Jurnal Penelitian Perhubungan Udara WARTA ARDHIA

Analisis Tingkat Kepuasan Penumpang Terhadap Fasilitas Wifi di Bandara Soekarno Hatta

Analysis of Passenger Satisfaction Towards Wifi Facility at Soekarno Hatta Airport

Harry Yanto L.B Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Udara e-mail : [email protected]

INFO ARTIKEL ABSTRACT / ABSTRAK

Histori Artikel : In accordance to Aviation Law Number 1 of 2009, airport facilities Diterima : 24 Januari 2012 are provided to give proper airport services in terms of security, comfort, Disetujui : 28 Februari 2012 and regularity. Since airport facilities are strongly relevant in determining excellent services in flight performance, airport Keywords: administrators have currently provided free wifi connection for wifi, services, passenger passangers in the airports to make them comfortable. It is done so under the fact that internet has been a necessary need to find the updated information and technology Kata kunci: wifi, pelayanan, penumpang Berdasarkan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan, Fasilitas bandar udara merupakan sarana yang memberikan pelayanan jasa kebandarudaraan yang menyediakan fasilitas yang memadai (aman, nyaman dan lancar/teratur). Karena fasilitas bandar udara merupakan unsur yang sangat terkait dalam menentukan pelayanan jasa yang

prima dalam penyelenggaraan penerbangan maka fasilitas dibandara saat ini telah didukung fasilitas WIFI/internet gratis yang disediakan oleh pihak pengelola bandara untuk memberikan kenyamanan bagi penumpang yang ada dibandara.. Karena akses internet menjadi suatu kebutuhan bagi orang dalam mengetahui perkembangan teknologi dan informasi yang semakin canggih.

153 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012

PENDAHULUAN Untuk pelayanan Wifi di bandara International Soekarno Hatta terdapat Latar Belakang diterminal 2F. Tetapi kendalanya, Berdasarkan Undang- Undang untuk lokasi akses internet juga Nomor 1 Tahun 2009 tentang tertentu sehingga kemudahan untuk Penerbangan, bandara adalah kawasan mengakses internet sulit didapatkan di daratan dan/atau perairan dengan bagi penumpang apabila. sedang batas-batas tertentu yang digunakan beristirahat, menunggu sebagai tempat pesawat udara teman/keluarga atau pada saat mandarat dan lepas landas, naik turun menunggu penerbangan. Dengan penumpang, bongkar muat barang dan berbagai permasalahan/kendala yang tempat perpindahan intra dan ditemukan, maka perlu dilakukan antarmoda transportasi, yang analisis kepuasan penumpang terhadap dilengkapi dengan fasilitas layanan fasilitas Wifi/ internet gratis keselamatan dan keamanan yang ada di bandara. Karena fasilitas penerbangan serta fasilitas pokok dan bandar udara merupakan unsur yang fasilitas penunjang lainnya. Fasilitas sangat terkait dalam menentukan bandar udara merupakan sarana yang pelayanan jasa yang prima dalam memberikan pelayanan jasa penyelenggaraan penerbangan. kebandarudaraan yang menyediakan fasilitas yang memadai (aman, nyaman Rumusan Masalah dan lancar/teratur). Hal tersebut diatur Apakah layanan fasilitas dalam Undang- Undang Nomor 1 Wifi/internet yang ada di bandara Tahun 2009 tentang penerbangan pada dapat memberikan kepuasan bagi pasal 219. penumpang yang berada di bandara? Akses internet menjadi suatu kebutuhan bagi orang dalam Tujuan Dan Kegunaan Penelitian mengetahui perkembangan teknologi Penelitian ini dilakukan dengan dan informasi yang semakin canggih. tujuan yaitu mengkaji mengenai Terkait dengan itu maka fasilitas tingkat kepuasan dan kepentingan dibandara saat ini telah didukung penumpang terhadap penggunaan fasilitas WIFI/internet yang disediakan layanan Wifi/internet yang disediakan oleh pihak pengelola bandara untuk di bandara. memberikan kenyamanan bagi penumpang yang ada dibandara. Ruang Lingkup Seperti dibandara International Changi Untuk penelitian ini ruang lingkup Singapura memberikan kemudahan penelitian yang dicakup yaitu: bagi penumpang untuk mengakses a. Inventarisasi peraturan internet, kapanpun dan dimanapun perundangan yang berkaitan dengan penelitian; bagi para penumpang yang berada di bandara. b. Inventarisasi kondisi pelayanan Wifi di bandar udara;

