Tafsir Tanda Penggunaan Busana Dalam Upacara Adat Mitoni Di Puro Mangkunagaran Surakarta

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Tafsir Tanda Penggunaan Busana Dalam Upacara Adat Mitoni Di Puro Mangkunagaran Surakarta Desy Nurcahyanti : Tafsir Tanda Penggunaan Busana dalam Upacara … Tafsir Tanda Penggunaan Busana dalam Upacara Adat Mitoni Di Puro Mangkunagaran Surakarta Desy Nurcahyanti1 Abstracts Mitoni or ceremony of seventh month is a stage full meaning about existention new thing in Javanesse belief. Number of seven contain any symbol, sign though icon. Manifestation of they is seem in clothes change ritual up to seven stage. The ritual use seven cloth, seven stage and seven sesaji (traditional ritual giving). Puro Mangkunegaran has certain way and system to do the ritual. So Mitoni is constructed by different style with keraton style and common society. Difference of the ritual are in stage and tools of celebration. All of meaning in ritual of clothes ceremony Mitoni culture in Puro Mangkunegaran, Surakarta has good meaning which it’s suitable with man character. Man always hope safety, succesfull, fine, perfection from God in every thing in life. Key words: clothes, tools of ritual ceremony, sign, meaning Pendahuluan Setiap bangsa memiliki kebudayaan khas. Kebudayaan tersebut mengandung rangkaian perjalanan suatu bangsa, mulai zaman manusia menggunakan batu, hingga menghasilkan kebudayaan baru (Winarto, 1990: 495). Unsur kebudayan lama berupa sistem religi, berkaitan dengan kepercayaan hal-hal gaib, dianggap lebih tinggi dari manusia. Kepercayaan terhadap kekuatan gaib diwujudkan melalui aktifitas-aktifitas upacara religi. Upacara religi mengandung ilmu gaib. Hal tersebut dilakukan manusia, untuk maksud tertentu, misalnya mencelakakan orang lain, menolak bahaya, menjadi kaya, mengusir roh jahat, menyembuhkan penyakit dan lain-lain (Irwan M. H., 1990: 78). 1 Jurusan Seni Murni Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 1 Desy Nurcahyanti : Tafsir Tanda Penggunaan Busana dalam Upacara … Unsur kebudayaan Jawa yang termasuk sistem religi adalah upacara adat mencakup tindakan-tindakan keagamaan dalam hal ini dikategorikan sebagai sistem sosial Agami Jawi. Upacara terpenting dalam Agami Jawi adalah wilujengan (krami) atau slametan (ngoko) dengan orientasi mencapai suatu tujuan yang lebih luas sifatnya, yaitu untuk menghilangkan kesusahan, mendapatkan keteguhan iman, keselamatan, dan menyerahkan diri kepada Tuhan atau kepada kekuatan-kekuatan gaib lainnya. Slametan atau wilujengan adalah upacara pokok atau unsur terpenting dari semua ritus dan upacara dalam sistem religi orang Jawa pada umumnya, dihadiri anggota keluarga, tetangga-tetangga, dan kerabat (Koentjaraningrat, 1994: 343-344). Upacara-upacara sepanjang lingkaran hidup orang Jawa seperti mitoni, melahirkan, upacara memberi nama, upacara kekah dan pemotongan rambut, tedhak siten, khitanan, pernikahan, pemakaman dan ritus kematian, nyekar atau adat untuk mengunjungi makam, serta perayaan-perayaan upacara tahunan merupakan ritus yang memuat slametan. Rangkaian acara mitoni memiliki makna dan simbol. Urutan acara tersebut menurut Bauwarna Adat Tata Cara Jawa, antara lain sungkeman, siraman, januran, brojolan, busanan, deganan, dan wilujengan. Mitoni mempunyai ciri yang berkaitan dengan bilangan 7 (Bratasiswara, 2000: 84-87). Sejarah dan budaya Puro Mangkunagaran erat kaitannya dengan Keraton Kasunanan Surakarta. Masyarakat beranggapan bahwa tata urutan upacara adat, terutama busana yang dikenakan, kedua tempat tersebut sama. Perbedaan kedudukan Puro Mangkunagaran dan Keraton Kasunanan, merupakan dasar Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 2 Desy Nurcahyanti : Tafsir Tanda Penggunaan Busana dalam Upacara … perbedaan pelaksanaan upacara adat mitoni dari segi penggunaan busana di Puro