Issn : 2087-0795

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Issn : 2087-0795 ISSN : 2087-0795 Vol. 7, No. 2, Desember 2015 11 ISSN : 2087-0795 PENDAHULUAN di lereng Gunung Lawu. Pada Candi Sukuh terdapat relief hingga A. Latar Belakang arca dengan makna ke arifan yang Saat ini manusia telah me- mendalam, antara lain Relief Ki- masuki jaman peradaban yang dung Sudamala berupa fragmen baru yaitu era industri kreatif. Untuk batu yang melukiskan cerita Suda- itu pemerintah telah membentuk mala. Sudamala adalah salah satu ke-menterian khusus untuk mensi- ksatria Pandawa yang dikenal kapi era ini. Strateginya adalah dengan nama Sadewa. memunculkan identitas bangsa Selama ini Candi Sukuh yang ber-asal dari budaya lokal. kurang dikenal oleh masyarakat Indonesia yang memiliki budaya umum. Mereka lebih mengenal lokal paling kaya sudah seharusnya Candi Prambanan atau Borobudur diperhitungkan seluruh dunia untuk yang memang sudah kuat sebagai sektor industri kreatif. Apalagi ikon nasional. Seringkali banyak budaya lokal memiliki kandungan yang tidak menyadari bahwa di kearifan yang tinggi. Pemerintah Indonesia masih banyak terdapat hingga saat ini banyak melakukan candi bersejarah selain dua candi program untuk menstimulasi anak terkenal itu. Oleh karena itu perlu bangsa agar menciptakan dan diupayakan revitalisasi dalam hal memproduksi kar-ya kreatif yang ini kearifan lokal Candi Sukuh. Ada bersumber dari kearifan lokal. Dan dua hal utama yang menjadikan sudah saatnya berbagai elemen revitalisasi kearifan Candi Sukuh bangsa ikut turut serta merevitali- sangat diperlukan. Yang pertama, sasi kearifan lokal dengan tujuan revitali-sasi akan mempertegas untuk mempertegas identitas bang- identitas Indonesia sebagai bangsa sa. yang memiliki kekayaan dan Salah satu kekayaan buda- keragaman budaya luhur. Dan yang ya bangsa yang dapat dijadikan kedua ada lah sebagai upaya sumber dalam berkarya adalah mewariskan kearifan lokal terhadap Candi Sukuh yang terletak di Ka- generasi penerus agar mencintai bupaten Karanganyar dan berada 12 Vol. 7, No. 2, Desember 2015 ISSN : 2087-0795 budaya sendiri. Upaya revitalisasi nya adalah tidak berkembangnya dapat dilakukan dengan mengguna industri cinderamata di sekitar lo- -kan media perantara berupa pro- kasi candi, padahal cindermata duk atau karya yang menjembatani seharusnya memegang peranan antara Candi Sukuh dengan ma- penting sebagai bagian mem- syarakat. Salah satu bentuk media promosikan keberadaan candi atau objek yang dapat digunakan melalui perantara wisatawan yang adalah cinderamata. Bagi masya- sudah mengunjungi. rakat yang pernah mengunjungi Oleh karena itu penting di- Candi Sukuh, maka cinderamata lakukan upaya mengembangkan In- berperan sebagai kenangan se- dustri cinderamata dengan muatan telah berkunjung di lokasi tersebut Candi Sukuh sebagai bagian upaya termasuk segala yang pernah dili- mengoptimalisasi potensi industri hatnya. kreatif di Kabupaten Karangayar. Cinderamata juga dapat ber Pada tahun pertama penelitian, fungsi sebagai sarana untuk me- masalah yang dapat dirumuskan sampaikan keberadaan Candi Su- adalah bagaimana membangun mo kuh kepada orang lain. Jika tanpa -del cinderamata etnik dengan cerita dari orang yang membawa- muatan Candi Sukuh. nya, seharusnya visualisasi cin- Sedangkan tahun kedua pe deramata juga menarik bagi orang -nelitian, masalah yang dapat di- yang mengamatinya. Oleh karena rumuskan adalah bagaimana me- itu diperlukan desain cinderamata revitalisasi para pelaku industri kre- yang mampu merefleksikan kearif- atif khususnya di Kabupaten Ka- an lokal dari Candi Sukuh. ranganyar untuk memanfaatkan Candi Sukuh sebagai sumber ide B. Masalah Penelitian pembuatan cinderamata. Candi Sukuh merupakan wa -risan kekayaan budaya bangsa C. Tinjauan Pustaka yang syarat terhadap filsofi ke- 1. Pengertian Kearifan Lokal hidupan manusia. Meskipun demi- Secara etimologis, kearifan kian rupanya Candi Sukuh kurang (wisdom) berarti kemampuan se- dikenal masyarakat Indonesia se- seorang dalam