Satya Wacana University Press 2015

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Satya Wacana University Press 2015 Satya Wacana University Press 2015 i ISBN 978-602-1047-38-5 All rights reserved. Save Exception stated by the law, no part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system of any nature, or transmitted in any form or by any means electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise, included a complete or partial transcription, without the prior written permission of the author, application for which should be addressed to author. Diterbitkan oleh: Satya Wacana University Press Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga Telp. (0298) 321212 ii JR, JEMBATAN REKONSILIASI [Pengenalan Gubernur Maluku, Ir. Said M. Assagaff] I Siapakah John Ruhulessin di mata saya? Pertanyaan itu gampang dijawab, sebab saya sudah mengenal sosok Pendeta ini, dan secara intens mungkin sekitar lebih dari satu dekade. Tetapi apakah harus dijawab dengan sekedar menyebut namanya yang sudah cukup populer? Tentu tidak sedikit orang mengenalnya. Apakah juga dengan menyebut gelar kenabiannya sebagai seorang pendeta, banyak orang mengetahuinya? Menyebutnya sebagai Ketua Sinode GPM pun telah umum diketahui, sebab sosoknya sudah sangat publis. Bahwa sebagai Pendeta, ia bukan hanya milik GPM, tetapi ia menjadi milik semua umat beragama di Maluku. Saya mempunyai tiga cerita kecil yang membuat saya yakin bahwa John Ruhulessin adalah Jembatan Rekonsiliasi. Cerita itu sebagai berikut: II Seorang tokoh lahir ketika ia bermandi keringat dengan masalah masyarakat; saat tangannya menyeka darah dan luka para korban. Ada pula yang lahir dari kegigihan merajut relasi yang terkoyak akibat konflik, atau menjadi korban di tengah upaya menghentikan pertikaian. Ada juga tokoh yang lahir karena khotbah- khotbah yang menggetarkan, dibarengi keteladanan iii dirinya. Mereka menjadi anutan banyak orang, sehingga kehadiran mereka didambakan, tutur kata mereka ditunggu-tunggu, dan sudah tentu mengalir laksana hujan menyiram tanah gersang. Saya meringkas saja waktu pengenalan terhadap John Ruhulessin ~selanjutnya ditulis JR. Tahun 1999, tatkala terjadi Kerusuhan Ambon, JR diutus Sinode GPM sebagai salah satu anggota Pusat Rujuk Sosial (PRS) yang bertugas mengkaji realitas kerusuhan dan menyusun resolusi perdamaian antarkelompok. Di tengah situasi yang berat itu, saya dapat memahami kesungguhan hatinya, bersama anggota PRS lainnya dan seluruh elemen pemerintahan serta tokoh-tokoh agama, agar konflik dapat segera dihentikan. Dalam masa konflik itu, sebagai Kepala Bappeda Provinsi Maluku, saya ditugaskan berangkat ke Negeri Belanda, untuk urusan kerjasama pengembangan ekonomi. Otomatis Paspor harus segera diurus. Kantor Imigrasi berada di Kudamati. Bagaimana saya bisa menuju kawasan tersebut? Ditemani Tentara. Itu solusi yang sempat terlintas dalam benak saya. Lalu saya berkomunikasi dengan JR. Saya dibuat kaget dan bingung memikirkan, seperti apa JR itu, sebab ia meminta saya agar „Saya yang antar bapak ke sana. Saya jamin bapak pasti aman‟. Di hati kecil saya: „apa maksud JR dengan rencana itu?‟ Saya berusaha merenunginya, dan akhirnya kami bersama-sama ke Kantor Imigrasi di Kudamati. Melewati Batu Gantung dan menyusur jalan Tugu Dolan sampai ke Kantor Imigrasi: „beta darah seng sa tiris lai‟ [darahku mungkin berhenti, takut mati]. Akhirnya kami tiba di Kantor dan harus segera difoto. iv Masalah baru muncul. Saya mengenakan pakaian dinas PNS. Sementara ketentuan pemotretan paspor tidak boleh dengan seragam/uniform. Saya harus mencari kemeja warna putih. Bagaimana mungkin istri saya atau orang lain disuruh datang dari rumah dan mengantarnya ke Kudamati? Ide gila JR muncul lagi. „Bapak, gampang. Katong pinjam saja dari anana di luar sana (anak-anak Kudamati)‟, begitu katanya. Dalam hatiku, „aduh JR, apa sebenarnya rencanamu dengan saya?