Mangkunagaran. Landasan Teori 1. Tanda Pada Kebudayaan Jawa Tanda pada kebudayaan Jawa dapat dikategorikan dalam ikon, indeks dan simbol. Kategori paling banyak adalah simbol, karena beberapa hal termasuk klasifikasi simbol. Hal-hal tersebut yakni: 1. Benda yang berujud, seperti binatang, tumbuh-tumbuhan (bunga, buah, pohon), bagian rumah, susunan keraton, motif-motif pada kain dan busana, perlengkapan upacara; 2. Warna; 3. Gerak (dengan isyarat mimik muka, bahasa tubuh, sikap); 4. Kata-kata; 5. Perbuatan yang mengandung simbol; 6. Bilangan, angka, huruf (Suwondo, 1981: 236). Bentuk kebudayaan sering diwujudkan berupa simbol-simbol. Masyarakat Jawa, kaya akan sistem simbol tersebut. Sepanjang sejarah manusia Jawa, simbol telah mewarnai tingkah laku, bahasa, ilmu pengetahuan, dan religi. Sistem simbol digunakan sebagai media untuk menyampaikan pesan. Simbol memiliki pengetahuan linuwih yang mampu memahami segala bentuk dan tujuan dari simbol-simbol itu sendiri (Hariwijaya, 2004: 3). Bentuk simbol dalam budaya Jawa dominan dalam segala bidang. Simbol pada kebudayaan orang Jawa, menurut sejarah, dimulai dari zaman prasejarah Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 3 Desy Nurcahyanti : Tafsir Tanda Penggunaan Busana dalam Upacara … atau zaman belum mengenal tulisan sehingga komunikasi lewat gambar di dinding-dinding gua atau tanah liat sampai sekarang ini, dimaksudkan sebagai tanda memperingati suatu kejadian tertentu, agar segala peristiwa dapat diketahui atau diingat kembali oleh masyarakat segenarasi ataupun generasi berikutnya. Simbol dalam berbagai upacara adat mempunyai makna yang dirangkai oleh para pendahulu dan memunculkan tradisi yang terpakai secara turun temurun baik di masyarakat maupun keraton (Sukmawati, 2004: 18-19). Masyarakat Jawa mempunyai anutan yang selalu diterapkan hampir diseluruh kehidupannya yaitu berupa dua falsafah bentuk dasar piramida dan kerucut. Bentuk dasar ini dibagi atas dua sudut pandang yakni: 1. Vertikal, meliputi konsep makrokosmos, tegak lurus, mengatas, alam atas. Perspektif vertikal digambarkan dalam bentuk segitiga. Bentuk dasar segitiga memiliki makna yang khas dan tercipta melalui simbol-simbol dalam kehidupan sehari-hari. 2. Horisontal, meliputi konsep mikrokosmos, mendatar, mendunia, alam tengah atau bawah. Sudut pandang horisontal digambarkan dengan segiempat. Bentuk segiempat garis diagonalnya lebih bersifat hubungan horisontal, hubungan sosial, kekerabatan, perbuatan manusia, kehidupan alam tengah dan kehidupan materi. 2. Upacara Adat Jawa di Surakarta Prosesi upacara adat yang dilaksanakan masyarakat di luar tembok keraton mempunyai perbedaan dengan di dalam lingkup keraton, terdapat Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 4 Desy Nurcahyanti : Tafsir Tanda Penggunaan Busana dalam Upacara … batasan-batasan dan peraturan yang dibuat oleh keraton selaku pusat pemerintahan dan budaya, meskipun untuk kasunanan sudah mulai surut pengaruh kekuasaannya setelah pasca kemerdekaan Republik Indonesia (Kuntowijoyo, 2004:1-4). Upacara adat yang paling umum diselenggarakan oleh masyarakat Jawa di Surakarta terdapat dua macam yakni upacara adat berdasarkan penanggalan Jawa (berkaitan dengan perayaan hari besar agama Islam) dan berkaitan dengan siklus hidup. Upacara adat berdasarkan penanggalan Jawa di Surakarta diselenggarakan pihak Keraton Kasunanan dan Puro Mangkunagaran. Upacara adat berdasarkan penanggalan Jawa memungut pola waktu Islam dalam menghitung bulan menurut rembulan dan hari-hari suci yang berkaitan dengan itu, orang Jawa merasa berkewajiban merayakan menurut satu-satunya cara yang mereka ketahui yakni dengan mengadakan slametan. Upacara ini dipengaruhi budaya Jawa Klasik dan Hindu dengan adanya penggunaan tari-tarian, langgam Jawa yang diiringi gamelan serta benda-benda seperti gamelan dan wayang. Upacara menurut