library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
BAB III
IDENTIFIKASI DATA
A. Kabupaten Karanganyar
Nama Karanganyar terbentuk dari tiga kata yang masing-masing memiliki
arti dan maksud. Kata ‘ka’ berarti kawibawaningkang dipun gayuh (kewibawaan
yang dicita-citakan), ‘rang’ berarti rangkepanipun lahir batin pulung lan
wahyunipun sampun turun temurun (rangkapnya lahir dan batin, pulung dan
wahyunya turun), ‘anyar’ berarti badhe nampi perjanjian anyar/enggal winisudha
jumeneng Mangkunegoro I (akan menerima perjanjian baru yang diangkat
menjadi Mangkonegoro I). (www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
1. Sejarah Kabupaten Karanganyar
Gambar 3.1 : Pangeran Samber Nyawa
(Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Karanganyar lahir sebagai dukuh kecil, tepatnya terjadi pada tanggal 19
April 1745 M atau 16 Maulud 1670 H. Pencetus nama Karanganyar adalah
Raden Mas Said, atau yang lebihcommit dikenal to user dengan sebutan Pangeran Samber
42 library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id43
Nyawa. Cikal bakal daerah Karanganyar berasal dari Raden Ayu Diponegoro
ata Nyi Ageng Karang dengan nama kecil Raden Ayu Sulbiyah. Pada waktu
itu Karanganyar menjadi sebuah dukuh kecil (badran baru) yang termasuk
dalam wilayah Kasunana Surakarta, pada saat itu pimpinan Swapraja
Kasunanan Surakarta adalah Sri Pakubuwono II.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Akibat dari adanya “Perjanjian Giyanti” pada tanggal 13 Februari 1755
antara Sunan Pakubuwono III dengan Pangeran Mangkubumi, yang salah satu
isinya adalah pembagian Kerajaan Mataram menjadi dua wilayah, yaitu
Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta. Dukuh kecil Karanganyar
yang terletak di Sukowati Selatan termasuk ke dalam wilayah Kasultanan
Yogyakarta dan yang berkuasa pada saat itu adalah Sri Sultan
Hamengkubuwono I (Pageran Mangkubumi) pada tahun 1755-1792.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Pada tahun 1847, Sri Mangkunegara III di Kerajaan Mangkunegaran
mengadakan tatanan baru, analogi yang berlaku di Kasunanan Surakarta
adalah Staatblat 1847 No. 30 yang mulai berlaku pada tanggal 5 Juni 1847,
yang salah satu peraturan tersebut menyatakan bahwa Karanganyar
merupakan salah satu wilayah. (www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret
2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id44
Gambar 3.2 : Mangkunegara VII bersama Gusti Ratu Timur (Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Pada tahun 1903 dibentuk Kabupaten Anom Kota Mangkunegaran,
meliputi wilayah Kota Sala bagian utara, Wanareja, Kaliyoso, Colomadu, dan
Swapraja Mangkunegaran. Istilah onderregentschap diubah menjadi
regentschap atau dalam bahasa Indonesia berarti “Kabupaten” oleh Sri
Mangkunegoro VII yang memegang pemerintahan saat itu (1916-1944),
tepatnya pada tanggal 20 November 1917. (www.karanganyarkab.go.id
diakses 5 Maret 2017)
Proses terbentuknya Pemerintah Kabupaten Karanganyar dimulai dari
pemerintah desa yang terbentuk pada masa perjuangan RM Said (1741-1757),
kemudian dibentuk Kabupaten Anom pada tanggal 5 Juni 1847, diikuti
dengan dibentuknya Kabupaten Karanganyar pada tanggal 18 November
1917. Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II
Karanganyar Nomor 20 Tahun 1998 tentang Hari Jadi Kabupaten
Karanganyar ditetapkan pada tanggal 18 November 1917.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id45
Reorganisasi wilayah Kadipaten Mangkunegaran dilakukan dengan
Keputusan Sri Mangkunegara VII tentang pembentukan Kabupaten Wonogiri
dan Kabupaten Karanganyar. Pada tanggal 18 November 1917 KGPAA
Mangkunegara VII di Kabupaten Karanganyar melantik KRT Hardjohasmoro
sebagai Bupati Karanganyar. Dalam kurun waktu tahun 1917 sampai dengan
tahun 1930 di Kabupaten Karanganyar ada tiga orang Bupati yang
memerintah, yaitu KRMT Hardjohasmoro, RMT Sarwoko
Mangoenkoesoemo, dan RMT Darko Soegondo.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Berdasarkan Rijksblaad Mangkoenegaran tahun 1923 Nomor 10
Kabupaten Karanganyar dibagi menjadi tiga wilayah kawedanan, yaitu
kawedanan Karanganyar, kawedanan Karangpandan, dan kawedanan
Jumapolo, dan empat belas wilayah kapanewon (kecamatan), yaitu
kapanewon Karanganyar, kapanewon Tasikmadu, kapanewon Jaten,
kapanewon Kebakkramat, kapanewon Mojogedang, kapanewon
Karangpandan, kapanewon Matesih, kapanewon Tawangmangu, kapanewon
Ngargoyoso, kapanewon Kerjo, kapanewon Jumapolo, kapanewon Tugu,
kapanewon Jatipuro, dan kapanewon Jatiyoso. (www.karanganyarkab.go.id
diakses 5 Maret 2017)
Pada tahun 1930 Kabupaten Karanganyar dihapuskan dan secara
administratif dimasukkan ke dalam wilayah Kabupaten Kota Mangkunegaran
dengan maksud agar pengelolaan terhadap perkebunan-perkebunan milik
Mangkunegaran lebih efisien dan efektif. Pada masa pendudukan Jepang
(1942-1945), daerah Karanganyar masih disebutkan sebagai kawedanan, commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id46
bagian dari Kabupaten Kota Mangkunegaran, hanya jabatan dan wilayahnya
diganti dengan istilah atau bahasa Jepang. (www.karanganyarkab.go.id
diakses 5 Maret 2017)
Setelah Proklamasi Kemerdekaan tanggal 17 Agustus 1945, Presiden
RI mengeluarkan Piagam Kedudukan yang menetapkan Sri Susuhunan Paku
Buwono XII dan Sri Mangkunegara VIII, masing-masing sebagai Kepala
Daerah Kasunanan Surakarta dan Kepala Daerah Mangkunegaran. Pada akhir
tahun 1945 di Surakarta timbul gerakan anti Swapraja yang berkembang
hingga Karanganyar, Sragen, Klaten, Boyolali, Wonogiri, dan Kota Surakarta
menyatakan lepas dari Pemerintah Swapraja. Hal ini mendapat tanggapan dari
Pemerintah Pusat dengan terbitnya Penetapan Pemerintah No. 16/SD Tahun
1946 yang antara lain menetapkan daerah-daerah tersebut tergabung dalam
Karesidenan Surakarta yang dipimpin oleh seorang Residen. Daerah
Kabupaten Karanganyar sendiri terdiri dari:
a. Kawedanan Wonoharjo
1) Kecamatan Gondangrejo (gabungan dari bekas Kapanewon Bonorejo
dan Kaliyoso)
2) Kecamatan Colomadu
b. Kawedanan Karanganyar
1) Kecamatan Karanganyar
2) Kecamatan Tasikmadu
3) Kecamatan Jaten
4) Kecamatan Kebakkramat
5) Kecamatan Mojogedang commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id47
c. Kawedanan Karangpandan
1) Kecamatan Karangpandan
2) Kecamatan Matesih
3) Kecamatan Tawangmangu
4) Kecamatan Ngargoyoso
5) Kecamatan Kerjo
6) Kecamatan Jenawi
d. Kawedanan Jumapolo
1) Kecamatan Jumapolo
2) Kecamatan Jumantono
3) Kecamatan Jatiyoso
4) Kecamatan Jatipuro
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
2. Letak Geografis
Gambar 3.3 : Letak Geografis Kabupaten Karanganyar (Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Kabupaten Karanganyar terletak di Provinsi Jawa Tengah. Secara
geografis Kabupaten Karanganyar terletak pada 110° 40” - 110° 70” Bujur
Timur dan 7° 28” - 7° 46” Lintangcommit Selatan. to user Pusat administrasinya berlokasi
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id48
di Karanganyar Kota, sekitar 14 km sebelah timur Kota Surakarta. Kabupaten
Karanganyar berbatasan dengan Kabupaten Sragen di sebelah utara,
Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Magetan (Jawa Timur) di sebelah Timur,
Kabupaten Wonogiri di sebelah selatan, Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta,
dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah Barat. Kabupaten Karanganyar memiliki
sebuah kecamatan enklave yang terletak di antara Kabupaten Boyolali,
Kabupaten Sukoharjo, dan Kota Surakarta yaitu Kecamatan Colomadu.
(id.wikipedia.org diakses 7 Maret 2017)
Gambar 3.4 : Wilayah Administrasi Kabupaten Karanganyar (Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Kabupaten Karanganyar memiliki elevasi rata-rata 511 mdpl dengan
titik terendah 90 mdpl dan titik tertinggi 2000 mdpl. Rata-rata curah hujan
sebesar 5.965,08 mm per tahun dengan rata-rata sebanyak 116,70 harinya
turun hujan. Suhu udara terendah sebesar 22°C dan suhu tertinggi sekitar
31°C. Kabupaten Karanganyar memiliki luas wilayah 77.378,64 Ha dengan
wilayah administrasi yang terbagicommit menjadi to user 17 kecamatan, sebagai berikut:
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id49
a. Kecamatan Jatipuro dengan luas wilayah 4.036,50 Ha
b. Kecamatan Jatiyoso dengan luas wilayah 6.716,49 Ha
c. Kecamatan Jumapolo dengan luas wilayah 5.567,02 Ha
d. Kecamatan Jumantono dengan luas wilayah 5.355,44 Ha
e. Kecamatan Matesih dengan luas wilayah 2.626,63 Ha
f. Kecamatan Tawangmangu dengan luas wilayah 7.003,16 Ha
g. Kecamatan Ngargoyoso dengan luas wilayah 6.533,94 Ha
h. Kecamatan Karangpandan dengan luas wilayah 3.411,08 Ha
i. Kecamatan Karanganyar dengan luas wilayah 4.302,64 Ha
j. Kecamatan Tasikmadu dengan luas wilayah 2.759,73 Ha
k. Kecamatan Jaten dengan luas wilayah 2.554,81 Ha
l. Kecamatan Colomadu dengan luas wilayah 1.564,81 Ha
m. Kecamatan Gondangrejo dengan luas wilayah 5.679,95 Ha
n. Kecamatan Kebakkramat dengan luas wilayah 3.645,63 Ha
o. Kecamatan Mojogedang dengan luas wilayah 5.330,90 Ha
p. Kecamatan Kerjo dengan luas wilayah 4.682,27 Ha
q. Kecamatan Jenawi dengan luas wilayah 5.608,28 Ha
(www.karanganyarkab.go.id diakses 7 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id50
3. Lambang Kabupaten Karanganyar
Gambar 3.5 : Lambang Kabupaten Karanganyar (Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Bentuk lambang daerah Kabupaten Karanganyar merupakan sebuah
perisai bersudut lima yang digayakan berwarna dasar coklat muda, bertepian
(plisir) warna putih. Isi lukisan sebuah segi enam berwarna dasar merah putih,
bertepian warna putih. Pada perisai tersebut terlukiskan empat belas macam
benda alam, bangunan, tumbuh-tumbuhan yang tata letaknya tersusun secara
artistik, empat di luar, dan sepuluh di dalam segi enam.
a. Di luar segi enam
1) Di bawah terdapat tulisan “KARANGANYAR” pada pita putih.