‟ Dalam situasi hari itu, saya harus mengatakan, rencana JR bagi saya riskan. Ukuran tubuh saya tidak banyak di antara orang Kudamati. Saya harus pergi dari satu rumah ke rumah yang lain sekedar untuk mengukur kemeja yang pas di badan saya, dan JR menuntun saya bersama beberapa pemuda Kudamati dalam proses „ukur kameja‟ itu. Akhirnya, dapat kemeja yang pas di badan saya, dan sesi pemotretan pun berlangsung. Saya mulai yakin akan kesungguhannya untuk segera membangun perdamaian dengan merekatkan kembali tali persau- daraan di tengah konflik yang sedang berkecamuk. Pesannya saat itu „bapak harus jadi seorang tokoh perdamaian‟. Yah, semoga saja ya Pak John, kata saya dalam hati cemas, saat itu. III Masih dalam situasi konflik Maluku, saya dipercayakan menjadi Sekretaris Daerah Provinsi Maluku di era kepemimpinan Gubernur Karel Albert Ralahalu. Ini masalah baru lagi, sebab rumah Sekda ada di Batu Meja. Di sampingnya adalah Mako Polda Maluku. Namun apakah ada jaminan keamanan bagi v saya, seorang Muslim yang harus pergi tinggal di tengah permukiman basudara Sarane? Lagi-lagi JR-lah yang membuat saya kembali harus mengambil keputusan etis, antara menjalankan tugas negara dan membantu mencairkan titik-titik beku konflik Maluku, terutama relasi Salam-Sarane. „Bapak musti pi tinggal di rumah dinas. Lalu, beta usul, bapa bajalang dari rumah ka rumah di Batu Meja tuh la bilang par dong: „beta mau tinggal di rumah Sekda, karna beta nih warga Batu Meja‟. Rumah itu bersejarah bagi orang Ambon dan khusus orang Batu Meja, bapa. Jadi dong seng mungkin macam-macam par biking susah bapa. Jang taku, bapa pi saja la jadi orang Batu Meja‟ . Begitu kata-kata JR yang mengalir tanpa ada hambatan sedikit pun. Saya lagi-lagi berpikir, „orang ini masih simpan rencana apa dengan saya?‟ Namun seperti yang pernah terjadi di Kudamati, saya bertekad untuk pergi dan menjadi Warga Batu Meja. Saya kunjungi semua ketua RT dan RW secara langsung, saya menyapa semua tetangga di Batu Meja, dan buktinya saya tinggal di rumah dinas Sekda dalam masa ketika konflik masih panas-panasnya. Ketika digelar acara Bakudapa Warga Batu Meja, saya dikukuhkan sebagai sesepuh warga Batu Meja. Lagi-lagi saya memahami, JR adalah sosok Jembatan Rekonsiliasi yang sudah membawa saya melintasi jembatan itu dengan mengajak semua basudara Salam- Sarane untuk terus berjumpa dalam kasih persaudaraan sejati. vi IV Ketika era kepemimpinan Gubernur Karel Albert Ralahalu akan berakhir, JR adalah orang pertama yang menyebut nama saya sebagai calon Wakil Gubernur dan berproses dengan hal itu, sampai saya kemudian menjadi Wakil Gubernur menemani Pak Karel. Bagi saya, dalam keadaan Maluku yang perlu dibangun dari segala sisi, perdamaian menjadi agenda pokok yang berkelanjutan. Visi tentang Maluku yang damai menjadi semacam idiologi yang harus diwujudkan. Karena itu, menjadi Wakil Gubernur Maluku (2008-2013) berarti merealisasi agenda-agenda perdamaian secara nyata di semua level masyarakat. Dalam keadaan itu, saya menemui sosok JR sebagai seorang yang kokoh mengusahakan perdamaian. Melalui GPM, JR merintis berbagai macam dialog perdamaian, dan telah meng-create Jemaat-jemaat GPM sebagai komunitas eksemplaris perdamaian di Maluku dan Maluku Utara. Pada beberapa kesempatan menghadiri Sidang- sidang Gereja, atau pada acara Peresmian Gedung Gereja GPM, saya mendengar langsung khotbah para pendeta tentang perdamaian dan bagaimana Jemaat mempraktekkan itu secara nyata. Memang para Pendeta sudah melakukan tugasnya dengan baik. Saya yakin, era kepemimpinan JR di Sinode GPM (2005-2010, 2010-2015) menjadi era yang semakin mengokohkan dirinya sebagai „JEMBATAN PERDAMAIAN‟. Ia menjadi orang yang mampu menghubungkan semua orang dengan jalan menjadi titian di tengah kesenjangan yang ada. Ia memberi vii dirinya menjadi „jalan yang dilalui‟ oleh semua orang, sehingga kesenjangan jarak dan ruang menjadi hilang. Saya pernah „meniti‟ jembatan itu, karena menurutnya, „bapak harus jadi tokoh perdamaian‟. Setelah saya menjadi Gubernur Maluku dan menyaksikan pendidikan perdamaian dilaksanakan secara sungguh- sungguh oleh GPM, saya dapat memahami mengapa ia pernah mengajak saya ke Kudamati dan tinggal di Batu Meja dalam situasi konflik kala itu. Karena itu jika pada berbagai kesempatan saya menegaskan bahwa Maluku kini telah menjadi laboratorium perdamaian dunia, hal itu tentu datang dari kesungguhan hati banyak orang, dan