KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan Puji Syukur Kehadirat Allah SWT, penyusunan buku Sistem Informasi Pembangunan Daerah Kota Tahun 2015 dapat diselesaikan tepat waktu oleh Tim Pengelola Sistem Informasi Pembangunan Daerah berdasarkan Surat Keputusan .

Penerbitan Buku tersebut merupakan amanat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pada pasal 274 bahwa perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada data dan informasi yang dikelola dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah yang menekankan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah perlu didukung oleh ketersedian data dan informasi pembangunan daerah yang akurat, muktahir dan dapat dipertanggungjawabkan.

Dengan tersedianya buku ini, diharapkan dapat bermanfaat sebagai referensi bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kota Balikpapan dan pihak lain yang berkepentingan dalam upaya mendukung peningkatan kualitas perencanaan pembangunan di Kota Balikpapan.

Penyusun Tim Pengelola Sistem Informasi Pembangunan Daerah Tahun 2015 Kota Balikpapan DAFTAR ISI

Kata Pengantar

BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ...... 1 1.2 Dasar Hukum...... 3 1.3 Maksud dan Tujuan ...... 4 1.4 Sasaran dan Manfaat ...... 4 1.5 Ruang Lingkup ...... 5

BAB II Gambaran Umum Balikpapan 2.1 Wilayah Administrasi ...... 6 2.2 Iklim dan Kualitas Udara ...... 8 2.3 Topografi Wilayah ...... 10 2.3.1 Ketinggian Tempat ...... 10 2.3.2 Kemiringan Lereng ...... 12 2.3.3 Kedalaman Efektif Tanah ...... 12 2.4 Geologi ...... 13 2.4.1 Geomorfologi ...... 13 2.4.2 Stratigrafi ...... 14 2.4.3 Struktur Geologi ...... 16 2.5 Tata Ruang Wilayah dan Pertanahan ...... 17 2.5.1 Tata Ruang Kota ...... 17 2.5.2 Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) ...... 17 2.6 Komposisi Rencana Pola Ruang Kota Balikpapan ...... 86

BAB III Pemerintahan dan Demografi 3.1 Aparatur Pemerintah Daerah ...... 90 3.2 Perangkat Daerah ...... 93 3.3 Demografi...... 95

3.4 Rata - Rata Harapan Hidup ...... 98 3.5 Ketenagakerjaan ...... 98 3.5.1 Angkatan Kerja ...... 99 3.5.2 Kondisi Ketenagakerjaan ...... 100 3.6 Kemiskinan...... 101 3.7 Program Bantuan Kelurga Miskin...... 102 3.8 Kesejahteran Sosial ...... 105

BAB IV Perekonomian Dan Keuangan 4.1 Perekonomian Daerah ...... 107 4.2 Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi ...... 108 4.3 Pendapatan Per Kapita Kota Balikpapan ...... 111 4.4 Inflasi ...... 112 4.5 Sumber Daya Alam Dan Jasa – Jasa ...... 117 4.6 Pertanian ...... 118 4.6.1 Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura ...... 118 4.6.2 Potensi Sumber Daya Perkebunan ...... 122 4.6.3 Potensi Sumber Daya Peternakan ...... 123 4.6.4 Potensi Sumber Daya Kelautan ...... 123 4.7 Industri, Perdagangan dan Koperasi...... 127 4.8 Kepariwisataan ...... 128 4.9 Keuangan ...... 132 4.10 Keuangan Daerah ...... 136

BAB V Infrastruktur Dan Fasilitas Kota 5.1 Infrastruktur Kota ...... 140 5.1.1 Jaringan Jalan ...... 140 5.1.2 Jaringan Drainase ...... 142 5.1.3 Jaringan Kebersihan ...... 143 5.1.4 Jaringan Pemakaman...... 145 5.1.5 Jaringan Air Bersih ...... 146

5.1.6 Jaringan Kelistrikan ...... 149 5.2 Fasilitas Kota ...... 151 5.2.1 Fasilitas Kesehatan ...... 151 5.2.2 Fasilitas Pendidikan ...... 156 5.2.3 Fasilitas Peribadatan ...... 162 5.2.4 Fasilitas Olah Raga ...... 164 5.2.5 Kebudayaan Nasional ...... 165 5.2.6 Fasilitas Perdagangan Dan Jasa ...... 165 5.2.7 Fasiltas Hiburan ...... 169 5.2.8 Jasa Perjalanan ...... 169 5.2.9 Perumahan dan Permukiman ...... 173 5.2.9.1 Program Umum Pembangunan Perumahan dan Permukiman ...... 175 5.2.10 Fasilitas Transportasi ...... 179 5.2.11 Angkutan Darat dan Sungai ...... 179 BAB VI Penutup 6.1. Kesimpulan...... 189 6.2. Saran ...... 189

SIPD Tahun 2015

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SIPD) adalah jaringan yang mengumpulkan data secara terpadu di daerah dan pusat dengan menggunakan teknologi informasi, sebagai dukungan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan daerah. Berdasarkan Fungsi data bagi pembangunan daerah ditinjau dari teori Rational Choice Theory bahwa Data sebagai dasar pertimbangan dalam penyusunan program dan kegiatan pembangunan secara rasional, efektif dan efisien dan Deliberative democracy model, data adalah sebagai media akuntabilitas publik yang memungkinkan masyarakat mengevaluasi kinerja pemerintah, mengevaluasi program-program pembangunan, dan sekaligus mengevaluasi capaian-capaian pembangunan. Data SIPD terdiri dari 8 kelompok data (Data Umum, Sosial Budaya, Sumber Daya Alam, Infrastrukstur, Ekonomi, Keuangan Daerah, Politik/Hukum/Keamanan dan Insidensial), 31 Jenis data dan 2691 Elemen data. Sehubungan dengan kebutuhan akan data untuk pembangunan pusat dan daerah terdapat sejumlah kondisi faktual bahwa ketersedian data merupakan suatu hal yang tidak mudah disediakan, hal-hal ini dikarenakan :  Data-data pembangunan daerah tidak lengkap dan tersebar di masing-masing SKPD serta jarang diperbaharui.  Bappeda menghadapi kendala dalam mengumpulkan data untuk kepentingan penyusunan perencanaan pembangunan daerah karena: (a) Lemahnya koordinasi antara Bappeda dan SKPD dalam pengumpulan data, dan (b) Minimnya SDM dan pendanaan di Bappeda untuk pengelolaan data. Terkait dengan kondisi faktual tersebut berimplikasi pada Perencanaan Pembangunan daerah yang tidak didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan sesuai amanat Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014. Hasilnya, perencanaan pembangunan daerah sering tidak tepat sasaran. Situasi ini juga membuat Ditjen Bina Bangda mengalami kesulitan dalam melakukan pembinaan pembangunan daerah. Seperti halnya pemerintah daerah, Ditjen

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 1

SIPD Tahun 2015

Bina Bangda tidak memiliki instrumen yang cukup untuk mengukur capaian-capaian substantif program dan kegiatan pembangunan yang dilakukan pemerintah daerah. Sehubungan dengan kondisi tersebut, ketersedian data di daerah perlunya perkuatan dalam pengadaannya yang didukung oleh regulasi pemerintah untuk mendukung kebutuhan data untuk pembangunan baik di pusat maupun daerah. Sejalan hal itu, dukungan akan ketersedian data telah di atur pada Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Pasal 31, Bahwa Perencanaan Pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan dan pasal 33 ayat 1 dan 2, Kepala Daerah menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas perencanaan pembangunan daerah didaerahnya. Dalam menyelenggarakan perencanaan pembangunan daerah, Kepala Daerah dibantu oleh Kepala Bappeda. Data dan informasi yang digunakan dalam menyusun dokumen perencanaan pembangunan daerah mencakup berbagai hal seperti : Penyelenggaraan pemerintah daerah; Organisasi dan tatalaksana pemerintahan daerah ; Kepala Daerah, DPRD, Perangkat daerah dan Pegawai negeri sipil daerah; Keuangan daerah; Potensi sumber daya daerah ; Kependudukan ; Produk hukum daerah; Informasi dasar kewilayahan dan Informasi lain terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan daerah. Pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 pada pasal 274 mengamanatkan bahwa perencanaan pembangunan daerah didasarkan pada data dan informasi yang dikelola dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD). Hal ini semakin memperkuat posisi SIPD sebagai bahan rujukan dalam proses penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah. Namun penggunaan aplikasi SIPD sebagai acuan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan daerah difokuskan kepada pemanfaatan informasi yang dihasilkan berdasarkan pengolahan data yang telah diinput oleh pemerintah daerah. Oleh karena itu, faktor kelengkapan, kemutakhiran, keakuratan dan validitas data menjadi unsur yang penting dalam proses pengumpulan dan penginputan elemen data yang kemudian akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan analisa data dalam aplikasi SIPD. Sejalan dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 tahun 2014, bahwa pembagian peran dalam pengelolaan SIPD yaitu Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi dan Kota/Kabupaten sebagai : 1. Mengkoordinasikan pembentukan tim; 2. Mengkoordinir rapat koordinasi;

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 2

SIPD Tahun 2015

3. Melakukan pembinaan, evaluasi dan fasilitasi pengumpulan data; 4. Berkoordinasi dengan tim SIPD pusat/Provinsi; 5. Melakukan sosialisasi dan bimbingan teknis bagi SKPD.

1.2. DASAR HUKUM Dasar hukum yang melandasi penyusunan Buku Data Pengembangan Sistem Informasi Daerah Kota Balikpapan, Tahun 2015, dan dilaksanakan berdasarkan beberapa perundangan dan peraturan :

1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah Bab X Pasal 274 yang menyatakan bahwa Perencanaan Pembangunan Daerah didasarkan pada data/informasi yang dikelola dalam Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD); 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah Pusat, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota; 4. Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah; 5. Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 25 Tahun 2002 tentang Pedoman Kebutuhan Teknis Sistem Komunikasi dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemda. 6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 8 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD);

1.3. MAKSUD DAN TUJUAN

Sistem Informasi PembangunanDaerah memiliki maksud untuk meningkatkan ketersediaan data dan informasi yang dapat dipakai sebagai bahan acuan dalam perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan hasil pembangunan. Sedangkan tujuan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 3

SIPD Tahun 2015 dari Sistem Informasi PembangunanDaerah berdasarkan permendagri Nomor 8 Tahun 2014 adalah :

1. Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah melalui penguatan data dan informasi pembangunan daerah yang akurat, mutakhir dan dapat dipertanggungjawabkan. 2. Mengoptimalkan pengumpulan, pengisian, evaluasi serta pemanfaatan data dan informasi pembangunan daerah melalui Sistem Informasi Pembangunan Daerah.

1.4. SASARAN DAN MANFAAT

Ditinjau dari sasaran yang akan dicapai dalam kegiatan penyusunan Sistem Informasi PembangunanDaerah adalah : 1. Terbangunnya basis data dan sistem informasi untuk perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan hasil pembanguan. 2. Meningkatnya kemampuan Pemerintah Daerah dalam penyusunan, pengelolaan, pengembangan dan pemanfaatan data dan informasi pembangunan. 3. Meningkatnya dayaguna, hasilguna dan ketepatan dalam penyediaan data pembangunan.

Sehubungan dengan sasaran yang akan dicapai diharapkan pula manfaat sebagai berikut : 1. Sebagai bahan dalam menetapkan kebijakan, strategi dan prioritas perencanaan pembangunan. 2. Sebagai input dan sarana pendukung teknis peningkatan kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian kegiatan pembangunan. 3. Sebagai bahan masukan dan sarana kontrol penetapan dan pemanfaatan Rencana Tata Ruang Wilayah. 4. Sebagai sarana kontrol tumpang tindih penggunaan lahan. a. Sebagai bahan informasi bagi promosi daerah dan penanaman modal. b. Sebagai bahan sarana pelaporan dan pertanggung jawaban Walikota Kota Balikpapan.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 4

SIPD Tahun 2015

1.5. RUANG LINGKUP PENYUSUNAN

Ruang Lingkup Penyusunan dan Penyajian data Pengembangan Sistem Informasi Daerah Kota Balikpapan Tahun 2013 dengan menyajikan himpunan informasi, data spasial tahun 2013dan peta dengan penguraian dalam 6 (enam) Bab pada kerangka penulisan sebagai berikut : I. PENDAHULUAN. Berisikan tentang Latar Belakang, Dasar Hukum, Maksud dan Tujuan, Sasaran dan Manfaat serta Ruang Lingkup Penyusunan. II. Kondisi Fisik Kota Balikpapan. Berisikan tentang Tabel, Peta dan uraian mengenai Kondisi Fisik Kota : Wilayah Administrasi, Iklim, Geologi, Topografi Wilayah, Rencana Tata Ruang Wilayah dan Lingkungan Hidup. III. Pemerintahan dan Demografi. Berisikan tentang uraian : Kondisi Pemerintahan serta Kondisi Demografi Kota Balikpapan, Ketenagakerjaan, Kemiskinan dan Kesejahteraan Sosial. IV. Perekonomian dan Keuangan Berisikan tentang tabel-tabel uraian hal-hal yang termasuk dalam Perekonomian Daerah : PDRB, Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Perkapita, Sumber Daya Alam dan Jasa-jasa, serta uraian Keuangan Kota Balikpapan. V. Infrastruktur dan Fasilitas Kota. Berisikan Tentang Tabel, Peta dan Uraian Mengenai Infrastruktur Kota dan Fasilitas Kota. VI. Penutup.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 5

SIPD Tahun 2015

BAB II GAMBARAN UMUM KOTA BALIKPAPAN

2.1. WILAYAH ADMINISTRASI

Secara geografis wilayah Kota Balikpapan berada antara 1,0 LS - 1,5 LS dan 116,5 BT - 117,5 BT yang luasnya sekitar 50.330,57 Ha atau sekitar 503,3 Km² dengan batas- batas sebagai berikut :  Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Kutai Kartanegara.  Sebelah selatan berbatasan dengan Selat Makasar.  Sebelah timur berbatasan dengan Selat Makasar.  Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Panajam Paser Utara. Dengan diberlakukannya Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 38 Tahun 1996, maka sejak 24 Pebruari 1997 Kota Balikpapan dimekarkan dari 3 (tiga) Kecamatan menjadi 5 (lima) Kecamatan, yaitu : 1. Kecamatan Balikpapan Timur 2. Kecamatan Balikpapan Selatan 3. Kecamatan Balikpapan Tengah 4. Kecamatan Balikpapan Utara 5. Kecamatan Balikpapan Barat Sehubungan dengan pemekaran wilayah kecamatan tersebut, maka melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur No. 19 Tahun 1996, maka sejak tanggal 15 Oktober 1996, 7 (tujuh) Kelurahan persiapan menjadi Kelurahan definitif dan pada tanggal 17 Mei 1996 ditetapkan pula melalui Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Kalimantan Timur perubahan status Desa Manggar Baru menjadi Kelurahan Manggar Baru. Dengan demikian maka wilayah Kota Balikpapan terdiri dari 27 (dua puluh tujuh) Kelurahan, yaitu : 1. Manggar 11. Telaga Sari 21. Karang Joang 2. Manggar Baru 12. Gunung Sari Ilir 22. Baru Ilir 3. Lamaru 13. Gunung Sari Ulu 23. Margo Mulyo 4. Teritip 14. Mekar Sari 24. Marga Sari 5. Prapatan 15. Karang Rejo 25. Baru Tengah 6. Klandasan Ulu 16. Sumber Rejo 26. Baru Ulu 7. Klandasan Ilir 17. Karang Jati 27. Kariangau 8. Damai 18. Gunung 9. Gunung Bahagia 19. Muara Rapak 10. Sepinggan 20. Batu Ampar Sebagaimana pemekaran wilayah Kecamatan dan Kelurahan diatas, Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Balikpapan Nomor 8 Tahun 2012, maka Balikpapan resmi dimekarkan dari 5 kecamatan menjadi 6 Kecamatan yakni:

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 6

SIPD Tahun 2015

1. Kecamatan Balikpapan Selatan 2. Kecamatan Balikpapan Tengah 3. Kecamatan Balikpapan Utara 4. Kecamatan Balikpapan Barat 5. Kecamatan Balikpapan Timur 6. Kecamatan Balikpapan Kota Sehubungan dengan pemekaran kecamatan tersebut, maka melalui Perda Balikpapan Nomor 7 Tahun 2012 ditetapkan pemekaran 7 kelurahan baru. Dengandemikian maka pada saat ini wilayah Balikpapan terdiri dari 34 (tiga puluh empat) kelurahan yakni :

1. Manggar 13. Sepinggan Raya 25. Karang Joang 2. Manggar Baru 14. Telaga Sari 26. Baru Ilir 3. Lamaru 15. Gunung Sari Ilir 27. Margo Mulyo 4. Teritip 16. Gunung Sari Ulu 28. Marga Sari 5. Prapatan 17. Mekar Sari 29. Baru Tengah 6. Klandasan Ulu 18. Karang Rejo 30. Baru Ulu 7. Klandasan Ilir 19. Sumber Rejo 31. Kariangau 8. Damai 20. Karang Jati 32. Damai Baru 9. Gunung Bahagia 21. Gunung Samarinda 33. Graha indah 10. Kelurahan Damai Bahagia 22. Gunung Samarinda baru 34. Sungai Nangka 11. Sepinggan 23. Muara Rapak 12. Sepinggan Baru 24. Batu Ampar

Tabel II-5. Luas Wilayah Kota Balikpapan Dirinci Per Kecamatan, Dan Kelurahan

Luas Wilayah (Ha) No Kecamatan Perairan/Laut *) Darat A Balikpapan Timur 9.242 13.715,80 1. Manggar 3.525,50 2. Manggar Baru 383,60

3. Lamaru 4.855,50 4. Teritip 4.951,20 B Balikpapan Selatan 20.030 4.795,57 1. Gn. Bahagia 891,72 2. Sepinggan 2.502,00 3. Damai Baru -

4. Sungai Nangka - 5. Damai Bahagia - 6. Sepinggan Raya -

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 7

SIPD Tahun 2015

Luas Wilayah (Ha) No Kecamatan Perairan/Laut *) Darat C Balikpapan Kota 1. Prapatan 314,12 2. Telaga Sari 253,48 3. Klandasan Ulu 89,00 4. Klandasan Ilir 143,50 5. Damai Baru 601,75 D Balikpapan Tengah 997 1.107,38 1. Gn. Sari Ilir 114,10 2. Gn. Sari Ulu 182,52 3. Mekar Sari 128,66

4. Karang Rejo 120,50 5. Sumber Rejo 220,50 6. Karang Jati 341,10 E Balikpapan Utara 13.216,62 1. Gn. Samarinda 573,80 2. Muara Rapak 352,72 3. Batu Ampar 2,980,70

4. Karang Joang 9.309,40 5. Gn. Samarinda baru - 6. Graha Indah - F Balikpapan Barat 3.749 17.995,20 1. Baru Ilir 58,90 2. Margo Mulyo 184,53 3. Marga Sari 66,50

4. Baru Tengah 57,04 5. Baru Ulu 95,48 6. Kariangau 17.532,75 Kota Balikpapan 16.010 50.330,57

2.2. IKLIM DAN KUALITAS UDARA Keadaan iklim Kota Balikpapan dalam menentukan kondisi air/sumber air dilakukan pencatatan oleh Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) yang mana hasil pendataan tersebut dapat dijabarkan mengenai data-data tentang suhu udara, kecepatan angin, curah hujan dan sinar

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 8

SIPD Tahun 2015

matahari. Untuk mengetahui lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut:

Tabel II-8. Rata-rata suhu, Kelembaban dan Tekanan Udara, Kecepatan Angin, Curah Hujan dan Penyinaran Matahari Tahun 2010 – 2014 Tahun No. Uraian 2010 2011 2012 2013 2014 1. Suhu Udara (oC) o Rata-rata 27,1 26,9 26,8 26,8 26,7 o Maksimum 34,1 34,7 34,8 34,8 34,7 o Minimum 23,0 22,0 22,5 24,5 24,0 2. Kelembaban Udara (%) 85,0 88,7 87,0 84,2 85,7 3. Tekanan Udara (mbs) 1011,2 1.009,9 1.010,3 1.010,4 1.009,4 4. Kecepatan Angin (Knot) - - - - - a. Arah terbanyak S SW SW SW SW b. Kecepatan rata-2(knot) 6,0 4,8 4.5 4.2 4.6 5. Curah Hujan (mm/th) 2998,0 2953,2 2914,3 2906.3 2947,0 6. Penyinaran Matahari (%) 52,5 45,83 52,42 47,17 45,27 Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Balikpapan

Dari tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa pada tahun 2014 suhu udara rata-rata Kota Balikpapan berkisar 26,7oC. Kelembaban udara di Kota Balikpapan tahun 2014 berkisar 85,7 %tekanan udara berkisar antara 1.009,4 milibars. Kecepatan rata-rata angin diwilayah Kota Balikpapan adalah 4,6 Knot dengan arah angin terbanyak ke arah SW (South West). Sedangkan curah hujan tertinggidi Kota Balikpapan antara 2.947 mm per tahun dan penyinaran matahari rata-rata 45,27%. Balikpapan memiliki pola hujan monsunal dengan puncak hujan terjadi pada bulan DJ (Desember-Januari) ~220 mm untuk Balikpapan. Adapun hujan minimum terjadi di bulan Agustus ~100 mm Balikpapan. Di bulan Maret, Balikpapan lebih rendah yaitu ~300 mm. Sedangkan untuk mengetahui Curah Hujan di Balikpapan pada 2008 - 2014 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel II-8 Informasi Curah Hujan 2008 - 2015 Curah hujan maksimum Tahun Curah hujan Hari hujan ( mm ) Tanggal 2008 3785,3 252 164,8 20 Jun2008 2009 2212,8 212 132.0 01 Jul 2009 2010 2998,0 239 119,7 21 Feb2010 2011 2953,2 130 119,6 29 Jun2011 2012 2914,3 142 148.0 24 Mei 2012 2013 2906,3 248 519,9 7 Agustus 2013 2014 2947,0 136 494,7 Desember 2014 2015 2841,7 128 700 5 Februari 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 9

SIPD Tahun 2015

Sumber Data : Badan Meteorologi dan Geofisika

Berikut tabel mengenai keadaan cuaca dan iklim Kota Balikpapan Tahun 2015

Tabel II-9. Informasi Klimatologi Kota Balikpapan Tahun 2015

Jumlah No Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Agt Sept Okt Nov Des Rata2 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 2014 O 1. Suhu Udara ( C)  Rata-rata 27,6 27,3 27,6 27,8 27,2 27,3 26,7 26,4 26,0 26,9 26,4 27,8 27,08

Kelembaban Udara 2. 85 83 86 85 82 80 81 80 80 85 86 86 83,3 (%) Tekanan Udara 3. 1011 1010 1011 1010 1010 1009 1011 1011 1011 1012 1010 1010 1010,5 rata-rata (Mbs) 4. Arah Angin N E SW SW SW NW/N NW SW SW S W W SW Kecepatan Angin 5. 4 5 3 5 4 6 5 6 6 5 6 6 5,1 (knots) Kecepatan Angin 6. 25 27 26 27 23 31 26 20 25 17 29 30 31 Maksimal (knots) Arah Angin 7. SW NE W SW SW SW SW SW NE W SW W SW Maksimal 8. Curah Hujan 223 205 57 81 87 52 12 18 44 109 279 494 138,4 9. Lama matahari bersinar % rata2 46 47 49 56 51 53 60 64 55 64 41 39 52,08 (08:00 – 16:00) Sumber : Badan Meteorologi dan Geofisika Balikpapan, 2014

Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa pada Januari – Desember 2014 suhu minimum dan maksimum udara Kota Balikpapan berkisar 27,8oC – 26,0oC. Kelembaban udara berkisar 80,0% – 86,0%, penyinaran matahari rata-rata (08:00 – 16:00) 41% – 64%. Kecepatan angin berkisar 3 Knot – 6 Knot, sedangkan curah hujan berkisar antara 12 mm – 494 mm, tekanan udara rata-rata 1010,50 milibars.

2.3. TOPOGRAFI WILAYAH 2.3.1. Ketinggian Tempat Ketinggian suatu tempat dari permukaan laut terutama didaerah tropis dapat menentukan banyak sedikitnya curah hujan dan tinggi rendahnya suhu. Ketinggian juga berhubungan dengan konfigurasi lapangan (fisiografi dan geomorfologi wilayah). Unsur – unsur curah hujan, suhu dan konfigurasi lapangan mempengaruhi peluang pembudidayaan komoditi potensi dan ketersediaan air, dinamika hidrologi dan kerentanan tanah terhadap erosi, berarti pula berpengaruh terhadap pemanfaatan tanah suatu wilayah apakah diarahkan sebagai wilayah lindung atau budidaya. Semakin tinggi wilayah, komoditi yang dapat diusahakan dan dapat diproduksi semakin terbatas sehinga pembudidayaan tersebut tidak optimal. Semakin tinggi wilayah konfigurasi lapang semakin kasar dan semakin terjal keadaan lerengnya, sehinga pembudidayaan wilayah tersebut akan mengakibatkan erosi

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 10

SIPD Tahun 2015 dan memperbesar aliran air permukaan yang berarti akan memperluas tanah kritis dan menggangu kestabilandebit air. Pada umumnya garis-garis ketinggian tersebut adalah sebagai berikut : . 0-7 m diatas permukaan laut, wilayah pada ketinggian ini mempunyai fisik sebagai berikut Kota Balikpapan umumnya berbukit-bukit dan hanya sebagian yang landai yakni didaerah sepanjang pantai serta daerah-daerah yang berada diantara perbukitan yaitu tempat-tempat yang berupa dataran yang sempit. . Topografi wilayah ini merupakan perbukitan bergelombang dengan kemiringan rata - rata (100 – 150) dengan perbedaan antara puncak bukit dan lembah rata-rata kurang dari 100 meter Ketinggian wilayah ini dari permukaan laut berkisar antar 0 - 80 meter. Untuk mengetahui keadaan luas daerah berdasarkan ketinggian tempat dalam wilayah Kota Balikpapan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel II-10. Luas Daerah Berdasarkan Ketinggian Tempat Yang Dirinci Pada Tiap Kecamatan dan Kelurahan di Kota Balikpapan. Ketinggian (diatas permukaan laut/Ha) Luas Wilayah No. Kecamatan/ Kelurahan (Ha) 0 - 10 M 10 - 20 M > 20 M A Balikpapan Timur 13.715,80 9.690,30 3.525,50 -- 1. Manggar 3.525,50 -- 3.525,50 -- 2. Manggar Baru 383,60 383,60 -- --

3. Lamaru 4.855,50 4.355,50 -- -- 4. Teritip 4.951,20 4.951,20 -- -- B BalikpapanSelatan 4.795,57 31,00 47,82 4.771,25 1. Perapatan 314,12 -- -- 314,12 2. Telaga Sari 253,48 -- - 253,48 3. Klandasan Ulu 89,00 31,00 47,82 64,68

4. Klandasan Ilir 143,50 -- -- 143,50

5. Damai 601,75 -- -- 601,75 6. Gunung Bahagia 891,72 -- -- 891,72 7. Sepinggan 2.502,00 -- -- 2.502 C Balikpapan Tengah 1.107,38 114,10 -- 993,28 -- 1. Gn. Sari Ilir 182,52 114,10 114,10 -- 2. Gn. Sari Ulu 128,66 182,52 -- -- 3. Mekar Sari 120,50 128,66 -- -- 4. Karang Rejo 220,50 120,50 -- -- 5. Sumber Rejo 241,50 220,50 -- -- 6. Karang Jati 341,10 -- --

D BalikpapanUtara 13.216,62 1.515,70 1.912,52 -- 1. Gn. Samarinda 573,80 -- 573,80 -- 2. Muara Rapak 352,72 -- 352,72 --

3. Batu Ampar 2,980,70 1.515,70 986,00 -- 4. Karang Joang 9.309,40 ------

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 11

SIPD Tahun 2015

Ketinggian (diatas permukaan laut/Ha) Luas Wilayah No. Kecamatan/ Kelurahan (Ha) 0 - 10 M 10 - 20 M > 20 M E BalikpapanBarat 17.495,20 25,48 -- 17,969,72 1. Baru Ilir 58,90 -- -- 58,90 2. Margo Mulyo 184,53 -- -- 57,04 3. Marga Sari 66,50 25,48 -- 70,00

4. Baru Tengah 57,04 -- -- 184,53 5. Baru Ulu 95,48 -- -- 66,50 6. Kariangau 17.532,75 - - 17.532,75 Kota Balikpapan 50.330,57 11.376,58 5.485,84 23.734,25 Sumber Data : Badan Pertanahan Nasional Balikpapan

2.3.2. Kemiringan Lereng Lereng didefinisikan sebagai hasil beda ketinggian antara dua tempat (kedudukan) dengan jarak datar yang dinyatakan dalam persen, oleh karena suatu wilayah dapat dikelaskan berdasarkan lereng. Luas wilayah berdasarkan kelas lereng di kota Balikpapan adalah sebagai berikut :  0 – 2 % = 6.976 Ha  2 – 15 % = 5.709 Ha  15 – 40 % = 12.394 Ha  > 40 % = 18.171 Ha

Dari data diatas menunjukkan bahwa sebagian besar wilayah Kota Balikpapan mempunyai kelas lereng > 40 % yakni seluas 18.171 Ha. Tingkat kemiringan / lereng tanah diatas 40% inilah merupakan salah satu kendala bagi pengembangan fisik kota. Hal ini terutama berkaitan dengan tingkat kestabilan lereng dan tatanan keseimbangan debet air permukaan. Kemiringan ini dampak pada topografi Balikpapan yang hampir seluruhnya berbukit (85%), terutama dibagian utara wilayah kota.

2.3.3. Kedalaman Efektif Tanah Kedalaman efektif tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan akar tanaman, selain itu juga menentukan jumlah unsur hara dan air yang dapat diserap tanaman. Kedalaman efektif tanah adalah suatu kedalaman yang diukur dari permukaan tanah sampai pada lapisan kedap air, yakni ; lapisan pasir, kerikil, batu lignit. Ini sangat ditentukan dari tingkat pelapukan humus yang ada dipermukaan dan jenis batuan induk yang melapuk menjadi tanah (soil). Penyebaran kedalaman sedimen tanah di Kota Balikpapan dapat dikelompokkan dalam 3 kelas yaitu :  Kedalaman efektif antara 30 cm sampai 60 cm, seluas + 50 % dari luas wilayah kota.  Kedalaman efektif diatas 60 - 90 cm, seluas + 40% dari luas wilayah kota.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 12

SIPD Tahun 2015

 Kedalaman efektif diatas 90 cm, seluas + 10% dari luas wilayah kota. Data tersebut menunjukkan, sebagian besar wilayah Kota Balikpapan mempunyai kedalaman efektif tanah 30-60 cm, yang menyebabkan terbatasnya kemampuan tumbuh kembang tanaman.

2.4. Geologi Dalam pembahasan geologi Kota Balikpapan meliputi geomorfologi, stratigrafi, serta struktur geologinya berdasarkan data lapangan dan data sekunder.

2.4.1. Geomorfologi Topografinyaberupa daerah perbukitan bergelombang dengan kemiringan rata-rata 10 – 15 % dengan relief kurang dari 100 meter. Wilayah terbangun Kota Balikpapan umumnya pada ketinggian 0 – 80 meter dari permukaan laut. Kemiringan lereng 0 – 8 % memiliki area luas sekitar 64 % dari seluruh area Kota Balikpapan, sedangkan sisanya 36 % merupakan wilayah yang mempunyai kemiringan > 25 % dan kemiringan antara 8 – 25 %. Kondisi kemiringan yang demikian memberikan gambaran mengenai potensi fisik serta karakteristik wilayah yang dapat dipakai sebagai bahan pertimbangan dalam pengembangan infrastruktur Kota Balikpapan. Berdasarkan kemiringan lereng dan kontrol struktur geologi yang berkembang, wilayah Kota Balikpapan dapat dibagi menjadi tiga satuan geomorfik, yaitu satuan perbukitan bergelombang sedang, satuan perbukitan bergelombang lemah, dan satuan dataran alluvial. Sebaran dari ketiga satuan ini secara umum relatif sejajar dengan sebaran struktur lipatan yang berkembang, yaitu relatif timurlaut-baratdaya.

A. Satuan Geomorfik Perbukitan Bergelombang Sedang Satuan geomorfik ini menempati area dengan luas  55 % , mempunyai kemiringan lereng rata-rata 15 – 40 % dengan beda tinggi  10 – 30 meter . Satuan geomorfik ini menempati sebagian besar di bagian utara - barat laut yang merupakan daerah hutan lindung, sebagian di timur laut meliputi sebagian dari Kecamatan Balikpapan Barat, Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kecamatan Balikpapan Timur. Litologi penyusun satuan geomorfik ini adalah perselingan antara batupasir kuarsa, batupasir, batulempung, serpih, dan sisipan batubara dengan dikontrol struktur geologi berupa antiklin dan sinklin dengan kemiringan sayap-sayapnya yang relatif landai sampai sedang.

B. Satuan Geomorfik perbukitan Bergelombang Lemah Satuan geomorfik ini membentuk pola perselingan dengan Perbukitan bergelombang sedang yang membujur barat daya – timur laut dengan luas  30 %, umumnya mempunyai

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 13

SIPD Tahun 2015

kemiringan lereng 5 – 15 % dengan beda tinggi  3 – 15 meter. Satuan geomorfik ini menempati bagian tengah daerah telitian yaitu lembah Sungai Wain, Daerah Gunung Bahagia sampai Gunung Binjai yang masuk kedalam wilayah Kecamatan Balikpapan Barat, Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan Balikpapan Tengah, Kecamatan Balikpapan Selatan, Kecamatan Balikpapan Timur dengan litologi penyusun batupasir kuarsa, batupasir dengan konkresi/nodul besi, serpih, batulanau, sisipan batubara dan dikontrol struktur geologi berupa homoklin yang merupakan sayap antiklin atau sinklin dengan kemiringan landai sehingga membentuk suatu lembah homoklin.

C. Satuan Dataran Alluvial Satuan ini tersebar sebagian besar di bagian pantai dan lembah-lembah sungai dengan luas  15 % material penyusunnya merupakan endapan kerakal – lempung yang belum terkonsolidasi atau bersifat lepas-lepas yang merupakan hasil pengendapan aktivitas sungai dan air laut. Kemiringan lereng umumnya 0 – 5 % dengan beda tinggi  0 – 2 meter. Menempati pantai sebelah timur dari Sepinggan hingga Teritip, lembah-lembah disekitar Sungai Wien, Sungai Somber, dan Sungai Manggar Besar dan sebagian pantai di Teluk Balikpapan.

2.4.2. Stratigrafi Menurut Hidayat dan Umar (1994), wilayah Kota Balikpapan tersusun atas empat satuan batuan, berurut-turut dari yang paling muda ke tua adalah Satuan Endapan Pasir (Endapan Aluvial), Formasi Kampungbaru, Formasi Balikpapan, dan Formasi Pulaubalang. Pengamatan yang dilakukan selama penelitian, batuan yang terdapat di Kota Balikapapan menunjukkan variasi yang relative sama dengan apa yang telah ditemukan para peneliti terdahulu, umumnya terdiri dari batupasir kuarsa, batupasir dengan sisipan nodul-nodul besi, serpih, batulempung, dan sisipan batubara. Oleh karena penamaan satuan batuan dalam pembahasan tentang batuan dan stratigrafi secara detil akan mengacu pada penelitian yang telah ada.

A. Satuan Endapan Pasir (Endapan Aluvial) Satuan ini berupa material lepas berukuran lempung sampai kerakal sebagai hasil endapan sungai, rawa, pantai dan delta. Satuan ini diendapkan secara tidak selaras diatas bidang erosi terhadap satuan batuan dibawahnya. Satuan ini sebagian besar tersebar di sepanjang pantai timur dari wilayah Kota Balikpapan, terutama di daerah Manggar, Lamaru, dan Teritip, demikian juga di kiri-kanan Sungai Wien dan Sungai Somber.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 14

SIPD Tahun 2015

B. Formasi Kampung Baru Sebaran Satuan ini mempunyai sebaran yang paling luas di wilayah Kota Balikpapan, terutama di bagian utara dan tengah, meliputi wilayah Kecamatan Balikpapan Barat, Kecamatan Balikpapan Utara, sebagian Kecamatan Balikpapan Tengah, dan Kecamatan Balikpapan Timur. Batuan penyusun Satuan ini terdiri dari perselingan batulempung, batulanau, batupasir kuarsa, serpih dengan sisipan batubara, lignit, dan napal. Pada beberapa lapisan mengandung nodul atau konkresi besi oksida dan batugamping. Satuan ini diendapkan secara selaras dan sebagian menjari dengan satuan di bawahnya. Singkapan batubara yang cukup tebal (> 3 m) dapat dijumpai di Dusun Gunung Binjai. Umur dan Lingkungan Pengendapan Formasi ini mempunyai umur Miosen Akhir dan diendapkan pada lingkungan pengendapan darat – laut dangkal dengan fasies delta dan fasies laut dangkal (Moss dan Chambers, 1998). Formasi Kampung Baru diendapkan secara selaras diatas Formasi Balikpapan.

C. Formasi Balikpapan Sebaran Formasi Balikapapan sebagian besar tersebar di bagian baratlaut dan baratdaya wilayah Kota Balikpapan, meliputi daerah Kecamatan Balikpapan Selatan, Kecamatan Balikpapan Tengah dan sebagian Kecamatan Balikpapan Barat. Batuan penyusun Bagian atas satuan ini tersusun didominasi oleh batupasir kuarsa, dengan sisipan-sisipan batulempung, batulanau, dan serpih. Sedangkan pada bagian bawah disusun oleh perselingan batulanau, batupasir, dan batulempung dengan sisipan napal, batupasir gampingan, batubara. Pada beberapa lapisan batupasir mengandung fragmen-fragmen batubara. Batubara pada satuan ini umumnya relatif lebih tipis dibanding pada Formasi Kampung Baru. Kenampakan yang paling umum pada satuan ini adalah batupasir kuarsa yang sebagian besar memperlihatkan struktur silang siur (cross bedding). Umur dan Lingkungan Pengendapan Formasi ini mempunyai umur Miosen Tengah – Miosen Akhir bagian bawah dan diendapkan pada lingkungan pengendapan darat – transisi – laut dangkal dengan fasies delta (Moss dan Chambers, 1998).Formasi ini mempunyai hubungan selaras dengan formasi dibawahnya yaitu Formasi Pulau Balang.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 15

SIPD Tahun 2015

D. Formasi Pulau Balang Sebaran Satuan ini tersingkap di Pulau Balang serta bagian ujung baratlaut wilayah Kota Balikpapan, yang berbatasan dengan wilayah Kabupaten Kutai Kartanegara.

Batuan penyusun Satuan ini secara regional terdiri dari batupasir kuarsa, batupasir gampingan, batulanau dengan sisipan batubara. Di lapangan sebagian besar batuan penyusun satuan ini lapuk dan tertutup vegetasi yang lebat. Oleh karena itu data-data batuan yang di dapatkan di lapangan sangat terbatas. Umur dan Lingkungan Pengendapan Formasi ini mempunyai umur Miosen Awal dan merupakan formasi tertua yang terdapat di Kota Balikpapan, diendapkan pada lingkungan laut dangkal dengan fasies delta (Moss dan Chambers, 1998), dan memiliki hubungan terhadap formasi dibawahnya yakni Formasi Pamaluan.

2.4.3. Struktur Geologi Dari kenampakan di lapangan menunjukkan bahwa perlapisan batuan di daerah telian telah mengalami perlipatan secara lemah, membentuk struktur antiklin dan sinklin. Di beberapa tempat terlihat adanya kekar-kekar dan patahan (sesar) kecil.

A. Lipatan Berdasarkan pengamatan langsung dilapangan serta dengan studi refensi yang telah ada, geologi Kota Balikapan dikontrol oleh dua sumbu antiklin dan dua sumbu sinklin. Sumbu- sumbu lipatan tersebut secara umum berarah timur laut-baratdaya, oleh karena itu lapisan- lapisan batuan yang ada umumnya miring ke tenggara dan barat laut.

B. Kekar Daerah ditemukannya kekar sering berasosiasi dengan terdapatnya zona patahan atau longsoran. Daerah yang banyak terkekarkan kemungkinan besar memang akan berkembang menjadi patahan atau bahkan mempengaruhi terjadinya patahan atau longsoran. Lokasi yang banyak didapatkan kekar antara lain di Tanjungbatu, P. Babi dan sekitarnya, depan SPBU J. Mayjen Soetoyo, Telaga Sari dan di Perum Daksa. Berdasarkan data-data yang diambil langsung di lapangann, penafsiran kelurusan-kelurusan sungai serta data-data survey pendahuluan, pada umumnya kekar-kekar dan patahan-patahan berarah timurlaut-baratdaya dan tenggara barat aut.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 16

SIPD Tahun 2015

C. Sesar Data sesar naik ditemukan beberapa tempat, diantaranya di depan SPBU Jl. Mayjen Soetoyo. Data yang nampak adalah patahan-patahan, kekar-kekar, serta sesar naik mikro dengan kedudukan bidang sesar N235E/68. Juga ditemukan data sesar di Kampung Damai 3 dengan kedudukan bidang sesar N240E/70.

2.5. TATA RUANG WILAYAH DAN PERTANAHAN 2.5.1. Tata Ruang Kota Guna mengantisipasi perkembangan pemanfaatan ruang yang tidak terarah dan teratur dibutuhkan suatu penataan ruang. Dalam Undang- undang Nomor 24 Tahun 1992, yang dimaksud penataan ruang adalah proses perencanaan tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang. Pada tingkat administrasi kota, produk perencanaan tata ruang yang dibutuhkan berupa Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) atau Rencana Umum Tata Ruang Kota (RURTK) yang digunakan untuk mewujudkan keterpaduan, keterkaitan, dan keseimbangan perkembangan serta menjaga keserasian pembangunan antar- sektor, dalam rangka penyusunan pengendalian program-program pembangunan kota dalam jangka panjang. RTRW ini dijabarkan lagi ke dalam rencana-rencana yang sifatnya lebih rinci, yaitu Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) dan Rencana Teknis Ruang Kota (RTRK) atau Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL). Penyusunan rencana tata ruang kota ini perlu diserasikan dengan UU No. 22 dan UU No. 25 tahun 1999 yang menjamin daerah untuk mendapatkan otonomi dan perimbangan keuangan yang lebih luas. Selain itu, dalam menghadapi era globalisasi dan perdagangan bebas tahun 2003, otoritas daerah harus dapat berkompetisi dengan dunia internasional untuk dapat mengembangkan wilayahnya. Untuk itu, pemerintah kota hendaknya mengarahkan kebijakan kota yang dapat menarik minat investor domestik maupun asing pada sektor-sektor strategis yang dimiliki oleh Kota Balikpapan. Dengan demikian pemerintah kota dapat mengantisipasi perkembangan yang akan terjadi melalui persiapan disegala aspek, baik teknis maupun non teknis, seperti sistem perhubungan udara, darat, dan laut, telekomunikasi, perdagangan, sistem perbankan, kemampuan SDM aparat pemerintah dan masyarakat, serta kesadaran menghadapi tuntutan perkembangan daerah Kota Balikpapan.

2.5.2. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Untuk mewujudkan rencana pemanfaatan ruang Daerah Kota Balikpapan yang serasidan optimal serta sesuai dengan ketentuan daerah dan kemampuan daya dukung lingkungan, maka dilakukan penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 17

SIPD Tahun 2015

Balikpapan. Penyusunan rencana tata ruang juga dimaksudkan untuk mewujudkan keterkaitan antar kegiatan yang memanfaatkan ruang dan kebijakan-kebijakan pendukungnnya mengenai kawasan yang harus dilindungi, kawasan budidaya, sistem pusat-pusat pemukiman, jaringan prasarana utama, serta wilayah-wilayah yang diprioritaskan pengembangannnya. Dalam konteks penyelenggaraan penataan ruang di daerah, Kota Balikpapan sebagai suatu daerah otonom sudah memiliki suatu Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) kota yang bisa dijadikan panduan dalam pelaksanaan kegiatan pembangunan, sebagaimana yang telah dimaksud dalam Undang-Undang No. 26 tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Terbitnya Undang-Undang No. 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang merupakan sebuah langkah reformasi di bidang penataan ruang yang cukup signifikan, telah memberi kewenangan kepada Pemerintah Kabupaten/ Kota untuk melakukan peningkatan diri sesuai dengan potensi sumber daya, karakteristik, dan budaya (kearifan lokal) masing-masing. Undang-undang tersebut antara lain mengamanatkan pentingnya penerapan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan, pertimbangan untuk mitigasi bencana, persyaratan minimal ruang terbuka hijau 30 persen di kawasan perkotaan, pengenaan sanksi yang tegas, dan lahirnya Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS) di bidang Penataan Ruang. Selain itu, Undang-Undang juga memerlukan dukungan Pemerintah Daerah dalam implementasi dan perundang-undangan di tingkat yang lebih rendah. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Balikpapan telah disusun pada tahun 1994, untuk jangka waktu perencanaan 1994 – 2004. RTRW tersebut telah disahkan sebagai Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 6 tahun 1996. Hal ini berarti pada tahun 2004 ini adalah tahun terakhir berlakunya RTRW tersebut. Selanjutnya dilakukan proses penyusunan RTRW Kota Balikpapan Tahun 2005 – 2015 dan ditetapkan sebagai Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 5 tahun 2006tentang Rencana Tata Ruang Kota Balikpapan tahun 2005 – 2015. Pada tahun 2011-2012, Pemerintah Kota Balikpapan telah melakukan revisi Perda Nomor 5 tahun 2006 tentang Rencana Tata Ruang Kota Balikpapan tahun 2005 – 2015, tertanggal 14 Desember 2006 dengan menghasilkan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2012 tentang Rencana Tata Ruang Kota Balikpapan tahun 2012 – 2032.

Strategi Pengembangan Tata Ruang Wilayah Kota Balikpapan KAWASAN NON BUDIDAYA

1. Kawasan Lindung Keberadaan suatu kawasan lindung memerlukan suatu kegiatan pengelolaan untuk mempertahankan keutuhan yang ada. Selain itu kegiatan pengelolaan kawasan lindung diharapkan dapat mencegah kerusakan fungsi lingkungan, memperbaiki kawasan lindung yang rusak serta menambah kawasan lindung yang ada. Pengelolaan kawasan lindung adalah meliputi kegiatan perencanaan pemanfaatan dan pengendalian ruang untuk kawasan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 18

SIPD Tahun 2015

lindung. Kegiatan perencanaan yang dapat dilakukan pada kawasan lindung mencakup penetapan batas-batas kawasan yang berfungsi lindung dengan menggunakan kriteria tertentu. Kawasan lindung yang dikelola pemanfaatan ruangnya terdiri dari: 1. Kawasan Hutan Lindung 2. Kawasan Yang Memberikan Perlindungan Kawasan Bawahannya 3. Kawasan Perlindungan Setempat 4. Kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota 5. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya 6. Kawasan Rawan Bencana 7. Kawasan Konservasi Laut dan Pesisir 8. Kawasan Jalur Pengungsian Satwa Adapun kegiatan perencanaan yang dilakukan terhadap kawasan lindung yang ada di Kota Balikpapan dapat dilihat pada pembahasan di bawah ini.

2. Kawasan Hutan Lindung

Keberadaan hutan lindung di Kota Balikpapan ditetapkan berdasarkan SK. Menteri Kehutanan No. 416/Kpts-II/1995 dan SK. Menteri Kehutanan No. 267/ Kpts-II/ 1996. Hutan Lindung di Kota Balikpapan memiliki luas total sebesar 19.604,76 Ha atau seluas 38,95 % luas Kota Balikpapan. Kota Balikpapan memiliki 2 hutan lindung yang berada di Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan Barat dan Balikpapan Timur yaitu Hutan Lindung Sungai Wain dan Hutan Lindung Sungai Manggar. Hutan Lindung Sungai Wain sendiri berada di Kecamatan Balikpapan Utara dan Balikpapan Barat tepatnya di kelurahan Karang Joang dan Kelurahan Karingau. Sedangkan Hutan Lindung Sungai Manggar berada di Kecamatan Balikpapan Utara dan Kecamatan Balikpapan Timur. Pengembangan Hutan Lindung Sungai Wain diarahkan untuk pengembangan kegiatan wisata alam seperti kebun raya, ekowisata dan lain-lain. Adapun Hutan Lindung Sungai Manggar diarahkan untuk pengembangan kegiatan agroforestry. Berikut dapat dilihat bagaimana rencana hutan lindung yang ditetapkan untuk masing- masing Hutan Lindung yang ada di Kota Balikpapan. Hutan Lindung Sungai Wain merupakan hutan lindung terbesar di Kota Balikpapan dengan total luas mencapai 19.604,76 Ha. Sebesar 9.782,80 Ha bagian dari Hutan Lindung Sungai Wain berada di Kelurahan Kariangau - Kecamatan Balikpapan Barat dan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 19

SIPD Tahun 2015

Kelurahan Karang Joang - Kecamatan Balikpapan Utara. Kawasan tersebut dilindungi dengan sabuk hijau seluas 1.745,23 Ha dan 259,35 ha dari lahan rencana Kawasan Hutan Produksi. Kawasan sabuk hijau Hutan Lindung Sungai Wain berada di Kelurahan Karingau kecamatan Balikpapan Barat. Hutan Lindung Sungai Manggar memiliki luas total sebesar 6.169,40 Ha yang terdiri dari Hutan Lindung seluas 4.999 Ha terletak di Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara dan kawasan sabuk hijau seluas 1.170,40 Ha tersebar di Kelurahan Teritip dan Kelurahan Manggar; Kecamatan Balikpapan Timur. Kawasan perluasan hutan lindung Sungai Wain yang memanfaatkan lahan eks hutan produksi perhutani seluas 1.402,39 Ha yang terletak di Kelurahan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat.

Tabel II-1. Rencana Hutan Lindung Kota Balikpapan

Lokasi Luas Prosentase (%) No. Hutan Lindung thdp Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota

1 Hutan Lindung S. Wain a. SK.Menteri Kehutanan No. 416/Kpts-Il/1995 Balikpapan Utara Karangjoang 9,782.80 Balikpapan Barat Kariangau b. Sabuk Hijau/ Green Belt HL. S.Wain 500 m Balikpapan Utara Karangjoang 1,745.23 c. Sabuk Hijau Rencana Kaw. Hutan Produksi Balikpapan Barat Kariangau 259.35 Jumlah 11,787.37 60.13 2 Perluasan HL. S. Wain (Eks. Hutan Produksi) a. Hasil Tim Terpadu Kehutanan 2011 Balikpapan Barat Kariangau 1,402.39 b. Sabuk Hijau/ Green Belt Perluasan Balikpapan Barat Kariangau 245.60 HL. S.Wain 500 m Jumlah 1,647.99 8.41 3 Hutan Lindung S. Manggar a. SK.Menteri Kehutanan No. 267/Kpts-II/1996 Balikpapan Utara Karangjoang 4,999.00 Kel. Teritip b. Sabuk Hijau/ Green Belt HL. S.Manggar Balikpapan Timur Kel. Teritip 1,170.40 500 m Kel. Manggar Jumlah 6,169.40 31.47 Total 19,604.76 100.00 38.95 Sumber : Badan Pengelola Hutan Lindung S. Wain dan S. Manggar; Badan Lingkungan Hidup Kota Balikpapan, 2010, RTRW Prov. Kalimantan Timur 2008 -2028, Bappeda Kota Balikpapan, 2011 dan Tim Terpadu Kehutanan 2011

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 20

SIPD Tahun 2015

Adapun visualisasi dari tabel diatas dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar II-1. Rencana Hutan Lindung Kota Balikpapan

Untuk mengetahui sebaran hutan lindung di Kota Balikpapan maka dapat dilihat pada peta rencana hutan lindung pada peta di bawah ini.

