Analisis Kesenjangan Pendapatan Kabupaten/Kota Di Wilayah Kalimantan Utara

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Analisis Kesenjangan Pendapatan Kabupaten/Kota Di Wilayah Kalimantan Utara PENELITIAN DASAR Laporan Hasil Penelitian ANALISIS KESENJANGAN PENDAPATAN KABUPATEN/KOTA DI WILAYAH KALIMANTAN UTARA Peneliti: NURUS SOIMAH, M.Ec.Dev. (Dosen Tetap Fakultas Ekonomi Universitas Kaltara) LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN MASYARAKAT UNIVERSITAS KALTARA ABSTRAK Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat kesenjangan pendapatan antar kabupten/ kota di Wilayah Kalimantan Utara. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diterbitkan oleh pemerintah kabupaten/kota di Kalimantan Utara tahun 2013-2019. Penelitian ini dilakukan di 4 kabupaten dan 1 kota di Kalimantan Utara. Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dengan menggunakan peralatan analisis Ekonomi Regional. Analisis data yang digunakan sesuai dengan tujuan dari penelitian ini adalah Analisis Tingkat Ketimpangan Antar Daerah, untuk menghitung tingkat ketimpangan/disparitas pendapatan perkapita antar kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara dengan menggunakan alat analisis Indeks Williamson. Hasil analisis dapat disimpulkan adanya ketimpangan pendapatan yang terjadi di kabupaten/kota di Provinsi Kalimantan Utara meskipun tergolong dalam ketimpangan rendah, namun hal ini perlu terus di kontrol mengingat Kota Tarakan memiliki kecenderungan ketimpangan pendapatan yang semakin tinggi. Ketimpangan terendah terjadi di Kabupaten Tana Tidung dan paling tinggi di Kota Tarakan. Saran yang dapat diberikan dari hasil penelitian ini bagi pemerintah daerah Kabupaten/Kota di Kalimantan Utara adalah agar terus mampu membuat kebijakan yang tepat sehingga mampu mempertahankan kesenjangan yang cukup rendah tersebut. Kata Kunci : Kesenjangan Pendapatan, Indeks Williamson ABSTRACT The purpose of this study is to determine the level of income disparity between districts / city in the North Kalimantan. The type of data in this research is secondary data obtained from the published author of districts / cities in north Kalimantan in year 2013-2019. This study conducted in 4 districts and 1 city in north Kalmantan. The data analysis techniques in this research is descriptive analysis by using Regional Economic Analysis. Data analysis used in accordance with the purpose of this study is the Analysis of Interregional Inequality Levels, to calculate the level of per capita income inequality / disparity between districts / cities in the North Kalimantan province using Williamson Index analysis. The results of the analysis can be concluded that there is income inequality in districts / cities in North Kalimantan Province although classified as low inequality, but this needs to be kept in control considering Tarakan City has a tendency to increase income inequality. The lowest inequality occurred in Tana Tidung district and the highest in Tarakan City. The suggestion that can be given from the result of this research for local government of Regency / City in North Kalimantan is to continue to make the right policy so as to maintain the low gap. Keywords: Inequality Income, Williamson Index KATA PENGANTAR Alhamdulillah atas segala nikmat yang telah diberikan tetapi sedikit sekali yang kita ingat. Segala puji hanya layak untuk Allah atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan penelitian ini. Dalam penyusunannya, saya mengucapkan terimakasih kepada banyak pihak yang telah membantu sehingga penelitian ini dapat diselesaikan. Namun secara khusus peneliti ingin menyampaikan banyak terima kasih kepada: 1. Jajaran Pimpinan di Rektorat Universitas Kaltara Tanjung Selor yang telah banyak memfasilitasi sehingga penelitian ini bisa diajukan. 2. Jajaran pimpinan dan staf di lingkungan Dekanat Fakultas Ekonomi, Program Studi Ekonomi Pembangunan, dan LPPM Universitas Kaltara Tanjung Selor yang telah banyak memberikan dukungan dan bantuan sehingga penelitian ini bisa diselesaikan. 