4. ANALISIS DATA

4.1 Profil Program “YKS” di Trans TV Pada bab ini akan dijelaskan mengenai profil dari program “YKS”, antara lain seperti berikut : Jam tayang : Senin – Jumat pk. 18.00 – 22.30 Stasiun Televisi : Trans TV Logo :

Gambar 4.1 Gambar Tayangan Program “YKS” Sumber : www.transtv.co.id

PT Televisi Transformasi (TRANS TV) adalah stasiun televisi swasta di bawah naungan TRANS CORP dan dimiliki oleh CT CORP yang mengudara secara nasional di Indoensia. Stasiun televisi Trans TV memproduksi dan menayangkan bermacam – macam program acara, seperti berita, infotainment, talk show, reality show, movie, drama, komedi dan variety show, travel and lifestyle. Mulai tanggal 31 Agustus 2013, Trans TV menayangkan sebuah program komedi variety show yaitu “YKS”. Pada awalnya, program “YKS” adalah sebuah program komedi variety show yang tayang pada saat bulan ramadhan untuk menghibur penonton pada saat sahur dengan nama “Yuk Kita Sahur”. Dengan banyaknya antusias dari masyarakat dan mendapat respon yang baik maka program ini berubah nama menjadi “Best Moments of YKS” pada tanggal 30 Agustus 2013. Dan pada tanggal 30 September resmi berubah nama menjadi “Yuk Keep Smile” yang

34 Universitas Kristen Petra ditayangkan setiap Senin – Jumat pukul 18.00 – 22.30. Dalam program “YKS” mengahdirkan bebrbagai macam konten, yaitu musik, games, kuis, dan reality show. Program “YKS” kini hadir setiap hari Senin – Jumat pukul 18.00 – 22.30. dalam program ini menampilkan lawakan dari para host yang membawakan program ini. Program “YKS” juga dikenal dengan tarian – tarian joget Caesar yang diiringi oleh lagu Asik – Asik Jos dan Kereta Malam, akan tetapi sekarang joget di YKS telah bertambah dengan joget Goyang Bang Jali (), Oplosan, dan Simalakama. Acara ini dibawakan oleh host – host papan atas seperti , , Denny Cagur, Wendy Cagur, Omesh, Chand Kelvin, Tara Budiman, Soimah, Adul, , dan Kiwil. Program “YKS” untuk pertama kali masuk sebagai nominasi penghargaan bergengsi Panasonic Gobel Awards. Raffi Ahmad yang merupakan salah satu pembawa acara “YKS” juga meraih penghargaan nominasi presenter musik atau variety show pada tahun 2012 dan 2014 (Daftar pemenang Panasonic Gobel Awards, 2014). Dalam program “YKS” terdapat beberapa macam konten. Peneliti melakukan klasifikasi konten program “YKS” menjadi 3 bagian agar lebih mudah untuk dilakukan penelitian. Klasifikasi tersebut antara lain musik, games, dan reality show. Klasifikasi konten program “YKS” yang termausk musik adalah penampilan musik. Klasifikasi games adalah permainan dan kuis yang dilakukan dengan artis yang tampil di “YKS”. Sedangkan klasifikasi untuk reality show adalah artis yang membahas mengenai kehidupan pribadi. Pada tanggal 25 Juni 2014 pihak KPI (Komisi Penyiaran Indonesia) memutuskan untuk menutup program acara “YKS” yang dikarenakan pada saat penayangan YKS menayangkan pengisi acara yang dihipnotis sehingga melecehkan artis Benyamin Sueb. Sebelumnya “YKS” juga telah mendapatkan teguran pertama dari KPI pada tanggal 3 Januari 2014, teguran kedua pada 5 Februari 2014 dan pengurangan durasi pada 13 Maret 2014. Pihak KPI juga melarang pihak Trans TV untuk mengganti format program “YKS” dengan program yang serupa dan dijam yang sama. Selain itu, semua program acara di televisi tidak boleh menayangkan hipnoterapi. Hasil riset penelitian yang

35 Universitas Kristen Petra dilakukan oleh peneliti sebelum program “YKS” ditutup oleh pihak KPI (www.kpi.go.id).

4.2. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Kuisioner 4.2.1 Uji Validitas Kuisioner Pre-Test 4.2.1.1 Uji Validitas Kuisioner Pre-Test Gratification Sought (GS) Dari hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada responden yang ada di Surabaya, peneliti mengolah data dengan menggunakan SPSS 22 for mac dan menemukan bahwa validitas dari variable Gratification Sought (GS) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.1. Uji Validitas Gratification Sought (GS) Pre-Test Indikator Corrected r Keterangan Item GS_Musik_Informasi_1 ,331 0,361 Tidak Valid GS_Musik_Informasi_2 ,653 0,361 Valid GS_Musik_Informasi_3 ,672 0,361 Valid GS_Musik_Informasi_4 ,546 0,361 Valid GS_Musik_Pengalihan_1 ,542 0,361 Valid GS_Musik_Pengalihan_2 ,533 0,361 Valid GS_Musik_Pengalihan_3 ,633 0,361 Valid GS_Musik_Kegunaan Sosial_1 ,493 0,361 Valid GS_Musik_Kegunaan Sosial_2 ,493 0,361 Valid GS_Musik_Identifikasi Sosial_1 ,595 0,361 Valid GS_Musik_Identifikasi Sosial_2 ,297 0,361 Tidak Valid GS_Musik_Identifikasi Sosial_3 ,543 0,361 Valid GS_Musik_Model Sosial_1 ,512 0,361 Valid GS_Musik_Model Sosial_2 ,723 0,361 Valid GS_Musik_Model Sosial_3 ,557 0,361 Valid GS_Musik_Hubungan_1 ,550 0,361 Valid GS_Musik_Hubungan_2 ,550 0,361 Valid GS_Musik_Penarikan Diri_1 ,735 0,361 Valid GS_Musik_Penarikan Diri_2 ,735 0,361 Valid GS_Game/Kuis_Ketertarikan Diri Sendiri_1 ,409 0,361 Valid GS_Game/Kuis_Ketertarikan Diri Sendiri_2 ,489 0,361 Valid GS_Game/Kuis_Ketertarikan Diri Sendiri_3 ,266 0,361 Tidak Valid GS_Game/Kuis_Ketertarikan Diri Sendiri_4 ,340 0,361 TIdak Valid GS_Game/Kuis_Ketertarikan Diri Sendiri_5 ,406 0,361 Valid GS_Game/Kuis_Interaksi Sosial_1 ,435 0,361 Valid GS_Game/Kuis_Interaksi Sosial_2 ,325 0,361 Tidak Valid GS_Game/Kuis_Interaksi Sosial_3 ,699 0,361 Valid

36 Universitas Kristen Petra GS_Game/Kuis_Interaksi Sosial_4 ,343 0,361 Tidak Valid GS_Game/Kuis_Interaksi Sosial_5 ,463 0,361 Valid GS_Reality_Reality Entertainment_1 ,397 0,361 Valid GS_Reality_Reality Entertainment_2 ,630 0,361 Valid GS_Reality_Reality Entertainment_3 ,516 0,361 Valid GS_Reality_Reality Entertainment_4 ,545 0,361 Valid GS_Reality_Reality Entertainment_5 ,545 0,361 Valid GS_Reality_Voyeurism_1 ,505 0,361 Valid GS_Reality_Voyeurism_1 ,505 0,361 Valid Sumber: Olahan Peneliti (2014)

Untuk mengetahui validitas dari suatu kuisioner, maka dibutuhkan r yang menjadi patokan valid tidaknya suatu kuisioner. Nilai r dilihat pada r tabel sesuai dengan kesalahannya yaitu 10% dan jumlah responden (N) yaitu 30 orang maka didapatkan r = 0,361. Pada tabel 4.1 diketahui bahwa ada 30 pernyataan Gratification Sought memiliki r > 0,361dan 6 pernyataan yang memiliki r < 0,361. Maka data Gratification Sought (GS) dikatakan valid untuk 30 pernyataan yang memiliki r > 0,361.

4.2.1.2 Uji Validitas Kuisioner Pre-Test Gratification Obtained (GO) Dari hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada responden yang ada di Surabaya, peneliti mengolah data dengan menggunakan SPSS 22 for mac dan menemukan bahwa validitas dari variable Gratification Sought (GS) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.2. Uji Validitas Gratification Obtained (GO) Pre-Test Indikator Corrected r Keterangan Item GO_Musik_Informasi_1 ,115 0,361 Tidak Valid GO_Musik_Informasi_2 ,623 0,361 Valid GO_Musik_Informasi_3 ,505 0,361 Valid GO_Musik_Informasi_4 ,534 0,361 Valid GO_Musik_Pengalihan_1 ,611 0,361 Valid GO_Musik_Pengalihan_2 ,760 0,361 Valid GO_Musik_Pengalihan_3 ,586 0,361 Valid GO_Musik_Kegunaan Sosial_1 ,517 0,361 Valid GO_Musik_Kegunaan Sosial_2 ,517 0,361 Valid GO_Musik_Identifikasi Sosial_1 ,495 0,361 Valid GO_Musik_Identifikasi Sosial_2 ,331 0,361 Tidak Valid

37 Universitas Kristen Petra GO_Musik_Identifikasi Sosial_3 ,483 0,361 Valid GO_Musik_Model Sosial_1 ,725 0,361 Valid GO_Musik_Model Sosial_2 ,709 0,361 Valid GO_Musik_Model Sosial_3 ,548 0,361 Valid GO_Musik_Hubungan_1 ,586 0,361 Valid GO_Musik_Hubungan_2 ,586 0,361 Valid GO_Musik_Penarikan Diri_1 ,497 0,361 Valid GO_Musik_Penarikan Diri_2 ,497 0,361 Valid GO_Game/Kuis_Ketertarikan Diri Sendiri_1 ,569 0,361 Valid GO_Game/Kuis_Ketertarikan Diri Sendiri_2 ,459 0,361 Valid GO_Game/Kuis_Ketertarikan Diri Sendiri_3 ,332 0,361 Tidak Valid GO_Game/Kuis_Ketertarikan Diri Sendiri_4 ,351 0,361 Tidak Valid GO_Game/Kuis_Ketertarikan Diri Sendiri_5 ,407 0,361 Valid GO_Game/Kuis_Interaksi Sosial_1 ,474 0,361 Valid GO_Game/Kuis_Interaksi Sosial_2 ,242 0,361 Tidak Valid GO_Game/Kuis_Interaksi Sosial_3 ,566 0,361 Valid GO_Game/Kuis_Interaksi Sosial_4 ,298 0,361 Tidak Valid GO_Game/Kuis_Interaksi Sosial_5 ,426 0,361 Valid GO_Reality_Reality Entertainment_1 ,686 0,361 Valid GO_Reality_Reality Entertainment_2 ,768 0,361 Valid GO_Reality_Reality Entertainment_3 ,704 0,361 Valid GO_Reality_Reality Entertainment_4 ,588 0,361 Valid GO_Reality_Reality Entertainment_5 ,445 0,361 Valid GO_Reality_Voyeurism_1 ,512 0,361 Valid GO_Reality_Voyeurism_1 ,512 0,361 Valid Sumber: Olahan Peneliti (2014)

Untuk mengetahui validitas dari suatu kuisioner, maka dibutuhkan r yang menjadi patokan valid tidaknya suatu kuisioner. Nilai r dilihat pada r tabel sesuai dengan kesalahannya yaitu 10% dan jumlah responden (N) yaitu 30 orang maka didapatkan r = 0,361. Pada tabel 4.2 diketahui bahwa ada 30 pernyataan Gratification Obtained (GO) memiliki r > 0,361dan 6 pernyataan yang memiliki r < 0,361. Maka data Gratification Obtained (GO) dikatakan valid untuk 30 pernyataan yang memiliki r > 0,361. Pada tabel uji validitas GS dan GO ditemukan beberapa pernyataan yang tidak valid. Hal ini terjadi karena pernyataan yang diberikan kepada responden tidak memenuhi kepuasan yang dicari dan juga kepuasan yang didapatkan oleh responden. Dan juga pernyataan - pernyataan tersebut jarang ditampilkan ke dalam konten program “YKS”.

