<<

ISSN : 2087-0795

Vol. 7, No. 2, Desember 2015 11

ISSN : 2087-0795

PENDAHULUAN di lereng Gunung Lawu. Pada Candi terdapat relief hingga A. Latar Belakang arca dengan makna ke arifan yang Saat ini manusia telah me- mendalam, antara lain Relief Ki- masuki jaman peradaban yang dung Sudamala berupa fragmen baru yaitu era industri kreatif. Untuk batu yang melukiskan cerita Suda- itu pemerintah telah membentuk mala. Sudamala adalah salah satu ke-menterian khusus untuk mensi- ksatria Pandawa yang dikenal kapi era ini. Strateginya adalah dengan nama Sadewa. memunculkan identitas bangsa Selama ini Candi Sukuh yang ber-asal dari budaya lokal. kurang dikenal oleh masyarakat yang memiliki budaya umum. Mereka lebih mengenal lokal paling kaya sudah seharusnya Candi atau diperhitungkan seluruh dunia untuk yang memang sudah kuat sebagai sektor industri kreatif. Apalagi ikon nasional. Seringkali banyak budaya lokal memiliki kandungan yang tidak menyadari bahwa di kearifan yang tinggi. Pemerintah Indonesia masih banyak terdapat hingga saat ini banyak melakukan candi bersejarah selain dua candi program untuk menstimulasi anak terkenal itu. Oleh karena itu perlu bangsa agar menciptakan dan diupayakan revitalisasi dalam hal memproduksi kar-ya kreatif yang ini kearifan lokal Candi Sukuh. Ada bersumber dari kearifan lokal. Dan dua hal utama yang menjadikan sudah saatnya berbagai elemen revitalisasi kearifan Candi Sukuh bangsa ikut turut serta merevitali- sangat diperlukan. Yang pertama, sasi kearifan lokal dengan tujuan revitali-sasi akan mempertegas untuk mempertegas identitas bang- identitas Indonesia sebagai bangsa sa. yang memiliki kekayaan dan Salah satu kekayaan buda- keragaman budaya luhur. Dan yang ya bangsa yang dapat dijadikan kedua ada lah sebagai upaya sumber dalam berkarya adalah mewariskan kearifan lokal terhadap Candi Sukuh yang terletak di Ka- generasi penerus agar mencintai bupaten Karanganyar dan berada

12 Vol. 7, No. 2, Desember 2015

ISSN : 2087-0795

budaya sendiri. Upaya revitalisasi nya adalah tidak berkembangnya dapat dilakukan dengan mengguna industri cinderamata di sekitar lo- -kan media perantara berupa pro- kasi candi, padahal cindermata duk atau karya yang menjembatani seharusnya memegang peranan antara Candi Sukuh dengan ma- penting sebagai bagian mem- syarakat. Salah satu bentuk media promosikan keberadaan candi atau objek yang dapat digunakan melalui perantara wisatawan yang adalah cinderamata. Bagi masya- sudah mengunjungi. rakat yang pernah mengunjungi Oleh karena itu penting di- Candi Sukuh, maka cinderamata lakukan upaya mengembangkan In- berperan sebagai kenangan se- dustri cinderamata dengan muatan telah berkunjung di lokasi tersebut Candi Sukuh sebagai bagian upaya termasuk segala yang pernah dili- mengoptimalisasi potensi industri hatnya. kreatif di Kabupaten Karangayar. Cinderamata juga dapat ber Pada tahun pertama penelitian, fungsi sebagai sarana untuk me- masalah yang dapat dirumuskan sampaikan keberadaan Candi Su- adalah bagaimana membangun mo kuh kepada orang lain. Jika tanpa -del cinderamata etnik dengan cerita dari orang yang membawa- muatan Candi Sukuh. nya, seharusnya visualisasi cin- Sedangkan tahun kedua pe deramata juga menarik bagi orang -nelitian, masalah yang dapat di- yang mengamatinya. Oleh karena rumuskan adalah bagaimana me- itu diperlukan desain cinderamata revitalisasi para pelaku industri kre- yang mampu merefleksikan kearif- atif khususnya di Kabupaten Ka- an lokal dari Candi Sukuh. ranganyar untuk memanfaatkan Candi Sukuh sebagai sumber ide B. Masalah Penelitian pembuatan cinderamata. Candi Sukuh merupakan wa -risan kekayaan budaya bangsa C. Tinjauan Pustaka yang syarat terhadap filsofi ke- 1. Pengertian Kearifan Lokal hidupan manusia. Meskipun demi- Secara etimologis, kearifan kian rupanya Candi Sukuh kurang (wisdom) berarti kemampuan se- dikenal masyarakat Indonesia se- seorang dalam menggunakan akal cara umum. Salah satu penyebab- pikirannya untuk menyikapi sesuatu

