GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 1 MARET 2020 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK) FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE) INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

PERANG (BHARATAYUDDHA) DI ERA REFORMASI

I Ketut Agus Murdiana1, I Made Arsa Wiguna2 Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar [email protected], [email protected]

Diterima 4 Pebruari 2020, direvisi 15 Pebruari 2020, diterbitkan 1 Maret 2020

ABTRAK

War Of Bharatayuddha is a story that tells about the war of cousins in Mahabarata. It happened because of tri incidents, which are power struggle, envy, and incitement of Sengkuni. The goal in this Research is to analyze the incident of Bharatayuddha war, in Mahabarata story. Basically this story has already occured in , as we can see and analyze from the conflicts that happened in the country. Conflict is the root of a war that spilled lots of blood. This very conflict had also happened in Indonesia, which is the fight between the people in the country. The essence of Indonesia is being an independent nation filled with diversity in unity, which is built upon the hopes and determination of our ancestors and the nation heroes to create the big nation. The unity of the entire country is absolutely priceless. It is a heritage, a gift from our ancestors who had fought with their lives for unity and independence.

Key Word : Bharatayuddha War, Conflict and Unity

PENDAHULUAN semua keberagaman Indonesia. Pancasila Indonesia merupakan Negara yang bersumber dari kepribadian bangsa Indonesia besar yang terdiri dari banyak pulau, provensi, asli, yang menjiwai seluruh aspek kehidupan kabupaten dan kota, serta didalamnya terdapat bangsa Indonesia, budaya dan kehidupan keberagaman budaya dan adat-istiadat, sosial bangsa Indonesia. Dengan pancasila, agama, suku, ras dan golongan tertentu. Dari bangsa Indonesia hidup rukun dengan sikap keberagaman tersebut, Negara Indonesa saling menghargai (toleransi) setiap menjadi kaya akan warisan budaya leluhur perbedaan yang ada. Keragaman bangsa dari keragaman seni dan budaya yang Indonesia itu tertuang dalam semboyan menakjubkan. Sehingga pandangan bangsa bhineka tunggal ika, yang artinya walaupun lain terhadap Indonesia adalah bangsa yang berbeda-beda tetap satu jua yakni bangsa besar, bangsa eksotis/ indah karena Indonesia. Menurut Janu Ismadi (2019: 41) keragamannya dan bangsa yang menarik dasar negara adalah landasan kehidupan perhatian dunia, karena persatuan dan bernegara. Setiap negara harus mempunyai kesatuan bangsanya meskipun dengan landasan kehidupan dalam melaksanakan keberagaman yang ada. Semua itu berjalan kehidupan bernegaranya. Dasar negara bagi selaras dan harmonis serta hidup damai suatu Negara merupakan suatu dasar untuk dibawah landasan dasar bangsa Indonesia mengatur penyelenggaraan negara. yakni pancasila. Persatuan dan kesatuan bangsa Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia yang menyebabkan Indonesia dapat Indonesia yang merangkul, dan mengayomi meraih kemerdekaannya. Dengan sikap

Perang Bharata (Bharatayuddha) Di Era Reformasi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Ketut Agus Murdiana, I Made Arsa Wiguna 27

GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 1 MARET 2020 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK) FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE) INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