JR adalah salah satu „jembatan‟ ke arah itu. Demikian sedikit pengenalan saya tentang JR, sang Jembatan Rekonsiliasi. Gubernur Maluku Ir. Said M. Assagaff viii KATA PENGANTAR Pdt Dr. Andreas A. Yewangoe (Mantan Ketua Umum Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia) John Ruhulessin (selanjutnya akan saya sebut John) akan mengakiri masa pelayanannya sebagai Ketua Sinode Gereja Protestan Maluku (GPM), setelah melayani selama 10 tahun. Ini sebuah masa pelayanan yang panjang bagi seseorang, tetapi cukup singkat bagi lembaga yang dilayani. Sesungguhnya lembaga seperti GPM yang telah berusia cukup tua, dibandingkan dengan gereja-gereja lain di Indonesia membutuhkan pelayanan yang kontinyu, konsisten, berkesinam- bungan, dan seterusnya, kendati itu tidak berarti harus terus-menerus dilakonkan oleh satu orang. Namun demikian, tetap diharapkan bahwa visi dan misi gereja akan terus berkesinambungan, tidak terputus-putus tanpa arah. Ini berarti, GPM tidak pernah boleh kehilangan jati dirinya, kendati itu tidak berarti harus tetap statis saja. Tetapi di dalam ia menyikapi berbagai perubahan yang ada, GPM tetap setia kepada panggilan mula-mulanya, yaitu melayani dunia yang di dalamnya ia berada sebagaimana Kristus juga telah melakukannya. GPM, dan secara umum masyarakat Maluku pernah mengalami pengalaman sangat pahit ketika konflik berdarah bernuansa agama menguasai wilayah itu. Pada waktu itu, orang-orang
Recommended publications
  • AGENDA REV 5 1.Indd
    DEWAN PERWAKILAN DAERAH REPUBLIK INDONESIA AGENDA KERJA DPD RI 2017 DATA PRIBADI Nama __________________________________________________________ No. Anggota ___________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Nomor _________________________________________________________ KTP ____________________________________________________________ Paspor _________________________________________________________ Asuransi _______________________________________________________ Pajak Pendapatan ______________________________________________ SIM ____________________________________________________________ PBB ____________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ DATA BISNIS Kantor _________________________________________________________ Alamat _________________________________________________________ _________________________________________________________________ Telepon/Fax ____________________________________________________ Telex ___________________________________________________________ Lain-lain _______________________________________________________ NOMOR TELEPON PENTING Dokter/Dokter Gigi _____________________________________________ Biro Perjalanan _________________________________________________ Taksi ___________________________________________________________ Stasiun K.A
    [Show full text]
  • Gubernur Maluku
    GUBERNUR MALUKU KEPUTUSAN GUBERNUR MALUKU NOMOR 367 TAHUN 2016 TENTANG PEMBAGIAN TUGAS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH LINGKUP PEMERINTAH PROVINSI MALUKU SELAKU PENANGGUNG JAWAB TAMU, UNDANGAN DAN PESERTA HARI PERS NASIONAL TAHUN 2017 DI KOTA AMBON PROVINSI MALUKU GUBERNUR MALUKU, Menimbang : a. bahwa untuk menunjang kelancaran pelaksanaan Hari Pers Nasional Tahun 2017 di Kota Ambon Provinsi Maluku, dipandang perlu dilakukan Pembagian Tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku Selaku Penanggung Jawab Tamu, Undangan dan Peserta Hari Pers Nasional di Kota Ambon Provinsi Maluku; b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, Pembagian tugas Satuan Kerja Perangkat Daerah Lingkup Pemerintah Provinsi Maluku selaku Penanggung Jawab Tamu, Undangan dan Peserta Hari Pers Nasional di Kota Ambon Provinsi Maluku Tahun 2017, perlu ditetapkan dengan Keputusan Gubernur; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1958 tentang Penetapan Undang-Undang Darurat Nomor 22 Tahun 1957 tentang Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Maluku (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1957 Nomor 79) sebagai Undang-Undang (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1617); 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 4.