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 154 c. Inventarisasi perkembangan nasional yang menggambarkan fasilitas teknologi internet di interpendensi, interelasi, dan bandar udara; sinergi antar- unsur yang d. Identifikasi tingkat kepuasan meliputi sumber daya alam, pelayanan Wifi bagi penumpang di sumber daya manusia, geografis, bandar udara; potensi ekonomi, dan pertahanan e. Menganalisis dan mengevaluasi keamanan dalam rangka pelayanan Wifi di bandar udara mencapai tujuan nasional. meliputi jangkauan Wifi, keamanan b. Pasal 219, 1 menyatakan: data, kemudahan koneksi, akses (1) Setiap badan usaha bandar data, kenyamanan fasilitas . udara atau unit penyelenggara bandar udara BAHAN DAN METODE wajib menyediakan fasilitas bandar udara yang Dasar Hukum memenuhi persyaratan Layanan Wifi/ internet di bandara keselamatan dan keamanan merupakan suatu pelayanan yang penerbangan, serta disediakan oleh pihak pengelola pelayanan jasa bandar udara bandara dalam memberikan sesuai dengan standar kenyamanan bagi penumpang. Dasar pelayanan yang ditetapkan. hukum pelayanan di bandara mengacu (2) Setiap fasilitas bandar udara kepada peraturan yang telah sebagaimana dimaksud pada ditetapkan melalui Peraturan ayat (1) diberi sertifikat Pemerintah, Keputusan Menteri kelaikan oleh Menteri. Perhubungan dan Keputusan (3) Untuk mempertahankan Direktorat Jenderal Perhubungan kesiapan fasilitas bandar Udara yang dapat diuraikan sebagai udara, badan usaha bandar berikut: udara, atau unit

1. Undang- undang Nomor 1 tahun penyelenggara bandar udara 2009 wajib melakukan perawatan 1 a. Pasal 192, menyatakan Tatanan dalam jangka waktu tertentu Kebandarudaraan Nasional dengan cara pengecekan, tes, diwujudkan dalam rangka verifikasi, dan/atau kalibrasi. penyelenggaraan bandar udara c. Pasal 232, 1menyatakan yang andal, terpadu, efisien, serta Kegiatan pengusahaan bandar mempunyai daya saing global udara terdiri atas: pelayanan untuk menunjang pembangunan jasa kebandarudaraan dan nasional dan daerah yang pelayanan jasa terkait bandar berwawasan nusantara. Selain udara. itu, Tatanan Kebandarudaraan 2. Peraturan Pemerintah Nomor 70 Nasional sebagaimana dimaksud Tahun 2001, 2menyatakan tentang pada ayat (1) merupakan sistem Kebandarudaraan pada Bab VI perencanaan kebandarudaraan

155 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012

tentang kegiatan penunjang bandar g, saat ini sedang dalam penyusunan, udara diuraikan di pasal 27 (2b) spesifikasi terbaru tersebut bahwa pelayanan jasa yang menawarkan banyak peningkatan menunjang secara langsung atau mulai dari luas cakupan yang lebih tidak langsung kegiatan bandar jauh hingga kecepatan transfernya6. udara. Awalnya Wi-Fi ditujukan untuk 3. Keputusan Menteri Perhubungan penggunaan perangkat nirkabel dan Nomor 44 tahun 2002, 3menyatakan Jaringan Area Lokal (LAN), namun saat tentang Tatanan Kebandarudaraan ini lebih banyak digunakan untuk Nasional. Pada pasal 10 ayat 2 mengakses internet. Hal ini diuraikan bahwa bandar umum memungkinan seseorang dengan merupakan bandar udara yang komputer dengan kartu nirkabel digunakan untuk melayani (wireless card) atau personal digital kepentingan umum dan pada pasal assistant (PDA) untuk terhubung 16 ayat 12 diuraikan bahwa bandar dengan internet dengan menggunakan udara berwawasan lingkungan. titik akses (atau dikenal dengan 4. Keputusan Direktur Jenderal hotspot) terdekat. Perhubungan Udara Nomor : SKEP/347/XII/1999, 5menyatakan 1. Spesifikasi Wi-Fi tentang Standard Rancang Bangun Wi-Fi 6dirancang berdasarkan dan / atau Rekayasa Fasilitas dan spesifikasi IEEE 802.11. Sekarang ini Peralatan Bandar Udara ; ada empat variasi dari 802.11, yaitu: 802.11a 802.11b 802.11g 802.11n. untuk 4 5. SKEP Nomor 138/VI/ 1999, spesifikasi Wifi dilihat pada tabel 1. menyatakan tentang petunjuk pelaksanaan usaha kegiatan Tabel 1. Spesifikasi Wi-Fi penunjang bandar udara. Bab IV Frekuensi Cocok Spesifikasi Kecepatan pasal 5 menguraikan tentang Band Dengan

kewajiban yang harus dipenuhi bagi 802.11b 11 Mb/s ~2.4 GHz B pelaksanaan usaha kegiatan 802.11a 54 Mb/s ~2.4 GHz A penunjang bandar udara.

