Survei Geofisika Terpadu Banda Baru, Maluku Tengah, Provinsi Maluku

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Survei Geofisika Terpadu Banda Baru, Maluku Tengah, Provinsi Maluku BUKU 1 : BIDANG ENERGI I.8 SURVEI GEOFISIKA TERPADU BANDA BARU, MALUKU TENGAH, PROVINSI MALUKU Oleh Eddy Sumardi, Bakrun, Syuhada, Liliek Rihardiana Pusat Sumber Daya Geologi, Badan Geologi Bandung SARI ”Peta anomali Bouguer memperlihatkan 3 (tiga) anomali yang berbeda yang menyolok yaitu anomali tinggi dibagian selatan dan anomali rendah di bagian utara, sedangkan anomali sedang di bagian barat daerah penyelidikan. Kontras anomali Bouguer ini mungkin disebabkan oleh adanya sesar yang mempunyai trend barat-timur atau adanya perbedaan litologi antara bagian utara dan selatan daerah penyelidikan. Dari peta anomali geomagnet, anomali rendah menduduki bagian timurlaut dan barat daerah penyelidi- kan, kemudian anomali tinggi menempati bagian pantai baratlaut, sedangkan anomali sedang menempati bagian tengah dan selatan daerah penyelidikan. Trend anomali geomagnet rendah yang berarah baratlaut- tenggara disekitar lintasan A, B, dan C berkaitan dengan anomali Bouguer sisa tinggi. Pada survei gaya berat dan geomagnetik, manifestasi panas bumi di daerah Banda baru terletak pada sesar utama yang berarah baratlaut-tenggara. Harga anomali tahanan jenis dengan AB/2 250 m, 500 m,750 m, dan 1000 m secara umum memperli- hatkan penyebaran anomali tinggi dibagian utara dan timurlaut dan anomali rendah dibagian timur dan tenggara daerah penyelidikan. Dari penampang tahanan jenis batuan, nilai tahanan jenis rendah terdapat pada kedalaman yang dangkal diperkirakan sebagai batuan ubahan, atau aliran lateral dari fluida panas bumi atau merupakan zona rekahan. Sedangkan nilai anomali sedang dibawahnya diperkiran sebagai aluvium yang mempunyai harga permeabilitas sedang. Nilai tahanan jenis tinggi dibawahnya diperkirakan sebagai batuan yang rendah permeabilitasnya (batuan malihan). Hasil kompilasi dari ketiga metode geofisika dengan data geologi dan geokimia menunjukan bahwa daerah prospek panas bumi Banda Baru terletak di sekitar mata air panas Banda Baru dan dicerminkan dengan anomali Bouguer sisa tinggi, anomali magnetik total rendah dan anomali tahanan jenis rendah dengan luas area sekitar 13 km2. Kedalaman puncak reservoir belum dapat ditentukan oleh metode geolistrik. Esti- masi potensi energi panas di daerah ini sekitar 54 MWe dan termasuk dalam kelas cadangan terduga.” Kata kunci: Banda Baru, gaya berat, geomagnet, tahanan jenis, anomali Bouguer, anomali Bouguer sisa, anomali geomagnet total, anomali geomagnet. PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011 BUKU 1 : BIDANG ENERGI ABSTRACT The Banda Baru geothermal area is located in the Central of Maluku Regency, Province of Maluku, belong to the geothermal system of the middle enthalpy. Gravity, geomagnet and DC-resistivity surveys have been undertaken in the area to determine the heat source, characterize the geothermal reservoir, and evaluate the geothermal resource potential of this area. The anomaly Bouguer map has reveled three distinct broad high in south sector, low in the north sector and medium Bouguer Anomalies in the west sector. This contrasting Bouguer anomalies may indicate the presence of W-E trending regional discontinuity (fault) or litology diferencies in the area. The total magnetic anomaly map also shows three distinct anomalies, low in the northeast and west sectors, high anomalies in the southwest coast sector, while medium anomalies occupaid central and south sectors . The NW-SE trending prominent geomagnetic low feature surrounding traverses A, B and C corresponding to high residual gravity. The geothermal manifestation at Banda Baru lies on a NW-SE trending fault system on gravity