Gambar II-2. Peta Rencana Kawasan Hutan Lindung Kota Balikpapan

Kebijaksanaan pemanfaatan ruang pada kawasan hutan lindung diarahkan :

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 21

SIPD Tahun 2015

a. Untuk mencegah terjadinya erosi, bencana banjir dan menjaga fungsi hidrologis tanah untuk menjamin ketersediaan unsur hara tanah, air tanah dan permukaan. b. Pengendalian kegiatan budidaya yang telah ada, yang dapat mengganggu fungsi lindung. c. Pengembalian fungsi hidro-orologi hutan yang mengalami kerusakan (rehabilitasi dan konservasi). d. Pencegahan dilakukannya budidaya, kecuali kegiatan yang tidak mengganggu fungsi lindung. Untuk itu disekitar kedua kawasan hutan lindung tersebut perlu adanya kawasan penyangga (Buffer Zone), sehingga tidak langsung dengan kawasan budidaya intensif (misalnya kawasan industri). Pola kawasan penyangga ini pemanfaatan ruangnya tetap seperti semula atau kawasan pertanian tanaman keras/tanaman hutan.

3. Kawasan Resapan Air Kawasan resapan air merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya. Dalam peraturan pemerintah No. 26 Tahun 2008 disebutkan bahwa kawasan lindung dapat diartikan sebagai wilayah yang ditetapkan mempunyai fungsi utama melindungi kelestarian lingkungan hidup yang mencakup sumber daya alam dan sumber daya buatan. Dalam hal ini, kawasan resapan air di Kota Balikpapan merupakan kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan Hutan Sungai Manggar dan Hutan Sungai Wain dan Kota Balikpapan yang merupakan kawasan bawahannya. Luas total dari kawasan resapan air yang ada di Kota Balikpapan adalah sebesar 920,25 Ha atau sebesar 1,828 % dari luas total Kota Balikpapan.

Tabel II-1. Rencana Kawasan Resapan Kota Balikpapan

Lokasi Luas Prosentase (%) No. Kawasan Resapan Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan thdp Kota

1 Kawasan Resapan Air Hutan Lindung S. Wain Balikpapan Barat Kariangau 256.23 Jumlah 256.23 27.84 2 Kawasan Resapan Air Hutan Lindung S. Manggar Balikpapan Timur Lamaru 171.75 Manggar 492.27 Jumlah 664.02 72.16 Total 920.25 100.00 1.828 Sumber : RTRW 2012-2032

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 22

SIPD Tahun 2015

Dari tabel diatas, kawasan resapan air di Kota Balikpapan terdiri dari Kawasan Resapan Air Manggar dan Kawasan Resapan Air Sungai Wain. Kawasan Resapan Air S. Manggar yang terletak di Kelurahan Manggar dan Lamaru Kecamatan Balikpapan Timur mempunyai luas sebesar 660,02 Ha. Kawasan resapan air Sungai Manggar mempunyai luas yang lebih besar daripada Kawasan resapan air Sungai Wain yang hanya mempunyai luas 256,23 Ha. Adapun visualisasi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kondisi ini dapat dilihat pada Gambar di bawah ini.

Gambar II-3. Rencana Kawasan Resapan Air Kota Balikpapan

Gambar II-4. Peta Rencana Kawasan Resapan Air Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 23

SIPD Tahun 2015

4. Kawasan Perlindungan Setempat Status kawasan perlindungan setempat sebagai kawasan lindung tercantum dalam Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2008. Dimana kawasan perlindungan setempat adalah terdiri atas sempadan pantai , sempadan sungai, kawasan sekitar danau atau waduk, kawasan pantai berhutan bakau serta sempadan jalan tol. Dalam hal ini kawasan di Kota Balikpapan yang termasuk dalam kawasan perlindungan setempat bagi Kota Balikpapan adalah kawasan sempadan sungai, pantai, kawasan waduk dan embung, kawasan pantai berhutan bakau serta kawasan sempadan jalan tol. Di bawah ini merupakan uraian lebih lanjut tentang kawasan perlindungan setempat yang ada di Kota Balikpapan. a. Kawasan Sempadan Pantai Sebagai suatu wilayah yang berbatasan langsung dengan laut tentu saja menjadikan Kota Balikpapan memiliki kawasan pantai yang memerlukan kegiatan penataan ruang dalam kegiatan pemanfaatan ruangnya. Kawasan pantai sebagai kawasan perlindungan setempat bagi Kota Balikapan ditetapkan dengan kriteria di bawah ini; 1. Merupakan daratan sepanjang tepian laut dengan jarak paling sedikit 100 meter dari titik pasang air laut tertinggi ke arah darat, atau; 2. Daratan sepanjang tepian laut yang bentuk dan kondisi fisik pantainya curam atau terjal dengan jarak proporsional terhadap bentuk dan kondisi fisik pantai.

Sebagaimana yang telah tercantum dalam peraturan pemerintah No. 26 Tahun 2008 disebutkan bahwa peraturan zonasi sempadan pantai disusun dengan memperhatikan: 1. Pemanfaatan ruang untuk ruang terbuka hijau 2. Pengembangan struktur alami dan struktur buatan utnuk mencegah abrasi 3. Pendirian bangunan yang dibatasi hanya untuk menunjang kegiatan rekreasi pantai; 4. Ketentuan pelarangan pendirian bangunan selain yang dimaksud pada huruf c. 5. Ketentuan pelarangan semua jenis kegiatan yang dapat menurunkan luas, nilai ekologis dan estetika kawasan.

Kawasan sempadan pantai Kota Balikpapan mempunyai luas sebesar 317.76 Ha atau sebesar 0.63% dari luas total Kota Balikpapan. Kawasan ini terletak berada di kelurahan yang mempunyai pantai yaitu Kelurahan Karingau, Kelurahan Baru Ulu, Kelurahan Baru Tengah, Kelurahan Margasari di Kecamatan Balikpapan Barat; Kelurahan Prapatan, Kelurahan Klandasan Ulu, Kelurahan Klandasan Ilir, Kelurahan Damai, Kelurahan Sepinggan di Kecamatan Balikpapan Selatan; Kelurahan Manggar, Kelurahan Lamaru, Kelurahan Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur. Berdasarkan kecamatannya, kawasan pantai terbesar adalah terletak di Kecamatan Balikpapan Timur tepatnya sebesar 94,88% dari luas total kawasan pantai yang ada di Kota

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 24

SIPD Tahun 2015

Balikpapan adalah terletak di Kecamatan Balikpapan Timur. Kawasan Pantai terbesar yang ada di Kota Balikpapan adalah Kawasan Pantai Manggar dan Kawasan Pantai Lamaru. Kegiatan perencanaan yang direncanakan dalam kegiatan pengembangan kawasan pantai Kota Balikpapan adalah diarahakan untuk pengembangan kawasan wisata, kawasan perikanan, kawasan transportasi laut serta kawasan lindung bagi Kota Balikpapan. Berikut merupakan rencana kawasan pantai yang ada di Kota Balikpapan. Tabel II-2. Luas Rencana Kawasan Pantai di Kota Balikpapan

Lokasi Luas Prosentase (%) No. thdp Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota

1 Balikpapan Barat Pantai Kaw. Kariangau Kariangau 157.49 Jumlah 157.49 49.56 2 Balikpapan Selatan Pantai dari Melawai - Prapatan 106.57 Kawasan Zona I Klandasan Ulu Klandasan Ilir Gunung Bahagia Damai Sepinggan Jumlah 106.57 33.54 3 Balikpapan Timur Pantai dari Batakan- Manggar 53.69 Teritip Jumlah 53.69 16.90 Total 317.76 100.00 0.63 Sumber: Hasil Analisis Tim Perencana RTRW KotaBalikpapan, 2011

Diagaram II-5. Luas Rencana Kawasan Pantai di Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 25

SIPD Tahun 2015

Dari visualisasi luas rencana kawasan pantai di Kota Balikpapan diatas dapat dilihat bahwa kawasan pantai melawai merupakan kawasan pantai terkecil di Kota Balikpapan yang hanya mempunyai luas sebesar 23 Ha sedangkan Pantai Manggar dan Lamaru adalah kawasan pantai terbesar yang memiliki luas sebesar 456,38 Ha. Untuk mengetahui sebaran kawasan pantai yang ada di Kota Balikpapan maka dapat dilihat pada peta di bawah ini

Gambar II-6. Peta Rencana Kawasan Sempadan Sungai dan Pantai Kota Balikpapan b. Kawasan Sempadan Sungai Sebagai bagian dari kawasan perlindungan setempat dalam kegiatan penataan ruang wilayah sungai adalah merupakan wilayah pengelolaan sumber daya air dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan atau pulau-pulau kecil yang luasnya kurang dari atau sama dengan 200 km2. Kota Balikpapan mempunyai beberapa sungai besar karena lokasinya yang berbatasan langsung dengan wilayah perairan laut. Beberapa sungai yang berada di Kota Balikpapan seperti Sungai Kemantis, Sungai Lempasuang, Sungai Berengam, Sungai Tengah, Sungai Pudak, Sungai wain, Sungai Somber, Sungai Klandasan Besar, Sungai Klandasan Kecil, Sungai Sepinggan Besar, Sungai Sepinggan Kecil, Sungai Manggar Besar, Sungai Manggar Kecil, Sungai Teritip, Sungai Aji Raden, dan Sungai Selok Api.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 26

SIPD Tahun 2015

Adapun sungai yang mempunyai luas terbesar adalah Sungai Wain namun jika dilihat berdasarkan kecamatan maka Kecamatan Balikpapan Barat merupakan kecamatan yang mempunyai wilayah sungai terbesar di Kota Balikpapan yaitu sebesar 74,08 % dari luas total kawasan sungai yang ada. Kawasan sempadan sungai di Kota Balikpapan memiliki luas sebesar 817,791 Ha atau seluas 1,6 % dari total luas Kota Balikpapan. Berdasarkan letak dan bentuk sungainya, kawasan sungai di Balikpapan dapat dibedakan menjadi: 1. Kawasan Sungai Bertanggul yang meliputi S. Pandansari, S.Klandasan Besar, S.Klandasan Kecil, S. Sepinggan Besar, S. Sepinggan Kecil, 2. Kawasan Sungai Tidak bertanggul yang meliputi Sungai Kemantis, S. Tempadung, S. Berenga, S. Tengah, S. Pudak, S. Tanjung Batu, S. Wain, S. Somber, S. Manggar Kecil, S. Manggar Besar, S. Ajiraden, S. Tertip, S.Selok api Rencana kawasan sungai Kota Balikpapan diarahkan untuk penyediaan air bersih, perikanan, transportasi serta kawasan lindung. Di bawah ini dapat dilihat bagaimana rencana yang diberlakukan terhadap kawasan sungai yang ada di Kota Balikpapan. Tabel II-3. Luas Rencana Kawasan Sungai di Kota Balikpapan

PROSENTASE NO. SUNGAI LUAS KETERANGAN Kawasan ThdKota

I. Kec.Balikpapan Barat 1 S. Kemantis Badan Sungai 11.64 ha Terletak pada kaw. industri GSS 0 m - ha Merupakan kaw. bakau

2 S. Tempadung Badan Sungai 55.55 ha Terletak pada kaw. industri GSS 0 m - ha Merupakan kaw. bakau

3 S. Berenga Badan Sungai 1.55 ha Terletak pada kaw. industri GSS 0 m - ha Merupakan kaw. bakau

4 S. Tengah Badan Sungai 4.48 ha Terletak pada kaw. industri GSS 0 m - ha Merupakan kaw. bakau

5 S. Seluk Pudak Badan Sungai .69 ha Terletak pada kaw. industri GSS 0 m - ha Merupakan kaw. bakau

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 27

SIPD Tahun 2015

PROSENTASE NO. SUNGAI LUAS KETERANGAN Kawasan ThdKota

6 S. Sanrumukti Badan Sungai .56 ha Terletak pada kaw. industri GSS 0 m - ha Merupakan kaw. bakau

7 Sungai Wain Badan Sungai 40.17 ha Terletak pada kaw. industri GSS 0 m 2.87 ha Merupakan kaw. bakau

8 S. Somber Badan Sungai 3.24 ha Terletak pada kaw. industri GSS 100 m 1.13 ha Merupakan kaw. bakau industri

Jumlah 592.87 ha 71.22 II. Kec.Balikpapan Utara 1 S. Somber Badan Sungai 24.97 ha Terletak pada kaw. industri GSS 100 m 14.42 ha Merupakan kaw. bakau & industri

Jumlah 39.39 ha 4.73 III. Kec.Balikpapan Selatan 1 S. Klandasan Besar Badan Sungai 5.04 ha Terletak pada kaw. padat GSS 10 m 3.64 ha penduduknya

2 S. Klandasan Kecil Badan Sungai 0.58 ha Terletak pada kaw. padat GSS 6 m - ha penduduknya

3 S. Sepinggan Besar Badan Sungai 8.34 ha Terletak pada kaw. padat GSS 6 m 2.23 ha penduduknya

4 S. Sepinggan Kecil Badan Sungai 0.43 ha Terletak pada kaw. padat GSS 6 m 3.99 ha penduduknya

5 S. Batakan Kecil Badan Sungai 0.35 ha Terletak pada kaw. padat GSS 6 m - ha penduduknya Jumlah 24.59 ha 0.95

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 28

SIPD Tahun 2015

PROSENTASE NO. SUNGAI LUAS KETERANGAN Kawasan ThdKota

IV. Kec.Balikpapan Timur 1 S. Batakan Badan Sungai 1.30 ha Terletak pada kaw. padat GSS 6 m 14.93 ha penduduknya

2 S. Manggar Besar Badan Sungai 106.46 ha Terletak pada kaw. padat GSS 6 m - ha penduduknya

3 S. Manggar Kecil Badan Sungai 0.89 ha Terletak pada kaw. padat GSS 50 m 8.14 ha penduduknya

4 S. Teritip Badan Sungai 1.27 ha Terletak pada kaw. rendah GSS 50 m 13.70 ha penduduknya

5 S. Aji Raden Badan Sungai 3.10 ha Terletak pada kaw. rendah GSS 50 m 19.62 ha penduduknya 6 S. Selok Api Badan Sungai 0.08 ha Terletak pada kaw. rendah GSS 50 m - ha penduduknya Merupakan kaw. bakau Jumlah 169.48 ha 20.36 V. Kec.Balikpapan Tengah 1 S. Pandansari Badan Sungai 0.73 ha Terletak pada kaw. padat GSS 6 m 5.36 ha penduduknya Jumlah 6.09 ha 0.73 Total 832.42 ha 100.00 1.65 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

c. Kawasan Sempadan Sungai Kota Balikpapan direncanakan mempunyai tiga buah waduk dan 61 embung dengan buffer zone nya. Pengembangan waduk di Kota Balikpapan diarahkan untuk mengatasi kekurangan air bersih di Kota Balikpapan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas/ daya tampung waduk sehingga mampu memenuhi kebutuhan air bersih sampai pada saat musim kemarau berakhir. Pengembangan kawasan Waduk Manggar juga harus diikuti reboisasi dan atau rehabilitasi kawasan Hutan Lindung Sungai

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 29

SIPD Tahun 2015

Manggar khususnya daerah yang termasuk ke dalam DAS Sungai Manggar untuk menjaga daerah tangkapan sehingga menjaga ketersediaan air yang masuk kawasan waduk Sungai Manggar. Sedangkan pengembangan embung Kota Balikpapan mempunyai fungsi utama sebagai pengendali banjir. Kawasan embung Kota Balikpapan terdapat di 61 kawasan seperti perumahan Korpri, Sepinggan I, Sepinggan II, Kawasan Batu Ampar dan lain-lain. Luas Kawasan Waduk dan Bendali di Kota Balikpapan direncanakan sebesar 3.168,804 Ha atau sebesar 6,18 % dari luas total Kota Balikpapan. Kawasan sempadan waduk/ embung ini direncanakan selebar 100 m kecuali pada kawasan padat penduduknya direncanakan cukup untuk jalan inspeksinya. Kawasan sekitar waduk/ embung meliputi kelurahan Kariangau di Kecamatan Balikpapan Barat; kelurahan Muara Rapak, Kelurahan Batu Ampar, kelurahan Karangjoang di Kecamatan Balikpapan Utara; kelurahan Karangrejo, kelurahan Gunungsari Ulu di Kecamatan Balikpapan Tengah; kelurahan Gunung Bahagia , kelurahan Sepinggan di Kecamatan Balikpapan Selatan; kelurahan Lamaru, kelurahan Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur. Pemanfaatan Kawasan Waduk dan Embung di Kota Balikpapan diarahkan sebagai sumber air baku, wisata dan ruang terbuka hijau bagi Kota Balikpapan. Adapun untuk mengetahui lokasi waduk dan embung yang ada di Kota Balikpapan dapat dilihat pada peta rencana kawasan waduk dan embung Kota Balikpapan di bawah ini.

Gambar II-7. Peta Rencana Kawasan Waduk dan Bendali Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 30

SIPD Tahun 2015 d. Kawasan Pantai Berhutan Bakau Kawasan Hutan Bakau sebagaimana dimaksud dalam hal ini adalah merupakan koridor di sepanjang pantai yang mempunyai lebar paling sedikit 130 (seratus tiga puluh) kali nilai rata-rata perbedaan air pasang tertinggi dan terendah tahunan, dikur dari garis air surut terendah ke arah barat. Sebagai kawasan yang memiliki pantai maka Kota Balikpapan memiliki potensi sebagai salah satu wilayah untuk pengembangan kawasan hutan bakau. Kawasan hutan bakau di Kota Balikpapan terdapat di Kecamatan Balikpapan Barat dan Balikpapan Timur. Luas kawasan hutan bakau yang ada di Kota Balikpapan adalah sebesar 1.878,19 Ha atau 3,73 % dari lus kota Balikpapan. Pemanfaatan kawasan lindung di Kota Balikpapan di arahkan untuk pengembangan kawasan lindung Mangrove, sebagai pengembangan habitat hewan mangrove, serta wisata alam dan perikanan. Kawasan hutan bakau yang ada di Kota Balikpapan diantaranya adalah hutan bakau yang berlokasi di Sungai Tempadung dan Sungai Berenga, hutan mangrove Kemantis, hutan mangrove Sungai Wain, hutan mangrove Sungai Somber, hutan mangrove Margo Mulyo, hutan mangrove Margasari, hutan mangrove Sungai Batakan, hutan mangrove Sungai Sepinggan, hutan mangrove Sungai Manggar, hutan magrove Pantai Lamaru serta hutan mangrove Teritip. Pada Peta dan tabel di bawah ini dapat dilihat bagaimana luas rencana hutan bakau tersebut.

Gambar II-8. Peta Rencana Kawasan Hutan Bakau Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 31

SIPD Tahun 2015

Tabel II-4. Luas Rencana Kawasan Hutan Bakau di Kota Balikpapan

KAWASAN Lokasi LUAS PROSENTASE (%) NO. KETERANGAN MANGROVE Kelurahan (Ha) Kawasan Thd Kota I. Kecamatan Balikpapan Barat Hutan Mangrove alami dikembangkan sebagai 1 S. Kemantis Kariangau 80.44 ha ekowisata 2 S. Tempadung Kariangau 351.89 ha Hutan Mangrove alami 3 S. Berenga Kariangau 128.03 ha Hutan Mangrove alami 4 S. Tengah Kariangau 71.62 ha Hutan Mangrove alami 5 S. Seluk Pudak Kariangau 38.41 ha Hutan Mangrove alami 6 S. Sanrumukti Kariangau 42.23 ha Hutan Mangrove alami 7 S. Wain Kariangau 519.43 ha Hutan Mangrove alami 8 Margomulyo Margomulyo 16.645 ha Hutan Mangrove alami dikembangkan sebagai Baru Tengah 0.253 ha ekowisata 9 Margasari Margasari 6.531 ha Reboisasi Mangrove 10 S. Somber Baru Ulu 12.424 ha Hutan Mangrove alami Jumlah 1,267.89 ha 67.51 IV. Kecamatan Balikpapan Tengah 1 Karangjati Karangjati 0.94 ha Jumlah 0.94 ha 0.05 III. Kecamatan Balikpapan Timur 1 S. Manggar Besar Manggar 76.39 ha Manggar Baru 81.72 ha Lamaru 88.95 ha Jumlah 247.05 ha 13.15 2 Hutan Bakau Teritip Teritip 45.04 ha Hutan Mangrove alami potensi dikembangkan sebagai ekowisata

Jumlah 45.04 ha 2.40 IV. Kecamatan Balikpapan Utara 1 S. Somber Batu Ampar 100.08 ha Hutan Mangrove alami Karangjoang 3.11 ha Kariangau 184.61 ha Muara Rapak 29.46 ha Jumlah 317.26 ha 16.89 Total 1,878.19 ha 100.00 3.73 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 32

SIPD Tahun 2015

Gambar II – 9. Rencana Kawasan Pantai Berhutan Bakau Kota Balikpapan

Dari Gambar diatas dapat disimpulkan jika hutan bakau terluas di Kota Balikpapan adalah Hutan Mangrove Sungai Wain dan Sungai Tempadung. Hutan Mangrove Sungai Wain disebutkan mempunyai luas sebesar 593,332 Ha dan Hutan Mangrove Sungai Tempadung mempunyai luas sebesar 508,246 Ha. Sedangkan hutan mangrove terkecil berada di Kawasan Mangrove Sepinggan, Batakan serta Marga Sari. e. Kawasan Sempadan Jalan Tol Kawasan sempadan jalan tol adalah kawasan disebelah kanan kiri jalan tol yang berfungsi sebagai area bebas, area pengembangan, area keselamatan, buffer zone/ area hijau dan rest area. Sempadan jalan tol ini direncanakan selebar 150 m (dari tengah jalan tol). Kawasan sempadan jalan tol di Kota Balikpapan direncanakan di sepanjang jalan tol Basambosang dan jalan tol Karang Joang – Mulawarman yang melewati kawasan budidaya seperti kawasan permukiman, perdagangan jasa, perkantoran, dan lain-lain. Luas kawasan sempadan jalan tol ini sebesar 229,69 ha atau 0,46 % dari luas kota Balikpapan. Secara detail rencana kawasan sempadan jalan tol tersebut dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel II-5. Luas Rencana Kawasan Sempadan Jalan Tol di Kota Balikpapan

No. Lokasi Luas Prosentase (%) Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan thdp Kota 1 Balikpapan Barat Kariangau 71.51 31.13 Jumlah 71.51 2 Balikpapan Utara Karangjoang 158.18 68.87

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 33

SIPD Tahun 2015

No. Lokasi Luas Prosentase (%) Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan thdp Kota Jumlah 158.18 Total 229.69 100.00 0.46 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Gambar II – 10 Peta Rencana Kawasan Sempadan Jalan Tol Kota Balikpapan

Gambar II – 11. Rencana Sempadan Jalan Tol Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 34

SIPD Tahun 2015

5. Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam Dan Cagar Budaya Kawasan suaka alam, pelestarian alam dan cagar budaya termasuk bagian kawasan lindung dalam rencana pola ruang Kota Balikpapan. Kawasan suaka alam merupakan suatu daerah yang mewakili ekosistem (bagian dari ekosistem) yang merupakan habitat alami yang memberikan tempat maupun perlindungan bagi perkembangan keanekaragaman tumbuhan dan satwa yang ada. Tujuan dari perlindungan kawasan ini adalah melindungi keanekaragaman biota, tipe ekosistem, gejala dan keunikan alam bagi kepentingan kelestarian plasma nutfah dan pengembangan ilmu pengetahuan. Untuk wilayah Kota Balikpapan telah ditetapkan 4 kawasan suaka alam dan pelestarian alam yang ada seperti Wanawisata Inhutani, Kawasan Agrowisata, Kawasan Penangkaran Buaya Teritip serta Kawasan Kebun Raya. Luas keseluruhan kawasan lindung jenis ini adalah sebesar 335,98 Ha atau sebesar 0,69% dari luas total Kota Balikpapan. Kawasan suaka alam yang terluas adalah Kawasan Kebun Raya Balikpapan (254.76 ha) Pengembangan kawasan suaka alam, taman wisata alam dan cagar alam yang ada di Kota Balikpapan diarahkan untuk dikembangkan sebagai kawasan lindung, kawasan wisata alam serta kawasan pendidikan lingkungan hidup. Di bawah ini akan disajikan bagaimana rincian rencana luas kawasan suaka alam yang ada di Kota Balikpapan

Tabel II – 6. Luas Rencana Kawasan Suaka Alam di Kota Balikpapan

NO. Lokasi LUAS PROSENTASE (%) SUAKA ALAM Thd Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota

1 Kawasan Agro Wisata Balikpapan Utara Karangjoang 67.84 19.61 2 Wanawisata INHUTANI Balikpapan Utara Karangjoang 3.05 Batu Ampar 16.11 Jumlah 19.16 5.54 3 Kaw. Kebun Raya Balikpapan Balikpapan Utara Karangjoang 254.76 73.64 4 Kaw. Penangkaran Buaya Balikpapan Timur Teritip 4.22 1.22 Total 345.98 100.00 0.69 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 35

SIPD Tahun 2015

Gambar II – 12. Rencana Kawasan Suaka Alam Kota Balikpapan

Sedangkan Kota Balikpapan juga mempunyai kawasan cagar budaya yang merupakan peninggalan sejarah dari kota ini baik merupakan peninggalan sejarah perang dunia maupun merupakan cikal bakal sejarah berdirinya Kota Balikpapan. Kawasan cagar budaya di Kota Balikpapan berupa kawasan permukiman, tugu, makam, bunker, meriam, taman atau bangunan. Cagar budaya yang terdapat di kota Balikpapan terdiri dari Tugu Matilda di Kelurahan Prapatan, Goa/ Bunker Jepang di Kelurahan Prapatan, Margo Mulyo dan Manggar, Makam Jepang di Pantai Lamaru, Meriam Jepang di Kelurahan Margo Mulyo, Tugu Australia dan Taman Monpera di Kelurahan Prapatan. Secara khusus detail kawasan cagar budaya di Kota Balikpapan dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel II – 7. Luas Rencana Kawasan Cagar Budaya di Kota Balikpapan Lokasi No. Cagar Budaya Keterangan Kelurahan Kecamatan

Kec. Balikpapan 1 Tugu Matilda Kelurahan Prapatan Selatan Kec. Balikpapan 2 Tugu Australia Kelurahan Prapatan Selatan Kec. Balikpapan 3 Taman Monpera Kelurahan Prapatan Selatan Kelurahan Klandasan Kec. Balikpapan 4 Goa/ Bunker Jepang Peninggalan Perang Ulu Selatan Dunia II 5 Goa/ Bunker Jepang Kelurahan Sepinggan Kec. Balikpapan Barat 6 Goa/ Bunker Jepang Kelurahan Manggar Kec. Balikpapan Timur 7 Goa/ Bunker Jepang Kelurahan Lamaru Kec. Balikpapan Timur Kelurahan Margo 8 Meriam Jepang Kec. Balikpapan Barat Mulyo Tugu Perdamaian Kecamatan 9 Kelurahan Karangjoang Australia dan Jepang Balikapapan Utara Kaw. Perumahan Kec. Balikpapan Cikal bakal Kota 10 Nelayan Margasari Selatan Balikpapan

Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 36

SIPD Tahun 2015

.

Gambar II – 13. Peta Rencana Kawasan Suaka Alam dan Cagar Budaya Kota Balikpapan

6. Kawasan Ruang Terbuka (RTH) Kota Ruang terbuka hijau Kota Balikpapan dibentuk oleh ruang terbuka hijau yang bersifat publik/ umum dan ruang terbuka hijau yang bersifat privat/ pribadi. Rencana ruang terbuka hijau Kota Balikpapan 50.336,83 ha atau 42% terhadap kawasan perkotaan Balikpapan adalah sebagai berikut : (1) RTH publik yang direncanakan di Kota seluas 10.302 ha atau kurang lebih 29 persen dari luas kawasan perkotaan, yang meliputi : a. Kecamatan Balikpapan Selatan dengan luas kurang lebih 626 hektar; b. Kecamatan Balikpapan Utaradengan luas kurang lebih 2.756 hektar; c. Kecamatan Balikpapan Barat dengan luas kurang lebih 4.592 hektar; d. Kecamatan Balikpapan Timur dengan luas kurang lebih 2.204 hektar; dan e. Kecamatan Balikpapan Tengah dengan luas kurang lebih 122 hektar.

(2) RTH privat yang direncanakan di Kota kurang lebih 4.731 ha atau 13 persen dari luas wilayah kota yang terdiri atas :

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 37

SIPD Tahun 2015

a. RTH pekarangan rumah tinggal seluas 1.684 hektar; b. RTH kawasan peruntukan perdagangan dan jasa seluas 481 hektar; c. RTH kawasan peruntukan perkantoran seluas 1.118 hektar; d. RTH kawasan fasum fasos seperti kawasan peruntukan pendidikan kesehatan, peribadatan, pelabuhan dan terminal, dan TPA seluas 100 hektar. e. RTH kawasan industri seluas 1.249 hektar; f. RTH kawasan pertahanan dan keamanan seluas 26 hektar.

(3) Rencana pengembangan RTH publik meliputi: a. Pengembangan taman RT, Taman Kelurahan, Taman Kecamatan di Kecamatan Balikpapan Timur, Kecamatan Balikpapan Utara, Kecamatan Balikpapan Barat; Kecamatan Balikpapan Selatan dan Kecamatan Balikpapan Tengah b. Pengembangan RTH Sempadan Pantai meliputi kelurahan Karingau, Kelurahan Baru Ulu, Kelurahan Baru Ilir, Kelurahan Baru Tengah dan Kelurahan Margasari Kecamatan Balikpapan Barat; c. Pengembangan RTH Sempadan sungai

(4) Rencana pengembangan RTH privat meliputi: a. Pengembangan taman di kawasan perumahan b. Pengembangan RTH di kawasan perdagangan jasa c. Pengembangan RTH di kawasan perkantoran d. Pengembangan RTH di kawasan pelayanan umum/ fasilitas umum dan sosial e. Pengembangan RTH di kawasan industri f. Pengembangan RTH di kawasan pertahanan keamanan

Ruang Terbuka Hijau (RTH) Publik a. Hutan Kota

Tabel II-8. Luas Rencana Hutan Kota di Kota Balikpapan

Lokasi Luas Prosentase (%) Keterangan Jenis/ No. Kelurahan Thd Bentuk Letak ( Ha) Kawasan Status Tanah /Kecamatan Kota

A. HUTAN KOTA EKSISTING Kelurahan Telaga Sari – Tanah Negara/ 1. Green Belt Perumahan Unocal 29.574 26.649 Kec. Balikpapan Selatan Masyarakat Kelurahan Sepinggan – Tanah Negara/ 2. Hutan Kota Ujung Jl. Sepinggan Baru 0.292 0.263 Balikpapan Selatan Masyarakat Kel. Batu Ampar – 3. Green Belt Kawasan RSKD 3.770 3.397 Tanah Pemkot Balikpapan Utara

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 38

SIPD Tahun 2015

Lokasi Luas Prosentase (%) Keterangan Jenis/ No. Kelurahan Thd Bentuk Letak ( Ha) Kawasan Status Tanah /Kecamatan Kota Kel. Gn. Sari Ulu – 4. Hutan Kota Bukit Radar 7.996 7.205 Tanah Pemkot Balikpapan Tangah Kawasan RSS Damai III 5. Hutan Kota Kel. Gn. Bahagia 1.544 1.391 Tanah Pemkot ( Dekat Lap. Bola ) Kawasan Rumah Dinas 6. Hutan Kota Kel. Gn. Bahagia 2.788 2.513 Tanah Pemkot Prja Bakti Balikpapan Baru

Kawasan Perumahan Kel. Sepinggan – 7. Green Belt 0.626 0.564 Tanah Pemkot Korpri Kel. Sepinggan Balikpapan Selatan 8. Hutan Kota Kawasan Sepinggan Kel. Sepinggan – Tanah Pemkot Dalam ( Depan Polsek ) Balikpapan Selatan 0.312 0.281 9. Hutan Kota Kawasan Gn. Komendur Kel. Prapatan Tanah Negara/ 7.311 6.587 Masyarakat 10. Hutan Kota Kawasan Drainase Rapak Kel. Karang Jati – Tanah Pemkot s/d Karang Anyar Balikpapan Tengah 0.417 0.376 11. Hutan Kota Kanan-Kiri Jl. Safrudin Kelurahan Gn. Bahagia – Tanah Pemkot Yoes (Kaw. Ring Roads I) Balikpapan Selatan 0.517 0.466 12. Hutan Kota Kawasan Relokasi Industri Balikpapan Utara Tanah Pemkot Tahu Tempe Somber 5.346 4.817 13. Hutan Kota Kawasan Masjid Radhatul Kel. Gn. Bahagia Tanah Pemkot Ibadah 0.438 0.395 14. Hutan Kota Kaw. depan Pasar Burung Kel. Gn. Bahagia Tanah Pemkot s/d samping Kel. Gn. 1.487 1.340 Bahagia Jumlah 62.417 56.243 0.111 B. HUTAN KOTA RENCANA Lereng > 40 % Kelurahan 1 Hutan Kota Kec. Balikpapan Barat 21.744 19.593 KIK Kariangau Lereng > 40 % Kelurahan 2 Hutan Kota Kec. Balikpapan Utara 9.657 8.702 Karang Joang Lereng > 40 % Kelurahan 3 Hutan Kota Kec. Balikpapan Utara 2.295 2.068 Batu Ampar Lereng > 40 % Kelurahan 4 Hutan Kota Kec. Balikpapan Tengah 14.864 13.394 Telagasari Jumlah 48.560 43.757 0.087 Total 110.977 100.000 0.198 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Kota Balikpapan mempunyai setidaknya 14 hutan kota eksisiting yang tersebar di seluruh wilayah Kota Balikpapan. Keberadaan hutan kota di Kota Balikpapan ditetapkan melalui surat keputusan Walikota tentang Hutan Kota No. 188.45-176/1996. Selain itu direncanakan 4 hutan kota baru, yang merupakan kawasan yang memiliki kemiringan lebih dari 40% dan merupakan usulan masyarakat. Luas dari hutan kota ini sendiri adalah sebesar 110,977 Ha atau sebesar 0.198 % dari luas total Kota Balikpapan. Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 39

SIPD Tahun 2015 direncanakan akan memiliki 4 hutan kota rencana yang berada di Kecamatan Balikpapan Barat, Kecamatan Balikpapan Utara dan Kecamatan Balikpapan Tengah. Di Kecamatan Balikpapan Barat hutan kota direncanakan berada di Kelurahan Kariangau dengan luas sebesar 131.969 Ha tepatnya di Kawasan Industri Karingau. Seperti yang telah disebutkan sebelumnya jika keberadaan hutan kota rencana ini adalah merupakan kawasan yang mempunyai kemiringan lebih dari 40%. Kawasan yang direncanakan akan dijadikan sebagai hutan kota di Kecamatan Balikpapan Utara adalah Kelurahan Karang Joang dan Kelurahan Batu Ampar. Sebesar 10.576 Ha luas wilayah Kelurahan Karang Joang dan sebesar 92.293 Ha luas wilayah Kelurahan Batu Ampar direncanakan sebagai hutan kota bagi Kecamatan Balikpapan Utara. Sedangkan untuk kawasan hutan kota rencana di Kecamatan Balikpapan Timur adalah berada di Kelurahan Teritip dan Kelurahan Lamaru. Hutan rencana di Kecamatan Balikpapan Timur ini mengambil lahan dari perkebunan masyarakat yang berada di kemiringan 40% sebagai pengembangannya. Taman Kota, Jalur Hijau, Taman RW dan Lapangan Olah Raga Kota Balikpapan juga mempunyai taman kota, jalur hijau kota/ jalan dan taman RW serta lapangan olah raga. Kawasan tersebut direncanakan sebagai Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota Balikpapan. Sebaran kawasan tersebut secara lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel II - 9. Luas Rencana Taman Kota, Jalur Hijau, Taman RW dan Lapangan Olah Raga di Kota Balikpapan No Taman/Jalur Hijau Luas (m2) 1 Taman Sepinggan 3.361,46 2 Taman Tugu KB 312,46 3 Taman Patung Selamat Datang 129,01 4 Jl. Mulawarman (Kota Hijau-Tugu KB) 3.950,00 5 Jl. Syarifuddin Yoes (Tugu KB-Rumah Jabatan Walikota) 1.150,00 6 Jl. Marsma Iswahyudi (Tugu KB-Patung Selamat Datang) 7.262,00 7 Taman Beruang Madu 129,01 8 Taman Jembatan Stakuda 28,80 9 Taman Paguyuban II 300,00 10 Jl. Jend.Sudirman (Patung Selamat Datang – Lampu Merah BP) 1.950,00 11 Jl. Jend. Sudirman (BP – Lampu Merah Gunung Malang) 1.300,00 12 Jl. MT. Haryono (Lampu Merah BP – Kantor Asuransi Sinar Mas) 150,00 13 Taman Monpera 14.267,65 14 Taman POLDA 542,03 15 Taman Wiluyopuspoyudo I 465,00 16 Taman Wiluyopuspoyudo II 956,75 17 Taman Bekapai 5.052,54 18 Taman Pemuda/KNPI 248,92 19 Taman Antasari 812,62 20 Taman Tugu Jam Pertigaan Gn.Pasir-Gn.Sari 35,50 21 Taman REI 52,62

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 40

SIPD Tahun 2015

No Taman/Jalur Hijau Luas (m2) 22 Jl. Jend. Sudirman (Lampu Merah Gn.Malang – BC) 825,00 23 Jl. Jend. Sudirman (BC – Imigrasi) 1.625,00 24 Jl. Ahmad Yani (BC – Gn.Malang) 1.800,00 25 Taman Paguyuban I 1.704,51 26 Taman Adipura 2.582,47 27 Taman Air Mancur Bundaran Rapak 56,62 28 Jl. Ahmad Yani (Gn.Malang – Rapak) 2.520,00 29 Jl. Karang Anyar 640,00 30 Jl. R. Soeprapto (Lampu Merah Krng Anyar – Kebun Sayur) 1.360,00 31 Taman Pelajar 300,00 32 Taman RSS Damai III 2.800,00 33 Jl. Ruhui Rahayu (Lampu Merah BB – Lampu Merah Dome) 1,762,00 34 Jl. MT. Haryono (Pertigaan WIKA – Pertigaan km.5) 2.680,00 35 Jl. Soekarno Hatta (Depan POM Bensin km.4) 100,00 Total Luas 63.183,17 Sumber: RTRW Kota Balikpapan, 2011 Pemakaman Potensi ruang terbuka berupa pemakaman umum juga direncanakan menjadi ruang terbuka hijau Kota Balikpapan karena kawasan ini juga mempunyai potensi sebagai kawasan resapan air dan kawasan hijau kota. Kawasan ini meliputi semua pemakaman umum yang terdapat di Kota Balikpapan. Secara detail rencana ruang terbuka hijau Kota Balikpapan yang merupakan kawasan pemakaman adalah sebagai berikut : Tabel II - 10. Luas Rencana Pemakaman di Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 41

SIPD Tahun 2015

Sumber: DKPP Kota Balikpapan

2. Ruang Terbuka Hijau (RTH) Privat RTH privat adalah ruang terbuka hijau yang dimiliki perorangan/ kelopok/ instansi. Kawasan ini meliputi kawasan seluas kurang lebih 4.731 ha atau 13 persen dari luas wilayah kota yang terdiri atas: a. Pengembangan taman di kawasan perumahan b. Pengembangan RTH di kawasan perdagangan jasa c. Pengembangan RTH di kawasan perkantoran d. Pengembangan RTH di kawasan pelayanan umum/ fasilitas umum dan sosial e. Pengembangan RTH di kawasan industri f. Pengembangan RTH di kawasan pertahanan keamanan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 42

SIPD Tahun 2015

Gambar II – 14. Peta Rencana Kawasan RTH Kota Balikpapan

7. Kawasan Rawan Bencana Kawasan rawan bencana adalah kawasan yang diidentifikasi sering dan berpotensi tinggi mengalami bencana alam seperti letusan gunung berapi, gempa bumi dan tanah longsor serta banjir. Berdasarkan Kajian Geologi Untuk Evaluasi Penataan Wilayah dan Pengembangan Kota Balikpapan; Proyek Penyusunan Perencanaan Kota dan Penataan Pantai Kota Balikpapan (2002); beberapa lokasi di kota Balikpapan memperlihatkan adanya patahan, amblesan serta tanah longsor. Dan dari pengamatan di lapangan di Kota Balikpapan juga terjadi abrasi pantai, kekeringan, kebakaran dan banjir. Berikutmerupakan bahasan mengenai kawasan rawan bencana beserta wilayah-wilayah di Kota Balikpapan yang merupakan kawasan rawan bencana tersebut:

a. Kawasan Rawan Bencana Longsor Bencana longsor disebabkan karena tidak kuatnya lapisan tanah menahan gerusan air, sehingga partikel-partikel tanah terlepas dari ikatannya atau karena tidak kuatnya lapisan tanah bawah menahan/ menyangga beban dari lapisan tanah di atasnya. Longsor ini mengakibatkan terbawanya partikel tanah menjadi sedimen (endapan) yang terbawa

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 43

SIPD Tahun 2015 aliran air di sungai yang dapat menyebabkan bencana lain di bagian hilir yaitu genangan, banjir dan memperkecil kapasitas air yang bisa dimanfaatkan. Penyebab Longsor Di Kota Balikpapanantara lain disebabkan karena :  Kondisi Dan Jenis Tanahdi Balikpapan yang relatif rentan dari longsor (material tanah mudah lepas), sehingga menyebabkan mudahnya bencana longsor baik yang disebabkan oleh alam (curah hujan) maupun karena ulah manusia (cut&fill)  Vegetasi/ Pepohonansebagai pengikat partikel tanah dan juga pelindung dari arus air/ hujan, dirusak / dihilangkan sehingga tanah tidak punya penyangga untuk menahan lapisannya dari gerusan air  Pembangunan Fisik Kawasan, yang kurang memperhitungkan akibat / dampak terhadap alam Di seluruh wilayah Kota Balikpapan yang mempunyai daerah–daerah rawan patahan, longsor terdapat di daerah-daerah perbukitan yaitu di Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Utara , Balikpapan Timur, Balikpapan Tengah maupun kawasan perbukitan di Kecamatan Balikpapan Selatan.  PerambahanHutanoleh penebang-penebang liar atau pembakaran hutan untuk dibuat lahan perkebunan/ pertanian secara liar, terdapat di Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan Timur, dan Kecamatan Balikpapan Barat  PembangunanFisik Jalandengan cara memotong dan bukit (cut & fill), terdapat di Kecamatan Balikpapan Barat dan Balikpapan Timur  PenyiapanFisik Lahanuntuk kawasan industri, perumahan maupun komersial/ perkantoran fasilitas kota dll, dengan cara memotong dan bukit (cut & fill) terdapat hampir di seluruh kecamatan.  Pembukaan Lahan untuk eksplorasi minyak dan gas bumi di daerah-daerah perbukitan, terdapat di Kecamatan Balikpapan Barat dan Balikpapan Timur Kawasan rawan bencana longsor di Kota Balikpapan adalah kawasan yang memiliki kemiringan 25-40% dan lebih dari 40%. Kawasan rawan bencana longsor di Kota Balikpapan tersebar merata di seluruh wilayah Kota Balikpapan. Bentuk rencana yang dapat diberlakukan terhadap kawasan ini adalah pembatasan kegiatan budidaya di kawasan longsor dan kegiatan penghijauan terhadap kawasan ini. Adapun peta rawan bencana longsor Kota Balikpapan dapat dilihat pada peta rawan bencana longsor Kota Balikpapan di bawah ini.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 44

SIPD Tahun 2015

Gambar II – 15. Peta Rencana Kawasan Rawan Bencana Longsor Kota Balikpapan

b. Kawasan Rawan Bencana Banjir Bencana banjir merupakan peristiwa melimpahnya volume air yang berlebih yang disebabkan air hujan yang tidak terserap dengan sempurna oleh lapisan tanah dan vegetasi di kawasan DAS. Peristiwa ini selanjutnya menyebabkan genangan/ banjir pada bagian wilayah yang mempunyai daratan yang lebih rendah (bagian hilir), banjir ini terkait dengan bencana longsor pada bagian wilayah di atasnya. Hal-hal yang diantaranya dapat menyebabkan banjir antara lain: a). Pada bagian hulu, terganggu keseimbangan ekologi/ hidrologi airnya antara lain disebabkan karena: - Rusaknya kawasan penyangga (hutan dll) sehingga berkurangnya penyerapan air masuk ke dalam tanah antara lain: penebangan hutan liar, pembangunan fisik untuk bangunan maupun infrastruktur di kawasan hutan - Longsor pada kawasan perbukitan sehingga menambah sedimentasi sehingga memperkecil kapasitas saluran yang ada b). Ketidaklancaran aliran sungai, yang disebabkan antara lain banyaknya material pasir/ sedimen yang terangkut (banjir pasir), hal tersebut dikarenakan :

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 45

SIPD Tahun 2015

- Tingginya erosi pada daerah hulu, karena : . Pengurangan luas hutan . Peningkatan lahan kritis . Pemotongan bukit tidak diimbangi penanaman pohon . Penurunan kestabilan lereng - Banyaknya sampah di sungai, karena pembuangan sampah liar . Penyempitan alur sungai dikarenakan banyaknya bangunan yang ada di bantaran sungai c). Curah hujan yang terlalu tinggi/ lebat sehingga tidak tertampung dari kapasitas saluran yang ada, baik saluran alam (sungai) maupun buatan (kanal, jaringan drainase) d). Dimensi saluran yang tidak seimbang dengan volume air yang melaluinya sehingga kelancaran air terganggu Sistem jaringan drainase lingkungan maupun kota yang kurang baik/ terintegrasi dengan sistem kota sehingga tidak bisa menyalurkan air secara cepat dan sistematis

Berdasarkan klasifikasi drainase dan tingkat kejenuhan tanah yang dihubungkan dengan kecepatan meresapnya (infiltrasi) air permukaan tanah, maka daerah Balikpapan dikelompokkan menjadi tiga bagian, yaitu: - Daerah yang tidak pernah tergenang seluas 32.875 Ha atau sekitar 65 % dari luas wilayah Balikpapan. - Daerah yang tergenang periodik seluas 83 Ha atau 0,16 % dari luas wilayah, disamping itu terdapat pula daerah yang selalu tergenang apabila musim penghujan yaitu pada daerah sekitar sungai dan dataran rendah lainnya.

Tingkat kerawanan terjadinya bencana banjir di Kota Balikpapan masih dalam stadium menengah dan tersebar merata diseluruh wilayah Kota Balikpapan. Untuk menghindari meluasnya daerah rawan banjir di Kota Balikpapan maka kegiatan perencanaan yang dapat dilakukan adalah melalui pembatasan kegiatan budidaya di kawasan lindung dan rehabilitasi kawasan. Contoh konkret dari kegiatan perencanaan ini adalah dapat dilakukan dengan pembangunan bendali. Adapun kawasan rawan bencana banjir yang ada di Kota Balikpapan dapat dilihat pada peta rawan bencana banjir Kota Balikpapan di bawah ini.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 46

SIPD Tahun 2015

Gambar II – 16. Peta Rencana Kawasan Rawan Banjir Kota Balikpapan c. Kawasan Rawan Bencana Abrasi Kota Balikpapan sebagai salah satu kota pantai di Indonesia, memiliki panjang pantai sekitar 80 km. Kawasan pantai dan pesisir ini mempunyai potensi untuk dikembangkan dalam rangka memanfaatkan sumberdaya alam guna meningkatkan kesejahteraan hidup masyarakat. Dan harus disadari juga, kawasan pantai juga merupakan kawasan yang rawan konflik, rawan terjadinya bencana alam, dan rawan akan terjadinya pencemaran lingkungan seperti longsoran dan abrasi (abrasi pantai). Abrasi adalah erosi yang terjadi di kawasan pesisir/ pantai akibat aktivitas pasang surut, gelombang, arus, angin dan lain-lain. Tingkat kerawanan terjadinya bencana abrasi di Kota Balikpapan termasuk dalam kategori menengah dan tersebar merata di seluruh pesisir pantai Kota Balikpapan. Kegiatan perencanaan yang dapat dilakukan untuk meminimalisir terjadinya bencana abrasi adalah dengan pembuatan tetrapot dan budidaya mangrove. Keberadaan tumbuhan mangrove dapat mengurangi besarnya kecepatan ombak yang menyentuh pantai sehingga dapat mengurangi potensi abrasi pada daerah pesisir pantai. Adapun daerah rawan bencana abrasi di Kota Balikpapan ditunjukkan pada peta di bawah ini.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 47

SIPD Tahun 2015

Rencana pola ruang Kota Balikpapan yang berupa kawasan lindung terdiri dari kawasan yang memberikan perlindungan terhadap kawasan bawahannya, kawasan perlindungan setempat, kawasan suaka alam, pelesrtarian alam dan cagar budaya, kawasan pulau-pulau kecil, kawasan hutan bakau serta kawasan rawan bencana. Untuk mengetahui rencana pola ruang kawasan lindung di Kota Balikpapan maka dapat dilihat pada peta rencana kawasan lindung Kota Balikpapan di bawah ini.

