DIALOG 8.3

GLOBAL MAJALAH 3 Edisi per tahun dalam 17 bahasa

Membahas Sosiologi dengan

Nancy Fraser Christine Schickert

Hauke Brunkhorst Christian Fuchs Andrea Silva-Tapia Hlengiwe Ndlovu Gerassimos Kouzelis Demokrasi yang Haryati Abdul Karim Esteban Torres Castaños Amy Austin Holmes Tertantang Peter Wahl Dalam Kenangan: Nicolás Lynch Anibal Quijano Raquel Sosa Elízaga

Joshua Budlender Menghadapi Vassilis Arapoglou Juliana Martínez Franzoni Fabian Kessl Kemiskinan Mustafa Koç

Perspektif

Teoretis Sujata Patel

Marta Bucholc Jan Czarzasty Juliusz Gardawski Adam Mrozowicki Vera Trappmann 8 / EDISI 3 DESEMBER 2018 VOLUME http://globaldialogue.isa-sociology.org/ Katarzyna Debska Sara Herczynska Sosiologi Justyna Koscinska Kamil Trepka di Polandia Maciej Gdula DG

> Editorial

i banyak negara di dunia, institusi-institusi Untuk simposium kedua kami yang berjudul “Mengha- dan proses-proses demokratis mengha- dapi Kemiskinan,” kami mengumpulkan makalah-maka- dapi peningkatan tantangan dan tekanan. lah yang menganalisis berbagai manifestasi kemiskinan, Kecenderungan otoriter dapat diamati pada mulai dari dampak politik penghematan di Yunani hingga D[praktik-praktik] demokrasi muda maupun tua di mana peningkatan jumlah perempuan miskin di Amerika Latin, kepemimpinan dari atas (top-down) memperoleh reputa- walaupun terdapat juga ekonomi politik yang ramah. Enam si kembali, nasionalisme meningkat, dan masyarakat sipil orang penulis dari seluruh dunia diundang untuk menje- diperlemah melalui pembatasan hak-hak politik. Hak-hak laskan perkembangan regional yang spesifik mengenai perempuan dan minoritas, khususnya, sedang mempero- kemiskinan dan hambatan-hambatan yang dihadapi oleh leh serangan. Dalam wawancara yang membuka edisi Dia- kebijakan-kebijakan untuk memberantasnya. log Global ini Nancy Fraser, salah seorang pemikir feminis yang paling terkenal dan mempunyai pemikiran menantang, Dalam artikelnya tentang modernitas global, Sujata Pa- mengangkat beberapa aspek perkembamgan ini ketika ia tel, seorang sosiolog terkemuka dari India, mendiskusikan menperdebatkan pertanyaan mengenai upaya membangun sifat dan isi teori mengenai dunia yang mengglobalisasi. gerakan feminis yang lebih inklusif dan menduskusikan pe- Ia memberikan pandangan sejarah dan teoretis mengenai mikirannya mengenai feminisme bagi 99% [kaum perem- konsep modernitas majemuk dan kritik yang dikemukakan puan]. terhadapnya.

Artikel-artikel dalam simposium pertama kami tentang “De- Sejak awal, para pemikir Polandia telah memainkan sua- mokrasi yang Tertantang” mengkaji bagaimana demokrasi tu peran penting dalam pengembangan sosiologi sebagai berada di bawah tekanan di belahan-belahan khusus dunia, sebuah disiplin ilmu dan oleh karena itu edisi ini mena- dari situasi pasca-apartheid Afrika Selatan hingga ke politik warkan pandangan mengenai sejarahnya di Polandia. Na- penghematan yang mengancamnya di negara seperti Yuna- mun bukan hanya sejarahnya yang merangsang kita untuk ni dan penghapusan kontribusi perempuan dalam kisah me- memfokuskan pada negara ini, tetapi juga kejelasan ke- ngenai Revolusi Mesir. Ketika para penulis menggambarkan terlibatan sosiologinya saat ini dalam banyak isu di masa 2 dan menganalisis perkembangan-perkembangan yang baru kita. Artikel-artikel tersebut memperkenalkan pembaca seperti kebangkitan [kekuasaan] otoriter dalam kapitalisme, pada penelitian-penelitian saat ini, seperti kajian-kajian mereka juga mengevaluasi konsep-konsep dan ide-ide yang tentang pekerja prekariat muda, perilaku memilih saat ini bertujuan untuk memperkuat proses-proses demokratis. pada masyarakat Polandia maupun perubahan-perubahan di ruang publik Polandia dan implikasi-implikasinya pada Pada bulan Mei 2018, Anibal Quijano, salah seorang so- sosiologi masa kini. siolog ternama Peru dan Amerika Latin, meninggal dunia pada usia 87 tahun. Hasil karyanya mengenai imperialisme, Brigitte Aulenbacher dan Klaus Dörre, kolonialisme, dan konsepnya mengenai “kolonialitas kekua- Editor Dialog Global saan” (coloniality of power) mempengaruhi generasi-gene- rasi sosiolog di manapun. Dua orang rekan dan sahabatnya melihat kembali kehidupannya dan menghormati warisan pemikirannya.

> Dialog Global dapat diperoleh dalam 17 bahasa pada website ISA. > Naskah harap dikirim ke [email protected].

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 > Dewan Redaksi

Editor: Brigitte Aulenbacher, Klaus Dörre. Asisten Editor: Johanna Grubner, Christine Schickert. Rekan Editor: Aparna Sundar. Editor Pelaksana: Lola Busuttil, August Bagà. Konsultan: Michael Burawoy.

Konsultan Media : Gustavo Taniguti. Demokrasi di berbagai penjuru dunia kini sedang mengalami tekanan. Editor Konsultasi : Dalam simposium ini delapan orang sosiolog menyoroti tantangan yang Sari Hanafi, Geoffrey Pleyers, Filomin Gutierrez, Eloísa dihadapi demokrasi di berbagai negara, juga membahas bagaimana orang Martín, Sawako Shirahase, Izabela Barlinska, Tova Benski, memperjuangkan lebih banyak hak demokratis, dan secara kritis menganalisis Chih-Jou Jay Chen, Jan Fritz, Koichi Hasegawa, Hiroshi praktik sosial di masa kini. Ishida, Grace Khunou, Allison Loconto, Susan McDaniel, Elina Oinas, Laura Oso Casas, Bandana Purkayastha, Rhoda Reddock, Mounir Saidani, Ayse Saktanber, Celi Scalon, Nazanin Shahrokni. Editor Wilayah Dunia Arab: Sari Hanafi, Mounir Saidani. Argentina: Juan Ignacio Piovani, Alejandra Otamendi, Pilar Pi Puig, Martín Urtasun. Bangladesh: Habibul Haque Khondker, Hasan Mahmud, Juwel Rana, US Rokeya Akhter, Toufica Sultana, Asif Bin Ali, Khairun Nahar, Kazi Fadia Esha, Helal Uddin, Muhaimin Chowdhury, Md. Eunus Ali. Brasil: Gustavo Taniguti, Andreza Galli, Lucas Amaral Topik kemiskinan dan realitas yang dialami orang yang menghadapi Oliveira, Benno Warken, Angelo Martins Junior, Dmitri kemiskinan selalu merupakan suatu isu yang mendesak bagi para Cerboncini Fernandes. sosiolog. Dalam simposium ini lima orang ilmuwan dari berbagai penjuru Prancis/Spanyol: Lola Busuttil. dunia membahas keadaan (atau ketiadaan) pengembangan kebijakan penanggulangan kemiskinan di berbagai kawasan tertentu dan menganalisis India: Rashmi Jain, Jyoti Sidana, Nidhi Bansal, Pragya 3 berbagai jalur berbeda dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia di bidang Sharma. khusus seperti keamanan pangan. Indonesia: Kamanto Sunarto, Hari Nugroho, Lucia Ratih Kusumadewi, Fina Itriyati, Indera Ratna Irawati Pattinasarany, Benedictus Hari Juliawan, Mohamad Shohibuddin, Dominggus Elcid Li, Antonius Ario Seto Hardjana, Diana Teresa Pakasi, Nurul Aini, Geger Riyanto, Aditya Pradana Setiadi. Iran: Reyhaneh Javadi, Niayesh Dolati, Sina Bastani, Sayyed Muhamad Mutallebi, Vahid Lenjanzade. Jepang: Satomi Yamamoto, Sara Maehara, Masataka Eguchi, Riho Tanaka, Marie Yamamoto, Kaori Hachiya, Ayana Kaneyuki, Erika Kuga, Kaya Ozawa, Tsukasa Shibagaki, Michiaki Yuasa, Rikuho Baba. Kazakstan: Aigul Zabirova, Bayan Smagambet, Adil Rodionov, Almash Tlespayeva, Kuanysh Tel. Seksi ini menyajikan suatu pengantar ke dalam pengembangan sejarah Polandia: Jakub Barszczewski, Iwona Bojadżijewa, Katar- sosiologi Polandia maupun wawasan mengenai penelitian sosiologi masa zyna Dębska, Paulina Domagalska, Krzysztof Gubański, kini di negara ini. Sara Herczyńska, Justyna Kościńska, Łucja Lange, Adam Müller, Zofia Penza-Gabler, Anna Wandzel, Jacek Zych. Rumania: Cosima Rughiniș, Raisa-Gabriela Zamfirescu, Luciana Anăstăsoaie, Adriana Lavinia Bulumac, Cristian Chira, Denisa Dan, Diana Alexandra Dumitrescu, Radu Dumitrescu, Iulian Gabor, Alecsandra Irimie-Ana, Bianca Mihăilă, Andreea Elena Moldoveanu, Rareș-Mihai Mușat, Oana-Elena Negrea, Mioara Paraschiv, Alina Cristina Păun, Codruţ Pînzaru, Susana Maria Popa, Adriana Sohodoleanu, Elena Tudor. DG Rusia: Elena Zdravomyslova, Anastasia Daur, Valentina Isaeva. Global Dialogue dapat Taiwan: Jing-Mao Ho. terselenggara berkat Turki: Gül Çorbacıoğlu, Irmak Evren. dana hibah dari SAGE Publications.

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018

> Dalam Edisi Ini

Editorial 2 > MENGHADAPI KEMISKINAN Ciri-ciri Kunci Kemiskinan Pasca-Apartheid > MEMBICARAKAN SOSIOLOGI oleh Joshua Budlender, AS 30 Feminisme di Era Neoliberal: Kesejahteraan Pasca-Bailout: Wajah Baru Wawancara dengan Nancy Fraser Kemiskinan di Yunani oleh Christine Schickert, Jerman 5 oleh Vassilis Arapoglou, Yunani 32

Mengapa Ada Lebih Banyak Perempuan Miskin > DEMOKRASI YANG TERTANTANG di Amerika Latin? oleh Juliana Martínez Franzoni, Kosta Rika 34 Krisis Demokrasi oleh Hauke Brunkhorst, Jerman 9 “Ekonomi Belas-kasih”: Dalam Bayang-bayang Negara Kebangkitan Kapitalisme Otoriter Kesejahteraan oleh Fabian Kessl, Jerman oleh Christian Fuchs, Inggris 11 36 Wacana Ketahanan Pangan: Tantangan untuk Abad 21 Kewarganegaraan yang Dietniskan sebagai Kewarganegaran Tidak Sah oleh Mustafa Koç, Kanada 38 oleh Andrea Silva-Tapia, Jerman 13 Kekeliruan Demokrasi di Afrika Selatan Pasca-1994 > PERSPEKTIF TEORETIS oleh Hlengiwe Ndlovu, Afrika Selatan 15 Modernitas Global Demokrasi di Athena oleh Sujata Patel, India 40 oleh Gerassimos Kouzelis, Yunani 17 Media Sosial dan Demokrasi – Pedang Bermata Dua? > SOSIOLOGI DI POLANDIA oleh Haryati Abdul Karim, Malaysia 19 Apakah (Di manakah) Kami Bermakna? Kilas Balik Kemunduran Demokrasi di Argentina Sosiologi Polandia 43 4 oleh Esteban Torres Castaños, Argentina 21 oleh Marta Bucholc, Jerman/Polandia Penghapusan Perempuan dari Revolusi Mesir Pekerja Muda yang Rawan di Polandia dan Jerman oleh Amy Austin Holmes, Mesir 23 oleh Jan Czarzasty, Juliusz Gardawski, Adam Mrozowicki, Polandia, dan Vera Trappmann, Tata Kelola Global: Inggris Raya 45 Sebuah Konsep untuk Tatanan Dunia yang Demokratis? Mengapa Rakyat Memilih Partai Sayap Kanan? oleh Peter Wahl, Jerman 25 oleh Katarzyna Dębska, Sara Herczyńska, Justyna Kościńska, dan Kamil Trepka, Polandia 48 > MENGENANG: ANÍBAL QUIJANO Prospek bagi Sosiologi dalam Ranah Publik yang Baru 1930-2018 oleh Maciej Gdula, Polandia 50 Cendekiawan Unggulan oleh Nicolás Lynch, Peru 27 Kebahagiaan Pejuang oleh Raquel Sosa Elízaga, Meksiko 29

“Dalam dunia kita masa kini, kita tidak dapat lagi memikirkan negara-bangsa yang homogen secara budaya, ras, atau etnis. Mendengarkan orang-orang yang telah dibungkam merupakan sebuah utang sejarah yang harus dibayar untuk memperdalam demokrasi” Andrea Silva-Tapia

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 > Feminisme di Era Neoliberal Wawancara dengan Nancy Fraser

Nancy Fraser adalah salah seorang teoretikus kritis dan pemikir feminis terkemuka saat ini. Dia adalah Profesor Filsafat dan Politik di Seko- lah Baru untuk Penelitian Sosial (The New Sc- hool for Social Research) di New York. Di sejum- lah publikasi yang banyak dibaca, di antaranya Redistribution or recognition? A Political-Phi- losophical Exchange (2003), sebuah perdebat- an dengan Axel Honneth, dia mengembangkan sebuah konsep teoretis tentang keadilan dan ketidakadilan, dengan berargumen bahwa ke- adilan dapat dikonseptualisasikan dengan dua 5 cara: sebagai keadilan distributif dan keadilan pengakuan. Dia mengklaim bahwa redistribusi dan pengakuan merupakan hal pokok untuk memerangi ketidakadilan saat ini. Dia juga te- lah menerbitkan sejumlah besar buku dan arti- kel tentang feminisme dan isu-isu feminis, baik sebagai seorang ilmuwan maupun sebagai ak- tivis, di antaranya Fortunes of Feminism: From State-Managed Capitalism to Neoliberal Crisis (2013). Di sini dia diwawancarai oleh Christine Schickert, direktur administratif dari Kelom- pok Penelitian tentang Masyarakat Pascaper- tumbuhan di Departemen Sosiologi Universitas Jena, Jerman dan asisten editor Dialog Global. Nancy Fraser.

CS: Hampir sepuluh tahun sudah berlalu sejak arti- dan perubahan, telah terpilih menjadi presiden. Ini ada- kel Anda “Feminism, Capitalism and the Cunning of lah periode di mana semua orang mengakui bahwa kita History” diterbitkan. Di dalamnya Anda pada dasar- berada pada momen yang sangat menentukan dan me- nya berargumen bahwa feminisme arus utama atau nakutkan, dan ada banyak harapan bahwa sesuatu yang feminisme liberal telah dikooptasi oleh kapitalisme berbeda mungkin terjadi. Ada sesuatu tentang momen untuk tujuan-tujuannya sendiri. Bisakah Anda meng- tersebut yang membuat saya tiba-tiba mampu berpikir uraikan argumen Anda di sini? tentang sejarah saat-saat itu dan sejarah feminisme seca- ra keseluruhan. Dalam kurun waktu yang lama saya tidak NF: Saya menulis makalah itu pada momen yang sangat senang dengan arah yang diambil oleh feminisme liberal spesifik, tepat ketika krisis finansial dunia sedang berlang- atau feminisme arus utama, yang sudah saya coba tulis sung, dan Barack Obama yang berbicara tentang harapan sebelumnya dengan berbicara mengenai fokus yang ber-

>>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 lebihan pada pengakuan (recognition) dan kurangnya per- ada sesuatu yang sedang salah dengan feminisme. Ada hatian pada distribusi, tetapi persoalan ini membuat saya perasaan yang umum bahwa dunia yang kita pikir akan berpandangan lebih jelas lagi mengenai momen krisis ini. kita buat bukanlah dunia yang sebenarnya kita tinggali. Ada lebih banyak orang daripada yang saya duga yang ber- Perasaan saya adalah bahwa telah terjadi pergeseran sedia memikirkan tentang tesis ini. besar dalam sifat masyarakat kapitalis yang berjalan ber- samaan dan sejajar dengan perkembangan feminisme. Saya merasa bahwa ini bukan tuduhan atau soal memper- Ketika gelombang feminisme kedua terjadi pada akhir salahkan, melainkan suatu kebutuhan mendesak untuk 1960-an dan awal tahun 70-an, kami benar-benar ber- memahami bagaimana suatu bentuk hegemoni neoliberal ada di titik puncak, dan kami berpikir bahwa kami masih progresif tertentu dapat membangun dirinya sendiri dan berjalan dalam rezim sosial demokrat atau rezim kapitalis memenangkan pertempuran akal sehat saat itu. Saya pikir negara yang kuat. Kami berpikir [saat itu] bahwa keun- kita perlu memahami peran apa yang mungkin telah kita tungan yang dibawa rezim itu kurang-lebih aman dan kita mainkan tanpa disadari, sehingga kita bisa berbuat lebih bisa berangkat dari sana menuju dunia yang lebih egaliter baik dan melakukan suatu koreksi terhadap haluan kita. radikal dan demokratis di mana feminisme akan menjadi Tidak ada feminis kulit putih yang suka mendengar dari pemain utama. perempuan kulit hitam bahwa kita, tanpa bermaksud un- tuk itu, telah mereplikasi banyak asumsi yang terikat pada Yang justru terjadi adalah krisis demokrasi sosial, yang supremasi kulit putih atau sama sekali tidak peka terha- baru saja akan berkembang, dan kebangkitan neolibe- dap situasi yang berbeda dari perempuan kulit berwarna. ralisme. Ini adalah bentuk kapitalisme yang benar-benar Tetapi kita harus mendengarkannya dan kita harus menye- baru, dan kaum feminis—dan tidak hanya feminis tetapi rapnya, dan saya pikir hal yang sama juga berlaku untuk banyak aktor gerakan sosial yang progresif—sangat lam- ini. Reaksi pertama sering defensif, tetapi Anda tidak bisa bat menyadari hal ini; sederhananya, kami masih melan- hanya tetap berada dalam keadaan tersebut. jutkan agenda yang fokus pada pengakuan tanpa mema- hami tentang bagaimana ekonomi politik telah berubah. CS: Tapi saya berasumsi bahwa para feminis liberal Bukan hanya kami lupa tentang redistribusi, tetapi tanpa tidak melihat diri mereka sebagai pendukung suatu disadari—atau setidaknya banyak orang tidak menyadar- agenda neoliberal melainkan berjuang untuk keseta- inya—kami sebenarnya telah menyumbangkan sesuatu raan gender yang lebih besar... yang positif dan penting untuk neoliberalisme. Kami telah 6 memberikannya semacam karisma dan legitimasi, yang NF: Pertanyaannya di sini adalah: apa yang kita maksud memungkinkannya untuk menggunakan kharisma pem- dengan kesetaraan? Kesetaraan adalah salah satu di bebasan yang emansipatoris sebagai semacam alat le- antara konsep-konsep dasar yang dikontestasikan dengan gitimasi atau alibi untuk rezim ekonomi politik baru yang interpretasi yang bersaingan. Interpretasi liberal adalah regresif yang sedang diperkenalkan. apa yang saya sebut sebagai interpretasi meritokratis. Ini adalah gagasan bahwa pada akhirnya perempuan Itu argumennya. Karena kami nampaknya berada dalam adalah individu dan mereka, sama seperti laki-laki, harus momen krisis, pada tahun 2008-9, saya berpikir bahwa memiliki kesempatan dan peluang untuk melangkah itu adalah saat—seperti yang saya katakan di akhir esai sejauh bakat mereka akan membawa mereka sebagai —untuk dapat berpikir besar, untuk berpikir di luar kotak, individu. Kesetaraan di sini berarti mencoba membongkar dan untuk memperkenalkan jenis feminisme baru melalui hambatan-hambatan yang menyebabkan diskriminasi; perubahan atau koreksi haluan, di mana kita bisa menjadi masalah ketidaksetaraan adalah masalah diskriminasi, dan bagian dari suatu proyek anti-neoliberal yang nyata. dengan menghilangkan hambatan-hambatan diskriminatif, para individu perempuan yang berbakat ini bisa melangkah CS: Saya dapat membayangkan bahwa banyak pe- sama tingginya dengan laki-laki. rempuan yang mengidentifikasikan dirinya sebagai aktivis atau ilmuwan feminis yang melihat kerja me- Hal pertama yang ingin saya katakan adalah bahwa ini reka untuk haluan feminis, menjadi dipertanyakan adalah cita-cita spesifik kelas. Maksud sebenarnya adalah dan memberikan tanggapan defensif terhadap ana- bahwa mereka ingin setara dengan laki-laki kulit putih he- lisis Anda. teroseksual dari kelas mereka sendiri. Arti feminisme bagi saya adalah gagasan kesetaraan yang lebih kuat dan ra- NF: Ketika saya menerbitkan esai, saya mengharapkan dikal yang benar-benar tidak mendiversifikasi hierarki sek- saya akan mendapatkan banyak sekali penolakan. Ke- sual, tetapi menghapusnya—atau setidak-tidaknya sangat nyataannya adalah bahwa saya mendapatkan jauh lebih menguranginya. Jadi ide persamaan meritokrasi ini tidak sedikit daripada yang saya perkirakan, setidaknya dari akan benar-benar saya sebut sebagai kesetaraan. Meri- lingkaran feminis akademis yang saya jalani. Bahkan jika tokrasi liberal sebagai suatu interpretasi kesetaraan telah orang-orang tidak sepenuhnya setuju dengan saya, me- membawa beberapa keuntungan nyata tetapi hanya untuk reka berpikir bahwa saya sedang melakukan sesuatu dan suatu lapisan sangat tipis dari para perempuan. Mayoritas

>>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 utama kaum perempuan tidak memecahkan langit-langit CS: Anda sendiri, bersama dengan sejumlah pemikir kaca [batas-batas yang selama ini tak dapat ditembus] ; feminis terkemuka lainnya, baru-baru ini membahas mereka terjebak di ruang bawah tanah, mereka [hanya] masalah penciptaan suatu gerakan feminis yang le- membersihkan dan menyapu pecahan kaca. Saya adalah bih inklusif dan mengembangkan ide untuk “feminis- bagian dari upaya untuk mengembangkan sejenis feminis- me bagi yang 99 persen.” Bisakah Anda memberitahu me alternatif terhadap feminisme liberal meritokratis ini. kami lebih banyak tentang inisiatif ini?

CS: Sejak terpilihnya sejumlah pemimpin sayap ka- NF: Ini adalah bahasa populis yang kami pinjam dari [ge- nan di Amerika Serikat dan Eropa, muncul perdebatan rakan] Occupy. Dapat dikatakan bahwa, dari sudut pan- seputar pertanyaan apakah fokus yang berat sebelah dang sosiologis yang ketat, ini tidak sepenuhnya tepat, pada “identitas” dalam gerakan sosial dengan me- tetapi hal ini memiliki kekuatan memobilisasi yang luar ngorbankan ketidaksetaraan ekonomi terletak pada biasa dan dengan segera menyatakan bahwa ini bukan akar keberhasilan sayap kanan. Apa makna debat ini feminisme Christine Lagarde dan Hillary Rodham Clinton. bagi gerakan feminis, yang di permukaan mempunyai Ini nyaris merupakan suatu cara “perang kata-kata” untuk satu faktor penggerak, yakni identitas bersama kita menggambarkan diri Anda yang sedang melawan langit- sebagai perempuan? -langit kaca yang retak, lean-in feminism (feminisme aser- tif). Ini justru merupakan suatu upaya koreksi haluan. Apa NF: Saya pikir kita bisa mengatasinya pada level yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir, ketika saya yang berbeda. Pada tingkat konseptual, saya selalu mendiagnosisnya dalam esai itu, adalah bahwa dalam su- berargumen bahwa gagasan yang mengatakan bahwa atu pengertian tertentu feminisme—atau feminisme yang beberapa gerakan merupakan gerakan identitas dan penting, dan dominan—entah bagaimana telah tersedot beberapa gerakan merupakan gerakan kelas merupakan ke dalam sejenis aliansi atau, seperti yang dikatakan oleh suatu kesalahpahaman. Gerakan berbasis kelas memiliki Hester Eisenstein, sebuah “hubungan yang berbahaya” dua aspek. Mereka memiliki aspek struktural yang saya dengan kekuatan-kekuatan neoliberal semacam ini dan coba teorikan dalam hal distribusi walaupun ada cara lain tampil sebagai alibi bagi mereka. Oleh karena itu, antite- untuk menjelaskannya, dan mereka selalu memiliki aspek sis dari kekuatan-kekuatan neoliberal yang mewakili yang identitas dalam artian bahwa semua perjuangan kelas, 1% adalah feminisme yang mewakili yang 99%. Itu adalah bahkan ketika mereka tidak secara eksplisit fokus pada strategi retorik yang sangat sederhana. Hal yang menarik hal ini, menyampaikan suatu citra mengenai perjuangan tentang hal ini—dan hanya beberapa dari kami yang me- 7 tentang siapakah mereka itu—baik menguntungkan mimpikannya—adalah bahwa itu benar-benar membumi atau merugikan, dll. Menurut saya feminisme tidak ada dan agak tertanam, yang bagi saya menunjukkan bahwa bedanya; subordinasi perempuan dalam masyarakat ada sesuatu di sana yang sedang menunggu berlangsung- kapitalis sama tersudutnya secara struktural seperti nya sesuatu seperti ini. Ada kebutuhan nyata yang dirasa- eksploitasi kelas. Jadi saya merasa kesal ketika orang kan untuk itu. mengatakan bahwa feminisme adalah gerakan identitas dan hal lain ini adalah gerakan kelas. Saya pikir klaim Feminisme bagi yang 99% ini benar-benar berkaitan de- kami memiliki kedalaman struktural dan akar yang sama ngan situasi mayoritas perempuan yang melakukan bagian dengan yang biasa mereka katakan tentang kontradiksi- terbesar dari reproduksi sosial dan pekerjaan upahan dan kontradiksi utamanya. Pada saat yang sama, semua mereka yang kondisi kehidupannya memburuk di bawah gerakan memiliki suatu basis identitas. rezim kapitalisme finansial yang neoliberal ini. Bentuk kapi- talisme ini membutuhkan lebih banyak jam kerja berbayar Namun dasar identitas dapat menyesatkan Anda. per rumah tangga daripada jenis kapitalisme sebelumnya, Sekarang ada suatu jargon, interseksionalitas menyerang kesejahteraan sosial dan semua jenis rezim (intersectionality). Saya memiliki beberapa kritik terhadap perlindungan sosial di tingkat nasional, dan menggunakan bahasa itu, tetapi poin utamanya adalah benar. Poin utang sebagai senjata. Perempuan berada di garis depan utamanya adalah bahwa tidak semua perempuan berada serangan terhadap reproduksi sosial ini, dan kaum feminis di perahu yang sama, tidak semua orang kelas pekerja yang 99% memusatkan aspek-aspek tersebut dan benar- berada di perahu yang sama, dan tidak semua orang kulit berwarna berada di perahu yang sama. Ada asimetri benar mengikat mereka pada permasalahan bentuk kapi- struktural lintas sektoral; asimetri kekuasaan, keuntungan talisme ini. Kami sedang mencoba untuk memberi nama dan kerugian, dll. Suatu feminisme yang mengatakan pada sistemnya, seperti yang biasanya kami katakan di SDS bahwa “kita tidak akan melihat isu-isu tersebut, kita (Mahasiswa untuk Masyarakat Demokratis), dan ketika fe- hanya akan berbicara tentang perempuan” pada akhirnya minisme liberal mendapatkan akses ke sistem tersebut, kita hanya akan berbicara atas nama lapisan perempuan berbicara mengenai cara-cara di mana sistem membuat hi- yang mempunyai hak istimewa saja. Itulah yang menurut dup kita tidak layak. saya yang sudah dilakukan oleh feminisme liberal dan meritokratis. Feminisme harus sedikit banyak berbicara CS: Tetapi 53% di antara perempuan kulit putih di tentang dan peka terhadap kelas, ras, dan semua poros Amerika Serikat memilih Donald Trump pada tahun utama penindasan lainnya dalam masyarakat kapitalis. >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 2016, seorang kandidat yang tidak hanya seksis se- mereka. Saya peduli dengan mereka—dan saya pikir se- cara terbuka tetapi juga tidak peduli dengan apapun jumlah besar di antara mereka—yang bisa dijangkau oleh jenis kesetaraan gender. Dapatkah gagasan tentang kaum kiri. Kami tahu bahwa ada 8.5 juta orang Amerika feminisme bagi yang 99% menjangkau para perem- yang memilih Trump pada tahun 2016 yang telah memilih puan ini? Obama pada tahun 2012.