802.11g 54 Mb/s ~2.4 GHz b, g

BAHAN DAN METODE 802.11n 100 Mb/s ~5 GHz b, g, n Sumber : http://www/lmukomputer.com Landasan Teori Wi-Fi merupakan kependekan dari Di banyak bagian dunia, frekuensi Wireless Fidelity, yang memiliki yang digunakan oleh Wi-Fi, pengguna pengertian yaitu sekumpulan standar tidak diperlukan untuk mendapatkan yang digunakan untuk Jaringan Lokal ijin dari pengatur lokal (misal, Komisi Nirkabel (Wireless Local Area Networks - Komunikasi Federal di A.S.). 802.11a WLAN) yang didasari pada spesifikasi menggunakan frekuensi yang lebih IEEE 802.11. Standar terbaru dari tinggi dan oleh sebab itu daya spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 156 jangkaunya lebih sempit, lainnya sama perangkat WLAN yang digunakan di 6. frekuensi 2,4 GHz atau yang lazim Versi Wi-Fi yang paling luas dalam disebut frekuensi ISM (Industrial, pasaran AS sekarang ini (berdasarkan Scientific dan Medical). Sedang untuk dalam IEEE 802.11b/g) beroperasi pada perangkat yang berstandar teknis 2.400 MHz sampai 2.483,50 MHz. 802.11a dan 802.16 diperuntukkan bagi Dengan begitu mengijinkan operasi perangkat WMAN atau juga disebut dalam 11 channel (masing-masing 5 Wi-Max, yang bekerja di sekitar pita MHz), berpusat di frekuensi berikut: frekuensi 5 GHz 6. Channel 1 - 2,412 MHz; Channel 2 - Tingginya animo masyarakat 2,417 MHz; Channel 3 - 2,422 MHz; khususnya di kalangan komunitas Channel 4 - 2,427 MHz; Channel 5 - Internet-- menggunakan teknologi Wi- 2,432 MHz; Channel 6 - 2,437 MHz; Fi dikarenakan paling tidak dua faktor. Channel 7 - 2,442 MHz; Channel 8 - Pertama, kemudahan akses. Artinya, 2,447 MHz; Channel 9 - 2,452 MHz; para pengguna dalam satu area dapat Channel 10 - 2,457 MHz; Channel 11 - mengakses Internet secara bersamaan 2,462 MHz tanpa perlu direpotkan dengan kabel 6. Secara teknis operasional, Wi-Fi Konsekuensinya, pengguna yang merupakan salah satu varian teknologi ingin melakukan surfing atau browsing komunikasi dan informasi yang bekerja berita dan informasi di Internet, cukup pada jaringan dan perangkat WLAN membawa PDA (pocket digital (wireless local area network). Dengan kata assistance) atau laptop berkemampuan lain, Wi-Fi adalah sertifikasi merek Wi-Fi ke tempat dimana terdapat access dagang yang diberikan pabrikan point atau hotspot. kepada perangkat telekomunikasi Menjamurnya hotspot di tempat- (internet) yang bekerja di jaringan tempat tersebut --yang dibangun oleh WLAN dan sudah memenuhi kualitas operator telekomunikasi, penyedia jasa kapasitas interoperasi yang Internet bahkan orang perorangan-- dipersyaratkan 6. dipicu faktor kedua, yakni karena biaya Teknologi internet berbasis Wi-Fi pembangunannya yang relatif murah dibuat dan dikembangkan sekelompok atau hanya berkisar 300 dollar Amerika insinyur Amerika Serikat yang bekerja Serikat. pada Institute of Electrical and Peningkatan kuantitas pengguna Electronis Engineers (IEEE) Internet berbasis teknologi Wi-Fi yang berdasarkan standar teknis perangkat semakin menggejala di berbagai bernomor 802.11b, 802.11a dan 802.16. belahan dunia, telah mendorong Perangkat Wi-Fi sebenarnya tidak Internet service providers (ISP) hanya mampu bekerja di jaringan membangun hotspot yang di kota-kota WLAN, tetapi juga di jaringan Wireless besar dunia 6. Beberapa pengamat Metropolitan Area Network (WMAN). bahkan telah memprediksi pada tahun Karena perangkat dengan standar 2006, akan terdapat hotspot sebanyak teknis 802.11b diperuntukkan bagi 800.000 di negara-negara Eropa, 530.000

