BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. KERJASAMA ANTAR DAERAH Dalam Rangka Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Setiap D

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. KERJASAMA ANTAR DAERAH Dalam Rangka Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Setiap D LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. KERJASAMA ANTAR DAERAH Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, setiap daerah dituntut untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. Namun mengingat berbagai keterbatasan yang ada di setiap daerah, maka hubungan kerjasama antar daerah menjadi sangat penting. Kerjasama antar daerah yang baik merupakan prasyarat untuk terbentuknya sinergitas dan sinkronisasi program-program pembangunan secara menyeluruh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Program pembangunan nasional hanya akan dapat berhasil secara efektif jika didukung dengan program kerjasama antara daerah yang mengarah pada peningkat mantapan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lain, keserasian pembangunan daerah, sinergitas pengelolaan potensi antar daerah. Kerjasama antar daerah yang dapat dilaksanakan dengan baik dapat mengeliminir kesenjangan antar daerah, khususnya dalam penyelenggaraan dan peningkatan kinerja pelayanan publik. Selanjutnya Pemerintah telah mengatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah serta turunannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah. Beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam rangka peningkatan kerjasama antar daerah antara lain : 1. Kerjasama Kedungsepur Kerjasama Kedungsepur adalah bentuk kerjasama antara kota Semarang dengan daerah hinterland-nya, yang mencakup Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Semarang, Kota Salatiga dan Purwodadi (Kabupaten Grobogan). Kerjasama ini telah menjadi komitmen bersama dan telah diatur dalam Keputusan Bersama No. 30 Tahun 2005, No. 130 / 0975, No. 130 / 02646, No. 63 tahun 2005, No. 130.1/A.00016, No. 130.1/4382 tanggal 15 Juni 2005 tentang Kerjasama Program Pembangunan di Wilayah Kedungsepur Kegiatan yang telah dilakukan dalam kerjasama Kedungsepur dan hasil yang telah dicapai pada tahun 2015 antara lain : Hal. 512 LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 a) Rapat koordinasi membahas Finalisasi Draft Perjanjian Kerjasama Bidang Pariwisata yang bertujuan merevisi kembali Draft Promosi, Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan se-wilayah Kedungsepur; b) Penandatanganan Naskah Perjanjian Kerjasama Bidang Pariwisata dilaksanakan tanggal 19 Maret 2015 pada saat Rakor Kerjasama Antar Daerah Kedungsepur Tingkat Bakorwil I Provinsi Jawa Tengah Di Kabupaten Demak, dengan hasil yaitu telah ditandatangani naskah Perjanjian Kerjasama tentang Promosi, Pemasaran Pariwisata dan Kebudayaan se-wilayah Kedungsepur; c) Partisipasi Dinas Pariwisata se-wilayah Kedungsepur mengikuti pameran di Kabupaten Demak pada bulan Oktober 2015. 2. APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia). APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia) merupakan wadah yang dibentuk oleh Pemerintah Kota dimana anggotanya terdiri dari seluruh Kota di Indonesia yang berjumlah 98 kota dan saat ini di ketuai oleh Walikota Manado dengan Direktur Eksekutif APEKSI Pusat sebagai sekretarisnya. Dalam pengkoordinasiannya, APEKSI terbagi dalam beberapa Komisariat Wilayah (Komwil), dimana Kota Semarang tergabung dalam Komwil III yang beranggotakan 25 (dua puluh lima) Pemerintah Kota di wilayah Provinsi Banten, DKI, Jawa Barat, Jawa Tengah dan DIY. Kegiatan-kegiatan APEKSI Pusat yang telah dilaksanakan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut : a) Rakernas APEKSI Tahun 2015 di Kota Ambon pada tanggal 5 – 7 Mei 2015 dengan tema “Optimalisasi Kemaritiman Nasional dalam rangka mendorong Pembangunan Infrastruktur Kota dan Kota Pantai”. Adapun agenda kegiatan yang dilaksanakan antara lan: 1) Welcome Diner, Selasa 5 Mei 2015 Pukul 19.00 WIT bertempat di halaman The Natsepa Resort and Conference Center dilaksanakan tukar menukar cindera mata serta penyerahan secara simbolis bibit tanaman pohon kas daerah yang disampaikan oleh masing-masing Ketua komwil APEKSI kepada Walikota Ambon. 