NF: Tidak semuanya, tapi saya pikir sebagian besar dari Yang paling penting adalah bahwa pada saat pemilihan mereka. Tentu saja, beberapa dari mereka hanya seperti November tiba, satu-satunya pilihan lain hanyalah Hillary laki-laki yang memilih Trump; mereka orang Partai Repub- Clinton, dan itu berarti neoliberalisme progresif. Bernie lik yang membenci Hillary Clinton dan tidak akan mau me- Sanders telah mewakili sesuatu yang lain, tetapi pada saat milihnya, orang-orang bisnis, mereka yang menginginkan itu dia sudah keluar dari pertarungan. pasar bebas, dll. Banyak dari mereka adalah orang-orang yang biasanya diduga memilih [Partai] Republik, tapi tidak CS: Jadi bagaimana menurut Anda 8.5 juta orang semua. Beberapa dari mereka adalah perempuan kelas Amerika ini bisa dijangkau oleh kaum kiri? pekerja dari daerah deindustrisasi yang telah benar-benar hancur oleh pergeseran manufaktur ke luar Amerika Se- NF: Politik yang saya dukung, di mana feminisme bagi rikat dan beberapa dari mereka adalah perempuan dari yang 99% adalah salah satu bagiannya, adalah mencoba [Negara Bagian] Selatan. Ada industrialisasi baru di Se- untuk menghidupkan kembali sesuatu seperti opsi San- latan, sering tanpa serikat pekerja, yang dalam beberapa ders (saya hanya menggunakan namanya sebagai sebuah tahun terakhir telah hancur juga. Mereka telah terhem- singkatan). Ini melibatkan setiap gerakan sosial progresif, paskan juga. Ada juga perempuan pedesaan, perempuan mencoba membaginya antara mereka yang mendukung dari kota kecil di mana penganggurannya mengerikan, ke- yang 99% dan mereka yang mendukung yang 1%—tentu canduan opioid merajalela, dan seterusnya. Intinya adalah saja ini kasar, tetapi ide harus jelas—dan menempatkan bahwa mereka ini bukan orang-orang yang akan menda- mereka bersama-sama. Apa yang Anda miliki dengan San- pat manfaat dari lean-in feminism (feminisme asertif) atau ders adalah gagasan bahwa Anda dapat menggabungkan dari versi apapun dari neoliberalisme progresif. banyak isu pro-kelas-pekerja dan pro-keluarga-pekerja, isu-isu pencarian nafkah sehari-hari (bread-and-butter): di Sekarang belum terlalu banyak dijumpai, tetapi nantinya antaranya, Medicare [asuransi kesehatan] untuk semua, diharapkan akan ada kajian etnografi yang serius dan te- membubarkan bank-bank [besar], dan biaya kuliah gratis. 8 liti tentang mengapa mereka memilih seperti yang sudah mereka lakukan,. Dalam beberapa wawancara yang telah Ketika saya mengatakan kelas pekerja, saya tidak hanya saya lihat—dan ini tidak sistematis—Anda bisa merasakan bermaksud orang kulit putih. Di Amerika Serikat, kelas pe- apa yang orang rasakan. Ketika mereka mendengar re- kerja memiliki banyak orang kulit berwarna dan perempuan kaman Hollywood Access (yang terjadi menjelang pemilih- di dalamnya, dan mereka semakin menganggap diri mere- an ketika Trump menyombongkan diri tentang memegang ka sebagai kelas pekerja. Jadi ambillah isu-isu pencarian genital perempuan), mereka mengatakan hal-hal seperti nafkah sehari-hari yang bisa bermanfaat bagi yang 99% itu membuat mereka benar-benar merasa tidak enak, me- dan bergabunglah dengan mereka dengan hal-hal seper- reka tidak menyukainya, itu tidak sopan, dan mereka tidak ti mereformasi sistem peradilan pidana, yang merupakan ingin dia berbicara seperti itu, tetapi mengingat hal-hal masalah mendesak bagi orang kulit berwarna, dengan ke- lain, dia masih menjadi yang terbaik bagi mereka. Selain bebasan reproduksi, yang merupakan masalah mendesak itu, saya pikir ada juga orang-orang yang mungkin tidak bagi perempuan, dan dengan isu-isu serupa lainnya yang suka cara dia berbicara tentang orang Meksiko atau Mus- bersifat struktural dan material yang—meskipun seharus- lim, tetapi andaipun dia tidak menghormati orang-orang nya tidak perlu dianggap demikian—dianggap sebagai ma- tersebut sampai sejauh itu, bagaimanapun juga dia berbi- salah identitas. Jadi saya pikir feminisme bagi yang 99% cara tentang hal-hal yang akan dilakukannya untuk mem- adalah contoh gerakan sosial untuk diikuti yang lainnya. perbaiki keadaan mereka. Jadi mari kita lakukan, misalnya, environmentalisme bagi yang 99%. Kita memiliki aliran-aliran ini, tetapi marilah Tentu saja, saya tidak bermaksud mengatakan bahwa se- kita benar-benar menamakannya demikian dan menyatu- mua pendukung Trump adalah rasis. Ada pemilih Trump kannya dengan cara yang jelas. yang benar-benar rasis, tetapi mereka orang-orang yang tidak dapat kami jangkau dan saya tidak peduli terhadap Seluruh korespondensi ditujukan kepada Nancy Fraser

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG > Krisis Demokrasi

oleh Hauke Brunkhorst, Universitas Flensburg, Jerman

Bahwa demokrasi sedang berada dalam keadaan krisis merupakan suatu analisis yang kini tersebar luas dalam ilmu-ilmu sosial. Flickr/ItzaFineDay. Hak Cipta tertentu. 9

etelah seabad penuh pertentangan kelas, pe- (Hegel). Demokrasi berakhir—di mana-mana—di garis ba- rang dunia dan revolusi yang berdarah-darah tas warna kulit dan gender. Sejak dekade 1960an, gerakan dan brutal, negara kapitalis telah berubah men- sosial baru telah berkali-kali memprotes hal ini, dan secara jadi negara kosmopolitan (misalnya Pasal 23 bertahap berhasil memenangkan penghormatan terhadap hingga 26, Konstitusi Jerman), demokratis dan sosial (Pasal S hak-hak asasi manusia, hak-hak sipil untuk orang kulit ber- 20 dan 28, Konstitusi Jerman). Di kawasan Global Utara, warna, emansipasi perempuan, hak-hak kaum difabel, hak keadilan telah menjadi suatu “konsep mapan” (Hegel). atas identitas seksual, perlindungan lingkungan, dan budaya kosmopolitan. Ketika buruh dan mahasiswa bersatu di Paris Relasi-relasi produksi untuk sebagian telah disosialisasikan pada bulan Mei 1968, mimpi penyatuan kritik seni dan kritik [menjadi hal yang wajar dalam masyarakat], dengan harta sosial terhadap kapitalisme modern (Boltanski) tampaknya yang dipecah-pecah menjadi berbagai bentuk khas milik pri- menjadi kenyataan pada akhirnya. Menuntut hal yang mus- badi dan milik umum yang jumlahnya tak terhingga. Para ka- tahil tampaknya menjadi hal yang realistis. Akan tetapi yang pitalis dan buruh berlibur di tempat tetirah pantai yang sama, kemudian terjadi adalah resesi ekonomi—yang membawa yang kapitalis dengan pemandangan menghadap laut semen- kaum politik kanan ke tampuk kekuasaan. tara buruh dengan pemandangan menghadap jalan. Tetapi mereka berenang di air yang sama, bermain di pantai yang > Dari pasar yang tertanam dalam negara sama, dan anak-anak mereka sekolah di sekolah publik yang menjadi negara yang tertanam dalam pasar sama—dan inilah inti persoalannya. Buruh mengendarai mo- bil kecil, majikan mengendarai mobil yang lebih besar, tetapi Kudeta militer berdarah di Chile (1973) dan Argentina (1976) masing-masing terjebak kemacetan yang sama, karena ma- yang sangat didukung Barat merupakan experimentum crucis sih belum tersedia gedung pencakar langit dengan landasan [eksperimen penting untuk mendukung hipotesis], sementara helikopter bagi orang kaya—tetapi juga belum ada gedung kemenangan neokonservatif di pemilihan umum Inggris Raya tinggi dengan alat pemadam kebakaran yang memadai bagi (1979) dan Amerika Serikat (1981) membukakan jalan, dan orang miskin. penghancuran diri sendiri oleh sosialisme birokratis (1989) pada akhirnya menyingkirkan hambatan terakhir bagi globa- Akan tetapi kemakmuran di kawasan Utara Global harus di- lisasi neoliberal. Dalam jangka waktu hanya beberapa tahun, bayar mahal dengan kehancuran di kawasan Selatan Global. pasar yang tertanam dalam negara telah berubah menjadi ne- Negara kesejahteraan nasional berciri kulit putih, laki-laki dan gara yang tertanam dalam pasar. Keutamaan hukum publik heteroseksual. Tidak ada keadilan tanpa “kontradiksi mapan” telah digantikan oleh rezim-rezim transnasional (yang berjum- >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG

lah semakin banyak) yang tunduk pada hukum perdata yang > Kesenjangan sosial menciptakan seperti halnya Hukum Perdata Romawi di zaman dulu, yang kesenjangan politik hanya bertujuan melayani kepentingan kelas penguasa di se- luruh kekaisaran. Formalisme hukum yang membebaskan kita Prestasi-prestasi penting gerakan feminis dan multikultural, semua dari kuasa informal, beriringan dengan hukum informal yang menghancurkan relasi dominasi yang sudah berlang- yang sangat dinamis yang menyingkap realitas suatu “Nega- sung selama beberapa dasawarsa, sedang kehilangan “mak- ra ganda” (Dual State) baru (Fraenkel) yang menyandingkan na sejatinya” (fair value) (Rawls). Para pengangguran, orang hukum tertulis formal dan hukum penyelesaian perkara yang Yahudi, lesbian, dan mantan narapidana perempuan kulit hi- informal. tam tidak bisa lagi meninggalkan “ikatan darah” (Marx) dari ghetto aslinya—di mana ia rentan terhadap segala prasang- Satu contoh paradigmatik yang menggambarkan situasi itu ka anti-Semit, homofobia, dan misogini yang sama seriusnya adalah Eurogroup [kumpulan tak resmi para menteri keuang- dengan seksisme dan kekerasan oleh polisi serta geng-geng an negara-negara yang memakai mata uang Euro]. Setelah laki-laki yang dihadapinya. dikeluarkan dari kelompok ini pada puncak krisis tahun 2015, menteri keuangan Yunani menyelidiki apakah ada dasar hu- Bilamana kampanye elektoral hanya menawarkan alternatif- kum bagi tindakan tersebut. Ketua Eurogroup meminta para alternatif teknis yang berisi strategi ekonomi mikro demi ahli hukumnya untuk menjelaskan bahwa kelompok ini tidak penyesuaian diri dengan pasar dunia,dan bukan alternatif- mempunyai peraturan prosedur , karena secara hukum alternatif politik terhadap ekonomi pasar neoliberal, maka kelompok ini pada dasarnya tidak ada, dan anggota-anggota- keberadaan demokrasi akan berakhir. nya bisa melakukan apapun yang mereka inginkan asal bukan pembunuhan. “Kemurungan yang gemerlap”(Kant) yang tampak di pusat- pusat perbelanjaan memperlihatkan wajahnya yang tidak Kuasa ekonomi negara untuk melakukan intervensi diha- gemerlap di padang pasir Libya, di laut, dan di kamp-kamp lang-halangi oleh ditegakkannya kepatuhan pada pasar, se- sepanjang perbatasan di sebelah selatan [Jerman]. Di bekas mentara kekuatan kelembagaan dan kuasa kepolisiannya te- kamp pengungsi Moria di pulau Lesbos di Yunani, yang tap tak berubah agar bisa melakukan tugas mereka sebagai sekarang diubah menjadi suatu pusat deportasi, Uni Eropa “pasukan pengendali di pabrik,” yang menjamin keberlanjut- sedang mengorbankan prinsip-prinsip yang dulu dianutnya. an “tatanan pasar secara keseluruhan” tetapi tetap “terta- “Kawasan kebebasan, keamanan dan keadilan” (Pasal 4, nam” dalam kekuasaan negara (Hayek). Ketertanaman atau Perjanjian tentang Beroperasinya Uni Eropa, disingkat TFEU) keterikatan dalam pasar dunia menjamin bahwa investor da- “yang menghargai hak-hak dasar”(Pasal 67, TFEU), menjamin 10 pat secara bebas memilih negara tujuan, sementara negara “hak untuk mendapatkan suaka” internasional (Pasal 18, tidak bisa memilih investor sehingga terpaksa ikut dalam pe- Piagam Hak-Hak Dasar Uni Eropa) dan “ketaatan pada prinsip rebutan antarnegara untuk menciptakan iklim investasi yang non-refolement“ [anti pemulangan paksa] (Pasal 78, TFEU), menarik. Akibatnya, perbedaan sosial antarkelas, bangsa, ke- di mana “rasisme dan xenofobia” dicegah dan diperangi bangsaan, dan generasi melonjak drastis ke ketinggian yang (Pasal 67, TFEU), sedang diubah menjadi hukum kongkret memuncak. melalui tiga jenis perbatasan di kamp Moria di Lesbos yang sangat jorok, miskin peralatan medis, dan penuh sesak: Yang Dalam banyak hal sepak bola adalah cerminan dari ma- pertama, perbatasan tembok yang mengepung kamp tahanan syarakat global. Besaran penghasilan pemain profesional menjadi tempat menempatkan pencari suaka yang ditolak dan di Liga Primer Inggris tahun 1985 adalah dua kali lipat dari orang-orang yang baru saja datang secara ilegal dan sudah penghasilan penggemarnya, namun kini sudah 200 kali lipat. disetujui untuk dideportasi. Perbatasan kedua, terbuat dari Bersamaan dengan naiknya penghasilan pemain, harga tiket kawat berduri, menara pengawas, dan penjaga bersenjata, juga naik. Penggemar setia sepak bola yang tidak mampu mengepung kawasan tempat permukiman pengungsi yang mengikuti kenaikan ini lalu mundur dan tak lagi hadir, dan di tengahnya ada kamp tahanan. Yang ketiga adalah laut, bangku-bangku penonton sekarang diisi oleh mereka yang dan pulau yang tak boleh ditinggalkan oleh siapapun. Berkat lebih mampu membayar. Situasi yang sama juga terjadi di perbatasan berupa laut yang melindungi hakikat kawasan luar stadion: penduduk kawasan kumuh yang tak mampu lagi pasar [Eropa], perbatasan menjelma sebagai bagian dari bergabung dengan masyarakat yang baru kemudian menjadi hukum alam. Siapapun yang datang akan ditahan, seolah- apatis terhadap politik dan terjebak dalam penyalahgunaan olah menyelamatkan diri merupakan suatu kejahatan. Seperti alkohol dan prostitusi yang terkait dengan narkoba. Kurang dikatakan Carolin Wiedermann: “Tempat-tempat seperti Moria dari 30% pemilih di tempat itu datang ke tempat pemungutan itu sedang dirancang di seluruh Uni Eropa. Tempat-tempat suara, sementara di perumahan yang kaya lebih dari 90% tersebut nantinya akan dinamai ‘Pusat-pusat Terkendali’ ikut memilih sehingga orang kaya merasa berada di garis (Controlled Centers) [dalam bahasa Jerman: Kontrollierte depan kemajuan. Bahkan jika kemajuan itu ternyata tidak Zentren]. Lebih baik orang tidak menduga-duga apa istilah sebesar yang dibayangkan, mereka masih tetap berdompet singkatan [dalam bahasa Jerman] dari nama ini.” tebal. Jelas saja, partai-partai kiri yang terus-menerus kehi- langan pemilih, makin bergeser ke kanan pada setiap pemi- lihan umum—sebagaimana dapat diharapkan dalam situasi Seluruh korespondensi ditujukan kepada Hauke Brunkhorst ekonomi pasar yang berlandaskan persaingan evolusi tanpa ujung.

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG > Kebangkitan Kapitalisme Otoriter oleh Christian Fuchs, Universitas Westminster, Inggris Raya

olitik ekstrim kanan dewasa ini telah meluas dan pinan dari atas (top-down leadership); nasionalisme; skema mengkonsolidasi kekuasaannya. Kita punya Donald kawan/lawan; dan patriarki militan (kebijakan tertib hukum; Trump (Partai Republik) di AS, Viktor Orbán (Fidesz) pemujaan terhadap perang dan tentara; penindasan terhadap di Hungaria, Heinz-Christian Strache (Partai Kebe- musuh-musuh rekaan; relasi gender yang konservatif). RWA Pbasan) di Austria, Geert Wilders (Partai untuk Kebebasan) di mengabdi tujuan ideologis untuk mengalihkan perhatian dari Belanda, Narendra Modi (Partai Bharatiya Janata) di India, Re- peran struktur kelas sosial dan kapitalisme sebagai landas- cep Tayyip Erdoğan (AKP) di Turki, Partai Alternatif bagi Jerman, an dan penyebab dari masalah-masalah sosial. Pengungsi, Jarosław Kaczyński (Partai Hukum dan Keadilan) di Polandia, imigran, negara-negara berkembang, Muslim, dll., dijadikan Marine Le Pen (mantan anggota Front Nasional) di Prancis, kambing hitam bagi masalah-masalah seperti pengangguran, Liga Utara (Lega Nord) di Italia, Vladimir Putin (Front Seluruh upah rendah, kemandegan ekonomi, kemerosotan pelayanan Rakyat Rusia) di Rusia, dll. Bagaimana sebaiknya menjelaskan publik, krisis perumahan, dan kriminalitas. Trump menyalahkan perkembangan ini? Kategori sosiologis macam apa yang paling Meksiko dan Tiongkok untuk deindustrialisasi dan kemerosotan 11 tepat untuk menjelaskan hal ini? sosial tanpa pernah menyebut bahwa modal asal AS meng- eksploitasi buruh baik di AS sendiri maupun di negara-negara Satu usulan yang cukup banyak diterima adalah penggu- lain yang menjadi tujuan investasi Amerika, termasuk di pabrik- naan konsep populisme. Jan-Werner Müller (2017) baru-baru -pabrik pemeras buruh di Tiongkok dan maquiladoras Meksiko. ini memperbaharui gagasan tersebut dalam bukunya What Is Gambar 1: Model otoriterisme sayap kanan Populism? Dalam buku ini dia mendefinisikan populisme seba- gai “suatu imajinasi politik moralistik tertentu, cara memahami dunia politik yang mengadu rakyat […] yang sepenuhnya ber- satu dan secara moral murni dengan elit yang dianggap korup atau secara moral lebih rendah. […] Tokoh populis selalu an- tikebhinekaan: mereka mendaku bahwa mereka, dan hanya merekalah, yang mewakili rakyat.” Dia juga menulis bahwa populisme adalah “suatu bentuk eksklusif dari politik identitas” yang “membahayakan demokrasi” dan bertujuan untuk “mem- bungkam masyarakat sipil.”

Pendekatan-pendekatan semacam itu memakai kategori yang satu dan sama untuk Syriza, Evo Morales, Podemos,atau Bernie Sanders di sayap kiri dan Donald Trump, Geert Wilders, atau Marine Le Pen di sayap kanan. Hasilnya adalah bahwa, seperti halnya teori totaliterisme, kaum kanan radikal dibandingkan de- ngan kiri radikal sehingga bahaya yang ada pada kaum kanan terkesan diremehkan. Bagi Müller, Donald Trump dan Bernie Sanders sama-sama-sama populis. Bernie Sanders memang bukan seorang politisi konvensional, tetapi bila dibandingkan dengan Trump, orientasi demokratisnya tidak perlu diragukan lagi.

Saya memakai pendekatan yang berbeda dalam buku saya Di- gital Demagogue: Authoritarian Capitalism in the Age of Trump and Twitter (2018) yaitu menggabungkan ekonomi politik kri- tis, kritik ideologi, dan psikologi kritis. Otoriterisme sayap ka- nan (right-wing authoritarianism, RWA) mengandung empat elemen (lihat Gambar 1): keyakinan pada perlunya kepemim- Sumber: C. Fuchs, 2018. >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG

RWA bukan sebentuk kesadaran atau struktur atau tipe Gambar 3: Kapital dalam GDP AS dan Uni Eropa masyarakat. Ia adalah suatu proses yang bisa terjadi di ma- secara lintas waktu cam-macam tingkat masyarakat: individu (struktur kepribadian yang otoriter, kesadaran, perilaku politik individu), kelompok dan gerakan politik, ideologi, lembaga, masyarakat sebagai keseluruhan. Ekstremisme sayap kanan dan fasisme adalah bentuk intensif dari RWA yang membiarkan atau malah aktif menganjurkan kekerasan fisik dan teror sebagai alat politik.

Penjelasan kultural mengenai kebangkitan RWA menda- ku bahwa kebangkitan suatu masyarakat “pasca-materialis” telah menciptakan jurang antargenerasi, di mana generasi yang lebih tua teguh memegang nilai-nilai konservatif sam- bil mengeluhkan hilangnya kejayaan masa lalu. Akan tetapi, misalnya, hipotesis pasca-materialisme tidak dapat menjelas- kan mengapa di pemilihan umum federal Austria tahun 2017, Sumber Data: AMECO. kaum ekstrem kanan menang di kelompok usia 16-29 (30%), Kapitalisme otoriter adalah hasil dari dialektika negatif ka- tetapi hanya menjadi nomer tiga di antara orang berusia 60 pitalisme neoliberal. Kontradiksi antara kebebasan pasar dan tahun ke atas. kebebasan sosial menghasilkan melebarnya kesenjangan dan krisis yang berubah wujud sesudah kerontokan ekonomi ta- Suatu penjelasan alternatif memakai pendekatan ekonomi hun 2008. Borjuisisasi dan neoliberalisasi demokrasi sosial, politk secara serius. Dalam hal ini, pendekatan yang dipakai kelemahan kelompok kiri, dan politik identitas pascamodern teoretikus politik kritis Franz L. Neumann dalam esainya yang meremehkan pentingnya politik kelas dan analisis ke- Anxiety and Politics (1957) sangat berguna. Menurut las membuat kebangkitan ekstrem kanan dan kapitalisme penjelasan ini kebangkitan otoriterisme sayap kanan terkait otoriter makin menjadi-jadi. Kapitalisme neoliberal mengaki- dengan alienasi buruh (lihat Gambar 2 dan 3); kompetisi yang batkan universalisasi alienasi. Sebagaimana dikatakan oleh destruktif; alienasi sosial yang menciptakan ketakutan pada Harvey, Hardt dan Negri, dan saya sendiri di tempat lain, neo- kemerosotan sosial; alienasi dari sistem politik, politisi dan liberalisme menghasilkan komodifikasi hampir segala-galanya partai politik; dan pelembagaan kegelisahan yang dilakukan sehingga kita mengalami akumulasi primitif yang tak berke- oleh kelompok-kelompok ekstrem kanan yang menakut- sudahan yang terjadi lewat perampasan hak milik dan penun- nakuti orang dan menggunakan politik pengkambinghitaman. dukan masyarakat di bawah kapital. Menurut David Harvey: 12 “Alienasi yang meluas telah menghasilkan gerakan-gerakan Gambar 2: Upah dalam GDP AS dan Uni Eropa se- Pendudukan (Occupy movements) maupun populisme ek- cara lintas waktu strem kanan dan gerakan-gerakan nasionalis bigot dan rasis. Donald Trump adalah Presiden alienasi.”

Seluruh korespondensi ditujukan kepada

Sumber Data: AMECO.

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG > Kewarganegaraan yang Dietniskan

sebagai Kewarganegaraan Tidak Sah

oleh Andrea Silva-Tapia, Universitas Humboldt Berlin and Universitas Justus Liebig Giessen, Jerman

> Kewarganegaraan dan pengembangan dalam membangun negara-bangsa, di mana kolonialitas negara-bangsa dalam dunia yang masih berjalan dengan kuat dan masih tetap berlangsung. kolonial Kewarganegaraan yang tidak sah adalah suatu cara lain Kewarganegaraan (citizenship) sebagai sebuah konsep untuk menamai suatu kewarganegaraan yang bersifat ko- bersifat ambigu dan perdebatan tentang maknanya agak lonial yang disisipkan ke dalam sistem dunia kita masa luas. Sementara bagi beberapa orang istilah tersebut kini yang patriarkal, Eurosentris, dan berpusat pada aga- mengacu pada status hukum murni yang diberikan oleh ma Kristen. Sistem dunia kolonial ini bekerja melalui hi- negara atau kebangsaan yang dimiliki seseorang, bagi rarki ras/etnis global, yang menentukan kelompok mana orang lain hal tersebut berkonotasi sebagai suatu bentuk yang pantas mendapatkan prestise dan mana yang tidak. identitas. Menggabungkan berbagai definisi dan meng- Anja Weiss berpendapat bahwa kita dapat berbicara ten- 13 ikuti [pendapat] beragam penulis seperti T.H. Marshall, tang rasisme “ketika suatu penanda jangka panjang dan Margaret Somers, T.K. Oommen, Engin F. Isin dan Patricia bersifat tetap seakan-akan membuat sesuatu yang didu- K. Wood, kewarganegaraan dapat digambarkan sebagai ga liyan (otherness) menjadi terlihat dan berdampak pada suatu bentuk keanggotaan modern dalam ruang politik klasifikasi sosial, praktik dan institusi-institusi dengan cara dan geografis. Oleh karena itu, konsep kewarganegaraan menyematkan hak yang lebih rendah pada kolektif dari mengekspresikan ikatan hukum dan simbolis [seseorang] kategori-kategori tersebut, terlepas dari apakah penan- terhadap suatu negara-bangsa. Ini tampaknya suatu de- da ini mengacu pada perbedaan biologis atau jenis-jenis finisi yang sederhana tetapi menjadi lebih kompleks jika perbedaan lain yang bersifat tetap.” Kewarganegaraan kita mempertimbangkan konteks historis di mana konsep yang dietniskan (ethnicized) atau dirasialkan (racialized) kewarganegaraan muncul. ini dialami tidak hanya oleh kelompok etnis setempat dan minoritas di seluruh dunia, tetapi juga oleh para migran Kewarganegaraan dalam bentuk modernnya berkembang yang mengalami proses etnisasi (ethnicization)/rasialisasi seiring dengan asal-usul negara-bangsa. Kewarganegara- (racialization), seperti yang terjadi dengan orang Turki di an adalah sebuah konsep yang secara bersamaan terkait Jerman atau orang Amerika Latin di AS. Proses etnisasi ini dengan modernitas, pengembangan negara-bangsa, dan berarti bahwa suatu kelompok direndahkan dan dianggap suatu rasa memiliki (a sense of belonging). Hal ini dapat di- sebagai suatu kelompok homogen karena karakteristik ra- telusuri kembali pada gagasan di akhir abad ke-18 tentang sial atau budayanya. suatu negara-bangsa, yang disuarakan dalam revolusi-revo- lusi Prancis dan AS serta kemerdekaan dari negara-negara Dalam gagasan negara-bangsa ini yang berada pada kolonial, yang mengikuti pola pengembangan negara-bang- suatu sistem dunia yang Eurosentris, bangsa merupakan sa yang sama. Suatu negara-bangsa yang modern didefini- esensi di mana negara-negara modern dibangun dan me- sikan sebagai negara merdeka, dengan konstitusi tertulis, rupakan dasar legitimasi mereka. Hubungan antara bang- dan menjalankan kekuasaan atas nama warga negara yang sa dan negara modern tampak jelas dan biasanya tidak setara. Dengan demikian, prinsip-prinsip legitimasi beru- dipertanyakan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita se- bah dari monarki (atau Hak Ilahi) menjadi representasi dari ring menggunakan istilah "bangsa," "negara," dan "negeri" suatu bangsa dengan warga negara yang setara. Namun, secara bergantian. Dan kadang-kadang kita bahkan meng- konsep-konsep kewarganegaraan dan negara-bangsa ini di- anggap kewarganegaraan sebagai suatu sinonim untuk ke- dasarkan pada suatu cara yang tunggal (yang Eurosentris) semua hal tersebut.

>>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG

“Warga negara yang dirasialkan, warga negara yang tidak sah, selalu digambarkan sebagai bagian dari suatu kelompok, dan tidak pernah menjadi subyek individu yang otonom”

> Warga negara yang sah dan tidak sah > Konsekuensi bagi demokrasi

Orang-orang yang mengintegrasikan bangsa sebagai su- Kewarganegaraan adalah sebuah konsep yang meng- atu kelompok budaya yang homogen dianggap sebagai acu pada individu, tetapi ketika itu dirasialkan atau di- warga negara yang sah, sementara warga-warga yang di- etniskan, individualitas subjek tersebut diambil. Warga etniskan dianggap tidak sah. Mereka ini dianggap sebagai negara yang dirasialkan, warga negara yang tidak sah, warga negara tetapi bukan yang sah atau yang “sebenar- selalu digambarkan sebagai bagian dari kelompok: “imi- nya.” Keabsahan yang terkait dengan etnisasi dan devalu- gran,” “Arab,” “Muslim,” “masyarakat adat,” “orang India asi ras ini merupakan suatu jenis khusus ketidaksetaraan Timur Laut,” dan tidak pernah menjadi subjek individu yang mempengaruhi martabat orang dan peluang yang yang otonom. Individualitas ini [hanya] disediakan untuk tersedia bagi mereka dan mengarah pada diskriminasi dan orang kulit putih. Sebagai akibatnya, kegagalan seorang penghinaan. Ketidaksetaraan ini dimulai sebagai suatu kulit putih Eropa atau keturunan Eropa dianggap [hanya] ketidaksetaraan kewarganegaraan bersamaan dengan ke- merupakan kesalahan individu; [karena] mereka memiliki lahiran negara-bangsa, tetapi hal ini mengikuti klasifikasi hak istimewa untuk menjadi warga negara individual. Hal dan struktur yang datang dari masa sebelumnya (masa ini telah dikonsepsikan sebagai “hak istimewa kaum kulit pra negara-bangsa atau masa kolonial). Para pemimpin putih” (white privilege). Di sisi lain, kegagalan subjek ko- yang membangun negara-bangsa atau gerakan kemerde- lonial, kesalahan warga negara yang tidak sah, dianggap kaan mempromosikan suatu identitas nasional homogen berkaitan dengan budaya, bangsa, ras, etnisitas mereka, 14 yang mengesampingkan banyak kekhususan, seperti yang tetapi tidak pernah berkaitan dengan individu sebagai se- terjadi pada kasus Mapuches (masyarakat adat di Cile), orang warga negara yang otonom. Para warga negara yang atau warga wilayah Timur-laut (Northeasterners) di India tidak sah selalu terpenjara oleh etnisitas dan ras mereka (yang mewakili beberapa kelompok etnis yang berbeda di dengan cara yang tidak dialami oleh orang-orang yang India, tetapi distereotip dan diesklusikan dengan cara yang menikmati hak istimewa kaum kulit putih. Hak istimewa sedikit-banyak sama) dan, seperti yang sekarang terjadi kaum kulit putih beroperasi sebagai suatu kepastian yang dengan para migran yang teretnisasi (seperti kaum migran terselubung; [yang berarti] etnisitas dan ras mereka yang Turki di Jerman). Warga Mapuches di Cile dan warga wila- memperoleh keistimewaan tidak pernah disebutkan atau yah Timur-laut di India tinggal di daerah dengan lebih sedi- diakui. Hal-hal tersebut tidak ada dan fakta inilah yang kit perkembangan industri di mana kesempatan kerja dan memunculkan kebebasan individualitas. Pencapaian dan pendidikan juga lebih sedikit. Kedua kelompok mengalami kegagalan orang-orang yang memiliki hak istimewa ter- serangkaian konflik dengan negara dan polisi (dalam ka- sebut dilihat sebagai prestasi individu dan bukan sebagai sus warga Timur-laut India, bahkan mereka konflik dengan bagian dari etnis atau ras yang mereka miliki. tentara) dan identitas mereka dihadapkan pada identitas nasional yang hegemonik. Dalam kasus warga Timur-laut Tidak adanya pengakuan tentang pengalaman kelom- India, mereka juga menghadapi kekerasan dan pelecehan pok-kelompok tertentu dapat menyebabkan terjadinya dari penduduk lain, terutama ketika mereka meninggal- konflik dan bahkan kekerasan jika tuntutan mereka tidak kan wilayah Timur Laut dan bermigrasi ke kota-kota seperti ditanggapi secara serius. Di dunia kita masa kini, kita tidak Delhi, Mumbai atau Bangaluru. dapat lagi memikirkan negara-bangsa yang homogen se- cara budaya, ras, atau etnis. Mendengarkan orang-orang Warga negara yang sah dan tidak sah adalah dua jenis yang telah dibungkam merupakan sebuah utang sejarah warga negara, terlepas dari pengakuan hukum terhadap yang harus dibayar untuk memperdalam demokrasi. keduanya. Namun, dimensi ‘menjadi bagian’ (belonging) hanya diakui untuk yang jenis warga pertama, yang me- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Andrea Silva-Tapia nurunkan warga yang tidak sah sebagai warga sekunder. Warga negara yang tidak sah [dianggap] “kekurangan” se- suatu, budaya dan perilaku mereka dipandang tidak leng- kap, dan ini memancing diskriminasi dan penghinaan yang tidak tampak oleh masyarakat lainnya.

