KAJIAN KASUS PROGRAM MINOR SENI TARI UPSI Neros

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

KAJIAN KASUS PROGRAM MINOR SENI TARI UPSI Neros Koreografi Di Malaysia... KOREOGRAFI DI MALAYSIA DALAM KONSEP MULTIKULTURAL: KAJIAN KASUS PROGRAM MINOR SENI TARI UPSI Nerosti Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Padang email: [email protected] Abstract This study used a descriptive method with qualitative approach by studying the library, (library research), observation, and interviews, as well as using the theory of choreography. The research findings prove THAT seventeen works of Minor Dance students have met the elements of choreography as follows: (a) selecting a theme or idea of arrangements through the initial stimuli, ie stimulus ideas, kinesthetic, auditory and visual. (b) exploration and improvisation, (c) smoothing and composition. Elements of composition has also been described, which include: (1) the structure of arrangements; (2) dancers‘ motion and passage; (3) the pattern of the floor; (4) music and lighting; (5) costumes and make-ups.The study also found that the students‘ eleven dances have applied the concept of multiculturalism in ethnical and classical themes. Multiculturalism is understood as various ethnic diversity and distinctiveness, reflected in the work of each indibiduals that are limited by the historical and social context, as well as local culture, including ethnic Malay, Minangkabau, Javanese, Sabah and Sarawak, Kelantan, India, and China. Keywords: multiculturalism, dance as Minor Learning, and choreography Abstrak Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif melalui kajian perpustakaan, (library research), observasi, dan wawancara, serta menggunakan teori koreografi, maka hasil penyelidikan membuktikan bahwa tujuh belas karya mahasiswa Minor Seni Tari telah memenuhi elemen-elemen koreografi yaitu: (a) pemilihan tema atau ide garapan melalui rangsang awal, yaitu rangsangan ide dan gagasan, kinestetik, auditif dan visual. (b) eksplorasi dan improvisasi, (c) penghalusan dan komposisi. Elemen-elemen komposisi pula telah dideskripsikan, yang meliputi: (1) struktur garapan; (2) gerak dan laluan penari; (3) pola lantai; (4) musik dan pencahayaan; (5) kostum dan Tata Rias. Kajian yang ditemukan pula ternyata sebelas tarian mahasiswa telah mengaplikasikan konsep multikultural yaitu bertema etnik dan klasik. Multikultural yang difahami sebagai aneka keunikan dan keanekaragaman budaya etnik, tercermin dalam karya masing-masing yang dibatasi oleh konteks historis, sosial, dan budaya tempatan, meliputi etnik Melayu, Minangkabau, Jawa, Sabah dan Sarawak, Kelantan, India, dan Cina. Kata kunci: multikultural, minor tari, koreografi Pendahuluan sementara. Oleh itu, sudah tiba masanya sebuah Seni pertunjukan merupakan seni sesaat produksi tari yang merupakan satu bagian dari atau seketika, ia akan lenyap dan berlalu seni pertunjukan dapat didokumentasikan dalam bersama waktu. Apabila pertunjukan telah bentuk penulisan ilmiah yang tentunya akan berlalu, penonton berharap akan memperolehi dimuatkan melalui kajian yang dapat satu rekaman yang dapat ditonton, namun dipertanggung jawabkan. Untuk mencapai sebenarnya rekaman itu sifatnya adalah kaedah tersebut saya melakukan penelitian 56 Vol. XIV No.1 Th. 2015 tentang koreografi mahasiswa Minor Seni Tari tari bertema bebas. Sebelas koreografi yang UPSI, di mana kajian bertujuan untuk mencirikan genre khasanah budaya Malaysia mendeskripsikan 17 karya tari pelajar Minor tersebut juga dilakukan di awal perkembangan Seni Tari UPSI yang dipersembahkan dalam tari modern di Amerika. Siegel yang produksi tari dari aspek elemen-elemen mendeskripsikan 40 peristiwa tari di Amerika koreografi. Dalam tulisan ini diberi judul dalam masa 50 tahun sebelum tahun 1978 ³.oreografi di Malaysia Dalam .onsep menemukan bentuk yang spesifik di mana Multikultural: Studi