menggunakan akal cara umum. Salah satu penyebab- pikirannya untuk menyikapi sesuatu Vol. 7, No. 2, Desember 2015 13 ISSN : 2087-0795 kejadian, objek atau situasi. Se- dengan kearifan tradisional di sini dangkan lokal, menunjukkan ruang adalah semua bentuk pengetahu- interaksi di mana peristiwa atau an, keyakinan, pemahaman atau situasi tersebut terjadi. Dengan wawas an serta adat kebiasaan demikian, kearifan lokal secara atau etika yang menuntun perilaku substansial merupakan nilai dan manusia dalam kehidupan di dalam norma yang berlaku dalam suatu komu-nitas ekologis. Jadi kearifan masyarakat yang diyakini kebenar- lokal ini bukan hanya menyangkut annya dan menjadi acuan dalam penge-tahuan dan pemahaman bertindak dan berperilaku sehari- masyarakat adat tentang manusia hari. Dengan kata lain kearifan lokal dan bagai-mana relasi yang baik di adalah kemampuan menyikapi dan antara manusia, melainkan juga memberdayakan potensi nilai-nilai menyangkut pengetahuan, pe- luhur budaya setempat. mahaman dan adat kebiasaan Kearifan lokal menurut UU tentang manusia, alam dan bagai- No.32/2009 tentang perlindungan mana relasi di antara semua peng- dan pengelolaan lingkungan hidup huni komunitas ekologis ini harus BAB I Pasal 1 butir 30 adalah dibangun. Seluruh kearifan tradisio- adalah “nilai-nilai luhur yang ber- nal ini dihayati, dipraktikkan, diajar- laku dalam tata kehidupan masya- kan dan diwariskan dari satu rakat untuk antara lain melindungi generasi ke generasi lain yang se- dan mengelola lingkungan hidup kaligus membentuk pola perilaku secara lestari”. Selanjutnya Ridwan manusia sehari-hari. (2007) memaparkan: Kearifan lokal atau sering disebut local wisdom 2. Simbol Kearifan Lokal pada Candi Sukuh dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan a. Candi Sukuh akal budinya (kognisi) untuk Nama Candi Sukuh menurut bertindak dan bersikap terhadap Zoetmulder (Cholis, 2011: 8) me- sesuatu, objek, atau peristiwa yang miliki persamaan dengan kata suku terjadi dalam ruang tertentu. yang berarti kaki, hal ini sesuai Adapun menurut Keraf (20- dengan letaknya di kaki Gunung 10) bahwa kearifan lokal adalah Lawu. Secara geografis Candi sebagai berikut: Yang dimaksud Sukuh terletak di lereng sebelah 14 Vol. 7, No. 2, Desember 2015 ISSN : 2087-0795 barat Gunung Lawu pada ketinggi- candi harus berdenah dasar bujur an 910 m di atas permukaan air sangkar dengan tempat yang paling laut, tepatnya di Dukuh Berjo, Desa suci terletak di tengah. Adanya Sukuh, Kecamatan Ngargoyoso, penyimpangan tersebut diduga ka- Kabupaten Karanganyar. rena Candi Sukuh dibangun pada masa memudarnya pengaruh Hin- duisme di Jawa. Memudarnya pe- ngaruh Hinduisme di Jawa rupanya menghidupkan kembali unsur-unsur budaya setempat dari zaman Me- galitikum. Pengaruh zaman pra- sejarah terlihat dari bentuk bangun- an Candi Sukuh yang merupakan teras berundak. Bentuk semacam itu mirip dengan bangunan punden berun- dak yang merupakan ciri khas bangunan suci pada masa pra- Hindu. Ciri khas lain bangunan suci dari masa pra-Hindu adalah tempat Gambar 1. yang paling suci terletak di bagian Relief Candi Sukuh. Foto: Amir, 2015 paling tinggi dan paling belakang. Menurut situs web Perpus- Menurut dugaan para ahli, takaan Nasional Republik Indo- Candi Sukuh dibangun untuk tujuan nesia, Candi Sukuh berlatar be- pengruwatan, yaitu menangkal atau lakang agama Hindu dan diperkira- melepaskan kekuatan buruk yang kan dibangun didirikan pada akhir mempengaruhi kehidupan manusia abad ke-15 M. Berbeda dengan akibat ciri-ciri tertentu yang dimili- umumnya candi Hindu di Jawa kinya. Dugaan tersebut didasarkan Tengah, arsitektur Candi Sukuh pada relief-relief yang memuat ce- dinilai menyimpang dari ketentuan rita-cerita pengruwatan, seperti Su- dalam kitab pedoman pembuatan damala dan Garudheya, dan pada bangunan suci Hindu, Wastu Wi- arca kura-kura dan garuda yang dya. Menurut ketentuan, sebuah terdapat di Candi Sukuh. Vol. 7, No. 2, Desember 2015 15 ISSN : 2087-0795 Kompleks Candi Sukuh me- kan) segala