Komodifikasi Konten Humor Dalam Program Yuk Keep Smile Di Trans Tv

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Komodifikasi Konten Humor Dalam Program Yuk Keep Smile Di Trans Tv KOMODIFIKASI KONTEN HUMOR DALAM PROGRAM YUK KEEP SMILE DI TRANS TV Formas Juitan Lase [email protected] Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro, Semarang Abstract Abstrak One of mass media functions is entertainment; it Salah satu fungsi media massa adalah is about diversion to distract attention from daily menjalankan fungsi hiburan yakni diversi untuk routine through entertainment television mengalihkan perhatian seseorang dari rutinitas program. However, this function is neglected sehari-hari melalui tayangan hiburan di televisi. when commodification through logical Namun, fungsi ini menjadi terabaikan ketika capitalistic applied to obtain high shared rating. sebuah tayangan dikemas dalam logika Yuk Keep Smile entertainment program is one of kapitalistik melalui praktik komodifikasi untuk commodification through slapstick humor memperoleh rating dan share yang tinggi. content, it is attacking and demeaning other Program hiburan Yuk Keep Smile merupakan people. This study is using Political Economy salah satu yang melakukan praktik komodifikasi Media Theory focussing on commodification to melalui konten humor slapstik, saling analyze how the content of Yuk Keep Smile menyerang dan merendahkan orang lain. entertainment program is applying logical Tulisan ini menggunakan Teori Ekonomi Politik capitalistic to obtain high shared rating and Media yang fokus pada komodifikasi untuk ignoring the quality of it. menganalisis bagaimana konten-konten hiburan Yuk Keep Smile dikomodifikasi berdasarkan Keywords: Political Economy Media, logika kapitalistik untuk memperoleh rating dan Commodification, Rating, Humor share yang tinggi, sementara kualitas konten diabaikan. Kata kunci: Ekonomi Politik Media, Komodifikasi, Rating, Humor Pendahuluan bersamaan oleh media massa dalam porsi yang seimbang. Wright (dalam Ruben & Stewart, 2006, h. 368-369) menyebutkan bahwa Namun, jika dicermati fungsi media massa memiliki beberapa fungsi hiburan menjadi yang paling dominan yaitu, fungsi pengawasan (surveillance), dari keseluruhan program televisi korelasi (correlation), sosialisasi karena daya jualnya kepada khalayak (socialization), dan hiburan (entertain- jauh lebih tinggi berdasarkan indikator ment). Secara normatif keempat fungsi rating dan share yang diperoleh stasiun ini seharusnya dijalankan secara televisi. Karena semakin tinggi rating dan share yang dihasilkan sebuah 177 178 | FORMAS JUITAN LASE program maka akan semakin banyak dikeluhkan oleh masyarakat, sehingga iklan yang masuk. menimbulkan berbagai protes. Rifqi McQuail (2011, h.244) mengata- yang menulis di laman change.org kan bahwa, “Bisnis media bukan bisnis mangatakan, biasa.” Aktivitas media tidak bisa “Acara komedi (Yuk Keep Smile) dilepaskan dari kepentingan ekonomi sangat tidak berkualitas dengan maupun kepentingan politik yang kata-kata kasar, menyiksa orang bertarung di dalamnya. Media secara (entah itu main tebak-tebakan dengan kaki dimasukkan air es atau umum beroperasi menurut dikte menyumpal tepung ke mulut ekonomi pasar. Itu sebabnya media lawan), sampai dengan goyangan harus menyesuaikan produknya sesuai tidak jelas yang dilaksanakan full 1 selera pasar. Program-program itu jam dan tidak berubah selama kemudian dijalankan dengan cara-cara beberapa bulan terakhir, apalagi yang hegemonik dan eksploitatif goyangannya memakai latar musik dengan tujuan menciptakan potensi yang liriknya vulgar serta mengarah ekonomi media. ke gerakan vulgar pula.” (solopos.com, 3 Januari 2014). Kondisi ini menjadikan televisi bertingkah lebih brutal karena Tak hanya itu, protes lain muncul keseluruhan materi program bisa