Gambar II – 17. Peta Rencana Kawasan Rawan Bencana Abrasi Kota Balikpapan

8. Konservasi Laut Dan Pesisir Dalam upaya pemantapan fungsi pelestarian lingkungan yang didalamnya meliputi ekosistem laut dan pesisir, maka perlu dilakukan pemantapan dan pengendalian kawasan lindung/ konservasi yang memberi arahan bagi lembaga, badan hukum dan perseorangan dalam merencanakan dan melaksanakan program kegiatan pembangunan. Secara rinci mengenai rencana pengembangan kawasan konservasi laut dan pesisir Kota Balikpapan di jelaskan pada tabel berikut.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 48

SIPD Tahun 2015

Tabel II – 11. Rencana Pengembangan Kawasan Konservasi Laut dan Pesisir

No. Zona Kondisi Saat Ini Rencana Pengembangan 1 DPML Terdiri dari dua zona yaitu zona inti  Penetapan batas zona inti baik zona inti perlindungan Daerah Perlindungan Mangrove dengan mangrove maupun perlindungan laut luas 52,2 ha dan zona inti Daerah  Membuat terumbu karang buatan di sekitar perairan zona Perlindungan Laut dengan luas 24 ha. inti perlindungan laut yang selanjutnya dapat berfungsi sebagai tempat berkumpulnya biota laut seperti ikan dan sebagainya  Membuat perlindungan dengan teknik hard structure terhadap kerusakan mangrove oleh abrasi disekitar DPML  Pemberdayaan masyarakat di sekitar DPML dalam upaya peningkatan kesejahteraan melalui kegiatan pemanfaatan, pengolahan dan pelestarian potensi kelautan dan perikanan  Memberikan sanksi tegas terhadap segala bentuk pengerusakan disekitar DPML dan pemanfaatan kegiatan lain tanpa izin 2 Daerah rawan Merupakan wilayah laut disekitar perairan  Zona ini dimanfaatkan untuk kegiatan pertahanan dan ranjau laut Kecamatan Balikpapan Selatan, dengan keamanan Negara luas 5727.25 ha dengan jarak berkisar 2.8  Membatasi kegiatan untuk perikanan tangkap tradisional km hingga 6.5 km dari garis pantai, dan melarang kegiatan disekitar perairan zona ini wilayah perairan ini digunakan untuk terutama untuk kegiatan eksplorasi dan transportasi laut kegiatan penangkapan ikan. 3 Daerah Berada di dekat perairan 4 mil laut Kota  Diarahkan sebagai kawasan militer dan digunakan untuk terlarang Balikpapan dengan luas 114.82 ha. kegiatan pertahanan dan keamanan Negara  Pengawasan ketat oleh pihak TNI agar tidak dimanfaatkan untuk kegiatan kelautan dan perikanan 4 Pulau-pulau Terdiri dari 11 pulau kecil yang terletak di  Zona ini dapat diarahkan dan dimanfaatkan secara Kecil sekitar perairan Teluk Balikpapan dengan terbatas untuk kegiatan perikanan yang berkelanjutan luas total sekitar 303,19 ha, sebagian seperti budidaya kepiting bakau, rehabilitasi dan besar pulau-pulau ini tidak berpenghuni pembibitan mangrove dengan tutupan lahan berupa hutan  Dapat dikembangkan untuk kegiatan ekowisata yang bakau terbatas  Membuat rambu/ tanda disetiap pulau-pulau kecil yang ada dalam bentuk lampu suar  Melakukan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan dizona pulau-pulau kecil  Memberikan sangsi tegas terhadap segala bentuk pengerusakan lingkungan dan ekosistem pulau-pulau kecil. 5 Terumbu Luas total terumbu karang yang ada yaitu  Terumbu karang yang ada perlu direhabilitasi dengan Karang dan sekitar 0,07 km2 dan tersebar di jalan transplantasi terumbu karang atau pembuatan Padang lamun beberapa lokasi yaitu di pantai Manggar, terumbu karang buatan pantai Batakan, Pantai Stal Kuda dan  Penyebaran benih-benih ikan laut disekitar zona terumbu wilayah pesisir antara Teritip hingga Teluk karang Balikpapan, sedangkan padang lamun  Melakukan pengawasan dan penelitian secara berkala yang ada di Kota Balikpapan dijumpai mengenai keberadaan dan fungsi dari zona terumbu dengan luas 16 ha terdiri dari 15 ha di karang dan padang lamun Kecamatan Balikpapan Barat dan 1 ha di Kecamatan Balikpapan Timur Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Luas total kawasan konservasi kelautan dan perikanan yang ada di Kota Balikpapan adalah 6.222,30 ha, yang diperuntukan untuk beberapa zona konservasi diantaranya zona DPML, zona daerah rawan ranjau laut, zona terlarang dan zona konservasi pulau- pulau kecil dan zona konservasi terumbu karang dan padang lamun. Kawasan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 49

SIPD Tahun 2015 konservasi yang ada perlu dipertahankan terutama zona-zona yang dapat menjaga keseimbangan ekosistem seperti zona DPML, zona pulau-pulau kecil, zona terumbu karang dan padang lamun.

16 ha 303.19ha

114.82ha 61.04 ha

5727.25ha

Gambar II – 18. Luas Sub Zona Kawasan Konservasi Laut dan Pesisir Kota Balikpapan

A. Zona Daerah Perlindungan Mangrove dan Laut (DPML) Zona daerah perlindungan mangrove dan laut (DPML) Kota Balikpapan secara administrasi berada di Kecamatan Balikpapan Timur, yaitu di daerah pesisir dan laut Kelurahan Teritip. Zona DPML secara keseluruhan memiliki luas 61.04 ha yang terdiri dari dua sub zona yaitu Sub Zona Inti Daerah Perlindungan Mangrove dan sub Zona Inti Daerah Perlindungan Laut. Penetapan kawasan hutan mangove di Kelurahan Teritip sebagai Daerah Perlindungan Mangrove dan Laut (DPML) Teritip merupakan usaha yang dilakukan Pemerintah Kota Balikpapan untuk menjaga kelestarian sumber daya pesisir dan laut.

B. Zona Daerah Rawan Ranjau Laut Berdasarkan Peta Alur dan Pelabuhan Balikpapan yang dikeluarkan oleh Dinas Hidrooceanografi TNI Angkatan Laut Tahun 2002, zona daerah rawan ranjau laut berada di wilayah laut Kecamatan Balikpapan Selatan dengan jarak berkisar 2,8 hingga 6,5 km dari garis pantai dan memiliki luas sebesar 5727.25 ha

C. Zona Daerah Terlarang Zona daerah terlarang yang ada di Kota Balikpapan memiliki jarak kurang lebih 4 mil dari garis pantai dengan luas 114.82 ha, zona ini diarahkan pemanfaatannya sebagai Kawasan Militer, yang dapat digunakan untuk kegiatan pertahanan dan keamanan negara. D. Zona Pulau-pulau Kecil

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 50

SIPD Tahun 2015

Pulau-pulau kecil pada umumnya memiliki potensi sumberdaya alam daratan (terestrial) yang sangat terbatas, tetapi sebaliknya memiliki potensi sumber daya kelautan yang cukup besar dimana potensi perikanan di pulau-pulau kecil di dukung oleh adanya ekosistem seperti terumbu karang, padang lamun (seagras)& mangrove yang perlu dilestarikan. Kota Balikpapan memiliki 11 pulau-pulau kecil yang tersebar di wilayah pesisir dan laut Teluk Balikpapan dengan luas total 303,19 ha. Pulau yang terluas yaitu Pulau Balang dengan luas 119.81 ha dan Pulau terkecil yaitu Pulau Babi 0,024 ha. Selain itu, terdapat satu pulau yang secara administratif masuk di 2 wilayah Kabupaten/kota yaitu Pulau Balang dimana 119.81 ha masuk ke dalam wilayah administrasi Kota Balikpapan. Dan 194.35 ha masuk ke wilayah Kabupaten Paser Utara.

Tabel II – 12. Sebaran Pulau-pulau Kecil di Kota Balikpapan

Koordinat No Nama Pulau Luas (ha) Lokasi mT mU 1 Kemantis 471693,76 9881276,10 1,9 Kelurahan Kariangau 2 Demis 470506,80 9879757,93 3,5 Kelurahan Kariangau 3 Lipan 469982,94 9877695,68 1,4 Kelurahan Kariangau 4 Lembu 469554,49 9877239,58 0,84 Kelurahan Kariangau 5 Posa 479995,12 9867893,24 79,93 Kelurahan Kariangau 6 Using 481185,28 9866528,38 15,98 Kelurahan Kariangau 7 Benawa Besar 471693,76 9881276,10 62,87 Kelurahan Kariangau 8 Benawa Kecil 471693,76 9881276,10 16,87 Kelurahan Kariangau 9 Balang 471693,76 9881276,10 25,66 Kelurahan Kariangau 10 Tukung 478249,71 9859131,30 0,061 Kelurahan Prapatan 11 Babi 478752,61 9858514,01 0,024 Kelurahan Prapatan Sumber : Ekplorasi dan Inventarisasi Sumberdaya Pulau-pulau Kecil, Terumbu Karang, Padang Lamun dan Mangrove, Kantor Kelautan dan Perikanan Kota Balikpapan, Tahun 2007

E. Zona Terumbu Karang dan Padang Lamun Dua ekosistem yang biasanya ditemukan selalu berasosiasi adalah ekosistem terumbu karang (coral reef ecosystem) dan lamun (seagrass beds). Berdasarkan data yang ada di Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan (2005) terumbu karang yang masih ada di perairan Balikpapan sekitar 0,07 km2, yang terdiri dari: 1. Pantai Manggar ± 0,02 km2 2. Pantai Batakan (PT.HH) ± 0,01 km2 3. Pantai Stal Kuda (Brimob) ± 0,01 km2 4. Pesisir (antara Teritip dan Teluk Balikpapan) ±0,03 km2

Padang lamun (seagrass beds) merupakan salah satu ekosistem yang terletak di daerah pesisir atau perairan laut dangkal. Komunitas lamun merupakan komunitas tumbuhan berbiji tunggal (monokotil) dari kelas Angiospermae. Keunikan tumbuhan lamun dari

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 51

SIPD Tahun 2015 tumbuhan laut lainnya adalah adanya perakaran dan sistem rhizoma yang ekstensif (Supriharyono, 2000). Wilayah ini terdapat antara batas terendah daerah pasang surut sampai kedalaman tertentu di mana matahari masih dapat mencapai dasar laut. Luas zona padang lamun yang ada di Kota Balikpapan keseluruhan adalah 16 ha yaitu terdiri dari 15 ha ditemukan di perairan Kecamatan Balikpapan Barat dan 1 ha ditemukan di perairan Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur. Prosentase penutupan lamun yang ada masih sangat kecil, yakni antara 3,5 – 7,2 % (Teritip), 0 – 3% (Lamaru), 0 – 4 % (Manggar), 3,6 – 10,8 % (Sepinggan) dan 0 – 5,5 % (Pulau Tukung). Sedangkan di perairan Teluk Balikpapan kondisi lamun yang masih cukup bagus ditemukan di sekitar Pulau Balang, antara 12 – 32,5%.

Gambar II – 19. Peta Masterplan dan Daerah Perlindungan Laut (DPML) Teritip Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 52

SIPD Tahun 2015

Gambar II – 20. Peta Sebaran Pulau-Pulau Kecil Kota Balikpapan

9. Kawasan Jalur Pengungsian Satwa Kawasan Jalur Evakuasi Satwa merupakan kawasan untuk perpindahan satwa dari hutan lindung Sungai Wain ke kawasan mangrove, ke pantai dan ke Sungai Berenga. Kawasan yang terletak di kelurahan kariangau kecamatan Balikpapan barat ini mempunyai luas sebesar 242,01 ha. Wujud rencana pengembangan kawasan pengungsian satwa adalah pelestarian kawasan hutan mangrove dan hutan campuran yang merupakan habitat satwa yang bermukim dan berpindah dari kawasan pantai ke hutan lindung, pengembangan wisata alam serta penelitian tentang flora dan fauna.

Tabel II - 13. Luas Rencana Kawasan Migrasi Satwa di Kota Balikpapan Lokasi Luas Prosentase (%) No. Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan thdp Kota

1 Balikpapan Barat Kariangau 196.50 Jumlah 196.50 Total 196.50 100.00 0.39 Sumber : Badan Pengelola H.L. S.Wain dan S. Manggar, 2010 dan Analisis Konsultan 2010

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 53

SIPD Tahun 2015

Perletakan kawasan ini secara rinci dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar II – 21. Peta Kawasan Jalur Migrasi Satwa di Kota Balikpapan

KAWASAN BUDIDAYA

1. Kawasan Peruntukan Pertanian a. Pertanian Tanaman Pangan Dan Hortikultura Lahan pertanian di Kota Balikpapan relatif terbatas luasan dan sebarannya. Kegiatan pertanian yang terdapat di kota ini umumnya dalam skala kecil. Kawasan pertanian ini tersebar di Kecamatan Timur yaitu di Kelurahan Manggar, Lamaru, Teritip. Berdasarkan data BPS dalam dokumen Kota Balikpapan dalam angka 2010, dari sektor pertanian komoditas yang mempunyai produksi terbesar adalah tanaman padi sawah dan padi ladang, tanaman Jagung dan Ubi Kayu. Produktivitas tanaman padi di kota Balikpapan rata-rata mencapai 33,6 kuintal per hektar. Luas rencana kawasan pertanian di Kota Balikpapan adalah sebesar 1,576.67 Ha. Arahan pengelolaan kawasan pertanian di Kota Balikpapan adalah untuk pengembangan pertanian tanaman pangan : kawasan pertanian lestari / sawah lahan basah dan kegiatan pertanian holtikultura.Berikut dapat dilihat

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 54

SIPD Tahun 2015

secara detail bagaimana luas kawasan pertanian pada tiap-tiap kelurahan yang ada di Kota Balikpapan. Tabel II – 14. Tanaman Pangan dan Hortikultura di Kota Balikpapan

Lokasi Luas Prosentase (%) No. Jenis Pertanian thdp Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota

1 Hortikultura Balikpapan Timur Lamaru 621.53 Manggar Baru 75.32 Teritip 554.82 Jumlah 1,251.67 79.39 2 Tanaman Pangan Balikpapan Timur a Kaw. Pertanian Lestari Teritip 145.45 b Kaw. Potensi Pertanian Teritip Lamaru 179.55 Jumlah 325.00 20.61

Total 1,576.67 100.00 3.13 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Gambar II – 22. Peta Rencana Kawasan Pertanian Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 55

1,400.00 1,251.67 1,200.00 Hortikultura 1,000.00 800.00 Kaw. Pertanian Lestari 600.00 TP. Kaw. Potensi 400.00 145.45 179.55 Pertanian 200.00 -

SIPD Tahun 2015 b. Kawasan Perkebunan Kawasan perkebunan adalah kawasan yang fungsi utamanya diperuntukkan bagi kegiatan perkebunan, dengan tujuan untuk memanfaatkan potensi lahan yang sesuai untuk kegiatan perkebunan dalam meningkatkan produksi perkebunan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Kawasan perkebunan merupakan kawasan penyangga bagi kawasan hutan lindung. Perkebunan di Kota Balikpapan merupakan perkebunan tanaman keras. Areal perkebunan yang terdapat di Kota Balikpapan juga terbatas luas lahan dan sebarannya. Tanaman perkebunan yang dikembangkan meliputi tanaman karet, lada, kelapa, kakao, kemiri, kopi, cengkeh dan tanaman perkebunan lainnya. Kawasan perkebunan di Kota Balikpapan direncanakan memiliki luas mencapai 2.076,17 Ha atau mencapai 4,12 % luas kota Balikpapan. Kawasan perkebunan tersebut berlokasi di Kelurahan Karang Joang, Kelurahan Batu Ampar, Kelurahan Teritip, Kelurahan Manggar dan Kelurahan Lamaru. Tetapi sebagian besar kawasan perkebunan terluas terdapat di Kecamatan Balikpapan Timur (99,47%). Arahan pengelolaan kawasan ini adalah digunaan untuk kegiatan perkebunan karet dan derivatifnya. Berikut disajikan bagaiman rencana luas perkebunan yang ada di Kota Balikpapan. Tabel II – 15. Luas Rencana Kawasan Perkebunan di Kota Balikpapan

Lokasi Luas Prosentase (%) No. thdp Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota

1 Balikpapan Utara Karangjoang 5.05 Batu Ampar 4.17 Jumlah 9.22 0.44 2 Balikpapan Selatan Sepinggan 1.74 Jumlah 1.74 0.08 3 Balikpapan Timur Lamaru 507.79 Manggar 102.34 Teritip 1,455.09 Jumlah 2,065.22 99.47 Total 2,076.17 100.000 4.12 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 56

SIPD Tahun 2015

2,500.00 2,065.22

2,000.00

Balikpapan Utara 1,500.00 Balikpapan Selatan Balikpapan Timur 1,000.00

500.00 9.22 1.74 -

Gambar II - 23. Luas Rencana Kawasan Perkebunan di Kota Balikpapan

c. Kawasan Peternakan Kawasan peternakan adalah kawasan yang fungsi utamanya diperuntukkan bagi kegiatan peternakan dan segala kegiatan penunjangnya. Tujuan pengelolaan kawasan ini adalah untuk memanfaatkan lahan yang sesuai untuk kegiatan peternakan dalam menghasilkan produksi peternakan seperti ternak dan hasil ternak lainnya dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Kawasan ini terdiri dari kawasan padang rumput atau semak belukar cukup luas (minimum dua hektar) yang diperuntukkan bagi penggembalaan dan fasilitas peternakan seperti rumah potong hewan, pasar hewan, kandang ternak, toko fasilitas peternakan, dokter hewan, dll. Lokasi untuk kawasan peternakan diutamakan pada tanah yang tidak produktif dan terpisah dari lahan pertanian penduduk sekitarnya. Peternakan yang dikembangkan di Kota Balikpapan terdiri dari Ternak Besar dan Ternak Unggas. Jenis-jenis hewan ternak yang dikembangbiakkan adalah sapi, kerbau, kambing/ domba, kuda, ayam pedaging, ayam petelur, ayam buras dan itik. Baik populasi maupun produksinya cukup fluktuatif dari tahun ke tahun. Perkembangan produksi peternakan di Kota Balikpapan relatif stabil meskipun beberapa mengalami penurunan, hal tersebut karena kebutuhan ternak di Kota Balikpapan belum sepenuhnya dapat dipenuhi oleh produksi lokal dan sebagian masih didatangkan dari luar daerah, sehingga persaingan harga yang ada menyebabkan produksi lokal relatif stabil. Pengembangan kegiatan peternakan diarahkan di Kelurahan Teritip, Kecamatan Balikpapan Timur dengan luas lokasi sebesar kurang lebih 100 Ha. Kawasan peternakan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 57

SIPD Tahun 2015

diarahkan untuk dimanfaatkan untuk pengembangan berbagai macam kegiatan peternakan dan pendukungnya. Adapun untuk mengurangi dampak perkembangan kegiatan petenakan itu sendiri kawasan peternakan dilengkapi dengan kawasan sempadan (buffer zone) untuk meminimalisasi jumlah limbah yang dihasilkan dari hasil kegiatan tersebut. Detail kawasan peternakan dan sebarannya dapat dilihat pada tabel berikut. Rencana Kawasan Peternakan di Kota Balikpapan.

Tabel II - 16. Rencana Kawasan Peternakan di Kota Balikpapan

Lokasi Luas Prosentase (%) No. Jenis Peternakan thdp Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota

1 Peternakan Terpadu Balikpapan Timur Teritip 41.920 2 Buffer Zone Teritip 58.06 Jumlah 99.98 Total 99.98 100.00 0.20 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan d. Kawasan Peruntukan Perikanan Kawasan peruntukan perikanan adalah kawasan yang difungsikan untuk kegiatan perikanan dan segala kegiatan penunjangnya dengan tujuan pengelolaan untuk memanfaatkan potensi lahan untuk perikanan dalam meningkatkan produksi perikanan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Kegiatan perencanaan seluas 579.350 Ha (1,08% dari luas kota Balikpapan)untuk pengembangan kawasan perikanan di Kota Balikpapan difokuskan pada Kelurahan Karingau, Kelurahan Margo Mulyo, Kelurahan Batu Ampar, Kelurahan Teritip, Kelurahan Manggar, Kelurahan Manggar Baru dan Kelurahan Lamaru. Wilayah terluas yang dikembangkan sebagai kawasan perikanan adalah Kecamatan Balikpapan Timur. Dimana sebesar 78.51% dari total kawasan perikanan yang dikembangkan di Kota Balikpapan adalah berada di Kecamatan Balikpapan Timur. Pemanfaatan kawasan perikanan di Kota Balikpapan diarahkan untuk pengembangan kegiatan sebagai berikut : a. Kawasan peruntukan perikanan tangkap; b. Kawasan peruntukan perikanan budidaya; dan c. Kawasan peruntukan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan.

Kawasan perikanan tangkap dan budidaya yang dikembangkan baik di darat, perairan umum dan laut. Rencana untuk pengembangan kawasan pemanfaatan umum wilayah laut dan pesisir Kota Balikpapan memiliki luas total 38.027,44 ha dengan rencana pengembangan sebagaimana tabel dibawah ini.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 58

SIPD Tahun 2015

3178.48ha

12.712.32 ha

Gambar II-57. Luas Kawasan Perikanan Kota Balikpapan

Tabel II - 17. Rencana Pengembangan Kawasan Perikanan

No. Zona Kondisi Saat Ini Rencana Pengembangan 1 Perikanan Budidaya Perikanan budidaya yang ada dibagi  Sosialisasi dan pelatihan penerapan menjadi dua yaitu darat dan laut, teknologi kepada para petani tambak dan untuk perikanan darat luas total pembudidaya rumput laut 575,07 ha tersebar di sekitar Sungai  Penyediaan bibit rumput laut dan ikan Somber dan Kariangau, Sungai yang sesuai dengan karakteristik perairan Manggar dan pesisir Kelurahan setempat Teritip. Kegiatan perikanan budidaya  Penyediaan sarana dan prasarana laut berada di sekitar Pantai Manggar pendukung untuk kegiatan perikanan hingga Ajiraden dengan luas total budidaya seperti lantai jemur, air bersih 1804,41 ha dan lain-lain 2 Perikanan Tangkap Luas keseluruhan zona ini adalah  Pembuatan aturan pemakaian alat 12.712.32 ha dengan pembagian tangkap penangkap ikan berdasarkan zona perikanan tangkap 1-2 mil dan pembagian daerah penangkapan ikan 0 – > 2 mil 2 mil untuk alat tangkap pasif dan > 2 mil untuk alat tangkap aktif  Pembuatan aturan mengenai jenis armada yang digunakan  Pembuatan aturan berupa jenis dan ukuran ikan yang dapat diangkat/ ditangkap  Pemasangan dan pembuatan terumbu karang buatan yang berfungsi sebagai rumpon dasar  Penyediaan stasiun pengisian bahan bakar di sekitar kawasan minapolitan  Sosialisasi dan pelatihan masyarakat di sekitar kawasan minapolitan 3 Kawasan zona dengan luas 190,56 ha dengan  Peningkatan PPI Minapolitan arahan kawasan pengembangan  Pengembangan TPI sektor kelautan dan perikanan berbasis sektor perikanan tangkap. Zona ini terletak di Kelurahan Manggar, yaitu disekitar muara Sungai Manggar

Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 59

SIPD Tahun 2015

Gambar II – 24. Peta Kondisi Terumbu Karang di Perairan Balikpapan

Gambar II – 25. Peta Tutupan Padang Lamun Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 60

SIPD Tahun 2015

A. Zona Perikanan Budidaya (Darat dan Laut) Jenis usaha perikanan budidaya yang ada di Kota Balikpapan terdiri dari tiga jenis yaitu perikanan budidaya laut, perikanan budidaya air tawar dan perikanan budidaya air payau/tambak dengan potensi lahan sebesar 1.205 ha, dari potensi tersebut 749,2 ha sudah dimanfaatkan dan 455,8 ha belum dimanfaatkan (Laporan Statistik Perikanan dan Kelautan Tahun 2009). Ketiga jenis usaha tersebut tersebar di beberapa kecamatan yang ada, sebagaimana disajikan pada tabel berikut ini. Tabel II – 18. Sebaran Jenis Usaha Perikanan Budidaya

NO. KECAMATAN BUDIDAYA LAUT BUDIDAYA TAMBAK BUDIDAYA KOLAM 1 Balikpapan Timur √ √ √ 2 Balikpapan Selatan √ - √ 3 Balikpapan Utara - √ √ 4 Balikpapan Tengah - - - 5 Balikpapan Barat √ √ √ Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Berdasarkan peta rencana pemanfaatan ruang laut tahun 2010, luas total untuk kawasan perikanan terutama perikanan budidaya laut sebesar 3178.48 ha yang tersebar di sekitar wilayah pantai kelurahan Teritip dengan jarak 0 – 1 mil ke arah laut.

B. Zona Perikanan Tangkap Skenario pengembangan pemanfaatan ruang laut untuk zona perikanan tangkap secara umum diarahkan berdasarkan penggunaan alat tangkap dan armada/kapal yang digunakan, yaitu daerah penangkapan ikan dengan jarak 1-2 mil, dan > 2 mil ke arah laut. Zona perikanan tangkap 1-2 mil memiliki luas sekitar 3443.07 ha dan merupakan zona perikanan tangkap dengan alat penangkapan ikan berupa alat tangkap pasif yaitu model alat tangkap yang menetap artinya ikan yang mendatangi alat tangkap tersebut sehingga kemudian ikan tertangkap. Jenis alat tangkap ini berupa alat tangkap pancing, jaring insang (gilnet) dan perangkap ikan atau yang biasa disebut dengan alat tangkat tradisional.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 61

SIPD Tahun 2015

b. c. a.

Gambar II – 26. Jenis Alat Tangkap yang di Gunakan Untuk Zona 1 – 2 mil

a. Jaring Insang (Gilnet); b. Perangkap Ikan; c. Pancing Zona perikanan tangkap > 2 mil merupakan zona yang penggunaan alat tangkapnya berupa alat tangkap aktif yaitu alat penangkapan ikan yang digerakkan untuk memburu ikan sehingga kemudian ikan tertangkap, seperti pukat udang, pukat ikan, pukat kantong, purse seine dan jaring angkat Zona ini memiliki luas sekitar 9269.247 ha.

a. c. b.

d. a. Pukat Kantong b. Pukat Ikan c. Pukat Udang d. Purse Seine

Gambar II – 27. Jenis Alat Tangkap yang di Gunakan Untuk Zona > 2 mil

Zona perikanan tangkap > 2 mil merupakan zona yang penggunaan alat tangkapnya berupa alat tangkap aktif yaitu alat penangkapan ikan yang digerakkan untuk memburu ikan sehingga kemudian ikan tertangkap, seperti pukat udang, pukat ikan, pukat kantong, purseseine dan jaring angkat Zona ini memiliki luas sekitar 27896,25 ha.

C. Rencana Pengembangan Kawasan Minapolitan Zona dengan luas 140,45 ha dengan arahan kawasan pengembangan sektor kelautan dan perikanan berbasis sektor perikanan tangkap. Zona ini terletak di Kelurahan Manggar, yaitu disekitar muara Sungai Manggar.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 62

SIPD Tahun 2015

Tabel II – 19. Rencana Pengembangan Kawasan Alur

No. Zona Kondisi Saat Ini Rencana Pengembangan 1 Alur zona dengan luas 140,45 ha dengan  Pengembangan PPI arahan kawasan pengembangan sektor  Pengembangan TPI kelautan dan perikanan berbasis sektor perikanan tangkap. Zona ini terletak di Kelurahan Manggar, yaitu disekitar muara Sungai Manggar

Sumber : Revisi RTRW Kota Balikpapan,2011

e. Kawasan Peruntukan Perikanan Kawasan peruntukan perikanan adalah kawasan yang difungsikan untuk kegiatan perikanan dan segala kegiatan penunjangnya dengan tujuan pengelolaan untuk memanfaatkan potensi lahan untuk perikanan dalam meningkatkan produksi perikanan, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Kegiatan perencanaan seluas 579.350 Ha (1,08% dari luas kota Balikpapan)untuk pengembangan kawasan perikanan di Kota Balikpapan difokuskan pada Kelurahan Karingau, Kelurahan Margo Mulyo, Kelurahan Batu Ampar, Kelurahan Teritip, Kelurahan Manggar, Kelurahan Manggar Baru dan Kelurahan Lamaru. Wilayah terluas yang dikembangkan sebagai kawasan perikanan adalah Kecamatan Balikpapan Timur. Dimana sebesar 78.51% dari total kawasan perikanan yang dikembangkan di Kota Balikpapan adalah berada di Kecamatan Balikpapan Timur. Pemanfaatan kawasan perikanan di Kota Balikpapan diarahkan untuk pengembangan kegiatan sebagai berikut : a. Kawasan peruntukan perikanan tangkap; b. Kawasan peruntukan perikanan budidaya; dan c. Kawasan peruntukan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Kawasan perikanan tangkap dan budidaya yang dikembangkan baik di darat, perairan umum dan laut. Rencana untuk pengembangan kawasan pemanfaatan umum wilayah laut dan pesisir Kota Balikpapan memiliki luas total 38.027,44 ha dengan rencana pengembangan sebagaimana tabel dibawah ini.

3178.48ha

12.712.32 ha

Gambar II – 28. Kawasan Peruntukan Perikanan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 63

SIPD Tahun 2015

Tabel II-20. Rencana Pengembangan Kawasan Perikanan

No. Zona Kondisi Saat Ini Rencana Pengembangan 1 Perikanan Budidaya Perikanan budidaya yang ada dibagi  Sosialisasi dan pelatihan penerapan menjadi dua yaitu darat dan laut, teknologi kepada para petani tambak dan untuk perikanan darat luas total pembudidaya rumput laut 575,07 ha tersebar di sekitar Sungai  Penyediaan bibit rumput laut dan ikan Somber dan Kariangau, Sungai yang sesuai dengan karakteristik perairan Manggar dan pesisir Kelurahan setempat Teritip. Kegiatan perikanan budidaya  Penyediaan sarana dan prasarana laut berada di sekitar Pantai Manggar pendukung untuk kegiatan perikanan hingga Ajiraden dengan luas total budidaya seperti lantai jemur, air bersih 1804,41 ha dan lain-lain 2 Perikanan Tangkap Luas keseluruhan zona ini adalah  Pembuatan aturan pemakaian alat 12.712.32 ha dengan pembagian tangkap penangkap ikan berdasarkan zona perikanan tangkap 1-2 mil dan pembagian daerah penangkapan ikan 0 – > 2 mil 2 mil untuk alat tangkap pasif dan > 2 mil untuk alat tangkap aktif  Pembuatan aturan mengenai jenis armada yang digunakan  Pembuatan aturan berupa jenis dan ukuran ikan yang dapat diangkat/ ditangkap  Pemasangan dan pembuatan terumbu karang buatan yang berfungsi sebagai rumpon dasar  Penyediaan stasiun pengisian bahan bakar di sekitar kawasan minapolitan  Sosialisasi dan pelatihan masyarakat di sekitar kawasan minapolitan 3 Kawasan zona dengan luas 190,56 ha dengan  Peningkatan PPI Minapolitan arahan kawasan pengembangan  Pengembangan TPI sektor kelautan dan perikanan berbasis sektor perikanan tangkap. Zona ini terletak di Kelurahan Manggar, yaitu disekitar muara Sungai Manggar

Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 64

SIPD Tahun 2015

Gambar II-29. Peta Rencana Kawasan Perikanan Kota Balikpapan

2. Kawasan Perumahan Kawasan perumahan adalah kawasan di luar kawasan lindung yang diperlukan sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian yang berada di daerah perkotaan atau perdesaan. Tujuan pengelolaan kawasan ini adalah untuk menyediakan tempat perumahan yang sehat dan aman dari bencana alam serta memberikan lingkungan yang sesuai untuk pengembangan masyarakat, dengan tetap memperhatikan kelestarian lingkungan. Kriteria umum kawasan perumahan adalah kawasan yang secara teknis dapat digunakan untuk perumahan yang aman dari bahaya bencana alam, sehat, dan mempunyai akses untuk kesempatan berusaha. Secara keruangan, kawasan perumahan ini terdiri dari perumahan perdesaan dan perumahan perkotaan. Pola perumahan eksisting di Kota Balikpapan dapat dikelompokkan sebagai berikut: a. Perumahan Swadaya Pola perumahan ini mempunyai karakteristik, sebagai berikut: - Tumbuh secara alami, spontan dan letaknya mendekati tempat kerjanya - Tidak memperhatikan komposisi ruang terbangun dan resapan - Diusahakan secara swadaya oleh masyarakat - Pola cenderung tidak teratur (biasanya mengikuti pola kontur) - Tampilan antar bangunan cenderung berbeda satu sama lain.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 65

SIPD Tahun 2015

- Perumahan ini terdiri dari:  Perumahan Perkotaan Adalah perumahan swadaya yang terletak di kawasan pusat Kota Balikpapan. Perumahan jenis ini mempunyai kawasan yang teratur dan terencana maupun kawasan yang tumbuh secara spontan, swadaya dan tidak teratur. Sebaran kawasan perumahan ini terdapat di Kecamatan Balikpapan Barat, Balikpapan Selatan dan Balikpapan Tengah.  Perumahan Perdesaan Adalah perumahan swadaya yang terletak di kawasan pinggiran Kota Balikpapan. Perumahan jenis ini mempunyai pola kawasan yang tumbuh secara spontan, swadaya dan tidak teratur. Sebaran kawasan perumahan ini terdapat di Kecamatan Balikpapan Timur, Balikpapan Utara dan Balikpapan Barat, seperti . Perumahan Berkebun di Karang Joang . Perumahan Berkebun di Eks Transmigrasi AD . Perumahan Berkebun di Manggar . Perumahan Berkebun di Lamaru . Perumahan Berkebun di Teritip  Perumahan Nelayan Perumahan nelayan adalah perumahan bagi masyarakat yang mata pencahariannya sebagai nelayan. Karakteristik kawasan ini adalah sebagai berikut ; . Terletak di tepi pantai dan sungai . Pola perumahannya linier, sejajar maupun tegak lurus garis pantai . Tipologi rumah panggung yang bisa secara langsung akses ke kapal/ perahu dan dermaga. . Bangunan 1 lantai Kawasan perumahan ini terdapat di Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan Barat, Balikpapan Selatan dan Balikpapan Timur

b. Perumahan Developer Pola perumahan ini mempunyai karakteristik, sebagai berikut : - Tumbuh secara terencana - Memperhatikan komposisi ruang terbangun dan resapan - Diusahakan secara terencana oleh developer, instansi, industri, dll - Pola cenderung teratur - Tampilan antar bangunan cenderung sama. Sebaran kawasan perumahan ini terdapat di Kecamatan Balikpapan Utara, Balikpapan Barat, Balikpapan Selatan dan Balikpapan Timur.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 66

SIPD Tahun 2015

- Kawasan Perumahan di Kelurahan Manggar - Kawasan Perumahan di Kelurahan Sepinggan - Kawasan Perumahan di Kelurahan Batu Ampar

Tabel II-21. Proyeksi Kebutuhan Perumahan Kota Balikpapan

Kebutuhan Rumah Tipe Kebutuhan Rumah Tipe Kebutuhan Rumah Tipe Total Total Luas Lahan Kecil (T. 36/60 m2) Menengah (T.54/120m2) Besar (T. 70/200m2) Kebutuhan Kebutuhan Rumah Proyeksi Rumah No. Tahun Jumlah KK Penduduk 6 3 1 Luas Luas Jumlah Luas Kawasan Jumlah Jumlah Luas Jumlah Luas Kawasan Kawasan Unit (m2) Unit Unit Kawasan (m2) Unit Kawasan (ha) (m2) (m2) 1 2010 538,525 134,631 80,779 4,846,725 40,389 4,846,725 13,463 2,692,625 134,631 12,386,075 1,238.61 2 2011 551,719 137,930 82,758 4,965,470 41,379 4,965,470 13,793 2,758,594 137,930 12,689,534 1,268.95 3 2012 565,236 141,309 84,785 5,087,124 42,393 5,087,124 14,131 2,826,180 141,309 13,000,427 1,300.04 4 2013 579,084 144,771 86,863 5,211,758 43,431 5,211,758 14,477 2,895,421 144,771 13,318,938 1,331.89 5 2014 593,272 148,318 88,991 5,339,446 44,495 5,339,446 14,832 2,966,359 148,318 13,645,252 1,364.53 6 2015 607,807 151,952 91,171 5,470,263 45,586 5,470,263 15,195 3,039,035 151,952 13,979,561 1,397.96 7 2016 622,698 155,675 93,405 5,604,284 46,702 5,604,284 15,567 3,113,491 155,675 14,322,060 1,432.21 8 2017 637,954 159,489 95,693 5,741,589 47,847 5,741,589 15,949 3,189,772 159,489 14,672,950 1,467.30 9 2018 653,584 163,396 98,038 5,882,258 49,019 5,882,258 16,340 3,267,921 163,396 15,032,438 1,503.24 10 2019 669,597 167,399 100,440 6,026,373 50,220 6,026,373 16,740 3,347,985 167,399 15,400,732 1,540.07 11 2020 686,002 171,501 102,900 6,174,020 51,450 6,174,020 17,150 3,430,011 171,501 15,778,050 1,577.81 12 2021 702,809 175,702 105,421 6,325,283 52,711 6,325,283 17,570 3,514,046 175,702 16,164,612 1,616.46 13 2022 720,028 180,007 108,004 6,480,253 54,002 6,480,253 18,001 3,600,140 180,007 16,560,645 1,656.06 14 2023 737,669 184,417 110,650 6,639,019 55,325 6,639,019 18,442 3,688,344 184,417 16,966,381 1,696.64 15 2024 755,742 188,935 113,361 6,801,675 56,681 6,801,675 18,894 3,778,708 188,935 17,382,058 1,738.21 16 2025 774,257 193,564 116,139 6,968,316 58,069 6,968,316 19,356 3,871,287 193,564 17,807,918 1,780.79 17 2026 793,227 198,307 118,984 7,139,039 59,492 7,139,039 19,831 3,966,133 198,307 18,244,212 1,824.42 18 2027 812,661 203,165 121,899 7,313,946 60,950 7,313,946 20,317 4,063,303 203,165 18,691,195 1,869.12 19 2028 832,571 208,143 124,886 7,493,138 62,443 7,493,138 20,814 4,162,854 208,143 19,149,129 1,914.91 20 2029 852,969 213,242 127,945 7,676,719 63,973 7,676,719 21,324 4,264,844 213,242 19,618,283 1,961.83 21 2030 873,867 218,467 131,080 7,864,799 65,540 7,864,799 21,847 4,369,333 218,467 20,098,931 2,009.89 22 2031 895,276 223,819 134,291 8,057,487 67,146 8,057,487 22,382 4,476,381 223,819 20,591,355 2,059.14 23 2032 917,211 229,303 137,582 8,254,895 68,791 8,254,895 22,930 4,586,053 229,303 21,095,843 2,109.58 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Berdasarkan karakteristik perumahan Kota Balikpapan seperti yang telah dijelaskan di atas maka kegiatan perencanaan kawasan perumahan yang dapat dilakukan terhadap Kota Balikpapan dengan mempertimbangkan proyeksi kebutuhan rumah di tahun 2032 yang mencapai ± 137.583 unit maka kawasan perumahan kota Balikpapan membutuhkan lahan seluas 21.095.843 m2 (atau 2.109 Ha). Sedangkan berdasarkan potensi pengembangan kawasan perumahan direncanakan memiliki luas sebesar 7.420,19 Ha atau sebesar 14,74 % dari luas total Kota Balikpapan secara keseluruhan. Adapun dalam pembagiannya kawasan perumahan Kota Balikpapan terbagi kedalam: 1. Perumahan Kepadatan Tinggi (Perumahan Perkotaan) 2. Perumahan Kepadatan Rendah (Perumahan Perdesaan) 3. Perumahan Kepadatan Sedang (Developer/ Perumahan)

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 67

SIPD Tahun 2015

Tabel II-22. Rencana Perumahan Kota Balikpapan

No. Lokasi Luas Prosentase (%) thdp Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota

1 Balikpapan Barat Baru Ilir 19.36 Baru Tengah 43.59 Baru Ulu 90.93 Kariangau 439.82 Margasari 36.58 Margomulyo 95.32 Jumlah 725.59 9.78 2 Balikpapan Selatan Damai 341.12 Gng Bahagia 577.19 Klandasan Ilir 64.30 Klandasan Ulu 24.73 Prapatan 30.27 Sepinggan 1,328.76 Telagasari 113.90 Jumlah 2,480.27 33.43 2 Balikpapan Tengah Gng Sari Ilir 52.46 Gng Sari Ulu 83.55 Karang Jati 63.99 Karang Rejo 74.38 Mekar Sari 46.70 Sumber Rejo 136.22 Jumlah 457.29 6.16 2 Balikpapan Timur Lamaru 178.05 Manggar 1,464.94 Manggar Baru 41.12 Teritip 1,044.68 Jumlah 2,728.78 36.78 2 Balikpapan Utara Batu Ampar 1,028.27 Gng Samarinda 421.69 Karang Joang 2,959.10 Muara Rapak 101.05 Jumlah 1,028.27 13.86 Total 7,420.19 100.00 14.74 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 68

SIPD Tahun 2015

2,728.78 3,000.00 2,480.27 Balikpapan Barat 2,500.00 Balikpapan Selatan 2,000.00 Balikpapan Tengah 1,500.00 1,028.27 Balikpapan Timur 725.59 1,000.00 457.29 Balikpapan Utara 500.00 -

Gambar II-30. Luas Kawasan Perumahan Kota Balikpapan

Berikut dapat dilihat secara detail bagaimana Peta Rencana Kawasan Perumahan di Kota Balikpapan.

Gambar II-31. Peta Rencana Kawasan Perumahan di Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 69

SIPD Tahun 2015

3. Kawasan Perdagangan Dan Jasa Terdapat dua tipologi kawasan perdagangan dan jasa di Kota Balikpapan yang diarahkan untuk dikembangkan pada kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan. Kawasan perkotaan Kota Balikpapan diarahkan untuk digunakan sebagai lokasi pengembangan kawasan perdagangan dan jasa modern seperti mall, supermarket, hypermart, mini market ataupun ruko. Sedangkan sesuai dengan karakteristiknya kawasan perdesaan Kota Balikpapan diarahkan untuk digunakan sebagi lokasi pengembangan kegiatan perdagangan jasa tradisional. Rencana pengembangan kawasan perdagangan dan jasa direncanakan seluas 2.238,577 ha (4,19 % dari luas kotaBalikpapan), diarahkan dilakukan pada daerah sekitar jalan utama dan perdesaan. Hal ini memiliki tujuan untuk mempermudah aksesibilitas menuju kawasan komersial sehingga dapat memberikan keuntungan bagi perkembangan kawasan komersial itu sendiri.Rencana kawasan perdagangan dan jasa di kota Balikpapan diarahkan pada kawasan sekitar jalan utama eksisting : Jl. Jend. Sudirman, Jl. Ahmad Yani, Jl. MT. Haryono, Jl. Suprapto, Jl. Soekarno Hatta, Mulawarman; rencana jalan utama seperti jalan Trans Kalimantan, Jalan Ring Roads III karena kawasan tepi jalan mempunyai potensi dan trend tumbuh menjadi kawasan perdagangan dan jasa. Kawasan perdagangan dan jasa direncanakan bervariasi lebarnya sesuai dengan kelas jalan dan fungsi jalannya. Variasinya selebar 50 - 300 m dari tepi jalan di kanan kiri jalan utama. Tetapi apabila kawasan perdagangan jasa terletak pada jalan yang kecil maka dimensinya menyesuaikan dengan proporsi lebar jalan. Penempatan kawasan perdagangan jasa juga melihat potensi lokasi : kedekatan dengan kawasan perumahan, kedekatan dengan pusat kawasan/ lingkungan, dan kedekatan dengan kawasan

komersial yang lain. Tetapi penentuan kawasan komersial khususnya kawasan perdagangan dan jasa disesuaikan dengan tema/ potensi kawasan setempat. Jika kawasan tersebut terdapat potensi kawasan perdagangan masyarakat maka kawasan komersial di kawasan tersebut adalah Komersial Masyarakat.

Tabel II-23. Rencana Kawasan Perdagangan dan Jasa No. Lokasi Luas Prosentase (%)

Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan thdp Kota 1 Balikpapan Barat Baru Ilir 28.22 Baru Tengah Baru Ulu

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 70

SIPD Tahun 2015

No. Lokasi Luas Prosentase (%)

Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan thdp Kota Margasari Jumlah 28.22 1.10 2 Balikpapan Selatan Damai 1,202.61 Gunung Bahagia Klandasan Ilir Klandasan Ulu Prapatan Sepinggan Telagasari Jumlah 1,193.03 46.75 3 Balikpapan Tengah Gunung Sari Ilir 231.64 Gunung Sari Ulu Karang Jati Karang Rejo Mekar Sari Sumber Rejo Jumlah 231.64 9.00 4 Balikpapan Timur Lamaru 120.25 Manggar Manggar Baru Teritip Jumlah 120.25 4.67 5 Balikpapan Utara Batu Ampar 999.24 Gunung Samarinda Karang Joang Muara Rapak Jumlah 999.24 38.84 Total 2,572.38 100.37 5.11 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 71

SIPD Tahun 2015

1,193.03 1,200.00 999.24 1,000.00 Balikpapan Barat 800.00 Balikpapan Selatan

600.00 Balikpapan Tengah Balikpapan Timur 400.00 231.64 Balikpapan Utara 120.25 200.00 28.22

- Lokasi

Gambar II-32. Gambar Rencana Kawasan Perdagangan dan Jasa

Gambar II-33. Peta Rencana Kawasan Perdagangan dan Jasa di Kota Balikpapan

4. Kawasan Perkantoran Pengembangan kawasan perkantoran kota Balikpapan direncanakan seluas 271,63 ha atau 5,01% dari luas Kota Balikpapan. Kawasan perkantoran pemerintah direncanakan terdapat

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 72

SIPD Tahun 2015 kawasan Pusat Kota (Jl. Jendral Sudirman ), kawasan Jl. Ruhui Rahayu, kawasan Sub Pusat Kota II dan Kawasan KIK. Pengembangan kawasan perkantoran swasta terdapat di kawasan Pusat Kota (Jl. Jendral Sudirman ), Kawasan Industri Kariangau di kelurahan Kariangau, Kecamatan Balikpapan Barat dan kawasan Pusat Kota II di kelurahan Karangjoang, Kecamatan Balikpapan Utara Detail sebaran kawasan perkantoran di kota Balikpapan dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel II-23. Rencana Kawasan Perkantoran

No. Lokasi Luas Prosentase (%) Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan thdp Kota 1 Balikpapan Barat Kariangau 212.16 Batu Ampar 3.33 Jumlah 215.49 79.33 2 Balikpapan Selatan Klandasan Ulu 6.95 Sepinggan 13.77 Jumlah 20.72 7.63 3 Balikpapan Utara Karangjoang 35.42 Jumlah 35.42 13.04 Total 271.63 100.00 5.01 Sumber: Hasil Analisis tim penyusun Revisi RTRW Kota Balikpapan, 2011

250.00 215.49

200.00 Balikpapan Barat 150.00 Balikpapan Selatan Balikpapan Utara 100.00 35.42 50.00 20.72

- Lokasi

Gambar II-34. Rencana Kawasan Perkantoran

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 73

SIPD Tahun 2015

Gambar II-35. Peta Rencana Kawasan Perkantoran di Kota Balikpapan

5. Kawasan Peruntukan Industri Kawasan peruntukan industri adalah bentangan lahan yang diperuntukkan bagi kegiatan industri berdasarkan RTRW kabupaten/ kota yang bersangkutan. Tujuan pengelolaan kawasan ini adalah untuk meningkatkan nilai tambah pemanfaatan ruang dalam memenuhi kebutuhan ruang untuk pengembangan kegiatan industri, dengan tetap mempertahankan kelestarian lingkungan. Tabel II-24. Rencana Kawasan Industri di Kota Balikpapan

Lokasi Luas Prosentase (%) No. Jenis Industri thdp Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota 1 Industri Besar Balikpapan Barat Kariangau 3,565.02 Baru Ulu 1.87 Baru Ilir 34.54 Margomulyo 66.93 Margasari 21.22 Jumlah 3,689.58

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 74

SIPD Tahun 2015

Lokasi Luas Prosentase (%) No. Jenis Industri thdp Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota Balikpapan Tengah Karangrejo 12.72 Karangjati 275.01 Jumlah 287.73 Balikpapan Selatan Prapatan 325.61 Telagasari 7.45 Jumlah 333.06 Balikpapan Utara Muara Rapak 112.43 Karangjoang 172.05 Batu Ampar 119.66 Jumlah 404.14 Total 1 4,714.51 92.58 Industri 2 Menengah Balikpapan Barat Margomulyo 7.84 Jumlah 7.84 Balikpapan Utara Muara Rapak 13.85 Jumlah 13.85 Balikpapan Timur Sepinggan 80.806 Manggar 272.349 Jumlah 353.16 Total 2 374.85 7.36 3 Industri Kecil Balikpapan Utara Muara Rapak 2.97 Jumlah 2.97 Total 3 2.97 0.06 Total 1+2+3 5,092.33 100.00 10.116 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 75

SIPD Tahun 2015

4,714.51 5,000.00

4,000.00 Industri Besar 3,000.00 Industri Menengah 2,000.00 Industri Kecil

1,000.00 374.85 2.97 - Jenis Industri

Gambar II-36. Luas Rencana Kawasan Industri di Kota Balikpapan

Kegiatan perindustrian yang membentuk kawasan dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: wilayah industri, kawasan industri, dan kawasan berikat. Selain ketiga jenis kawasan industri tersebut, terdapat juga kegiatan industri yang secara ketat mensyaratkan dekat dengan bahan baku utama. Kawasan rencana peruntukan industri di Kota Balikpapan terbagi atas : 1. Kawasan Industri Berat yang meliputi Kawasan Industri Karingau dan Kawasan Industri Pertamina, 2. Kawasan Industri Sedang Menengah meliputi Kawasan Industri Batakan 3. Kawasan Industri Kecil meliputi Kawasan Industri Kecil Somber (KIKS).

Luas rencana pengembangan kawasan ini adalah sebesar 6.189,82 ha. Kawasan Peruntukan Industri di kota Balikpapan diarahkan dikembangkan di Kelurahan Kariangau, Kelurahan Sepinggan, Kelurahan Manggar. Pengembangan kawasan peruntukan industri ini dimanfaatkan untuk kegiatan industri berat, industri ringan dan industri kecil. Dan dalam pengembangannya kawasan peruntukan kawasan industri harus dilengkapi dengan: a. Pengembangan jalur hijau setiap blok kawasan industri; b. Pengembangan ruang terbuka hijau setiap blok kawasan industri c. Pengembangan prasarana sarana kawasan industri; dan d. Pengembangan perumahan karyawan. Untuk lebih jelasnya berikut merupakan tabel rencana luas kawasan peruntukan industri secara detail untuk tiap-tiap kelompok kawasan industri dan peta sebaran kawasan industri di Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 76

SIPD Tahun 2015

Gambar II - 37. Peta Rencana Kawasan Industri Kota Balikpapan

6. Kawasan Wisata Kawasan Wisata Kota Balikpapan berdasarkan potensi obyek wisata yang terdapat di Kota Balikpapan. Jenis wisata di kota ini dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu : a. Wisata Alam Jenis wisata ini memanfaatkan potensi alam untuk dikembangkan sebagai obyek wisata seperti pantai, gunung, hutan lindung, cagar Alam, bakau (mangrove) dan lain-lain. Wisata alam di Kota Balikpapan memanfaatkan potensi kawasan alam yang banyak terdapat di kota ini seperti hutan lindung, kawasan lindung, kawasan bakau (mangrove), agrowisata, wanawisata dan lain-lain. Jenis kawasan wisata alam di kota Balikpapan meliputi : 1. Kawasan Wisata Mangrove Kemantis di Kelurahan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat; 2. Kawasan Wisata Mangrove Margomulyo di Kelurahan Margomulyo Kecamatan Balikpapan Barat; 3. Kawasan Wisata Mangrove DPML di Kelurahan Teritip Kecamatan Balikpapan Timur;

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 77

SIPD Tahun 2015

4. Kawasan wisata pantai Melawai di Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Barat; 5. Kawasan wisata pantai Manggar di Kelurahan Manggar Kecamatan Balikpapan Timur; 6. Kawasan Wisata pantai Lamaru di Kelurahan Lamaru Kecamatan Balikpapan Timur; 7. Kawasan wisata Hutan Lindung Sungai Wain di Kelurahan Kariangau Kecamatan Balikpapan Barat dan di kelurahan Karangjoang Kecamatan Balikpapan Utara; 8. Kawasan Kebun Raya Balikpapan di kelurahan Karangjoang Kecamatan Balikpapan Utara; 9. Kawasan Agrowisata di kelurahan Karangjoang Kecamatan Balikpapan Utara, dan 10. Kawasan Wana Wisata di kelurahan Batu Ampar Kecamatan Balikpapan Utara; 11. Pengembangan wisata agro di kelurahan Lamaru, Kelurahan Manggar dan Kelurahan Teritip di Kecamatan Balikpapan Timur; 12. Pengembangan desa/kampung wisata teritip; 13. Pengembangan desa/kampung wisata karang joang; 14. Pengembangan desa/kampung wisata margomulyo; 15. Pengembangan desa/kampung wisata atas air Margasari; 16. Pengembangan kawasan ekowisata teluk Balikpapan; dan 17. Pengembangan kawasan ekowisata DAS Manggar. b. Wisata Budaya Jenis wisata ini memanfaatkan potensi fisik buatan manusia yang menghasilkan daya tarik baik dari kegiatan yang ditimbulkannya maupun keuntungan yang dihasilkan/ diperolehnya. Wisata ini dikembangkan di Kota Balikpapan, memanfaatkan potensi kawasan komersial, kawasan industri, kawasan perumahan nelayan, dan lain-lain. Jenis wisata budaya ini terdiri atas kawasan wisata budaya dan kawasan wisata budaya buatan. Jenis kawasan wisata budaya di kota Balikpapan merupakan wisata sejarah yang berupa tugu, monumen dan tempat bersejarah, bangunan unik. meliputi : 1. kawasan wisata meriam Jepang di Kelurahan Margomulyo di kecamatan Balikpapan Barat; 2. Kawasan wisata Tugu Matilda, Tugu Australia, Monpera dan Gua Jepang di Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Selatan 3. Kawasan wisata Tugu Perdamaian Jepang & Australia di Kelurahan Karang Joang Kecamatan Balikpapan Utara; 4. Kawasan wisata Tugu Peringatan Peristiwa Demonstrasi Rakyat Balikpapan di Kelurahan Karang Jati Kecamatan Balikpapan Tengah;

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 78

SIPD Tahun 2015

5. Kawasan wisata Meriam Jepang (Meriam Markoni) di Kelurahan Damai Kecamatan Balikpapan Selatan; 6. Kawasan wisata Gua Jepang kelurahan Manggar, Kecamatan Balikpapan Timur; dan 7. kawasan Makam Jepang di kelurahan Lamaru di Kecamatan Balikpapan Timur.

