Perkembangan Layanan Badan Pendidikan Kristen Penabur di Bandar Tahun 1973-2009

Windiya Prihandini1*, Henry Susanto2*, Yustina Sri Ekwandari3* FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 e-mail:[email protected], HP. 082282614261

Received: June 17, 2019 Accepted: June 21, 2019 Online Published: June 28, 2019

Abstract:The development of penabur christian education agency service in Bandar Lampung in 1973-2009. The writing purpose is to find out the development of penabur christian education agency services in Bandar Lampung in 1973-2009. This study uses historical method with interview technique, library data collection technique, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and data verification. The result and discussion showed that the development of the Penabur Lampung Christian Education Agency service was established to from high- quality human beings in accordance with BPK Penabur’s motto, “Faith, Science,and Service” and to maintain the assets of GKI Djabar, so that BPK Penabur Bandar Lampung continues to stand and develop Christian education, by making improvements to physical services and non-physical services.

Keywords: christian, education, development, service

Abstrak:Perkembangan Layanan Badan Pendidikan Kristen Penabur Di Bandar Lampung Tahun 1973-2009. Tujuan penelitian mengetahui perkembangan layanan Badan Pendidikan Kristen Penabur di Bandar Lampung tahun 1973-2009. Menggunakan metode historis dengan teknik pengumpulan data wawancara, kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasilanalisisdanpembahasanmenunjukkanbahwaperkembangan layanan Badan Pendidikan Kristen Penabur Bandar Lampung didirikan untuk membentuk manusia yang berkualitas tinggi sesuai dengan motto BPK Penabur yaitu “Iman, Ilmu, dan Pelayanan”, dan mempertahankan aset dari pihak GKI Djabar agar BPK Penabur Bandar Lampung tetap berdiri dan berkembangan dalam pendidikan kristen, dengan cara melakukan perbaikan pada layanan fisik dan layanan non-fisik.

Kata kunci: kristen, layanan, pendidikan,perkembangan

PENDAHULUAN Pada abad ke-20 orang-orang Nederlandsch Zendings memakai juga istilah “resor”. Pada Vereeniging (Perhimpunan Injil tahun 1926 terdapat sembilan resor, Belanda) lahir dari “Vereeniging tot pada awal tahun 1940 terdapat lima bevordering der Zendingszaak” resor yaitu, , Batavia, (Perhimpunan memajukan karya , Garut, dan Juntikebon.Pada perkabaran Injil) yang telah didirikan saat GKP (Gereja Kristen Pasundan) di Rotterdam pada tanggal 2 dan THKTKH-Khoe Hwee Jawa Desember 1858 oleh sejumlah Barat mandiri (1934,1937) resor itu “sahabat zending”. Tokoh-tokoh berdiri disamping kerangka yang mendirikan NZV termasuk organisasi kedua gereja tersebut. aliran Rèveil, gerakan kebangunan Dalam bidang pelayanan para yang telah timbul di Eropa Barat zendeling menaruh perhatian (Swiss, Prancis, Belanda) sekitar terhadap berbagai bidang seperti, tahun 1830. Selama setengah abad ekonomi, sosial, pendidikan, dan Pasal 1 Anggaran Dasar NZV pengobatan (Th. Van den merupakan ciri khas perhimpunan End,2006:10-11). Pada tahun 1907 tersebut, akan tetapi pada akhirnya dalam bidang pendidikan untuk pengaruh unsur kebangunan dalam pertama kalinya NZV mengutus lembaga tersebut berkurang. tenaga khusus untuk kegiatan di NZV memiliki keanggotaan salah satu bidang, yaitu L. Borst yang umumnya termasuk rakyat seorang guru sekolah yang kemudian kecil, beberapa pendukung dari menyusullah beberapa guru lain dan golongan orang kaya dan seorang ahli pertanian (M. bangsawan. Selama dasawarsa Ottow,1918). Pada pelayanan bidang pertama, diantara 22 orang pengurus pendidikan NZV di daerah Jawa NZV hanya memiliki dua pendeta, Barat mendirikan sekolah-sekolah disamping anggota penuh terdapat seperti, pendidikan dasar (rakyat), donatur yang tidak terikat pada Pasal sekolah lanjutan, sekolah kejuruan, 1 Anggaran