3. Seluruh pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga hasil penelitian ini bisa bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan di Kabupaten Bulungan. Tak lupa atas segala kritik dan saran untuk perbaikan disampaikan banyak terima kasih. Tanjung Selor, 15 April 2020 Peneliti, Nurus Soimah, M.Ec.Dev. DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. ii KATA PENGANTAR ........................................................................................... iv DAFTAR ISI ......................................................................................................... vii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. ix BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 7 1.1. Latar Belakang .......................................................................................... 7 1.2. Rumusan Masalah ..................................................................................... 9 1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 9 BAB II KAJIAN PUSTAKA ................................................................................ 10 2.1. Teori Ekonomi Regional ......................................................................... 10 2.2. Pengertian Ketimpangan Pendapatan ..................................................... 15 2.3. Metode Hitung Ketimpangan Pendapatan .............................................. 16 2.4. Penyebab Ketimpangan Pendapatan ....................................................... 24 2.5. Penelitian Terdahulu ............................................................................... 27 2.6. Definisi Konseptual ................................................................................ 31 2.7. Hipotesis ................................................................................................. 32 BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 32 3.1. Definisi Operasional Variabel ................................................................. 32 3.2. Sumber Data............................................................................................ 33 3.3. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 33 3.4. Teknik Analisis Data............................................................................... 34 BAB IV HASIL PENELITIAN ............................................................................ 35 4.1. Gambaran Umum Provinsi Kalimanta Utara .......................................... 35 4.2. Keadaan Geografis Provinsi Kalimantan Utara ...................................... 36 4.3. Keadaan Sosial Provinsi Kalimantan Utara ............................................ 37 4.4. Penduduk dan Angkatan Kerja Provinsi Kalimantan Utara ................... 39 4.5. Pendapatan Perkapita Provinsi Kalimantan Utara .................................. 40 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ......................................................... 43 5.1. Analisis ................................................................................................... 43 5.2. Pembahasan............................................................................................. 48 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN .............................................................. 52 6.1. Kesimpulan ............................................................................................. 52 6.2. Saran ....................................................................................................... 52 DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 39 DAFTAR GAMBAR 2.1 Kurva Lorenz ………………………………………………………………… 14 2.2 Kerangka Konseptual ………………………………………………………… 27 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut laporan kinerja perekonomian yang dipubliksaikan oleh BPS, struktur perekonomian Indonesia secara spasial tahun 2019 masih didominasi oleh kelompok provinsi di Pulau Jawa yang memberikan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto sebesar 58,48 persen, kemudian diikuti oleh Pulau Sumatera sebesar 21,58 persen, Pulau Kalimantan 8,20 persen, Pulau Sulawesi 6,22 persen, dan sisanya 5,52 persen di pulau-pulau lainnya. Provinsi Kalimantan Utara berperan penting sebagai pintu gerbang Kawasan Utara Indonesia. Kinerja perekonomian Kalimantan Utara periode tahun 2017-2019 dengan laju pertumbuhan rata-rata 6.58. Angka ini lebih tinggi dari rata-rata laju pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5.18 persen pada periode yang sama. Menurut Dewanto (2014) Pembangunan ekonomi pada hakekatnya bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat maka diperlukan pertumbuhan ekonomi yang meningkat dan distribusi pendapatan yang lebih merata. Peningkatan dan pertumbuhan perekonomian daerah akan membawa pengaruh terhadap peningkatan kesejahteraan rakyat didaerah. Ketimpangan pembangunan antar daerah satu dan lainnya berdampak pada keseimbangan perputaran kegiatan ekonomi yang berpengaruh pada ketimpangan kemakmuran antar daerah yang bersangkutan. Tanbunan (2001) menyatakan terkonsentrasinya kegiatan ekonomi pada suatu daerah tertentu secara langsung berdampak pada ketimpangan pandapatan antar daerah sehingga tercipta kondisi dimana daerah yang menjadi pusat konsentrasi kegiatan ekonomi akan lebih mampu memberikan pendapatan yang lebih tinggi kepada masyarakatnya sehingga masyarakatnya
