Jikom volume 11 no 3 Nov 2019

Program Pesbukers dalam Menjaga Eksistensi Di ANTV Arista, Veronika Setyadji2 1,2 Program Studi Ilmu Komunikasi 1,2 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Maju Jln. Harapan No.50, Lenteng Agung – Selatan 12610 Telp : (021) 78894045 Email : [email protected]. [email protected]

Abstrak Program hiburan tentunya perlu menjaga eksistensi dengan menyusun perencanaan yang meliputi dalam hal konsep cerita, interaksi antar pemain, dan tentunya tidak lepas dari unsur bullying yang menjadi suatu yang menarik dan lucu bisa dibagikan dalam sebuah candaan. Metode penelitian merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif, studi kasus yang membahas mengenai program yang dapat menjaga eksistensi sehingga memiliki keberlangsungan yang bertahan lama supaya program tersebut tetap terjaga eksistensi, kemudian pengemupulan data pada penelitian yaitu melalui wawanacara terhadap tim kreatif, produser dan penulis cerita dan observasi tentang kegiatan sehari-hari serta data dari dokumentasi. Hasil penelitian bahwa menjaga eksistensi sebuah program itu perlu memperhatikan konsep cerita maka dari itu tim kreatif harus menyiapkan konsep cerita yang terkait dengan isu-isu terkini dan produser memiliki komitmen untuk membuat ide cerita yang tidak membuat keluar jalur komedi. Kesimpulannya program hiburan memerlukan adanya konsep, kreatifitas dalam membuat ide cerita supaya penonton tidak bosan melihat tayangan yang itu-itu saja. Kata Kunci : eksistensi, program “pesbukers”, ANTV

Abstract Entertainment programs certainly need to maintain their existence by arranging plans which include the concept of stories, interaction between players, and of course not be separated from the element of bullying which becomes an interesting and funny can be shared in a joke. The research method is a descriptive study with a qualitative approach, a case study that discusses programs that can maintain existence so that it has a long-lasting sustainability so that the program is maintained, then data collection in research is through interviewing the creative team, producer and writer of stories and observations about daily activities and data from documentation. The results of the study that maintaining the existence of a program need to pay attention to the concept of the story, therefore the creative team must prepare the concept of stories related to current issues and the producer is committed to making story ideas that do not make the comedy out of track. In conclusion, entertainment programs require a concept, creativity in making story ideas so that the audience is not tired of just seeing those shows. Key words : existence, program “pesbukers”, ANTV

38 Pendahuluan a. Media Massa Cetak (printed media). Menggunakan lembaran kertas, contohnya: Pada masa sekarang program televisi koran, majalah, tabloid, buku, news letter memliki keragaman dalam tema-tema yang dan buletin. berbagai ragamnya dan memiliki kelebihan masing-masing yang tentunya akan berengaruhi b. Media Massa Elektronik (electronic media). eksistensi dalam program tersebut. Program- Jenis media massa ini disebarluaskan program yang tayang di televisi pada saat ini melalui suara seperti melalui TV dan radio. mengalami perubahan tujuannya adalah c. Media Siber (cyber media). Jenis media menarik minat audiens. massa yang dapat ditemukan di Kemajuan teknologi dibidang media Internet/situs web. terlihat saat ini dari kemudahan akses di Media yang sering digunakan oleh berbagai plosok tentunya dengan era sekarang masyarakat Indonesia adalah media elektronik didukung oleh kemajuan teknologi berupa (radio dan televisi) karena mudah di jangkau satelit memudahkan masyarakat dengan siarannyayang lebih baik. Radio siaran berkomunikasi, mendapatkan informasi, (Broadcasting Radio) adalah salah satu jenis menambah wawasan dan masyarakat dapat media massa (Mass Media), merupakan sarana mengelola kehidupan berkomunikasi yang lebih 1 atau saluran komunikasi massa (Channel of baik. Mass Communication), seperti halnya surat Komunikator berusaha membuat ide ide kabar, majalah, atau televisi, sedangkan televisi cerita yang dapat di terima komunikan sehingga adalah sebuah penangkap siaran yang bisa mengubah pandangan atau prilakunya. bergambar dan bersuara yang dipancarkan Media massa sangat berperan dalam melalui gelombang