Bringing up the Next Landscape

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Bringing up the Next Landscape EKSKluSIF Forum Komunikasi Eksekutif Grup Astra: Tantangan & Harapan 2016 RELASI Berbagi Inspirasi Dengan Tiga Pemuda Di Semarang Januari 2016 Tahun XLIV Tahun Januari 2016 disi 01 disi 01 E UTAMA BRINGING UP THE NEXT LANDSCAPE DAFTAR ISI SENARAI Tahun Baru Pencapaian Baru, Bringing Up the Next Landscape Edisi 01 | Januari 2016 Tahun XLIV Tim Redaksi Astra Magz mengucapkan Selamat Tahun Baru 16 2016 untuk seluruh pembaca setia Astra Magz. Di tahun yang baru ini kami menghadirkan berbagai kisah dan liputan yang merefleksikan All New Fortuner: Forum prinsip dan nilai Astra dengan Siap Topang Komunikasi Dinamika Pasar Eksekutif Grup Otomotif tujuannya untuk menjadi Pride of Astra: Tantangan The Nation. 03 & Harapan 2016 Sosok yang hadir dalam Rubrik Inspirasi pada edisi perdana tahun 18 2016 ini merupakan penerima apresiasi SATU Indonesia Awards dari tahun 2015. Saat ini terdapat 32 penerima apresiasi yang siap berbagi cerita inspirasi bagi pembaca Astra Magz. HUMAN CAPITAL GAnRA ACFE Round Table Discussion: Together Reducing Fraud Worldwide 24 INSPIRASI Menularkan Kemandirian ala Tutus 25 RELASI Berbagi Inspirasi Dengan Tiga Pemuda di Semarang 26 SERBA-SERBI YAYASAN 100 UKM Hadiri YDBA Membership Card 28 PROFIL KARYAWAN Deputy Director PT Astra Agro Lestari Tbk Rujito Purnomo 32 PROFIL PERUSAHAAN PT Energia Prima Nusantara 31 LINGSOS Auto2000 Serahkan 2 Unit Toyota Avanza untuk Pendidikan Polman Astra 34 DARI REDAKSI EDITORIAL Menghadapi tahun 2016, Insan Astra dengan semangat barunya bersiap Penasihat Prijono Sugiarto Pemimpin Umum Pongki Pamungkas untuk menghadapi segala Penanggung Jawab & Pemimpin Redaksi Yulian Warman tantangan di tahun 2016 Wakil Pemimpin Redaksi Boy Kelana Soebroto Redaktur Eksekutif ini, sebagai lanjutan dari Wisnu Wijaya Redaktur Pelaksana Vita Principalia, Elmeirillia Lonna, Sasha Kohar pencapaian di tahun 2015. Staf Redaksi Reyhan Valiant, Deddy Pradityo Opficon, Elyana Kulsum, Ruth Davina, Regina Panontongan, M. Ilham Abdillah, Mulawarman, Agrie Pratama Jakaria, Karnanda Kurniardhi, Suwartiningsih, Hazrina Damitta, Denis Satria Koresponden Semakin mendekati Goal Untuk liputan Eksklusif, kami Arief Wijaya Junor, Elvani Harifaningsih (TAM), Agus Nardianto (ADM), Harsono 2020 untuk menjadi Pride of menghadirkan liputan Forum (DSO), Puti Annisa (IAMI), Lely Fachrul Ilmi The Nation, Grup Astra terus Komunikasi Grup Astra yang (ISO), Adi Hartanta (BSO), M. Mizwar (PSO), Yehuda (AHM), Djamilah (Astra Motor), Ariena memberikan sumbangsihnya membahas tentang prediksi K. (AOP), Debby (AstraWorld), Arif Reza kepada bangsa dan negara bisnis dari sudut pandang (FIFGROUP), Ni Made Wahyuni (ACC), Iwan L. Pranoto (Asuransi Astra), Siska W. Andayani melalui berbagai programnya. kesehatan serta politik dan (PermataBank), Ornella Elizabeth (UT), P. Budi keamanan dari para pakar. U. (PAMA), Tofan Mahdi, Moch. Husni (AAL), Astri (SERA), Nur Indah Permanasari (MMS), Di edisi kali ini Astra Magz Anugrah Pewarta Astra Anastasia Resinta (AG), Melinda Pudjo (AGDS), akan menghadirkan liputan juga mengabarkan hasil Mita Jasmine (AGIT), Maria Ristya (AXI), Agustin (YDBA), Mustika (AMV) Utama ramah tamah dan perlombaan bagi para jurnalis silaturahim Tahun Baru yang dalam meliput kegiatan CSR Alamat Redaksi Astra Magz: Public Relations Division, menguatkan komitmen baru Grup Astra. Kantor Pusat PT Astra International Tbk, Insan Astra untuk menempuh Jl. Gaya Motor Raya no. 8, Sunter II, Jakarta 14330, segala tantangan dan menjadi Anda juga dapat mengenal Telp. : 652 2555 lebih baik lagi. lebih jauh anak perusahaan