REPRESENTASI CITRA POLITIK DALAM IKLAN HANURA WIN-HT BERSIH PEDULI TEGAS DI RCTI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Disusun Oleh :

ALVINA MALVI

1110051000019

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH 1435 H/2014 M REPRESENTASI CITRA POLITIK IKLAN HANURA WIN-HT BERSIH PEDULI TEGAS DI RCTI

Skripsi

Diajukan Kepada fakultas dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh,

ALVINA MALVI

1110051000019

Dosen Pembimbing Skripsi,

Dr. Rulli Nasrullah, M. Si. NIP: 197503182008011008

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1435 H/2014 M

ABSTRAK Alvina Malvi Representasi Citra politik dalam Iklan Hanura WIN-HT Bersih Peduli Tegas di RCTI

Televisi sebagai salah satu media penyiaran yang berkembang pesat di . Setiap harinya audience mendapatkan terpaan informasi yang besar dari media televisi. Selain iklan konvesional terdapat iklan politik yang menjadi magnet memengaruhi pemirsa televisi. Banyaknya kompetisi partai dalam pemili, seperti pemilu 1999 yang menyebabkan banyak partai politik yang bersaing menarik perhatian masyarakat. Hanura salah satu partai yang beruntung karena menjelang pemilihan umum 2014 partai inilah yang paling rajin menayangkan iklan, HT merupakan CEO MNC Group yang memiliki tiga stasiun nasional di Indonesia yang menjadi bagian dari Hanura pada saat itu. Keberadaan HT dalam partai tersebut memberikan keleluasaan kepada Hanura untuk mempromosikan partai, dan Harry Tanoesoedibjo yang berencana maju ke Pilpres 2014. Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti melakukan analisa terhadap makna tanda yang ada di dalam iklan WIN-HT. merumuskan masalah yaitu bagaimana representasi persaingan iklan WIN-HT Bersih Peduli Tegas di RCTI? Adakah unsur dominan yang terlihat? Untuk medapatkan analisis hasil yang baik dalam penelitian ini, peneliti dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Pendeketan kualitatif yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis yang diamati dengan objek penelitiannya. Teori yang digunakan teori Charles Sanders Pierce dan Wish Image (citra keinginan). Di mana teori ini, membagi tanda atas icon (ikon), index (indeks) dan symbol (simbol). Dalam penggunaan teori Charles Sanders Pierce mengenai tanda-tanda. Peneliti iklan WIN-HT mejelaskan arti dan pemaknaan tanda-tanda di balik iklan WIN-HT bersih peduli tegas di RCTI. Mempopulerkan satu pasangan yang berkoalisi dengan membentuknya melalui citra keinginan. Setelah melakukan penelitian, maka peneliti mengambil kesimpulan bahwa adanya representasi citra politik yang sengaja dibuat oleh pihak yang sangat penting didalam partai politik ini. Kekuatan frekuensi yang di miliki HT menjadikan partai yang mengusung dirinya bebas mempromosikan. Menampilkan kembali sosok HT yang lebih dominan dalam iklan ini juga terlihat dari frekuensi detik yang mempresentasikan sosok HT dibandingkan Wiranto. Secara tidak langsung pihak HT memberikan tanda-tanda yang lebih mengartikan bahwa pemimpin yang baik itu ada didalam iklan tersebut. Citra ini dipilih karena ingin memperkenalkan pasangan ke masyarakat supaya keinginan masyarakat memdapatkan pemimpin yang bersih dari korupsi, peduli kepada masyarakat, dan tegas memilih tindakan terwujud.

i

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menjelang pemilu presiden 2014, banyak muncul iklan politik yang mempromosikan bakal calon presiden dan wakil presiden di media massa.

Beberapa calon yang telah mendeklarasi diri sebagai calon presiden dan wakil presiden Indonesia sudah memulai mempublikasikan melalui iklan dengan konsep perubahan yang lebih baik.

Representasi memfokuskan kepada apa isu-isu mengenai bagaimana caranya representasi itu dibentuk hingga menjadi sesuatu yang kelihatan alami.

Representasi itu dikatakan berhasil dibangun dan dipercayai masyarakat sebagai buah normalitas alami yang tidak perlu dipertanyakan kembali karena sudah dianggap sebuah kewajaran. Dalam sebuah representasi terdapat sebuah sistem yang disebut juga sistem representasi, yang artinya pembangunan sebuah konsep representasi yang identik dengan nilai-nilai ideologis yang melatarbelakangi, bagaimana ideologi-ideologi itu dibentuk dalam sebuah kerangka seperti sistem posisi dalam representasi.

Iklan adalah penyampaian informasi bukan pesan personal yang terstruktur dan tersusun, mengenai produk, baik barang, jasa atau ide yang dibayar oleh sponsor yang dikenal melalui berbagai macam media.Peranan media massa dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat modern semakin besar. Hal ini tampak pada usaha penggunaan media massa untuk mempercepat proses perubahan sosial di

Negara-negara berkembang. Ataupun penggunaannya sebagai kampanye politik, advertaising dan propaganda.

1

2

Media massa cenderung di tempatkan sebagai saluran komunikasi utama, karena hanya lewat media inilah khalayak dalam jumlah besar dapat diraih.