elektromagnetik, maka perkembangan atau bahkan perubahan pola televisi merupakan alat media massa yang tingkah laku menambah wawasan dari suatu tampak atau dapat dilihat dari jarak jauh oleh masyarakat, yang tadinya tidak mengetahui khalayak sehingga semua khalayak bisa lebih infomasi dengan adanya media tersebut maka cepat mendapatkan informasi dari media massa mengetahui informasi yang dibutuhkan. tersebut.4 Media massa baik elektronik, cetak, Seiring dengan perkembangan media maupun internet memiliki jangkauan yang luas televisi di Indonesia banyak bermunculan dan bersifat massal sehingga seluruh lapisan televisi baru antara lain RCTI (Rajawali Citra masyarakat di berbagai wilayah dapat Televisi Indonesia) yang pada tahun 1990, TPI memperoleh informasi dan pengaruh media (Televisi Pendidikan Indoesia) pada tahun 1991, massa tersebut terlihat dari sudut pandang MNC (Media Nusantara Citra) pada tanggal 20 masyarakat, pola pikiran, dan prilaku. Oktober 2010, (Indosiar Virtual Mandiri) pada tahun 1995, ANTV (Cakrawala Media massa adalah media komunikasi Andalas Televisi) pada tahun 1993. dan informasi yang melakukan penyebaran informasi secara massal dan dapat diakses oleh Stasiun televisi setiap harinya menyajikan masyarakat secara massal pula.2 Media massa berbagai jenis program yang jumlahnya sangat adalah alat-alat dalam komunikasi yang bisa beragam. Gambaran tentang jenis-jenis menyebarkan pesan secara serempak, cepat program siaran televisi yang secara umum yaitu kepada audience yang luas dan heterogen.3 program hiburan disebut program bahwa sebuah media itu memiliki fungsi untuk entertainment 5 menghibur atau memberikan infromasi kepada Program hiburan terbagi dua, yaitu khalayak dan melalui media tersebut dapat program drama dan nondrama. Pemisahan ini mengakses oleh masyarakat secara masal. dapat dilihat dalam teknik pelakasanaan Adapun jenis dan karakteristik dari media produksi (praproduksi, produksi, dan pasca- massa adalah sebagai berikut: produksi) dan penyajian materinya. Beberapa 1) Jenis Media Massa stasiun televisi pun memisahkan bagian drama dan nondrama. Media massa dibedakan menjadi 3 jenis, setiap jenisnya memiliki sifat-sifat khas, 1) Nondrama antara lain: Format program nondrama yang terdiri diantaranya “Republik Mimpi” dari hal-hal yang realistis dibagi ke dalam MetroTV, “OB” di RCTI, dan “Opera beberapa kategori, di antaranya musik, Van Java (OVJ)” di . permainan, reality show, talkshow, dan f. Variety Show, adalah format program pertunjukan. Program nondrama adalah yang memadukan berbagai format, di format program yang sangat fleksibel, antaranya musik, komedi, lawak, tari, karena terdiri dari unsur drama dan fashion show, dan interview. Contoh jurnalistik yang dikombinasikan menjadi dari program berformat variety show satu program. Unsur-unsur jurnalistik salah satunya adalah program dapat menjadi bagian programnya. “” di RCTI. Demikian juga pendekatan drama atau nonfiksi dapat dimasukkan sebagai g. Repackaging, adalah program dengan pendukung program, sehingga materi video dalam bentuk shot-shot atau kemampuan kreativitas untuk materi yang sudah dipublikasikan, mengahasilkan program ini merupakan digabungkan menjadi satu program sesuatu yang mutlak adanya. Untuk siaran. Contoh format repackaging yaitu mengetahui format nondrama ini sebagai “On the Spot” dan “Spot Light” TRANS7. berikut: h. Talk Show, adalah program diskusi atau a. Musik, merupakan program yang yang diikuti oleh lebih dari satu disajikan dalam bentuk berupa video narasumber untuk membicarakan suatu klip dan live musik atau konser musik. topik, contohnya program “Empat Mata” di TRANS7, “Islam Itu Indah” TRANS b.Permainan, adalah program yang TV, dan masih banyak lagi. menampilkan tentang perlombaan kepada para pesertanya untuk 2) Drama mendapatkan sebuah hadiah. Kata drama berasal dari bahasa Contohnya kuis “Berpacu dalam Yunani dran, artinya bertindak atau Melodi”. berbuat. Dalam Kamus Besar Bahasa c. Reality Show, adalah suatu program Indonesia, terbitan Balai Pustaka, kata yang disiarkan tanpa skenario dan drama diartikan cerita atau kisah, arahan tetapi tetap menampilkan, terutama yang melibatkan konflik atau contohnya program “Termehek- emosi yang khusus disusun untuk mehek” di TRANSTV dan “Uang pertunjukan teater. Berikut jenis-jenis Kaget” di RCTI. format program drama: d.Pertunjukan, adalah