    [Show full text]
  • Leaders' Ill-Informed Remarks
    December 2018 • Number 92 • Leprosy is curable • Free treatment is available • Social discrimination has no place Coordinated thinking: (L to R) Paulus Manek, Dr. Sigit Priohutomo, the Goodwill Ambassador and Al Kadri in Jakarta on Oct. 2 (see p.5) MESSAGE CONTENTS Leaders’ Ill-Informed Remarks Some 16 years have passed since I first became Beijing Olympics and the issue was resolved. I also the WHO’s Goodwill Ambassador for Leprosy wrote to the makers of an animated film about a Elimination. During that time, I have seen and heard scene that depicted leprosy in a distorting light, and various influential leaders, the media, filmmakers and it was amended. others use leprosy as a metaphor for something bad. Recently, television commentators in the United In doing so, they draw on associations of the disease States took to scaremongering about a “migrant as something frightening, incurable and “unclean.” caravan” as it approached the country’s southern Given that leprosy can be treated and cured, it is border. They claimed that it carried with it the threat extremely regrettable that among world leaders are of disease outbreaks, including leprosy. persons who make such insensitive remarks. Fear, misinformation and ignorance have serious Message 1 In June, French President Emmanuel Macron repercussions. In particular, I urge those in positions Viewpoint gave a speech in which he said that nationalists were of influence to choose their words with care. I invite Toward a more complete rising “a bit like leprosy across Europe”; and again, in all of you to write your own letters of protest when study of leprosy history 2 October, he decried “nationalist leprosy.” Wherever you encounter instances of leprosy being used in Report possible, I write to those concerned and ask them to a stigmatizing way.
    [Show full text]
  • BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. KERJASAMA ANTAR DAERAH Dalam Rangka Penyelenggaraan Otonomi Daerah, Setiap D
    LKPJ Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2015 BAB VI PENYELENGGARAAN TUGAS UMUM PEMERINTAHAN A. KERJASAMA ANTAR DAERAH Dalam rangka penyelenggaraan otonomi daerah, setiap daerah dituntut untuk memaksimalkan segala potensi yang dimiliki. Namun mengingat berbagai keterbatasan yang ada di setiap daerah, maka hubungan kerjasama antar daerah menjadi sangat penting. Kerjasama antar daerah yang baik merupakan prasyarat untuk terbentuknya sinergitas dan sinkronisasi program-program pembangunan secara menyeluruh dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia. Program pembangunan nasional hanya akan dapat berhasil secara efektif jika didukung dengan program kerjasama antara daerah yang mengarah pada peningkat mantapan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lain, keserasian pembangunan daerah, sinergitas pengelolaan potensi antar daerah. Kerjasama antar daerah yang dapat dilaksanakan dengan baik dapat mengeliminir kesenjangan antar daerah, khususnya dalam penyelenggaraan dan peningkatan kinerja pelayanan publik. Selanjutnya Pemerintah telah mengatur melalui Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Daerah serta turunannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 Tahun 2009 tentang Petunjuk Teknis Tata Cara Kerjasama Daerah. Beberapa program yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Semarang dalam rangka peningkatan kerjasama antar daerah antara lain : 1. Kerjasama Kedungsepur Kerjasama Kedungsepur adalah bentuk kerjasama antara kota Semarang dengan daerah hinterland-nya, yang mencakup Kabupaten Kendal, Kabupaten Demak, Ungaran (Kabupaten Semarang), Kota Semarang, Kota Salatiga dan Purwodadi (Kabupaten Grobogan). Kerjasama ini telah menjadi komitmen bersama dan telah diatur dalam Keputusan Bersama No. 30 Tahun 2005, No. 130 / 0975, No. 130 / 02646, No. 63 tahun 2005, No. 130.1/A.00016, No. 130.1/4382 tanggal 15 Juni 2005 tentang Kerjasama Program Pembangunan di Wilayah Kedungsepur Kegiatan yang telah dilakukan dalam kerjasama Kedungsepur dan hasil yang telah dicapai pada tahun 2015 antara lain : Hal.