Vol. 7, No. 2, Desember 2015 13

ISSN : 2087-0795

kejadian, objek atau situasi. Se- dengan kearifan tradisional di sini dangkan lokal, menunjukkan ruang adalah semua bentuk pengetahu- interaksi di mana peristiwa atau an, keyakinan, pemahaman atau situasi tersebut terjadi. Dengan wawas an serta adat kebiasaan demikian, kearifan lokal secara atau etika yang menuntun perilaku substansial merupakan nilai dan manusia dalam kehidupan di dalam norma yang berlaku dalam suatu komu-nitas ekologis. Jadi kearifan masyarakat yang diyakini kebenar- lokal ini bukan hanya menyangkut annya dan menjadi acuan dalam penge-tahuan dan pemahaman bertindak dan berperilaku sehari- masyarakat adat tentang manusia hari. Dengan kata lain kearifan lokal dan bagai-mana relasi yang baik di adalah kemampuan menyikapi dan antara manusia, melainkan juga memberdayakan potensi nilai-nilai menyangkut pengetahuan, pe- luhur budaya setempat. mahaman dan adat kebiasaan Kearifan lokal menurut UU tentang manusia, alam dan bagai- No.32/2009 tentang perlindungan mana relasi di antara semua peng- dan pengelolaan lingkungan hidup huni komunitas ekologis ini harus BAB I Pasal 1 butir 30 adalah dibangun. Seluruh kearifan tradisio- adalah “nilai-nilai luhur yang ber- nal ini dihayati, dipraktikkan, diajar- laku dalam tata kehidupan masya- kan dan diwariskan dari satu rakat untuk antara lain melindungi generasi ke generasi lain yang se- dan mengelola lingkungan hidup kaligus membentuk pola perilaku secara lestari”. Selanjutnya Ridwan manusia sehari-hari. (2007) memaparkan: Kearifan lokal atau sering disebut local wisdom 2. Simbol Kearifan Lokal pada Candi Sukuh dapat dipahami sebagai usaha manusia dengan menggunakan a. Candi Sukuh akal budinya (kognisi) untuk Nama Candi Sukuh menurut bertindak dan bersikap terhadap Zoetmulder (Cholis, 2011: 8) me- sesuatu, objek, atau peristiwa yang miliki persamaan dengan kata suku terjadi dalam ruang tertentu. yang berarti kaki, hal ini sesuai Adapun menurut Keraf (20- dengan letaknya di kaki Gunung 10) bahwa kearifan lokal adalah Lawu. Secara geografis Candi sebagai berikut: Yang dimaksud Sukuh terletak di lereng sebelah

14 Vol. 7, No. 2, Desember 2015

ISSN : 2087-0795

barat Gunung Lawu pada ketinggi- candi harus berdenah dasar bujur an 910 m di atas permukaan air sangkar dengan tempat yang paling laut, tepatnya di Dukuh Berjo, Desa suci terletak di tengah. Adanya Sukuh, Kecamatan Ngargoyoso, penyimpangan tersebut diduga ka- Kabupaten Karanganyar. rena Candi Sukuh dibangun pada masa memudarnya pengaruh Hin- duisme di Jawa. Memudarnya pe- ngaruh Hinduisme di Jawa rupanya menghidupkan kembali unsur-unsur budaya setempat dari zaman Me- galitikum. Pengaruh zaman pra- sejarah terlihat dari bentuk bangun- an Candi Sukuh yang merupakan teras berundak. Bentuk semacam itu mirip dengan bangunan punden berun- dak yang merupakan ciri khas bangunan suci pada masa pra- Hindu. Ciri khas lain bangunan suci dari masa pra-Hindu adalah tempat Gambar 1. yang paling suci terletak di bagian Relief Candi Sukuh. Foto: Amir, 2015 paling tinggi dan paling belakang. Menurut situs web Perpus- Menurut dugaan para ahli, takaan Nasional Republik Indo- Candi Sukuh dibangun untuk tujuan nesia, Candi Sukuh berlatar be- pengruwatan, yaitu menangkal atau lakang agama Hindu dan diperkira- melepaskan kekuatan buruk yang kan dibangun didirikan pada akhir mempengaruhi kehidupan manusia abad ke-15 M. Berbeda dengan akibat ciri-ciri tertentu yang dimili- umumnya candi Hindu di Jawa kinya. Dugaan tersebut didasarkan Tengah, arsitektur Candi Sukuh pada relief-relief yang memuat ce- dinilai menyimpang dari ketentuan rita-cerita pengruwatan, seperti Su- dalam kitab pedoman pembuatan damala dan Garudheya, dan pada bangunan suci Hindu, Wastu Wi- arca kura-kura dan yang dya. Menurut ketentuan, sebuah terdapat di Candi Sukuh.

Vol. 7, No. 2, Desember 2015 15

ISSN : 2087-0795

Kompleks Candi Sukuh me- kan) segala kotoran yang melekat nempati areal seluas + 5.500 m2, di hati. Itulah sebabnya relief ter- terdiri dari terdiri atas tiga teras sebut dipahatkan di lantai pintu bersusun. Sepintas lalu candi ini masuk, sehingga orang yang ma- terlihat seperti bangunan pemujaan suk ke tempat suci ini akan Suku di Mexico. Gerbang melangkahinya. Dengan demikian utama, gerbang lain menuju ke segala kekotoran yang melekat di setiap teras dan bangunan utama tubuhnya akan sirna (candi.pnri. menghadap ke arah barat, berbeda go.id). dengan candi-candi di Jawa tengah yang umumnya menghadap ke timur. Ketiga teras tersebut terbelah dua tepat di tengahnya oleh batu yang ditata membentuk jalan me- nuju ke gerbang teras berikutnya. Di ruang dalam gapura, ter- hampar di lantai, terdapat pahatan yang menggambarkan phallus dan dalam bentuk yang nyata yang hampir bersentuhan satu sa- ma lain. Pahatan tersebut merupa- kan penggambaran bersatunya lingga (kelamin perempuan) dan (kelamin laki-laki) yang me- rupakan lambang kesuburan. Saat ini sekeliling pahatan tersebut diberi pagar, sehingga gapura tersebut sulit untuk dilalui. Untuk naik ke te- Gambar 2. Gapura Candi Sukuh yang di lantainya ras pertama, umumnya pengunjung terdapat pahatan lingga dan yoni. meggunakan tangga di sisi gapura. Foto: Amir, 2015

