal tersebut menjadikan program ini mudah diingat. Program “Pesbukers” menggunakan konsep Sketsa Reality dimana memasukkan unsur gossip yang sedang hot kedalam bentuk sketsa, seperti kisah percintaan Olga dan Jessica yang sangat ditunggu-tunggu oleh para OlJess Lovers (istilah fans nya Olga dan Jessica), juga kisah cinta Raffi Ahmad yang agak membingungkan, sampai perkembangan kehamilan Melaney Ricardo. Sekarang “Pesbukers” adalah sketsa reality yang digawangi oleh Olga Syahputra, Raffi Ahmad, Jessica Iskandar, Melaney Ricardo, Deni Cagur dan

3 Universitas Kristen Petra

Opie Kumis. Materi pantun jenaka dan rayuan-rayuan gombal yang dikonsepkan sejak awal ternyata berjalan baik dan menjadi salah satu kekuatan dari program “Pesbukers”, bahkan sekarang pantun dan rayuan gombal sudah menjadi bumbu wajib hampir di setiap program komedi di station TV manapun, hal ini menunjukkan “Pesbukers” berhasil menciptakan trend comedy sepanjang tahun 2011-2012 (http://www.an.tv/tentangANTV/pressrelease/siaran_pers_Pesbukers.pdf) Segala hal konyol dilakukan oleh para host dan bintang tamu untuk membuat penonton tertawa. Ide cerita yang berbeda dengan tayangan komedi sebelum-sebelumnya menciptakan hal baru yang digemari pemirsanya. Kekuatan ceritanya, ada pada perpaduan unsur rumor atau gosip yang tengah ramai diperbincangkan masyarakat, ke dalam bentuk sketsa hiburan. Sebagai contoh, kisah percintaan Olga Syahputra dengan Jessica Iskandar. Atau lika-liku asmara Raffi Ahmad dengan Yuni Shara yang putus-sambung. Dengan tampilan host dan bintang tamu di acara “Pesbukers” ini mampu membuat para penontonnya puas tertawa oleh tingkah laku para pemainnya. Satu hal yang menjadi ciri khas lawakannya adalah perang pantun yang diperagakan oleh Oppi Kumis dan Sapri yang biasanya diawali dengan gimmick “Masak air..” yang dilontarkan Oppi. Pantun ini belakangan malah jadi tren, bukan hanya di program komedi saja," jelas Rully Setia Herlambang, Produser "Pesbukers", saat berbincang dengan tabloidbintang.com . Jangan tanya soal skenario. Sebab, salah satu resep sukses acara ini justru karena pemainnya tak melulu berjalan di atas naskah. Seluruh pemain diberi kebebasan untuk melakukan improvisasi, hingga membentuk unsur spontanitas yang tinggi. "Pola bermainnya tidak terpaku dengan naskah yang kami siapkan. Cukup benang merahnya saja, selebihnya improve . Bisa memasukkan pantun, gosip atau apa, terserah," kata Rully. Lebih lanjut soal jam tayang, menurut Rully, "Pesbukers" sengaja diletakkan pada jam 18.00, dengan tujuan sebagai pembangun mood pemirsa sebelum program-program lain yang hadir di jam tayang utama ( prime time ). "Jam enam sore itu kami menyebutnya early prime time . "Pesbukers" dijadikan lokomotif, gebrakan, dengan harapan bisa membawa efek positif ke program yang tayang setelahnya". (http://www.tabloidbintang.com/film-tv-musik/ulasan/53999-qpesbukersq-pembuka- mood-pemirsa-di-awal-prime-time.html)

4 Universitas Kristen Petra

Contoh pantun yang dilontarkan Oppie Kumis kepada Sapri: “Masak air biar mateng, masak air biar mateng, ada laler di atas tempe penyet eh lo jangan sok ganteng muke lo udeh kaye iler monyet”

“Masak air biar mateng, masak air biar mateng, Lagi Tdur Di Temenin Pampam Ech Loe Semua Jangan Sock Ganteng Muka Loe Kaya Dasi Satpam”

“Masak air biar mateng, masak air biar mateng, kematrial beli genteng siangnya kesalon eh bang sapri jangan sok ganteng palanya mirip balon”(http://rajagombal.net/katakataromantis/pantun-ala-opi-kumis- gombal-gak-ya)

Direktur ANTV Dudi Hendrakusuma dalam wawancara menyatakan bahwa: “Alhamdulillah sepanjang perjalanan program ini, respon positif selalu kami terima dari keluarga . Bahagia sekali kami bisa menyajikan bentuk hiburan yang bisa ditunggu setiap harinya untuk pemirsa setia ANTV."