and magnetic surveys. In General, the value of resistivity anomalies from AB/2 = 250 m, 500 m, 750 m and 1000 m show high anomalies in the north and northeast sectors, low anomalies in the east and southeast sectors. A resistivity cross section has revealed that low resistivity values are in the shallow zone interpreted as altered rocks, or a lateral flow of hot geothermal fluids or a fractured zone. Whereas, medium anomalies underlied interpreted as alluvium with medium permeabilities. High resistivities under- neath interpreted as metamorphic rocks with low permeabilities. A compiled result from geology, geochemistry and intergrated geophysical data indicate that the Banda Baru geothermal prospect area lied in the surrounding the Banda Baru hot springs and also indicated by a high residual Bouguer anomaly, a low total magnetic anomaly and a low resistivity anomaly cover area about 13 km2. While the depth to the top of reservoir not incated by DC-resistivity method. Poten- tial geothermal energy estimated about 54 MWe and belong to the probable reserved class. Keywords: Banda Baru, gravity, magnet, DC-resitivity, a Bouguer Anomaly, a residual Bouguer anom- aly, a total magnetic anomaly, magnetic anomaly. I.8 PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011 BUKU 1 : BIDANG ENERGI guhkan hasil survei dari ketiga metode geofisika PENDAHULUAN tersebut sebagai satu bagian dari program eksplorasi energi panas bumi di Indonesia yang Daerah panas bumi Banda Baru terletak di dilaksanakan oleh Pusat Sumber Daya Geologi, Desa Banda Baru, Kecamatan Amahai, Kabu- Badan Geologi. Kementrian ESDM. paten Maluku Tengah dengan Ibukota Masohi, Provinsi Maluku. Secara geografis terletak pada koordinat 3°16’0” - 3°26’ 51.6” LS dan 129°34’3,8”- 129°25’ 50.25” BT, dengan luas TINJAUAN GEOLOGI sekitar 15 km X 20 km (Gbr. 1). Daerah penye- lidikan dapat dicapai dari kota Ambon memakai Prospek panas bumi didaerah ini dicirikan jalan darat dengan menggunakan kendaraan dengan adanya manifestasi panas bumi diper- roda 4 (empat) ke pelabuhan Tolehu ± 30 km dan mukaan yang berupa mata air panas dan menyeberang ke Pulau Seram (Masohi) dengan batuan sinter karbonat disekitar desa Banda menggunakan kapal cepat (penyeberangan baru. Daerah ini ditutupi oleh batuan aluvium regular), lama perjalanan ± 2 jam. Dari Masohi dan malihan. ke lokasi (Banda Baru) dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan roda 4 (empat) den- Aktivitas tektonik menghasilkan struktur geo- gan waktu tempuh 1 jam. logi yang berkaitan dengan daerah penyelidikan adalah berupa sesar normal, sesar mendatar Dari peta Geologi Lembar Ambon dan Masohi, dan sesar naik. Sesar turun di pulau Seram Maluku (sekala 1 : 250.000) yang ditulis oleh umumnya berarah baratlaut-tenggara dan S.Tjokrosapoetra,dkk (1993). Pulau Seram, timurlaut-baratdaya. Sesar mendatar bera- pulau Boano, pulau Kelang dan pulau Manipa rah baratlaut-tenggara umumnya menganan terletak dalam Busur Banda Luar, sedangkan sedangkan yang berarah timurlaut-baratdaya pulau Ambon dan pulau Haruku termasuk umumnya mengiri. Sesar-sesar tersebut Busur Banda Dalam, dan termasuk ke dalam memotong batuan yang berumur lebih tua . Orogen Maluku. Pulau Seram dimasukkan ke dalam lajur imbrikasi Neogen (Audley-Charles Aktivitas tektonik ini menyebabkan terjadinya drr, 1981). Batuan yang ada di daerah penye- batuan gunungapi pada jalur magma Uliaser lidikan terdiri dari batuan – batuan non gunung (Haruku, Saparua dan Nusalaut) di atas lajur api yang berumur Perem (Paleozoikum) sampai Benioff, timbulnya batuan basa-ultrabasa Holosen . serta terbentuknya Kompleks Salas di Lem- bar Masohi (Tjokrosapoetro, 1988) dan Lembar Survei gaya berat, geomagnet, dan tahanan Bula (S.Gafoer, 1984). jenis-DC telah dilakukan didaerah Banda Baru ini. Maksud dari survei geofika terpadu ini ada- Urutan stratigrafi Pulau Seram dari tua ke lah untuk memetakan sumber panasnya (heat muda adalah sebagai berikut :1). Batuan source) dan menentukan karakter reservoir Ultramafik (Jku). Serpentinit, Gabro. 