Ada keyakinan bahwa pahatan Pada bagian belakang pintu tersebut berfungsi sebagai 'suwuk' gerbang pertama tersebut pada sisi (mantra atau obat) untuk 'ngruwat' sebelah kiri terdapat tumpukan (menyembuhkan atau menghilang- batu-batu berukir, batu dengan

16 Vol. 7, No. 2, Desember 2015

ISSN : 2087-0795

bentuk kotak yang menyerupai relief berhiaskan ornamen dalam meja, dan batu penjuru/ umpak bentuk dasar tapal kuda. yang di-perkirakan ada bangunan Pada bagian kanan candi sebelumnya. Pada bagian ini juga induk terdapat 2 buah patung terdapat relief dengan figur seorang anthropomorpis yaitu gabungan an- kesatria dan prajurit yang mem- tara badan manusia dan binatang, bawa tombak, relief dua ekor dalam bentuk figur manusia dengan badak, seorang penunggang gajah sayap terbuka dan kakinya bertaji dan dua pasang kerbau. yang diperkirakan adalah represen- Pintu gerbang kedua sudah tasi burung garuda yang me- rusak tidak utuh lagi, di kanan rupakan bagian dari mitologi Tirta kirinya terdapat patung berwajah Amerta atau pencarian air ke- menyeramkan namun tidak begitu hidupan. Pada bagian kanan pintu jelas bentuknya. Demikian juga keluar tedapat relief yang meng- pada gerbang ketiga sudah rusak gambarkan dua figur yaitu Bima hanya terdapat tangga dengan dan yang sedang mem- beberapa tingkat yang merupakan buat keris atau wesi aji (wawancara pelataran utama candi (candi dengan Gunawan: 2015). induk). Pada bangunan candi induk Meskipun Candi Sukuh di- terdapat tangga yang cukup curam perkirakan peninggalan dan tinggi dengan lorong yang agak akhir, namun karakteristik elemen- sempit. Pada sisi kirinya berjajar elemennya menunjukan campuran serangkaian relief yang diduga antara Hinduistik, Megalitik, dan penempatannya dan urutannya ti- Jawa Kuno. Hal ini tercermin pada dak seperti yang ada pada saat ini. bentuk bangunan, patung dan Di sisi paling kiri terdapat relief relief-reliefnya yang memiliki bentuk seekor babi bertanduk dan seekor yang terkesan agak kasar dan gajah yang bergenta, pada pung- tambun atau jauh dari karakter gungnya terdapat pelana. Di yang realistik (Cholis & Rahman: sebelah-nya terdapat serangkaian 2011, 15). 5 relief yang merupakan mitologi yang terkenal dengan Kidung Su- b. Relief Candi Sukuh dan Cerita damala. Kemudian mendekati candi Mitologinya induk atau tepatnya di depan Relief merupakan seni pa- sebelah kanan candi induk terdapat hat, di dalamnya terdapat figur tiang berbentuk piramid terdapat dengan latar belakang. Dalam Ensi-

Vol. 7, No. 2, Desember 2015 17

ISSN : 2087-0795

klopedia Umum disebutkan relief tria kembar di antara kelima satria adalah lukisan timbul yang di- Pandawa, yang berhasil meruwat pahatkan pada sebuah bidang (menghilangkan kutukan) dalam diri dengan latar belakang yang tidak Dewi Uma, istri Bathara Guru. Dewi mempunyai dimensi yang sebenar- Uma dikutuk oleh suaminya karena nya, namun kesan dimensi dibuat tidak dapat menahan kemarahan- dengan penggunaan perspektif pa- nya terhadap suaminya yang minta da bidang itu sendiri. Di dalam seni untuk dilayani pada saat yang rupa Hindu ada tiga jenis relief menurutnya kurang layak. Karena yang dipakai sebagai penghias menunjukkan kemarahan yang me- candi atau kuil, yaitu: a) relief tinggi luap-luap, Sang Dewi dikutuk dan yang setiap sisinya dapat dilihat, b) berubah wujud menjadi seorang relief sedang yang dapat dilihat raksasa bernama Bathari . hanya sisi depan dan samping atau Bathari Durga yang menyamar se- setengahnya, c) relief rendah ha- bagai Dewi Kunthi, ibu para nya sisi depannya yang terlihat. Pandawa, mendatangi Sadewa dan Relief pada Candi Sukuh ke- meminta satria itu untuk me-ruwat banyakan termasuk pada relief dirinya. Kisah tersebut dituang -kan sedang dimana pada sisinya dapat dalam lima panel relief (candi.pnri. terlihat pada sisi samping dan go.id). depannya. Relief pada Candi Sedangkan cerita Garudeya Sukuh menggunakan jenis batu an- mengisahkan tentang pembebasan desit, dengan menampilkan cerita sang ibu Dewi Winata yang di- tentang Kidung Sudhamala, Garu- perbudak oleh Dewi Kadru dari deya, dan Bimo Bungkus. perbudakan akibat kalah bertaruh, Cerita tentang Kidung Suda- dan dalam taruhannya dia tidak mala terdapat pada bagian selatan tahu jika dicurangi Dewi Kadru. pelataran teras ketiga ini terdapat Meskipun demikian dia harus tetap panel-panel batu yang ditata ber- men-jalankan komitmen yang su- jajar. Panel-panel batu ini memuat dah dibuat sebelumnya. Singkat relief dengan tema cerita yang cerita Sang Garuda tidak tahan diambil dari Kidung Sudamala. Ce- dengan perlakuan Dewi Kadru rita Sudamala mengisahkan ten- terhadap dirinya dan ibunya. Untuk tang Sadhewa, salah satu dari sa- bisa bebas dari perbudakan ter-