Dasar. Jumlah cabang dan pendidikan sekolah berbahasa Nederlandsch Zendings Vereeniging Belanda. terus bertambah hingga menjadi 72 Organisasi kegiatan dalam pada tahun 1936. bidang pendidikan mula-mulanya Setelah tahun 1900berdirilah adalah sekolah zending, termasuk beberapa cabang di kalangan orang sekolah berbahasa Belanda, yang Eropa di Hindia-Belanda. Di kemudian diurus oleh utusan Injil beberapa daerah Hindia-Belanda setempat. Sesudah tahun 1910 sejumlah cabang bergabung dengan pengelolaannya menjadi urusan maksud menangani secara langsung konferensi para Zendeling (utusan karya pekabaran Injil di sebagian Injil).Pada tahun 1919, atas prakarsa Jawa Barat (Th. Van den konferensi para Zendeling, panitia End,2006:3-4).Pos pekabaran injil pendukung HCS (Hollandsch- (zendingspost) adalah tempat Chineesche School) di Bandung seorang utusan Injil (“zendeling”, menjadi panitia se-Jabar, dengan “zendeling-leraar) menetap. Tempat nama “Centrale Commissie tot menetap seorang guru Injil atau oprichting en instandhouding van penghantar jemaat disebut Hollandsch Chinee-scheen “cabang” (bijpost). Hollandsch Inlandsche Scholen in dienst der Nederlandsche Zendings- Pusat sekolah-sekolah Kristen vereeniging op West-Java” (Panitia dari Zending Gereja Hervord (NZV, Pusat pendukung NZV untuk Nederlandsce Zendings Vereeniging) membuka dan mengelola HCS untuk Jawa Barat dan Vereeniging “Hollandsch-Chineesche School” voorChristelijke Scholen (VSC) atau dan HIS “Hollandsch-Inlandsche Himpunan sekolah-sekolah Kristen School” di Jawa Barat, disingkat untuk , memutuskan untuk CC). Panitia tersebut beranggotakan memberikan aset-asetnya kepada para Utusan Injil dari resor yang bangsa Indonesia, salah satunya mempunyai sekolah berbahasa kepada THKTKHKH (Tiong Hoa Belanda. Kie Tok Kauw Hwee Khu Hwee) Setelah Perang Dunia II Djawa Barat, yang kini menjadi GKI kepentingan sekolah Kristen di SW (Gereja Kristen Indonesia Indonesia diperhatikan oleh Sinode Wilayah) Jawa Barat. “Noodcomite van Kerk en Zending Selain kepada THKTKHKH voor de behartiging van de belangen Djawa Barat, Belanda juga van het Christelijk Onderwijs in mengibahkan kepada Raad Agung Indonesi” (Panitia darurat Zending dari GKP (Gereja Kristen Pasundan) dari Gereja [Protestan] untuk di Jawa Barat dan Perkoempoelan memperhatikan kepentingan sekolah-sekolah Kristen Djakarta pendidikan Kristen di Indonesia). (PSKD). Aset ini digunakan untuk Pada saat itu sejumlah membuka kembali sekolah-sekolah sekolah sudah tidak lagi berfungsi, yang sebelumnya dikelola oleh karena jemaat setempat terpaksa Belanda (BPK Penabur,2009:46)”. mengungsi, sedangkan sebagian Kesempatan itu langsung besar sekolah lain telah dimasukkan dimanfaatkan dengan cepat oleh dalam pool (kelompok) sekolah yang THKTKHKH Djawa Barat dengan dikelola oleh pemerintah. membentuk panitia guna mengambil Pada tahun 1948 berdirilah langkah-langkah penting untuk “Vereeniging voor Christelijke membuka sekolah-sekolah Kristen. Scholen op West-Java” Dalam sidangnya pada tanggal 28 (Perhimpunan untuk sekolah-sekolah Mei 1948 di Bandung. Pembentukan Kristen di Jawa Barat), yang tampil kembali sekolah-sekolah ini murni sebagai pengganti Centrale atas dasar keinginan yang mulia dan Commissie. Zending mengharap dilakukan dengan sepenuh hati, supaya “Vereeniging” menjadi tanpa campur tangan Tuhan. wadah kerja sama orang Kristen, Itulah yang diyakini para Sunda dan Tionghoa. panitia ketika berhasil meyakinkan Gereja Kristen Pasundan Pdt. Pouw Peng Hong, seorang ingin supaya sekolah Kristen lebih pelopor gerakan berdikari gereja- terikat erat pada gereja. Maka gereja di Jawa Barat. Beliau terpaksa sekolah dibagi antara kedua kemudian mengajak para tokoh ahli waris Zending(Th. Van den End, gereja dan masyarakat 2006:14-17).Dengan menjelang mengumpulkan dana untuk berakhirnya kekuasaan Belanda di mewujudkan cita-cita