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG > Kekeliruan Demokrasi di Afrika Selatan Pasca-1994

oleh Hlengiwe Ndlovu, Universitas Witwatersrand, Afrika Selatan

Buku Rioting and Writing muncul dari gerakan #FeesMustFall (turunkan uang kuliah) dan penghimpunan artikel dari para aktivis mahasiswa. Hak Cipta: SWOP

Meskipun konsep demokrasi memiliki beragam penafsiran yang mencakup pemerintahan yang dipilih secara demokra- tis, pemilihan umum yang bebas dan adil, dan pelaksanaan beragam hak-hak asasi manusia dan individu, namun bagi banyak orang Afrika Selatan makna demokrasi sangat bera- kar pada sejarah ekslusi yang dialami mayoritas penduduk. Di samping berabad-abad perbudakan dan kolonialisme, ada 46 tahun perjuangan memerangi sistem apartheid yang rasis yang dengan sengaja memisahkan dan menyingkirkan warga kulit hitam dari ruang-ruang sosiokultural dan peluang-pelu- 15 ang ekonomi. Warga kulit hitam Afrika Selatan mengharapkan makna-makna konkrit dari demokrasi. Yang terpenting, ga- gasan “bangsa pelangi” yang dicetuskan oleh salah seorang ikon perjuangan, Uskup Desmond Tutu, menganjurkan bahwa dengan hilangnya apartheid, warga Afrika Selatan yang ter- belah-belah secara rasial akan menjadi satu bangsa dengan kesempatan-kesempatan yang setara untuk memperoleh sumber-sumber daya sosial budaya dan ekonomi.

Gerakan #FeesMustFall adalah sebuah perjuangan yang dibangun di seputar kesadaran bahwa demokrasi hanyalah sebuah lelucon dan bangsa pelangi hanyalah sebuah mitos. Meskipun sebagian besar institusi kulit putih yang bersejarah seperti Universitas Witwatersrand (Wits) dan Universitas Cape Town (UCT), antara lain, membanggakan perubahan populasi mahasiswanya dengan meningkatnya jumlah mahasiswa kulit alam beberapa tahun belakangan, Afrika Selat- hitam, hal ini sesungguhnya jauh dari kenyataan. Kedua uni- an telah dicengkeram oleh gerakan mahasiswa versitas ini masih berada di antara universitas paling mahal dengan militansi yang agaknya belum pernah di negara ini dengan kekerasan budaya dan epistemik yang ada sebelumnya sejak pemberontakan maha- mengakar. Selain itu, sementara jumlah mahasiswa kulit hi- Dsiswa Soweto tahun 1976. Gerakan #FeesMustFall (turunkan tam meningkat, lembaga-lembaga pendidikan tinggi secara uang kuliah) muncul pada tahun 2015 dan berlanjut sampai sistematis terus mengeksklusi mahasiswa-mahasiswa yang tahun 2016. Tuntutan tersebut diajukan di seputar akses mempunyai latar-belakang miskin secara sosial, geografis, terhadap pendidikan berkualitas yang murah, serta transfor- budaya, dan ekonomi. masi dan dekolonisasi lembaga pendidikan tinggi. Gerakan ini menjangkau seluruh universitas negeri dan dicirikan oleh Di Afrika Selatan muncul harapan bahwa, setelah tahun suatu aliansi yang unik antara para mahasiswa dan para pe- 1994, kelompok-kelompok yang sebelumnya terekslusi akan kerja alih daya (outsourced) universitas. Inti dari perjuangan memperoleh manfaat dari keberadaan organisasi demokra- tersebut sebenarnya adalah konfrontasi langsung terhadap tis; partai pembebasan utama, Kongres Nasional Afrika (ANC) kegagalan demokrasi dan kekeliruan gagasan tentang “bang- yang mempunyai slogan “kehidupan yang lebih baik untuk se- sa pelangi (rainbow nation)” [sebuah sebutan untuk bangsa mua.” Orang-orang berharap kehidupan mereka akan mem- Afrika Selatan yang multikultur] yang diobral kepada masya- baik di semua bidang—termasuk akses kepada pendidikan rakat Afrika Selatan setelah 1994. >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG berkualitas seperti yang diusulkan oleh Piagam Kebebasan, para mahasiswa kulit putih yang diuntungkan dan beberapa akses memiliki perumahan yang layak, air bersih, listrik, ke- mahasiwa kulit hitam kelas menengah—akan memiliki sempatan kerja, dan sanitasi—seperti yang dijabarkan dalam akses, sementara sebagian besar mahasiswa kulit hitam dokumen kebijakan Program Rekonstruksi dan Pengembang- secara sistematis tereksklusi—[sehingga] menggagalkan an (RDP). [Tetapi] gelombang-gelombang protes yang terkait angan-angan tentang sebuah bangsa pelangi. Selanjutnya, penyelenggaraan pelayanan yang menghancurkan kota-kota staf akademik —baik yang internasional maupun dari Afrika yang dihuni mayoritas kulit hitam setelah 1994, kekerasan Selatan—tetap [didominasi] kulit putih, sementara kurikulum di sektor perburuhan seperti pembunuhan massal Marikana akademisnya tetap didominasi ciri Eurosentris. Ini menciptakan di tahun 2012, dan protes-protes gerakan #FeesMustFall, ketidakcocokan dan bentrokan budaya. Kegagalan sebagian antara lain, memperlihatkan kegagalan negara Afrika Selatan besar staf akademik untuk mengadopsi metode-metode dalam memberikan hasil yang diharapkan dari demokrasi. yang Afrosentris dalam produksi pengetahuan ontologis dan epistemologis terus menjadi tantangan bagi mayoritas Universitas-universitas Afrika Selatan tidak dapat dipisah- mahasiswa kulit hitam dari kota-kota yang miskin. kan dari tatanan sosial yang lebih luas. Untuk membongkar krisis demokrasi pasca-1994, penting untuk meninjau ulang Gerakan #FeesMustFall muncul untuk menghadapi kegagalan transisi demokrasi Afrika Selatan, yang pernah dinegosiasi- sistem politik demokratis dalam mencapai demokrasi konkrit kan sebagaimana kemerdekaan-kemerdekaan lain di seluruh dan mewujudkan impian suatu bangsa pelangi. Meskipun ge- Afrika dinegosiasikan. Negosiasi semata-mata berarti reposisi rakan itu menjadi tantangan besar bagi universitas-universitas strategis dari pihak-pihak yang berunding yang disamarkan dan negara, gerakan tersebut juga memiliki tantangan tersen- sebagai sebuah upaya putus asa untuk mencapai “transisi diri. Pada tahap-tahap awal gerakan ini dicirikan oleh kesatuan damai.” Hal ini mengakibatkan orang Afrika Selatan kulit hi- antar afiliasi politik, ras, dan pemisahan kelas. Namun, sejak tam mendapatkan kekuatan politik hanya untuk mengguna- awal, gerakan tersebut secara internal rentan karena kurang kan hak mereka memilih dan mengorganisir—suatu hak yang demokratis di seputar isu-isu ideologis dan masalah-masalah terus terancam oleh kekerasan negara pasca-1994. Di sisi gender. Meskipun gerakan ini dimulai oleh kaum womxn [ke- lain, kekuatan ekonomi dan sumber daya strategis seperti lompok feminis yang inklusif], rekan-rekan mereka yang laki- tanah, bank, dan tambang terus-menerus berada di tangan -laki dengan sengaja mengambil alihnya sehingga mendomi- pemilik sebelumnya yang mempertahankan dominasi sistem nasi perjuangan dan menggerogoti peran kaum womxn serta supremasi kulit putih. Ini terus mengeksklusikan hampir 80% mereka yang menganut gender non-konformis. Namun, kaum penduduk kulit hitam dari kegiatan ekonomi. Berbicara ten- womxn di #FeesMustFall bertekad untuk tidak mereproduksi tang demokrasi di Afrika Selatan pasca-1994 oleh karenanya sistem patriarkal yang sama dengan yang mereka perangi. Hal menjadi tidak mungkin tanpa menghadapi ketidaksetaraan ini memecah gerakan, karena banyak yang menuduh bahwa ekonomi struktural. suara-suara yang tidak setuju itu sedang memecah-belah. Le- 16 bih dari itu, negara dan universitas-universitas menjadi sangat Gerakan #FeesMustFall muncul untuk menghadapi represif dan ganas. Polisi antihuru-hara dikerahkan di berbagai permasalahan-permasalahan tentang eksklusi dan menuntut kampus dan diberi wewenang untuk menggunakan kekuatan akses yang setara terhadap pendidikan berkualitas yang yang berlebihan. Aktivis mahasiswa menjadi sasaran, ditang- murah, transformasi, dan dekolonisasi proyek akademik kap, dan beberapa dikeluarkan dari universitas. Dengan ada- dan budaya universitas. Menariknya, universitas-universitas nya sifat represif dari negara yang tidak demokratis tersebut, yang secara historis didominasi warga kulit hitam seperti gerakan harus mundur dan menjajaki cara-cara alternatif untuk Universitas Fort Hare (di mana banyak para ikon perjuangan memajukan perjuangan. Afrika dididik), antara lain, telah melakukan perjuangan ini sepanjang ingatan sejarah. Namun, diperlukan fenomena Gerakan #FeesMustFall saat ini dalam keadaan tak berke- lain yang problematik—[seperti] romantisasi universitas- pastian. Beberapa aktivis mahasiswa masih mendekam di universitas yang secara historis berwarga kulit putih penjara dan beberapa sedang menjalani proses pengadil- oleh media supremasi kulit putih Afrika Selatan–untuk an. Meskipun negara Afrika Selatan mengalami kemajuan mengangkat perjuangan menjadi sorotan internasional, dalam menggulirkan pendidikan gratis bagi kaum miskin, di mana digambarkan bahwa perjuangan ini dimulai di perjuangan untuk memperoleh pendidikan berkualitas yang Universitas Wits. Yang paling penting, gerakan #FeesMustFall murah dan terdekolonisasi terus berlanjut. Demokrasi tetap muncul beberapa bulan setelah gerakan #RhodesMustFall merupakan peristiwa yang terjadi di jalan-jalan Afrika Se- [gerakan mahasiswa merubuhkan patung Rhodes yang latan pada tahun 1990-an. Itu diakhiri dengan pelepasan sang ikon perjuangan almarhum Nelson Mandela dan para menyimbolkan perlawanan terhadap ketidakadilan rasial tahanan politik lainnya dari Pulau Robben. Bagi mayoritas dalam pendidikan] di UCT [Universitas Cape Town] telah orang Afrika Selatan, demokrasi tetap merupakan sebuah mengangkat isu-isu transformasi dan dekolonisasi kurikulum kekeliruan dan bangsa pelangi merupakan sebuah mitos. serta sistem pendidikan tinggi yang lebih luas. Berkaitan erat Untuk aktivis #FeesMustFall, perjuangan terus berlanjut, dengan proyek dekolonisasi, perjuangan ini menjadi bagian dan untuk womxn dan badan-badan lain yang terpinggirkan dari kritik terhadap sebuah proyek global komersialisasi dan lainnya, demokrasi tetap menjadi suatu perjuangan hingga marketisasi universitas-universitas dengan mengorbankan berabad-abad mendatang. kemajuan ontologis dan epistemologis.

Meskipun secara historis lembaga-lembaga yang didominasi Seluruh korespondensi ditujukan kepada Hlengiwe Ndlovu kulit putih mengklaim telah mengalami transformasi dalam populasi mahasiswanya, eksklusi yang sistematis dan struktural terus-menerus mendistribusikan ketidaksetaraan di sepanjang lini rasial. Biaya [kuliah] yang terlalu tinggi berarti bahwa mereka yang mampu membayar—kebanyakan

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG > Demokrasi di Athena oleh Gerassimos Kouzelis, Universitas Athena, Yunani

17

Protes melawan langkah-langkah penghematan di depan Parlemen Yunani. Flickr/konterz. Hak Cipta tertentu.

embahasan topik demokrasi langsung di masa benar dalam aspek tersebut—tetapi aspek fiskal tersebut di- kini dapat terdengar sebagai hal yang sangat sebabkan oleh faktor sosiopolitik maupun ideologis. Poten- indah karena potensi penerapannya sangatlah si maupun keharusannya disebabkan oleh dilucutinya suatu terbatas. Ide bahwa demokrasi memiliki kon- negara sosial yang mengatur; prevalensi ideologi liberal yang Ptrol substansial di luar parlemen, seperti yang dikemuka- bersifat menghancurkan karena absennya suatu pihak opo- kan pada literatur masa kini, terdengar seperti klaim kaum sisi; restrukturisasi politik dan sosial yang tidak terkendali di radikal dengan unsur-unsur utopis. Bagaimana rakyat, “de- antara beberapa sektor ekonomi; dan, terutama, konsolidasi mos,” mampu melaksanakan kekuasaan dan pengawasan, modal dan pengorganisasian blok kekuasaan ekonomi. De- bahkan dengan melalui perantara, dalam sebuah rezim di ngan demikian suatu korelasi yang spesifik di antara berbagai mana persyaratannya ditetapkan oleh aktor-aktor eksternal kekuatan memungkinkan, memupuk, dan mengeksploitasi —organisasi-organisasi internasional—yang tidak terstruk- krisis tersebut. tur secara demokratis? Kondisi-kondisi di Yunani, yang di- dasarkan pada “nota kesepahaman,” bukanlah kondisi yang Meskipun istilah “dominasi neoliberal” cenderung menye- memungkinkan demokrasi untuk berfungsi. Parlemen—para derhanakan permasalahan, istilah tersebut berguna untuk wakil rakyat—tidak dapat bertindak secara otonom; kepu- memperlihatkan bagaimana kemunduran demokrasi sejak tusan mereka untuk sebagian besar sudah ditentukan se- awal diiringi oleh adanya suatu diskursus (“neoliberalisme”) belumnya. yang menangkap, melegitimasi, serta memperluas domi- nasi jenis ini. Khususnya dari sudut pandang krisis Yunani, Fakta bahwa kedaulatan nasional untuk sebagian besar dekonstruksi mendalam terhadap demokrasi jelas terlihat sudah dikompromikan—sebagaimana halnya hak parlemen sebagai kebenaran nyata yang keras mengenai neoliberal- untuk membuat keputusan otonom—adalah sebuah produk isme. Tumbuhnya seperangkat perkembangan yang terkait (yang dibenarkan oleh banyak pihak) dari suatu krisis yang dengan prevalensi diskursus ini, kondisi artikulasinya mau- dianggap bersifat fiskal dan yang berimplikasi finansial yaitu, pun konsekuensinya, dinamika reproduksi kapitalis, maupun utang Yunani. Krisis yang telah memaksa Yunani untuk me- tren jangka pendek yang dipaksakan, keseluruhannya saling nerapkan penghematan serta mengompromikan kedaulatan bersilang dalam memperkuat otoriterisme sosial. nasional memang bersifat fiskal—ekonomisme yang berlaku >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG

Di bawah ini, saya telah mencatat beberapa poros yang keputusan kolektif. Wilayah kedua adalah dekonstruksi ruang telah banyak dibahas, yang menandai kurun waktu 2010- publik dan oleh karenanya, tidak memungkinkan pembentuk- 2015, sebelum terjadinya perubahan-perubahan politik: an pendapat umum yang berdasarkan penilaian yang dapat • Kekuatan ekonomi yang meningkat secara radikal dan in- diandalkan. Dominasi wacana media yang dikontrol oleh se- tervensinya dalam lingkup organisasi sosial di luar produksi gelintir orang tetap merupakan sistem utama yang memono- yang ditandai dengan jenis dan tingkat skandal yang mere- poli “konstruksi realitas,” meskipun kancah politik telah beru- sap di para “elite” serta menjalin kepentingan ekonomi de- bah, sedangkan konsultasi dan pertukaran argumen menjadi ngan kepentingan politik. tidak lazim. • Komersialisasi sepenuhnya dari media dan praktik-praktik budaya (terutama media massa dan kompleks pers monopo- Ketidakmampuan membalikkan momentum di kedua bidang listik yang diorganisasi berdasarkan kepartaian). ini mengingatkan kita bahwa dekonstruksi proses demokrasi • Kemunduran dan rekonstruksi proses-proses perwakilan tidaklah sedemikian terkait dengan bagaimana manajemen politik laksana pemasaran bisnis (partai-partai “melampaui” neoliberal menangani krisis, melainkan lebih terkait dengan politik, ditampilkan sebagai produk komersial dan direpresen- aspek organisasi sosial yang diakui bersifat “sistemik” dan te- tasikan oleh “bintang-bintang” televisi). lah dicatat sebagai unsur-unsur krisis demokrasi dewasa ini. • Adanya kelaziman dari dasar pemikiran yang menekankan arus sirkulasi barang yang buta sebagai prinsip utamanya Di sisi lain, gambaran telah berubah akibat berkembangnya (“pasarlah yang akan menunjukkan jalannya”). wacana buruk yang membenarkan menyusutnya demokrasi • Diberlakukan dan diimplementasikannya proses “manaje- atas dasar krisis ekonomi, yaitu retorika mengenai “diperlu- men demokrasi” selama suatu masa ekspansi dari kekuasa- kannya” suatu pembatasan pada hak-hak. Hal ini tidak ha- an eksekutif dan sebagian kekuasaan yudikatif secara berke- nya mengacu pada hak-hak sosial, melainkan—sebagaimana sinambungan yang merugikan kekuasaan legislatif (melalui nampak pada krisis pengungsi maupun manipulasi teroristik keputusan-keputusan menteri tanpa persetujuan parlemen terhadap derasnya tuntutan berekspresi secara publik (me- dan intervensi yudikatif yang bersifat politis dan mengarah lalui pemilu umum maupun referendum)—juga pada hak- pada kesewenang-wenangan). -hak politik. Selama lima tahun pertama krisis, pemerintah • Destabilisasi kedaulatan negara, baik di dalam formasi so- mulai secara radikal mengekang hak-hak sosial (pekerjaan, sial nasional maupun dalam keterikatan internasional (mela- kesejahteraan sosial, kesehatan) dan juga menolak tuntutan lui justifikasi sehari-hari terhadap “persyaratan Troika”[terdiri politik (kontrol dan pendapat umum), menumbuhkan gagas- atas Uni Eropa, Dana Moneter Internasional, dan Bank Sen- an bahwa keseluruhan hak tersebut adalah “kemewahan” di tral Eropa]). tengah kurangnya sumber daya ekonomi. Pemerintahan baru, • Pembentukan gugus-gugus yang tidak terjamah oleh kon- dengan mengutamakan prinsip solidaritas demokratis yang trol demokrasi yang jauh dari publisitas dan tidak terlihat oleh telah terlupakan, telah menunjukkan bahwa krisis hanyalah 18 parlemen itu sendiri, seperti halnya bidang kebijakan fiskal sebuah dalih. dan moneter, tetapi juga sebagian besar dari apa yang dipu- tuskan di Brussels (sehingga benar-benar merupakan suatu Saat di mana lanskap belum cukup berubah dan krisis terus “state of exception” [pengecualian dalam keadaan darurat berlangsung, maka kedua hal hal tersebut, baik secara ide- yang melampaui kewenangan hukum]). ologis maupun substantif, akan dijumpai dalam semua hal yang terkait dengan organisasi kehidupan seluruh warga ne- Saat terjadi perubahan politik pada tahun 2015, aspek- gara terutama menyangkut pandangan, perspektif, pola pikir, aspek-aspek poros-poros ini berubah pula. Dengan serta harapan mereka terhadap keluarga dan masa depan demikian, tujuan yang kuat dan eksplisit untuk memperkuat komunitas mereka maupun mereka sendiri. Hal ini sangat proses demokratis—suatu pilihan kebijakan sentral untuk penting karena kurangnya perspektif adalah inti dari bergulir- Syriza—berhasil membalikkan tren poros terkini, sehingga nya sikap totaliter dan antidemokratis. untuk sebagian besar namun belum secara menyeluruh memulihkan kontrol parlemen, dalam artian bahwa sebagian Kekuatan neo-Nazi merupakan suatu ancaman. Ancaman besar keputusan masih didikte oleh pusat-pusat eksternal tersebut memang tumbuh secara membahayakan, dan ter- atau terhubung dengan komitmen pada (apa yang saat ini libat dalam manifestasi organisasi politik yang menawarkan disebut)“institusi-institusi.” fenomena baru bagi Yunani, dalam bentuk “pemerasan,” sa- lah satu ciri khas para-ekonomi dan delinkuensi sehari-hari. Secara umum, kondisi politik baru ini membatasi maraknya Wacana mengenai kekuatan politik tertentu yang memu- dinamika ancaman langkah-langkah keamanan, pengawasan, puk nasionalisme dan populisme, dan bahkan aspek-aspek dan penindasan otoriter oleh aparat keamanan yang secara wacana neoliberal yang berlaku mengenai keuntungan dan terbuka bekerjasama dengan kelompok-kelompok Nazi, dan kekuasaan (“kepribadian yang kuat” maupun “pengambilan memungkinkan masyarakat untuk mengembangkan langkah- keputusan yang efektif,” mengabaikan peraturan-peraturan langkah demokratis. Demokrasi dalam kehidupan sosial dan institusional dan kendala “birokratis”) telah memainkan suatu politik sehari-hari menjadi “normal” kembali. peran yang sangat negatif, yang terlalu sering bukan hanya hanyut ke arus retorika yang kosong, namun bahkan turut Namun demikian, tetap ada dua wilayah di mana wacana mentoleransi terbentuknya gerombolan “politik.” Dengan de- neoliberal tetap menentukan persyaratan, sehingga mem- mikian, demokrasi, yang melemah dalam kondisi masa kini, persulit efektivitas pelaksanaan kebijakan pemulihan. Yang dengan demikian memerlukan kewaspadaan. pertama adalah definisi yang sinis mengenai realitas sebagai seperangkat data fiskal, sebagai serangkaian perangkat ru- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Gerassimos Kouzelis mit yang tidak dapat difahami atau dinilai oleh “rakyat,” dan dengan demikian, pada dasarnya tidak dapat dikontrol dan berada di luar tanggung jawab perencanaan demokratis atau

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG > Media Sosial Dan Demokrasi Pedang Bermata Dua? oleh Haryati Abdul Karim, Universiti Malaysia Sabah (UMS), Malaysia

19

Telepon seluler dan media sosial telah menjadi bagian integral dari aktivisme politik. Flickr/Sakuto. Hak Cipta tertentu.

idak dapat diragukan lagi bahwa salah satu anonim. Ini khususnya sangat berharga di negara-negara efek yang paling mendalam dari media so- di mana kebebasan berekspresi bukanlah suatu budaya sial di masyarakat ialah sejauh mana ia te- atau norma. lah menjadi alat pemberdayaan bagi warga Tnegara biasa untuk menentukan masa depan kehidupan Dalam perkembangan baru ini Malaysia tidak terkecuali. mereka. Kehidupan sosial saat ini dicirikan oleh aktivis- Saat ini orang Malaysia menggunakan media sosial secara me Internet, di mana orang-orang dari semua lapisan ma- teratur untuk mengekspresikan diri mereka dalam berba- syarakat dapat dengan mudah dilibatkan melalui telepon gai isu—suatu hal yang belum pernah mereka lakukan cerdas (smartphone) di telapak tangan mereka. Ini tentu sebelumnya. Sudah menjadi kebiasaan bagi mereka untuk membuka jalan bagi warga biasa untuk berpartisipasi dan mengirim komentar, berbagi atau mengunggah sesuatu di terlibat lebih bebas dalam diskusi publik tentang negara akun media sosial dan situs web mereka tentang isu-isu mereka dan dunia luar, dengan tetap berkedudukan relatif yang sangat mengusik perasaan mereka, dan memulai >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG diskusi daring di antara teman-temannya. Media sosial se- komunikasikannya berulang kali inilah yang menyaksikan perti , Instagram, dan YouTube semuanya sangat digulingkannya pemerintah BN yang berusia 61 tahun. BN populer di kalangan orang Malaysia. Tetapi Facebook men- lambat dalam beralih ke media sosial, karena mengenda- duduki puncaknya: sekitar 81% orang Malaysia menggu- likan media arus utama. Hasil dari strategi komunikasi PH nakan Facebook; hampir 90% di antaranya mengaksesnya tersebut adalah bahwa dalam pemilihan 9 Mei 2018 PH melalui telepon cerdas. memenangkan 113 dari 222 kursi parlemen, sementara BN hanya berhasil mengamankan 79 kursi. Sejauh mana media sosial telah benar-benar “membe- baskan” orang Malaysia dapat dilihat dari bagaimana me- Ketika menyangkut masalah media sosial, kebebasan reka secara terbuka mengekspresikan pandangan mereka pers, dan demokrasi, media sosial adalah sebuah pedang secara vokal tentang pemerintah dan isu-isu yang diang- bermata dua. Sementara ia membuka lebih banyak pin- gap sensitif, seperti agama dan etnisitas, meskipun ada tu untuk kebebasan berekspresi dan pemberdayaan diri, undang-undang yang melarang diskusi seperti itu. Hal ini media sosial juga membuka jalan bagi terciptanya berita membentuk suasana yang sehat dan bersemangat bagi palsu dan menjadi viral. Berita palsu telah menjadi suatu orang-orang untuk terlibat dalam isu-isu nasional yang isu utama di kalangan orang Malaysia. Dalam pemilihan mempengaruhi mereka. Selain politik, media sosial juga umum baru-baru ini, pemilih lebih dibanjiri dengan beri- memungkinkan orang Malaysia untuk mengekspresikan ta palsu di media sosial ketimbang dengan laporan berita dan mengukir suatu identitas hibrida global-lokal. otentik. Berita palsu yang mendistorsi informasi dengan sempurna pada akhirnya menghalangi hak warga untuk Di negara-negara di mana negara memiliki kontrol kuat mengetahui kebenaran. Ketergantungan yang berlebihan terhadap media, baik melalui kepemilikan langsung media pada media sosial sebagai satu-satunya sumber informa- atau melalui perundang-undangan, ketersediaan sebuah si semakin berkontribusi terhadap berkembangnya berita saluran komunikasi untuk pandangan alternatif menjadi palsu karena warga jarang memeriksa kembali fakta. Upa- terbatas. Oleh karena itu, publik dipaksa untuk masuk ke ya pemerintah untuk mengatasi masalah ini dengan me- bawah tanah melalui media baru. Media sosial ternyata ngesahkan Undang-Undang Anti Berita Palsu pada tahun menjadi jauh lebih efektif dibandingkan dengan portal be- 2018 gagal untuk mendefinisikan dengan jelas apa yang rita alternatif dalam membentuk opini publik. [Gerakan] merupakan “palsu” ketika menyangkut berita. Bagaima- menjadi contoh di mana saluran komunikasi napun juga, undang-undang itu tampak berumur pendek, sangat terbatas dan masyarakat kehilangan kepercayaan karena pemerintah baru telah mengumumkan niatnya un- terhadap pemerintah dan media arus utama. Media sosial tuk mencabutnya. 20 menjadi satu-satunya sumber informasi bagi orang-orang, dan ruang di mana mereka dapat menyatakan pandangan Ancaman lain yang ditimbulkan media sosial saat ini mereka. adalah ketika fanatisme politik pendukung kelas dominan mengungguli pandangan-pandangan lain di dunia maya. Di Malaysia, media sosial telah berkontribusi terhadap Mereka yang memiliki posisi alternatif mengalami perun- apa yang disebut sebagai “tsunami politik” selama pro- dungan melalui dunia maya (cyberbullying) sedemikian se- ses pemilihan umum 2008, yang menyaksikan hegemoni ringnya sehingga mengurangi motivasi mereka untuk ber- pemerintah Koalisi Nasional (Barisan Nasional atau BN) partisipasi dalam diskusi demokratis; sementara yang lain perlahan-lahan runtuh. Lawan politik BN, yang kemudian mengalami trauma karena respon bermusuhan dari me- dikenal sebagai Aliansi Harapan (Pakatan Harapan atau reka yang fanatik politik. Bahkan jika beberapa poin yang PH) terus bergerak di bawah tanah karena dieksklusikan diangkat adalah benar, para fanatik politik berkerumun terus-menerus dari media arus utama. Media sosial men- bersama dan mengutuk para pengguna dengan hal-hal jadi alat bagi pasukan dunia maya (cybertroopers) dan yang tidak senonoh, menyangkal hak dan kebebasan me- pendukung kuat PH untuk menyebarkan pandangan me- reka untuk menyatakan pendapat. Kurangnya kesantunan reka ke rakyat. Dengan menggunakan laman Facebook, dan rasionalitas di tataran orang-orang awam ini meredam isu-isu pelik seperti Pajak Barang dan Jasa (GST), biaya semangat masyarakat untuk terlibat dalam diskusi yang hidup yang tinggi, dan dugaan praktik korupsi oleh peme- sehat tentang isu-isu publik. rintah BN disorot secara sistematis. Ini menyebabkan dis- kusi di antara warga dan menciptakan suatu ruang publik. Agar media sosial menjadi suatu alat yang efektif untuk Para Blogger yang merupakan pendukung kuat dari Aliansi demokrasi sejati, kesopanan dan literasi media harus ter- menggunakan blog mereka untuk membentuk opini pub- lebih dahulu menjadi sebuah norma dan budaya di antara lik yang menguntungkan mereka. Dalam pemilihan umum warga negara. Warga negara harus belajar untuk mema- keempat belas yang telah terselenggara baru-baru ini, hami makna komunikasi yang rasional. Hanya dengan cara WhatsApp mulai digunakan sebagai suatu alat kampanye demikian reformasi bangsa yang sejati melalui pertukaran di samping Twitter dan Facebook. Tidak seperti Facebo- ide dapat dilangsungkan. ok, WhatsApp menjangkau individu secara pribadi. Suatu ranah publik dibuat di antara individu dalam grup obrolan Seluruh korespondensi ditujukan kepada Haryati Abdul Karim WhatsApp untuk membahas pesan kampanye PH. Barang- kali strategi kampanye yang sangat terorganisasi dengan baik di mana PH berfokus pada isu-isu spesifik dan meng-

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG > Kemunduran Demokrasi di Argentina

oleh Esteban Torres Castaños, Universitas Nasional Cordoba dan Dewan Penelitian Ilmiah dan Teknik Nasional (CONICET), Argentina

Krisis ekonomi yang baru telah membawa tantangan baru bagi demokrasi di Argentina. Flickr/Alex Proimos. Hak Cipta tertentu.