perhitungan tanggal Jawa yakni Syuro, Sekaten, dan Syawalan. Upacara adat Jawa di Surakarta yang berkaitan dengan siklus hidup manusia dilaksanakan sejak dari kandungan, kelahiran, perkawinan dan kematian. Pelaksanaan upacara adat itu menurut penyelenggaraannya tidak sama dalam hal detail prosesi dan jumlah perlengkapan yang digunakan. Upacara yang paling banyak jumlah tata urutan acaranya dalam siklus hidup ini adalah upacara perkawinan. Jurnal Komunikasi Massa Vol 3 No 2 Juli 2010 5 Desy Nurcahyanti : Tafsir Tanda Penggunaan Busana dalam Upacara … Upacara siklus hidup adalah upacara peralihan tahap (rites of passage) yang digambarkan seperti busur panah, mulai dari gerak-gerik isyarat kecil tak teratur yang melingkungi kelahiran sampai pada pesta dan hiburan besar yang diatur rapi seperti khitanan, perkawinan dan terakhir pada upacara kematian yang hening dan mencekam perasaan (Geertz, 1989: 48, 104). Upacara siklus hidup juga disebut crisis rites atau upacara waktu krisis dalam ilmu Antropologi, karena peristiwa-peristiwa yang dialami manusia dari lahir sampai mati, memunjukkan adanya perubahan status sosial dari kedudukan sosial yang satu beralih ke tingkat sosial lain yang lebih tinggi. Waktu peralihan ini merupakan dianggap sebagai saat-saat penuh bahaya, sehingga diadakan upacara atau pesta untuk menolak bahaya gaib (Suwondo, 1981:157). 3. Busana Pada Upacara Adat Jawa di Surakarta Pada dasarnya busana terdiri dari pakaian, tata rias, dan perhiasan. Busanan sangat erat hubungannya dengan individu, latar belakang budaya, dan tingkat peradaban seseorang dalam tata cara berbusana adat Jawa, maka dari itu ada pepatah mengatakan aji neng raga ana ing busana, dari pepatah tersebut dapat diartikan bahwa manusia dalam berpakaian harus dapat menyesuaikan dengan waktu, tempat dan latar belakang kebudayaannya (Trifena, 2004:18). Busana adalah segala sesuatu yang dipakai dari ujung rambut sampai ujung kaki, termasuk tata rias wajah dan rambut (Prapti Karomah dalam Kusumowati, 2002: 9). Busana dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki makna yang sama dengan pakaian
Recommended publications
  • The Tropical Spa Asian Secrets of Health, Beauty and Relaxation
    the tropical spa Asian secrets of health, beauty and relaxation By Sophie Benge Photos by Luca lnvernizzi Tettoni PERIPLUS The exclusive one-villa spa at the Ibah in Bali is spacious and decorated like a luxurious home, just as the owners of this enchanting hotel wanted. As a result. it offers one of the most rarefied personal spa experiences in Bali. Published by Periplus Editions (HK) Ltd., with editorial offices at 61 Tai Seng Avenue #02-12, Singapore 534167 Copyright© 1999 Periplus Editions (HK) Ltd Copyright photos @ 1999 Luca lnvernizzi Tettoni First paperback edition published in 2003 All rights reserved. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system or transmitted in any form or by any means, electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise without prior permission of the publisher. LCC Card No. 2005295839 ISBN: 978-1-4629-0672-7 (ebook) Important Notice The recipes and techniques outlined in The Tropical Spa are intended for cosmetic and relaxation use only and are not meant to replace diagnosis and treatment by a medical practitioner. Before using any of these recipes, author and publisher recommend consulting a physician. All the recipes have been tested and are considered safe, but since some people have more sensitive skin than others and since the user's actual recipe preparation is beyond the control of the author or publisher, author and publisher accept no liability with regard to the use of recipes or techniques contained in this book. Distributed by North America, Latin America & Europe Tuttle Publishing 364 Innovation Drive, North Clarendon, VT 05759-9436 Tel: (802) 773-8930.
