Bab Ii Tinjauan Umum Dan Prosedur Percobaan
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB II TINJAUAN UMUM DAN PROSEDUR PERCOBAAN A. Tinjauan Pustaka 1. Pengenalan Komoditi a. Buah Sukun Tanaman sukun (breadfruit) memiliki nama ilmiah Artocarpus altilis (Parkinson). Buah sukun merupakan jenis tanaman pertanian serba guna yang mempunyai nilai jual tinggi karena buahnya memiliki kandungan gizi tinggi. Tanaman ini sangat potensial untuk di budidayakan sebagai komoditi utama penghasil buah bagi masyarakat lokal. Masyarakat Indonesia telah lama membudidayakan buah sukun, walaupun hanya sebagai tanaman sampingan di perkarangan rumah atau kebun. Sepanjang kawasan pasifik, sukun sangat berfariasi dari yang sama sekali tidak berbiji, berbiji sedikit sampai banyak ataupun biji yang mengalami rudimentasi. Buah sukun yang dikenal di Indonesia adalah sukun tanpa biji, ataupun istilah inggrisnya Breadfruit (Buah roti). Spesies yang masih dekat dari sukun adalah kluwih (Artocarpus Camansi Blanco) atau breadnut. Di Indonesia, khususnya di daerah Kabupaten Cilacap tanaman sukun telah banyak dikembangkan. Kabupaten Cilacap merupakan pusat produksi buah sukun di Indonesia. Menurut sejarah, tanaman sukun yang dikembangkan di Kabupaen Cilacap ini berasal dari pulau Bawean. GAMBAR 2.1 BUAH SUKUN Sumber : hallosehat.com Tanaman sukun memiliki kandungan gizi yang tinggi dalam buahnya, sehingga memiliki nilai untuk dijadikan sebagai bahan makanan pokok alternatife pengganti beras. Buah suku biasanya dapat diolah menjadi camilan atau makanan ringan bagi masyarakat lokal dengan cara dibuat keripik, dibakar, direbus, dan ada juga yang digoreng. Namun buah sukun bisa juga diolah menjadi tepung sukun dan pati sukun, ataupun dapat juga diolah menjadi berbagai macam jenis olahan makanan. (Widowati, 2003; Departemen Pertanian, 2003). b. Tepung Sukun Berdasarkan kadar karbohidrat yang cukup tinggi (27,12%), buah sukun berpeluang untuk diolah menjadi tepung. Pemanfaatan tepung sukun menjadi makanan olahan dapat mensubtitusi penggunaan tepung terigu sampai 50% hingga 100% tergantung jenis produknya. Tepung sukun berasal dari produk awetan buah sukun, yang dibuat dengan cara mengurangi kadar air dalam olahan buah sukun itu sendiri dan menghaluskannya hingga mendapatkan butiran-butiran berukuran hingga 80 mesh (Suprapti, 2005 : 15). Dalam olahan tepung sukun, masih terdapat sebagian besar daging buahnya. Sehingga tingkat kehalusan yang diperoleh hingga mencapai 80 mesh, sehingga kandungan gizi yang terkandung di dalamnya dapat terjaga dengan baik. Tepung sukun mempunyai cita rasa dan aroma yang khas, sehingga lebih baik dibandingkan dengan tepung jenis tapioka. Tepung sukun juga dapat menciptakan produk olahan yang nikmat pula. Berikut hasil jenis makanan yang dapat dibuat dari olahan tepung sukun seperti cake, bolu, donat, puding, dan lain-lain. 2. Pengenalan Produk Kue bolu kukus merupakan salah satu jenis makanan tradisional yang telah lama dikenal oleh masyarakat dan mudah ditemukan di pasar tradisonal, swalayan, maupun toko kue besar atau toko kue kecil. Bahkan hingga kini, kue bolu kukus telah banyak dijual oleh para pedagang keliling menggunakan gerobak atau juga dipikul yang menawarkan dari rumah ke rumah. Semua masyarakat