Kasus Program Minor Seni perkembangan koreografi orang Amerika pada Tari 8PS,“. Judul ini sesuai dengan hasil Narya mulanya juga menggunakan tema klasik yang mahasiswa UPSI yang mengambil tema dan digarap dalam bentuk tari Ballet Klasik. Bahkan sumber pergerakan tentang alam persekitaran pemula tari modern Amerika seperti Loie Fuller, Malaysia, baik dari peristiwa budaya setempat Isadora Duncan, Ruth St Dennis dan Ted Shawn, maupun tari etnik dan tarian tradisional yang Martha Graham, Doris Humphrey juga yang berkembang di Malaysia. Peristiwa budaya mengambil tema ritual untuk koreografinya berupa upacara ritual dan tari-tarian tersebut (Siegel, 1979). mereka rekontruksi secara kreatif sesuai dengan kemampuan dan pengetahuan yang mereka Metode Penelitian peroleh dari kelas koreografi program Minor Penelitian ini menggunakan metode Seni Tari. kualitatif, studi kasus yang dimaksudkan adalah Hasil penelitian ini diharapkan dapat lebih memfokuskan pada koreografi karya menjadi bahan rujukan bagi peminat tari mahasiswa Minor Seni Tari UPSI yang terutama bagi mahasiswa tari yang menyertai mendaftar pada tahun 2008 hingga 2011. Studi kelas koreografi. Tulisan semacam ini juga kasus menggunakan pendekatan untuk mempe- pernah dihasilkan oleh Siegel (1979: 6), yang lajari, menerangkan, atau menginterpretasikan mendeskripsikan 40 peristiwa tari moden suatu kasus secara natural pada objek penelitian Amerika dari karya pemula tari seperti Loie yaitu koreografi yang diproduksi dan Fuller dan Isadora Duncan, Ruth St Dennis dan dipertunjukan di Panggung Budaya UPSI. Ted Shawn hingga karya-karya moden Martha Data dikumpulkan dalam bentuk data Graham dan Doris Humphrey yang mengambil primer dan data sekunder. Data primer tema ritual untuk koreografinya. Dalam kajian- didapatkan secara langsung melalui penga- nya Siegel mendeskripsikan bentuk spesifik dan matan, wawancara dan perekaman terhadap 17 perjalanan koreografi orang Amerika 50 tahun Karya Tari Mahsiswa Minor Tari, yaitu: Andai yang lalu baik yang menggunakan tema klasik Randai, Asyik Iras, San Kipas, Ngayau, Room of maupun modern. Coffesion, Sekar Wangi, Tatoo Gendup Pada semester keempat kelas Koreografi Berpantang, Gawai Batu, Konddatam, Spread dilaksanakan sudah menghasilkan 3 sesi Love no Enemias, Haru-haru, Ri‘Birds, Benang- Produksi Seni Tari yaitu: sesi pertama pada benang, The Melodies, Sense of Beauty, Cinta semester 2 sesi 2009/2010 dan dan sesi kedua Za‘yu, dan -epit. 3engamatan dan wawancara pada semester 1 sesi 2010/2011. Untuk sesi kepada para koreografer, penari dan juri yang ketiga dalam semester 2 sesi 2010/2011. Dari menilai koreografi, tentang 17 Karya Tari tiga sesi produksi tersebut telah menghasilkan Pelajar Minor Tari meliputi: tema/ ide, sumber tujuh belas karya tari dari 22 orang mahasiswa. gerak, eksplorasi, inprovisasi, komposisi Pada produksi seni tari sesi pertama terdapat 10 termasuk struktur koreografi, pergerakan, pola orang mahasiswa, setiap 2 orang mahasiswa lantai dan musik. mencipta satu karya tari sehingga menghasilkan Data Sekunder dikumpulkan lima karya tari. menggunakan bahan rujukan seperti buku, Tema produksi adalah Six in Box: journal, sumber atas talian (internet) dan Pragrance of Movements yang disimbolikkan rakaman video. Buku dan Journal yang daripada 6 karya tari dalam 1 persembahan digunakan adalah buku yang terkait langsung menggunakan tema Six In a Box, memproduksi dengan buku-buku tari khususnya koreografi dan 6 koreografi pula (ReTari 2011). Dari tujuh belas komposisi. Pengumpulan buku-buku dan journal koreografi, sebelas karya tari menggarap telah dimulai pada tahap proposal, terutama tradisional dengan berbagai etnik baik berupa untuk menentukan teori yang sesuai dengan upacara ritual serta tari klasik dan rakyat dan 6 kajian yang tengah dijalankan. Tugasan-tugasan 57 Koreografi Di Malaysia... pelajar yang berisikan tentang konsep karya