18 Vol. 7, No. 2, Desember 2015

ISSN : 2087-0795

sebut ada syarat yang harus membuka bungkusnya dan ber- dipenuhi, yaitu Sang Garuda harus hasil, bahkan Gajah Sena telah bisa mempersembahkan Tirta menyatu dalam tubuh Bima yang Amerta atau Air Kehidupan kepada tiba-tiba menjadi besar. Kemudian Dewi Kadru. Untuk mendapatkan Bayi Bima dibawa ke pangkuan Tirta Amerta sudah pasti tidak Ayahanda Pandu Dewanata. Se- mudah karena dijaga oleh para mentara itu kulit pembungkus bayi dewa dengan penjagaan yang Bima, ditinggalkan dan dijaga oleh sangat ketat sekali. Namun de- Kurawa, namun dilarikan oleh mikian karena kesaktian dan ke- batara Bayu, untuk diserahkan cerdikan Sang Garuda, Tirta kepada Prabu Kurupati dan istrinya Amerta bisa didapatkan meskipun yang bertapa untuk memohon di- dengan cara yang tidak mudah. beri keturunan. Pembungkus bayi Pada akhirnya Tirta Amerta bisa tersebut diletakan di pangkuan dipersembahkan kepada Dewi Kurupati, maka menjelma menjadi Kadru dan anak-anaknya maka seorang bayi yang kemudian dibri terbebas-lah dia dan ibunya dari nama Raden Jayajatra anak perbudakan. Kisah ini dituangkan (Cholis & Rahman: 2011, 28). pada beberapa relief dan patung yang ada di Candi Sukuh (Santoso 3. Cinderamata Etnik dalam Asmadi & Soemadi: 2004, Dalam Bahasa Inggris, Cin- 24-40). deramata disebut sebagai souvenir. Dalam cerita Bimo Bungkus Dalam kamus The Collins Cobuild dikisahkan bagaimana proses ke- Dictionary (2009), kata souvenir lahiran Bimo yang begitu rumit dan diartikan: ”Souvenir is usually small mengesankan. Ketika lahir Bima and relatively inexpensive article dalam keadaan terbungkus dan tak given, kept or purchased as a seorang-pun dapat membukanya. reminder of a place visited, an Ayahnya memerintahkan untuk occasion, etc.” (Souvenir adalah membuang di kuburan Sentra Gan- benda yang ukuranya relatif kecil damayit. Batara guru mengutus dan harganya tidak mahal; untuk Dewi Uma dan putranya Gajah dihadiahkan, disimpan atau dibeli Sena untuk memberi pakaian pada sebagai kenang-kenangan kepada Bima. Gajah Sena diminta untuk suatu tempat yang dikunjungi, sua-

Vol. 7, No. 2, Desember 2015 19

ISSN : 2087-0795

tu kejadian tertentu, dan sebagai- menguasai usaha-usaha kecil itu. nya). Masyarakat tidak perlu modal besar Sementara itu, dalam ka- untuk menciptakan souvenir; hanya mus Webster English Dictionary dengan kemauan, kreativitas dan (2004), kata souvenir diartikan keterampilan, masyarakat sudah sebagai, “an object a traveler brings dapat meghasilkan cinderamata home for the memories associated yang pada akhirnya menjadi sum- with it.” (Souvenir adalah benda ber penghasilan bagi mereka. yang dibawa pulang oleh wisata- wan sebagai kenang-kenangan D. Penelitian Terdahulu bagi perjalanannya itu). Beberapa penelitian tentang Cinderamata berhubungan cinderamata telah dilakukan oleh erat dengan kegiatan “perjalanan” peneliti di seluruh Indonesia. Pene- seseorang, maka tidak mengheran- litian tersebut antara lain penelitian kan jika istilah cinderamata melekat yang dilakukan oleh Dr. Restu, MS dengan kegiatan pariwisata; bah- yang berjudul “Pemetaan Seni Cen- kan menjadi bagian dari produk deramata di Objek Wisata Suma- wisata. Oleh karena itu, maka cin- tera Utara untuk Pengembangan deramata yang lebih tepat di- Desain Cinderamata Berbasis Etnik produksi untuk daerah wisata Sumatera Utara” pada tahun 2009. adalah cinderamata etnik sesuai ciri Kemudian penelitian yang khas tempat wisata tersebut. dilakukan oleh Wahyuningsih, Iik Ada hal lain yang tidak Endang Siti, Sasongko, dan Soe- kalah penting berkaitan dengan pono pada tahun 2009 dengan cinderamata, yaitu terbukanya mata judul “Mengembangkan Industri pencaharian bagi masyarakat. Ma- Kerajinan Cinderamata Pada kin besar volume penjualan cinde- Kawasan Wisata Budaya Majapahit ramata, maka semakin besar pula Di Jawa Timur Untuk penghasilan yang diperoleh oleh Ditingkatkan Menjadi Industri Ke- masyarakat. Hal ini terjadi karena rajinan Berorientasi Ekspor”. Dan aktivitas cinderamata lebih banyak penelitian yang dilakukan oleh menyentuh rakyat kecil disbanding- Wanjat Kastolani pada tahun 2009 kan dengan pengusaha besar, yang berjudul “Model Pengembang- selama pengusaha besar tidak an Produktivitas Produk Handycraft