2) Penanaman Pohon Kas Daerah. Dilangsungkan di halaman Lantamal IX Ambon pada Rabu 6 Mei 2015 penanaman bibit pohon asem khas Kota Hal. 513 LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 Semarang diakukan oleh Asisten Adm. Informasi dan Kerjasama Sekda Kota Semarang. 3) Diskusi Panel dan Sidang Pleno, Rabu 6 Mei 2015 pukul 09.00 WIT berlokasi di Ballrom The Natsepa Resort and Conference Center. 4) Pawai Budaya Dalam kegiatan Pawai Budaya yang berlangsung pada hari yang sama (Rabu, 6 Mei 2015 pukul 15.00 WIT) diawali di Halaman depan Balaikota Ambon dan berakhir di Lapangan Merdeka Ambon. 5) Indonesia City Expo 2015 Berlangsung mulai tanggal 6 Mei 2015 sampai dengan 10 Mei 2015 bertempat di Lapangan Merdeka Ambon kegiatan Indonesia City Expo 2015 dibuka oleh Gubernur Provinsi Maluku Bapak Said Assagaff, Pemerintah Kota Semarang berpartisipasi dalam ICE ini dengan menempati stand Hall B 2 dengan menampilkan hasil khas Kota Semarang seperti Batik Semarangan, tas kulit, berbagai macam kerajinan sulam pita. 6) Panggung Kesenian Berlangsung pada tanggal 6 Mei 2015 pukul 20.00 WIT bertempat di Ambon City Center Mall. Adapun acara inti Rapat Kerja Nasional Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Rakernas APEKSI) berlangsung pada hari Kamis 7 Mei 2015 pukul 09.00 WIT dibuka langsung oleh Bapak Presiden Republik Indonesia Ir. Joko Widodo dilaksanakan di Ballroom The Natsepa Resort and Conference Center dengan peserta dari masing-masing Kota dengan salah satu hasil keputusan rencana Kerja dan rekomendasi penetapan pelaksanaan Rakernas Apeksi Tahun 2016 terpilih adalah Kota Jambi b) Rapat Kerja Teknis APEKSI Tahun 2015 di Jakarta Barat pada tanggal 21 – 23 Oktober 2015 dengan tema “Implementasi Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) oleh Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di daerah”. Sedangkan kegiatan yang diselenggarakan oleh APEKSI Komwil III pada tahun 2015 yaitu: a) Rakerkomwil III APEKSI Tahun 2015 di Kota Bandung pada tanggal 23-25 April 2015 dengan tema “Inovasi Daerah Sebagai Upaya Percepatan Pembangunan Dan Peningkatan Pelayanan Publik Dalam Perspektif Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2015 tentang Pemerintahan”. Hal. 514 LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 Adapun hasil yang dicapai adalah: 1) Rekomendasi Eksternal Mendorong pemerintah untuk mempercepat pembahasan peraturan pemerintah sebagai tindaklanjut dari : - Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah; - Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2014 tentang Administrasi Pemerintahan; - Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara. 2) Beberapa rekomendasi terhadap beberapa hal yang spesifik, diantaranya : - Personil . Peninjauan kembali tentang syarat Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mencalonkan diri sebagai Calon Kepala Daerah yang harus mengundurkan diri dari Aparatur Sipil Negara (ASN). Mendesak segera untuk menertibkan Peraturan Pemerintah sebagai Peraturan Petunjuk Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). - Keuangan Daerah Segera menerapkan Remunerasi untuk Pemerintah Daerah - Pemerintahan Umum Peningkatan Eselonnering untuk Sekretaris Daerah, Asisten Pemerintahan dan Camat. - Kewenangan Peninjauan kembali kewenangan urusan Pendidikan, UKM, Perhubungan dan Sengketa Konsumen. - Tata Ruang dan Lingkungan Hidup Merekomendasikan peningkatan kualitas lingkungan dengan pendekatan budaya atau gerakan Eco Culture City. 3) Raker KOMWIL III APEKSI merekomendasikan usulan Tuan Rumah MUNAS APEKSI Tahun 2016 di Kota Tangerang Selatan. 4) Menetapkan kota tempat penyelenggaraan Rakor Komwil III APEKSI Tahun 2015 di Kota Bogor pada Bulan Oktober 2015 sedangkan Raker Komwil III Hal. 515 LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 APEKSI tahun 2016 di Kota Cirebon sebelum penyelenggaraan Munas APEKSI Tahun 2016. 5) Untuk pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) bagi seluruh Komwil III APEKSI, masing-masing anggota Komwil III APEKSI akan mengalokasikan dana tambahan sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) pada tahun 2015 yang akan dikoordinasikan oleh Dewan Smart City APEKSI. 