STUDI PEMANFAATAN FASILITAS PANGKALAN PENDARATAN IKAN PAGURAWAN DI DESA NENASSIAM KECAMATAN MEDANG DERAS KABUPATEN BATUBARA PROVINSI SUMATERA UTARA. Oleh Puspa Dewi Primsa1), Jonny Zain2) and Ronal M2) 1)Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University 2)Lecturer of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University

Abstract

A series survey activity was conducted for obtaining information on condition and existence of Pagurawan fishing port facilities at Nenassiam village, Deras district, Batubara regency, North Sumatera province, as well as to investigate type and capacity of the facilities. All of the information is useful for evaluating the utilization level of the facilities. The result show that the utilization of jetty was 817.32%, 86.17% for maneuverability area, 22.86% for depth of maneuverability area, and 51% for fish market hall. According to SWOT analysis, the Pagurawan fishing port stands on first quadrant, and it’s potentially to be developed in future. Keywords: Facilities, fish market hall, maneuverability area, Pangurawan fishing port.

PENDAHULUAN (2006), urgensi pembangunan Seiring dengan pembangunan pelabuhan perikanan adalah perlu sub sektor perikanan tangkap, perbaikan dan optimasi mengingat pembangunan pelabuhan perikanan yang dianugerahi fishing juga terus dilakukan. Hal ini ground yang kaya, belum dilengkapi diperkuat dengan pernyataan Ismail dengan fasilitas pelabuhan yang (2006) bahwa sejumlah pelabuhan memadai. Peningkatan pemanfaatan perikanan yang ada memang belum pelabuhan perikanan sangat terkait memadai. Padahal menurut Pasaribu dengan keberadaan fasilitas. Pangkalan Pendaratan Ikan Deras Kabupaten Batubara Provinsi

(PPI) Pagurawan adalah salah satu Sumatera Utara. Adapun yang pangkalan pendaratan ikan yang ada menjadi objek penelitian adalah PPI di Kecamatan Medang Deras. Pagurawan, sedangkan alat yang

Fasilitas yang tersedia di PPI digunakan adalah kamera, alat tulis

Pagurawan baik itu fasilitas pokok, dan daftar quisioner. Metode yang fungsional maupun fasilitas digunakan adalah metode survei penunjang masih kurang memadai dengan memperoleh data primer dan sehingga sebagian besar nelayan sekunder secara langsung di lokasi masih mendaratkan hasil penelitian. tangkapannya di tempat pendaratan Analisis Data ikan lain. a. Analisis Komparatif Tujuan Penelitian Analisis komparatif Mendapatkan informasi digunakan untuk membandingkan terhadap keberadaan dan kondisi jenis fasilitas yang ada di PPI fasilitas, mengetahui jenis fasilitas Pagurawan dengan fasilitas dan kapasitas fasilitas dan pelabuhan perikanan tipe D yaitu menentukan tingkat pemanfaatan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) fasilitas-fasilitas yang terdapat di PPI menurut Peraturan Menteri No 16 Pagurawan. Tahun 2006.

METODE PENELITIAN b. Analisis Teknis

Penelitian ini dilaksanakan Analisis teknis digunakan pada bulan April 2013 di PPI untuk menghitung kebutuhan ukuran

Pagurawan Kecamatan Medang fasilitas di PPI Pagurawan berdasarkan aktifitas di pelabuhan S = Faktor ketidakteraturan Dc = Periode ulang pelayaran (hari) tersebut. Analisis yang digunakan T = waktu yang ada untuk pelayanan (jam) adalah formula Pianc dalam Dirjen

Perikanan (1999) dan formula Sedangkan panjang dermaga

Direktorat Jendral Perikanan (1981). muat dihitung dengan menggunakan

Formula Pianc (1999) digunakan formula Pianc (1999) yaitu:

(...) untuk menganalisis dermaga, L = (..) sedangkan Formula Direktorat di mana: Jendral Perikanan digunakan untuk L =Panjang dermaga yang diperlukan (m) analisis kolam pelabuhan. Analisis n =Jumlah armada yang beroperasi (unit) tersebut dilakukan berdasarkan TS =Waktu pelayanan yang kondisi yang ada. Formula yang diperlukan (jam) S = Faktor ketidakteraturan digunakan adalah sebagai berikut: Dc = Periode ulang pelayaran U = Kecepatan bongkar (ton/jam) 1. Panjang Dermaga T = Waktu yang ada untuk Panjang dermaga bongkar pelayanan (jam) dihitung dengan menggunakan 2. Kolam Pelabuhan formula Pianc dalam Dirjen Luas kolam pelabuhan dihitung