2).Komp - panas buminya. Dalam tulisan ini kami menyu- PROSIDING HASIL KEGIATAN PUSAT SUMBER DAYA GEOLOGI TAHUN 2011 I.8 BUKU 1 : BIDANG ENERGI lek Taunusa (Pzta) terdiri dari sekis, kuarsit, mengetahui karakteristik reservoir di dae- genes, amfibolit, pualam dan filit. 3). Kom- rah Banda Baru. Untuk mencapai objektivitas plek Tehuru (PTrt) terdiri dari filit, batusabak, tersebut, maka metode penyelidikannya meng- batugamping terpualamkan dan sedikit sekis. gunakan metode geofisika terpadu yaitu metode 4). Komplek Saku (Trs) terdiri dari Batusabak, gaya berat, geomagnet, dan tahanan jenis-DC. grewake meta dan konglomerat meta dengan Metode terpadu ini berguna dalam studi sum- sisipan gamping. 5). Formasi Kanikeh (TrJk) ber daya panas bumi karena hal ini merupakan terdiri dari perselingan batupasir, serpih dan pelengkap dari yang lainnya dan memberikan lanau, dengan sisipan konglomerat dan batu- suatu gambaran bawah permukaan yang dapat gamping. 6). Formasi Manusela (TrJm) terdiri digunakan untuk mendeliniasi reservoir panas dari batugamping mengandung koral, kalsilutit bumi dan memetakan sumber panas yang dan batugamping oolit. 7). Komplek Uli (Tmpu) berkaitan dengan reservoirnya. Gambar 4 dan disusun oleh berbagai jenis batuan berukuran 5 secara berurutan memperlihatkan titik-titik dari beberapa centimeter tercampur di dalam pengukuran gaya berat dan magnetik, dan massa dasar lempung. 8). Formasi Sawai (KS) titik-titik pengukuran tahanan jenis-DC. terdiri dari kalsilutit, serpih merah dan rijang mengandung radiolaria. 9). Formasi Hatuolo (Tpeh) terdiri dari serpih pasiran, napal, rijang. HASIL SURVEI 10). Formasi Lisabata terdiri dari Formasi Fufa (TQf) disusun oleh perselingan batugamping, Survey Gaya Berat batupasir, batulanau dan lempung di bagian bawah, batupasir dan konglomerat di bagian Anomali regional dan anomali Bouguer mem- atas. 11). Batuan Konglomerat (Qt) terdiri dari perlihatkan anomali rendah berada
Recommended publications
  • Lesser Sundas and Remote Moluccas
    ISLANDS OF THE LESSER SUNDAS AND REMOTE MOLUCCAS 12 August – 7 October 2009 and 27 October - 7 November 2009 George Wagner [email protected] ISLANDS VISITED: Bali, Sumba, Timor, Flores, Komoto, Ambon, Tanimbars, Kais, Seram and Buru INTRODUCTION Indonesia, being a nation of islands, contains over 350 endemic species of birds. Of those, over 100 are only found in the Lesser Sundas and remote Moluccas. Having visited Indonesia in past years, I knew it to be safe and cheap for independent birders like myself. I decided to dedicate some four months to the process of birding these remote destinations. Richard Hopf, whom I have joined on other trips, also expressed interest in such a venture, at least for the Lesser Sundas. We started planning a trip for July 2009. Much of the most recent information in the birding public domain was in the form of tour trip reports, which are self- serving and don’t impart much information about specific sites or logistics. There are a few exceptions and one outstanding one is the trip report by Henk Hendriks for the Lesser Sundas (2008). It has all the information that anyone might need when planning such a trip, including maps. We followed it religiously and I would encourage others to consult it before all others. My modest contribution in the form of this trip report is to simply offer an independent approach to visiting some of the most out of the ordinary birding sites in the world. It became clear from the beginning that the best approach was simply to go and make arrangements along the way.