2) Di atas terdapat sebuah bintang segi lima warna kuning emas
3) Di sebelah kiri terdapat setangkai padi berisi tujuh belas butir warna
kuning
4) Di sebelah kanan terdapat setangkai kapas yang terdiri dari delapan
kapas warna putih, empat bunga warna kuning, dan lima daun warna
hijau.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id51
b. Di dalam segi enam
1) Sebatang pohon beringin, berakar gantung empat warna hijau tua
2) Sebuah bende (alat gamelan) warna biru muda di bawah pohon
beringin
3) Gunung warna hitam merupakan alas bende
4) Persawahan warna hijau tua dan saluran air warna putih pada kaki
gunung
5) Dua batang tebu warna putih berdiri di atas persawahan melingkari
bende
6) Susunan delapan helai daun teh berbentuk sayap warna coklat muda
di tengah-tengah persawahan
7) Sebilah keris warna kuning, bertingkai (ukiran) hitam, berdiri tegak
di tengah-tengah daun teh
8) Lima mata rantai warna hitam pada roda
9) Dua pucuk bambu runcing warna putih membatasi persawahan di
sebelah kanan dan kiri.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 5 Maret 2017)
Berbagai elemen penyusun lambang tersebut memiliki arti masing-
masing, yaitu sebagai berikut:
a. Perisai bersudut lima, keris, dan bambu runcing melambangkan
penolakan bahaya berdasarkan Pancasila.
b. Bintang melambangkan keagungan Tuhan dan kesadaran serta ketentuan
beragama rakyat daerah Kabupaten Karanganyar yang menjiwai
pemerintah dalam melaksanakan tugasnya. commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id52
c. Segi enam melambangkan daerah Kabupaten Karanganyar berbatasan
dengan enam daerah, Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Wonogiri,
Kabupaten Sukoharjo, Kotamadya Surakarta, Kabupaten Boyolali, dan
Kabupaten Sragen.
d. Padi dan kapas melambangkan cita-cita kemakmuran (materiil) rakyat
daerah Kabupaten Karanganyar untuk sepanjang masa dan
melambangkan Proklamasi 17 Agustus 1945.
e. Kata “KARANGANYAR” dalam pita menunjukkan nama daerah
Kabupaten Karanganyar.
f. Pohon beringin melambangkan kewibawaan Pemerintah Daerah
Kabupaten Karanganyar dan rasa kebangsaan Indonesia, akar gantung
melambangkan tempat bekas kawedanan.
g. Bende melambangkan kehidupan kepribadian kebudayaan rakyat daerah
Kabupaten Karanganyar dan melambangkan fungsi Pemerintah Daerah
Kabupaten Karanganyar sebagai pemegang komando di segala bidang
dalam daerah.
h. Gunung melambangkan keteguhan yang abadi rakyat daerah Kabupaten
Karanganyar, dalam pengabdiannya kepada Negara, Nusa, dan Bangsa.
i. Persawahan dan saluran air melambangkan kesuburan daerah Kabupaten
Karanganyar.
j. Tebu melambangkan adanya perusahaan gula dalam daerah Kabupaten
Karanganyar yang mempunyai standar internasional.
k. Daun teh melambangkan bahwa dalam daerah Kabupaten Karanganyar
terdapat beberapa perusahaan perkebunan. commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id53
l. Bentuk sayap melambangkan adanya Pangkalan Udara dalam daerah
Kabupaten Karanganyar dan menggambarkan motif batik tulis sebagai
kehidupan industri rakyat daerah Kabupaten Karanganyar.
m. Roda melambangkan bahwa sebagian rakyat daerah Kabupaten
Karanganyar terdiri dari karyawan dan buruh.
n. Rantai melambangkan persatuan dan kesatuan rakyat daerah Kabupaten
Karanganyar yang dijiwai oleh semangat gotong royong.
o. Warna dasar coklat muda melambangkan rasa tanggung jawab rakyat.
p. Merah putih melambangkan kesatuan Bangsa Indonesia, keberanian, dan
kesucian rakyat bersama Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar
dalam mebela kebenaran dan keadilan.
q. Kuning emas berarti keagungan.
r. Hijau melambangkan penghargaan kemakmuran rakyat dan
kebijaksanaan Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar.
s. Biru melambangkan pengharapan kesetiaan rakyat dan Pemerintah
Daerah Kabupaten Karanganyar dalam melaksanakan tugasnya masing-
masing dengan tekad yang bulat dan abadi.
t. Kuning melambangkan semangat membeci terhadap segala bentuk
keangkara-murkaan dan penyelewengan.
Lambang Daerah Kabupaten Karanganyar wajib dihormati dan
diperlakukan secara wajar oleh setiap warga daerah Kabupaten Karanganyar,
karena mengandung nilai-nilai positif dan ideal yang mencerminkan
kehidupan dan cita-cita luhur rakyat daerah Kabupaten Karanganyar.
Lambang Daerah Kabupaten Karanganyar merupakan tanda resmi bagi commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id54
Pemerintah Daerah Kabupaten Karanganyar. (www.karanganyarkab.go.id
diakses 5 Maret 2017)
4. Visi dan Misi Kabupaten Karanganyar
a. Visi Kabupaten Karanganyar
Visi pembangunan Kabupaten Karanganyar 2013 - 2018 adalah:
“Bersama Memajukan Karanganyar”
b. Misi Kabupaten Karanganyar
Misi pembangunan Kabupaten Karanganyar 2013 - 2018 adalah:
1) Pembangunan infrastruktur menyeluruh
2) Pencapaian 10.000 wirausahawan mandiri
3) Pendidikan gratis SD, SMP, SMA dan kesehatan gratis
4) Pembangunandesa sebagai pusat pertumbuhan
5) Peningkatan kualitas keagamaan dan sosial budaya.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 6 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id55
B. Pariwisata di Kabupaten Karanganyar
Kabupaten Karanganyar terletak di lereng Gunung Lawu di sisi barat, atau
di sebelah timur Kota Surakarta. Dengan keindahan pemandangan alamnya,
Kabupaten Karanganyar memiliki potensi pengembangan pariwisata yang sangat
tinggi, terutama di bidang wisata alam dan sejenisnya. Tanah Kabupaten
Karanganyar juga sangat subur, yang digunakan untuk pertanian, perkebunan,
peternakan, dan tentu saja pariwisata agro. Kondisi alamnya yang sangat beragam
membuat Kabupaten Karanganyar sangat cocok untuk wisata alam minat khusus
seperti outbond, arung jeram, tracking, hiking, terbang layang, dan banyak lainnya.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 8 Maret 2017)
Lokasinya yang berdekatan dengan Kerajaan Mataram Islam di Surakarta
dan Yogyakarta, dan juga dipercaya sebagai tempat tinggal Raja Majapahit
terakhir, Brawijaya V, Kabupaten Karanganyar juga mempunyai banyak objek
wisata sejarah dan ziarah. Kebanyakan objek wisata itu sudah berumur ratusan
tahun, bahkan ada juga situs-situs purba dan prasejarah yang diperkirakan telah
berumur ribuan tahun. Banyaknya potensi yang dimiliki Kabupaten Karanganyar
menjadikannya sangat layak dikunjungi dan menjadi tujuan wisata unggulan di
Provinsi Jawa Tengah dan Indonesia. (www.karanganyarkab.go.id diakses 8
Maret 2017)
Dalam perancangan board game Jajaka ini dipilih objek-objek wisata di
Kabupaten Karanganyar yang cocok untuk dikenalkan dan dikunjungi serta
dipelajari oleh target audience, yaitu remaja usia 16-18 tahun sebagai wahana
rekreasi yang edukatif. Berikut objek-objek wisata Kabupaten Karanganyar yang
akan diangkat ke dalam permainan board game Jajaka: commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id56
1. Wisata Alam
a. Gunung Lawu
Gambar 3.6 : Gunung Lawu (Sumber: dokumentasi pribadi)
Gunung Lawu memiliki ketinggian 3265 mdpl dan merupakan
tempat tertinggi di Karanganyar dan sekitarnya. Suhu di sekitar Puncak
Lawu terkadang kurang dari 20°C dan hampir setiap hari diselimuti oleh
kabut. Udara dingin dan keindahan panorama saat matahari terbit dan
terbenam menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Selain
tantangan alam dan keindahan panoramanya, Puncak Lawu menyimpan
berbagai misteri dan peninggalan sejarah yang penting bagi masyarakat
dam budaya Jawa.
Dalam sebuah buku Babad disebutkan bahwa Puncak lawu
merupakan tempat muksa Prabu Brawijaya V yang diikuti dengan abdi
setianya yaitu Sapdo Palon Naya Genggong. Adapun Prabu Brawijaya
sendiri pada cerita-cerita selanjutnya dikenal dengan “Sunan Lawu”.
Berbagai tempat bersejarah di Puncak Lawu yang hingga kini dipercaya
sebagai peninggalan atau petilasan dari Prabu Brawijaya V antara lain,
Hargo Dumilah, Hargo Dalem, Hargo Dumiling, Sendang Drajat, Sumur
Jolotundo, Lumbung Selayur,commit Pawon to user Sewu, dan lain-lain.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id57
Gambar 3.7 : Hargo Dumilah 3265 mdpl (Sumber: www.bocahpetualang.com diakses 22 Maret 2017)
b. Grojogan Sewu
Hutan lindung yang ada di Tawangmangu merupakan hutan
konservasi yang dikelola Kementrian Kehutanan dengan Balai
Konservasi Sumber Daya Alam yang berkantor di daerah Kecamatan
Gatak Kabupaten Sukoharjo. Hutan lindung Tawangmangu memiliki luas
sekitar 20 Ha, dan dalam lingkungan hutan lindung ini ditumbuhi
berbagai macam spesies tanaman pohon dan berbagai hewan liar, namun
yang dapat dilihat sehari-hari adalah sekelompok kera jinak yang benyak
bergelantungan di antara pohon-pohon pinus hingga ke lingkungan
sekitar pemukiman.