38 Universitas Kristen Petra 4.2.2 Uji Validitas Kuisioner 4.2.2.1 Uji Validitas Kuisioner Gratification Sought (GS) Dari hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada responden yang ada di Surabaya, peneliti mengolah data dengan menggunakan SPSS 22 for mac dan menemukan bahwa validitas dari variable Gratification Sought (GS) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.3. Uji Validitas Gratification Sought (GS) Indikator Corrected Item r Keterangan GS_Informasi_1 0,360 0,197 Valid GS_Informasi_2 0,524 0,197 Valid GS_Informasi_3 0,476 0,197 Valid GS_Informasi_4 0,576 0,197 Valid GS_Informasi_5 0,500 0,197 Valid GS_Informasi_6 0,526 0,197 Valid GS_Pengalihan_1 0,432 0,197 Valid GS_Pengalihan_2 0,498 0,197 Valid GS_Pengalihan_3 0,405 0,197 Valid GS_Pengalihan_4 0,510 0,197 Valid GS_Pengalihan_5 0,359 0,197 Valid GS_Kegunaan Sosial_1 0,482 0,197 Valid GS_Kegunaan Sosial_2 0,526 0,197 Valid GS_Kegunaan Sosial_3 0,396 0,197 Valid GS_Kegunaan Sosial_4 0,476 0,197 Valid GS_Kegunaan Sosial_5 0,375 0,197 Valid GS_Kegunaan Sosial_6 0,513 0,197 Valid GS_Identifikasi Sosial_1 0,579 0,197 Valid GS_Identifikasi Sosial_2 0,590 0,197 Valid GS_Identifikasi Sosial_3 0,654 0,197 Valid GS_Identifikasi Sosial_4 0,490 0,197 Valid GS_Identifikasi Sosial_5 0,570 0,197 Valid

39 Universitas Kristen Petra GS_Identifikasi Sosial_6 0,296 0,197 Valid GS_Hiburan_1 0,705 0,197 Valid GS_Hiburan_2 0,765 0,197 Valid GS_Hiburan_3 0,817 0,197 Valid GS_Hiburan_4 0,627 0,197 Valid GS_Hiburan_5 0,632 0,197 Valid GS_Hiburan_6 0,602 0,197 Valid GS_Hiburan_7 0,388 0,197 Valid Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Untuk mengetahui validitas dari suatu kuisioner, maka dibutuhkan r yang menjadi patokan valid tidaknya suatu kuisioner. Nilai r dilihat pada r tabel sesuai dengan kesalahannya yaitu 10% dan jumlah responden (N) yaitu 100 orang maka didapatkan r = 0,197. Pada tabel 4.3 diketahui bahwa seluruh pernyataan Gratification Sought (GS) memiliki r > 0,197 yang menjadi batas minimum valid tidaknya data tersebut. Karena hasil keseluruhan r tersebut > 0,197 maka data Gratification Sought (GS) dikatakan Valid.

4.2.2.1 Uji Validitas Kuisioner Gratification Obtained (GO) Dari hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada responden yang ada di Surabaya, peneliti mengolah data dengan menggunakan SPSS 22 for mac dan menemukan bahwa validitas dari variable Gratification Obtained (GO) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.4 Uji Validitas Gratification Obtained (GO) Indikator Corrected Item r tabel Keterangan GO_Informasi_1 0,472 0,197 Valid GO_Informasi_2 0,508 0,197 Valid GO_Informasi_3 0,509 0,197 Valid GO_Informasi_4 0,681 0,197 Valid GO_Informasi_5 0,654 0,197 Valid GO_Informasi_6 0,579 0,197 Valid

40 Universitas Kristen Petra GO_Pengalihan_1 0,344 0,197 Valid GO_Pengalihan_2 0,512 0,197 Valid GO_Pengalihan_3 0,311 0,197 Valid GO_Pengalihan_4 0,494 0,197 Valid GO_Pengalihan_5 0,375 0,197 Valid GO_Kegunaan Sosial_1 0,532 0,197 Valid GO_Kegunaan Sosial_2 0,380 0,197 Valid GO_Kegunaan Sosial_3 0,529 0,197 Valid GO_Kegunaan Sosial_4 0,521 0,197 Valid GO_Kegunaan Sosial_5 0,487 0,197 Valid GO_Kegunaan Sosial_6 0,680 0,197 Valid GO_Identifikasi Sosial_1 0,650 0,197 Valid GO_Identifikasi Sosial_2 0,684 0,197 Valid GO_Identifikasi Sosial_3 0,691 0,197 Valid GO_Identifikasi Sosial_4 0,520 0,197 Valid GO_Identifikasi Sosial_5 0,396 0,197 Valid GO_Identifikasi Sosial_6 0,358 0,197 Valid GO_Hiburan_1 0,710 0,197 Valid GO_Hiburan_2 0,795 0,197 Valid GO_Hiburan_3 0,799 0,197 Valid GO_Hiburan_4 0,661 0,197 Valid GO_Hiburan_5 0,720 0,197 Valid GO_Hiburan_6 0,770 0,197 Valid GO_Hiburan_7 0,463 0,197 Valid Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Untuk mengetahui validitas dari suatu kuisioner, maka dibutuhkan r yang menjadi patokan valid tidaknya suatu kuisioner. Nilai r dilihat pada r tabel sesuai dengan kesalahannya yaitu 10% dan jumlah responden (N) yaitu 100 orang maka didapatkan r = 0,197. Pada tabel 4.4 diketahui bahwa seluruh pernyataan Gratification Obtained (GO) memiliki r > 0,197 yang menjadi batas minimum

41 Universitas Kristen Petra valid tidaknya data tersebut. Karena hasil keseluruhan r tersebut > 0,197 maka data Gratification Obtained (GO) dikatakan Valid.

4.2.3 Uji Reliabilitas Kuisioner Dari hasil kuisioner yang telah dibagikan kepada responden yang ada di Surabaya, peneliti mengolah data dengan menggunakan SPSS 22 for mac dan menemukan bahwa reliabilitas dari variable Gratification Obtained (GO) dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.5. Reliabilitas antara Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO) Variabel Cronbach’s Alpha r tabel Keterangan Gratification Sought (GS) 0.761 0,6 Valid Gratification Obtained (GO) 0.783 0,6 Valid Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Uji realibilitas digunakan untuk menguji apakah alat ukur penelitian akan tetap menghasilkan data yang sama meskipun disebarkan pada sampel yang berbeda dan pada waktu yang berbeda. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan uji statistik cronbach’s alpha dengan ketentuan bahwa variabel yang diteliti dinyatakan reliable apabila nilai cronbach’s alpha di atas 0,6 (Ghozali, 2001, p.132). Dari tabel 4.5 dapat dilihat bahwa Cronbach’s Alpha dari Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO) adalah valid karena lebih besar dari 0,6.

4.3 Profil Responden Responden dari peneliti adalah masyarakat Surabaya yang dibagi menjadi beberapa wilayah, yaitu Surabaya Barat, Surabaya Timur, Surabaya Pusat, Surabaya Utara, dan Surabaya Selatan. Masyarakat Surabaya terdiri dari masyarakat Jawa, masyarakat Madura, masyarakat dari luar pulau yang terdiri dari berbagai kalangan usia yang memiliki sifat heterogen. Menurut AGB Nielsen, dalam data rating program “YKS” bahwa penonton program “YKS” di Surabaya

42 Universitas Kristen Petra yang dominan adalah usia 15 – 49 tahun dengan rasio perbandingan jenis kelamin lebih banyak wanita dibanding pria (The Nielsen Company, 2014). Dalam penelitian kepuasan terhadap program “YKS” ini, peneliti menentukan jumlah total responden yang akan diambil untik mewakili Surabaya sebanyak 100 responden. Hasil dari responden tersebut akan didapatkan melalui perhitungan dengan teknik pengambilan purposive sampling. Responden dari penelitian ini adalah masyarakat Surabaya yang berusia 15 – 49 tahun yang pernah menonton program “YKS” minimal 2x selama bulan Maret – April 2014. Dari penelitian ini, maka peneliti akan menjabarkan lebih lanjut mengenai profil responden berdasarkan pada usia, jenis kelamin, pekerjaan, dan frekuensi menonton tayangan program “YKS”.

4.3.1. Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin Profil masyarakat Surabaya yang menonton program “YKS” di Trans TV berdasarkan pada jenis kelamin, akan dijelaskan pada gambar 4.2 :

Gambar 4.2 Profil Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Sumber : Olahan Penulis (2014)

Dari gambar 4.2 dapat dilihat bahwa responden perempuan lebih mendominasi dari pada responden laki – laki. Hasil responden berdasarkan jenis

43 Universitas Kristen Petra kelamin terlihat bahwa responden perempuan yang menonton ada 56 orang atau 56% sedangkan responden laki – laki ada 44 orang atau 44% responden dari 100% responden. Dari pengalaman ketika di lapangan, peneliti lebih mudah menemukan wanita yang menonton program “YKS” dalam bulan Maret – April minimal 2x menonton. Hasil ini sesuai dengan data AGB Nielsen mengenai profil pemirsa Surabaya yang menunjukkan bawa penonton wanita lebih dominan dibandingkan pria yakni dengan indeks 105 untuk wanita dan 95 untuk pria. Angka indeks di atas 100 menandakan bahwa variabel tersebut sangat efektif (The Nielsen Company, 2014).