    [Show full text]
  • Global Spa & Wellness Industry Briefing Papers
    Global Spa & Wellness Industry Briefing Papers 2011 Table of Contents ASIA: ° China: Fifi Kao, Chief Editor, SinoMedia Co. Ltd. ° China & India: Simon Shepherdson, General Manager AsiaSpa GmbH ° Hong Kong: Catherine Feliciano-Chon, Chairman & CEO, Catchon & Co. Ltd. ° Hong Kong: Andrew Gibson, Group Director of Spa, Mandarin Oriental Hotel Group ° Hong Kong: Ed Ng, Director, AB Concept ° India: Rehka Chaudhari, Managing Director, JCKRC Spa Destination Pvt. Ltd. ° Indonesia (Bali): Judy Chapman, President, Judy Chapman Consulting ° Indonesia: Jeff Matthews, President, COO, Mandara Spa ° Indonesia: Dr. Bra Mooryati Soedibyo, President, PT. Mustika Ratu, Tbk. ° Indonesia: Windiyati Nugroho, COO, Pacific Beauty Industry Group ° Indonesia: Martha Tilaar, Founder, Martha Tilaar Group ° Japan: Tomonori Maruyama, Chief Researcher, Mitsui Knowledge Industry Co., Ltd. ° Japan: Tomoaki Okada, Head Director, Nippon Spa Association ° Malaysia: Lai Ping Chik, Vice President - Spa Division, YTL Hotels ° Thailand: Paul Linder, General Manager, Chiva-Som International Health Resorts Co., Ltd. ° Thailand: Karina Stewart, Co-Founder, Brand/Concept Director, Kamalaya Koh Samui ° Regional: Ingo Schweder, Chief Executive Officer, Spatality AUSTRALIA: ° Australia: Charles Davidson, Founder, Peninsula Hot Springs ° Australia: Sharon Kolkka, General Manager, Gwinganna Lifestyle Retreat ° Australia: Megan Larsen, Founder, Sodashi EUROPE: ° Austria: Sha., CEO and Owner, sha. Vertrieb GmbH ° Austria: Thomas Roessler, Managing Director, TAC IT GmbH ° France: Christoper
    [Show full text]
  • Inventaris Arsip Perseorangan Guruh Sukarno Putra 1973 - 1990
    INVENTARIS ARSIP PERSEORANGAN GURUH SUKARNO PUTRA 1973 - 1990 DIREKTORAT PENGOLAHAN DEPUTI BIDANG KONSERVASI ARSIP ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA JAKARTA 2016 KATA PENGANTAR Pasal 19 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan menyatakan bahwa Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) sebagai lembaga kearsipan nasional wajib melakukan pengelolaan arsip statis yang berskala nasional agar dapat diakses dan dimanfaatkan untuk kepentingan pengguna arsip dan masyarakat secara luas. Salah satu hasil pengolahan arsip statis yang telah diselesaikan pada Tahun Anggaran 2016 adalah Inventaris Arsip Perseorangan Guruh Sukarno Putra 1973-1990. Substansi arsip yang dimuat dalam Inventaris Arsip ini terdiri dari arsip tekstual yang tercipta atas kegiatan pencipta arsip yang dalam hal ini adalah Guruh Sukarno Putra (GSP) sebagai seorang seniman dan anggota masyarakat. Dengan tersusunnya inventaris arsip ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap arsip statis Perseorangan Guruh Sukarno Putra yang tersimpan di ANRI. Kami menyadari inventaris arsip ini masih belum sempurna, namun inventaris arsip ini sudah dapat digunakan untuk mengakses arsip statis Perseorangan Guruh Sukarno Putra periode 1973- 1990 yang tersimpan di ANRI. Akhirnya, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pimpinan ANRI, Keluarga Besar Guruh Sukarno Putra, para anggota tim dan semua pihak yang telah membantu penyusunan inventaris arsip ini. Semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa membalas amal baik yang telah Bapak/Ibu/Saudara berikan. Amin. Jakarta, Maret 2017 Direktur Pengolahan Drs. Azmi, M.Si ii ! DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL i KATA PENGANTAR ii DAFTAR ISI iii I. PENDAHULUAN 1 A. Riwayat Hidup 1 B. Sejarah Arsip 10 C. Pertanggungjawaban Pembuatan Inventaris Arsip 12 D. Petunjuk Akses Arsip 17 1. Persyaratan Akses Arsip 17 2.