Keindahan alam hutan Tawangmangu didukung dengan adanya air
terjun yang sangat tinggi dan cukup besar debit airnya yang disebut
dengan “Grojogan Sewu”. Ketinggian air terjun Grojogan Sewu mencapai
sekitar 81 m. Selain keindahan Grojogan Sewu, pengunjung dapat
menikmati berbagai fasilitas yang ada seperti kolam renang, flying fox,
outbond, dan berbagai permainancommit to anak, user dan bagi pengunjung yang ingin
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id58
singgah beberapa hari terdapat fasilitas peristirahatan, penginapan, home
stay, losmen hingga hotel berbintang di sekitar kawasan wisata
Tawangmangu.
Gambar 3.8 : Air Terjun Grojogan Sewu (Sumber: www.yasiryafiat.wordpress.com diakses 22 Maret 2017)
c. Parangijo
Nama Parangijo diambil dari sebuah cerita legenda, dahulu tumbuh
sebatang pohon besar yang dikeramatkan oleh penduduk setempat.
Karena keramatnya, pohon tersebut tidak dapat ditebang. Pada tahun 1942
terjadi banjir besar yang melanda daerah tersebut, oleh penduduk
setempat peristiwa tersebut dinamakan Baru Klinting. Banjir tersebut
menumbangkan dan menyeret batang pohon besar itu hingga pindah ke
suatu tempat, namun posisi pohon tetap berdiri tegak di antara tebing-
tebing (parang) hingga air ari atas bukit menuju lembah mengalir melalui
batangnya, dan lama kelamaan batang tersebut berwarna hijau karena
ditumbuhi lumut.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id59
Pada tahun 1982, peristiwa Baru Klinting kembali terjadi dan
menghanyutkan pohon keramat tersebut. Hilangnya pohon tersebut
membuat air yang dulunya mengalir melalui perantara pohon sekarang
meluncur langsung dari atas bukit menuju lembah, hingga terbentuklah
air terjun yang kemudian dinamakan Parangijo. Pada tahun 2006 air terjun
ini dibuka sebagai objek wisata hingga saat ini. Air terjun Parangijo
terletak di Dusun Munggur, Desa Girimulyo, Kecamatan Ngargoyoso.
Selain menikmati keindahan air terjun, pengunjung dapat pula menikmati
berbagai fasilitas yang ada seperti gardu pandang, gazebo, kolam renang,
dan tempat bermain anak. Selain itu tersedia pula warung-warung makan,
toko cinderamata, villa, dan home stay di sekitar objek wisata air terjun.
Gambar 3.9 : Air Terjun Parangijo (Sumber: www.jalansolo.com diakses 22 Maret 2017)
d. Taman Hutan Raya (Tahura)
Taman Hutan Raya (Tahura) KGPAA Mangkunagoro I terletak di
lereng Gunung Lawu, tepatnya di kompleks belakang Candi Sukuh Desa
Berjo Kecamatan Ngargoyoso. Fasilitas yang dikelola Balai Penelitian
Tumbuhan dan Pengelolaancommit (BPTP) to user Dinas Kehutanan Provinsi Jawa
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id60
Tengah ini menawarkan pesona kesejukan hutan di lahan seluas 231,3
hektare. Pengunjung dapat memanfaatkan area alami berupa lahan
perkemahan, wisata jalan kaki, bermain air terjun di Parangijo, dan
meneliti ragam satwa dan hutan alami.
Gambar 3.10 : Gerbang masuk Tahura (Sumber: www.annamariyana.tumblr.com diakses 22 Maret 2017)
Untuk mencapai tahura yang terkenal dengan pesona Candi Cetho-
Sukuh ini dapat ditempuh dengan perjalanan sekitar 36 km dari Solo ke
arah Tawangmangu.pengelola menyediakan fasilitas bumi perkemahan
berdaya tampung 250 orang, berupa peralatan camping dan MCK.
Menariknya, beberapa objek wisata di Tahura ini terhubung oleh jalan
setapak sepanjang 570 meter bermaterial gicok atau batu blondos. Selain
jalan gicok, terdapat pula jalur tracking khusus bagi pengunjung yang
menyukai tantangan lintas alam sepanjang 5 km. (www.majalah.xyz
diakses 17 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id61
Gambar 3.11 : Taman bermain Tahura (Sumber: www.nnamariyana.tumblr.com diakses 22 Maret 2017)
Gambar 3.12 : Rusa di Tahura (Sumber: www.nnamariyana.tumblr.com diakses 22 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id62
e. Telaga Madirdo
Telaga Madirdo terletak di Dusun Tlogo, Desa Berjo, Kecamatan
Ngargoyoso. Berasal dari mata air yang ada di celah-celah batu di lereng
Gunung Lawu di ketinggian 900 mdpl. Telaga ini tidak pernah surut atau
kering saat musim kemarau dan tidak pernah banjir saat musim penghujan.
Airnya yang sangat jernih dimanfaatkan oleh warga sekitar untuk
keperluan sehari-hari dan irigasi.
Gambar 3.13 : Pemandangan Telaga Madirdo
(Sumber: www.amzngargoyoso.blogspot.com diakses 22 Maret 2017)
f. Air Terjun Jumog
Air terjun Jumog terletak di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso.
Pada tahun 2004 air terjun ini mulai dikelola dan dibuka sebagai objek
wisata untuk umum. Selain keindahan air terjun, pengunjung dapat
menikmati fasilitas kolam renang anak, panggung hiburan, rumah makan,
gazebo, dan rest area. Berbagai home stay pun tersedia, dan banyak pula
penjaja kuliner khas sate kelinci di sini.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id63
Gambar 3.14 : Air Terjun Jumog (Sumber: www.piknikasik.com diakses 22 Maret 2017)
g. Kebun Teh Kemuning
Kebun teh Kemuning berada di Kecamatan Ngargoyoso dan Jenawi
di tepi jalan utama Karanganyar – Sragen via Cetho. Pengunjung dapat
menikmati pemandangan kebun teh yang luas. Selain hamparan teh yang
menyejukkan mata, berbagai aktivitas dapat dilakukan di sini seperti,
tracking, bersepeda, berkuda, olahraga paralayang, terjun payung,
camping, dan sebagainya. Pengunjung juga dapat melihat proses
pengolahan teh di pabrik teh Kemuning.
Gambar 3.15 : Kebun Teh Kemuning (Sumber: www.infolokasi.net diakses 22 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id64
h. Sekipan
Wana Wisata Sekipan merupakan dataran yang berada pada
ketinggian 1200 mdpl di sisi barat Gunung Lawu. Udaranya sejuk dengan
panorama yang menakjubkan di antara hutan pinus yang masih lebat
merupakan area perkemahan dan outbond dilengkapi dengan berbagai
fasilitas seperti tenda, cafetaria, dan arena permainan. Selain camping
ground, Sekipan Camp dilengkapi dengan berbagai fasilitas penginapan,
motel, hotel, dan rumah makan serta pemancingan.
Gambar 3.16 : Bumi Perkemahan Sekipan (Sumber: www.kompasiana.com/dhave diakses 22 Maret 2017)
i. Senatah Adventure
Senatah Adventure diinisiasi oleh sekelompok pemuda dengan
dukungan warga dan pemangku wilayah mulai menggarap dan
memanfaatkan aliran Sungai Senatah sebagi objek petualangan tubing.
Sungai ini mengalir di Dusun Gadungan Desa Girimulyo Kecamatan
Ngargoyoso. Meskipun sungai ini berukuran relatif kecil, namun arusnya
cukup deras dan tak pernah kering. Selain itu, lokasinya berada di tepi commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id65
jalan utama Karangpandan – Jenawi yang cukup strategis dan mudah
dijangkau pengunjung.
Fasilitas tubing Senatah dapat dinikmati oleh anak-anak hingga
dewasa. Untuk anak-anak lokasi tubing berada di atas dengan aliran arus
yang landai dan panjang track ± 800 m. Sedangkan lokasi tubing untuk
dewasa dimulai dari bawah jembatan dengan arus yang lebih deras dan
panjang track 3 km. Untuk kelancaran dan keselamatan dalam
petualangan yang cukup ekstrim ini, pengunjung akan dipandu oleh
beberapa instruktur yang handal dan telah menguasai medannya.
Gambar 3.17 : Arung jeram mini tubing di Senatah Adventure (Sumber: www.youtube.com diakses 22 Maret 2017)
j. Wana Wisata Gunung Bromo
Wana Wisata Gunung Bromo merupakan salah satu kekayaan wisata
di Kabupaten Karanganyar yang letaknya kurang lebih 5 km ke arah utara
Kota Karanganyar. Kawasan hutan penelitian yang ditumbuhi berbagai
jenis pohon, termasuk pohon-pohon langka, seperti Cendana. Selain itu,
hal yang paling menarik adalah tumbuhnya pohon unik sejenis kayu jati
yang tumbuh dikelilingi oleh pohon beringin yang dikenal dengan nama
“Jati Kurung”. Tepat di bawahcommit Jati to Kurung user terdapat sebuah petilasan yang
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id66
konon merupakan petilasan Nyai Ageng Serang (istri dari Pangeran
Diponegoro) sewaktu mengungsi pada masa penjajahan Belanda. Adanya
petilasan ini membuat banyak pengunjung pada hari-hari tertentu yang
melakukan ziarah. Fasilitas yang terdapat di wana wisata ini antara lain,
panggung terbuka, shelter wisata, arena bermain anak, mushola, gardu
pandang, dan lain-lain.
Gambar 3.18 : Wana Wisata Gunung Bromo (Sumber: www.nyetreet.com diakses 20 Mei 2017)
k. Sapta Tirta Pablengan
Objek wisata Sapta Tirta Pablengan terletak 20 km dari ibu kota
Kabupaten Karanganyar, berlokasi di jalan yang menghubungkan
Karangpandan dan Astana Mangadeg Girilayu. Objek wisata ini dulunya
adalah benteng pertahanan Pangeran Raden Mas Said (Pangeran
Sambernyawa). Sapta tirta memiliki arti tujuh mata air, objek wisata ini
merupakan lokasi dimana berkumpul tujuh mata air dengan jarak yang
berdekatan tetapi memiliki kandungan yang berbeda satu sama lain.