Faks. : 6530 4957 e-mail : [email protected] Astra dan Insan Astra terpilih Dalam rubrik Ragam, Anda dalam rubrik Profil, dan Astra Magz dapat menikmati berbagai berbagai wujud bakti Astra Edisi 01 | Januari 2016 Tahun XLIV liputan tentang kegiatan dalam bidang lingkungan Astra Magz adalah majalah internal Grup Astra yang berfungsi perusahaan Grup Astra, dan sosial seperti kegiatan sebagai media komunikasi seluruh karyawan, dalam upaya di antaranya tentang sosial dan pemberdayaan meningkatkan produktivitas dan efektivitas kerja, serta rasa memiliki perusahaan (sense of belonging) dan rasa kekeluargaan penghargaan CEO Idaman masyarakat lokal. dalam grup (sense of group). Diberikan secara cuma-cuma 2015 untuk Sudirman Maman kepada karyawan Astra & anak-anak perusahaannya dan dilarang diperjualbelikan. Semua tulisan yang dimuat di dalam Rusdi selaku Presiden Kami membuka awal tahun majalah dilarang untuk dikutip tanpa izin khusus dari Redaksi. Direktur Astra Daihatsu ini dengan serangkaian upaya Surat Tanda Terdaftar No. 080/SK/DITJEN PPG/STT/1976, tanggal 29 April 1976 dan SK No. 603/K/DITJEN PPG/1987 Motor, peluncuran Sirion untuk mempercantik majalah tanggal 24 Juli 1987 tentang Perubahan Pengurus Majalah Astra. Sport yang dinanti, Strategi dengan mengganti logo, nama, Surat Ijin Cetak: No. SKEP/32-PK/IC/Kh/VII/1976 Growing Outlet milik serta layout. Semoga Anda Astra Isuzu, Astragraphia menikmati tampilan baru ini. yang turut mengabadikan PENERBIT perjalanan setahun Jokowi Selamat Tahun Baru 2016 dan -JK, serta liputan menarik Selamat Membaca! lainnya. RAGAM BERITA ALL NEW FORTUNER: SIAP Topang DINAMIKA Pasar Otomotif lebih tinggi di pasar atau segmen SUV. Berbasis platform Innovative International Multi-purpose Vehicle (IMV), All New Fortuner hadir untuk mengulang sukses yang telah dicapai oleh All New Hilux dan All Kijang Innova yang diluncurkan tahun lalu. Kehadiran mobil ini semakin menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu basis produksi strategis segmen SUV dalam peta Toyota Global melalui IMV oleh Toyota Motor Corporation (TMC). Sebagai solid market leader di kelasnya, Tampilan All New Fortuner dengan tema Leading the World tampil dengan desain terbaru selama periode Januari-Oktober yang menggabungkan unsur stylish and cool 2015, Fortuner memimpin pasar 4x2 SUV High dengan pangsa pasar All New Fortuner yang diluncurkan pasar otomotif nasional sepanjang 25%. Sementara pada 2014, Toyota Januari 2016 sekaligus menjadi tahun ini. Dalam tampilan dan melalui Fortuner memimpin dengan momen PT Toyota-Astra Motor performa baru, All New Fortuner pangsa pasar 38,5% dan membukukan (TAM) untuk kembali menegaskan hadir untuk memenuhi kebutuhan penjualan 18.262 unit di segmen 4x2 komitmen mendorong dinamika pelanggan ke tingkat kepuasan yang SUV High. TAM Bukukan PENJUALAN 321.818 UNIT Di tengah kondisi perlambatan pasar otomotif nasional, Vice President Director PT Toyota-Astra Motor (TAM) Henry Tanoto bersyukur mampu mencatatkan kinerja penjualan yang cukup baik. TAM mampu mempertahankan posisi sebagai market leader dengan membukukan total penjualan whole sales 321.818 unit dan market share 31,8%. Henry Tanoto menyebut, tahun 2015 merupakan periode yang Toyota Avanza berhasil mempertahankan posisinya sebagai mobil terlaris dengan angka menantang bagi industri otomotif penjualan 133.153 unit nasional. Penjualan mobil sepanjang 2015 merupakan yang terendah dalam empat tahun terakhir. penjualan otomotif nasional yang mengimplementasikan semangat Namun, kepercayaan sebagian sempat menyentuh angka terendah Let’s Go Beyond, yang dilandasi besar masyarakat yang masih pada Juli di level 55.000, namun pilar Beyond Technology, Beyond cukup kuat berhasil menahan kembali naik sampai 73.000 pada Product dan Beyond Service, penurunan pasar otomotif tidak Desember. Henry mengakui, hal itu baik dari segi teknologi, produk, terlalu dalam. Ini terlihat dari data tidak terlepas dari upaya Toyota maupun layanan. Astra Magz | Januari 2016 3 RAGAM BERITA PRESIDEN Direktur Daihatsu, CEO IDAMAN 2015 – Indonesia Most Admired CEO 2015 di Hotel Pullman, Jakarta Pusat. Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Sudirman M Rusdi terpilih sebagai CEO idaman 2015 dalam sektor industri manufaktur otomotif. Sudirman M Rusdi dinilai sebagai CEO yang sukses menyebarkan inspirasi dan motivasi untuk meningkatkan strategi dan inovasi perusahaan. Acara ini juga menghargai CEO yang berkomitmen pada layanan pelanggan, kesejahteraan karyawan dan masyarakat umum di sekitar area operasionalnya. Proses pemilihan melibatkan 4.000 responden dengan Presiden Direktur ADM Sudirman M Rusdi raih penghargaan mempertimbangkan berbagai kriteria, antara lain sebagai CEO Idaman 2015 personal image, professional image, performance image dan leadership image. CEO mempunyai tanggung jawab untuk memimpin dan Tak hanya membanggakan, penghargaan ini menjadi mengambil keputusan strategis untuk kepentingan suatu semangat bagi tiap karyawan untuk semakin perusahaan. Peran penting inilah yang yang mendorong meningkatkan performanya. Bravo ADM! majalah Warta Ekonomi menggelar acara Warta Ekonomi ADM MENANDATANGANI MOU Daihatsu KEMBALI RAIH DENGAN Dinas PENDIDIKAN PERINGKAT KEDUA HR Division Head Joko Baroto (kedua kanan) dengan Kepala Dikpora DIY Baskara Aji (kedua kiri) Tampak depan Daihatsu Great New Xenia R Sporty PT Astra Daihatsu Motor (ADM) menandatangani Di tengah kompetisi pasar otomotif yang semakin MOU dengan Dinas Pendidikan Pemuda dan ketat, Daihatsu mengukuhkan diri di peringkat kedua Olahraga (Disdikpora) D.I. Yogyakarta untuk pasar penjualan otomotif nasional selama tujuh tahun meningkatkan kualitas lulusan dan guru SMK terakhir (2009 – 2015). Muhammadiyah 1 Bantul. Sepanjang 2015, wholesales Daihatsu pada 2015 Lewat program Pintar Bersama Daihatsu (PBD), mencapai 167.808 unit dan retail sales 166.567 unit. ADM menyumbangkan satu unit mesin Ayla, satu Alhasil, masing-masing meraih pangsa pasar 16,6% dan unit mesin All New Xenia dan modul pembelajaran
Recommended publications
  • C a T E R I N G M E N U
    Elegant Occasions, Memorable Events. C A T E R I N G M E N U B Y : E X E C U T I V E C H E F member of: @medinacatering_ www.medinacatering.id [email protected] C A T E R I N G P R I C E L I S T 2 0 1 9 Regular Buffet Rp. 85,000 Royal Buffet Rp. 135,000 Canape Package Rp. 60,000 Half Day Meeting Package Rp. 105,000 Full Day Meeting Package Rp. 120,000 Regular Coffee Break Rp. 30,000 Premium Coffee Break Rp. 40,000 Juice/Soda (Additional order) Rp. 15,000 Coffee & Tea (Additional order) Rp. 15,000 - Harga per pax - Harga belum termasuk Tax & Service Charge 15.5% PT EBS GLOBAL NUTRISARANA Menara 165 Ground Floor, Jl. TB Simatupang Kav. 1 Jakarta Selatan 12560, Indonesia. [email protected] w w w . m e d i n a c a t e r i n g . i d R E G U L A R B U F F E T L U N C H / D I N N E R Rp. 85,000 ++ / Pax APPETIZER (1 Selections) Selada Bangkok SOUP (1 Selection) Mushroom Cream Soup MAIN COURSE (3 Main Courses, 1 Side Dish, 1 Vegetable, 2 Selections of Rice) Beef XO Prawn Salted Egg Chicken Mango Sc. Kungpao Spaghetti Baby Bean Minced beef Nasi Goreng Medina Nasi Putih CONDIMENT Chilli & Tomato Sauce / Sambal & Cracker DESSERT (2 Selections) Assorted Slice Fruit Blueberry Panacotta Mineral Water *Sample Menu *Menu selections can be changed to your preferences R O Y A L B U F F E T Rp.