157 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 di Amerika Serikat dan satu juta di  WPA2 RADIUS Mixed negara-negara Asia6.  RADIUS Keseluruhan jumlah penghasilan yang diperoleh Amerika Serikat dan 5. Popularitas Wi-fi negara-negara Eropa dari bisnis Di sendiri, penggunaan Internet berbasis teknologi Wi-Fi Internet berbasis Wi-Fi sudah mulai hingga akhir tahun 2003 diperkirakan menggejala di beberapa kota besar. Di berjumlah 5.4 trilliun dollar Amerika, , misalnya, para maniak Internet atau meningkat sebesar 33 milyar yang sedang berselancar sambil dollar Amerika dari tahun 2002. menunggu pesawat take off di ruang tunggu bandara, sudah bukan 2. Spesifikasi Wi-Fi Hardware merupakan hal yang asing6. Hardware wi-fi yang ada di Fenomena yang sama terlihat pasaran saat ini ada berupa : PCI, USB, diberbagai kafe --seperti Kafe Starbucks PCMCIA Compact Flash. dan La Moda Cafe di Plaza Indonesia, Coffee Club Senayan, dan Kafe Coffee 3. Mode Akses Koneksi Wi-fi Bean di Cilandak Town Square dimana Ada 2 mode akses koneksi Wi-fi, pengunjung dapat membuka Internet yaitu untuk melihat berita politik atau gosip a) Ad-Hoc artis terbaru sembari menyeruput Mode koneksi ini adalah mode cappucino panas 6. dimana beberapa komputer terhubung Dewasa ini, bisnis telepon secara langsung, atau lebih dikenal berbasis VoIP (Voice over Internet dengan istilah Peer-to-Peer. Protocol) juga telah menggunakan Keuntungannya, lebih murah dan teknologi Wi-Fi, dimana panggilan praktis bila yang terkoneksi hanya 2 telepon diteruskan melalui jaringan atau 3 komputer, tanpa harus membeli WLAN. Aplikasi tersebut dinamai access point 6 . VoWi-FI (Voice over Wi-Fi) 6. b) Infrastruktur Beberapa waktu lalu, standar Menggunakan Access Point yang teknis hasil kreasi terbaru IEEE telah berfungsi sebagai pengatur lalu lintas mampu mendukung pengoperasian data, sehingga memungkinkan banyak layanan video streaming. Bahkan Client dapat saling terhubung melalui diprediksi, nantinya dapat dibuat kartu jaringan (Network). (card) berbasis teknologi Wi-Fi yang dapat disisipkan ke dalam peralatan 4. Sistem Keamanan Wi-fi eletronik, mulai dari kamera digital Terdapat beberapa jenis sampai consoles video game (ITU pengaturan keamanan jaringan Wi-fi, News 8/2003)6. antara lain: Berdasarkan paparan di atas,  WPA Pre-Shared Key dapat disimpulkan bahwa bisnis dan  WPA RADIUS kuantitas pengguna teknologi Wi-Fi  WPA2 Pre-Shared Key Mixed cenderung meningkat, dan secara

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 158 ekonomis hal itu berimplikasi positif ISM, sebagaimana tertuang dalam bagi perekonomian nasional suatu S5.150 dari Radio Regulation. negara, termasuk Indonesia6. Dalam rekomendasi ITU-R Meskipun demikian, pemerintah SM.1056, diinformasikan juga seyogyanya menyikapi fenomena karakteristik perangkat ISM yang pada tersebut secara bijak dan hati-hati. intinya bertujuan mencegah timbulnya Pasalnya, secara teknologis jalur interferensi, baik antar perangkat ISM frekuensi baik 2,4 GHz maupun 5 GHz maupun dengan perangkat yang menjadi wadah operasional telekomunikasi lainnnya. teknologi Wi-Fi tidak bebas dari Rekomendasi yang sama keterbatasan Pasalnya, pengguna menegaskan bahwa setiap anggota ITU dalam suatu area baru dapat bebas menetapkan persyaratan memanfaatkan sistem Internet nirkabel administrasi dan aturan hukum yang ini dengan optimal, bila semua terkait dengan keharusan pembatasan perangkat yang dipakai pada area itu daya. menggunakan daya pancar yang Menyadari keterbatasan dan seragam dan terbatas6. dampak yang mungkin timbul dari Apabila prasyarat tersebut tidak penggunaan kedua jalur frekuensi diindahkan, dapat dipastikan akan nirkabel tersebut, berbagai negara lalu terjadi harmful interference bukan menetapkan regulasi yang membatasi hanya antar perangkat pengguna daya pancar perangkat yang Internet, tetapi juga dengan perangkat digunakan. sistem telekomunikasi lainnya6. Bila interferensi tersebut berlanjut Analisis Cartesius karena penggunanya ingin lebih Analisis cartesius digunakan unggul dari pengguna lainnya, untuk menjawab perumusan masalah maupun karenanya kurangnya mengenai sejauh mana tingkat pemahaman terhadap keterbatasan kepentingan dan kepuasan pengguna teknologinya-- pada akhirnya akan jasa terhadap kinerja pelayanan membuat jalur frekuensi 2,4 GHz dan 5 perusahaan. Dalam menganalisis data GHz tidak dapat dimanfaatkan secara penelitian digunakan analisis cartesius optimal6. untuk pencarian fakta dengan Keterbatasan lain dari kedua jalur interpretasi yang tepat7. frekuensi nirkabel ini (khususnya 2,4 Untuk memudahkan penilaian GHz) ialah karena juga digunakan mengenai kinerja perusahaan untuk keperluan ISM (industrial, penerbangan, perlu dilakukan science and medical). pengelompokan atau grouping. Konsekuensinya, penggunaan Pengelompokan ini dilakukan untuk komunikasi radio atau perangkat merinci hal-hal apa saja yang menjadi telekomunikasi lain yang bekerja pada tinjauan pada kinerja perusahaan pada pita frekuensi itu harus siap penerbangan dalam penelitian ini. menerima gangguan dari perangkat Menurut Majid, Analisis Kepuasan