program yang a. Sinetron atau sinema elektronik, adalah diproduksi dengan mengandalkan program televisi yang menyajikan cerita keahlian dari pengisi acara, contohnya mengenai kehidupan atau karakter pantomim, sulap, tari, masak, fashion seseorang yang diperankan aktor/aktris show, boneka dan wayang, serta demo yang terlibat dalam konflik dan emosi, masak. contohnya “Si Doel Anak Sekolahan”. e. Lawak. Program lawak disebut juga b. Film, yang dimaksud adalah film layar program komedi, namun mempunyai lebar yang sudah diputar di bioskop. Film dua arti yang berbeda, lucu pada tersebut ditayangkan lagi di stasiun komedi bukan lelucon yang dibuat- televisi. Contohnya film “Warkop DKI” buat, sementara lawakan hanya yang sudah diputar puluhan kali di bermain kata atau melakukan sesuatu televisi. yang aneh-aneh. Contoh program dengan format lawak atau komedi c. Kartun, adalah program televisi yang pelanggaran ini dikategorikan sebagai menggunakan animasi yang disebut film pelanggaran atas penghormatan terhadap kartun, seperti “Tom and Jerry”, “Scooby nilai-nilai agama dan norma kesopanan. Doo”, “Spongebob Squarepants”, dan Selain itu juga pelanggaran yang dilanggar masih banyak lagi. oleh pemain pada episode yang lainnya, yaitu pada tanggal 24 Mei 2012 yang menampilkan Menampilkan sebuah program di adegan salah satu pengisi acara Julia Perez televisi harus mempunya kreatifitas yang menyanyikan lagu “Belah Duren” yang berisi tinggi supaya masyarakan tidak merasa bosan muatan dewasa pada liriknya di hadapan para dengan menontn tayangan tersebut, ekesistesi pelajar SMK, dan episode pada tanggal 18 terhadap Program Pesbukers berkaitan juga April 2012 yang menampilkan adegan Julia dengan konsep cerita yang kreatif misalnya Perez menutupi kepala dengan dengan tema isu-isu terkini atau cerita rok yang dipakainya. legenda masyarakat yang di buat ulang menjadi komedi sehingga membuat penonton Tayangan program televisi tentunya tertawa dan merasa terhibur akan dibuat menarik oleh tim kreatif salah satunya tayangan Program “Pesbukers” yang Program-program televisi tentunya memiliki unsur-unsur cerita yang dibuat sangat beragam dan ide-ide pun kreatif juga langsung oleh tim kreatif akan tetapi unsur inovatif karena ingin tetap menarik bagi cerita tersebut memiliki teguran sehingga audiens. Program-program yang memberikan pengaruh bagi khalayaknya. ditayangkan di televisi tentunya dibuat menarik sehingga program tersebut Berkaitan juga dengan hiburan, lawak eksistensinya tetap terjaga, seperti halnya dan sebagainya akan memberikan penghilang terlihat dari program “pesbukers” di ANTV stress dengan menampilkan unsur buliying dimana program tersebut memiliki ide yang walaupun itu hanya sekedar di anggap menarik dan tetap diminati aundiens untuk candaan sehingga mendapat teguran kpi tetap menontonya. walaupu itu hanya ingin menhibur penonton. Pada awalnya Program Pesbukers Program “Pesbukers” tentunya tayang hanya bulan puasa Tahun 2011, diharapkan selalu menjaga eksistensinya setelah mendapatkan teguran dari KPI sehingga dibuat menjadi menarik serta mengenai kasus bullying program pesbukers memiliki sisi humoris tetapi program tersebut tayang kembali pada tahun 2012, yang mendapatkan teguran dari KPI yaitu karena ditambahkan dengan promosi-promosi adanya unsur bulliying. dengan tampilan yang berbeda. Pada Definisi eksis itu adalah ada dan akhirnya tayangan tersebut menjadi acara dipertahankan. Eksistensi adalah unggulan selama menunggu berbuka puasa keberadaan, kehadiran yang mengandung kemudian pihak ANTV melanjutkan program unsur bertahan.6 pesbukers menjadi program unggulan di ANTV. Pada hal tersebut Program Pesbukers pun tidak kalah dengan popuritas eksistensi Program pesbukers sebelum menerima di program hiburan ANTV, karena loyalits sanksi penghentian sementara dari KPI audiens terhadap sebuah program tentunya candaan yang diberikan oleh pemainnya akan mempengaruhi eksistensinya melalui sudah melanggar peraturan penyiaran, ide-ide cerita yang berbeda contohnya “ketika Jupe yang sedang disetiapsegmennya, kemudian ide certa yang menjawab telepon dari pemirsa dengan kata diambil dari keseharian masyarakat. “Assalamu ‘alaikum”, kemudian Olga menimpalnya dengan kata-kata “Jupe dikit- Metode dikit Assalamualaikum terus lama-lama kayak pengemis yee..”