    [Show full text]
  • ILO Jakarta Newsletter, March 2012Pdf
    Bilingual Edition March 2012 The 2011 World AIDS Day Protecting Workers and the World of Business from HIV and AIDS We need to improve the © jakartaglobe/antara health service network for people with HIV and AIDS, involve the society in HIV and AIDS prevention, improve coordination for relevant stakeholders, improve information systems and mobilize funds to better handle HIV and AIDS. HE. Boediono Vice President RI From left to right: Fauzi Wibowo, Governor of DKI Jakarta, Muhaiminn Iskandar, Minister of Manpower and Transmigration, Boediono, Vice President of the Republic of Indonesia, Nafsiah Mboi, Secretary General of the National AIDS Prevention Commission, and E.E Mangindaan, Minister of Transportation. he government, government businesses and workers pledged to highlighted fi ve important steps to prevent the spread of HIV T promote HIV and AIDS awareness in the workplace in a and AIDS, including expanding service facilities, promoting bid to tackle the high prevalence of the disease among public participation in the prevention of the disease and workers. The pledge was announced at an event on Sunday, improving management of all parties and institutions on 27 November 2011, ahead of World AIDS Day which involved with HIV and AIDS-related issues. The fourth step falls on Thursday, in conjunction with the commemoration was to improve the information system, while the fi fth was to of the 2011 World AIDS Day. Under the theme “Protect mobilize funding to handle HIV/AIDS cases across the country. Workers and the World of Business from HIV and AIDS”, the commemoration was attended by Vice President Boediono Meanwhile, Manpower Minister Muhaimin stated that and the Minister of Manpower and Transmigration Muhaimin a Ministerial Decree on HIV and AIDS awareness in the Iskandar.
    [Show full text]
  • Journal of Local Government Issues (LOGOS) ISSN: 2620-8091 Print | 2620-3812 Online Journal Homepage
    Volume 4 (1) (2021). 30-44 Journal of Local Government Issues (LOGOS) ISSN: 2620-8091 print | 2620-3812 online Journal Homepage : http://ejournal.umm.ac.id/index.php/LOGOS/index Ambon City Local Government Medium-Term Development (RPJMD): Culture Transmission Through Panas Pela of Education as A Peacebuilding Asyrul Fikri1*, Anju Nofarof Hasudungan2 1 Department of History Education, Faculty of Teacher Training and Education, Universitas Riau Bina Widya Campus KM. 12,5, Simpang Baru, Tampan, Pekanbaru City, Riau, 28291 2 Senior High School 1 Rupat, Riau Jl. Mesjid Kampung Jawa, Batupanjang, Rupat, Bengkalis, Riau, 28781 *Corresponding Author: [email protected] ABSTRACT Article Info : Pela Gandong local wisdom has played a significant role as a media Article for Ambon conflict resolution. The existence of dialogue and history : communication based on Pela Gandong culture can bring mutually battling parties to achieve peace. Therefore, the purpose of the Received : July 1, 2020 study is to describe how SMPN 4 Salahutu Liang Central Maluku Revised : January 13, 2021 Accepted : March 23, 2021 with 100% Muslim students also, SMPN 9 Ambon City with 99% of their Christian/Catholic students in implementing Panas Pela of Education as the transmission of Pela Gandong culture as an Keywords: implementation of the Ambon City Regional Medium-term local government Development Plan (RPJMD). Panas Pela of education is an medium-term development assemblage of students with different religions tore-warm the plan (RPJMD); education; sibling relationship (Pela Gandong). This study uses descriptive panas pela; peace building qualitative research methods with a case study approach. Data collection is done by participatory observation, literature study, document analysis, and interviews.