luhur untuk Indonesia, Badan-badan Zending membentuk, membina, dan Belanda yaitu Centrale Commisie mengembangkan sekolah-sekolah Christelijke Scholen atau Komisi Kristen. Sementara itu, tepatnya di tahun 1949, dan SDK di Jl. Jakarta Pdt. Tjan Tong Ho Sluisbrugstraat (sekarang JL. Pintu mengusulkan kepada Keluarga Oey Air) No. 11 dikepalai oleh Lie Siak Kiem An untuk membuka sekolah- Thong pada tahun 1950. sekolah Kristen yang berlindung di Hasil kerja ini bawah sayap Sinode THKTKH mengungkapkan bahwa gereja Djawa Barat. Usulan tersebut mampu mengelola sekolah-sekolah mendapat respons yang positif dari Kristen dan menjalin hubungan keluarga Oey Kiem An dan para dengan badan lain seperti VSC dan guru. Tak berselang lama, mereka NZV. Hal ini membuktikan bahwa mengadakan rapat singkat untuk masyarakat menerima sekolah- menentukan beberapa keputusan sekolah Kristen dengan tangan mengenai awal pembukaan sekolah- terbuka. Seiring berseminya sekolah ini. Pertanggungjawaban kesadaran masyarakat untuk kebijakan mengenai pimpinan mendapatkan pendidikan yang layak, sekolah dan formasi guru diserahkan sambutan positif dan kepercayaan kepada Oey Kiem An dan Oey Kiem VSC terhadap sekolah-sekolah Liong, sedangkan Pdt. Tjan Tong Ho Kristen ini meyakinkan masyarakat mengurus permohonan pemakaian bahwa sekolah-sekolah ini bukanlah gedung sekolah. Pada akhirnya Pdt. sekolah sembarangan, yang memiliki Tjang Tong Ho mendapatkan nilai-nilai penting yang dipelajari fasilitas ruang sekolah dari Ketua selain pencapaian akademis. VSC, Pdt. A.K. de Groot. Ruangan Jika semangat untuk tersebut kemudian digunakan membuka sekolah-sekolah Kristen di sebagai Sekolah Dasar Kristen Jakarta dimulai dengan diadakannya Petang di Jl. Pintu Besi, Jakarta yang aktivitas-aktivitas pendidikan yang diresmikan pada tanggal 1 Agustus lebih mengarah pada kegiatan belajar 1948. dan mengajar, perintisan sekolah Komisi sekolah juga dibentuk Kristen di Bandung lebih dengan Pdt. Gouw Khiam Kiet menekankan pada pengolahan iman sebagai ketua, Tian Tiang Som Kristiani terlebih dahulu. sebagai sekertaris, Tjan Tjay Heng Hal ini karena para penggerak sebagai bendahara, dan Pdt. Tjan sekolah-sekolah Kristen di Jakarta Tong Ho sebagai adalah para pendidik (para guru), penasihat.Sepanjang tahun 1948- sementara perintisan sekolah Kristen 1950, Komisi Sekolah di Jakarta di Bandung lebih dimotori oleh para berhasil mendirikan empat sekolah pendeta. Adanya THKTKHKH pada petang dengan memanfaatkan saat itu menjadi cikal bakal adanya bangunan VSC. BPK (Badan Pendidikan Kristen) Sekolah-sekolah tersebut Penabur pada saat itu, yang adalah SDK di Jl. Pintu Besi No. 29 kemudian sekolah BPK Penabur ini (pertama kali dikepalai oleh Oey mulai dirintis pada tahun 1950 dan Kiem Liong), SDK di Jl. Tanah terus berkembang dalam dasawarsa Njonja (sekarang Jl. Gunung terakhir (BPK Penabur,2009: 45; 46; Sahari), dikepalai oleh Oey Kiem 47). Liong pada tahun 1949, SDK di Jl. BPK Djabar mengembangkan Oranjeplein (Jl. Slamet Riyadi) sayap-sayap pendidikan Kristen ke dikepalai oleh Tan Joe Tie pada beberapa wilayah. Beberapa sekolah telah didirikan di luar wilayah dalam penelitian ini adalah metode Provinsi Jawa Barat, seperti di penelitian historis. Metode penelitian wilayah Bandar Lampung dan sejarah adalah metode atau cara yang , Provinsi Lampung pada tahun digunakan sebagai pedoman dalam 1973 (BPK Penabur,2009: 80).BPK melakukan penelitian peristiwa Djabar berubah nama menjadi BPK sejarah dan permasalahannya. Penabur yang bertempat di Bandar Metode sejarah mempunyai Lampung pada saat tahun 1973 perspektif historis, dengan kata lain, masih memiliki keterbatasan dalam metode penelitian sejarah adalah pelayanan fasilitas maupun kualitas instrumen untuk merekontruksi guru pada saat itu. peristiwa sejarah menjadi sejarah BPK Penabur Bandar sebagai kisah (Restu Kartiko Widi, Lampung memiliki gedung pertama 2010: 69). di Jl. DI Panjaitan no.18, pada tahun Untuk melakukan penelitian pertama BPK Penabur Bandar Prof. A. Daliman dalam buku Lampung belum memiliki kursi dan Metode Penelitian Sejarah bahwa meja untuk mendukung kegiatan dalam penelitian sejarah terdiri dari belajar dan mengajar di sekolah empat tahapan yaitu : tersebut. 