Disamping kemampuannya melipatgandakan penyebaran informasi, media massa juga mampu mempersuasi khalayak.1

Media massa adalah alat bantu dalam komunikasi massa. Komunikasi massa adalah penyebaran pesan melalui media massa yang ditujukan kepada khalayak yang besar.Menurut bittner sebagaimana dikutip oleh Asep Saeful Muhtadi menyatakan bahwa komunikasi massa dipahami sebagai “message communicated through a mass medium to a large number of people,” suatu komunikasi yang dilakukan melalui media kepada sejumlah orang yang tersebar di tempat-tempat tidak ditentukan. Jadi media massa menurutnya adalah, komunikasi suatu alat transmisi informasi seperti koran, majalah, buku, radio, dan televisi, atau suatu kombinasi bentuk-bentuk media itu.2

Menjelang Pemilihan Umum Presiden 2014, beberapa tokoh nasional mencalonkan diri menjadi calon presiden dan calon wakil presiden untuk menggantikan Susilo Bambang Yudhoyon (SBY) dan Boediono. Partai politik menunjukkan elektabilitas dengan menunjukkan tokoh pemimpin yang akan maju dari partainya. Salah satunya partai politik Hati Nurani dengan mengusung

Jendral Purn.Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo sebagai wakilnya.

Pemerhati komunikasi politik Akhiri Hailuki mengatakan bahwa pola strategi serangan udara berbeda yang digunakan oleh Partai Hanura. Jika

1 Prof. Dr. Anwar Arifin. Komunikasi Politik (paradigma- teori- aplikasi- strategi & Komunikasi Politik Indonesia). (Jakarta : Balai Pustaka, cet ke-1 2003) h. 83 2 Rhenald Kasali, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Percetakan PT Anem Kosong Anem, 1995), Cet ke-V, h. 3

3

diperhatikan, di saluran televisi grup MNC, yang notabene dimiliki oleh ketua

Badan Pemenang Pemilu (Bapilu) Partai Hanura HaryTanoesoedibjo diam-diam tengah gencar menitipkan penampakan simbol seperti mata panah. Penampakan simbol mata panah bila dicermati banyak terlihat dalam program di MNC Grup.3

Harry Tanoesoedibjo resmi bergabung dengan Partai Hanura pada 17

Februari 2013 yang lalu. Bergabungnya Harry Tanoesoedibjo dikarenakan persamaan visi dan misi dan tentu saja ini menjadi sebuah amunisi untuk lebih gencar berpromosi.Pemanfaatan frekuensi yang dilakukan HaryTanoesoedibjo demi meningkatkan elektabilitas dan meraih kemenangan Partai Hanura pada pemilihan umum (pemilu) 2014 nanti.

Iklan partai Hanura di RCTI memiliki bermacam versi Bersih Peduli Tegas, pemimpin harapan Indonesia, kuis kebangsaan. Di setiap iklan Hanura memiliki tujuan menciptakan citra politik yang positif terhadap partai politik ini. Setelah saya amati, iklan hanura yang nditayangkan rcti maka saya memilih melakukan analisis terhadap iklan yang bertema bersih peduli tegas yang mencitrakan dirinya selayaknya 3 kata yang selalu ada dalam iklan tersebut.

Pasangan ini, yang telah memproduksiiklanpencitraan presiden dan wakil presiden yaitu Wiranto dan Harry Tanoesudibyo dari partai HANURA (hati nurani rakyat). Pasangan ini telah memproduksi iklan yang telah dikonsumsi oleh khalayak umum sehingga mayoritas dari kita yang sering menyaksikan media group dari calon wakil presiden tersebut mengetahui sebagian visi dan misi dari pasangan ini.

3(http://news.liputan6.com/read/786367/jelang-pemilu-2014-politisi-pemilik-media-jual-simbol- partai, 23 Januari 2014).

4

Banyaknya terpaan iklan persaingan antara partai politik terutama pada media televisi. Iklan ditelevisi terutama iklan banyak menumbuhkan semangat sosiologis dalam interaksi sosial diantara anggota masyarakat dengan adanya interaksi verbal yang didengar oleh masyarakat. Salah satu iklannya adalah iklan

Bersih Peduli Tegas Win-HT yang disiarkan di tiga media nasional RCTI, MNC

TV, dan Global TV.Win-HT diusung oleh partai Hanura yang dipimpin langsung oleh Wiranto dan HT (Harry Tanoe) sebagai wakil wiranto yang merupakan CEO

Media Group MNC TV.

Media massa di Indonesia sangat memperhatinkan karenanya pemiliki dari media tersebut ikut terjun ke dalam politik. Pemilik media memiliki kekuasaan lebih terhadap media yang dimilikinya, karena itu ideologi dalam penyampaian realitas sosial dimasyarakat terkadang dibuat demi kepentingan pemilik.

Frekuensi iklan dalam 24 jam akan dibuat sesuai kemauan serta penempatan iklan tersebut.

Iklan dari partai hanura ini memiliki tanda-tanda yang menarik untuk diketahui.Pasalnya, meskipun iklan ini sudah banyak disiarkan tapi hasil pemilu legislatif 2014 kemarin tidaklah sesuai harapan dari partai tersebut.Isi yang ada dalam iklan tersebut memiliki makna dan tanda yang ingin disampaikan oleh

Win-HT. Dengan demikian penulis tertarik untuk mengkaji “Representasi

Persaingan Iklan Hanura WIN-HT BERSIH PEDULI TEGAS di RCTI.