    [Show full text]
  • The Function of Traditional Snacks and Fruits at Chinatown Semarang - a Case Study on Semarang Northcoast Maritime Culture
    125 E3S W eb of C onferences , 09004 (2019) https://doi.org/10.1051/e3sconf/201912509004 ICENIS 2019 The Function of Traditional Snacks and Fruits at Chinatown Semarang - A Case Study on Semarang Northcoast Maritime Culture Catur Kepirianto1 1Department of Linguistics, Faculty of Humanities, Universitas Diponegoro, Semarang - Indonesia Abstract. Traditional snacks and fruits are the culinary culture of Chinese community to fulfill Chinese daily consumption and ritual activities in Chinatown Semarang. It is a particular characteristic of social and local culture. As local wisdom, it provides a local value of the food products. This study aims to reveal varieties and functions of traditional snacks and fruits in Gang Baru traditional market Semarang. This research refers to theory and method of naming system and function. It is in a descriptive qualitative manner and describes names and functions of traditional snacks and fruits for ritual functions. The red and golden colors of snacks and fruits symbolize the source of fortune and wealth. Traditional snacks and fruits for the Chinese community function as ritual media to give offerings to ancestors rather than for daily consumption. The meaning and function of traditional snacks and fruits symbolize the fortune, luck, wealth, harmony, love, sharp mind, happiness, long life, calm and steady hearted, sincerity, blessing, and salvation. Hopefully, there would be a social impact to challenge the Industrial Revolution 4.0. It seems to refresh social paradigm and to recognize the high value of local wisdom, local skill, social skill, local ingredients, and local product. Keywords: functions; traditional snacks and fruits; fortune; wealthy; happiness; Semarang- Chinatown.
    [Show full text]
  • The Genealogy of Traditional Javanese Cassava-Based Foods Sri Herminingrum
    Herminingrum Journal of Ethnic Foods (2019) 6:15 Journal of Ethnic Foods https://doi.org/10.1186/s42779-019-0015-5 ORIGINAL ARTICLE Open Access The genealogy of traditional Javanese cassava-based foods Sri Herminingrum Abstract Cassava is generally consumed by Javanese who inhabited the areas where cassava plant is cultivated; therefore, culturally, it has ethnic importance. Even though formerly it was regarded as marginal food, its existence follows the nature of culture—ever-changing based on space and time. The study done aims to disclose the genealogy of various kinds of cassava-based foods in connection with Javanese food choices and food ways. Accordingly, the discussion encompasses the materials used, the preparation methods; cooking, serving, and giving suitable complements; the specific functions, the origin, and its development from the past to the present day. The findings significantly demonstrate that the numerous foods generated from cassava roots and leaves, covering staple foods, light meals, side dishes, and drinks, are manifestation of Indonesian cultural diversity. More importantly, this ethnic food in general is also inherent with the Javanese philosophy on living in harmony between humans and the nature surrounding that should be well managed. These two points underline that cassava-based food identity is not a mere cultural expression. It is built by Javanese communities through their natural experiences, simple knowledge, and hard efforts to make cassava-based foods still exist in agreement with the developing era. Keywords: Javanese, Ever-changing, Genealogy, Cassava-based foods, Diversity Introduction It is not surprising, then, if cassava-based foods are as- The uncontrolled population growth and the decline of sociated with the status of an inferior food crop and agricultural land which can be cultivated in Indonesia poverty [2, 3].