21

epublik Argentina sedang mengalami Berkenaan dengan dimensi politik represif, dua peristiwa kemunduran demokrasi secara mencolok. Ruang utama yang saling memperkuat adalah 1) keputusan lingkup dan kompleksitas dari kemunduran ini kekuasaan eksekutif nasional untuk menetapkan, melalui sukar dipahami jika kita menggunakan teori- dekrit, suatu transformasi doktrin dan fungsi Angkatan teoriR demokrasi yang, dengan runtuhnya diktatur militer, telah Bersenjata dan 2) dukungan pemerintah terhadap didirikannya menjadi kerangka analitis dominan bagi kekuatan kiri dan pangkalan militer AS di beberapa wilayah nasional. progresif di dalam negeri dan di Amerika Latin. Demokratisasi kontemporer, yang dipahami sebagai suatu proses sosial Sehubungan dengan peristiwa pertama, tonggak transfor- berupa ekspansi kekuatan apropriasi publik, terdiri atas tiga masi yang diajukan kekuasaan eksekutif melalui Dekrit N° vektor (arahan) kritis: sebuah vektor teknis-politis, vektor 683/2018 ialah diberikannya kewenangan bagi Angkatan tekno-ekonomis, dan vektor teknis-komunikasional. Masing- Bersenjata untuk dapat melaksanakan tugas-tugas kea- masing di antaranya memiliki beberapa dimensi. Di sini saya manan dalam negeri. Dengan cara ini, pembatas antara hanya akan mendeskripsikan peristiwa-peristiwa kunci pada keamanan dalam negeri dan pertahanan nasional dalam tahun 2018 yang telah mencetuskan kemunduran struktural praktik dihapuskan, sehingga memperkuat niat pemerintah demokrasi di Argentina. Peristiwa-peristiwa tersebut terkait untuk melakukan kriminalisasi terhadap protes-protes sosial dengan dimensi represi politik dari vektor politik tersebut di yang telah meluas di seluruh negara semenjak kemenangan atas, dan dengan salah satu dimensi terpenting dari vektor Cambiemos (koalisi yang berkuasa) pada bulan Desember tekno-ekonomis pada suatu negara pinggiran: tingkat otonomi 2015. Melalui tindakan ini, pemerintah Mauricio Macri beru- negara untuk menentukan kebijakan ekonomi makronya. paya untuk menugaskan Angkatan Bersenjata untuk terlibat >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG pada program “anti perdagangan narkoba dan anti teroris” 65.5% dari PNB pada bulan Juni 2018. Dengan demikian, agar tugasnya sepenuhnya sesuai dengan agenda politik luar dalam waktu sangat singkat koefisien pinjaman di Argentina negeri AS. Dengan diterapkannya dektrit baru ini, maka, De- telah meningkat dari rendah ke tingkat yang sukar dikenda- krit N° 1691/2006 dicabut, dan kerangka hukum yang terdiri likan. Jumlah seluruh pinjaman dalam mata uang lokal dan atas Undang-undang Pertahanan Nasional (1998), Undang- asing telah mencapai hampir setara USD 133 milyar, yang te- -undang Keamanan Dalam Negeri (1992) dan Undang- lah membuat negara tersebut menjadi suatu negara berdau- -undang Intelijen Nasional (2001) hendak dicerai-beraikan. lat dengan pinjaman terbesar di antara negara-negara sedang Peraturan-peraturan tersebut, yang merupakan hasil ekspansi berkembang di dunia dalam periode 2016-18. demokratis selama tiga dasawarsa, ditegakkan melalui kese- pakatan antarpartai dengan ruang lingkup yang belum pernah Berkaitan dengan para kreditor, yang menjadi peristiwa terjadi dalam sejarah nasional. utama dalam siklus pinjaman yang baru ini ialah keputus- an untuk menerapkan kembali hubungan ketergantungan Sehubungan dengan peristiwa kedua, pemerintah sedang dengan Dana Moneter Internasional (International Monetary mendorong didirikannya pangkalan militer AS di bumi Argenti- Fund, IMF) setelah selama empat belas tahun menyelesaikan na, yang arahan teknisnya berada di tangan Komando Selatan pinjaman dengan organisasi tersebut. Kembalinya hubung- AS. Selama ini telah diidentifikasi tiga lokasi: perbatasan de- an dengan IMF ini diwujudkan melalui permohonan pinjam- ngan tiga negara (Argentina, Brasil dan Paraguay), Tierra del an dengan komitmen khusus (standby loan). Hal yang baru Fuego (Ushuaia) dan propinsi Neuquén. Kedua peristiwa di- pada pinjaman besar ini (USD 50 milyar) bila dibandingkan perkuat dengan peristiwa ketiga: kedatangan pasukan AS di dengan pinjaman dengan komitmen khusus yang sebelum- wilayah nasional pada tahun ini untuk melaksanakan latihan nya ditandatangani Argentina dengan IMF ialah bahwa kali ini gabungan dengan pasukan setempat. Sebagaimana diumum- yang akan diawasi bukan hanya pajak dan sasaran moneter kan oleh para pejabat dari kedua negara, latihan gabungan melainkan juga inflasi. Dengan cara ini, pemerintahan kep- dilaksanakan dengan tujuan memberikan informasi [isyarat] residenan Macri sebenarnya telah mendelegasikan manaje- “perlawanan terhadap perdagangan senjata penghancur ma- men perekonomian nasional kepada IMF. Dengan bertindak sal.” Kedatangan pasukan asing memerlukan otorisasi dari demikian, pemerintahan kepresidenan Macri telah menjadi Kongres Nasional, tetapi partai yang berkuasa belum mengaju- pelaksana program penyesuaian moneter neoliberal yang di- kan permohonan otorisasi tersebut. kehendaki oleh IMF.

Sejalan dengan peristiwa-peristiwa ini, perlu diberikan per- Kebijakan-kebijakan militerisasi dalam negeri dan pinjam- hatian pada rangkaian peristiwa kedua yang telah menye- an yang berjumlah besar (hyper-indebtedness) dalam kurun babkan, dalam waktu singkat, hilangnya sama sekali dalam waktu singkat (express) telah mengikis kedaulatan nasional 22 waktu singkat otonomi negara nasional untuk merumuskan dan menyebabkan perlawanan masif dan demonstrasi di se- kebijakan-kebijakan ekonomi makro. Saya merujuk pada luruh wilayah negara. Kekuatan-kekuatan oposisi melibatkan kebijakan pinjaman yang telah ditunjukkan oleh pemerintah suatu spektrum luas aktor sosial yang telah dirugikan atau Macri. Dua indikator kunci di sini adalah evolusi pinjaman tersisih dari masyarakat akibat transformasi sosial yang re- luar negeri terhadap PNB (produk nasional bruto) Argentina gresif tersebut. Meskipun hubugan kekuasaan antara para dan ciri-ciri komitmen yang dibuat dengan para kreditor. Da- pendukung demokratisasi dengan para pendukung rezim baru lam kaitan dengan indikator pertama, kita dapat mengamati yang menerapkan globalisasi apropriasi makro swasta sangat bahwa Cambiemos telah memicu pertumbuhan pinjaman luar tidak imbang dan menguntungkan pihak kedua, namun untuk negeri tercepat dalam sejarah nasional dalam kerangka nilai sementara waktu masa depan politik nasional tidak dapat di- finansial suatu rezim yang baru. Di bawah pemerintah Kirch- ramalkan. Perlu diingat bahwa deskripsi semata-mata terha- ner (2003-2015), kebijakan ekonomi negara bertujuan me- dap proses erosi demokrasi pada waktu ini belumlah mema- ngurangi pinjaman luar negeri melalui penerapan pendekatan dai. [Namun] yang penting dalam hal ini adalah menjelaskan garis keras dalam perundingan dengan para kreditor. Keber- fenomena dari sudut pandang multidimensi mengenai demo- hasilan relatif dari perundingan seperti itu memungkinkan di- krasi yang digolongkan dalam suatu teori sosial baru menge- lancarkannya perekonomian yang produktif. Untuk sebagian nai apropriasi dan perubahan sosiohistoris. Suatu perangkat besar hal tersebut memungkinkan pula ditinggalkannya nilai penjelasan seperti itu akan memungkinkan kita untuk mende- finansial tahun 1976-2001. Sejak Desember 2015 dan se- finisikan ulang suatu program kiri baru mengenai perubahan sudahnya, pemerintah Macri telah kembali kepada dorongan sosial yang membahas permainan sosial mengenai apropriasi pinjaman luar negeri sebagai kunci untuk meluncurkan kem- ke dalam mana kami dilarutkan. Kita harus dapat mencapai- bali sistem nilai finansial. Rasio pinjaman luar negeri publik nya sebelum terlambat bagi demokrasi. dengan PNB telah meningkat sejak tahun 2011, ketika ber- nilai 14.2%, tingkat terendah setelah pemulihan demokra- si pada tahun 1983. Sejak masa itu, pinjaman telah mulai Seluruh korespondensi ditujukan kepada Esteban Torres Castaños meningkat, dan membubung pada masa kebijakan aksele- rasi pinjaman dalam pemerintahan Macri hingga mencapai

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG > Penghapusan Perempuan dari Revolusi Mesir

oleh Amy Austin Holmes, Universitas Amerika di Kairo, Mesir, dan ilmuwan tamu di Universitas Harvard, AS.

Flickr/lokha. Some rights reserved.

23

erpana oleh pemandangan protes massa di Tahrir aktor yang tidak penting dalam peristiwa bernama Musim Semi Square, Musim Semi Arab (Arab Spring) telah meng- Arab. Tetapi hal tersebut samasekali tidak benar. giring pembaruan minat pada studi tentang revolusi. Walaupun literaturnya membanjir, namun perempu- Perempuan tidak hanya mengadvokasi hak-haknya perem- Tan seringkali seakan tidak hadir. Buku A Revolution Undone (Se- puan. Perempuan seringkali berada di garda depan aktivisme buah Revolusi yang Tidak Selesai) karya H.A Hellyer dimulai de- revolusi Mesir, sejak dari jaman diktator Mubarak yang telah ngan sebuah glosarium mengenai 27 orang tokoh penting dalam melalui tahun-tahun bergejolak, hingga saat ini ketika rezim te- revolusi Mesir. Hanya seorang perempuan yang disebut dalam lah mengubah diri di bawah Presiden Sisi. Kembali pada tahun glosarium tersebut, di samping 26 laki-laki. Philip Marfleet dalam 2005, dalam upaya untuk mencegah penyalahgunaan dana dan Egypt: Contested Revolution (Mesir: Revolusi yang Diperebutkan) memperkenalkan elemen akuntabilitas di dalam sistem otoriter menampilkan seorang perempuan di sampul depan, tapi tidak Mesir, tiga perempuan mendirikan sebuah kelompok yang me- banyak perempuan yang dicakup dalam analisisnya. Ilmuwan lain mantau pemilihan presiden dan parlemen. Mereka menamakan memasukkan perempuan, tetapi terutama sebagai korban dari dirinya Shayfeencom, yang apabila diterjemahkan berarti “kami pelecehan atau kekerasan, bukan sebagai protagonis yang ber- mengawasi kalian.” Salah seorang pendirinya, Bouthaina Kamel, pengaruh di dalam peristiwa-peristiwa yang terjadi. Untuk dapat kemudian menjadi perempuan pertama di dalam sejarah modern menemukan perempuan di tengah samudra literatur mengenai Mesir yang mencalonkan diri sebagai presiden. Sebelum revolu- Musim Semi Arab, kita harus mencarinya di sub-bidang studi si, The Nadeem Center adalah satu-satunya pusat di Mesir yang gender, karena selama ini mereka sering tidak muncul dalam re- didedikasikan untuk melayani korban penyiksaan, dan pusat ini ferensi pustaka yang mengklaim telah memberikan pandangan didirikan oleh seorang perempuan bernama Dr. Aida Seif El-Daw- umum mengenai pemberontakan ini. Sebagai penduduk Kairo la. Dan siapakah yang membuat video yang kemudian menja- yang telah tinggal di Mesir sejak tahun 2008, saya melihat keter- di viral satu minggu sebelum 25 Januari 2011, yang kemudian libatan perempuan di setiap protes, di setiap pendudukan, bah- menggerakkan jutaan orang untuk turun ke jalan dan melakukan kan di semua peristiwa yang saya saksikan. Tetapi perempuan protes? Dia adalah seorang perempuan juga: Asmaa Mahfouz sedang dihapuskan dari sejarah revolusi Mesir. Generasi yang dari Gerakan Pemuda 6 April. akan datang mungkin akan percaya bahwa perempuan adalah >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG

Seringkali perempuan menghancurkan tabu sosial dengan cara berbicara tentang kekerasan tak terkatakan yang dilakukan terhadap baik perempuan maupun laki-laki. Adalah Samira Ibrahim yang mengungkapkan praktik militer berupa penyelenggaraan tes keperawanan bagi tahanan perempuan. Heba Morayef, yang pada waktu itu menjadi direktur nasional Mesir dari Human Rights Watch (Pengawasan Hak Asasi Manusia) dan satu-satunya perempuan yang ditampilkan dalam glosarium Hellyer, memimpin kampanye agar praktik tes keperawanan diakhiri. Perempuan juga memainkan peran utama dalam mengadvokasi hak-hak kaum pria. Dalia Abdel Hamid, peneliti pada Egyptian Initiative for Personal Rights (Inisiatif Mesir untuk Hak-hak Pribadi, EIPR), adalah satu dari sedikit orang yang berasal dari Mesir yang melaporkan penindasan terhadap komunitas LGBTQ pada musim gugur tahun 2017, termasuk dengan paksa melakukan pemeriksaan anal terhadap laki-laki yang dicurigai sebagai homoseksual.

Perempuan selama ini telah berada di garis terdepan dalam ranah media oposisi di Mesir. Lina Attallah adalah pendiri dan pemimpin redaksi Mada Masr, suatu situs berita Web yang dides- kripsikan oleh The Guardian pada tahun 2015 sebagai penjaga keberlangsungan kebebasan pers di Mesir. Karena keberanian mereka bersuara, Mada Masr menjadi salah satu situs pertama yang diblokir pada tahun 2017 dan satu tahun kemudian masih disensor.

Generasi baru aktifis dari Nubia melahirkan beberapa perem- puan yang menonjol. Fatma Emam bekerja pada komite penyu- sunan rancangan konstitusi dan telah berhasil menjadikan Nubia bisa untuk pertama kalinya disebutkan di dalam konstitusi Mesir. Sebagai seorang blogger dan peneliti, Fatma terus menyebarkan kesadaran terhadap isu-isu sensitif, termasuk penyitaan tanah tradisional warga Nubia oleh militer di sepanjang perbatasan de- 24 ngan Sudan. Pada musim semi 2017, Seham Osman, seorang perempuan muda dari Aswan, adalah perempuan pertama yang mengumumkan niatnya untuk mencalonkan diri sebagai presi- den General Nubian Union (Perserikatan Umum Nubia), sebelum Bouthaina Kamel (dalam foto) di atas Lapangan Tahrir pada tanggal 28 Januari 2011. Ia menjadi perempuan pertama yang mencalonkan pada akhirnya dia harus mengundurkan diri karena mendapatkan diri menjadi presiden di Mesir. Hak Cipta: Amy Austin Holmes. tekanan luar biasa.

Setelah Mubarak diturunkan, selama satu setengah tahun Me- Terakhir adalah salah seorang pengacara hak asasi manusia sir dikuasai oleh suatu junta militer yang dikenal sebagai Supre- paling terkenal di Mesir, Mahienour El Massry. Dia dikenal karena me Council of Armed Forces (Dewan Tertinggi Angkatan Bersen- membela hak-hak seluruh warga Mesir, termasuk 21 perempuan jata). Sebagaimana saya sampaikan di tempat lain, salah satu pendukung Ikhwanul Muslimin (), meskipun tuntutan paling radikal dari revolusi ini adalah menghentikan ke- dia sendiri tadinya adalah kritikus terbuka terhadap organisasi kuasaan militer. Upaya ini tidak hanya mencakup reformasi atau tersebut. Mahienour juga membela pengungsi Suriah, dan berta- perubahan bertahap atau semata menurunkan seorang diktator han tidur di samping mereka di kantor polisi untuk memastikan dari jabatannya belaka, melainkan suatu seruan untuk secara bahwa mereka tidak disiksa atau diperlakukan dengan tidak se- mendasar mengubah struktur negara: untuk memperkenalkan nonoh. Pada tahun 2014, dia menerima penghargaan hak asa- kepemimpinan sipil di suatu negara yang dipimpin oleh militer si manusia Ludovic Trarieux; pada tahun 1985 Nelson Mandela sejak berdirinya di tahun tahun 1952. Militer Mesir didasarkan mendapatkan penghargaan yang sama. pada wajib militer bagi seluruh warga laki-laki. Dengan demikian perempuan terekslusi dari institusi paling berkuasa di negara ini. Tulisan-tulisan pendek seperti ini mungkin merepresentasikan Mungkin bukanlah suatu kebetulan bahwa kebanyakan aktivis topik ini secara keseluruhan. Ini karena sebenarnya terlalu banyak anti-militer terkemuka adalah perempuan. Kelompok No Mili- perempuan kalau semua harus disebut. Women and the Egyptian tary Trials (Jangan Ada Pengadilan Militer) menuntut diakhirinya Revolution (Perempuan dan Revolusi Mesir) karya Nermin Allam praktek diadilinya orang sipil di pengadilan militer. Beberapa to- adalah salah satu rujukan untuk analisis yang lebih rinci. Tetapi koh terkemuka dalam kelompok ini mencakup Shahira Abou Leil saya berharap telah menunjukkan bahwa perempuan tidak hanya dan Mona Seif. Sebuah kelompok lain mengungkapkan banyak mengadvokasi hak-hak perempuan. Mereka adalah bagian yang pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh militer me- integral dari perjuangan yang lebih besar. Penghapusan perempu- lalui penayangan video di ruang publik. Kelompok ini bernama an dari sejarah revolusi atau mengecilkan peran mereka ke dalam Askar Kazeboon, yang berarti Tentara adalah Pembohong, dan bidang studi gender berarti mengekalkan struktur-struktur patriarki didirikan secara bersama oleh Sally Toma, seorang perempuan yang mereka lawan. Kristen Koptik. Seluruh korespondensi ditujukan kepada Amy Austin Holmes

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG > Tata Kelola Global: Sebuah Konsep untuk Tatanan Dunia yang Demokratis?

oleh Peter Wahl, anggota dewan eksekutif, Asosiasi Ekonomi, Ekologi & Pembangunan Dunia (WEED), Berlin, serta salah seorang pendiri Attac Germany, Jerman

ada tahun 1990-an, sebuah konsep memulai kariernya: tata kelola global. Konsep ini men- janjikan suatu tipe sistem internasional yang baru dan lebih demokratis serta suatu [sistem] globalisasiP yang berwajah manusiawi. Lintasan perkem- bangan dari konsep ini memberikan hikmah yang menarik. 25 Pertama-tama: tata kelola bukanlah pemerintah. Kata aslinya dalam bahasa Prancis, gouverner, berarti menun- tun, mengarahkan, mengatur. Pada pokoknya, poin pen- ting berikut terkait dengan konsep ini: • Proses ekonomi dari globalisasi lolos dari pengaturan politik (political regulation). Hal ini disebabkan oleh keme- nangan neoliberalisme, yang bertumpu pada pasar yang mengatur dirinya sendiri, liberalisasi, privatisasi, serta de- regulasi. • Persoalan global baru telah muncul, seperti pemanasan global, yang solusinya di luar kemampuan masing-masing negara-bangsa. • Persoalan internasional konvensional, seperti keamanan bersama, perlombaan persenjataan, non-proliferasi nuklir dll. menuntut pendekatan baru. • Bentuk baru dari pengaturan politik dibutuhkan melalui campuran dari perjanjian formal dan mengikat, penentu- an standar yang tidak mengikat, perjanjian sukarela, serta jaringan multilateral, yang secara bersama-sama dikombi- nasikan untuk membentuk sebuah rezim. Illustrasi oleh Arbu. • Kesemua ini membutuhkan bentuk interaksi baru di an- tara para aktor dalam sistem internasional, yaitu, peme- rintah, lembaga multilateral, sektor bisnis, dan masyara- kat sipil. Inklusi, kerja sama, dialog, pembentukan jejaring, negosiasi, serta pengimbangan kepentingan merupakan perangkat utama.

Seiring berakhirnya Perang Dingin, konsep ini nampaknya mempunyai kesempatan yang realistis untuk diterapkan. Tata kelola global bertemu dengan semangat zaman dan menjadi populer. Konferensi PBB di Rio pada 1992, kon- >>

GD VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 DEMOKRASI YANG TERTANTANG ferensi terbesar dalam sejarah, yang melibatkan lebih dari menjadi suatu negara adikuasa, kembalinya kapitalisme 100 kepala negara dan keterlibatan besar-besaran dari ma- negara Rusia sebagai suatu kekuatan yang besar, syarakat sipil, boleh dianggap sebagai simbol darinya. Rio pergeseran dari pusat gravitasi ekonomi dunia menuju merupakan terobosan dari narasi “satu dunia,” yang dapat Asia, dan erosi (relatif) dari dominasi AS dan Barat. secara bersama terhubung dengan kosmopolitanisme libe- ral dan internasionalisme sayap kiri. Para pendatang baru mengorganisir pihaknya dalam berbagai komposisi dan bersandar pada pusparagam Namun tak lama kemudian muncul kekecewaan. Dalam aliansi berbasis isu di kalangan mereka sendiri, seperti konferensi pertama untuk mengevaluasi situasi, yang dige- Organisasi Kerjasama Shanghai (Shanghai Cooperation lar lima tahun kemudian, menjadi gamblang bahwa globa- Organization) atau Brasil, Rusia, India, RRT (BRICS). lisasi kapitalisme neoliberal tidak menepati janji-janjinya. Mereka mendirikan lembaga finansial multilateral seperti Banjir kemakmuran, yang mengangkat derajat baik kelom- Bank Investasi Infrastruktur Asia (Asian Infrastructure pok kecil maupun besar, tidak terjadi. Sebaliknya, terlalu Investment Bank, atau AIIB) sebagai alternatif dari Dana banyak pihak dirugikan. Menariknya, banyak dari antara Moneter Internasional (International Monetary Fund) dan mereka hidup dalam masyarakat dengan perekonomian Bank Dunia (World Bank) dan membayangkan proyek yang maju — dengan dampak yang baru hari ini kita lihat ekonomi serta infrastruktur besar seperti Jalur Sutra Baru dalam segenap dimensinya, ketika banyak pihak yang di- (New Silk Road). Hal ini diiringi dengan kemunculan struktur rugikan berpaling ke ekstrem kanan. Sebagaimana diper- paralel dalam ekonomi dunia, seperti sistem alternatif dari lihatkan dalam unjuk rasa menghebohkan di pertemuan SWIFT — sistem neural elektronik dari keuangan global — Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization) oleh RRT dan Rusia, serta sebuah sistem kartu kredit yang di Seattle pada tahun 1999, kian banyak orang menyadari mendobrak monopoli dari Mastercard, Visa, dan American sisi buruk dari globalisasi, di antaranya ancaman terhadap Express. Perjanjian perdagangan kian menggeser dolar keadilan sosial, lingkungan, serta demokrasi. AS melalui unit tukar yang disepakati secara bilateral, meremehkan salah satu tiang penyangga dari hegemoni Dengan kata lain, dinamika dari ekonomi pasar kapitalis AS. Dengan kata lain, terdapat reaksi alternatif terhadap terus lestari. Pada tahun 2008, keyakinan bahwa pasar globalisasi yang didasarkan pada gagasan mengenai finansial akan efisien dan dapat mengatur dirinya sendi- kekuatan penyeimbang. Satu unsur di antaranya adalah ri secara definitif terbukti tak lebih dari mitos. Kapitalis- semacam “de-globalisasi selektif.” me finansial kehilangan kendalinya, berujung pada krisis finansial terbesar sejak Depresi Besar. Tata kelola global Tentu saja, tatanan dunia yang akan datang membawa bahkan tidak mampu mempengaruhi proses ini, apa lagi risiko-risiko baru. Sebagaimana biasanya dijumpai dalam 26 membalikkan arah gelombang pasangnya. keadaan serupa, kompetisi di antara para pendatang baru dengan para pemain lama yang sudah mapan bermua- Namun bukan hanya di ranah ekonomi saja pendekatan ra pada konflik dan ketidakstabilan. Dengan kemunculan tata kelola global tidak dapat menghasilkan apa-apa. Se- pemerintahan Trump dan unilateralisme ekstremnya yang mangat tata kelola global pun tidak berlaku dalam hubung- bertujuan “menjadikan Amerika unggul lagi,” risiko-risiko- an internasional. Jadi, perluasan Pakta Pertahanan Atlan- nya memperoleh suatu kualitas baru. tik Utara (NATO) ke Timur dimulai pada tahun 1997 untuk Apabila kita tanyakan mengapa tata kelola global tidak bekerja, alasan-alasan utamanya adalah: menghadapi Rusia yang dipimpin Yeltsin. Ketika pada ta- • ketidakpekaan mengenai hubungan kekuasaan dalam hun 1999 NATO memulai perangnya di bekas Yugosla- ekonomi politik dari globalisasi kapitalisme, atau sebagai- via tanpa mandat PBB, serangkaian aksi politik kekuatan mana dituturkan oleh Marx, kekerasan senyap dari hu- unilateral dan pelanggaran hukum internasional dilakukan. bungan-hubungan ekonomi; Ini berlanjut dengan “perang terhadap teror” selepas 9/11, • ketidakpekaan mengenai hubungan kekuasaan dalam serangan terhadap Irak dengan “koalisi di antara mereka sistem internasional; dan yang menghendakinya” yang bersifat global, kemerdekaan • pengabaian dari ketidakmampuan negara-bangsa seba- unilateral dari Kosovo di bawah perlindungan NATO pada gai kerangka yang masih dominan untuk mengorganisasi tahun 2008, serta perubahan rezim di Libya pada tahun masyarakat kapitalis. 2011. Kesemuanya ini merupakan kebalikan dari pende- katan tata kelola global. Tata kelola global sedari awal terlalu ideal sebagai sebuah konsep. Kendati demikian, gagasan dari kerja sama inter- Berpijak dari latar belakang ini, bukan hal yang nasional masih relevan dan seyogianya tidak ditinggalkan mengherankan bila lantas reaksi berlawanan bermunculan. oleh teori sosial kritis maupun praxis. Namun, peninjauan Pada khususnya Rusia, dan secara berangsur-angsur RRT, lebih cermat terhadap siapa yang bermitra dengan siapa merasa terdorong untuk keluar dari tatanan dunia pasca- dan juga melawan siapa serta penilaian yang lebih realistis Perang Dingin. Ini bukan hanya suatu gejala yang bersifat terhadap keseimbangan kekuasaan akan dibutuhkan bila sementara. Gejala ini berlandaskan suatu transformasi alternatif-alternatif yang masuk akal ingin dikembangkan. tektonis mendalam dalam sistem internasional. Kita Seluruh korespondensi ditujukan kepada Peter Wahl sekarang menyaksikan transisi menuju suatu tatanan dunia yang polisentris. Ciri mendasarnya yakni kebangkitan RRT

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGENANG: ANÍBAL QUIJANO, 1928-2018 > Cendekiawan Unggulan

oleh Nicolás Lynch, Universitas Nasional San Marcos, Peru

27

Aníbal Quijano in 2015. Creative Commons. níbal Quijano (1928- di tahun 1960-an dan 1970-an, kritik 2018) merupakan cen- terhadap status quo sedang memun- dekiawan kritis unggulan cak. Quijano tidak pernah menyerah di Peru dan Amerika La- pada panggilan Marxisme-Leninisme tin,A seseorang yang bertindak sesuai yang mencapai bentuk paling biadab dengan prinsip yang dianutnya. Keti- pada Shining Path [partai komunis ka ia tampil sebagai seorang sosiolog Peru]. Di tahun 1990-an, di puncak >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGENANG: ANÍBAL QUIJANO, 1928-2018 pengaruh Bank Dunia dan Dana rika Latin, yang diorganisasikan di se- pandangan Quijano, konsep ini ber- Moneter Internasional, kutukannya kitar modal sebagai suatu fenomena awal dari kolonisasi Eropa terhadap terhadap terpinggirkannya (subalter- yang tidak hanya bersifat nasional apa yang kemudian dinamakan Ame- nization) kategori-kategori sosial ter- tetapi juga transnasional dan, pada rika, dan menjadi suatu unsur sentral tentu pada akhirnya menggerakannya akhirnya, global. dalam klasifikasi hirarki sosial yang untuk memberikan suatu sumbangan berlaku di wilayah tersebut. Identitas yang sangat penting dalam menjelas- Quijano dengan demikian mena- dibangun di sekitar ras, dan demi- kan proses-proses yang berlangsung ngani isu kondisi ketergantungan (de- kian pula halnya dengan dominasi. di Peru masa kini dan di Amerika La- pendency) Amerika Latin. Meskipun Bersamaan dengan ketergantungan, tin pada umumnya. ia menolak untuk merujuk pada apa konsep ras hendak dijadikan kunci yang dinamakan “teori ketergantung- dalam konstruksi kolonialitas keku- Quijano terutama bekerja sebagai an” (dependency theory), namun je- asaan. Quijano berargumen bahwa seorang profesor dan peneliti di Uni- las bahwa ia bagian dari narasi yang kolonialitas kekuasaan memerlukan versitas San Marcos di Lima, Peru, diluncurkan oleh Raúl Prebisch dan suatu dominasi eksternal, oleh suatu dan di sejumlah universitas lain di CEPAL (dalam bahasa Inggris: ECLAC) kerajaan terhadap suatu koloni atau Amerika Latin dan AS. Sebagai aki- di tahun 1950-an dan yang kemudian neokoloni, mencakup pula domi- bat dari keterlibatannya yang singkat dilanjutkan oleh Cardoso dan Faletto nasi intern oleh elite yang berkuasa dalam politik langsung dengan jurnal dan akhirnya oleh Ruy Mauro Mari- terhadap masyarakat—justru karena Sociedad y Política di tahun 1970-an, ni di tahun 1960-an dan 1970-an. adanya konstruksi ras yang berbeda. ia dideportasi ke Meksiko oleh peme- Keterlibatannya dengan perdebat- Dengan demikian kolonialitas kekua- rintah militer Juan Velasco Alvarado, an yang muncul di kala itu, dengan saan menjadi tantangan utama bagi sehingga dengan demikian tampil sumbangan yang berbeda di bidang terbentuknya negara-negara nasional sebagai seorang cendekiawan publik perencanaan kota dan tenaga kerja, dan plurinasional sejati di Amerika yang memiliki komitmen mendalam tiga dasawarsa kemudian secara jitu Latin. dengan perjuangan rakyat Peru dan berujung pada karakterisasi global Amerika Latin. Ia kemudian memang dari Amerika Latin melalui konsep Sebagaimana dapat kita lihat di mengabdikan hidupnya untuk menge- kolonialitas kekuasaan (coloniality of sini, kreativitas teoretis Aníbal Qui- tahui mengapa proses-proses sosial power). jano dan posisinya dalam tradisi pe- dan politik yang membentuk masya- mikiran sosial otonom di kawasan ini 28 rakat kita berlangsung seperti yang Tetapi Quijano juga memberikan telah menjadikannya seorang tokoh sekarang terjadi, dan untuk menjajaki suatu sumbangan yang sangat acuan yang penting dalam sosiologi mekanisme ke arah transformasinya. bermakna pada masalah identitas Peru dan benua yang lebih luas. Amerika Latin: dari sumbangannya Aspek pertama dari sumbangan- pada proses cholificación di awal Seluruh korespondensi ditujukan kepada Nicolás nya bersifat epistemologi. Quijano tahun 1970-an di Peru, sampai Lynch memberikan suatu penjelasan “dari ke pemulihannya terhadap tulisan- Selatan” bagi proses-proses sosial di tulisan José Carlos Mariátegui— wilayahnya. Dalam melakukannya, ia pemikir besar Marxis kritis di Amerika menjauhkan diri dari dikotomi tradisi Latin tahun 1930-an—dan simpatinya modernitas yang berasal dari sosio- yang khusus bagi perjuangan logi fungsionalis dan memperjuang- masyarakat adat dan konsep buen kan heterogenitas historis-struktural vivir yang kini dikembangkan oleh sebagai narasi utama. Ia melihat berbagai gerakan etnik. adanya seperangkat bentuk-bentuk produksi yang hidup berdampingan Sumbangannya pada isu identitas dalam masyarakat-masyarakat Ame- didasarkan pada konsep ras. Dalam