menjadi pusat kesenian Zapin yang perlu dikumpulkan untuk membantu dideklarasikan pada 15-16 Oktober 2011 pada pengumpulan data. Setelah data dikumpulkan, Festival Zapin Nusantara III. Festival tersebut dilakukan klasifikasi, analisis data, dan secara kontinyu di-selenggarakan oleh Yayasan interpretasi data untuk memperjelas dapatan Kesenian Johor Baru (baca Festival Zapin hasil penelitian terutama dalam menganalisis Nusantara III, google.com). Selain itu terdapat dan mendeskripsikan elemen-elemen koreografi pula kesenian Perak yang terkenal dengan ke dalam bentuk tulisan untuk menjadi dokumen kesenian Bubu dan Dabus, Perlis dengan tarian fondamental. Di mana tujuh belas karya tari Canggung, Kedah dengan tarian Inang Didik dan pelajar dapat terdokumen dengan mudah Penang dengan kesenian Boria. difahami oleh orang lain. Analisis data dilakukan Untuk lebih mengenali kesenian masing- dengan teknik analisis bentuk dan struktur masing, maka mahasiswa Minor Seni Tari pada pertunjukan serta analisis koreografi. Berbagai Fakulti Musik dan Seni Persembahan UPSI fenomena multikultural dalam bentuk dan isi berupaya menggali potensi negeri mereka, ide pada karya tari mahasiswa dianalisis dengan untuk mengembangkan kesenian negeri sendiri perspektif koreografi. dalam kelas koreografi juga seringkali muncul dari mahasiswa sendiri. Kemauan mahasiswa Pembahasan untuk mempertahankan budaya negeri asal Pemahaman Konsep Multikultural mereka tersebut patut dihargai karena dapat Malaysia memiliki beragam etnik mencerminkan jati diri mereka.Kemajemukan masyarakat yang hidup dan berkembang dengan budaya atau multibudaya dalam pandangan budaya dan adat resamnya. Di bidang Posmodernisme dikenal dengan istilah multi- pendidikan Malaysia memakai sistem silang culturalisme. Multikultural yang difahami dalam rekrutmen mahasiswa, artinya maha- sebagai aneka keunikan dan keanekaragaman siswa yang berasal dari Sabah dan Sarawak
Recommended publications
  • Masyarakat Kesenian Di Indonesia
    MASYARAKAT KESENIAN DI INDONESIA Muhammad Takari Frida Deliana Harahap Fadlin Torang Naiborhu Arifni Netriroza Heristina Dewi Penerbit: Studia Kultura, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara 2008 1 Cetakan pertama, Juni 2008 MASYARAKAT KESENIAN DI INDONESIA Oleh: Muhammad Takari, Frida Deliana, Fadlin, Torang Naiborhu, Arifni Netriroza, dan Heristina Dewi Hak cipta dilindungi undang-undang All right reserved Dilarang memperbanyak buku ini Sebahagian atau seluruhnya Dalam bentuk apapun juga Tanpa izin tertulis dari penerbit Penerbit: Studia Kultura, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara ISSN1412-8586 Dicetak di Medan, Indonesia 2 KATA PENGANTAR Terlebih dahulu kami tim penulis buku Masyarakat Kesenian di Indonesia, mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkah dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan buku ini pada tahun 2008. Adapun cita-cita menulis buku ini, telah lama kami canangkan, sekitar tahun 2005 yang lalu. Namun karena sulitnya mengumpulkan materi-materi yang akan diajangkau, yakni begitu ekstensif dan luasnya bahan yang mesti dicapai, juga materi yang dikaji di bidang kesenian meliputi seni-seni: musik, tari, teater baik yang tradisional. Sementara latar belakang keilmuan kami pun, baik di strata satu dan dua, umumnya adalah terkonsentasi di bidang etnomusikologi dan kajian seni pertunjukan yang juga dengan minat utama musik etnik. Hanya seorang saja yang berlatar belakang akademik antropologi tari. Selain itu, tim kami ini ada dua orang yang berlatar belakang pendidikan strata dua antropologi dan sosiologi. Oleh karenanya latar belakang keilmuan ini, sangat mewarnai apa yang kami tulis dalam buku ini. Adapun materi dalam buku ini memuat tentang konsep apa itu masyarakat, kesenian, dan Indonesia—serta terminologi-terminologi yang berkaitan dengannya seperti: kebudayaan, pranata sosial, dan kelompok sosial.