Perikanan (1999) yaitu: dengan menggunakan formula (...) L = Direktorat Jendral Perikanan (1981) (..) yaitu: Lu = 1,1 x LOA L = Lt + (3.n.l.b) di mana: di mana: L =Panjang dermaga yang L = Luas kolam pelabuhan (m2) diperlukan (m) Lt =Luas kolam untuk memutar n =Jumlah armada yang beroperasi kapal / turning basin (m2) (unit) Lt = 3,14 (2.LOA max)2 Q = Hasil tangkapan yang didaratkan (ton) n = Jumlah kapal maksimum yang Tingkat Pemanfaatan = x 100% berlabuh setiap hari (unit) l = Panjang kapal (m) b = Lebar kapal (m) (Zain, et.al, 2011)

Rumus untuk menghitung di mana: kedalaman kolam pelabuhan Up= Ukuran yang dibutuhkan adalah: Ut = ukuran yang tersedia D = d + 60 cm Dimana : HASIL DAN PEMBAHASAN D = Kedalaman perairan yang dibutuhkan (m) PPI Pagurawan merupakan d = Sarat kapal terbesar dengan muatan penuh (m) pelabuhan perikanan tipe D, yang

3. Gedung Pelelangan Ikan terletak di Desa Nenassiam dengan

Luas gedung pelelangan ikan jumlah penduduk 46.119 jiwa. Desa dihitung berdasarkan kebutuhan Nenassiam secara geografis sebelah nelayan yang dapat dilihat pada utara berhadapan langsung dengan lampiran 4. Selat Malaka, sebelah selatan c. Tingkat Pemanfaatan berbatasan dengan Desa Sei Buah

Untuk menentukan tingkat Keras, sebelah Timur berbatasan pemanfaatan fasilitas digunakan dengan Desa Durian dan sebelah Persamaan 6 yaitu: barat berbatasan dengan Desa

Pangkalan Dodek.

Adapun struktur organisasi yang ada di PPI Pagurawan adalah sebagai berikut: Kepala PPI

Pembuat Laporan Pengawas Lapangan Sukarelawan

Gambar 1. Struktur Organisasi Manajemen PPI Pagurawan Jenis fasilitas yang tersedia di PPI Pagurawan masih sangat terbatas.

Mengenai luas dan kondisi fasilitas dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel Jenis Fasilitas dan Ukurannya yang terdapat di PPI Pagurawan

No Jenis Fasilitas Ukuran Kondisi 1 Fasilitas Pokok Dermaga 40 m Baik Kolam Pelabuhan 700 m2 Baik Jalan Komplek 100 m Kurang Baik 2 Fasilitas Fungsional Tempat Pelelangan Ikan (TPI) 180 m2 Baik Penyimpanan Es 10 m2 Cukup Baik 3 Fasilitas Penunjang MCK 8 m2 Sedang diperbaiki Sumber : DKP Batubara, 2012

Fasilitas dermaga merupakan menampung seluruh armada yang fasilitas pokok yang terdapat disetiap melakukan aktifitasnya setiap hari. pelabuhan perikanan termasuk PPI Fasilitas kolam pelabuhan

Pagurawan. Dari analisis yang juga sangat penting diperhatikan dilakukan diperoleh tingkat dalam pengelolaan pelabuhan pemanfaatan fasilitas dermaga adalah perikanan. Dari analisis yang

817,32% ini berarti dermaga sudah dilakukan, diperoleh tingkat melebihi dari sangat dimanfaatkan. pemanfaatan luas kolam pelabuhan

Oleh karena itu perlu dicarikan solusi adalah 86,17%, sedangkan tingkat berupa peningkatan jam pelayanan pemanfaatan kedalaman kolam terhadap aktifitas nelayan guna pelabuhan 22,86% yang berarti memperlancar aktifitas di PPI masih bisa dimanfaatkan lebih

Pagurawan sehingga dapat optimal lagi oleh nelayan karena kedalaman kolam yang dibutuhkan Berdasarkan perhitungan sudah melebihi dari kedalaman yang dilakukan terhadap beberapa kolam yang tersedia. Tingkat fasilitas PPI Pagurawan dapat pemanfaatan fasilitas gedung disajikan ukuran yang tersedia dan pelelangan PPI Pagurawan adalah 51 ukuran yang dibutuhkan. Untuk lebih

%. jelasnya dapat dilihat pada tabel

berikut.