5

B. Batasan dan Perumusahan Masalah

1. Batasan Masalah

Berberapa jenis iklan yang diproduksi MNC Group yang saya teliti

iklan yang berkonsep Bersih Peduli Tegas yang muncul sejak bulan Agustus

2013 lalu, yang berdurasi 23 detik terus ditampilkan di RCTI.

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas maka perumusan masalah dalam

penelitian ini maka muncullah beberapa pertanyaan, sebagai berikut:

1. Bagaimana Represtamen, Object dan Interpretan yang terdapat

dalam iklan WIN-HT versi bersih peduli tegas ?

2. Adakah unsur dominan dari salah satu tokoh dalam representasi

citra politik iklan WIN-HT?

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1) Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui Representamen,

Objectdan Interpretan yang ada didalam iklan WIN-HT. mengetahui ada atau

tidak unsur yang dominan yang dimunculkan dalam representasi citra politik

iklan WIN-HT.

2) Kegunaan penelitian

a. Kegunaan teoritis

Dengan penelitian ini, peneliti dapat memperkaya kajian ilmu

komunikasinya. Khususnya dalam bidang semiotika dan komunikasi

politik. Yang berkaitan dengan periklanan dengan analisis semiotika

terhadap media massa dan membentukkan citra politik. Hasil penelitian

6

ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi para akademisi ilmu

komunikasi.

b. Kegunaan praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi

komunikasi dan dapat dijadikan suatu usulan bagi media massa dalam

periklanan.iklanyang lebih inovatif dan variatif dalam menggambarkan

iklan sebagai realitas kehidupan, cermin budaya masyarakat, sehingga

mudah di pahami masyarakat.

D. KajianPustaka

Sebelum melakukan penelitian ini, tinjauan kepustakaan dilakukan dengan tujuan untuk mencari perbedaan antara penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian-penelitian yang sudah ada sebelumnya. Beberapa hasil penelusuran yang ditemukan adalah, sebagai berikut:

Representasi persaingan dalam iklan kartu AS (studi semiotic iklan kartu

As versi Sule di televisi). Penelitian karya Thea Hindira Purani Mahasiswa

Universitas pembangunan Nasional Veteran Jawa Timur Jurusan Ilmu

Komunikasi tahun 2011. Penelitian ini menggunakan analisis semiologi John

Fiske, yakni pemaknaan terhadap tanda (sign) yang terdapat pada iklan.Melalui proses pemaknaan tanda yang terdiri atas signifier (Petanda) dan signified

(Petanda) padascene atau potongan gambar Iklan Kartu As Versi “Sule".

Kontruksi Citra Politik Hatta Menjelang Pemilihan Presiden 2014

(Analisis Semiotika Pada Iklan MAPAN) penelitian karya mahasiswi Vania

Utamie Subiakto Jurusan Komunikasi penyiaran Islam Uin Syarif Hidayatullah

Jakarta.Penelitian ini menggunakan analisis semiotika Charles Sanders Pierce

7

perbedaan yang ada yaitu subjek (lebih kekontruksi citra politik) dan objek

(HattaRjasa).

Analisis Semiotika Iklan Kampanye Politik di Televisi.

Hasil karya mahasiswa Puga Hilal Bayhaqie jurusan Komunikasi penyiaran Islam

Uin Syraif Hidayutllah Jakarta. Dengan temuan lapangan tayangan iklan berdampak baik pada citra prabowo dan partai gerindra, serta adanya stimulus emosi dapat disampaikan secara verbal maupun visual. Adapun kesamaan dalam penelitian ini adalah paradigma semiotika Charles Sanders Pierce dengan perbedaan subjek penelitian (iklan politik kampanye prabowo subianto) dan objek

(tayangan iklan dengan versi stimulus bagi rakyat) dan perumusan permaslahan dalam penelitian ini.

E. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis

semiotika yang bersifat kualitatif deskriptif yang membuat deskripsi secara

sistematis, faktual dan akurat tentang fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau

objek tertentu.4 Dalam penelitian ini menggunakan paradigma kritis yang

berupaya untuk menggabungkan teori dan tindakan.

Untuk ketajaman analisa, maka metode semiotika akan sangat

membantu. Metode semiotika yang peneliti lakukan memakai metode

semiotika model Marcel Danesi untu kmelihat (Representamen,

4Rachmat Kriyantoro, Teknik Praktis Riset Komunikasi Edisi 1 (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006). Cet-2, h.69

8

object,daninterpretan) pada iklan Wiranto dan Harry Tanoe versi Bersih

Peduli tegas.