    [Show full text]
  • Teater ‘Uraong Ulu WARGA MOTAC Hatinya Luke Lagih’ Oleh Kumpulan Kesenian Uraong Ulu (Keulu) Telah I Memenangi Tempat Ketiga Dalam Festival Teater Malaysia 2006
    3 FESTIVAL OF ASEAN CULTURAL EXPRESSIONS Festival Kesenian 2015 Orang Asli dan Peribumi Antarabangsa 2015 JKKN MENERAJUI HARI SUKAN NEGARA Teater ‘Uraong Ulu WARGA MOTAC Hatinya Luke Lagih’ Oleh Kumpulan Kesenian Uraong Ulu (Keulu) Telah i Memenangi Tempat Ketiga Dalam Festival Teater Malaysia 2006. Sudut Berita JKKN SEKILAS TINTA EDITOR YBhg. Datuk Norliza Rofli Ketua Pengarah YBrs. En. Mohamad Razy Mohd Nor Timbalan Ketua Pengarah (Sektor Dasar dan Perancangan) YBrs. Tn. Hj. Mesran Mohd Yusop Timbalan Ketua Pengarah (Sektor Kebudayaan dan Kesenian) Editor Assalamualaikum dan Salam 1Malaysia. Mohd Zin Mohd Sahid Penolong Editor Seni Budaya Malaysia semakin mengalami ketirisan. Membina masyarakat Zuriah Mohamad yang berbudaya dan berkeperibadian tinggi adalah menjadi tanggungjawab SIDANG EDITORIAL setiap rakyat Malaysia kerana setiap kita adalah pemimpin diperingkat sidang redaksi Penulis masing-masing. Peristiwa-peristiwa negatif yang pernah berlaku akibat • Mohd Zin Mohd Sahid kebiadaban segelintir rakyat yang tidak bertanggungjawab, seharusnya • Zuriah Mohamad • Muhammad Haqkam Hariri dijadikan iktibar agar tidak berulang dan menjadi gejala yang memusnahkan • Ismarizal Zulamran bangsa Malaysia. Kebiadaban tersebut seharusnya dibendung supaya ia • Muhammad Faizal Ruslee tidak menjadi gejala kepada masyarakat keseluruhannya. Hanya dengan • Siti Anisah Abdul Rahman • Fauziah Ahmad disiplin, kesedaran dan keimanan yang jitu pada setiap insan sahaja yang akan dapat mengatasinya. Pereka Grafik/Kreatif Bafti Hera Abu Bakar Sama-samalah kita menjadikan iktibar dan pengajaran bahawa salah Jurufoto Zaman Sulieman satu sebab kejatuhan kerajaan Melayu Melaka pada tahun 1511 ialah ‘angkara sikitul yang menjual maklumat kepada portugis’ ketika itu. Jika SIDANG REDAKSI kita sama-sama berpegang teguh kepada rukun negara dan disiplin • Unit Komunikasi Korporat diri, InshaAllah seni budaya Malaysia akan terus relevan selaras dengan • Bahagian Khidmat Pengurusan ungkapan ‘Tidak akan Melayu hilang di dunia’.
    [Show full text]
  • TITLE Fulbright-Hays Seminars Abroad Program: Malaysia 1995
    DOCUMENT RESUME ED 405 265 SO 026 916 TITLE Fulbright-Hays Seminars Abroad Program: Malaysia 1995. Participants' Reports. INSTITUTION Center for International Education (ED), Washington, DC.; Malaysian-American Commission on Educational Exchange, Kuala Lumpur. PUB DATE 95 NOTE 321p.; Some images will not reproduce clearly. PUB TYPE Guides Non-Classroom Use (055) Reports Descriptive (141) Collected Works General (020) EDRS PRICE MFO1 /PC13 Plus Postage. DESCRIPTORS Area Studies; *Asian History; *Asian Studies; Cultural Background; Culture; Elementary Secondary Education; Foreign Countries; Foreign Culture; *Global Education; Human Geography; Instructional Materials; *Non Western Civilization; Social Studies; *World Geography; *World History IDENTIFIERS Fulbright Hays Seminars Abroad Program; *Malaysia ABSTRACT These reports and lesson plans were developed by teachers and coordinators who traveled to Malaysia during the summer of 1995 as part of the U.S. Department of Education's Fulbright-Hays Seminars Abroad Program. Sections of the report include:(1) "Gender and Economics: Malaysia" (Mary C. Furlong);(2) "Malaysia: An Integrated, Interdisciplinary Social Studies Unit for Middle School/High School Students" (Nancy K. Hof);(3) "Malaysian Adventure: The Cultural Diversity of Malaysia" (Genevieve M. Homiller);(4) "Celebrating Cultural Diversity: The Traditional Malay Marriage Ritual" (Dorene H. James);(5) "An Introduction of Malaysia: A Mini-unit for Sixth Graders" (John F. Kennedy); (6) "Malaysia: An Interdisciplinary Unit in English Literature and Social Studies" (Carol M. Krause);(7) "Malaysia and the Challenge of Development by the Year 2020" (Neale McGoldrick);(8) "The Iban: From Sea Pirates to Dwellers of the Rain Forest" (Margaret E. Oriol);(9) "Vision 2020" (Louis R. Price);(10) "Sarawak for Sale: A Simulation of Environmental Decision Making in Malaysia" (Kathleen L.