    [Show full text]
  • “Indonesia Fisheries: 2015 Review”
    Photo: Jen Joaquin “Indonesia Fisheries: 2015 Review” A report on trends in coastal marine resources and fisheries management in Indonesia Prepared for The David and Lucile Packard Foundation OVERVIEW Table of contents Report overview 3 Executive Summary 9 Political moments 12 Fisheries statistics 28 National reserves 46 Public funding flows 49 Ocean funding 66 Private sector commitments 75 A note about sources 88 Photo: CIFOR 2 Suggested citation: CEA, 2016. “Indonesia Fisheries: 2015 Review.” Prepared for The David and Lucile Packard Foundation. OVERVIEW Introduction from the Packard Foundation Dear Colleagues, The David and Lucile Packard Foundation is pleased to share with you a baseline report on fisheries management and coastal marine trends in Indonesia. This report, “Indonesia Fisheries: 2015 Review,” identifies trends in key categories that are relevant for monitoring fisheries management and reform. As part of our commitment to continuous learning, the Packard Foundation currently plans to issue this report on an ongoing basis to track changes in the status of marine resources and fisheries management in Indonesia. The Foundation’s strategy in Indonesia is focused on protecting the health and productivity of the country’s coastal marine environment, and as such, the Foundation depends on timely updates in order to make well-informed decisions. This report seeks to aggregate the best available data on fisheries statistics and trends in order to provide that evidence base. We also expect that this report will be useful for our partners. Having access to consistent, valid information will support the field in drawing upon verified data sources to facilitate decision-making and streamlined collaboration.
    [Show full text]
  • Safeguarding Hormani Brothers and Sisters and Carrying out Legal Protection Against Ecosystem Conservation in Maluku
    Volume 4 Nomor 1, Januari-Juni 2020: hlm. 55-66. Fakultas Hukum, Universitas Lampung, Bandar Lampung, Lampung, Indonesia. E -ISSN: 2598-3105 P-ISSN: 2723-2581 http://jurnal.fh.unila.ac.id/index.php/cepalo SAFEGUARDING HORMANI BROTHERS AND SISTERS AND CARRYING OUT LEGAL PROTECTION AGAINST ECOSYSTEM CONSERVATION IN MALUKU La Ode Angga Faculty of Law, Universitas Pattimura, Ambon, Email: [email protected] Submitted: March 4, 2020; Reviewed: March 31, 2020; Accepted: April 20, 2020 DOI: 10.25041/cepalo.v4no1.1882 Abstract Brothers and Sisters of people in Maluku have the same hopes and ideals to always maintain peace in the land of the Kings of this Country. Harmony that is manifested in togetherness, friendship, brotherhood, love between fellow children in Maluku, and the silatu of the womb. It will motivate high civilization between public and indigenous people value if Brothers and Sisters of Maluku maintain peace that will ensure harmony among people. On the other hand, it will preserve ecosystems in Maluku which will create Harman between humans and the environment. This research explains the forms of basudara people’s activities as a form of implementation of peace preservation. This study uses a normative legal approach; normative legal research is carried out using appropriate methods based on the scientific characteristics of legal science. Moreover, this study discusses harmony maintenance of brothers in Maluku that perform Legal Protection against Ecosystem Conservation in Maluku. The research finds that the one form of keeping peace in Maluku is in the form of togetherness, friendship, brotherhood and love. It is believed that these principles will provide positive energy in humanity welfare.