1. Heuristik adalah kegiatan BPK Penabur memiliki dua menghimpun sumber-sumber gedung yang berbeda yaitu terletak sejarah, di Jl. Perintis Kemerdekaan dan di Jl. 2. Kritik adalah menelit apakah DI Panjaitan. Pada tanggal 21 sumber-sumber itu sejati, November 2009 BPK Penabur baikbentukmaupunisinya, mengalami perkembangan yang 3. Interpretasiadalahtahapanuntuk sangat pesat pada bagian pelayanan menetapkanmaknadansaling- yang diresmikan oleh Ketua Umum hubungandarifakta-fakta yang PH Penabur (Wawancara dengan telahdiverifikasi, Bapak Hendro Indarwanto, 12 4. Historiografi adalah penyajian Desember 2018)”. hasil sintesis yang diperoleh Berdasarkan latar belakang di dalam bentuk suatu kisah sejarah atas, maka rumusan masalah dalam (A. Daliman, 2012: 28-29). penelitian ini yaitu “bagaimanakah Penelitian ini menggunakan Perkembangan Layanan Badan satu variabel.Menurut Sugiyono Pendidikan Kristen Penabur di mengatakan bahwa variable adalah Bandar Lampung Tahun 1973- obyek penelitian/atribut, atauapa 2009?”. Adapun tujuan penelitian ini yang menjadi variasi tertentu yang adalah untuk mengetahui ditetapkan oleh peneliti untuk dapat Perkembangan Layanan Badan dipelajari (Sugiyono, 2009: 60). Pendidikan Kristen Penabur di Teknik pengumpulan data Bandar Lampung tahun 1973-2009. adalah tahap yang digunakan untuk menentukan dalam hasil penelitian METODE yang akan didapat oleh peneliti Metode penelitian merupakan suatu cara untuk memperoleh menjadi valid. Maka dalam kembali pemecahan terhadap segala penelitian ini menggunakan teknik permasalahan (Restu Kartiko Widi, pengumpulan data wawancara, 2010: 1-2).Metode yang digunakan kepustakaan dan dokumentasi. “Teknik Wawacara merupakan 2. Penyajian Data yaitu data yang teknik pengumpulan data dengan dibatasi sebagai kumpulan cara tanya jawab sepihak yang informasi tersusun, memberikan dikerjakan dengan sistematis dan kemungkinan adanya penarikan berlandaskan kepada tujuan kesimpulan dan pengambilan penelitian (Soegijono, 1993: 18)”, tindakan. sedangkan“Teknik kepustakaan 3. Verifikasi data yaitu menarik adalah serangkaian kegiatan yang sebuah kesimpulan secara utuh berkenaan dengan metode setelah semua makna-makna yang pengumpulan data pustaka, membaca muncul dari data sudah diuji dan mencatat serta mengolah bahan kebenarannya,kekokohannya,keco penelitian(Mestika Zed,2004:4)”, dan cokannya, sehingga akan “Teknik dokumentasi yaitu mencari diperoleh suatu kesimpulan yang data mengenai hal-hal atau variabel jelas kegunaanya dan yang berupa catatan, transkip, buku, kebenarannya. (B Miles dan A surat kabar, majalah,prasasti, notulen Michael Huberman, 1992: 113) rapat, legger, agenda dan sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2002: 78)”. HASIL DAN PEMBAHASAN Badan Pendidikan Kristen “Teknik analisis data yang (BPK) Penabur Bandar Lampung akan digunakan dalam penelitian ini terletak di wilayah Kota Bandar adalah teknik analisa data kualitatif. Lampung, Provinsi Lampung yang Analisis data kualitatif adalah data berlokasi pada dua kecamatan yaitu, yang muncul berupa kata-kata bukan kecamatan Tanjung Karang Timur rangkaian angka, data tersebut untuk sekolah tingkat SMPK, SMAK, dan SMKK yang berada di dikumpulkan melalui cara atau Jalan Perintis Kemerdekaan No. 7, teknik yang digunakanolehpenulis, Kota Baru, Kedamaian, Kota Bandar apakah yang diperoleh dari hasil Lampung. observasi dan siap untuk diproses (B Tingkat SDK dan TKK Miles dan A Michael Huberman, berada di Jalan Mayjend. D. I. 1992 : 15).Data yang