dari pemerhati anak, Seto Mulyadi yang disulap dalam beragam jenis bahkan menilai program yang dibawakan artis kekerasan sekalipun bisa dijadikan Olga Syahputra, Raffi Ahmad, Adul, komoditas dagangan. Hal inilah yang Soimah, Denny dan Wendy cagur, sudah terjadi dengan program acara Yuk Keep sangat memprihatinkan dan merusak Smile (YKS) yang ditayangkan oleh mental anak. Seto tidak melihat ada stasiun televisi swasta Trans TV. Materi- sedikit pun nilai edukasi yang diberikan materi program yang ditayangkan di meski tayang berjam-jam. "Saya juga YKS mengundang penolakan dari dari awal protes keras dengan acara itu. masyarakat karena mengandung Tidak edukatif, sampai ada anak-anak kekerasan, konten humor yang kasar kecil juga ikut di acara itu," kata Seto hingga goyangan erotis. (merdeka.com, Senin, 30 Desember 2013). Sebelumnya, program YKS yang bermetamorfosis dari program acara Protes pun dialamatkan kepada Ramadhan berjudul “Yuk Kita Sahur” Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) untuk mendapat animo yang besar dari segera menegur ataupun menutup acara masyarakat sehingga penayangannya tersebut. Hal yang diprotes terutama yang semula dua kali seminggu menjadi terkait goyang oplosan yang tayang setiap hari, dan ditempatkan dipopulerkan oleh Soimah pada jam primetime. Secara sepintas, (Okezone.com, 31 Desember 2013). KPI tidak ada yang salah dari ide kreatif menyebutkan sepanjang tahun 2013 YKS, karena konsepnya digagas untuk telah menerima pengaduan dari tujuan hiburan. masyarakat terkait tayangan televisi yang tidak mendidik sebanyak 3.600, Namun, program YKS semakin dan sebanyak 2000 lebih pengaduan hari semakin mengkhawatirkan. Pada ditujukan pada tayangan Yuk Keep beberapa tayangan mulai menunjukkan Smile (teraspos.com,8 Maret 2014). humor-humor yang sarkastik, adegan- adegan kekerasan baik secara fisik Namun, tudingan masyarakat ini maupun simbolik, dan berbagai ditanggapi berbeda pihak Trans TV. goyangan yang menonjolkan sisi erotis. Mereka menilai bahwa program Yuk Adegan-adegan semacam ini Keep Smile (YKS) mempunyai nilai S O C I A E P O L I T E S | JULI – DESEMBER 2014 KOMODIFIKASI KONTEN HUMOR DALAM PROGRAM YUK KEEP SMILE DI TRANS TV | 179 positif. Menurut Public Relations Undang-Undang Penyiaran Nomor 32 Manager Trans TV, A Hadiansyah Tahun 2002 Pasal 4 ayat 1 yang Lubis, acara tersebut justru menyentuh menyebutkan bahwa: “Penyiaran dan menghibur berbagai lapisan sebagai kegiatan komunikasi massa masyarakat dan selalu dinantikan mempunyai fungsi sebagai media kehadirannya. Bahkan, Hadiansyah informasi, pendidikan, hiburan yang mengklaim program YKS mampu sehat, kontrol dan perekat sosial.”Selain memecahkan kejenuhan pemirsa atas itu juga dengan tegas telah diamanatkan tayangan yang ada selama ini dalam Pasal 36 ayat 1 dan 6 yang (skalanews.com, 5 Januari 2014). menyebutkan: Pembelaan ini tak lain Ayat 1 “Isi siaran wajib didasarkan pada jumlah rating dan share mengandung informasi, pendidi- YKS yang sempat menduduki posisi 1 kan, hiburan, dan manfaat untuk dengan rating 7 dan share 31 pada pembentukan intelektualitas, wa- tak, moral, kemajuan, kekuatan periode trimester akhir tahun 2013 bangsa, menjaga persatuan dan (tabloidbintang.com, 27 Juni 2014). kesatuan, serta mengamalkan nilai- Tingginya jumlah rating dan share YKS nilai agama dan budaya Indonesia.” berkorelasi erat dengan muatan materi Ayat 6, “Isi siaran dilarang yang ditawarkan kepada khalayak. memperolokkan, merendahkan, Dalam perspektif ekonomi melecehkan dan/atau mengabai- politik media, hubungan media dengan kan nilai-nilai agama, martabat khalayak tidak lepas dari kepentingan manusia Indonesia, atau me-rusak ekonomi dan komoditas bisnis. Posisi hubungan internasional.” khalayak dalam industri televisi adalah korban yang dimanfaatkan Namun, dengan munculnya