2. Teknik Analisis Data

Untuk mengetahui dan menganalisis pesan dalam objek melalui

simbol-simbol yang ada di dalamnya, maka dalam penelitian ini digunakan

metode analisis semiotika. Semiotika berasal dari bahasaYunani Semion yang

berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas

dasar konvensi social yang terbentuk sebelumnya, dapat dianggap mewakili

sesuatu yang lain. Secara terminologis, semiotika dapat didefinisikan sebagai

ilmu yang mempelajari sederetan objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh

kebudayaan tanda.Charles Sanders Pierce mengartikan semiotika sebagai

tanda-tanda dalam gambar dapat dilihat dari jenis tanda yang digolongkan

dalam semiotika. Diantaranya: Representamen (ikon, Indeks dan simbol),

objek dan Interpretan.5

Representamen (X)

Objek (Y) Interpretan (X=Y)

Gambar 1.1 Semiotikapeircean Sumber : Marcel Danesi (2010)

5Marcel Danesi, Pesan Tanda dan Makna (Yogyakarta: Jalasutra,2010), h.38-39

9

Jenis tanda Hubungan antar tanda dan sumber Contoh (Represent acuannya amen)

Ikon Tanda dirancang untuk merepresentasi kan Segala macam sumber acuan melalui simulasi atau gambar (bagan, persamaan (artinya, sumber acuan diagram, dll) dapatdilihat, didengar dan seterusnya photo, kata-kata dalam ikon) onomatopoeia danseterusnya

Indeks Tanda dirancang untuk mengindikasi Jari yang sumber acuan atau saling menghubungkan menunjuk, kata sumber acuan keteranganseperti di sini, di sana, kata ganti seperti aku, kau ia dan seterusnya. Simbol Tanda dirancang untuk menyandikan Simbol social sumber acuan melalui kesepakatan atau seperti mawar, persetujuan symbol matematika dan seterusnya

10

F. Sistematika Penulisan

Agar pembahasan dalam penulisan skripsi ini sistematis, untuk itu

penulis membaginya menjadi lima bab, yaitu tiap-tiap bab terdiri dari sub-sub

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pendahuluan, berupa latar Belakang Masalah, Batasan dan

Rumusan Masalah, Tujuan dan Manfaat Penelitian, Kajian

Pustaka, Metodologi Penelitian, Sistematika Penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang pengertian representasi media , tentang iklan

politik dan citra politik dan pengertian semiotika

BAB III GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN

Membahas profil Wiranto dan Harry Tanoesoedibyo, profil

partai Hati Nurani (Hanura)

BAB IV ANALISIS DATA

Analisis Representasi Citra Politik yang dimuncullkan

dalam iklanWIN-HT di RCTI

BAB V PENUTUP

Membahas kesimpulaan dan saran-saran.

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Representasi Media

Representasi adalah sebuah cara memaknai apa yang diberikan pada

benda yang digambarkan. Konsep ini digambarkan pada premis bahwa ada

sebuah representasi yang menjelaskan perbedaan antara makna yang diberikan

oleh representasi dan arti benda yang sebenarnya digambarkan. Representasi

biasanya dipahami sebagai gambaran sesuatu yang akurat atau realita yang

terdistorsi. Representasi tidak hanya berarti “tp present”, “to image” atau

depict. Representasi dilakukan oleh sebuah media tertentu guna memunculka

dan menbuat image pada media tersebut. Representasi tidak aka nada jika

representasi tersebut tidak dibuat sesuai dengan mis media itu sendiri dan

memenuhi media itu sendiri.

Menurut Struart hall, representasi harus dipahami dari peran aktif dan

kreatif orang memaknai dunia. Representasi adalah jalan dimana makna

diberikan kepada hal-hal yang tergambar melalui citra atau bentuk lainnya,

pada layar atau pada kata-kata. Stuart hall menunjukkan bahwa sebuah citra

akan mempunyai makna yang berbeda dan tidak ada garansi bahwa citra akan

berfungsi dan berkerja sebagaimana mereka dikreasi dan dicipta. Hall

menyebutkan representasi sebagai konstitutif. Representasi tidak hadir sampai

setelah kejadian direpresentasikan, representasi tidak hadir setelah sebuah

kejadian. Representasi adalah bagian dari objek itu sendiri. Bagaimana

11

12

seseorang ditampilkan bias terjadi dengan menggunakan bahasa. Melalui

bahasalah bergai tindak representasi tersebut ditampilkan oleh media dan

ditampilkan oleh media dan dihadirkan dalam pemberitaan. Oleh karena itu,

yang perlu di kritisi disini adalah pemakaian bahasa yang ditampilkan media.

Proses ini mau tidak mau berhubungan pemakaian bahasa saat menuliskan

realitas untuk dibaca oleh khalayak.1

Konsep representasi sendiri dilihat sebagai sebuah produk dari proses

representasi. Representasi tidak hanya melibatkan bagaimana identitas

disajikan (atau lebih tepatnya dikontruksikan) di dalam sebuah teks tapi juga

dikontruksikan di dalam proses produksi dan represi oleh masyarakat yang

mengkonsumsi nilai-nilai yang dipresentasikan.

Representasi mengacu pada sebuah kontruksi tiap medium (khusunya

dalam media massa) aspek-aspek realitas seperti orang, tempat, obyek-obyek

tertentu, kejadian-kejadian, identitas kultural dan konsep abstrak lainnya.