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGENANG: ANÍBAL QUIJANO, 1928-2018 > Kebahagiaan Pejuang

oleh Raquel Sosa Elízaga, Universitas Nasional Otonom Meksiko, Meksiko

ahlawan dari seribu per- tempuran, Aníbal Quijano, tercengang ketika Universi- “Moto hidupnya adalah: Hidup tas Kosta Rika memberikan di dalamnya dan lawan Ppadanya gelar Doktor honoris causa. Ia ” bahkan lebih tercengang ketika hadirin di suatu auditorium yang penuh sesak berdiri untuk memberikannya penghor- Sejarah panjang perlawanannya me- untuk tidak lagi menjadi subjek keku- matan padanya. Ia secara hangat ber- maksanya, ketika ia kembali ke negara asaan yang ada, baik dalam maupun terima kasih kepada para pejabat dan asalnya Peru pada awal tahun 1990- luar negeri. Ini adalah panggilan untuk akademisi yang telah “mendekatkan an, untuk melepaskan kedudukannya beralih ke pengetahuan, sebagai alat diri mereka dengan hasil karyanya;” di Universitas San Marco setelah dik- dan senjata untuk mencari jalan ke dan menekankan rasa terima kasihnya tator Fujimori memerintahkan militer transformasi nyata demi kemanfaatan di kala ia menyampaikan pikirannya untuk mengambil alih kendali univer- rakyat di dunia yang telah dicemarkan, 29 bahwa pengakuan ini disebabkan oleh sitas. Maka ia sekali lagi mencari per- dirugikan, dieksklusi, dan diabaikan. suatu cara hidup “yang memberi mak- lindungan di Universitas Binghamton, na terhadap apa yang dituliskan dan dan juga di Paris, dan di tempat-tempat Seperti para pendahulunya Aimé dan dipikirkan seseorang.” Dengan ke- lain; dan baru pada awal dekade kedua Césaire, Frantz Fanon, dan khususnya rendahan hati dan kesederhanaan yang abad tersebut Universitas Ricardo Pal- José Carlos Mariátegui, Aníbal Quijano luar biasa ia menawarkan kepada pub- ma di Peru dengan murah hati mena- membawa makna historis yang asli lik apa yang dianggapnya sebagai moto warkan padanya tempat yang baginya pada hasil karyanya, berdasarkan pada hidupnya: “Hidup di dalamnya dan la- merupakan tahun-tahun terakhir per- semangat yang menunjukkan cara wan.” Dan ia menambahkan: “Tidak juangannya. Selama hidupnya ia tan- melalui mana dunia telah mengalami ada cara lain untuk hidup di suatu du- pa mengenal lelah mengorganisir dan transformasi sejak abad enam belas, nia yang mempersatukan kekuasaan, berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan di kala rasisme dan perbudakan eksploitasi, dan kekerasan.” yang bersifat akademik, politik, dan telah diubah menjadi kekuatan- pendidikan, dan secara terus menerus kekuatan ekonomi yang menggerakkan Saya bertemu Aníbal Quijano bertahun- menjangkau rakyat; selalu formatif dan pengembangan kapitalisme. tahun yang lalu, jauh lebih lama daripada selalu memperlihatkan solidaritas yang Pemahaman dan penolakan atas siklus yang dapat saya ingat, di negara saya tinggi. Ia menulis bab-bab yang brilian penindasan dan alienasi yang tidak ketika ia tiba sebagai orang yang dengan berkolaborasi dengan banyak berhenti sampai saat ini, menjadi tema diasingkan pada pertengahan tahun intelektual dan akademisi yang berpar- yang terus-menerus dalam hidupnya. 1970-an. Pemikiran anti-imperialis dan tisipasi dengannya dalam Forum Sosial Mengasingkan diri dari tren dan perjuangannya; keyakinannya terkait Dunia, termasuk Immanuel Wallerstein perayaan-perayaan, tanpa merasa pedih dengan kebutuhan untuk melandaskan and Pablo González Casanova, para sa- oleh periode isolasi atau ketidakjelasan, pengetahuan sosial pada tuntutan dan habat karibnya. penderitaan pribadi atau persekusi perjuangan rakyat Amerika, Asia, dan politik, itulah cara kegembiraan seorang Afrika; empatinya dengan perjuangan Visinya tentang kolonialitas kekua- pejuang. Ia adalah seseorang yang perempuan, kaum muda, masyarakat saan (coloniality of power), yang telah bahagia karena ia mengetahui bahwa adat, imigran, orang-orang yang memperoleh pengakuan di seluruh ia memperjuangkan suatu tujuan tergusur, dan pengungsi di seluruh garis lintang di planet ini, berakar dari yang lebih besar daripada dirinya. Dan dunia, kesemuanya mengarahkan suatu perjuangan yang bersifat poli- ia menikmati kehidupan, keindahan, dirinya untuk menempuh perjalanan tis maupun akademis. Kenyataannya, keluarganya dan teman-temanya, yang tak terhitung jumlahnya dan saya berpendapat bahwa ini merupa- dengan seluruh kekuatan sejauh menjadi dikenal dan diterima di kan suatu panggilan moral dan bahkan umurnya memungkinkannya. Mari kita berbagai tempat yang jarang dikunjungi sebuah tuntutan untuk meningkatkan rayakan keteladanannya yang luar biasa, para akademisi. pandangan dan harga diri seseorang, tekadnya, dan integritasnya!

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGHADAPI KEMISKINAN

> Ciri-ciri kunci kemiskinan Pasca-Apartheid

oleh Joshua Budlender, Universitas Massachusetts Amherst, AS

Frederik Willem De Klerk dan Nelson Mandela di Forum Ekonomi Dunia di Davos pada tahun 1992. Hak Cipta: World Economic Forum.

30

udah jamak diterima sebagai kebenaran bahwa Agak berkurangnya angka kemiskinan untuk sebagian besar meskipun mayoritas kaum kulit hitam Afrika Selatan terkait dengan masifnya ekspansi "hibah sosial" dari pemerin- telah mencapai kemerdekaan politik dengan bera- tahan pasca-apartheid - berupa transfer bantuan tunai bulan- khirnya apartheid pada tahun 1994, kemerdekaan an tanpa syarat yang menargetkan beberapa kategori kaum ekonomiS substantif tetap belum terwujud. Namun ungkapan miskin. Bagi 40% rumah tangga termiskin di Afrika Selatan, yang diulang-ulang ini dinyatakan dalam paparan yang sangat kontribusi hibah sosial pemerintah saat ini umumnya lebih dari umum, atau dalam konteks studi yang sangat khusus terkait setengah dari total pendapatan rumah tangga mereka. fenomena yang sangat khas. Di sini saya mencoba memapar- kan bukti dalam cakupan yang lebih luas, untuk menunjukkan Peningkatan utama lain terkait kondisi material di era apa saja yang telah berubah dan apa yang tidak berubah ter- pasca-apartheid berkaitan dengan dengan beberapa aspek kait dengan pertanyaan tentang luasnya kemiskinan material deprivasi material di luar pendapatan. Beberapa program di Afrika Selatan. publik yang besar telah secara dramatis meningkatkan akses pada pasokan saluran air, listrik dan pendidikan, sedangkan > Tingkat kemiskinan di era pasca-apartheid angka malnutrisi dan angka kematian telah menurun secara Afrika Selatan mencolok. Peningkatan-peningkatan di bidang ini mereflek- sikan pembiaran dan deprivasi yang sangat luar biasa di era Poin pertama dan paling mendasar yang harus disam- apartheid, tetapi telah terjadinya kemajuan substantif tidak paikan adalah bahwa proporsi dari populasi di Afrika Selatan bisa dipungkiri, terutama di daerah pedesaan. yang secara khusus dikategorikan sebagai “miskin pendapat- an” nyaris tidak berubah di era pasca-apartheid. Angka-angka Meskipun telah terjadi perbaikan-perbaikan material yang muncul ditentukan oleh garis kemiskinan yang dipakai, ini, kemiskinan akut tetap meluas di daerah pedalaman, namun umumnya antara 50% dan 65% populasi dikatego- khususnya di tempat yang dulu dikenal sebagai homelands rikan “miskin,” sehingga berdasarkan angka-angka agregat [kawasan hunian mandiri di luar kota khusus bagi warga kulit ini, hanya terjadi peningkatan beberapa persen saja sejak ta- hitam] di era apartheid. Ketika indikator deprivasi dipakai hun 1994. Tingkat kemiskinan ini secara tajam masih terba- untuk memetakan kemiskinan di Afrika Selatan, daerah gi berdasarkan ras sesuai dengan klasifikasi sensus, dengan dengan deprivasi tertinggi sering kali secara sempurna cocok komposisi 73% kaum kulit hitam Afrika, 48% ras campuran dengan batas-batas bekas homelands, yang menunjukkan (Coloureds), 12% India/Asia, dan 2% kaum kulit putih masuk suatu jejak warisan selama lebih dari dua dekade lalu di bawah garis kemiskinan masa kini. >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGHADAPI KEMISKINAN semenjak daerah-daerah tersebut secara resmi dimasukkan dasar di Afrika Selatan sedang berada dalam keadaan krisis kembali ke dalam pangkuan Afrika Selatan. yang tidak teratasi, di mana, contohnya, 8 dari 10 orang sis- wa kelas 4 tidak mampu memahami makna apa yang dibaca- Namun kemiskinan tentu bukan hanya masalah perdesaan. nya. Namun, pendidikan tak sepenuhnya mampu menjelas- Rumah tangga yang berada di area informal di daerah urban kan keseluruhan cerita. juga punya sedikit peluang lebih baik untuk keluar dari kemis- kinan jika dibandingkan dengan rumah tangga sejenis di pe- Salah satu persoalan yang harus dipahami adalah minim- desaan, namun berhadapan dengan halangan struktural. Pe- nya kebutuhan tenaga kerja sektor swasta. Dengan berakhir- rencanaan di era apartheid telah memaksa kaum pekerja kulit nya apartheid, dan runtuhnya kontrol arus masuk warga (in- hitam untuk pindah ke daerah pinggiran kota yang jauh, jauh flux) di akhir tahun 1980-an dan awal 1990-an, persediaan dari tempat bekerja dan fasilitas-fasilitas yang berkembang de- pekerja meningkat secara dramatis, karena para warga kulit ngan baik di jantung kota. Di era pasca-apartheid, pola ini se- hitam Afrika Selatan yang ruang geraknya semula terbatas makin mengakar lewat perlindungan terhadap hak kepemilikan pada homelands kini dapat mencari penghidupan yang le- pribadi dan kebijakan pemerintah, yang mengakibatkan pem- bih baik di kota-kota. Permintaan terhadap pekerja dalam bangunan rumah bersubsidi di lahan murah di daerah ping- periode ini tidak dapat mengikuti pertumbuhan persediaaan giran. Diperuncing oleh kurangnya layanan sistem transportasi pekerja, sehingga menyebabkan kesenjangan pengangguran publik, para pekerja Afrika Selatan harus menempuh waktu struktural yang terus berlangsung hingga hari ini. Meskipun perjalanan yang panjang dan harus membayar ongkos komuter para pelaku bisnis sering mengeluh bahwa peraturan yang su- yang mahal; ini mengakibatkan sampai 40% dari gaji mereka lit menyebabkan penerimaan tenaga kerja menjadi berisiko, dihabiskan untuk “pajak transportasi.” Yang utama, “kota-kota data administrasi menunjukkan bahwa sektor swasta Afrika apartheid” nampaknya juga cenderung untuk membuat peng- Selatan ditandai oleh tingginya angka pekerja yang berhen- huni kawasan pinggiran mengalami kesulitan mendapatkan ti bekerja. Pada saat yang sama, minimnya permintaan pe- pekerjaan. kerja juga terkait dengan rendahnya investasi tetap di sektor swasta. Praktik-praktik pada akhir apartheid berupa ekspansi > Pekerjaan terlalu sedikit dan gaji terlalu bisnis dengan cara akuisisi daripada investasi produktif te- rendah lah digantikan dengan model corporate unbundling [situasi di mana perusahaan mempertahankan bisnis utamanya, tetapi Secara umum, tidak berfungsinya pasar tenaga kerja ada- menjual aset, alur produksi, divisi, dan bagian di bawahnya], lah persoalan yang mengganjal di jantung kemiskinan pasca- shareholder payouts [pembayaran pemegang saham oleh -apartheid. Pengangguran jelas menarik perhatian media dan perusahaan], dan berpindahnya modal ke luar negeri, teta- pembuat kebijakan, hal mana lazim mengingat tingginya ang- pi ketiadaan ketertarikan pada investasi domestik produktif ka penggangguran. Berdasarkan definisi global yang“sempit” tetap sama. 31 terkait pengangguran, angka pengangguran berkisar antara 25% dan 30%. Sedangkan berdasarkan definisi “luas”—yang > Kerawanan dan dinamika kemiskinan lebih masuk akal untuk konteks Afrika Selatan—angka peng- angguran berkisar 40%. Sejak tahun 1994 Afrika Selatan telah mengikuti tren global berupa alih daya (outsourcing) dan “labour broking” [praktik Angka pengangguran massal dalam skala ini jelas tidak pengerahan tenaga kerja alih daya lepas melalui perantara] bisa dianggap remeh. Hal ini, sayangnya, sering mengalihkan yang menyebabkan meningkatnya angka bentuk-bentuk kerja perhatian orang dari sangat rendahnya gaji pekerja di Afrika yang rawan (precarious). Analisa dinamika kemiskinan di Afri- Selatan. Dari sekian rumah tangga di Afrika Selatan yang me- ka Selatan menunjukkan bahwa 40% dari rumah tangga yang miliki seorang pencari nafkah, setengah di antaranya berada tidak miskin bersifat “rentan”—mereka berhadapan dengan di bawah garis kemiskinan berdasarkan angka kalkulasi garis risiko serius untuk jatuh miskin di masa depan—sedangkan kemiskinan terbaru di Afrika Selatan (88% dari rumah tang- 80% dari rumah tangga miskin diklasfikasikan sebagai “mis- ga yang tidak memiliki pencari nafkah juga berada di bawah kin kronis” karena tidak adanya prospek bagi mereka untuk garis kemiskinan yang sama). Sementara gaji telah semakin keluar dari kemiskinan. meningkat di puncak distribusi, sejak tahun 1994 angka me- dian gaji jumlahnya tetap stagnan dalam arti yang sebenar- Ungkapan yang menyatakan bahwa kemerdekaan ekono- nya. Bukti-bukti etnografi semakin menunjukkan bahwa para mi substantif tetap belum terwujud di Afrika Selatan menja- pekerja Afrika Selatan sering kali berhenti bekerja karena di hal yang biasa karena memang sangat berasalan; realitas gaji mereka masih terlalu rendah jika dibandingkan dengan membuktikan hal tersebut. Namun suatu poin yang perlu kombinasi antara ongkos materi dan psikologis (seperti ong- mendapatkan perhatian lebih besar di Afrika Selatan adalah kos transportasi dan pengalaman menerima perlakuan tidak sejauh mana penanganan hal ini membutuhkan restrukturisa- hormat) yang terkait dengan pekerjaan mereka, meskipun itu si fundamental terhadap ekonomi apartheid yang masih ada berarti mereka kemudian menjadi pengangguran. bersama kita. Tidak diragukan lagi bahwa ekspansi lanjutan pemberian hibah sosial dan layanan dasar akan merupakan Apa penyebab tingginya angka pengangguran dan gaji yang tindakan yang progresif. Namun, pasar tenaga kerja Afrika rendah? Suatu penjelasan favorit yang muncul adalah jelek- Selatanlah yang merupakan jantung disfungsi ekonomi, dan nya kualitas pendidikan. Berdasarkan teori ini, Afrika Selatan ruang inilah yang perlu menjadi sasaran intervensi jika keter- sedang mengalami “ketidaksesuaian ketrampilan” (skill mis- gantungan pada jalur apartheid ingin diputus. match), di mana para pemberi kerja semakin membutuhkan pekerja berketrampilan tinggi tetapi sistem pendidikan dasar Seluruh korespondensi ditujukan kepada Joshua Budlender terlalu disfungsional untuk dapat menghasilkan pekerja yang dibutuhkan. Tentu benar bahwa meskipun angka penerimaan sekolah meningkat secara dramatis, tetapi sistem pendidikan

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGHADAPI KEMISKINAN > Kesejahteraan Pasca-Bailout: Wajah Baru Kemiskinan di Yunani

oleh Vassilis Arapoglou, Universitas Crete, Yunani

32

Kemiskinan terlukis pada dinding rumah-rumah yang ditinggalkan, sementara bagi banyak orang tidur di jalan menjadi realitas sehari- hari. Sumber: Vassilis Arapoglou.

fetelah delapan tahun menjalani diterapkannya al, yang berkembang dengan beragam kecepatan di banyak penghematan (austerity) yang sangat ketat, negara secara global, dan diadopsi oleh Komisi Eropa untuk Pemerintah Yunani telah mengantisipasi era menyempurnakan deregulasi pasar tenaga kerja dan untuk pasca-bailout [bailout: upaya penyelamatan mengurangi hak-hak sosial. Agenda pascakesejahteraan Slembaga keuangan yang bangkrut] dan mempromosikan mencakup penataan ulang hubungan-hubungan lokal negara, “Strategi Pertumbuhan Masa Depan” (Growth Strategy for the pasar, dan masyarakat sipil dalam bingkai program-program Future), sebuah rencana yang telah dinegosiasikan dengan jaringan pengaman sosial dan inklusi sosial. Desentralisasi Eurogroup [kelompok menteri keuangan negara anggota tanggung jawab kebijakan sosial menghasilkan suatu arena Uni Eropa yang menggunakan mata uang Euro], Komisi politik untuk persaingan strategi. Di satu sisi, suatu strategi Eropa, dan IMF terkait upaya untuk memperketat bentuk neoliberal bertujuan untuk mentrasformasikan lembaga-lem- pengawasan fiskal menyusul keluarnya Yunani dari program- baga dan relawan lokal dan klien mereka menjadi investor program dukungan finansial. Rencana ini menggarisbawahi modal manusia (human capital) dan para konsumen layanan kendali Yunani terhadap proses reformasi dan upaya untuk sosial. Di sisi lain, strategi progresif bertujuan untuk mela- memprioritaskan “pertumbuhan yang adil dan inklusif.” wan proyek dari atas yang menempatkan kesejahteraan dan masyarakat sipil dalam aturan-aturan pasar. Koalisi-koali- Catatan singkat ini mengulas klaim-klaim rencana ini me- si advokasi bertujuan mengintegrasikan pengetahuan dan ngenai suksesnya kebijakan tersebut dengan menempat- klaim-klaim insiatif akar rumput, yang memungkinkan mereka kannya dalam suatu kerangka ruang-waktu yang lebih luas mengakses aset-aset lokal dan pembiayaan untuk mengem- dan dengan mengkontraskannya dengan temuan-temuan bangkan aktivitas mereka dalam bidang-bidang baru seperti penelitian terbaru saya tentang kemiskinan di kota-kota di kesehatan dan layanan sosial, perumahan, dan ekonomi digi- Yunani. Percakapakan tentang “pasca-bailout” bisa dianggap tal, dan ekologi urban. sebagai suatu upaya pembeda menuju “pascakesejahteraan” (post-welfare), sebuah strategi desentralisasi dukungan sosi- Dua persetujuan bailout pertama di Yunani merupakan sua- >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGHADAPI KEMISKINAN tu upaya yang disengaja untuk memperkecil nilai tenaga kerja dan praktek-praktek lama dalam penanggulangan kemiskin- dan aset-aset para pekerja. Penurunan kondisi hidup secara an. Iklim harapan telah menyebar ke upaya-upaya yang sedi- drastis mulai tahun 2010 telah dihentikan selama dua tahun kit-banyak terorganisasi untuk memenuhi kebutuhan mereka terakhir ini, tetapi situasi ini tidak bisa diperbaiki secara me- yang membutuhkan tetapi tidak masuk dalam kategori admi- nyeluruh karena terkait cara kapitalisme Eropa kini diorgani- nistratif yang ada. Dukungan informal telah menjadi perisai sir. Angka kemiskinan di tahun 2016, ketika dikalkulasikan terhadap semakin dalamnya proses peminggiran, dan inisia- dengan standar kemiskinan tahun 2008, mendekati angka tif-inisiatif solidaritas lokal telah menyambut kedatanga para 50%. Ini sesungguhnya berarti bahwa setengah dari popu- pengungsi di kota-kota Yunani, berlawanan dengan kebijakan lasi Yunani hidup dalam kemiskinan jika kita menggunakan Eropa yang mendua terkait kebijakan imigrasi. standar hidup Yunani tahun 2008. Bahkan, jika kita tetap menggunakan standar penghasilan saat ini, hampir setengah Namun “spontanitas” dan “kemauan baik” tidak cukup dari populasi yang berusia kurang dari 25 tahun itu miskin, dalam melakukan perubahan, khususnya ketika insiatif akar sangat merana (severely deprived), atau pengangguran. Kerja rumput dihadapkan dengan kecurigaan Uni Eropa atau ha- paruh waktu untuk anak muda juga meluap: satu dari empat rus beroperasi dalam lingkungan yang sangat birokratis. Ber- pekerja berusia di bawah 25 tahun bekerja paruh waktu, dan tentangan dengan pandangan umum yang luas, perlu wak- satu dari lima tergolong pekerja miskin. Yunani telah keluar tu bertahun-tahun untuk mengumpulkan pengetahuan di dari program perjanjian bailout yang menghasilkan pening- daerah-daerah yang menurut sejarahnya sejak dulu aktif, di katan kesenjangan dan setengah dari populasi muda mereka mana sektor relawan, asosiasi profesional, penghuni liar, in- berada dalam kondisi miskin dan kondisi hidup yang rawan siatif akar rumput bergerak bersama, dan di mana akses ke (precarious). Kemiskinan yang baru ini telah berdampak pada jaringan advokasi internasional atau gerakan telah didirikan. generasi yang lebih muda, imigran, dan para penduduk kota. Namun sebagian besar dari kapasitas ini belum terlalu dija- jaki. Mental otoriter dan clientelist [jual-beli dukungan politik] Temuan dari riset terbaru (seperti ditunjukkan dalam masih hidup di kalangan partai-partai yang berkuasa, karena buku Contested Landscapes of Poverty and Homelesness mereka menggunakan organisasi-organisasi kolektif sebagai in Southern Europe: Reflections from Athens yang saya perpanjangan tangan negara, merendahkan keahlian sosial tulis bersama Kostas Gounis) menggambarkan bagaimana (social expertise), dan membungkam suara-suara mereka berbagai langkah-langkah darurat telah mendominasi yang berbeda pendapat. kebijakan-kebijakan antikemiskinan di tingkat lokal. Upaya pengenalan skema “social solidarity income” [penghasilan “Strategi untuk pertumbuhan yang adil dan inklusif” mungkin minimum bagi rumah tangga sangat miskin] mendapatkan dapat dilihat sebagai sebuah upaya Yunani untuk memperbaiki posisi utama dalam penurunan pelayanan sosial, tetapi fragmentasi kebijakan dan untuk mencapai suatu kompromi 33 dukungan pendapatan ini tidak memadai dan terkait dengan dengan institusi-institusi Eropa tentang masa depan era berbagai persyaratan ketat bagi para workfarist [penganggur pascakesejahteraan. Organisasi-organisasi masyarakat sipil yang dipekerjakan sebagai ganti bantuan sosial]. Berhadapan telah mengkritik perumusan rencana tersebut dan negosiasi dengan terkurasnya sumber daya, badan-badan lokal dan dengan Komisi karena ketiadaan transparansi. Rencana para pelaku masyarakat sipil dipaksa untuk mendisain ulang tersebut tidak menetapkan sasaran yang kongkret mengenai program inklusi sosial untuk menarik dana swasta. Perlu pengurangan kemiskinan dan memuji pentingnya dukungan ditekankan bahwa program-program bailout tak hanya telah terarah (targeted assistance), tanpa melakukan penilaian menghancurkan bentuk-bentuk dukungan yang sudah rapuh terhadap dampak sosial dari dukungan yang sekarang dan tak memadai, tetapi juga telah membentuk suatu jalur bertingkat rendah. Hal serupa juga terjadi pada upaya prioritas khas menuju privatisasi layanan publik dan dukungan bagi untuk “integrasi ekonomi dan sosial untuk pemuda” dan untuk sumbangan amal. “ekonomi berorientasi sosial” yang tidak didukung dengan ukuran-ukuran kongkret. Hal yang mengejutkan adalah bahwa Hal yang paling mengecewakan adalah temuan bahwa isu tentang integrasi pengungsi dan kaum migran amat jarang sering dibuat suatu penggolongan semu antara “orang mis- disebut. Rencana tersebut mengidentifikasi bidang-bidang kin baru,” dengan siapa warga kelas menengah biasa dapat utama yang dinegosiasikan dengan Komisi, utamanya terkait mengidentifikasikan diri mereka (sebab orang-orang tersebut bagaimana memulihkan perundingan kolektif dan upah mewakili mereka yang bernasib sama dalam hal berisiko jatuh minimum, yang menjadi perhatian para aktivis buruh. Namun miskin), dan para kaum terpinggirkan lainnya—para pecan- akan sangat sulit untuk membalikkan perundang-undangan du obat-obatan, orang dengan gangguan kesehatan mental, antiperburuhan, dan pajak bagi yang berpendapatan rendah migran ilegal, dan orang yang sedang berpindah (people on dan kaum muda yang berwirausaha, dan untuk menunda the move). Dalam hal ini ketidakampuan kebijakan lokal un- pemotongan pensiun, yang sudah disepakati dengan tuk menanggapi, bukan hanya berarti kegagalan untuk me- para pemberi pinjaman. Mengingat kondisi-kondisi yang nanggapi kemiskinan material, tetapi juga sebuah ukuran sedemikian tidak menguntungkan seperti ini, perjuangan mengenai penggolongan simbolik di antara para kaum miskin lokal untuk pemberdayaan politik dan ekonomi masyarakat sebagai suatu cara untuk menghindari rasa bersalah dan rasa sipil merupakan satu-satunya dasar untuk optimisme. takut. Seluruh korespondensi ditujukan kepada Vassilis Arapoglou Bertentangan dengan itu, pluralisme dalam masyarakat sipil telah membuat orang mampu mempertanyakan logika pasar

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGHADAPI KEMISKINAN

> Mengapa Ada Lebih Banyak Perempuan Miskin di Amerika Latin?

oleh Juliana Martínez Franzoni, Universitas Kosta Rika, dan anggota Komite Penelitian Kemiskinan, Kesejahteraan Sosial dan Kebijakan Sosial ISA (RC19)

alaupun terjadi pertumbuhan ekonomi, Belanja sosial menjadi proporsi besar dari total belanja publik, kompetisi elektoral dan kebangkitan peme- meningkat dari 49% di tahun 2000 menjadi 58% di tahun rintahan kiri, angka kemiskinan perempu- 2014. Dalam ukuran per kapita, jumlahnya meningkat dari an di Amerika Latin meningkat dari 114 ke 687 USD di tahun 2000 menjadi 1619 USD di tahun 2014 127W di antara 100 laki-laki (Gambar 1). Apa yang salah pada sebagaimana dilaporkan oleh Komisi Ekonomi untuk Amerika jutaan perempuan di seluruh wilayah ini? Latin dan Karibia (Economic Commission for Latin America and the Carribean, ECLAC). Meskipun besarnya kenaikan di Gambar 1. Angka kemiskinan laki-laki dibandingkan dengan perempuan, usia 20-39 tahun antara negara-negara bervariasi, trend ini muncul di seluruh wilayah dan bisa dilihat baik dalam program baru maupun program yang direformasi.