keberadaannya, bukan saja pemilik materi humor yang mencela, menyindir media tetapi pengiklan. Horkheimer hingga ke dalam bentuk-bentuk yang dan Adorno (dalam Agger, 2009, h. 198) berlebihan seperti menaburi tepung dan melihat hiburan di media massa semata- memukul, tatkala mengubah orientasi mata sebagai produk industri hiburan yang akhirnya tidak lebih dari kapitalisme yang dimanipulasi dan komoditas ekonomi yang dijual kepada disirkulasikan sesuai selera pasar. pengiklan. Nilai-nilai hiburan yang Segala produk media yang sejatinya adalah untuk tujuan diversi, dibentuk menjadi komoditas dimana relaksasi, stimulator dan release, malah nilai guna ditransformasikan ke nilai dieksploitasi secara besar-besaran untuk tukar ini disebut dengan istilah kepentingan bisnis pemilik dengan komodifikasi (Mosco, 2009, h. 129). mengorbankan kepentingan khalayak. Karena dalam defenisi apapun proses komodifikasi konten media ini dilakukan untuk mengakumulasi modal Perumusan Masalah dan meraih profit yang sebesar- Media massa tidak bisa lepas besarnya. Humor dan tarian yang dari persoalan-persoalan terkait semula bertujuan untuk menghibur kepentingan ekonomi dan kepentingan dikomodifikasi untuk tujuan bisnis. politik tertentu. Sebagai institusi bisnis, Apa yang dilakukan oleh televisi media massa dianggap sebagai ini telah mencederai hak-hak publik instrumen untuk menghasilkan untuk memperoleh program hiburan keuntungan bagi pemiliknya. Apa yang yang berkualitas dan mendidik dilakukan oleh Trans TV pada program sebagaimana yang diatur dalam Yuk Keep Smile adalah cara-cara VOL. 15 | NO. 02 180 | FORMAS JUITAN LASE eksploitatif terhadap konten hiburan menentukan perannya di dalam untuk menghasilkan profit bagi memenuhi jaringan dan kecepatan akumulasi modal pemiliknya. penyampaian produk media di hadapan Komodifikasi terhadap materi- khalayak. Sedangkan strukturasi terkait materi humor, kekerasan dan goyangan dengan pembentukan struktur dan agen dalam program Yuk Keep Smile patut dalam masyarakat, dan menjelaskan dicurigai dan dikhawatirkan bagaimana relasi ide antaragen penyebarannya karena terdapat masyarakat, proses sosial dan praktik
Recommended publications
  • Naskah Publikasi Bowo Leksono L 100080195
    PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TERHADAP PERILAKU OLGA SEBAGAI PRESENTER ACARA MUSIK DAHSYAT DI RCTI NASKAH PUBLIKASI Sebagai Persyaratan untuk Mencapai Derajat Sarjana S-1 Program Studi Ilmu Komunikasi Disusun Oleh : BOWO LEKSONO L 100080195 FAKULTAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 i PERSEPSI MAHASISWA ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TERHADAP PERILAKU OLGA SEBAGAI PRESENTER ACARA MUSIK DAHSYAT DI RCTI Bowo Leksono Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Email: [email protected] Joko Sutarso Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Email: [email protected] Monika Sri Yuliarti Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Email: [email protected] Abstraksi : Menonton program televisi berarti audience memperhatikan, menyimpulkan informasi yang diterima, menafsirkan serta diolah menjadi sebuah pengalaman tentang objek, peristiwa dan hubungan yang diperoleh. Kemudian akan membentuk sebuah pengetahuan dan akan menjadikan perilaku audience berubah. Tujuan penelitian untuk mengetahui perbedaan persepsi masing-masing mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMS dalam menanggapi program musik Dahsyat di RCTI. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Populasinya adalah mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi UMS Angkatan 2010, sebanyak 148 mahasiswa. Sampel penelitian menggunakan random sampling sederhana, sebanyak 60 mahasiswa. Teknik analisis menggunakan deskripsi dalam bentuk tabel atau angka dan uji beda untuk mengetahui perbedaan persepsi mahasiswa.