Recommended publications
  • The Revival of Tradition in Indonesian Politics
    The Revival of Tradition in Indonesian Politics The Indonesian term adat means ‘custom’ or ‘tradition’, and carries connotations of sedate order and harmony. Yet in recent years it has suddenly become associated with activism, protest and violence. Since the resignation of President Suharto in 1998, diverse indigenous communities and ethnic groups across Indonesia have publicly, vocally, and sometimes violently, demanded the right to implement elements of adat in their home territories. This book investigates the revival of adat in Indonesian politics, identifying its origins, the historical factors that have conditioned it and the reasons for its recent blossoming. The book considers whether the adat revival is a constructive contribution to Indonesia’s new political pluralism or a divisive, dangerous and reactionary force, and examines the implications for the development of democracy, human rights, civility and political stability. It is argued that the current interest in adat is not simply a national offshoot of international discourses on indigenous rights, but also reflects a specifically Indonesian ideological tradition in which land, community and custom provide the normative reference points for political struggles. Whilst campaigns in the name of adat may succeed in redressing injustices with regard to land tenure and helping to preserve local order in troubled times, attempts to create enduring forms of political order based on adat are fraught with dangers. These dangers include the exacerbation of ethnic conflict, the legitimation of social inequality, the denial of individual rights and the diversion of attention away from issues of citizenship, democracy and the rule of law at national level. Overall, this book is a full appraisal of the growing significance of adat in Indonesian politics, and is an important resource for anyone seeking to understand the contemporary Indonesian political landscape.
    [Show full text]
  • Masyarakat Kesenian Di Indonesia
    MASYARAKAT KESENIAN DI INDONESIA Muhammad Takari Frida Deliana Harahap Fadlin Torang Naiborhu Arifni Netriroza Heristina Dewi Penerbit: Studia Kultura, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara 2008 1 Cetakan pertama, Juni 2008 MASYARAKAT KESENIAN DI INDONESIA Oleh: Muhammad Takari, Frida Deliana, Fadlin, Torang Naiborhu, Arifni Netriroza, dan Heristina Dewi Hak cipta dilindungi undang-undang All right reserved Dilarang memperbanyak buku ini Sebahagian atau seluruhnya Dalam bentuk apapun juga Tanpa izin tertulis dari penerbit Penerbit: Studia Kultura, Fakultas Sastra, Universitas Sumatera Utara ISSN1412-8586 Dicetak di Medan, Indonesia 2 KATA PENGANTAR Terlebih dahulu kami tim penulis buku Masyarakat Kesenian di Indonesia, mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas berkah dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan buku ini pada tahun 2008. Adapun cita-cita menulis buku ini, telah lama kami canangkan, sekitar tahun 2005 yang lalu. Namun karena sulitnya mengumpulkan materi-materi yang akan diajangkau, yakni begitu ekstensif dan luasnya bahan yang mesti dicapai, juga materi yang dikaji di bidang kesenian meliputi seni-seni: musik, tari, teater baik yang tradisional. Sementara latar belakang keilmuan kami pun, baik di strata satu dan dua, umumnya adalah terkonsentasi di bidang etnomusikologi dan kajian seni pertunjukan yang juga dengan minat utama musik etnik. Hanya seorang saja yang berlatar belakang akademik antropologi tari. Selain itu, tim kami ini ada dua orang yang berlatar belakang pendidikan strata dua antropologi dan sosiologi. Oleh karenanya latar belakang keilmuan ini, sangat mewarnai apa yang kami tulis dalam buku ini. Adapun materi dalam buku ini memuat tentang konsep apa itu masyarakat, kesenian, dan Indonesia—serta terminologi-terminologi yang berkaitan dengannya seperti: kebudayaan, pranata sosial, dan kelompok sosial.