20 Vol. 7, No. 2, Desember 2015

ISSN : 2087-0795

dengan Pendekatan Rekayasa operational product revision, Desain Konstruksi Landasan Trans- operational field testing, final pro- plantasi Trumbu Karang di Wilayah duct revision, and dissemination Pantai Jawa Barat” and implementation”. Serangkaian langkah ini dapat disederhanakan E. Metode Penelitian menjadi lima langkah utama yaitu, 1.Pendekatan Penelitian studi pendahuluan, perencanaan, Target penelitian pada ta- pem-bangunan, uji coba, dan di- hun ini adalah menghasilkan model seminasi. cinderamata dengan kearifan Candi a. Tahap Studi Pendahuluan Sukuh. Penelitian ini menggunakan (research and information pendekatan research and deve- collec-ting) lopment. Menurut Borg and Gall Studi pendahuluan memiliki (1989), yang dimaksud dengan mo- dua kegiatan utama, yaitu studi del penelitian dan pengembangan literatur (kaji pustaka dan hasil adalah “a process used develop pene-litian terdahulu) dan studi and validate educational product”. lapangan. Selain sebagai tahap Dengan pengertian tersebut maka awal pencip taan model cindera- serangkaian langkah penelitian dan mata, studi pendahuluan juga me- pengembangan dilakukan secara rupakan upaya untuk mendapatkan siklis, yang mana pada setiap lang- jawaban atas permasalahan per- kah yang akan dilalui atau dilaku- tama yaitu bagaimana bentuk kan selalu mengacu pada hasil muatan kearifan Candi Sukuh yang langkah sebelumnya hingga pada diintegrasikan ke dalam cindera- akhirnya diperoleh suatu produk mata. pendidikan yang baru.

Selanjutnya masih menurut b. Tahap Perencanaan Borg and Gall (1983) serangkaian Tahap ini adalah tahap me- langkah penelitian dan pengemba- rancang konsep dan bentuk cin- ngan itu adalah “research and deramata. Perancangan konsep information collecting, planning, de- menggunakan hasil telaah pada velop preliminary form of product, studi pendahuluan tentang muatan- preliminary field testing, main muatan kearifan yang ada pada product revision, main field testing, Candi Sukuh.

Vol. 7, No. 2, Desember 2015 21

ISSN : 2087-0795

1. Studi Lapangan dan Literatur c. Tahap Pembangunan (develop Langkah awal yang di- preliminary form of product) lakukan selain mencari literatur baik

Hasil perancangan konsep dari buku jurnal maupun laporan dan bentuk selanjutnya dimple- penelitian yang pernah dilakukan mentasikan dengan membuat mo- terkait dengan keberadaan Candi del cinderamata menggunakan Sukuh, adalah melakukan wawan- bahan-bahan yang sudah disiapkan cara dengan beberapa narasumber sebelumnya. Ada tiga macam lang- di antaranya adalah (1) Bapak Gu- kah yang akan dilakukan pada nawan yang merupakan penjaga tahapan ini yaitu membuat model, dan guied dari Dinas Pariwisata Ja- membuat cetakan, dan menuang. wa Tengah untuk Situs candi Sukuh, yang banyak memberikan d. Tahap Uji Coba keterangan tentang kondisi, ke- Model atau prototipe cin- beradaan, dan deskripsi tentang deramata yang sudah jadi selan- relief-relief candi. (2) Bapak Henry jutnya akan diuji terhadap ke- Cholis, yang per-nah melakukan tahanan bahan yang digunakan. penelitian tentang Candi Sukuh Jika cinderamata tahan terhadap dengan judul: Kajian Figur Relief tahapan ujian misalnya benturan, Candi Sukuh Sebagai Model maka cinderamata sudah layak Perancangan Animasi Kartun 2D untuk diproduksi massal dan di- Iklan Layanan Masyarakat, dari distribusikan. beliau diperoleh banyak informasi tentang potensi Candi Sukuh yang e. Tahap Diseminasi bisa digali dan dijadikan subyek Mengandung kegiatan re- kajian salah satu diantaranya ten- produksi. Tahap ini berupa mem- tang cerita Kidung Sudamala yang perbanyak cinderamata mengguna- terdapat pada relief candi. Berikut kan berdasar master model yang ini adalah hasil data-data lapangan telah melalui tahap uji coba. yang telah diperoleh, yaitu: a. Ketika dilakukan studi di PEMBAHASAN lapangan di sekitar Candi Su- A. Penciptaan Model/ Prototipe kuh hanya ditemukan dua pe- Cinderamata dagang cinderamata, makanan,

22 Vol. 7, No. 2, Desember 2015

ISSN : 2087-0795

dan minuman. Jenis cindera- mata yang dijual kaos, mug, dan gantungan kunci dan sudah menunjukan ciri khas/ identitas Candi Sukuh tetapi secara kua- litas belum tergarap dengan maksimal.