Sebagian besar pengeluaran sosial mengutamakan pening- katan akses perempuan terhadap sumber daya pemerintah melalui transfer dana dan layanan. Sebagian besar interven- si pemerintah di seluruh Amerika Latin membidik para ibu dan perempuan. Perkembangan kebijakan telah meningkat- 34 kan proporsi perempuan yang memiliki penghasilan sendiri melalui program Transfer Tunai Bersyarat (Conditional Cash Transfers, CCT) dan memperluas jangkauan pensiun. Inter- vensi-intervensi ini meningkatkan akses perempuan terhadap jaminan hari tua atas nama mereka sendiri, dibandingkan Sumber: Elaborasi sendiri berdasar data ECLAC, CEPALSTAT, 2018. dengan jaminan yang diperoleh sebagai anggota keluarga su- ami (dependent). Di samping itu, lama dan jangkauan cuti hamil dan melahirkan meningkat dan lambat laun mengawali > Konteks suatu reorganisasi perawatan di luar keluarga dan pekerjaan keibuan perempuan yang tak berbayar. Dengan keterlibatan Amerika Latin sedang bangkit dari suatu ”left turn” (tikungan yang lebih besar di pasar tenaga kerja, kehidupan perempuan ke kiri) atau “Pink Tide” (Gelombang Pasang Merah Muda) ditransformasikan. yang dimulai pada tahun 1998 dan berlangsung hingga per- tengahan 2010-an. Kompetisi elektoral membawa pengaruh > Pasar tenaga kerja dan inkorporasi negara lebih luas terhadap platform progresif dan menggarisbawahi (state incorporation) tuntutan bagi kebijakan tenaga kerja dan sosial yang progre- sif. Sepanjang tahun 2000-an, agregat partisipasi tenaga kerja perempuan melambat karena tingginya jumlah perempuan Pergeseran ke kiri merupakan capaian politik dari keke- dengan pendidikan tinggi (tertiary education): perempuan cewaan warga negara terhadap janji-janji yang tidak ditepati berpendidikan tinggi berusia 24 sampai 59 tahun mengalami dari pemerintahan konservatif sebelumnya. Kekecewaan ini partisipasi tenaga kerja sebesar hampir 90%. Peningkatan bertepatan dengan suatu ledakan ekonomi. Meskipun bera- partisipasi angkatan kerja perempuan menuntut pengga- gam, partai-partai sayap kiri dan para pemimpin mereka terus bungan perempuan yang berpendidikan lebih rendah. Namun menyuarakan tuntutan terhadap perubahan, terutama terkait para perempuan-perempuan dari kalangan ini menghadapi kondisi hidup. Di tahun 2000, luaran sosial dan kebijakan hambatan struktural ketika masuk dalam pasar kerja. Seca- publik mengalami kemajuan di seluruh wilayah. ra umum, pola perubahan secara menyeluruh tidak berlaku untuk seluruh perempuan, tetapi kesenjangan pendapatan di > Tindakan negara antara kaum perempuan juga menjadi tersegmentasi.

Kebijakan ekonomi yang diimplementasikan selama Pink Dengan alasan-alasan yang berbeda, meleburnya perem- Tide memerlukan reformasi kebijakan pasar tenaga kerja yang puan dalam pasar tenaga kerja mencapai suatu titik stagnan menaikkan upah minimum riil dan meningkatkan formalisasi. baik di kalangan perempuan dengan pendapatan rendah ma-

>>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGHADAPI KEMISKINAN upun pendapatan tinggi pada awal tahun 2000-an. Di kalang- kan bahwa setidaknya 60% kebutuhan konsumsi anak-anak an mereka yang paling mengalami stagnasi, angka partisipasi dan pemuda Amerika Latin berasal dari transfer pribadi. Pe- mencapai puncaknya disebabkan oleh adanya pembagian meliharaan ekonomi dan perawatan anak-anak terhubung kerja berdasarkan jenis kelamin, tingkat kesuburan reproduk- dengan kehidupan para ibu mereka, yang biasanya menjadi si yang lebih dini dan lebih tinggi, serta sumber daya terbatas wali anak-anak mereka. Perempuan memberi makan, meng- untuk bisa membeli jasa layanan di pasar swasta. Pembagian asuh, membawa anak-anak mereka untuk cek kesehatan, kerja berdasarkan jenis kelamin yang tidak berubah berarti serta melakukan sederet tugas-tugas lain yang terkait dengan bahwa para perempuan berpendidikan tinggi telah mencapai pengasuhan anak. Pemenuhan kebutuhan, nilai, dan kon- angka partisipasi tenaga kerja yang sama dengan laki-laki, sumsi yang tidak terlihat ini berlangsung di dalam keluarga dengan cara merendahkan dan menunda kesuburan dan dan diatasi oleh perempuan yang melakukan perawatan dan membeli jasa layanan dari pasar swasta. pekerjaan domestik tanpa dibayar. Survei-survei regional me- ngenai penggunaan waktu melaporkan hal ini, terlepas dari > Pengaturan keluarga yang berubah pendapatan, umur, dan pengaturan keluarga.

Keluarga Amerika Latin juga mengalami transformasi men- Perempuan mengalami perubahan dalam partisipasi pasar dalam seiring dengan revolusi demografis yang kedua. Relasi tenaga kerja, namun laki-laki hanya mengalami sedikit per- perkawinan yang bervariasi berarti opsi lebih luas untuk ma- ubahan dalam partisipasi domestik. Perempuan tetap mela- suk ke dalam dan keluar dari keluarga serta distribusi hak dan kukan pekerjaan perawatan dan pekerjaan domestik tanpa kewajiban yang lebih baik. Meskipun jumlah keluarga lebih dibayar dua atau tiga kali lebih besar daripada laki-laki. Lagi sedikit, ini pun tidak stabil dan rentan terhadap keretakan. pula, di kala keluarga retak, lebih sedikit anak-anak yang ting- gal bersama ayahnya. Pembagian kerja domestik yang terjadi Di seluruh wilayah, keluarga inti tergerus karena pengaturan terus menerus dan timpang seperti itu memiliki konsekuensi keluarga menurun dan keluarga tunggal, kohabitasi, pasang- negatif pada akses perempuan terhadap sumber daya. Be- an pernikahan sejenis, dan bentuk keluarga lain meningkat. ban domestik membatasi partisipasi perempuan dalam pa- Meningkatnya angka perceraian adalah salah satu indikasi sar tenaga kerja (misalnya jam kerja berbayar) dan melesta- dari transformasi ini. Gambar 2 menunjukkan menurunnya rikan segregasi pekerjaan demi mengakomodasi kebutuhan proporsi orang tua ganda dengan laki-laki sebagai kepala keluarga. Perbedaan pendapatan membatasi kemampuan keluarga disandingkan dengan peningkatan proporsi keluar- perempuan untuk mengubah sebagian pekerjaan tak berba- ga dengan kepala keluarga perempuan. Unit keluarga pada yar menjadi pekerjaan berbayar perempuan yang dikerjakan dasarnya dapat kooperatif ataupun terlibat konflik. Transfor- di rumah—suatu ciri inti dari rezim perawatan Amerika Latin masi keluarga yang sedang berjalan memberi tantangan bagi yang timpang. aspek kooperatif dari keluarga yang terdiri dari orang-orang 35 dewasa yang merawat dan melindungi satu sama lain dan ke- > Implikasi turunan mereka dari risiko sosial, terutama konflik lama dan konflik baru. Salah satu konsekuensi transformasi ini adalah Pengaturan keluarga yang berubah, lebih banyak ayah yang meningkatnya jumlah anak yang tidak lagi tinggal satu atap lepas tangan untuk hal-hal di luar relasi perkawinan, dan dengan ayah mereka. minimnya keterlibatan langsung negara dalam kesejahtera- an materiil anak, secara bersama-sama menciptakan suatu Gambar 2. Amerika Latin: Evolusi rumah tangga yang dikepalai kebutuhan untuk perubahan adaptif pada hukum dan kebi- laki-laki dan perempuan, 1997-2014 jakan negara. Negara-negara menghadapi tantangan dalam mengembangkan kebijakan-kebijakan yang mampu meres- pon kebutuhan keluarga bercerai yang jumlahnya meningkat, rumah tangga dengan orang tua tunggal (sebagian besar ibu), keluarga dengan pencari nafkah ganda, mitra sejenis, dan lebih banyak anak dan perempuan yang rentan terhadap kemiskinan. Di samping itu, pengakuan hukum dan hak-hak yang setara bagi pengaturan keluarga yang sangat beragam ini membutuhkan intervensi negara yang mampu menegak- kan kerjasama antar berbagai bentuk pengaturan keluarga dan intervensi negara yang melebihi transfer tunai untuk me- dikepalai laki-laki dikepalai perempuan nanggulangi kemiskinan. Kesemua ini merupakan suatu tan- tangan baru bagi semua aktor politik, termasuk partai-partai Sumber: Berdasarkan data ECLAC. sayap kiri.

Transformasi keluarga membawa implikasi signifikan bagi semua pihak yang terlibat. Data catatan nasional menunjuk- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Juliana Martínez Franzoni

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGHADAPI KEMISKINAN > “Ekonomi Belas Kasih” Dalam Bayang-Bayang Negara Kesejahteraan

oleh Fabian Kessl, Universitas Duisburg-Essen, Jerman

ada bulan Desember 2017 dewan direktur bank pangan lokal (Tafel) di Essen (Jerman) memutuskan untuk membatasi akses bagi para pengguna berlatarbelakang migran. PMerujuk pada dugaan perbuatan buruk seorang pemu- da migran, bank pangan tersebut mencabut akses bagi 36 warga yang tidak punya paspor Jerman. Keputusan untuk membatasi akses ke bank pangan atas dasar garis etnis tersebut telah ramai dibicarakan secara internasional dan dikritik secara keras karena rasisme yang terkandung di dalamnya. Kasus Essen tersebut menunjuk pada satu per- ubahan dalam persoalan sosial. Bukannya memperhati- kan kesenjangan dan hubungan antara “atas dan bawah” di kota seperti Essen, yang sangat terpecah antara yang kaya dan yang miskin, suatu pembedaan baru malah di- perkenalkan, yaitu antara “orang dalam dan orang luar.” Perbandingan yang dibuat sekarang adalah antara “pen- siunan Jerman yang membutuhkan dan rentan” dengan Di Jerman saja, jutaan orang merupakan pengguna dapur sup, “laki-laki muda bukan Jerman yang asertif.” Bahkan dalam toko pakaian sumbangan, tempat pembagian makanan, dan bank konteks suatu masyarakat demokratis, perubahan seperti makanan lainnya. itu perlu dibicarakan secara publik dan ilmiah. Yang tetap Creative Commons. dianggap lumrah dalam agenda baru ini, justru, kebera- daan bank-bank pangan lokal di kota-kota besar Eropa. Hebatnya, debat ini hanya sebentar saja menyentuh per- soalan mengapa di abad ke-21 ini orang masih menggu- nakan bank pangan di suatu negara seperti Jerman—atau di negara-negara Eropa lain dan di negara-negara Amerika Utara—setiap hari.

Di Jerman, angka resmi mengenai bantuan pangan hanya ada berdasarkan data yang disediakan oleh asosiasi-asosiasi nasional seperti Asosiasi Bank Pangan Jerman (Tafel Deutschland e.V.). Asosiasi ini melaporkan bahwa ada 934 bank pangan lokal pada tahun 2016, dengan hanya menghitung anggota asosiasi. Bila kita memasukkan organisasi-organisasi lain yang bertugas membagikan bahan pokok kepada “yang membutuhkan,” >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGHADAPI KEMISKINAN kita akan menjumpai sistem tanggap kemiskinan yang jauh memberi manfaat ekonomi bagi mereka yang menyum- lebih luas di seluruh Eropa—bahkan di luarnya. Di Jerman bangkan barang-barang primer tersebut karena mereka saja, jutaan orang tercatat sebagai penerima bantuan menerima keuntungan yang sebanding dengan sumbang- dari dapur umum, toko baju bekas, pusat pembagian an yang mereka berikan. Penyumbang makanan murah makanan, dan bank-bank pangan yang lain. Riset kami masih bisa mengambil untung dari barang-barang yang sendiri menunjukkan bahwa ada sekitar 5.000-6.000 mereka sumbangkan karena (a) bisa mengurangi ongkos organisasi di hanya lima dari 16 Bundesländer (negara pembuangan dan mungkin juga pajak; dan (b) perusahaan bagian Jerman). Sebuah sistem baru untuk mengatasi yang menjadi penyumbang atau sponsor resmi bisa me- kemiskinan telah berdiri sejak 1980an (atau lebih awal moles citra publiknya sebagai perusahaan yang melaksa- seperti di AS). Sistem itu bisa disebut sebagai suatu nakan tanggung jawab sosial perusahaan (CSR). “ekonomi belas kasih yang baru” (new charity economy). Karena itu “ekonomi belas kasih baru” ini menggambarkan Istilah “ekonomi belas kasih” menggambarkan suatu sis- kehadiran negara kesejahteraan bayangan yang masif tem distribusi di mana bahan kebutuhan pokok dibagikan dan makin besar. Berbeda dari anggapan orang, bank secara gratis atau dijual murah kepada “orang miskin” pangan, dapur umum, toko pakaian bekas bersumber atau “orang yang membutuhkan” melalui para relawan amal dan sejenisnya bukanlah satu-satunya inisiatif atau tenaga yang dibayar murah. Sistem ini mengandal- berbasis sukarela dalam masyarakat sipil. Riset kami kan persediaan bahan konsumsi sehari-hari yang berasal memperlihatkan bahwa di Jerman 90% dari organisasi- dari satu dari tiga sumber ini: kelebihan produksi industri; organisasi yang masuk dalam “ekonomi belas kasih barang yang tidak bisa dijual lagi karena alasan ketentuan baru” menyediakan bantuan materi dan berbagai jenis standarisasi dan alasan pemasaran; dan barang-barang layanan sosial. Maka, ada hubungan yang kuat dengan yang tidak lagi diperlukan oleh rumah tangga. negara kesejahteraan formal, yang juga kelihatan dari pembiayaan ekonomi belas kasih: biasanya dijumpai “Ekonomi belas kasih yang baru” menyasar kelom- gabungan antara sumbangan, dana sponsor, dana pok orang yang tidak punya sarana atau sumber daya masyarakat, iuran anggota, pendapatan dari penjualan, untuk berpartisipasi dalam sistem distribusi barang ka- dan/atau biaya layanan. Selain itu, penyedia bantuan yang pitalis. Akan tetapi, ekonomi jenis baru ini terutama ha- berbasis sumbangan seringkali menerapkan syarat-syarat nya menyalurkan barang-barang kebutuhan pokok untuk bagi calon penerima (means-testing), dengan memakai hidup sehari-hari. Dengan demikian sistem ini mengu- aturan-aturan negara kesejahteraan yang resmi. Dengan bah bentuk jaring pengaman sosial yang dulunya adalah kata lain, yang menghubungkan “ekonomi belas kasih tanggungjawab negara kesejahteraan dan lembaga-lem- baru” dengan sistem layanan dalam negara kesejahteraan 37 baganya (sebagaimana kita kenal di Eropa atau Amerika adalah sistem evaluasi (assessment) situasi individu Utara di pertengahan abad ke dua puluh). Dalam sistem yang dibuat oleh administrasi negara. Ini kelihatan dalam jaminan sosial negara kesejahteraan, kekurangan da- kerjasama tak langsung antara otoritas sosial pemberi lam penyediaan kebutuhan pokok karena faktor hukum tunjangan dan layanan-layanan yang diselenggarakan ditambal terutama dengan bantuan tunai dan ditambah oleh “ekonomi belas kasih baru.” Misalnya, staf pada dengan layanan publik. Namun “ekonomi belas kasih pusat informasi lowongan kerja dan agen-agen rekrutmen baru” menempatkan tunjangan non-tunai, asuransi so- akan mengarahkan orang-orang yang mendaftar untuk sial wajib, rantai pasokan barang, atau struktur kesejah- mendapatkan tunjangan negara ke layanan-layanan teraan sebagai subsidi bagi mereka yang membutuhkan. yang tersedia seperti pusat-pusat pembagian makanan. Kadang-kadang, sistem ini bahkan menggantikan jaring Karena itu terbentuklah relasi subsidiaritas baru—dalam pengaman sosial itu. Dalam hal ini, para pengguna jaring mana unit yang lebih kecil diharapkan memberi bantuan pengaman sosial dirujuk ke layanan bantuan kehidupan sebelum unit lain yang lebih besar melakukannya. Pegawai yang baru ini, yang dibiayai oleh sumbangan. Keterse- administrasi negara memahami layanan-layanan “ekonomi diaannya tidak berdasarkan hak, melainkan atas dasar belas kasih baru” sebagai tambahan atau malah pengganti kemurahan hati (secara implisit mensyaratkan kesetia- bagi tunjangan-tunjangan negara kesejahteraan meskipun an). “Ekonomi belas kasih yang baru” mengubah peng- tak ada dasarnya dalam perundang-undangan sosial. entasan kemiskinan menjadi tanggap kemiskinan dengan mengubah cara penyaluran bantuan: donatur dan rela- “Ekonomi belas kasih baru” bisa menjadi contoh utama wan bertindak atas dasar belas kasih dan bukan atas da- dari pembagian kerja baru antara tiga sektor dalam sar “solidaritas dengan orang asing” (Hauke Bunkhorst). masyarakat sipil, ekonomi dan negara di mana batas-batas Yang menandai “ekonomi belas kasih baru” adalah ben- dan logika tindakan mereka masing-masing kabur. Karena tuk kepedulian sementara terhadap kemalangan sesa- itu, saat ini kita sedang mengarah pada suatu perubahan ma, dan bukan suatu hak resmi untuk membantu. mendasar dalam hal layanan bantuan tradisional bagi orang-orang yang membutuhkan. Tetapi ini juga bukan sistem tanggap kemiskinan ber- basis kesetiaan dan belas kasih seperti yang kita kenal dari masa-masa awal industrialisme. “Ekonomi belas ka- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Fabian Kessl sih baru” harus dimengerti sebagai sistem ekonomi se- kunder juga. Terkait erat dengan pasar primer, ekonomi belas kasih membantu proses transfer barang-barang sisa dari ekonomi primer ke sistem sekunder. Transfer ini juga

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 - MENGHADAPI KEMISKINAN > Wacana Ketahanan Pangan: Tantangan untuk Abad 21

oleh Mustafa Koç, Universitas Ryerson, Kanada, dan anggota Komite Penelitian Sosiologi Migrasi (RC31) dan Pertanian dan Pangan (RC40) ISA

persaingan imajinasi mengenai bagaimana akses ke ma- kanan harus dikelola dalam ekonomi pasar serta perubah- an dalam cara-cara khusus sistem makanan diatur, yaitu kebijakan-kebijakan dan praktik-praktik yang mendefinisi- kan penyediaan makanan di paruh kedua abad keduapu- luh.

Sejak tahun 1980-an, konseptualisasi ketahanan pangan telah mengalami revisi dalam lingkungan liberalisasi pasar, intensifikasi hubungan ekonomi global, dan restrukturisasi ekonomi dan negara. Kebijakan neoliberal yang diadopsi sebagai solusi untuk krisis keuangan tahun 1970-an me- nyebabkan pemotongan pengeluaran program sosial dan perubahan dalam kondisi kerja, menyusutnya peran nega- 38 ra dalam ekonomi, deregulasi, privatisasi, dan liberalisa- si perdagangan. Perubahan-perubahan ini menyebabkan penurunan pekerjaan di sektor manufaktur yang memiliki serikat pekerja, dan pekerjaan rawan dan dan paruh waktu yang sebagian besar di sektor informal dan layanan. Penu- runan program-program sosial membuat situasi membu- ruk, yang mengakibatkan tingkat kemiskinan dan kerawan- an pangan yang lebih tinggi. etahanan pangan muncul sebagai wacana Wacana ketahanan pangan neoliberal mencakup suatu selama krisis keuangan global pada perte- pergeseran dari bahasa berbasis hak di era sebelumnya ke ngahan tahun 1970-an sebagai prioritas in- orientasi pasar yang mengidentifikasi makanan sebagai su- ternasional untuk mengatasi ketersediaan atu komoditas, dan kerawanan pangan sebagai kegagalan danK aksesibilitas pangan bagi semua. Salah satu definisi pribadi daripada kegagalan sistem pertanian pangan. Sebu- ketahanan pangan yang paling dikenal adalah dari Orga- ah dokumen Bank Dunia tahun 1993 dengan jelas mencer- nisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa minkan pergeseran ini: “Namun, dalam praktiknya, makan- (FAO) pada Konferensi Tingkat Tinggi Pangan Dunia tahun an adalah suatu komoditas.” Karena fungsi sosial negara 1996. Berdasarkan definisi tersebut, ketahanan pangan kesejahteraan menyusut dan program sosial nasional dia- “ada ketika semua orang, setiap saat, memiliki akses fi- lihkan ke pemerintah provinsi dan lokal, bantuan sosial dan sik, sosial, dan ekonomi terhadap makanan yang cukup, fungsi perawatan semakin diserahkan kepada organisasi aman, dan bergizi yang memenuhi kebutuhan makanan masyarakat sipil dan keluarga. Organisasi filantropis, se- dan preferensi makanan mereka untuk kehidupan yang perti bank makanan, mulai mengisi celah yang tersisa dari aktif dan sehat.” program-program sosial yang diselengarakan pemerintah. Bank makanan, yang untuk pertama kali muncul di Amerika Meskipun memiliki pengakuan yang luas dari organi- Serikat pada tahun 1967, tidak memiliki transparansi dan sasi-organisasi internasional seperti FAO, konsep keta- akuntabilitas, tidak seperti lembaga kesejahteraan sosial, hanan pangan telah menjadi konsep yang membingung- namun mulai menyebar ke seluruh dunia sebagai meka- kan dengan beragam definisi dan prioritas yang berbeda nisme penting jaminan sosial untuk menyediakan “surplus yang terus berubah selama bertahun-tahun. Kebingungan makanan” ke “surplus populasi.” konseptual dari wacana ketahanan pangan mencerminkan >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 MENGHADAPI KEMISKINAN

Dalam ekonomi pasar, produk yang telah diproduksi un- baru-baru ini. Sementara para pengungsi menderita kera- tuk konsumsi manusia tetapi tidak dapat dijual di pasar wanan pangan jangka panjang dan kronis dan kekurangan sebelum tanggal terbaik mereka menjadi surplus. Redis- gizi, mereka juga menjadi sumber kerawanan pangan dan tribusi surplus pangan telah dipromosikan sebagai solusi ketidakstabilan politik di negara-negara tuan rumah. untuk menangani limbah makanan dan kemiskinan pa- ngan. Perhatian yang tampaknya mulia ini, bagaimana- > Ancaman terhadap ketahanan pangan di pun, cenderung mengabaikan peran pemerintah di dalam masa depan pemotongan bantuan sosial dan peran tuntutan pemasar- an dari perusahaan-perusahaan pertanian pangan dalam Pada tahun 2050, populasi dunia diperkirakan men- meningkatnya kerawanan pangan. Meskipun benar bahwa capai 9 miliar. Ketika ekonomi berkembang mengadopsi hingga 40% dari makanan yang diproduksi untuk konsum- pola konsumsi negara-negara kaya yang boros dan konflik si manusia hilang atau terbuang antara ladang dan piring bersenjata di seluruh dunia menciptakan gelombang baru dan pengurangan limbah ini dapat memungkinkan kita un- pengungsi, tingkat kerawanan pangan bisa bertambah tuk memberi makan kepada semua yang rawan pangan parah. Sejauh ini, kita mengandalkan mencari cara-cara di dunia, penyebab kerawanan pangan bukan karena ke- untuk meningkatkan kapasitas produktif kita dan mening- kurangan makanan, tetapi karena ketidaksetaraan akses. katkan akses ke makanan untuk segmen populasi yang Saat ini, sebagian besar biji-bijian dan minyak nabati dunia rentan. Upaya-upaya untuk meningkatkan kapasitas pro- digunakan sebagai pakan ternak, bahan bakar hayati, dan duktif melalui metode pertanian industri menyebabkan produk industri seperti sirup jagung fruktosa tinggi, alih-alih meningkatnya konsentrasi kepemilikan ke tangan petani- sebagai makanan. Pengurangan makanan yang terbuang -petani yang lebih efisien dan mendorong jutaan petani itu dengan demikian membutuhkan peninjauan ulang se- dan petani kecil ke kota-kota. Meningkatnya penggunaan cara kritis tentang bagaimana tuntutan keuntungan dari agrokimia juga menciptakan masalah lingkungan utama, sistem pertanian pangan dan subsidi di sektor-sektor ter- seperti degradasi tanah, polusi udara dan air, dan hilang- tentu secara simultan menciptakan surplus yang sangat nya keanekaragaman hayati. Pertanian menyumbang se- besar dari makanan dan kelaparan. kitar 13% dari emisi gas rumah kaca. Meningkatnya dam- pak perubahan iklim menciptakan ancaman lain terhadap > Kemajuan tidak bersifat universal kapasitas produksi di seluruh dunia. Sementara menca- ri kebijakan baru untuk meningkatkan ketersediaan dan Pada Konperensi Tingkat Tinggi Pangan Dunia pada aksesibilitas makanan dan pengurangan kehilangan dan 39 tahun 1996, sebuah komitmen dibuat untuk mengurangi pemborosan, kita mungkin juga perlu mempertanyakan jumlah orang yang kekurangan gizi hingga setengahnya pola makan, pola konsumsi, dan pengaturan sistem agri- pada tahun 2015. Pada saat itu, perkiraan jumlah keti- bisnis pangan kita yang telah berlangsung sepanjang abad dakamanan pangan adalah 799 juta. Pada tahun 2009, yang lalu. perkiraan jumlah kerawanan pangan mencapai 1,023 Gerakan kedaulatan pangan yang muncul telah menghu- miliar. FAO menanggapi hal ini dengan mengubah meto- bungkan petani, pekerja, dan konsumen makanan dalam dologi mereka pada tahun 2012. Bahkan dengan meto- upaya untuk bekerja menuju sistem pangan alternatif. Se- dologi baru ini, jumlah orang yang kurang gizi hanya da- mentara kedaulatan pangan berbagi beberapa wawasan pat dikurangi menjadi 815 juta pada tahun 2015. Selain dengan wacana sebelumnya tentang keamanan pangan, itu, di Afrika dan Timur Tengah, jumlah orang yang kurang dengan penekanannya pada peran negara-negara dalam gizi menunjukkan peningkatan karena perang dan konflik mendefinisikan kondisi penyediaan makanan dalam batas- bersenjata. Dalam beberapa dekade terakhir, konflik ber- -batas nasional /lokal, hal itu juga mencakup pengertian senjata di berbagai belahan dunia telah mengubah juta- baru mengenai perlawanan terhadap globalisasi. Berbeda an orang menjadi surplus populasi yang rawan pangan. dengan interpretasi neoliberal tentang ketahanan pangan, Menurut perkiraan FAO 2017, sekitar 60% dari 815 juta wacana kedaulatan pangan mengakui pangan sebagai hak orang yang tidak aman makanan dan kurang gizi kronis asasi manusia; menggarisbawahi pentingnya kepemilikan di dunia hidup di negara-negara yang terkena dampak dan kontrol atas tanah, air, dan sumberdaya genetik oleh konflik. Sekitar 75% anak-anak menderita pertumbuhan masyarakat lokal/adat; menekankan keberlanjutan dan terhambat (stunting) akibat kekurangan gizi hidup di ne- ketahanan, bukan efisiensi dalam proses produksi; dan gara-negara yang dilanda perang. Kerusakan ekonomi do- menolak penggunaan makanan sebagai senjata. Seperti mestik, infrastruktur, dan lembaga-lembaga utama negara ketahanan pangan, wacana kedaulatan pangan juga dina- akibat perang juga telah menyebabkan jutaan orang men- mis dan cair, dibentuk oleh perubahan sejarah politik dan jadi pengungsi, sementara upaya untuk menahan perge- ekonomi. Akan menarik untuk melihat peran yang dima- rakan populasi di wilayah masing-masing telah mengubah inkan kedaulatan pangan dalam merekonstruksi persepsi negara-negara tetangga menjadi kamp pengungsi. Enam publik tentang prioritas sistem pangan dan mendefinisikan juta pengungsi Afghanistan di Pakistan dan Iran, dan 5,6 kembali ketahanan pangan. juta warga Suriah di Turki, Yordania, Lebanon, Irak, dan Mesir hanya dua dari contoh pergerakan massa regional Seluruh korespondensi ditujukan kepada Mustafa Koç

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 PERSPEKTIF TEORETIS > Modernitas Global

oleh Sujata Patel, Institut Kajian Lanjutan India, India dan anggota Komite Penelitian ISA tentang Sejarah Sosiologi (RC08), Perkembangan Perkotaan dan Regional (RC21), Sosiologi Konseptual dan Terminologis (RC35), Sosiologi Sejarah (RC56), serta anggota dewan RC08

ejak akhir 1990-an, istilah “modernitas global” terkait dengan teori-teori modernitas yang substantif, (global modernity) kian meluas penggunaannya dan karenanya membuka ruang untuk memperdebatkan dalam tulisan-tulisan yang mendiskusikan wa- pilar-pilar dari disiplin sosiologi. Dalam tulisan ringkas ini, tak dan substansi dari teori-teori tentang dunia saya menunjukkan tiga perangkat perspektif yang muncul Syang mengalami globalisasi. Istilah ini sendiri memadukan sejak akhir 1980-an serta awal 1990-an. Perspektif- dua konsep, globalisasi dan modernitas, serta merumus- perspektif ini adalah teori-teori modernitas jamak (multiple kan ulang masing-masing teori bersangkutan seiring de- modernities), teori lokal dan Selatan, serta sudut pandang ngan saling bertautnya kedua konsep tersebut. dekolonialisme (decolonialism).

