Perkembangan Layanan Badan Pendidikan Kristen Penabur Di Bandar Lampung Tahun 1973-2009
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Perkembangan Layanan Badan Pendidikan Kristen Penabur di Bandar Lampung Tahun 1973-2009 Windiya Prihandini1*, Henry Susanto2*, Yustina Sri Ekwandari3* FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung e-mail:[email protected], HP. 082282614261 Received: June 17, 2019 Accepted: June 21, 2019 Online Published: June 28, 2019 Abstract:The development of penabur christian education agency service in Bandar Lampung in 1973-2009. The writing purpose is to find out the development of penabur christian education agency services in Bandar Lampung in 1973-2009. This study uses historical method with interview technique, library data collection technique, and documentation. Data analysis techniques used are data reduction, data presentation, and data verification. The result and discussion showed that the development of the Penabur Lampung Christian Education Agency service was established to from high- quality human beings in accordance with BPK Penabur’s motto, “Faith, Science,and Service” and to maintain the assets of GKI Djabar, so that BPK Penabur Bandar Lampung continues to stand and develop Christian education, by making improvements to physical services and non-physical services. Keywords: christian, education, development, service Abstrak:Perkembangan Layanan Badan Pendidikan Kristen Penabur Di Bandar Lampung Tahun 1973-2009. Tujuan penelitian mengetahui perkembangan layanan Badan Pendidikan Kristen Penabur di Bandar Lampung tahun 1973-2009. Menggunakan metode historis dengan teknik pengumpulan data wawancara, kepustakaan dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data. Hasilanalisisdanpembahasanmenunjukkanbahwaperkembangan layanan Badan Pendidikan Kristen Penabur Bandar Lampung didirikan untuk membentuk manusia yang berkualitas tinggi sesuai dengan motto BPK Penabur yaitu “Iman, Ilmu, dan Pelayanan”, dan mempertahankan aset dari pihak GKI Djabar agar BPK Penabur Bandar Lampung tetap berdiri dan berkembangan dalam pendidikan kristen, dengan cara melakukan perbaikan pada layanan fisik dan layanan non-fisik. Kata kunci: kristen, layanan, pendidikan,perkembangan PENDAHULUAN Pada abad ke-20 orang-orang Nederlandsch Zendings memakai juga istilah “resor”. Pada Vereeniging (Perhimpunan Injil tahun 1926 terdapat sembilan resor, Belanda) lahir dari “Vereeniging tot pada awal tahun 1940 terdapat lima bevordering der Zendingszaak” resor yaitu, Bandung, Batavia, (Perhimpunan memajukan karya Cirebon, Garut, dan Juntikebon.Pada perkabaran Injil) yang telah didirikan saat GKP (Gereja Kristen Pasundan) di Rotterdam pada tanggal 2 dan THKTKH-Khoe Hwee Jawa Desember 1858 oleh sejumlah Barat mandiri (1934,1937) resor itu “sahabat zending”. Tokoh-tokoh berdiri disamping kerangka yang mendirikan NZV termasuk organisasi kedua gereja tersebut. aliran Rèveil, gerakan kebangunan Dalam bidang pelayanan para yang telah timbul di Eropa Barat zendeling menaruh perhatian (Swiss, Prancis, Belanda) sekitar terhadap berbagai bidang seperti, tahun 1830. Selama setengah abad ekonomi, sosial, pendidikan, dan Pasal 1 Anggaran Dasar NZV pengobatan (Th. Van den merupakan ciri khas perhimpunan End,2006:10-11). Pada tahun 1907 tersebut, akan tetapi pada akhirnya dalam bidang pendidikan untuk pengaruh unsur kebangunan dalam pertama kalinya NZV mengutus lembaga tersebut berkurang. tenaga khusus untuk kegiatan di NZV memiliki keanggotaan salah satu bidang, yaitu L. Borst yang umumnya termasuk rakyat seorang guru sekolah yang kemudian kecil, beberapa pendukung dari menyusullah beberapa guru lain dan golongan orang kaya dan seorang ahli pertanian (M. bangsawan. Selama dasawarsa Ottow,1918). Pada pelayanan bidang pertama, diantara 22 orang pengurus pendidikan NZV di daerah Jawa NZV hanya memiliki dua pendeta, Barat mendirikan sekolah-sekolah disamping anggota penuh terdapat seperti, pendidikan dasar (rakyat), donatur yang tidak terikat pada Pasal sekolah lanjutan, sekolah kejuruan, 1 Anggaran Dasar. Jumlah cabang dan pendidikan sekolah berbahasa Nederlandsch Zendings Vereeniging Belanda. terus bertambah hingga menjadi 72 Organisasi kegiatan dalam pada tahun 1936. bidang pendidikan mula-mulanya Setelah tahun 1900berdirilah adalah sekolah zending, termasuk beberapa cabang di kalangan orang sekolah berbahasa Belanda, yang Eropa di Hindia-Belanda. Di kemudian diurus oleh utusan Injil beberapa daerah Hindia-Belanda setempat. Sesudah tahun 1910 sejumlah cabang bergabung dengan pengelolaannya menjadi urusan maksud menangani secara langsung konferensi para Zendeling (utusan karya pekabaran Injil di sebagian Injil).Pada tahun 1919, atas prakarsa Jawa Barat (Th. Van den konferensi para Zendeling, panitia End,2006:3-4).Pos pekabaran injil pendukung