4.3.2. Profil Responden Berdasarkan Usia Profil masyarakat Surabaya yang menonton program “YKS” di Trans TV berdasarkan pada usia, akan dijelaskan pada gambar 4.3 :

Gambar 4.3. Profil Responden berdasarkan Usia Sumber : Olahan Penulis (2014)

Dari gambar 4.3 di atas dapat dilihat yang mendominasi dalam menonton tayangan program “YKS” adalah penonton yang berusia antara 20 – 29 tahun dengan jumlah frekuensi 39 orang atau 39%. Responden yang lainnya adalah usia 15 – 19 tahun yang berjumlah 21 orang atau 21%, usia 30 – 39 tahun berjumlah

44 Universitas Kristen Petra 20 orang atau 20%, dan usia 40 – 49 tahun yang berjumlah 19 orang atau 19%. Dari gambar di atas dapat disimpulkan bahwa porgram “YKS” didominasi oleh responden yang berusia antara 20 – 29 tahun. Data tersebut ternyata sesuai dengan data dari AGB Nielsen mengenai usia penonton program “YKS” di Surabaya yang ternyata didominasi oleh penonton dengan usia 20 – 29 tahun dengan angka indeks 116, usia 15 – 19 tahun dengan indeks 101, usia 30 – 39 tahun dengan indeks 101, dan usia 40 – 49 tahun dengan indeks 108 (The Nielsen Company, 2014).

4.3.3. Profil Responden berdasarkan Pekerjaan Profil masyarakat Surabaya yang menonton program “YKS” di Trans TV berdasarkan pada pekerjaan, akan dijelaskan pada gambar 4.4 :

Gambar 4.4. Profil Responden berdasarkan Pekerjaan Sumber : Olahan Penulis (2014)

Pada gambar 4.4 di atas menunjukkan bahwa penonton “YKS” didominasi oleh pelajar / mahasiswa sebanyak 43 orang. Responden lainnya juga yang menonton tayangan program “YKS” yang memiliki pekerjaan sebagai pegawai swasta sebanyak 30 orang, pegawai negri sebanyak 14 orang, dan wiraswasta sebanyak 2 orang. Responden yang memiliki pekerjaan lainnya seperti ibu rumah tangga, atlet sebanyak 11 orang.

45 Universitas Kristen Petra 4.3.4. Profil Responden berdasarkan Frekuensi Menonton Profil masyarakat Surabaya yang menonton program “YKS” di Trans TV berdasarkan pada pekerjaan, akan dijelaskan pada gambar 4.5 :

Gambar 4.5. Profil Responden berdasarkan Frekuensi Menonton Sumber : Olahan Penulis (2014)

Dari gambar 4.5 dapat kita lihat bahwa responden yang menonton program “YKS” di Trans TV berdasarkan berapa kali menonton keseluruhan segmen “YKS” dalam bulan Maret – April 2014. Terdapat 73 responden yang menonton lebih dari 5x, 12 orang menonton 2x, dan 15 orang menonot lebih dari 2x. Hal ini mendukung teori “Law of Effects” yaitu perilaku yang tidak mendatangkan kesenangan tidak akan diulangi. Peneliti menentukan syarat menonton minimal 2x program “YKS” agar sampel layak dijadikan responden dan ternyata di lapangan tidak hanya 2 – 5x, akan tetapi responden dengan jumlah 73% menonton program “YKS” di Trans TV sebanyak lebih dari 5x dalam bulan Maret – April 2014. Menurut Adi, responden yang berusia 27 tahun menyatakan bahwa dirinya menonton program “YKS” lebih dari 5x karena program tersebut ditayangkan di jam prime time di mana banyak orang eluangkan waktunya untuk menonton.

46 Universitas Kristen Petra 4.4. Analisis Data 4.4.1 Uji Korelasi Uji korelasi bertujuan untuk meneliti sejauh mana variasi pada satu faktor lain (Rakhmat, 2009, p.27). Uji korelasi pada analisis data ini digunakan untuk mencari hubungan antara Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO) dikarenakan motif (GS) menjadi landasan untuk menilai suatu kepuasan (GO) yang diperoleh oleh responden. 4.4.1.1 Uji Korelasi Variabel Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO)

Tabel 4.6. Korelasi Variabel Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO)

Correlations

Gratification Gratification Sought Obtained Gratification Sought Pearson Correlation 1 .774** Sig. (2-tailed) .000 N 100 100 Gratification Obtained Pearson Correlation .774** 1 Sig. (2-tailed) .000 N 100 100 **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa hubungan korelasi antara variabel Grtaification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO) dengan dua cara. Jika haisl Sig. nya < 0.05 atau Pearson Correlationnya > 0.6 maka ada korelasi yang kuat antara dua variabel tersebut. Hasil penghitungan pada table 4.6 menunjukkan nilai korelasi GS dan GO memiliki sig. 0.000 yang adalah lebih kecil dari 0.5 atau penghitungan Pearson Correlationnya 0,774 yang lebih besar dari 0.6. Dari data perhitungan Pearson Correlation diketahui bahwa hubungan variable GS dan GO positif dan searah. Dalam buku Metode Penelitian Sosial ditulis bahwa hubungan positif ini berarti peningkatan skor dalam satu variabel akan diikuti denga peningkatan skor variabel yang lain atau penurunan skor satu variabel akan diikuti dengan penuruna skor variabel yang lain (Silalah, 2009, p.374). Sedangkan hasil dari sig., diketahui bahwa kedua variabel memiliki signifikansi sehingga H0

47 Universitas Kristen Petra ditolak dan H1 diterima, berarti ada kepuasan masyarakat Surabaya terhadap program “YKS” di Trans TV sebagai program variety show.

4.4.2 Uji T Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO) Uji T berpasangan adalah uji statistic yang digunakan untuk menguji sampel independen maupun sampel yang berpasangan apakah mempunyai rata – rata yang secara nyata berbeda atau tidak (Silalahi, 2010, p.382). Dalam penelitian ini akan digunakan uji T berpasangan untuk mencari perbedaan atau kesenjangan nyata yang terjadi antara variabel GS dan GO. Dari Uji T inilah, dapat diketahui signifikansi dari perbedaan yang terjadi.

Tabel 4.7 Paired Sample T Test Antara Gratification Sought dan Gratification Obtained Paired T Test Variabel Mean Keterangan t hitung Sig Gratification Sought 3,34 ada perbedaan 2,399 0,018 Gratification Obtained 3,42 signifikan Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Dari Tabel 4.7 diketahui paired sample t test menghasilan t hitung sebesar 2,399 dengan nilai signifikansi sebesar 0,018 < 0,05. Hasil ini menyimpulkan bahwa ada perbedaan signifikan antara harapan dan kepuasan penonton terhadap program ”YKS”, dengan kepuasan lebih tinggi daripada harapan. Hal ini berarti program ”YKS” telah berhasil memberikan kepuasan kepada penonton di Surabaya. Berdasarkan hasil ini hipotesis penelitian yang menduga ada kepuasan yang didapat dari masyarakat Surabaya yang menonton program “YKS” sebagai program variety show di Trans TV, dapat diterima dan terbukti kebenarannya.

4.4.3 Analisis Deskriptif Variabel Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO) Untuk menggolongkan tinggi – rendahnya nilai mean maka peneliti menggunakan batasan – batasan dengan menghitung tinggi rendahnya kelas interval. Rumus yang digunakan adalah :

48 Universitas Kristen Petra Tabel 4.8. Rumus Nilai Interval Uji Deskriptif GS – GO

NilaiTertinggi − NilaiTerendah 5 −1 IntervalKelas= = = 2 JumlahKelas 2 Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Berdasarkan pada tabel 4.8 didapatkan hasil penghitungannya dan dikategorikan sebagai berikut, 1-3 termasuk kategori nilai mean yang rendah sedangkan 3-5 adalah kategori nilai mean yang tinggi. Dan untuk mempermudah peneliti untuk membedakan jarak 3 rendah dan 3 tinggi maka ditentukan interval seperti yang ada pada tabel 4.9.

Tabel 4.9 Pembagian Kelas Interval Mean GS - GO Interval Kategori 1,00 - 3,00 Rendah 3,01 - 5,00 Tinggi Sumber : Olahan Penulis (2014)

4.4.3.1 Analisis Deskriptif Variabel Gratification Sought (GS) Untuk mengetahui tinggi rendahnya suatu nilai mean dari Gratification Sought (GS) per indikator, maka dibuatkan tabel yang mendeskripsikan nilai mean dari tiap – tiap indikator yang telah dibagi dengan junlah sub indikatornya. Untuk mengetahui tinggi rendahnya maka digunakanlah pengkategorian yang terdapat pada tabel 4.8.

Tabel 4.10 Jawaban Responden Pada Indikator Informasi/Keingintahuan Frekuensi Item Pertanyaan Mean STS TS N S SS Menggunakan lirik lagu untuk 1 memperoleh informasi tentang 4 14 30 50 2 3,32 budaya lain Menggunakan lirik lagu untuk 2 8 14 21 54 3 3,30 merefleksikan isu sosial Menggunakan lirik lagu untuk 3 merefleksikan hubungan 4 17 25 50 4 3,33 personal

49 Universitas Kristen Petra Mempelajari ciri-ciri khusus 4 dari jenis musik tertentu 5 17 39 38 1 3,13 melalui tatanan rambut artis Mempelajari ciri-ciri khusus 5 dari jenis musik tertentu 5 12 44 35 4 3,21 melalui busana artis Mempelajari ciri-ciri khusus 6 dari jenis musik tertentu 8 20 36 33 3 3,03 melalui aksesoris artis Sumber : Olahan Penulis (2014)

Dari tabel 4.10 diketahui terdapat 50 responden (50%) menonton program “YKS” karena ingin menggunakan lirik lagu untuk memperoleh informasi tentang budaya lain, 54 responden (54%) ingin menggunakan lirik lagu untuk merefleksikan isu sosial, dan 50 responden (50%) ingin menggunakan lirik lagu untuk merefleksikan hubungan personal. Tabel 4.10 juga menunjukkan bahwa terdapat 38 responden (38%) menonton program “YKS” karena ingin mempelajari ciri-ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui tatanan rambut artis, 35 responden (35%) ingin mempelajari ciri-ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui busana artis, dan 33 responden (33%) ingin mempelajari ciri-ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui aksesoris artis. Diketahui mean jawaban responden pada ke-6 item pertanyaan indikator informasi/keingintahuan terletak dalam rentang 3,01 - 5,00, hal ini menunjukkan bahwa penonton program “YKS” di Surabaya memiliki motif/harapan yang tinggi pada indikator-indikator informasi/keingintahuan. Nilai mean tertinggi Gratification Sought dari indikator informasi adalah pernyataan menggunakan lirik lagu untuk merefleksikan hubungan personal sebesar 3,33. Salah satu fungsi dari komunikasi massa adalah menjad proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas (Bungin, 2006, p.80). Program “YKS” dalam hal ini menjadi bagian dari media massa yang menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui konten – konten yang terdapat di dalam program “YKS”. Dalam hal ini program “YKS” sendiri memberikan informasi seputar musik, games/kuis, dan reality sehingga informasi tersebut tersampaikan kepada masyarakat luas dalam waktu cepat sehingga program “YKS” menjadi informative bagi khalayaknya.

50 Universitas Kristen Petra sedangkan harapan penonton paling rendah adalah mempelajari ciri-ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui aksesoris artis dengan mean jawaban responden sebesar 3,03.