Teori-teori tentang modernitas global awalnya muncul > Modernitas jamak dari pemikiran sosiologi arus utama yang mempertanyakan 40 relevansi teori-teori klasik dalam menilai perubahan kon- Teori modernitas jamak memiliki banyak ragam dan temporer di belahan Utara Global. Pertanyaan ini berujung melibatkan banyak penulis. Istilah ini dicetuskan oleh pada perumusan pertanyaan-pertanyaan lainnya, yang sa- Shmuel Eisenstadt, yang melalui banyak cara telah menjadi lah satunya adalah apakah teori-teori modernisasi tahun penggagas dari posisi ini serta yang mempertautkan 1950-an dan 1960-an yang merujuk pada posisi sosiologi modernitas dengan kajian peradaban; kendati demikian, klasik dan bersandar pada pengalaman Eropa dapat tetap perspektif ini juga melibatkan para pemikir yang tak ingin berguna untuk memahami modernitas yang bergulir di se- menandai modernitas sebagai keberadaban. Apa yang antero dunia. Dalam waktu singkat disadari bahwa model menghubungkan para pengkaji dari perspektif ini antara modernisasi sesungguhnya menjadikan pengalaman Ero- lain adalah asumsi-asumsi sebagai berikut: a) terdapat pa homogen dan hegemonik dengan berargumen bahwa bukan hanya satu melainkan banyak modernitas; dengan organisasi institusional serta ciri kebudayaan yang mewa- kata lain: modernitas tidaklah tunggal melainkan majemuk; kili proses modernisasi di Eropa akan berulang di berbagai b) meskipun ekspresi institusional dari modernitas belahan dunia. Apa yang dibutuhkan, menurut kajian ini, nampaknya sama, namun perbedaannya terkait dengan adalah sebuah perspektif yang menggantikan teori konver- latar belakang khas kebudayaan dari tiap masyarakat; dan gensi mengenai modernitas dengan perspektif lain yang c) guna memahami perbedaan ini, dibutuhkan perumusan mengakui perbedaan yang mengorganisasi pengalaman ulang dari teori-teori sosiologi klasik. modern di berbagai wilayah dunia. Dengan demikian kajian modernitas jamak semula ber- Penerimaan posisi ini dalam sosiologi arus utama pijak pada gagasan serta posisi Eropa yang mengajukan telah membuka kotak Pandora. Hal ini membuka celah pertanyaan-pertanyaan historis serta filosofis terkait apa bagi intervensi terhadap tema ini dari berbagai perspektif yang menyebabkan perbedaan pengalaman moderni- dengan akar yang berbeda seperti Weberian, Marxis, tas Eropa. Kajian ini lantas mengkaji apakah perbedaan strukturalis, serta pascastrukturalis dan menyandingkannya ini menghasilkan sebuah perumusan untuk mengorgani- dengan perspektif lain yang berkembang di luar belahan sasi sebuah kerangka guna menilai perbedaan di berba- dunia Utara Global, yang dinamakan teori-teori lokal gai belahan dunia. Kedua, para pengkaji mencoba untuk (indigenous) dan/atau Selatan. Masuknya sudut pandang mempertanyakan dasar-dasar dari inti (core) modernitas baru dan berbeda ini memperluas cakupan dan raihan dari dengan menghadapkannya kepada unsur-unsur pinggiran- tema ini, menjadikannya suatu area kajian serta refleksi nya (peripheries). Eisenstadt berargumen bahwa inti dari yang terpisah. Saat ini, wilayah kajian yang didefinisikan modernitas merupakan agensi insani (human agency). sebagai modernitas global melibatkan isu yang sangat luas Ia menganggap bahwa agensi ini otonom, rasional, kre- yang berwatak ontologis, epistemologis, serta metodologis atif, serta bebas. Ketiga, bilamana inti dari agensi insani >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 PERSPEKTIF TEORETIS

“Menggantikan praktik keilmuan Barat adalah hal yang penting dilakukan karena hal ini akan menjadikan para subyek menjadi objek telaahan” adalah rasionalitas, bagaimana inti ini mengejewantahkan ini dengan demikian meyebutkan adanya keperluan untuk dirinya secara berbeda-beda di berbagai belahan dunia? membingkai sosiologi alternatif dari dalam narasi/kebuda- Eisenstadt menekankan bahwa inti ini—agensi insani rasi- yaan setempat. onal—berakar pada religiusitas yang khas dari peradaban Axial. Hanya saja, pada peradaban Eropa-Kristen Axial ciri Teori lokal berargumen bahwa jika ilmu-ilmu sosial ber- modernitas muncul pertama kalinya dan selanjutnya me- kembang di Barat melalui suatu keterlibatan dengan sis- nyebar. Model Barat ini tidak diterima dalam bentuk serta tem filosofisnya, maka hal yang sama dapat juga dilakukan pola awal mulanya dan ciri kulturalnya diseleksi, ditafsir- melalui kebudayaan serta sistem filosofis lainnya. Teori ini kan ulang, serta dirumuskan ulang di kala masing-masing berharap dapat memberikan suara epistemik kepada diri- terlibat dengan corak yang diterima dari tiap peradaban nya sendiri untuk menggantikan kekuatan suara epistemik Axial. Akibatnya, ciri inti baru menyeruak; unsur-unsur ini Barat. Teori ini percaya bahwa ia dapat menciptakan asas/ menjadi pijakan dari versi modernitas belakangan. Dengan abstraksi yang peka terhadap sejarah dan kehidupan so- demikian, selagi di satu sisi selalu terjadi konvergensi di sial lokal serta membantu merumuskan cara-cara “alter- berbagai belahan dunia terkait aspek-aspek sentral insti- natif” untuk melakukan sosiologi di luar bahasa “sosiologi tusionalisasi, seperti struktur pekerjaan dan industrial atau universal” sebagaimana dirumuskan oleh sosiologi Barat/ mereka yang di bidang pendidikan serta pembentukan Utara. kota, senantiasa ada pula perbedaan dalam hal bagaima- na dinamika institusional dan persoalan terkait berkem- Ada tiga tren yang dapat diidentifikasi dalam perspektif bang di kala agensi dan struktur berinteraksi satu sama ini. Tren pertama dielaborasi oleh Akiwowo Akinsola, se- lain. orang sosiolog Nigeria. Ia membenarkan bahwa sosiolo- gi dapat dibangun di atas dongeng, mitos, serta pepatah Sebagaimana sudah disampaikan, tesis modernitas ja- masyarakatnya bersama dengan “hukum-hukum kearifan 41 mak menyumbang kepada peralihan kebudayaan dalam te- Afrika sejati.” Ia dan para rekannya menghimpun teori so- ori sosial kontemporer. Sudah jelas dari apa yang disampai- siologis yang diperahnya dari puisi suku Yoruba di Nigeria. kan di atas bahwa dalam diskusi ihwal modernitas ini proses Mereka berargumen bahwa prinsip-prinsip yang termuat material hanya memperoleh sedikit perhatian atau bahkan dalam puisi ini memperlihatkan bahwa unit dari segenap tidak memperoleh perhatian sama sekali. Di samping itu, kehidupan sosial adalah individu dan karena individu se- meskipun tesis ini mengadvokasi kesejarahan, tidak ada bagai suatu keutuhan “diri jasmaniah membutuhkan ke- rujukan pada kolonialisme, cara mengorganisasi moderni- mitraan dari individu lainnya,” maka kehidupan komunitas tas, prosesnya yang eksploitatif, serta hubungannya dengan yang didasarkan pada kepentingan bersama bermakna sistem pengetahuan dan khususnya sistem pengetahuan bagi keberadaan individu. Posisi ini telah dipertanyakan ilmu-ilmu sosial. Perspektif yang diulas di bawah memba- karena adanya masalah-masalah metodologi serta epis- has isu-isu ini. temik yang dikandungnya, seperti misalnya penggunaan kebudayaan rakyat untuk menganyam teori sosiologi, “ke- > Teori-teori lokal dan Selatan benaran” dari terjemahan serta tafsirannya, serta apakah perumusannya dapat ditelaah melalui metode ilmiah. Teori-teori lokal berangkat dari asumsi bahwa ilmu-ilmu sosial seyogianya memiliki otonomi untuk membingkai Tren kedua dari kajian lokal mencoba menjawab per- perhatian epistemik di wilayah mereka. Mereka sepakat tanyaan terakhir—tentang kemampuan untuk menjawab dengan argumentasi Raewyn Connell bahwa ketimpang- pertanyaan melalui metode ilmiah—dengan mengusulkan an kekuasaan di antara pusat (metropole) dan pinggiran bahwa ilmu pengetahuan Barat tidak perlu dikukuhkan se- (periphery) membentuk wajah ilmu-ilmu sosial dan situasi bagai satu-satunya yang ada di dunia. Karena mendukung ini menyebabkan teori-teori Utara serta sudut pandang, suatu ilmu sosial otonom yang relevan sekaligus kritis, perspektif, dan persoalan mereka menjadi universal. Da- Syed Farid Alatas membingkai ulang persoalan teori lokal lam kajian-kajian Selatan, dua konsep menilai proses ini. dengan mempertanyakan apakah kebudayaan yang khas Pertama yakni “ekstroversi” (extroversion) sebagaimana serta epistemologinya dapat dimanfaatkan guna memba- dirumuskan oleh Paulin Houtondji yang mendefinisikannya ngun kerja ilmiah kritis yang baru. Ia berpendapat bahwa sebagai ilmu-ilmu sosial yang berorientasi eksternal. Kon- sistem pengetahuan lokal, sebagaimana yang dimiliki Is- sep lainnya yakni “ketergantungan akademis” (academic lam, di dalamnya memiliki kekritisan ilmiah yang memung- dependency) yang dicetuskan oleh Syed Farid Alatas. Kon- kinkan telaah kerja empiris. Ia menekankan bahwa prin- sep ini menekankan bahwa pengetahuan Barat dipaksa- sip-prinsip ini dapat dipergunakan pula untuk membangun kan ke seluruh dunia. Karenanya, pengetahuan tersebut cara-cara dalam melakukan sosiologi. Pertanyaan-perta- tetap tidak kontekstual serta tidak relevan. Para ilmuwan nyaan yang diajukannya adalah: bagaimana Islam menye- >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 PERSPEKTIF TEORETIS diakan dasar metafisis serta epistemologis untuk memba- sepsikan oleh Enrique Dussel; dan “perbedaan kolonial” ngun pengetahuan baru tanpa berkomitmen pada suatu (colonial difference) yang dicetuskan oleh Walter Mignolo. sosiologi yang Islami atau suatu fisika yang Islami? Inter- Ketiganya beririsan satu sama lain. vensi yang demikian tidak berarti seseorang harus mening- galkan ilmu pengetahuan, khususnya keterpakuannya ter- Kolonialitas kekuasaan, menurut Quijano, dibangun di hadap cara berpikir yang kritis serta investigatif, melainkan atas dua mitos Eurosentris: evolusionisme dan dualisme. justru memperluas bingkainya serta melibatkan konsep Di satu sisi, evolusionisme menata sejarah sebagai sua- baru ihwal kekritisan dari kebudayaan non-Barat. tu narasi yang linear, yang bergerak dari tahapan primitif menuju modern. Linearitas ini, yang dikonsepsikan pada Pendekatan ketiga terhadap kelokalan diajukan oleh periode awal modernitas Eropa, telah dipaksakan dalam kajian Linda Tuhiwai Smith yang juga berfokus pada ilmu menafsirkan sejarah dunia non-Eropa. Dualisme merupa- pengetahuan Barat. Ia beranggapan bahwa mengganti kan suatu alat dan mitos lainnya yang dipergunakan oleh praktik keilmuan Barat adalah hal yang penting dilakukan karena hal ini akan menjadikan para subjek menjadi objek Erosentrisme untuk membedakan sejarah dan masyarakat telaahan. Ilmu pengetahuan Barat memaksakan “kebe- Eropa dengan non-Eropa. Melalui dualisme, Erosentrisme naran” pada orang dan wilayah di seluruh dunia tanpa me- membangun pengetahuan tentang yang lain sebagai opo- libatkan diri dengan pengetahuan orang dalam itu sendiri. sisinya serta dalam skema biner. Melekat dalam skema Ia menyarankan perlunya merumuskan kembali metodo- biner ini adalah hierarki: ini mendudukkan sejarah serta logi ilmu pengetahuan serta mengusulkan ilmu pengeta- masyarakat Eropa sebagai yang lebih unggul (karena me- huan yang peka terhadap nilai kebudayaan dari individu, rupakan yang pertama kali menciptakan modernitas) dan komunitas, serta orang-orang yang dikaji. Ia meminta para sisanya sebagai yang lebih rendah. peneliti untuk merenungi cara-cara bagaimana menggun- cang kekuasaan dari proses penelitian objektivis dan un- Kolonialitas kekuasaan berpandangan bahwa Erosen- tuk mengintegrasikan suara dari kelompok terpinggirkan trisme merupakan teori-teori yang membenarkan kontrol (subaltern)/masyarakat lokal ke dalam proses penelitian. terhadap: a) ekonomi melalui perampasan lahan, eksploi- tasi tenaga kerja, kontrol sumber daya alam; b) otoritas Ketiga tren ini menelaah praktik akademik di Selatan. melalui lembaga tentara, polisi, serta kekuatan politik; c) Sebuah posisi yang lebih revolusioner kini muncul dari gender dan seksualitas melalui keluarga dan sistem pendi- perspektif dekolonial yang mengikuti arahan Marx bahwa dikan; dan d) subjektivitas dan pengetahuan lewat elabo- ilmu-ilmu sosial perlu mengubah dunia alih-alih sekadar rasi sistem-sistem epistemologi/pengetahuan. merenunginya. Konsep perbedaan kolonial dari Walter Mignolo (pemi- 42 > Perspektif dekolonial lahan modernitas dari kolonialitas dan penggunaannya untuk memperdalam keterpilahan serta perbedaan dalam Teori/perspektif dekolonial—yang juga disebut program pengetahuan) melanggengkan permasalahan yang dicip- penelitian kolonialisme/ modernitas—merupakan gerakan takan “kolonialitas kekuasaan” dan mengelaborasinya se- intelektual yang berasal dari wilayah Amerika Latin. Teori bagai suatu alat epistemik yang mengistimewakan ruang ini berpijak pada kombinasi sejumlah perspektif, terma- intelektual dan politis dari dan untuk orang-orang Eropa. suk teori-teori ketergantungan, teologi pembebasan, serta Mignolo menekankan bahwa konsep ini membantu me- pembuatan teori gerakan sosial yang mewakili pengalaman mahami objektivasi dari dunia kolonial dan orang-orang- Amerika Latin. Bingkainya luas: teori ini berargumen ten- nya, subordinasi dari imajinasi serta pengetahuan mereka. tang pentingnya mendorong kritik epistemik dan, dengan sendirinya, metodologis terhadap teori-teori modernitas Enrique Dussel membingkai ulang mitos evolusionisme Eropa sehingga posisi epistemik baru serta berbeda da- Quijano untuk memperlihatkan bahwa sejarah kontempo- pat mengemuka. Teori tersebut mengusulkan perumusan ulang ilmu-ilmu sosial melalui penciptaan asumsi-asumsi rer diciptakan sebagai teori interioritas yang disarikan dari baru yang dapat memperluas pengkajian terhadap moder- sejarah regional Eropa untuk membangun mitos bahwa nitas hingga ke “tapal batas pemikiran.” sejarah berwatak universal dan linear. Ia menekankan bah- wa apa yang diperlukan adalah suatu program penelitian Teori dekolonisasi berangkat dari pandangan bahwa ke- tentang dan untuk modernitas sebagai teori eksterioritas, suatu cara untuk memandang dunia dari luar Eropa, dari keliruan utama dalam teori-teori modernitas kontemporer suatu sudut pandang dekolonial. Apa yang dibutuhkan ia- dan dalam sosiologi adalah penghapusan pengalaman ko- lah untuk menata kembali asumsi-asumsi filosofis, sosial, lonial dari bahasa teoretisnya. Teori tersebut berargumen serta historis kontemporer dalam ilmu sosial dan untuk bahwa ketiadaan kekasatmataan ini telah menyebabkan menyajikan asumsi-asumsi alternatif yang didasarkan teori modernitas kontemporer menjadi etnosentris. Te- pada suara-suara mereka yang tidak terjajah. Di sini tuju- ori ini menamakan etnosentrisme tersebut Erosentrisme annya sangatlah ambisius: yakni guna merombak epistem (Eurocentrism). Bagi para dekolonialis Erosentrisme me- ilmu-ilmu sosial yang disusun pada akhir abad ke-18 dan rupakan sebuah epistem yang melekat pada semua ca- mencetuskan agenda penelitian baru untuk merumuskan bang ilmu-ilmu sosial dan terutama mengejewantah pada ulang tema, spesialisasi, serta pertanyaan-pertanyaan un- disiplin sejarah serta sosiologi. Tiga kategori menguntai tuk membingkai ulang landasan ilmu-ilmu sosial. bersama di posisi ini, yakni: “kolonialitas kekuasaan” (co- loniality of power) yang diteorisasi oleh Aníbal Quijano; “in- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Sujata Patel terioritas/eksterioritas” (interiority/exteriority) yang dikon-

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 SOSIOLOGI DI POLANDIA > Apakah (Di Manakah) Kami Bermakna? Kilas Balik Sosiologi Polandia1

oleh Marta Bucholc, Universitas Bonn, Jerman dan Universitas Warsawa, Polandia

Leon Petrażycki dan Florian Znaniecki, dua orang tokoh besar dalam sosiologi Polandia.

43

ejarah sosiologi di Polan- negara di sebagian besar periode ini), dampak pemikiran para ilmuwan dari dia sejak awal ditandai pemikiran tersebut dianggap sebagai Eropa Tengah dan Timur pada per- oleh ketegangan anta- ilmu yang bersifat pribadi. Ketika pro- kembangan ilmu sosial secara kese- ra dampak keterlibatan ses pelembagaan sosiologi dimulai luruhan dapat dikatakan cukup tinggi (Sconsequentiality) internasional dan hampir pada waktu yang bersamaan secara tidak berimbang justru karena keterlibatan lokal. Ketegangan terse- di banyak negara, ilmu baru tersebut rintangan yang menghalangi akses but sulit untuk dinegosiasikan karena dengan cepat mulai mengembangkan pada jaringan ilmiah imperium Eropa menyentuh fondasi mendalam identi- beberapa corak yang khas. Hal ini sebelum tahun 1918 relatif rendah. tas disiplin keilmuannya dan menge- ditandai oleh sirkulasi pengetahuan jawantah pada strategi-strategi pene- dan keterlibatan bersama dalam apa Pengalaman ganda berupa kepen- litian, berteori, kelembagaan, hingga yang sering disebut sebagai tradisi tingan mapan terhadap jaringan ilmi- biografi. sosiologi nasional. Secara retrospek- ah lokal maupun transnasional meru- tif, nasionalisasi ilmu sosial mem- pakan takdir para sosiolog Polandia Kukuhnya ketegangan tersebut un- persulit penilaian kontribusi penulis awal yang mengenyam pendidikan di tuk sebagian disebabkan oleh fakta seperti Leon Petrażycki atau Ludwik Barat, terutama Florian Znaniecki dan bahwa sosiologi akademik di Polandia Gumplowicz. Konsep-konsep mere- Stefan Czarnowski, yang aktivitasnya pada dasarnya merupakan sebuah ka yang sangat murni sesuai dengan dikembangkan di negara-bangsa Po- produk impor. Meskipun terdapat ba- interaksi antara kepentingan kognitif landia yang diciptakan ulang. Pada nyak pemikiran sosial orisinal di be- lokal dengan politik dalam lingkung- waktu itu, sosiologi Barat telah dija- kas teritori Polandia pada akhir abad annya, tetapi mencerminkan pula dikan universal: suatu ilmu penge- kedelapan belas dan kesembilan be- partisipasi mereka dalam komunitas tahuan baru, gaya berpikir baru, jalur las (Polandia sendiri belum berbentuk ilmiah transnasional. Di lain pihak, karier baru, moda intelektual baru,

>>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 SOSIOLOGI DI POLANDIA sekaligus mitra yang dihargai dalam na dimaksudkan oleh Edward Said, akan kita lakukan? Sosiologi Polan- perumusan kebijakan publik. Suatu mungkin di masa itulah hal tersebut dia, hingga saat ini, untuk sebagian insentif tambahan yang nyata dalam terjadi. Di sisi lain, beberapa sosio- besar merupakan suatu ilmu menge- mempelajari ilmu baru ini adalah bah- log, misalnyanya Stanisław Ossowski, nai masyarakat yang menyatakan diri wa penyerapannya merawat suatu ja- berhasil mempraktikkan keterampilan sebagai masyarakat yang abnormal, lur komunikasi dengan Dunia Barat. untuk berpijak di dua dunia pada saat suatu penelitian yang menganalisis Keseluruhan abad kesembilan belas yang bersamaan. penyimpangan yang nyata maupun dalam kebudayaan Polandia dapat yang imajiner. Kami telah dibiasakan dirangkum sebagai sebuah kisah Kecenderungan ini—saat seseo- dengan pandangan mengenai terke- pencarian kepemilikan yang tentunya rang yang merupakan sosiolog Polan- cualinya (exceptionalism) Polandia, menembus batasan lokalitas. Menja- dia dapat secara otomatis mengklaim tetapi suatu hal yang benar-benar di seorang sosiolog adalah salah satu validitas universal dan dampak keter- kami harapkan adalah bahwa masya- cara untuk mencapai tujuan ini. libatan internasional—mencapai pun- rakat kami tidak lagi menjadi sebuah caknya pada tahun 1980-an. Hal ini pengecualian. Namun hal ini berarti Apabila generasi pertama sosiolog disebabkan oleh karena lokalitas khas bahwa kami harus menemukan cara- akademik Polandia di tahun 1920-an Polandia, yang ditandai oleh “Soli- -cara lain untuk mengatasi tuntutan dan 1930-an dapat dengan mudah darność,” jelas merupakan hal yang yang sudah berlangsung selama se- menerima universalitas sosiologi Barat secara universal penting. Hal ini pun ratus tahun untuk bersifat penting sebagai suatu hal yang sudah lazim, sangat menginspirasi secara teoretis secara universal. bagi para penerus mereka kenyata- sekaligus menantang secara empi- annya tidaklah sesederhana itu. Pada ris. Namun demikian, efek kebaruan Tantangan ini bukan hal sepele. masa-masa kelam Perang Dunia II ini usai dengan cepat. Untungnya, Tekanan masa lalu pada dampak ke- dan Stalinisme, hubungan dengan ko- dalam waktu kurang dari sepuluh ta- terlibatan internasional yang berakar munitas internasional terputus sehing- hun, peluang baru untuk mengklaim pada dilema etis kaum intelektual ga masalah kepemilikan dan dampak dampak keterlibatan internasional abad kesembilan belas telah mem- keterlibatan internasional yang berten- hadir melalui transformasi sistemik: peroleh dukungan tak terduga dari tangan dengan parokialitas dan margi- setelah tahun 1989, semua orang manajemen sains dan pendidikan nalitas muncul dengan sangat tajam. tertarik padanya, meskipun Polandia tinggi yang neoliberal, yang diambil Ketika sosiologi Polandia dibuka kem- hanyalah bagian dari negara-negara alih secara halus oleh pemerintah na- 44 bali pada dunia di era 1950-an, strate- pascasosialis lain, bukan suatu tipe sional-konservatif masa kini dari para gi kepemilikan harus disempurnakan. masyarakat yang khas. pendahulunya yang liberal. Dalam Untungnya, masyarakat Polandia di buku saya, Sociology in Poland: To bawah sosialisme ternyata memukau Sebetulnya sosiologi Polandia perlu Be Continued? (2016), saya berpen- bagi Barat, dan menjembatani kedua bersyukur atas terjadinya kemundur- dapat bahwa mengatasi ketegangan dunia menjadi sebuah misi bagi para an demokrasi yang baru-baru terjadi antara dampak keterlibatan interna- sosiolog—ilmuwan sosial yang paling di negaranya. Tahun 2015 menghi- sional dan keterlibatan lokal adalah kosmopolitan dan berorientasi pada dupkan kembali layunya minat ma- satu-satunya cara bagi sosiologi Po- Barat—yang menikmati cukup banyak syarakat terhadap iklim transformasi landia untuk bertahan hidup dan ber- kebebasan dibandingkan dengan para di Polandia. Di luar negeri, kami di- makna. Perlawanan terhadap daya ilmuwan di negara-negara Blok Timur minta menjawab pertanyaan menge- tarik imbalan dampak keterlibatan lainnya. Selama lebih dari tiga deka- nai apa yang salah setelah tahun internasional universal yang kadang- de, resep terbaik untuk menjadi bagi- 1989, dan dengan menjawab perta- -kadang bersifat semu adalah suatu an dari sosiologi adalah dengan cara nyaan yang pada intinya bersifat lokal cara yang sama pentingnya dengan eklektik dalam teori (dengan pengaruh ini, kami dapat berkontribusi lagi ter- suatu kesadaran yang tenang bah- kuat dari Marxisme Polandia, jauh dari hadap perdebatan umum mengenai wa masyarakat kami tidaklah penting standar-standar Soviet) dan berori- krisis demokrasi dan supremasi hu- bagi kami karena masyarakat terse- entasi lokal dalam penelitian. Barat kum, perang kebudayaan, serta kon- but unik bagi orang lain. akan siap memaafkan bahasa Inggris tra-revolusi populis. Lokalitas kami yang kikuk, tulisan akademis yang sekali lagi bernilai bagi orang banyak. aneh, kesenjangan dalam perumusan Namun demikian, mari kita asumsi- 1 Penulis memperoleh dukungan dari Pusat Sains Nasional Polandia. teoretis, dan metodologinya yang se- kan bahwa kemunduran yang bersifat ringkali agak kasar, berhubung pada antidemokratis tersebut dapat dita- Seluruh korespondensi ditujukan kepada Marta Bucholc masa-masa tersebut Dunia Barat ngani dan stabilitas politik dipulihkan, sangat menyambut kehadiran Timur dan bahwa masyarakat Polandia me- Liar yang ternyata beradab. Jika pada masuki fase yang tampaknya telah di- abad kedua puluh sosiologi Polandia capai setelah 2007: stabilisasi yang pernah diorientalisasikan sebagaima- tidak menentu. Apa yang kemudian

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 SOSIOLOGI DI POLANDIA > Pekerja Muda yang Rawan di Polandia dan Jerman

oleh Jan Czarzasty dan Juliusz Gardawski, Sekolah Ekonomi Warsawa, Polandia, Adam Mrozowicki, Universitas Wrocław, Polandia dan anggota Komite Penelitian ISA tentang Gerakan Buruh (RC44), dan Vera Trappmann, Sekolah Bisnis Universitas Leeds, Inggris Raya.

45

da banyak bukti bahwa rikat dengan jumlah tenaga ker- secara kelembagaan terjamin bagi generasi muda di selu- ja secara nasional], serta sulitnya para pekerja. Namun, reformasi pa- ruh Eropa mengalami transisi dari sekolah ke dunia kerja. sar tenaga kerja di tahun 2000-an peningkatan ketidak- Proyek PREWORK berfokus pada juga berkontribusi pada penyebar- pastianA dalam kehidupan mereka dua negara Eropa, yaitu Jerman dan an pekerjaan-pekerjaan alih daya yang disebabkan oleh pertumbuh- Polandia. Jerman mewakili negara (agency work) [atau outsourcing], an pekerjaan sementara dan pa- dengan ekonomi pasar yang terkoor- peningkatan pekerjaan tidak tetap ruh-waktu yang bersifat terpaksa dinasi (disingkat CME, seperti yang (temporary work), dualisasi pasar (involuntary part-time), penurunan disebutkan Hall dan Soskice) yang tenaga kerja, stagnasi upah, dan kepadatan serikat pekerja [rasio secara tradisional dikenal karena perundingan konsesi (concession perbandingan jumlah anggota se- memberikan keamanan kerja yang bargaining) yang dilakukan oleh >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 SOSIOLOGI DI POLANDIA serikat pekerja. Di Polandia, yang besar (N = 1.000 di setiap negara) dukung prinsip etatisme (33,8% vs. lebih dekat dengan ekonomi pasar dari orang-orang yang berusia 18- 24,8%), tetapi sedikit lebih con- liberal (LME), gelombang prekaria- 30 tahun; dan 2) dengan menguji dong ke arah egaliterisme sosial tisasi (precarization) ketenagakerja- hubungan antara meningkatnya pe- (69,1% vs. 65% masing-masing). an yang terjadi baru-baru ini berasal kerjaan rawan dan strategi hidup/ Pandangan ekonomi dari kaum dari perubahan hukum yang dituju- pola karir kaum muda serta bentuk muda Polandia merupakan kombi- kan untuk [mendorong] fleksiblilisa- mobilisasi kolektif mereka (dan de- nasi dari dukungan kuat terhadap si pasar tenaga kerja. mobilisasi), melalui lebih dari 120 “kapitalisme domestik” (preferensi wawancara narasi biografis dengan terhadap perusahaan-perusahaan Di kedua negara, kaum muda di- para pekerja tidak-tetap muda di Polandia dan pengaturan ekono- rugikan dengan keberadaan mereka Polandia (60) dan Jerman (60), mi oleh negara) dengan kecende- dalam pasar tenaga kerja yang me- yang berusia 18-35 tahun, yang se- rungan ultraliberal yang relatif kuat, miliki tingkat pekerjaan tidak-tetap dang memiliki pekerjaan non-stan- yaitu: 53,4% orang Polandia yang yang tinggi (di Polandia), pening- dar, menganggur, atau mengikuti diwawancarai lebih memilih [tun- katan risiko kemiskinan dan mem- bentuk-bentuk VET (pelatihan keju- jangan] pensiun hari tua yang suka- peroleh pekerjaan yang memiskin- ruan) yang rawan. rela daripada yang wajib dibanding- kan (di Jerman), dan risiko eksklusi kan hanya 12,3% orang Jerman. ekonomi yang lebih besar di kedua Studi ini masih berlangsung teta- Kesadaran ekonomi kaum muda negara. Kami berasumsi bahwa pi beberapa pengamatan tentatif Jerman lebih condong kepada eko- kerawanan (precarity) lebih lanjut dapat diajukan. Penelitian kuanti- nomi pasar terkoordinasi (CME), yang dialami kaum muda tersebut tatif tersebut menyoroti persepsi dengan dukungan mereka terhadap dapat terlihat dalam lapangan kerja subyektif tentang kerawanan: di sistem pengambilan keputusan ber- yang tidak pasti, berupa; hilangnya mana 48,8% dari pekerja muda Po- sama (co-determination) di tempat upah layak, keterikatan sosial (so- landia dan 31% pekerja muda Jer- kerja, kompensasi atas perbedaan cial embeddedness), dan hak-hak man mengaku telah bekerja dalam pendapatan melalui kebijakan pa- sosial yang penuh; serta perasaan kondisi rawan, yang didefinisikan jak, dan kebebasan pekerja untuk subyektif kerawanan yang didasari sebagai pendapatan yang rendah berpindah kerja di Eropa (didukung oleh hilangnya pengakuan dan in- atau bekerja pada kontrak jangka oleh 88,7% orang Jerman yang di- tegrasi sosial. Namun, terlepas dari pendek. Namun, kesadaran eko- wawancarai, dibandingkan dengan 46 perkembangan negatif ini, mobilisa- nomi kaum muda di kedua negara 66,6% di Polandia). Pandangan si kolektif kaum muda untuk mela- bervariasi. Polandia muda lebih dekat dengan wan kerawanan [masih] terbatas, ekonomi pasar liberal (LME), meski- dan kepuasan mereka terhadap ke- Bertolak belakang dengan harapan pun ada beberapa ketidakkonsiste- hidupan secara keseluruhan tetap kami, status yang rawan dari kaum nan yang mencolok. cukup tinggi. Ini mendorong pada muda Polandia dan Jerman tidak pertanyaan: apa hubungan antara memiliki dampak signifikan kepada Penelitian kualitatif memberi kita kondisi kerja yang semakin rawan visi normatif mereka tentang eko- wawasan lebih jauh ke dalam pem- (precarious) dengan kesadaran so- nomi. Kami berasumsi bahwa me- bingkaian biografi tentang penga- sial dan strategi hidup kaum muda? miliki kontrak tidak permanen akan laman yang terkait dengan peker- Apakah kerawanan dianggap se- menghasilkan dukungan yang lebih jaan. Kami merekonstruksi enam bagai masalah oleh para peker- kuat untuk intervensi negara dalam jenis perbedaan strategi tentang ke- ja muda di Polandia dan Jerman? ekonomi dan egaliterisme. Indikator hidupan yang berhubungan dengan Atau apakah mereka melihatnya yang digunakan dalam penelitian pekerjaan, yang secara beragam sebagai suatu norma, bagian yang kami terdiri dari lima belas variabel. terkait dengan bentuk-bentuk pe- diharapkan dari lingkungan kerja Di Polandia, hanya lima variabel nanggulangan terhadap kerawanan. mereka di mana seorang individu yang menunjukkan perbedaan sta- Bagi “para buruh”—pekerja kerah perlu beradaptasi? tistik antara tanggapan orang yang biru rawan yang mendambakan pe- mempunyai kontrak permanen dan kerjaan yang stabil dan dapat dip- PREWORK berusaha mengajukan orang yang memiliki kontrak se- rediksi—fleksibilitas pekerjaan tidak jawaban melalui dua tingkatan: 1) mentara. Lebih jauh lagi, karyawan diterima secara normatif, tetapi di- dengan meneliti dampak kondisi dengan kontrak non-permanen me- sesuaikan dan diatasi dengan cara kerja dan hidup yang tidak stabil nunjukkan sikap yang lebih liberal mencari stabilitas di bidang lain, pada berbagai dimensi kesadaran dalam beberapa dimensi daripada wilayah-wilayah kehidupan di luar sosioekonomi pekerja yang rawan mereka yang memiliki kontrak per- kerja maupun keterbatasan-keter- melalui survei-survei CATI di Polan- manen. Di Jerman, perbedaannya batasan diri dalam meraih cita-cita. dia dan Jerman dengan mengambil lebih jelas. Orang dengan kontrak "Para profesional," biasanya mere- sampel acak dalam jumlah sangat non-permanen sedikit kurang men- ka yang merupakan pekerja kerah