sangat menggemari bolu kukus, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa pun menyukainya. Jenis bahan utama dalam pembuatan kue bolu kukus iaiah tepung terigu. Walaupun begitu, tepung terigu juga dapat dicampurkan dengan berbagai jenis bahan campuran lainnya seperti singkong, jagung, sukun, kentang, atau bisa juga umbi-umbian. Sehingga akan menghasilkan kue bolu kukus dengan cita rasa dan aroma yang khas, terlebih lagi akan menciptakan keunikan tersendiri yang lebih bervariasi. Untuk memperkuat rasa dan aroma dapat juga ditambahkan dengan berbagai jenis bahan pendamping lain yang cocok dikombinasikan, seperti coklat bubuk, larutan santan, maupun caramel. Proses pengolahan kue bolu kukus sangat sederhana dan tidak menyita banyak waktu. Bahan baku yang digunakan juga cukup mudah didapatkan di pasar tradisional dan biayanya pun sangat terjangkau. (Fenny Ferawati, 2004). Bisa dikata, dalam pembuatan kue ini gampang-gampang susah, berikut pengenalan bahan berserta fungsi dalam pembuatan bolu kukus : a. Telur Selalu gunakan telur dalam kualitas baik atau tidak busuk. Telur yang baik memiliki ciri-ciri tidak berbunyi ketika diguncang dan saat dimasukkan kedalam air telur yang baik akan tenggelam. Jika menginginkan kue bolu yang berwarna lebih kekuningan, pilihlah jenis telur yang memiliki cangkang berwarna coklat tua dan berbentuk lonjong. Selain kuning telur yang lebih besar, warna kuningnya pun juga lebih pekat. Jangan menggunakan telur dalam kondisi dingin, jika telur dalam kondisi dingin maka akan sulit untuk menangkap udara saat proses pengocokan sehingga susah untuk mengembang dengan baik (Elisa, 2013). b. Gula Pasir/Gula Merah Jika menginginkan bolu dengan rasa lebih legit, gunakan jenis gula merah ataupun gula pasir yang memiliki warna lebih pekat. Namun jika ingin membuat bolu berwarna putih dan kekuningan cerah, gunakan gula pasir yang berwarna putih pula. Gunakan gula pasir yang butirannya halus, agar adonan gampang tercampur dengan rata. Terlalu banyak penggunaan gula akan mengakibatkan permukaaan atas bolu jatuh di bagian tengahnya. (Elisa,2013). c. Tepung Terigu Pilihlah jenis tepung terigu berprotein sedang, agar menghasilkan tekstur bolu yang empuk dan lembut. Protein yang terkandung didalam tepung terigu disebut dengan gluten. Gluten merupakan kandungan protein yang tidak dapat larut ketika dalam air, dan memiliki sifat kenyal dan elastis. (Elisa, 2013). d. Baking Soda Baking soda memiliki nama lain sodium bikarbonat, bentuknya bubuk berwarna putih. Jenis bahan ini dipergunakan untuk pengembang karena dapat mengeluarkan gelembung gas ketika adonan kue dipanaskan, baik itu dipanaskan, dikukus, ataupun digoreng. Umumnya digunakan untuk membuat cake atau kue kering karena menjadikan tekstur cake/bolu menjadi lebih berpori-pori. (Erdia, 2014). e. Baking Powder Sama seperti baking soda, baking powder berkerja untuk mengerluarkan gas karbondioksida ketika panaskan. Baking powder biasa digunakan sebagai pengembang cake/bolu, cupcake, dan pancake. Mengandung campuran bicarbonate, sodium aluminium fosfat (inert seperti pati yang ditambahkan untuk melindungi supaya komponen bahan baking powder tetap dalam kondisi baik). (Erdia, 2014). f. Pasta atau Essence Pasta makanan atau essence