Tabel 4.11 Jawaban Responden Pada Indikator Pengalihan Frekuensi Item Pertanyaan Mean STS TS N S SS Melihat dan mendengarkan 1 0 3 6 61 30 4,18 musik untuk bersantai Melihat dan mendengarkan 2 musik untuk menghilangkan 1 4 7 46 42 4,24 kebosanan Melihat dan mendengarkan 3 musik untuk melepas rasa 0 12 28 35 25 3,73 tegang Menarik diri dari lingkungan 4 18 48 21 12 1 2,30 sekitar Membuat batasan di sekitar 5 diri sendiri saat berada di 20 53 17 6 4 2,21 lingkungan sekitar Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Dari tabel 4.11 diketahui terdapat 61 responden (61%) menonton program “YKS” karena ingin melihat dan mendengarkan musik untuk bersantai, 46 responden (46%) ingin melihat dan mendengarkan musik untuk menghilangkan kebosanan, dan 35 responden (35%) ingin melihat dan mendengarkan musik untuk melepas rasa tegang. Tabel 4.11 juga menunjukkan bahwa hanya terdapat 12 responden (12%) menonton program “YKS” karena ingin menarik diri dari lingkungan sekitar, dan hanya 6 responden (6%) menonton program “YKS” karena ingin membuat batasan di sekitar diri sendiri saat berada di lingkungan sekitar. Diketahui mean jawaban responden pada item pertanyaan 1-3 indikator pengalihan terletak dalam rentang 3,01 - 5,00, hal ini menunjukkan bahwa penonton program “YKS” di Surabaya memiliki motif/harapan yang tinggi melihat dan mendengarkan musik untuk bersantai, untuk menghilangkan kebosanan dan untuk melepas rasa tegang. Penonton program “YKS” di Surabaya memiliki motif/harapan yang rendah menonton program “YKS” untuk menarik

51 Universitas Kristen Petra diri dari lingkungan sekitar dan untuk membuat batasan di sekitar diri sendiri saat berada di lingkungan sekitar, ditunjukkan dengan mean jawaban responden yang terletak dalam rentang 1,00 - 3,00. Harapan penonton paling tinggi adalah melihat dan mendengarkan musik untuk menghilangkan kebosanan dengan mean jawaban responden sebesar 4,24, sedangkan harapan penonton paling rendah adalah membuat batasan di sekitar diri sendiri saat berada di lingkungan sekitar dengan mean jawaban responden sebesar 2,21. Dalam program “YKS” terdapat beberapa konten seperti musik, games/kuis, dan reality. Konten – konten tersebut yang akna menjadi perantara untuk menyalurkan informasi ke orang lain melalui perbincangan bersama program “YKS”. Menurut Wawan Kuswandi, fugsi media massa adalah sebagai alat atau saran secara sosiologis menjadi perantara untuk menyambung dan menyampaikan nilai – nilai tertentu kepada masyarakat (Kuswandi, 2003, p.25).

Tabel 4.12 Jawaban Responden Pada Indikator Kegunaan Sosial Frekuensi Item Pertanyaan Mean STS TS N S SS Melihat dan mendengarkan 1 musik untuk berinteraksi dan 1 11 27 52 9 3,57 membicarakan tema musik Menggunakan tema musik 2 sebagai alat bantu dalam 4 12 33 40 11 3,42 membicarakan isu sosial Membangun interaksi dengan 3 sesama penggemar artis musik 6 8 36 43 7 3,37 tertentu Mendapatkan bahan 4 2 12 37 32 17 3,50 pembicaraan dengan orang lain Bekerja sama dengan orang lain untuk menjawab 5 7 18 27 35 13 3,29 pertanyaan dalam kuis/games di "YKS" Mendapatkan topik pembicaraan mengenai 6 6 11 25 50 8 3,43 program setelah program "YKS" selesai Sumber : Olahan Peneliti (2014)

52 Universitas Kristen Petra Dari Tabel 4.12 diketahui terdapat 52 responden (52%) menonton program “YKS” karena ingin melihat dan mendengarkan musik untuk berinteraksi dan membicarakan tema musik, 40 responden (40%) ingin menggunakan tema musik sebagai alat bantu dalam membicarakan isu sosial, dan 43 responden (43%) ingin membangun interaksi dengan sesama penggemar artis musik tertentu. Tabel 4.12 juga menunjukkan bahwa terdapat 32 responden (32%) menonton program “YKS” karena ingin mendapatkan bahan pembicaraan dengan orang lain, 35 responden (35%) ingin bekerja sama dengan orang lain untuk menjawab pertanyaan dalam kuis/games di "YKS", dan 50 responden (50%) ingin mendapatkan topik pembicaraan mengenai program setelah program "YKS" selesai. Diketahui mean jawaban responden pada ke-6 item pertanyaan indikator kegunaan sosial terletak dalam rentang 3,01 - 5,00, hal ini menunjukkan bahwa penonton program “YKS” di Surabaya memiliki motif/harapan yang tinggi pada indikator-indikator kegunaan sosial. Harapan penonton paling tinggi adalah melihat dan mendengarkan musik untuk berinteraksi dan membicarakan tema musik dengan mean jawaban responden sebesar 3,57, sedangkan harapan penonton paling rendah adalah bekerja sama dengan orang lain untuk menjawab pertanyaan dalam kuis/games di "YKS" dengan mean jawaban responden sebesar 3,29.

Tabel 4.13 Jawaban Responden Pada Indikator Identifikasi Sosial Frekuensi Item Pertanyaan Mean STS TS N S SS Membangun kedekatan antara 1 7 18 35 37 3 3,11 diri sendiri dengan artis musik Membayangkan adanya hubungan sosial dengan artis 2 8 25 34 26 7 2,99 untuk menghilangkan rasa kesepian Membayangkan memiliki 3 hubungan sosial romantis 11 25 34 19 11 2,94 dengan artis Membandingkan diri sendiri 4 dengan ahli kuis/games dalam 6 21 35 36 2 3,07 program "YKS" 5 Membayangkan sedang berada 8 21 28 38 5 3,11

53 Universitas Kristen Petra dalam kuis/games yang ada di program "YKS" Dihibur ketika peserta salah 6 dalam bermain kuis/games 1 11 17 58 13 3,71 dalam program "YKS" Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Dari Tabel 4.13 diketahui terdapat 37 responden (37%) menonton program “YKS” karena ingin membangun kedekatan antara diri sendiri dengan artis musik, namun hanya 26 responden (26%) yang menonton program “YKS” karena ingin membayangkan adanya hubungan sosial dengan artis untuk menghilangkan rasa kesepian, dan hanya 19 responden (19%) yang ingin membayangkan memiliki hubungan sosial romantis dengan artis. Tabel 4.13 juga menunjukkan bahwa terdapat 36 responden (36%) menonton program “YKS” karena ingin membandingkan diri sendiri dengan ahli kuis/games dalam program "YKS", 38 responden (38%) ingin membayangkan sedang berada dalam kuis/games yang ada di program "YKS", dan 58 responden (58%) ingin dihibur ketika peserta salah dalam bermain kuis/games dalam program "YKS". Diketahui mean jawaban responden pada item pertanyaan 1 dan item pertanyaan 4-6 indikator identifikasi sosial terletak dalam rentang 3,01 - 5,00, hal ini menunjukkan bahwa penonton program “YKS” di Surabaya memiliki motif/harapan yang tinggi menonton program “YKS” untuk membangun kedekatan antara diri sendiri dengan artis musik, membandingkan diri sendiri dengan ahli kuis/games dalam program "YKS", membayangkan sedang berada dalam kuis/games yang ada di program "YKS" dan dihibur ketika peserta salah dalam bermain kuis/games dalam program "YKS". Namun penonton program “YKS” di Surabaya memiliki motif/harapan yang rendah menonton program “YKS” untuk membayangkan adanya hubungan sosial dengan artis untuk menghilangkan rasa kesepian dan membayangkan memiliki hubungan sosial romantis dengan artis. Dalam indikator identifikasi sosial sendiri prnyataan yang memiliki mean tertinggi adalah pernyataan dihibur ketika peserta salah dalam bermain kuis/games dalam program “YKS”. Sedangkan mean paling rendah adalah

54 Universitas Kristen Petra pernyataan membayangkan memiliki hubungan romantis dengan artis. Menurut Alexis Tan salah satu fungsi komunikasi massa adalah untuk mempersuasi, yakni dalam memberikan keputusan, mengadopsi nilai, tingkah laku, dan aturan yang cocok agar diterima di masyarakat (Nurudin, 2007, p.65). Dengan ditampilkannya setiap hari artis – artis di “YKS” maka penonton dapat mengadopsi nilai, tingkah laku dari artis tersebut dalam kehidupan sehari – hari.

Tabel 4.14 Jawaban Responden Pada Indikator Hiburan Frekuensi Item Pertanyaan Mean STS TS N S SS Menonton karakter dalam program "YKS" lebih menarik 1 3 9 15 61 12 3,70 daripada program fiksi (sinetron) Menonton program "YKS" 2 lebih dapat dinikmati daripada 5 11 14 50 20 3,69 program fiksi (sinetron) Merasa senang dengan 3 5 7 19 63 6 3,58 program "YKS" Merasa kagum dengan 4 5 14 29 46 6 3,34 program "YKS" Merasakan bahwa program 5 5 5 18 63 9 3,66 "YKS" menarik perhatian Menonton program "YKS" 6 karena menampilkan karakter 2 11 18 58 11 3,65 yang atraktif Menonton program "YKS" 7 karena membicarakan 7 15 43 28 7 3,13 kehidupan orang lain Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Dari Tabel 4.14 diketahui terdapat 61 responden (61%) menonton program “YKS” karena ingin menonton karakter dalam program "YKS" yang lebih menarik daripada program fiksi (sinetron) dan 50 responden (50%) menonton program “YKS” karena program "YKS" lebih dapat dinikmati daripada program fiksi (sinetron). Terdapat 63 responden (63%) menonton program “YKS” karena ingin merasa senang dengan program "YKS", 46 responden (46%) ingin merasa kagum

55 Universitas Kristen Petra dengan program "YKS" dan 63 responden (63%) ingin merasakan bahwa program "YKS" menarik perhatian. Tabel 4.14 juga menunjukkan bahwa terdapat 58 responden (58%) ingin menonton program "YKS" karena menampilkan karakter yang atraktif, dan 28 responden (28%) ingin menonton program "YKS" karena membicarakan kehidupan orang lain. Diketahui mean jawaban responden pada ke-7 item pertanyaan indikator hiburan terletak dalam rentang 3,01 - 5,00, hal ini menunjukkan bahwa penonton program “YKS” di Surabaya memiliki motif/harapan yang tinggi pada indikator- indikator hiburan. Harapan penonton paling tinggi adalah menonton karakter dalam program "YKS" yang lebih menarik daripada program fiksi (sinetron) dengan mean jawaban responden sebesar 3,70. Menurut teori Uses and Gratification yang dikatakan oleh Blumer dan Katz, bahwa di mana masyarakat memiliki kebebasan khusus untuk memilih media mana yang dapat memenuhi kebutuhannya. Salah satu jenis media yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya akan hiburan dan berguna sebagai pelepas ketegangan adalah media televisi (Nurudin, 2007, p.194).