6) Sedangkan untuk Diskusi Panel Best Practise dengan Tema Prolanis Plus “One Stop Service Pengelolaan Hipertensi dan Diabetes Mellitus di Puskesmas Cibodas Kota Bandung”. b) Rapat Teknis Komwil III APEKSI Tahun 2015 di Kota Cirebon, Jawa Barat pada tanggal 24 November 2015 dengan acara membahas rencana pelaksanaan Rakor Komwil III Apeksi tahun 2015 sebagai salah satu program kerja Komwil III Apeksi tahun 2015, dengan hasil : 1) Pelaksanaan Rakor Komwil III APEKSI tahun 2015 tidak jadi dilaksanakan karena terkendala masalah pengesahan anggaran perubahan Pemkot Bogor sebagai tuan rumah. 2) Pelaksanaan Raker Komwil III APEKSI tahun 2016 akan dilaksanakan di Kota Cirebon lagi dengan tema yang akan ditetapkan kemudian. 3. Citynet Indonesia dan Citynet Asia Pasific Pemerintah Kota Semarang sebagai salah satu anggota CITYNET pada tahun 2015 menghadiri the 33rd Executive Committee and International Seminar pada tanggal 5 – 7 Oktober 2015 dan the 3rd CityApp pada tanggal 7 – 8 Oktober 2015 di Kabupaten Sidoarjo. Adapun kegiatan yang diikuti oleh Delegasi Pemerintah Kota Semarang antara lain : a) Tanggal 5 Oktober 2015 Pembukaan secara resmi dan sambutan-sambutan b) Tanggal 6 oktober 2015 1) Diskusi Panel dengan Keynote Speech oleh Sekjen CITYNET dan Bupati Sidoarjo;
Recommended publications
  • AGENDA REV 5 1.Indd
    DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA AGENDA KERJA DPD RI 2017 DATA PRIBADI Nama __________________________________________________________ No. Anggota ___________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Nomor _________________________________________________________ KTP ____________________________________________________________ Paspor _________________________________________________________ Asuransi _______________________________________________________ Pajak Pendapatan ______________________________________________ SIM ____________________________________________________________ PBB ____________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ DATA BISNIS Kantor _________________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Telex ___________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ NOMOR TELEPON PENTING Dokter/Dokter Gigi _____________________________________________ Biro Perjalanan _________________________________________________ Taksi ___________________________________________________________ Stasiun K.A
    [Show full text]
  • Digitalize Indonesia 2019 Conference Material
    Ministry of Transportation Directorate General of Railway DIGITAL TRANSFORMATION IN RAILWAYS - Presented By: Member Of : Ir. Erni Basri, ST. M.Eng, IPM, ASEAN Eng. Deputy Director 1 Infrastructure Railway, Project Manager LRT Jabodebek, DGR, MOT POTENTIAL RAILWAY DEVELOPMENT IN INDONESIA 2030 - Special new development Urban Transport by new Capital city - 6 Metropolitan Cities prioritized for the development of rail-based urban mass public transport in 2020-2024, that is : 1 2 3 4 5 6 7 Medan – Binjai – Deli Makassar Urban LRT Medan LRT Batam LRT Cibubur – Bogor Bandung Urban Semarang Urban Serdang (Mebidang) (MAMINASATA) (22,74 Km) (55,47 Km) (26,4 Km) (15,6 Km) (78,4 Km) (61,59 Km) (62,73 Km) By cities Prioritized 2020-2024 1 2 Sumatera 8 1) Metropolitan Medan) (Mebidangro Java 3 Kalimantan 2) Metropolitan Surabaya New Capital City (Gerbangkertosusilo) Connectivity 3) Metropolitan Jakarta (Jabodetabek) 9 13 4) Metropolitan Bandung (Bandung Raya) 7 10 5) Metropolitan Semarang (Kedungsepur) Sulawesi 4 11 6 5 12 6) Metropolitan Makassar (Mamminasata) 14 8 9 10 11 12 13 14 Siantar – Kota Padang – Shortcut of Mengwitani - Lahat – Tarahan Kertajati Airport Tanjung – Parapat Pulau Baai Cibungur – Singaraja (Bali) (249,78 Km) Railway Banjarmasin (64,7 Km) (168,2 Km) Tanjung Rasa (90 Km) (213,93 Km) (95,520 Km) (10,62 Km) OUTLOOK FORWARD KABINET INDONESIA MAJU Human GWP Development and Government work plan Defense and Security Poverty Alleviation Stability Connectivity Economic and Equity Value Added Food Security, and Water, Energy and Employment the Environment Opportunities Disaster Vulnerability Transformasi Gender Equality Governance Socio Cultural and Climate Change Capital Digital How to get there? Development paths to complete urban mobility by Integrated city management * PN : Priority National HOW ` Source : Photo Drone PT.