    [Show full text]
  • “Campur-Campur Antv Spesial Lamaran Jupe”
    Siaran Pers “CAMPUR‐CAMPUR ANTV SPESIAL LAMARAN JUPE” Jakarta, 4 Desember 2013 – Program CAMPUR CAMPUR yang tayang LIVE sejak 2 September 2013 merupakan program reality show unggulan ANTV yang selalu menghibur seluruh keluarga Indonesia mulai dari hari Senin hingga Minggu Pukul 19.30 WIB. Kali ini CAMPUR‐CAMPUR membuat edisi spesial Lamaran JUPE dan ditayangkan secara langsung oleh ANTV dari Studio 2 ANTV Epicentrum Studio Complex Jakarta pada hari Rabu 4 Desember 2013 pukul 19.30 WIB. CAMPUR‐CAMPUR SPESIAL LAMARAN JUPE, diharapkan juga dapat memuaskan pemirsa ANTV yang penasaran dan ingin tahu bagaimana prosesi lamaran Julia Perez dan Gaston Castano yang selama ini selalu tertunda. Tak hanya akan menampilkan suka duka dari momen kisah romantis antara Julia Peres dan Gaston Castano, kekonyolan dari Olga Syahputra, Melaney Ricardo, Luna Maya, Tora Sudiro, Vincent Rompies, Desta dan beberapa artis terkenal lainnya juga masih akan menghibur kita semua. “Acara CAMPUR‐CAMPUR SPESIAL LAMARAN JUPE ini diadakan sebagai wujud support ANTV kepada Julia Perez dan Gaston Castano yang sudah seperti bagian dari keluarga besar ANTV. Acara sakral ini merupakan momen yang sangat berarti bagi Julia Perez dan Gaston Castano, ANTV sangat beruntung dapat dipercaya menjadi bagian momen acara mereka ini“ ungkap Herty Paulina Purba, Deputy Director Productions ANTV Informasi lebih lanjut : Yasmin Sanad Manager Corporate Communications [email protected], HP. 08568129545 Komplek Rasuna Epicentrum Lot.9 Jl.H.R Rasuna Said, Karet Kuningan Setiabudi, Jakarta Selatan Telp : (62‐21) 5610 1555 ‐ Fax : (62‐21) 2994 1786 .
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Musik merupakan sebuah hasil karya seni bunyi dalam bentuk lagu maupun komposisi musik. Musik juga menjadi salah satu media ungkapan kesenian, dimana pelaku musik (musisi) dapat mengungkapkan pikiran dan perasaannya melalui unsur-unsur musik yaitu melodi, irama (ritme), harmoni, tangga nada dan struktur lagu. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia musik adalah ilmu atau seni dalam menyusun nada maupun suara yang diutarakan, dikombinasi dan menggambarkan sebuah hubungan temporal untuk menghasilkan komposisi (suara) yang memiliki keseimbangan dan kesatuan, nada atau suara yang disusun sedemikian rupa sehingga menghasilkan sebuah irama, lagu, dan keharmonisan (terutama yang dapat menghasilkan bunyi-bunyi itu) (Tim Penyusun Pusat Kamus, 2007). Seiring dengan berkembangnya peradaban manusia, keberadaan musik telah banyak mengalami evolusi. Apabila awalnya musik hanya digunakan sebagai pelengkap ritual serta penyebaran agama, kini musik tidak dapat dilepaskan dari kehidupan manusia. Musik tidak dapat dipisahkkan dari kebudayaan, karena musik kini telah berkembang menjadi seni yang dapat menyenangkan dan menghibur orang yang mendengarkannya. Setiawan mengungkapkan, apabila seseorang telah merasa menyesal dilahirkan sebagai manusia dan frustasi sepanjang hidupnya, mungkin ia kurang mendengarkan musik serta menghayati faedahnya bagi kehidupan (2016:13). Di Indonesia, musik mengalami banyak revolusi. Masa kejayaan musik di Indonesia terjadi pada era 80-90’an, dimana pada masa itu musik di Indonesia begitu variatif dengan eksistensi band-band atau penyanyi-penyanyi solo yang memang benar-benar memiliki kualitas. Pada masa itu muncul sejumlah band seperti Dewa 19, Kla Project, Java Jive, Slank, Grass Rock, Protonema, Adegan, Boomerang, Edane, dan lain-lain. Adapun penyanyi solo seperti Anggun C. Sasmi, Nicky Astria, dan yang lainnya.