    [Show full text]
  • Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada Divisi Pemasaran Dan Divisi Pembelian Pt Mustika Ratu, Tbk
    LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN PADA DIVISI PEMASARAN DAN DIVISI PEMBELIAN PT MUSTIKA RATU, TBK DESTY RAHMAWATI 8223165045 Laporan Praktik Kerja Lapangan ini ditulis untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan Gelar Ahli Madya pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. PROGRAM STUDI DIII MANAJEMEN PEMASARAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2018 FIELD WORK PRACTICE REPORT OF MARKETING DIVISIONAND PURCHASING DIVISION AT PT MUSTIKA RATU, TBK DESTY RAHMAWATI 8223165045 This field work practice report arranged to meet one of the requirements to get the title of the Ahli Madya at Faculty of Economics Universitas Negeri Jakarta. MARKETING MANAGEMENT STUDY PROGRAM DIII FACULTY OF ECONOMICS UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2018 LEMBAR EKSEKUTIF Desty Rahmawati. 8223165045. Laporan Praktik Kerja Lapangan pada PT MUSTIKA RATU, TBK. Program Studi DIII Manajemen Pemasaran. Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Jakarta. Laporan ini bertujuan untuk menginformasikan kegiatan Praktik Kerja Lapangan selama empat puluh hari terhitung sejak tanggal 16 Juli 2018 sampai 7 September 2018 di PT Mustika Ratu, Tbk. Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, Praktikan ditempatkan dibagian Divisi Pemasaran dan Divisi Pembelian. Praktikan ditugaskan membantu DivisiPemasaran untuk memasarkan produk PT Mustika Ratu dan membantu DivisiPembelian untuk membeli bahan- bahan baku agar produksi tetap berjalan. Dengan melaksanakan Praktik Kerja Lapangan, praktikan mendapatkan banyak ilmu yang bermanfaat dan memperoleh pengalaman yang luar biasa karena praktikan secara langsung mengerjakan tugas yang diberikan oleh setiap departemen. Praktikan dapat mengambil beberapa kesimpulan dari tugas-tugas yang diberikan yaitu, membeli bahan-bahan baku, membeli kemasan, memasarkan produk, dan mempromosikan produk-produk milik PT Mustika Ratu, Tbk. Kata Kunci: Promosi, Divisi Pemasaran, Divisi Pembelian i EXECUTIVE SUMMARY Desty Rahmawati.
    [Show full text]
  • Gender in Global Agreements and National Arguments: the Indonesian Experience
    Gender in Global Agreements and National Arguments: The Indonesian Experience By Lynda Kurnia Wardhani December 2019 A thesis submitted for the degree of Doctor of Philosophy of The Australian National University @Copyright by Lynda Kurnia Wardhani 2019 Statement of Original Work I, Lynda Kurnia Wardhani, declare that this thesis is an original work. Signed:__________________ Date:________________________ Word Count: 97,841 ii Acknowledgements First and foremost, I would like to express my heartfelt gratitude and sincere appreciation to my wonderful supervisory panel: Professor Ann Evans, Dr. Iwu Dwisetyani Utomo, and Professor Terrence H. Hull for their unwavering support, encouragement and guidance during my PhD journey. I am extremely grateful to Professor Peter McDonald and Dr. Edith Gray for their invaluable help so that I could complete my studies at the School of Demography, ANU School of Arts and Social Sciences. My special thanks also go to Dr. John Monfries for his excellent copy editing and flawless proofreading for my thesis. Last but not least, I would like to thank my beloved family and dearest friends for their abundant love and care. This thesis is dedicated to my parents as my source of strength and inspiration. iii Abstract As the largest Muslim majority nation and third largest democracy in the world, Indonesia has a remarkable history of activism by women. In earlier times, anti- colonial resistance movements included a number of prominent women leaders. Indonesia is the home of Kartini, a renowned international feminist, Megawati Sukarnoputri who was its first woman president, and Puan Maharani as the first female speaker of parliament.