    [Show full text]
  • The Human Consequences of Deforestation in the Moluccas
    Civilisations Revue internationale d'anthropologie et de sciences humaines 44 | 1997 Les peuples des forêts tropicales The human consequences of deforestation in the Moluccas Roy Ellen Electronic version URL: http://journals.openedition.org/civilisations/1628 DOI: 10.4000/civilisations.1628 ISSN: 2032-0442 Publisher Institut de sociologie de l'Université Libre de Bruxelles Printed version Date of publication: 1 January 1997 Number of pages: 176-193 ISBN: 2-87263-122-4 ISSN: 0009-8140 Electronic reference Roy Ellen, « The human consequences of deforestation in the Moluccas », Civilisations [Online], 44 | 1997, Online since 29 June 2009, connection on 19 April 2019. URL : http:// journals.openedition.org/civilisations/1628 ; DOI : 10.4000/civilisations.1628 © Tous droits réservés THE HUMAN CONSEQUENCES OF DEFORESTATION IN THE MOLUCCAS Roy ELLEN INTRODUCTION posing a danger t o existin g fores t an d fores t Compared with other part s of island sou­ peoples: swidden cultivation, plantatio n crop ­ theast Asia, little is known of either the forests of ping, commercial loggin g and migratory lan d the Moluccas (map 1) , o f indigenous patterns of settlement. Usin g as an example the Nuaulu of forest use , or of the threats pose d to both forest Seram, I illustrate ho w these factors interact in a and people by increasing rates of deforestation. In particular instance , as well a s the various phases this paper 1 attemp t to describe the effects of defo­ which typify a peoples exposure and response to, restation o n th e live s of th e loca l population , first, denudation, and then widespread degrada ­ using the small number of reports which are avai­ tion of the forest environment.
    [Show full text]
  • Moluccas 15 July to 14 August 2013 Henk Hendriks
    Moluccas 15 July to 14 August 2013 Henk Hendriks INTRODUCTION It was my 7th trip to Indonesia. This time I decided to bird the remote eastern half of this country from 15 July to 14 August 2013. Actually it is not really a trip to the Moluccas only as Tanimbar is part of the Lesser Sunda subregion, while Ambon, Buru, Seram, Kai and Boano are part of the southern group of the Moluccan subregion. The itinerary I made would give us ample time to find most of the endemics/specialties of the islands of Ambon, Buru, Seram, Tanimbar, Kai islands and as an extension Boano. The first 3 weeks I was accompanied by my brother Frans, Jan Hein van Steenis and Wiel Poelmans. During these 3 weeks we birded Ambon, Buru, Seram and Tanimbar. We decided to use the services of Ceisar to organise these 3 weeks for us. Ceisar is living on Ambon and is the ground agent of several bird tour companies. After some negotiations we settled on the price and for this Ceisar and his staff organised the whole trip. This included all transportation (Car, ferry and flights), accommodation, food and assistance during the trip. On Seram and Ambon we were also accompanied by Vinno. You have to understand that both Ceisar and Vinno are not really bird guides. They know the sites and from there on you have to find the species yourselves. After these 3 weeks, Wiel Poelmans and I continued for another 9 days, independently, to the Kai islands, Ambon again and we made the trip to Boano.
    [Show full text]
  • 81 Nama Provinsi : MALUKU STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS
    STATUS DESA BERDASARKAN INDEKS DESA MEMBANGUN Kode Provinsi : 81 Nama Provinsi : MALUKU KODEKAB KABUPATEN/KOTA KODEKEC KECAMATAN KODEDESA NAMA DESA IDM STATUS 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100140 TANIMBAR SELATAN 81001401 LERMATANG 0,527 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100140 TANIMBAR SELATAN 81001402 LATDALAM 0,565 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100140 TANIMBAR SELATAN 81001410 OLILIT 0,630 Berkembang 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100140 TANIMBAR SELATAN 81001411 SIFNANA 0,668 Berkembang 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100140 TANIMBAR SELATAN 81001412 LAURAN 0,610 Berkembang 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100140 TANIMBAR SELATAN 81001413 KABIARAT RAYA 0,552 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100140 TANIMBAR SELATAN 81001414 ILNGEI 0,505 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100140 TANIMBAR SELATAN 81001415 WOWONDA 0,547 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100140 TANIMBAR SELATAN 81001416 MATAKUS 0,463 Sangat Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100140 TANIMBAR SELATAN 81001417 BOMAKI 0,543 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100141 WER TAMRIAN 81001411 TUMBUR 0,591 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100141 WER TAMRIAN 81001412 LORULUN 0,596 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100141 WER TAMRIAN 81001415 AMDASA 0,582 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100141 WER TAMRIAN 81001416 SANGLIAT DOL 0,539 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100141 WER TAMRIAN 81001417 SANGLIAT KRAWAIN 0,529 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA BARAT 8100141 WER TAMRIAN 81001418 ARUI BAB 0,576 Tertinggal 81001 MALUKU TENGGARA