Tabel Hasil perhitungan beberapa fasilitas di PPI Pagurawan Ukuran Tingkat No Fasilitas Tersedia Dibutuhkan Pemanfaatan 1 Dermaga 40 m 326,93 m 817,32% 2 a.Kolam Pelabuhan 3000 m2 2585,19m2 86,17% b. Kedalaman Kolam 7 m 1,6 m 22,86% 3 TPI (Tempat Pelelangan Ikan) 240 m2 122,4 m2 51% Sumber :Data Primer Penelitian

Strategi Pengembangan PPI dan ancaman), maka terlebih dahulu Pagurawan dilakukan analisis faktor-faktor a. Faktor Internal strategis internal (kekuatan dan Sebelum menganalisa faktor- kelemahan). faktor strategis eksternal (peluang Analisis Faktor Internal Pengembangan PPI Pagurawan Faktor Strategi Internal Bobot Rating Skor Kekuatan (S) Tingkat pemanfaatan dermaga di atas rata-rata 0,20 4 0,80 Hasil tangkapan yang didaratkan banyak 0,10 2 0,20 Jumlah armada di PPI Pagurawan banyak 0,15 3 0,45 Jumlah nelayan banyak 0,08 2 0,16 1,61 Kelemahan (W) Tidak adanya pabrik es 0,10 3 0,30 Tidak adanya SPBN 0,15 4 0,45 Tidak tersedianya pasar ikan hygiens 0,05 1 0,05 PPI Pagurawan di kelola toke setempat 0,17 3 0,51 -1,31 Total 1,00 0,30

b. Faktor Eksternal menganalisis lingkungan eksternal terlebih dahulu untuk mengetahui Sebelum menetapkan strategi, kemungkinan peluang dan ancaman perencanaan strategis harus yang akan dihadapi. Analisis Faktor Eksternal Pengembangan PPI Pagurawan Faktor Strategi Eksternal Bobot Rating Skor Peluang (O) Letak pelabuhan strategis 0,35 4 1,40 Pemasaran hasil tangkapan yang 0,25 3 0,75 menjanjikan 2,15 Ancaman (T) Terdapatnya tempat pendaratan ikan lain 0,25 2 0,50 Illegal fishing oleh nelayan asing 0,15 3 0,45 -0,95 Total 1,00 1,20

Untuk melihat posisi faktor sehingga terletak pada koordinat internal dan eksternal pada kuadran, (0,30 ; 1,20) yang dapat dilihat pada maka untuk faktor internal (sumbu dibawah ini.

X) dan faktor eksternal (sumbu Y), Berdasarkan rating dari faktor Menurut Rangkuti (2006), strategi internal dan faktor eksternal, PPI yang harus diambil adalah

Pagurawan terletak pada kuadran I, mendukung kebijakan pertumbuhan yang artinya PPI Pagurawan yang agresif. Untuk lebih jelasnya, memiliki peluang dan kekuatan. Ini strategi pengembangan fasilitas PPI merupakan situasi yang sangat Pagurawan dapat dilihat pada table menguntungkan sehingga dapat berikut. memanfaatkan peluang yang ada. Matriks SWOT Strategi Pengembangan Fasilitas PPI Pagurawan Faktor Kekuatan (S) Kelemahan (W) 1. Tingkat pemanfaatan 1. Tidak adanya pabrik es Internal dermaga di atas rata-rata 2. Tidak adanya pabrik SPBN 2. Hasil tangkapan yang 3. Tidak tersedianya pasar ikan didaratkan banyak hygiens Eksternal 3. Jumlah armada banyak 4. PPI dikelola pedagang ikan 4. Jumlah nelayan banyak setempat Peluang (O) Strategi S.O Strategi W.O

1. Letak PPI 1. Berbenah terhadap 1. Membangun pabrik es, SPBN Pagurawan strategis fasilitas yang ada dan menata ulang fasilitas 2. Pemasaran hasil khususnya dermaga (S1, yang ada (W1,W2) tangkapan yang O1) 2. Memberikan sosialisasi secara menjanjikan berkesinambungan tentang UU No.31 Tahun 2004 pada pasal 41 ayat 3 (O1) Ancaman (T) Strategi S.T Strategi W.T