Tabel 4.15 Rincian Deskriptif Variabel Gratification Sought (GS) Indikator Total Mean Jumlah Mean Pernyataan Informasi/Keingintahuan 19,34 6 3,22 Pengalihan 16,66 5 3,33 Kegunaan Sosial 20,58 6 3,43 Identifikasi Sosial 18,93 6 3,15 Hiburan 24,75 7 3,53 Sumber : Olahan Penulis (2014)

Pada tabel 4.15 ditampilkan bahwa total penjumlahan rata – rata mean seluruh responden dari setiap indikator dan rata – rata mean dari setiap indikator dibagi dengan jumlah pernyataan yang ada. Dapat dilihat dari rata – rata mean

56 Universitas Kristen Petra setiap indikator memiliki nilai di atas 3, hal tersebut menandakan bahwa nilai meannya adalah tinggi. GS Informasi / Keingintahuan memiliki nilai rata – rata mean 3,32 yang termasuk tinggi. Dalam indikator Informasi / Keingintahuan, terdapat beberapa pernyataan menggunakan lirik lagu untuk memperoleh iniformasi tentang budaya lain; menggunakan lirik lagu untuk merefleksikan isu sosial; menggunakan lirik lagu untuk merefkeksikan hubungan personal; mempelajari ciri – ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui tatanan rambut artis; mempelajari ciri – ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui busana artis; Mempelajari ciri – ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui aksesoris artis. Nilai mean tertinggi Gratification Sought dari indikator informasi adalah pernyataan menggunakan lirik lagu untuk merefleksikan hubungan personal. Salah satu fungsi dari komunikasi massa adalah menjad proses penyampaian informasi kepada masyarakat luas (Bungin, 2006, p.80). Program “YKS” dalam hal ini menjadi bagian dari media massa yang menyampaikan informasi kepada masyarakat melalui konten – konten yang terdapat di dalam program “YKS”. Dalam hal ini program “YKS” sendiri memberikan informasi seputar musik, games/kuis, dan reality sehingga informasi tersebut tersampaikan kepada masyarakat luas dalam waktu cepat sehingga program “YKS” menjadi informative bagi khalayaknya. Nilai mean Pengalihan sebesar 3,33 yang artinya masuk ke dalam kategori tinggi. Rata – rata mean yang paling tinggi dalam indikator pengalihan adalah melihat dan mendengarkan musik untuk menghilangkan kebosanan. Dengan tingginya nilai pernyataan ini maka masyarakat Surabaya memiliki motif tertinggi untuk menonotn program “YKS” adalah untuk mengalihkan diri dari kebosanan. Setiap harinya para hosts dan tim kreatif “YKS” membuat sesuatu yang baru dan berbeda yang membuat program “YKS” sendiri menjadi sesuatu yang berbeda, mulai dari kuis/permainan, musik, dan juga canda tawa yang diciptakan oleh para hosts. Masyarakat memiliki keinginan serta keputusan mereka sendiri dan motivasi sendiri dalam menonton dan berpikir mengenai tayangan apa yang mereka tonton. Untuk GS Kegunaan Sosial memiliki mean 3,43 yang termasuk dalam kategori tinggi. Indikator Kegunaan Sosial merupakan nilai rata – rata mean yang

57 Universitas Kristen Petra cukup tinggi yaitu tertinggi kedua. Nilai yang paling tinggi dalam indkator ini adalah pernyataan melihat dan mendengarkan musik untuk berinteraksi dan membicarakan tema musik. Sedangkan nilai mean paling rendah adalah pernyataan bekerja sama dengan orang lain untuk menjawab pertanyaan dalam kuis/games di “YKS” Total rata – rata mean GS Identifikasi Sosial adalah 3,15 nilai ini juga masih termasuk dalam kaegori mean yang tinggi. Dalam indikator identifikasi sosial sendiri prnyataan yang memiliki mean tertinggi adalah pernyataan dihibur ketika peserta salah dalam bermain kuis/games dalam program “YKS”. Sedangkan mean paling rendah adalah pernyataan membayangkan memiliki hubungan romantis dengan artis. Menurut Alexis Tan salah satu fungsi komunikasi massa adalah untuk mempersuasi, yakni dalam memberikan keputusan, mengadopsi nilai, tingkah laku, dan aturan yang cocok agar diterima di masyarakat (Nurudin, 2007, p.65). Dengan ditampilkannya setiap hari artis – artis di “YKS” maka penonton dapat mengadopsi nilai, tingkah laku dari artis tersebut dalam kehidupan sehari – hari. Dan yang terakhir adalah Gratification Sought Hiburan yang memiliki nilai rata – rata mean tertinggi, yaitu 3,53. Pernyataan dari indikator Hiburan yang memiliki mean tertinggi adalah menonton karakter dalam program “YKS” lebih menarik dari pada progam fiksi (sinetron). Menurut teori Uses and Gratification yang dikatakan oleh Blumer dan Katz, bahwa di mana masyarakat memiliki kebebasan khusus untuk memilih media mana yang dapat memenuhi kebutuhannya. Salah satu jenis media yang digunakan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya akan hiburan dan berguna sebagai pelepas ketegangan adalah media televisi (Nurudin, 2007, p.194).

4.4.3.2 Analisis Deskriptif Variabel Gratification Obtained (GO) Untuk mengetahui tinggi rendahnya suatu nilai mean dari Gratification Obtained (GO) per indikator, maka dibuatkan tabel yang mendeskripsikan nilai mean dari tiap – tiap indikator yang telah dibagi dengan junlah sub indikatornya. Untuk mengetahui tinggi rendahnya maka digunakanlah pengkategorian yang terdapat pada tabel 4.9.

58 Universitas Kristen Petra

Tabel 4.16 Jawaban Responden Pada Indikator Informasi/Keingintahuan Frekuensi Item Pertanyaan Mean STS TS N S SS Menggunakan lirik lagu untuk 1 memperoleh informasi tentang 7 8 23 56 6 3,46 budaya lain Menggunakan lirik lagu untuk 2 4 9 34 48 5 3,41 merefleksikan isu sosial Menggunakan lirik lagu untuk 3 merefleksikan hubungan 4 12 28 50 6 3,42 personal Mempelajari ciri-ciri khusus 4 dari jenis musik tertentu 7 11 39 40 3 3,21 melalui tatanan rambut artis Mempelajari ciri-ciri khusus 5 dari jenis musik tertentu 8 6 38 46 2 3,28 melalui busana artis Mempelajari ciri-ciri khusus 6 dari jenis musik tertentu 9 7 47 34 3 3,15 melalui aksesoris artis Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Dari tabel 4.16 diketahui terdapat 56 responden (50%) menyatakan dengan menonton program “YKS” dapat menggunakan lirik lagu untuk memperoleh informasi tentang budaya lain, 48 responden (48%) dapat menggunakan lirik lagu untuk merefleksikan isu sosial, dan 50 responden (50%) dapat menggunakan lirik lagu untuk merefleksikan hubungan personal. Terdapat 40 responden (40%) menyatakan dengan menonton program “YKS” dapat mempelajari ciri-ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui tatanan rambut artis, 46 responden (46%) dapat mempelajari ciri-ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui busana artis, dan 34 responden (34%) dapat mempelajari ciri-ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui aksesoris artis. Diketahui mean jawaban responden pada ke-6 item pertanyaan indikator informasi/keingintahuan terletak dalam rentang 3,01 - 5,00, hal ini menunjukkan bahwa penonton program “YKS” di Surabaya memiliki kepuasan yang tinggi pada indikator-indikator informasi/keingintahuan. Kepuasan penonton paling tinggi adalah dalam hal menggunakan lirik lagu untuk memperoleh informasi tentang budaya lain dengan mean jawaban responden sebesar 3,46, sedangkan

59 Universitas Kristen Petra kepuasan penonton paling rendah adalah dalam hal mempelajari ciri-ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui aksesoris artis dengan mean jawaban responden sebesar 3,15. Menurut responden, Dio dan Sherly, mereka mengatakan mengapa lirik lagu menjadi salah satu indikator paling tinggi karena lagu – lagu yang dibawakan dalam program “YKS” kebanyakan menggunakan bahasa Jawa yang merupakan bahasa Surabaya sendiri (Responden, 2014).

Tabel 4.17 Jawaban Responden Pada Indikator Pengalihan Frekuensi Item Pertanyaan Mean STS TS N S SS Melihat dan mendengarkan 1 0 2 16 52 30 4,10 musik untuk bersantai Melihat dan mendengarkan 2 musik untuk menghilangkan 0 3 17 41 39 4,16 kebosanan Melihat dan mendengarkan 3 musik untuk melepas rasa 3 13 23 41 20 3,62 tegang Menarik diri dari lingkungan 4 15 34 32 18 1 2,56 sekitar Membuat batasan di sekitar 5 diri sendiri saat berada di 16 39 28 15 2 2,48 lingkungan sekitar Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Dari tabel 4.17 diketahui terdapat 52 responden (52%) menyatakan dengan menonton program “YKS” dapat melihat dan mendengarkan musik untuk bersantai, 41 responden (41%) dapat melihat dan mendengarkan musik untuk menghilangkan kebosanan, dan 41 responden (41%) dapat melihat dan mendengarkan musik untuk melepas rasa tegang. Tabel 4.17 juga menunjukkan bahwa hanya terdapat 18 responden (18%) yang menyatakan dengan menonton program “YKS” dapat menarik diri dari lingkungan sekitar, dan hanya 15 responden (15%) yang menyatakan dengan menonton program “YKS” dapat membuat batasan di sekitar diri sendiri saat berada di lingkungan sekitar. Diketahui mean jawaban responden pada item pertanyaan 1-3 indikator pengalihan terletak dalam rentang 3,01 - 5,00, hal ini menunjukkan bahwa penonton program “YKS” di Surabaya memiliki kepuasan