    [Show full text]
  • Bab 2 Data Dan Analisa
    3 BAB 2 DATA DAN ANALISA 2.1. Sumber Data Dalam upaya pengumpulan data untuk mendukung pembahasan masalah dalam Tugas Akhir ini, maka didapatkan beberapa data untuk menunjang proyek Tugas Akhir ini yang diperoleh dari sumber-sumber berikut ini : a. Literatur Pencarian data, melalui buku, catatan, artikel baik di koran, majalah, maupun internet yang ada hubungannya dengan materi yang diangkat, serta dari website PT. Mustika Ratu sendiri. b. Wawancara Dengan menggunakan metode wawancara yaitu mengajukan beberapa pertanyaan kepada pihak yang terkait dalam hal ini narasumber yang dimaksud adalah ibu Retno Pratiwi, beliau adalah Senior Product Manager PT. Mustika Ratu. c. Survey Melakukan survey terhadap konsumen Mustika Ratu dengan menyebarkan Kuesioner (online) kepada lebih dari 100 responden. 2.2. Data dan Analisa PT. Mustika Ratu 2.2.1. Profil dan Sejarah Pendiri BRA Mooryati Soedibyo lahir di Surakarta, 5 Januari 1928 sebagai puteri yang tumbuh di dalam Kerajaan Keraton Surakarta, dibawah pengawasan kakek dan neneknya. Tradisi keluarga yang aristokrat sudah menjadi bagian hidup sehari- hari dari puteri ini sejak kecil. Dengan sangat sabar dan perhatian, puteri keraton ini mempelajari keterampilan meramu bahan-bahan alami untuk dibuat Jamu untuk perawatan kesehatan dan kecantikan. Dibimbing langsung oleh eyang puterinya, BRA Mooryati tak hanya mempelajari tetapi juga mewarisi pengetahuan memilih tetumbuhan berkhasiat, serta meraciknya menjadi ramuan yang bermanfaat bagi kesehatan maupun kecantikan yang selama ini hanya menjadi monopoli para bangsawan. Menginjak usia 15 tahun, BRA Mooryati sudah menguasai teknik tata rias dengan baik. Puteri yang cekatan ini mulai membantu merias penari Bedhaya dan Serimpi yang akan pentas di Keraton. 4 Pada tahun 1956, BRA Mooryati menikah dan meninggalkan kehidupan keraton yang serba dilayani.
    [Show full text]
  • KITLV Van Dijk En Taylor Def.Indd 1 30-11-11 12:20 CLEANLINESS and CULTURE
    Cleanliness and Kees van Dijk and Jean Gelman Taylor (eds) culture | Cleanliness Indonesian histories and culture Indonesian histories Cleanliness and culture Indonesian histories Recent years have shown an increase in interest in the study of cleanliness from a historical and sociological perspective. Many of such studies on bathing and washing, on keeping the body and the streets clean, and on fi lth and the combat of dirt, focus on Europe. In Cleanliness and culture attention shifts to the tropics, to Indonesia, in colonial times as well as in the present. Subjects range from the use of soap and the washing of clothes as a pretext to claim superiority of race and class to how references to being clean played a role in a campaign against European (eds) Taylor Gelman Jean and Dijk van Kees homosexuals in the Netherlands Indies at the end of the 1930s. Other topics are eerie skin diseases and the sanitary measures to eliminate them, and how misconceptions about lack of hygiene as the cause of illness hampered the fi nding of a cure. Attention is also drawn to differences in attitude towards performing personal body functions outdoors and retreating to the privacy of the bathroom, to traditional bathing ritual and to the modern tropical Spa culture as a manifestation of a New Asian lifestyle. With contributions by Bart Barendregt, Marieke Bloembergen, Kees van Dijk, Mary Somers Heidhues, David Henley, George Quinn, and Jean Gelman Taylor. KITLV_Van Dijk en Taylor_def.indd 1 30-11-11 12:20 CLEANLINESS AND CULTURE VERHANDELINGEN VAN HET KONINKLIJK INSTITUUT VOOR TAAL-, LAND- EN VOLKENKUNDE 272 CLEANLINESS AND CULTURE Indonesian histories Edited by kees van dijk and jean gelman taylor KITLV Press Leiden 2011 Published by: KITLV Press Koninklijk Instituut voor Taal-, Land- en Volkenkunde (Royal Netherlands Institute of Southeast Asian and Caribbean Studies) P.O.