    [Show full text]
  • Workpapers in Indonesian Languages and Cultures
    ( J WORKPAPERS IN INDONESIAN LANGUAGES AND CULTURES VOLUME 6 - MALUKU ,. PATTIMURA UNIVERSITY and THE SUMMER INSTITUTE OP LINGUISTICS in cooperation with THE DEPARTMENT OF EDUCATION AND CULTURE WORKPAPERS IN INDONESIAN LANGUAGES AND CULTURES VOLUME 6 - MALUKU Nyn D. Laidig, Edi tor PAT'I'IMORA tJlflVERSITY and THE SUMMER IRSTlTUTK OP LIRGOISTICS in cooperation with 'l'BB DBPAR".l'MElI'1' 01' BDUCATIOII ARD CULTURE Workpapers in Indonesian Languages and cultures Volume 6 Maluku Wyn D. Laidig, Editor Printed 1989 Ambon, Maluku, Indonesia Copies of this publication may be obtained from Summer Institute of Linguistics Kotak Pos 51 Ambon, Maluku 97001 Indonesia Microfiche copies of this and other publications of the Summer Institute of Linguistics may be obtained from Academic Book Center Summer Institute of Linguistics 7500 West Camp Wisdom Road l Dallas, TX 75236 U.S.A. ii PRAKATA Dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Masa Esa, kami menyambut dengan gembira penerbitan buku Workpapers in Indonesian Languages , and Cultures. Penerbitan ini menunjukkan adanya suatu kerjasama yang baik antara Universitas Pattimura deng~n Summer Institute of Linguistics; Maluku . Buku ini merupakan wujud nyata peran serta para anggota SIL dalam membantu masyarakat umumnya dan masyarakat pedesaan khususnya Diharapkan dengan terbitnya buku ini akan dapat membantu masyarakat khususnya di pedesaan, dalam meningkatkan pengetahuan dan prestasi mereka sesuai dengan bidang mereka masing-masing. Dengan adanya penerbitan ini, kiranya dapat merangsang munculnya penulis-penulis yang lain yang dapat menyumbangkan pengetahuannya yang berguna bagi kita dan generasi-generasi yang akan datang. Kami ucapkan ' terima kasih kepada para anggota SIL yang telah berupaya sehingga bisa diterbitkannya buku ini Akhir kat a kami ucapkan selamat membaca kepada masyarakat yang mau memiliki buku ini.
    [Show full text]
  • Fundamental Management Journal ISSN: 2540-9816 (Print) Volume:3 No.1 2018
    fundamental management journal ISSN: 2540-9816 (print) Volume:3 No.1 2018 NORMATIVE STUDY ON THE AREA/SPACE STRUCTURE POLICY OF STATE BORDER IN MALUKU PROVINCE 1Posma Sariguna Johnson Kennedy 2Suzanna Josephine L.Tobing, 3Adolf Bastian Heatubun, dan 4Rutman Lumbantoruan [email protected] 1,2,4 Fakultas Ekonomi dan Bisnis, UKI Jakarta 13630, Indonesia 3Universitas Pattimura, Maluku 97233, Indonesia Abstract The purpose of this paper is to review the management of border area functions in accordance with the mandate of Law no. 43 of 2008 on National Territory. This study is based on the Master Plan for State Boundary Management, and the Priority Location Master Plan, which is a common reference for all stakeholders. In this research, as the methodology used is the review literature using qualitative normative method. This means to review the regulations related to the arrangement of spatial function of State Border Area in Maluku Province. Spatial Planning of Border Areas in Maluku Province aims: To create a state defense and security function that ensures the integrity of the territorial sovereignty and order which borders are the State of Timor Leste and the State of Australia; Effective protected areas to protect biodiversity, protected forests, and coastal borders including in small outer islands (PPKT) and; Make border areas that are self- reliant and competitive. Keywords: State Border Area, National Strategic Activities Center (PKSN), Priority Location (Lokpri), Spatial Plan (RTRW) 1. Introduction1 Boundary State is a boundary line that is a separation of the sovereignty of a country based on international law. Border Region is a part of the territory of the country located on the inside side of the border of Indonesia with other countries, in the case of border area of the country on land, the border area is in the subdistrict.