kotoran yang melekat nempati areal seluas + 5.500 m2, di hati. Itulah sebabnya relief ter- terdiri dari terdiri atas tiga teras sebut dipahatkan di lantai pintu bersusun. Sepintas lalu candi ini masuk, sehingga orang yang ma- terlihat seperti bangunan pemujaan suk ke tempat suci ini akan Suku Maya di Mexico. Gerbang melangkahinya. Dengan demikian utama, gerbang lain menuju ke segala kekotoran yang melekat di setiap teras dan bangunan utama tubuhnya akan sirna (candi.pnri. menghadap ke arah barat, berbeda go.id). dengan candi-candi di Jawa tengah yang umumnya menghadap ke timur. Ketiga teras tersebut terbelah dua tepat di tengahnya oleh batu yang ditata membentuk jalan me- nuju ke gerbang teras berikutnya. Di ruang dalam gapura, ter- hampar di lantai, terdapat pahatan yang menggambarkan phallus dan vagina dalam bentuk yang nyata yang hampir bersentuhan satu sa- ma lain. Pahatan tersebut merupa- kan penggambaran bersatunya lingga (kelamin perempuan) dan yoni (kelamin laki-laki) yang me- rupakan lambang kesuburan. Saat ini sekeliling pahatan tersebut diberi pagar, sehingga gapura tersebut sulit untuk dilalui. Untuk naik ke te- Gambar 2. Gapura Candi Sukuh yang di lantainya ras pertama, umumnya pengunjung terdapat pahatan lingga dan yoni. meggunakan tangga di sisi gapura. Foto: Amir, 2015 Ada keyakinan bahwa pahatan Pada bagian belakang pintu tersebut berfungsi sebagai 'suwuk' gerbang pertama tersebut pada sisi (mantra atau obat) untuk 'ngruwat' sebelah kiri terdapat tumpukan (menyembuhkan atau menghilang- batu-batu berukir, batu dengan 16 Vol. 7, No. 2, Desember 2015 ISSN : 2087-0795 bentuk kotak yang menyerupai relief berhiaskan ornamen
Recommended publications
  • Detailed Species Accounts from The
    Threatened Birds of Asia: The BirdLife International Red Data Book Editors N. J. COLLAR (Editor-in-chief), A. V. ANDREEV, S. CHAN, M. J. CROSBY, S. SUBRAMANYA and J. A. TOBIAS Maps by RUDYANTO and M. J. CROSBY Principal compilers and data contributors ■ BANGLADESH P. Thompson ■ BHUTAN R. Pradhan; C. Inskipp, T. Inskipp ■ CAMBODIA Sun Hean; C. M. Poole ■ CHINA ■ MAINLAND CHINA Zheng Guangmei; Ding Changqing, Gao Wei, Gao Yuren, Li Fulai, Liu Naifa, Ma Zhijun, the late Tan Yaokuang, Wang Qishan, Xu Weishu, Yang Lan, Yu Zhiwei, Zhang Zhengwang. ■ HONG KONG Hong Kong Bird Watching Society (BirdLife Affiliate); H. F. Cheung; F. N. Y. Lock, C. K. W. Ma, Y. T. Yu. ■ TAIWAN Wild Bird Federation of Taiwan (BirdLife Partner); L. Liu Severinghaus; Chang Chin-lung, Chiang Ming-liang, Fang Woei-horng, Ho Yi-hsian, Hwang Kwang-yin, Lin Wei-yuan, Lin Wen-horn, Lo Hung-ren, Sha Chian-chung, Yau Cheng-teh. ■ INDIA Bombay Natural History Society (BirdLife Partner Designate) and Sálim Ali Centre for Ornithology and Natural History; L. Vijayan and V. S. Vijayan; S. Balachandran, R. Bhargava, P. C. Bhattacharjee, S. Bhupathy, A. Chaudhury, P. Gole, S. A. Hussain, R. Kaul, U. Lachungpa, R. Naroji, S. Pandey, A. Pittie, V. Prakash, A. Rahmani, P. Saikia, R. Sankaran, P. Singh, R. Sugathan, Zafar-ul Islam ■ INDONESIA BirdLife International Indonesia Country Programme; Ria Saryanthi; D. Agista, S. van Balen, Y. Cahyadin, R. F. A. Grimmett, F. R. Lambert, M. Poulsen, Rudyanto, I. Setiawan, C. Trainor ■ JAPAN Wild Bird Society of Japan (BirdLife Partner); Y. Fujimaki; Y. Kanai, H.
    [Show full text]
  • International Journal of Psychosocial Rehabilitation
    8/31/2020 Issue 2 – International Journal of Psychosocial Rehabilitation (https://www.psychosocial.com ) International Journal of Psychosocial Rehabilitation ISSN:1475-7192 Login/Register (/register-login) Issue 2 Analysis of Impact of Modified Piston (https://www.psychosocial.com/article/PR190102/8233/) Authors: G. Sucharitha and Ramesh Rai DOI: 10.37200/IJPR/V23I2/PR190102 (https://doi.org/10.37200/IJPR/V23I2/PR190102) Pages: 1-10 Keywords: Piston Mechanical, Fatigue Machines, Materials Survey Abstract (https://www.psychosocial.com/article/PR190102/8233/) Download (/register-login) Determinants of Millenial’s Intention