    [Show full text]
  • Wedding Package 2020 PDF.Cdr
    bridestory highest rated outdoor wedding venue 2018 in Surabaya Aster Rp. 134.800.000,- nett 300 orang Assorted French Pastry sebelum acara dimulai Buffet 7 hidangan 200 porsi Penambahan Rp. 198.000,- nett per orang Stall total 500 porsi Sate Ayam Madura, Soto Ayam Bandung, Nasi Krawu Gresik dan Lontong Mie Surabaya Test hidangan untuk 6 orang Panggung sampai dengan 12 meter dengan dekorasi sesuai tema permintaan. Bunga jalan, gerbang masuk, bunga dada, hand bouquet, rangkaian bunga meja di meja penerima tamu dan vvip dan dekorasi kamar hotel pengantin. Kue dummy sampai dengan tinggi 2 meter dengan desain menyesuaikan tema, 100 kue kecil dan 2 kue diameter 16 cm, atau kue pengantin asli 2 tier dengan diameter 24 dan 18 cm Akustik Band 4 pemain Sound System 6.000 watt, 2 penyanyi & 1 Emcee Kamar Hotel Superrior Kembang api sebanyak 282 tembakan (90 detik) lengkap dengan ijin kepolisian atau Photo Corner Unlimited (belum termasuk dekorasi) LCD Projector 2 x 3 m Sesi Pre-Wedding di area Golf Graha selama 4 jam Begonia Rp. 164.800.000,- nett 400 orang Assorted French Pastry sebelum acara dimulai Buffet 7 hidangan 300 porsi Penambahan Rp. 198.000,- nett per orang Stall total 500 porsi Bebek Peking, Lontong Balap Surabaya, Nasi Serpang Madura dan Tahu Campur Lamongan Test hidangan untuk 8 orang Panggung sampai dengan 12 meter dengan dekorasi sesuai tema permintaan. Bunga jalan, gerbang masuk, bunga dada, hand bouquet, rangkaian bunga meja di meja penerima tamu dan vvip dan dekorasi kamar hotel pengantin. 6 par LED, 2 Moving Head, Freshnell, Follow Spot dan efek Smoke atau Bubble Kue dummy sampai dengan tinggi 2 meter dengan desain menyesuaikan tema, 100 kue kecil dan 2 kue diameter 16 cm, atau kue pengantin asli 2 tier dengan diameter 24 dan 18 cm Akustik Band 4 pemain Sound System 6.000 watt, 2 penyanyi & 1 Emcee Kamar Hotel Superrior Kembang api sebanyak 282 tembakan (90 detik) lengkap dengan ijin kepolisian atau Photo Corner Unlimited (belum termasuk dekorasi) LCD Projector 2 x 3 m Sesi Pre-Wedding di area Golf Graha selama 4 jam Celosia Rp.
    [Show full text]
  • Ketupat Cap Go Meh Dan Identitas Budaya Cina Peranakan Di Jakarta
    KETUPAT CAP GO MEH DAN IDENTITAS BUDAYA CINA PERANAKAN DI JAKARTA (Studi Kasus: Akulturasi Etnis Cina di Gang Gloria, Glodok, Jakarta) ARYA NUGRAHA PUTRA 4825096896 Skripsi Disusun untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S. Sos) PROGRAM STUDI SOSIOLOGI (KONSENTRASI SOSIOLOGI PEMBANGUNAN) JURUSAN SOSIOLOGI FAKULTAS ILMU SOSIAL UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2014 ABSTRAK Arya Nugraha Putra. Ketupat Cap Go Meh dan Identitas Budaya Cina Peranakan di Jakarta (Studi Kasus: Akulturasi Etnis Cina di Gang Gloria, Glodok, Jakarta), Skripsi, Program Studi Sosiologi (Konsentrasi Sosiologi Pembangunan), Jurusan Sosiologi, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Jakarta, 2014. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang akulturasi budaya yang terjadi pada etnis Tionghoa di Gang Gloria, Glodok. Glodok yang merupakan salah satu kawasan Tionghoa tertua di Indonesia dengan nilai sejarah kebudayaan yang terjadi disana. Selain itu juga ada catatan sejarah tentang konflik yang terjadi dengan melibatkan etnis Tionghoa dan peristiwa yang paling diingat karena terjadi tragedi besar adalah “Tragedi Mei 1998”. Dengan mengambil studi kasus tentang akulturasi budaya melalui Ketupat Cap Go Meh, penulis ingin mengetahui apa yang melatarbelakangi mereka menggunakan ketupat dan menjadikannya sebagai identitas Cina Peranakan di Jakarta. Hal tersebut berlawanan dengan tradisi pada beberapa daerah di Indonesia yang relatif menggunakan lontong dalam perayaan Cap Go Meh. Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif dengan jenis pendekatan kualitatif. Teknik pengumpulan data melalui observasi dan wawancara. Jumlah informan sebanyak empat orang. Informan dalam penelitian ini adalah penerus yaitu Soedjono Tjandra, Makhtum selaku pegawai, Yu Le selaku pengurus klenteng, dan Ayauw sebagai salah satu penjual di Gang Gloria. Konsep yang digunakan adalah konsep identitas menurut Blumer yang mengemukakan bahwa identitas dianggap bersifat personal sekaligus sosial dan menandakan bahwa kita sama atau berbeda dengan yang lain.