merupakan jenis bahan tambahan yang memiliki fungsi untuk memberikan tambahan aroma kedalam makanan. (Erdia, 2014). g. Lemak Lemak berfungsi untuk membuat bolu lebih empuk. Untuk mengempukkan bolu, biasanya kita menggunakan margarin, minyak, susu, santan, atau bisa juga mengkombinasi bahan-bahan tersebut. (Andie & Hadi, 2014). Karakteristik dari bolu kukus pada umumnya meliputi : a. Appearance Pada umumnya berbentuk bulat dan merekah 3 pada bagian permukaan atas, kue bolu kukus ini dihasilkan dari pemakaian bahan seperti telur yang dapat membangun struktur dari bolu kukus, hingga membuat bolu kukus berbentuk bulat. (Sari, 2015). b. Texture Tekstur mempunyai peranan penting terhadap bolu kukus seperti dari tingkat kelembutan, keempukan, dan kekerasan. Panelis kebanyakan lebih menggemari tekstur yang lembut, empuk, dan cenderung tidak keras. Sebaliknya, panelis akan memberikan nilai yang rendah terhadap bolu kukus yang tekstur nya tidak empuk dan keras (Kartika dalam Rakhma, 2012). c. Flavour Aroma sangat menentukan kenikmatan bahan makanan. Flavour dari suatu bahan pangan sebenarnya memiliki tiga bagian yaitu bau, rasa, dan rangsangan mulut. Aroma yang ditimbulkan dari bolu kukus adalah wangi khas terigu. Yang menjadikan bolu kukus beraroma gurih. B. Prosedur Percobaan 1. Pengenalan Bahan a. Tepung Sukun GAMBAR 2.2 Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019 Pada kesempatan ini penulis menggunakan tepung sukun sebagai bahan utama pengganti tepung terigu dalam pembuatan produk bolu kukus dengan presentase sebanyak 100%. b. Tepung Terigu GAMBAR 2.3 Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019 Dalam pembuatan produk bolu kukus ini tepung yang digunakan ialah tepung terigu berprotein sedang karena tepung ini bersifat serbaguna. Tepung jenis ini cocok untuk makanan yang bertekstur lembut seperti bolu. Tepung terigu dalam adonan ini berguna sebagai bahan utama dalam pembentukan struktur. c. Gula GAMBAR 2.4 Sumber : Dokumentasi penulis, 2019 Fungsi gula dalam produk olahan kue ialah sebagai pemberi rasa manis pada adonan kue. d. Baking Soda GAMBAR 2.5 Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019 Berfungsi sebagai pengembang, selain itu baking soda juga bisa membentuk gelombang-gelombang gas karbohidrat ketika bereaksi dengan bahan-bahan kue lainnya. e. Baking Powder GAMBAR 2.6 Sumber, Dokumentasi Penulis, 2019 Juga berfungsi sebagai bahan pengembang, namun dapat juga membuat tekstur kue menjadi lembut dan halus. f. Fresh Milk GAMBAR 2.7 Sumber : Dokumentasi Penulis, 2019 Berfungsi untuk memberikan volume terhadap bolu/cake karena susu mengandung protein yang tinggi, sehingga dapat memperkokoh jaringan sel yang telah terbentuk. 2. Peralatan yang digunakan Dalam penelitian ini, penulis memerlukan beberapa peralatan untuk menunjang dalam melakukan motede eksperimen yang diperlukan dalam pembuatan bolu kukus. Adapun peralatan yang dibutuhkan penulis adalah sebagai berikut: TABEL 2.1 PERALATAN PEMBUATAN BOLU KUKUS NO NAMA DAN GAMBAR PERALATAN KETERANGAN Berfungsi untuk 1 memasak adonan Kompor Berfungsi untuk 2 mengukus adonan Kukusan Berfungsi untuk mengocok 3 adonan Mixer TABEL 2.1 PERALATAN PEMBUATAN BOLU KUKUS (LANJUTAN) NO NAMA DAN GAMBAR PERALATAN KETERANGAN 4 Berfungsi untuk