Gambar 4. Papan nama Candi Sukuh yang menggunakan background salah satu relief candi. Foto: Amir, 2015

c. Dari survey di lapangan di- temukan replika relief yang tergantung di dinding di salah satu warung kopi di sekitar

Gambar 3. candi dengan bahan dasar gibs Beberapa jenis Souvenir yang tersedia dan kualitasnya kurang bagus di salah satu pedagang souvenir di sekitar candi. baik secara bentuk maupun ba- Foto: Amir, 2015 han. Hal ini menunjukan bahwa masyarakat setempat mem- b. Dari penjelasan pegawai yang punyai potensi untuk dikem- merangkap sebagai pemandu di bangkan dalam menciptakan in- Candi Sukuh: selama ini belum dustri kreatif masyarakat se- pernah ada dari bagian bangun- tempat an candi yang dijadikan ikon,

meskipun pada papan nama ada relief yang dijadikan background tetapi bukan ikon yang menjadi identitas yang populis/di kenal masyarakat.

Gambar 5. Replika relief dalam bentuk hiasan dinding yang tergantung pada dinding salah satu warung di sekitar candi. Foto: Effy, 2015.

Vol. 7, No. 2, Desember 2015 23

ISSN : 2087-0795

B. Proses Pembuatan Replika ra Wiku) melukiskan tingkat ke- Relief Candi sempurnaan Bima.

1. Penentuan Relief Dari data-data studi literatur dan lapangan di atas di dapatkan beberapa artefak kemudian dipilih 7 relief yang dianggap menarik untuk bisa mewakili keberadaan candi yang terdiri dari 1 buah relief yang menggambarkan sang empu dalam pembuatan wesi aji, 1 relief yang Gambar 6. dijadikan latar belakang pada Relief yang menggambarkan empu dalam membuat wesi aji. papan nama candi dan 5 relief yang Foto: Amir, 2015 merepresentasikan Cerita Kidung

Sudamala, pemilihan ini didasarkan b. Relief candi 2 atas dasar ajaran cerita yang yang Pada replika ini terdapat 3 figur, terkandung dalam cerita tersebut salah satu figurnya sedang yang memiliki makna “pembebas- membawa sebuah alat musik an”, dalam budaya Jawa lebih yang menyerupai kecil dikenal dengan ruwatan yang dengan alat pemukul ditangan berarti membebaskan/ membersih- kanannya dan dibelakangya ter- kan dari hal-hal yang buruk. dapat figur yang bertindak seba- Berikut ini ketujuh relief ter- gai pengiring/ pengawal dengan sebut yang akan dibuat replika anatomi tubuh yang ramping, relief-nya, yaitu: dari dua figur yang saling ber- a. Relief candi 1. hadapan memiliki bentuk ana- Bima sedang membuat wesi aji tomi yang gemuk. Dari relief ini menggunakan kedua telapak ta- dibuat sebagai background pada ngannya, dari wesi aji yang di- papan nama di Situs Candi Su- hasilkan dapat dikatakan bahwa kuh. dia telah mencapai tingkat ke-

empuan yang sangat tinggi. Pe-

gambaran Bima yang sejajar dengan Bathara Ghana (Batha-

24 Vol. 7, No. 2, Desember 2015

ISSN : 2087-0795

Gambar 8. Relief yang memuat Cerita Kidung Sudamala bagian 1. Foto: Amir, 2015

d. Relief candi 4 Gambar 7. Relief yang menjadi background pada Pada relief ini menceritakan Sa- papan nama. Foto: Amir, 2015 dewa menolak meruwat Bathari Durga, dia murka dan berubah c. Relief candi 3. menjadi raksasa yang berwajah Dalam relief ini diceritakan Dewi ganas dan menakutkan, yang Parwati yang dikutuk suaminya diiringi dua raksasa berwajah (Bathara Siwa) menjadi seorang seram mengikat dua tangan Sa- raksasa yang bernama Bathari dewa ke belakang pada sebuah Durga menyamar sebagai Dewi pohon dan mengancam akan Kunti yang diikuti dua pengiring- membunuhnya dengan sebilah nya meminta kepada Sadewa pedang ditangannya. (dalam posisi berjongkok, yang juga diikuti seorang pengiring) e. Relief candi 5 untuk diruwat (menghilangkan Pada relief ini menceritakan Bi- kutukan) dari suaminya. ma kakak Sadewa berperang melawan dua raksasa pengawal dari Bathari Durga. Salah satu rak-sasa oleh Bima tubuhnya diangkat dengan tangan kirinya sedangkan tangan kanannya menancapkan kuku Pancanaka

Vol. 7, No. 2, Desember 2015 25

ISSN : 2087-0795

(senjata pusaka Bima) keperut lawannya.