159 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012

Konsumen Jasa Penerbangan di Era Tarif penting oleh para Murah (2006) terdapat 4 variabel yang pelanggan/penumpang. dapat mempengaruhi kepuasan Berdasarkan hasil penilaian konsumen yaitu: tepat waktu, tingkat kepentingan dan hasil penilaian aksesibilitas, pelayanan, dan harga. kinerja/penampilan maka akan Menurut Kotler (1994:561) didalam dihasilkan suatu perhitungan mengenai memberikan jasa pelayanan yang baik tingkat ketidaksesuaian antara tingkat kepada pelanggan, terdapat lima kepentingan dan tingkat kepuasan oleh criteria penentu kualitas jasa pelayanan penumpang. yaitu: keandalan, keresponsifan Tingkat kesesuaian merupakan (ketanggapan), keyakinan, empati serta perbandingan skor kepentingan berwujud7. dengan skor kepuasan. Tingkat Menurut Munawar (2004) kesesuaian inilah yang akan permasalahan kinerja pelayanan menentukan urutan prioritas angkutan umum meliputi: peningkatan faktor-faktor yang kenyamanan, keamanan, kecepatan, mempengaruhi kepuasan penumpang keteapatan, kemudahan, frekuensi, dan 7. jadwal keberangkatan. Sedangkan Adapun rumus yang digunakan menurut Lovelock (1994: 100) kriteria menurut Supranto ( 2001) adalah: kepuasan kepada para konsumen meliputi: reliability (keandalan), Tki = Xi x 100%………….(4.1) resposiveness (daya tangkap), assurance Yi

(jaminan), emphaty (empati), dan Dimana: tangible (kasat mata). Tki = Tingkat kesesuaian responden Dalam menganalisis data Xi =Skor Penilaian Kinerja penelitian ini digunakan metode perusahaan cartesius. Untuk menjawab perumusan Yi =Skor Penilaian Kepentingan masalah mengenai sampai sejauh mana Pelanggan tingkat kepentingan dan kepuasan penumpang terhadap layanan wifi di Selanjutnya sumbu mendatar (X) bandara, maka digunakan importance- akan diisi oleh skor tingkat performance analiysis (Martila and James pelaksanaan, sedangkan sumbu tegak 1977: 77-79) atau Analisis Tingkat (Y) akan diisi skor tingkat kepentingan. Kepentingan dan Kinerja/Kepuasan Dalam penyederhanaan rumus, maka Pelanggan 7. untuk setiap faktor yang Jasa akan menjadi sesuatu yang mempengaruhi kepuasan penumpang bermanfaat apabila didasarkan pada dengan: kepentingan pelanggan dan kinerjanya X’= ∑ Xi ………………..(4.2) bagi perusahaan. Artinya perusahaan n seharusnya mencurahkan perhatiannya Y’= ∑ Yi ………………..(4.3) pada hal-hal yang memang dianggap n

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 160

Dimana: dan Y‟‟ adalah rata-rata dari rata-rata X‟ = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan skor tingkat kepentingan seluruh factor / kepuasan yang mempengaruhi kepuasan Y‟ = Skor rata-rata tingkat kepentingan pelanggan (misal terdapat 10 faktor, / harapan maka K=10). Rumus selanjutnya: N= Jumlah responden X’’= ∑ X’i /K……………………(4.4) n Diagram kartesius merupakan suatu bangun yang dibagi atas empat bagian Y’’= ∑ Y’i /K …………………...(4.5) yang dibatasi oleh dua buah garis yang n

berpotongan tegak lurus pada titik-titik (X‟‟, Y‟‟), dimana X‟‟ merupakan rata- Dimana: K = Banyaknya atribut / fakta rata dari rata-rata skor tingkat yang dapat mempengaruhi kepuasan pelaksanaan atau kepuasan penumpang. penumpang seluruh factor atau atribut

Y’ Pertahankan Prestasi Prioritas Utama Kepentingan B A

Y”

C D

Prioritas Rendah Berlebihan

X” X’ Pelaksanaan (Kinerja/kepuasan)

Sumber : http://www.materi-analisiscartesius.googlecode.com

Gambar 1. Diagram Cartesius

Keterangan gambar: 2) Kuadran B, menunjukkan faktor- 1) Kuadran A merupakan faktor- faktor yang menurut responden faktor yang dianggap penting oleh penting dan responden telah responden sehingga variabel- mendapatkan sesuai dengan variabel yang masuk dalam harapannya (memuaskan), variable- kuadran ini merupakan prioritas variabel yang masuk dalam utama. kuadran ini harus tetap dipertahankan.