Representasi dapat hadir dalam sebuah percakapan, tulisan, serupa dengan

representasi yang hadir dalam sebuah media audio-visual. Istilah tersebut

kepada sebuah proses dimana didalamnya tercipta produk-produk dari

representasi. Misalnya, dalam hubungan pembuatan kategorisasi identitas

kelas, umur, gender dan etnis. Representasi tidak mengacu pada kepada

bagaimana caranya identitas tersebut direpresentasikan dalam sebuah teks

akan tetapi juga tidak melihat bagaimana mereka direpresentasikan dalam

1 Eriyanto, Analisis wacana, pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS), 2009, h.113

13

sebuah proses produksi dan resepsi oleh masyarakat dimanaidentitas tersebut

dibedakan dan dibandingkan dengan faktor demografi lainnya.

Inti kajian representasi memfokuskan kepada apa isu-isu mengenai

bagaimana caranya representasi itu dibentuk hingga menjadi sesuatu yang

kelihatan alami. Jika sudah sampai pada tahap ini maka representasi itu

dikatakan berhasil dibangun dan dipercayai masyarakat sebagai buah

normalitas alami yang tidak perlu dipertanyakan kembali karena sudah

dianggap sebuah kewajaran. Dalam sebuah representasi terdapat sebuah

sistem yang disebut juga sistem representasi, yang artinya pembangunan

sebuah konsep representasi yang identik dengan nilai-nilai ideologis yang

melatarbelakangi, bagaimana ideology-ideologi itu dibentuk dalam sebuah

kerangka seperti sistem posisi dalam representasi.

B. Iklan di Media Massa

Peranan media massa dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat

modern semakin besar. Hal ini tampak pada usaha penggunaan media massa

untuk meprcepat proses perubahan sosial di Negara-negara berkembang.

Ataupun penggunaannya sebagai kampanye politik, advertaising dan

propaganda.2

Media massa merupakan jenis media yang ditunjukan kepada sejumlah

khalayak tersebar, heterogen dan anatonim sehingga pesan yang sama dapat

2 Henry Subiakto dan Rachmah Ida, Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2012), h.94

14

diterima secara serentak dan sesaat.3 Penggunaan media massa untuk salah

satu kampanye tampaknya sangat esensial dalam kehidupan politik. Terutama

kampanye melalaui televisi merupakan hal yang sangat menarik. Disini

tampak peranan media massa sangat besar bagi seorang kandidat. Menurut

Dennis McQuail, suatu kampanye akan berhasil bila ada kondisi tertentu yang

mendukung pada situasi khalayk, pesan dan sumber.

Media massa seperti televisi mampu menjelaskan proses representasi

iklan atas realitas sosial. Dimana adanya fenomena-fenomena iklan televisi

seperti: (1) Tahap-tahap iklan televisi, (2) Agen dan Biro Iklan, (3)

kepentingan dibalik penanyangan iklan, (4) Resources (ruang sosial) yang

melahirkan iklan televisi.

Pada masa orde baru, media massa mengalami proses liberalisasi yang

luar biasa. Proses liberalisasi media berkembang sangat unik. Adanya

ototarianisme orde baru merupakan amunisi untuk memperkuat isu

demokrasi. Adanya perjuangan kebebasan pers dan kebebasan berekspresi

menemukan habitat dalam konteks perlawanan politik terhadap mesin

apparatus koersif dan apparatus ideologi orde baru.

Media massa di Indonesia sangat memperhatinkan karenanya pemiliki

dari media tersebut ikut terjun ke dalam politik. Pemilik media memiliki

kekuasaan lebih terhadap media yang dimilikinya, karena itu ideologi dalam

penyampaian realitas sosial dimasyarakat terkadang dibuat demi kepentingan

3 Gun-Gun Heryanto, M.Si, Jurnal Komunika, (Vol 3: No.2, Juli-Desember 2009), h.238

15

pemilik. Frekuensi iklan dalam 24 jam akan dibuat sesuai kemauan serta

penempatan iklan tersebut.

C. Iklan Politik dan Citra Politik

Iklan politik didefinisikan political adverstaising refers to the

purchase and use of advertaising space, paid for at commercial rates, in

order to transmit political messages to a mass.

Karakteristik iklan politik, Niar (1995) mengungkapkan dalam An

Introduction of political communication, terdapat lima karakteristik iklan

politik:4

1. The shirnking spot, dimana iklan politik di televisi cenderung

bercirikan berdurasi pendek yakni berkisar 30-60 detik.

2. The rise of image, dimana iklan politik di televisi menekankan

isinya mengenai citra sang kandidat (bentuk iklan citra) bukan

pada isinya (iklan isu)

3. Myth dan symbol dimana didalamnya banyak mengandung

simbol-simbol.

4. Signifying power, dimana iklan politik merupakan simbol

kekuatan biasanya iklan digunakan leh pihak penguasa yang

memiliki pengalaman serta kredibilitas

Berdasarkan bentuknya, iklan politik dibedakan menjadi:

1. Iklan isu merupakan iklan yang berisi suatu program atau

kebijakan atau membahas mengenai topic-topik yang menjadi

4 Gun Gun Heryanto, M.Si Komunikasi Politik (ciputat, Gun Gun heryanto, 2012)h. 36

16

perhatian public disaat ini dan berkaitan dengan kepentingan

nasional.

2. Iklan citra merupakan iklan yang berisi simbol-simbol

mengenai sifat partai tersebut tetapi tidak mengatakan

langsung darimana partai tersebut. Serta mempopulerkan citra

politik walaupun elektabilitas partai politik tersebut jatuh

dengan mempromosikan paradigma baru partai politiknya.