bergotong royong bersama-sama melawan terkadang dilakukan berbagai cara untuk bisa penjajah akhirnya Indonesia dapat mengusir mendapatkan kekuasaan tersebut, Karena rasa penjajah dari ibu pertiwi. Namun dengan ego yang tinggi sehingga kadang kemerdekaan Indonesia bukan berarti bangsa menimbulkan iri hati dan menghilangkan rasa Indonsia terbebas dari masalah-masalah toleransi terhadap lawan politik. Cara-cara kehidupan bangsa untuk selalu merdeka. yang tidak baik seperti menebarkan isue Karena tugas yang lebih berat yang terjadi saat hoaks, berita-berita yang menjatuhkan lawan ini adalah mempertahankan kemerdekaan. politiknya untuk dapat memenangkan Kemerdekaan itu dapat dihancurkan dengan kekuasan itu. Tanpa disadari juga pihak luar strategi yang tidak terlihat, seperti halnya yang menginginkan kehancuran bangsa ini, paham-paham baru yang dapat merubah ikut memberikan hasutan-hasutan yang minsed (pemikiran) masyarakat sehingga berpura-pura memberi dukungan. Dan menimbulkan niat untuk merubah segala yang akhirnya memusuhi saudara, kerabat, maupun sudah ada, merubah warisan leluhur, bangsa Indonesia sendiri. menganti landasan dan tantanan hidup bangsa Contoh kasus perang saudara yang ada Indonesia, yang sudah tertata rapi. Seperti di Indonesia diantaranya yakni perang saudara yang diutarakan oleh Ir. Soekarno bahwa diambon pada tahun 1999 yang disebabkan “ perjuangaku lebih mudah karena melawan oleh konflik antar ras. Konflik ini bermula penjajah, tetapi akan lebih sulit ketika dari konflik lokal antara seorang sopir Taxi melawan bangsa sendiri”. Dari pidato itu dengan penumpangnya. Namun konflik ini dapat kita simpulkan bahwa kehancuran dari menjadi besar karena adanya provokator dan sebuah Negara yang besar dikarenakan provokasi yang menyulut api kemarahan hilangnya persatuan, rasa persaudaraan, dan kedua pihak akhirnya membawa suku dan ras kepercayaan terhadap pemimpinnya. agama sehingga terjadinya perang saudara. Ketika rakyat sudah kehilangan kepercayaan Kemudian perang saudara yang diakibatkan terhadap pemimpinnya, maka perselisihan oleh politik yang ingin merusak persatuan akan sering terjadi, kerusuhan dimana-mana, bangsa dengan paham-paham baru dan perpecahan pun tidak bisa elakan lagi. diantaranya adalah konflik pemerintah Penyebab-penyebab terjadinya melawan kelompok sparatis kasus GAM perpecahan persatuan dan kesatuan adalah (gerakan aceh merdeka), kasus trisakti, dan kekusaan, adanya penindasan, tidak adanya kasus SUPERSEMAR. Dan masih banyak sikap toleransi, politik adu domba, rasa ego lagi kasus-kasus perang saudara, yang terjadi dan iri hati yang tinggi. Hal ini bisa kita di Indonesia akibat dari berkurangnya sikap melihat dari cerita mahabarata dimana sebuah toleransi untuk mengahargai dan perang saudara (Bharatayudha) terjadi karena menghormati satu sama lain. perebutan kekuasan, adanya penindasan, Berdasarkan kasus yang sudah terjadi memudarnya rasa toleransi, rasa ego dan iri dapat diuraikan kedalam Rumusan masalah hati yang tinggi, dan tentunya yang sangat yakni : 1). Apa Hakikat dari perang saudara ? fatal adalah politik adu domba yang 2) apa yang menyebabkan terjadinya perang mengelapkan pikiran sehingga melupakan saudara (Bharatayudha))? 3) bagaimana asal usul, perasudaraan, dan bagaimana kita strategi pemerinah Indonesia mengantisipasi bisa ada menikmati segala yang telah ada. terjadinya perang saudara yang dapat Dalam realita saat ini Negara Indonesia sudah menimbulkan perpecahan persatuan dan mengadapi persoalan tersebut. Semua orang kesatuan Indonesia? Dengan rumusan menginginkan memliki kekuasan untuk bisa masalah ini, peneliti berupaya untuk mengusai dan mengatur segalanya serta memberikan hasil berupa gambaran tentang dihormati karena kekuasaanya itu. Ini perang saudara (Bharatayudha) yang terjadi

Perang Bharata (Bharatayuddha) Di Era Reformasi 28 Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Ketut Agus Murdiana, I Made Arsa Wiguna

GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 1 MARET 2020 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK) FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE) INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

di Indonesia dan langkah-langkah yang sudah benang merah bahwa makhluk yang ada di dilakukan pemerintah dalam menanggapi dan dunia ini adalah bersaudara. Bukan karena memecah masalah tersebut. adanya hubungan darah maka dikatakan saudara, tetapi melihat dari penciptaan Tuhan Hakikat perang saudara (Bharathayuddha) Yang Maha Esa semua adalah bersaudara. Kisah Bharatayuddha terdapat Namun saudara itu terdapat tingkat kedekatan berbagai versi dan pengertian. Di Indonesia berdasarkan tempat dan keberadaannya. Jika sendiri terdapat lakon pewayangan yang antar keluarga, suku, agama yang sama mengisahkan tentang Bharatayuddha. Namun disebut saudara dekat yang memiliki pada intinya dalam kisah Bharatayuddha baik kepercayaan atas keyakinan yang sama. Antar dalam lakon pewayangan maupun versi cerita saudara warga Negara, merupakan saudara Mahabarata adalah sama, menceritakan tanah air, karena berada pada satu tentang perang saudara. Dalam cerita Jawa negara/bangsa . Dan jika saudara hidup Bharathayudda merupakan lakon didunia disebut warga negara dunia, karena pewayangan dan familier dalam masyrakat. berada pada planet yang sama yakni bumi. Bharathayudha sendiri merupakan sebuah Maka dari itu pada hakekatnya semua mahluk lakon gubahan Mpu Sedah (dan Mpu Panuluh termasuk manusia adalah saudara. Ketika sebagai penerus penulis Barathayudda) pada terjadi konflik atau perang, maka hal itu dapat tahun 1079 dibawah perintah raja Jayabaya. dikatakan sebagai perang saudara. Kekawin / Serat Bharatayuddha ini Dalam konteks keberadaanya banyak merupakan pengambaran peperangan saudara terjadinya perang saudara di Indonesia, yang antara Kerajaan Kediri dan Kerajaan Jenggala diakibatkan oleh konflik-konflik internal (Widyaswoko, 2018 :125). bangsa Indonesia sendiri. Untuk itu bangsa Menurut Si Luh Nyoman Seriadi indonesa perlu untuk mengintropeksi diri (2016:36), pada dasarnya mannusia melalui cerita Maha Bharata, dalam mencegah diciptakan di dunia ini adalah dari satu sumber terajdinya perang saudara (Bharatayudha). yakni vasudaiwa kuthumbakam (semua Menurut Wikipedia, perang saudara makhluk didunia ini adalah bersaudara). merujuk kepada suatu jenis perang dimana Seperti yang dijelaskan dalam Kitab bukan dua atau lebih Negara yang menjadi Bhagavadgita sloka XIV 4, berikut ini. kubu yang berlawanan namun beberapa faksi (=saudara) di dalam sebuah entitas politik. Sarvyonisu kaunteya, Dalam Bahasa inggris perang saudara di sebut Murtayah sambhavantiyah, civil war yang secara harfiah artinya adalah Tasam mahadyonih, “perang warga sipil” atau “perang madani”. Aham bijapradah pita, Tidak jarang sebuah perang saudara Terjemahanya: merupakan tanda awal perpecahan sebuah Dari Rahim garbha apapun makhluk entitas politik. itu lahir, oh putra (), Perang menjadi sebuah hal yang wajar Mahabrahma adalah garbha aslinya terjadi, karena didalamnya terdapat dan Akulah Penciptanya. kepentingan politik untuk menduduki sebuah Sloka tersebut memiliki pemaknaan kekuasan. Perang terjadi jika adanya sebuah yang sama dengan konsep vasudaiva perlawanan dari pihak yang merasa hak kuthumbakam. Mengapa demikian? Karena, kemerdekaanya direbut. Penjelasan tentang makna dalam sloka bhagavadgita tersebut perang saudara menjadi sangat erat kaitannya menyatakan semua makhluk yang ada didunia dengan bidang politik. Menurut Hedley Bull ini berasal dari satu sumber yakni Tuhan Yang dikutip dalam Syuryansah (2018) perang Maha Esa. Dari penjelasan diatas dapat ditarik merupakan kekerasan yang terorganisir yang