    [Show full text]
  • Public Transportation Or Private Transportation Case Study: Sarbagita Metropolitan Area
    The Dilemma of the Choice Between: Public Transportation or Private Transportation Case Study: Sarbagita Metropolitan Area I.G.A.A Karishma Maharani Raijaya1, Chotib2 {[email protected], [email protected]} 1 Master in Economics of Population and Labor (MEKK), Universitas Indonesia, 2Urban Studies Program, School of Strategic and Global Studies, Universitas Indonesia Abstract. Indonesia has entered a third trend of three mega-demographics trends, namely the transition of migration to non-permanent mobility such as commuter and circular movement. Most of the population does movement due to work factors. The higher rate of worker mobility, and the infrastructure of transportation are urgently needed. Commuting is a type of non-permanent movement where a person works in a different place from his residence. They leave the house, home, and apartment in the morning and return in the afternoon or evening every day or back to house, home, and apartment no longer than 24 hours. Many problems will arise when the rate of mobility is high. There are several problems regarding transportation facilities and infrastructure, for example, a severe traffic jam and no exception in the bali province. Another problem in Bali is declining support of trans sarbagita operational funds and the reduction in the number of fleets. This study aims to identify the probability of public transportation use by workers in the sarbagita region. This study uses sakernas 2018 data, using the binary logistic regression model. The results of this study are the use of public transportation depends on individual characteristics such as distance, sex, education, age, and marital status.
    [Show full text]
  • Gubernur Maluku
    GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 367 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAGIAN TUGAS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI MALUKU SELAKU PENANGGUNG JAWAB TAMU, UNDANGAN DAN PESERTA HARI PERS NASIONAL TAHUN 2017 DI KOTA AMBON PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Hari Pers Nasional Tahun 2017 di Kota Ambon Provinsi Maluku, dipandang perlu dilakukan Pembagian Tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Selaku Penanggung Jawab Tamu, Undangan dan Peserta Hari Pers Nasional di Kota Ambon Provinsi Maluku; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Pembagian tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku selaku Penanggung Jawab Tamu, Undangan dan Peserta Hari Pers Nasional di Kota Ambon Provinsi Maluku Tahun 2017, perlu ditetapkan dengan Keputusan Gubernur; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 79) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1617); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4.