    [Show full text]
  • Forest, Resources and People in Bulungan Elements for a History of Settlement, Trade, and Social Dynamics in Borneo, 1880-2000
    CIFOR Forest, Resources and People in Bulungan Elements for a History of Settlement, Trade, and Social Dynamics in Borneo, 1880-2000 Bernard Sellato Forest, Resources and People in Bulungan Elements for a History of Settlement, Trade and Social Dynamics in Borneo, 1880-2000 Bernard Sellato Cover Photo: Hornbill carving in gate to Kenyah village, East Kalimantan by Christophe Kuhn © 2001 by Center for International Forestry Research All rights reserved. Published in 2001 Printed by SMK Grafika Desa Putera, Indonesia ISBN 979-8764-76-5 Published by Center for International Forestry Research Mailing address: P.O. Box 6596 JKPWB, Jakarta 10065, Indonesia Office address: Jl. CIFOR, Situ Gede, Sindang Barang, Bogor Barat 16680, Indonesia Tel.: +62 (251) 622622; Fax: +62 (251) 622100 E-mail: [email protected] Web site: http://www.cifor.cgiar.org Contents Acknowledgements vi Foreword vii 1. Introduction 1 2. Environment and Population 5 2.1 One Forested Domain 5 2.2 Two River Basins 7 2.3 Population 9 Long Pujungan District 9 Malinau District 12 Comments 13 3. Tribes and States in Northern East Borneo 15 3.1 The Coastal Polities 16 Bulungan 17 Tidung Sesayap 19 Sembawang24 3.2 The Stratified Groups 27 The Merap 28 The Kenyah 30 3.3 The Punan Groups 32 Minor Punan Groups 32 The Punan of the Tubu and Malinau 33 3.4 One Regional History 37 CONTENTS 4. Territory, Resources and Land Use43 4.1 Forest and Resources 44 Among Coastal Polities 44 Among Stratified Tribal Groups 46 Among Non-Stratified Tribal Groups 49 Among Punan Groups 50 4.2 Agricultural Patterns 52 Rice Agriculture 53 Cash Crops 59 Recent Trends 62 5.
    [Show full text]
  • Head of Regional Investment and Permittance Board of East Kalimantan) Coal Mining Potencies in East Kalimantan Brief Profile of East Kalimantan
    PRESENTED BY DIDDY RUSDIANSYAH A.D (HEAD OF REGIONAL INVESTMENT AND PERMITTANCE BOARD OF EAST KALIMANTAN) COAL MINING POTENCIES IN EAST KALIMANTAN BRIEF PROFILE OF EAST KALIMANTAN Total area of Kalimantan Timur is 125.336,81 km square (or 12,726,752 hectares), consists of : - 3 (three) Cities : 1. Samarinda 2. Balikpapan 3. Bontang - 7 (seven) Regencies : 4. Kutai Kartanegara 5. Kutai Timur 6. Kutai Barat 7. Berau 8. Penajam Paser Utara 9. Paser 10. Mahakam Hullu Its population up to 2014 is 3,508 million inhabitants, with the result that the average population density is 26,14 inhabitants/km square REGIONAL GEOLOGY ....... From geological point of view, East Kalimantan is located in three major tertiary sedimentary basins which have major impact on the process of mineral resources formation in the region. The three basins are : Kutai Basin which covers the area of Mahakam Hilir and Mahakam Hulu. Pasir Basin which covers the area of Paser. Tarakan Basin which covers the area of Tarakan, Berau, and Bulungan. COAL BEARING FORMATION Coal Bearing Formations in Kalimantan Timur are : Balikpapan Formation Pulaubalang Formation Pamaluan Formation Kuaro Formation Wahau Formation Batuayau Formation Tanjung Formation Warukin Formation Telakai Formation Birang Formation Latih Formation COAL RESOURCES AND RESERVES IN EAST KALIMANTAN IN 2012 – 2014 Coal Calorie 5000 up to 7000 Ccl and Sulphur 0,8 up to 1,5 Description 2012 2013 2014 Resources 31.817.269.817 32.258.774.367 30.651.444.628 (MT) Reserves 9.244.407.452 9.525.868.005 8.826.730.632
    [Show full text]
  • Bab I. Gambaran Umum Kalimantan