diperoleh dari Panjaitan, No. 18, Gotong Royong, penelitian ini akan dianalisis dengan Tanjung Karang Pusat, Kota Bandar Lampung. “Badan Pendidikan menggunakan metode analisis data Kristen Penabur pertama kali kualitatif. Menurut Miles dan dibangun di tanah milik Gereja Huberman, tahapan-tahapan yang Kristen Indonesia (GKI) Bandar akan dilakukan dalam proses analisis Lampung pada tahun 1973 yang data kualitatif meliputi: berlokasi di Jl. DI. Panjaitan No.18 1. Reduksi Data yaitus ebuah proses (Wawancara dengan Bapak Hendro pemulihan, pemusatan perhatian Indarwanto, 12 Februari 2019)”. Badan Pendidikan Kristen pada,penyederhanaan,pengabstrka Penabur Bandar Lampung an dan transformasi data yang merupakan sekolah kristen yang muncul dari catatan di lapangan. bernaung pada Gereja Kristen Indonesia (GKI) Bandar Pengurus BPK Penabur Lampung yang pada awalnya Bandar Lampung membuka kembali bernama BPK Djabar. Sekolah Menengah Kejuruan Sekolah BPK Djabar berubah Penabur pada tanggal 1 Juli 1997 di nama menjadi Dharma Wiyata yang Jl. Perintis Kemerdekaan No. 7, Kota artinya pengabdian melalui ilmu Baru, Bandar Lampung. (BPK Penabur, 2009: 81).“BPK Pada bulan Mei tahun 2000 Djabar merupakan lembaga sekolah Dharma Wiyata berubah pendidikan yang bernaung dari nama kembali menjadi BPK Penabur Gereja Kristen Indonesia (GKI) yang Bandar Lampung. BPK Penabur berawal dari sebuah gereja yang mengalami perubahan yang amat memiliki komisi-komisi dibidang drastis dari awal berdiri hingga “Pendidikan”.Pada tahun 1978 sekarang terutama di berbagai Dharma Wiyata mendirikan kembali fasilitas dan program-program yang Sekolah Menengah Pertama yang ada di BPK Penabur Bandar dibangun pada tanggal 1 Juli 1978 Lampung, hingga pada tanggal 21 yang berlokasi di Jl. Perintis November 2009 sekolah BPK Kemerdekaan No.7, Kota Baru Penabur diresmikan menjadi Sekolah Bandar Lampung. Nasional Plus yang diresmikan oleh Sekolah Dharma Wiyata Ketua Umum PH. Penabur Ir. mengalami perbaikan gedung Hidajat Lesmana, M.T. terutama di berlantai 2 yang diketuai oleh Ketua Sekolah Menengah Pertama Dan Umum BPK Djabar, Ir. Ichsan K. Sekolah Menengah Atas BPK Gunawan pada tanggal 6 Februari Penabur Bandar Lampung (BPK 1983. Pada tahun 1983 didirikan Penabur, 2009: 82). kembali Sekolah Menegah Atas Motivasi dan tujuan pendirian Dharma Wiyata di Jl. D.I. Panjaitan dalam bidang pendidikan oleh Gereja No. 21 Tanjung Karang bersama Kristen Indonesia (GKI) Sinode dengan TKK dan SDK Dharma Wilayah Jawa Barat merupakan Wiyata Bandar Lampung yang tugas panggilan Gereja Kristen diresmikan pada tanggal 1 Juli 1983. Indonesia dalam bidang pendidikan. Pada tanggal 29 Januari 1984 dilakukan peletakan batu pertama Perubahan Sosial Layanan Badan untuk pembangunan gedung untuk Pendidikan Kristen Penabur di Sekolah Menengah Atas Dharma Bandar Lampung secara Wiyata di Jl. Perintis Kemerdekaan evolusionisme No. 7, diresmikan oleh Ketua Umum Perubahan yang terjadi pada BPK Penabur, Drs. Djufrie N. BPK Penabur Bandar Sentana M.B.A pada tanggal 21 Lampung merupakan perubahan Oktober 1990. yang disebut evolusionisme,yang Pembangunan dilakukan menggambarkan perkembangan kembali untuk gedung TKK dan masyarakat bergerak secara SDK yang diresmikan oleh Ketua unilinear, mengikuti jenjang tahap Umum BPK Penabur, Drs. Ruddy demi tahap menuju ke arah Koesnadi pada 28 November 1992. kemajuan (progresif), ke arah yang Status Sekolah Dasar Dharma semakin sempurna. Dalam teori ini Wiyata pada tahun 1993 adalah penulis mencoba menjawab “Disamakan”. berdasarkan teori ahli dengan survei lapangan yang telah dilakukan oleh Lampung, selanjutnya dengan peneliti. dibangunnya gedung kedua yang Perubahan yang terjadi pada berada di Jalan Jl. Perintis BPK Penabur Bandar Lampung juga Kemerdekaan, No.7 Kota Baru merupakan dapat dikatakan suatu Bandar Lampung adalah menambah keberhasilan yang