Perang Bharata (Bharatayuddha) Di Era Reformasi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Ketut Agus Murdiana, I Made Arsa Wiguna 29

GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 1 MARET 2020 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK) FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE) INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

satu dengan unit politik yang lainnya. Disebut daratan keadilan karena kawasan Sehingga perang dapat dikatakan sebagai Kuruksetra merupakan kawasan suci yang sebuah taktik terencana yang dilakukan konon karena kesucianya maka dosa-dosa dengan tujuan tertentu untuk mencapai sebuah apapun yang dilakukan pada daerah ini pasti kekuasaan. akan terampuni. Berdasarkan penjelasan diatas pada Dalam perang Bharatayuddha hakikatnya, perang saudara merupakan terdapat aturan-aturan perang yang harus perang yang terjadi terhadap sesama manusia ditaati oleh kedua pihak yaitu pihak Pandawa yang dalamnya terdapat sebuah politik untuk dan pihak Korawa. Semua pihak wajib mendapatkan sebuah kekuasaan. Perang mematuhi peraturan perang, karena semua saudara terjadi bermula dari sebuah konflik kesatria mejunjung tinggi harkat dan martabat kecil kemudian menjadi konflik besar. Karena sebagai kesatria. tidak menemukakan kesepakatan untuk Namun jika dilihat dari perang saudara berdamai maka terjadilah perang saudara. yang terjadi di Indonesia, perang saudara Perang saudara yang terjadi dalam cerita maha terjadi begitu saja tanpa adanya perhitungan, dan di Indonesia disebabkan oleh tiga hal maupun pertimbangan. Hal ini terjadi karena yakni Kekuasaan, Iri Hati, dan Hasutan perang di Indonesia disebebkan karena sifat Sengkuni. Berikut akan dijelaskan lebih lanjut keegoan yang tinggi dan tidak menjunjung mengenai penyebab terjadinya perang saudara tinggi sifat kesatriaan dalam berperang. (Bharatayuddha). Perang saudara dalam cerita Mahabarata dengan perang saudara di Penyebab terjadinya perang Baratayudha Indonesia memiliki kesamaan dari segi Perang merupakan langkah yang penyebabnya. Berikut ini ada beberapa dilakukan sesorang, kelompok orang, penyebab yang menimbulkan perang saudara kerajaan, negara atau bangsa ketika yang terjadi di Indonesia dan dalam cerita kedamaian itu terusik, terjadinya perselisihan Mahabarata. paham, perbedaan pandangan, penindasan, maka dilakukan gerakan untuk melawan dan 1. Kekuasaan mempertahankan harga diri untuk mencapai sebuah kemenangan. Sebuah perang tidak Kekuasaan merupakan hal yang ingin akan terjadi jika tidak adanya penyebab atau didapatkan semua orang. Dengan kekuasan asal usul perang itu terjadi. perang dapat sesorang atau kelompok orang dapat terjadi kepada siapa saja, tanpa mengatur dan mengatasi kehidupan sesuai memperdulikan status atau hubungan. keinginannya. Kekuasaan juga dapat Sekalipun bersaudara, ketika terjadi menimbulkan sebuah konflik baik itu konflik perselisihan yang tidak dapat diselesaikan antar keluarga maupun orang lain, ketika melalui cara-cara yang baik, seperti kekuasaan itu disalahgunakan. perundingan maka perang adalah jalan Perebutan kekuasan yang terjadi terakhir untuk menentukan siapa yang lebih dalam cerita mahabarata, berawal dari kuat dan mendapatkan sebuah kekuasaan. keserakahan Duryodana yang ingin Terdapat banyak perang saudara menguasai kerjaan Indraprasta. Sedangkan dalam cerita mahabarata namun yang menjadi kerajaan Indraprasta sudah dipimpin oleh klimaks atau puncak perang besar antara saudaranya dari pandawa yakni Yudistira. saudara dalam cerita mahanarata adalah Politik yang diselancarkan duryodana dalam Kuruksetra. Kuruksetra merupakan “daratan perebutan kekuasan tersebut dengan cara kuru “ yang disebut dengan nama lain mengahasut Raja Dhrtarasta, untuk “Dharmakshutra atau daratan keadilan. mengundang keluarga bermain dadu