Sedangkan jenis kawasan wisata budaya buatan di Kota Balikpapan meliputi : a. Kawasan daya tarik wisata kuliner di Kawasan Pantai Melawai,Kawasan Pantai Polda, Kawasan Klandasan, Kawasan Kantor Pos, Kawasan Kebun Sayur, Kawasan Baru Tengah, Kawasan Stal Kuda, Balikpapan Permai dan Kawasan Manggar Baru b. Kawasan daya tarik wisata belanja di Pasar Kebun Sayur, Pasar Salak Karangjoang dan pasar papaya Thailand di Koridor MulawarmanPengembangan kawasan daya tarik wisata buatan Trans Studio di Kelurahan Gunung Bahagia Kecamatan Balikpapan Timur

Untuk mengetahui rencana kawasan wisata Kota Balikpapan maka dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel II – 25. Rencana Kawasan Wisata di Kota Balikpapan

Lokasi Luas Prosentase (%) No. Jenis Wisata thdp Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota 1 Wisata Alam Balikpapan Timur a Pantai Manggar Manggar 26.00 b Pantai Lamaru Lamaru 416.18 Jumlah 442.18 Balikpapan Selatan Prapatan 2.02 Jumlah 2.02 Total 1 444.20 95.03 2 Wisata Budaya Balikpapan Timur a Trans Studio Balikpapan Sepinggan 7.23 Jumlah 7.23 Total 2 23.21 4.97 Total 1+2 467.41 100.00 0.929 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Visualisasi dari Rencana Kawasan Wisata Kota Balikpapan dapat dilihat pada peta rencana kawasan wisata Kota Balikpapan di bawah ini.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 79

SIPD Tahun 2015

Gambar II-38. Peta Rencana Kawasan Wisata di Kota Balikpapan

7. Kawasan Ruang Terbuka Non Hijau Kawasan ruang terbuka non hijau di kota Balikpapan cenderung merupakan area parkir, depo barang dan plaza/ square suatu kawasan perdagangan jasa, perkantoran, terminal/ bandara/ terminal, kawasan industri dan tempat wisata. Penyediaan ruang terbuka non hijau di kota Balikpapan direncanakan untuk memenuhi kebutuhan area parker, area publik, promosi dan pedagang kaki lima. Kawasan ini direncanakan di:  Kawasan perdagangan jasa : Jl. Jendral Sudirman, Kawasan Zona I, Jl. A. Yani, Jl. MT. Haryono, Jl. Mulawarman, Jl. Sukarno Hatta, Jl. Suprapto, Jl. Trans Kalimantan, dll  Kawasan perkantoran : Jl. Jendral Sudirman, Jl. Ruhui Rahayu  Kawasan industri : Kawasan KIK Kariangau, Kawasan Industri Batakan dan KIKS  Kawasan Bandara Sepinggan, Terminal Bis, Pelabuhan Semayang

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 80

SIPD Tahun 2015

8. Kawasan Peruntukan Kegiatan Sektor Informal Kegiatan peruntukan kegiatan sektor informal kota Balikpapan ditujukan pada penataan pedagang kaki lima. Penataan pedagang kaki lima harus diberi ruang secara khusus supaya kegiatan ini tidak mengganggu kegiatan lain dan bahkan menimbulkan permasalahan sosial. Penataan pedagang kaki lima di kota Balikpapan diarahkan pada kawasan pusat kota, sub pusat kota, perdagangan jasa, perkantoran, ruang terbuka, pariwisata, dll sebagai contoh :  Kawasan Zona I : Pelabuhan Semayang-Sepinggan dimana pada kawasan ini direncanakan terdapat di Kawasan Kia-Kia Kota Balikpapan ( di kawasan Melawai ), Kawasan Sea Food Center ( Dalam Masterplan Kawasan Zona I Pelabuhan Semayang-Sepinggan) dan Kawasan Perdagangan dan Jasanya  Kawasan di sekitar Taman Bekapai  Kawasan Kuliner dipusatkan disekitar Jl. Tanjungpura  Kawasan Perumahan Nelayan Margasari  Kawasan perdagangan dan jasa Jl. A.Yani, Jl. MT. Haryono, Jl. Mulawarman, Jl. Sukarno Hatta, dll  Kawasan Sub Pusat Kota II  Kawasan Kota Perdesaan

9. Kawasan Ruang Evakuasi Bencana Kota Balikpapan mempunyai potensi rawan bencana longsor, banjir dan abrasi. Kawasan yang berpotensi rawan bencana tersebut cenderung bersifat setempat sehingga penanganan kawasan rawan bencana di kota Balikpapan tidak memerlukan jalur evakuasi bencana. Tetapi penyediaan ruang-ruang evakuasi bencana tetap harus disediakan melalui pemanfaatan ruang terbuka (taman, hutan kota dan lapangan olah raga) yang ada disekitar kawasan bencana sebagai area evakuasi. Selain penyediaan ruang terbuka juga dapat memanfaatkan prasarana-sarana umum seperti gedung sekolah, tempat ibadat dan blai desa/ kelurahan sebagai ruang evakuasi bencana alam. 10. Kawasan Pertahanan Dan Keamanan Kota Balikpapan sebagai salah kota di Kalimantan merupakan kawasan pintu masuk dari utara menuju kawasan lain di Indonesia. Dan dengan potensi minyaknya kota ini menjadi sasaran utama serangan musuh. Karena itu pertahanan dan keamanan kota ini membutuhkan perencanaan tersendiri karena merupakan pertahanan kota sekaligus pertahanan negara. Kawasan pertahanan dan keamanan Kota Balikpapan diperuntukan untuk 4 (empat) angkatan bersenjata Republik Indonesia yang terdapat di Kota Balikpapan, yaitu :  Angkatan Darat

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 81

SIPD Tahun 2015

 Angkatan Laut  Angkatan Udara  Kepolisian

Fungsi Kawasan Pertahanan & Keamanan di Kota Balikpapan :  Sebagai pertahanan dan keamanan Kota Balikpapan  Sebagai pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia  Sebagai sarana peningkatan profesionalisme prajurit seperti latihan perang/ olah yuda dan latihan tembak  Penyediaan tempat pendidikan, perkantoran dan rumah dinas Pengembangan kawasan militer diarahakan mencapai luas 264,47 Ha. Pemanfaatan kawasan ini diarahkan untuk kegiatan militer (AD, AL, AURI dan Kepolisian) untuk aktivitas pendidikan, penyimpanan peralatan militer, asrama, perkantoran dan lain- lain. Luas kawasan militer terbesar berada di Kecamatan Balikpapan Barat yaitu sebesar 58,5 % dari luas total kawasan militer yang ada di Kota Balikpapan. Berikut merupakan rencana luas kawasan militer Kota Balikpapan. Tabel II – 26. Luas Rencana Kawasan Militer Kota di Kota Balikpapan

Lokasi Luas Prosentase (%) Jenis Kawasan No. thdp Pertahanan Keamanan Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota

Kompleks TNI AD 1 Kampung Baru Balikpapan Barat & Asrama Bukit Baru Ulu 1.20 Baru Ilir 7.70 Baru Tengah 20.87 Margomulyo 1.43 Margasari 0.88 Jumlah 32.07 12.12 2 SPN Kariangau Balikpapan Barat Kariangau 85.60 Jumlah 85.60 32.37 3 Kompleks MAKODAM IV Balikpapan Selatan Prapatan 0.24 Klandasan Ulu 13.30 Telaga Sari 23.43 Jumlah 36.97 13.98 4 Mako LANAL Balikpapan Selatan Prapatan 0.03 Jumlah 0.03 0.01

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 82

SIPD Tahun 2015

Lokasi Luas Prosentase (%) Jenis Kawasan No. thdp Pertahanan Keamanan Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota

5 Pangkalan TNI AU Balikpapan Selatan Sepinggan 10.13 Jumlah 10.13 3.83 6 Instalasi Radar Balikpapan Tengah Gng Sari Ulu 1.39 Jumlah 1.39 0.53 Kompleks Kompi Radio 7 Balikpapan Balikpapan Tengah Gng Sari Ilir 0.63 Jumlah 0.63 0.24 YONIF 612/BS Dan 8 KODIKLAT Balikpapan Timur Manggar Baru 48.37 Lamaru 8.30 Jumlah 56.67 21.43 9 Pos Polisi AIRUD Balikpapan Utara Muara Rapak 1.00 Jumlah 1.00 0.38 Kompleks TNI AD & KIA 10 YONIF 612/BS Balikpapan Utara Batu Ampar 26.68 Jumlah 26.68 10.09 11 Kompleks TNI-AD Denzipur Balikpapan Utara Batu Ampar 13.30 Jumlah 13.30 5.03 Total 264.47 100.00 0.525 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 83

SIPD Tahun 2015

Gambar II - 39. Peta Rencana Kawasan Militer di Kota Balikpapan

11. Kawasan Pelayanan Umum Pelayanan Umum Kota terdiri dari kawasan fasilitas pemerintahan yang berada Kelurahan Karingau, Kawasan Pelabuhan Semayang di Kelurahan Prapatan Kecamatan Balikpapan Selatan, Kawasan Bandara di Kelurahan Sepinggan Kecamatan Balikpapan Selatan, Kawasan TPA Manggar di Kelurahan Manggar Kecamatan Balikpapan Timur. Luas kawasan pelayanan umum kota di Kota Balikpapan keseluruhan adalah sebesar 678,97 Ha dengan kawasan fasilitas Pemerintahan di Kelurahan Karingau mempunyai luas terbesar yaitu 215,49 Ha atau sebesar 31,74% dari luas total prasarana sarana Kota yang ada di Kota Balikpapan. Kawasan peribadatan adalah kawasan pelayanan umum Kota Balikpapan yang memiliki luas terkecil. Hanya sebesar 0,32% dari luas total kawasan pelayanan umum Kota Balikpapan. Adapun rencana luas prasarana sarana Kota Balikpapan dapat dilihat pada tabel di bawah ini, dan visualisasinya dapat dilihat pada peta rencana kawasan sarana dan prasarana Kota Balikpapan.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 84

SIPD Tahun 2015

Tabel II – 27. Luas Rencana Pelayanan Umum di Kota Balikpapan

Lokasi Luas Prosentase (%) Jenis Pelayanan No. thdp Umum Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota

A. Fasilitas Transportasi 1 Pelabuhan Balikpapan Barat Kariangau 20.96 Baru Ulu 5.91 Baru Tengah 1.42 Jumlah 28.29 Balikpapan Utara Muara Rapak 0.21 Batu Ampar 0.01 Jumlah 0.22 Balikpapan Selatan Prapatan 2.94 Jumlah 2.94 Jumlah 1 31.45 2 Bandara Balikpapan Selatan Sepinggan 17.54 Gng Bahagia 354.51 Jumlah 372.05 3 Terminal Balikpapan Utara Batu Ampar 1.65 Karangjoang 7.75 Balikpapan Timur Teritip Jumlah 9.40 Total A 412.90 60.81 B Fasilitas Olah raga 1 Stadion Balikpapan Tengah Karangjati 3.04

Balikpapan Timur Manggar 21.41

2 Dome Balikpapan Selatan Sepinggan 4.87 Jumlah 29.32 Total 2 29.32 4.32 C Fasilitas Peribadatan

1 Mesjid Agung Balikpapan Selatan Klandasan Ulu 0.94 2 Gereja Balikpapan Tengah Gng Sari Ulu 1.22 Jumlah 2.16 0.32 D Fasilitas Kesehatan 1 RSUD Balikpapan Tengah Gng Sari Ulu 0.93 Jumlah 0.93 0.14 E Fasilitas Pemerintahan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 85

SIPD Tahun 2015

Lokasi Luas Prosentase (%) Jenis Pelayanan No. thdp Umum Kecamatan Kelurahan (Ha) Kawasan Kota

Balikpapan Barat Kariangau 212.16 Balikpapan Utara Batu Ampar 3.33 Jumlah 215.49 31.74 F Fasilitas TPA Balikpapan Timur Manggar 18.17 Jumlah 18.17 2.68

Total 1+2 678.97 100.00 1.349 Sumber: RTRW 2012-2032 Kota Balikpapan

Gambar II – 40. Peta Rencana Kawasan Pelayanan Umum Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 86

SIPD Tahun 2015

2.6. Komposisi Rencana Pola Ruang Kota Balikpapan Berdasarkan uraian tentang kawasan lindung dan kawasan budidaya Kota Balikpapan seperti yang telah dijelaskan di atas maka rencana komposisi pola ruang (darat & laut) yang direncanakan untuk Kota Balikpapan adalah sebagai berikut: Tabel II – 28. Luas Rencana Pola Ruang di Kota Balikpapan

NO. PEMANFAATAN LAHAN 2012-2032 KET LUAS (Ha) % I. Kawasan Lindung A. Kawasan Hutan Lindung 19,194.08 22.66 1 Kawasan Hutan Lindung 14,781.80 2 Perluasan HLSW 1,402.39 3 Buffer Zone Hutan Lindung 3,009.89 B. Kawasan Perlindungan Bawahan 920.25 1.09 1 Kawasan Resapan Air 920.25 C. Kawasan Perlindungan Setempat 6,531.18 7.71 1 Kawasan Waduk dan Embung 1,914.22 2 Kawasan Sempadan Waduk dan Embung 1,254.59 3 Kawasan Sungai 672.39 4 Kawasan Sempadan Sungai 144.48 5 Kawasan Sempadan Pantai 317.76 6 Kawasan Sempadan Jalan TOL 229.69 7 Kawasan Hutan Bakau 1,871.67 Kawasan Buffer Zone (Peternakan, TPA, Sub 8 Pusat Kota 2, KIKS) 126.40 D. Kawasan RTH Kota 529.78 0.63 1 Kawasan Hutan Kota 226.53 2 Kawasan RTH Kota (Makam, Lapangan, Taman) 303.26 Kawasan Suaka Alam, Pelestarian Alam dan E. Cagar Budaya 345.98 0.41 1 Kawasan Agro Wisata 67.84 2 Kawasan Kebun Raya 254.76 3 Kawasan Wanawisata 19.16 4 Kawasan Penangkaran Buaya 4.22 F. Kawasan Jalur Migrasi Satwa 196.50 0.23 1 Kawasan Jalur Migrasi Satwa 196.50 G. Kawasan Konservasi Pesisir dan Laut 6,222.30 7.35 Wil. Pesisir dan Laut 1 Konservasi Pulau-pulau Kecil 303.19 Wil. Pesisir dan Laut 2 Daerah Perlindungan Mangrove & Laut (DPML) 61.04 Wil. Pesisir dan Laut 3 Daerah Rawan Ranjau 5,727.25 Wil. Pesisir dan Laut

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 87

SIPD Tahun 2015

NO. PEMANFAATAN LAHAN 2012-2032 KET LUAS (Ha) % 4 Zona Terlarang 114.82 Wil. Pesisir dan Laut 5 Terumbu Karang dan Padang Lamun 16.00 Wil. Pesisir dan Laut Total Kawasan Lindung 33,940.07 40.08

II. Kawasan Budidaya A. Kawasan Peruntukan Pertanian 3,531.36 4.17 1 Kawasan Pertanian Tanaman Hortikultura 1,251.67 2 Kawasan Pertanian Tanaman Pangan 145.45 3 Kawasan Perkebunan 2,076.17 4 Kawasan Peternakan 58.06 B. Kawasan Peruntukan Perikanan 16,663.55 19.68 1 Kawasan Perikanan Darat 582.19 2 Kawasan Minapolitan 190.56 3 Kawasan Perikanan Budidaya Laut 3,178.48 Wil. Pesisir dan Laut 4 Kawasan Perikanan Tangkap 12,712.32 Wil. Pesisir dan Laut C. Kawasan Peruntukan Perumahan 1 Kawasan Perumahan 10,902.02 12.87

D. Kawasan Peruntukan Perdagangan dan Jasa 2,523.58 2.98 1 Kawasan Perdagangan dan Jasa 2,523.58 F. Kawasan Peruntukan Perkantoran 56.14 0.07 1 Kawasan Perkantoran 56.14 G. Kawasan Peruntukan Industri 5,107.86 6.03 1 Industri Besar 4,705.33 2 Industri Sedang 379.33 3 Industri Kecil 23.21 H. Kawasan Peruntukan Pariwisata 449.40 0.53 1 Kawasan Pariwisata 449.40 I. Kaw. Peruntukan Pertahanan & Keamanan 264.47 0.31 1 Kawasan Pertahanan dan Keamanan 264.47 J. Kawasan Peruntukan Pelayanan Umum 10,821.83 12.78 1 Kawasan Bandara 372.05 2 Kawasan Pelabuhan 31.45 3 Kawasan Terminal 9.40 4 Kawasan Alur Kapal 10,142.87 Wil. Pesisir dan Laut 5 Kawasan Fasilitas Pemerintah 215.49 6 Kawasan TPA 18.17 7 RSUD 0.93 8 Kawasan Masjid Agung Balikpapan 0.94 9 Kawasan Gereja 1.22

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 88

SIPD Tahun 2015

NO. PEMANFAATAN LAHAN 2012-2032 KET LUAS (Ha) % 10 Kawasan Dome 4.87 11 Kawasan Stadion Olahraga 24.45 J. Kawasan Pendidikan 426.56 0.50 1 Kawasan ITK 340.73 2 Kawasan PONPES Syarif Hidayatullah 85.83 Total Kawasan Budidaya 50,746.76 59.92 TOTAL 84,686.84 100.00

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 89

SIPD Tahun 2015

BAB III PEMERINTAHAN DAN DEMOGRAFI

Membentuk kepemerintahan yang baik (good governance) dibutuhkannya sumber daya aparatur yang bertanggungjawab dan berkompetensi baik menurut jenjang pendidikan maupun keahlian didasarkan atas kebutuhan suatu pemerintahan. PemerintahKota Balikpapan membangun birokratisasi didukung oleh aparatur pemerintahan sebagai motor pengerak jalannya pemerintahan dan berperan serta dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat.

3.1. Aparatur Pemerintah Daerah Pemerintah Kota Balikpapan dalam menjalankan pembangunan di dukungan sumber daya aparatur yakni Pegawai Negeri Sipil yang bertugas di tiap-tiap instansi baik Dinas, Badan, Kantor dan Bagian yang tersebar diseluruh kota Balikpapan. Ketersedian Pegawai Negeri Sipil tersebut berfungsi dalam memberikan pelayanan dan memfasilitasi kebutuhan masyarakat Kota Balikpapan. Adapun jumlah Aparatur Kota Balikpapan sebagaimana tabel berikut.

Tabel III– 1. Jumlah Aparatur Kota Balikpapan tahun 2013 – 2015 No U r a i a n Tahun Satuan 2013 2014 2015

1. Jumlah PNS 6186 6125 6419 Orang Golongan I 202 211 109 Orang Golongan II 1416 1283 955 Orang Golongan III 2304 2473 2128 Orang Golongan IV 2264 2158 2298 Orang

2. Jumlah Pejabat Struktural 460 497 471 Orang Eselon I 0 0 0 Orang Eselon II 23 26 31 Orang Eselon III 98 106 115 Orang Eselon IV 339 365 325 Orang Non Eselon 5449 5449 5528 Orang 3. Jumlah Pejabat Fungsional 3614 3694 3712 Orang 4. Jumlah Non Fungsional 2448 2486 2504 Orang 5. Jumlah Pensiunan PNS 31 8 0 Orang

Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Balikpapan, tahun 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 90

SIPD Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas, bahwa pada tahun 2013 jumlah aparatur pemerintah kota balikpapan sebesar 6186 orang dan tahun 2015 sebesar 6419 orang artinya terjadi peningkatan jumlah Aparatur Kota Balikpapan sebesar 3,62% ditahun 2015. Walaupun terjadi peningkatan PNS di Kota Balikpapan, berdasarkan analisa kebutuhan pegawai masih dinilai belum memenuhi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Diketahui jumlah penduduk Kota Balikpapan berdasarkan pencacahan penduduk oleh Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan bahwa pada tahun 2015 jumlah penduduk sebesar 733.564 jiwa jika berbanding dengan ketersediaan Pegawai Negeri sipil di tahun 2015 sebesar 6419 orang, maka 1 orang PNS tiap harinya menanggani 107 orang sehingga hal ini tidak memungkinan seorang PNS dapat memberikan standar pelayanan minimal. Berdasarkan analisis tersebut kebutuhan akan PNS di Kota Balikpapan sangat memungkinkan untuk diadakan melalui penerimaan Pegawai Negeri Sipil. Adapun jumlah ketersediaan PNS yang layak sebesar 33.000 orang pada tahun 2015 dimana 1 orang PNS dapat melayani 20 orang per hari kerja sehingga jumlah kekurangan akan pegawai sebesar 26.814 orang.

Berdasarkan jumlah ketersediaan pegawai pada tahun 2014 dan 2015, untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat Kota Balikpapan dibutuhkan aparatur yang memiliki kompetensi pendidikan yang memadai untuk mendukung urusan pemerintah ditiap- tiap bidang pekerjaan. Adapun tingkat pendidikan PNS di Kota Balikpapan sebagai berikut.

Tabel III– 2.Tingkat Pendidikan PNS di Kota Balikpapan Tingkat Tahun No Satuan Pendidikan 2014 2015 1 SLTA dan Sederajat 1472 1650 Orang 2 Diploma 1394 1617 Orang 3 S1 2765 2979 Orang 4 S2 173 173 Orang Jumlah 6125 6419 Sumber Data : Badan Kepegawaian Daerah Kota Balikpapan, tahun 2015

Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 2015 tentang Perubahan Ketujuh Belas Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang ditandatangani Presiden RI Joko Widodo, perubahan gaji PNS mulai berlaku tanggal 1 Januari 2016. Dalam tabel Peraturan Pemerintah disebutkan untuk gaji PNS golongan dan masa kerja terendah, yaitu Golongan I masa kerja 0 tahun kini menjadi Rp 1.488.500 (sebelumnya Rp. 1.402.400). Adapun gaji tertinggi untuk golongan I (Id) masa kerja 27 tahun adalah Rp 2.558.700 (sebelumnya Rp 2.413.800). Untuk golongan II, gaji terendah (IIa masa kerja 0 tahun) kini adalah Rp 1.926.000 (sebelumnya Rp 1.816.900). Sedang yang tertinggi (IId masa kerja 33 tahun) adalah Rp 3.638.200 (sebelumnya Rp

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 91

SIPD Tahun 2015

3.432.300). Gaji PNS golongan III, terendah (IIIa masa kerja 0 tahun) kini adalah Rp 2.456.700 (sebelumnya Rp 2.317.600). Adapun gaji tertinggi untuk PNS golongan III (IIId masa kerja 32 tahun) kini menjadi Rp 4.568.800 (sebelumnya Rp 4.310.100). Untuk PNS golongan IV, gaji terendah (IVa masa kerja 0 tahun) kini menjadi Rp 2.898.500 (sebelumnya Rp 2.735.300). Sementara gaji tertinggi PNS (golongan IVe masa kerja 32 tahun) kini menjadi Rp 5.620.300 (sebelumnya Rp 5.302.100). Berikut Rincian Kenaikan Gaji Pegawai Negeri Sipil

Gambar III-1. Tabel Gaji PNS Berdasarkan Peraturan Pemerintah nomor 30 tahun 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 92

SIPD Tahun 2015

Sedangkan untuk pensiun PNS, pensiun Janda/Duda PNS, pensiun Janda/Duda PNS yang tewas, dan pensiun yang diberikan kepada orang tua dari PNS yang tewas yang seharusnya pensiun pokoknya ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah ini, tetapi telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 34 Tahun 2014, pensiun pokoknya disesuaikan dengan Lampiran I sampai dengan Lampiran IV Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2015 ini. Menurut PP ini, terhitung mulai 1 Januari 2015, bagi PNS yang pensiun tanggal 1 Januari 2015 dan sebelum 1 Januari 2015, pensiun pokoknya disesuaikan menjadi paling rendah Rp 1.486.500 (sebelumnya Rp 1.402.400). Adapun bagi pensiunan PNS, Pensiunan Janda/Duda PNS, pensiun yang diberikan kepada Anak, bagian pensiun Janda/Anak dan pensiun yang diberikan kepada Orang Tua yang dipensiun sebelum 1 Juli 2001, setelah pensiun pokoknya disesuaikan menurut PP ini, jika tidak mengalami kenaikan atau mengalami penurunan penghasilan, maka kepadanya diberikan tambahan penghasilan sebesar jumlah penurunan penghasilan ditambah dengan 4% (empat persen) dari penghasilan.

3.2. Perangkat Daerah Untuk menyelenggarakan pemerintahan diperlukan adanya kewenangan untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat berdasarkan aspirasi namun masih dalam ikatan Negara kesatuan Republik Indonesia. Kewenangan tersebut dapat dilakukan apabila didukung dengan adanya perangkat daerah yang mampu mengemban dan merealisasikan aspirasi masyarakat. Perangkat Daerah Kota Balikpapan adalah organisasi / lembaga yang dibentuk oleh Pemerintah Daerah yang bertanggung jawab kepada Kepala daerah dan membantu Kepala Daerah dalam penyelenggaraan Pemerintahan. Dasar dari pembentukan organisasi Perangkat daerah sebagaimana diatur atas Peraturan Pemerintah Nomor 84 Tahun 2000. Organisasi Perangkat Daerah telah mengalami perubahan setelah adanya likuidasi Departemen pada Tahun 2000. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Balikpapan tentang Perangkat daerah Kota Balikpapan sebagai mana dibentuknya 10 Dinas dan 14 Kantor serta 4 Badan, sebagai lembaga teknis di Kota Balikpapan. Adapun Perangkat Daerah yang terbentuk adalah sebagai berikut :

1. Perangkat Dinas adalah sebagai berikut : . Dinas Pekerjaan Umum . Dinas Kesehatan . Dinas Pendidikan . Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi . Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Pemakaman . Dinas Tata Kota dan Perumahan . Dinas Perhubungan . Dinas Pendapatan Daerah

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 93

SIPD Tahun 2015

. Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan . Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan Dan Pariwisata . Dinas Kependudukan Dan Catatan Sipil . Dinas Tenaga Kerja dan Sosial . Dinas Pasar

2. Perangkat Inspektorat, Badan dan Instansi Teknis adalah sebagai berikut : . Inspektorat . Badan Perencanaan Pembangunan Daerah . Badan Pengelola Asset da Keuangan Daerah . Badan Lingkungan Hidup (BLH) . Badan Kepegawaian Daerah . Badan Pemberdayaan Masyarakat, Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMPPKB) . Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMP2T) . Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) . Kantor Arsip dan Perpustakaan . Kantor Kesbang dan Politik . Satuan Polisi Pamong Praja . Rumah Sakit Khusus Bersalin Sayang Ibu Kelas ”B” . Rumah Sakit Umum Daerah

3. Perangkat Sekretariat dan Bagian adalah sebagai berikut : . Sekretariat Daerah Kota Balikpapan meliputi : - Sekretaris Daerah - Asisten Tata Pemerintahan - Bagian Pemerintahan 1. Bagian Humas dan Protokol 2. Bagian Kerjasama Daerah, Administrasi Wilayah dan Pertanahan 3. Bagian Hukum - Asisten Perekonomian, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat 1. Bagian Perekonomian 2. Bagian Pembangunan 3. Bagian Kesejahteraan Rakyat - Asisten Administrasi Umum 1. Bagian Organisasi 2. Bagian Keuangan 3. Bagian Umum dan Perlengkapan . Sekretariat DPRD Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 94

SIPD Tahun 2015

3.3. Demografi Kependudukan atau Demografi merupakan ilmu yang mempelajari dinamika kependudukan manusia.Keberadaan penduduk berfungsi sebagai subyek pembangunan dan obyek pembangunan. Laju pertumbuhan penduduk akan berimplikasi terhadap permasalahan pembangunan yang harus ditangani, baik itu kebutuhan insfrastruktur, kebutuhan penyedia lapangan pekerjaan, kebutuhan prasarana /sarana pendidikan dan kesehatan, maupun kebutuhan-kebutuhan lain yang terkait yang berdampak pada tingkat kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan data hasil perhitungan Badan Pusat Statistik jumlah penduduk Kota Balikpapan Tahun 2015 (peragustus 2015) berjumlah 733.564 jiwa terdiri dari 381.806 jiwa laki-laki atau 52,11 % dan 251.758 jiwa perempuan atau 47,89 %, dengan rasio jenis kelamin (sex ratio) mencapai 107% sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel III- 3.Penduduk Kota Balikpapan Per Kecamatan menurut Jenis Kelamin Sex No Kecamatan Laki-Laki % Perempuan % Jumlah Ratio

1 Balikpapan Selatan 80030 51,72 73512 48,27 153542 107

2 Balikpapan Timur 45284 52,29 40775 47,70 86059 110

3 Balikpapan Utara 84915 51,54 78479 48,45 163394 106

4 Balikpapan Tengah 62978 51,29 58880 48,70 121858 105

5 Balikpapan Barat 55606 51,69 51165 48,30 106771 107

6 Balikpapan Kota 52993 51,62 48947 48,37 101940 107

Jumlah 315299 52,11 295014 47,89 610313 107 Sumber Data: Kantor BPS Kota Balipapan, 2015

Berdasarkan pos online bahwa jumlah penduduk Kota Balikpapan yang resmi berdasarkan data Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil 733.564 jiwa. Warga pendatang yang masih berstatus penduduk sementara tercatat 17.546 jiwa dan warga negara asing (WNA) sebanyak 1.646 jiwa, dan 67 di antaranya sudah resmi memegang KTP Balikpapan. Sehubungan dengan data diatas, tabel berikut ini merupakan perkembangan jumlah penduduk di Kota Balikpapan terhitung dari tahun 2004 sampai dengan 2015.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 95

SIPD Tahun 2015

Tabel III- 4. Jumlah penduduk di Kota Balikpapan terhitung dari tahun 2004 - 2015

Tahun/ Balikpapan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Jumlah/ Years Selatan Timur Utara Tengah Barat Kota Total

1 2 3 4 5 6 7 8 2004 166 116 48 597 94 028 103 770 82 803 - 495 314 2005 168 768 49 010 94 184 104 810 83 634 - 500 406 2006 173 040 49 665 94 433 106 184 84 798 - 508 120 2007 177 133 49 906 96 103 106 776 85 611 - 515 529 2008 180 923 51 311 98 541 108 056 88 132 - 526 963 2009 183 858 52 611 102 471 109 754 89 831 - 538 525 2010 190 529 60 088 122 098 98 498 83 364 - 554 577 2011 191 737 60 664 123 214 98 552 83 412 - 557 579 2012 116 909 65 335 125 759 103 904 89 084 87 780 588 771 2013 121 323 67 597 130 698 103 529 90 183 86 355 599 685 2014 125 984 70 295 134 146 103 254 90 344 86 290 610 313 2015 153542 86059 163394 121858 106771 101940 733564 Sumber Data: Kantor BPS Kota Balipapan, per 31 Agustus 2015

Berdasarkan data penduduk diatas, ditinjau dari laju pertumbuhan penduduk di Kota Balikpapan sebesar 3%. Secara sebaran penduduk mayoritas penduduk Balikpapan mendiami pusat kota yang terletak di wilayah Kecamatan Balikpapan Utara. Kecamatan Balikpapan Tengah dengan luas wilayah hanya 11,07 Km2 dihuni oleh 103 254 jiwa, atau dengan kepadatan penduduk sekitar 9.324 jiwa per Km2 sedangkan Kecamatan Balikpapan Barat dengan wilayah terluas 179,95 Km2 hanya dihuni oleh 90.344 jiwa atau dengan kepadatan penduduk sekitar 502 jiwa per Km2. Sedangkan menurut penyebaran dan kepadatan penduduk disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel III- 5. Sebaran Penduduk

Balikpapan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Tahun/ Selatan Timur Utara Tengah Barat Kota Jumlah/Total Years (%) (%) (%) (%) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

2004 33,47 9,77 18,60 21,12 17,03 - 100,00

2005 33,54 9,81 18,98 20,95 16,72 - 100,00

2006 33,73 9,79 18,82 20,94 16,71 - 100,00

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 96

SIPD Tahun 2015

Balikpapan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Balikpapan Tahun/ Selatan Timur Utara Tengah Barat Kota Jumlah/Total Years (%) (%) (%) (%) (%) (%)

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) 2007 34,05 9,77 18,58 20,90 16,69 - 100,00

2008 34,36 9,68 18,64 20,71 16,61 - 100,00

2009 34,33 9,74 18,70 20,51 16,72 - 100,00

2010 34,14 9,77 19,03 20,38 16,68 - 100,00

2011 34,36 10,83 22,02 17,76 15,03 - 100,00

2012 34,39 10,88 22,10 17,67 14,96 - 100,00

2013 19,86 11,10 21,36 17,65 15,13 14,91 100,00

2014 20,23 11,27 21,80 17,26 15,04 14,40 100,00

2015 20,64 11,52 21,98 16,92 14,80 14,14 100,00

Sumber Data: Kantor BPS Kota Balipapan, per 31 Agustus 2015

Tabel III- 6. Rata-rata kepadatan penduduk tahun 2014/2015 Kepadatan Penduduk Kecamatan/District Luas Wilayah/Total Area (Km2) per Km2/Population Density per Km2 (1) (2) (3) 1. Balikpapan Selatan 37,818 0.246 2. Balikpapan Timur 132,166 0.439 3. Balikpapan Utara 132,17 0.231 4. Balikpapan Tengah 11,07 0.310 5. Balikpapan Barat 179,95 0.354 6. Balikpapan Kota 10,218 0.370 Jumlah/Total 503,305 1.952 Sumber Data: Kantor BPS Kota Balipapan, per 31 Agustus 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 97

SIPD Tahun 2015

3.4. Rata-Rata Usia Harapan Hidup Rata-rata Angka Harapan Hidup pada saat lahir (eo) adalah hasil perhitungan proyeksi yang sering dipakai sebagai salah satu Indikator Kesejahteraan Rakyat. Dengan asumsi kecenderungan Angka Kematian Bayi (AKB) menurun serta perubahan susunan umur penduduk seperti telah diuraikan di atas maka harapan hidup penduduk Indonesia (laki-laki dan perempuan) naik dari 67,8 tahun pada periode 2000-2005 menjadi 73,6 tahun pada periode 2020-2025. Usia Harapan Hidup penduduk Kota Balikpapan pada tahun tahun 2011 sebesar 71,95, tahun 2012 sebesar 72,17, tahun 2013 sebesar 72,29, tahun 2014 sebesar 73.1 dan tahun 2015 sebesar 74,15. Salah satu faktor yang mempengaruhi besarnya angka harapan hidup adalah kesadaran akan kesehatan yang tinggi, dimana pada umumnya dipengaruhi oleh semakin meningkatnya tingkat pendidikan, pelayanan kesehatan yang baik dan tersedianya sarana kesehatan yang memadai.

3.5. Ketenagakerjaan Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Menurut UU No. 13 tahun 2003 Bab I pasal 1 ayat 2 disebutkan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Secara garis besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah berumur 15 tahun – 64 tahun. Menurut pengertian ini, setiap orang yang mampu bekerja disebut sebagai tenaga kerja. Ada banyak pendapat mengenai usia dari para tenaga kerja ini, ada yang menyebutkan di atas 17 tahun ada pula yang menyebutkan di atas 20 tahun, bahkan ada yang menyebutkan di atas 7 tahun karena anak-anak jalanan sudah termasuk tenaga kerja. Berdasarkan hal tersebut diatas, Pemerintah Kota melalui Kantor Ketenagakerjaan melakukan langkah-langkah yang proaktif dalam penanganan tenaga kerja, yakni dengan memberikan kesempatan bagi tenaga kerja dengan ketrampilan yang minim untuk dapat memperoleh pelatihan/magang. Sejalan dengan hal tersebut Kantor Tenaga Kerja Kota Balikpapan berkerjasama dengan Balai Latihan Kerja Industri (BLKI) sebagai wadah untuk mengembangkan dan meningkatkan ketrampilan tenaga kerja yang berada di Kota Balikpapan. Adapun pelatihan/magang yang diberikan adalah sebagai berikut : - Pelatihan mekanik alat berat. - Pelatihan otomotif. - Pelatihan mesin logam. - Instalasi tenaga mesin. - Pelatihan menjahit.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 98

SIPD Tahun 2015

- Perhotelan - Instalasi Listrik - Instrumen Listrik - Bahasa inggris - Pelatihan konstruksi bangunan. - Pelatihan pengolahan hasil pertanian. - Pelatihan kerja plat. - Pelatihan ducco. - Pelatihan konstruksi meable. - Pelatihan craftman. - Elektronika

3.5.1. Angkatan Kerja Angkatan Kerja di Kota Balikpapan pada tahun 2013 mencapai 286.316 orang (69.11 %), dan tahun 2014/2015 mencapai 295.186 orang (66,12%), sedangkan non angkatan kerja tahun 2013 sebesar 127.949 orang (30,89%) dan tahun 2014 sebesar 151.280 orang dari penduduk usia kerja. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 66,12 %, artinya dari 100 penduduk usia kerja terdapat 60 orang angkatan kerja. Rasio Tingkat Ketergantungan Total (Total Dependency Ratio) sebesar 1 : 7. Secara rinci disajikan pada tabel sebagai berikut:

Tabel III - 7. Penduduk 15 Tahun Keatas Menurut Kegiatan Utama Dan Jenis Kelamin tahun 2014/2015

Laki-laki/ Perempuan/ Jumlah/ Male Female Total Kegiatan Utama/ Activity Jumlah/ Jumlah/ Jumlah/ % % % Total Total Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) ANGKATAN KERJA/ Economically 193 351 83,76 101 835 47,23 295 186 66,12 Active Bekerja/Working 179 327 77,68 93 544 43,38 272 871 61,12 Mencari Pekerjaan/ Seeking For Work 14 024 6,08 8 291 3,85 22 315 5,00 BUKAN ANGKATAN KERJA/Non 37 488 16,24 113 792 52,77 151 280 33,88 Economically Active Sekolah/AttendingSchool 20 555 8,90 17 326 8,04 37 881 8,48 Mengurus Rumah tangga/House Keeping 4 989 2,16 90 901 42,16 95 890 21,48 Lainnya/Others 11 944 5,17 5 565 2,58 17 509 3,92

Jumlah/Total 230 839 100,00 215627 100,00 446 466 100,00

Sumber : BPS Kota Balikpapan, data 2014/2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 99

SIPD Tahun 2015

Tabel berikut ini merupakan informasi terkait Penduduk bekerja berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan.

Tabel III–8. Penduduk bekerja berdasarkan tingkat pendidikan

Laki + Pendidikan Tertinggi yang Laki-Laki/Male Perempuan/Female Perempuan/ Ditamatkan Male + Female Jumlah/ Jumlah/ Jumlah/ Total % % % Total Total (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Tidak/Belum Pernah 28126 11,00 33 590 14,80 61 715 13,47 Sekolah/Tidak Belum Tamat SD Sekolah Dasar 45276 17,70 43 622 18,24 88 898 17,96 SLTP Umum dan Kejuruan 50562 19,77 52 337 21,89 10 899 20,79 SLTA Umum dan Kejuruan 106960 41,82 84 659 35,40 191 619 38,72 Diploma/Sarjana 24814 9,70 24 913 10,42 49 726 10,09 Jumlah/Total 255 737 100,00 239 120 100,00 466 149 100,00 Sumber : BPS Kota Balikpapan, data 2015

3.5.2. Kondisi Ketenagakerjaan Kondisi ketenagakerjaan di Kalimantan timur ditinjau dari penduduk yang bekerja, pengangguran dan partisipasi angkatan tenaga kerja sebagai berikut.

Tabel III-9.Kondisi Ketenagakerjaan Kalimantan Timur, 2014

Sumber : BPS Kota Balikpapan, data 2014

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 100

SIPD Tahun 2015

Sehubungan dengan kondisi ketenagakerjaan tersebut berikut ini disajikan data yang berhubungan dengan lowongan pekerjaan yang belum dipenuhi dan telah dipenuhi di Kota Balikpapan, adapun tabel sebagai berikut.

Tabel. III– 10. Banyaknya Lowongan Pekerjaan yang Belum Dipenuhi Menurut Lapangan Usaha Utama dan Jenis Kelamin (orang) 2014 2015 Laki- Laki- Lapangan Usaha Utama/Main Industry Perempuan/ Perempuan/ laki/ laki/ Female Female Male Male (1) (2) (3) (4) (5) 1. Pertanian, Kehutanan, Perburuan, Perikanan 172 36 78 23 2. Pertambangan & Penggalian 191 6 36 - 3. Industri & Pengolahan 2 4 - - 4. Listrik, Gas & Air 4 - - - 5. Bangunan 104 5 3 4 6. Perdagangan Besar, Eceran & Rumah Makan 700 459 449 395 7. Angkutan, Pergudangan & Komunikasi 67 19 112 79 8. Keuangan, Asuransi, Persewaan Bangunan/ Tanah 105 93 153 424 & Jasa Perusahaan 9. Jasa Kemasyarakatan 84 50 24 14 Jumlah/Total 1.429 672 905 939 Sumber : BPS Kota Balikpapan, data 2015

3.6. Kemiskinan Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan pekerjaan. Kemiskinan merupakan masalah global. Sebagian orang memahami istilah ini secara subyektif dan komparatif, sementara yang lainnya melihatnya dari segi moral dan evaluatif, dan yang lainnya lagi memahaminya dari sudut ilmiah yang telah mapan.

Kemiskinan dipahami dalam berbagai cara. Pemahaman utamanya mencakup:  Gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari- hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 101

SIPD Tahun 2015

 Gambaran tentang kebutuhan sosial, termasuk keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi. Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi. Gambaran kemiskinan jenis ini lebih mudah diatasi daripada dua gambaran yang lainnya.  Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna "memadai" di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia. Gambaran tentang ini dapat diatasi dengan mencari objek penghasilan diluar profesi secara halal. Perkecualian apabila institusi tempatnya bekerja melarang

Otonomi Daerah memberikan kesempatan yang seluas luasnya kepada Daerah untuk melaksanakan Program Penanggulangan Kemiskinan sesuai dengan Model Daerah. Pemerintah Kota Balikpapan telah mulai melaksanakan program penanggulangan kemiskinan sejak tahun anggaran 2002 melalui Program Bantuan Pelayanan Kesehatan, Program Bantuan Biaya Pendidikan, Program Bantuan Pemberian Ketrampilan guna peningkatan SDM penduduk miskin, Program Pemberian Model Alat untuk usaha secara kelompok. Pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan dimulai dengan pendataan keluarga miskin tahun 2002 sebagai dasar pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan tahun 2003. Pendataan penduduk miskin dilakukan setiaptahun pada tahun 2002 dan 2003 sebagai dasar pelaksanaan program tahun 2003 dan 2004, namun sejak dikeluarkannya Perda No. 6 Tahun 2004 tentang Program Penanggulangan Kemiskinan, maka pendataan penduduk miskin dilakukan setiap 2 (dua) tahun sekali secara periodik. Data penduduk miskin sampai dengan akhir bulan Data gakin kota Balikpapan tahun 2015 sebesar 17.425 jiwa atau 6.022 KK ini nantinya dijadikan data verifikasi gakin hingga dua tahun yang akan datang yakni 2013-2015. Adapun program penanggulangan kemiskinan dapat diuraikan sebagai berikut :

3.7. Program Bantuan Keluarga Miskin Program yang dilaksanakan dalam penanggulangan kemiskinan di Kota Balikpapan pada pelayanan bidang pendidikan bagi siswa Gakin adalah sebagai berikut :

1. Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Siswa. Bantuan Biaya Pendidikan Bagi Siswa adalah bantuan biaya pendidikan bagi siswa yang berasal dari keluarga miskin. Bantuan di sektor pendidikan juga menggunakan sumber dana APBN melalui PKPS – BBM bagi siswa yang berasal dari keluraga miskin. Dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah) dialokasikan bagi jenjang SD maupun SLTP, sedangkan dana BKM (Bantuan Khusus Murid) diperuntukkan khusus bagi jenjang SLTA bagi siswa miskin. Adapun data alokasi penerima dana BOS dan BKM sampai dengan bulan Desember 2015 disajikan dalam tabel sebagai berikut.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 102

SIPD Tahun 2015

Tabel. III- 11.Alokasi Jumlah Penerima BOS PUSATSDN Per Kecamatan

BKM No Kecamatan Jumlah Sekolah Jumlah Penerima Jumlah Uang (Orang) (Rp) 1. Balikpapan Timur 21 6.247 3.623.260.000 2. Balikpapan Selatan 30 16.871 9.785.180.000 3. Balikpapan Tengah 30 10.185 5.907.300.000 4. Balikpapan Utara 33 12.156 7.051.640.000 5. Balikpapan Barat 22 9.056 5.252.480.000 Jumlah 136 54.517 31.619.890.000 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, data 2015

Tabel diatas memberikan penjelasan bahwa tahun anggaran 2014/2015 alokasi penerima bantuan sekolah (BOS) Sekolah Dasar Per Kecamatan untuk 136 sekolah dasar penerima BKM sebesar 54.517 siswa dengan jumlah anggaran senilai Rp. 31.619.890.000.

Tabel III- 12. Alokasi Penerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS PUSAT) SMP Negeri Per- Kecamatan

BKM No Kecamatan Jumlah Sekolah Jumlah Penerima Jumlah Uang (Orang) (Rp) 1. Balikpapan Timur 3 2.334 1.657.140.000

2. Balikpapan Selatan 7 6.470 4.593.700.000

3. Balikpapan Tengah 2 1.704 1.209.840.000

4. Balikpapan Utara 6 4.413 3.133.230.000

5. Balikpapan Barat 4 2.665 1.892.150.000

Jumlah 22 17.586 12.486.060.000 Sumber : Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, data 2014/2015

Tabel diatas memberikan penjelasan bahwa tahun anggaran 2014/2015 alokasi penerima bantuan sekolah (BOS) Sekolah Menengah Pertama untuk 22 sekolah menengah pertama penerima BKM sebesar 17.586 siswa dengan jumlah anggaran senilai Rp.12.486.060.000.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 103

SIPD Tahun 2015

Tabel III-13. Alokasi Jumlah Penerima Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Madrasah Tsanawiyah Per- Kecamatan di Kota Balikpapan

BKM No Kecamatan Jumlah Sekolah Jumlah Penerima Jumlah Uang (Orang) (Rp)

1. Balikpapan Timur 2 695 410,634,000 3. Balikpapan Tengah 1 343 343,000,000 4. Balikpapan Utara 1 1.014 797,004,000

Jumlah 4 2.052 1,550,638,000 Sumber : Bappeda Kota Balikpapan 2014/2015

Tabel di atas memberikan penjelasan bahwa tahun anggaran 2015 alokasi penerima bantuan sekolah (BOS) Sekolah Menengah Pertama untuk 4 sekolah Madrasah Tsanawiyah Per-Kecamatan penerima BKM sebesar 2.052 siswa dengan jumlah anggaran senilai Rp. 1.550.638.000

2. Program Bantuan Biaya Kesehatan Bagi keluarga miskin. Program Bantuan Biaya Kesehatan Bagi keluarga miskin adalah bantuan biaya kesehatan yang diperuntukan bagi keluarga miskin yang mengalami sakit. Pemberian bantuan pelayanan kesehatan untuk keluarga miskin diarahkan dalam rangka pengobatan bagi keluarga miskin yang sedang menderita penyakit ringan maupun yang memerlukan perawatan khusus pada Puskesmas-puskesmas dan Rumah Sakit yang ditunjuk oleh Pemerintah Kota Balikpapan. Tujuan umumnya adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan derajat kesehatan dan status gizi keluarga miskin di Kota Balikpapan melalui pelayanan kesehatan. Permasalahan yang masih dijumpai dalam pelaksanaan program ini adalah masih banyaknya permintaan dari Rumah Sakit (RSKD dan RST) untuk diberikan bantuan/subsidi Gakin bagi penduduk miskin yang belum terdaftar dalam Database Gakin, mereka hanya membawa Surat Keterangan Tidak Mampu (STKM) dari kelurahan. Realisasi pelaksanaan program pemberian bantuan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin disajikan pada tabel sebagai berikut :

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 104

SIPD Tahun 2015

Tabel III-14. Realisasi Program Pemberian Bantuan Pelayanan Kesehatan Bagi Gakin Target Realisasi Realisasi Jumlah Dana Realisasi Sumber Dana Gakin Unit Kerja Keuangan Target (Rp) Sasaran (Jiwa) (Rp) (Jiwa) Gakin APBD Kota Bpp.

a.Pelayanan 17.360 3.5 milyar UPTD 999.4440.404 11.235 1.767 Langsung JAMKESDA

537.480.000 b. Pelayanan

(Termasuk 126.490.600 11.235 Penunjang Jamkesda dan JPK OR) Sumber : Satgas Gakin DKK /JAMKESDA Balikpapan, data 2015

3. Program Bantuan Dana Bergulir Gakin Program Bantuan Dana Bergulir Gakin adalah bantuan pinj aman modal usaha tanpa bunga yang diberikan kepada keluarga miskin yang memiliki usaha untuk meningkatkan penghasilan atau usahanya. Tujuan dari bantuan dana bergulir gakin dalam rangka memberikan kemudahan bagi keluarga miskin baik perorangan maupun kelompok untuk mendapatkan modal bagi kegiatan usahanya agar dapat meningkatkan penghasilan keluarganya maka perlu diberikan bantuan pinjaman dana bergulir tanpa bunga. Pemerintah Kota Balikpapan bekerjasaman dan menempatkan dana bantuan bergulir di Bank Muamalat sebesar Rp. 1.000.000.000,-. Tujuan penempatan dana bergulir bagi keluarga miskin tersebut adalah untuk memberikan bantuan permodalan kepada kegiatan usaha keluarga miskin baik perorangan maupun kelompok dalam mendayagunakan sumberdaya yang dimilkinya sehingga mampu meningkatkan usahanya serta mengembangkan kreatifitas, inovasi, dan produktifitas bagi keluarga miskin agar dapat meningkatkan pendapatan dan mengatasi masalah ekonomi keluarga sehingga dapat keluar dari kategori miskin 4. Program Pemberian Pelatihan Ketrampilan Bagi Keluarga Miskin Program peningkatan ketrampilan bagi keluarga miskin diarahkan agar dalam melakukan usaha dalam rangka meningkatkan pendapatan keluarganya, tetapi masih memilki ketrampilan yang terbatas akan dapat ditingkatkan.