1. Terdapatnya tempat 1. Mengembangkan forum 1. Pengawasan dan evaluasi pendaratan ikan lain komunikasi antar instansi instansi terkait mengenai surat 2. Illegal fishing oleh terkait (T1) keputusan yang dikeluarkan nelayan asing

KESIMPULAN DAN SARAN dan tempat penyimpanan es) dan a. Kesimpulan fasilitas penunjang (MCK). Aktifitas

Fasilitas yang ada di PPI yang terdapat di PPI Pagurawan

Pagurawan terdiri dari tiga yaitu: yaitu aktifitas pelayanan kapal fasilitas pokok (lahan, dermaga dan perikanan, pendaratan hasil kolam pelabuhan), fasilitas tangkapan, pemasaran hasil fungsional (tempat pelelangan ikan tangkapan dan aktifitas pengisian perlu dilakukan pengerukan lagi perbekalan kapal perikanan. karena sudah melebihi dari

Fasilitas dermaga yang kedalaman kolam yang dibutuhkan. tersedia kondisinya baik karena Fasilitas tempat pelelangan terbuat dari beton yang panjangnya ikan kondisinya juga baik karena

40 m, sedangkan panjang dermaga bangunannya sudah permanen yang dibutuhkan mencapai 326,93 m dengan luas 240 m2, sedangkan luas dengan tingkat pemanfaatan tempat pelelangan ikan yang

817,32% yang berarti perlu dibutuhkan adalah 122,4 m2 dengan dilakukan pengembangan dan tingkat pemanfaatan 51% namun penambahan panjang dermaga guna tidak ada aktifitas pelelangan yang menunjang aktifitas PPI Pagurawan. terjadi di PPI Pagurawan.

Kondisi kolam pelabuhan Hasil analisis komparatif dan cukup baik karena merupakan kolam analisis teknis (analisis kebutuhan alami dengan luas 3000 m2 dan fasilitas dan tingkat pemanfaatan kedalaman kolam 7 m, sedangkan fasilitas) serta analisis SWOT luas kolam pelabuhan yang terhadap fasilitas-fasilitas yang ada dibutuhkan 2585,19 m2 dan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) kedalaman kolam 2 m. Tingkat Pagurawan memiliki potensi yang pemanfaatan luas kolam pelabuhan sangat besar untuk perkembangannya

86,17% dan kedalaman kolam dimasa yang akan datang. pelabuhan 22,86% yang berarti untuk b. Saran kedalaman kolam pelabuhan masih Pengelola PPI Pagurawan perlu pengembangan namun tidak diharapkan dapat meningkatkan sarana dan prasarana fasilitas, Peningkatan Produksi Pangkalan Pendaratan berbenah terhadap jumlah anggota Ikan Tanjungsari Kabupaten Pemalang. pengelola PPI Pagurawan serta Journal of Fisheries mengoptimalisasikan pemanfaatan Resource Utilization Management and fasilitas PPI Pagurawan yang tersedia Technology. Volume 2, Nomor 1, Hal 11-22. sehingga para pengusaha perikanan Ardi, I .2002. Analisis Sistem akan lebih yakin dan tertarik untuk Pelabuhan Perikanan di Kabupaten Lombok bekerja sama dengan pihak PPI Timur Nusa Tenggara Pagurawan yang nantinya secara Barat. Fakultas Perikanan dan Ilmu ekonomi tidak hanya berdampak Kelautan IPB.107, Hal. positif bagi pengusaha perikanan dan Ayodhyoa, A.U. 1975. Lokasi dan Fasilitas Pelabuhan. pengelola PPI Pagurawan tetapi juga Bagian Penangkapan buat nelayan dan masyarakat yang Ikan. Fakultas Perikanan Institut Pertanian Bogor. tinggal tidak jauh dari PPI Delpani, B, 2005. Manajemen Pagurawan. Kemudian perlu adanya Pelabuhan Perikanan Pantai Sungai Liat support dari pemerintah terutama Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. masalah perijinan yang berkenaan Skripsi. Fakultas dengan perkembangan PPI Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Pagurawan dimasa yang akan datang. Riau. Pekanbaru. 63 hal (tidak diterbitkan).