60 Universitas Kristen Petra yang tinggi dalam hal melihat dan mendengarkan musik untuk bersantai, untuk menghilangkan kebosanan dan untuk melepas rasa tegang. Namun penonton program “YKS” di Surabaya memiliki kepuasan yang rendah dalam hal menarik diri dari lingkungan sekitar dan membuat batasan di sekitar diri sendiri saat berada di lingkungan sekitar, ditunjukkan dengan mean jawaban responden yang terletak dalam rentang 1,00 - 3,00. Kepuasan penonton paling tinggi adalah dalam hal melihat dan mendengarkan musik untuk menghilangkan kebosanan dengan mean jawaban responden sebesar 4,16, sedangkan kepuasan penonton paling rendah adalah dalam hal membuat batasan di sekitar diri sendiri saat berada di lingkungan sekitar dengan mean jawaban responden sebesar 2,48. Tabel 4.18 Jawaban Responden Pada Indikator Kegunaan Sosial Frekuensi Item Pertanyaan Mean STS TS N S SS Melihat dan mendengarkan 1 musik untuk berinteraksi dan 1 7 26 55 11 3,68 membicarakan tema musik Menggunakan tema musik 2 sebagai alat bantu dalam 0 17 29 43 11 3,48 membicarakan isu sosial Membangun interaksi dengan 3 sesama penggemar artis musik 6 5 33 42 14 3,53 tertentu Mendapatkan bahan 4 4 11 33 34 18 3,51 pembicaraan dengan orang lain Bekerja sama dengan orang lain untuk menjawab 5 7 13 35 29 16 3,34 pertanyaan dalam kuis/games di "YKS" Mendapatkan topik pembicaraan mengenai 6 8 7 24 50 11 3,49 program setelah program "YKS" selesai Sumber : Olahan Peneliti (2014) Dari tabel 4.18 diketahui terdapat 55 responden (55%) menyatakan dengan menonton program “YKS” dapat melihat dan mendengarkan musik untuk berinteraksi dan membicarakan tema musik, 43 responden (43%) dapat menggunakan tema musik sebagai alat bantu dalam membicarakan isu sosial, dan

61 Universitas Kristen Petra 42 responden (42%) dapat membangun interaksi dengan sesama penggemar artis musik tertentu. Tabel 4.18 juga menunjukkan bahwa terdapat 42 responden (42%) menyatakan dengan menonton program “YKS” mendapatkan bahan pembicaraan dengan orang lain, 29 responden (29%) dapat bekerja sama dengan orang lain untuk menjawab pertanyaan dalam kuis/games di "YKS", dan 50 responden (50%) mendapatkan topik pembicaraan mengenai program setelah program "YKS" selesai. Diketahui mean jawaban responden pada ke-6 item pertanyaan indikator kegunaan sosial terletak dalam rentang 3,01 - 5,00, hal ini menunjukkan bahwa penonton program “YKS” di Surabaya memiliki kepuasan yang tinggi pada indikator-indikator kegunaan sosial. Kepuasan penonton paling tinggi adalah dalam hal melihat dan mendengarkan musik untuk berinteraksi dan membicarakan tema musik dengan mean jawaban responden sebesar 3,68, sedangkan kepuasan penonton paling rendah adalah dalam hal bekerja sama dengan orang lain untuk menjawab pertanyaan dalam kuis/games di "YKS" dengan mean jawaban responden sebesar 3,34. Tabel 4.19 Jawaban Responden Pada Indikator Identifikasi Sosial Frekuensi Item Pertanyaan Mean STS TS N S SS Membangun kedekatan antara 1 7 13 36 39 5 3,22 diri sendiri dengan artis musik Membayangkan adanya hubungan sosial dengan artis 2 8 19 29 39 5 3,14 untuk menghilangkan rasa kesepian Membayangkan memiliki 3 hubungan sosial romantis 11 17 40 23 9 3,02 dengan artis Membandingkan diri sendiri 4 dengan ahli kuis/games dalam 6 13 37 42 2 3,21 program "YKS" Membayangkan sedang berada 5 dalam kuis/games yang ada di 5 17 18 53 7 3,40 program "YKS" Dihibur ketika peserta salah 6 dalam bermain kuis/games 2 11 13 61 13 3,72 dalam program "YKS" Sumber : Olahan Peneliti (2014)

62 Universitas Kristen Petra

Dari tabel 4.19 diketahui terdapat 39 responden (39%) menyatakan dengan menonton program “YKS” dapat membangun kedekatan antara diri sendiri dengan artis musik, 39 responden (39%) dapat membayangkan adanya hubungan sosial dengan artis untuk menghilangkan rasa kesepian, dan 23 responden (23%) dapat membayangkan memiliki hubungan sosial romantis dengan artis. Tabel 4.19 juga menunjukkan bahwa terdapat 42 responden (42%) menyatakan dengan menonton program “YKS” dapat membandingkan diri sendiri dengan ahli kuis/games dalam program "YKS", 53 responden (53%) dapat membayangkan sedang berada dalam kuis/games yang ada di program "YKS", dan 61 responden (61%) dapat dihibur ketika peserta salah dalam bermain kuis/games dalam program "YKS". Diketahui mean jawaban responden pada ke-6 item pertanyaan indikator identifikasi sosial terletak dalam rentang 3,01 - 5,00, hal ini menunjukkan bahwa penonton program “YKS” di Surabaya memiliki kepuasan yang tinggi pada indikator identifikasi sosial. Kepuasan penonton paling tinggi adalah dalam hal dihibur ketika peserta salah dalam bermain kuis/games dalam program "YKS"dengan mean jawaban responden sebesar 3,72, sedangkan kepuasan penonton paling rendah adalah dalam hal membayangkan memiliki hubungan sosial romantis dengan artis dengan mean jawaban responden sebesar 3,02.

Tabel 4.20 Jawaban Responden Pada Indikator Hiburan Frekuensi Item Pertanyaan Mean STS TS N S SS Menonton karakter dalam program "YKS" lebih menarik 1 7 8 23 56 6 3,76 daripada program fiksi (sinetron) Menonton program "YKS" 2 lebih dapat dinikmati daripada 4 7 18 51 20 3,69 program fiksi (sinetron) Merasa senang dengan 3 7 7 14 54 18 3,59 program "YKS" Merasa kagum dengan 4 6 6 17 65 6 3,49 program "YKS" Merasakan bahwa program 5 4 10 24 57 5 3,73 "YKS" menarik perhatian

63 Universitas Kristen Petra Menonton program "YKS" 6 karena menampilkan karakter 3 9 12 64 12 3,69 yang atraktif Menonton program "YKS" 7 karena membicarakan 4 5 21 58 12 3,21 kehidupan orang lain Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Dari tabel 4.20 diketahui terdapat 56 responden (56%) menyatakan dapat menonton karakter dalam program "YKS" yang lebih menarik daripada program fiksi (sinetron) dan 51 responden (51%) dapat menikmati program "YKS" daripada program fiksi (sinetron). Terdapat 54 responden (54%) menyatakan dengan menonton program YKS” dapat merasa senang, 65 responden (65%) dapat kagum dengan program "YKS" dan 57 responden (57%) dapat merasakan bahwa program "YKS" menarik perhatian. Tabel 4.20 juga menunjukkan bahwa terdapat 64 responden (64%) menyatakan dengan menonton program "YKS" dapat melihat karakter yang atraktif, dan 58 responden (58%) dapat membicarakan kehidupan orang lain. Diketahui mean jawaban responden pada ke-7 item pertanyaan indikator hiburan terletak dalam rentang 3,01 - 5,00, hal ini menunjukkan bahwa penonton program “YKS” di Surabaya memiliki kepuasan yang tinggi pada indikator- indikator hiburan. Kepuasan penonton paling tinggi adalah dalam hal dapat melihat karakter yang lebih menarik daripada program fiksi (sinetron) dengan mean jawaban responden sebesar 3,76, sedangkan kepuasan penonton paling rendah adalah dalam hal dapat membicarakan kehidupan orang lain dengan mean jawaban responden sebesar 3,21.

Tabel 4.21 Rincian Deskriptif Variabel Gratification Obtained (GO) Indikator Total Mean Jumlah Mean Pernyataan Informasi/Keingintahuan 19,93 6 3,32 Pengalihan 16,92 5 3,38 Kegunaan Sosial 21,03 6 3,50 Identifikasi Sosial 19,71 6 3,28

64 Universitas Kristen Petra Hiburan 25,16 7 3,59 Sumber : Olahan Penulis (2014)

Pada GO indikator Informasi memiliki jumlah mean 3,32 maka dengan nilai tersebut indikator Informasi memiliki nilai mean yang tinggi. Dengan total 6 pernyataan di dalamnya, nilai mean paling tinggi adalah pernyataan menggunakan lirik lagu untuk memperoleh informasi tentang budaya lain. Melalui informasi mean diketahui bahwa informasi tentang budaya lain melalui lirik lagu telah tersampaikan kpada pemirsa program “YKS” dengan nilai kepuasan tertinggi. Setiap hari media massa memberikan informasi dan berbagai kejadian kepada seluruh audiencenya (Nurudin, 2007, p.101). Indikator Pengalihan memiliki total rata – rata nilai mean GO adalah 3,38 yang termasuk dalam kategori mean tinggi. Dalam indikator ini terdapat 5 pernyataan, nilai mean tertinggi terdapat pada pernyataan melihat dan mendengarkan musik untuk meghilangkan kebosanan. Pernyataan ini merupakan satu – satunya pernyataan yang memiliki nilai mean tertinggi dari seluruh pernyataan yang ada. Total rata – rata nilai mean GO indkator Kegunaan Sosial yaitu 3,50 maka GO Kegunaan Sosialnya tinggi. Dalam indikator ini terdapat 6 pernyataan. Pernyataan yang memiliki mean paling tinggi adalah melihat dan mendengarkan musik unuk berinteraksi dan membicarakan tema musik. Dalam program “YKS” terdapat beberapa konten seperti musik, games/kuis, dan reality. Konten – konten tersebut yang akan menjadi perantara untuk menyalurkan informasi ke orang lain melalui perbincangan bersama program “YKS”. Menurut Wawan Kuswandi, fugsi media massa adalah sebagai alat atau saran secara sosiologis menjadi perantara untuk menyambung dan menyampaikan nilai – nilai tertentu kepada masyarakat (Kuswandi, 2003, p.25). Identifikasi Sosial memiliki nilai mean rata – rata 3,28 yang tergolong dalam kategori tinggi. Indikator ini memiliki 6 pernyataan, dan pernyataan yang meiliki mean tertinggi yaitu dihibur ketika peserta salah dalam bermain kuis/games dalam program “YKS” dalam indikator Identifikasi Sosial. Menurut Wawan Kuswandi apa yang ditampilkan oleh televisi menjadi trendsetter gaya

65 Universitas Kristen Petra hidup bagi sebagian masyarakat perkotaan (Kuswandi, 2003, p.104). Dalam tayangan program “YKS” setiap hosts dapat menjadi panutan gaya, mulai dari cara berbicara sampai dengan cara mereka berpakaian. Menurut responden, dapat dilihat dari anak remaja sampai orang dewasa sekarang di Surabaya, kebanyakan dari mereka telah mengadopsi gaya berpakian dan beberapa candaan dari hosts “YKS” ketika mereka berkumpul candaan yang terdapat dalam “YKS” sering sekali dipakai (Mira, 2014). Indikator hiburan adalah indikator yang memiliki nilai rata – rata mean tertinggi, yaitu 3,59. Dari 7 pernyataan yang terdapat dalam indikator Hiburan yang memiliki nilai mean tertinggi adalah pernyataan menonton karakter dalam program “YKS” lebih menarik daripada program fiksi (sinetron). Hal ini sama dengan hasil pada Gratification Sought sebelumnya bahwa indkator Hiburan dan pernyataan menonton karakter dalam program “YKS” lebih menarik daripada program fiksi (sinetron) memiliki nilai rata – rata mean yang paling tinggi.