3.8. Kesejahteraan Sosial Penanganan penyandang masalah sosial di Kota Balikpapan secara kontinyu dilakukan melalui razia, penampungan, pembinaan maupun pelatihan, namun permasalahan ini tidak semudah membalikan telapak tangan dapat terselesaikan, maka perlu dilakukan penanganan secara terpadu melalui berbagai program yang melibatkan berbagai instansi dan seluruh

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 105

SIPD Tahun 2015 komponen masyarakat. Seperti halnya di kota-kota lain di Indonesia, di Kota Balikpapan juga terdapat permasalahan sosial dengan berbagai jenis, adapun data potensi dan penyandang masalah sosial ini disajikan pada tabel berikut ini.

Tabel III-15 Potensi Sumber Kesejahteraan Sosial dan Penyandang Masalah Sosial di Kota Balikpapan

Tahun Satuan No. Uraian 2015 1. Penduduk Miskin a. Perkotaan Orang b. Penerima beras Gakin KK c. Realisasi Penyaluran Ton 2. Penduduk Rawan Sosial dari Sarana a. Kelurga Fakir Miskin KK b. Anak Balita Terlantar 89 Jiwa c. Anak Terlantar 1.385 Jiwa d. Lanjut Usia Terlantar 1.300 Jiwa e. Gepeng 66 Jiwa f. Komunitas Adat Terpencil - Jiwa g. Penyandang Cacat 713 Jiwa h. Korban Bencana Alam 431 KK 1.049 Jiwa i. Pengungsi 59 KK 309 Jiwa j. Lanjut Usia Korban Tindak Kekerasan 1 1 Jiwa k. Wanita Korban Tindak Kekerasan 334 Orang 334 Jiwa l. Wanita Rawan Sosial Rawan Ekonomi - - Jiwa m. Penderita Cacat Penyakit Kronis - 349 Jiwa n. Tuna Susila - 1 Jiwa o. Anak Korban Tindak Kekerasan - - p. Anak Nakal - Jiwa q. Anal Jalanan 322 322 Jiwa r. Lanjut Usia Terlantar 47 orang Jiwa s. Bekas Narapidana 211 Jiwa t. Korban Penyalahgunaan Nafza 259 Jiwa u. Keluarga Berumah Tidak Layak Huni 18 Jiwa v. Keluarga Bermasalah Psikologis - Jiwa w. Masyarakat Tinggal di Daerah Rawan Bencana 335 Jiwa x. Pengidap HIV/AIDS 80 Jiwa y. Penderita Gangguan Jiwa 214 orang Jiwa z. Pekerja Migran/Orang Terlantar

3. Panti Sosial a. Panti Sosial Asuhan Anak 26 Buah b. Panti Sosial Pelirahan Anak - Buah c. Panti Sosial Tresna Wreda 2 Buah

4. Potensi dan Sumber Kesejahteraan Sosial (PSKS) a. Karang Taruna 27 Buah b. Pekerja Sosial Kemasyarakatan 305 0rang c. Organisasi Sosial 51 Buah d. Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial - Buah e. Satgassos Penanggulangan Bencana 189 0rang Sumber : Dinas Tenaga Kerja dan Sosial Kota Balikpapan,data 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 106

SIPD Tahun 2015

BAB IV. PEREKONOMIAN DAN KEUANGAN

4.1 PEREKONOMIAN DAERAH

Sistem perekonomian adalah sistem yang digunakan oleh suatu negara untuk mengalokasikan sumber daya yang dimilikinya baik kepada individu maupun organisasi di negara tersebut. Perbedaan mendasar antara sebuah sistem ekonomi dengan sistem ekonomi lainnya adalah bagaimana cara sistem itu mengatur faktor produksinya. Dalam beberapa sistem, seorang individu boleh memiliki semua faktor produksi. Sementara dalam sistem lainnya, semua faktor tersebut di pegang oleh pemerintah. Kebanyakan sistem ekonomi di dunia berada di antara dua sistem ekstrem tersebut. Pembangunan ekonomi adalah serangkaian usaha dan kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat, memperluas kesempatan kerja, meratakan pendapatan, mengusahakan pergeseran kegiatan ekonomi dari sektor primer ke sektor sekunder dan tersier atau dengan kata lain arah dari pembangunan ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan masyarakat meningkat. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah keseluruhan produk yang dihasilkan di suatu wilayah pada waktu tertentu. Pada tahun 2014, angka PDRB Atas Dasar Harga Berlaku naik sebesar 4,29 persen dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan naik 2,5 persen. Adapun data pertumbuhan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV-1. Laju Pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan 2000 (%)

Dengan Migas Tahun Nilai Pertumbuhan 2005 16,704,563 2.13 2006 19,939,589 6.7 2007 26,018,632 3.21 2008 27,899,063 4.62 2009 29,094,883 2.08 2010 46,442,009 12.37 2011 40,443,913 1.7 2012 46,908,729 5.19 2013 52,106,504 7.44 2014 52,337,438 2.5 Sumber Data : BPS Kota Balikpapan, tahun 2013/2014

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 107

SIPD Tahun 2015

Tabel berikut ini menunjukan perkembangan PDRB Kota Balikpapan.

Tabel IV-2. Perkembangan PDRB Dengan Migas Kota Balikpapan Dengan Migas/with Oil, Gas and Its Product Tahun/Years Atas Dasar Harga Berlaku/ at Atas Dasar Harga Konstan/ at Current Price Constant Price (1) (2) (3) 2004 13 387 568,07 11 287 932,44 2005 13 689 485,87 11 528 658,20 2006 16 952 204,47 12 228 687,32 2007 22 353 578,85 12 621 678,53 2008 26 493 086,53 13 204 717,77 2009 28 081 137,52 13 479 345,09 2010 38 527 951,29 15 147 326,04 2011 36 521 931,49 15 405 235,38 2012r) 41 108 128,92 16 205 278,43 2013r) 45 176 865,07 17 410 846,25 2014*) 47 115 101,70 17 846 455,35 Sumber : BPS Kota Balikpapan, data 2013/2014

4.2 Struktur dan Pertumbuhan Ekonomi Perekonomian Kalimantan Timur pada kuartal II/2014 diperkirakan mengalami pertumbuhan yang positif, berkisar 1,7 +1% secara year on year (YoY) dengan faktor pendorong diproyeksikan berasal dari peningkatan konsumsi rumah tangga, investasi, kegiatan kampanye jelang Pilkada Gubernur dan membaiknya iklim usaha.Perlambatan laju pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini salah satu penyebabnya karena produksi industri pengolahan turun, yakni sektor migas. Proyeksi yang dikeluarkan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) tersebut lebih tinggi dari laju pertumbuhan ekonomi daerah ini pada kuartal I/2014 yang hanya sebesar 0,22% (YoY).Sepanjang Januari-Maret, pertumbuhan ekonomi Kaltim mengalami perlambatan apabila dibandingkan dengan kuartal IV/2013 yang tumbuh sebesar 2,02% (YoY) dan lebih rendah dibandingkan dengan PDB nasional yakni 6,02% (YoY). Sedangkan Laju Pertumbuhan Ekonomi Kota Balikpapan Atas Dasar Harga Konstan Tahun

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 108

SIPD Tahun 2015

2013 mencapai 6,90%. Sedangkan untuk lebih jelasnya laju pertumbuhan PDRB Atas Dasar Harga Konstan dan Atas Dasar Harga Berlaku dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel IV-3. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Balikpapan Atas Dasar Harga Konstan Tahun2010 – 2014 Tabel 4. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kota Balikpapan Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha (persen), 2011─2014

Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014**

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing - 4,82 1,96 2,48 3,06 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting - 5,44 1,83 2,51 2,85 and Agriculture Services 2 Kehutanan dan Penebangan Kayu/Forestry and Logging - 0,88 3,48 1,22 0,55 3 Perikanan/Fishery - 3,87 2,16 2,44 3,40 B Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying - 6,42 6,43 1,43 2,41 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi/Crude Petroleum, Natural Gas, and - - - - - Geothermal 2 Pertambangan Batubara dan Lignit/Coal and Lignite Mining - - - - - 3 Pertambangan dan Penggalian Lainnya/Other Mining and Quarrying - 6,42 6,43 1,43 2,41 C Industri Pengolahan/Manufacturing - 1,63 4,56 1,45 4,40 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refned Petroleum - 1,20 4,48 1,08 4,43 Products 2 Industri Non Migas dan Batubara - 6,93 5,49 5,86 4,09 D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas - 15,27 14,66 3,33 16,53 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, E - -10,08 5,67 4,34 1,84 Sewerage, Waste Management and Remediation Activities F Konstruksi/Construction - 7,78 4,94 4,39 3,85 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and G - 11,97 5,69 5,48 3,54 Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage - 9,85 7,81 7,15 6,83 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service I - 4,60 10,75 4,11 4,76 Activities 1 Penyediaan Akomodasi/Accommodation - 6,51 12,17 8,88 7,94 2 Penyediaan Makan Minum/Food and Beverage Service Activities - 4,16 10,42 2,96 3,96 J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication - 12,86 13,24 12,25 9,55 K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities - 5,29 11,71 15,27 2,02 L Real Estat/Real Estate Activities - 4,64 6,06 7,66 6,02 M,N Jasa Perusahaan/Business Activities - 17,66 4,90 4,30 6,87 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public O - 8,47 3,16 2,85 5,56 Administration and Defence; Compulsory Social Security P Jasa Pendidikan/Education - 21,52 22,39 19,57 15,02 Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities - 16,61 3,51 0,38 3,91 R,S,T, Jasa lainnya/Other Services Activities - 12,50 4,90 -1,80 4,42 U

Produk Domestik Regional Bruto/Gross Regional Domestic Product - 4,60 5,57 3,60 4,67

* Angka sementara/Preliminary Figures ** Angka sangat sementara/Very Preliminary Figures Sumber : BPS Kota Balikpapan, data 2013/2014

Berdasarkan total pertumbuhan PDRB Kota Balikpapan tahun 2010 – 2014, terjadi penurunan laju pertumbuhan dari 9,75 menjadi 2,50, dipengaruhi menurunya produktivitas sektor migas, pertambangan dan pengelolaan hasil meski sektor lainnya relatif konstan disektor industri pengolahan.Sudah menjadi hukum alam bahwa sumber daya tak terbaharukan akan semakin menipis cadangannya bila eksploitasi dilakukan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 109

SIPD Tahun 2015 secara masif. Dari data yang diperoleh, dapat diketahui gambaran stok dan tingkat eksploitasi dari sektor-sektor ekonomi yang menjadi basis ekonomi wilayah Kaltim saat ini. Cadangan minyak bumi di Wilayah Kaltim adalah sebesar 670 MMSTB, sementara produksi yang sudah dilakukan adalah sebesar 56.79 MMSTB. Dengan demikian dengan asumsi tingkat ekpsloitasi per tahun yang sebesar saat ini, maka umur cadangan minyak bumi Kaltim tinggal 11 tahun. Sementara gas bumi Kaltim memiliki cadangan sebesar 19, 76 TSCF dengan produksi yang telah dilakukan sebesar 1.46 TSCF sehingga umur produksi gas di Kaltim diperkiraan tinggal 13,33 tahun. Dampak dari semakin menipisnya stock sumber daya alam migas tersebut sudah mulai terlihat pada menurunnya laju pertumbuhan ekonomi wilayah Kaltim dari 5.71 pada tahun 2000 menjadi 3.93 pada tahun 2014. Tabel IV-4. Laju Pertumbuhan PDRB Kota Balikpapan Atas Dasar Harga Berlaku Tabel 5. Distribusi ProdukTahun Domestik Regional2010 Bruto– Kota20 Balikpapan14 Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen), 2010─2014 Tabel 5. Distribusi Produk Domestik Regional Bruto Kota Balikpapan Atas Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (persen), 2010─2014

Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014** Lapangan Usaha/Industry 2010 2011 2012 2013* 2014** (1) (2) (3) (4) (5) (6) (1) (2) (3) (4) (5) (6) A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan/Agriculture, Forestry and Fishing 1,03 1,11 1,13 1,09 1,00 A Pertanian,1 Pertanian, Kehutanan, Peternakan, dan Perburuan Perikanan/Agriculture, dan Jasa Pertanian/Agriculture, Forestry and Fishing Livestock, Hunting 1,03 1,11 1,13 1,09 1,00 1 Pertanian, Peternakan, Perburuan dan Jasa Pertanian/Agriculture, Livestock, Hunting 0,63 0,68 0,69 0,65 0,58 and Agriculture Services 0,63 0,68 0,69 0,65 0,58 2andKehutanan Agriculture dan Services Penebangan Kayu/Forestry and Logging 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 23KehutananPerikanan/Fishery dan Penebangan Kayu/Forestry and Logging 0,400,00 0,430,00 0,450,00 0,440,00 0,420,00 B Pertambangan3 Perikanan/Fishery dan Penggalian/Mining and Quarrying 0,050,40 0,060,43 0,060,45 0,060,44 0,050,42 Pertambangan dan Penggalian/Mining and Quarrying B 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi/Crude Petroleum, Natural Gas, and 0,05 0,06 0,06 0,06 0,05 1 Pertambangan Minyak, Gas dan Panas Bumi/Crude Petroleum, Natural Gas, and 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 Geothermal 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 2GeothermalPertambangan Batubara dan Lignit/Coal and Lignite Mining 0,00 0,00 0,00 0,00 0,00 23PertambanganPertambangan Batubara dan Penggalian dan Lignit/Coal Lainnya/Other and Lignite Mining Mining and Quarrying 0,050,00 0,060,00 0,060,00 0,060,00 0,050,00 3 Pertambangan dan Penggalian Lainnya/Other Mining and Quarrying 0,05 0,06 0,06 0,06 0,05 C Industri Pengolahan/Manufacturing 60,89 54,62 49,93 49,17 49,60 C Industri Pengolahan/Manufacturing 60,89 54,62 49,93 49,17 49,60 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refned Petroleum 1 Industri Batubara dan Pengilangan Migas/Manufacture of Coal and Refned Petroleum 56,37 49,52 44,55 43,81 44,37 Products 56,37 49,52 44,55 43,81 44,37 Products 2 Industri Non Migas dan Batubara 4,52 5,09 5,37 5,36 5,24 2 Industri Non Migas dan Batubara 4,52 5,09 5,37 5,36 5,24 D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 D Pengadaan Listrik dan Gas/Electricity and Gas 0,05 0,05 0,05 0,05 0,05 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang/Water supply, 0,08 0,08 0,09 0,08 0,08 E Sewerage, Waste Management and Remediation Activities 0,08 0,08 0,09 0,08 0,08 Sewerage, Waste Management and Remediation Activities F Konstruksi/Construction 12,37 14,08 15,70 15,63 15,45 F Konstruksi/Construction 12,37 14,08 15,70 15,63 15,45 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor/Wholesale and 7,47 8,87 9,28 9,06 8,58 G Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles 7,47 8,87 9,28 9,06 8,58 Retail Trade; Repair of Motor Vehicles and Motorcycles H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 6,53 7,81 8,92 9,64 10,23 H Transportasi dan Pergudangan/Transportation and Storage 6,53 7,81 8,92 9,64 10,23 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum/Accommodation and Food Service 1,24 1,39 1,65 1,63 1,60 I Activities 1,24 1,39 1,65 1,63 1,60 Activities 1 Penyediaan Akomodasi/Accommodation 0,23 0,27 0,33 0,35 0,35 1 Penyediaan Akomodasi/Accommodation 0,23 0,27 0,33 0,35 0,35 2 Penyediaan Makan Minum/Food and Beverage Service Activities 1,01 1,12 1,32 1,28 1,25 2 Penyediaan Makan Minum/Food and Beverage Service Activities 1,01 1,12 1,32 1,28 1,25 J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 2,48 2,89 3,22 3,28 3,24 J Informasi dan Komunikasi/Information and Communication 2,48 2,89 3,22 3,28 3,24 K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 2,94 3,28 3,87 4,21 4,00 K Jasa Keuangan dan Asuransi/Financial and Insurance Activities 2,94 3,28 3,87 4,21 4,00 L Real Estat/Real Estate Activities 1,57 1,72 1,86 1,88 1,88 L Real Estat/Real Estate Activities 1,57 1,72 1,86 1,88 1,88 M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 0,26 0,32 0,35 0,35 0,36 M,N Jasa Perusahaan/Business Activities 0,26 0,32 0,35 0,35 0,36 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib/Public 1,38 1,59 1,53 1,44 1,38 O Administration and Defence; Compulsory Social Security 1,38 1,59 1,53 1,44 1,38 Administration and Defence; Compulsory Social Security P Jasa Pendidikan/Education 0,68 0,90 1,12 1,27 1,34 P Jasa Pendidikan/Education 0,68 0,90 1,12 1,27 1,34 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities QQ Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial/Human Health and Social Work Activities 0,42 0,54 0,570,57 0,540,54 0,530,53 Jasa lainnya/Other Services Activities R,S,T,R,S,T, Jasa lainnya/Other Services Activities 0,58 0,69 0,670,67 0,620,62 0,620,62 UU

ProdukProduk Domestik Domestik Regional Regional Bruto Bruto/Gross/Gross RegionalRegional DomesticDomestic ProductProduct 100,00 100,00 100,00100,00 100,00100,00 100,00100,00

* *Angka Angka sementara/Preliminary sementara/Preliminary FiguresFigures **** Angka Angka sangat sangat sementara/Very sementara/Very PreliminaryPreliminary FiguresFigures

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 110

SIPD Tahun 2015

Jika diamati menurut sektor ekonomi selama beberapa tahun terakhir, dari tahun 2010 - 2014, Pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan berfluktuasi dengan titik terendah pertumbuhan terjadi pada tahun 2010. Pertumbuhan PDRB sektor-sektor non-migas relatif tinggi, sementara PDRB sektor migas memperlihatkan kecenderungan menurun pertumbuhannya, bahkan sempat mengalami pertumbuhan negatif. Pertumbuhan PDRB sektor tersier merupakan yang tertinggi dibandingkan sektor lainnya. Sektor sekunder (manufaktur, utilitas & konstruksi) mengalami pertumbuhan negatif pada 6 dari 11 tahun yang diamati. Pertumbuhan sektor primer berfluktuasi dengan variasi yang relatif besar. Gambaran perilaku pertumbuhan ekonomi wilayah Kalimantan Timur berdasarkan kategori sektor primer, sekunder dan tersier dapat dilihat pada Gambar 4. Kontribusi sektor primer terhadap pertumbuhan ekonomi relatif dominan. Sektor primer dan tersier selalu memiliki kontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi. Sektor sekunder memiliki kontribusi negatif pada enam dari sebelas tahun pengamatan

4.3 Pendapatan Per Kapita Kota Balikpapan Pendapatan Perkapita sering dipergunakan sebagai indikator untuk mengetahui tingkat kesejahteraan ekonomi masyarakat. Pendapatan perkapita yang tinggi mencerminkan masyarakat yang lebih makmur, sedangkan pendapatan perkapita yang rendah mencerminkan ekonomi yang kurang makmur dengan asumsi sektor kegiatan yang menggunakan padat modal nilainya diperlukan. Gambaran pendapatan perkapita Kota Balikpapan dalam tahun 2013 dihitung secara total atas Dasar harga Berlaku sebesar Rp. 55.981.648,- jika dibandingkan dengan laju pertumbuhan pendapatan perkapita tahun 2012 yakni sebesar Rp. 52.022.076,- sehingga terjadi peningkatan secara riil turun sebesar Rp. 2.125.167,-. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel IV-5. Perkembangan Pendapatan Regional per Kapita ADHB (Rp.juta)

Dengan Migas Tahun Nilai Pertumbuhan 2005 16,704,563 2.13 2006 19,939,589 6.7 2007 26,018,632 3.21 2008 27,899,063 4.62 2009 29,094,883 2.08 2010 46,442,009 12.37 2011 40,443,913 1.7 2012 46,908,729 5.19 2013 52,106,504 7.44 2014 52,337,438 2.5 Sumber : BPS Kota Balikpapan, data 2013/2014

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 111

SIPD Tahun 2015

4.4 Inflasi

Inflasi merupakan indikator tingkat stabilitas harga di suatu daerah, semakin tinggi tingkat inflasi semakin meningkat jumlah tingkat harga kebutuhan rumah tangga yang pada akhirnya akan menambah jumlah pengeluaran rumah tangga untuk berbagai jenis kebutuhan barang dan jasa. Laju inflasi di Kota Balikpapan sepanjang 2014 jauh melampaui prediksi hingga mencapai 8,56% karena terjadinya lonjakan inflasi pada Desember yang mencapai 1,31%. Biaya sewa rumah juga menjadi salah satu penyebab inflasi di Balikpapan dengan memberi andil sebesar 0,056%. Secara umum andil inflasi tujuh kelompok pengeluaran pada Desember secara berurutan yakni kelompok bahan makanan sebesar 1,21%, kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau memberi andil sebesar 0,013%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 0,064%, kelompok kesehatan sebesar 0,0197% serta kelompok transpor, komunikasi dan keuangan sebesar 0,0026%. Kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga tidak mengalami perubahan harga. Adapun kelompok sandang justru memberi andil deflasi sebesar 0,0007% karena turunnya harga emas perhiasan. Sementara secara tahunan, andil inflasi kelompok bahan makanan memberi sumbangan tertingga terhadap inflasi tahunan yakni sebesar 3,05%. Kemudian disusul kelompok transpor, komunikasi dan keuangan sebesar 1,8%, kelompok perumahan, air, listrik, gas dan bahan bakar sebesar 1,78%, serta kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 1,49%.Kemudian, disusul kelompok kesehatan sebesar 0,19%, kelompok sandang sebesar 0,15% serta kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga sebesar 0,09%.Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan sebelumnya memprediksi, laju inflasi pada 2014 berada pada kisaran 8,5%. Pada tahun 2015 inflasi berdasarkan publikasi BPS Kota Balikpapan sebagai berikut :  - Kota Balikpapan pada bulan September 2015 mengalami deflasi sebesar -0,13 persen. Kelompok komoditi pengeluaran konsumsi rumah tangga yang mengalami penurunan indeks harga pada bulan ini yaitu : kelompok bahan makanan kelompok transportasi, komunikasi, dan jasa keuangan. Sedangkan kelompok komoditi yang mengalami kenaikan indeks harga pada bulan ini meliputi : kelompok makanan jadi, minuman, rokok, dan tembakau; kelompok kelompok kesehatan; dan kelompok pendidikan, rekresi dan olah raga. Pada bulan September 2015 inflasi tahun kalender Kota Balikpapan sebesar 5,11 dan inflasi year on year 8,12 persen.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 112

SIPD Tahun 2015

- Kota Balikpapan pada bulan Oktober 2015 mengalami inflasi sebesar 0,87 persen. Baik kelompok Bahan Makanan; kelompok Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau; kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar; kelompok Sandang; kelompok kesehatan; kelompok Pendidikan, Rekreasi dan Olah Raga; maupun kelompok Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan seluruhnya mengalami kenaikan indeks harga pada bulan ini. Pada bulan Oktober 2015 inflasi tahun kalender Kota Balikpapan sebesar 6,03 dan inflasi “year on year” 9,60 persen. Hal ini ditunjukan gambar grafik dibawah ini

Gambar IV-1. Grafik Inlasi Kota Balikpapan, Tahun 2014 – 2015

Berdasarkan kelompok komoditi pengeluaran konsumsi rumahtangga (kelompok pengeluaran), pada bulan ini 5 kelompok pengeluran mengalami kenaikan indeks harga dan 2 kelompok mengalami penurunan indeks harga. Kelompok yang mengalami penurunan indeks harga dari terendah ke tertinggi masing-masing adalah Kelompok bahan makanan (-0,56 persen), dan Kelompok Transport, komunikasi, dan jasa keuangan (-1,51). Sedangkan kelompok yang mengalami kenaikan indeks harga dari terendah ke tertinggi berturut-turut adalah kelompok Pendidikan, rekreasi dan olahraga (0,08 persen), Kelompok Perumahan, Air, Listrik, Gas dan Bahan Bakar (0,15), Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau (0,40 persen), Kelompok Sandang (0,81), dan Kelompok Kesehatan (2,29).

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 113

SIPD Tahun 2015

Tabel IV-6. Inflasi Kota Balikpapan Menurut Kelompok Pengeluaran (2015 = 100) Per September

Keterangan : *) Persentase perubahan IHK bulan ini terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan ini terhadap IHK bulan Desember tahun sebelumnya ***) Persentase perubahan IHK bulan ini terhadap IHK bulan yang sama tahun sebelumnya

Gambar IV-2. Grafik Inflasi Pengeluaran Kota Balikpapan, September 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 114

SIPD Tahun 2015

Gambar IV-3. Kalender Kelompok Inflasi Pengeluaran Kota Balikpapan, September 2015

Berdasarkan kontribusinya terhadap total konsumsi rumahtangga, kelompok transport, komunikasi dan jasa keuangan memberikanan andil terbesar terhadap pembentukan deflasi pada bulan September, yaitu sebesar -0,27 persen disusul andil terbesar kedua adalah kelompok bahan makanan sebesar -0,12. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun adanya momen hari raya Idul Adha pada bulan September, harga pada kedua kelompok pengeluaran tidak terlalu berpengaruh terhadap harga pada kedua kelompok tersebut. Sementara kelompok lainnya memberikan kontribusi terhadap inflasi masing-masing adalah kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau sebesar 0,0639 persen; kelompok kesehatan sebesar 0,0051 persen; dan; kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga 0,0180 persen. Pengaruh melemahnya nilai tukar rupiah sudah mulai terlihat pada beberapa komoditi. Sehingga terjadi inflasi pada lebih dari separuh kelompok pengeluaran yang ada. Namun kenaikannya tersebut belum terlalu signifikan.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 115

SIPD Tahun 2015

Tabel IV-7. Sumbangan Kelompok Pengeluaran terhadap Inflasi, September 2015

Gambar IV-4. Andil Inflasi Kota Balikpapan, September 2015

Secara nasional pada bulan September 2015 menunjukkan tren negatif atau deflasi yaitu sebesar –0,05 persen sementara Provinsi Kalimantan Timur juga mengalami deflasi yaitu sebesar –0,11 persen. Di antara Kesembilan kota/kabupaten yang dipantau inflasinya di Pulau Kalimantan, inflasi tertinggi terjadi di Kabupaten Tanjung yaitu sebesar 0,94 persen dan inflasi terendah terjadi di Kota Sampit yaitu 0,04 persen, sementara deflasi tertinggi terjadi di

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 116

SIPD Tahun 2015

Kota Palangkaraya yaitu sebesar –0,34 persen dan deflasi terendah terjadi di Kota Samarinda tercatat sebesar –0,06 persen.

Tabel IV-7. Perbandingan Indeks dan Inflasi Kota-kota di Pulau Kalimantan dengan Nasional, September 2015

4.5 Sumber Daya Alam dan Jasa-jasa Sumberdaya Alam adalah sumber kebutuhan manusia yang tersedia di alam sebagai bagian dari unsur lingkungan hidup yang dapat digunakan. Pada umumnya kawasan tropis memiliki ekosistem dengan poduktivitas keaneka ragaman hayati. Nilai ilmiah dan ekonomi. Kesemuanya merupakan sumberdaya alam yang harus dikonservasi, diproteksi, dievaluasi dan direncanakan bagi suatu upaya pengolahan dalam rangka memperoleh manfaat. Kota Balikpapan tidak memiliki potensi sumberdaya alam seperti di Kabupaten Kutai Kartanegara, Kutai timur maupun Kabupaten / Kota berdekatan di Propinsi Kalimantan Timur lainnya, namun demikian potensi sumber daya kelautan khususnya perikanan masih cukup potensial untuk dikembangkan.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 117

SIPD Tahun 2015

4.6 Pertanian 4.6.1. Pertanian Tanaman Pangan Dan Holtikultura Pembangunan Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura di (TPH) di wilayah Kota Balikpapan dilaksanakan guna meningkatkan produksi, pendapatan, menciptakan peluang kerja serta menjaga dan meningkatkan kelestarian sumber daya alam dan lingkungan hidup dan pengembangan agrobisnis melalui pengembangan luas tanam dan luas panen, pembinaan faktor produksi, peningkatan penanganan pasca panen dan efisiensi usaha tani serta pemantapan hubungan petani dengan lembaga penunjangnya dan sekaligus peningkatan pendapatan petani. Potensi komoditi pertanian Kota Balikpapan meliputi padi (padi sawah dan padi ladang) Komoditi palawija, sayur-sayuran dan buah-buahan. Untuk melihat perkembangan produksi komoditi pertanian dan hortikultura dapat dilihat pada table berikut :

Tabel IV - 112. Perkembangan Komoditas Tanaman Pangan dan Holtikultura Kota Balikpapan No Komoditas 2013 2014 2015 I. Tanaman Pangan

1 Padi sawah Luas Tanam 146 Ha 139 Ha 23 Ha Luas Panen 146 Ha 139 Ha 19 Ha Produksi 424,25 Ton 403 Ton 107 Ha 2 Padi ladang Luas Tanam 130 Ha 260 Ha 280 Ha Luas Panen 130 Ha 260 Ha 280 Ha Produksi 211,5 Ton 652 Ton 1302.9 Ton II. Palawija 1 Jagung Luas Tanam 183 Ha 167 Ha 267 Ha Luas Panen 183 Ha 167 Ha 89 Ha Produksi 564 Ton 514 Ton 460 Ton 2 Kacang Tanah Luas Tanam 19 Ha 25 Ha 21 Ha Luas Panen 19 Ha 25 Ha 15 Ha Produksi 43 Ton 57 Ton 28 Ton 3 Ubi Kayu Luas Tanam 418 Ha 394 Ha 344 Ha Luas Panen 418 Ha 394 Ha 231 Ha Produksi 12.374 Ton 11.664 Ton 10157 Ton 4 Ubi Jalar Luas Tanam 22 Ha 22 Ha 31 Ha Luas Panen 22 Ha 22 Ha 21 Ha Produksi 343 Ton 343 Ton 270 Ha

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 118

SIPD Tahun 2015

No Komoditas 2013 2014 2015 III. Buah-buahan 1 Mangga Luas Tanam 344 Ha 456 Ha 167 Ha Luas Panen 344 Ha 456 Ha 167 Ha Produksi 35 Ton 378 Ton 38 Ton 2 Jeruk Luas Tanam 6 Ha 6 Ha 2 Ha Luas Panen 6 Ha 6 Ha 2 Ha Produksi 5 Ton 4 Ton 1 Ton 3 Pepaya Luas Tanam 160 Ha 129 Ha 121 Ha Luas Panen 160 Ha 129 Ha 121 Ha Produksi 10.596 Ton 16.509 Ton 8244 Ton 4 Pisang Luas Tanam 1.544 Ha 1.553 Ha 1205 Ha Luas Panen 1.544 Ha 1.553 Ha 1205 Ha Produksi 3.570 Ton 10.860 Ton 9331 Ton 5 Nanas Luas Tanam 93 Ha 92 Ha 66 Ha Luas Panen 93 Ha 92 Ha 66 Ha Produksi 2.054Ton 11.641 Ton 4546 Ton 6 Durian Luas Tanam 287 Ha 282 Ha 102 Ha Luas Panen 287 Ha 282 Ha 102 Ha Produksi 67 Ton 37 Ton 32 Ton 7 Manggis Luas Tanam 27 Ha 24 Ha 22 Ha Luas Panen 27 Ha 24 Ha 22 Ha Produksi 3 Ton 7 Ton 2 Ton 8 Alpukat Luas Tanam 21 Ha 20 Ha 18 Ha Luas Panen 21 Ha 20 Ha 18 Ha Produksi 2,3 Ton 8 Ton 6 Ton 9 Belimbing Luas Tanam 15 Ha 14 Ha 8 Ha Luas Panen 15 Ha 14 Ha 8 Ha Produksi 335 Ton 34 Ton 35 Ton 10 Jambu Biji Luas Tanam 18 Ha 17 Ha 7 Ha Luas Panen 18 Ha 17 Ha 7 Ha Produksi 148 Ha 103 Ha 41 Ton 11 Jambu Air Luas Tanam 22 Ha 21 Ha 23 Ha Luas Panen 22 Ha 21 Ha 23 Ha Produksi 18Ton 219 Ton 358 Ton 12 Nangka/Cempedak

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 119

SIPD Tahun 2015

No Komoditas 2013 2014 2015 Luas Tanam 422 Ha 419 Ha 240 Ha Luas Panen 422 Ha 419 Ha 240 Ha Produksi 3.598 Ton 2.862 Ton 1673 Ton 13 Salak Luas Tanam 441 Ha 436 Ha 343 Ha Luas Panen 441 Ha 436 Ha 343 Ha Produksi 5.622 Ton 5.455 Ton 2846 Ton 14 Rambutan Luas Tanam 486 Ha 485 Ha 178 Ha Luas Panen 486 Ha 485 Ha 178 Ha Produksi 381 Ton 160 Ton 723 Ton 15 Sawo Luas Tanam 49 Ha 48 Ha 19 Ha Luas Panen 49 Ha 48 Ha 19 Ha Produksi 2.274 Ton 65 Ton 261 Ton 16 Sirsak Luas Tanam 20 Ha 21 Ha 18 Ha Luas Panen 20 Ha 21 Ha 18 Ha Produksi 28 Ton 82 Ton 49 Ton 17 Markisa Luas Tanam 20 Ha 21 Ha 21 Ha Luas Panen 20 Ha 21 Ha 21 Ha Produksi 28 Ton 82 Ton 82 Ton 18 Sukun Luas Tanam 245 Ha 245 Ha 156 Ha Luas Panen 245 Ha 245 Ha 156 Ha Produksi 547 Ton 180 Ton 970 Ton 19 Melinjo Luas Tanam 186 Ha 184 Ha 53 Ha Luas Panen 186 Ha 184 Ha 53 Ha Produksi 144 Ton 47 Ton 37 Ton 20 Semangka Luas Tanam 14 Ha 13 Ha 12 Ha Luas Panen 14 Ha 13 Ha 12 Ha Produksi 260 Ton 79 Ton 65 Ton IV. Sayur-sayuran 1 Cabe Rawit Luas Tanam 113 Ha 80 Ha 114 Ha Luas Panen 113 Ha 80 Ha 114 Ha Produksi 774 Ton 887 Ton 2258 Ton 2 Petsai/Sawi Luas Tanam 618 Ha 287 Ha 304 Ha Luas Panen 618 Ha 287 Ha 304 Ha Produksi 5.462 Ton 3.317 Ton 6400 Ton 3 Bawang Daun Luas Tanam 36 Ha 36 Ha 35 Ha

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 120

SIPD Tahun 2015

No Komoditas 2013 2014 2015 Luas Panen 36 Ha 36 Ha 35 Ha Produksi 258 Ton 258 Ton 242 Ton 4 Kacang Panjang Luas Tanam 302 Ha 149 Ha 189 Ha Luas Panen 302 Ha 149 Ha 189 Ha Produksi 309 Ton 287 Ton 285 Ton 5 Tomat Luas Tanam 204 Ha 97 Ha 127 Ha Luas Panen 204 Ha 97 Ha 127 Ha Produksi 1.909 Ton 1.586 Ton 3926 Ton 6 Terung Luas Tanam 208 Ha 144 Ha 140 Ha Luas Panen 208 Ha 144 Ha 140 Ha Produksi 2.788 Ton 1.841 Ton 3216 Ton 7 Buncis Luas Tanam 204 Ha 97 Ha 121 Ha Luas Panen 204 Ha 97 Ha 121 Ha Produksi 1.909 Ton 1.586 Ton 1936 Ton 8 Ketimun Luas Tanam 275 Ha 130 Ha 169 Ha Luas Panen 275 Ha 130 Ha 169 Ha Produksi 4.565 Ton 2.887 Ton 4189 Ton 9 Kangkung Luas Tanam 679 Ha 345 Ha 319 Ha Luas Panen 679 Ha 345 Ha 319 Ha Produksi 6.299 Ton 3.529 Ton 8714 Ton 10 Bayam Luas Tanam 701 Ha 324 Ha 245 Ha Luas Panen 701 Ha 324 Ha 245 Ha Produksi 3.985 Ton 3.699 Ton 5284 Ton 11 Jahe Luas Tanam 27 Ha 38. Ha 31 Ha Luas Panen 27 Ha 38 Ha 31 Ha Produksi 2 Ton 4. Ton 3 Ton 14 Laos Luas Tanam 30.315 Ha 19.800 Ha 14.600 Ha Luas Panen 30.315 Ha 19.800 Ha 14.600 Ha Produksi 212.756 Ton 48.340 Ton 32051 Ton 15 Kencur Luas Tanam 2 Ha 3 Ha 2 Ha Luas Panen 2 Ha 3 Ha 2 Ha Produksi 10 Ton 5 Ton 5 Ton 16 Kunyit Luas Tanam 15 Ha 21 Ha 22 Ha Luas Panen 15 Ha 21 Ha 22 Ha Produksi 141 Ton 51 Ton 63 Ton 17 Petai

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 121

SIPD Tahun 2015

No Komoditas 2013 2014 2015 Luas Tanam 91 Ha 89 Ha 100 Ha Luas Panen 91 Ha 89 Ha 100 Ha Produksi 24 Ton 2 Ton 102 Ton 18 Jengkol Luas Tanam 10 Ha 10 Ha 93 Ha Luas Panen 10 Ha 10 Ha 93 Ha Produksi 6 Ton 62 Ton 87 Ton 19 Cabe Besar Luas Tanam 119 Ha 70 Ha 130 Ha Luas Panen 119 Ha 70 Ha 130 Ha Produksi 733 Ton 835 Ton 1394 Ton 20 Jamur Luas Tanam 127 Ha 72 Ha 50 Ha Luas Panen 127 Ha 72 Ha 50 Ha Produksi 421 Ton 368 Ton 229 Ton Sumber : DPKP tahun 2015

4.6.2. Potensi Sumber Daya Perkebunan Sektor Perkebunan merupakan salah satu sektor yang berasal dari sumberdaya alam yang juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang perlu digali potensi dan terus dikembangkan. Potensi sumber daya perkebunan Kota Balikpapan untuk saat ini ada 6 (enam) komoditi perkebunan yaitu Karet, Kopi, Kakao, Lada, Cengkeh dan Kelapa. Untuk hasil produksi dari masing-masing komoditi dari tahun 2011 sampai 2015 terus mengalami peningkatan Hal tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel IV - 116. Data Luas Areal dan Produksi Komoditi perkebunan Kota Balikpapan Tahun No. Komoditi Satuan 2011 2012 2013 2014 2015* 1. Karet Luas 3.162,00 3.812,50 4.024,00 4.179,00 4.425 Ha Jml Produksi 919,20 1.023,85 1.208,00 1.281,50 2.006,5 Ton 2. Kopi Luas 21,25 21,25 21,25 19,25 17,50 Ha Jml Produksi 7,28 7,28 4,22 4,34 4,15 Ton 3. Kakao Luas 34,00 33,00 16,50 14,50 14,50 Ha Jml Produksi 9,06 7,50 1,26 0,75 0,75 Ton 4. Lada Luas 94,00 68,00 58,00 54,00 49 Ha Jml Produksi 23,50 20,50 5,29 5,30 4,85 Ton 5. Cengkeh Luas 4,00 4,00 3,00 3,00 3,00 Ha Jml Produksi 0,20 0,50 0,15 0,20 0,20 Ton 6. Kelapa Luas 1.607,00 1.607,00 1.553,25 1.522,75 1.522,75 Ha Jml Produksi 509,90 509,90 298,41 291,77 291,77 Ton

Sumber : Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan, tahun 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 122

SIPD Tahun 2015

4.6.3. Potensi Sumber Daya Peternakan Sumber Daya Peternakan Kota Balikpapan saat ini mencakup Peternakan Unggas (Ayam Buras, Ayam Petelur, Ayam Pedaging, dan Itik) dan Hewan Ternak. Untuk mendorong perkembangan sektor peternakan di Kota Balikpapan, ada beberapa perusahaan yang bergerak di industri peternakan yaitu Perusahaan Pembibitan Ayam dan Penggemukan Sapi.Adapun data potensi Peternakan di Kota Balikpapan dapat dilihat pada Tabel berikut :

Tabel IV - 117. Potensi Peternakan Kota Balikpapan

No Komoditi Peternakan Tahun Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Hewan Ternak - Sapi 991 1.157 1.428 3.279 2.944 3.462 Ekor - Kambing 2.275 2.006 2.050 3.000 2.595 2.709 Ekor - Domba 7 Ekor - Babi 828 828 Ekor - Kerbau 102 102 Ekor - Kuda 26 21 Ekor - Rusa 17 17 Ekor - Kelinci 223 308 Ekor

2. Ternak Unggas - Ayam Buras 97.368 40.115 34.216 50.000 47.678 46.600 Ekor - Ayam Petelur 135.824 62.517 61.996 75.000 34.000 35.000 Ekor - Ayam Pedaging 2.347.896 1.343.000 1.275.850 1.500.000 977.080 7.056.000 Ekor - Itik 1.653 1.066 776 1.500 410 700 Ekor - Itik Manila 1.839 2.050 Ekor - Angsa 428 - - - - 670 Ekor 3. Industri Peternakan - Perusahaan - - - - - 1 Unit Pembibitan Ayam.

Sumber Data : Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan, tahun 2015.

4.6.4. Potensi Sumber Daya Kelautan Perairan laut Balikpapan memiliki garis pantai lebih kurang 45,5 Km. umumnya merupakan perairan yang terdiri dari pasir, Lumpur dan batu-batuan. Dengan wilayah tangkapnya seluas 337,805 Km2, disamping itu masih tersedia kawasan higt fishery sekitar 30 – 50 Mil yang belum terjangkau oleh nelayan.Keaneka ragaman biota laut yang ada diperairan Balikpapan antara lain adanya bebrapa jenis ikan yang memiliki nilai ekonomi, diantaranya : Ikan Kakap, Kerapu, Baronang, Udang, Kepiting dan rumput laut. Pembangunan Perikanan merupakan suatu system pembangunan secara nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pendapatan pembudidaya ikan/nelayan melalui upaya optimalisasi pemanfaatan potensi sumberdaya ikan dengan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berwawasan lingkungan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 123

SIPD Tahun 2015 serta nilai tambah hasil-hasil perikanan, disamping itu keterbatasan kemampuan pasokan hasil perikanan akan menjadikan ikan sebagai salah satu komoditi strategis. Potensi Perikanan laut untuk Kota Balikpapan mencakup seluas 337,805 Km2. Namun dari potensi sumber daya kelautan untuk produksi perikanan lautnya terlihat adanya fluktuasi, dimana pada tahun tahun 2014 sebesar 2.883,80.Jumlah produksi perikanan laut, jumlah alat dan jumlah perahu/kapal motor di Kota Balikpapan dapat dilihat pada tabel berikut : Tabel IV - 118. Jumlah Produksi Laut, Peralatan dan Perahu Bermotor di Kota Balikpapan Jml Alat Jml Perahu, Perusahaan Produksi No. Tahun tangkap Kapal Motor Pengolah Keterangan Ikan (ton) (unit) (unit) Ikan Air Laut Jenis Ikan: Peperrtek,.Cakalang, Kerapu, Kakap, Kurisi, tiga Wajah, 1. 2010 4.735,84 4.050 1.348 1 bawal hitam/Putih, Layang, Selar, Kembung, Terkulu, Talang Sunglir, 2. 2011 6.474,73 4.213 1.349 1 Belanak, kuro,, teri, Tembang, Tongkol, Lemuru, Galok-Galok, 3. 2012 2.743,00 4.112 1.361 2 Tenggiri, Kepiting, Udang baron, Udang Putih, Udang Windu, Cumi- 4 2013 7.239,00 4.869 1.349 2 Cumi, Sotong, dan Jenis ikan lainnya. Jenis Alat Tangkap.: 5. 2014 2.883,80 4.869 1.353 2 Dogol, Rengge, Gill Net/Tramel Net, Jala, Rumpon, Pancing, Tonda, 6 2015 6.017,20 4.953 1.420 2 Pancing Rintang, Bagan, Belat, Bubu, Anco dll.Jenis Perahu : Kapal Motor, Perahu Tempel dan perahu tanpa motor. Sumber Data : Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan, tahun 2015

Sedangkan jumlah perahu/kapal penangkap ikan menurut jenisnya pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 di Kota Balikpapan dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel IV - 118. Banyaknya Perahu/Kapal penangkap ikan menurut jenisnya di Kota Balikpapan Jenis Perahu Tahun/Unit No. Perikanan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1. Perahu Tempel 5 5 5 5 8 8 2. Perahu Kapal Motor 1.305 1.319 1.321 1.321 1.319 1.324 3. Perahu Tanpa Motor 28 24 23 23 22 21 Jumlah 1.338 1.348 1.349 1.361 1.349 1.353 Sumber Data : Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan, tahun 2015.

Jumlah perahu tempel pada tahun 2015 adalah 8 unit, untukjumlah perahu kapal motor sebesar 1.319 unitdan perahu tanpa motor pada tahun 2014 sebesar 22 unit dimana jumlah pertumbuhaan rata-rata ketersediaan alat kendaraan nelayan 0,22% selama 5 tahun terakhir.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 124

SIPD Tahun 2015

Selain produksi perikanan laut, juga terdapat produksi perikanan darat dari budidaya tambak dan budidaya kolam seperti disajikan dalam tabel berikut :

Tabel IV - 119. Produksi Perikanan Darat Kota Balikpapan Luas Areal Unit Tahun/Ton Jenis Perikanan No. (Ha) Pembenihan Darat 2011 2012 2013 2014 2015 Rakyat (unit) 1. 905 (2015) 22 (2015) Budidaya Tambak 660,5 411,3 50 119,7 150 2. 42.4 (2015) 33 (2015) Budidaya Kolam 49,8 57,10 3,2 55,7 33,3 Jumlah 710,3 468,4 53,.2 175,4 183,3 Sumber Data : Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan, tahun 2015

Dari tabel diatas terlihat bahwa Produksi perikanan darat pada tahun 2015 sejumlah 150 ton. Adapun rekapitulasi potensi perikanan Kota Balikpapan tahun 2010 sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV - 119. Rekapitulasi Potensi Perikanan Kota Balikpapan Tahun No Potensi Perikanan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 Satuan 1. Perikanan Laut ; - Jml. Tangkapan Ikan * * * 2.743 7.239,3 2883,80 Ton - Jml. Kapal Penangkap 1.338 1.348 1.349 1.361 1.349 1.353 Unit Ikan - Jml.Rumah Tangga Penangkap 1.224 1.241 1.241 1.241 1.241 1.241 Unit Ikan - Jumlah TPI. 3 3 3 3 3 3 Unit

2. Perikanan Darat ; TAMBAK - Luas Areal Tambak 662,2 662,2 662,2 662,2 905 905 Ha - Jumlah Produksi 690,6 660,5 411,3 50 119,7 48 Ton KOLAM - Luas Areal Kolam 24,45 35 37 37 100 105 Ha - Jumlah produksi 7,8 49,8 57,40 3,2 55,7 37,2 Ton KERAMBA - Jumlah Keramba - - - - 12 unit 12 unit Unit - Jumlah Produksi ------Ton

3. Industri Hasil Perikanan Laut ; - Perusahaan 1 1 1 2 2 2 Unit Pengolahan Ikan. - Jumlah Hatchery 22 22 22 22 22 33 Unit (Pembenihan) - Eksport Hasil Ikan - - 835.587 410.396 619.958 637.450 Ton.

Sumber Data :Dinas Pertanian, Kelautan dan Perikanan, tahun 2015

Dari tabel di atas terlihat bahwa luas tambak pada tahun 2015 seluas 905 Ha dengan jumlah produksi 48 ton sedangkan luas areal kolam pada tahun 2015 sebanyak 105 Ha dengan jumlah produksi 37,2 ton. Sedangkan jumlah industri hasil perikanan laut pada

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 125

SIPD Tahun 2015

tahun 2014 yang terdiri dari Perusahaan pengolahan ikan 2 Unit dan Perusahaan Hatchery (Pembenihan) sebanyak 33 Unit.

4.7 Industri, Perdagangan dan Koperasi 1. Industri Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur, sebagai kota kolektor dan distributor mampu menarik minat investor untuk menanamkan modalnya di sektor industri, baik di industri pengolahan tambang dan migas maupun industri yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam. Perkembangan sektor industri di Balikpapan menunjukkan peningkatan setiap tahun, perkembangan tersebut tidak hanya dari industri besar tetapi juga dari industri menengah dan kecil. Pertumbuhan ekonomi Balikpapan disamping didorang perkembangan industri, juga dipacu dengan tumbuhnya perdagangan serta lembaga keuangan non perbankan yaitu koperasi. Perkembangan industri Kota Balikpapan disajikan pada tabel berikut :

Tabel IV - 120. Perkembangan Industri di Kota Balikpapan

Kelompok Tahun Satua Industri 2010 2011 2012 2013 2014 2015* n Industri Kecil Menengah 1. Unit Usaha 80 87 90 90 868 872 Unit 2. Tenaga Kerja 190 208 215 215 12.973 13.213 Orang

3. Nilai Produksi - 34,455,904,800 2,169,543,050 2,169,543,050 3.180.000.000 3.871.192.500 Rupiah Sumber : Disperindagkop Kota Balikpapan, tahun 2015 (per agustus)

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa pada tahun 2014 untuk kelompok industri kecil menengah terjadi peningkatan jumlah unit usaha sebesar 25 %, untuk penyerapan tenaga kerja mengalami peningkatan sebesar 39% dari tahun 2013 dengan Nilai produksi pada tahun 2015 (per agustus) sebesar Rp.3.871.192.500

2. Perdagangan Perkembangan sektor perdagangan menunjukkan peningkatan dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015, hal tersebut ditunjukkan dengan bertambahnya perusahaan dagang baik yang berskala sedang maupun besar. Sejalan perkembangan sektor perdagangan dengan pertambahan penduduk, akan berimplikasi pada semakin meningkatnya kebutuhan akan fasilitas perdagangan,

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 126

SIPD Tahun 2015

seperti; pasar, mall, pertokoan dan lainnya. Data perkembangan sektor perdagangan disajikan dalam tabel berikut ini.