3. Iklan slogan merupakan iklan yang tidak berisi statement

politik apapun, hanya berisi slogan partai atau ajakan untuk

memeilih serta mencoblos partai tersebut.

4. Iklan kombinasi merupakan iklan yang memuat bentuk iklan

isu sekaligus citra politik (publisitas).

Robert Baukus dalam Combs (1993) membagi iklan politik atas empat

macam yakni:5

1. Iklan seranga, yang ditujukan untuk mengdiskreditkan lawan.

2. Iklan argument yang memperlihatkan kemampuan para

kandidat untuk mengatasi masalah-masalah yang mereka

hadapi.

3. Iklan ID, yang member pemahaman mengenai siapa sang

kandidat kepada para pemilih

4. Iklan resolusi dimana para kandidat menyimpulkan pemikiran

mereka untuk para pemilih.

5 Hafied Cangara. Komunikasi politik konsep, tori dan starategi

17

Menurut Frank Jefkins, dalam bukunya Hubungan masyarakat (intermasa,

1992) ada beberapa jenis citra yaitu;6

1. Citra cermin (mirror image)

Diyakini oleh perusahaan bersangkutan-terutama para pimpinannya yang

selalu merasa dalam posisi baik tanpa mengacuhkan kesan orang luar.

2. Citra kini (current image)

Kesan yang baik yang diperoleh dari orang lain tentang produknya.

Berdasarkan pengalaman dan informasi kurang baik penerimaannya sehingga

pihak Humas akan menghadapi risiko yang sifatnya permusahan, kecurigaan,

prasangka buruk hingga muncul kesalahpahaman yang meyebabkan citra kini

yang ditanggapi secara tidak adil bahkan kesan negative yang diperoleh.

3. Citra keinginan (wish image)

Seperti apa yang ingin dan dicapai oleh pihak manajemen terhadap lembaga

yang ditampilkan tersebut lebih dikenal, menyenangkan dan diterima dengan

kesan yang positif.

4. Citra perusahaan (corporate image)

Berkaitan dengan sosok perusahaan yang diciptakan citra perusahaan yang

positif.

5. Citra serbaneka (multiple image)

Pelengkap dari citra perusahaan diatas, pengenlan perusahaan seperti artibut

logo, seragam, dekorasi perusahaan yang di identikkan kedalam satu citra

serbaneka (multiple image) yang diintergrasikan terhadap citra perusahaan.

6 Rosady Ruslan. Manajemen Publc relations dan media komunikasi. Hal. 77-78

18

6. Citra penampilan (performance image)

Citra ini lebih ditujukan kepada subjeknya, bagaiman kinerja atau penampilan

diri para professional pada perushaan tersebut.

Citra politik merupakan salah satu efek dari komunikasi politikdalam paradigma atau perspektif mekanistis, yang pada umunya dipahami sebagai kesan yang melekat dibenak individu atau kelompok. Citra itu dapat berbeda dengan realitas yang sesungguhnya atau tidak merefleksikan kenyataan objektif

Citra politik memiliki empat fase Baudrillard dalam Arifin (2011:193) menyebut empat fase tersebut yaitu; (1) representasi dimana citra merupakan cermin suatu realitas; (2) ideologi di mana citra menyembunyikan dan memberikan gambaran yang salah akan realitas; (3) citra memnyembunyikan bahwa tidak ada realitas; dan (4) citra tidak memliki sama sekali hubungan dengan realitas apapun.7

Citra poltik dapat dipahami sebagai gambaran seseorang tentang politik

(kekuasaan, kewenangan, otoritas, kerjasama, konflik dan konsesus) yang memiliki makna, kendatipun tidak selamanya sesuai dengan realitas politik yang sebenarnya.

D. Semiotika

1. Pengertian Semiotika

Semiotika berasal dari istilah semiotic berasal dari kata Yunani

semeion yang berarti “tanda”. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai

atas dasar konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap

mewakili sesuatu yang lain (ECO, 1979: 16). Istilah semeion

tam,paknya diturnkan dari kedokteran hipokratik atau asklepiadik

7 Anwar Arifin. Komunikasi politik. Hal 178

19

dengan perhatiannya pada simtomatologi dan diagnostic inferensial

(sinha, dalam kurniawan, 2001:49). “Tanda” pada masa itu masih

bermakna sesuatu hal yang menunjuk pada adanya hal lain.8

Semiotika adalah ilmu yang mengkaji tanda dalam kehidupan

manusia. Artinya semua yang hadir dalam kehidupan kita dilihat

sebagai tanda, yakni sesuatu hal yang harus kita beri makna.9

Semiotika dapat didefiniskan sebagai ilmu yang mempelajari

sederetan luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan

sebagai tanda (Eco, 1979:6). Van Zoest (1996:5) mengartikan semiotik

sebagai “ilmu tanda (sign) dan segala yang berhubungan dengannya:

cara berfungsi, hubungannya dengan kata lain, pengirimannya dan

penerimannya oleh mereka yang mempergunakannya”.10

Aristoteles (384-322 SM) berupa untuk meninjau gejala „yang

mewakili‟ (X=Y) dengan lebih dekat dan meletakkan dasar-dasar teori

penandaan yang sampai sekarang masih menjadi dasar. Ia

mendefiniskan tanda sebagai yang tersusun atas tiga dimensi: (1)

bagian fisik dari tanda itu sendiri (suara yang membentuk seperti

„kelinci‟); (2) referen yang dipakai untuk menarik perhatian (satu

8 Benny H. Hoed. Semiotika dan dinamika sosial budaya (depok, komumitas bamboo,2011), h.3 9 Kris budiman. Semiotika visual isu dan problem ikonisitas (Yogyakarta; Jalasutra,2011). H.12 10 Kris Budiman. Semiotika Visual Konsep Isu dan Problem Ikonitas (Yogyakarta; Jalasutra, 2011), h. 13