    [Show full text]
  • 1 1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Uses and Gratifications Atau Kegunaan Dan Kepuasan, Pertama Kali Dikenalkan Oleh H
    1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Uses and Gratifications atau kegunaan dan kepuasan, pertama kali dikenalkan oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz pada tahun 1974. Teori Uses and Gratifications mengatakan bahwa pengguna media memiliki peranan aktif dalam memilih dan menggunakan media. Pengguna media berusaha untuk menemukan sumber terbaik untuk memenuhi kebutuhannya. Manusia sebagai pengguna media mempunyai wewenang dalam memilih media mana yang akan digunakan untuk memenuhi kebutuhannya. (Nurudin, 2009, p.192) Konsep Uses and Gratifications dikembangkan oleh Philip Palmgreen sehingga tidak berhenti pada motif pengguna memilih media tetapi menambahkan apakah motif tersebut dapat dipenuhi oleh media. Konsep ini disebut GS (Gratification Sought) dan GO (Gratification Obtained). Gratification Sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengkonsumsi suatu jenis media tertentu (radio, tv, atau koran). Sedangkan Gratification Obtained adalah kepuasan nyata yang diperoleh seseorang setelah mengkonsumsi suatu media (Kriyantono, 2009, p.210). Pengujian terhadap teori Uses and Gratifications telah sering dilakukan dalam konteks mengukur motif atau kepuasan dari program acara televisi. Beberapa riset sebelumnya telah menunjukkan perbedaan kebutuhan dan kepuasan akan program-program acara televisi seperti kepuasan akan game show “Happy Song” yang diteliti oleh Haniel Zedekhia pada tahun 2011, kepuasan akan sinetron “Putri yang Ditukar” oleh Isaura pada tahun 2012 dan Uses and Gratifications of Food Network yang dilakukan oleh Cori Lynn Hemmah di tahun 2009. Televisi pertama kali hadir di Indonesia dengan dibukanya Televisi Republik Indonesia pada tanggal 24 Agustus 1962 oleh pemerintah. Pada tahun 1989 mulai muncul stasiun televisi swasta seperti MNC TV(TPI), RCTI, SCTV, Indosiar, ANTV hingga tahun 2000 mulai bertambah banyak lagi stasiun televisi 1 Universitas Kristen Petra nasional yakni Metro TV, Trans TV, kemudian mulai muncul stasiun televisi lokal Jawa TV, Bali TV dan Riau TV (Morissan 2004, p.2).
    [Show full text]
  • BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia Sebagai
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia sebagai makhluk sosial tentu akan berinteraksi dengan sesamanya, baik untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun untuk berkomunikasi. Bahasa merupakan alat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk berinteraksi dengan orang lain. Dengan bahasa manusia dapat berkomunikasi dengan yang lain, manusia dapat mengekspresikan perasaan dan ide melalui bahasa. Penggunaan bahasa merupakan tonggak awal dari cara berkomunikasi dan penyampaian informasi manusia. Dengan adanya bahasa, memungkinkan manusia untuk dapat memahami informasi yang disampaikan orang lain. Bahasa merupakan sarana komunikasi vital dalam kehidupannya. Gaya bahasa adalah cara menggunakan bahasa. Penggunaan gaya bahasa memungkinkan seseorang dapat menilai pribadi, watak dan kemampuan individu yang mempergunakan bahasa tersebut. Semakin baik gaya bahasanya, semakin baik pula penilaian orang terhadapnya, semakin buruk gaya bahasa seseorang, semakin buruk pula penilaian diberikan kepada pengguna gaya bahasa yang tersebut. Style dapat dibatasi sebagai cara mengungkapkan pikiran melalui bahasa secara khas yang memperlihatkan jiwa dan kepribadian penulis (pemakai bahasa) (Keraf, 2010: 113). Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju, keberadaan media massa visual saat ini banyak mempengaruhi kesadaran masyarakat, dengan 1 2 berkembangnya media massa visual yang memiliki karakteristik yang dekat dengan kesadaran masyarakat sehari-hari, media massa visual mampu mempengaruhi kesadaran dibandingkan media massa lainnya. Hal tersebut berdampak
    [Show full text]
  • Status Pesbukers Antv Makin Eksis
    Siaran Pers! STATUS PESBUKERS ANTV MAKIN EKSIS Jakarta, 27 Januari 2012 - Program PESBUKERS yang digawangi Olga Syahputra, Raffi Ahmad, Jessica Iskandar, Denny Cagur, Melaney Ricardo, Sapri dan Opie Kumis yang kerap hadir di layar ANTV tak terasa sudah mencapai lebih dari 100 episode. Program yang tayang setiap hari Senin – Jumat pukul 18.00 WIB ini selalu menghadirkan guyonan segar dan semakin ditunggu oleh masyarakat. Penggunaan nama program PESBUKERS merupakan plesetan dari Facebook yaitu program jejaring sosial yang sedang ÊhypeÊ di kalangan masyarakat. Hal tersebut menjadikan program ini mudah diingat. Program PESBUKERS menggunakan konsep „Sketsa Reality‰ dimana memasukan unsur gossip yang sedang hot kedalam bentuk sketsa, seperti kisah percintaan Olga dan Jessica yang sangat ditunggu-tunggu oleh para OlJess Lovers (istilah fans nya Olga dan Jessica), juga kisah cinta Raffi Ahmad yang agak membingungkan, sampai perkembangan kehamilan Melaney Ricardo. PESBUKERS sekarang ini sudah sangat melekat di hati para pecinta ANTV atau yang bisa disapa ANTV Lovers, terbukti dari pencapaian rating dan share program yang rata-rata memiliki trend stabil di angka 2,0/10 dengan target audience 5+ ABCD. Hasil analisa menunjukkan bahwa program PESBUKERS memang sudah memiliki penonton setia dari berbagai kelas yaitu anak, remaja, dewasa dan ibu rumah tangga. QFTCVLFST 2012 Siaran Pers! Materi pantun jenaka dan rayuan-rayuan gombal yang dikonsepkan sejak awal ternyata berjalan baik dan menjadi salah satu kekuatan dari program PESBUKERS, bahkan sekarang Pantun dan Rayuan Gombal sudah menjadi bumbu wajib hampir di setiap program komedi di station tv manapun, hal ini menunjukan Pesbukers berhasil menciptakan trend comedy sepanjang tahun 2011-2012. Program PESBUKERS juga mendatangkan artis pendukung yang tidak kalah penting dalam setiap episodenya sehingga dapat menghidupkan program PESBUKERS ini dan menjadi pilihan hiburan yang tidak bosan untuk diikuti setiap harinya.