    [Show full text]
  • Provinsi Maluku
    Data Dasar Puskesmas Kondisi 31 Desember 2018 PROVINSI MALUKU KEMENTERIAN KESEHATAN 2019 DATA DASAR PUSKESMAS PROVINSI MALUKU KONDISI DESEMBER 2018 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA JAKARTA, 2019 REKAP PENGUMPULAN DATA DASAR PUSKESMAS 2018 MELALUI APLIKASI KOMDAT SAMPAI DENGAN 31 AGUSTUS 2019 Total PKM 31 Des No Provinsi Jumlah Kabupaten Total PKM Terisi % 2018 1 Aceh 23 348 270 77,59 2 Sumatera Utara 33 581 463 79,69 3 Sumatera Barat 19 275 272 98,91 4 Riau 12 216 216 100,00 5 Jambi 11 195 195 100,00 6 Sumatera Selatan 17 332 324 97,59 7 Bengkulu 10 180 179 99,44 8 Lampung 15 302 274 90,73 9 Kepulauan Bangka Belitung 7 64 64 100,00 10 Kepulauan Riau 7 83 83 100,00 11 DKI Jakarta 6 321 314 97,82 12 Jawa Barat 27 1069 552 51,64 13 Jawa Tengah 35 881 870 98,75 14 DI Yogyakarta 5 121 69 57,02 15 Jawa Timur 38 967 964 100,00 16 Banten 8 242 104 42,98 17 Bali 9 120 117 97,50 18 Nusa Tenggara Barat 10 166 166 100,00 19 Nusa Tenggara Timur 22 381 126 33,07 20 Kalimantan Barat 14 244 244 100,00 21 Kalimantan Tengah 14 200 81 40,50 22 Kalimantan Selatan 13 233 232 99,57 23 Kalimantan Timur 10 183 183 100,00 24 Kalimantan Utara 5 56 28 50,00 25 Sulawesi Utara 15 193 185 95,85 26 Sulawesi Tengah 13 202 192 95,05 27 Sulawesi Selatan 24 458 329 71,83 28 Sulawesi Tenggara 17 284 278 97,89 29 Gorontalo 6 93 72 77,42 30 Sulawesi Barat 6 94 47 50,00 31 Maluku 11 208 96 46,15 32 Maluku Utara 10 134 95 70,90 33 Papua Barat 13 159 159 100,00 34 Papua 29 408 209 51,23 Total 514 9993 8052 81,44 *Kab/Kota Terlampir |Data Dasar Puskesmas|i JUMLAH PUSKESMAS
    [Show full text]
  • Countering Purism: Confronting the Emergence of New Varieties in a Training Program for Community Language Workers
    Language Documentation and Description ISSN 1740-6234 ___________________________________________ This article appears in: Language Documentation and Description, vol 2. Editor: Peter K. Austin Countering purism: confronting the emergence of new varieties in a training program for community language workers MARGARET FLOREY Cite this article: Margaret Florey (2004). Countering purism: confronting the emergence of new varieties in a training program for community language workers. In Peter K. Austin (ed.) Language Documentation and Description, vol 2. London: SOAS. pp. 9-27 Link to this article: http://www.elpublishing.org/PID/017 This electronic version first published: July 2014 __________________________________________________ This article is published under a Creative Commons License CC-BY-NC (Attribution-NonCommercial). The licence permits users to use, reproduce, disseminate or display the article provided that the author is attributed as the original creator and that the reuse is restricted to non-commercial purposes i.e. research or educational use. See http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/ ______________________________________________________ EL Publishing For more EL Publishing articles and services: Website: http://www.elpublishing.org Terms of use: http://www.elpublishing.org/terms Submissions: http://www.elpublishing.org/submissions Countering purism: confronting the emergence of new varieties in a training program for community language workers Margaret Florey 1. Introduction Studies of language shift and language silence have reported extensive grammatical restructuring and the emergence of new varieties as knowledge and use of a language weakens among younger members of an language community. The ensuing high levels of variation between speakers can lead to a ‘language shift cycle’. The starting point for the cycle is the extensive variation which flourishes during rapid language shift.