to Participate in Digital Training (https://www.psychosocial.com/article/PR190266/8863/) Authors: Sri Fatiany Abdul Kader Jailani and Erne Suzila Kassim DOI: 10.37200/IJPR/V23I2/PR190266 (https://doi.org/10.37200/IJPR/V23I2/PR190266) Pages: 11-22 Keywords: Information technology and human resource development, digital training, millennial research, gamification, Technology Acceptance Model (TAM) Abstract (https://www.psychosocial.com/article/PR190266/8863/) Download (/register-login) First Year International Students’ Experience in Universiti Malaysia Sabah (https://www.psychosocial.com/article/PR190267/8865/) Authors: Irma Wani Othman, Hasbullah Bin Awang and Norazah Mohd Suki DOI: 10.37200/IJPR/V23I2/PR190267 (https://doi.org/10.37200/IJPR/V23I2/PR190267) Pages: 23-38 Keywords: International Students, UMS Abstract (https://www.psychosocial.com/article/PR190267/8865/) Download (/register-login) Implementation of Community
    [Show full text]
  • Report on Biodiversity and Tropical Forests in Indonesia
    Report on Biodiversity and Tropical Forests in Indonesia Submitted in accordance with Foreign Assistance Act Sections 118/119 February 20, 2004 Prepared for USAID/Indonesia Jl. Medan Merdeka Selatan No. 3-5 Jakarta 10110 Indonesia Prepared by Steve Rhee, M.E.Sc. Darrell Kitchener, Ph.D. Tim Brown, Ph.D. Reed Merrill, M.Sc. Russ Dilts, Ph.D. Stacey Tighe, Ph.D. Table of Contents Table of Contents............................................................................................................................. i List of Tables .................................................................................................................................. v List of Figures............................................................................................................................... vii Acronyms....................................................................................................................................... ix Executive Summary.................................................................................................................... xvii 1. Introduction............................................................................................................................1- 1 2. Legislative and Institutional Structure Affecting Biological Resources...............................2 - 1 2.1 Government of Indonesia................................................................................................2 - 2 2.1.1 Legislative Basis for Protection and Management of Biodiversity and
    [Show full text]
  • The Indonesia Atlas
    The Indonesia Atlas Year 5 Kestrels 2 The Authors • Ananias Asona: North and South Sumatra • Olivia Gjerding: Central Java and East Nusa Tenggara • Isabelle Widjaja: Papua and North Sulawesi • Vera Van Hekken: Bali and South Sulawesi • Lieve Hamers: Bahasa Indonesia and Maluku • Seunggyu Lee: Jakarta and Kalimantan • Lorien Starkey Liem: Indonesian Food and West Java • Ysbrand Duursma: West Nusa Tenggara and East Java Front Cover picture by Unknown Author is licensed under CC BY-SA. All other images by students of year 5 Kestrels. 3 4 Welcome to Indonesia….. Indonesia is a diverse country in Southeast Asia made up of over 270 million people spread across over 17,000 islands. It is a country of lush, wild rainforests, thriving reefs, blazing sunlight and explosive volcanoes! With this diversity and energy, Indonesia has a distinct culture and history that should be known across the world. In this book, the year 5 kestrel class at Nord Anglia School Jakarta will guide you through this country with well- researched, informative writing about the different pieces that make up the nation of Indonesia. These will also be accompanied by vivid illustrations highlighting geographical and cultural features of each place to leave you itching to see more of this amazing country! 5 6 Jakarta Jakarta is not that you are thinking of.Jakarta is most beautiful and amazing city of Indonesia. Indonesian used Bahasa Indonesia because it is easy to use for them, it is useful to Indonesian people because they used it for a long time, became useful to people in Jakarta. they eat their original foods like Nasigoreng, Nasipadang.