. Jenis pesbukers Penelitian ini merupakan penelitian penting dalam keberlangsungan acara deskriptif dengan pendekatan kualitatif. sehingga Program Pesbukers masih eksis Penelitian deskriptif yaitu penelitian yang sampai saat ini bertujuan membuat deskripsi secara Lokasi penelitian dilakukan di Studio 5 sistematis, faktual, dan akurat tentang fakta- ANTV Komplek Rasuna Epicentrum Lot 9, fakta serta sifat tertentu. Pendekatan Jl. H.R. Rasuna Said, Karet Kuningan kualitatif yang dimaksud sebagai prosedur Setiabudi, Jakarta Selatan-Indonesia, Kode penelitian yang menghasilkan data deskriptif Pos 12940. berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang- orang dan perilaku yang dapat diamati. Waktu pelaksanaan pengambilang data dilakukan pada tanggal 26 Maret sampai 18 Penelitian deskriptif yang tepat cukup Mei 2018. dari semua aktivitas, objek, proses, dan manusia. Penelitian deskriptif berkaitan penelitian studi kasus merupakan inkuiri dengan pengumpulan fakta dan data secara empiris yang menyelidiki fenomena di dalam valid untuk memberikan gambaran mengenai konteks kehidupan nyata seperti yang sedang objek yang diteliti.7 viral pada saat ini yaitu k-pop banyak remaja yang mengikuti trend mulai dari tampilannya Penelitian ini menggunakan metode hingga cara berbicaranya, apabila batas-batas studi kasus, karena peneliti ingin membahas antara fenomena dan konteks tidak terlihat secara khusus hal-hal yang berkenaan pada dengan tegas dan dimana multi sumber bukti produksi Program Pesbukers, seperti studi (referensi dari media, buku atau majalah) kasus yang di lakukan oleh peneliti, dimana dimanfaatkan.8 terdapat prilaku bulliying yang dilakukan oleh talent namun program pesbukers masih Fenomena yang dibahas dalam menjaga eksistensi sebagai program hiburan penelitian ini dimaksud adalah mengenai di ANTV. bullying nantinya, dapat mempengaruhi pola pikir masyarakat yang menonton. Unsur Adapun yang menjadi sumber informasi (key bullying yang tampak di sebuah program itu informan) dan informan atau narasumber mengandung unsur menghibur tetapi akan untuk mendapatkan berbagai informasi yang terlihat seperti sedang melakukan tindakan dibutuhkan dalam penelitian pada wawancara verbal. mendalam yang berlangsung diajukan pertanyaan-pertanyaan secara detail untuk Adapun teknik pengumpulan data mendapatkan data yang diinginkan, akurat kualitatif dapat terdiri dari berbagai macam dan sesuai dengan format penelitian. bentuk, foto, peta, wawancara terbuka, observasi, dokumen dan lainnya.9 Pada penelitian ini pengumpulan data diperoleh dari data primer dan sekunder. Data Observasi dilakukan untuk primer diperoleh melalui wawancara mendekatkan peneliti ke orang-orang yang mendalam dengan tiga informan adalah ditelitinya dan ke situasi atau lingkungan sebagai berikut: mereka yang sebenarnya. Wawancara adalah hasil bersama seorang peneliti dan satu atau Alasan mendapatkan 3 (Tiga) sumber lebih anggota. Anggota adalah peserta aktif informasi yang di atas adalah karena dengan yang wawasan, perasaan, dan kerjasamanya adanya produser selalu bisa memantau acara menjadi bagian penting dari proses sesuai yg di brifing atau tidak, untuk bagian pembahasan yang mengungkapkan makna kreatif dan penulisan cerita yang membuat subjektif. Dokumentasi adalah metode Program Pesbukers mempunyai banyanya ide pengumpulan data yang datanya diperoleh ide cerita, ketiga bagian tersbut sangat dari buku, internet, atau dokumen lain yang menunjang penelitian yang dilakukan.10 Teknik Pengolahan dan Analisa dari anak SMA, kuliah dan ibu rumah tangga. menggunakan metode deskriptif Pengelolaan Program “pesbukers” kualitatif yaitu dengan mendeskripsikan merupakan salah satu Program di ANTV secara menyeluruh data yang didapat yang memiliki sifat menghibur atau selama proses penelitian. setelah Entertaint. Hal ini terlihat dari pola tingkah melakukan pengumpulan data, seluruh data dan perilaku artisnya, misal perilaku selalu yang terkumpul kemudian diolah oleh membuat orang terhibur berupa gimmik peneliti. Data dianalisis menggunakan (ekspresi ketakutan, marah), mengikuti gaya metode deskriptif kualitatif yaitu dengan wanita atau tampilan-tampilan anehya mendeskripsikan secara menyeluruh data (memakai kaca mata besar dan baju warna- yang didapat selama proses penelitian, warni). Adakalanya perilaku artis mengungkapkan bahwa dalam mengolah data mengandung unsur bullying berupa kualitatif dilakukan