    [Show full text]
  • Mek Mulung Di Pentas Dunia Pentas Di Mulung Mek
    ISSN 2180 - 009 X Bil 1/2015 NASKHAH PERCUMA Assalamualaikum dan Salam 1Malaysia Lafaz syukur seawal bicara yang dapat diungkapkan atas penerbitan buletin JKKN Bil 1/2015 yang kini dikenali sebagai “Citra Seni Budaya”. Penjenamaan semula buletin ini adalah bertitik tolak daripada hasrat dan usaha JKKN untuk melaksanakan transformasi bagi memastikan setiap program dan aktiviti yang dilaksanakan memberi impak positif kepada masyarakat di samping pulangan kepada peningkatan ekonomi negara. Merujuk kepada Kamus Dewan Edisi Ke-4, Dewan Bahasa dan Pustaka, perkataan “Citra” membawa maksud ‘gambaran’ atau ‘imej peribadi seseorang’. Oleh itu, “Citra Seni Budaya” adalah refleksi kepada usaha murni JKKN yang dilaksanakan secara berterusan untuk memartabatkan seni dan budaya. Ia akan menjadi wadah perkongsian ilmu serta maklumat mengenai seni dan budaya yang boleh dimanfaatkan sebagai salah satu sumber rujukan sampingan. Semoga usaha kecil ini boleh membantu merealisasikan hasrat JKKN bagi menyebarluaskan maklumat berkaitan seni budaya yang hakikatnya berada bersama kita saban hari. Salmiyah Ahmad CORETAN EDITOR CORETAN Editor JABATAN SIDANG KEBUDAYAAN DAN EDITORIAL KESENIAN NEGARA YBhg. Datuk Norliza Rofli • Muhammad Faizal Ruslee Ketua Pengarah • Siti Anisah Abdul Rahman • Fauziah Ahmad YBrs. En. Mohamad Razy Mohd Nor Timbalan Ketua Pengarah Pereka Grafik/Kreatif (Sektor Dasar dan Perancangan) Bafti Hera Abu Bakar YBrs. Tn. Hj. Mesran Mohd Yusop Jurufoto Timbalan Ketua Pengarah Zaman Sulieman (Sektor Kebudayaan dan Kesenian) SIDANG REDAKSI YBrs.
    [Show full text]
  • TIRAI PANGGUNG JURNAL SENI PERSEMBAHAN Jilid 17, 2021 ISSN: 0128-5998 ______
    TIRAI PANGGUNG JURNAL SENI PERSEMBAHAN Jilid 17, 2021 ISSN: 0128-5998 ______________________________________________ EDITORIAL BOARD Chief Editor Assoc. Prof. Dr. Mohd Nasir Hashim Dr. Premalatha Thiagarajan Editorial Board Dr. Wong Kwan Yie (Music) Dr. Wong Huey Yi @ Colleen Wong (Music) Dr. Marlenny Binti Deenerwan (Drama) Dr. Roselina Johari Binti Md Khir (Drama) Dr. Mumtaz Begum P.V. Aboo Backer (Dance) Madam Tan Chai Chen (Dance) Dr. Luqman Lee (Visual Arts) Editorial Advisory Board Dr. Patricia Matusky Yamaguchi Prof. Dr. Tan Sooi Beng (Special thanks to Mr. Wong Jyh Shyong, Mr. Leng Poh Gee & Ms. Dayang Mariana Bolhassan) @2021 Universiti Malaya TIRAI PANGGUNG TIRAI PANGGUNG Diterbitkan sekali setahun oleh is published once a year by the Fakulti Seni Kreatif, Universiti Faculty of Creative Arts, Universiti Malaya. Jurnal ini menerima Malaya. The journal accepts sumbangan artikel dan ulasan buku, articles and book, audio, and film rakaman audio dan filem dalam reviews both in Malay and English Bahasa Malaysia dan Bahasa on topics related to Performing Inggeris yang ada hubungan dengan Arts. Please address correspondence Seni Persembahan. Sumbangan dan to: surat menyurat hendaklah dialamatkan kepada: EDITOR TIRAI PANGGUNG THE EDITOR Fakulti Seni Kreatif TIRAI PANGGUNG Universiti Malaya Faculty of Creative Arts 50603 Kuala Lumpur Universiti Malaya Malaysia 50603 Kuala Lumpur Malaysia CONTENTS Kandungan Between Two Landfills: The Analysis of Gender Representations in Linda Faigao Hall’s The Female Heart Through Brechtian Techniques
    [Show full text]
  • Mapping the History of Malaysian Theatre: an Interview with Ghulam-Sarwar Yousof
    ASIATIC, VOLUME 4, NUMBER 2, DECEMBER 2010 Mapping the History of Malaysian Theatre: An Interview with Ghulam-Sarwar Yousof Madiha Ramlan & M.A. Quayum1 International Islamic University Malaysia It seems that a rich variety of traditional theatre forms existed and perhaps continues to exist in Malaysia. Could you provide some elucidation on this? If you are looking for any kind of history or tradition of theatre in Malaysia you won’t get it, because of its relative antiquity and the lack of records. Indirect sources such as hikayat literature fail to mention anything. Hikayat Raja-Raja Pasai mentions Javanese wayang kulit, and Hikayat Patani mentions various music and dance forms, most of which cannot be precisely identified, but there is no mention of theatre. The reason is clear enough. The hikayat generally focuses on events in royal court, while most traditional theatre developed as folk art, with what is known as popular theatre coming in at the end of the 19th century. There has never been any court tradition of theatre in the Malay sultanates. In approaching traditional theatre, my own way has been to first look at the proto- theatre or elementary forms before going on to the more advanced ones. This is a scheme I worked out for traditional Southeast Asian theatre. Could you elaborate on this? Almost all theatre activity in Southeast Asia fits into four categories as follows: Proto-Theatre, Puppet Theatre, Dance Theatre and Opera. In the case of the Philippines, one could identify a separate category for Christian theatre forms. Such forms don’t exist in the rest of the region.