Perang Bharata (Bharatayuddha) Di Era Reformasi 30 Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Ketut Agus Murdiana, I Made Arsa Wiguna

GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 1 MARET 2020 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK) FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE) INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

dalam rangka mempererat hubngan putra-putranya. Berikut adalah kutipan persaudaran. Karena mabuk akan kekuasaan ceritanya. Duryodana pun melakukan misinya itu, dan “Ketika saya mendengar tentang melakukan strategi licik untuk mendapatkan bayinya Kunti, yang kemilau seperti Sang kerarajan Indraprasta. Surya” ia mengaku, “saya tak dapat Perebutan kekuasan seperti ini juga mengendalikan diri saya lagi, saya sudah sering terjadi di Indonesia. Banyak menghatam perut saya. Tuan mengatakan strategi politik yang tidak baik digunakan bahwa saya akan mempunyai seratus anak untuk menjatuhkan lawan politiknya. Seperti laki-laki. Apakah bola dari daging ini seratus yang terjadi saat ini, terutama pada pemilihan anak laki-laki itu?” umum,dan pemilihan daerah. Namun cara “Bahkan walaupun aku sedang yang dilakukan berbeda, buka lagi dengan berkelakar,” ujarnya Abyasa, “apa yang politik bermain dadu, tetapi politik yang kukatakan akan terjadi. pernahkah aku terjadi di Indonesia dalam menjatuhkan lawan membohongi seseorang? Cepatlah siapkan politik dengan cara menyebarkan berita seratus pot dadih dan kemudian simpanlah. hoaks, mecari kesalahan dan kejelekkan Dan bahasahi bola daging ini dengan air lawan politiknya. Hal ini tidak hanya dingin”. berdampak buruk terhadap lawan politiknya Tatkala dipercik dengan air, bola dari tetapi juga merusak citra politik di Indonesia. daging itu terbelah menjadi seratus dan Padahal jika ingin membangun pemerintahan masing-masing sebesar ibu jari. Belahan- yang baik, seharusnya memikirkan strategi belahan ini dimasukkan ke dalam pot dadih yang membangun bangsa ini untuk yang disembunyikan, dan dijaga dengan kedepannya. ketat. Setelah memberikan petunjuk kepada Keadaan politik Indonesia yang tidak Gandari untuk membuka tutupnya sesudah, baik ini akan menimbulkan sebuah kembali Abyasa ke Pegunungan Himalaya peperangan. Meskipun peperangan itu tidak untuk melanjutkan yoganya. secara langsung dilihat dari kandidat calon Dari pot pertama lahir Duryodana, yang bersaing. Namun masyarakat Indonesia yang dilahirkan, lebih dahulu daripada yang menjadi korban, karena dukungannya Yudistira, putra Pandu dan Kunti. Dan berita-berita hoaks yang disebarkan. Duryodana melolong seperti keledai pada waktu dilahirkan, dan semua keledai 2. Rasa iri hati diseluruh kerajaan melolong dan seigala- serigala menyalak dan burung nasar Rasa iri hati muncul ketika seseorang mengelik dan burung gagak mengaok. Dan merasakan ketidakadilan Tuhan terhadap bersamaan dengan itu bertiup angina putting dirinya. Padahal sesungguhnya Tuhan sudah beliung dan kebakaran mengamuk. memberikan anugrah dan kenikmatan hidup. Menyaksikan alamat yang Hanya karena sifat dari kegoannya manusia menyeramkan itu, Widura yang arif menjadikan manusia itu tidak mensyukuri menyarankan kepada Dastrastra, “Putra tuan dengan apa yang sudah dimilikinya. yang sulung akan mendatangkan kehancuran Kurangnya rasa bersyukur ini yang kepada kita. Buanglah dia! Pepatah menyebabkan rasa iri hati ini muncul dalam mengatakan bahwa demi kebaikkan keluarga, hati dan pikirian seseorang. Seperti dalam seserang boleh dikorbankan, demi kebaikkan cerita Mahabarata oleh P. Lal terjamahan dari sebuah desa satu keluarga boleh Hartowardojo (2008 : 29-30) dikatakan bahwa dikorbankan, demi kebaikkan Negara sebuah Dewi Gandari memiliki rasa irihati terhadap desa boleh dikorbankan dan sebuah Negara kunti karena sudah lebih dulu melahirkan boleh dikorbankan demi keselamatan jiwa”