Ketujuh sumber mata air tersebut antara lain, sumber air bleng yang
rasanya asin dan biasa diambilcommit warga to user untuk bahan campuran membuat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id67
karak (semacam kerupuk yang terbuat dari nasi), sumber air hangat yang
bisa mengobati gatal-gatal sampai reumatik, sumber air kasekten yang
biasa digunakan untuk kesehatan dan menyucikan jiwa raga, sumber air
hidup biasa digunakan untuk mencuci muka dan dipercaya membuat awet
muda, sumber air mati dilarang untuk digunakan mencuci muka apalagi
dikonsumsi karena memiliki kandungan zat yang berbahaya, sumber air
soda yang dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit, sumber
air urus-urus yang dapat digunakan sebagai obat pencuci perut.
Gambar 3.19 : Sapta Tirta Pablengan (Sumber: nuansasupranatural.blogspot.co.id diakses 20 Mei 2017)
2. Wisata Budaya dan Sejarah
a. Candi Sukuh
Bangunan Candi Sukuh tergolong candi dengan bentuk yang relatif
sederhana dibandingkan dengan candi-candi lain. Candi yang terletak di
Dukuh Berjo Desa Sukuh Kecamatan Ngargoyoso ini memiliki hiasan
dan relief yang unik. Bentuk candi berupa trapesium dan strukturnya
mirip dengan bentuk Piramida. Candi ini tergolong kontroversial,
dikarenakan adanya objek-objek lingga dan yoni yang melambangkan
kesuburan. commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id68
Candi Sukuh dibangun pada abad ke-15 atau sekitar 1437 masehi,
pada masa Kerajaan Majapahit. Candi ini ditemukan kembali pada tahun
1815 oleh Residen Johnson pada masa pemerintahan Gubernur Raffles.
Candi Sukuh juga dikenal sebagai “Candi Erotik” karena banyaknya relief
organ seks pria (lingga) dan wanita (yoni). Pada Candi Sukuh terdapat
relief yang menggambarkan cerita Garudeya dan Sundamala yang
keduanya mengangkat tema “Pembebasan atau Ruwatan”.
Gambar 3.20 : Candi Sukuh (Sumber: www.tempatliburanterbaik.blogspot.co.id diakses 22 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id69
b. Candi Cetho
Candi Cetho ditemukan pertama kali pada tahun 1842 oleh Van Der
Vlis. Candi yang dibangun pada abad ke-15 ini terletak di Desa Gumeng
Kecamatan Jenawi, kurang lebih 7 km sebelah utara Candi Sukuh. Candi
yang berada di tepian hutan pinus ini berada pada ketinggian 1470 mdpl,
dengan arsitektur bangunan yang mirip pura-pura yang ada di Bali.
Struktur bangunan Candi Cetho bertingkat-tingkat atau berteras, yang
setipa terasnya memiliki sifat dan fungsi yang berbeda-beda. Terdapat 13
teras yang tersusun dari barat ke timur dengan pola susunan makin ke
belakang makin tinggi dan dianggap paling suci. Masing-masing halaman
teras dihubungkan oleh sebuah pintu dan jalan setapak yang seolah-olah
membagi halaman teras menjadi dua bagian. Selain itu juga terdapat
relief-relief yang menggambarkan adegan cerita Sudamala seperti yang
ada di Candi Sukuh dan relief-relief binatang seperti kadal, gajah, kura-
kura, belut, dan ketam.
Gambar 3.21 : Candi Cetho (Sumber: www.piknikasik.com diakses 22 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id70
c. Museum Purbakala Dayu
Museum Manusia Purba Klaster Dayu berada di Desa Dayu
Kecamatan Gondangrejo. Museum ini diresmikan oleh Wakil Presiden
Republik Indonesia Boediono pada 19 Oktober 2014 di Jakarta, dan telah
dibuka untuk umum hingga sekarang. Lokasi museum ini berada 4,6 km
dari Pasar Tuban dan Terminal Gondangrejo. Belok kanan dari arah
Surakarta dan belok ke kiri dari arah Purwodadi.
Di dalam museum ini terdapat temuan fosil tengkorak Homoerectus
dengan peralatan yang mereka gunakan. Terdapat pula lapisan-lapisan
tanah berusia ratusan ribu tahun sampai jutaan tahun. Selain fosil-fosil
dan instalasi peraga, terdapat pula wahana permainan dan ruang visual
untuk simulasi dan melihat film kehidupan manusia purba.
Gambar 3.22 : Gerbang masuk Museum Purbakala klaster Dayu
(Sumber: www.krjogja.com diakses 22 Maret 2017)
d. Museum Keris Brojo Buwono
Museum ini berlokasi di Wonosari, Gondangrejo ± 5 km ke utara
dari arah ring road Mojosongo. Museum Keris dan Besalen Brojo
Buwono ini dikelola oleh commitBasuki yanto user juga seorang dosen di ISI Surakarta.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id71
Keris sebagai salah satu warisan budaya dunia UNESCO merupakan
kebanggaan tersendiri khususnya bagi suku Jawa, karena senjata
tradisional ini merupakan identitas budaya Jawa. Selain sebagai senjata,
keris juga merupakan penanda karakter bagi pemegang atau pemiliknya.
Sehingga keris sering kali dipercaya memiliki kekuatan magis di
dalamnya.
Di dalam Museum Brojo Buwono disimpan berbagai macam koleksi
keris dengan berbagai karakter, jaman, dan asal usulnya. Berbagai desain
yang unik menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari para pengunjung
dan pecinta keris pada umumnya. Selain melihat berbagai koleksi keris,
pengunjung dapat melihat proses pembuatan keris di museum ini, mulai
dari pemilihan material logam, penempaan, pembentukan, hingga
pemunculan pamornya.
Gambar 3.23 : Museum Keris Brojo Buwono (Sumber: www.majalahasri.com diakses 22 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id72
e. Puri Taman Saraswati
Puri Taman Saraswati berada satu kompleks dengan Candi Cetho,
tepatnya di bagian belakangnya. Untuk menuju Puri Taman Saraswati
pengunjung harus melewati Candi Cetho karena hanya ada satu jalan
setapak untuk sampai di lokasi puri ataupun ke Candi Kethek. Jalan
setapak menuju puri berada di sebelah kiri kompleks Candi Cetho. Patung
Dewi Saraswati yang ada di sana didatangkan langsung dari Gianyar Bali
dan diresmikan oleh Bupati Karanganyar dengan Bupati Gianyar Bali
sebagai bentuk kerjasama antar daerah.
Gambar 3.24 : Puri Taman Saraswati (Sumber: www.chic-id.com diakses 22 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id73
f. Situs Giyanti
Situs Giyanti merupakan tempat penandatanganan Perjanjian
Giyanti tahun 1755. Nama perjanjian “Giyanti” diambil dari tempat
keberadaan situs ini yang berada di Desa Giyanti, tepatnya di Dukuh
Kerten, Desa Jantiharjo, Kecamatan Karanganyar. Situs ini merupakan
saksi sejarah yang menandai pembagian wilayah Kerajaan Mataram
menjadi dua, yaitu Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta pada
zaman pemerintahan Sunan Pakubuwono III dari Kasunanan Surakarta
dan Sultan Hamengkubowono I dari Kasultanan Yogyakarta sekitar tahun
1755.
Perjanjian yang ditandatangani pada tahun 1755 ini secara de facto
dan de jure menandai berakhirnya Kerajaan Mataram yang awalnya
independen menjadi takluk di bawah kendali VOC. Perjanjian Giyanti
menjadi akhir dari pergulatan politik kepentingan pada masa itu di mana
terdapat perselisiha sikap keberpihakan antara Kerajaan Mataram (Sunan
Pakubuwono III), Pangeran Mangubumi, serta Pangeran Samber Nyawa
(Raden Mas Said) terhadap cengkeraman kekuasaan VOC. Pada akhirnya
perjanjian ini mengakibatkan Pangeran Samber Nyawa difitnah sebagai
pemberontak dan dijadikan musuh bersama VOC dan Mataram.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id74
Gambar 3.25 : Situs Giyanti (Sumber: www.detikone.com diakses 22 Maret 2017)
g. Candi Ketek
Candi Kethek adalah sebuah situs bekas bangunan candi dengan
empat teras bertingkat yang menghadap ke arah barat. Masing-masing
teras itu dihubungkan dengan undakan batu. Di sisi kanan candi terdapat
jalan setapak sebagai alternatif untuk menuju ke teras paling atas. Kethek
dalam bahasa Jawa berarti kera, nama yang diberikan oleh penduduk
setempat kepada candi ini karena dahulu ada bayak kera di daerah ini.
Lokasi Candi Kethek berada di sebelah timur laut Candi Cetho, di
lahan milik Perhutani. Candi ini berada di lereng barat laut Gunung Lawu,
dan masuk wilayah Kecamatan Jenawi. Untuk mencapai tempat ini
pengunjung harus berjalan kaki melewati jalan setapak sejauh 300 meter
dari Candi Cetho, searah dengan jalur jalan ke Puri Taman Saraswati.
Candi Kethek memiliki struktur tata ruang serupa dengan Candi Cetho
dan Candi Sukuh yang berada di satu kawasan, yaitu punden berundak,
ang dianggap sebagai ciri khas bangunan warisan budaya Megalit di commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id75
Nusantara. Dari kemiripan ini, waktu pendiriannya pun diperkirakan
hampir bersamaan dengan kedua candi tersebut.