Tabel IV - 121. Perusahaan Perdagangan dan Sarana Perdagangan di Kota Balikpapan

Tahun Uraian Satuan 2013 2014 2015* a.Perusahaan Dagang Kecil Menengah 1. Unit Usaha 14.623 4.272 4.428 Unit 2. Tenaga Kerja 81.695 80.013 80.902 Orang 3. Nilai Produksi - - - Jt. Rupiah 4. Nilai Investasi 1.753.765.414.150 1.435.205.322.000 - Jt. Rupiah b.Perusahaan Dagang Besar 1. Unit Usaha 1.704 1.679 - Unit 2. Tenaga Kerja 17.214 16.853 - Orang 3. Nilai Produksi - - - Jt. Rupiah 4. Nilai Investasi 2.170.698. 2.669.911,38 - Jt. Rupiah c.Sarana Perdagangan 1.Pasar Tradisional 16 16 16 Pasar 2. Pasar Lokal - - Buah 3. Pasar Regional - - Buah 4. Pasar Swalayan 3 3 18 Buah 5. Hipermarket 1 1 1 Buah 6. Pusat Grosir 2 2 2 Unit 7. Mal/Plaza 3 - 7 Unit 8. Toko Modern 5 5 5 Unit 9. Mini Market 14 14 600 Unit 10. Pasar induk - - Unit Sumber Data : Disperindagkop Kota Balikpapan, tahun 2015* (per agustus) Dalam menunjang peningkatan perekonomian daerah, peranan dunia usaha sangat penting dan keberadaan koperasi sebagai lembaga keuangan non perbankan juga sangat mendorong tumbuhnya perekonomian daerah. Perkembangan jumlah koperasi di Kota Balikpapan tahun 2015 mengalami peningkatan dengan jumlah koperasi sebesar 1579 dari jumlah koperasi tahun 2013 sebesar 918 unit. kondisi tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel IV - 121. Perkembangan Koperasi di Kota Balikpapan Tahun No. Jenis Koperasi 2012 2013 2014 2015 1. Koperasi Aktif 355 394 394 420 2. Koperasi tidak aktif 139 139 123 3. Koperasi Primer 479 533 522 552 4. Koperasi Unit Desa 5 533 522 552 5. Induk Koperasi 2 2 2 Jumlah 839 918 1577 1579 Sumber Data : Disperindagkop Kota Balikpapan, data 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 127

SIPD Tahun 2015

4.8 Kepariwisataan Visi Kota Balikpapan sebagai Kota Industri, Perdagangan, Jasa dan Pariwisata. Oleh karena itu tujuan dan kebijakan pembangunan di segala bidang akan bermuara pada visi kota. Sejalan dengan visi kota tersebut, maka pembangunan sektor pariwisata dilakukan dengan jalan mengembangkan, memanfaatkan obyek wisata serta terus meningkatkan daya tarik wisata seperti; kekayaan alam, seni budaya, serta peninggalan sejarah yang ada di Kota Balikapapan. Tujuan pembangunan sektor pariwisata adalah : 1. Meningkatkan kegiatan kepariwisataan. 2. Mengembangkan pantai, yang merupakan asset daerah sebagai potensi wisata. 3. Mengembangkan dan meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pariwisata. 4. Menyelenggarakan promosi secara terkoordinasi antara pemerintah dengan pihak swasta. 5. Meningkatkan kemampuan dan ketrampilan aparat pariwisata.

Obyek-obyek wisata yang berpotensi untuk dikembangkan :

A. Pantai  Pantai Segara Sari, Manggar, lokasi obyek di Kelurahan Manggar Baru dan Kelurahan Lamaru Kecamatan Balikpapan Timur (22 Km dari pusat kota) luas areal 13.000 m2.  Pantai Melawai, lokasi Pusat Kota, luas areal 2.400 m2, fasilitas umum yang tersedia penjualan makanan dengan penyajian lesehan.  Pantai Strand, lokasi Pusat Kota Kelurahan Prapatan, Kecamatan Balikpapan Selatan, luas areal 600 m2.  Lingkungan sekitar bekas Dermaga penyeberangan Fery Somber-Pelabuhan Penajam, lokasi Kelurahan Batu Ampar, Kecamatan Balikpapan Utara, 6 Km dari pusat kota.

B. Hutan dan Taman Alam  Wana Wisata, lokasi Kelurahan Karang Joang, Kecamatan Balikpapan Utara, 10 Km dari pusat kota, luas areal 15,5 Ha.  Wisata Agro. Lokasi Kel. Karang Joang Kec. Balikpapan Utara, luas 100 Ha.  Hutan Kota, lokasi Gunung Dupp/Gunung Sepuluh, luas 1.500 Ha.  Pengankaran Buaya, lokasi Kelurahan Teritip Kec. Balikpapan Timur, 25 Km dari pusat kota, luas 5 Ha.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 128

SIPD Tahun 2015

 Jembatan Ulin, lokasi Kelurahan Kariangau, Kec. Balikpapan Barat, 11 Km dari pusat kota.  Hutan Lindung Sungai Wain, lokasi Kel Karng Joang Kec Balikpapan Utara, 15 Km dari pusat kota,luas 10.025 Ha.

C. Tugu, Monumen dan Tempat Bersejarah  Monumen Makam Jepang, lokasi Kelurahan Lamaru, Kecamatan Balikpapan Timur, 26 Km dari pusat kota.  Monumen Perjuangan Rakyat, lokasi pusat kota, luas areal 8.994 m2.  Tugu Australia, lokasi pusat kota, luas areal 725 m2.  Mamomen Mathilda, lokasi darah kilang minyak Gunung Dupp, luas 200 m2.  Meriam Peninggalan Jepang pada PDII, lokasi Kelurahan. Kampung Baru Ilir Kec. Balikpapan Barat, 8 Km dari pusat kota, luas areal 2.500 m2.  Goa Peninggalan Persembunyian Tentara Jepang pada PD II, lokasi daerah Pertamina/ Gunung Tehnik.

1. Fasilitas Pariwisata Kota Balikpapan Dalam rangka menunjang sektor pariwisata di Kota Balikpapan, maka ketersediaan sarana dan prasarana kepariwisataan sangatlah mendukung seperti; perhotelan, biro perjalanan/transportasi maupun restoran/rumah makan. Adapun ketersedian sarana dan prasarana penunjang kepariwisataan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Perhotelan. Untuk meningkatkan ketersediaan fasilitas penginapan berupa hotel di Balikpapan, pemerintah Kota balikpapan memberikan kesempatan para investor untuk membangun hotel sebagai fasilitas utama dalam mengembangkan pariwisata. Salah satu faktor yang sangat menunjang keberhasilan sektor pariwisata adalah keberadaan hotel baik yang berbintang maupun kelas melati. Adapun jumlah hotel yang berada di Kota Balikpapan dapat disajikan pada tabel berikut.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 129

SIPD Tahun 2015

Tabel IV-124. Jumlah Hotel Berbintang dan Melati di Kota Balikpapan

Jumlah (tahun) No Jenis Layanan Hotel Satuan 2014 2015 1 Bintang V 3 3 Unit 2 Bintang IV 7 8 Unit 3 Bintang III 11 12 Unit 4 Bintang II 4 4 Unit 5 Bintang I 4 5 Unit 6 Non Bintang 40 41 Unit Jumlah Hotel 69 73 Unit Sumber Data : Disporabudpar Kota Balikpapan, Data 2015

Berdasarkan tabel diatas, bahwa pada tahun 2015 jumlah hotel berbintang meningkat jika dibadingkan pada tahun sebelumnya. Jumlah hotel berbintang di Kota Balikpapan tahun 2014 sejumlah 69 buah bangunan hotel dan tahun 2015 sebesar 73 buah bangunan hotel, terdapat penambahan 1 buah fasiltas hotel di Balikpapan pada tahaun 2015. Sedangkan ditinjau dari jumlah dan tingkat hunian kamar penginapan hotel berdasarkan hasil pendataan sebagai berikut. Tabel IV-124. Jumlah Dan Tingkat Hunian Kamar Penginapan Hotel

Jumlah (tahun) No Uraian Pertumbuhan Satuan 2014 2015 1 Jumlah Kamar 4650 5349 699 Buah 2 Penggunaan Kamar 70455 9132 -61323 Buah 3 Jumlah kamar terisi 292231 192498 -99733 Buah Sumber Data : Disporabudpar Kota Balikpapan, Data 2015 Berdasarkan tabel diatas, tampak terjadi pertambahan jumlah kamar hotel penginapan sebesar 699 buah 2014 – 2015, namun untuk penggunaan kamar dan keterisian kamar mengalami penurunan yang drastis, hal ini dipengaruhi oleh tingkat kunjungan wisatawan. b. Kunjungan Wisatawan Seorang wisatawan atau turis adalah seseorang yang melakukan perjalanan paling tidak sejauh 80 km (50 mil) dari rumahnya dengan tujuan rekreasi, merupakan definisi oleh Organisasi Pariwisata Dunia.Berdasarkan hasil pendataan kunjungan wisatawan oleh instansi disporabudpar diperoleh data kunjungan wisatawan manca negaradan nusantara ke Kota Balikpapan sebagaimana disajikan berikut.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 130

SIPD Tahun 2015

Tabel IV-125. Kunjungan Wisatawan Manca Negara dan Nusantara di Kota Balikpapan

Tahun No Wisatawan Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Asing 11828 18968 66294 27423 3179 18625 Orang Pertumbuhan 60.365 249.5 -58.63 -88.41 485.88 % 2 Domestik 12012 164868 615501 616252 65743 149399 Orang Pertumbuhan 1272.5 273.33 0.122 -89.33 127.25 % Jumlah 23840 183896 682045 643616 68834 168510 Orang Sumber Data : Kantor Pariwisata Kota Balikpapan, data 2015 Dari tabel diatas, pada tahun 2015 untuk kunjungan wisatawan asing sebesar 18625 orang dengan pertumbuhan meningkat sebesar 485,88% dari tahun 2014 dan kunjungan wisatawan domestik sebesar 149.399 orang dengan pertumbuhan meningkat sebesar 127,25% dari tahun 2014. Jika ditinjau rata-rata pertumbuhan kunjungan wisatawan asing sebesar 40,85% sedangkan wisatawan domestik sebesar 127,25% per lima tahunan artinya kinerja program pariwisata Balikpapan memiliki potensi baik untuk dikembangkan.

b. Biro Perjalanan, Toko Cinderamata dan Restoran Selain perhotelan, di dalam menunjang peningkatan sektor pariwisata juga perlu didukung ketersediaan sarana dan prasarana lain seperti biro perjalanan, cinderamata dan restoran yang memadai. Sarana dan prasarana tersebut merupakan suatu daya tarik tersendiri bagi wisatawan dalam menentukan daerah tujuan wisatanya. Berbagai cinderamata yang tersedia dan khas pada suatu daerah juga merupakan suatu kebutuhan tersendiri bagi wisatawan guna melengkapi hasil kunjungannya sebagai kenang-kenangan. Jumlah biro perjalanan, toko cinderamata dan restoran yang tersedia di Kota Balikpapan disajikan dalam tabel berikut ini. Tabel IV-125. Jumlah Biro Perjalanan, Toko Cinderamata dan Restorant di Kota Balikpapan Tahun No Wisatawan Satuan 2010 2011 2012 2013 2014 2015 1 Biro Perjalanan 95 97 102 103 124 127 Buah Pertumbuhan 2.1053 5.1546 0.9804 20.388 2.4194 % 2 Toko Cinderamata 140 159 162 167 170 172 Buah Pertumbuhan 13.571 1.8868 3.0864 1.7964 1.1765 % Rumah Makan dan 2 140 170 240 339 352 368 Buah Restauran Pertumbuhan 21.429 41.176 41.25 3.8348 4.5455 % Jumlah 235 258.11 269.15 270.98 314.39 301.42 Buah Sumber Data : Kantor Pariwisata Kota Balikpapan, data 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 131

SIPD Tahun 2015

4.9 Keuangan A. Lembaga Keuangan Dan Perbankan Dalam sub bab ini disajikan perkembangan jumlah bank, kantor bank serta jumlah perusahaan pembiayaan berdasarkan kegiatan usaha. Yang dibedakan menjadi bank konvensional dan bank syariah yang masing – masing dirinci menjadi bank umum dan Bank Perkreditan Rakyat. Adapun Jumlah Bank yang berada Kota Balikpapan sebagaimana tabel dibawah ini. Tabel IV-126. Jumlah Kantor Bank yang Berada Di Balikpapan Banyaknya No. Nama Bank Kantor (1) (2) (3) 1. PT BRI (PERSERO)Cab Balikpapan 28 2. PT BANK MANDIRI (Persero) Cab BPP 13 3. PT BNI (Persero) Cab.Balikpapan 9 4. PT BTN (Persero) Cab.Balikpapan 8 5. Bank BPD Kal Tim Cab.Balikpapan 7 6. PT Bank Danamon Ind Cab.Balikpapan 7 7. PT Bank Permata Cab. Balikpapan 4 8. PT B C A Cab. Balikpapan 5 9. PT B I I. Cab. Balikpapan 5 10. PT Bank Panin. Cab. Balikpapan 3 11. PT Bank CIMB Niaga. Cab,Balikpapan 5 12. PT Bank UOB Indonesia.Cab.Balikpapan 4 13. PT Bank OCBC NISP Cab.Balikpapan 4 14. ANZ Panin. Cab. Balikpapan 1 15. PT Bank Ekonomi Raharja.Cab.Balikpapan 1 16. PT Bank Mayapada Cab. Balikpapan 1 17. PT Bank Sinarmas Cab.Balikpapan 2 18. PT B T P N.Cab.Balikpapan 3 19. PT Bank Mega. Cab. Balikpapan 2 20. PT Bank Bukopin. Cab. Balikpapan 2 21. PT Bank ICB Bumiputera Ind.Cab.Balikpapan 1 22. PT Bank Agroniaga 1 23. PT Bank Commonwealth.Cab.Balikpapan 2 24. PT Bank Jabar Banten. Cab.Balikpapan 1 25. PT Bank Muamalat Ind. Cab.Balikpapan 7 26. PT Bank Syariah Mandiri.Cab.Balikpapan 5 27. PT B N I (Persero).Cab.Syariah Balikpapan 2 28. PT B R I(Persero).Cab.Syariah Balikpapan 2 29. Bank BPD Kal-Tim. Cab.Syariah Balikpapan 5 30. PT B T N (Persero).Cab.Syariah Balikpapan 1 31. Kanwil PT Bank Commonwealth,Se-Kalimantan. 1 32. Kantor Pusat PT BPR Ronabasa.Balikpapan. 1 33. PT BPR Syariah Ibadurrahman.Cab.Bpp. 1 34. PT BPR Permata Hati Jaya. Cab. Balikpapan. 1 35. PT BPR Semoga Jaya Artha.Cab.Balikpapan 1

Jumlah 146 Sumber : Bank Indonesia Cabang Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 132

SIPD Tahun 2015

Tabel IV-127. Jumlah Kantor Bank Umum Menurut Status

Tahun/ Bank Pemerintah BPD Bank Swasta BPR JUMLAH Bulan KW KC KCP KK* KF KW KC KCP KK KW KC KCP KK KF KP KC (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18) 2010 - 4 14 23 - - 2 3 1 4 23 19 6 - 1 - 100

2011 - 6 14 29 3 - 2 3 1 4 23 24 5 - 1 2 117

2012 - 6 18 27 5 - 2 4 1 4 23 27 5 - 1 3 126

2013 - 6 20 28 5 - 3 7 1 4 23 35 6 1 1 3 143

2014** - 6 20 28 5 - 3 9 1 4 23 36 6 1 1 3 146

Ket. KW=Kantor Wilayah, KC=Kantor Cabang, KCP=Kantor Cabang Pembantu, KK=Kantor Kas Sumber : Bank Indonesia Cabang Balikpapan, data 2014

Tabel IV-127. Posisi Kredit Perbankan Dalam Rupiah Menurut Jenis Penggunaan (Jutaan Rupiah) Tahun/ Bulan Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) 2011 3.096.102 2.389.282 3.376.619 8.862.003 2012 4.441.983 3.090.143 5.045.171 12.577.297 2013 5.413.195 4.048.934 6.570.953 16.042.082 2014 5.915.130 4.471.935 6.864.473 17.251.538 Sumber : Bank Indonesia Cabang Balikpapan, data 2014

Tabel IV-127. Posisi Kredit Perbankan Dalam Rupiah Menurut Sektor Ekonomi (Jutaan Rupiah)

No Keterangan Triw I Triw II Juli - - - (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (9) 1. Pertanian 265.468 344.579 350.295 - - - 2. Pertambangan 1.305.944 1.635.123 1.584.831 - - - 3. Perindustrian 414.823 491.921 483.428 - - - 4. Listrik, Gas,dan Air 35.401 35.370 35.159 - - - 5. Konstruksi 540.964 593.958 598.253 - - - 6. Perdagangan 2.992.516 3.475.080 3.532.811 - - - 7. Pengangkutan 879.972 1.027.766 999.031 - - - 8. Jasa-Jasa Dunia Usaha 2.459.641 2.248.921 2.247.553 - - - 9. Jasa Sosial 481.534 513.255 514.275 - - - 10. Lainnya 6.758.632 6.908.709 6.905.902 - - - Jumlah 16.134.895 17.274.683 17.251.538 - - - Sumber : Bank Indonesia Cabang Balikpapan, data 2014

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 133

SIPD Tahun 2015

Tabel IV-128. Posisi Kredit Perbankan Rupiah Valuta Asing Menurut Jenis Penggunaan Dan Kelompok Bank (Jutaan Rupiah)

.Tahun Bank Pemerintah Bank Swasta Jumlah / Bulan Modal Modal Modal Investasi Konsumsi Investasi Konsumsi Investasi Konsumsi Kerja Kerja Kerja (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) 2011 1.704.176 817.316 1.255.311 1.391.925 1.571.966 2.121.309 3.096.101 2.389.282 3.376.620 2012 2.617.556 632.545 1.640.025 1.824.427 2.457.598 3.405.146 4.441.983 3.090.143 5.045.171 2013 2.891.077 1.033.428 2.122.946 2.525.906 3.015.778 4.464.107 5.516.983 4.049.206 6.587.053 2014* 3.064.870 1.268.653 2.510.796 2.850.260 3.203.282 4.353.677 5.915.130 4.471.935 6.864.473 Sumber : Bank Indonesia Balikpapan, data 2014

Tabel IV-128. Posisi Sumber Dana Perbankan Di Balikpapan ( Jutaan Rupiah)

Giro Deposito Tabungan Jumlah Tahun/Bulan Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) 2011 1.747.134 948.592 3.081.487 371.357 4.801.873 456.889 9.630.494 1.776.838 2012 1.648.164 1.171.317 3.349.381 481.874 51.645.098 516.462 10.642.643 2.169.653 2013 2.651.612 1.268.075 4.159.173 644.440 7.042.887 584.028 13.853.672 2.496.543 2014* 2.859.969 1.340.721 3.821.247 490.123 7.351.780 578.148 14.032.996 2.408.992 Sumber : Bank Indonesia Balikpapan, data per Juli 2014

Tabel IV-128. Giro Menurut Kelompok Bank (Jutaan Rupiah)

Bank Pemerintah dan BPD Bank Swasta Jumlah Tahun/Bulan Rupiah Valas Rupiah Valas Rupiah Valas (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) 2011 1.233.763 493.664 513.371 454.928 1.747.134 948.592 2012 1.056.160 690.800 592.004 480.517 1.648.164 1.171.317 2013 1.794.053 621.548 857.559 646.527 2.651.612 1.268.075 2014* 2.039.138 686.448 820.831 654.272 2.859.968 1.340.720 Sumber : Bank Indonesia Balikpapan data Per Juli 2014

Tabel IV-128. Suku Bunga Deposito Berjangka Menurut Jangka Waktu Pada Kelompok Bank Pemerintah (%) 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan 24 Bulan Tahun/ (rupiah) (rupiah) (rupiah) (rupiah) (rupiah) Bulan Tr Tt Tr Tt Tr Tt Tr Tt Tr Tt (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 2010 5,75 13,25 6,00 12,50 5,50 12,50 5,25 12,00 5,25 10,00 2011 5,50 11,82 5,50 8,00 6,00 11,00 6,00 12,00 5,25 9,25 2012 5,25 7,00 5,25 7,00 5,75 7,00 6,00 7,00 7,00 7,00

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 134

SIPD Tahun 2015

2013 5,10 8,00 5,25 8,00 5,50 8,00 5,94 7,62 - - 2014 4,05 6,00 4,62 6,27 4,41 6,35 5,48 6,57 3,33 6,01

Tabel IV-129. Suku Bunga Deposito Berjangka Menurut Jangka Waktu Pada Kelompok Bank Swasta Nasional Devisa (%) 1 Bulan 3 Bulan 6 Bulan 12 Bulan 24 Bulan Tahun/ (rupiah) (rupiah) (rupiah) (rupiah) (rupiah) Bulan Tr Tt Tr Tt Tr Tt Tr Tt Tr Tt (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) 2011 5,25 10,00 5,25 10,00 5,50 11,00 5,25 14,00 6,50 8,00 2012 5,25 9,00 5,25 9,25 5,25 9,25 5,50 9,75 7,00 7,00 2013 5,01 9,00 5,25 8,30 5,39 8,64 5,50 9,64 - - 2014* 2,86 6,78 1,63 6,84 2,03 7,07 4,42 7,32 4,50 7,25 Ket : Tt = Tertinggi Tr= Terendah Sumber : Bank Indonesia Balikpapan * (Data 2014)

Tabel IV-129. Jumlah Aktiva Bank Menurut Kelompok Bank (Jutaan Rupiah) Bank Umum Tahun/Periode Jumlah/ Years/period Bank Pemerintah/ Bank Swasta/ Totals Government Bank Private Bank (1) (2) (3) (4) 2011 6.564.207 7.356.735 13.920.942 2012 7.501.757 9.858.462 17.360.219 2013 9.601.881 12.339.821 21.941.702 2014* 10.618.793 11.864.568 22.483.361 Sumber : Bank Indonesia Balikpapan (data 2014)

Tabel IV-129. Data Penerimaan Barang Jaminan Penyaluran Uang Pinjaman Dan Penerimaan Sewa Modal Oleh Kantor Cabang Perum Pegadaian Penerimaan Penyaluran Uang Penerimaan Sewa Bulan Barang Jaminan Pinjaman (UP) Rp. Modal (UP) Rp. (Potong) (1) (2) (3) (4) 1. Januari 35.573 81.352.710.500 5.204.796.200 2. Pebruari 33.526 78.833.477.000 5.371.844.900 3. Maret 33.930 80.452.963.500 6.081.134.200 4. April 35.934 87.802.17.000 5.682.879.400 5. Mei 38.101 94.332.880.500 6.168.944.400 6. Juni 37.689 93.267.899.000 6 042 892 100 7. Juli 39.802 99.235.112.000 6.214.414.700 8. Agustus 35.187 96.205.259.900 7.173.002.500 9. September 42.750 114.857.906.400 6.392.908.200 10. Oktober 41.681 111.535.934.500 6.343.868.500 11. November 39.982 104.500.796.500 6.022.063.800 12. Desember 39.341 109.261.482.500 6.579.764.520 Jumlah 452.496 1.151.638.539.300 73.278.513.420 Sumber : Perum Pegadaian Kota Balikpapan, tahun 2014/2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 135

SIPD Tahun 2015

4.10 Keuangan Daerah 1. Pendapatan Daerah. Klasifikasi utama dari pendapatan suatu daerah adalah dari dana, karena pemerintah bekerja secara birokrasi melayani publik. Unsur biaya untuk melayani proses publik tersebut harus dianggarkan sesuai dengan kebutuhannya, karena pemerintah tidak berproduksi dalam pengertian menghasilkan sebentuk fisik produk, sebab fungsi pemerintah lebih dominan dalam aspek pelayanan atau jika diklasifikasikan sebenarnya termasuk sektor jasa. Sektor jasa publik sangat spesifik, karena harus menggabungkan fungsi profesionalisme dengan fungsi sosial. Fungsi pelayanan lebih dominan pada sektor publik yang mencerminkan aktifitas untuk memberikan kemudahan bagi rakyat. Dengan dominannya pada sektor publik, maka penyediaan sarana dan prasarana pelayanan juga akan semakin meningkat. Apabila tidak diimbangi dengan kesadaran untuk menyediakan pengorbanan atas pelayanan yang diberikan maka semakin tidak effesien pengelolaan keuangan daerah. Oleh karena itu, untuk sektor pemerintah (Publik) terdapat beberapa klasifikasi pendapatan, sebagai berikut : 1. Pendapatan Asli Daerah terdiri dari : - Pajak Daerah; Pajak hotel, pajak restoran, pajak hiburan, pajak reklame, pajak penerangan jalan, pajak pengambilan dan pengolahan bahan galian golongan C, pajak parkir ( bagi hasil dari pengelolaan parkir tempat khusus ), tunggakan pajak dan denda pajak. - Retribusi Daerah; Retribusi pelayanan kesehatan, retribusi kebersihan dan pelayanan persampahan, retribusi penggantian biaya cetak KTP & akte catatan sipil, retribusi parkir di tepi jalan umum, retribusi pelayanan pasar, retribusi pengujian kendaraan bermotor, retribusi pemeriksaan alat pemadam kebakaran, retribusi pemakaian kekayaan daerah, retribusi terminal, retribusi rumah potong hewan dan unggas, retribusi izin mendirikan bangunan, retribusi izin gangguan, retribusi izin bidang industri, retribusi izin angkutan umum, retribusi izin bidang kesehatan, retribusi tempat pendaratan kapal, retribusi tempat rekreasi dan olah raga, retribusi pembuangan limbah cair, retribusi pelayanan kesehatan hewan, retribusi izin usaha kontruksi. - Bagian Laba Usaha Daerah; Bagian laba dari Bank Pembangunan Daerah, Perusahaan daerah air Minum, Perusahaan daerah, Penyertaan Modal daerah Kepada BPD Propinsi Kaltim. - Lain – lain Pendapatan; Hasil penjualan milik daerah, Jasa giro bank dan bunga deposito, sumbangan pihak ketiga, angsuran cicilan rumah dinas,

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 136

SIPD Tahun 2015

penggunaaan mobil tinja, tak terduga, pengembalian UUDP, rekening Listrik pasar dan sewa mesin listrik. 2. Dana Perimbangan terdiri dari ; - Bagi hasil Pajak; Pajak bumi dan bangunan, BPHTB, bagi hasil PPh pasal 21 dan perorangan, pajak bahan bakar kendaraan bermotor, PKB / BBNKB dan pajak pemanfaatan air bawah tanah dan air permukaan. - Bagi hasil bukan pajak; Iuran hak pengusahaan hutan, iuran hasil hutan / PSDH, penerimaan dari iuran eksploitasi / royalty, perikanan, minyak dan gas, pemberian hak atas tanah negara. - Dana Alokasi Umum - Dana Alokasi khusus - Dana Perimbangan Propinsi. Tabel IV-131. Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah Kota Balikpapan Menurut Jenis Penerimaan (Rp. 000), Tahun 2015

Uraian Pengeluaran 2015

(1) (2)

A.Pendapatan 1 950 225 269

1. Bagian Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Lalu 466 866 602

2. Pendapatan Asli Daerah 360.734.810.230

a. Hasil Pajak Daerah 260.704.589.429

b. Retribusi Daerah 37.199.997.887

c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang 7.124.595.484 Dipisahkan

d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 55.705.627.428

3. Bagian Dana Perimbangan 854.396.570

a. Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak (SDA) 527.320.609.769

b. Dana Alokasi Umum 323.525.320.000

c. Dana Alokasi Khusus 3.550.641.000

4. Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah 485.594.208.000

a. Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi 100.966.589.000

b. Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 90.940.765.000

c. Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemda 50.889.750.000

Jumlah/Total 1 950 225 269

Sumber data : BPS Kota Balikpapan, 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 137

SIPD Tahun 2015

2. Pengeluaran Belanja Dan Pembiayaan Pengeluaran anggaran untuk belanja pada sektor swasta, yang bersifat material maupun proses pembuatan produk barang / jasa atau penambahan nilai investasi dibebankan pada konsumen, konsumen menanggung biaya yang terkandung dalam suatu produk / jasa sesuai dengan manfaat yang diterima secara langsung, seperti halnya biaya – biaya yang terjadi tidak secara langsung, akan menjadi tambahan beban dari pendapatan yang diterima dari hasil penjualan periode tertentu. Tidak demikian halnya dengan sektor publik, belanja adalah pengurangan dari sumber pendapatan daerah yang digunakan oleh pemerintah daerah diluar transfer antar dana. Berdasarkan karakteristik pengeluaran anggaran untuk belanja meliputi seluruh pengeluaran pemerintah daerah yang terdiri belanja pendapatan (Revenue Expenditure), belanja modal ( Capital Expenditure ) serta pembiayaan untuk pembayaran pokok dan bunga hutang. Pencatatan belanja mengacu pada dasar akrual modifikasi ( Accrual Mudified Basis ) atas metode dasar akrual modifikasi, belanja diakui pada periode dimana utang timbul. Klasifikasi utama akrual modifikasi utama untuk belanja suatu organisasi pemerintah daerah adalah berdasarkan dana. Masing – masing dana kemudian dapat diklasifikasikan lagi menjadi beberapa macam sesuai dengan fungsinya atau program; berdasarkan unit organisasi pemerintah daerah. Berdasarkan karakteristik pengeluarannya, maka bagian pengeluaran terdiri atas; 1. Belanja Administrasi Umum, Belanja Operasi dan pemeliharaan, Belanja Modal, Belanja Bagi Hasil dan Bantuan Keuangan, Belanja Tidak Tersangka, Pengeluaran Urusan Kas Piutang serta Pembiayaan ( Penerimaan dan Pengeluaran Daerah )

Tabel IV-132. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kota Balikpapan Berdasarkan Tahun Anggaran (Rp. 000), Tahun 2009-2015

Tahun/Years APBD II UKP Jumlah/Total (1) (2) (3) (4) 2009 1 157 455 314 0 1 157 455 314

2010 1 325 527 593 0 1 325 527 593

2011 1 420 215 395 0 1 420 215 395

2012 1 142 848 062 0 1 142 848 062 2013 1 810 464 619 0 1 810 464 619

2014 2 399 400 872 0 2 399 400 872

2015 2 500 000 000 0 2 500 000 000

Sumber data : BPS Kota Balikpapan, 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 138

SIPD Tahun 2015

Tabel IV-133. Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran*) Pemerintah Kota Balikpapan (Rp. 000)

Penerimaan/ Pengeluaran/Expenditure Tahun Anggaran Revenue Rutin Pembangunan (1) (2) (3) (4)

2010 1 278 729 254 1 420 215 395 0

2011 1 142 848 062 1 487 692 834 0

2012 1 798 988 468 1 527 527 177 0

2013 2 186 947 230 1 625 408 332 0

2014 2.243.504.665 2.042.350.855 0

2015 2.507.328.940 2.126.275.054 0

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 139

SIPD Tahun 2015

BAB V. INFRASTRUKTUR DAN FASILITAS KOTA

5.1. Infrastruktur Kota

5.1.1 Jaringan Jalan

Jalan adalah prasarana transportasi darat yang meliputi segala bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukkan bagi lalu lintas, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah dan/atau air, serta di atas permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan lori, dan jalan kabel. Prasarana jalan merupakan akses terpenting dalam lalu lintas perekonomian suatu daerah. Oleh karena itu di Kota Balikpapan terus diupayakan pembangunan prasarana jalan dalam menunjang kelancaran arus barang dan jasa maupun penumpang. Disamping hal tersebut pembangunan prasarana jalan merupakan upaya dalam memecahkan isolasi pada daerah-daerah pengembangan yang cukup potensial, sehingga dengan terbukanya daerah-daerah tersebut akan meningkatkan kegiatan perekonomian. Kebijaksanaan Pemerintah Kota Balikpapan pada sektor prasarana jalan meliputi pembangunan jalan baru, peningkatan jalan dan jembatan dan rehabilitasi jalan dalam kota maupun di pinggiran kota. Panjang jalan di kota Balikpapan adalah 457,16 Km dengan status jalan dan informasi terkait status tersebut : 1. Jalan Negara, berikut ini merupakan data dan informasi mengenai jalan negara. Tabel V-134. Kondisi Fisik Jalan Negara di Kota Balikpapan

Jumlah (tahun) No Uraian Satuan 2014 2015 1 Panjang Jalan Aspal 49 112.95 Km 2 Kondisi Jalan : Baik 40 96 Km Sedang 7 15 Km Rusak 2 2 Km 3 Kelas Jalan (III) 49 115 Km Sumber data : BPS Kota Balikpapan, 2013/2014

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 140

SIPD Tahun 2015

2. Jalan Provinsi, berikut ini merupakan data dan informasi mengenai jalan Provinsi.

Tabel V-135. Kondisi Fisik Jalan Provinsi di Kota Balikpapan Jumlah (tahun) No Uraian Satuan 2014 2015 1 Jenis Permukaan 67.35 67.35 Km - Aspal 36.35 36.35 Km - Kerikil Km - Tanah 31 31 Km - Tidak rinci Km 2 Kondisi Jalan : 67.35 67.25 Baik 27.25 27 Km Sedang 20 20 Km Rusak 20.1 20 Km Belum Beraspal Km 3 Kelas Jalan 54.35 54.35 Km Kelas III 54.35 54.35 Km Sumber data : BPS Kota Balikpapan, 2014/2015

3. Jalan Kota, berikut ini merupakan data dan informasi mengenai jalan kota

Tabel V-135. Kondisi Fisik Jalan Kota Balikpapan Jumlah (tahun) No Uraian Satuan 2014 2015 1 Jenis Permukaan 499.78 501.18 Km - Aspal 279.59 282.42 Km - Kerikil 89.92 89.92 Km - Tanah 118.74 117.31 Km - Tidak rinci 11.53 11.53 Km 2 Kondisi Jalan : 499.78 501 Km Baik 395.19 397 Km Sedang 85.93 86 Km Rusak 18.66 18.66 Km Belum Beraspal Km 3 Kelas Jalan 499.78 501.18 Km Kelas III 499.78 501.18 Km Kelas III A Km Kelas III B Km Kelas III C Km Tidak Rinci Km Sumber data : BPS Kota Balikpapan, 2014/2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 141

SIPD Tahun 2015

Adapun kondisi fisik jalan tersebut sampai dengan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Selain akses jalan, jembatan juga memegang peranan penting dalam kelancaran transportasi kota. Panjang jembatan yang ada di Kota Balikpapan pada tahun 2014 adalah dengan rincian kondisi sebagai berikut :

Tabel V-136. Kondisi Fisik Jembatan di Kota Balikpapan Panjang Kondisi jembatan (Km) Persentase (%) Status No Jembatan Jembatan Baik sedang rusak Baik Sedang rusak (Km) 1 Jl. Negara 0.332 0.291 0.041 0 87.65 12.34 0 2 Jl. Propinsi 0.188 0.111 0.077 0 59.04 40.95 0 3 Jl. Kota 0.183 0.102 0.081 0 55.73 44.26 0 Jumlah 0.702 0.503 0.199 0 71.65 28.34 0 Sumber : DPU Kota Balikpapan tahun 2014/2015

5.1.2. Jaringan Drainase Pengelolaan drainase perkotaan harus dilaksanakan secara menyeluruh dimulai dari tahap perencanaan, konstruksi, operasi dan pemeliharaan, serta ditunjang dengan peningkatan kelembagaan, serta partisipasi masyarakat. Peningkatan pemahaman mengenai drainase kepada pihak yang terlibat baik pelaksana maupun yang perlu dilakukan secara kesinambungan agar penanganan drainase dapat dilakukan dengan sebaik-baiknya.

Berdasarkan status pengalirannya maka drainase Kota Balikpapan terdiri atas :

1. Drainase Primer adalah drainase utama yang berfungsi sebagai daerah tumpahan air dari drainase sekunder dan drainase tersier sebelum ke laut. Drainase Primer juga merupakan aliran-aliran sungai utama yang ada di Kota Balikpapan. Drainase Primer yang ada di Kota Balikpapan adalah Sungai Klandasan Besar, Sungai Klandasan Kecil, Sungai Manggar Besar, Sungai Manggar Kecil, Sungai Batakan, Sungai Sepinggan, Sungai Pandan Sari, Sungai Somber dan Sungai Wain. 2. Drainase Sekunder adalah wadah pengaliran dari drainase tersier sebelum ke drainase Primer. Drainase sekunder tersebut dapat berupa anak-anak sungai dari drainase primer. 3. Drainase Tersier adalah drainase yang merupakan wadah pengaliran yang umumnya merupakan saluran pembuangan limbah rumah tangga yang berada di lingkungan pemukiman maupun perkotaan.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 142

SIPD Tahun 2015

Tabel V-137. Panjang Drainase di Kota Balikpapan No Saluran (m) Kondisi baik Kondisi sedang Kondisi rusak Jumlah (m) (m) (m) (m) 1 Tahun 2014 Primer 12.041 3.010 3.685 18.736 Sekunder 4.814 1.204 986 7.004 Tersier 76.559 46.175 25.15 148.284 Sumber : DPU Kota Balikpapan, data 2013/2014

5.1.3. Jaringan Kebersihan Dalam menjaga kebersihan kota, Pemerintah Kota Balikpapan mengeluarkan kebijaksanaan program K-4 dengan membentuk tim terpadu diantara dinas/instansi yang terkait guna melaksanakan program-program K-4, disamping itu partisipasi masyarakat sangat diperlukan.Pembangunan dan perbaikan drainase dilaksanakan secara bertahap yaitu dengan bantuan dana pinjaman melalui APBN, APBD II dan APBD I dalam program penanggulangan banjir.

Dalam penanganan masalah persampahan tanggung jawab terhadap terhadap kebersihan adalah masing-masing daerah pelayanan yang telah ditentukan yaitu : - DKPP bertanggung jawab terhadap kebersihan di daerah-daerah pemukiman, pasar, pertokoan/pusat perbelanjaan, perkantoran dan jalan-jalan. - Perusda pengelolaannya mencakup penyapuan jalan, pengangkutan sampah, penggusuran sampah di TPA dan pemeliharaan TPA itu sendiri. - Pertamina dan perusahaan minyak yang ada di daerah ini mengelola persampahan pada lingkungan kompleks mereka sendiri dan terpisah dari pengelolaan Pemerintah Kota Balikpapan. - Namun peran serta masyarakat sangat penting dimana pengelolaan sampah dilingkungannya masing-masing dibuang pada tempat penampungan sementara (TPS).

Dari data yang ada di Kota Balikpapan (DKPP) komposisi sampah dapat dilihat pada tabel dibawah ini. Tabel V-137. Komposisi Sampah yang ada di Kota Balikpapan Prosentase (%) No Jenis Sampah 2013 2014 2015 1. Sampah Organik 67 66 66 2. Sampah Anorganik - Kertas 8,8 8,9 8,6 - Kaca 1,5 1,5 1,4 - Plastik 10,5 11,1 11,7 - Logam 1,8 1,8 1,7 - Kayu 2,8 2,8 2,7

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 143

SIPD Tahun 2015

- Kain 1,4 1,4 1,4 - Karet 1,1 1,1 1,1 - Baterai 0,5 0,5 0,6 - Lain-lain 4,6 4,9 4,8

Jumlah 100 100 100 Sumber Data : DKPP Kota Balikpapan, Tahun 2014

Pengelompokan sampah menjadi 2 kelompok besar yaitu sampah pasar dan non pasar. Yang termasuk dalam sampah non pasar adalah sampah pemukiman, komersial, fasilitas umum, sapuan jalan, kawasan industri, saluran, perkantoran dan lain-lain. Banyaknya timbunan sampah dan sampah yang dapat terangkut setiap harinya dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel V-138.Timbulan sampah yang di angkut setiap harinya Timbulan Sampah Sampah Yang Prosentase No Sumber Sampah (ton) Diangkut (ton) Pelayanan (%) 1. Non Pasar 95.429,25 90.885 95,24 2. Pasar 17.461,60 16.790 96,15 Total 112.890,85 107.675 95,70 Sumber Data : DKPP Kota Balikpapan, Tahun 2013/2014

Sarana kebersihan berpengaruh besar terhadap kapasitas layanan kebersihan. Semakin banyak/memadahi sarana kebersihan yang ada, maka kapasitas layanan kebersihan akan meningkat pula. Untuk mengetahui sejauh mana sarana angkutan sampah yang ada di Kota Balikpapan maka dapat kita lihat pada table berikut.

Tabel V-138. Jumlah sarana/armada sampah di Kota Balikpapan Jenis Armada Kapasitas (ton) Jumlah (Unit) Armada DKP - Dump truck 6 32 - Dump truck Encale 4 12 - Truck biasa 6 5 - Arm roll truck 4 6 - Compactor truck 4 2 - Truck Tangki - 7 - Pick up 1 16 - Sweeper - 2 - Vacuum truck - - - Loader - 1 - Beghoe - - - Bulldozer D3/D6 - 4 - Excavator - 4 - Transfer Depo - - - Container besar - 18

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 144

SIPD Tahun 2015

- Container kecil - 124 - Gerobak sampah - - - Tracking - - - Sepeda Motor - 49 Sumber Data : DKPP Kota Balikpapan, tahun 2014/2015

Walaupun penambahan armada angkutan sampah untuk kebersihan Kota Balikpapan terutama armada DKPP terus dilakukan, namun secara keseluruhan penanganan persampahan tersebut belum dapat dikatakan efektif, hal ini disebabkan antara lain : - Belum efektifnya pengawasan yang dilakukan baik oleh DKPP maupun Perusda. - Dana pembiayaannya masih belum memadai. - Masih belum optimalnya partisipasi masyarakat. - Masih adanya pembuangan sampah pada lahan-lahan kosong, saluran air, tepi pantai yang menyebabkan pencemaran lingkungan. - - Volume sampah di TPA makin bertambah karena tidak musnah dengan sendirinya. Sedangkan untuk pembuangan sampah sementara (TPS) ditempatkan tersebar dalam wilayah Kota Balikpapan, untuk membantu kelancaran pembuangan sampah ke TPS-TPS digunakan gerobak-gerobak dorong dan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).Untuk mengetahui sarana persampahan tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel V-139. Jumlah TPS, TPA, TTSP, dan Volume Sampah Jumlah (tahun) No Uraian Satuan 2014 2015 1 Jumlah TPS 823 836 Unit 2 Jumlah Daya tampung TPS 8755.25 10241 Ton 3 Jumlah TPA 1 1 Unit 4 Tempat Pengolahan 0 0 Unit Sampah Terpadu 5 Volume Sampah yang 115266.12 61781.43 Ton ditangani Sumber Data : DKPP Kota Balikpapan,data 2015

5.1.4. Jaringan Pemakaman Kebutuhan akan pemakaman yang baik dan layak merupakan perhatian Pemerintah Kota Balikpapan melalui SKPD DKPP, untuk meningkatkan pelayanan tersebut secara bertahap melalui pembangunan dalam bentuk mengelola, menata dan mereview keberadaan permakaman yang ada di Kota Balikpapan. Bentuk dari mengelola, menata dan mereview adalah :

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 145

SIPD Tahun 2015

- Sampai saat ini sudah ada 10 titik makam yang sudah kita tutup, salah satunya ada di gunung Guntur. Penutupan Ini memang harus kami lakukan karena lahannya sudah penuh. - Pelebaran lahan yang dilakukan di pemakaman terpadu di Kilometer 15 memang harus dilakukan sebagai antisipasi semakin banyaknya lahan pemakaman yang ditutup. - pembebasan lahan yang direncanakan dikerjakan sepanjang periode 2014 hingga 2015 mendatang. "Rencananya dalam periode itu akan menambah sekitar 20 hektare lagi di kawasan tersebut, jadi nantinya ada sekitar 35 hektare pemakaman muslim.

5.1.5. Jaringan Air Bersih

Air bersih merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia dan merupakan salah satu elemen utilitas kota. Pemanfaatan air bagi kebutuhan hidup dan pembangunan mempunyai fungsi sosial serta digunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Eksploitasi air sebagai salah satu sumber daya alam harus diiringi dengan usaha untuk pelestarian sumber daya air itu sendiri. Pengelolaan dan pelestarian air di Indonesia tercermin dalam kebijaksanaan Nasional mengenai air yang dalam PJP II dipolakan kedalam bentuk mengenai manajemen air terpadu. Bahwa pengelolaan dan pelestarian air tidak mungkin hanya dilakukan oleh satu dinas/instansi saja, tetapi harus didukung oleh dinas/sektor terkait lainnya secara simultan (PU, Kehutanan,Pertanian, Industri, PDAM dan lain-lain). Sebab dinas/sektor tersebut erat kaitannya dengan usaha pengelolaan dan pelestarian sumber daya air. Dalam memenuhi kebutuhan air minum / air bersih bagi masyarakat Kota Balikpapan, sistem pengelolaannya dilakukan oleh beberapa sumber antara lain :  Perusahan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Balikpapan mengambil air dari Waduk Manggar, Sungai Klandasan Besar, sumber mata air Gunung Sari Ilir yang didistribusikan melalui pipa/ledeng serta melalui mobil tangki air. Adapun daerah-daerah yang dapat dilayani oleh PDAM masih terbatas pada daerah yang memiliki ketinggian dasar kurang dari 30 meter dari pipa induk.  Pertamina DAK mengelola dan mensuplai air minum/air bersih bagi kebutuhan karyawan Pertamina dan kebutuhan industri kilang minyaknya, dimana air baku diambil dari Sungai Wain dan Sumur Bor.  Usaha swasta yang mengelola dan mensuplai kebutuhan air bagi masyarakat, khususnya selain konsumen PDAM dan Pertamina DAK mengusahakan melalui sumur-sumur bor yang terdapat di Kelurahan Gunung Sari Ilir dan menjualnya melalui mobil tangki air.  Pengadaan air minum/air bersih yang dilakukan oleh penduduk melalui sumur pompa dangkal maupun pompa dalam dan sumur gali.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 146

SIPD Tahun 2015

Jaringan PDAM berupa panjang pipa transmisi/distribusi dan pipa tersier 582.190 M’ dengan Terminal Air Hydran Umum (TAHU) sebanyak 85 buah, jumlah loket 7 dan yang sudah menggunakan komputer 7 Loket. Untuk menunjang pengolahan Air PDAM terdapat beberapa fasilitas jaringan yang ada saat ini :  Bangunan Intake + Pompa Waduk Manggar  Bangunan Intake + Pompa Sungai Klandasan

A. Sumber Air Baku Sumber air baku yang dikelola PDAM saat ini berasal dari Dam/Waduk Manggar, Sungai Klandasan dan Sumur Bor / Sumur Pompa Dalam. Secara fisik pengelolaan air bersih oleh PDAM disuplai dari bangunan penampung air baku PDAM/Air permukaan Waduk Manggar dengan daya tampung 3,3 juta m3 dengan produksi secara kontinyu 1.900 M3/jam), Sungai Klandasan 50 1/detik, Instalasi Pengelolaan Air (IPA) Kampung Damai kapasitas 400 1/detik, dan Reservoir Kp. Damai 1.650 M3. Sumur Bor Gunung Tembak 3,5 1/detik, Sumur Bor Gunung Sari 80 l/detik. Reservoir Martadinata 150 m3 , Reservoir Telaga Sari 3.400 M3, Reservoir Sepinggan 500 M3 dan jaringan pipa Distribusi. Adapun volume air yang dapat ditampung Dam/Waduk Manggar sangat dipengaruhi oleh musim, dimana pada musim kemarau kapasitas volume air akan turun secara drastis. Begitu pula sumber air baku dari Sungai Klandasan Besar juga dipegaruhi oleh musim. Sedangkan sumber air dari sumur gali/bor untuk saat ini belum dapat dikatakan sumber air baku yang dapat dipertanggung jawabkan karena hasil pengamatan sementara mengandung kadar besi (Fe) yang cukup tinggi.