>>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 SOSIOLOGI DI POLANDIA putih, bercita-cita untuk pekerjaan ada jenis "yang terblokir", yaitu me- kata lain, kita menyaksikan "normali- yang tetap, penuh waktu dengan reka yang kritis terhadap kerawanan sasi" kerawanan yang terus berlang- pendapatan yang lebih tinggi dan tetapi tidak secara aktif meniada- sung, yang kemudian diperlakukan prospek karir yang bagus, memi- kannya karena masalah psikologis oleh banyak kaum muda sebagai lih antara melegitimasi kerawanan dan/atau menolak risiko kehidupan kondisi alamiah yang semu. sebagai pengalaman yang diperlu- yang harus dibayar dalam mem- kan terkait dengan transisi ke pasar peroleh keamanan; dan jenis "yang 1 Artikel ini dipersiapkan dalam proyek PREWORK kerja atau, terutama pada kohor menarik diri", yaitu mereka yang di- “Pekerja muda yang rawan di Polandia dan Jerman: sebuah kajian perbandingan sosiologis tentang kon- yang lebih tua, mengkritiknya kare- cirikan oleh keberjarakan informan disi kerja dan kehidupan, kesadaran sosial dan ke- na [kerawanan tersebut] memblokir dari dunia pekerjaan rutin yang te- terlibatan kewargaan” yang didanai oleh Pusat Ilmu Pengetahuan Nasional di Polandia dan Yayasan Pene- proyek-proyek kehidupan individual. lah kehilangan—atau tidak pernah litian Jerman (DFG). Tim peneliti di Jerman terdiri dari Sebuah pendekatan yang berbeda memperoleh—arti kehidupan. Vera Trappmann, Jule-Marie Lorenzen, Alexandra Se- ehaus, Denis Neumann. Tim Polandia terdiri dari Juli- diperlihatkan oleh "para kreatif," ya- usz Gardawski, Adam Mrozowicki, Jan Czarzasty, Mag- itu mereka yang sering melakukan Penelitian kuantitatif dan kualitatif dalena Andrejczuk, Aleksandra Drabina-Różewicz, pekerjaan berbasis proyek di LSM, secara bersamaan mengungkapkan Jacek Burski, Mateusz Karolak, Agata Krasowska. pekerjaan-pekerjaan kreatif dan sek- bahwa kaum muda di kedua nega- Seluruh korespondensi ditujukan kepada: tor budaya, yang melihat fleksibilitas ra merasa rawan tetapi biasanya Adam Mrozowicki (penulis utama) , sebagai harga yang perlu dibayar tidak mengkritik atau menantang Jan Czarzasty untuk memperoleh kebebasan dari kerawanan mereka. Sebagian besar Juliusz Gardawski Vera Trappmann rutinitas perusahaan atau pekerjaan kaum muda tampaknya telah terbi- pabrik. Bagi para “bricoleurs” (peng- asa dengan kerawanan, melihatnya rajin), yang bereksperimen dengan sebagai hal sementara baik karena berbagai proyek kewirausahaan, tahap kehidupan mereka atau ka- kerawanan dianggap sebagai harga rena investasi yang mereka tanam yang perlu dibayaruntuk mempero- yang akan berbuah pada akhirnya. leh kemandirian dari ketergantungan Kritik yang dikemukakan lemah dan mereka terhadap majikan, keluarga, jarang mengarah pada mobilisasi atau dukungan negara. Akhirnya, politik atau serikat pekerja. Dengan 47

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 SOSIOLOGI DI POLANDIA

> Mengapa Rakyat Memilih Partai Sayap Kanan?

oleh Katarzyna Debska, Sara Herczynska, Justyna Koscinska, dan Kamil Trepka, Universitas Warsawa, Polandia

Meskipun memperoleh dukungan rakyat, pemerintah PiS juga memicu protes yang meluas. Flickr/Platforma Obywatelska RP. Hak Cipta tertentu.

ebagaimana telah dijelaskan Arlie Hochschild dalam Dialog Global pada tahun 2016, para sosiolog perlu mencariS jawaban terhadap pertanyaan yang diajukan dalam judul artikel ini, tidak hanya dalam proses ekonomi dan munculnya sentimen sosial, tetapi juga dalam biografi para pendukung partai- otoriterisme Baru dalam politik Polandia pat perlunya kebebasan memilih bagi partai tersebut. Intuisi yang sama dari perspektif kota kecil.” Para politisi perempuan dan menekankan adanya mendorong tim peneliti kami (yang, di PiS telah menggunakan gagasan “peru- beban atas membesarkan anak yang samping para penulis naskah ini, terdiri bahan yang baik” sejak awal kampanye sakit. Terlepas dari dukungan signifikan pula atas Prof. Maciej Gdula sebagai presiden tahun 2015. beberapa orang yang diwawancarai ter- 48 peneliti utama, beserta Stanisław hadap kemungkinan liberalisasi pera- Chankowski, Maja Głowacka, Zofia Untuk menjajaki keyakinan politik para turan anti-aborsi, nampaknya terdapat Sikorska, dan Mikołaj Syska) untuk pendukung PiS, kami melakukan dua juga pendapat kuat yang menentang menjajaki penyebab membesarnya wawancara dengan masing-masing dari aborsi pada umumnya. dukungan untuk Partai Hukum dan 30 responden—penduduk Miastko: wa- Keadilan (Law and Justice, PiS), partai wancara pertama adalah mengenai bio- Sebagian besar yang kami wawanca- yang berkuasa di Polandia sejak tahun grafi, dan yang kedua menyangkut pan- rai menentang menerima pengungsi di 2015. Hukum dan Keadilan dianggap dangan mereka tentang isu-isu seperti Polandia. Kelas pekerja yang diwanca- sebagai suatu partai konservatif secara aborsi atau kebijakan negara kesejah- rai berpendapat bahwa para pengung- sosial: konservatif dalam nilai-nilai dan teraan. Metodologi yang kami gunakan si tidak akan mau bekerja dan akan etatis [mendukung kontrol total negara bersumber dari teori perbedaan kelas mengharapkan jaminan sosial. Mereka atas warga] pada dimensi ekonomi. oleh Pierre Bourdieu dan adaptasinya di menyoroti bahaya potensial kemuncul- Meskipun pemerintah anti Uni Eropa Polandia oleh Maciej Gdula dan Przemy- an para pengungsi terhadap stabilitas (Eurosceptic) dan nasionalis ini telah sław Sadura. Kami membagi responden sistem perawatan sosial Polandia dan menghadapi banyak kritik baik dari Uni kami menjadi dua kelompok: kelas pe- ketidakadilan yang muncul dari jamin- Eropa dan bagian yang lebih liberal dari kerja dan kelas menengah. Penting un- an yang dapat mereka peroleh. Mere- masyarakat Polandia, dukungannya tuk dicatat bahwa kami tidak melakukan ka umumnya menghubungkan situasi telah terus berkembang: dalam jajak wawancara dengan mereka yang dise- pengungsi dengan kondisi perang, dan pendapat yang dilakukan pada akhir but “pecundang transformasi,” sebuah biasanya mengakui bahwa para korban tahun 2017 dukungan bagi partai ini istilah untuk merujuk pada orang-orang harus menerima bantuan, namun me- mencapai 50% suara. yang bernasib buruk di bawah perubah- nolak membantu mereka di wilayah Po- an kapitalistik setelah tahun 1989. landia. Hanya dua orang yang berpen- > Memperkenalkan dapat bahwa menerima pengungsi ke penelitian kami > Dua topik yang sangat dalam masyarakat Polandia tidak akan diperdebatkan: aborsi dan merugikan siapapun—karena sedikit- Penelitian kami dilakukan di sebu- pengungsi nya jumlah yang diusulkan untuk diteri- ah kota kabupaten di Polandia tengah ma oleh pemerintah terdahulu. yang kami juluki “Miastko” ( “kota ke- Kelas pekerja yang diwawancarai cil” dalam bahasa Polandia). Partai pada umumnya menentang larangan Kelas menengah yang diwawanca- yang berkuasa menerima hampir 50% total terhadap aborsi. Perempuan kelas rai lebih sering mengklaim bahwa para suara di Miastko pada tahun 2015, pekerja yang lebih tua lebih menyukai pendatang mewakili budaya yang ber- dibandingkan dengan 37,6% secara liberalisasi terhadap undang-undang beda dan tidak mau menerima aturan nasional. Laporan kami diterbitkan se- anti-aborsi yang berlaku. Perempuan budaya Polandia dan Eropa. Solidari- bagai “Perubahan yang baik di Miastko: kelas menengah biasanya berpenda- tas terhadap mereka yang melarikan >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 SOSIOLOGI DI POLANDIA diri dari perang, kesamaan pengalam- berhasil untuk menangguhkan kontrol saja dipicu karena adanya dukungan fi- an perang, dan ketidakstabilan politik konstitusional atas pemerintah. nansial untuk orang miskin. Sebaliknya, masyarakat Polandia sangat jarang di- program redistribusi tersebut berhasil rujuk. Menurut kelas menengah yang > Kebijakan sosial PiS: karena tindakan-tindakannya menarik diwawancarai, pengungsi harus tetap program “Keluarga 500+” berbagai kebutuhan dan nilai dari se- tinggal “di mana mereka berada, di mua kelas. Politisi PiS menanggapi ke- mana mereka memiliki tempat mereka Program “Keluarga 500+” (Family butuhan kelas pekerja akan martabat sendiri.” Untuk beberapa orang, ga- 500+) diperkenalkan pada bulan April dan pengakuan sosial dengan meng- gasan tentang Eropa didefinisikan oleh 2016 sebagai kebijakan sosial unggul- kritik konsumsi tanpa batas dari para eksklusi; pelindungan terhadap “ke- an pemerintah PiS. Ini jelas merupakan mantan "elit" yang menggunakan dana murnian” Eropa menuntut bahwa para salah satu langkah politik yang paling publik. Mereka juga membicarakan wa- pengungsi—yang hanya diidentifikasi penting. Program ini adalah suatu pro- tak kelas menengah yang mendamba- berdasar religiusitas dan latar belakang gram tunjangan anak universal; setiap kan kedaulatan dan ketertiban umum. etnis mereka—harus ditinggalkan di keluarga menerima 500 zlotys (sekitar Studi kami mengungkapkan suatu pola luar. Sikap untuk menata dan member- 120 Euro) untuk anak kedua dan ketiga yang sangat menarik: opini dan dekla- sihkan perbatasan muncul dalam suatu (keluarga miskin dapat menerima uang rasi politik tidak selalu tumpang tindih solusi dari salah seorang perempuan juga untuk anak pertama). Implemen- dengan pengalaman pribadi orang yang kelas menengah yang kami wawanca- tasinya menandai perubahan signifikan diwawancarai. rai: jika para pengungsi perlu berada di di Polandia pascakomunis: ini adalah Polandia, mereka harus dipisahkan dari pertama kalinya sejak 1989 bahwa ne- Pada saat yang bersamaan, PiS telah masyarakat Polandia. gara Polandia telah menerapkan suatu mulai menghancurkan lembaga-lemba- upaya redistribusi berskala besar yang ga demokratis (seperti Tribunal Konsti- > Penghancuran institusi menguntungkan baik kelas menengah tusi), kesemuanya dengan mengatas- supremasi hukum yang maupun kelas pekerja. namakan demokrasi dan “perubahan demokratis yang baik.” Penelitian ini mengungkap- Sebagian besar peserta mendukung kan bahwa pengikut PiS menganggap Pada bulan Desember 2015, implementasi tunjangan anak, kecuali diri mereka “demokrat,” tetapi menolak pemerintah mulai menghalangi beberapa anggota kelas menengah dari bentuk liberalnya yang pada intinya di- pekerjaan Constitutional Tribunal oposisi liberal yang menganggapnya dasarkan pada pembatasan diri. Maci- (Tribunal Konstitusi) yang dimandatkan sebagai suatu bentuk “membeli sua- ej Gdula menyebut fenomena baru ini untuk menilai apakah suatu undang- ra.” Manfaat program tersebut disukai sebagai "otoriterisme baru." Menurut undang sesuai dengan konstitusi oleh mayoritas kelas menengah yang Gdula, kita sekarang mengamati se- Polandia. Pemerintah terdahulu telah diwawancarai, yang menganggap dite- buah "otoriterisme baru" yang ditandai memilih lima orang hakim ke Tribunal rapkannya hal tersebut sebagai suatu dengan perubahan radikal terhadap 49 Konstitusi pada bulan September simbol kekuatan baru negara. Pem- ruang publik (didominasi oleh Internet, 2015, hanya satu bulan sebelum bayaran tunjangan anak tidak dilihat bukan oleh surat kabar seperti di masa pemilihan legislatif. Mayoritas parlemen sebagai sesuatu yang berlebihan, me- lalu) dan suatu hubungan khusus an- pada waktu itu, sebuah aliansi dari Civic lainkan sebagai suatu tindakan ukur- tara pemilih dan pemimpin partai yang Platform (Platform Kewarganegaraan) an “normal” khas yang dijumpai pada berkuasa. yang konservatif-liberal dan Partai negara-negara Barat yang berkembang Petani, memiliki hak untuk memilih dengan baik, dan suatu tanda bahwa Hasil penelitian kami mengkonfir- tiga hakim, tetapi memilih lima orang. Polandia bergabung dengan mereka. masi bahwa penjelasan yang berlaku Terlepas dari kenyataan bahwa Tribunal Peserta kelas pekerja juga mendukung tentang keberhasilan partai-partai sa- mempertahankan pemilihan tiga tunjangan anak, meskipun sebagian yap kanan telah habis. Temuan kami hakim (yang dipilih secara hukum) besar dari mereka juga menyatakan du- mendapat perhatian publik yang sa- dan membatalkan pemilihan dua kungan untuk pandangan bahwa otori- ngat besar dan memicu debat publik hakim (yang dipilih secara ilegal), tas lokal harus mengontrol pengeluaran yang luas yang diikuti baik intelektual parlemen baru yang didominasi PiS sejumlah penerima bantuan. sayap kiri maupun kanan, yang terlibat menominasikan lima orang hakim dalam diskusi mengenai perpecahan baru dan menghentikan penerbitan > Penyebab munculnya dalam masyarakat Polandia. keputusan Tribunal. Sumpah jabatan dukungan terhadap PiS hakim yang baru oleh Presiden Andrzej berlapis majemuk Duda tidak hanya menyebabkan krisis Seluruh korespondensi ditujukan kepada: konstitusional, tetapi juga demonstrasi Hukum dan Keadilan mewakili suatu Katarzyna Dębska Sara Herczyńska jalanan di Warsawa dan kota-kota besar model baru dalam memerintah dengan Justyna Kościńska lainnya di Polandia. Masalah kabsahan memunculkan suatu program redistri- Kamil Trepka langkah-langkah pemerintah terhadap butif. Penelitian kami menemukan bah- Mahkamah Konstitusi tidak terbagi wa para pendukung PiS ternyata jauh menurut garis kelas, melainkan garis lebih terdiferensiasi daripada yang dia- partisan: pendukung PiS mendukung sumsikan oleh opini publik. Dalam arti- tindakan partai tersebut serta kel ini, kami mencoba untuk menjajaki mengklaim bahwa tindakan tersebut apa yang merupakan perbedaan-perbe- memulihkan “pluralitas” ke sebuah daan sosialnya dan faktor apa saja yang Tribunal yang katanya didominasi dapat kami kaitkan dengan meningka- Platform Kewarganegaraan; bagi nya partai-partai sayap kanan. lawan-lawannya, tindakan-tindakan tersebut merupakan suatu serangan Penelitian kami menunjukkan bahwa terhadap demokrasi dan upaya yang kemunculan dukungan untuk PiS, tidak

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 SOSIOLOGI DI POLANDIA > Prospek bagi Sosiologi dalam Ranah Publik yang Baru

oleh Maciej Gdula, Universitas Warsawa, Polandia

Otoriterisme Baru Gdula adalah suatu contoh yang baik mengenai Sosiologi Publik.

P ada bulan November 2017, dua ta- hun telah berlalu sejak berlangsungnya pemilihan umum yang memungkinkan partai Hukum dan Keadilan (Law and Justice party, PiS) untuk membentuk 50 pemerintahnya sendiri. Meskipun se- lama dua tahun tersebut banyak per- aturan demokrasi liberal telah dilang- gar, lebih dari 40% para pemilih masih mendukung pemerintah. Pada titik ini- lah laporan saya "Perubahan yang baik di Miastko: Neo-otoriterisme dalam politik Polandia dari perspektif sebuah kota kecil" diterbitkan.

Laporan ini, yang didasarkan pada penelitian di suatu kota kecil yang terletak di Polandia tengah— Miastko—memicu suatu diskusi yang hangat, dalam mana wartawan, politisi dan ilmuwan ikut serta selama beberapa pekan. Beberapa di antara konsep dan penafsirannya telah menjadi butir rujukan yang konstan dalam perdebatan mengenai politik dan masyarakat. Namun, alih- alih merayakan keberhasilan dari laporan ini, saya ingin memikirkan mengenai kondisi-kondisi sosial bagi kemungkinannya. Hal ini dapat menjadi penting dalam memikirkan ulang strategi bagi kehadiran sosiologI di ranah publik dan untuk memperkuat perannya, bukan hanya >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 SOSIOLOGI DI POLANDIA dalam mendeskripsikan tetapi juga komsep “pascakebenaran” (post- penjelasan yang digunakan menjadi dalam mempengaruhi proses sosial. truth). Persaingan yang ganas untuk semakin kurang meyakinkan. Misal- Meskipun saya terutama merujuk meraih perhatian publik telah meng- nya, pandangan umum ialah bahwa pada konteks Polandia, namun gusur jurnalisme yang berlandasan walaupun PiS berjanji untuk membuat hal ini tidak merupakan hal yang proses pengumpulan bahan yang le- perhitungan dengan kaum elite, me- unik dalam proses-proses yang bih lama dan produksi teks yang lebih reka sendiri menciptakan elite yang berlangsung di Polandia. canggih. Cara untuk meraih kebera- baru, dengan kecenderungan untuk daan banyak media adalah dengan melakukan korupsi, yang seharusnya > Suatu ranah publik yang menciptakan suatu khalayak yang menghasilkan turunnya dukungan baru berkaitan dengan identitas, yang ter- karena telah mengkhianati cita-cita- hubung dengan medium oleh suatu nya. Sementara itu, hal tersebut tidak Untuk merefleksikan ruang lingkup rasa keunggulan moral dan partisipasi terjadi dan PiS tetap menikmati du- sosiologi untuk meningkatkan dam- yang tidak terlalu terkait dengan dis- kungan 40% dari penduduk. Laporan paknya pada debat publik orang ha- kusi mengenai isu publik melainkan menjelaskan hal ini dengan gagas- rus memperhitungkan perubahan ter- dengan suatu perjuangan peradaban. an mengenai neo-otoriterisme yang, kini di ranah publik. Secara singkat, Politik dan diskusi mengenai bersama-sama dengan isu-isu lain, ini terdiri atas transisi dari dominasi masalah publik juga menyesuaikan menanggapi peran seorang pemim- pers ke hegemoni Internet. Ranah diri dengan kondisi ini dan para pin dalam mengendalikan kaum eli- publik pers—setidaknya dalam hu- politisi menjadi “kaum militan media” te mereka sendiri dan menjaga arah bungannya dengan politik—diorgani- yang mewakili pandangan radikal dan perubahan politik. si seputar pers, dan “para perantara menyiapkan pernyataan yang dapat budaya”—wartawan, para ahli dan diklik (clickable). Agar studi ini berdampak, sinkro- politisi—memainkan suatu peran nisasi dengan proses sosial yang penting dalam debat publik. Penye- Khalayak berpartisipasi dalam ko- sedang berlangsung merupakan hal baran Internet telah memukul pers munikasi cepat, agresif, dan moral, yang penting. Dengan sendirinya hal cetak, baik dalam artian kekuasaan namun masih ada ruang bagi penge- ini tidak seluruhnya tergantung pada ekonomi maupun simbolis. Di Polan- tahuan yang berhubungan dengan para so-siolog namun kita tidak dapat dia proses ini berlangsung dengan isu publik yang penting dan pada mengabaikan pertanyaan mengenai cepat dan dramatis. Antara 2005 waktu yang bersamaan menghadapi kecepatan produksi. Lajunya harus 51 and 2017, misalnya, surat kabar ter- mereka dengan hasil penelitian. Per- jauh lebih cepat daripada produksi besar, Gazeta Wyborcza, kehilangan saingan yang sengit antara para pro- akademik tradisional agar terkait de- 75% pembacanya dusen berarti bahwa debat publik ngan isu-isu yang kini relevan bagi cenderung disterilisasi dan bergerak khalayak yang lebih luas. Untuk mem- Dalam ranah publik yang didomina- dalam ruang lingkup suatu komentar perdalam penelitian terhadap para si oleh Internet, terdapat penyebar- yang cepat. Jurnalisme tradisional pendukung PiS idealnya dilaksanakan an yang lebih besar dalam produksi kehabisan waktu dan dana. Dalam si- penelitian tambahan di berbagai lo- isi. Ini ditangani oleh webcast [siaran tuasi ini, pengetahuan sosiologi yang kasi, menambah jumlah wawancara, media melalui Internet] yang besar, menawarkan suatu penafsiran yang dan mengkajinya secara lebih men- situs web yang lebih kecil, maupun baru mengenai realitas memperoleh dalam. Masalahnya ialah bahwa hasil produsen tunggal seperti para peng- perhatian dan tanggapan yang besar, guna YouTube yang sering berhasil dari upaya demikian dapat diperoleh, meraih khalayak yang besar. Persa- mempengaruhi arah debat publik. misalnya, setelah pemilihan umum ingan antara para produsen ini untuk berikutnya, di kala hasil tersebut ha- meraih perhatian sosial telah menja- > Melaksanakan sosiologi nya akan menjadi sejarah. di semakin ketat, dengan titik berat yang berdampak pada kecepatan dalam bereaksi, dan Isu penting kedua ialah hubung- konflik, skandal, dan moralitas yang Apa patokannya agar dapat an dengan pengetahuan akal sehat. lebih besar. menciptakan pengetahuan seperti Wacana akademik telah menjadi se- itu? Atas dasar laporan mengenai makin kompleks, dan masalah pene- > Kelemahan perantara dan Miastko dan penerimaan terhadapnya, litian dan kesimpulannya dikonstruk- sosiologi saya akan mengambil risiko untuk sikan dan disajikan dengan cara-cara merumuskan beberapa tesis. yang merupakan tantangan bahkan Melemahnya hambatan untuk da- bagi pembaca yang berpendidikan. pat masuk ke ranah publik beraki- Pertama-tama, momentum mun- Di kala mengkonstruksikan pengeta- bat pada penyebaran informasi palsu culnya teks merupakan hal penting. huan yang dimaksudkan untuk dapat dan meningkatnya penyebaran waca- Di Polandia, laporan mengenai sum- membawa suatu dampak sosial, kita na yang dengan sengaja melanggar ber dukungan bagi PiS muncul pada harus merujuk pada penilaian yang akuntabilitas dalam hal rujukan ke suatu saat di kala beberapa di antara meluas, bahkan jika—dan mungkin kebenaran, sehingga memunculkan >>

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018 SOSIOLOGI DI POLANDIA khususnya di kala—kita tidak se- huan yang menghubungkan mereka kecenderungan untuk berakhir dalam pendapat dengan mereka. Nampak- dengan pengalaman dan pendapat konflik ritual, dalam mana kekejaman nya merupakan hal penting bahwa mereka, tetapi memperdalamnya dan penyederhanaan pesan bersifat kita tidak menolaknya sebagai bukti atau terhubung dengan mereka, hal utama. Kita tidak dapat menyalah- tentang ketidakmatangan, ketidakta- tersebut akan menarik. Orang-orang kan para wartawan dan politisi untuk huan, dan keterbatasan mental dan yang membaca laporan mengenai keadaan ini. Mereka bergerak dalam sebagainya, melainkan memperlaku- Miastko tertarik, misalnya, pada ber- kondisi khas yang tidak dapat mereka kannya sebagai penilaian yang perlu bagai kritik terhadap kaum elite yang tanggulangi dengan mudah. Namun diverifikasi. dirumuskan oleh oleh para perwakil- tidak ada alasan mengapa aturan an pendukung, PiS dari kelas bawah ini tidak dapat ditangkal oleh para Dalam kasus penelitian kami di Mi- atau menengah. Bagi kelas bawah, sosiolog, dengan menyediakan pe- astko, terdapat beberapa penilaian kritiknya didasarkan pada pengung- ngetahuan yang mengimbangi kecen- populer mengenai para pendukung kapan alienasi kaum elite dan ja- derungan negatif yang menghantui PiS. Salah satu di antaranya ialah raknya dari orang-orang biasa. Bagi komunikasi public kita. adanya kepercayaan bahwa para kaum kelas menengah, kaum elite te- pendukung PiS terutama adalah lah kehilangan mandat moralnya un- Suatu tugas yang penting bagi so- orang-orang yang mengalami eksklu- tuk memerintah karena telah meng- siologi ialah untuk memberikan suara si atau setidaknya mempunyai pera- kompromikan diri dengan melakukan yang nyata pada orang-orang yang saan tercedera yang mendalam. Hal korupsi. Ini adalah untuk pertama hanya memiliki sedikit ruang gerak di ini tidak terkonfirmasi oleh wawanca- kalinya, setelah sekian lama, bahwa ranah publik. Bagi saya hal yang se- ra biografis, karena sebagian besar topik keanekaragaman kelas muncul cara khusus penting ialah untuk men- mayoritas responden berbicara me- dalam debat publik di Polandia. ciptakan suatu ruang bagi kelas-kelas ngenai kehidupan mereka dalam ka- khalayak ramai dan menampilkan itan denga telah tercapainya tujuan Bertentangan dengan stereotip, perspektif dan pengalaman mereka. mereka atau bahkan dalam kaitan orang tertarik pada isi yang kompleks dengan sukses. Suatu keyakinan lain dan berat. Namun hal ini lebih daripa- Pertanyaan ketiga ialah bagaimana yang kami perhitungkan ialah asum- da penampilan kompleksitas ilmiah. sosiologi menempatkan dirinya si bahwa dukungan bagi PiS didasar- Penyederhanaan pesan, yang terdiri terhadap aktor-aktor lain di ranah kan pada rasa terima kasih karena atas mempopulerkan pengetahuan publik. Menurut pendapat saya, cara 52 dana dari program Family 500+ (su- dengan tujuan menimbulkan konflik terdekat ialah dengan memandangnya atu tunjangan bulanan sebesar seki- dan persaingan untuk memperoleh secara berseberangan dengan apa tar 120 Euro untuk tiap anak sete- perhatian sosial bukanlah jalan yang yang dilakukan wartawan dan politisi. lah anak pertama). Para responden ditempuh para sosiolog. Sebaliknya, Sosiologi berbeda karena kepekaannya yang memberikan suara bagi PiS ti- kompleksitas harus diperkenalkan dan pengetahuan yang disediakannya, dak mendefinikan program ini dalam untuk memicu iritasi dan friksi dalam maupun otonominya dari persaingan artian pemuasan kebutuhan pribadi, wacana publik. untuk memperoleh perhatian sosial melainkan menafsirkannya sebagai dan jarak dari tekanan konflik politik. bukti mengenai solidaritas negara > Peran sosiologi Tipe sosiologi ini dapat mengimbangi dan sebagai suatu pertanda bahwa peserta lain dalam ranah publik dengan Polandia pada akhirnya bergabung Apa yang dapat kita peroleh dari menempatkan pembatasan pada dengan negara-negara yang telah sosiologi yang menghasilkan penge- kekuasaannya untuk mendefinisikan berkembang dalam hal pelaksanaan tahuan sosial? Dengan menyadari realitas sosial. kebijakan yang komprehensif yang bahwa tidak akan ada jawaban yang mendukung keluarga. dapat memuaskan semua sosiolog, Seluruh korespondensi ditujukan kepada Maciej Gdula saya akan menyebutkan opsi-opsi Ketiga, pengetahuan sosiologis se- yang secara khusus penting bagi yogyanya memperkenalkan kom- saya. pleksitas yang tidak dijumpai pada diskusi publik. Orang-orang menyukai Sosiologi jenis ini berpeluang un- simplifikasi, tetapi keadaannya tidak tuk mengimbangi bentuk-bentuk ko- selalu demikian! Jika ada pengeta- munikasi masa kini yang mempunyai

DG VOL. 8 / # 3 / DESEMBER 2018