Gambar 3.26 : Candi Kethek (Sumber: www.bungaharry.blogspot.co.id diakses 22 Maret 2017)
h. Pura Pemacekan
Pura Pemacekan dulunya merupakan pura petilasan I Gusti Ageng
Pemacekan, yang lebih dikenal sebagai Pura Pasek dan merupakan induk
dari Pura Pasek yang ada di Bali. Pura ini terletak di Desa Pasekan
Kecamatan Karangpandan. Pura ini dibangun menjadi lebih megah dan
mewah ada masa Pakoeboewono XII. Keterlibatan raja dari Keraton
Surakarta dalam pembangunan kembali Pura Pemacekan ini cukup
beralasan, karena bila dilihat dari silsilah vertikal raja-raja yang
terpampang di dinding bangunan Pura Pemacekan itu, dimulai dari
Kerajaan Singosari di mana pemerintahan Ken Arok hingga raja
Surakarta yang sekarang masih memiliki ikatan darah persaudaraan
dengan Ki Ageng Pasek, atau dikenal dengan nama Pangeran Arya
Kusuma yang merupakan salah seorang menantu Pangeran Brawijaya V
yang petilasannya berada commitdi dalam to bangunan user Pura Pasek ini.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id76
Gambar 3.27 : Pura Pemacekan (Sumber: www.otonomi.co.id diakses 22 Maret 2017)
i. Astana Giribangun
Astana Giribangun dibangun pada tahun 1967, kemudian diresmikan
pada tahun 1974. Astana Giribangun adalah makam mantan Presiden
Republik Indonesia ke dua yaitu Jenderal Soeharto beserta istrinya Ibu
Tien Soeharto dan keluarganya. Astana ini terletak di Desa Karangbangun,
Matesih. Dibangun di sebuah bukit berdekatan dengan Astana Mangadeg
yang merupakan makam raja-raja Mangkunegaran. Astana Giribangun
terdiri dari beberapa bangunan yang diberi nama Cungkup Argotuwuh,
Cungkup Argokembang, dan Cungkup Argosari yang merupakan
cungkup tertinggi. Cungkup Argosari adalah ruangan utama yang
merupakan makam dari Jenderal Soeharto, Ibu Tien Soeharto beserta
keluarga.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id77
Gambar 3.28 : Astana Giribangun (Sumber: www.tribunsolo.com diakses 22 Maret 2017)
j. Astana Mangadeg
Astana Mangadeg terletak di Desa Karangbangun Kecamatan
Matesih. Astana ini merupakan kompleks makam raja-raja dari Istana
Mangkunegaran Surakarta. Raja-raja Mangkunegaran yang dimakamkan
di Astana Mangadeg adalah Raja Mangkunegara I atau Pangeran Samber
Nyawa dan lebih dikenal dengan nama Raden Mas Said yang memiliki
kesaktian luar biasa dan pada masa pemerintahannya sangat gigih
melawan penjajah Belanda, selain itu terdapat makam Raja
Mangkunegara II, III, serta kerabat raja dan orang-orang yang berjasa
melawan VOC juga dimakamkan di sini.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id78
Gambar 3.29 : Astana Mangadeg (Sumber: www.irwancellulers.blogspot.co.id diakses 22 Maret 2017)
k. Srawung Seni Candi
Srawung Seni Candi diartikan sebagai rasa kebersamaan gotong
royong, bowo roso, ngudo roso, ngobrol percakaan-percakapan antara
penonton, kritkus, maupun penyaji. Seni Candi dimaksudkan sebagai seni
dari relief candi yang alami. Srawung Seni Candi dilaksanakan sejak
tahun 2003 yang bertujuan sebagai sarana untuk menyatukan apresiasi
para pecinta seni dan para pujangga untuk mengeksplorasi dan
mengekspresikan nilai-nilai budaya dan tradisi dengan kolaborasi modern.
Srawung Seni Candi diselenggarakan oleh Padepokan Lemah Putih
Gondangrejo Karanganyar, di bawah pimpinan Suprapto Suryodarmo,
atau lebih dikenal dengan panggilan Mbah Prapto. Bekerjasama dengan
berbagai pihak menjadikan sebuah pertunjukan yang menarik dan tidak
setiap saat bisa disaksikan. Di sela-sela pertunjukan, dilaksanakan pula
seminar atau sambung rasa terbuka. Sedangkan pada malam harinya
diadakan malam tirakatan yang akan diampu oleh Himpunan Penghayat commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id79
Kepercayaan (HPK) Solo, HPK Karanganyar, dan Forum Boworoso
Tosan Aji Sudjatmoko.
Gambar 3.30 : Salah satu rangakaian acara Srawung Seni Candi (Sumber: www.ayodolan.karanganyarkab.go.id diakses 22 Maret 2017)
l. Astana Girilayu
Astana Girilayu berada di Matesih, merupakan kompleks
pemakaman raja-raja Mangkunegaran. Salah satu makam raja yang ada di
kompleks ini adalah makam Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya
Mangkunegara ke IV. Meninggal pada tahun 1881 dan memiliki jabatan
sebagai Raja Mangkunegaran. Di Girilayu terdapat makam
Mangkunegara 4, 5, 7, dan 8. Bangunan makam ini disebut mausoleum,
yang seluruhnya terbuat dari bahan baja, lantainya dari marmer yang
kesemuanya didatangkan dari Belanda dan tinggal dipasang di Girilayu.
Bangunan khas Eropa tersebut dibawa ke Semarang dengan kapal laut dan
mendarat di pelabuhan Semarang. Kemudian dibawa dengan kereta api
menuju stasiun Surakarta. Dari Surakarta dibawa secara manual ke
Girilayu yang berada 1250 mdpl.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id80
Gambar 3.31 : Astana Girilayu (Sumber: www.adhieswand.blogspot.co.id diakses 22 Maret 2017)
m. Upacara Adat Dhukutan
Dhukutan merupakan upacara adat ritual bersih desa di masyarakat
Dusun Nglurah, Kecamatan Tawangmangu. Upacara adat tersebut
dilaksanakan setiap hari Selasa Kliwon Wuku Dukut yang merupakan
hari pernikahan Kyai Menggung dengan Nyi Rasa Putih di situs purbakala
Candi Menggung.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id81
Gambar 3.32 : Upacara Adat Dhukutan (Sumber: www.detikone.com diakses 22 Maret 2017)
n. Grebeg Giling Cembengan
Grebeg Giling Cembengan merupakan upacara tradisi sebelum
dimulainya giling tebu. Grebeg Giling lebih dikenal di daerah dengan
sebutan Cembengan, bisa dikatakan sebagai pesta rakyat yang
diselenggarakan oleh Pabrik Gula Tasikmadu. Puncak dari upacara ini
pada hari Jumat Pon dengan menggiring sepasang “temanten tebu” dan
penanaman kepala kerbau di tempat-tempat tertentu. Pabrik Gula
Tasikmadu didirikan oleh almarhum Kanjeng Gusti Pangeran Adipati
Aryo (KGPAA) Mangkunegoro IV pada tahun 1870 dengan nama Pabrik
Gula Sondokoro. Setiap taun sebelum musim giling tebu,selalu diadakan
upacara selamatan untuk seluruh karyawannya.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id82
Gambar 3.33 : Grebeg giling Cembengan (Sumber: www.ptpnix.co.id diakses 22 Maret 2017)
o. Grebeg Sura Gunung Lawu
Tahun baru 1 Muharam yang biasa disebut sebagai Sasi Suro oleh
masyarakat Jawa, diyakini sebagai bulan yang kurang baik untuk
melaksanakan berbagai kegiatan, khususnya sebuah hajatan. Namun bagi
Pemerintah Kabupaten Karanganyar justru dimanfaatkan untuk
menyelenggarakan sebuah pesta rakyat yang bertajuk Grebeg Lawu.
Gambar 3.34 : Salah satu rangkaian acara Grebeg Sura Lawu (Sumber: www.karanganyarkab.go.id diakses 22 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id83
p. Situs Watu Kandang
Situs Purbakala Watu Kandang merupakan situs bangunan
berbentuk pra candi sebelum berkembang. Situs peninggalan
megalitikum ini berupa kelompok deretan batu berdiri yang tertata rapi.
Situs ini diperkirakan sudah ada sebelum adanya candi-candi megah di
Indonesia. Peninggalan ini dikeramatkan oleh masyarakat dan dikenal
dengan sebutan Watu Kandang.
Gambar 3.35 : Situs Watu Kandang (Sumber: tarabuwana.blogspot.co.id diakses 20 Mei 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id84
3. Wisata Buatan
a. Agrowisata Sondokoro
Agrowisata Sondokoro berada di Kecamatan Tasikmadu, sekitar 45
menit dari pusat Kota Surakarta. Tempat wisata yang resmi dibuka pada
tahun 2006 ini merupakan bekas Pabrik Gula Tasikmadu yang dirintis
oleh KGPAA Mangkunegoro IV pada tahun 1971. Menurut cerita lokal,
nama Sondokoro diambil dari nama Kyai Sondo dan Kyai Koro yang
bertarung selama 4 hari 40 malam demi meperebutkan menantu bagi anak
gadis mereka yang sama-sama mencintai Tumenggung Joyo Lelono.
Agrowisata Sondokoro menyediakan wisata Spoor Teboe, Spoor
Uap, dan Spoor Sakarosa untuk keliling pabrik. Terdapat pula fasilitas
wisata edukasi melihat proses pembuatan gula besera instalasinya.
Agrowisata ini beralamat di Jl. Mangkunegara, Bojonegara, Ngijo,
Tasikmadu. Atau bisa dilihat melalui GPS dengan titik ordinat -.576424,
110.929504. Agrowisata ini buka pukul 08.00 – 17.00. Untuk masuk ke
lokasi agrowisata, pengunjung dikenakan tarif Rp. 5.000,00 per orang,
sedangkan tiket Spoor Teboe, Spoor Uap, dan Spoor Sakarosa Rp.
6.000,00 dan Rp. 9.000,00. Fasilitas lain yang dapat dinikmati di sini antar
lain adalah, jaring laba-laba, mandi bola, mini futsal, panjat dinding, arena
bermain pasir, flying fox, taman air,jembatan gantung, kolam renang,
tama lalu lintas, monumen giling, air cerdas, agro sehat, jalan refleksi,
sachacinema (film proses pembuatan gula), graha Pindusita, terapi ikan,
gazebo, rumah pohon, dan fish house (aquarium air tawar dan air laut).
(www.petatempatwisata.com diakses 21 Maret 2017) commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id85
Gambar 3.36 : Arena bermain air (Sumber: www.wisatasenibudaya.com diakses 22 Maret 2017)
Gambar 3.37 : Pengunjung menikmati keliling pabrik dengan kereta (Sumber: www.jalansolo.com diakses 22 Maret 2017)
b. Taman Edukasi Dirgantara Karanganyar
Destinasi wisata edukasi ini berlokasi di Jl. Gatot Subroto Desa
Gaum Kecamatan Tasikmadu. Adapun wahana edupark ini memiliki
lahan 12.660 m2, dan baru dimanfaatkan seluas 6.000 m2. Bentuk dan
jenis wahana edukasi terdiri dari dua jenis alat angkut berupa satu unit
pesawat terbang jumbo jet yang dimodifikasi dengan nama Karanganyar commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id86
Air berkapasitas penumpang lebih dari 100 orang dan satu unit helikopter
berkapasitas 6 orang.