    [Show full text]
  • The Implementation of Corporate Communication Based on Local Wisdom in Facing Globalization
    Prosiding The 5th International Conference on Indonesian Studies: “Ethnicity and Globalization” THE IMPLEMENTATION OF CORPORATE COMMUNICATION BASED ON LOCAL WISDOM IN FACING GLOBALIZATION Gayatri Atmadi Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, Universitas Al Azhar Indonesia, Jakarta [email protected] Abstract The onslaught of global challenges spread all over the world, necessitated increasingly fierce competition in all sectors of the business world. As a result, each company is obliged to produce the best products by providing excellent customer service. For a cosmetic company in Indonesia, which is flooded by products from Japan, America, United Kingdom, France and China, had to manage seriously so that the Indonesian people realize and appreciate cosmetic products produced by their own country. By implementing corporate communications based on Javanese cultural, philosophy, cosmetic company PT. Mustika Ratu Tbk. was able to run the company properly. Specialized in handling good relationship with customers, companies have been successfully awarded prestigious Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA) on 8 November 2012 as well as Indonesia's Best Brand Award Award (IBBA) in September 2012. The Award achieved thanks to hard work for the leadership of company in managing corporate communications based on the philosophy of Javanese culture, namely: toto (orderly), titi (careful), titis (focus), tatag (steadfast), tetep (consistent), tanggap (responsive), teguh (firm) and trengginas (quick to act). By using qualitative research methods based on the results of descriptive analysis of discourse, this paper is expected to become an interesting study about understanding the implementation of corporate communications based on local wisdom with the success story of PT. Mustika Ratu Tbk. in preserving the cultural heritage of the forefathers in the midst of globalization spreading the world today.
    [Show full text]
  • Ahmad Syaikhu
    Ahmad Syaikhu Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian Ahmad Syaikhu Presiden Partai Keadilan Sejahtera ke-8 Petahana Mulai menjabat 5 Oktober 2020 Pendahulu Sohibul Iman Anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Jawa Barat VII Petahana Mulai menjabat 1 Oktober 2019 Presiden Joko Widodo Wakil Walikota Bekasi ke-3 Masa jabatan 10 Maret 2013 – 10 Maret 2018 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo Gubernur Ahmad Heryawan Pendahulu Rahmat Effendi Pengganti Tri Adhianto Tjahyono Informasi pribadi Lahir 23 Januari 1965 (umur 55) Cirebon, Jawa Barat, Indonesia Kebangsaan Indonesia Partai politik Partai Keadilan Sejahtera Pasangan Lilik Wakhidah Alma mater Sekolah Tinggi Akuntansi Negara Pekerjaan Politisi H. Ahmad Syaikhu (lahir di Cirebon, Jawa Barat, 23 Januari 1965; umur 55 tahun) adalah seorang politikus Indonesia yang menjabat sebagai Presiden Partai Keadilan Sejahtera. Ia adalah Wakil Wali Kota Bekasi, Jawa Barat mendampingi Rahmat Effendi yang dilantik pada 10 Maret 2013.[1] Pasangan ini diusung Partai Golkar, Partai Keadilan Sejahtera (PKS). Sebelumnya, Ahmad Syaikhu merupakan anggota DPRD Provinsi Jawa Barat dari Fraksi PKS. Ia dipercaya oleh Partai Gerindra dan PKS untuk maju mendampingi Mayjen. (Purn.) Sudrajat dalam Pemilihan umum Gubernur Jawa Barat 2018 Aboe Bakar Al-Habsyi Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Loncat ke navigasiLoncat ke pencarian Habib Aboe Bakar Al-Habsyi S.E. Anggota DPR-RI Daerah Pemilihan Kalimantan Selatan I Petahana Mulai menjabat 1 Oktober 2004 Presiden Megawati Soekarnoputri Susilo Bambang Yudhoyono Joko Widodo Informasi pribadi Lahir 15 Oktober 1964 Jakarta, Indonesia Partai politik Partai Keadilan Sejahtera Pasangan Fitrita Habib Aboe Bakar Al Habsyi, S.E. (lahir di Jakarta, 15 Oktober 1964; umur 56 tahun) adalah salah satu anggota Dewan Perwakilan Rakyat - Republik Indonesia (DPR RI) sejak tahun 2004.