“Dudi menjelaskan bahwa program "Pesbukers" merupakan salah satu program unggulan ANTV yang diharapkan menjadi pilihan utama masyarakat Indonesia dalam memilih program komedi hiburan. Materi pantun jenaka dan rayuan gombal yang dikonsepkan sejak awal, berjalan baik dan menjadi kekuatan dari program ini. Hal itu menunjukkan "Pesbukers" berhasil menciptakan tren komedi sepanjang tahun 2011- 2012”(http://hanyaberita.com/pesbukers-antv-sukses-digemari/29505/)

Secara rating, “Pesbukers” adalah salah satu program andalan ANTV, ratingnya sendiri sering meraih TVR 2 dan share rata-rata di atas 10%. Sebagaimana Wakil Manajer Produksi Herti Purba dalam wawancara menyatakan bahwa: “Pencapaian rating dan share program grafiknya naik. Ya, stabil di angka 2,0/10 dengan target audience 5+ABCD, ”imbuhnya.”

5 Universitas Kristen Petra

“Hasil ini membuat Pesbukers digemari pemirsa setia anak-anak, remaja, dewasa dan ibu rumah tangga.” (http://hanyaberita.com/pesbukers-antv-sukses-digemari/29505/)

Dalam setiap tayangan program acara televisi pasti ada tanggapan dari masyarakat yang menyaksikan, baik tanggapan positif ataupun negatif. Hal yang sama juga berlaku untuk program acara “Pesbukers” ini. Ada berbagai macam tanggapan atau respon masyarakat terhadap program “Pesbukers”, mulai dari tanggapan positif hingga tanggapan negatif. Contoh tanggapan positif dari masyarakat terhadap program acara ini adalah: “Di ANTV setiap sore jam 18.00 ada acara PESBUKERS, sebuah acara lawakan konyol.” “Acara guyonan yang berlangsung 1 jam itu terkesan agak kasar dan “sadis“, tapi bikin geli bin gemes. Kalau lagi kumat isengnya dan kepingin ketawa ngakak , saya suka menonton acara itu.” “Lawakan dengan cerita tidak jelas ini , mungkin misinya cuma menghibur dan ndagel saja. Kesannya asal “bunyi” dan berbuat selucu mungkin, bikin penonton ger saja. Banyolan2 dan beberapa trik kekerasan , yang tampak tidak berbahaya, tayang diseling beberapa iklan sponsor.” “Beberapa acara “ penghukuman “ Sapri dengan tuangan bedak dikepalanya yang plontos, bikin acara ini makin meriah.” “Jessica dan Olga yang sering dipasangkan, diplot ngebanyol berdua. Selalu saling silang tentang “cinta“ mereka yang tidak jelas. Jess yang selalu merayu Olga agak cepat di “tembak“, menimbulkan kegelian tersendiri.” (http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2012/07/08/pesbukers-yang-cucok- rumpi-475457.html)

Selain tanggapan positif dari masyarakat terhadap program acara “Pesbukers”, ada pula tanggapan negatif dari masyarakat terhadap program acara “Pesbukers, contohnya adalah:

6 Universitas Kristen Petra

“Salah satu pemain komedian pendatang yang berkepala botak hitam, dia selalu dijelek - jelekan dengan kata-kata kotor bahkan yang menghina seolah jijik dengan kehadirannya. (Walaupun setingan tapi ini tidak baik bagi anak - anak yang menonton)” “ Setiap cerita yang disuguhkan, tidak ada yang jelas pesannya pada penonton karena mereka terlalu heboh dan tidak lucu” “Artis perempuan selalu ditampilkan seksi – seksi” “Olga Syaputra, menjadi artis yang sedang dihujat banyak pemirsa TV bahkan sudah dilaporkan ke KPI tentang pembicaraan kepada penelpon tentang ucapan salam, yang dia bilang kaya orang miskin saja ngucapin salam. Ini langsung menjadi penghinaan bagi kami orang muslim. Dan kejadian ini bukan pertama bagi olga, karena coletahannya yang gak jelas itu sering terdengar salah dan menyinggung hati pemirsa” “Disesi terakhir menuju iklan, ini yang paling tidak saya mengerti apa maksudnya. Kepala botak salah satu komedian akan dibedakin dengan iringan pantun dari oppie kumis. (Ini contoh yang parah bagi yang menonton)” (http://hiburan.kompasiana.com/televisi/2012/06/27/pesbukers-acara-yang- tidak-mendidik/ )