tinggi setelah apa tingkat pendidikan yang ada di BPK yang peneliti liat pada survei Penabur dengan suasana baru lapangan sesuai dengan teori dikarenakan lokasi yang berada di Jl. kompetisi yang ada dalam Merriam D.I. Panjaitan, No. 18 tidak dapat Webster Dictionary. Perubahan yang menampung seluruh siswa/siswi terjadi pada BPK Penabur Bandar yang bersekolah di BPK Penabur Lampung juga tidak terlepas dari yaitu pada tingkat pendidikan TKK, sejarah dan tujuan dibentuknya BPK SDK, SMPK, SMAK, SMKK. Penabur, yaitu menggantikan peran Perubahannya Badan yayasan-yayasan pendidikan kristen Pendidikan Kristen (BPK) Penabur yang sebelumnya dikelola oleh banyak mengalami perubahan, Belanda. meskipun pada awalnya Badan Adanya BPK Penabur di Pendidikan Kristen Penabur yang Bandar Lampung, GKI Sinode awalnya bernama BPK Djabar ini Wilayah Djawa Barat ingin yayasan sangat kekurangan biaya dalam pendidikan kristen itu sendiri proses pembangunannya, sehingga meluas hingga keluar dari wilayah pada saat itu BPK Penabur Bandar Pulau Jawa tepatnya di wilayah Lampung harus menggunakan tanah Bandar Lampung. Tujuan milik Gereja Kristen Indonesia didirikannya BPK Penabur di Bandar (GKI) wilayah Bandar Lampung Lampung yaitu bersaing dengan meskipun hingga kini BPK Penabur sekolah-sekolah yang ada di wilayah masih menggunakan tanah GKI Bandar Lampung. Banyak karena BPK Penabur Bandar persaingan ketat yang terjadi pada Lampung merupakan badan sekolah-sekolah di wilayah Bandar pendidikan yang berafiliasi dari Lampung yang memiliki layanan Gereja Kristen Indonesia, akan tetapi yang sama dengan apa yang telah dalam perjalanannya membangun ada di BPK Penabur Bandar BPK Penabur yang lebih baik, pihak Lampung, akan tetapi walaupun Gereja Kristen Indonesia (GKI) mengalami banyak persaingan ketat Bandar Lampung maupun pihak BPK Penabur tetap tidak Yayasan Badan Pendidikan Kristen menghilangkan tujuan utama Penabur Bandar pendirian BPK Penabur yang ada Lampung sendiri saling bekerja sama pada motto BPK Penabur yaitu dalam membangun BPK Penabur “Iman, Ilmu, dan Pelayanan”. Bandar Lampung yang lebih baik. BPK Penabur Bandar Perubahan yang terjadi pada Badan Lampung awal membangun sekolah Pendidikan Kristen Penabur Bandar dengan satu komplek GKI Bandar Lampung selain untuk menjadikan Lampung yang bertempat di Jalan sekolah yang lebih baik, dikarenakan Jl. D.I. Panjaitan, No. 18 Bandar adanya tuntutan dari masyarakat Lampung adalah bertujuan agar khusunya para orang tua murid yang memperkental ajaran kristiani yang menuntut agar Penabur dalam ada di BPK Penabur Bandar pelaksanaan pendidikannya dapat diperbaiki agar para siswa dan siswi untuk mencerdaskan siswa dan yang bersekolah dapat belajar siswinya dengan nilai-nilai kristiani dengan berkonsentrasi dalam belajar (N2K). BPK Penabur Bandar sehingga dapat memperoleh prestasi Lampung juga tidak hanya yang diinginkan. mengajarkan knowledge tetapi juga Perubahan sosial yang ada mengajarkan pendidikan berkarakter pada BPK Penabur Bandar Lampung sesuai dengan moto Badan juga terjadi atas perubahan pada Pendidikan Kristen Penabur yaitu masyarakat yang semakin maju pada “Iman, Ilmu dan Pelayanan”. setiap tahunnya, sehingga pada saat BPK Penabur Bandar itu BPK Penabur mulai menyusun Lampung juga mengutamakan nilai- rencana dalam tahap perbaikan nilai yang bersumber dari Alkitab dengan memperbaiki program- dan berpusat pada Yesus Kristus, program yang ada pada BPK dan juga memperhatikan pandangan Penabur Bandar Lampung agar dapat universal, bagaimana pandangan menarik minat masyarakat untuk kristiani pada kenyataan yang ada menyekolahkan para calon peserta pada saat ini, seperti perubahan didik di BPK Penabur Bandar sosial yang pada masyarakat dahulu Lampung. hingga sekarang (1973-2009), karena Perubahan yang terjadi juga selain Layanan Fisik dan Non-Fisik dikarenakan dalam sistem BPK Penabur