    [Show full text]
  • Profil Pengembangan Dan Penyiapan Kewilayahan Investasi Di Wilayah Kedungsepur
    PROFIL PENGEMBANGAN DAN PENYIAPAN KEWILAYAHAN INVESTASI DI WILAYAH KEDUNGSEPUR DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI JA WA TENGAH 2019 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya penyusunan buku Investment Project Ready To Offer (IPRO) dan Profil Pengembangan Potensi dan Penyiapan Kewilayahan Investasi di Wilayah Kawasan Kedungsepur. Penyusunan profil dilatarbelakangi perlunya penyiapan wilayah pengembangan industry di luar wilayah pusat pengembangan industry nasional di Kedungsepur. Penyiapan wilayah tersebut, disamping untuk penyebaran investasi, juga untuk mendukung pengembangan industry di Kedungsepur serta mengoptimalkan pemanfaatan pembangunan infrastruktur wilayah, baik yang sudah terbangun maupun antisipasi tahap perencanaan. Adapun tujuan penyusunan profil adalah menyediakan informasi kesiapan pengembangan Kawasan industry di wilayah Kedungsepur ( Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Kabupaten Semarang, Kota Semarang, Kota Salatiga dan Kabupaten Grobogan). Ucapan terimakasih kami sampaikan kepada narasumber dari Pemerintah Kabupaten/Kota, pihak-pihak terkait, maupun pendamping kegiatan dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNIKA Soegijapranata, Semarang. Dengan harapan agar informasi ini dapat memicu tumbuhnya industry di Kawasan Kedungsepur. Semarang, 2019 KEPALA DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU PROVINSI JAWA TENGAH RATNA KAWURI, SH PROFIL PENGEMBANGAN DAN PENYIAPAN KEWILAYAHAN 3 INVESTASI DI WILAYAH KEDUNGSEPUR PENGEMBANGAN POTENSI DAN PENYIAPAN KEWILAYAHAN
    [Show full text]
  • Urbanization in Indonesia
    UNFPA Indonesia Monograph Series: No.4 Urbanization in Indonesia SEPTEMBER 2015 CONTRIBUTORS Authored by: Emeritus Professor Gavin Jones (Australian National University, Canberra and Murdoch University, Perth) Wahyu Mulyana (Executive Director, Urban and Regional Development Institute, Jakarta) DISCLAIMER: Funding for this work was provided by UNFPA, the United Nations Population Fund. The findings, interpretations and conclusions presented in this document are those of the authors, not necessarily those of UNFPA, and do not reflect the policies and positions of the Government of Indonesia. Foreword Urbanization in Indonesia, as in most developing countries today, is rapid, @ the population as a whole. The next 25 years will see this process continue, with a growing majority of the population living in urban environments and the rural population declining in absolute numbers. Urbanization has the potential to usher in a new era of well-being, resource home to high concentrations of poverty; nowhere is the rise of inequality clearer than in urban areas, where wealthy communities coexist alongside, and separated from, slums and informal settlements. If not managed well, urbanization can put considerable pressure on urban infrastructure and social services, such as housing, education, health care, electricity, water and sanitation and transportation. UNFPA, the United Nations Population Fund, works with partners in Government, the UN system and civil society to advocate for the welfare and sustainability of rapidly urbanizing communities. UNFPA believes that people who move to urban areas should have access to essential social services. In Indonesia, women of reproductive age and young people make up large numbers of those moving to urban centres each year.
    [Show full text]
  • Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor…. Tahun… Tentang Rencana Zonasi Kawasan Perkotaan Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, Purwodadi
    PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR…. TAHUN… TENTANG RENCANA ZONASI KAWASAN PERKOTAAN KENDAL, DEMAK, UNGARAN, SALATIGA, SEMARANG, PURWODADI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka perencanaan zonasi kawasan laut sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 ayat (4) Undang- Undang Negara Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan, perlu menetapkan Peraturan Presiden tentang Rencana Zonasi Kawasan Strategis Nasional di Kawasan Perkotaan Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, Purwodadi; Mengingat: 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2014 tentang Kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5603); MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN PRESIDEN TENTANG RENCANA ZONASI KAWASAN STRATEGIS NASIONAL DI KAWASAN PERKOTAAN KENDAL, DEMAK, UNGARAN, SALATIGA, SEMARANG, PURWODADI. - 1 - BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Presiden ini yang dimaksud dengan: 1. Kawasan Strategis Nasional yang selanjutnya disingkat KSN adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah yang telah ditetapkan sebagai warisan dunia. 2. Kawasan Perkotaan Kendal, Demak, Ungaran, Salatiga, Semarang, Purwodadi yang selanjutnya disebut sebagai Kawasan Perkotaan Kedungsepur, adalah KSN
    [Show full text]
  • Roadmap Sistem Transportasi Kota Salatiga Tahun 2020