4.4.3.3 Analisis Deskriptif Variabel Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO) Untuk mengetahui kepuasan dari masing – masing indikator Gratification Sought (GS) dan Gratification Obtained (GO) maka dapat dilihat tinggi rendah selisihnya yang ada pada gambar 4.6, 4.7, dan 4.8 berikut :

66 Universitas Kristen Petra

Gambar 4.6 Perbandingan Rata – Rata Mean Variabel GS dan GO

Sumber : Olahan Penulis (2014)

Gambar 4.7 Gap Rata – rata Mean pernyataan GS dan GO

Sumber : Olahan Penulis (2014)

67 Universitas Kristen Petra Gambar 4.8 Perbandingan Mean Penghitungan GS dan GO

Sumber : Olahan Penulis (2014)

Pada gambar 4.6 menunjukkan perbandingan rata – rata mean dari satu indikator dengan indikator lainnya. Dapat kita lihat bahwa nilai rata - rata mean GO selalu lebih tinggi dari pada rata – rata mean GS. Palmgreen menjelaskan bahwa apabila GS lebih besar dari GO maka responden tersebut tidak puas, sedangkan GS = GO maka responden tersebut memiliki motif dan kepuasan yang seimbang dan dapat dikatakan puas, dan apabila GS lebih kecil dari GO maka responden tersebut puas, karena motif yang ia harapkan dapat tercapai (Kriyantono, 2009, p.208). Pada gambar 4.6 dijelaksan bahwa indikator Hiburan memiliki nilai rata – rata mean Gratification Sought dan Gratification Obtained paling tinggi dibandingkan dengan indikator yang lain. Artinya masyarakat Surabaya memiliki motif dan kepuasan menonton program “YKS” sebagai bahan hiburan, dan apa yang diharapkan sebelum menonton didapatkan setelah masyarakat Surabaya menonton program “YKS” sehingga ada selisih nilai kepuasan yang diterima. Menurut Nurudin fungsi hiburan dalam media elektronik menduduki posisi paling tinggi dibandingkan dengan fungsi lainnya (Nurudin, 2007, p.69). Morissan juga menyatakan bahwa hiburan adalah salah satu kebutuhan dasar manusia dan orang mencari hiburan salah satunya dari media massa. Hiburan

68 Universitas Kristen Petra dapat diperoleh dari beberapa macam antara lain stimulasi atau pencarian untuk mengurangi rasa bosan atau melepaskan diri dari kegiatan rutin, relaksasi atau santai yang merupakan bentuk pelarian dari tekanan dan masalah, serta pelepasan emosi dari perasaan dan energy yang terpendam (Morissan, 2008, p.27). Tayangan program “YKS” merupakan salah saru program yag memiliki nilai hiburan tertinggi di masyarakat Surabaya. Pada gambar 4.7 menjelaskan selisih atau gap dari rata – rata mean antara Gratification Sought dan Gratification Obtained. Tinggi rendahnya gap menandakan bahwa apakah hasil yang diterima setelah menonton tayangan program “YKS” sudah sesuai dengan apa yang diharapkan sebelum menonton program. Dari gambar 4.7 dapat diketahui bahwa gap tertinggi terjadi pada indikator Identifikasi Sosial dengan jumlah 0,13, di mana masyakarat mengadopsi tingkahlaku para artis, mulai dari cara berbicara sampai cara berpakaian artis. Pada indikator Identifikasi Sosial, gambar 4.6, dijelaskan bahwa hasil penghitungan rata – rata mean pernyataan dari GS Identifikasi Sosial adalah 3,15 dan GO dari Identifikasi Sosial adalah 3,28. Karena hasil penghiungan selisih mean dari GO yang memiliki nilai mean bedar dari pada GS maka responden tersebut dikatakan puas. Kepuasan masyarakat Surabaya terhadap program “YKS” dalam hal Identifikasi Sosial diantaranya kepuasan membangun kedekatan antara diri sendiri dengan artis musik; kepuasan membayangkan adanya hubungan sosial dengan aris untuk menghilangkan rasa kesepian; kepuasan membayangkan memiliki hubungan sosial romantis dengan artis; kepuasan membandingkan diri sendiri dengan ahli kuis/games dalam program “YKS”; kepuasan membayangkansedang berada dalam kuis/games yang ada di program “YKS”; kepuasan dihibur ketika peserta salam dalam bermain kuis/games dalam program “YKS”. Pada indikator Informasi/Keingintahuan seperti yang ada pada gambar 4.6 dijelaskan nilai mean antara indikator GS dan GO Informasi. Dapat dilihat bahwa rata – rata nilai mean pernyataan dari GS Informasi adalah 3,22 dan GO Informasi adalah 3,32, karena hasil selisih antara mean dari GO lebih besar dari GS maka dikatakan bahwa responden mendapatkan kepuasan dalam indikator ini. Melalui gambar 4.7 dapat dilihat bahwa selisih antara indikator GS dan GO adalah 0,10

69 Universitas Kristen Petra dengan GO positif, sehingga dikatakan puas. Kepuasan yang didapat dalam indikator ini adalah kepuasan menggunakan lirik lagu untuk memperoleh informasi tentang budaya lain; kepuasan menggunakan lirik lagu untuk merefleksikan isu sosial; kepuasan menggunakan lirik lagu untuk merefleksikan hubungan personal; kepuasan mempelajari ciri – ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui tatanan rambut artis; kepuasan mempelajari ciri – ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui busana artis; dan kepuasan mempelajari ciri – ciri khusus dari jenis musik tertentu melalui aksesoris artis. Pada indikator Pengalihan seperti yang ada pada gambar 4.6 dijelaskan bahwa nilai mean antara indikator GS Pengalihan adalah 3,33 dan GOnya adalah 3,38, karena hasil selisih antara mean dari GO lebih besar dari pada GS, maka dinyatakan bahwa responden puas pada indikatir Pengalihan. Pada gambar 4.7 dapat dilihat bahwa selisih antara indikator GS dan GO adalah 0,05. Kepuasan yang didapat dalam indikator ini adalah kepuasan mendengarkan musik untuk bersantai; kepuasan melihat dan mendengarkan musik untuk menghilangkan kebosanan; kepuasan melihat dan mendengarkan musik untuk melepas rasa tegang; kepuasan menarik diri dari lingkugan sekitar; dan kepuasan membuat batasan di sekitar diri sendiri saat berada di lingkungan sekitar. Morissan mengatakan bahwa orang menggunakan media tidak hanya untuk tujuan bersantai saja tetapi juga sebagai bentuk pelarian / pengalihan. Orang menggunakan media masa untuk menghindari aktivitas lain (Morissan, 2008, p.27). Kegunaan sosial memiliki perhitungan nilai mean yang terdapat pada gambar 4.6, di mana hasil penghitungan nilai mean GSnya adalah 3,43 dan GOnya adalah 3,50. Berdasarkan pada selisih nilai mean GS dan GO, nilai GO lbh besar dari nilai GS, maka dapat disimpulkan bahwa responden mendapatkan kepuasan pada indikator Kegunaan Sosial. Kepuasan yang didapatkan pada indikator ini yaitu kepuasan melihat dan mendengarkan musik untuk berinteraksi dam membicarakan tema musik; kepuasan menggunakan tema musik sebagai alat bantu dalam membicarakan isu sosial; kepuasan membangun interaksi dengan sesame penggemar artis musik tertentu; kepuasan mendapatkan bahan pembicaraan dengan orang lain; kepuasan bekerja sama dengan orang lain untuk menjawab pertanyaan dalam kuis/games di “YKS”; dan kepuasan mendapatkan

70 Universitas Kristen Petra topic pembicaraan mengenai program setelah program “YKS” selesai. Salah satu kebutuhan yang dapat tercapai oleh media adalah kepentingan sosial. Kebutuhan ini dpat tercapai dengan membicarakan program televisi dari media lainnya. Dengan demikian media juga berfungsi untuk mempererat hubungan antara keluarga, teman, dan hubungan lainnya di masyarakat (Morissan, 2008, p.27). program televisi dalam hal ini adalah program “YKS” yang memberikan beberapa konten sebagai bahan diskusi satu dengan yang lainnya sehingga terpenuhilah motif masyarakat dalam hal kegunaan sosial. Dan yang terakhir adalah indikator Hiburan, berdasarkan pada gambar 4.6 nilai mean dari indikator GS Hiburan adalah 3,53 dan indikator GO Hiburan adalah 3,59. Maka dapat disimpulkan bahwa nilai mean GO lebih besar dari pada nilai mean GS, maka responden mendapatkan kepuasan pada indikator ini. Pada gambar 4.7 dijelaskan bahwa selisih antara GS dan GO Hiburan adalah 0,06 dengan GO positif maka dapat dinyatakan bahwa responden puas. Kepuasan yang terdapat dalam indikator ini adalah kepuasan menonton karakter dalam program “YKS” lebih menarik dari pada program fiksi (sinetron); kepuasan menonton program “YKS” lebih dapat dinikmati dari pada program fiksi (sinetron); kepuasan merasa senang dengan program “YKS”; kepuasan merasa kagum dengan program “YKS”; kepuasan merasakan bahwa program “YKS” menarik perhatian; kepuasan menonton program “YKS” karena menampilkan karakter yang atraktif; dan kepuasan menonton program “YKS” karena membicarakan kehidupan orang lain. Meskipun nilai mean hiburan tinggi namun gap antara GS dan GOnya rendah. Perbandingan yang terjadi antara gambar 4.6 dan gambar 4.7 terdapat data yang menarik. Dalam gambar 4.6 dapat dilihat bahwa total mean terbesar adalah Gratification Sought dan Gratification Obtained terdapat pada indikator Hiburan. Akan tetapi apabila dilihat dari gambar 4.7 bahwa selisih gap antara GS dna GO hanya 0,06 yakni tertinggi keempat dari lima indikator yang ada. Hal ini karena harapan masyarakat atas hiburan dalam program “YKS” tinggi, dan apa yang diterima dari program “YKS” sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pemirsa sehingga angka Gratification Obtained tidak terpaut jauh dengan Gratification Sought. Sedangkan yang terjadi pada indikator Identifikasi Sosial

71 Universitas Kristen Petra dari gambar 4.6 diketahui bahwa Gratification Sought adalah 3,15 dan Gratification Obtained adalah 3,28, angka mean bukanlah angka yang terbesar, namun dari gambar 4.7 terlihat bahwa gap GS dan GO paling besar terjadi pada indikator Identifikasi Sosial. Secara keseluruhan hasil penghitungan nilai mean antara Gratification Sought dan Gratification Otained dari tiap indikator, dapat dilihat pada gambar 4.8, bahaw total dari mean variabel GS adalah 100,26 sedangkan total nilai mean variabel GO adalah 102,75. Dari gambar 4.6 didapatkan bahwa secara keseluruhan hasil GO lebih besar dari GS, sehingga secara keseluruhan responden yang menonton tayangan program “YKS” dapat dikatakan puas dengan GO lebih besar dari GS dengan selisih gab sejumlah 0,08.