sangat memperhatikan pendidikannya BPK Penabur yang tujuan utama dari pembangunan berafiliasi oleh Gereja Kristen sekolah BPK Penabur yaitu Indonesia (GKI) Bandar Lampung bertujuan menciptakan sekolah yang ini pada awalnya sangat erat dengan menerapkan nilai-nilai Kristiani sistem pembelajaran agama kristen berdasarkan keyakinan pada Alkitab yang diajarkan oleh para pendeta (Perjanjian Lama dan Perjanjian secara langsung, akan tetapi dalam Baru) yang dihayati oleh GKI SW perubahannya pembelajaran tersebut Jabar. masih erat akan tetapi diiringi oleh banyak kegiatan kristiani untuk tetap Perkembangan Layanan Badan menumbuhkan iman di masa yang Pendidikan Kristen Penabur di modern seperti saat ini. Bandar Lampung tahun 1973-2009 Badan Pendidikan Kristen Masyarakat mengikuti Penabur Bandar Lampung jalurevolusi yang sama. Setiap merupakan sekolah kristen yang masyarakat berasal dari bentuk membuka layanan sistem pendidikan sederhana ke bentuk yang lebih untuk semua golongan seperti, kompleks, dan masing-masing agama, suku, dan lain-lain. BPK melewati proses perkembangan yang Penabur Bandar Lampung seragam. Berdasarkan teori James M. melakukan sistem penerimaan Henslin peneliti mencoba untuk siswa/siswi dalam beraneka ragam menjawab berdasarkan teori di atas, suku, agama, dan lain-lain pada saat yang mana bahwa masyarakat atau awal berdirinya yaitu tahun 1973. orang-orang yang mencetuskan ide Perubahan yang ada pada untuk membuka layanan pendidikan Badan Pendidikan Kristen (BPK) pada Badan Pendidikan Kristen Penabur Bandar Lampung terdapat Penabur adalah suatu kelompok banyak tujuan, diantaranya adalah masyarakat di GKI SW Djabar atau THKTKHKH (Tiong Hoa Kie Tok Bandar Lampung pada sistem Kauw Hwee Khu Hwee) yang ingin penerimaan untuk siswa/siswi non meneruskan sekolah-sekolah yang kristen (Islam, Hindu, Budha) adalah sebelumnya dikelola oleh Belanda. pada saat penerimaan siswa/siswi Dengan diteruskannya sekolah- mengisi sebuah formulir pendaftaran sekolah Belanda pada saat itu Gereja sekolah dan mengisi surat pernyataan Kristen Indonesia (GKI) Sinode apakah siswa/siswi tersebut Wilayah Jawa Barat ingin membuka menyetujui peraturan dan ajaran sekolah kristen di Bandung yang yang akan di ajarkan oleh para kemudian pihak Gereja Kristen pendidik di BPK Penabur Bandar Indonesia mengembangkan lagi Lampung. BPK Penabur Bandar sekolah-sekolah Penabur termasuk di Lampung telah membuka wilayah Bandar Lampung. Pihak penerimaan siswa/siswi baru untuk Gereja Kristen Indonesia (GKI) calon murid non-Kristen (Islam, membuka sekolah kristen yang tanpa Hindu, Budha) sejak awal berdirinya melupakan campur tangan tuhan BPK Penabur Bandar Lampung pada yang diyakini oleh para panitia tahun 1973. dalam membangun Badan Siswa/siswi Islam yang Pendidikan Kristen Penabur. bersekolah di BPK Penabur memilih Dengan adanya pemikiran sekolah tersebut berdasarkan masyarakat khususnya para jemaat prestasi, dan BPK Penabur juga Gereja Kristen Indonesia (GKI) merupakan sekolah yang berstatus Bandar Lampung, para jemaat GKI Nasional Plus yaitu setara dengan Bandar Lampung serta pihak sekolah International yang ada di Yayasan Badan Pendidikan Kristen BPK Penabur Jakarta. Penabur melakukan tindakan untuk Layanan Non-Fisik yang di merubah bentuk Badan Pendidikan BPK Penabur Bandar Lampung Kristen Penabur dengan merubah dalam kegiatan belajar mengajar bentuk serta layanan yang ada pada untuk siswa/siswi non-Kristen BPK Penabur Bandar Lampung. (Islam, Hindu, Budha) tidak terdapat Layanan fisik yang ada di perbedaan terhadap siswa/siswi BPK Penabur Bandar Lampung Kristen yang ada di BPK Penabur untuk siswa/siswi non-Kristen tidak Bandar Lampung, dikarenakan pada mengalami perbedaan seperti saat awal penerimaan siswa/siswi siswa/siswi Kristen yang ada di BPK baru pihak orang tua dan calon murid Penabur Bandar Lampung. telah menyetujui untuk