Dengan melihat kedua tanggapan yang berbeda dari masyarakat terhadap acara “Pesbukers” sekaligus adanya pro dan kontra yang terjadi mengenai program inilah maka peneliti ingin meneliti sikap masyarakat secara umum atau keseluruhan terhadap program acara “Pesbukers” di ANTV. Content atau keseluruhan program bisa dilihat dari elemen keberhasilan yang mencakup: konflik, durasi, kesukaan, konsistensi, energi , timing , dan tren. (Morissan, 2009, p.323) Penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh Edy Arjakusuma (2011) dengan judul “Sikap Penonton Terhadap Tayangan Program Acara Gong Show di Trans TV” adalah untuk mengetahui sikap penonton di Surabaya dalam menonton tayangan acara Gong Show di Trans TV. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan

7 Universitas Kristen Petra

kuesioner dan data sekunder yang digunakan sebagai data penunjang untuk melakukan analisis. Sedangkan sampel dari penelitian tersebut adalah sebagian dari masyarakat Surabaya yang menonton acara Gong Show di Trans TV yang berjumlah 100 responden, penarikan sampel menggunakan non probability sampling yang menggunakan teknik purposive sampling . Dari hasil penelitian tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa sikap yang mendominasi masyarakat Surabaya dalam menonton acara Gong Show di Trans TV adalah aspek kognitif afektif, dan konatif semuanya positif. Pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menggunakan multistage cluster random sampling untuk teknik pengambilan sampelnya karena populasi dalam penelitian ini letaknya tersebar secara geografis, sehingga sangat sulit untuk mendapatkan kerangka sampel dari semua unsur-unsur yang terdapat dalam populasi tersebut. Pada penelitian terdahulu tidak menggunakan skala 3 atau netral dalam kuesionernya, tetapi dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti menggunakan skala 3 atau netral untuk mendapatkan hasil yang apa adanya dari responden. Penelitian sebelumnya menggunakan sub indikator sikap kognitif yaitu persepsi, keyakinan, dan stereotip dan menggunakan sub indikator sikap konatif yaitu kebiasaan dan kemauan sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh peneliti, peneliti tidak menggunakan sub indikator tersebut. Menurut De Vito (1997) salah satu fungsi media massa yang paling penting adalah meyakinkan ( to persuade ), dimana salah satu bentuk persuasi adalah memperkuat dan mengubah sikap. Dengan audiens dari media massa yang heterogen tentunya akan mempunyai sikap yang berbeda-beda pula. Jadi, adanya tayangan “Pesbukers” akan menimbulkan sikap tertentu pada masyarakat, baik sikap positif maupun negatif. Sikap dikatakan positif apabila masyarakat menyukai program acara “Pesbukers” dan dikatakan negatif apabila masyarakat tidak menyukai program acara “Pesbukers”. Hal ini menarik untuk diteliti karena di media massa juga terdapat efek yaitu pembentukan dan perubahan sikap pada masyarakat. Dimana terdapat tiga komponen sikap yaitu kognitif (kepercayaan dan pengetahuan masyarakat tentang tayangan “Pesbukers”), afektif (tentang apa yang dirasakan masyarakat terhadap tayangan “Pesbukers”), dan konatif (kecenderungan berperilaku masyarakat terhadap tayangan “Pesbukers”).