    BAB I. GAMBARAN UMUM KALIMANTAN 1.1 Kondisi Geografis A. Letak dan Luas Wilayah Kalimantan berasal dari bahas Sansekerta yaitu Kalamanthana. Kala berarti musim dan Manthana berarti membakar, Kalamanthana yaitu pulau yang udaranya sangat panas atau membakar. Kondisi Astronomis Pulau Kalimantan pada wilayah Indonesia terletak antara 4° 24' LU - 4° 10' LS dan 108° 30' BT - 119° 00' BT. Mengacu pada letak astronomis ini, pulau Kalimantan merupakan salah satu pulau yang dilintasi garis 0ᵒ atau sering kita sebut sebagai garis khatulistiwa. Dengan demikian bisa dipastikan jika seluruh bagian pulau Kalimantan adalah kawasan tropis sehingga cuaca di Kalimantan sangat menyengat. Dilihat dari kondisi geografis Pulau Kalimantan merupakan pulau terluas ketiga di dunia, dengan luas 743.330 km2 dengan pembagian Pulau Kalimantan menjadi wilayah Indonesia 73%, Malaysia 26%, dan Brunei 1%. Dalam arti luas "Kalimantan" meliputi seluruh pulau yang juga disebut dengan Borneo, sedangkan dalam arti sempit Kalimantan hanya mengacu pada wilayah Indonesia. Adapun batas-batas wilayah Kalimantan adalah sebagai berikut: Utara : berbatasan dengan Malaysia Barat : berbatasan dengan Selat Karimata Timur : berbatasan dengan Selat Makassar dan Laut Sulawesi Selatan : berbatasan dengan Laut Jawa Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 137 Tahun 2017 tanggal 29 Desember 2017, Luas Pulau Kalimantan yang termasuk dalam wilayah Indonesia mencapai 544.150,07 km2 atau sekitar 28,39 persen dari total luas wilayah Indonesia yang mencapai 1.916.862,20 km2. Secara administratif, Kalimantan terbagi menjadi 5 provinsi yaitu Kalimantan Utara dengan ibukota Tanjung Selor, Kalimantan Timur dengan ibukota Samarinda, Kalimantan Selatan dengan ibukota Banjarmasin, Kalimantan Tengah dengan ibukota Palangkaraya, dan Kalimantan Barat dengan ibukota Pontianak. Provinsi dengan luas terbesar adalah Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas wilayah 153.564,50 Km2.
    [Show full text]
  • North Kalimantan Indonesia
    JURISDICTIONAL SUSTAINABILITY PROFILE NORTH KALIMANTAN INDONESIA FOREST NO FOREST DEFORESTATION (1990-2015) LOW-EMISSION RURAL DEVELOPMENT (LED-R) AT A GLANCE DRIVERS OF Infrastructure development • Newest province in Indonesia, established in 2012 DEFORESTATION Fisheries (formerly part of East Kalimantan) Industrial mining TANJUNG SELOR Large-scale legal logging • 30% of provincial population are migrants from other provinces, with recent migrants settling in urban areas; Large-scale agriculture g population growth agricultural land conversion, AVERAGE ANNUAL 11.33 Mt CO2 (2010-2015) Includes Data sources: production decrease & increased reliance on imports EMISSIONS FROM above-ground biomass & peat Socio-economic: BPS decomposition Deforestation: Derived DEFORESTATION from Ministry of • 90% of provincial area contained in forests zoned for AREA 68,996 km2 Forestry data protection, conservation & production POPULATION 716,407 (2018) • Palm oil accounts for 62% of agricultural production HDI 69.84 (2017) Deforestation GDP USD 4.1 billion GDP • Kayan Mentarang National Park (KMNP), one of the Average yearly (2017) deforestation (using 51 50 largest conservation areas in SE Asia & a central part of the FREL baseline GINI 0.303 (2018) 2 period 1990-2012) TRILLIONS IDR the Heart of Borneo Initiative, encompasses over 15% 6 40 MAIN ECONOMIC of the jurisdiction (13,600 km2) Fish farming ACTIVITIES 30 Extraction of non-renewable 4 • Endangered Bornean elephants in the Sebuku forest resources 20 are protected by national regulations & culturally
    [Show full text]
  • Inventarisasi Dan Evaluasi Mineral Non Logam Di Kabupaten Bulungan Dan Nunukan, Provinsi Kalimantan Timur