    [Show full text]
  • International Journal of Applied and Creative Arts
    INTERNATIONAL JOURNAL OF IJACAAPPLIED IJACA INTERNATIONAL JOURNAL OF APPLIED AND CREATIVE ARTS Vol. 2 Issue 1 AND CREATIVE ARTS IJACAJune 2019 International Journal of Applied and Creative Arts Vol 2. Issue 1 June 2019 Content Influence of Leadership Styles Towards Organizational Commitment 1-6 Suman A/L Mahindreen, Qistina Donna Lee Abdullah & Khashini Devi R. Varatharajoo Perceived Visual CGI Familiarity Towards Uncanny Valley Theory in Film 7-16 Ahmad Azaini Manaf, Siti Nor Fatihah Ismail & Mohd Rosli Arshad 17-26 The Interstitial Mode Of Sabah Telemovie Production Sydney Thomas Sibangan, Teo Miaw Lee, & Thia Sock Siang 27-35 Makyung as an Oldest Form of Malay Traditional Dance Drama in Southeast Asia Rosdeen Suboh IJACA | Vol.2 | Issue 1 | June 2019 | Pages 1-6 INFLUENCE OF This research endeavours to explore the impact of leadership styles towards organizational LEADERSHIP commitment in influencing employees and STYLES TOWARDS employer’s outcomes in the context of organizational ORGANIZATIONAL commitment. Based on this theory, two leadership styles practices, namely, Transformational COMMITMENT Leadership and Transactional Leadership, have been used to examine employees’ and Suman A/L Mahindreen employer’s reactions towards commitment in the University Malaysia Sarawak organization chosen which is Amogha Maju Sdn Qistina Donna Lee Abdullah Bhd, Kuching, Sarawak. Data were acquired from University Malaysia Sarawak employees in administrative level through interview questions. Thus, researcher acknowledge that the Khashini Devi R. Varatharajoo employees were influenced by Transactional and University Malaysia Sarawak Transformational Leadership Styles. Keywords: Leadership, Organizational Commitment, Transactional leadership, Corresponding Author Transformational leadership. [email protected] 1 IJACA | Vol.2 | Issue 1 | June 2019 1.
    [Show full text]
  • Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings
    Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings TAJUK PERKARA MALAYSIA: PERLUASAN LIBRARY OF CONGRESS SUBJECT HEADINGS EDISI KEDUA TAJUK PERKARA MALAYSIA: PERLUASAN LIBRARY OF CONGRESS SUBJECT HEADINGS EDISI KEDUA Perpustakaan Negara Malaysia Kuala Lumpur 2020 © Perpustakaan Negara Malaysia 2020 Hak cipta terpelihara. Tiada bahagian terbitan ini boleh diterbitkan semula atau ditukar dalam apa jua bentuk dan dengan apa jua sama ada elektronik, mekanikal, fotokopi, rakaman dan sebagainya sebelum mendapat kebenaran bertulis daripada Ketua Pengarah Perpustakaan Negara Malaysia. Diterbitkan oleh: Perpustakaan Negara Malaysia 232, Jalan Tun Razak 50572 Kuala Lumpur Tel: 03-2687 1700 Faks: 03-2694 2490 www.pnm.gov.my www.facebook.com/PerpustakaanNegaraMalaysia blogpnm.pnm.gov.my twitter.com/PNM_sosial Perpustakaan Negara Malaysia Data Pengkatalogan-dalam-Penerbitan TAJUK PERKARA MALAYSIA : PERLUASAN LIBRARY OF CONGRESS SUBJECT HEADINGS. – EDISI KEDUA. Mode of access: Internet eISBN 978-967-931-359-8 1. Subject headings--Malaysia. 2. Subject headings, Malay. 3. Government publications--Malaysia. 4. Electronic books. I. Perpustakaan Negara Malaysia. 025.47 KANDUNGAN Sekapur Sirih Ketua Pengarah Perpustakaan Negara Malaysia i Prakata Pengenalan ii Objektif iii Format iv-v Skop vi-viii Senarai Ahli Jawatankuasa Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings ix Senarai Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings Tajuk Perkara Topikal (Tag 650) 1-152 Tajuk Perkara Geografik (Tag 651) 153-181 Bibliografi 183-188 Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings Sekapur Sirih Ketua Pengarah Perpustakaan Negara Malaysia Syukur Alhamdulillah dipanjatkan dengan penuh kesyukuran kerana dengan izin- Nya Perpustakaan Negara Malaysia telah berjaya menerbitkan buku Tajuk Perkara Malaysia: Perluasan Library of Congress Subject Headings Edisi Kedua ini.