    [Show full text]
  • Balai Pemuda, Wadah Kreativitas Pemuda Surabaya Balai Pemuda Adalah Salah Satu Bangunan Cagar Budaya Yang Memesona Dan Sarat Kisah Sejarah Di Surabaya
    MAJALAH PEMERINTAH KOTA SURABAYA EDISI FEBRUARI 2017 Balai Pemuda, Wadah Kreativitas Pemuda Surabaya Balai Pemuda adalah salah satu bangunan cagar budaya yang memesona dan sarat kisah sejarah di Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya terus membangun tempat ini untuk menjadi pusat kreativitas pemuda Surabaya. Inovasi paling anyar adalah dibangunnya underpass di bawah Balai Pemuda untuk berbagai aktivitas. FEBRUARI 2017 WAL NSA I KO LE TA Wali Kota Tri Rismaharini sidak Command Centre bersama Kapolrestabes Surabaya. ( 9 Januari 2017 ) Wali Kota Tri Rismaharini membuaka perayaan Natal Pemkot dan DPRD Surabaya di Graha Sawunggaling. ( 21 Januari 2017 ) Wali Kota Tri Rismaharini saat wawancara dengan Wali Kota Tri Rismaharini meresmikan pembangunan wartawan kapan lagi.com di ruang kerja walikota. SMPN 46 Surabaya. ( 21 Januari 2017 ) ( 25 Januari 2017 ) COVER STORY Majalah Pemerintah Kota Surabaya Redaksi Jl. Jimerto 6-8 Surabaya Telp/Fax: (031) 5475005 email: [email protected] humas.surabaya.go.id ISSN : 1978‐3663 Vol. : Edisi JUNI 2016 Desain : Arreto Ket Sampul Depan: Balai Pemuda Penerbit Sumber Foto : Bagian HUMAS Kota Surabaya Ilustrasi Pelindung Ket Sampul Belakang: Walikota Surabaya Balai Pemuda Dr. Ir. Tri Rismaharini, MT. Sumber Foto : Ilustrasi Penasehat Sekretaris Daerah Kota Surabaya Ir. Hendro Gunawan Asisten Kesejahteraan Rakyat Drs.Eko Hariyanto, MM SURAT REDAKSI Penanggung Jawab Pembaca Gapura yang kami banggakan Kepala Bagian HUMAS Muhammad Fikser, AP, MM Beberapa waktu belakangan kesibukan terlihat di area Balai Pemuda. Pimpinan Redaksi Di lokasi bersejarah tersebut, Pemerintah Kota merencanakan gagasan Ka.Sub.Bag. Liputan Berita dan Pers Drs.Ec. Eddy Witjahjanto besar tentang sebuah lokasi yang menjadi pusat aktivitas anak muda. Gagasan tersebut telah dimulai dengan keberadaan fasilitas rumah Redaktur belajar di sana.
    [Show full text]
  • Gurihnya Keberagaman Dalam Sepiring Lontong Cap Go Meh - 02-02-2020 by Christian Saputro - Alif.ID
    Gurihnya Keberagaman dalam Sepiring Lontong Cap Go Meh - 02-02-2020 by Christian Saputro - Alif.ID - https://alif.id Gurihnya Keberagaman dalam Sepiring Lontong Cap Go Meh Ditulis oleh Christian Saputro pada Minggu, 02 Februari 2020 Memasuki tahun baru Imlek adalah menanti datangnya perayaan Cap Go Meh, yang berarti pula menunggu santapan kuliner lontong cap go meh. Lontong cap go meh sudah menjadi ikon dalam perayaan itu, karena hampir selalu (biasanya) disantap keluarga Tionghoa Indonesia pada saat Cap Go Meh, yakni lima belas hari setelah Imlek. Menurut sejarawan Kota Semarang , Jongkie Tio, kuliner di Indonesia itu hampir 75 persen terpengaruh dari Cina karena (warga Cina) sudah ada di sini sejak tahun 400. Lontong sendiri saudara tua Kupatan (ketupat). “Penutup Lebaran adalah Kupatan, dan penutup Cap Go Meh adalah Lontong Cap Go Meh,” ujar Jongkie Tio yang juga pemilik Restoran Heritage Semarang, baru-bari ini. 1 / 3 Gurihnya Keberagaman dalam Sepiring Lontong Cap Go Meh - 02-02-2020 by Christian Saputro - Alif.ID - https://alif.id Foto: Christian Heru Cahyo Saputro Munculnya hidangan lontong cap go meh ini disigi dari asimilasi budaya . Hidangan peranakan ini terdiri dari lontong yang disajikan dengan opor ayam, sayur lodeh, sambal goreng ati, acar, telur pindang, abon sapi, bubuk koya, sambal, dan kerupuk. Kuliner ini mungkin oleh sebagian orang juga dikenal dengan sebutan lontong opor. Setidaknya ada beberapa versi asal-usul lontong cap go meh. Namun dapat dipastikan, penganan ini merupakan hasil akulturasi budaya dan adaptasi masyarakat keturunan Tiongkok di Nusantara dengan masyarakat lokal. Tegasnya, lontong cap go meh ini bentuk makanan adaptasi, bentuk baru untuk kaum peranakan.