B. Sistem Distribusi Distribusi air bersih dilakukan dengan cara pemompaan dan grafitasi. Air bersih dari IPA didistribusikan langsung ke konsumen pada saat pemakaian minimum reservoir diisi dan pada saat pemakainan puncak, kebutuhan air dipenuhi dari reservoir tersebut yang dialirkan dengan cara grafitasi. Terkait dengan jaringan pipa distribusi saat ini belum mencakup seluruh daerah perkotaan terutama kawasan yang jauh dari pusat kegiatan kota serta berkontur ketinggian. Namun pada tahun mendatang akan lebih ditingkatkan lagi pelayanan sumber air baku tersebut melalui peningkatan jaringan pipa distribusi air minum melalui sumber dana pinjaman Bank Dunia. Perkembangan produksi, pemakaian air bersih dan jumlah pelanggan air bersih di Kota Balikpapan yang dikelola oleh PDAM selama kurun waktu 2010 - 2015 dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 147

SIPD Tahun 2015

Tabel V-142. Perkembangan Jumlah Produksi Air Minum, Pelanggan Air Minum, Penggunaan Air Minum Serta Prosentasi Penggunaan Terhadap Produksi Air Minum Di Kota Balikpapan

Jumlah Jumlah Prosentase Penggunaan Pelanggan Produksi Air Penggunaan No. Tahun Air Minum Air Minum Minum terhadap Produksi ( m3 ) (orang ) ( m3 ) ( % ) 1. 2011 70.594 26.537.815 18.648.898 70.27 2. 2012 73.334 29.341.997 18.994.048 64.73 3. 2013 75.544 30.620.020 19.796.834 64.65 4. 2014 80.278 35.290.166 21.010.158 59,54 5. 2015 82.031 21.689.479 12.559.443 57,91 Sumber Data : PDAM Kota Balikpapan,data 2014/2015

Penggunaan air bersih yang dikelola PDAM Kota Balikpapan bervariasi untuk berbagai kepentingan, yaitu rumah tangga (RT), pertokoan/niaga, Industri barang/jasa sosial, sekolah, instansi pemerintah. Jumlah penggunaan air minum dan penerimaan uang sewa PDAM Kota Balikpapan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel V-142. Jumlah Penggunaan Air Minum Ditinjau Dari Golongan Dan Penerimaan Uang Jasa PDAM Kota Balikpapan

Golongan Pemakaian Perusahaan Sosial Instansi Swasta/ No Tahun Niaga Umum/ Pemerintah & Industri Rumah Pelabuhan Jumlah Besar/Kecil Khusus Mobil Tangki (m3) Tangga (m3) (m3) (m3) (m3) (m3) (m3)

1. 2011 15.768.034 1.472.524 924.307 422.023 11.460 50.550 18.648.898 2. 2012 16.243.516 1.420.623 915.245 368.680 12.103 33.881 18.994.048 3. 2013 16.871.853 1.497.059 1.022.485 370.011 120.587 22.848 19.796.843 4. 2014 17.914.075 1.559.612 1.115.859 378.655 8.626 33.331 21.010.158 5. 2015 10.746.821 904.696 661.024 221.183 5.046 20.673 12.559.443 Sumber Data : PDAM Kota Balikpapan,data 2014/2015

Tabel V-142. Banyaknya sambungan/Pelanggan Air Bersih PDAM Kota Balikpapan Dirinci Perkecamatan Tahun 2013 – 2015 Banyaknya Pelanggan Air Bersih Kenaikan No. Kecamatan/Kelurahan 2013 2014 2015 (%) Balikpapan Timur 1. Kel.Teritip 669 434 480 10,6 2. Kel. Lamaru 540 548 573 4,6 3. Kel. Manggar Baru 890 890 828 (7,0) 4. Kel. Manggar 1.829 2.154 2.216 2,9

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 148

SIPD Tahun 2015

Balikpapan Utara 1. Kel. Muara Rapak 3.569 3.658 3.747 2,4 2. Kel. Gn. Samarinda 3.988 4.339 4.495 3,6 3. Kel. Batu Ampar 6.734 8.652 9.055 4,7 4. Kel. Karang Joang 1.564 1.645 1.718 4,4

Balikpapan Barat 1. Kel. Margo Mulyo 1.299 1.150 1.168 1,6 2. Kel. Baru Ulu 1.343 1.424 1.474 3,5 3. Kel. Baru Tengah 2.026 2.127 2.181 2,5 4. Kel. Baru Ilir 14.606 14.600 14.609 0,1 5. Kel. Kariangau 4 - - - 6. Kel. Marga Sari 1.176 1.288 1.336 3,7

Balikpapan Selatan 1. Kel. Sepinggan 5.128 5.571 5.904 6,0 2. Kel. Gn. Bahagia 5.109 5.825 5.963 2,4 3. Kel. Damai 4.017 4.262 4.408 3,4 4. Kel. Klandasan Ilir 2.909 2.976 3.014 1,3 5. Kel. Klandasan Ulu 1.655 1.655 1.463 (11,6) 6. Kel. Telaga Sari 1.930 2.058 2.125 3,3 7. Kel. Prapatan 1.180 1.182 1.200 1,5

Balikpapan Tengah 1. Kel. Gn.Sari Ilir 3.443 3.464 3.478 0,4 2. Kel. Gn.Sari Ulu 1.796 1.796 1.793 (0,2) 3. Kel. Mekar Sari 1.269 1.349 1.400 3,8 4. Kel. Karang Rejo 3.300 3.470 3.499 0,8 5. Kel. Sumber Rejo 2.168 2.401 2.471 2,9 6. Kel. Karang Jati 1.403 1.360 1.378 1,3

Jumlah 75.544 80.278 81.976 2,12 Sumber Data : PDAM Kota Balikpapan, data s/d juli 2014/2015

5.1.6. Jaringan Kelistrikan

Listrik merupakan sumber energi yang tidak menghasilkan polusi pada saat pemakaiannya, namun bisa menghasilkan polusi saat diproduksi dan tidak dapat disangkal bahwa listrik besar kegunaannya bagi tata kehidupan umat manusia dan bukan saja dibidang ekonomi, tapi juga menjangkau bidang sosial budaya, dan jelas merupakan pendukung proses pembangunan diberbagai sektor aktifitas kehidupan masyarakat. Oleh karena itu Perusahaan Listrik Negara (PLN) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dituntut untuk memelihara dan mengembangkan kegiatan kelistrikan serta pelayanan kegiatan kelistrikan yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat akan listrik yang semakin meningkat.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 149

SIPD Tahun 2015

Dari hal tersebut maka dengan 2 (dua) unit pusat pembangkit listrik yang berada di Balikpapan yaitu daya atau kemampuan (Pembangkit Listrik PLN) Kota Balikpapan sebagai berikut. Tabel V-144. Daya Mampu Pembangkit di Kota Balikpapan

Pusat Listrik Tenaga Diesel (PLTD) Daya Listrik Beban Pucak Jenis Jumlah Terpasang Mampu Max Nama Sentral (KW) Tenaga Unit (KW) (KW)

- PLTD Gn.Malang Diesel 6 24.000 18.600 13.950 - PLTD Batakan Diesel 2 12.160 6.000 6.000 Jumlah PLTD PLN 8 36.160 24.600 19.950

Sewa 37 - PT. Kaltimek Diesel 37.000 27.000 26.400 2 - CDE Kr. Joang Diesel 30.000 22.000 22.000 5 -Cogindo Diesel 44.600 40.000 25.700

89.000 74.100 Jumlah Sewa 44 111.600

52 147.760 113.600 94.050 Total

Sumber Data : PLN (Persero) Sektor Batakan, 2014/2015

Daya (VA) tersambung sampai dengan Juli 2015 dari kelompok tarif adalah sebagai berikut :

 Rumah Tangga : 358.776.20 Kwh  Bisnis :254.885.28 Kwh  Industri :36.395.878 Kwh  Publik :229.809.00 Kwh  JUMLAH :879.866.36 Kwh

Jumlah pelanggan PLN Cabang Balikpapan sampai dengan akhir Juli 2014 sebanyak 124.492 pelanggan, terdiri dari kelompok tarif yang disesuaikan dengan daya sambung dan pemakaian. Tahun 2015 ini tarif listrik berdaya 1.300 VA dihargai Rp 1.350 per KWh sedangkan listrik subsidi 900 VA membayar tarif Rp 586,23 per KWh yang disubsidi pemerintah. Sehubungan dengan adanya regulasi pemerintah pusat dengan mengurangi tingkat subsidi pada energy kelistrikan bagi masyarakat maka di tahun 2015 ini salah satu program yaitu PT. PLN di Balikpapan memberi biaya gratis bagi pelanggan yang ingin mengalihkan atau merubah daya dari 450 dan 900 VA, sehingga pada tahun 2016 listrik subsidi sudah dihapuskan. Untuk kelompok Tarif S-1 (Sosial-1) sudah tidak ada lagi, tetapi untuk S-2 adalah sebanyak 1.877 sedangkan untuk kelompok Tarif S-3 hanya 4 (empat) pelanggan. Pada kelompok tarif R (Rumah Tangga) R-1 sebanyak 109.495 pelanggan dengan 115.927.050 KVA tersambung. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini. Tabel V-144 Banyaknya Pelanggan Listrik PT.PLN (Persero) Cabang Balikpapan di Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 150

SIPD Tahun 2015

Kelompok Jumlah Daya (VA) Rata-Rata No Tarif Pelanggan Tersambung Tarif Per Kwh

1. S1 0 0 - 2. S2 1.877 6,112,000 579 3. S3 4 2,910,000 767 Jumlah S ...... 1,881 9,022.000 1. R1 109.495 115.927.050 658 2. R2 2.092 8.564.100 891 3. R3 732 9.594.100 1.160 Jumlah R ...... 112.320 134.085.250 1. B1 8.344 17.894.000 865 2. B 2 1.525 36.204.000 1.190 3. B 3 57 50.950.000 878 4. Multiguna & TS Jumlah B ...... 9.926 105.048.000 1. 11 5 45.400 1.093 2. I 2 18 1.257.000 907 3. I 3 5 4.050.000 743 4. I 4 0 0 0 Jumlah I ...... 28 5.352.400 1. P1 317 4.888.550 1.167 2. P2 9 4.530.000 798 3. P3 39 3.453.847 820 Jumlah P ...... 365 12.872.397 Total 124.492 261.027.647 1 Sumber Data: PT.PLN (Persero) Wilayah VI Cabang Balikpapan 2015 Keterangan: S = Sosial, R = Rumah Tangga, B = Bisnis, I = Industri, P = Publik

5.2. FASILITAS KOTA 5.2.1. Fasilitas Kesehatan Dalam usaha meningkatkan pembangunan khususnya disektor kesehatan dilakukan berbagai program pemerintah yang berkelanjutan dengan tujuan sebagai berikut : 1. Meningkatkan kesehatan masyarakat. 2. Memberikan Penyuluhan dan Pemenuhan gizi yang standart bagi masyarakat. 3. Meningkatkan mutu pelayanan kesehatan bagi masyarakat. 4. Meningkatkan peran serta masyarakat, dunia usaha dan organisasi profesi untuk menunjang program pembangunan kesehatan. Berdasarkan hal tersebut, dengan terpenuhinya sarana/prasarana kesehatan bagi masyarakat maka pembangunan pada sektor kesehatan warga masyarakat akan meningkat yang akhirnya berpengaruh terhadap kualitas warga masyarakat khususnya dan kesejahteraan warga masyarakat pada umumnya, dalam menciptakan sumber daya manusia yang sehat lahir maupun batin. Untuk meningkatkan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Kota Balikpapan sampai saat ini telah tersedia fasilitas kesehatan yang cukup memadai bagi

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 151

SIPD Tahun 2015 kepentingan masyarakat, baik yang dikelola oleh pemerintah, maupun swasta. Berdasarkan data yang diperoleh di Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mengenai jumlah sarana kesehatan yang terdiri atas Posyandu, Polindes, Puskesmas, Rumah Sakit Umum menurut jenis dan statusnya tahun 2012 sampai dengan tahun 2015 berdasarkan tabel sebagai berikut. Tabel.V-146 Sarana Kesehatan Kota Balikpapan Sarana Kesehatan Tahun Satuan 2012 2013 2014 2015 1. Posyandu 1415 1415 1415 1623 unit 2. Polindes 2 2 2 6 unit 3. Puskesmas 40 40 40 117 unit a. Induk 26 26 26 27 unit b. Pembantu 14 14 14 12 unit c. Keliling - - - 28 unit 4.1 Rumah Sakit Umum a. Kelas A - - - - unit b. Kelas B 1 1 2 3 unit c. Kelas C 5 5 5 6 unit d. Kelas D 2 2 2 2 unit 4.2 Rumah Sakit Khusus a. Kelas A - - - - unit b. Kelas B 1 1 1 1 unit c. Kelas C 2 2 2 3 unit d. Kelas D 2 2 1 1 unit 5. Rumah Sakit Pemerintahan 5 5 5 5 unit a. Rumah Sakit Umum 4 6 6 6 unit b. Rumah Sakit Jiwa - - - - unit c. Rumah Sakit Kusta - - - - unit d. Rumah Sakit Mata - - - - unit e. Rumah Sakit Bersalin 1 1 1 1 unit f. Rumah Sakit - - - - unit Ketergantungan Obat - - - - unit g. Rumah Sakit Bedah - - - - unit h. Rumah Sakit Ibu dan Anak 6. Rumah Sakit Swasta 7 7 7 7 unit a. Rumah Sakit Umum 3 3 3 3 unit b. Rumah Sakit Jiwa - - - - unit c. Rumah Sakit Kusta - - - - unit d. Rumah Sakit Mata 1 1 1 1 unit e. Rumah Sakit Bersalin 3 3 3 3 unit

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 152

SIPD Tahun 2015

f. Rumah sakit - - - - unit Ketergantungan obat g. Rumah Sakit Bedah - - - - unit h. Rumah Sakit Ibu dan Anak - - - - unit Sumber Data : Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, 2015

Berdasarkan tabel Sarana Kesehatan Kota Balikpapan menunjukan jumlah Posyandu pada tahun 2015 sebesar 1415 unit.Selain fasilitas- fasilitas tersebut diatas terdapat pula fasilitas Puskesmas yang terdiri atas Puskesmas Induk, Puskesmas Pembantu, dan Puskesmas keliling. Berdasarkan tabel menunjukan pada tahun 2015 terdapat 40 unit. Selain Puskesmas ditunjang fasilitas kesehatan yakni Rumah Sakit Umum di Kota Balikpapan dimana terdapat 6 rumah sakit umum status negeri dan 3 rumah sakit swasta serta rumah sakit bersalin sejumlah 3 unit dari tahun 2015. Selain sarana kesehatan terdapat pula sarana industri, distributor obat, alat-alat kesehatan yang direkomendasi dari provinsi, berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota dengan tabel sebagai berikut.

Tabel. V-147. Sarana Industri, Distributor Obat, Alat-Alat Kesehatan yang Direkomendasi dari Provinsi Sarana Tahun Satuan 2012 2013 2014 2015 a. Apotik 103 123 106 106 Buah b. Pedagang Besar 13 13 13 13 Buah Farmasi - - - - Buah c. Produk Alkes 3 3 3 3 Buah d. Penyalur Alkes - - - - Buah e. Cabang Penyalur Alkes 1 1 1 1 Unit f. Gudang Farmasi Sumber Data : Dinas Kesehatan Kota Balikpapan,data 2014/2015

Tabel di atas menunjukan, Jumlah apotik yang terdapat di Balikpapan pada tahun 2015 terdapat 106 buah, selain sarana tersebut terdapat pula Pedagang Besar Farmasi di Kota Balikpapan dengan jumlah 13 buah dari tahun 2012. Pada tahun 2012 hingga tahun 2015 jumlah Pedagang Besar Farmasi yang terdapat di Kota Balikpapan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 153

SIPD Tahun 2015

yakni 13 buah. Sedangkan penyalur alkes 3 buah. Dan juga terdapat 1 buah Gudang Farmasi, sedangkan data produk Alkes serta cabang penyalur Alkes tidak terdapat di Kota Balikpapan. Sejalan dengan hal diatas, dalam menunjang kesehatan masyarakat dari tahun ke tahun dilakukan berbagai program-program yang mendukung kesehatan kota dan warga masyarakat. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kota dari tahun 2011 sampai dengan 2014 adalah sebagai berikut.

Tabel V-148. Data Kesehatan Masyarakat Kota Balikpapan

Tahun Data Kesehatan Masyarakat Satuan 2012 2013 2014 2015 a. Jumlah Kunjungan 453.328 434.785 266.634 204.431 Orang b. Jumlah Kunjungan (%) 73,75 68,03 42,04 31,98 % c. Pengguna Narkoba - - - 18.000 Orang d. Jumlah Penderita Narkoba 56 87 138 138 Orang e. Jumlah Balita Gizi Buruk 5 5 7 8 Orang f. Jumlah Balita Gizi Buruk (%) 0,004 0,004 0,009 0,009 % g. Jumlah Ibu hamil Gizi buruk 0 0 0 0 Orang

Sumber Data : Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, Juli 2015

Berdasarkan tabel diatas tingkat kesehatan masyarakat dari tahun 2012 - 2015 mengalamai penurunan didasarkan atas jumlah kunjungan tahun 2012 sebesar 453.328 orang dengan prosentase 73,75 % mengalami penurunan yang sangat signifikan pada tahun 2013 sebesar 432.785 orang dengan prosentase 68,03% dan pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 266.634 dengan prosentase 42,04 % dan tahun 2014 sebesar 31,98% artinya tingkat kesehatan masyarakat mengalami perbaikan kesehatan atas peran serta pemerintah kota dan masyarakat untuk menjaga kesehatan kota dan warga masyarakat Balikpapan. Untuk Penderita Narkoba berdasarkan data dari DKK untuk tahun 2012 – 2015, jumlah tahun 2012 sejumlah 56 orang, menurun pada tahun 2013 menjadi 87 orang dan pada tahun 2014 menjadi 138 artinya pengguna narkoba di Kota balikpapan meningkat secara signifikan. Sedangkan untuk Jumlah Balita Gizi buruk berdasarkan data tahun 2012 terdapat 5 orang Balita Gizi Buruk dengan prosentasi 0,004% sedangkan pada tahun 2013 terdapat 5 orang Balita dengan gizi buruk dengan prosentasi 0,004%. Dan pada tahun 2014 terjadi kenaikan menjadi 7 orang Balita Gizi Buruk dengan prosentasi 0,009 %. Untuk menunjang pembangunan di sektor kesehatan tidak terlepas dengan adanya daya dukung tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan dibagi atas menurut

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 154

SIPD Tahun 2015 keahliannya terdiri dari Dokter Umum, Dokter Spesialis, Dokter Gigi, Apoteker, Ahli Gizi, Analisis Laboratorium, Ahli Rontgen, Mantri Kesehatan, Ahli Penyehatan Lingkungan, Rasio Dokter / 100.000 penduduk dan Sarjana Farmasi. Adapun data tenaga kesehatan berdasarkan tabel sebagai berikut : Tabel V-149. Jumlah Tenaga Kesehatan Kota Balikpapan Tenaga Kesehatan Tahun Satua 2013 2014 2015 n a. Dokter Umum 405 513 539 Orang b. Dokter Spesialis 112 168 172 Orang c. Dokter Gigi 124 133 157 Orang d. Apoteker 115 172 187 Orang e. Ahli Gizi 57 59 59 Orang f. Analisis laboratorium 28 35 37 Orang g. Ahli Rontgen 22 28 30 Orang h. Mantri Kesehatan 774 854 860 Orang i. Ahli Penyehatan 59 75 75 Orang Lingkungan j. Rasio Dokter / 100.000 94,03/100.00 85,00/100.00 56,08/100.00 Orang penduduk 0 0 0 k. Sarjana Farmasi Orang - - -

Sumber Data : Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, data 2014/2015

Berdasarkan tabel tersebut diatas bahwa Jumlah Dokter Umum, tahun 2014 sebesar 513 orang dan tahun 2015 sebesar 539 orang dokter umum, dimana hal ini menunjukan adanya kenaikan jumlah Dokter dari tahun 2013 sampai dengan 2015 guna memenuhi tenaga kesehatan dalam usaha menunjang pelayanan kesehatan. Dokter spesialis tahun 2014 sebesar 168 orang dan mengalami peningkatan pada tahun 2015 sebesar 172 orang dokter spesialis, sedangkan untuk Dokter Gigi pada tahun 2014 sebesar 133 orang dan mengalami peningkatan pada tahun 2015 sebesar 157 orang dokter gigi. Sejalan dalam pemenuhan standar kesehatan dibidang farmasi bahwa terdapat Apoteker tahun 2014 sebesar 172 orang dan meningkat tahun 2015 sebesar 187 orang apoteker dalam pelayanan bidang farmasi, selain itu pelayanan kesehatan dibidang gizi, bahwa Ahli Gizi di Kota Balikpapan tahun 2014 sebesar 59 orang dan tahun 2015 jumlah ahli gizi di kota Balikpapan sebesar 59 orang membidangi gizi, sedangkan bidang Analisis laboratorium tahun 2013 sebesar 28 0rang dan tahun 2014 sebesar 35 orang dan tahun 2015 mengalami peningkatan yang berarti sebesar 37 orang bidang analisis laboratorium. Untuk Ahli Rontgen di Kota Balikpapan berdasarkan data yang

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 155

SIPD Tahun 2015

diperoleh dari DKK kota Balikpapan dari tahun 2015 terdapat tenaga medis di bidang Rontgen sejumlah 30 orang ahli rontgen, Jumlah tenaga kesehatan untuk Mantri Kesehatan pada DKK pada tahun 2015 sejumlah 860 orang, Ahli Penyehatan Lingkungan tahun 2014 hingga tahun 2015 sebesar 75 orang ahli penyehatan lingkungan, Rasio Dokter / 100.000 penduduk tahun 2014 sebesar 85,00 % dan tahun 2015 untuk rasio dokter per 100.000 penduduk sebesar 56,08 %.dan Sarjana Farmasi terdata pada DKK untuk tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 adalah satu orang. Atas dasar data tersebut dapat ditarik asumsi bahwa dalam pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan bagi Kota Balikpapan masih belum cukup, mengingat semakin meningkatnya jumlah penduduk berbanding dengan kuantitas tenaga kesehatan untuk memenuhi kebutuhan warga masyarakat kota Balikpapan akan pelayanan kesehatan. Sejalan dengan hal tersebut diatas didata pula kasus penyakit menular terdiri atas Jumlah Kasus Kejadian Luar Biasa, Jumlah Penderita, dan Jumlah Kematian per 100.000 penduduk berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Dinas Kesehatan Kota Balikpapan. Adapun data ditampilkan pada tabel sebagai berikut :

Tabel V-150. Jumlah Data Penyakit Menular Kota Balikpapan Tenaga Kesehatan Tahun Satuan 2012 2013 2014 2015 a. Jumlah Kasus Kejadian Luar Biasa 43 58 10 351 Kasus b. Jumlah Penderita 338 63 10 351 Jiwa c. Jumlah Penderita Meninggal 3 0 0 2 Jiwa Sumber Data : Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, data 2015

Berdasarkan tabel tersebut diatas Jumlah Kasus Kejadian Luar Biasa untuk tahun 2014 sebesar 10 kasus, pada tahun 2015 terjadi kenaikan sebesar 351 kasus. Jumlah Penderita tahun 2014 sebesar 10 jiwa, tahun 2015 sebesar 351 jiwa, tahun 2014 terjadi penurunan dengan jumlah penderita sebesar 10 jiwa. Jumlah penderita yang meninggal pada tahun 2015 sebesar 2 jiwa.

5.2.2. FASILITAS PENDIDIKAN Kebijakan di bidang pendidikan di kota Balikpapan diarahkan kepada upaya pengembangan pendidikan untuk meningkatkan kecerdasan, harkat dan martabat serta mewujudkan manusia dan masyarakat yang beriman dan taqwa, berkualitas dan mandiri. Upaya-upaya yang telah dilakukan dalam pengembangan pendidikan antara lain : peningkatan sarana dan prasarana pendidikan, peningkatan kualitas guru serta pelaksanaan program wajib belajar 9 (sembilan) tahun. Strategi pembangunan pendidikan dilakukan secara terpadu dan serasi pada berbagai jalur, jenis dan jenjang pendidikan dengan sektor pembangunan lainnya,

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 156

SIPD Tahun 2015

melalui penciptaan kesempatan untuk memperoleh pendidikan dan keterampilan disemua jenis dan jenjang pendidikan yang di selenggarakan baik oleh pemerintah dan swasta secara merata. Dalam usaha pembangunan di sektor pendidikan diperlukan dukungan sarana dan prasarana serta tenaga pengajar yang memiliki kompetensi, profesionalisme, dan keahlian dimasing-masing bidang ilmu dan teknologi. Adapun sarana dan prasarana sekolah yang dimiliki kota Balikpapan dari tahun 2012 sampai dengan 2014 berdasarkan tabel sebagai berikut : Tabel V-151. Jumlah sekolah yang terdapat di Kota Balikpapan

Fasilitas Pendidikan Menurut Tahun Satuan Tingkatannya 2013 2014 2015 1. Taman Kanak-kanak - Negeri 1 1 1 Unit - Swasta 132 132 132 Unit 2. Sekolah Luar Biasa - Negeri 1 1 1 Unit - Swasta 2 2 2 Unit 3. Sekolah Dasar (SD) & Sederajat - Negeri a. SD 136 136 137 Unit b. MI 1 1 1 Unit - Swasta a. SD 36 36 38 Unit b. MI 18 18 18 Unit 4. SLTP & Sederajat - Negeri a. SMP 22 22 22 Unit b. MTs 2 2 2 Unit - Swasta a. SMP 33 33 36 Unit b. MTs 9 9 9 Unit 5. SLTA & Sederajat - Negeri a. SMA 9 9 9 Unit b. SMK 5 6 6 Unit c. MA 1 1 1 Unit - Swasta a. SMA 11 11 11 Unit b. SMK 20 20 20 Unit c. MTs 5 5 5 Unit 6. Perguruan Tinggi - PT Negeri - - 0 Unit - PT Swasta 3 3 Unit Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Balikpapan/APTISI KotaBalikpapan, data 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 157

SIPD Tahun 2015

Tabel diatas menunjukan perkembangan jumlah sekolah di sektor pendidikan dari tingkat Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi di Kota Balikpapan tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 sebagai berikut ;

Taman Kanak-Kanak Jumlah sekolah Taman kanak-kanak dengan status swasta tahun 2013, tahun 2014 dan sampai dengan tahun 2015 jumlah taman kanak-kanak negeri mencapai 132 unit sedangkan Taman Kanak-Kanak berstatus negeri dari tahun 2013 – 2015 sebesar 1 unit di Kota Balikpapan, yang berarti bahwa Taman Kanak-Kanak swasta di Kota Balikpapan lebih mendominasi ketimbang Taman Kanak-Kanak Negeri.

Sekolah Luar Biasa Sekolah Luar Biasa sampai dengan tahun 2015 di Kota Balikpapan hanya terdapat 1 unit berstatus negeri dan 2 unit berstatus swasta.

Sekolah Dasar Jumlah Sekolah Dasar negeri pada tahun 2013-2015 terdapat 136 unit dan pada tahun 2015 bertambah 1 unit menjadi 137 unit. Sedangkan yang berstatus swasta pada tahun 2013-2015 terdapat 36 unit dan pada tahun 2015 bertambah 2 unit menjadi 38 unit. Terjadinya pertambahan unit sekolah negeri maupun swasta dikarenkan jumlah pertumbuhan penduduk dan disertai pertumbuhan murid baru Sekolah Dasar Negeri.

Sekolah Menengah Pertama Jumlah Sekolah Menengah Pertama negeri tahun 2013-2015 berjumlah 22 unit, sedangkan untuk MTs negeri di Kota Balikpapan sebesar 2 unit sekolah. Selain didukung dengan sekolah menengah pertama negeri Untuk SLTP berstatus swasta pada tahun 2013-2015 terdapat 33 unit di Kota Balikpapan.

Sekolah Menengah Atas Jumlah Sekolah untuk SMU, SMK dan MA di Kota Balikpapan dengan status Negeri dan Swasta berdasarkan tabel secara berturut-turut berdasarkan data tahun 2013 – 2015 adalah ; untuk SMU yang berstatus negeri terdapat 9 unit, SMK di Kota Balikpapan dari tahun 2014 terdapat 5 unit dan tahun 2013-2015 terjadi kenaikan menjadi 6 unit sekolah, sedangkan Madrasah Aliyah (MA) terdapat 1 unit di Kota Balikpapan. Sedangkan SMU, SMK dan MA di Kota Balikpapan berstatus swasta; untuk SMU tahun 2013-2015 terdapat 11 unit, untuk SMK tahun 2013-2015 terdapat6 unit

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 158

SIPD Tahun 2015

sedangkan untuk Madrasah Aliayah (MA) swasta terdapat 6 unit pada tahun 2013 – 2015.

Perguruan Tinggi Selain adanya fasilitas pendidikan dasar, menegah dan atas terdapat pula fasilitas pendidikan perguruan tinggi di Kota Balikpapan tahun 2013 terdapat 3 unit Perguruan Tinggiswasta dan perguruan tinggi negeri baru ada 1 (satu) unit pada tahun 2015 yang dikenal dengan Institut Teknologi Kalimantan (ITK). Sejalan hal tersebut diatas dengan tersedianya fasilitas pendidikan yang memadai di Kota Balikpapan telah memberikan daya dukung bagi masyarakat untuk dapat meningkatkan pendidikan mereka dari tingkat dasar hingga perguruan tinggi. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Dinas Pendidikan Kota Balikpapan berupa jumlah Siswa/Mahasiswa di Kota Balikpapan yang disajikan pada tabel sebagai berikut.

Tabel V-153. Jumlah Siswa/Mahasiswa di Sektor Pendidikan

Tahun Jumlah Siswa/Mahasiswa Satuan 2013 2014 2015

1. Taman Kanak-kanak a. Negeri 100 100 150 Orang b. Swasta 8518 8518 8389 Orang 2. Sekolah Luar Biasa a. Negeri 225 251 251 Orang b. Swasta 137 136 159 Orang 3. Sekolah Dasar (SD) & Sederajat a. Negeri 55065 55686 56132 Orang b. Swasta 38294 8945 9222 Orang 4. SLTP & Sederajat a. Negeri 18340 18391 18789 Orang b. Swasta 5800 6117 6490 Orang 5. Sekolah Menegah Atas (SMA) a. Negeri 8542 8740 8179 Orang b. Swasta 1675 1687 1753 Orang 6. Sekolah Menegah Kejuruan a. Negeri 7130 7325 7151 Orang b. Swasta 4779 5315 5228 Orang 7. Perguruan Tinggi a. PT Negeri - - - Orang b. PT Swasta - 4.836 12.568 Orang

Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Balikpapan,data 2014

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 159

SIPD Tahun 2015

Tabel di atas menunjukan bahwa jumlah siswa/mahasiswa yang berada di Kota Balikpapan pada tahun 2015 menunjukan peningkatan secara merata di tiap-tiap tingkat pendidikan baik berstatus negeri maupun swasta, hal ini menunjukan adanya kesadaran masyarakat khususnya orang tua dalam mencerdaskan putra dan puterinya dalam mendukung mencerdaskan hidup bangsa di Kota Balikpapan. Dari hasil pengumpulan data dibidang program pendidikan, diperoleh nilai capaian kinerja pembangunan pendidikan adapan data dan informasi sebagai berikut : a. Rata-rata Lama Sekolah (RLS) Berdasarkan pendataan rata-rata lama sekolah untuk 10 tahun keatas, 15 tahun keatas, 15-24 tahun, dan 45 tahun oleh Diknas Balikpapan pada tahun 2013 – 2015 sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel V-154. Jumlah Rata-Rata Lama Sekolah Data Tahun No Umur Satuan 2013 2014 2015 1 10 Tahun Keatas 46,501 46,501 54,448 Orang 2 15 tahun Keatas 18,222 16,441 17,356 Orang 3 15 - 24 6,416 7,059 6,240 Orang 4 25 - 44 - - - Orang 5 45 - - - Orang Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, data 2015

b. Angka Putus Sekolah (APS) Pemerintah Kota Balikpapan melalui SKPD Dinas Pendidikan Kota melakukan pendataan terhadap sejumlah peserta didik yang mengalami putus sekolah yang diakibatkan sejumlah faktor penyebab seperti pendapatan keluarga yang rendah, masalah lingkungan dan penyebab lainnya. Tabel V-154. Jumlah Angka Putus sekolah Data Tahun No Tingkat Pendidikan Satuan 2013 2014 2015 1 SD/MI 0.07 0.07 0,14 % Capaian kinerja APS 0.07 0.07 0,14 % Jumlah APS 0.07 0.07 0,14 % 2 SMP/MTS 0.19 0.15 0.16 % Capaian kinerja APS 0.19 0.15 0.16 % Jumlah APS 0.19 0.15 0.16 % 3 SMA/SMK/MA 0.22 0.21 0.52 % Capaian kinerja APS 0.22 0.21 0.52 % Jumlah APS 0.22 0.21 0.52 % Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, data 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 160

SIPD Tahun 2015 c. Angka Kelulusan (AKl) Keberhasilan kinerja di bidang program pendidikan ditinjau pula dari tingkat kelulusan sekolah, berdasarkan data yang dihimpun oleh Dinas Pendidikan Kota diperoleh data Angka Kelulusan dari tahun 2013 sampai dengan 2015. Adapun data tersebut sebagimana tabel berikut. Tabel V-155. Jumlah Kelulusan Berdasarkan Tingkat Pendidikan Data Tahun No Tingkat Pendidikan Satuan 2013 2014 2015 1 SD/MI 8,773 8,962 9,402 Orang Jumlah AKl 8,773 8,962 9,402 Orang Tingkat Kelulusan 2.15 4.91 % 2 SMP/MTS 8,096 8,018 8,312 Orang Jumlah AKl 8,096 8,018 8,312 Orang Tingkat Kelulusan (0.96) 3.67 % 3 SMA/SMK/MA 6,026 5,687 3,348 Orang Jumlah AKl 6,026 5,687 3,348 Orang Tingkat Kelulusan (5.63) (41.13) % Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, data 2015 Sebagaimana tabel diatas, bahwa tingkat kelulusan SD/MI pada tahun 2013 meningkat sebesar 2,15% dari tahun 2014 dan tahun 2015 meningkat sebesar 4,91% . Untuk tingkat SMP/MTS bahwa pada tahun 2014 menurun sebesar 0,96% dari tahun 2014 dan tahun 2015 meningkat sebesar 3,67% sedangkan untuk SMA/SMK/MA tahun 2014 menurun sebesar 5,63% dari tahun 2014 dan tahun 2015 menurun sebesar 41,13%. d. Angka melanjutkan Sebagaimana jumlah kelulusan diatas memiliki pengaruh terhadap kelanjutan pendidikan ketingkat yang lebih tinggi bagi peserta didik baik dari SD ke SMP, SMP ke SMA, dan SMA ke Perguruan Tinggi. Berikut ini merupakan data angka melanjutkan pendidikan yang diperoleh dari Dinas Pendidikan Kota.

Tabel V-155. Jumlah Melanjutkan Berdasarkan Tingkat Pendidikan

Data Tahun No Peserta Didik Satuan 2013 2014 2015 1 SD/MI ke SMP/MTS 9,266 9,591 10,286 Orang SMP/MTS ke 2 SMA/SMK/MA 8,554 8,705 8,620 Orang SMA/SMK/MA ke 3 Perguruan Tinggi 5,687 6,452 6,604 Orang Jumlah 23,507 24,748 25,510 Orang Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, data 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 161

SIPD Tahun 2015

e. Kualifikasi Guru Dalam rangka meningkatkan system penggajaran yang baik diperlukan sejumlah guru pengajar yang memiliki kualifikasi dibidang keilmuannya. Sering ditemukan penempatan dan pembagian mata studi yang ampu tidak sesuai dengan keilmuan yang dimiliki oleh seorang pengajar, sehingga dalam proses belajar mengajar menjadi bias. Terkait hal itu Pemerintah Kota Balikpapan melalui Diknas melakukan kualifikasi kebutuhan akan guru yang kan ditempatkan sebagai pengajar sesuai dengan kualifikasinya. Berikut ini merupakan data jumlah kualifikasi guru sebagaimana tabel berikut ini. Tabel V-156. Jumlah KualifikasiGuru Data Tahun No Uraian Satuan 2013 2014 2015 1 Kualifikasi Guru 1,522 1,996 5,335 Orang Jumlah 1,522 1,996 5,335 Orang Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, data 2015

5.2.3. Fasilitas Peribadatan Pembangunan dibidang agama merupakan suatu program dalam usaha mengembangkan dan meningkatkan nilai-nilai keagamaan bagi masyarakat pada umumnya. Adapaun kegiatan-kegiatan yang dilakukan pemerintah Kota Balikpapan antara lain meningkatkan sarana/prasarana peribadatan yang diperlukan bagi pemeluk agama dalam usaha meningkatkan nilai keagamaan dan hubungan kehidupan antar umat beragama, meningkatkan sarana pendidikan agama pada semua jalur, jenis, dan jenjang pendidikan termasuk prasekolah yang pelaksanaannya sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Umumnya pelaksanaan pembangunan prasarana peribadatan dibiayai oleh pemerintah, swadaya masyarakat maupun bantuan dari pemerintah pusat. Adapun data jumlah rumah peribadatan diperoleh dari Kantor Departemen Agama Kota Balikpapan adalah sebagai berikut. Tabel V-156. Perkembangan Tempat Peribadatan di Kota Balikpapan

Tahun Satuan No Jenis 2011 2012 2013 2014 2015* 1 Mesjid 274 320 353 356 358 Unit 2 Langgar 248 237 254 260 260 Unit 3 Musholla 198 197 204 215 215 Unit 4 Gereja Kristen 94 95 98 125 125 Unit 5 Gereja Katolik 5 5 5 5 5 Unit 6 Pura 2 2 2 2 2 Unit

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 162

SIPD Tahun 2015

7 Vihara 7 7 7 7 7 Unit 8 Klenteng 1 1 1 1 2 829 864 904 971 971 Unit Sumber Data : Kantor Departemen Agama Kota Balikpapan, data 2015*

Berdasarkan tabel menunjukan bahwa dari tahun 2011 sampai dengan 2015 jumlah mesjid mengalami peningkatan sebesar 356 unit mesjid di tahun 2014 jika dibandingkan tahun 2015 sebesar 358 mesjid, sedangkan Langgar mengalami peningkatan pada tahun 2014 sebanyak 260 jika dibadingkan tahun 2013 sebesar 254 langgar di Kota Balikpapan sedangkan jumlah gereja mengalami peningkatan pada tahun 2015 sebanyak 130 unit gereja dari jumlah gereja tahun 2013 sebanyak 103 unit gereja dan, jumlah Pura tetap 2 unit, Vihara menjadi 7 unit pada tahun 2015. Untuk Klenteng tetap 1 unit sampai tahun 2015. Sejalan hal tersebut di atas dilihat dari jumlah fasilitas peribadatan yang berada di Kota Balikpapan ditinjau pula jumlah pemeluk agama di Kota Balikpapan berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan adalah sebagai berikut.

Tabel V-157. Jumlah Pemeluk Agama di Kota Balikpapan Tahun No Jenis Satuan 2013 2014 2015* 1 Islam 526.740 553.623 564.695 Orang 2 Kristen 43.046 46.966 47.905 Orang 3 Katholik 10.310 10.769 10.984 Orang 4 Hindu 1.613 1.684 1.718 Orang 5 Budha 6.211 6.797 6.933 Orang 6 Konghuchu - - - Orang Sumber Data : Kantor Kementerian Agama Kota Balikpapan,data 2015

Dilihat dari perkembangan fasilitas peribadatan dan jumlah pemeluk agama di Kota Balikpapan tahun 2015 terdapat perbandingan tempat peribadatan dan pemeluk agama. Pemeluk agama Islam berjumah 564.695 jiwa dengan jumlah mesjid 358 unit, daya tampung mesjid rata-rata 1577 orang, pemeluk agama Krsiten berjumlah 47.905 jiwa dengan fasilitas Gereja 125 buah berarti setiap gereja digunakan sebagai tempat beribadah rata-rata sebanyak 383 orang dan jumlah pemeluk agama Katholik sebanyak 10.984 orang dengan jumlah gereja sebanyak 5 buah berarti daya tampung rata-rata sebesar 2.196 orang. Sedangkan untuk Pura ada 2 buah dipergunakan agama Hindu sebanyak 1.718 orang dengan daya tampung rata-rata 859, Vihara ada 7 buah, jumlah pemeluk agama Budha 6.933 orang berarti daya tampung rata-rata sebesar 990 orang, jadi rata-rata setiap Vihara dipergunakan oleh penganutnya sebanyak 971 orang.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 163

SIPD Tahun 2015

5.2.4. Fasilitas Olah Raga Pembangunan dibidang Pemuda dan Olahraga merupakan salah satu program pemerintah dalam mengembangkan dan meningkatkan peran pemuda dalam pembangunan melalui berbagai kegiatan-kegiatan yang menunjang pembangunan bangsa dan negara. Pemerintah Kota Balikpapan turut pula ikut serta membina dan mengembangkan potensi dan kemampuan pemuda dalam segala bidang ketrampilan. Sebagai contoh terbentuknya Karang Taruna, Kesatuan Kepemudaan, dan organisasi-organisasi pemuda (misal : KNPI). Selain itu pemerintah Kota Balikpapan juga memberikan berbagai fasilitas bagi pengembangan kemampuan pemuda khususnya pemuda Kota Balikpapan, serta turut pula pihak swasta yang mendukung pengembangan kemampuan masyarakat Kota Balikpapan melalui berbagai fasilitas yang diberikan seperti contoh fasilitas olah raga yang tersebar di pelosok Kota Balikpapan. Fasilitas-fasilitas yang tersedia tersebut digunakan untuk meningkatkan kesehatan jasmani, keberadaan fasilitas olah raga sangat dibutuhkan bagi warga yang ada di Kota Balikpapan. Adapun fasilitas olah raga yang tersedia di Kota Balikpapan terdiri dari 14 jenis fasilitas olah raga termasuk kesenian dan sosial (lapangan sepak bola, Basket, Volley Ball, Atletik, Soft Ball, Tennis, Kolam Renang, Fitnes/sanggar, Arena Bolling Bilyard, Bulu Tangkis, Sarana Kesenian, social dan lain-lain). Berdasarkan pendataan diperoleh sejumlah data yang berkaitan dengan kepemudaan dan berbagai fasilitas olahraga di Kota Balikpapan, adapun data tersebut ditampilkan pada tabel Jumlah Organisasi Kepemudaan di Kota Balikpapan Tahun 2012 sampai dengan 2014 sebagai berikut.

Tabel V-158. Jumlah Organisasi Kepemudaan dan Fasilitas Olahraga Kota Balikpapan

Tahun No Jenis Satuan 2013 2014 2015 1 Organisasi Kepemudaan 13 13 13 Organisasi 2 Sarana Olahraga 19 19 19 Buah Sumber Data : Disporabudpar, data 2014/2015

Tabel diatas menunjukan bahwa Organisasi Pemuda untuk 3 (tiga) tahun dimana jumlah organisasi kepemudaan terdapat 13 Organisasi tahun 2013 sampai dengan 2015 tidak adanya pertambahan organisasi kepemudaan di Kota Balikpapan, sedangkan Sarana olahraga pada tahun 2013 - 2015 terdapat 19 buah sarana olahraga, tanpa adanya penambahan sarana olahraga.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 164

SIPD Tahun 2015

5.2.5. Kebudayaan Nasional Kebudayaan nasional merupakan bagian terpenting bagi bangsa dan negara, hal tersebut merupakan suatu kekayaan yang menjadi modal dasar bagi pemerintah untuk membina dan memelihara kebudayaan nasional yang beraneka ragam di seluruh kepulauan Indonesia. Atas dasar hal tersebut pemerintah Kota Balikpapan melakukan hal yang sama dalam usaha memelihara dan melestarikan kebudayaan daerah yang terdapat di Kota Balikpapan. Sebagai suatu tinjauan bahwa penduduk Kota Balikpapan merupakan ciri bersifat heterogen didasarkan atas etnis yang mendiami dan bertempat tingga di Kota Balikpapan. Dengan adanya sejumlah etnis tersebut merupakan modal kebudayaan yang bernilai bagi Kota Balikpapan. Dengan adanya etnis tersebut memperkaya akan adanya bahasa daerah yang terdapat di Kota Balikpapan. Selain terdapatnya etnis dan bahasa lokal di Kota Balikpapan, terdapat pula situs/peninggalan prasejarah yang sebagian ada di kelola/dipelihara oleh Pemkot Balikpapan dan ada yang belum hal ini ditunjukan pada table Jenis Kebudayaan Daerah ditinjau dari Etnis, Bahasa Lokal dan Situs/Peninggalan prasejarah di Kota Balikpapan pada Tahun 2013 sampai dengan 2015.

Tabel.V-159. Jenis Kebudayaan Daerah ditinjau dari Etnis, Bahasa Lokal dan Situs/Peninggalan prasejarah di Kota Balikpapan Tahun No Jenis Satuan 2013 2014 2015 1 Jumlah Etnis 26 26 26 suku 2 Jumlah Bahasa Lokal 73 73 73 Bahasa 3 Situs daerah 20 20 20 Buah Sumber Data : Dinas Pendidikan Kota Balikpapan, Tahun 2015

Berdasarkan tabel diatas menggambarkan bahwa, di Kota Baikpapan terdapat 26 suku pada tahun 2015, dengan jumlah bahasa local sebanyak 73 bahasa. Sehubungan dengan kebudayaan daerah di Balikpapan terdapat sejumlah situs pada tahun 2015 sebesar 20 buah.

5.2.6. Fasilitas Perdagangan Dan Jasa Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kota Balikpapan cukup pesat diikuti oleh pertambahan penduduk dari tahun ke tahun terus bertambah untuk itu perlu ditunjang dengan fasilitas- fasilitas perdagangan terutama sarana Pasar yang memadai dan pusat perbelanjaan. Sehubungan dengan berkembangannya kota diberbagai sektor Pasar merupakan sarana penting bagi pedagang kecil sampai menengah untuk ikut berpartisipasi dalam perekonomian dan meningkatkan kesejahteraannya. Selain itu, pasar mutlak dibutuhkan karena merupakan akses dari pusat perdagangan berbagai keperluan masyarakat, juga dapat menunjang sektor pertanian maupun industri dalam memasarkan hasil-hasilnya.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 165

SIPD Tahun 2015

Perkembangan kota khususnya sektor kependudukan dimana jumlah penduduk semakin meningkat termasuk migrasi di Kota Balikpapan, maka perkembangan jumlah pasar sebagai pusat kegiatan perekonomian pada umumnya untuk kegiatan perdagangan dan pelayanan barang perlu untuk ditingkatkan untuk mengantisifasi timbulnya pasar-pasar ataupun pedagang liar. Adapun ratio jumlah penduduk dengan jumlah pasar pemerintah tahun 2015 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel.V-160. Ratio Jumlah Penduduk Dengan Jumlah Pasar Tiap Kecamatan di Kota Balikpapan Jumlah Jumlah Ratio Penduduk/ No. Kecamatan penduduk Pasar Pasar Balikpapan Timur 68.480 34.24 1. Kel.Teritip 13.387 1 2. Kel. Lamaru 8.924 - 3. Kel. Manggar Baru 17.199 - 4. Kel. Manggar 32.857 1 Balikpapan Selatan 224.271 22.427 1. Kel. Sepinggan 61.936 1 0,161 2. Kel. Gn. Bahagia 48.079 1 0,208 3. Kel. Damai 36.307 3 0,826 4. Kel. Klandasan Ilir 26.683 3 1,124 5. Kel. Klandasan Ulu 17.037 2 1,173 6. Kel. Telaga Sari 18.898 - - 7. Kel. Prapatan 14.569 - - Balikpapan Tengah 113.993 1. Kel. Gn.Sari Ilir 24.633 2. Kel. Gn.Sari Ulu 15.494 - 3. Kel. Mekar Sari 14.256 - 4. Kel. Sumber Rejo 20.113 - 5. Kel. Karang Rejo 26.121 - 6. Kel. Karang Jati 14.866 Balikpapan Utara 132.122 1. Kel. Muara Rapak 31.876 3 0,941 2. Kel. Gn. Samarinda 29.331 - - 3. Kel. Batu Ampar 55.130 2 0,363 4. Kel. Karang Joang 18.965 - - Balikpapan Barat 92.383 1. Kel. Margo Mulyo 15.081 - - 2. Kel. Baru Ulu 22.333 - - 3. Kel. Baru Tengah 22.488 1 0,444 4. Kel. Baru Ilir 21.027 - - 5. Kel. Kariangau 12.119 4 0,301

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 166

SIPD Tahun 2015

6. Kel. Marga Sari Total 631239 22 0,326 Sumber Data : Badan Pusat Statistik Kota Balikpapan,data 2015

Secara keseluruhan bila dilihat ratio dari jumlah penduduk dengan jumlah pasar di Kota Balikpapan, maka setiap pasar harus dapat melayani 315.619 orang. Sedangkan bila dilihat dari penyebarannya, maka di Kecamatan Balikpapan Timur ada 2 pasar dengan jumlah penduduk 68.480, berarti rasionya 34.24, di Kecamatan Balikpapan Selatan terdapat 10 Pasar dengan jumlah Penduduk 224.271 berarti rasionya 22.427 di Kecamatan Balikpapan Tengah terdapat jumlah Penduduk 113.993 dan di Balikpapan Tengah tidak terdapat pasar maka nilai rasio tidak ada, di Kecamatan Balikpapan Utara ada 5 pasar dengan jumlah penduduk 132.122, berarti rasionya 26,424, di Kecamatan Balikpapan Barat dengan jumlah penduduk 92.383 terdapat 5 Pasar berarti rasionya 18.476. Dari data tersebut terlihat masih kurang meratanya penyebaran pasar. Penurunan yang terjadi pada jumlah pasar dan pedagang liar di Kota Balikpapan menunjukkan adanya pembinaan terhadap pedagang maupun penertiban pasar-pasar liar telah berjalan dengan baik, sehingga yang diperlukan adalah pembangunan dan penyebaran pasar diwilayah yang masih belum mencukupi untuk meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat maupun aktivitas perdagangan. Berkaitan hal diatas, berikut ini disajikan data-data informasi sehubungan dengan keberadaan pasar, mall,pertokoan dan swalayan di Kota Balikpapan.

Tabel. V-161. Daftar Super Market (Swalayan) di Kota Balikpapan

No. N a m a A l a m a t 1. Pasar Gunung Tembak Jl. Mulawarman Balikpapan 2. Pasar Klandasan Jl. Jend. Sudirman Balikpapan 3. Pasar Baru Jl. Jend. Sudirman Balikpapan 4. Pasar Damai Balikpapan Jl. Jend. Sudirman Balikpapan 5. Permai Jl. Marsma R. Iswahyudi Balikpapan 6. Pasar Sepinggan Jl. Mulawarman Balikpapan 7. Pasar Manggar Jl. A.Yani Balikpapan 8. Pasar Inpres Kebun Sayur Jl. MT. Haryono Balikpapan 9. Pasar Butun Jl. A. Yani Balikpapan 10. Pasar Karang Jati Jl. Soeprapto Balikpapan 11. Pasar Pandansari Jl. Jend Sudirman RT 16 Kel. Damai 12. Mall Balikpapan Permai Jl. Jend Sudirman RT 05 Kel. Klandasan ilirn 13. Balikpapan Plaza Jl. MT Haryono RT 52 Kel. Damai 14. Mall Fantasi Balikpapan Baru Jl. Soekarno Hatta RT 43 Kel Muara Rapak 15. Plaza Muara Rapak Jl. Jend Sudirman Komp Mall Balcony City RT 07 Kel. 16. Balcony / Cahaya Departement Klandasan ilir 17. Central Kebun Sayur Jl. Letjend Suprapto RT 23 Kel. Baru ilir 18. Gunung Mas Jl. Pandan Sari RT 19 No. 38 Kel Marga Sari 19. Hero ( Balikpapan Plaza ) Jl. Jl. Jend Sudirman RT 05 Kel Klandasan ilir

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 167

SIPD Tahun 2015

20. Hero ( Mall Fantasi ) Jl. MT. Haryono Komp Mall Bpp Baru Kel Damai 21. Maxi Jl. Ruhui Rahayu RT 75 Kel. Gn. Bahagia 22. Ramayana ( Plaza Muara Jl. Soekarno Hatta RT 43 Kel Muara Rapak 23. Rapak ) Jl. Jend Sudirman Komp Balikpapann Permai RT 16 No.51 24. Malarita ( Ruko BP ) Kel.Damai 25. Maxi Jl. MT Haryono RT 038 Kel Damai 26. Mekar Sari Jl. A. Yani B alikpapan 27. X Mart Jl. Jend Sudirman Komp BP Blok D2 RT 15 No.158 Kel. 28. Maxi Damai 29. Maxi Jl. Soekarno Hatta RT 19 Kel Batu Ampar 30. Maxi Jl. Marsma R. Iswahyudi RT17 No.473 Kel.Sepinggan 31. Hypermat Jl. Jend A.Yani RT 022 No.06 Kel Karang Rejo 32. E-Walk Jl. Jend SudirmanRT 05Kel Klandasan ilir 33. Glant Jl. Jend Sudirman Komp. E walk BSB RT 40 No.13.Kel. Gn. 34. Yova Supermart Bahagia 35. Lotte Supermart Jl. Letjend SupraptoRT 23 Kel. Baru ilir 36. Mitra Grosir Jl. Mayjend Sutoyo RT 44 No. 88 Kel Klandasan ilir Sumber Data : Bagian Perekonomian Kota Balikpapan/BPMP2T/DISPRINDAGKOP,data 2015

Tabel V-162. Daftar Nama dan Alamat Pusat Pertokoan dan Perbelanjaan/Plaza Di Kota Balikpapan

No. N a m a A l a m a t 1. Centre Jl. Jend. A. Yani, Balikpapan 2. Pertokoan Rapak Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan 3. Klandasan/Cemara Rindang Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan 4. Balikpapan Permai Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan 5. Plaza Balikpapan Jl. Jend. A. Yani, Balikpapan 6. Tiga Jaya Jl. Mt.Haryono Ring Road, Balikpapan 7. Balikpapan Baru Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan 8. Pertokoan Terminal Rasa Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan 9. Pertokoan Bandar Balikpapan Jl. Mt. Haryono Ring Road, Balikpapan 10. Pertokoan Bukit Damai Indah Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan 11. Bazar Muara rapak, Jl. Soekarno Hatta 12. Ramayana Balikpapan Baru 13. Mall Fantasi MT. Haryono 14. Pantai Mas Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan 15. Klandasan Permai Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan 16. Pasar Baru Square Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan 17. Balikpapan Super Blok Jl. Jend. Sudirman, Balikpapan 18. Nara Putra Sejati MT. Haryono 19. PT. Asa Enginering Jl. Marsma Iswahyudi 20. Grosir PT. Luhur Wisesa Jl. Projakal 21. PT. Makro Indonesia Jl. Ruhui Rahayu

Sumber Data : Bagian Perekonomian Kota Balikpapan, data 2015

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 168

SIPD Tahun 2015

5.2.7. Fasiltas Hiburan Dengan melihat kondisi dan potensi wilayah Kota Balikpapan dari aspek geografi dan sosial ekonomi maka Kota Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimatan Timur dan dimiliknya pantai disepanjang pesisir timur Balikpapan merupakan faktor pendukung utama untuk mengembangkan pembangunan sub sektor pariwisata. Untuk mendukung pembangunan pariwisata di Kota Balikpapan maka perlu meningkatkan penyedian fasilitas sarana dan prasarana pendukung obyek wisata yang diarahkan pada usaha-usaha yang menggalakan kegiatan ekonomi. Untuk mengetahui perkembangan banyaknya fasilitas hiburan di Kota Balikpapan dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel V-163. Jumlah Fasiltas Hiburan di Kota Balikpapan

Tahun No Nama Fasilitas Hiburan 2014 2015 1 Bioskop 3 3 2 Bilyard 10 10 3 Discotik/nigth club 7 7 4 Bar 10 13 5 Kolam Renang 8 8 6 Karoke 24 25 7 Bowling (Bola gelending) 3 2 8 Area permainan anak 12 12 Sumber Data : Disporabudpar Kota Balikpapan, data 2015

Kota Balikpapan yang merupakan kota jasa menyebabkan meningkatnya perkembangan fasilitas hiburan seperti tahun 2015 mengalami peningkatan 6,89 %.