melalui tahap reduksi, (memukul memakai properti kepada objek penyajian data, dan penarikan kesimpulan.11 penderita) yang tidak disengaja sehingga mengakibatkan objek penderita menjadi Reduksi Mereduksi berarti memiliki rasa tidak percaya diri, memberi merangkum, memilih hal-hal pokok dan kesan negatif menyakiti perasaan, tetapi penting kemudian dicari tema dan polanya, konsep pemahaman mengenai bullying setelah direduksi data akan mengerucut, memberi kesan menghibur. semakin sedikit dan mengarah ke inti permasalahan sehingga mampu memberikan Program “pesbukers” terdiri dari artis- gambaran yang lebih jelas mengenai objek artis baru yang belum pernah mengikuti penelitian. program yang berunsur komedi diantaranya Ayu Ting-Ting, Raffi Ahmad, Dewi Persik, Penyajian data data disajikan dalam Jessica Iskandar, Zaskia Gotik, Vega, Anwar, bentuk tabel dan uraian penjelasan yang Sapri, dan artis yang sudah mengikuti di bersifat deskriptif. program komedi yaitu Eko Patrio dan Ruben Pengambilan Kesimpulan tahap akhir Onsu. Artis-artis yang belum berpengalaman pengolahan data adalah data tersaji dibidang komedi dituntut untuk bisa lebih permasalahan yang menjadi objek penelitian menginprovisasi dalam bertingkah laku, dapat dipahami dan kemudian ditarik dialognya, ekspresinya sesuai dengan karakter masing-masing dalam alur cerita kesimpulan yang merupakan hasil dari yang sudah terencakan. Hal ini dingkapkan penelitian ini. oleh Tim Kreatif, yaitu : Hasil Penelitian & Pembahasan “Sebenernya talent pesbukers itu lebih ke Pengelolaan Tema dan Konsep Program variaty komedi show jadi sebenernya Pesbukers kriteria utama buat telent acara Program “Pesbukers” memiliki format pesbukers itu dia yg pertama harus lucu Variety Show yang memiliki isi yang harus ngerti komedi terus harus menampilkan talent yang merupakan artis – orangnya juga berimajinasi tinggi, yang artis ternama contohnya Raffi Ahmad dan bisa berimprovisasi secara spontan lebih Ruben Onsu, Ayu Ting-Ting, Dewi Dersik, kesitu sih pokoknya kriteria nya begitu zaskia gotik. Jam tayang pada Program dan kalau talet tersebut bukan dari talent “Pesbukers” setiap Senin sampai Juma’at komedi yang penting mereka mengerti Jam 16:30 WIB. Program “Pesbukers” memiliki target audiens yaitu usia remaja konsep dari pesbukers itu seperti apa dan hingga dewasa atau lebih dari 50 Tahun, berusaha gimana caranya supaya saya menjadi lucu sehingga ikut ketawa” (wawancara 28 yang diperankan oleh masing-masing Agustus 2018). karakter talent. Keseluruhan aspek seperti Unsur dialog, Tim kreatif di tuntut dalam mengelola tingkah laku dan juga ekspresi saling tema-tema supaya menarik perhatian berkaitan dengan sukses atau tidaknya sebuah audiens, sumber tema tersebut antara lain program dan kesalahan pada tingkah laku tema yang sedang viral di masyarakat yang mengandung unsur bullying seperti (gosip/isu tentang kehidupan sehari-hari) hinaan fisik yang nantinya akan berpengaruh yang banyak di jumpai oleh masyarakat atau juga . Tim kreatif pun membuat item-item bahkan sering terjadi dengan masyarakat itu seperti game show challange, talkshow sendiri dan cerita legenda legenda masa lalu supaya lebih menarik disetiap segmennya dan yang masih di kenang oleh mereka tapi ditulis penonton tidak terlihat bosan. lagi dengan ala pesbukers supaya menarik perhatian audiens, seperti kutipan wawancara Pada salah satu segmen merupakan dengan penulisan cerita dalam program bagian dari pembahasan analisa bahwa pesbukers : mengambil cerita ini karena mengandung unsur bullying diantara 3 segmen yaitu “Tema “pesbukers” terinspirasi dari isu, “Handukku Pengantar Jodohku” yang akan bisa bentuk cerita lagi trend misalnya, coba dideskripsikan. saat ini bisa juga cerita legenda legenda masa lalu yang masih di kenang oleh Segmen Cerita “Handukku Pengantar mereka tapi ditulis lagi dengan ala Jodohku” (Naskah 2018) pesbukers” (wawancara 29 agustus Pada tanggal 3 April 2018 tayangan 2018). pesbukers yang bertema kan “Handuku Pengantar Jodohku”, tokoh Raffi Amad Tim kreatif atau produser di tuntut untuk berperan sebagi pria yang sedang mencari lebih kreatif lagi atau meningkatkan kualitas handuk di sungai, ketika mendengar suara program tesebut sehingga nantinya bisa wanita yang sedang mandi lalu Raffi pun dijual kepada klien (media). Program komedi mengumpat dengan alasan wanita cantik itu di ANTV pun