8 Universitas Kristen Petra

Sikap sangatlah penting untuk diteliti karena salah satu efek afektif dari komunikasi massa adalah pembentukan dan perubahan sikap (Rakhmat, 2002). Oleh karenanya, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian pada sikap masyarakat Surabaya terhadap program acara “Pesbukers” di ANTV. Dalam hal ini, ketiga sikap (kognitif, afektif dan konatif) yang dimiliki masyarakat yang menonton tayangan “Pesbukers” dapat menjadi kunci yang dapat mengindikasikan apakah program acara “Pesbukers” dapat menarik perhatian masyarakat untuk menonton kembali program acara tersebut. Objek dari penelitian ini adalah masyarakat Surabaya, dari anak-anak, remaja, dewasa dan ibu rumah tangga. Peneliti memilih kota Surabaya sebagai lokasi penelitian dengan alasan dibanding dengan masyarakat Jawa pada umumnya, Suku Jawa di Surabaya memiliki temperamen yang sedikit lebih keras dan egaliter. Salah satu penyebabnya adalah jauhnya Surabaya dari kraton yang dipandang sebagai pusat budaya Jawa (http://id.wikipedia.org/wiki/ Kota_Surabaya). Dengan kondisi masyarakat Surabaya tersebut maka peneliti ingin melihat bagaimana tanggapan masyarakat Surabaya mengenai tayangan “Pesbukers” yang memiliki unsur kekerasan di dalamnya apakah menyukai tayangan “Pesbukers” atau tidak.

1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: “Bagaimana sikap masyarakat Surabaya terhadap program acara “Pesbukers” di ANTV?”

1.3 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sikap masyarakat Surabaya terhadap program acara “Pesbukers” di ANTV.

1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

9 Universitas Kristen Petra

1.4.1 Manfaat Akademis Melalui penelitian ini, peneliti menjadi semakin paham tentang pengetahuan mengenai sikap dan mengerti lebih dalam tentang pembentukan sikap. Selain itu penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai sarana penerapan ilmu pengetahuan yang didapatkan dalam perkuliahan dengan dunia kerja nyata. Serta dapat berguna bagi bahan rujukan atau masukan bagi rekan- rekan Ilmu Komunikasi yang mengadakan penelitian mengenai masalah serupa di masa yang akan datang.

1.4.2 Manfaat Praktis Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan wawasan peneliti terhadap penelitian. Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi untuk ANTV khususnya dan stasiun televisi lain pada umumnya, melalui hasil penelitian ini pihak ANTV dapat membuat suatu program acara yang dapat memuaskan kebutuhan dan keinginan sesuai dengan harapan pemirsa.

1.5 Batasan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Peneliti akan meneliti lebih lanjut sikap masyarakat Surabaya terhadap program acara “Pesbukers” di ANTV setiap hari Senin-Jumat pukul 18.00-19.00 WIB. Penelitian ini dilakukan pada masyarakat Surabaya dari anak-anak, remaja, dewasa dan ibu rumah tangga, dan pernah menonton tayangan “Pesbukers” maksimal dalam 3 bulan terakhir. Sedangkan sikap yang diharapkan dilihat berdasarkan indikator kognitif, afektif, dan konatif.

1.6 Sistematika Penulisan Sistematika penulisan akan dibagi menjadi lima bab dengan perincian sebagai berikut:

10 Universitas Kristen Petra

Bab 1. Pendahuluan Bab ini berisi uraian tentang latar belakang masalah pengambilan program acara “Pesbukers” di ANTV, rumusan masalah sikap masyarakat Surabaya terhadap program acara “Pesbukers” di ANTV, tujuan penelitian, manfaat akademis dan praktis penelitian, batasan penelitian, serta sistematika penulisan. Bab 2. Kerangka Teori Bab ini berisi mengenai dasar-dasar teori mengenai sikap, S-O-R, tayangan, program hiburan, elemen keberhasilan, komunikasi massa, televisi. Selain itu juga menguraikan nisbah antar konsep dan kerangka pemikiran. Bab 3. Metode Penelitian Bab ini berisi mengenai cara dan metode penelitian yang akan digunakan untuk memperoleh data mencakup definisi konseptual dari sikap dan elemen keberhasilan, definisi operasional berisi variabel penelitian yaitu komponen sikap (kognitif, afektif, dan konatif), jenis penelitian, jenis sumber data, metode pengumpulan data, teknik analisis data, serta uji validitas dan realibilitas untuk kuesioner. Bab 4. Analisis Data Bab ini berisi mengenai deskripsi gambaran umum objek penelitian, penjabaran analisa dan pembahasan data-data yang telah dikumpulkan. Pengolahan analisa meliputi perhitungan dengan menggunakan metode statistik dan pembahasan dalam bentuk deskriptif. Bab 5. Kesimpulan dan Saran Bab ini berisi tentang kesimpulan dari penelitian secara keseluruhan dan hasil-hasil analisa yang diperoleh serta saran yang dapat diberikan untuk perbaikan selanjutnya.

11 Universitas Kristen Petra