    INVENTARISASI DAN EVALUASI MINERAL NON LOGAM DI KABUPATEN BULUNGAN DAN NUNUKAN, PROVINSI KALIMANTAN TIMUR Oleh : Oleh: A. Sanusi Halim, Sudirman Abdullah, Djadja Turdjaja, Sarino SUBDIT MINERAL NON LOGAM ABSTRACT Inventory and evaluation of non-metallic minerals in the Regencies of Nunukan and Bulungan, East Kalimantan Province, was done as implementation of the Project of Inventory and Evaluation of Minerals in Indonesia, Directorate of Mineral Resources Inventory, Directorate General of Geology and Mineral Resources, Department of Energy and Mineral Resources, Year 2004. Geologically, these regions were occupied by groups of sedimentary, volcanic, and intrusive rocks, which are Upper Cretaceous up to Holocene in age. Some structural geology was developed, including folding, fracture and faulting at some formations, indicated by lineament to the direction of northeast – southwest. Based on field observation and supported by result of laboratory analyses, some commodities found in these region have prospect to be developed, in order to optimalized their potencies, thus they can contribute and enhance the regional development of the regencies. The Regency of Bulungan have the potency on limestone in surrounding G. Putri, Tanjung Palas District, also some clay locations in Jelarai, Tanjung Selor District and Bumi Rahayu, Tanjung Palas District. Whilst in Nunukan Regency have been found basalt and clay, alternately surrounding G. Liang Bunyu, Sebatik District, and in Binusan and South Nunukan, Nunukan District. Result of laboratory analyses show that the limestone can be used as raw material of portland cement, metallurgy industry as metal extraction, liming material in fishery industry, agriculture and forestry in order to neutralize acid. Clay in the above locations is good quality as raw materials of brick and earthy roof.
    [Show full text]
  • East Kalimantan
    PROVINCE INFOGRAPHIC EAST KALIMANTAN Nunukan NUNUKAN Tideng Pale Malinau TANA The boundaries and names shown and the TID UNG designations used on this map do not imply KOTA TARAKAN official endorsement or acceptance by the Tarakan United Nations. MA LINAU BULUNGAN Tanjungselor MOST DENSE LEAST DENSE Tanjung Selor Kota Balikpapan Malinau Tanjungredep MOST POPULATED LEAST POPULATED BERA U Kota Samarinda Tana Tidung 14 1,435 KUTAI DISTRICTS VILLAGES TIMUR Putussibau Sangatta 136 KAPU AS Ujoh Bilang HULU SUB-DISTRICTS Bontang SINTANG KOTA MU RUNG KUTAI BONTANG RAYA KARTANEGARA Legend: Sendawar KOTA SAMARIND A Administrative Boundary Tenggarong Samarinda Samarinda Province Province Capital Purukcahu District District Capital BARITO KUTAI GUNUN G UTARA BARAT MA S Population Transportation Muara Teweh PEN AJAM Population counts at 1km resolution Toll road PA SER Kuala Kurun UTARA KOTA Pasangkayu Primary road 0 BALIKPAPAN Secondary road 1 - 5 Balikpapan Port 6 - 25 Penajam BARITO KATINGAN Airport 26 - 50 SELATAN 51 - 100 Buntok KOTA Other KAPU AS TABALONG PASER 101 - 500 PALANGKA Kasongan Volcano 501 - 2,500 RAYA Tanah Grogot Tamiang Water/Lake 2,501 - 5,000 KOTAWARINGIN Layang Tobadak Tanjung 5,000 - 130,000 TIMUR Palangka Raya BARITO Coastline/River TIMUR Palangkaraya Paringin MA MUJU HULU BALANGAN SUNGAI Amuntai TAPIN UTARA Barabai HULU Sampit SUNGAI KOTA PULANG BARITO HULU SUNGAI Mamuju MA MASA SELATAN TEN GAH BARU GEOGRAPHY PISAU KUALA Mamuju TORA JA East Kalimantan is located at 4°24'N - 2°25'S and 113°44' - 119°00'E. The province borders with Malaysia, specifically Sabah and Sarawak (North), the Sulawesi Ocean and Makasar Straits (East), South Kalimantan (South) and West Kalimantan, Central Kalimantan and Malaysia (West).