    [Show full text]
  • Waves of Destruction in the East Indies: the Wichmann Catalogue of Earthquakes and Tsunami in the Indonesian Region from 1538 to 1877
    Downloaded from http://sp.lyellcollection.org/ by guest on May 24, 2016 Waves of destruction in the East Indies: the Wichmann catalogue of earthquakes and tsunami in the Indonesian region from 1538 to 1877 RON HARRIS1* & JONATHAN MAJOR1,2 1Department of Geological Sciences, Brigham Young University, Provo, UT 84602–4606, USA 2Present address: Bureau of Economic Geology, The University of Texas at Austin, Austin, TX 78758, USA *Corresponding author (e-mail: [email protected]) Abstract: The two volumes of Arthur Wichmann’s Die Erdbeben Des Indischen Archipels [The Earthquakes of the Indian Archipelago] (1918 and 1922) document 61 regional earthquakes and 36 tsunamis between 1538 and 1877 in the Indonesian region. The largest and best documented are the events of 1770 and 1859 in the Molucca Sea region, of 1629, 1774 and 1852 in the Banda Sea region, the 1820 event in Makassar, the 1857 event in Dili, Timor, the 1815 event in Bali and Lom- bok, the events of 1699, 1771, 1780, 1815, 1848 and 1852 in Java, and the events of 1797, 1818, 1833 and 1861 in Sumatra. Most of these events caused damage over a broad region, and are asso- ciated with years of temporal and spatial clustering of earthquakes. The earthquakes left many cit- ies in ‘rubble heaps’. Some events spawned tsunamis with run-up heights .15 m that swept many coastal villages away. 2004 marked the recurrence of some of these events in western Indonesia. However, there has not been a major shallow earthquake (M ≥ 8) in Java and eastern Indonesia for the past 160 years.
    [Show full text]
  • Microplastic Distribution and Abundance in Cimandiri Watershed Flowing to Palabuhanratu Bay, Sukabumi, West Java, Indonesia 1Elias O
    Microplastic distribution and abundance in Cimandiri Watershed flowing to Palabuhanratu Bay, Sukabumi, West Java, Indonesia 1Elias O. Lodo Pe, 2Ali Mashar, 2Taryono, 2,3,4Yusli Wardiatno 1 Master Program in Aquatic Resources Management, Graduate School of IPB University Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, West Java, Indonesia; 2 Department of Aquatic Resources Management, Faculty of Fisheries and Marine Sciences, IPB University, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, West Java, Indonesia; 3 Environmental Research Center, IPB University, Jl. Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga, Bogor 16680, West Java, Indonesia; 4 Center for Coastal and Marine Resources Studies, IPB University, Jl. Pajajaran, Kampus IPB Baranangsiang, Bogor 16143, West Java, Indonesia. Corresponding author: Y. Wardiatno, [email protected] Abstract. Microplastic, in the aquatic system, is becoming a critical issue all over the world. Studies on microplastic distribution in waters are essential due to the threat potential for both aquatic organisms and human health. The abundance of microplastic is highly related to the increase in human activities along with inadequate waste management systems. This study aims to assess both the distribution and abundance of microplastics in the water stream of Cimandiri Watershed, ending in the estuary areas. It was conducted from August to December 2018. The water samples were collected from seven sampling sites along the Cimandiri Watershed (water bodies) and analyzed using a monocular microscope in the laboratory. Microplastic particles that were found were counted and classified according to type, color, and size. The results revealed that the average abundance of microplastics was 685-7444 particles m-3, and Palabuhanratu Station had the highest abundance with an average abundance of 1489 particles m-3.