    R O A D M A P S I S T E M T R A N S P O R T A S I K O T A S A L A T I G A COVER B A P P E D A BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH i LAPORAN AKHIR 2020 R O A D M A P S I S T E M T R A N S P O R T A S I K O T A S A L A T I G A KATA PENGANTAR Interaksi spasial (orang dan barang) yang semakin kompleks membawa implikasi pada permasalahan pada jaringan (khususnya transportasi). Wujudnya adalah peningkatan kepadatan lalu lintas yang ditunjukkan dengan kinerja jalan yang semakin menurun dengan peningkatan volume lalu lintas dan penurunan kapasitas jalan. Permasalahan kinerja jaringan jalan dipicu pula oleh tumpang tindih jaringan trayek, meningkatnya operasi kendaraan pribadi di jaringan jalan. Inisiasi studi Road Map Sistem Transportasi oleh Pemerintah Kota Salatiga dalam hal ini BAPPEDA Kota Salatiga, diharapkan mampu menjawab permasalahan yang terjadi saat ini dan menemukan soluasi terbaik demi peningkatan Sistem Transportasi di Kota Salatiga. Laporan Akhir ini merupakan hasil pencapaian menyeluruh pada pentahapan kegiatan penyusunan studi Road Map Sistem Transportasi Kota Salatiga. Buku Laporan Akhir studi Roadmap Sistem Transportasi di Kota Salatiga ini berisikan pembahasan sebagai berikut: 1. Pendahuluan; 2. Tinjauan Teori; 3. Pendekatan dan Metodologi; 4. Gambaran Umum; 5. Analisis Transportasi 6. Kebijakan dan Strategi Transportasi Kota Salatiga (Roadmap) 7. Kesimpulan dan Rekomendasi Pada Laporan Akhir ini telah dilakukan pembahasan bersama Dinas/ Instansi terkait untuk mengerucutkan langkah berikutnya. Akhir kata, tim penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran penyusunan buku Laporan Akhir ini.
    [Show full text]
  • Interregional Migration Flows in Indonesia Wajdi, Nashrul; Van Wissen, Leonardus; Mulder, Clara H
    University of Groningen Interregional migration flows in Indonesia Wajdi, Nashrul; van Wissen, Leonardus; Mulder, Clara H. Published in: Sojourn IMPORTANT NOTE: You are advised to consult the publisher's version (publisher's PDF) if you wish to cite from it. Please check the document version below. Document Version Publisher's PDF, also known as Version of record Publication date: 2015 Link to publication in University of Groningen/UMCG research database Citation for published version (APA): Wajdi, N., van Wissen, L., & Mulder, C. H. (2015). Interregional migration flows in Indonesia. Sojourn, 30(2), 371-422. Copyright Other than for strictly personal use, it is not permitted to download or to forward/distribute the text or part of it without the consent of the author(s) and/or copyright holder(s), unless the work is under an open content license (like Creative Commons). The publication may also be distributed here under the terms of Article 25fa of the Dutch Copyright Act, indicated by the “Taverne” license. More information can be found on the University of Groningen website: https://www.rug.nl/library/open-access/self-archiving-pure/taverne- amendment. Take-down policy If you believe that this document breaches copyright please contact us providing details, and we will remove access to the work immediately and investigate your claim. Downloaded from the University of Groningen/UMCG research database (Pure): http://www.rug.nl/research/portal. For technical reasons the number of authors shown on this cover page is limited to 10 maximum. Download date: 07-10-2021 Interregional Migration Flows in Indonesia Author(s): Nashrul Wajdi, Leo J.G.
    [Show full text]
  • Integrating Population Dynamic Into Urban Development Plans
    KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Keynote Speech Integrating Population Dynamics into Urban Development Plans: Sustainable Cities, Human Mobility and International Migration Deputy Minister for Population and Labor Kementerian PPN/Bappenas Tuesday, November 28th 2017 1 Outline • Overview • Challenges • Policy responses 2 Overview: Urban Development 3 Urban Population Significantly Rose between 1971-2015 • Indonesia has been experiencing population structural changes in the last few decades as a result of successful community- based family planning program in 1970s • In 2015, Indonesia had the largest productive age group in the region • During the same period, urban population has increased as much as 7 (seven) times 1971 2010 2015 70-74 80-84 80-84 60-64 70-74 70-74 60-64 60-64 50-54 50-54 50-54 40-44 40-44 40-44 30-34 30-34 30-34 20-14 20-24 20-24 10-14 10-14 10-14 Thousand Thousand Thousand 0-4 0-4 0-4 20.000 10.000 0 10.000 20.000 20.000 10.000 0 10.000 20.000 20.000 10.000 0 10.000 20.000 Female Male Female Male Female Male Total Population 119.2 millions Total Population 237.6 millions Total Population 255.1 millions Life expectancy 55.1 years Life expectancy 69.8 years Life expectancy 70.8 years Urban population 14.6% Urban population 49.7% Urban population 53.1% Source: Census 1971 & 2010, Intercensal Survey 2015, Statistics Indonesia 4 Unequal Distribution of Urban Population Among Regions Provinces with Highest Population Density in 2016 Projected Population per Island in 2045 DKI Jakarta 15.478 West Java 1.339 Urbans with DIY 1.188 highest population Banten 1.263 density are in Java island.