HCS (Hollandsch- (zendingspost) adalah tempat Chineesche School) di Bandung seorang utusan Injil (“zendeling”, menjadi panitia se-Jabar, dengan “zendeling-leraar) menetap. Tempat nama “Centrale Commissie tot menetap seorang guru Injil atau oprichting en instandhouding van penghantar jemaat Indonesia disebut Hollandsch Chinee-scheen “cabang” (bijpost). Hollandsch Inlandsche Scholen in dienst der Nederlandsche Zendings- Pusat sekolah-sekolah Kristen vereeniging op West-Java” (Panitia dari Zending Gereja Hervord (NZV, Pusat pendukung NZV untuk Nederlandsce Zendings Vereeniging) membuka dan mengelola HCS untuk Jawa Barat dan Vereeniging “Hollandsch-Chineesche School” voorChristelijke Scholen (VSC) atau dan HIS “Hollandsch-Inlandsche Himpunan sekolah-sekolah Kristen School” di Jawa Barat, disingkat untuk Jakarta, memutuskan untuk CC). Panitia tersebut beranggotakan memberikan aset-asetnya kepada para Utusan Injil dari resor yang bangsa Indonesia, salah satunya mempunyai sekolah berbahasa kepada THKTKHKH (Tiong Hoa Belanda. Kie Tok Kauw Hwee Khu Hwee) Setelah Perang Dunia II Djawa Barat, yang kini menjadi GKI kepentingan sekolah Kristen di SW (Gereja Kristen Indonesia Indonesia diperhatikan oleh Sinode Wilayah) Jawa Barat. “Noodcomite van Kerk en Zending Selain kepada THKTKHKH voor de behartiging van de belangen Djawa Barat, Belanda juga van het Christelijk Onderwijs in mengibahkan kepada Raad Agung Indonesi” (Panitia darurat Zending dari GKP (Gereja Kristen Pasundan) dari Gereja [Protestan] untuk di Jawa Barat dan Perkoempoelan memperhatikan kepentingan sekolah-sekolah Kristen Djakarta pendidikan Kristen di Indonesia). (PSKD). Aset ini digunakan untuk Pada saat itu sejumlah membuka kembali sekolah-sekolah sekolah sudah tidak lagi berfungsi, yang sebelumnya dikelola oleh karena jemaat setempat terpaksa Belanda (BPK Penabur,2009:46)”. mengungsi, sedangkan sebagian Kesempatan itu langsung besar sekolah lain telah dimasukkan dimanfaatkan dengan cepat oleh dalam pool (kelompok) sekolah yang THKTKHKH Djawa Barat dengan dikelola oleh pemerintah. membentuk panitia guna mengambil Pada tahun 1948 berdirilah langkah-langkah penting untuk “Vereeniging voor Christelijke membuka sekolah-sekolah Kristen. Scholen op West-Java” Dalam sidangnya pada tanggal 28 (Perhimpunan untuk sekolah-sekolah Mei 1948 di Bandung. Pembentukan Kristen di Jawa Barat), yang tampil kembali sekolah-sekolah ini murni sebagai pengganti Centrale atas dasar keinginan yang mulia dan Commissie. Zending mengharap dilakukan dengan sepenuh hati, supaya “Vereeniging” menjadi tanpa campur tangan Tuhan. wadah kerja sama orang Kristen, Itulah yang diyakini para Sunda dan Tionghoa. panitia ketika berhasil meyakinkan Gereja Kristen Pasundan Pdt. Pouw Peng Hong, seorang ingin supaya sekolah Kristen lebih pelopor gerakan berdikari gereja- terikat erat pada gereja. Maka gereja di Jawa Barat. Beliau terpaksa sekolah dibagi antara kedua kemudian mengajak para tokoh ahli waris Zending(Th. Van den End, gereja dan masyarakat 2006:14-17).Dengan menjelang mengumpulkan dana untuk berakhirnya kekuasaan Belanda di mewujudkan cita-cita luhur untuk Indonesia, Badan-badan Zending membentuk, membina, dan Belanda yaitu Centrale Commisie mengembangkan sekolah-sekolah Christelijke Scholen atau Komisi Kristen. Sementara itu, tepatnya di tahun 1949, dan SDK di Jl. Jakarta Pdt. Tjan Tong Ho Sluisbrugstraat (sekarang JL. Pintu mengusulkan kepada Keluarga Oey Air) No. 11 dikepalai oleh Lie Siak Kiem An untuk membuka sekolah- Thong pada tahun 1950. sekolah Kristen yang berlindung di Hasil kerja ini bawah sayap Sinode THKTKH mengungkapkan bahwa gereja Djawa Barat. Usulan tersebut mampu mengelola sekolah-sekolah mendapat respons yang positif dari Kristen dan menjalin hubungan keluarga Oey Kiem An dan para dengan badan lain seperti VSC dan guru. Tak berselang lama, mereka NZV. Hal ini membuktikan bahwa mengadakan rapat singkat untuk masyarakat menerima sekolah- menentukan beberapa keputusan sekolah Kristen dengan tangan mengenai awal pembukaan sekolah- terbuka. Seiring berseminya sekolah ini. Pertanggungjawaban kesadaran masyarakat untuk kebijakan mengenai pimpinan mendapatkan pendidikan yang layak, sekolah dan formasi guru diserahkan sambutan positif dan kepercayaan kepada Oey Kiem An dan Oey Kiem VSC terhadap sekolah-sekolah Liong, sedangkan Pdt. Tjan Tong Ho Kristen ini meyakinkan masyarakat mengurus permohonan pemakaian bahwa sekolah-sekolah ini bukanlah gedung sekolah. Pada akhirnya Pdt. sekolah sembarangan, yang memiliki Tjang Tong Ho mendapatkan nilai-nilai penting yang dipelajari fasilitas ruang sekolah dari Ketua selain pencapaian akademis. VSC, Pdt. A.K. de Groot. Ruangan Jika semangat untuk tersebut kemudian digunakan membuka sekolah-sekolah Kristen di sebagai Sekolah Dasar Kristen Jakarta dimulai dengan diadakannya Petang