4.4.3.4. Analisis Deskriptif Crosstab Pengertian crosstab adalah sekedar mengaitkan antara dua atau lebih variabel, dan menghitung apakah ada hubungan antara baris dan kolom (Santoso, 2003). Dalam penelitian ini, peneliti akan meng-crosstab kan secara keseluruhan Gratification Sought dan Gratification Obtained dengan jenis kelamin, usia, dan pekerjaan responden masyarakat Surabaya yang menonton program “YKS” di Trans TV. 4.4.3.4.1.Analisis Deskriptif Crosstab GS – GO dengan Jenis Kelamin Responden Pada tabel 4.22 akan dijelaskan mengenai tinggi rendahnya GS – GO bila di-crosstab dengan jenis kelamin responden yang menonton program “YKS” di Trans TV. Tabel 4.22 Crosstab Antara GS dan GO dengan Jenis Kelamin Responden Gratification Sought Gratification Obtained Jenis Kelamin Rendah Tinggi Total Rendah Tinggi Total F 11 33 44 7 37 44 Laki-laki % 25,0 75,0 100,0 15,9 84,1 100,0 F 9 47 56 7 49 56 Perempuan % 16,1 83,9 100,0 12,5 87,5 100,0 F 20 80 100 14 86 100 Total % 20,0 80,0 100,0 14,0 86,0 100,0 Sumber : Olahan Peneliti (2014)

72 Universitas Kristen Petra Berdasarkan tabel 4.22 diketahui 75% responden laki-laki mempunyai Gratification Sought tergolong tinggi dan 83,9% responden perempuan mempunyai Gratification Sought tergolong tinggi. Diketahui pula 84,1% responden laki-laki mempunyai Gratification Obtained tergolong tinggi dan 87,5% responden perempuan mempunyai Gratification Obtained tergolong tinggi. Hasil di atas menunjukkan bahwa responden perempuan cenderung mempunyai motif/harapan dan kepuasan yang lebih tinggi dari pada responden laki-laki. Data dari profil responden program “YKS” bulan Maret – April 2014 menunjukkan bahwa penonton Surabaya lebih dominan wanita dengan perbandingan wanita 105 dan pria 95 (The Nielsen Company, 2014). Morissan juga menyatakan bahwa wanita lebih banyak menonton televisi dibanding pria, seperti menonton program infotainment, sinetron, memasak (Morissan, 2004, p.173).

4.4.3.4.2. Analisis Deskriptif Crosstab GS – GO dengan Usia Responden Pada tabel 4.23 akan dijelaskan tingg rendahnya GS – GO jika di-crosstab pada usia responden yang menonton program “YKS” di Trans TV.

Tabel 4.23 Crosstab Antara GS – GO dengan Usia Responden Gratification Sought Gratification Obtained Usia Rendah Tinggi Total Rendah Tinggi Total F 5 16 21 5 16 21 15-19 tahun % 23,8 76,2 100,0 23,8 76,2 100,0 F 12 27 39 8 31 39 20-29 tahun % 30,8 69,2 100,0 20,5 79,5 100,0 F 1 19 20 0 20 20 30-39 tahun % 5,0 95,0 100,0 0,0 100,0 100,0 F 2 18 20 1 19 20 40-49 tahun % 10,0 90,0 100,0 5,0 95,0 100,0 F 20 80 100 14 86 100 Total % 20,0 80,0 100,0 14,0 86,0 100,0 Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.23 diketahui 76,2% responden berusia 15-19 tahun mempunyai Gratification Sought tergolong tinggi, 69,2% responden berusia 20- 29 tahun mempunyai Gratification Sought tergolong tinggi, 95% responden berusia 30-39 tahun mempunyai Gratification Sought tergolong tinggi, dan 90%

73 Universitas Kristen Petra responden berusia 40-49 tahun mempunyai Gratification Sought tergolong tinggi. Diketahui pula 76,2% responden berusia 15-19 tahun mempunyai Gratification Obtained tergolong tinggi, 79,5% responden berusia 20-29 tahun mempunyai Gratification Obtained tergolong tinggi, 100% responden berusia 30-39 tahun mempunyai Gratification Obtained tergolong tinggi, dan 95% responden berusia 40-49 tahun mempunyai Gratification Obtained tergolong tinggi. Hasil di atas menunjukkan bahwa responden berusia 30-39 tahun cenderung mempunyai motif/harapan dan kepuasan yang lebih tinggi daripada responden berusia lainnya.

4.4.3.4.3. Analisis Deskriptif Crosstab GS – GO dengan Pekerjaan Responden Pada tabel 4.24 akan dijelaskan tingg rendahnya GS – GO jika di-crosstab pada pekerjaan responden yang menonton program “YKS” di Trans TV.

Tabel 4.24 Crosstab Antara GS – GO dengan Pekerjaan Responden Gratification Sought Gratification Obtained Pekerjaan Rendah Tinggi Total Rendah Tinggi Total Pelajar/ F 15 28 43 11 32 43 Mahasiswa % 34,9 65,1 100,0 25,6 74,4 100,0 F 3 27 30 1 29 30 Pegawai Swasta % 10,0 90,0 100,0 3,3 96,7 100,0 F 2 12 14 1 13 14 Pegawai Negeri % 14,3 85,7 100,0 7,1 92,9 100,0 F 0 2 2 0 2 2 Wiraswasta % 0,0 100,0 100,0 0,0 100,0 100,0 F 0 11 11 1 10 11 Lainnya % 0,0 100,0 100,0 9,1 90,9 100,0 F 20 80 100 14 86 100 Total % 20,0 80,0 100,0 14,0 86,0 100,0 Sumber : Olahan Peneliti (2014)

Berdasarkan tabel 4.24 diketahui 65,1% responden berprofesi pelajar/mahasiswa mempunyai Gratification Sought tergolong tinggi, 90% responden berprofesi pegawai swasta mempunyai Gratification Sought tergolong tinggi, 85,7% responden berprofesi pegawai negeri mempunyai Gratification Sought tergolong tinggi, 100% responden berprofesi wiraswasta mempunyai

74 Universitas Kristen Petra Gratification Sought tergolong tinggi, dan 100% responden berprofesi lainnya (ibu rumah tangga, atlet) mempunyai Gratification Sought tergolong tinggi. Diketahui pula 74,4% responden berprofesi pelajar/mahasiswa mempunyai Gratification Obtained tergolong tinggi, 96,7% responden berprofesi pegawai swasta mempunyai Gratification Obtained tergolong tinggi, 92,9% responden berprofesi pegawai negeri mempunyai Gratification Obtained tergolong tinggi, 100% responden berprofesi wiraswasta mempunyai Gratification Obtained tergolong tinggi, dan 90,9% responden berprofesi lainnya (ibu rumah tangga, atlet) mempunyai Gratification Obtained tergolong tinggi. Hasil di atas menunjukkan bahwa responden berprofesi wiraswasta cenderung mempunyai motif/harapan dan kepuasan yang lebih tinggi daripada responden berprofesi lainnya.

4.5 Interpretasi Dalam teori Uses and Gratification Blummer dan Katz menyatakan bahwa manusia sebagai pengguna aktif media memiliki hak untuk memilih dan menggunakan media apapun yang mampu memuaskan kebutuhan mereka. Sebagai salah satu bentuk program televisi, penelitian ini dilakukan untuk mengukur kepuasan kebutuhan media audiens. Gambar 4.6 menunjukkan mean dari variabel motif (Gratification Sought) dan kepuasan (Gratification Obtained) dengan indikator Informasi/Keingintahuan, Pengalihan, Kegunaan Sosial, Identifikasi Sosial, dan Hiburan. Dari hasil mean variabel GS dan GO per-indikator, diketahaui bahwa Indikator Hiburan memiliki nilai rata – rata mean yang tertinggi pada GS dan GO. Dalam hal ini berarti masyarakat Surabaya memiliki motif dan memperoleh kepuasan dari menonton program “YKS” sebagai Hiburan. Dennis McQuail (1987, p.71) menyatakan bahwa tujuan media dalam masyarakat dalam bidang hiburan adalah untuk menyediakan hiburan, pengalihan perhatian, dan sarana relaksasi serta meredakan ketegangan sosial. Berdasarkan dari kesenjangan mean total GS dan GO pada gambar 4.7 maka diketahui bahwa indikator Identifikasi Sosial memiliki selisih tertinggi mean GS dan GO. Hal ini berarti responden Surabaya menerima lonjakan

75 Universitas Kristen Petra kepuasan dari motif yang sebelumnya diharapkan saat akan menonton program “YKS”. Dilihat dari mean, kepuasan dari program “YKS” secara dominan didapatkan oleh indikator Hiburan. Akan tetapi dari kesenjangan GS dan GO ditemukan bahwa indikator Identifikasi Sosial memiliki kesenjangan tertinggi. Fungsi Hiburan dalam program “YKS” terlihat jelas melalui nilai mean GS dan GO yang tinggi, sehingga termasuk manifest function atau fungsi yang diinginkan oleh masyarakat. Sedangkan fungsi Identifikasi Sosial dari program “YKS” tidak diharapkan terlalu tinggi oleh masyarakat Surabaya namun menerima kepuasan yang tinggi termasuk latent function atau fungsi yang tidak diinginkan. Pada analisis crosstab, peneliti menemukan secara keseluruhan masyarakat dalam penelitian ini didominasi oleh pemirsa program “YKS” yang memiliki jenis kelamin perempuan, berusia 20 – 29 tahun, dengan pekerjaan sebagai pelajar, jika dihubungkan dengan hasil dari kepuasan yang didapatkan oleh masyarakat Surabaya cenderung mendapatkan kepuasan pada program “YKS” sebagai hiburan. Motif hiburan terdiri dari menonton karakter dalam program “YKS” lebih menarik dari pada program fiksi (sinetron), menonton program “YKS” lebih dapat dinikmati dari pada program fiksi (sinetron), merasa senang degan program “YKS”, merasa kagum dengan program “YKS”, dan merasakan bahwa program “YKS” menarik perhatian. Hasil wawancara dengan Maria yang berusia 25 tahun ini mengatakan bahwa senang ketika menonton program “YKS” karena host yang selalu membawa acara dengan candaan yang selalu baru setiap harinya (Sumber : Wawancara, 17 Mei 2014). Hal ini sesuai dengan indikator Hiburan yaitu merasa senang dengan program “YKS” karena karakter di dalam program “YKS” yang menarik. Dari hasil analisis secara menyeluruh pada bab ini, dapat disimpulkan bahwa masyarakat Surabaya menonton program “YKS” secara keseluruhan mendapatkan kepuasan dalam hal Informasi/Keingintahuan, Pengalihan, Kegunaan Sosial, Identifikasi Sosial, dan Hiburan.

76 Universitas Kristen Petra