    [Show full text]
  • The Relationship of Marine Tourism, Fishing Activities, and Conservation Efforts on Derawan Island, Indonesia
    University of Rhode Island DigitalCommons@URI Open Access Master's Theses 2018 The Relationship of Marine Tourism, Fishing Activities, and Conservation Efforts on Derawan Island, Indonesia Heva Hayuqo Yumi University of Rhode Island, [email protected] Follow this and additional works at: https://digitalcommons.uri.edu/theses Recommended Citation Yumi, Heva Hayuqo, "The Relationship of Marine Tourism, Fishing Activities, and Conservation Efforts on Derawan Island, Indonesia" (2018). Open Access Master's Theses. Paper 1241. https://digitalcommons.uri.edu/theses/1241 This Thesis is brought to you for free and open access by DigitalCommons@URI. It has been accepted for inclusion in Open Access Master's Theses by an authorized administrator of DigitalCommons@URI. For more information, please contact [email protected]. THE RELATIONSHIP OF MARINE TOURISM, FISHING ACTIVITIES, AND CONSERVATION EFFORTS ON DERAWAN ISLAND, INDONESIA BY HEVA HAYUQO YUMI A THESIS SUBMITTED IN PARTIAL FULFILLMENT OF THE REQUIREMENTS FOR THE DEGREE OF MASTER OF ARTS IN MARINE AFFAIRS UNIVERSITY OF RHODE ISLAND 2018 MASTER OF ARTS IN MARINE AFFAIRS OF HEVA HAYUQO YUMI APPROVED: Thesis Committee: Major Professor Amelia Moore Robert Thompson Austin Humphries Nasser H. Zawia DEAN OF THE GRADUATE SCHOOL UNIVERSITY OF RHODE ISLAND 2018 ABSTRACT Derawan Island in eastern Indonesia exemplifies how the designation of a new development category called a “Tourism Village” might not be optimal for a small island because of some issues which may be correctable. Derawan was historically a fishing village. Located in the Coral Triangle, the island is known for its unique biodiversity and world-class diving, and today the island relies on marine tourism as its primary livelihood.
    [Show full text]
  • North Kalimantan Province Has Five Districts and One • Malinau : 226.322 Inhabitants City
    PROVINCE OVERVIEW INDONESIA INDUSTRIAL ESTATES DIRECTORY 2018-2019 North Kalimantan Province Beautiful beach of Derawan orth Kalimantan is located in the northern part of Kalimantan Island. The capital city is Tanjung Selor. Basic Data North Kalimantan borders the Malaysian states of NSabah to the north and Sarawak to the west, and the Capital: Tanjung Selor Indonesian province of East Kalimantan to the south. North Kalimantan is the newest province of Indonesia, Major Cities: created on the 25th of October 2012. Administratively, • Tarakan : 239.973 inhabitants North Kalimantan province has five districts and one • Malinau : 226.322 inhabitants city. Its population of 738.163 is spread over an area of • Bulongan : 140.567 inhabitants 75.467,70 km2. • Nunukan : 62.460 inhabitants In developing the province, the government has • Tana Tidung : 22.841 inhabitants set the vision to ”harmonize in Pluralism to achieve an 2 independent, safe, peaceful, clean and proud North Size of Province: 72.567.49 km Kalimantan by 2020“. This vision is to be achieved by reducing poverty and unemployment, increasing economic Population: competitiveness of the agroindustry, tourism, and (1) Province : 738.163 inhabitants sustainable mining and by enhancing North Kalimantan’s (2015) human resources quality to become smarter, nobler, more (2) Province Capital : 42.231 (2012) skillful, and highly competitive. Moreover, the government Salary (2018): wants to develop the province’s infrastructure to enhance The provincial monthly minimum wage : interregional connectivity within Indonesia and with USD 189,62. neighboring countries. The dominant economic sectors of North Kalimantan are mining, agriculture, construction, and the processing industry. In mining, North Kalimantan has many products Educational Attainment such as, crude oil, natural gas, coal, and gold, while for Never attending agriculture, the products produced in North Kalimantan DIPLOMA school % are rice, corn, soy, and livestock.