    [Show full text]
  • Mengungkap Kebohongan Program Televisi Di Indonesia
    BELIEVE Mengungkap Kebohongan Program Televisi di Indonesia i ii BELIEVE Mengungkap Kebohongan Program Televisi di Indonesia Kata Pengantar : Fajar Junaedi Filosa Gita Sukmono Editor: Fajar Junaedi, Bayu Chandra Kumara, Erwin Rasyid, Galuh Ratnatika, Maharani Dwi Kusuma Wardani, M.Bimo Aprilianto iii Believe Mengungkap Kebohongan Program Televisi di Indonesia Hak cipta pada para penulis dan dilindungi oleh Undang-undang (All Rights Reserved) Dilarang memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari penerbit, halaman xvI + 348; 15,5 x 23,5 cm ISBN : 978-6027-636-81-1 Cetakan Pertama, 2015 Penulis: Aisyah Aprilinda R, Afran Irfan, Hesti Susliowati, Nisa Akmala, Mohamad Nurul Pamungkas, Erwin Rasyid, Maharani Dwi Kusuma Wardani, Mohamad Kasyfi Fitra, Naswhan Ihsan Fazil, Reza Dovi Saputra, Rifki Putri Mahbubati, Amelia Arista Putri, Fathi Yakan Muntazari, Evan Aksara, Akhmad Maulana Subkhi, Ragil Susanto, Kiki Rizki Pramanda, Bayu Chandra Kumara, Syarifah Khamsiawi, Devi Permatasari, Maulida Hazana, Muhammad Fatur Al Bashori, Muhammad Syahidul Mubarok, Yoska Pranata, Ari Prasatyo, Muhammad Naufal, Rima Sulistya Ningsih, Tri Prasetyo, Slamet Arifin, Alif Maulana, Galang Pambudi Anggara, Viddya Dwi Pradianty, Pri Anugrah, Puspita Septi Maharani, Anisati Sauma N, Bagus Haryo W, Septi Nugrahaini, Martina Ernaningsih, Fajar Adhi K, Haris Sugiharto, Intan Permatasari, Lisa Karunias Jati, Ravi Setya Ayu, Pratiwi Yunita Dwi Rahmawati, Wahyu Sugiharto, Yunia Rahmah, Galuh Ratnatika, Muhammad Aulia Rahman, Sintha Puspitaningrum, M.Bimo Aprilianto. Editor: Fajar Junaedi, Bayu Chandra Kumara, Erwin Rasyid, Galuh Ratnatika, Maharani Dwi Kusuma Wardani, M.Bimo Aprilianto Kata Pengantar : Fajar Junaedi Filosa Gita Sukmono Perancang Sampul: ? Ilustrasi Isi: All Editor Penata Letak: Ibnu Teguh W Pertama kali diterbitkan: Pertama kali diterbitkan oleh Mahasiswa peserta kelas Hukum Media Massa Program Studi Ilmu Komunikasi UMY tahun ajaran 2014/2015.