masih banyak pengiklan yang adalah nenek. Kemudian umpatan itu memasang di program “Pesbukes”, dan itu merupakan bentuk kekesalannya yaitu hinaan salah satunya program “pesbukers” masih fisik, ketika Raffi pergi datanglah 3 orang menjadi unggulan komedi di ANTV wanita (Ayu Ting-Ting, Jesica Iskandat, Kriteria talent Program Pesbukers yang Zaskia Gotik) yang ingin mandi di danau pertama harus lucu, mengerti komedi dan tersebut tiba-tiba suana pun menjadi seram berimajinasi tinggi, yang bisa berimprovisasi dan menakuti 3 orang wanita itu, mereka secara spontan dan kalau talet tersebut bukan dikerjar dengan setan - setan dan berakhir dari talent komedi yang penting mengerti main dorong-dorongan hingga terjatuh konsep dari Program Pesbukers itu seperti terkena properti “sterofoam” sampai hancur, apa dan berusaha gimana caranya supaya ketika 3 wanita itu kabur dan meninggalkan menjadi lucu sehingga ikut ketawa handuk-handuknya datang lah tokoh Eko Patrio beliau ingin mencuri handuk para Maka dari itu talent Program Pesbukers gadis yang sedang mandi di danau, dan sangat tertantang pada saat shooting yang berhasil diambil salah satu handuknya dimana harus berimprovisasi dengan keadaan kemudian beliau live dan talent juga harus berusaha membuat mengungkapkan “siapa pun yang mempunyai penonton tertawa dengan cerita handuk ini akan ku jadikan istri”. Keseluruhan segmen yang di atas Diungkapkan oleh key informan (Produser) diantaranya terdapat unsur komedi dari dengan mengatakan bahwa: tingkah laku artisnya, sikapnya, dialog, “Dari awal ketika kita briefing kita sudah ekspresi. Salah satu tema tersebut adalah mengingatkannya kembali kepada artis-artis tema “Handukku Pengatar Jodohku” adalah ketika ada gimik ada batasan-batasan juga salah satu dari satu tayangan tersebut yang apa yang boleh di lakukan dan apa tidak terinspirasi dari cerita rakyat dan boleh dilakukan agar tidak terjadinya mengandung unsur bullying, merupakan bullying.” (wawancara 27 agustus 2018) bagian dari perencanaan sebuah program secara menyeluruh tim kreatif berusaha untuk Tindakan bullying yang nantinya akan memadukan konsep tersebut kedalam bentuk dapat merugikan program itu sendiri seperti real seperti dibawah ini : teguran dan terkesan negatif dari masyarakat yang menontonnya. Terkadang jika tim Talent Ayu Ting-Ting, Zaskia Gotik, produksi sudah briefing dengan para artis dan Jessica Iskandar, Eko Patrio, Raffi Ahmad memberi arahan tetapi kesalahan tersebut (mereka yang melakukan berimprovisasi tetap diulang kembali, ketika artis melakukan dalam meggunakan dialog) . Setting kesalahan berupa tindakan bullying yang panggung yang digunakan dari bahan mendapatkan teguran adalah tim strerofoam dan dibuat seperti sungai dengan produksinya. jembatan kecil untuk melewati sungai tersebut. Pada proses Pra Produksiya Tim kreatif menyusun konsep cerita yang di peroleh dari Tingkah laku Raffi Ahmad berbicara isu atau gosip terkini tujuannya supaya kasar penghinaan fisik kepada lawan masyarkat mengingat kembali dengan isu mainnya menimbulkan unsur bullying yang tersebut tetapi diparodikan menjadi komedi menghina secara lisan maupun fisik. supaya penoton tidak merasa bosan untuk (Ekspresi Ayu Ting-Ting, Zaskia Gotik, menontonya Jessica Iskandar terlihat dengan ekspresi gimmik ketakutan saat dikejar setan Talent pun ditentukan berdasarkan kemudian mereka saling dorong mendorong dengan karakter alur ceritanya, misalnya hingga terjatuh dan terkena properti yang seperti Ayu Ting-Ting yang selalu berbahan sterofoam. dipasangkan dengan Raffi Ahmad karena kemestrinya selalu romantic. Program Masing-masing dari bagian diatas Pesbukers selalu kedatangan bintang tamu melengkapi karakter dari cerita “Handukku karakter bintang tamu yang dipilih oleh tim Pengantar Jodohku” yang terkesan memberi kreatif biasanya yang sedang viral di media banyaknya penonton terhibur dengan social atau pun yang sedang marak karakter yang mengandung unsur komedi. diperbincangkan masyarakat., setelah itu tim Pada konsep awalnya naskah cerita itu kreatif memastikan cerita dengan kesesuaian sama sekali tidak ada unsur bullying, tetapi antara ide cerita dan setting panggung ketika tayangan secara live mereka tidak sehingga supaya penonton yang dirumah bisa sengaja melakukan tindakan unsur bullying, merasakan bahawa setting panggung tersbut terkadang berlebihan dalam menyikapinya