    [Show full text]
  • Leaders' Ill-Informed Remarks
    December 2018 • Number 92 • Leprosy is curable • Free treatment is available • Social discrimination has no place Coordinated thinking: (L to R) Paulus Manek, Dr. Sigit Priohutomo, the Goodwill Ambassador and Al Kadri in Jakarta on Oct. 2 (see p.5) MESSAGE CONTENTS Leaders’ Ill-Informed Remarks Some 16 years have passed since I first became Beijing Olympics and the issue was resolved. I also the WHO’s Goodwill Ambassador for Leprosy wrote to the makers of an animated film about a Elimination. During that time, I have seen and heard scene that depicted leprosy in a distorting light, and various influential leaders, the media, filmmakers and it was amended. others use leprosy as a metaphor for something bad. Recently, television commentators in the United In doing so, they draw on associations of the disease States took to scaremongering about a “migrant as something frightening, incurable and “unclean.” caravan” as it approached the country’s southern Given that leprosy can be treated and cured, it is border. They claimed that it carried with it the threat extremely regrettable that among world leaders are of disease outbreaks, including leprosy. persons who make such insensitive remarks. Fear, misinformation and ignorance have serious Message 1 In June, French President Emmanuel Macron repercussions. In particular, I urge those in positions Viewpoint gave a speech in which he said that nationalists were of influence to choose their words with care. I invite Toward a more complete rising “a bit like leprosy across Europe”; and again, in all of you to write your own letters of protest when study of leprosy history 2 October, he decried “nationalist leprosy.” Wherever you encounter instances of leprosy being used in Report possible, I write to those concerned and ask them to a stigmatizing way.
    [Show full text]
  • ILO Jakarta Newsletter, March 2012Pdf
    Bilingual Edition March 2012 The 2011 World AIDS Day Protecting Workers and the World of Business from HIV and AIDS We need to improve the © jakartaglobe/antara health service network for people with HIV and AIDS, involve the society in HIV and AIDS prevention, improve coordination for relevant stakeholders, improve information systems and mobilize funds to better handle HIV and AIDS. HE. Boediono Vice President RI From left to right: Fauzi Wibowo, Governor of DKI Jakarta, Muhaiminn Iskandar, Minister of Manpower and Transmigration, Boediono, Vice President of the Republic of Indonesia, Nafsiah Mboi, Secretary General of the National AIDS Prevention Commission, and E.E Mangindaan, Minister of Transportation. he government, government businesses and workers pledged to highlighted fi ve important steps to prevent the spread of HIV T promote HIV and AIDS awareness in the workplace in a and AIDS, including expanding service facilities, promoting bid to tackle the high prevalence of the disease among public participation in the prevention of the disease and workers. The pledge was announced at an event on Sunday, improving management of all parties and institutions on 27 November 2011, ahead of World AIDS Day which involved with HIV and AIDS-related issues. The fourth step falls on Thursday, in conjunction with the commemoration was to improve the information system, while the fi fth was to of the 2011 World AIDS Day. Under the theme “Protect mobilize funding to handle HIV/AIDS cases across the country. Workers and the World of Business from HIV and AIDS”, the commemoration was attended by Vice President Boediono Meanwhile, Manpower Minister Muhaimin stated that and the Minister of Manpower and Transmigration Muhaimin a Ministerial Decree on HIV and AIDS awareness in the Iskandar.
    [Show full text]