    [Show full text]
  • 1496884028048 YOVELLA MERCIA.Pdf
    iii iv ABSTRAK YOVELLA MERCIA, NIM 11 104 102, judul skripsi: “AN ANALYSIS OF INTRODUCTORY PARAGRAPH IN STUDENTS’ ESSAYS (A Study of the Fifth Semester Students of English Department of STAIN Batusangkar Registered in 2015/2016 Academic Year)”, Program Studi Tadris Bahasa Inggris, Jurusan Tarbiyah, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Batusangkar. Masalah dalam penelitian ini adalah belum tergambarnya kualitas introductory paragraph pada esei yang ditulis oleh mahasiswa Bahasa Inggris semester V STAIN Batusangkar tahun akademik 2015/2016. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui introductory paragraph yang ditulis oleh mahasiswa apakah sudah bagus atau belum berdasarkan karakteristik dari introductory paragraph. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif, dan teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah total sampling. Instrumen penelitiannya adalah dokumen tes tengah semester, yang berjumlah 100 dokumen. Instrumen kunci pada penelitian ini adalah peneliti sendiri sebagai alat untuk mengolah data. Selanjutnya dalam menganalisis data, peneliti menggunakan tabel klasifikasi karakteristik dari introductory paragraph yang dikemukakan oleh Pertiwi dan Teguh (2012:24), yang mana karakteristiknya adalah an introductory paragraph should introduce the topic, indicate generally how the topic is going to be developed, contain the thesis statement, dan attention getter. Berdasarkan hasil analisis data ditemukan bahwa 80,7 % introductory paragraph yang dibuat oleh mahasiswa Bahasa Inggris semester V STAIN Batusangkar tahun akademik 2015/2016 adalah bagus dan 19,3 % introductory paragraph yang dibuat oleh mahasiswa adalah sangat tidak bagus. Hampir seluruh mahasiswa membuat introductory paragraph berdasarkan karakteristik dari introductory paragraph didalam esei. Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa hampir seluruh mahasiswa Bahasa Inggris semester V STAIN Batusangkar tahun akademik 2015/2016 sudah membuat introductory paragraph dengan bagus didalam menulis esei.
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Menurut Rakhmat, persepsi adalah pengalaman tentang objek, peristiwa, atau hubungan- hubungan yang di peroleh dengan mengumpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Persepsi merupakan Proses aktif dan kreatif dimana manusia dalam menafsirkan benda, situasi, orang ataupun peristiwa, melalui beberapa tahapan hingga akhirnya diperoleh sebuah penilaian. Dimulai dari pengindraan (sensasi) melalui alat-alat indra manusia, dalam sebuah penelitian indra penglihatan dan indra pendengaran diberikan stimulus, lalu dikirim ke otak untuk akhirnya ditafsirkan hingga memperoleh persepsi (Rakhmat, 2001:75). Menurut Desideranto dalam buku Psikologi Komunikasi (Rakhmat 2003 : 16). Persepsi adalah Penafsiran suatu obyek, peristiwa atau informasi yang dilandasi oleh pengalaman hidup seseorang yang melakukan penafsiran itu, dengan demikian dapat dikatakan juga bahwa persepsi adalah hasil pikiran seseorang dari situasi tertentu. Pengertian persepsi menurut (Bimo Walgito 2002:54) adalah Pengorganisasian, penginterpretasian terhadap stimulus yang diterima oleh organisme atau individu sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan merupakan aktifitas integrated dalam diri individu, dari beberapa pengertian di atas dapat dijelaskan bahwa Persepsi adalah kecakapan untuk melihat, memahami kemudian menafsirkan suatu stimulus sehingga merupakan sesuatu yang berarti dan menghasilkan penafsiran, dalam konteks penelitian ini, Persepsi diberi pengertian sebagai kemampuan seseorang untuk menafsirkan atau menyimpulkan sesuatu pesan
    [Show full text]
  • A Tim Pengelola Combined
    KOMODIFIKASI KONTEN HUMOR DALAM PROGRAM YUK KEEP SMILE DI TRANS TV Formas Juitan Lase [email protected] Program Studi Magister Ilmu Komunikasi Universitas Diponegoro, Semarang Abstract Abstrak One of mass media functions is entertainment; it Salah satu fungsi media massa adalah is about diversion to distract attention from daily menjalankan fungsi hiburan yakni diversi untuk routine through entertainment television mengalihkan perhatian seseorang dari rutinitas program. However, this function is neglected sehari-hari melalui tayangan hiburan di televisi. when commodification through logical Namun, fungsi ini menjadi terabaikan ketika capitalistic applied to obtain high shared rating. sebuah tayangan dikemas dalam logika Yuk Keep Smile entertainment program is one of kapitalistik melalui praktik komodifikasi untuk commodification through slapstick humor memperoleh rating dan share yang tinggi. content, it is attacking and demeaning other Program hiburan Yuk Keep Smile merupakan people. This study is using Political Economy salah satu yang melakukan praktik komodifikasi Media Theory focussing on commodification to melalui konten humor slapstik, saling analyze how the content of Yuk Keep Smile menyerang dan merendahkan orang lain. entertainment program is applying logical Tulisan ini menggunakan Teori Ekonomi Politik capitalistic to obtain high shared rating and Media yang fokus pada komodifikasi untuk ignoring the quality of it. menganalisis bagaimana konten-konten hiburan Yuk Keep Smile dikomodifikasi berdasarkan Keywords: Political