161 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012

3) Kuadran C, menunjukkan beberapa b) Perundang-undangan mengenai faktor yang kurang penting fasilitas bandar udara pengaruhnya bagi responden, dan menunjukkan responden tidak Metode Pengumpulan Data menerima pelayanan seperti apa 1) Pengumpulan Data yang diharapkan (tidak Pengumpulan data dilakukan memuaskan) sehingga menjadi untuk memperoleh data yang dianggap kurang penting. diperlukan. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan

4) Kuadran D, menunjukkan faktor- melalui pengisian kuesioner dan faktor yang dianggap kurang wawancara, dengan pertimbangan penting oleh responden, tetapi semua informasi yang dibutuhkan pelayanannya dirasakan terlalu dapat diperoleh dengan akurat dan berlebihan oleh responden. lengkap. Kebutuhan dalam menganalisis dan mengevaluasi Metode Penelitian atas permasalahan pokok dalam Lokasi penelitian dilakukan di pelayanan fasilitas wifi bandara bandara Soekarno Hatta pada terminal bagi penumpang maka perlu 2 F yaitu pada Lounge dan Food dilakukan pengumpulan data Court terminal. Waktu penelitian sebagai berikut: dilakukan saat waktu weekday. a) Dalam penelitian ini Variabel Penelitian/Fenomena yang penggunaan kuesioner diamati adalah jangkauan sinyal, akses merupakan hal pokok untuk internet, proteksi data, konektifitas, pengumpulan data, karena fasilitas layanan. dengan menggunakan Metode penelitian ini terdiri dari kuesioner maka akan diperoleh identifikasi kebutuhan data dan informasi yang relevan dengan informasi, metode pengumpulan data, tujuan penelitian dan metode analisis yang digunakan b) Melalui wawancara dapat

dilakukan pengumpulan data Kebutuhan Data dan Informasi yang lebih rinci dimana Kebutuhan data terdiri dari wawancara berfungsi sebagai kebutuhan data sekunder dan data pelengkap yang digunakan primer. Data sekunder yang untuk mendapatkan informasi dibutuhkan adalah sebagai berikut : yang belum diperoleh dari 1) Kebutuhan Data Primer kuesioner. Data primer berupa hasil 2) Pengolahan Data pengamatan di bandar udara pada Data dan informasi yang telah lokasi survei terkumpul dalam kuesioner 2) Kebutuhan Data Sekunder merupakan data terstruktur yang a) Spesifikasi teknis membangun telah diarahkan kepada jaringan wifi pengolahan yang telah disiapkan.

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 162

3) Metode Analisis Data Soekarno-Hatta memiliki luas 18 Metode analisis data yang km², memiliki dua landasan paralel digunakan dalam kajian ini adalah yang dipisahkan oleh dua taxiway metode analisis cartesius yang sepanjang 2,400 m. Terdapat dua merupakan suatu metode yang bangunan terminal utama: Terminal dipergunakan sebagai pendekatan 1 untuk semua penerbangan dalam menganalisis tingkat domestik kecuali penerbangan yang kepuasan dan kepentingan dioperasikan oleh Garuda penumpang. Indonesia dan Merpati Nusantara , dan Terminal 2 melayani HASIL PENELITIAN semua penerbangan internasional juga domestik oleh Garuda dan 1. Bandara Udara Internasional Merpati. Soekarno Hatta Setiap bangunan terminal dibagi Bandar Udara Internasional menjadi 3 concourse. Terminal 1A, Soekarno-Hatta (IATA: 1B dan 1C digunakan (kebanyakan) CGK, ICAO: WIII) (disingkat untuk penerbangan domestik oleh Bandara Soetta) merupakan sebuah maskapai lokal. Terminal 1A bandar udara utama yang melayani melayani penerbangan oleh Lion kota Jakarta di pulau Jawa, Air dan . Terminal 1B Indonesia. Bandar udara ini diberi melayani penerbangan oleh Batavia nama seperti nama Presiden Air, Kartika Airlines, dan Sriwijaya Indonesia pertama, Soekarno, dan Air. Sedangkan terminal 1C wakil presiden pertama, melayani penerbangan oleh Airfast Muhammad Hatta. Bandar udara Indonesia, Indonesia AirAsia, dan ini sering disebut Cengkareng, dan Mandala Airlines. menjadi kode IATA-nya, yaitu Terminal 2D dan 2E digunakan CGK. Kepanjangan dari CGK untuk melayani semua adalah Cengkareng penerbangan internasional Letaknya sekitar 20 km barat maskapai luar. Terminal 2D untuk Jakarta, di Kota Tangerang, Banten. semua maskapai luar yang dilayani Operasinya dimulai pada 1985, oleh PT Jasa Angkasa Semesta, menggantikan Bandar Udara salah satu kru darat bandara. Kemayoran (penerbangan Terminal 2E untuk maskapai domestik) di Jakarta Pusat, dan internasional yang dilayani oleh Halim Perdanakusuma di Jakarta Garuda, termasuk semua Timur. Bandar Udara Kemayoran penerbangan internasional Garuda telah ditutup, sementara Halim dan Merpati. Terminal 2F untuk Perdanakusuma masih beroperasi, penerbangan domestik Garuda melayani penerbangan charter dan Indonesia dan Merpati Nusantara militer. Terminal 2 dibuka pada Airlines. tahun 1992.