    [Show full text]
  • Workpapers in Indonesian Languages and Cultures
    ( J WORKPAPERS IN INDONESIAN LANGUAGES AND CULTURES VOLUME 6 - MALUKU ,. PATTIMURA UNIVERSITY and THE SUMMER INSTITUTE OP LINGUISTICS in cooperation with THE DEPARTMENT OF EDUCATION AND CULTURE WORKPAPERS IN INDONESIAN LANGUAGES AND CULTURES VOLUME 6 - MALUKU Nyn D. Laidig, Edi tor PAT'I'IMORA tJlflVERSITY and THE SUMMER IRSTlTUTK OP LIRGOISTICS in cooperation with 'l'BB DBPAR".l'MElI'1' 01' BDUCATIOII ARD CULTURE Workpapers in Indonesian Languages and cultures Volume 6 Maluku Wyn D. Laidig, Editor Printed 1989 Ambon, Maluku, Indonesia Copies of this publication may be obtained from Summer Institute of Linguistics Kotak Pos 51 Ambon, Maluku 97001 Indonesia Microfiche copies of this and other publications of the Summer Institute of Linguistics may be obtained from Academic Book Center Summer Institute of Linguistics 7500 West Camp Wisdom Road l Dallas, TX 75236 U.S.A. ii PRAKATA Dengan mengucap syukur kepada Tuhan yang Masa Esa, kami menyambut dengan gembira penerbitan buku Workpapers in Indonesian Languages , and Cultures. Penerbitan ini menunjukkan adanya suatu kerjasama yang baik antara Universitas Pattimura deng~n Summer Institute of Linguistics; Maluku . Buku ini merupakan wujud nyata peran serta para anggota SIL dalam membantu masyarakat umumnya dan masyarakat pedesaan khususnya Diharapkan dengan terbitnya buku ini akan dapat membantu masyarakat khususnya di pedesaan, dalam meningkatkan pengetahuan dan prestasi mereka sesuai dengan bidang mereka masing-masing. Dengan adanya penerbitan ini, kiranya dapat merangsang munculnya penulis-penulis yang lain yang dapat menyumbangkan pengetahuannya yang berguna bagi kita dan generasi-generasi yang akan datang. Kami ucapkan ' terima kasih kepada para anggota SIL yang telah berupaya sehingga bisa diterbitkannya buku ini Akhir kat a kami ucapkan selamat membaca kepada masyarakat yang mau memiliki buku ini.
    [Show full text]
  • Kode Dan Data Wilayah Administrasi Pemerintahan Provinsi Maluku
    KODE DAN DATA WILAYAH ADMINISTRASI PEMERINTAHAN PROVINSI MALUKU JUMLAH N A M A / J U M L A H LUAS JUMLAH NAMA PROVINSI / K O D E WILAYAH PENDUDUK K E T E R A N G A N (Jiwa) *) KABUPATEN / KOTA KAB KOTA KECAMATAN KELURAHAN D E S A (Km2) 81 MALUKU 81.01 1 KAB. MALUKU TENGAH 17 6 162 7.953,81 454.316 Data luas wil. berdasarkan GIS Pusat, 2007 81.01.01 1 Amahai 1 10 81.01.01.2001 1 Tamilouw 81.01.01.2002 2 Sepa 81.01.01.2003 3 Rutah 81.01.01.2004 4 Soahuku 81.01.01.2005 5 Amahai 81.01.01.2006 6 Haruru 81.01.01.2007 7 Sehati 81.01.01.2008 8 Makariki 81.01.01.1009 1 Hollo 81.01.01.2010 9 Yafila 81.01.01.2011 10 Banda Baru Waraka Menjadi wil. Kec. Teluk Elpaputih, Perda No. 26/2007 Awaiya Tananahu Menjadi wil. Kec. Teluk Elpaputih, Perda No. 26/2007 Liang Menjadi wil. Kec. Teluk Elpaputih, Perda No. 26/2007 Sahulauw Menjadi wil. Kec. Teluk Elpaputih, Perda No. 26/2007 Sapaloni Menjadi wil Kec. Teluk Elpaputih Perda No. 25/2007 Wasia Menjadi wil Kec. Teluk Elpaputih Perda No. 25/2007 Sanahu Menjadi wil Kec. Teluk Elpaputih Perda No. 25/2007 81.01.02 2 Teon Nila Serua - 16 81.01.02.2001 1 Usliapan 81.01.02.2002 2 Kuralele 81.01.02.2003 3 Kokroman 81.01.02.2004 4 Messa 81.01.02.2005 5 Ameth 81.01.02.2006 6 Waru 1 N A M A / J U M L A H LUAS JUMLAH NAMA PROVINSI / JUMLAH WILAYAH PENDUDUK K E T E R A N G A N K O D E KABUPATEN / KOTA KAB KOTA KECAMATAN KELURAHAN D E S A (Km2) (Jiwa) *) 81.01.02.2007 7 Bumey 81.01.02.2008 8 Sifluru 81.01.02.2009 9 Layeni 81.01.02.2010 10 Wotay 81.01.02.2011 11 Issu 81.01.02.2012 12 Lesluru 81.01.02.2013 13 Watludan 81.01.02.2014 14 Trana 81.01.02.2015 15 Jerili 81.01.02.2016 16 Nakupia Kairatu Menjadi wil Kab.