    [Show full text]
  • Buku Daftar Alamat Pejabat Negara Dan Badan Pertanahan Nasional RI
    2010 200 Buku Daftar Alamat Pejabat Negara dan BPN RI Meliputi data terbaru s/d akhir Januari 2010 Scan dan OCR oleh: http://id.ndaru.net/peraturan‐pertanahan/ 8 April 2009 Daftar Alamat Pejabat Negara dan BPN RI Valid s/d akhir Januari 2010. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NO. NAMA/JABATAN ALAMAT KANTOR 1. DR H. SUSILO BAMBANG Istana Negara YUDHOYONO Jl. Veteran No. 16 Jakarta 10110 Presiden R.I Telp. Melalui Ajudan 2. Prof. Dr. BUDIONO, M.Ec Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta 10110 Wakil Presiden R.I Telp. Melalui Ajudan SEKRETARIAT NEGARA NO. NAMA/JABATAN ALAMAT KANTOR 1. Let. Jend. TNI (Purn) SUDI SILALAHI Jl. Veteran No. 17 Jakarta 10110 Sekretaris Negara Telp. (021) 3458592 Fax. (021) 3452685 KEMENTERIAN KOORDINATOR NO. NAMA/JABATAN ALAMAT KANTOR 1. MARSEKAL TNI (Purn) DJOKO Jl. Medan Merdeka Barat No. 15 SUYANTO Jakarta 10110 Menteri Koordinator Bidang Politik, Telp. (021) 3457171 Hukum dan Keamanan 2. Ir. HATTA RAJASA Gd. Utama Lt. III Dep. Keuangan Menteri Koordinator Bidang Jl. Lapangan Banteng Timur No. 2- Perekonomian 4, Jakarta Telp. (021) 3808364 Fax. (021) 3440394 3. Dr. H.R. AGUNG LAKSONO A Medan Merdeka Barat No. 3 Menteri Koordinator Bidang Jakarta 10110 Kesejahteraan Rakyat Telp. (021) 3849845, 3453055 Fax. (021) 3842049 DEPARTEMEN NO. NAMA/JABATAN ALAMAT KANTOR Scan dan OCR oleh http://id.ndaru.net/peraturan-pertanahan/ 1. GAMAWAN FAUZI, SH, MS Jl. Medan Merdeka Utara No. 7 Menteri Dalam Negeri Jakarta 10110 Telp. (021) 3842222 Fax. (021) 3812221 2. Dr. R. M. MARTY NATALEGAWA, Jl. Taman Pejambon No. 6 Jakarta M. Phil. B. Sc 10110 Menteri Luar Negeri Telp.
    [Show full text]
  • Area Viii Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik
    Jalan MH. Thamrin No. 14 Jakarta Pusat 10350 Telepon 021-3905889 / 3907911 Laman : bawaslu.go.id DATA DUKUNG PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI DI LINGKUNGAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM TAHUN 2019 AREA VIII PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN PUBLIK DAFTAR ISI Kriteria yang No. Sampel data dukung dapat didukung 1. Perbawaslu Nomor 4 Tahun 2019 Mekanisme Penanganan Pelanggaran Kode Etik Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kecamatan, Panitia Pengawas Pemilihan Umum Kelurahan/Desa, Dan Pengawas Tempat Pemungutan Suara 1a, 1c 2. SOP Pengumpulan. Pengeloaan Dan Pendokumentasian Informasi 3. SOP Pelayanan Informasi Kepemiluan di Bawaslu RI (0181/Bawaslu/SJ/OT.03/VIII/2017) 4. Dokumentasi maklumat pelayanan Bawaslu 1b 5. SOP Uji Konsekuensi Terhadap Informasi Yang Dikecualikan (SOP/36/SET/XII/2015) 1c 6. Laporan Focus Group Discussion (FGD) Reviu Dan Evaluasi Pemeringkatan Komisi 1d Informasi Pusat (KIP) Terhadap Bawaslu Tahun 2018 7. Nota Dinas Tata Kelola SOP di Lingkungan Sekretariat Jenderal Bawaslu 1e (0104/Bawaslu/SJ/OT.03/V/2019) 8. Modul Training Pengembangan Kapasitas Mengelola dan Melayani Informasi Publik di 2a Badan Pengawas Pemilu 9. Dokumentasi Media Publikasi Bawaslu 2b, 2e, 3a, 5 10. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik 11. Kepsekjen Bawaslu No.244 Tahun 2018 Tentang Pedoman Evaluasi Ketertiban 2c Pelaksanaan Anggaran di Lingkungan Bawaslu 12. Dokumentasi tampilan antar muka aplikasi Gowaslu 2d, 5 13. Gambaran Laporan Awal Dana Kampanye Pasangan Calon Pemilihan Kepala Daerah Dan Wakil Kepala Daerah 2018 2e 14. Hasil Pengawasan Tahapan Pemutakhiran Data Pemilih Pemilihan Kepala Daerah Tahun 2018 15. Formulir pengajuan keberatan pada website PPID Bawaslu RI 3a 16. Prosedur Pengajuan Keberatan pada website PPID Bawaslu RI 17.