163 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012

Terminal 3 telah dibuka untuk Airlines, Cathay Pacific dan China umum pada 15 April 2009. Airlines. Terminal ini bernuansa eco-airport Lounge kelas utama eksekutif (bandara ramah lingkungan). Catering Services Terminal 3 akan dipergunakan oleh (ACS), tersedia hanya untuk Maskapai penerbangan berbiaya penumpang internasional Garuda murah dan direncanakan dapat Indonesia. Lounge ini juga didarati pesawat model Airbus menerima pemegang kartu GECC. A380. Lounge Bandar Udara Internasional tersedia untuk penumpang Soekarno-Hatta memiliki 150 loket domestik kelas utama dan bisnis check-in, 30 pengklaiman bagasi dan pemegang kartu GECC. Selain dan 42 gerbang. Setiap sub-terminal itu akses wifi juga terdapat di akses memiliki 25 loket check-in, 5 WIFI/ internet gratis terminal 2F pengklaiman bagasi dan 7 gerbang. terdapat, Executive Lounge Angkasa Pura II sedang Indosat, dan Food Court terminal merencanakan pembangunan terminal baru dengan fitur desain PEMBAHASAN yang modern. Terminal 3 dibangun Untuk menyelesaikan kajian ini untuk maskapai bertarif rendah. menggunakan metode analisis cartesius Terdapat sebuah rencana besar untuk mengetahui sejauh mana tingkat untuk membangun 5 terminal kepentingan dan kepuasan penumpang penumpang + 1 terminal haji dan 4 terhadap layanan Wifi di bandara landasan pacu. berdasarkan hasil pengolahan data dari opini / pendapat pengguna jasa/ 2. Lokasi WIFI penumpang. Jumlah kuesioner yang Untuk akses WIFI/ internet gratis dibagikan kepada penumpang di terminal 2F terdapat di Lounge dan bandara Soekarno Hatta ada sebanyak Food Court terminal. Ada 4 Lounge 100 kuesioner. Kelima penilaian untuk kelas utama dan bisnis di Lounge tingkat kepuasan penumpang pada Transit di area keberangkatan. Jasa layanan Wifi di bandara dapat dilihat Angkasa Semesta (JAS) Lounge, pada tabel 2. tersedia untuk penumpang kelas utama dan bisnis Qantas, Lufthansa, Gulf Air, EVA Air, Saudi Arabian Airlines, Airlines dan Cathay Pacific. Pura Indah Lounge, tersedia untuk penumpang kelas utama dan bisnis Singapore Airlines (hanya kelas utama), KLM, Malaysia

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 164

Tabel 2. Variabel Operasional Penelitian (Penumpang)

No Dimensi Indikator Butir-butir pertanyaan 1. Sinyal Wifi Terjangkau  Ketika berada di ruang tunggu di (Variabel 1) dalam bandara  Ketika berada di ruang antar jemput penumpang  Ketika berada di area food court bandara 2. Akses Wifi Kecepatan  Kecepatan saat searching, (Variabel 2) download dan menjalankan

program aplikasi internet

3. Proteksi Data Keamanan  Adanya antivirus Internet (Variabel 3) 4. Koneksi Wifi Kemudahan  Tanpa password saat akses (Variabel 4) Wifi/internet gratis