    [Show full text]
  • RENSTRA 2017 – 2022 DISHUB Kab
    PEMERINTAH KABUPATEN MALUKU TENGAH DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MALUKU TENGAH Jl. Buano No. 10 – Telp./Fax. (0914) 22013, Kode Pos 97551 RENSTRA DINAS PERHUBUNGAN KABUPATEN MALUKU TENGAH TAHUN 2017 - 2022 M A S O H I Maret 2019 i RENSTRA 2017 – 2022 DISHUB Kab. Maluku Tengah KATA PENGANTAR Penyelenggaraan pelayanan dan pembangunan bidang perhubungan telah mampu menghubungkan wilayah sebagai satu kesatuan dan mendistribusikan informasi pembangunan ke seluruh wilayah. Namun demikian, selain keberhasilan yang telah dicapai, masih banyak tantangan yang dihadapi untuk pembangunan kedepan sejalan dengan perubahan dan dinamika lingkungan strategis, sementara disisi lain transportasi terus dituntut untuk melaksanakan fungsi penunjang dan pendorong aktivitas sosial ekonomi yang dapat mengkoneksi seluruh wilayah Kabupaten Maluku Tengah dengan aksesibilitas yang dapat dirasakan di seluruh pelosok. Sesuai amanat Peraturan Bupati Maluku Tengah Nomor 12 Tahun 2017 tentang Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Perhubungan Kabupaten Maluku Tengah, bahwa dinas mempunyai tugas melaksanakan urusan pemerintahan bidang perhubungan dan tugas pembantuan yang diberikan kepada Kabupaten Maluku Tengah tersebut diselenggarakan dalam rangka mendukung langkah-langkah pengembangan pembangunan guna mewujudkan kemajuan disegala bidang melalui kegiatan distribusi barang jasa dan mobilitas manusia ke seluruh pelosok dan inter wilayah kabupaten, serta aktivitas interaksi sosial ekonomi. Rencana Strategis (RENSTRA) Dinas Perhubungan Tahun 2017 – 2022 yang merupakan
    [Show full text]
  • 31 MALUKU.Pdf
    LAMPIRAN XXXI PROVINSI MALUKU KEPUTUSAN KOMISI PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 597/PL.02.1-Kpt/01/KPU/III/2019 TENTANG DAFTAR PEMILIH TETAP UNTUK SETIAP TPS DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 REKAPITULASI DAFTAR PEMILIH TETAP UNTUK SETIAP TPS DALAM PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 UNTUK PROVINSI MALUKU NO PROVINSI KABUPATEN/KOTA KECAMATAN KELURAHAN/DESA NO TPS PEMILIH 1 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 1 285 2 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 2 257 3 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 3 287 4 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 4 259 5 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 5 271 6 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KLIS 6 236 7 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR PATTI 1 231 8 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR PATTI 2 228 9 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR PATTI 3 183 10 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 1 292 11 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 2 299 12 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 3 266 13 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 4 255 14 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 5 257 15 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WAKARLELI 6 282 16 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KAIWATU 1 268 17 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KAIWATU 2 239 18 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KAIWATU 3 250 19 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR KAIWATU 4 212 20 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WERWARU 1 186 21 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WERWARU 2 175 22 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR WERWARU 3 163 23 MALUKU MALUKU BARAT DAYA MOA LAKOR TOUNWAWAN 1 256 24 MALUKU MALUKU
    [Show full text]