Gambar 10. Relief yang memuat Cerita Kidung Sudamala bagian 5. Foto: Amir, 2015

Gambar 9. 2. Alat dan Bahan Relief yang memuat Cerita Kidung Ada tiga langkah yang akan Sudamala bagian 3. Foto: Amir, 2015 dilakukan pada tahapan ini yaitu

membuat model, membuat cetak- f. Relief candi 6. an, dan menuang. Untuk pembuat- Sadewa beserta pengiringnya an model ini tentunya dibutuhkan menghadap Bathari Durga yang alat dan bahan, dengan rincian telah berhasil diruwatnya, Ba- sbb.: thari Durga berpesan pada

Sadewa agar bersedia menikah a. Alat dengan Dewi Pradhapa, putri Alat yang digunakan ada seorang pertapa buta bernama beberapa jenis yang memiliki fungsi Tambrapetra dari Dusun Prang- sendiri-sendiri, yang terdiri dari: alas. 1) Busir dan spatula dengan ber-

bagai bentuk dan jenis yang g. Relief candi 7 berfungsi untuk membuat ne- Pernikahan Sadewa dengan De- gatif/ cetakan master dengan wi Pradhapa yang dianugerah- media tanah liat. kan kepadanya karena berhasil 2) Tatah kayu dengan berbagai meruwat Bathari Durga dan me- bentuk dan jenis yang berfungsi sembuhkan pertapa buta untuk membuat negatif/ cetakan Tambrapetra bapak dari Dewi master dengan media kayu. Pradhapa.

26 Vol. 7, No. 2, Desember 2015

ISSN : 2087-0795

maupun untuk merapikan bagian-bagian yang harus dirapi- kan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Gambar 11. Berbagai jenis tatah kayu dan pemukul Foto: Effy, 2015

3) Pen Grafir yang berfungsi untuk membuat tekstur yang menyeru- pai batu.

Gambar 13. Gerinda duduk dan tangan. Foto: Amir, 2015

b. Bahan

1) Tanah Liat

Gambar 12. Tanah yang dipakai adalah jenis Pen grafir. Foto: Amir, 2015 tanah liat yang berasal dari

Kebumen, tanah jenis ini sangat

bagus untuk membuat model 4) Kikir dengan berbagai macam karena karakter tanah yang liat bentuk dan jenis yang berfungsi dan mudah dibentuk untuk alat finishing. 2) Kayu jati 5) Tempat pencampur resin, mas- Berupa papan dengan tebal ker, cutter, kuas, dan spatula/ 3cm, lebar 20cm, dan panjang alat pengaduk dengan berbagai 25 cm untuk media modeling, bentuk. sedangkan untuk pedestal deng- 6) Gerinda duduk dan tangan yang an ukuran 6 X 8 X 25cm. berfungsi untuk alat finishing

baik untuk membuat tekstur

Vol. 7, No. 2, Desember 2015 27

ISSN : 2087-0795

3. Pembuatan Model Relief Diawali dengan membuat sketsa terlebih dahulu, dari hasil sketsa yang diperoleh digunakan ngeblak/panduan membuat bentuk dari gambar yang dinginkan, deng- an tujuan untuk bisa menghasilkan kemiripan dari bentuk aslinya dan Gambar 15. Pembuatan model dari kayu. memudahkan membuat bentuk dari Foto: Amir, 2015 setiap objek yang akan ditampilkan. a. Pembutan Sketsa Untuk pembuatan sketsa diolah secara digital dengan tujuan un- tuk memperoleh ketepatan ben- tuk dan efisiensi waktu.

Gambar 16. Model relief 1, dengan media tanah liat. Foto: Amir, 2015

Gambar 14. Salah satu hasil sketsa yang akan dibuat model

b. Dari sketsa kemudian dibuat model dengan media tanah liat Gambar 17. dan kayu, dalam pembuatannya Model relief 3, dengan media kayu jati. Foto: Amir, 2015 dibutuhkan kejelian dan keteliti- an dalam prosesnya karena c. Dari model yang sudah jadi di- sangat menentukan hasil akhir- buat cetakan/negatifnya dengan nya.

28 Vol. 7, No. 2, Desember 2015

ISSN : 2087-0795

bahan silicon rubber yang di- lapisi resin sebagai penguat.

Gambar 20. Pecetakan dengan bahan resin. Foto: Amir, 2015 Gambar 18.

Model dicetak dengan bahan sillicon rubber. Foto: Effy, 2015

Gambar 21. Gambar 19. Replika dilepas dari cetakan Cetakan replika dilepas dari modelnya Foto: Amir, 2015 dan dibersihkan. Foto: Amir, 2015

e. Replika relief yang sudah jadi d. Pecetakan replika relief dengan dirapikan dengan gerinda ke- bahan resin, kemudian dilepas mudian diwarnai dengan cat dari cetakan. Setelah 15 menit spray.

Vol. 7, No. 2, Desember 2015 29

ISSN : 2087-0795

g. Kemudian pada langkah terakhir adalah penempelan deskripsi singkat dari replika relief ber- bahan dasar kuningan yang dibuat dengan tehnik etsa pada semua replika.

Gambar 22. Replika relief dalam proses finishing, Foto: Amir, 2015 Gambar 25. Foto di atas label yang sudah siap f. Pemasangan pedestal/ dudukan pasang dan foto di bawah hasil dari keseluruhan replika yang sudah dari kayu yang berfungsi untuk melalui finishing. Foto: Amir, 2015 penopang supaya dapat berdiri dan sebagai asesoris. SIMPULAN Candi sukuh merupakan ke- kayaan budaya bangsa indonesia, terletak di kabupaten karanganyar, yang sangat potensial menjadi identitas produk untuk optimalisasi industri kreatif masyarakat sekitar Dan salah satu produk industri

berbasis kreativitas yang sangat Gambar 23. potensial menjadi mata pen- Proses pemasangan pedestal/dudukan penopang replika relief dengan bahan caharian masyarakat sekitar adalah kayu jati cinderamata karena candi sukuh

Foto: Amir, 2015 juga merupakan tempat wisata.