Gambar 3.38 : Tempat parkir Taman Edukasi Dirgantara penuh oleh kendaraan pengunjung. (Sumber: dokumentasi pribadi)
c. Taman Pancasila
Taman Pancasila terletak di depan rumah dinas Bupati Karanganyar.
taman ini memiliki fungsi ganda, di siang hari difungsikan sebagai taman
kota dan di malam hari difungsikan sebagai pasar malam. Berbagai hal
dapat dijumpai di taman ini, seperti wahana-wahana permainan anak serta
penjual makanan, aksesoris, hingga pakaian dari penduduk lokal ada di
sini. Di Taman Pancasila, pengunjung dengan mudah menemukan penjaja
kuliner mulai dari siomay, mie ayam, bakso, cilok, soto, wedang ronde,
wedangan, arum manis, dan masih banyak lagi. Banyak pula penjual
perabotan rumah tangga seperti peralatan memasak, alat-alat kebesihan,
dan perkakas bengkel. (www.jalansolo.com diakses 21 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id87
Gambar 3.39 : Taman Pancasila di malam hari (Sumber: instagram.com/explorekabkaranganyar diakses 22 Maret 2017)
d. Kolam Renang Intanpari
Kolam renang Intanpari berada di Jl. Gatot Subroto, Gaum,
Tasikmadu, buka dari pukul 05.00 sampai 20.00 setiap hari, dengan tiket
masuk sebesar Rp. 5.000,00 per orang. Kualitas air kolamnya bagus
karena dipasok menggunakan air bersih dari mata air di lereng Gunung
Lawu. Ada dua kolam di objek wisata keluarga ini, yaitu kolam renang
anak-anak dengan kedalaman 50 cm dan kolam renang dewasa (kolam
olimpik) dengan kedalaman 130 cm sampai dengan 215 cm. Di pagi hari
kolam renang biasa digunakan para orang tua, beranjak siang hingga sore
biasa dipakai oleh para remaja terutama anak sekolah, saat petang sampai
pukul 20.00 digunakan oleh kelompok perenang untuk berlatih.
Fasilitas di kolam renang berstandar nasional ini cukup memadai.
Pengelola menyediakan tempat bilas wanita dan pria berupa kamar mandi
dan toilet serta pancuran yang berada di sisi utara kolam renang anak- commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id88
anak. Tersedia pula beberapa warung makan dan penyewaan peralatan
renang di dalam area kolam renang. Pihak pengelola juga menyediakan
pelatih renang untuk yang belum bisa berenang. Pelatih renang di sini
adalah pelatih resmi yang melayani kursus renang baik pria maupun
wanita termasuk anak-anak yang biasanya dilaksanakan pada pagi dan
sore hari dengan biaya terjangkau. (www.soloraya.com diakses 21 Maret
2017)
Gambar 3.40 : Kolam renang Intanpari ramai pengunjung (Sumber: dokumentasi pribadi)
e. Agrowisata Jambu Biji Merah (Ngargoyoso)
Agrowisata jambu biji merah ini berada di Dukuh Candi, Desa Jati
Rejo, Kecamatan Ngargoyoso sekitar 14 km dari pusat kota Kabupaten
Karanganyar. Di kebun seluas kurang lebih 10.000 meter persegi ini
pengunjung dapat memetik langsung jambu biji merah dan dapat
menikmatinya langsung. Selain jambu merah segar, pengunjung dapat
membeli berbagai olahan jambu yang tersedia di sana. commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id89
Gambar 3.41 : Hamparan tanaman jambu biji merah (Sumber: ayodolan.karanganyarkab.go.id diakses 20 Mei 2017)
f. Taman New Balekambang
Taman New Balekambang berlokasi di dekat Air Terjun Grojogan
Sewu. Dengan tiket masuk sebesar dua belas ribu rupiah, pengunjung
dapat menikmati keindahan taman dengan berbagai tanaman bunga dan
pinus, terdapat pula fasilitas outbond, mushola, dan kamar mandi. Selain
itu, pengunjung dapat puas berswafoto di area miniatur ikon keajaiban
dunia yang mengusung konsep 1001 selfie.
Gambar 3.42 : Salah satu sudut Taman New Balekambang (Sumber: www.solopos.com diakses 20 Mei 2017) commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id90
g. Rumah Pohon Banyuanyep Jatiyoso
Rumah pohon atau gardu pandang ini berlokasi di Punthuksari, Desa
Wonorejo, Kecamatan Jatiyoso sekitar 28 km dari Terminal
Karangpandan melalui Jalan Karangpandan – Matesih. Dengan
membayar tiket masuk sebesar dua ribu rupiah per orang, pengunjung
dapat menikmati pemandangan alam karanganyar dari ketinggian 1500
mdpl dari pagi hingga petang.
Gambar 3.43 : Pemandangan bukit-bukit dari gardu pandang (Sumber: www.ngadem.com diakses 20 Mei 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id91
4. Wisata Kuliner dan Belanja
a. Sate Kelinci
Sate kelinci adalah salah satu kuliner khas yang populer di kawasan
wisata Tawangmangu. Hampir di setiap sudut kawasan wisata
Tawangmangu pengunjung dengan mudah menemui para penjual sate
kelinci. Dengan pikulannya para pedagang berkeliling atau pun berhenti
di suatu lokasi menunggu para pembeli. Dengan Rp. 12.000,00
pengunjung sudah dapat menikmati kelezatan kuliner khas sate kelinci ini.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 21 Maret 2017)
Gambar 3.44 : Sate kelinci di Taman Balekambang
(Sumber: www.maniakmakan.com diakses 22 Maret 2017)
b. Sabtu Belanja
Sabtu Belanja adalah pasar kaget yang berada di sekitaran alun-alun
Kabupaten Karanganyar, pasar ini buka setiap hari Sabtu mulai pukul
06.00 sampai 12.00 yang diramaikan sekitar 300 pedagang. Sabtu Belanja
merupakan kebijakan yang diambil Pemerintah Kabupaten Karanganyar commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id92
sebagai pengganti Pasar Jumat. Pemerintah secara resmi membuka Pasar
Sabtu Belanja di kawasan alun-alun Kabupaten Karanganyar ini pada hari
Sabtu, 3 Januari 2015.
Pengunjung dapat berbelanja bibit tanaman, hasil pertanian, hewan
peliharaan, kerajinan tangan, pakaian, perabotan rumah tangga, aneka
barang kelontong, snack, jajanan pasar, dan berbagai macam kuliner
tersedia di sini. Selain itu, harga yang ditawarkan di sini terbilang murah
dan pembeli masih dapat menawar harga pada penjual.
Gambar 3.45 : Sabtu Belanja (Sumber: berita.suaramerdeka.com diakses 22 Maret 2017)
c. Rumah Teh Ndoro Donker
Rumah teh ini berlokasi di Jl. Karangpandan – Ngargoyoso, Desa
Kemuning, Kecamatan Ngargoyoso, di area Kebun Teh Kemuning. Di
rumah teh ini pengunjung dapat menikmati berbagai jenis teh dan
berbagai menu makanan dari yang ringan hingga makan berat.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id93
Gambar 3.46 : Para pengunjung di Rumah Teh Ndoro Donker (Sumber: wisatasenibudaya.com diakses 20 Mei 2017)
d. Sate Landak dan Reptil
Sate landak dan reptil dapat ditemukan di Resto Gunung Mas, Desa
Sepanjang, Kecamatan Tawangmangu. Resto yang berada di tepi Jalan
Raya Tawangmangu kilometer 2 ini menyediakan beragam masakan sate,
tongseng, dan gulai dari berbagai daging ekstrem, seperti daging landak,
tupai, biawak, kelelawar, dan sebagainya. Tidak jarang wisatawan yang
datang dari jauh hanya karena mencicipi kuliner daging landak dan reptil
lainnya di sini. Kuliner ini tak hanya terkenal karena rasanya tetapi juga
manfaatnya yang dipercaya mampu menyembuhkan berbagai penyakit.
(www.reinalorencia.wordpress.com diakses 21 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id94
Gambar 3.47 : Sate, tongseng, dan rica landak RM Gunung Mas (Sumber: www.thetravellerstory.blogspot.co.id diakses 22 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id95
C. Disparpora Kabupaten Karanganyar
1. Latar Belakang Disparpora Kabupaten Karanganyar
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar dalam
menjalankan tugas dan fungsinya telah ditetapkan dengan Peraturan Daerah
Nomor 2 Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah
Kabupaten Karanganyar. Secara rinci tugas pokok dan fungsi serta
wewenangnya diatur dalam Peraturan Bupati Karanganyar Nomor 75 Tahun
2009. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar adalah
salah satu organisasi yang ada di Pemerintahan Kabupaten Karanganyar yang
mengemban tugas untuk menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang
pariwisata dan kebudayaan.
Ada dua urusan yang ditangani oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Karanganyar, yaitu urusan wajib kebudayaan dan urusan pilihan
pariwisata. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar saat
ini beralamat di Komplek Perkantoran Kelurahan Cangakan Kecamatan
Karanganyar Kabupaten Karanganyar dengan nomor telepon dan faksimile
(0271) 495439, alamat email [email protected]. (Laporan
Pelaksanaan Tugas Tahun 2016 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Karanganyar)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id96
2. Visi dan Misi Disparpora
Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar memiliki visi dan misi sebagai
berikut:
a. Visi
Terwujudnya Kabupaten Karanganyar sebagai pusat pariwisata dan
kebudayaan yang mapan.
b. Misi
1) Mewujudkan Karanganyar sebagai pusat wisata dan kebudayaan.
2) Mewujudkan pariwisata sebagai pendukung peningkatan ekonomi
masyarakat.
3) Mengembangkan pemasaran pariwisata yang efektif, efisien, dan
berkualitas.
(Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2016 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Karanganyar)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id97
3. Struktur Organisasi
Gambar 3.48 : Struktur Organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. (Sumber: Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar Tahun 2013-2018) Berdasarkan bagan diatas, berikut uraian tugas di setiap bagian Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan.
a. Kepala Dinas, mempunyai tugas membantu Bupati dalam melaksanakan
urusan pemerintahan daerah di bidang pariwisata dan kebudayaan
berdasarkan asas otonomi dan tugas pembantuan.
b. Sekretariat, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas dalam
merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina, dan
mengendalikan urusan perencanaan, keuangan, umum, dan kepegawaian
di lingkungan dinas.
c. Sub Bagian Perencanaan, mempunyai tugas membantu Sekretaris Badan
dalam melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi,
pembinaan, dan pengendalian kegiatan dinas, mengevaluasi, commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id98
menganalisis, menyusun laporan atas hasil-hasil yang dicapai dan
melaksanakan urusan hukum serta organisasi dan tata laksana.
d. Sub Bagian Keuangan, mempunyai tugas pokok melakukan perencanaan
anggaran pembiayaan, pengelolaan, pertanggungjawaban dan
administratif keuangan.
e. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, memmpunyai tugas pokok
melakukan urusan surat menyuarat, penggandaan, kearsipan
perlengkapan dan rumah tangga serta penyelenggaraan administrasi dan
pembinaan kepegawaian.
f. Bidang Objek dan Sarana Wisata, mempunyai tugas membantu Kepala
Dinas dalam merumuskan kebijakan, mengkoordinasikan, membina, dan
mengendalikan kegiatan di bidang objek dan sarana wisata.
g. Seksi Objek Wisata dan Daya Tarik Wisata, mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang Objek dan Sarana Wisata dalam melaksanakan penyiapan
bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, dan pengendalian
kegiatan objek wisata dan daya tarik wisata.
h. Seksi Atraksi, Rekreasi dan Hiburan Umum, mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang Objek dan Sarana Wisata sesuai bidang tugasnya dan
menyiapkan administrasi sebagai bahan pembinaan, pengembangan, dan
pengelolaan objek dan daya tarik wisata.
i. Seksi Sarana Wisata, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Objek
dan Sarana Wisata sesuai bidang tugasnya dan menyiapkan administrasi
sebagai bahan pembinaan, pengembangan usaha sarana wisata dan
kawasan wisata serta peningkatan SDM pariwisata. commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id99
j. Bidang Pemasaran Wisata, mempunyai tugas melaksanakan pembinaan,
penyelenggaraan, pengembangan, dan pengelolaan usaha pemasaran
wisata melalui promosi wisata, pelayanan, dan informasi wisata serta
peningkatan peran serta masyarakat dan kemitraan.
k. Seksi Promosi Wisata, mempunyai tugas membantu Kepala Bidang
Oemasran Wisata sesuai bidang tugasnya dan menyiapkan administrasi
sebagai bahan penyelenggaraan promosi wisata, pengembangan, dan
penerbitan bahan promosi wisata.
l. Seksi Pelayanan dan Informasi Wisata, mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang Pemasaran Wisata sesuai bidang tugasnya dan
menyiapkan administrasi sebagai bahan penyelenggaraan pelayanan dan
informasi wisata.
m. Seksi Peningkatan Peran Serta Masyarakat dan Kemitraan, mempunyai
tugas membantu Kepala Bidang Pemasaran Wisata sesuai bidang
tugasnya dan menyiapkan administrasi sebagai bahan pembinaan dan
pengembangan serta pengelolaan dalam rangka peningkatan peran serta
masyarakat dan kemitraan.
n. Bidang Kebudayaan, mempunyai tugas membantu Kepala Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan di bidang kebudayaan.
o. Seksi Kesenian, Bahasa dan Perfilman, mempunyai tugas membantu
Kepala Bidang Kebudayaan di bidang kesenian, bahasa, dan perfilman.
p. Seksi Museum, Kepurbakalaan, Sejarah dan Nilai Tradisional,
mempunyai tugas membantu Kepala Bidang Kebudayaan di bidang
museum kepurbakalaan, sejarah dan nilai tradisional. commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id100
4. Tugas Pokok dan Fungsi
Tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Karanganyar diuraikan sebagai berikut:
a. Tugas Pokok
Membantu Bupati dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di
bidang pariwisata dan kebudayaan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
b. Fungsi
1) Perumusan kebijakan teknis penyelenggaraan Pemerintah Daerah di
bidang pariwisata dan kebudayaan yang meliputi objek dan sarana
wisata, pemasaran wisata dan kebudayaan serta kesekretariatan.
2) Penyelenggaraan urusan pemerintahan dan pelaksanaan pelayanan
umum di bidang pariwisata dan kebudayaan yang meliputi objek dan
sarana wisata, pemasaran wisata dan kebudayaan serta kesekretariatan.
3) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang pariwisata dan
kebudayaan yang meliputi objek dan sarana wisata, pemasaran wisata
dan kebudayaan serta kesekretariatan.
4) Pembinaan terhadap unit pelaksana teknis dalam lingkup Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan.
5) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Karanganyar yang telah disebutkan, maka tugas-tugasnya dapat
diuraikan sebagai berikut: commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id101
a. Merumuskan program kegiatan dinas berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku dan sumber data yang tersedia sebagai pedoman
pelaksanaan kegiatan.
b. Mengarahkan tugas bawahan sesuai bidang tugasnya baik secara lisan
maupun tertulis guna kelancaran pelaksanaan tugas.
c. Melaksanakan koordinasi dengan instansi terkait baik secara langsung
maupun tidak langsung untuk mendapatkan masukan, informasi serta
untuk mengevaluasi permasalahan agar diperoleh hasil kerja yang optimal.
d. Merumuskan kebijakan Bupati di bidang pariwisata dan kebudayaan
berdasarkan wewenang yang diberikan dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
e. Mengkoordinasikan dan memfasilitasi pelaksanaan kegiatan di bidang
pariwisata dan kebudayaan sesuai peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
f. Mengembangkan potensi kepariwisataan di Kabupaten Karanganyar.
g. Melaksanakan pemasaran wisata dan kebudayaan.
h. Mengembangkan dan melestarikan kebudayaan Kabupaten Karanganyar.
i. Memberikan rekomendasi perijinan di bidang pariwisata dan kebudayaan.
j. Menjalin kerjasama dengan pihak ketiga dalam rangka pengembangan
pariwisata dan kebudayaan.
k. Mengendalikan pelaksanaan kegiatan di bidang pariwisata dan
kebudayaan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id102
l. Membina pelaksanaan urusan pemerintahan di bidang pariwisata dan
kebudayaan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
dan kebijakan yang ditetapkan Bupati.
m. Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan di bidang pariwisata dan kebudayaan
dengan cara mengukur pencapaian program kerja yang telah disusun
sebagai bahan penyusunan laporan.
n. Melakukan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan
tugas bawahan secara berkala melalui sistem penilaian yang tersedia
sebagai cerminan penampilan kerja.
o. Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sebagai dasar
pengambilan kebijakan.
p. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan secara lisan
maupun tertulis sebagai bahan masukan guna kelancaran pelaksanaan
tugas.
q. Melaksanakan tugas lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan
fungsinya.
(www.karanganyarkab.go.id diakses 14 Maret 2017)
5. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dan sasaran jangka menengah Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Karanganyar adalah, sebagai berikut:
a. Tujuan
1) Melestarikan dan memelihara seni dan budaya daerah.
2) Meningkatkan sumber daya manusia dalam bidang pariwisata, seni,
dan budaya. commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id103
3) Mengembangkan industri pariwisata yang berbasis masyarakat.
4) Meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pariwisata, baik yang
berupa objek atau daya tarik wisata, atraksi wisata, dan akomodasi
wisata.
5) Meningkatkan kontribusi terhadap pendapatan asli daerah.
6) Menjadikan pariwisata sebagai andalan untuk menciptakan lapangan
kerja dan mengurangi pengangguran seklaigus sebagia sumber
pendapatan daerah yang signifikan untuk lima tahun ke depan.
7) Menumbuhkan sadar wisata di kalangan masyarakat khususnya di
sekitar objek wisata.
8) Mengembangkan bentuk-bentuk paket wisata baru yang spesifik
melalui kerjasama lintas sektoral dan lintas daerah.
9) Meningkatkan dan mengembangkan manajemen promosi pariwisata.
(Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Karanganyar tahun 2013-2018)
b. Sasaran
1) Lestarinya dan berkembangnya budaya daerah dan benda-benda
prubakala.
2) Meningkatnya dan berkembangnya daya tarik wisata.
3) Meningkatnya jumlah kunjungan wisata.
(Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Karanganyar tahun 2013-2018)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id104
6. Strategi dan Kebijakan
a. Strategi
Strategi besar (over all strategi) dimaksudkan untuk memberikan
arah dalam pelaksanaan tugas bagi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Karanganyar. Adapun strategi-strategi tersebut adalah:
1) Strategi pemahaman setiap aparatur terhadap tujuan Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar. (core strategy)
2) Strategi penentuan insentif yang tepat bagi aparatur Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar agar dapat menimbulkan
semangat kompetitif yang sehat. (consequenses strategy)
3) Strategi memfokuskan pertanggungjawaban kegiatan Dinas Pariwisata
dan Kebudayaan kepada para pengguna jasa atau masyarakat.
(costumer strategy)
4) Strategi yang memberikan kesempatan kepada jajaran aparatur level
bawah untuk diikutsertakan dalam hal pengambilan keputusan dalam
rangka mewujudkan peran dan fungsi Dinas Pariwisata dan
Kebudayaan Kabupaten Karanganyar sebagai organisasi publik yang
luwes, serta memiliki kemampuan untuk menghasilkan keputusan
yang proaktif, adaptif, dan responsif. (control strategy)
5) Strategi untuk menciptakan nilai, norma, sikap, serta harapan-harapan
stakeholders sesuai dengan tujuan, sistem insentif, sistem akuntabilitas
dan sistem struktur Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Karanganyar. (culture strategy)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id105
(Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Karanganyar tahun 2013-2018)
b. Kebijakan
1) Meningkatkan sistem manajemen kepariwisataan.
2) Mewujudkan pelayanan yang aman dan nyaman bagi wisatawan.
3) Meningkatkan sistem pemasaran secara luas dan mengadakan
kerjasama dengan pengusaha industri pariwisata.
4) Meningkatkan sumber daya manusia tentang kepariwisataan dan
menciptakan pariwisata yang berbasis masyarakat.
5) Mewujudkan pelestarian budaya, sejarah, dan benda-benda
purbakala.
6) Meningkatkan dan mengembangkan seni dan budaya daerah.
(Rencana Strategis Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten
Karanganyar tahun 2013-2018)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id106
D. Promosi Pariwisata yang Sudah Dilakukan Disparpora
Promosi yang sudah dilakukan oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Kabupaten Karanganyar antara lain adalah:
1. Katalog Wisata
Gambar 3.49 : Katalog Destinasi Pariwisata Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Katalog destinasi pariwisata ini berisikan informasi tentang destinasi
wisata yang ada di Kabupaten Karanganyar. Terdapat informasi tentang
Kabupaten Karanganyar secara singkat, peta wisata, pembagian zona wisata
dan tentunya foto dan deskripsi destinasi wisata yang ada di Kabupaten
Karanganyar.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id107
Gambar 3.50 : Katalog Destinasi Pariwisata Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.51 : Katalog Destinasi Pariwisata Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id108
2. Video Profil Pariwisata
Gambar 3.52 : Kaset DVD Profil Pariwisata Kabupaten Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.53 : Video Profil Pariwisata Kabupaten Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 3.54 : Video Profil Pariwisata Kabupaten Karanganyar (Sumber: Dokumentasi Pribadi) commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id109
Video profil pariwisata adalah katalog destinasi pariwisata Kabupaten
Karanganyar dalam format video. Selain video profil pariwisata dalam bentuk
kaset DVD, terdapat pula video tentang pesona pariwisata Kabupaten
Karanganyar di channels YouTube Pemerintah Kabupaten Karanganyar yang
berjudul “Karanganyar Mempesona”, video tersebut dapat diakses melalui
www.youtube.com/user/KabKaranganyar. berikut adalah screenshoot video
Karanganyar Mempesona:
Gambar 3.55 : Video Karanganyar Mempesona (Sumber: www.youtube.com/user/KabKaranganyar diakses 15 Maret 2017)
3. Website
Gambar 3.56 : Website Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kab. Karanganyar (Sumber: www.karanganyarkab/go.id/pariwisata diakses 15 Maret 2017)
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar masih satu
alamat dengan laman Pemerintahcommit Kabupaten to user Karanganyar. Selain laman
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id110
tersebut, informasi pariwisata Kabupaten Karanganyar terdapat di
www.karanganyartourism.com yang keseluruhannya berbahasa Inggris.