mengikuti Siswa/siswi yang menganut apa yang akan diajarkan oleh para Agama Islam di BPK Penabur pendidik yang ada di BPK Penabur Bandar Lampung tidak menyediakan Bandar Lampung dalam surat fasilitas seperti masjid atau mushola, pernyataan penerimaan murid baru. akan tetapi pihak sekolah BPK Penabur Bandar Lampung KESIMPULAN memperbolehkan siswa/siswinya Tujuan didirikannya BPK melakukan ibadah di ruang osis, dan Penabur karena adanya tugas untuk guru yang beragama Islam panggilan GKI (Gereja Kristen diperbolehkan melakukan ibadah di Indonesia) Sinode Wilayah Djabar perpustakaan. Tujuan dari adanya pada bidang pendidikan. Pada bidang layanan non-fisik di BPK Penabur pendidikan GKI bertujuan untuk menjadikan manusia berkualitas BPK Djabar keluar wilayah Jawa tinggi, dikarenakan sekolah seperti di wilayah Bandar Lampung merupakan tempat pembinaan dan dan Metro, Provinsi Lampung. tempat pelayanan. Pihak GKI BPK Penabur mempunyai (Gereja Kristen Indonesia) Sinode sebuah layanan yang mana pelayanan Wilayah Djawa Barat membuat di BPK Penabur Bandar Lampung kesepakatan untuk mendirikan terjadi banyak perubahan pada tahun sebuah yayasan pendidikan yang 1973-2009 adalah terjadinya diharapkan dapat menggantikan perubahan pada layanan fisik seperti, peranan yayasan-yayasan pendidikan ditandai dengan perbaikan dan Kristen yang sebelumnya diurus pembangunan gedung baru untuk Belanda. THKTKHKH Djawa Barat SMPK BPK Penabur Bandar kemudian mendirikan stiching Lampung, SMAK BPK Penabur (badan wakaf atau yayasan) Bandar Lampung, dan SMKK BPK bernama Badan Pendidikan Tiong Penabur Bandar Lampung. Renovasi Hoa Kie Tok Kauw Hwee Khu juga dilakukan pada gedung yang HweeDjawa Barat (BP THKTKHKH telah digunakan oleh TKK BPK Djabar). Penabur Bandar Lampung dan SDK BPK Penabur didirikan di BPK Penabur Bandar Lampung. wilayah Bandar Lampung karena Layanan fisik pada BPK Penabur pihak GKI Djabar ingin Bandar Lampung adalah dengan mengembangkan sekolah kristen adanya perbaikan fasilitas yang ada yang berada dibawah naungan Gereja seperti meja, kursi, papan tulis, Kristen Indonesia. BPK penabur sarana olahraga, ruang perpustakaan Bandar Lampung didirikan pertama yang sangat diperlukan dalam proses kali pada tahun 1973 yang beralamat belajar dan mengajar di BPK di Jl. D.I. Panjaitan, No. 18 Tanjung Penabur Bandar Lampung. Karang Pusat, Bandar Lampung.BPK Perkembangan Layanan Non-fisik Penabur atau BPK Djabar yang Badan Pendidikan Kristen Penabur merupakan nama pertama sekolah Bandar Lampung adalah adanya tersebut, mengalami tiga kali. layanan bantu yang menjalankan Pergantian namayaitu, BPK Djabar, proses dari adanya layanan fisik di Dharma Wiyata,BPK Penabur. BPK atas, seperti tenaga pendidik, metode Penabur memiliki arti yaitu, menabur pembelajaran yang berbasis A-EEC, adalah kegiatan menebarkan benih- ekstrakulikuler dan bus sekolah yang benih tanaman ketaman yang luas. digunakan untuk keperluan Kegiatan menabur ini yang perjalanan pendidikan di BPK merupakan awal dari berkembangnya Penabur Bandar Lampung

DAFTAR PUSTAKA Soegijono. 1993. Wawancara Daliman, A. 2012. Metode Penelitian Sebagai Salah Satu Metode Sejarah. Yogyakarta: Ombak. Pengumpulan Data. http://media.neliti.com. Diakses pada 9 Juni 2019, pukul 9.00 Mattew, Miles B dan Michael wib. Hoberman. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Van den End, Th. 2006. Sumber- sumber Zending tentang sejarah Penabur, BPK. 2009. Sejarah dan Gereja di Jawa Barat 1858- Perkembangan BPK Penabur 1963. 1950-2010. Jakarta: BPK

Penabur. Widi, R.K. 2010. Asas Metodologi Suharsimi, A. 2012. Prosedur Penelitian. Edisi ke 1. Cetakan Penelitian Suatu Pendekatan 1. Yogjakarta: Graha Ilmu. Praktis. Jakarta: Bina Aksara. Zed, M. 2004. Metode Penelitian Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kepustakaan. Jakarta: Yayasan Bisnis. Bandung: Alfabeta. Obor Indonesia.