    [Show full text]
  • Chapter 1 Revisi
    1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam Effendy (2003, p.254) teori Stimulus-organism-responses (S-O-R), respon yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus khusus sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dari reaksi komunikan. Jadi unsur-unsur dalam model ini adalah pesan (Stimulus atau S), komunikan ( Organism atau O) dan efek ( Responses atau R). Stimulus yang disampaikan kepada penonton mungkin diterima atau ditolak penonton, komunikasi akan berlangsung jika ada perhatian dari penonton itu sendiri. Proses berikutnya adalah penonton mengerti stimulus yang menerpa dirinya, kemampuan penonton akan melanjutkan pada tahap proses berikutnya. Setelah penonton mengolah dan menerimanya maka terjadilah kesediaan penonton untuk mengubah sikap. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori S-O-R karena peneliti ingin mengetahui respon dari masyarakat terhadap suatu program acara yaitu “Pesbukers” di ANTV. Dimana Stimulus (S) tersebut adalah program acara “Pesbukers” di ANTV, sedangkan Organism (O) adalah penonton, dan Responses (R) adalah sikap dari penonton terhadap program acara “Pesbukers” di ANTV. Itulah yang menjadi alasan kenapa peneliti menggunakan teori S-O-R, karena peneliti ingin mengetahui sikap masyarakat dalam menonton program acara “Pesbukers” di ANTV. Prof. Dr. Mar’at dalam bukunya “Sikap Manusia, Perubahan Serta Pengukurannya”, mengutip pendapat Hovland, Janis, dan Kelley yang menyatakan bahwa dalam menelaah sikap yang baru ada 3 variabel penting, yaitu: perhatian, pengertian dan penerimaan (Effendy, 2003) atau dengan kata lain sikap memiliki tiga komponen yaitu “komponen kognitif keyakinan terhadap suatu objek, komponen afektif kesukaan atau perasaan terhadap objek, dan komponen perilaku atau konatif tindakan terhadap objek” (Severin and Tankard 2005, p.177). Sikap yang dimaksud di sini adalah sikap seseorang baik kognitif, afektif, 1 Universitas Kristen Petra maupun konatif dalam menonton acara televisi yaitu program acara “Pesbukers” di ANTV.
    [Show full text]
  • Bab I Pendahuluan
    BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Televisi merupakan media elektronik yang sangat berpengaruh terhadap manusia, sejak awal kemunculannya, televisi menjelma menjadi media yang sangat diminati. Media audio visual televisi muncul karena perkembangan teknologi, yang mana karya ini merupakan karya massal yang di kembangkan dari tahun ke tahun oleh para innovator. Belum lengkap rasanya kalau di sebuah rumah tanpa televisi, karena televisi telah menjadi kebutuhan dari keluarga. Televisi merupakan media massa yang mengalami perkembangan paling fenomenal di dunia. Meski lahir paling belakangan di banding media massa cetak dan radio, namun pada akhirnya media televisilah yang paling banyak diakses dan diminati oleh masyarakat dimanapun di dunia ini. Perpaduan gambar, warna, dan suara, menjadi daya tarik televisi untuk diminati oleh manusia. Televisi menciptakan suasana tertentu, penonton dapat menikmati acara televisi sambil duduk santai menyaksikan berbagai informasi yang di sajikan, serta penyampaian isi pesan seolah-olah langsung oleh komunikan dan komunikator. Informasi yang di sampaikan oleh televisi, dengan mudah di mengerti karena jelas terdengar secara audio dan terlihat secara visual. Seiring perkembangan siaran televisi di Indonesia, banyak acara-acara televisi yang bermunculan, terutama acara musik televisi yang sering di siarkan di stasiun televisi swasta. Acara musik televisi sangat diminati oleh khalayak muda di Indonesia. Karena setiap penayangannya selalu meng-update lagu-lagu terbaru dan bintang tamu yang selalu berganti setiap harinya. Program musik televisi bukan sekedar memberikan informasi tentang lagu terbaru, ataupun penampilan bintang tamu, tapi juga interaksi dengan penonton di studio dan interaksi melalui telepon serta candaan atau pembahasan yang lucu oleh 1 2 pembawa acara, wawancara dan diskusi yang di sertai hiburan oleh para presenter di acara tersebut.
    [Show full text]