Namun laman tersebut sudah kadaluarsa sejak 1 Januari 2017 dan dalam
proses perbaikan untuk dapat diakses kembali nanti.
4. Mitra Kerja
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar menjalin
kerjasama dengan berbagai pihak dalam mengelola, membangun, dan
mengembangkan potensi wisata yang ada. Kerjasama yang telah dijalin antara
lain adalah, Kerjasama Pariwisata Java Promo, kerjasama dengan Dinas
Kehutanan Provinsi Jawa Tengah (BPTP Tahura) dan Koperasi Serba Usaha
Parang Ijo Desa Girimulyo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar,
Pemerintah Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso, CV New Bangun Indah,
Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Jawa Tengah, PT Duta Indonesia
Jaya, dan sebagainya. (Laporan Pelaksanaan Tugas Tahun 2016 Dinas
Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Karanganyar)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id111
E. User (Pengguna) Board Game Jajaka
a. Geografis : Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya
b. Demografis
1) Usia : 16-18 tahun
2) Jenis Kelamin : Laki-laki dan perempuan
3) Pendidikan : Tidak ada batasan pendidikan
4) Pekerjaan : Semua jenis pekerjaan
c. Sosiografis : Menengah ke atas
d. Psikografis : Orang yang gemar berjalan-jalan mencari
hiburan atau berwisata
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id112
F. Komparasi
Dalam sebuah perancangan, perlu adanya komparasi atau pembanding agar
dalam perancangan nanti diperoleh hasil yang optimal. Dalam perancangan board
game ini penulis menggunakan komparasi permainan board game serupa yaitu
Pagelaran Yogyakarta Board Game dan Celebes The Anomalous Island.
1. Pagelaran Yogyakarta Board Game
Pagelaran Yogyakarta Board Game didesain oleh Adhitya W. Purnama,
Diah C., Eko H. S., dan Erwin Emji. Board game ini diterbitkan oleh Harian
Kompas dan meraih predikat Juara 2 Board Game Challenge 2015. Jumlah
pemain dalam permainan ini adalah 2-4 orang dengan durasi waktu permainan
selama 40 menit. Kotak permainan ini berdimensi 34 x 26,5 x 5,5 cm dengan
bobot 950 gr.
Gambar 3.57 : Banner Pagelaran Yogyakarta Board Game (Sumber: www.boardgame.id diakses 20 Maret 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id113
Gambar 3.58 : Bermain menjadi manajer gedung pertunjukan di Pagelaran Yogyakarta
(Sumber: www.boardgame.id diakses 20 Maret 2017)
Di dalam permainan papan Pagelaran Yogyakarta, setiap pemain akan
memerankan salah satu dari empat karakter manajer muda berbakat yang
mendapat tantangan mengelola sebuah teater di kota Yogyakarta yang berada
di ambang kebangkrutan. Pagelaran Yogyakarta mengadopsi mekanisme yang
sangat sederhana. Sejatinya setiap pemain harus memilih satu dari tiga pilihan
aksi, yaitu mementaskan pertunjukan, melakukan riset pertunjukan
(mengambil kartu pertunjukan), atau meminjam uang dari bank. Meski
terkesan rumit, namun Pagelaran Yogyakarta termasuk permainan ringan yang
sangat tepat dimainkan oleh keluarga.
Saat memilih untuk menggelar pementasan pertunjukan, setiap pemain
sangat disarankan mengenal karakter para penonton yang hadir di gedung
pertunjukan. Jika para penonton cocok dengan gelaran pertunjukan yang
dihelat maka akan berimbas positif kepada nilai (rating) dan memberikan
pemasukan lebih besar. Pemain dengan rating tertinggi di akhir permainan
akan memenangkan permainan. Sistem score tracking dalam Pagelaran
Yogyakarta mengadopsi Kramerleiste yang diperkenalkan oleh Wolfgang
Kramer, game designer kenamaan dari Jerman.
Mementaskan pertunjukan gampang, terkadang pemain harus
berhadapan dengan tamu VIP seperti Pak Presiden maupun Sri Sultan. Dan
bukan itu saja, beberapa pengunjung “nakal” pun dapat menyabotase
pertunjukan dengan memutus aliran listrik. Persaingan yang panas dengan
manajer lain pun terkadang berimbas pada dinamika perputaran penonton di commit to user gedung pertunjukan. Saat ini board game Pagelaran Yogyakarta dapat
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id114
diperoleh di Toko Buku Gramedia (P. Jawa), Manikmaya Games, atau di
Facebook page Pagelaran Yogyakarta dengan harga Rp. 292.000,00.
(www.boardgame.id diakses 20 Maret 2017)
2. Perjuangan Jomblo
Perjuangan Jomblo memenangkan predikat Juara 3 dalam kompetisi
“Board Game Challenge 2015” setelah Waroong Wars di posisi pertama dan
Pagelaran Yogyakarta di posisi kedua. Board game ini didesain oleh Vicky
Belladino dan Hamzah Alfarabi dan resmi diterbitkan oleh Harian Kompas
pada tanggal 1 Februari 2016. Perjuangan Jomblo mengankat tema yang sangat
lekat dengan kehidupan sehari-hari para remaja, masalah percintaan.
Permainan ini menunjukkan bahwa dalam meraih apapun yang diingankan,
termasuk dalam hal mendapatkan pacar dibutuhkan strategi dan perjuangan.
Perjuangan Jombo mengajak para pemain untuk saling bersaing dalam
mencari cinta sejati. Permainan ini bisa dimainkan 2 sampai 4 orang pemain,
nantinya seiap pemain akan dihadapkan dengan beberapa pilihan calon jodoh
(dalam permainan ini disebut dengan “pujaan hati”) dengan kriterianya
masing-masing. Untuk bisa PDKT (pendekatan) pemain harus dapat
memahami karakter dan selera pujaan hati yang diincar. Misalnya food yang
melambangkan ketertarikan target terhadap wisata kuliner, fashion yang berarti
perhatiannya pada pilihan berpakaian, flirt yaitu kemampuan menggombal, dan
fun yang pada dasarnya menggambarkan seru tidaknya pemain nantinya
sebagai pacar.
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id115
Gambar 3.59 : Tampilan depan kemasan Perjuangan Jomblo (Sumber: www.boardgame.id diakses 20 Maret 2017)
Gambar 3.60 : Komponen game Perjuangan Jomblo (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Di dalam permainan, setiap pujaan hati hanya dapat diincar oleh satu
pemain, namun pemain lain dapat mengusili pemain yang sedang jadian atau
PDKT dengan mengeluarkan kartu-kartu aksi. Hal ini merupakan inti dari
permainan Perjuangan Jomblo. Seiring meningkatnya hubungan pemain
dengan calon jodohnya, tantangan akan makin meningkat. Permaina berakhir
jika salah satu pemain berhasil mencapai level atau lantai 4 atau ketika kartu
pujaan hati yang terakhir masuk ke lantai satu kamar paling kiri (jika ini
terjadimaka hanya tersisa satu putaran terakhir). Segera setelah putaran commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id116
tersebut berakhir pemain dengan victory point tertinggi memenangkan
permainan. Poin itu sendiri didapat jika pemain berhasil melakukan PDKT. Di
awal putaran akan ada satu kartu peristiwa yang dibuka, kartu ini bisa merubah
kondisi permainan dan merubah taktik pemain. Permainan berakhir ketika
kartu peristiwa yang terakhir telah dijalankan. Pemain akan mendapat poin bila
memiliki set kartu tertentu. Namun, set baru dihitung bila jumlahnya lebih dari
tiga kartu yang jenisnya sama. Bila dalam satu set hanya terdapat satu atau dua
kartu, nilainya tidak dihitung atau dianggap hangus. (www.boardgames.id
diakses 11 April 2017)
commit to user
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id117
G. Analisis SWOT
Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threat) merupakan salah
satu cara yang dapat digunakan untuk menganalisis potensi pariwisata Kabupaten
Karanganyar sehingga dibuatlah board game sebagai media pendukung
promosinya.
SWOT Pariwisata Kabupaten Karanganyar
Strenght - Terdapat begitu banyak objek wisata alam maupun buatan
yang tersebar hampir di seluruh wilayah Kabupaten
Karanganyar.
- Biaya masuk ke objek wisata terjangkau.
- Lokasi tempat wisata mudah diakses dengan penanda jalan
yang jelas.
Weakness - Kurangnya promosi pariwisata yang ditujukan untuk remaja.
- Media promosi yang dipilih oleh Dinas Pariwisata, Pemuda,
dan Olahraga kurang variatif dan kurang efektif.
Opportunity - Wilayah Kabupaten Karanganyar yang berada di lereng
Gunung Lawu membuatnya memiliki banyak potensi wisata
alam yang terus bertambah dan berkembang jika dikelola
dengan baik.
- Munculnya kelompok-kelompok remaja yang saling berbagi
informasi mengenai objek wisata terbaru dan lokasinya di
media sosial dan membuat objek wisata tersebut semakin
dikenal.
Threat - Promosi wisatacommit yang tidak to user digarap serius.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id118
- Munculnya cafe-cafe dengan akses internet gratis dan
berubahnya gaya hidup remaja untuk lebih suka
menghabiskan waktu dan uang bermalas-malasan duduk di
cafe dibandingkan pergi ke tempat-tempat terbuka dan
bersejarah.
Tabel 3.1 : Analisis SWOT
Berdasarkan analisis SWOT di atas, promosi pariwisata yang ada di
Karanganyar perlu dilakukan dengan media maupun cara yang baru, kreatif, dan
inovatif sehingga menarik minat remaja untuk mengunjungi objek-objek wisata
yang ada di Karanganyar.
commit to user