    [Show full text]
  • PROSIDING SEMINAR INTERNASIONAL UNHI 2017.Pdf
    ISBN. 978 – 602 – 61920 – 0 - 4 Editor Prof. Ir. I Wayan Redi Aryanta, M.Sc., Ph.D Prof. Dr. Yashwant Pathak, Ph.D Prof. Dr. Ida Ayu Gde Yadnyawati, M.Pd Cover Design and Layout I Komang Gede Santhyasa Wayan Iwan Suryawan Publisher and Editorial Address Hindu Indonesia University Jalan Sangalangit, Tembau-Penatih, Denpasar Bali Email : [email protected] PREFACE FROM CHAIRMAN OF EDITORIAL COMMITTEE The Proceedings of International Seminar on ‘The Concept of Healing in Religion, Culture, Health Sciences and the Economical Prospective’ hosted by Hindu Indonesia University that was held on June 10, 2017, at Campus of Hindu Indonesia University, Denpasar, Bali, consist of 5 articles presented by keynote speakers in plenary session, and 28 articles presented by invited speakers in parallel sessions. A number of 4 full papers from keynote speakers and 26 full papers from invited speakers were submitted by authors for inclusion in the proceedings. Yashwant Pathak (a keynote speaker, from University of South Florida, USA) presented an article that covers the application of Nanotechnology in delivery Ayurvedic Drugs such as Curcumin in various chronic diseases. Curcumin (a major ingredient in Turmeric) has excellent antioxidant activity. Several studies have reported its application in the treatment of cancer, Alzheimer’s diseases and other neurodegenerative diseases. The major problem faced by using Curcumin is its large dose and very less absorption when given systemically. To overcome this problem, nanotechnology has been used and many reports have shown the application of Nano Curcumin with better absorption and it can also help in reducing the dose levels. He also discussed the economic impact of adopting the modern technology for delivery of Ayurvedic and herbal drugs ‘Theand benefitscontribution to humanity of Balinese at large.
    [Show full text]
  • Health, Healing and the Quest for Wellbeing in Ponorogo Regency, East Java
    HEALTH, HEALING AND THE QUEST FOR WELLBEING IN PONOROGO REGENCY, EAST JAVA CAROLINE CAMPBELL B.SC; M.LIT (ARTS) THESIS SUBMITTED IN FULFILMENT OF THE REQUIREMENTS FOR THE DEGREE OF DOCTOR OF PHILOSOPHY UNIVERSITY OF NEWCASTLE OCTOBER 2009 ii STATEMENT OF ORIGINALITY This thesis contains no material which has been accepted for the award of any other degree or diploma in any university or other tertiary institution and, to the best of my knowledge and belief, contains no material previously published or written by another person, except where due reference has been made in the text. I give consent to this copy of my thesis, when deposited in the University Library, being made available for loan and photocopying subject to the provisions of the Copyright Act 1968. (Signed): ....................................................................................... Caroline Campbell iii iv ACKNOWLEDGEMENTS I wish to gratefully acknowledge the people who have contributed to the completion of this thesis. First and foremost my sincere gratitude goes to my supervisor, Professor Linda Connor, for her untiring support, encouragement and patience through the many years of writing and reflection. Without her intellectual rigour and stimulation, reading of drafts, friendship and generosity this thesis would not have been completed. This project also owes much to a Faculty of Arts and Social Sciences supported University of Newcastle Postgraduate Research Scholarship – External. I would also like to thank the School of Humanities and Social Science at the University of Newcastle for assistance with funding for my field research in Java, grants to attend conferences, and funding for the production of maps by cartographer Olivier Rey- Lescure from the School of Environmental and Life Sciences.
    [Show full text]
  • 7 Tropical Spa Cultures, Eco-Chic, and the Complexities of New Asianism |
    7 Tropical spa cultures, eco-chic, and the complexities of new Asianism Bart Barendregt Asia is like God. You cannot categorically deny or affirm its existence. No one knows where it begins, where it ends, or whether there is a way to define it. Goenawan Mohamad1 Western travellers, tourists and scholars have long perceived the ‘Orient’ as authentic, sensual and mysterious, and for many even today, Asia represents all that is lost to modern (Western) man. Such musings say more about the Western audience’s longing for a sensual other expressed through a depiction of the East as a place of splendour, purity and its inhabitants’ closeness to nature. How- ever, more recently the Southeast Asian middle and upper classes themselves seem to have tapped into such stereotypes in order to retrieve an authentic life experience that, according to many, has been threatened by ongoing modernization, globalization and, most feared of all, Westernization. As an answer to these threats, over the last few years a regional culture has emerged that ironi- cally uses the vocabulary, ideas and images of a lifestyle of health, beauty and spirituality that currently is so fashionable in the same West. In this contribution I focus on the most eye-catching manifes- tation of this ‘New Asian’ lifestyle, the tropical spa. Spas are often traced to the thirteenth-century iron-bearing spring at the Wallonian town of Spa (Crismer 1989). Yet cura- tive baths only become a trend in fifteenth-century Renaissance Europe when scholarly treatises devoted to the subject first appear and rudimentary spa directories were composed in England and 1 As quoted in Jong Won Lee 2006:2.
    [Show full text]