    [Show full text]
  • Cultural Negotiation Through Food Case Study: Chinese Soft Diplomacy in Indonesia
    Cultural Negotiation through Food Case study: Chinese Soft Diplomacy in Indonesia Amorisa Wiratri* Abstract Food is one of the common ways for one culture to penetrate an- other culture through migrants. Chinese migrants in Indonesia have in- troduced their food culture to Indonesians for some centuries and now Indonesians might find it difficult to recognize whether they are now lo- cal, fusion or Chinese food. The acceptance of Chinese food in Indonesia serves an example on how soft diplomacy and culture negotiation has completely succeeded. Chinese food has already blended with Indonesian culture and Indonesians nowadays are acquainted with. This study will use literature as main resources. Historical and anthropological approach will be used in analyzing the data. This paper tries to focus on three mains issues, which are the history of Chinese migration in Indonesia, the his- tory and acculturation of Chinese food in Indonesia and culture nego- tiation through food. In conclusion, the acceptance of Chinese food in Indonesia culture is part of the success of soft diplomacy and culture negotiation between Chinese migrants and Indonesian leads to the per- mission of other form of diplomacy. Keywords: Chinese, cultural negotiation, soft diplomacy, food Introduction Indonesia is known for its diverse traditional foods. Each and every region in Indonesia has their own traditional food with particular taste and made of different spices. However, many Indonesians are not aware 71 Kawalu: Journal of Local Culture Vol 4, No. 1 (January-June), 2017 of their traditional food. They rather take it for granted, not interested to thing and ask about the history of their daily meals.
    [Show full text]
  • Ethno Gastronomy Simbolic of Indonesian Ethnic Chinese Culture at Jakarta Old Town
    Jurnal Komunikasi Ikatan Sarjana Komunikasi Indonesia, Vol.4 (2), 2019, 87-95 J U R N A L E-ISSN: 2503-0795 P-ISSN: 2548-8740 KOMUNIKAS I I K A T A N S A R J A N A K O M U N I K A S I I N D O N E S I A Ethno Gastronomy Simbolic of Indonesian Ethnic Chinese Culture at Jakarta Old Town https://doi.org/10.25008/jkiski.v4i2.329 Manik Sunuantari1*, Nurul Haniza2, Arry Rahayunianto3, 1Faculty of Social and Political Science, Al Azhar Indonesia University Jl. Sisingamangaraja No. 2, Kebayoran Baru, Jakarta 12110 - Indonesia 2,3Faculty of Communication Science, Sahid University Jl. Prof. Dr. Supomo No. 84, Tebet, Jakarta 12870 - Indonesia *Corresponding author’s email: [email protected] Submited: 10 July 2019, Revised: 09 August 2019, Accepted: 10 October 2019 Accredited by Kemristekdikti No. 28/E/KPT/2019 Abstract One of the ways to increase the country's foreign exchange earnings is encouraging tourism. As one of the countries that is rich in culinary taste of the archipelago, Indonesia has the potential to develop cultural gastronomy as one of the determining factors for tourists to choose tourist destinations. This study aims to determine the symbolic meaning of gastronomy in the culture of ethnic Chinese in Indonesia. The theory used in this study is the symbolic interactionism theory and cultural gastronomy. This study employs a case study method by selecting the Kota Tua (Old Town) area as the research site. Data were collected by means of observation and interviews with informants related to the purpose of the research.
    [Show full text]
  • Multikulturalisme Lontong Cap Go
    TAHUl,tXtx/No.J53 SELASAPON, 23 FEBRUARI2016 sol,oPos ffiffiffiffiffiffiffi Multikulturalisme Yogyakarta Menekunikajian sejarahTionghoa HffiLontongCap Go Meh ampir setiaporang, tidak yaan hioo atau teng yuan alias dari hanyakalangan Tionghoa, wedang ronde. Jika dilihat -':r*f- pasti pernah mencicipi bentuk fisiknya tentu lontong Cap lezatnya lontong Cap Go Go Meh dengan wedang ronde iffi . Makanan ini cukup mudah merupakan dua jenis makanan ui terutama di kedai-kedai yang berbeda sama sekali. yang menyajikan menu Wedang ronde sekadarkudapan peranakan. penutup, bukan makanan utama. Saat perayaan Cap Go Meh Meski demikian, ternyata secara makanan ini menjadi sajian simboliskedua makanan ini memiliki ial yang harus ada. Cap Go maknayang sama. Lontong mgmiliki &ir;.,,,,d dirayakan pada hari ke- tekstur yang kenyal dan lengket. 5 setelah perayaan tahun baru Demikianhalnya dengan bola-bola , saatbulan purnama bundar rondeyang dibuat dari tepungketan. purna. Cap Go Meh menjadi Bola-bolaronde juga memiliki tekstur k dari rangkaian perayaan yang sama. Keduanya dimaknai baru Imlek. sebagaiproses menghadirkan kembali Syahdanpada zaman dulu nenek kebersamaan dan kekeluargaan orangTionghoa mengalami yang dapat memperkuat ikatan .::;::.1 . pan yang serbasulitdi negeri tali silaturahmi. r' i':r': I' rereka. Pertanian mereka sering Bola-bolaronde maupun lontong yang ilanda bencana seperti kekeringan dipotong berbentuk bulat iit,iP"ai".org atau banjir bandang sama-samadianggap menyerupai menyebabkan gagal panen bentuk bulan purnama. Hadirnya makanan orang miskin atau orang setempat.Hal ini memperlihatkan kelaparan. lontong atau di beberapa daerah sakit.Bentuk lontong yang panjang bahwaakulturasi merupakan proses Inilah yang mendorong orang- menggunakan ketupat tidak bisa juga dianggap melambangkan yang alami dan wajar. Tionghoa bermigrasi untuk lepas dari pengaruh lokal.