30 Vol. 7, No. 2, Desember 2015

ISSN : 2087-0795

Penelitian ini sebagai pen- yang pemeliharaanya tergolong dukung program pemerintah dalam cukup bagus, meskipun masih ada mengembangkan sektor industri beberapa tangan-tangan yang tidak kreatif mengupayakan optimalisasi bertanggung jawab melakukan pe- potensi industri kreatif khususnya di rusakan yang disengaja maupun kabupaten karang-anyar, dengan tidak. Minimnya data dan informasi menciptakan cinderamata dengan secara historis menjadi peluang muatan lokal Candi Sukuh. Im- untuk dilakukan penelitian lebih plementasi dari hal ini diwujudkan detail, mengingat informasi dari dengan membuat prototipe replika beberapa pemandu yang kami relief cerita Kidung Sudamala dari wawancarai ketika kami lakukan Candi Sukuh yang terdiri dari 5 komparasikan dari beberapa sum- adegan yang secara tidak langsung ber lain/buku akurasinya agak melakukan konservasi dari cagar meragukan. Untuk itu dibutuhkan budaya tersebut. Selain itu dengan partisipasi pihak terkait (pemerin- melakukan revitalisasi diharapkan tah, arkeolog, sejarawan, dan para dapat mengantisipasi apa yang pakar berkopeten) untuk bisa me- seharusnya menjadi hak kita tidak lakukan kajian yang mendalam terampas oleh pihak asing seperti guna mendapatkan data yang valid keberadaan replika Candi Boro- seperti candi-candi lain (Borobudur, budur yang HKI-nya dimiliki orang Prambanan, , dll) . asing. Keberadaan Candi Sukuh *Penulis adalah dosen Prodi. Seni Rupa Murni ISI Surakarta menjadi hal yang sangat penting ketika dapat memberikan kehidup- **Penulis adalah dosen Prodi. Seni Rupa Murni ISI Surakarta an dan penghidupan khususnya masya-rakat disekitar Candi, untuk itu dibutuhkan kesadaran dan ke- DAFTAR PUSTAKA pedulian dengan rasa memiliki, Asmadi, Suwarno. (2004). Candi guna terjaga kelestarian dan pe- Sukuh: Antara Situs Pemujaan dan lestarian dari cagar budaya ter- Pendidikan Seks), Surakarta, CV Massa Baru. sebut. Sejauh pengamatan kami dari survey yang dilakukan Candi Bagyono. (2007). Pariwisata dan Perhotelan. Bandung. Alfabeta. Sukuh termasuk cagar budaya

Vol. 7, No. 2, Desember 2015 31

ISSN : 2087-0795

Borg, Walter, R & Gall, Meredith, Domestik di . D, (1983). Educational Research: An Introduction. New York: http://download.portalgaruda.org/art Longman Inc. icle.php?article=114444&val=5240

Cholis, Henri & Rahman A. Rosramadhana & Anisa Rodia (2011). Kajian Figur Relief Candi Harahap. (5 November 2015), Sukuh Sebagai Model Peran- Pemanfaatan Batok Kelapa cangan Animasi Kartun 2D Iklan menjadi Cinderamata sebagai Al- Layanan Masyarakat. Laporan ternatif Penanggulangan Kemiskin- Penelitian . Surakarta: ISI Sura- an, http:// jurnal.unimed.ac.id/2012/ karta. index.php/jupiis/article/view/2288/1 961 Keraf, A.S. (2010). Etika Lingkungan Hidup. Jakarta: Pener- Taswadi. (5 November 2015). bit Buku Kompas Antara Padalarang Dan Rajaman- dala (Meningkatkan Mutu Estetik Ridwan. N.A. (2007). “Landasan Cengcelengan Cinderamata dari Keilmuan Kearifan Lokal”. Jurnal Bandung Barat) Studi Islam dan Budaya. Vol.5, (1), 27-38. http://jurnal.upi.edu/file/Taswadi.pdf

P & K. (1977). Candi Sukuh dan

Kidung Sudamala. Proyek Pengem- bangan media Kebudayaan Ditjen Kebudayaan Departemen P & K.

Warsidi. (1984). Studi Bentuk Pada Relief Candi Sukuh. Skripsi: Fakultas Sastra Universitas Sebelas Maret.

Soetarno. (1988). Aneka candi kuno di Indonesia. Semarang: Dahara Prize.

Candi Sukuh. (21 Juni 2015). http://candi.perpusnas.go.id/temple s/deskripsi-jawa_tengah candi_sukuh

Candi-candi di Jawa tengah. (2 Mei 2015). http://candi.pnri.go.id/ jawa_tengah_yogyakarta/sukuh/suk uh.htm

Ratna Roostika. (5 November

2015). Analisis Pengaruh Bauran Pemasaran Produk Cindera Mata terhadap Kepuasan Wisatawan

32 Vol. 7, No. 2, Desember 2015