20

kategori bintang tertentu); (3) pembangkitan makna (yang diisyaratkan

oleh referen baik secara psikologis maupun sosial).11

Jadi, semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk

mengkaji tanda. Ilmu ini menganggap bahwa fenomena sosial atau

masyarakat dan kebudayaannya merupakan tanda-tanda. Artinya

semiotika memperlajari system-sistem, aturan-aturan, konvensi-

konvensi yang memungkinkan tanda-tanda tersebut mempunyai arti.

Dengan kata lain, semiotika mempelajari hubungan diantara

komponen-komponen tanda serta hubungan antara komponen-

komponen tersebut dengan masyarakat penggunanya.

Pierce, ahli filsafat dan logika asal amerika, memulai

ketertarikannya pada tanda dengan kesadara bahwa logika harus

mepelajari bagaimana orang lain bernalar, yakni memulai tanda-tanda

yang dapat dijadikan petunjuk.12

Sebuah tanda atau representamen menurut Charles Sanders

Pierce (1986:5 & 6) adalah sesuatu yang bagi seseorang mewakili

sesuatu yang lain dalam beberapa hal atau kapasitas. Sesuatu yang lain

itu dinamakan sebagai interpretant dari tanda yang pertanda pada

gilirannya mengacu kepada object. Dengan demikian, sebuah tanda

atau representamen memiliki relasi triadic langsunf dengan

11 Marcel Danesi. Pesan, Tanda dan Makna (Yogyakarta; Jalasutra, 2004), h.34 12 Aart Van Zoest. Interpretasi dan Semiotika dalam Panuti Sudjiman dan Aart Van Zoest , Serba-serbi Semiotika (Jakarta:Gramedia, 1992), h.1.

21

interpretant dan objeknya.13 Tiga dimensi ini selalu hadir dalam

signifikasi. Oleh karena itu, Pierce memandang sebagai sebuah

struktur triadic bukan binner.

Representamen (X)

Objek (Y) Interpretan (X=Y)

Gambar 2.1 Semiotika peircean Sumber : Marcel Danesi (2010)

Pada skema diatas ini menghasilkan rangkaian hubungan yang

tak berkesudahan, maka gilirannya sebuah interpretan akan menjadi

representamen kembali dan seterusnya. Gerakan yang tak berujung

pangkal ini sebagai proses semiosis tanpa batas. Menurut teori Pierce

(Noth, 1995:45), maka tanda-tanda dalam gambar dapat dilihat dan

jenis yang digolongkan dalam semiotika diantaranya: ikon, indeks dan

simbol.14

Table 2.1 (Semiotika Piercean)

13 Kris Budiman. Semiotika Visual Konsep Isu dan Problem Ikonitas (Yogyakarta; Jalasutra, 2011), h. 17. 14 Marcel Danesi. Pesan, Tanda dan Makna (Yogyakarta; Jalasutra, 2004), h.39

22

Sumber : Marcel Danesi (2010)

Jenis tanda Hubungan antar tanda Contoh (Representamen) dan sumber acuannya Ikon Tanda dirancang untuk Segala macam merepresentasikan gambar (bagan, sumber acuan melalui diagram, dll) photo, simulasi atau persamaan kata-kata (artinya, sumber acuan onomatopoeia dan dapat dilihat, didengar seterusnya dan seterusnya dalam ikon) Indeks Tanda dirancang untuk Jari yang menunjuk, mengindikasi sumber kata keterangan acuan atau saling seperti di sini, di menghubungkan sumber sana, kata ganti acuan seperti aku, kau ia dan seterusnya. Simbol Tanda dirancang untuk Simbol social seperti menyandikan sumber mawar, symbol acuan melalui matematika dan kesepakatan atau seterusnya persetujuan

23

a. Ikon

Ikon adalah tanda yang mengandung kemiripin “rupa”

(resemblance) sebagaimana dapat dikenali oleh para pemakainya.