    [Show full text]
  • Intercultural Theatre Praxis: Traditional Malay Theatre Meets Shakespeare's the Tempest
    University of Wollongong Research Online University of Wollongong Thesis Collection 2017+ University of Wollongong Thesis Collections 2017 Intercultural theatre praxis: traditional Malay theatre meets Shakespeare's The Tempest Norzizi Zulkafli University of Wollongong Follow this and additional works at: https://ro.uow.edu.au/theses1 University of Wollongong Copyright Warning You may print or download ONE copy of this document for the purpose of your own research or study. The University does not authorise you to copy, communicate or otherwise make available electronically to any other person any copyright material contained on this site. You are reminded of the following: This work is copyright. Apart from any use permitted under the Copyright Act 1968, no part of this work may be reproduced by any process, nor may any other exclusive right be exercised, without the permission of the author. Copyright owners are entitled to take legal action against persons who infringe their copyright. A reproduction of material that is protected by copyright may be a copyright infringement. A court may impose penalties and award damages in relation to offences and infringements relating to copyright material. Higher penalties may apply, and higher damages may be awarded, for offences and infringements involving the conversion of material into digital or electronic form. Unless otherwise indicated, the views expressed in this thesis are those of the author and do not necessarily represent the views of the University of Wollongong. Recommended Citation Zulkafli, Norzizi, Intercultural theatre praxis: traditional Malay theatre meets Shakespeare's The Tempest, Doctor of Philosophy thesis, School of the Arts, English and Media, University of Wollongong, 2017.
    [Show full text]
  • Act East: Asean-India Shared Cultural Heritage
    ACT EAST: ASEAN-INDIA SHARED CULTURAL HERITAGE Culture is the key to the India-ASEAN partnership. Shared histori- cal ties, culture and knowledge continue to underpin India’s sustained interactions with Southeast Asia. The commonalities between India and Southeast Asia provide a platform for building synergies with the countries of the region. As India’s engagement with the ASEAN moves forward with support of the Act East Policy (AEP), the socio-cultural linkages between the two regions can be utilized effectively to expand collaboration, beyond economic and political domains into areas of education, tourism ACT EAST: and people to people contact. This book presents historical and contemporary dimensions between India and Southeast Asia with particular reference to cultural heritage. One of the recommenda- ASEAN-INDIA tions of this book is to continue our efforts to preserve, protect, and restore cultural heritage that represents the civilisational bonds SHARED CULTURAL between ASEAN and India. The book will serve as a knowledge product for policymakers, academics, private sector experts and HERITAGE regional cooperation practitioners; and is a must-read for anyone interested in the cultural heritage. fodkl'khy ns'kksa dh vuqla/ku ,oa lwpuk iz.kkyh Core IV-B, Fourth Floor, India Habitat Centre ACT EAST: ASEAN-INDIA SHARED CULTURAL HERITAGE ASEAN-INDIA SHARED CULTURAL ACT EAST: Lodhi Road, New Delhi-110 003, India Tel.: +91-11-2468 2177-80, Fax: +91-11-2468 2173-74 AIC E-mail: [email protected]; [email protected] AIC fodkl'khy ns'kksa dh vuqla/ku
    [Show full text]
  • Pendokumentasian Acara Kesenian Ole" Kumpulan Mak Yong Di Kelantan