Perang Bharata (Bharatayuddha) Di Era Reformasi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Ketut Agus Murdiana, I Made Arsa Wiguna 31

GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 1 MARET 2020 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK) FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE) INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

Dari kisah diatas dapat diambil sebuah keluarga dan suku sehingga ketika sedikit pembelajaran bahwa sifat irihati akan terjadi incident maka akan dibesar-besarkan. mendatangkan bencana. Sifat iri hati yang Kasus-kasus konflik yangh terjadi di dipupuk dan ditumbuhkan kebangkan baik itu Indonesia juga sangat besar dipengaruhi oleh didalam keluarga, tetangga, maupun kesalahan personal/perorangan dalam masayarakat luas, maka kelak akan terjadi menafsirkan ayat-ayat yang tertuang dalam kehancuran pada diri senidiri maupun orang agama. Ini biasanya terjadi ketika sesorang lain. tidak mengerti makna dari agama yang Pada cerita diatas dikatakan bahwa sesungguhnya untuk menciptakan ketenangan Dewi Gandari memiliki rasa iri hati karena dan kedamaian. Menurut I Made Arsa Wiguna melihat Dewi lebih dulu mendapatkan (2018 :93) Kebenaran adalah Tuhan dan seorang putra, padahal Dewi Gandari usia bukan sebagaimana lazimnya Tuhan adalah kandungannya sudah mencapai satu setengah Kebenaran, demikian pandangan Gandhi tahun. Ketidaksabaran dan kurangnya rasa terhadap Kebenaran yang membuatnya syukur Dewi gandari menyebabkan rasa iri mampu melihat Tuhan seakan-akan hati itu muncul padanya. Semestinya ketika berhadapan langsung dengan-Nya. Kebenaran pada saat hamil, diwajibakan untuk itu mencakup kebenearan dalam pikiran, menghindari sifat-siat buruk Seperti halnya iri perkataan, dan perbuatan. Untuk menemukan hati karena akan berpengaruh pada kebenaran sebagai Tuhan maka satu-satunya kehamilannya. Dan pada akhirnya dewi jalan yang tak dapat dihindari adalah kasih gandari melahirkan seratus orang putra yang saying, yakni emoh kekerasan (ahimsa). memiliki saifat tidak baik (sifat iri hati). Sifat Menurut pandangan Gandhi tuhan itu bersegi iri hati ini diwariskan secara tidak langsung banyak, dan baginya Tuhan itu tidak sama oleh Dewi Gandari kepada putra-putranya. untuk setiap orang. Secara jelas ia Begitu juga yang terjadi pada konnflik mengatakan Tuhan itu kebenaran dan kasih. di Indonesia, yang pada dasarnya adalah yang Tuhan itu etika dan moralitas, ketidaktakutan, sederhana antara orang perorangan. Namun sumber kehidupan sekaligus kesadaran. ketika masalah tersebut dikaitkan pada suku, Penjelasan diatas melihat ketika dapat ras,golongan dan agama, maka konflik itu memahami Tuhan sebagai kebenaran maka menjadi besar sehingga timbullah sebuah perpektif perang saudara adalah salah dalam perang saudara. mengartikan kebenaran untuk mencapai Contoh lain kasus irihati yang terjadi Tuhan. Disana dejlaskan bahwa untuk di Indonesia yang menimbulkan perang mengetahui kebenaran sesungguhnya adalah saudara yakni kasus perang saudara dengan jalan kasih sayang. dilampung. Kasus ini dikabarkan bermula karena orang Bali pada daerah itu bisa 3. Hasutan Sengkuni dikatakan cukup mampu, namun sedikit memiliki rasa sombong dengan memamerkan Pada cerita Mahabarata, Pandawa dan harta kekayaan kepada suku lain disana. Korawa adalah merupakan saudara dari satu Sehingga suku lain disana merasa risih. keturunan yang sama yakni Wangsa Kuru Ketika terjadi suatu incident kecil akhirnya, Bharata. Namun setiap watak(kepribadian) pembawaan nama suku itu muncul sehingga manusia berbeda-beda sehingga sifat mereka terjadilah konflik besar yang menimbulkan pun berbeda. Hal ini juga ditegasan dalam perang antar suku. Padahal sebelumnya ajaran agama hindu dikenal denga sebutan Lampung termasuk daerah toleransinya yang Rwa Bhineda. Secara harfiah istilah Rwa tinggi. Tetapi ketika rasa iri hati itu muncu, Bhineda terdiri dari dua kata, yaitu Rwa dan dipupuk dan disebar luaskan pada sanak Bhineda. Rwa berarti dua dan Bhineda berarti