    [Show full text]
  • AGRIVITA Journal of Agricultural Science
    246 AGRIVITA Journal of Agricultural Science. 2019. 41(2): 246–255 AGRIVITA Journal of Agricultural Science www.agrivita.ub.ac.id Crossing Among Sixteen Sweet Potato Parents for Establishing Base Populations Breeding Sri Umi Lestari 1*), Ricky Indri Hapsari 1) and Nur Basuki 2) 1) Faculty of Agriculture, Tribhuwana Tunggadewi University, Malang, East Java, Indonesia 2) Faculty of Agriculture, University of Merdeka Pasuruan, East Java, Indonesia ARTICLE INFO ABSTRACT Keywords: The base - population of the controlled cross breeding is one of the Capsule important factors to develop a new improved cultivar. Since the Cross-compatibility incompatible nature of sweet potato remains a barrier for genetic Female-parent improvement, therefore it requires a lot of crossed pairs. This study Seed set aimed to determine the level of incompatibility among crossing line Sweet potato between high yielding and micronutrient content cultivars. The field experiment conducted at Brawijaya University Research Station, Article History: Jatikerto-Malang, during February to August 2015. The North Carolina Received: June 19, 2017 Design II was applied to sixty pairs controlled cross breeding and Accepted: May 6, 2019 their sixty reciprocal pairs of six cultivars for micronutrient content enrichment with ten high yielding cultivars. The observations were ) * Corresponding author: made to the cross flowers number, capsules, fruit sets, and seeds E-mail: [email protected] number. The level of incompatibility between crossed pairs was determined by the level of fruit set. The result showed that most pairs were compatible (fruit set > 20%) and only few were incompatible (fruit set < 10%). Among six parents with micronutrient content enrichment, two of them, have a high compatibility as as female parents, to all the high yielding cultivars, i.e.
    [Show full text]
  • Unpacking Metropolitan Governance for Sustainable Development Analysis of Case Studies Summary Report of Case Studies
    Unpacking Metropolitan Governance for Sustainable Development Analysis of Case Studies Summary Reports of Case Studies Published by In cooperation with Imprint Published by Deutsche Gesellschaft für Internationale Zusammenarbeit (GIZ) GmbH In collaboration with United Nations Human Settlements Programme (UN-Habitat) GIZ registered offices United Nations Human Settlements Programme Bonn and Eschborn, Germany Local Government and Decentralization Unit Sector Project “Sustainable Development of Urban Legislation, Land and Governance Branch Metropolitan Regions” P.O. Box 30030, 00100 Dag-Hammarskjöld-Weg 1-5 Nairobi, GPO Kenya 65760 Eschborn, Germany Tel: +254 (0) 20 7623102 (Central Office) Tel. +49 (0) 6196 79 – 0 [email protected] [email protected] www.unhabitat.org www.giz.de This report was made possible thanks to the support of the Norwegian Ministry of Foreign Affairs to UN-Habitat. Authors Mats Andersson for the Analysis of the Case Studies (Part I). The case studies (Part II) have been written by Ms. Teti A. Argo for Metropolitan Bandung; Dr. Michael Sutcliffe and Ms. Sue Bannister for eThekwini; ICMA Mexico/Latin America and Carlos de Freitas for Guadalajara Metropolitan Area. Coordination of case studies FMDV – Global Fund for Cities Development 35, Boulevard des Invalides 75007, Paris - France www.fmdv.net Edited by Verena Maier (GIZ), Fabienne Perucca (UN-Habitat) Design and layout Inga Hofmann, Svenja Siemonsen Photo credits Cover: © GIZ As at July 2016 Disclaimer The designations employed and the presentation of the material in this publication do not imply the expression of any opinion whatsoever on the part of the Secretariat of the United Nations, GIZ or FMDV concerning the legal status of any country, territory, city or area or of its authorities, or concerning the delimitation of its frontiers of boundaries.