    [Show full text]
  • Newsletterthe NATIONAL RESILIENCE of the REPUBLIC of INDONESIA Tanhana Dharmma Mangrva 81St Edition, April 2016
    Lemhannas RI newsletterTHE NATIONAL RESILIENCE OF THE REPUBLIC OF INDONESIA Tanhana Dharmma Mangrva 81st Edition, April 2016 4 MoU Signing between Lemhannas RI and Clingendael Institute Netherlands 7 Hasanudin University Photo : PR Bureau of Lemhannas RI Students Enthusiastically Visit Lemhannas RI The President of The Republic of Indonesia Inaugurated Agus Widjojo as 8 A Discussion between Lemhannas RI and National Governor of Lemhannas RI War College he President of republic of Indonesia Inaugurated Lieutenant General (Ret.) Agus Widjojo As The New Lemhannas RI Governor on Friday (15/4) in Presidential Palace, Jakarta. T Agus Widjojo, who is Former Head of Military Territorial Staf and a son of a revolutional hero Major General Sutoyo Siswoharjo, was inaugurated as Lemhannas RI Governor based on Presidential Decree Number 43 of 2016 dated April 7, 2016. Agus Widjojo was one of Lemhannas RI Alumni in 1994. In the same year, Agis Widjojo also received master degree in public administration. Previously, Agus Widjojo who was graduated from Military Academy 11 Lemhannas RI Visit in 1970, was a Gol-IV lecturer in the Army Staff and Command School (Seskoad) from 1986 until 1988. Ambon to Asses ALKI Management Furthermore, Agus Widjojo was also an . (read more on pages. 12) Optimization Newsletter || 81st Edition, April 2016 || 1 Content of Table George Yeo Gives Lecture 2. George Yeo Gives Lecture in in Lemhannas RI Lemhannas RI 3. H)LOOLQJ6LPSOLÀHV3D\LQJ7D[HV 4. MoU Signing between Lemhannas RI and Clingendael Institute Netherlands 5. (YDOXDWLRQRI6WUHQJWKHQLQJ3URJUDP of National Values Impacts in Aceh 6. 8SKROG$FWLYH3DUWLFLSDWLRQDQG &RPPLWPHQWRI335$/93DUWLFLSDQWV 7. +DVDQXGLQ8QLYHUVLW\6WXGHQWV (QWKXVLDVWLFDOO\9LVLW/HPKDQQDV5, 8.
    [Show full text]
  • Local Elections and Local Politics in Indonesia
    Article Journal of Asian Social Science Research Local Elections and Local Politics in 2020, Vol. 2, No. 2: 135-158 http://jassr.cassr.web.id Indonesia: Emerging Trends © The Author(s) 2020 Priyambudi Sulistiyanto* Flinders University, Australia Abstract This article analyses local elections held in the post-Suharto era in Indonesia with a special reference to pilkada (pemilihan kepala daerah langsung [direct elections of local leaders]) between 2005 and 2008. Using the state-society perspective, it argues that local elections have seen the rise of new political dynamics and rapid growth of electoral activity in regions. Pilkada has brought about the emergence of coalitional politics, political ideologies or streams (aliran), the rise of ‘little kings’ (raja kecil), an increasing number of businesspeople entering local politics, the use of gangsters/goons (preman) in local elections, a boom in political consultancy, and the increase of the no- vote camp. There are grounds for optimism regxarding the intensity of the interaction between the local state and society in the regions. The people in the regions have now had the opportunities to vote for their leaders directly, something which was impossible in the past. There is no doubt that the electoral competition for candidates is going to be very important because the availability of good potential local leaders varies between the regions. Political parties themselves have to improve their performance and build a proper recruitment process so that they can find good candidates who can attract voters. Key Words Local elections, local politics, pilkada, Indonesia Introduction This article examines local elections in post-Suharto Indonesia with a focus on the direct elections for local heads or pilkada (pemilihan kepala daerah langsung [direct elections of local leaders]) which have been held * Priyambudi Sulistiyanto, College of Humanities, Arts and Social Sciences, Flinders University, Adelaide, Australia.
    [Show full text]