Perang Bharata (Bharatayuddha) Di Era Reformasi 32 Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Ketut Agus Murdiana, I Made Arsa Wiguna

GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 1 MARET 2020 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK) FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE) INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

berbeda. Dengan demikian, Rwa Bhineda dari keluarga Pandawa dari penindasan yang merupakan konsep dualistis yang dilakukan Oleh Duryodana. menyebabkan dunia menjadi harmoni Melihat kasus yang terjadi dalam (Ardana: 2012: 140) cerita Mahabarata, di Indonesia juga pada saat Konsep ini memang sudah ada sejak ini mengalami hal yang sama, yakni hasutan dunia ini ada, tanpa diketahui pasti kapan Sengkuni. Perbedaannya terletak pada waktunya konsep ini berjalan. Konsep Rwa Sengkuni yang dimaksud adalah paham- Bhineda juga dapat disama artikakan dengan paham baru yang ingin merusak persatuan dan hukum alam (Rta) yaitu tentang adanya kesatuan Indonesia. Salah satunya adalah kehidupan dan kematian. Konsep Rwa paham radikalisme. Paham radikalisme Bhineda ini pada intinya adalah kesimbangan merupakan paham yang merusak bangsa ini hidup manusia. Seperti yang dijelaskan oleh melalui ideologi dan pemahaman-pemahaman Rai (2001:148) Rwa Bhineda adalah baru yang bertentangan dengan pancasila. keseimbangan hidup manusia dalam dimensi Pancasila yang menopang melindungi dualistis, yaitu percaya akan kekuatan yang kebhinekaan yang ada di Indonesia, saat ini sangat dahsyat. diserang dengan paham radikalisme yang Duryodana dikisahkan pada cerita memberikan janji-janji manis terhadap Mahabarata yang mewarisi sifat iri hati pengikutnya. ibundanya, sebenarnya bisa saja kembali pada Menurut Iskandar Agung dan Amrazi ajarkan dharma karena ia memiliki seorang Zako (2019 : 2) di dalam negeri ini, meski guru dan paman-pamanya yang baik dan telah banyak pelaku teror ditangkap dan teguh mengamalkan kebenaran. Ada Guru dihukum, ternyata banyak kelompok , Cripa, paman Widura dan kakeknya penganut paham radikal tidak kunjung reda. Bisma yang tahu tentang kebenaran dalam Data mencatat, mulai dari tahun 2000-2009 kehidupan. Namun Duryodana lebiih sering lebih 20 kali terjadi ledakan bom berbagai dekat dengan pamanya yang bernama daerah di Indonesia, mulai dari ledakan bom Sengkuni. Paman Sengkuni pada cerita di KEDUBES Filifina tahun 2000;di Bursa Mahabarata merupakan seorang yang Efek – Jakarta 2001; Gereja Bethel Tabenakel memiliki masa lalu yang buruk, hidupnya Kristus Alfa Omega – Semarang tahun 2001; dipenuhi dengan kebencian, iri hati dan rasa sampai ledakan bom di Paddy’s Pub dan Sari dengki kepada orang-orang mempelajari Club (SC) di Jalan Lagian, Kuta, Bali tahun kebaikkan dan kebenaran. Doryodana selalu 2002 (https//:detik.com 2009). mendapatkan hasutan –hasutan buruk yang Hal ini menandakan bahwa Indonesia menanamkan rasa benci dan iri hati kepada saat ini tidak sedang baik-baik saja. saudaranya pandawa. Dengan mengiming- Pemerintah dan juga masyarakat perlu bekerja imingkan kebahagian atas kekuasaan yang sama untuk sama-sama mencegah dan akan didapat Duryodana, Duryodana pun mau membrantas paham radikalisme dan paham mengikuti setiap perkataan pamannya lain yang dapat merusak persatuan dan sengkuni. kesatuan bangsa Indonesia. Dengan sikap Dengan hasutan-hasutan pamannya toleransi yang tinggi, saling menjaga dan sengkuni, semua hal-hal atau rencana buruk mengisi kemerdekaan ini dengan rasa bangga dilakukan Duryodana untuk merebut terhadap keberagaman yang ada akan kekuasaan atas Yudistira, baik itu kerajaan, memeperkuat keutuhan Negara Kesatuan saudara-saudara maupun istri dari Yudistira. Republik Indonesia. Dan puncak dari perang saudara (Bharatayuddha) terjadi akibat perlawanan Strategi Pemerintah Dalam Pencegahan Perang Saudara (Bharatayudha)

Perang Bharata (Bharatayuddha) Di Era Reformasi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Ketut Agus Murdiana, I Made Arsa Wiguna 33

GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 1 MARET 2020 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK) FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE) INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