5. Fasilitas Wifi Kenyamanan  Adanya AC, tempat duduk (Variabel 5) penumpang, ketersediaan charge

batere Laptop

Dalam hal ini digunakan skala 5 e. Jawaban sangat tidak puas diberi tingkat (Likert) yang terdiri dari sangat bobot 1 penting, penting, netral, tidak penting, Berdasarkan hasil pengolahan data dan sangat tidak penting. Kelima pada tabel 4.1 dapat diperoleh diagram penilaian tersebut diberikan bobot cartesius tingkat kesesuaian sebagai berikut: perbandingan skor kepentingan a. Jawaban sangat penting diberi dengan skor kepuasan yang dapat bobot 5 dilihat pada gambar 2 dibawah. b. Jawaban penting diberi bobot 4 Dari hasil gambar 2 dapat diperoleh c. Jawaban cukup penting diberi diagram cartesius tingkat kesesuaian bobot 3 perbandingan skor kepentingan d. Jawaban kurang penting diberi dengan skor kepuasan untuk layanan bobot 2 Wifi di bandara Soekarno Hatta e. Jawaban tidak penting diberi bobot diketahui bahwa Kuadran A 1 merupakan faktor-faktor yang Untuk kepuasan penumpang diberikan dianggap penting oleh responden lima penilaian dengan bobot sebagai tetapi pada kenyataannya faktor-faktor berikut: ini belum sesuai dengan harapan a. Jawaban sangat puas diberi bobot 5 responden. Tingkat kepuasan yang b. Jawaban puas diberi bobot 4 dirasakan oleh responden masih sangat c. Jawaban netral diberi bobot 3 rendah, yakni variabel 2, variabel 3, d. Jawaban tidak puas diberi bobot 2 Variabel 5 yakni kecepatan internet,

165 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012

5,0 4,8 var 3 4,6 var 2 var 5 4,4 var 1 4,2 var 4 3,8 4,0 4,2 4,4 4,6 4,8 5,0 4,0

3,8

3,6

3,4 3,2 3,0

Gambar 2. Diagram Cartesius layanan

Wifi keamanan data, kenyamanan fasilitas Dari semua indikator pelayanan ketika berada diruang tunggu didalam yang ditanyakan kepada penumpang bandara, ruang antar jemput tersebut disimpulkan bahwa layanan penumpang, area food court. Variabel- Wifi yang ada di terminal 2F Bandara variabel yang masuk dalam kuadaran Soekarno Hatta belum maksimal. ini perlu ditingkatkan. Untuk Kuadran Untuk itu perlu ada perbaikan yang B, menunjukkan faktor-faktor yang menyeluruh dalam layanan Wifi agar menurut responden penting dan tercipta pelayanan penumpang yang responden telah mendapatkan sesuai prima dalam penyelenggaraan dengan harapannya (memuaskan) penerbangan di dunia internasional. yakni variabel 1 untuk jangkauan/ lokasi akses Wifi ketika berada di ruang KESIMPULAN tunggu di dalam bandara, ruang antar 1. Tingkat kepuasan yang dirasakan jemput penumpang, dan area food oleh responden masih sangat court bandara. Dalam kuadran ini rendah, yakni kecepatan internet harus tetap dipertahankan. Dan (Variabel 2), keamanan data Kuadran D, menunjukkan faktor-faktor (variabel 3), kenyamanan fasilitas yang dianggap kurang penting oleh (Variabel 5) ketika berada diruang responden, tetapi pelayanannya tunggu didalam bandara, ruang dirasakan terlalu berlebihan oleh antar jemput penumpang, area food responden yakni variabel 4 adanya court. Variabel- variabel yang password saat akses Wifi/internet masuk dalam kuadaran ini perlu gratis.Kendala yang dihadapi adalah ditingkatkan. informasi yang kurang jelas untuk 2. Faktor-faktor yang menurut password, hal ini membuat para responden penting dan responden penumpang merasa tidak puas dan telah mendapatkan sesuai dengan menyulitkan untuk akses internet harapannya (memuaskan) yakni gratis. terjangkau (variabel 1) untuk akses

Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012 166

Wifi ketika berada di ruang tunggu DAFTAR PUSTAKA di dalam bandara, ruang antar jemput penumpang, dan area food 1 UU No.1 Tahun 2009. Penerbangan court bandara. Dalam kuadran ini 2 P No 70 tahun 2001. Kebandarudaraan harus tetap dipertahankan. 3KM No.44 tahun 2002. Tatanan 3. Faktor-faktor yang dianggap Kebandarudaraan Nasional kurang penting oleh responden, 4SKEP 138 /VI/1999. Petunjuk tetapi pelayanannya dirasakan pelaksanaan usaha kegiatan terlalu berlebihan oleh responden penunjang bandar udara yakni kemudahan (variabel 4) 5SKEP/347/XII/1999. Standard adanya password saat akses Rancang Bangun dan/ atau Wifi/internet gratis. Kendala yang Rekayasa Fasilitas dan Peralatan dihadapi adalah informasi yang Bandar Udara kurang jelas untuk password, hal 6http://www/lmukomputer.com. ini membuat para penumpang Jaringan Lokal Nirkabel Wireless merasa tidak puas dan menyulitkan Local Area Networks - WLAN untuk akses internet gratis. 7 http://www.materi- analisiscartesius.googlecode.com.

167 Jurnal Penelitian Perhubungan Udara Vol.38 No.2 Juni 2012