adalah real . (berimprovisasi). Tim kreatif telah Pada saat Pasca Produksi Program menyediakan promter sehingga talent dapat Pesbuker terkadang menggunakan proses mengarah ke promter dan tidak melakukan editing dilakukan pada saat tapping tujuannya unsur bullying, akan tetapi tindakan tersebut karena ada peerpindahan jam tayang dan tim berasumsikan bahwa sesuatu yang produksi tidak lupa untuk selalu menghibur. membiasakan rapat evaluasi supaya mengetahui mana yang harus diperbaiki dan Program “Pesbukers” harus mana yg harus ditingkatkan. menjalankan komitmen yang telah di sepakati oleh tim produksi karena komitmen Eksistensi Program Pesbukers. tersebut meliputi membuat Program Keterkaitan antara keberlangsungan “Pesbukers” tetap eksis dan mampu bersaing sebuah program dan kualitas dapat terlihat dengan program unggulan lainnya, komitmen Program “Pesbukers” yang tayang hingga 7 tersebut tentunya harus membuat konsep tahun, hal penting tidak lupa dengan cerita yang diharapkan jangan sampai keluar perencanaan menciptakan ide berupa konten dari jalur komedi meskipun setiap harinya yang kreatif dan menarik dengan tim produksi mengubah konsep cerita yang menambahkan item–item baru (game show melibatkan game show, talkshow tetapi tetap challange dan talkshow) atau pun kontrol dari mengandung unsur komedi dengan konsep pihak produksi untuk kegiatan live tersendiri yang kreatif tidak membuat penonton bosan dan dapat tetap bertahan sampai saat ini. Eksistensi dalam sebuah program itu dapat terlihat dari lamanya atau Pada Pra Produksi, Produksi dan Pasca keberlangsungan sebuah program yang Produksi. Tahapan pelaksaan pembahasan tayang di televisi. Hal ini terlihat dari dan mencari ide-ide isu terkini, pemilihan prorgam pesbukers yang tidak lepas dari talent, yang sesuai pada karakter alur teguran karena adanya kasus unsur bullying ceritanya, pada tahapan ini yang bertanggung serta dianggap menghibur dan lucu dan jawab adalah semua tim yang bertugas Hal mempengaruhi perubahan jam tayang tetapi ini juga terjadi diacara Program Pesbukers penontonnya tidak mengalami penurunan, yang setiap harinya sebelum shooting hal tersebut mempengaruhi eksistensinya tahapan yang harus di jalankan yaitu jam karena masyarakat akan memiliki pendapat 13:00 kumpul untuk briefing mengenai tema yang negatif. Tentunya tim kreatif pun juga cerita dengan semua crew lalu setelah itu jam merasa dituntut untuk menciptakan konsep 15:00 kebawah untuk memeriksa set dan yang menarik, tetapi tidak mengandung unsur semuanya lalu jam 16:00 brifing dengan bullying (unsur hinaan) supaya program semua artis setelah itu di jam 16:30 shooting tersebut selalu ditayangkan dan memiliki Program Pesbukers di mulai. Pada saat kualitas yang baik sehingga penonton Produksi Program Pesbukers tidak ada terhibur.. Tapping dikarenakan acara tersebut selalu menayangankan siaran langsung. Eksistensi dalam sebuah program tentunya dipengaruhi oleh komitmen dari tim Tahap Produksi untuk talent sudah produksi itu sendiri. Komitmen adalah salah dipilih dengan sesuai cerita yang akan di satu kunci utama dalam membuat suatu tayangkan karena talent tersebut mempunyai program supaya tetap bertahan untuk selalu karakter yang berbeda-beda dai cerita eksis. Hal ini diungkapkan oleh informan tersebut, dan tidak lupa juga untuk karakter (Produser) Program “Pesbukers” di bintang tamu yang sudah di sesuaikan dengan berita yang sedang viral supaya biasa ANTV : meramaikan acara Program Pesbukers “Bicara eksistensi kita komit aja dalam tersebut. Program Pesbukers pun arti program “pesbukers” emang mengunakan realset (panggung yang ditakdirkan buat program komedi, jadi terdesain sesuai keadaan atau kenyataan) yaudah tetap mainkan yang mengandung sehingga apa yang disaksikan oleh penonton unsur komedi jangan terlalu keluar dari yang dirumah sama dengan yang disaksikan di studio ANTV. komit kita.” (wawancara 27 Agustus 2018) Pasca Produksi pada Program Pesbukers terkadang menggunakan proses proses produksi live atau tapping talent sudah editing karena ada perpindahan jam tayang dipilih sesuai karakter masing-masing cerita, jadi mana yang tidak konduksif biasa di tim produksi pun melakukan evaluasi supaya perbaiki dalam proses editing tersebut, dan bisa mengetahui mengetahui mana saja yang tim produksi melaksakan rapat evaluasi yang harus diperbaiki. akan dibicarakan