    [Show full text]
  • Relasi Sosial Jemaat Tionghoa Klenteng Eng an Kiong Terhadap Masyarakat Sekitar Saat Perayaan Cap Go Meh Di Kota Malang
    Relasi Sosial Jemaat Tionghoa Klenteng Eng An Kiong Terhadap Masyarakat Sekitar Saat Perayaan Cap Go Meh di Kota Malang Muh. Alauddin Rofi’ul F. Antropologi Universitas Brawijaya [email protected] Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah menggambarkan tentang peranan masyarakat etnis Tionghoa di Klenteng Eng An Kiong dalam menjaga kebudayaan Tionghoa, yang dikhususkan yaitu tradisi Cap Go Meh. Cap Go Meh berasal dari dialek Hokkien yang secara harafiah berarti hari kelima belas dari bulan pertama. Cap Go Meh sekaligus sebagai hari terakhir dari masa perayaan Tahun Baru Imlek bagi etnis Tionghoa di seluruh dunia. Pada tradisi ini, Klenteng Eng An Kiong menyediakan hidangan yang berisi lontong, ayam, telor, dan sayuran rebung. Sajian tidak hanya untuk jemaat klenteng. Seluruh masyarakat sekitar juga bisa menyantap hidangan tersebut secara gratis. Warga hanya perlu sabar untuk menunggu giliran mendapatkan lontong Cap Go Meh. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan lokasi penelitian di Kota Malang. Dengan menggunakan bentuk analisis interaktif, penelitian ini menghasilkan beberapa fakta seperti berbagi lontong Cap Go Meh sebagai bentuk rasa syukur datangnya musim semi di muka bumi, dan terdapat makna tersendiri pada perayaan Cap Go Meh. Lontong yang berbahan dasar beras melambangkan makanan pokok orang Indonesia. Lontong adalah nasi yang tidak bisa tercerai berai dari butir ke butir. Perayaan lontong Cap Go Meh hampir serupa dengan lebaran ketupat yang dirayakan umat muslim setelah Hari Raya Idul Fitri. Makan lontong bersama dilakukan mulai pagi hingga malam. Namun pada sore harinya akan dilaksanakan ibadah bagi warga Konghucu sebagai wujud rasa syukur pada Tuhan Yang Maha Esa. Kata Kunci : etnis, kebudayaan, tradisi, perayaan, jemaat, lebaran, ibadah PENDAHULUAN Bangsa Indonesia adalah bangsa yang multikultural, atau artinya terdiri dari dua atau lebih etnis yang berbeda-beda dalam strukturnya, baik secara kebudayaan maupun kelembagaannya.
    [Show full text]
  • Multikulturalisme Makanan Indonesia
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Multikulturalisme Makanan Indonesia Bacaan untuk Remaja Setingkat SMA MultikulturalismeMultikulturalisme Makanan Makanan Indonesia Indonesia A Multikulturalisme Makanan Indonesia MultikulturalismeA Makanan Indonesia MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Multikulturalisme Makanan Indonesia Unsiyah Anggraeni Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Multikulturalisme Makanan Indonesia Multikulturalisme Makanan Indonesia Multikulturalisme Makanan Indonesia Penulis : Unsiyah Anggraeni Penyuting : Sulastri Ilustrator : Fazl Ahmad Habib Penata Letak :- Diterbitkan pada tahun 2018 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. Katalog Dalam Terbitan (KDT) PB 641.595 98 Anggraeni, Unsiyah ANG Multikulturalisme Makanan Indonesia/Unsiyah m Anggraeni; Penyunting: Sulastri; Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018 vi; 53 hlm.; 21 cm. ISBN 978-602-437-435-8 1. MASAKAN INDONESIA 2. KESUSASTRAAN ANAK INDONESIA MultikulturalismeMultikulturalisme Makanan Makanan Indonesia Indonesia A SAMBUTAN Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai
    [Show full text]