5.2.8. Jasa Perjalanan Dalam banyak hal jasa biro perjalanan dan perhotelan memang nampak berperan dalam perekonomian Kota Balikpapan dari sisi menciptakan lapangan kerja disisi lain menambah pendapatan asli daerah, hanya sejauh mana tingkat Pembangunan jasa biro perjalanan dan Perhotelan, tergantung pada banyaknya perkembangan jasa tersebut dan luasnya kegiatan usaha. Saat ini di Kota Balikpapan dengan jumlah 124 buah biro perjalanan, 60 buah hotel tentunya relatif, apakah memadai atau belum sehingga perlu ditingkatkan baik kuantitas maupun kualitasnya. Dengan banyak biro perjalanan terbentuk maka memudahkan bagi para wisatawan untuk mengadakan perjalanan ke daerah wisata seperti diketahui bahwa aktivitas kepariwisataan ini telah membuka peluang perusahaan dan kesempatan kerja.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 169

SIPD Tahun 2015

Tabel V-164 Jumlah Biro Perjalanan yang Ada di Kota Balikpapan

No Nama Travel / Biro Perjalanan Alamat Telpon Ket.

1 Areo Travel Jl. Jend. A. Yani N0. 19 Klandasan Ilir 44350 - 2 Agung Sedayu, PT Jl. Jend Sudirman No. 28 Komp. Pantai Mas - - Permai 3 Ainur Mitra, PT Jl. Jend. A. Yani (PusKib) No. 46 - - 4 Ainur, PT Jl. Jend. A. Yani (PusKib) No. 46 - - 5 Al-Amin Universal, PT Jl. Syafaruddin Yoes - - 6 Al-Amin Universal, PT Komp. Balikpapan Baru, Jl. Baverli Hils CE No. 7217711 - 1 7 Al-Husna Mandiri Tour & Travel, PT Jl. Jend. Sudirman Blok A2 No. 110 - - 8 Alwafa Prima, PT Jl. Soekarno-Hata Km.1,5 No.9 7157151 - 9 Alya Jaya, PT Jl. AMD 36 Sungai Ampal - 10 Ananda Dwi Cantika, PT Jl. Jend. Sudirman No. 40 398004 11 Ananda Dwi Cantika, PT Jl. Markon Gg. Bukit Mutiara No. 83 - 12 Andalan Lintas Boemi, PT Jl. Padat Karya No. 01 735363 13 Angkasa Express, PT Jl. Jend A. Yani No. 257 737491 14 Antartika Jaya Abadi, PT Jl. Jend A. Yani ( Hotel Budiman ) No. 34 441060 15 Arjuna, CV Jl. Jend Sudirman, Balikpapan Permai No. 132 16 Artha Wisatama, PT Jl. Syafaruddin Yoed 17 Asia Permata Wisata, PT Jl. Jend. Sudirman A/19 18 Asia Travel, PT Jl. Jend A. Yani No. 98 19 Aslam Permta Tour & Travel Jl. Sepinggan Baru No. 39 8066542 20 Atika Berkah Bersama, PT Jl. Soekarno-Hata No. 65 745821/745 21 Aulia Anugrah Abadi, PT Jl. Mayjen Sutoyo No. 13 822/745823 22 Exel Express, PT Jl. Soekarno-Hata, Bhumi Nirwana 423554 23 Balikpapan Makmur Jaya Travel Jl. Pandan Baru No. 02 746614 24 BAM Wisata Travel Jl. Jend. Sudirman No. 18 25 Bandar Balikpapan Jl. Jend. A. Yani No. 05 733026 26 Bandar Travel Jl. Jend. A. Yani No. 07 731965 27 Bayu Amorga, PT Jl. Cendrawasih No. 08 28 Bayu Amorga, PT Jl. Cendrawasih No. 08 29 Bayu Buana Travel, PT Bandar Balikpapan, No. 18 30 Bina Mitra Utama, CV Jl. Bina Raga No. 16 31 Bintang Mega Jl. MT. Haryono, Ringroad 7107117 32 Borneo Mitra Wisata Travel Jl. Jend. Sudirman No. 147 733103 33 BPU Dayakindo Kalimantan Putra, PT Jl. Soekarno-Hatta, Plaza Muara Rapak Blok RB 34 Cahaya Indonesia Wisata, PT Jl. Jend A. Yani No. 05 35 Cahaya Mulia Travel Jl. Jend. A. Yani No. 71 44125 36 Cahaya Surya Purnama, PT Jl. MT. Haryono No. 18 8879299 37 Cakrawala Tour & Travel Balikpapan Baru Blok, AB2/2 871095 38 Cendana Mitra Perkasa, PT Jl. Soekarno-Hatta Km. 3,5 710841 39 Chandra Wirapati Travel Jl. Jend. Sudirman No. 315

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 170

SIPD Tahun 2015

No Nama Travel / Biro Perjalanan Alamat Telpon Ket.

40 CIM Tour & Ravel, PT Jl. Kutilang Blok HI No. 28 41 Citra Ikhwan Mandiri, PT Jl. Kutilang V No. 34 42 Daya Putra Balikpapan, PT Jl. Pandan Barat Barat No. 02 43 Dayakindo Kalimantan Utara, PT Jl. Soekarno-Hata Km. 5 No. 05 739945 44 Duta Jiwa, PT Jl. Soekarno-Hata Km. 2 No. 17 730888 45 Duta Jiwa, PT Jl. Soekarno-Hata Km. 2 No. 17 46 Ema Mandiri Abadi, CV Jl. Persatuan No. 03 47 Era Guna Perkasa, PT Sepinggan Pratama SQ 1 No. 16 7085578 48 Erny Duta Wisata, PT Komp. Balikpapan Baru, BE1/10 49 Fajar Ayu Erapratama, PT Balikpapan Permai F1/54 50 Fajar and Salsa Bersaudara Tour Jl. Marsma R. Iswahyudi No. 03 761160 51 Fercis Tour & Travel, PT Jl. MT. Haryono, No. 1-5 Ringroad 8879946 52 Gelora Equatorial Travel, PT Jl. ARS Muhammad No. 07 423251 53 Guntur Adam Jaya, PT Jl. Marsma R. Iswahyudi No. 04 54 Hariza, PT Komp. Balikpapan Baru FJ03/22 55 Hasmatu Rizgi Abadi Komp. Balikpapan Baru Sentra Eropa II Blok 7118520 AB 56 Hidayah, CV Jl. Letjend. Suprapto No. 84 57 Hosana Sendawar, CV Jl. Soekarno-Hatta Km. 1 No. 5 58 Imam Harafah Travel, PT Komp. Balikpapan Baru D1 8722109 59 Indra Kelana Jaya, PT Jl. Mayjen Sutoyo No. 15 60 Infinitas Wisata, PT Balikpapan Permai D4/141 61 Inne Tour & Travel, PT Jl. Jend. Sudirman No. 84 62 Irsil Travel Jl. Srindit Blok B2 No. 70 63 Java Travel Jl. Soekarno-Hatta Km. 4, Batu ampar 64 travel, PT Jl. Ruhui Rahayu No. 11 Ringroad 65 Kaltim Adventure Tour & Travel, PT Jl. Jend. Sudirman, C1No. 69 873270 66 Kaltim Raya, PT Jl. Jend Sudirman No. 62 67 Karya Usaha Wisata Wahana, PT Jl. MT. Haryono, No.45 68 Kilang Mandiri Travel, PT Jl. Jend. Sudirman No. 56 69 Kurnia abadi, CV Jl. MT. Haryono No. 45 70 Kurnia Jaya Jl. Soekarno-Hatta Km. 2 7120262 71 Kyra Karya Mandiri, PT Jl. Soekarno-Hatta Km. 4,5 No. 157 8075557 72 La Fista, PT Jl. Jend. Sudirman No. 01 73 Laguna Abadi Tour & Travel Jl. MT. Haryono No.10 74 Lintas Persada, CV Jl. Wika No. 19 562155 75 Marlin Travel Jl. Jend A. Yani No. 39 76 Mega Herida, PT Jl. Punai No. 3 422798 77 Meteor Citra Wisata, PT Jl. Jend. Sudirman No. 98 78 Meteor Wisata Tour & Travel Jl. Jend. Sudirman No. 98 79 Miraz Travel Jl. Jend. A. Yani

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 171

SIPD Tahun 2015

No Nama Travel / Biro Perjalanan Alamat Telpon Ket.

80 Natigor, PT Balikpapan Baru, Blok AB2/15 877648 81 Nesia Wisata, PT Jl. MT. Haryono No. 41 7206610/71 82 Nilam Cahya, PT Jl. Mend. A. Yani No. 07 37531 83 Nitas Travel, PT Jl. Letjend. S Parman No. 05 84 Noor Raya Dwi Tour & Travel Jl. Taman Sepinggan No. 14 85 Nurul Islam, PT Balikpapan Baru, Mall Fantasi Blok AB-6/16 5608594 86 Pelangi Mahakam, PT Jl. MT. Haryono No. 89 87 Permata Asia Jl. Seokarno-Hatta Km. 3.5 74827 88 Pion Mitra Wisata, PT Jl. MT. Haryono No. 58A 770642/770 89 Prima Buana Tour & Travel, PT Jl. Marsma Iswahyudi 642/760894 90 Prima Buana Wisata Travel Jl. Jend A. Yani No. 3A 76366 91 Prima Buana Wisata, PT Jl. Soekarno-Hatta Km. 2,5 733619 92 Prima Sekara Karsa Gn. Malang 93 Pusaka 78 Tour & Travel Kopm. BDI Blok II No. 13 94 Radhisa Anna, PT Jl. Ruhui Rahayu 874882 95 Sabena, CV Jl. Jend. Sudirman No. 08 7037661/76 96 Sadena Invesindo Travel Jl. Jend. Sudirman No. 324 2465 97 Sawa abdi, PT Ruko Mall Fantasy Juction FJ-2 No. 29 98 Sejahtera Jl. Soekarno-Hatta Km. No. 20 99 Sejati Travel Jl. MT. Haryono 5673322 100 Sepinggan Mitra, PT Jl. Teratai Merah 101 Setya Dirgantara Abadi, PT Komp. Balikpapan Baru D1/30 8879038711 102 Sol Wisata Nusantara Jl. Soekarno-HattaKm. 4,5 Baru Ampar 5177704571 103 Sol Wisata Nusantara, PT Jl. Soekarno-HattaKm. 4,5 No. 10 2877134 104 Srikandi Berkah Sejat, PT Jl. Jend. Sudirman No. 03 105 Studi Skylink, PT Jl. MT. Haryono 106 Sumber Kencana, PT Jl. Marsama Iswahyudi No. 10 107 Talenta Multi Promosi, PT Komp. BSB Blok C 780390 108 Tata Sarana Trimuda, PT Jl. Aren No. 201 109 Taruna Indah, PT Jl. Teratai Merah 421539 110 Tiariz Travel Jl. Sepinggan Baru No. 120 762671 111 Tiga Cahaya Utama, PT Jl. Soekarno-Hatta Km. 2 411018/738 112 Toto Gasono Sekawan, PT Jl. Jend. A. Yani No. 40 268 113 Trans Borneo Jl. Jend Sudirman No. 21 114 Transworld Travel Jl. Jend. A. Yani No. 61 115 Travel X, CV-Press Blessondo Komp. Balikpapan Baru D2 No. 8 116 Trijaya Anugrah Wisata, PT Jl. Ery Suparjan No. 10 117 Tsebuay Noor Tour & Travel Jl. Karang Rejo II No. 39 730198 118 Tulip Indah Indotama Tour & Travel Jl. Dr. Soetomo 444099 119 Tusuk Sate Soekarno-Hatta No. 38 877099 120 TX Travel Jl. Jemd. A. Yani No. 24 441204

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 172

SIPD Tahun 2015

No Nama Travel / Biro Perjalanan Alamat Telpon Ket.

121 TX Travel BB Balikpapan Baru, Blok D2/8 122 Utama Dunia Travel Jl. Soekarno-Hatta Km. 2 811543597 123 Warna Pelangi Tour & Travel Bandar Balikpapan, N1/21 124 Widya Pratama Indah Tour & Travel Komp. BDI Blok V No. 6 Sumber Data :Disporabudpar Kota Balikpapan, data s/d juli 2015.

Keterangan : AP = Agen Perjalanan; BPU = Biro Perjalanan Umum; BPW = Biro Perjalanan Wisata; CBPU = Cabang Biro Perjalanan Umum; UPW = Urusan Perjalanan Wisata

5.2.9. Perumahan dan Permukiman Berdasarkan arahan pengembangan untuk masing-masing kecamatan dari Rencana Tata Ruang yang Berlaku di Kota Balikpapan adalah sebagai berikut :  Balikpapan Timur; dikembangkan untuk perluasan permukiman disamping obyek pariwisata dan sub sektor perumahan  Balikpapan Utara dikembangkan untuk perdagangan dan jasa  Balikpapan Barat; dikembangkan untuk perindustrian, dengan titik sentral utama pada kawasan Kariangau.  Balikpapan Selatan; dikembangkan untuk perdagangan dan jasa.  Balikpapan Tengah; diekmbangkan utnuk permukiman dan fasilitas pelayanan kota.

a. Kondisi Perumahan di Kota Balikpapan Pembangunan dan pengembangan perumahan dan permukiman akan mengacu kepada kepentingan penduduk yang akan menghuni dan memanfaatkannya. Jumlah total bangunan rumah di Kota Balikpapan untuk kondisi tahun 2001 adalah 95.304 unit yang berada pada kawasan-kawasan perumahan / permukiman yang dibedakan berdasarkan klasifikasi : 1. Kawasan Permukiman Teratur dan Terencana 2. Kawasan Permukiman Teratur dan Tidak Terencana 3. Kawasan Permukiman Tidak Teratur dan Tidak Terencana

b. Kondisi fisik bangunan rumah Berdasarkan karakteristik fisik bangunan, maka kondisi fisik bangunan rumah dibedakan atas bangunan permanen, semi permanen dan non permanen (temporer). Berdasarkan data yang ada mengenai konsidi fisik bangunan rumah, diperoleh informasi sebagai berikut : 1. Sebanyak 64.257 unit rumah (67%) memiliki konstruksi permanen, baik perumahan spontan maupun perumahan terencana yang dikembangkan oleh developer. 2. 16.233 unit rumah (17%) memiliki konstruksi semi permanen, yaitu campuran antara tembok permanen dengan bahan non permanen seperti kayu, bamboo, dll.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 173

SIPD Tahun 2015

3. 14.815 unit rumah (16%) tergolong konstruksi non permanen (temporer). Jumlah tersebut dimiliki perumahan spontan. Tabel V-168. Kondisi Rumah Berdasarkan Jenis Konstruksi / Dinding JENIS KONSTRUKSI PERUMAHAN SPONTAN NO KECAMATAN Permanen Semi Permanen Non Permanen 1 Balikpapan Timur 4.093 1.720 3.115 2 Balikpapan Selatan 15.675 7.797 6.712 3 Balikpapan Tengah 11.194 2.580 1.264 4 Balikpapan Utara 10.184 2.364 2.323 5 Balikpapan Barat 9.888 1.772 1.401 6 Permukiman Spontan 51.032 16.233 14.815 7 Permukiman Terencana 13.223 - - JUMLAH TOTAL 64.257 16.233 14.815 Sumber Data: DTKP Balikpapan, data 2015

Berdasarkan pendataan perumahan pada tahun 2015 yang dilaksanakan oleh DTKP Kota Balikpapan diperoleh data-data perumahan sebagai berikut :

Tabel V-168.Kondisi Perumahaan dan Permukiman di Kota Balikpapan Data Tahun No Uraian Satuan 2014 2015 1 Perumnas 5,925 5,925 unit 2 Status Kepemilikan Rumah

a. Rumah milik sendiri 95,305 118,604 unit

b. Rumah Sewa 36,372 38,190 unit

3 Jumlah KPR/BTN 18,435 18,803 unit 4 Real Estate 30,826 36,991 unit 5 Kebutuhan Rumah 40,000 40,000 unit 6 Rumah Susun 5 9 unit 7 Kekurangan rumah (back log) 39,911 39,911 unit 8 Jumlah rumah berdasarkan jenis bangunan

Permanen 126,239 151,442 unit

Semi permanen - -

Non Permanen 5,438 5,352 unit

10 Ketersediaan Jaringan PLN dan PDAM

a. PLN 131,677 156,794 unit

b. PDAM 84,273 96,914 unit

11 Jumlah Rumah berdasarkan kelayakan

Layak huni 156,794 166,202 unit

Tidak Layak huni 492 491 unit

12 Jumlah Bangunan berstatus

a. IMB 63,020 65,007 unit

b. Non IMB 68,657 91,878 unit

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 174

SIPD Tahun 2015

13 Tingkat Kekumuhan Permukiman

a. Luas areal permukiman 79 79 Ha

b. Jumlah penduduk 23,625 23,625 Jiwa

c. Jumlah keluarga 4,725 4,725 KK

Sumber Data: DTKP Balikpapan, data 2015

5.2.9.1. Program Umum Pembangunan Perumahan dan Permukiman Secara umum, program Pembangunan Perumahan dan Permukiman Kota Balikpapan meliputi : 1. Program Penyediaan Perumahan dan Permukiman a. Pembangunan rumah susun sewa / beli b. Pembangunan RS dan RSS c. Dana bergulir melalui pembangunan RS 2. Progran Perbaikan Perumahan dan Permukiman a. Peremajaan permukiman kota b. Perbaikan prasarana dan sarana lingkungan permukiman 3. Program Pengawasan dan Pengendalian serta Evaluasi

I. Penyediaan Perumahan dan Permukiman 1. Pembangunan Perumahan yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah a. Relokasi Korban Kebakaran Non Nelayan di damai III sebanyak 1.656 unit. b. Relokasi korban kebakaran untuk nelayan, di manggar sebanyak 304 unit c. Pembangunan RSS Korpri Gol. I, II, dan III di Sepinggan sebanyak 1057 Unit d. Pembangunan perumahan guru / PGRI sebanyak 400 unit e. Pembangunan perumahan Dinas Pemda sebanyak 79 unit 2. Pembangunan Perumahan yang dilakukan oleh Swasta / Pengembang Sejak tahun anggaran 1994/1995, Walikota Balikpapan telah mengeluarkan persetujuan prinsip diatas areal seluas 1.319,39 Ha dengan rincian rencana dan realisasi pembangunan perumahan sebagai berikut : a. Rencana pembangunan perumahan sebanyak 40.892 rumah, terdiri dari : - RS/RSS sebanyak 39.987 unit rumah - Non RS/RSS sebanyak 1.905 unit rumah b. Pembangunan perumahan yang telah terealisasi sebanyak 6.876 unit rumah dengan laus lingkungan perumahan sebesar 551,87 ha, yang terdiri dari - RS/RSS : 6.813 unit rumah (99,08%) - Non RS/RSS : 63 unit rumah (0,92%) Selain Program Umum, ada beberapa program perumahan dan permukiman didanai oleh Pemerintah Pusat yang dilakukan di Kota Balikpapan adalah sebagai berikut :

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 175

SIPD Tahun 2015

1. Kawasan Binaan Lamaru Kawasan Binaan adalah sebuah bentuk kegiatan penataan lingkungan perumahan permukiman dengan pola Penanganan Bina Manusia, Bina Usaha dan Bina Lingkungan melalui pendampingan masyarakat. Sasaran dari pola penanganan ini salah satunya adalah menghasilkan sebuah bentuk penanganan yang terpadu dan sinergis antara kebutuhan sebuah program yang harus dilaksanakan dan hubungannya dengan kebutuhan masyarakat setempat yang menjadi kelompok sasaran kegiatan. Beberapa kesepakatan yang telah dicapai di kawasan binaan Lamaru tepatnya di sekitar bantaran sungai Aji Raden, diantaranya: a. Pengadaaan 10 unit rumah contoh yang akan dikembangkan dan menjadi acuan bagi pembangunan perumahan di sekitar kawasan seluas kurang lebih 12 hektar. b. Keberlanjutan 10 unit rumah contoh ini menggunakan pola dana bergulir yang dikelola oleh masyarakat/pelaku setempat dengan menggunakan lemabaga lokal. c. Lembaga lokal yang dimaksud adalah Koperasi Ajiraden yang merupakan bentukan kesepakatan masyarakat untuk menangani keberlanjutan program penataan kawasan khususnya keberlanjutan pembangunan perumahan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. d. Peremajaan dan penataan perumahan permukiman sekitar bantaran sungai aji raden, perbaikan dan pengadaan jembatan kayu sebagai pembatas kawasan permukiman sungai aji raden agar pembangunan tidak mengarah ke sungai. e. Pengadaan fasilitas lainnya seperti pasar. f. Pengadaan jalan lingkungan dan jalan masuk utama ke kawasan.

2. Rancang Bangun Sosial Rancang bangun sosial dan penataan kawasan perumahan permukiman atas air di Kelurahan marga Sari Kecamatan Balikpapan Barat, adalah kegiatan penataan kawasan kampung atas air. Beberapa program terapan yang dilaksanakan pada tahun 2002 ini adalah : a. Pengadaan fasilitas jalan kayu/jembatan/gertak di kawasan kampung atas Air. Pembangunan tersebut diharapkan nantinya akan menjadi sebuah bangunan pembatas atau coastle road yang mampu membatasi perkembangan rumah penduduk ke arah laut/ kawasan perairan milik Pertamina. b. Perbaikan jalan lingkungan sekitar kawasan perumahan permukiman. c. Penataan sarana dan prasana penunjang lainnya. d. Pembangunan 10 Unit Rumah Sewa Milik Pemerintah Kota Balikpapan e. Pembangunan 10 Unit Rumah masyarakat dengan menggunakan dana bergulir. f. Perencanaan penataan kembali kawasan perumahan permukiman yang terpisah akibat musibah kebakaran yang berada di lahan/perairan milik Pertamina, mencakup

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 176

SIPD Tahun 2015

2 RT, yaitu RT.29 dan RT.30 sebanyak 140 unit rumah/KK dengan penanganan Relokasi lokal di sekitar kawasan tersebut. g. Perencanaan Pembangunan Jalan/Jembatan kayu/gertak yang menghubungkan beberapa kawasan baik administrasi maupun fungsi kawasan, seperti pelabuhan speed boat penyeberangan, kawasan pasar dan perdagangan, kawasan perkantoran dan fungsi kawasan lainnya.

3. Identifikasi Program Penanganan Sebuah kegiatan dalam tahap perencanaan dan identifikasi dalam penanganan program penataan kawasan di sekitar Bandara Sepinggan yang kumuh dan terus bertambah sehingga tidak terkendali. Sampai saat ini masih saja terdapat pembangunan perumahan masyarakat dengan kondisi yang tidak layak dan berada di kawasan illegal. Keterkaitan dengan penataan kawasan kumuh dan penataan kawasan adalah dengan melakukan studi lapangan untuk menghasilkan pola penanganan yang terpadu antar pelaku, salah satunya dengan memberikan stimulus dengan mengadopsi penataan kawasan pola penanganan partisipatif.

4. Program Perumahan Swadaya Adalah program Perbaikan Perumahan Permukiman masyarakat dengan menggunakan sistem dana bergulir. Dana yang disiapkan/disediakan untuk satu unit rumah dalam tahapan program sebesar Rp.2.000.000, dalam bentuk material sesuai dengan kebutuhan ril masyarakat pemohon. Pola penanganannya adalah dengan menggunakan kelompok-kelompok masyarakat mulai dari tingkat kelompok itu sendiri, tingkat kawasan/Kelurahan sampai pada pembuatan sebuah lembaga di Tingkat Kota yang nantinya dipersiapkan untuk mengelola manajemen secara keseluruhan dari perguliran dana awal, karena dana awal yang disiapkan berupa stimulan untuk menentukan program-program sejenis pada tahap lanjutan. Lembaga yang dibentuk dalam tingkat kelompok adalah KSM (kelompok Swadaya Masyarakat) yang anggota berkisar antara 10 s/d 20 orang, yang menjadi salah satu pertimbangannya adalah kedekatan lokasi. Di tingkat kawasan/kelurahan dibentuk BKM (Badan Keswadayaan Masyarakat) yang terdiri dari pengurus BKM itu sendiri dan beranggotakan para ketua KSM.

5. Penataan Kawasan Perumahan Permukiman Sekitar Pasar Gn. Tembak Kelurahan Teritip Perencanaan dalam penataan kawasan Kelurahan Teritip secara Umum. Berdasarkan Rencana Umum Tata Ruang Kota Balikpapan, bahwa sebagian besar dari

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 177

SIPD Tahun 2015

kawasan Kelurahan Teritip merupakan lahan peruntukan bagi kawasan Industri, kawasan Pertanian, kawasan Peternakan dan kawasan perumahan permukiman. Sementara arah kebijakan penataan perumahan permukiman di sekitar kawasan Pasar ditujukan untuk menata daerah sekitarnya agar kepadatan permukiman dapat dikendalikan sedini mungkin. Beberapa kawasan padat permukiman sekitar pasar Gunung Tembak sudah mensyaratkan adanya penataan segera, sebagian besar kawasan permukiman sudah tidak memiliki space yang layak sebagai kesatuan lingkungan termasuk minimnya akses berupa jalan yang memadai untuk mobilisasi kendaraan termasuk mengantisipasi bahaya kebakaran. Selain kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah dalam mengatasi ketersediaan rumah, pihak swasta juga mulai membangun perumahan dari tahun 1994 sampai sekarang. Tetapi semenjak timbul krisis ekonomi melanda Indonesia, pembangunan perumahan hampir terhenti sama sekali, khususnya bagi pengusaha yang mempunyai modal kecil, tetapi pada tahun 2015 sudah mulai tumbuh kembali pembangunan perumah yang dilakukan oleh swasta dalam memenuhi kebutuhan perumahan di Kota Balikpapan. Jumlah pengembang yang kembali aktif seletah krisis ekonomi dapat dilihat pada tabel dibawah ini : Tabel V-172. Daftar Pengembang Perumahan di Kota Balikpapan

Ijin L. Lahan (Ha) Jml. Nama Pengembang Prinsip Lokasi Bangunan (Thn) Renc Real Renc Real PT.Iqbal Bhakti Nusantara - Jl. Mulawarman (Batakan) 11,5 5,8 689 393 PT. Bumi Gapati Graha Indah - Jl. Mulawarman (Batakan) 12,33 7,5 500 273 PT. Castindo Dinamika Raga- - Jl. Projakal Km. 5,5 19,45 13 923 301 RSS - Jl. Mulawarman (Batakan) 13,5 12,5 635 404 PT. Panji Griya Borneo - Jl. Mulawarman (Batakan) 99 0 3.47 0 PT. Windu Arul Mahakam - Jl. Mulawarman (Batakan) 151 30,31 3 100 PT. Adi Guna Gundul - J. Soekarno-Hatta 10,56 10,5 4.95 582 - Jl. Ruhui Rahayu 10,9 5,5 2 150 - Jl. Pupuk 1,7 0,4 582 8 - Jl. Telindung (Gn. Empat) 1,3 0,5 495 10 - RSS Manggar Nelayan 10 10 41 324 PT. Perum Perumnas – RSS 2005 Jl. Mulawarman 1,15 1 57 95 PT. Nur Sari Alam Raya (Bukit 324 Lamaru) 2006 Jl. Mulawarman Kel. Teritip 15 58 - PT. Laut Jaya Mandiri Jl. Mulawarman Kel. Teritip - (Pantai Tritip Mas) 1.80 (Pantai Tritip Mas/Revisi) 2007 Jl. Mulawarman RT. 10 Lamaru 10,3 - 3 - PT. Berkah Instan (Griya 2007 Jl. TPA/Proklamasi Manggar 7,6 - 996 - Lestari) 2007 Jl. Sosial RT. 14 lamaru 4,09 - - PT. Belitar Putra Mandiri 2007 Jl. Marsma Iswahyudi 2,8 - - - PT. Lamaru Paradaisu Umi Sepinggan - PT. Libratindo Gemilang 2008 400 - - - (Nirwana Suites Residence) Kelurahan Manggar - PT. Ranji Karya Kontraktor 2008 45 - - (Easco Itci) 2008 Kelurahan Manggar 93 - - - PT. Nusa Makmur Cipta 2008 Kelurahan Manggar 3,2 - - Nuansa Jl. AL-Amin Manggar - PT. Nusa Makmur Cipta - Nuansa -

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 178

SIPD Tahun 2015

PT. Borneo Abadi Jaya Sumber Data: Dinas Tata Kota Balikpapan, 2015

5.2.10. Fasilitas Transportasi Kota Balikpapan sebagai Pintu Gerbang Kalimantan Timur Bagian Selatan merupakan Pusat pengembangan untuk wilayah Selatan. Keberadaannya ditunjang prasarana dan sarana transportasi seperti Bandara Sepinggan maupun Pelabuhan Laut Semayang yang bertaraf internasional, serta transportasi darat yang cukup memadai untuk menuju keseluruh akses kota dengan mudah sehingga dapat memacu peningkatan pertumbuhan sektor unggulan Kota Balikpapan yaitu sektor jasa, industri dan perdagangan, diharapkan kedepan Kota Balikpapan dapat berkembang lebih pesat. Perkembangan sarana perhubungan di Kota Balikpapan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut :

5.2.11. Angkutan Darat dan Sungai A. Angkutan Darat Sarana angkutan dalam Kota Balikpapan terdiri dari kendaraan bermotor roda dua, roda empat, baik angkutan umum maupun angkutan biasa yang dikelompokkan menurut jenis dan kelompoknya seperti tabel dibawah ini:

Tabel V-173. Jumlah Kendaraan Bermotor Menurut Jenisnya Di Kota Balikpapan

No Tahun Jenis Kendaraan . 2011 2012 2013 2014 2015 1. Mobil Penumpang Tidak Umum 17.135 18.509 19.782 20.542 118384 2. Mobil Penumpang negara/dinas 1.931 1.931 1.931 1.940 8377 3. Mobil Penumpang Umum 3.169 3.169 3.430 3.650 10472 4. Bus Tidak Umum 677 686 686 700 3042 5. Bus Negara/Dinas 450 450 450 475 433 6. Bus Umum 285 320 352 395 395 7. Truck Tidak Umum 11.953 11.580 11.964 12.020 42188 8. Truck Negara/Dinas 2.433 2.434 2.438 2.438 3192 9. Truck Umum 1.648 1.685 1.710 1.756 12020 10. Truck Khusus PMK 34 33 33 34 634 11. Mobil Ambulans /Jenazah 88 85 85 85 280 12. Sepeda Motor Pribadi/Swasta 96.760 111.369 133.643 210.330 1721052 13. Sepeda Motor Dinas 2.963 2.949 2.949 2.965 41548 J u m l a h 119.724 129.408 155.461 179.453 1962017 Sumber Data: BPS, 2015

Agar tidak terjadi pengelompokan kepadatan kendaraan umum di ruas ruas jalan tertentu pada jam-jam sibuk maka Pemerintah Kota berusaha mengantisipasi dengan melaksanakan pengawasan lalu lintas dengan pemasangan rambu-rambu lalu lintas, pembangunan sarana transportasi berupa terminal dan shelter.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 179

SIPD Tahun 2015

Tabel V-173. Jumlah Prasarana Transportasi Darat di Kota Balikpapan Dirinci Per Kecamatan Lokasi Penempatan No. Prasarana Bpp. Bpp. Bpp. Bpp. Bpp. Jumlah Utara Barat Timur Tengah Selatan 1. Terminal 2 - - - 0 2 2. Shelter 1 1 - 1 16 19 3. Traffic Light 4 3 - 2 9 18 4. Zebra Cross/Marka 39 13 16 17 46 151 Sumber Data : DLLAJ Kota Balikpapan, 2014/2015

Route / Trayek Angkutan Kota

Berdasarkan Surat Keputusan Walikota Balikpapan Nomor : 188.45-12/2001 tentang Trayek, Nomor Seri dan Warna Angkutan Kota , maka Route/Trayek baru adalah seperti tabel berikut ini.

Tabel V-174. Route / Trayek dan Jumlah Angkutan Kota (Angkot) yang Beroperasi di Kota Balikpapan

Jumlah/Total

No Trayek Yang Dilalui/Route (unit)

(1) (2) (3) 1 RSS Damai III –Terminal Batu Ampar –Karang Anyar - Kampung Baru PP Dapat Melayani Jurusan 108 Somber, Inpres IV, Gunung Pipa, Gunung IV, Asrama Bukit, Kebun Sayur 2 Terminal Batu Ampar - Ma.Rapak –Karang Jati –Gunung Sari –Jl.Mayjend Sutoyo –Jl. D.I. Panjaitan –Jl. Sungai Ampal –Balikpapan Baru PP Dapat Melayani Jurusan: 12 Somber, Jl. Gn. Samarinda III, Jl. Dr. Sutomo, Jl. P. Antasari, Jl. S.Parman. 2A Terminal Damai –Jl.MT Haryono –Perum. Bpp Baru/RSS Damai III –RSS Damai Beriman/Korpri –Terminal Batu Ampar PP Dapat Melayani Jurusan : 100 SMUN 4, Ps. Sepinggan, Komp Praja/Pemda, Perum Taman Sari, Bukit Mutiara, Sumber Rejo, Gn Guntur. 3 Terminal Batu Ampar –Rapak –Gunung Sari –Klandasan – Pelabuhan PP Dapat Melayani Jurusan : 563 Somber, Gn Samarinda, Sumber Rejo, Karang Rejo, Karang Jati, Jl.P Antasari, Jl. S Parman, Martadinata, Jl Kapten P Tendean, Sentosa, Prapatan. 5Terminal Kampung Baru –Kebun Sayur –karang Anyar – Rapak –Gunung Sari –Pasar Baru –terminal Damai PP Dapat melayani Jurusan : 478 Gunung Empat, Gunung Pipa, Karang Rejo, Jl. P Antasari, Jl. S Parman, Jl. Mayjen Sutoyo 6Terminal Kampung Baru- Karang anyar –Pelabuhan – Klandasan –Terminal Damai PP Dapat Melayani Jurusan : 328 Jl. Kapten Tendean, Jl A Fadilah, Gunung Sari, Antasari, Pasar Baru 7 Terminal Damai –Sepinggan –Batakan –Manggar –Gunung Tembak PP. Dapat Melayani Jurusan : 298 Ps Sepinggan dan Perumahan Sosial

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 180

SIPD Tahun 2015

8Terminal Batu Ampar - KM. 24 PP. 71 Sumber Data: BPS, 2013

Jumlah Angkutan Kota (Angkot) yang beroperasi di Kota Balikpapan sebanyak 2.004 buah kendaraan yang dibagi kedalam 11 (sebelas) route/trayek dan yang aktif sebanyak 8 (delapan) route/trayek (lihat tabel diatas).

B. Angkutan Sungai Angkutan penyebarangan Ferry di sumber merupakan sarana penghubung antara Kota Balikpapan dengan Kabupaten Panajam Paser Utara atau yang dikenal juga dengan penyebrangan trans Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur . Selain itu penyebrangan ini juga sebagai jalur perekonomian untuk perkembangan wilayah Kaltim Khususnya Kota Balikpapan. Untuk mengetahui jumlah penumpang dan kendaraan bermotor yang melalui ferry somber yang terjadi setiap tahunnya dapat dilihat dari tabel berikut :

Tabel V-172. Perkembangan Jumlah Penumpang dan Kendaraan Bermotor Yang Melalui Ferry Somber di Kota Balikpapan

Jumlah Kendaraan No. Tahun Jumlah Penumpang Roda 2 Roda 4 1. 2011 998.238 100.484 248.396 2. 2012 824.720 98.855 271.087 3. 2013 863.032 120.494 274.479 4. 2014 715.562 136.563 279.603 5 2015 160.732 164.372 466.998 Sumber Data : PT. ASDP (Persero) Kota Cabang Balikpapan,data 2014/2015.

C. Transportasi Laut Pengembangan fasilitas keselamatan dan kesyahbandaran dibidang perhubungan laut dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelabuhan laut Balikpapan menjadi pelabuhan kolektor guna memperlancar arus penumpang, barang dan jasa, untuk menunjang Kota Balikpapan sebagai Kota Industri, Jasa, Perdagangan dan Pariwisata dalam Nuansa Kota Beriman. Kota Balikpapan yang juga dikenal sebagai kota minyak memiliki beberapa buah pelabuhan dan berbagai fungsi, seperti pelabuhan Pertamina diperuntukan sarana eksploitasi dan ekspor minyak yang dikelola oleh Pertamina Daerah Kalimantan Timur, Pelabuhan Umum yang dikelola oleh PT. Pelabuhan IV Indonesia Cabang Balikpapan, Pelabuhan PT. ITCI yang pengelolaan dan fungsinya sebagai pelayanan angkutan barang dan angkutan penumpang khusus bagi karyawan PT. ITCI.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 181

SIPD Tahun 2015

Bila kita amati fasilitas kemampuannya, maka Pelabuhan laut Semayang Balikpapan termasuk dalam golongan/status Klas II yang kemampuannya adalah sebagai berikut : Balikpapan : a. Kolam Pelabuhan : 3.032 Ha b. Kedalaman minimum : 13,00 m c. Kedalaman maximum : 30,00 m d. Kedalaman di depan dermaga : 8 – 13 LWS e. Kedalaman disekitar kolam pelabuhan : 15 – 30 LWS Kampung Baru : a. Kedalaman di depan dermaga : - 5 LWS Fasilitas yang dimiliki : c. Dermaga : A. Semayang : . Luas = 10.269 m2 . Konstruksi beton B. Kp. Baru : . Luas = 800 m2 . Konstruksi beton d. Gudang : A. Semayang : . Luas = 2.450 m2 . Konstruksi beton B. Kp. Baru : . Luas = 720 m2 . Konstruksi beton e. Lapangan : A. Semayang : . Luas lapangan penumpukan = 2.450 m2 . Konstruksi beton . Penumpukan peti kemas = 7.990 m2 B. Kampung Baru : . Luas lapangan penumpukan = 2.952 m2 . Belum diperkeras f. Terminal Penumpang : A. Luas = 2.300 m2 B. Ruang tunggu = 868 m2 C. Lapangan parkir = 5.000 m2 g. Alat Mekanik :

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 182

SIPD Tahun 2015

A. Forklif = 5 unit B. Crane Darat = 2 unit C. Mobil Pemadam Kebakaran = 1 unit D. Truck Leader = 1 unit E. Tronton = 1 unit h. Alat Apung : A. Kapal Tunda = 3 unit B. Kapal Pandu = 4 unit i. Fasilitas Air Tawar : A. Semayang : o Kapasitas beban max. = 650 ton/m3 o Kapasitan waktu beban max. = 200 ton/jam B. Kampung Baru : o Kapasitas beban max. = 10 ton/m3 o Kapasitan waktu beban max. = 10 ton/jam j. Fasilitas listrik : A. Semayang = 240,00 KVA B. Kampung Baru = 10,60 KVA

Selain fasilitas umum tersebut diatas juga terdapat fasilitas pelabuhan/terminal penumpang (2 lantai) yang berukuran 2.500 m2. Untuk mengetahui perkembangan jumlah penumpang kapal laut yang melalui Pelabuhan Semayang Balikpapan dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel V-177. Realisasi Arus Penumpang Kapal Laut Melalui Pelabuhan Laut Semayang Balikpapan

Jumlah Penumpang Jumlah No. Tahun Embarkasi Debarkasi Penumpang 1. 2009 378.318 350.908 729.226 2. 2010 329.918 291.893 621.811 3. 2011 266.038 233.540 540.024 4. 2012 174.148 175.288 349.436 5. 2013 256.107 224.597 480.704 6. 2014 251.294 250.218 301.512 7. 2015* 275.546 273.468 549.014

Sumber Data : PT. Persero Pelabuhan Indonesia IV Cabang Balikpapan, tahun 2014/2015

Jumlah penumpang yang datang (debarkasi) sampai September 2015 sebesar 273.468 orang dan untuk keberangkatan baru mencapai 275.546 orang Jika dilihat

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 183

SIPD Tahun 2015

dari kondisi per bulan September, jumlah penumpang baik yang berangkat maupun yang datang akan mengalami kenaikan pada akhir tahun 2015 bila dibandingkan pada tahun 2014, ini terjadi karena dipengaruhi oleh tidak adanya kenaikan biaya angkutan laut pada saat liburan/hari-hari besar. Sementara untuk perkembangan arus kapal dan arus barang di Pelabuhan Umum Balikpapan baru mencapai 74.28% dan 75.30% bila dibandingkan tahun 2015.

Tabel V-178. Realiasi Arus Kapal di Pelabuhan Umum Kota Balikpapan. Tahun No. Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 1. Pelayaran Luar Call 105 105 109 81 78 Negeri Grt 501.179 185.991 218.945 100.164 120.118

2. Pelayaran Dalam Call 2.036 1.905 1.334 1.334 1.098 Negeri Grt 7.1301.919 7.647.732 7.306.186 5.559.127 4.873.205

Jumlah Call 2.348 2.010 1.881 1.415 1.176 Grt 7.493.655 7.833.723 7.306.186 5.659.291 4.993.323 Sumber Data : PT. Persero Pelabuhan Indonesia IV Cabang Balikpapan, 2015

Berikut merupakan data realisasi arus barang dipelabuhan semayang, sebagaimana tabel berikut ini.

Tabel V-178. Realisasi Arus Barang di Pelabuhan Umum Balikpapan Tahun No. Uraian Satuan 2011 2012 2013 2014 2015 1. Impor Ton 86.492 81.669 51.461 63.993 36.282 Ekspor Ton 3.857 4.580 4.812 3.164 1.511 2. Bongkar Ton 545.462 1.073.573 1.190.214 1.212.511 804.875 Muat Ton 136.131 298.036 351.589 476.587 312.201 3 Jumlah Ton 771.942 1.457.888 1.598.076 1.756.255 1.154.869 Sumber Data : PT. Persero Pelabuhan Indonesia IV Cabang Balikpapan, tahun 2015.

D. Transportasi Udara Salah satu sarana angkutan penumpang dan barang yang menunjang aktivitas ekonomi, sosial budaya maupun politik di Kota Balikpapan yang mengalami perkembangan sangat pesat adalah Bandara Udara Sepinggan yang letaknya sangat strategis, dengan semakin meningkatnya pergerakan penumpang yang berkunjung ke Kalimantan Timur, maka dapat menunjang program Pemerintah khususnya di Bidang Pariwisata serta meningkatkan pertumbuhan perekonomian masyarakat Balikpapan. Pertumbuhan pergerakan lalu lintas angkutan udara PT Angkasa Pura 1 Sepinggan, Balikpapan, mengalami perlambatan hingga pertengahan tahun ini akibat imbas dari melemahnya perekonomian daerah. Pertumbuhan jumlah penumpang dan

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 184

SIPD Tahun 2015

kargo memang sangat lambat, padahal ini sudah pertengahan tahun dan di asumsikan jumlah penumpang domestik dapat tumbuh mencapai 8,3 juta, dan penumpang internasional mencapai 112.820 hingga akhir tahun. Berdasarkan data dari Angkasa Pura 1 Sepinggan,pada periode Januari-Mei 2014 jumlah penumpang datang dari penerbangan domestik di bandara tersebut mencapai 1.345.234 penumpang, sementara jumlah penumpang yang berangkat mencapai 1.283.238 penumpang. Pada penerbangan internasional di periode yang sama, Angkasa Pura mencatat jumlah penumpang datang mencapai 22.669 penumpang dan penumpang berangkat mencapai 22.808 penumpang. Sementara pada periode Januari-Juni 2015, jumlah penumpang datang sebesar 1.556.052 penumpang dan penumpang yang berangkat sebesar 1.611.444 penumpang. Pada penerbangan internasional di periode yang sama, jumlah penumpang yang datang sebesar 18.700 penumpang, hal yang serupa juga terjadi pada jumlah penumpang yang berangkat, yakni menurun menjadi 19.120 penumpang. Pada angkutan kargo selama periode Januari-Desember 2014, Angkasa Pura mencatat kargo datang domestik mencapai 37.048,13 ton dan kargo berangkat mencapai 17.209,44 ton. Adapun angkutan kargo internasional tercatat sebanyak 1.143,02 ton datang dan 683,90 ton kargo berangkat dari bandara tersebut. Pada periode tahun 2015, kargo domestik yang berangkat sebesar 17.157,66 ton dan kargo internasional sebesar 8.769,21 ton saja. Sedangkan pergerakan pesawat Domestik dan Internasional tahun 2010 sampai dengan 2015, sebagai berikut.

Tabel V-. Pergerakan pesawat Domestik dan Internasional Tahun 2010 sampai dengan 2015 Pergerakan Pesawat Domestik Tahun Jenis Pergerakan Datang Berangkat Transit Lokal Pesawat 16.804 16.704 0 Penumpang 1.556.052 1.611.444 798.710 2015 Bagasi 13.802.065 12.285.435 Kargo 17.157.658 8.769.209 Pos 0 0 Pesawat 33.730 33.591 0 Penumpang 3.420.101 3.567.176 514.178 2014 Bagasi 29.620.102 26.072.392 Kargo 37.048.125 17.209.436 Pos 9.278 1.114 Pesawat 34.297 34.297 0 2013 Penumpang 3.007.631 3.019.356 461.202

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 185

SIPD Tahun 2015

Tahun Jenis Pergerakan Datang Berangkat Transit Lokal Bagasi 26.919.740 22.692.102 Kargo 33.011.670 12.345.641 Pos 173.314 4.106 Pesawat 34.514 34.351 2.036 Penumpang 3.032.228 2.974.205 511.202 2012 Bagasi 26.648.376 25.211.602 Kargo 34.172.600 14.711.675 Pos 510.505 94.710 Pesawat 30.022 30.075 55 Penumpang 2.628.242 2.500.664 462.705 2011 Bagasi 24.082.162 20.938.670 Kargo 48.124.986 13.680.145 Pos 550.022 183.271 Pesawat 17.715 17.697 0 Penumpang 1.556.713 1.596.691 136.454 2010 Bagasi 13.772.495 12.475.713 Kargo 14.789.148 7.277.605 Pos 289.452 92.09

Pergerakan pesawat Internasional Tahun Jenis Pergerakan Datang Berangkat Transit Lokal Pesawat 351 420 0 Penumpang 18.700 19.120 7 2015 Bagasi 253.358 180.892 Kargo 1.143.017 683.898 Pos 0 0 Pesawat 845 914 0 Penumpang 49.461 52.348 495 2014 Bagasi 717.613 562.747 Kargo 2.105.515 1.064.468 Pos 0 0 Pesawat 1.027 1.192 0 Penumpang 50.444 48.364 0 2013 Bagasi 619.078 384.695 Kargo 2.657.291 860.079 Pos 201 0 Pesawat 865 1.051 0 Penumpang 51.479 51.636 0 2012 Bagasi 732.804 512.798 Kargo 1.963.023 905.714

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 186

SIPD Tahun 2015

Pos 0 0 Pesawat 506 475 0 Penumpang 17.353 17.067 0 2010 Bagasi 244.597 208.46 Kargo 2.351.749 734.698 Pos 0 0 Sumber Data : PT (Persero) Angkasa Pura I Cabang Bandar Udara Sepinggan Balikpapan,2015

Tabel V-180. Perusahaan Penerbangan Domestik Yang Menggunakan fasilitas Bandar Udara Sepinggan Balikpapan

No. Tahun Nama Perusahaan Jenis Pesawat 1. 2010 Garuda B.737-800 Lion Air B.737-900 Sriwijaya B.737-300 Batavia Air A.320 Merpati B.737-300 Kalstar Trigana ATR 42 Mandala B.737-300 2. 2011 Garuda B.737-800 Lion Air B.737-800 Sriwijaya B.737-300 Batavia Air A.320 Merpati B.737-300 Kalstar Trigana ATR 42 Mandala B.737-300 3 2012 Garuda B.373-800 Lion Air B.737-900 Sriwijaya B.737.900 Batavia Air A.320 Merpati B.373-300 Trigana B.737-200 Kalstar ATR 42 Mandala B.737-300 4. 2013 Garuda B.737-800 Lion Air B.737-900 Sriwijaya B.737-300 Batavia Air A320 MerpatI B.737-300 Trigana B.737-200 Kalstar ATR 42 5. 2014 Garuda Indonesia B.737-800 Air Asia B.737-900 Lion Air B.737-900 Citilink B.737-400 Silk Air B.737-200 Sriwijaya Air B.737-300 Airfast ATR 42 Kalstar ATR 42 Pelita Air Fokker 28 Susi Air Piagio Avanti II P180

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 187

SIPD Tahun 2015

6. 2015 Garuda Indonesia B.737-800 Air Asia B.737-900 Lion Air B.737-900 Citilink B.737-400 Silk Air B.737-200 Sriwijaya Air B.737-300 Airfast ATR 42 Kalstar ATR 42 Pelita Air Fokker 28 Susi Air Piagio Avanti II P180

Sumber Data : PT (Persero) Angkasa pura I Cabang Bandar Udara Sepinggan Balikpapan,2014 *

Kota Rute Penerbangan Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman :

 Jakarta  Surabaya  Makasar  Yogyakarta  Berau  Banjarmasin   Samarinda  Pontianak  Kuala Lumpur  Singapura

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 188

SIPD Tahun 2015

BAB VI PENUTUP

Buku Data Pengembangan Sistem Informasi Daerah Kota Balikpapan memuat identifikasi data / fakta spasial dari suatu wilayah yang disajikan dalam bentuk buku.

6.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari pada penyusunan Buku Data Pengembangan Sistem Informasi Daerah Kota Balikpapan adalah :

1. Program Pengembangan Sistem Informasi Daerah disusun berdasarkan Petunjuk Pelaksanaan Dekonsentrasi Pengembangan Sistem Informasi Pembangunan Daerah yang merujuk pada Permendagri No. 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan PP No. 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaaan Rencana Pembangunan Daerah, Keputusan Menteri Dalam Negeri No. 25 Tahun 2002 tentang Pedoman Kebutuhan Teknis Sistem Komunikasi dan Informasi Penyelenggaraan Pemerintahan di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemdadan merupakan kelanjutan atau pengembangan dari program yang telah dilaksanakan sebelumnya yaitu Program Pengembangan Data Perencanaan Pengendalian Pembangunan Daerah (PDP3D). 2. Data numerik yang dikembangkan dalam program Pembangunan daerah meliputi 8 kelompok data, yaitu : 1). Data Umum, 2). Sosial Budaya, 3). Sumber Daya Alam, 4). Infrastruktur, 5). Industri perdagangan, Lembaga Keuangan, Koperasi Usaha dan Investasi, 6). Ekonomi dan Keuangan, 7). Politik, Hukum dan Keamanan, serta 8). Data Insidential. 3. Penyempurnaan dan pemantauan data penting dan sistem informasi Pembangunan daerah memerlukan evaluasi kondisi existing dan rencana pengembangannya guna mendukung “good governance” melalui prinsip-prinsip transparansi, partisipasi dan akuntanbilitas sangat ditentukan dengan adanya sistem informasi Pembangunan daerah yang aksesibel dan updated.

6.2. Saran

Saran dari pada penyusunan Buku Data Pengembangan Sistem Informasi Daerah adalah : 1. Pengembangan sistem informasi daerah Kota Balikpapan perlu dipaduserasikan dengan proses musyawarah perencanaan pembangunan daerah. 2. Dukungan data dari dinas / instansi belum maksimal, perlu koordinasi dan sinkronisasi yang optimal, karena belum sinerginya data yang dibutuhkan oleh Pembangunan daerah dengan data yang ada pada dinas/instansi. 3. Diperlukan adanya infrastruktur pendukung (software dan hardware) sehingga program pembangunan sistem informasi daerah dapat bersinergi dengan pemerintah propinsi dan pemerintah pusat.

Tim Pengelola SIPD Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Balikpapan | No 189