hal-hal apa saja yang telah Keberlangsungan dalam sebuah dilalui saat melaksanakan proses produksi, Program ANTV juga dihasilkan dengan semua ini merupakan sebagian dari tanggung adanya komitmen yang harus dijalankan jawab crew dalam pelaksanaan tugasnya dan yaitu membuat konsep cerita yang menarik disetiap harinya setelah shooting selesai tim walapun mendapatkan teguran karena adanya produksi melakukan evaluasi pada umumnya kasus bullying dan dipengaruhi oleh melihat dari kesesuaian antara perencanaan perubahan jam tayang tetapi Program konsep yang berjalan sesuai atau tidaknya tersebut selalu eksis sampai saat ini. apa kita rencanakan yang dilakukan oleh para crew dalam kegiatan produksi. Saran Eksistensi dalam sebuah Program Penulisan cerita atau tema tidak hanya Pebukers menurut Kamus Besar Bahasa dari gosip/isu tetapi membuat yang lebih Indonesia Eksistensi adalah Keberadaan, beda dari biasanya seperti referensi dari film- Kehadiran yang mengandung unsur film dari luar negeri (drama korea). bertahan. Hal tersebut di kaitan juga dengan Diharapkan untuk di dalam studio tim program pesbukers yang bertahan sampai 7 produksi yang sedang bertugas saja. tahun di program hiburan ANTV. Eksistensi Pada saat meeting dimulai diharapkan juga dipengaruhi oleh komitmen dari tim tidak adanya perubahan perencanaan produksi itu sendiri yang salah satunya sehingga tidak ada permintaan (properti) Program Pesbukers masih bertahan di yang mendadak dan lebih meningkatkan program hiburan yang selalu memikirkan kerjasama dengan berbagai pihak (tim untuk membuat konten-konten yang kreatif produksi Komando dengan ANTV dan iklan) dan di gemari oleh penonton misalnya agar program yang dijalankan dapat berjalan membuat konsep cerita yang sedang viral lebih baik lagi. atau tentang kehidupan sehari-hari bisa juga dengan konsep cerita legenda masyarakat Daftar Pustaka yang nantinya dibuat ulang dengan sketsa 1. Tan, Alexis S . Mass communication theories Program Pesbukers itu sendiri sehingga bisa and research. Columbus : Grid Publishing; membuat para penonton tertawa dengan 1981. cerita tersbut. 2. Darmastuti, Rini. Media Relations : Konsep, Kesimpulan Strategi dan Aplikasi. Andi Publisher : Jakarta; 2012.Nurudin, Media Sosial Baru. Berdasarkan temuan penelitian, Yogyakarta: Mata Padi Pressindo; 2015. disimpulkan bahwa Tema dalam Program 3. Nurudin, Media Sosial Baru. Yogyakarta: “Pesbukres” dapat terinspirasi dari gosip/isu Mata Padi Pressindo; 2015. tentang kehidupan sehari-hari atau berita yang sedang viral dan terinspirasi dari cerita 4. Romli , Komunikasi massa. PT. Grasindo, rakyat Indonesia yang nantinya akan di anggota ikapi : jakarta khomsahrial. 2016. parodikan kembali sehingga pengemasan 5. Latief, Rumandan Yusiatie. Siaran Televisi program itu menjadi lebih kreatif dan Non-Drama. Prenada Media, Jakarta; 2015. menjadi program hiburan yang 6. Abidin. Analisis eksistensial. Jakarta : PT. menghilangkan kejenuhan disaat banyaknya Raja Grafindo Persada; 2007. rutinitas yang dialami oleh masyarakat. Pada 7. Basuki, S. Metode Penelitian. Jakarta : Volume I. Nomor 1. Universitas Kristen Penaku ; 2010. Petra Surabaya: Surabaya; 2013. 8. Yin, Robert K. Desain & Metode Studi Kasus 13. Khairin, Nizomi. Analisis Isi Terhadap : Jakarta : Grafindo; 2014. Tayangan Televisi Pesbukers. Jurnal Ilmu Perpustakaan dan Informasi. Volume 3. 9. Neuman, Lawrence. Metodelogi peneltian Nomor 1. UIN Sunan Kalijaga: Yogjakarta; sosial: pendekatan kualitatif dan kuantitatif / 2018. Eds. 7 . penerjemah: Edina T. Sofia. Jakarta: PT : Indeks; 2013. 14. Rini, Syafrida G. Persepsi Masyarakat terhadap Program Acara Pesbukers di 10. Emzir, Metodologi Penelitian Pendidikan ANTV. Jurnal Simbolika. Volume. 4 Nomor Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta: Rajawali 1. Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Pers; 2010. “Pembangunan”: Medan; 2018. 11. Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif 15. Ikbal, Analisa Penerapan Pedoman Perilaku Kualitatif dan R&D. : Alfabeta; Penyiaran Dan Standar Program Siaran 2012. (Studi Kasus Perspektif Antara Kpi Dan 12. Michael, Ardian. Sikap Masyarakat Antv Pada Program Acara Pesbukers, Eps Surabaya Terhadap Program Acara 20, 22, 23, 24, 25 Juli 2013). Jurnal “Pesbukers” Di Antv. Jurnal E-Komunikasi. Komunikologi. Volume 12. Nomor 1. Universitas Esa Unggul: Samarinda; 2015.