    PENDOKUMENTASIAN ACARA KESENIAN OLE" KUMPULAN MAK YONG DI KELANTAN Noorazira Bt Zakaria Sarjana Muda Seni Gunaan dengan Kepujian (Pengurusan Seni) 2011 I Pusat Khldmat Maklumat Akademik " UNIVERSITI MALAYSIA SARAWAK PENDOKUMENTASIAN ACARA KESENIAN OLEH KUMPULAN MAK YONG DI KELANTAN NOORAZIRA BT ZAKARIA Projek ini merupakan salah satu keperluan Ijazah Sarjana Muda Seni Gunaan dengan Kepujian (Pengurusan Seni) Fakulti Seni Gunaan dan Kreatif UNIVERSITI MALAYSIA SARA W AK 2011 UNIVERSITI MALAYSIA SARA W AK BORANG PENGESAHAN STATUS TESIS / LAPORAN JUDUL: PENDOKUMENTASIAN ACARA KESENIAN OLEH KUMPULAN MAKYONGDIKELANTAN SESI PENGAJIAN : 2008/2011 Saya NOORAZIRA BT ZAKARIA mengaku rnernbenarkan tesis / Laporan* ini disirnpan di Pusat Khidrnat Maklurnat Akadernik, Universiti Malaysia Sarawak dengan syarat-syarat kegunaan seperti berikut: 1. Tesis / Laporan adalah hakrnilik Universiti Malaysia Sarawak 2. Pusat Khidmat Maklurnat Akadernik, Universiti Malaysia Sarawak dibenarkan mernbuat salinan untuk tujuan pengajian sahaja 3. Pusat Khidrnat Maklumat Akadernik, Universiti Malaysia Sarawak dibenarkan rnernbuat pendigitan untuk rnernbangunkan Pangkalan Data Kandungan Ternpatan 4. Pusat Khidrnat Maklurnat Akadernik, Universiti Malaysia Sarawak dibenarkan rnembuat salinan tesis / laporan ini sebagai pertukaran bahan antara institusi pengajian tinggiD 5. * sila tandakan SULIT (rnengandungi rnakularnat yang berdmjah keselarnatan at au kepentingan seperti tennaktub dalarn TERHAD AKT A RAHSIA RASMI 1972) 1//1 (rnengandungi rnaklumat terhad yang telah ditentukan
    [Show full text]
  • Zapin Melayu Pada Kelompok
    ZAPIN MELAYU DALAM WILAYAH BUDAYA SERDANG, SUMATERA UTARA : KAJIAN TERHADAP ASPEK SEJARAH, FUNGSI, DAN STRUKTUR Tesis Oleh Muhammad Husein NIM. 097037008 PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 1 Universitas Sumatera Utara ZAPIN MELAYU DALAM WILAYAH BUDAYA SERDANG, SUMATERA UTARA : KAJIAN TERHADAP ASPEK SEJARAH, FUNGSI, DAN STRUKTUR T E S I S Untuk memperoleh gelar Magister Seni (M.Sn.) dalam Program Studi Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni pada Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Oleh Muhammad Husein NIM. 097037008 PROGRAM STUDI MAGISTER (S2) PENCIPTAAN DAN PENGKAJIAN SENI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA M E D A N 2 0 1 1 Universitas Sumatera Utara Judul Tesis : ZAPIN MELAYU DALAM WILAYAH BUDAYA SERDANG, SUMATERA UTARA : KAJIAN TERHADAP ASPEK SEJARAH, FUNGSI, DAN STRUKTUR Nama : Muhammad Husein Nomor Pokok : 097037008 Program Studi : Magister (S2) Penciptaan dan Pengkajian Seni Menyetujui Komisi Pembimbing Drs. Irwansyah Harahap, M.A. Drs. Fadlin, M.A. NIP. 196212211997031001 NIP. 196102201989031003 Ketua Anggota Program Studi Magister (S2) Fakultas Ilmu Budaya Penciptaan dan Pengkajian Seni Dekan, Ketua, Drs. Irwansyah Harahap, M.A. Dr. Syahron Lubis, M.A. NIP. 196212211997031001 NIP. 195110131976031001 Tanggal lulus: 16 Agustus 2011 Universitas Sumatera Utara Telah diuji pada Tanggal 16 Agustus 2011 PANITIA PENGUJI UJIAN TESIS Ketua : Drs. Irwansyah Harahap, M.A. ( ______________ ) Sekretaris : Drs. Torang Naiborhu, M.Hum. ( ______________ ) Anggota I : Drs. Muhammad Takari, M.Hum., Ph.D. ( ______________ ) Anggota II : Drs. Irwansyah Harahap, M.A. ( _______________ ) Anggota III : Drs. Fadlin, M.A. ( _______________ ) Universitas Sumatera Utara ABSTRACT In speaking of Zapin writer is inseparable from an understanding of history because it starts from the origin, the entry process, adaptation, to exist until now which is a periodization of history.
    [Show full text]