    [Show full text]
  • Peraturan Daerah Kota Tarakan Nomor 3 Tahun 2019 Tentang Hari Jadi Kota Tarakan.Pdf
    [.._ __ s_A_L_I_N_A_N _ _,] WALIKOTATARAKAN PROVINS! KALIMANTANUTARA PERATURAN DAERAH KOTA TARAKAN NOMOR 3 TAHUN 2019 TENTANG HARIJADIKOTATARAKAN DENGAN RAHMATTUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTATARAKAN , Menimbang: a. bahwa dengan ditetapkannya Kota Tarakan sebagai Daerah Otonom sehingga perlu melestarikan nilai• nilai sejarah daerah yang hidup dan berkembang dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia; b. bahwa hari jadi Kota Tarakan merupakan tonggak sejarah penting bagi masyarakat Kota Tarakan untuk memperkokoh jati diri sekaligus untuk meningkatkan motivasi, rasa kecintaan, kebanggaan dan rasa memiliki guna mewujudkan rasa cinta tanah air dengan memperingati Hari Jadi Kota Tarakan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Hari Jadi Kota Tarakan; Mengingat: 1. Pasal 18 ayat ( 6) Undang-Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1997 tentang Pembentukan Kotamadya Daerah Tingkat II Tarakan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3711); 3. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2012 tentang Pembentukan Provinsi Kalimantan Utara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5362); --------------~~~ ~ 2 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILANRAKYAT DAERAH KOTA TARAKAN dan WALIKOTATARAKAN Menetapkan PERATURAN DAERAH TENTANG HARI JADI KOTA TARAKAN.
    [Show full text]
  • PT. PANCA MITRA MULTIPERDANA Tbk. Office : Jl
    PT. PANCA MITRA MULTIPERDANA Tbk. Office : Jl. Bubutan 16-22 Kav. A No.1-3 Surabaya 60174 Indonesia Ph. 62 31 5459213, 5462539 Fax. 62 31 5459161 Email : [email protected] Situbondo Plant 1 : Jl. Raya Banyuwangi Km.10 Situbondo Indonesia Situbondo Plant 2 : Jl. Raya Wonokoyo No.3 Dusun Lauk Bindung RT.02/RW.03 Situbondo Indonesia Tarakan Factory : Jl. Kurau RT.16 Juata Laut, Tarakan North Kalimantan Indonesia Surabaya, 2 Juli 2021 Nomor: 030/PMMP/CORSEC/VII/2021 Kepada Yth. Otoritas Jasa Keuangan Gedung Sumitro Djojohadikusumo, Jl. Lapangan Banteng Timur No.2-4 Jakarta 10710 UP : Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal Otoritas Jasa Keuangan Bukti Iklan Pemanggilan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Perihal : Luar Biasa PT Panca Mitra Multiperdana Tbk (“Perseroan”) Lampiran : 1 set Dengan hormat, Merujuk kepada POJK No. 15/POJK.04/2020 tentang Rencana dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan Terbuka dan sehubungan dengan rencana penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (“Rapat”) PT Panca Mitra Multiperdana Tbk yang akan dilaksanakan pada tanggal 26 Juli 2021, dengan ini kami sampaikan bahwa pengumuman Rapat telah kami iklankan dalam situs web Kustodian Sentral Efek lndonesia (KSEI), situs web Bursa Efek lndonesia (BEl) dan situs web Perseroan pada tanggal 2 Juli 2021. Terlampir kami sampaikan bukti iklan pengumuman Rapat yang telah dimuat dalam situs web Kustodian Sentral Efek lndonesia (KSEI), situs web Bursa Efek lndonesia (BEl) dan situs web Perseroan pada tanggal 2 Juli 2021. Demikian informasi ini kami sampaikan. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Hormat Kami, PT Panca Mitra Multiperdana Tbk Martinus Soesilo Direktur Utama PT.
    [Show full text]