    [Show full text]
  • Toward a Tourism Destination Brand Equity of Coastal Tourism of Pangandaran Regency
    Jurnal Perspektif Pembiayaan dan Pembangunan Daerah Vol. 7 No. 2, September - October 2019 ISSN: 2338-4603 (print); 2355-8520 (online) Toward a tourism destination brand equity of coastal tourism of Pangandaran Regency Ibrahim Rashid School of Business and Management, Institut Teknologi Bandung, Indonesia Correspondence author email: [email protected] Abstract Indonesia is one of the countries where tourism is the major contributors to the GDP. There are province and districts in Indonesia that mainly focused on the tourism business, Pangandaran is one of them. As a new district, Pangandaran is still trying to develop its brand as a tourist destination. This study aims to provide perceptual maps of Pangandaran as a brand compared to other coastal tourism destination. The study used Multidimensional Scaling (MDS), to inquire about the brand image of various coastal destination in Indonesia among domestic tourist. Two dimensions consisted of performance and value are used to measure the destination brand. More profound questions are also asked to inquire about factors that may influence tourist visitation. The result indicates that the Pangandaran brand as a tourism destination is perceived as a domestic oriented destination. A suggestion based on five steps of brand building is proposed to improve Pangandaran. Keywords: Competitiveness, Destination branding, Multidimensional Scaling (MDS), Pangandaran, Tourism JEL Classifications: O21, Q26, R11 INTRODUCTION Tourism is one of the most important economic activities in the modern day. In the past decade, tourism contributed to 10% of global GDP. Furthermore, tourism- related jobs account for 1 in 10 of the population. Globally, tourism accounts for 30% of services exports and have created many job opportunities for the population.
    [Show full text]
  • Conflict of Interest Arrangement Bureaucratic in the Regional Expansion in Indonesia
    J o u r n a l o f A d v a n c e s i n S o c i a l S c i e n c e a n d H u m a n i t i e s JASSH 5 (8), 989-1010 (2019) ISSN (O) 2395-6542 Conflict of Interest Arrangement Bureaucratic in the Regional Expansion in Indonesia Suraji PhD Student Ghazali Shafie Graduate School of Government, Universiti Utara Malaysia Muhamad Ali Embi Professor of the College of Law, Government and International Studies, Universiti Utara Malaysia DOI: DOI:10.15520/jassh58448 ABSTRACT This study aims to describe, analyze and assess exhaustively the implementation of institutional arrangement and the placement of local apparatus resources in the expansion area as well as the conflict of interest in the arrangement of regional institutions and placement of local apparatus resources and settlement of conflict of interest in regional institutions arrangement and the placement of local apparatus resources in the expansion area Pangandaran District. This study applies case study approach as qualitative method by interviewing seven participants that are involved in regional expansion from various occupations. The gap of this study is the existence of the conflict of interest in the institutional arrangement and apparatus placement resource in the new regional expansion. This study found that there is a conflict association that caused the lack of development in regional expansion. The resolutions were as follows: (a) Establishment of a joint forum on a regular basis between the regent, council presidium and community leaders to discuss the plan and program areas.