Pola Komunikasi mempertahankan kedaulatan Negara, Menurut Arifudin Tike (2018 : 2) keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik pesoalan konflik termasuk permasalahan yang Indonesia dan keselamatan segenap bangsa menyangkut kepentingan masyrakat dari ancaman dan ganguan terhadap keutuhan (keamanan), dimana peran pemerintah bangsa dan negara. Dengan tegas ditulis merespon persoalan konflik aadalah seuatu dalam peraturan perundang-undangan Negara yang sangat penting. Kemampuan pemerintah Indonesia ini menyatakan untuk menjaga dalam menyelesaikan persoalan ditengah kesatuan bangsa, sangat menentang paham- masyrakat menjadi titik tekan kredibilitas paham yang bertentangan dengan Pancasila pemerintah. Maka dari itu kehadiran dan UUD sebagai dasar negara. pemerintah mutlak diperlukan, baik konflik Indonesia saat ini memang sudah itu terjadi anatara suku, etnis, agama, merdeka dari penjajah yang tampak nyata persoalan remaja, ekonomi maupun masalah (Jepang dan Belanda), namun sekarang keretakan rumah tangga di suatu masyarakat dengan masukknya paham-paham baru, tertentu. mencoba menjajah Indonesia melalui Pemerintah memiliki kewajiban untuk ideologi-ideologi baru. Menurut Mulyono, melindungi hak warga negaranya untuk 2017 :68-69, memasuki Era Reformasi, mendapatkan pelindungan kemananan dari penataan kehidupan agama di ruang publik segala macam konflik atau ganguan. Jika memang jauh lebih longgar dibanding Era konflik itu terjadi karena persoalan agama Orde Baru. Pada masa Soeharto, Indonesia maka, pemerintah dapat memberikan menerapkan UU anti-subversi yang sering pemhaman komunikasi yang baik tentang disalahgunakan untuk tujuan-tujuan represif agama. Mengkomunikasikan bahwa agama melalui Penetapan Presiden Republik yang sesuhnguhnya merupakan alat untuk Indonesia No. 11 Tahun 1963 tentang mnecapai sebuah kedamaian dan ketenangan Pemberantasan Kegiatan Subversi (H. dalam hidup. Seperti penjelasan tentang Thoolen dalam M. Hilmy, 2015. 410). agama menurut Mahatma Gandhi. Agama- Akibatnya, UU ini seringkali dianggap agama menurut Mahatma Gandhi adalah mebelenggu kemerdekaan dan kebebasan berbagai jalan yang pada akhirnya bertemu public. Seiring dengan tumbangnya Orba dan pada satu titik yang sama, dan tidak ada yang pergantian rezim ke Era Reformasi, UU ini patut dipermasalahkan jika mengambil jalan menjadi salah satu yang diaspirasikan untuk yang berbeda dengan tujuan yang sama dicabut . Presiden B.J Habibie, sebagai (Wiguna, 2018 :93). Dengan begitu tidak penerus Presiden Soeharto, mengambil adalagi salah paham yang menyatakan agama inisiatif pencabutan UU tersebut (Nadirsyah tertentu adalah agama yang terbaik, Hosen, dalam masdar Hilmy, 2015: 410). melainkan akan sama mendalami agamanya Pencabutan UU tersebut terbukti menjadi masing untuk menemukan kebenaran akan pintu masuk bagi kelompok-kelompok aliran tuhan yang sejati. Sehingga rasa toleransi dan keagamaan untuk kembali setelah sekian antar umat beragama itu timbul dan rasa saling lama tiarap. menghargai antar umat beragama itu Kebebasan masuknya aliran dan membudaya. paham-paham baru itu, sehingga tanpa disadari menyebarluas dalam lingkungan Antisipasi Paham Radikalisme masyrakat Indonesia. Bersamaan dengan itu Menurut UU RI No. 3 tahun 2002 paham yang paling mendominasi gerakan Tentang Pertahanan Negara, Bab 1 ketentuan untuk memecah persatuan dan kesatuan umum pasal 1 berbunyi bahwa ‘pertahanan bangsa dikenal dengan paham radikalisme. Negara adalah segala usaha untuk Dengan mengatasnamakan agama, paham ini

Perang Bharata (Bharatayuddha) Di Era Reformasi 34 Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Ketut Agus Murdiana, I Made Arsa Wiguna

GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 1 MARET 2020 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK) FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE) INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

merekrut pengingutnya dan memberikan bangsa Indonesia untuk menjaga Keutuhan pemahaman yang keliru. Akhirnya anggota Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). atau pengikut aliran paham ini memberontak dan ingin menganti Pancasila sebagai dasar Saran Negara Indonesia. Sehingga terjadilah Sebagai warga Negara Indonesia, sebaikknya kekacauan didaerah terntentu di Indonesia. selalu mendukung upaya-upaya pmerintah Radikalisme dapat memecah dalam menjaga persatuan dan kesatuan persatuan bangsa dengan motif agama dan bangsa. Hal yang sedehana yang bisa kepercayaan yang dibawanya. Berdasarkan dilakukan adalah meningkatkan rasa toleransi, hasil-hasil penetilitan yang ada, kasus untuk saling menjaga dan menghormati segala terorisme yang terjadi di Indonesia perbedaan yang ada. Serta tidak berpengaruh dilatarbelakangi oleh paham radikalisme. dengan hasutan Sengkuni baik dalam berupa Menurut Galih Puji Mulyono (2017 : 73) ideology, ajaran atau aliran-aliran yang hanya berdasarkan hasil penelitiannya, untuk memberikan keuntungan sesaat. mencegah tindakan radikalisme pemerintah perlu melakukan perbaikkan kesejahteraan Daftar Pustaka melalui penciptaan lapangan kerja, pemberian modal usaha, dan pelatihan kerja serta Agung, Iskandar dan Zako, Amrazi. (2019). mengurangi kesenjangan-kesenjangan social- Menangkal Penyebaran Radikalisme ekonomi harapanya mampu mengurangi dan di Sekolah. Bogor : PT Penerbit IPB mencegah munculya radikalisasi agama. Press Selain itu pencegahan radikalisme dapat Ardana, I Ketut. (2012). SEKALA dilakukan melalui segi pendidikan dengan NISKALA : REALITAS memyelipkan nilai-nilai karakter, agama dan KEHIDUPAN DALAM DIMENSI budi pekerti. RWA BHINEDA. DEWA RUCI : JURNAL PENGKAJIAN DAN Simpulan PENCIPTAAN SENI 8 (1). Perang Bharatayuddha merupakan Ismadi, Janu. (2019). Spirit Pancasila. perang yang terjadi pada lingkungan saudara Tanggerang : Delta Edukasi Prima berdasarkan tempat dan kedekatannya. Lal. P Dan Hartowrdojo, S.Harijadi Seperti dalam cerita pewayangan Jawa, (penerjemah). (2008). Mahabarata perang saudara antara kerajaan Kediri dengan (The of Vyasa). Jakarta : Kerajaan jengala dan pada Era Reformasi, PT Dunia Pustaka Jaya. perang yang terjadi antar warga Negara Mulyono, Galih Puji. (2017). Indonesia. Kata Perang Bharatayuddha RADIKALISME AGAMA DI berdasarkan sumber aslinya adalah bersumber INDONESIA (Ditinjau dari Sudut dari cerita Mahabarata. Melalui analisis cerita Pandang Sosiologi Kewarganeraan). Mahabarata, ditemukan tiga penyebab, CITIZENSHIP JURNAL PANCSILA terjadinya perang saudara (Bharatayuddha) DAN KEWARGANEGARAAN 5(1). yakni Kekuasaan, Iri Hati, dan Hasutan Pp. 64-74 Sengkuni. Rai,S.I Wayan. (2001). RWA BHINEDA Strategi pemerintah menanggulangi DALAM BERKESENIAN BALI. perang saudara adalah dengan cara pola MUDRA : JURNALSENI BUDAYA, komunikasi dan pencegahan paham 11. radikalisme. Dengan strategi ini diharapkan Republik Indonesia. Undang-Undang mampu mengahadapi tantangan kedepan bagi Tentang Pertahanan Negara Dengan Rahmat Tuhan Yang Maha Esa

Perang Bharata (Bharatayuddha) Di Era Reformasi Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Ketut Agus Murdiana, I Made Arsa Wiguna 35

GUNA WIDYA : JURNAL PENDIDIKAN HINDU VOLUME 7 NOMOR 1 MARET 2020 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISSN : 2355-5696 (CETAK) FAKULTAS DHARMA ACARYA ISSN : 2655-0156 (ONLINE) INSTITUT HINDU DHARMA NEGERI DENPASAR http://ejournal.ihdn.ac.id/index.php/GW

Presiden Republik Indonesia No.3 Tahun 2002 Seriadi, S. l. N. (2016). MELALUI PENDIDIKAN AGAMA HINDU MENINGKATKAN SRADHA MAHASISWADI KAMPUS IHDN DENPASAR. JURNAL PENJAMIN MUTU, 1(2). (pp 31-39).

Tike, Arifuddin. (2018). POLA KOMUNIKASI DALAM PENANGGULANGAN KONFLIK. JURNAL DAKWAH TABLIGH 17(2). (pp 1-14). Widyaswoko, Wiwid. (2018). MEMAKNAI PERANG BARATAYUDHA DALAM PERSPEKTIF KITAB KELUARAN (EXODUS). JURNAL ABDIEL : KHAZANAH PEMIKIRAN TEOLOGI Wiguna, I. M. A. (2018). UNIVERSALITAS MAHATMA GANDHI. GUNA WIDYA: JURNAL PENDIDIKAN HINDU, 4(1). http://id.m.wikipedia.org/wiki/perang_saudar a, diakses 23 desember 2019

Perang Bharata (Bharatayuddha) Di Era Reformasi 36 Institut Hindu Dharma Negeri Denpasar I Ketut Agus Murdiana, I Made Arsa Wiguna