Direktorat Jenderal Perikanan., 1981. DAFTAR PUSTAKA Standar Rencana Induk dan Pokok-pokok Desain Ardandi, S. N, Herry Boesono dan untuk Pelabuhan Abdul Rosyid. 2013 . Perikanan dan Pangkalan Tingkat Pemanfaatan Pendaratan Ikan. PT Fasilitas Dasar dan Incoreb, . 169 hal Fungsional Untuk Direktorat Jendral Perikanan Magang. Fakultas Tangkap, 2007. Statistik Perikanan dan Ilmu Perikanan Tangkap Kelautan Universitas Indonesia, 2005. Riau. Pekanbaru. (tidak Departemen Kelautan diterbitkan). dan Perikanan. Jakarta, 134 hal. Murdiyanto, B., 2004. Pelabuhan Perikanan. Jurusan Dirjen Perikanan Tangkap, 1994. Pemanfaatan Petunjuk Teknis Sumberdaya Perikanan Pengelolaan Pelabuhan Fakultas Perikanan dan Perikanan. Direktorat Ilmu Kelautan IPB. 142 Bina Prasarana. hal. Departemen Pertanian. Jakarta. 162 hal. Pane, A. 2004. Manajemen Pelabuhan Perikanan Fauzi, A. 2005 . Kebijakan Perikanan Samudera Jakarta. dan Kelautan. PT. Laporan Praktek Gramedia Pustaka Magang. Fakultas Utama. Jakarta, 185 hal. Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas http://www.dkp.go.id, 2013 Riau. Pekanabaru (tidak diterbitkan). Lubis, E. 2002. Pengantar Pelabuhan Perikanan. Laboratorium Pianc . 1999 . Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Perikanan Nusantara , Jurusan Pemanfaatan Laporan Studi Sumberdaya Perikanan. Pengerjaan Master Plan, Fakultas Perikanan dan Direktorat Jendral Ilmu Kelautan IPB. 72 Perikanan. Departemen hal. Pertanian, Jakarta.

Namura, M. dan Yamazaki, T., Rangkuti, F. 2006. Analisis SWOT. 1977.Fishing "Lecnique. Teknik Membedah Kasus Part 1.Japan Bisnis. PT:Gramedia International Pustaka Utama, Jakarta. Cooperation Agency, "Tokyo.80 pp Suherman, A. 2010. Alternatif Strategi Pengembangan Maharani, T.2009. Aktifitas Pelabuhan Perikanan Pelabuhan Perikanan Nusantara Brondong Nusantara Brondong. Lamongan Jawa Timur. Laporan Praktek Jurnal Saintek Perikanan. Jurnal Saintek Perikanan. Perkembangannya di Volume 5, Nomor 2, Hal Pelabuhan Perikanan 65-72. Samudera Belawan Sumatera Utara. Skripsi . Triatmodjo, B., 2003. Pelabuhan. Fakultas Perikanan dan Beta Ofset, Yogyakarta. Ilmu Kelautan 33 hal. Universitas Riau. Pekanbaru (tidak Tim Prima Pena. 1995 . Kamus diterbitkan). Besar Bahasa Indonesia. Gita Media Press, Wardjan, M. 2001. Pelabuhan Jakarta. 768 hal. Perikanan, Pustaka Utama. Surabaya. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Zain, J . 2002 . Studi Aktifitas Tangkahan dan Yahya, E, Abdul Rosyid dan Agus Pengaruhnya Terhadap Suherman . 2012 . Operasional Pelabuhan Tingkat Pemanfaatan Perikanan Nusantara Fasilitas Dasar dan Sibolga Sumatera Utara. Fungsional Dalam Program Pasca Sarjana Strategi Peningkatan Institut Pertanian Bogor. Produksi di Pelabuhan 251 hal (tidak Perikanan Pantai diterbitkan). Tegalsari Kota Tegal Jawa Tengah. Journal of Zain, J, Syaifudin dan Y. Aditya . Fisheries Resource 2011. Efisiensi Utilization Management Pemanfaatan Fasilitas di and Technology. Volume Tangkahan Perikanan 2, Nomor 1, Hal 56-65. Kota Sibolga. Jurnal Perikanan dan Kelautan. Yano, T. dan Noda, M. 1970 . The Volume 16, Nomor 1, Planning of Market Halls Hal 1-11. in Fishing Ports. Didalam Fishing Port and Markets. Fishing News (Books) Ltd. London. 8 hal.

Yusrizal. 2003 . Studi Tentang Pemanfaatan Fasilitas Pelabuhan Perikanan dan Kemungkinan