    [Show full text]
  • Simbolisme Relief Candi Sukuh
    SIMBOLISME RELIEF CANDI SUKUH LAPORAN PENELITIAN PUSTAKA Oleh: Drs. Achmad Syafi’i, M.Sn. Wisnu Adisukma, M.Sn. NIP. 19570527 198503 1002 NIP. 19840701 200912 1008 Dibiayai DIPA ISI Surakarta Nomor: SP DIPA-041.01.2.400903/2019 Tanggal 5 Desember 2018 Direktorat Jendral Penguatan Riset dan Pengembangan, Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Sesuai dengan Surat Perjanjian Pelaksanaan Penelitian Pustaka Nomor: 6865/IT6.1/LT/2019 INSTITUT SENI INDONESIA (ISI) SURAKARTA OKTOBER 2019 i ii ABSTRAK Penelitian ini membahas estetika simbol relief candi Sukuh yang berada di Ngargoyoso, Karanganyar, Jawa Tengah. Penelitian menitikberatkan pada permasalahan penafsiran estetika simbol relief candi Sukuh menurut kajian Estetika Suzanne K. Langer, yaitu melihat kesenian sebagai kreasi bentuk-bentuk simbolis dari perasaan manusia. Lebih lanjut penelitian ini mengulas makna penghadiran dan visualisasi relief candi Sukuh yang dianggap peninggalan terakhir kerajaan Majapahit. Tujuan penelitian lebih kepada pelurusan sejarah dengan mengulik penghadiran serta makna relief candi Sukuh sebagai bagian sistem tanda dalam budaya Jawa. Sekaligus sebagai upaya pelestarian nilai tradisi mengenai pralambang berupa sengkalan yang seringkali dipakai manusia Jawa dalam relief candi Sukuh agar dapat dipahami manusia Jawa kini sebagai cara memahami diri sebagai bagian dari budaya ‘Timur’. Pembuatan candi Sukuh dimungkinkan selain agar mengingat kembali budaya leluhur, juga sebagai peruwatan terhadap kerajaan Majapahit. Peruwatan dilakukan untuk menggapai kejayaan kembali Majapahit sebab masa Dyah Suhita, kerajaan Majapahit berangsur surut pengaruhnya terlebih pasca perang Paregreg, lepasnya Negara vassal satu-persatu, gempuran dan menguatnya budaya Islam dan Cina di Majapahit. Kata kunci : Candi Sukuh, Estetika simbol, Makna, Relief, Sengkalan ABSTRACT This research determined the aesthetics of Candi Sukuh relief symbol in Ngargoyoso, Karanganyar, Central Java.
    [Show full text]
  • Indonesia 12
    ©Lonely Planet Publications Pty Ltd Indonesia Sumatra Kalimantan p509 p606 Sulawesi Maluku p659 p420 Papua p464 Java p58 Nusa Tenggara p320 Bali p212 David Eimer, Paul Harding, Ashley Harrell, Trent Holden, Mark Johanson, MaSovaida Morgan, Jenny Walker, Ray Bartlett, Loren Bell, Jade Bremner, Stuart Butler, Sofia Levin, Virginia Maxwell PLAN YOUR TRIP ON THE ROAD Welcome to Indonesia . 6 JAVA . 58 Malang . 184 Indonesia Map . 8 Jakarta . 62 Around Malang . 189 Purwodadi . 190 Indonesia’s Top 20 . 10 Thousand Islands . 85 West Java . 86 Gunung Arjuna-Lalijiwo Need to Know . 20 Reserve . 190 Banten . 86 Gunung Penanggungan . 191 First Time Indonesia . 22 Merak . 88 Batu . 191 What’s New . 24 Carita . 88 South-Coast Beaches . 192 Labuan . 89 If You Like . 25 Blitar . 193 Ujung Kulon Month by Month . 27 National Park . 89 Panataran . 193 Pacitan . 194 Itineraries . 30 Bogor . 91 Around Bogor . 95 Watu Karang . 195 Outdoor Adventures . 36 Cimaja . 96 Probolinggo . 195 Travel with Children . 52 Cibodas . 97 Gunung Bromo & Bromo-Tengger-Semeru Regions at a Glance . 55 Gede Pangrango National Park . 197 National Park . 97 Bondowoso . 201 Cianjur . 98 Ijen Plateau . 201 Bandung . 99 VANY BRANDS/SHUTTERSTOCK © BRANDS/SHUTTERSTOCK VANY Kalibaru . 204 North of Bandung . 105 Jember . 205 Ciwidey & Around . 105 Meru Betiri Bandung to National Park . 205 Pangandaran . 107 Alas Purwo Pangandaran . 108 National Park . 206 Around Pangandaran . 113 Banyuwangi . 209 Central Java . 115 Baluran National Park . 210 Wonosobo . 117 Dieng Plateau . 118 BALI . 212 Borobudur . 120 BARONG DANCE (P275), Kuta & Southwest BALI Yogyakarta . 124 Beaches . 222 South Coast . 142 Kuta & Legian . 222 Kaliurang & Kaliadem . 144 Seminyak .
    [Show full text]