Didalam ikon hubungan antara representamen dan objeknya terwujud

sebagai “kesamaan dalam beberapa kualitas”. Suatu peta atau lukisan

misalnya, memiliki hubungan ikonik dengan objeknya sejauh di antara

keduanya terdapat keserupaan.15

Ikon adalah tanda yang mewakili sumber acuan melalui sebuah

bentuk replicas, simulasi, imitasi atau persamaan. Simbolisme bunyi

adalah salah satu contoh ikonitas dalam bahasa. Namun, ikonitas dapat

pada ditemukan dalam wilayah representasi nonverbal misalnya,

sebuah foto mirip sumber acuannya secara visual, begitu pula dengan

lukisan pemandangan alam.16 Ikonitas adalah upaya untuk

mensimulasikan sifat inderawi yang dipersepsikan dalam berbagai

tanda.

b. Indeks

Indeks adalah tanda yang memiliki ketertarikan fenomenal atau

eksistensial di antara representamen dan objeknya. Didalam indeks

hubungan antara tanda dan objeknya bersifat konkret, actual dan

15 Kris Budiman. Semiotika Visual Konsep Isu dan Problem Ikonitas (Yogyakarta; Jalasutra, 2011), h. 20. 16 Marcel Danesi. Pesan, Tanda dan Makna (Yogyakarta; Jalasutra, 2004), h.38

24

biasanya melalui suatu cara yang sekuensial atau kausal. Indeks

merupakan tanda yang dimiliki hubungan sebab akibat dengan ap[a

yang diwakilinya, atau disebut juga tanda sebagai bukti.17 Misalnya,

jejak telapak kakai diatas permukaan tanah merupakan indeks dari

seseorang yang telah lewat di sana; ketukan pada pintu merupakan

indeks dari kehadiran atau kedatangan seseorang dirumah kita.

Indeksikalitas bnerisi strategi yang mengacu pada eksistensi dan lokasi

objek dalam ruang dan waktu.

Indeks merupakan tanda yang dirancang untuk

mengindikasikan sumber acuan atau saling menghubungkan sumber

acuan.18 Misalnya, bias berupa hal-hal semacam zat atau benda

material (asap adalah indeks dari adanya api), gejala fisik (kehamilan

adalah indeks dari terjadinya pembuahan), gejala alam (jalan becek

adalah indeks dari hujan yang turun beberapa saat lalu).

c. Simbol

Simbol adalah tanda yang dirancang untuk menyandikan

sumber acuan melalui kesepakatan atau persetujuan dalam konteks

spesifik.19 Misalnya, bunga mawar adalah simbol cinta di beberapa

17 Kris Budiman. Semiotika Visual Konsep Isu dan Problem Ikonitas (Yogyakarta; Jalasutra, 2011), h. 20. 18 Marcel Danesi. Pesan, Tanda dan Makna (Yogyakarta; Jalasutra, 2004), h.38 19 Ibid

25

kebudayaan; garuda pancasila bagi bangsa Indonesia adlah burung

yang memiliki perlambangan yang kaya makna. Namun bagi orang

yang memiliki latar budaya berbeda misalnya, orang Eskimo simbol

Garuda Pancasila dipandang sebagai burung elang biasa.

Simbol adalah tanda yang representamen merujuk kepada

objek tertentu tanpa motivasi; simbol terbentuk melalui konvensi-

konvensi atau kaidah-kaidah, tanpa adanya kaitan langsung diantara

representamen dan objeknya.20 Simbolisme adalah hasil dari

kesepakatan historis dan sosial, persetujuan atau fakta.

20 Kris Budiman. Semiotika Visual Konsep Isu dan Problem Ikonitas (Yogyakarta; Jalasutra, 2011), h. 22.

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Profil Hanura

Pendirian Partai HANURA dirintis oleh Wiranto bersama tokoh-

tokoh nasional yang menggelar pertemuan di Jakarta pada tanggal 13-14

November 2006. Forum tersebut melahirkan delapan kesepakatan penting

sebagai berikut.1

a. Dengan memperhatikan kondisi lingkungan global, regional, dan

nasional, serta kinerja pemerintahan RI selama ini, mengisyaratkan

bahwa sejatinya Indonesia belum berhasil mewujudkan apa yang

diamanatkan UUD 1945.

b. Memperhatikan kinerja pemerintahan sekarang ini maka kemungkinan

tiga tahun yang akan datang akan sulit diharapkan adanya perubahan

yang cukup signifikan, menyangkut perbaikan nasib bangsa.

c. Oleh sebab itu perjuangan untuk mewujudkan terjadinya sirkulasi

kepemimpinan nasional dan pemerintahan bukan lagi untuk memenuhi

ambisi perorangan atau kelompok, namun merupakan perjuangan

bersama untuk menyelamatkan masa depan bangsa.

1http://hanura.com/10/sejarah-partai/ dikutip pada 18 juni 2014 15.00

26

27

d. Perjuangan itu membutuhkan keberanian untuk menyusun strategi jangka

panjang pada keseluruhan tatanan kehidupan berbangsa dan bernegara guna

mengembalikan kemandirian dan kebanggaan kita sebagai bangsa. e. Untuk itu diperlukan kepemimpimpinan yang jujur, bijak, dan berani yang

dapat menggalang persatuan, kebersamaan, dan keikhlasan, sebagaimana

dahulu para pendahulu kita ‘berhimpun bersama sebagai bangsa untuk

mencapai kemerdekaan’. Sekarang saatnya kita berhimpun kembali sebagai

bangsa guna menyelamatkan negeri kita. f. Kita kembangkan semangat perjuangan, ‘Semua untuk satu, satu untuk

semua’. Artinya, semua harus memberikan yang terbaik untuk satu tujuan

bersama, yakni membentuk pemerintahan yang jujur dan berkualitas.

Selanjutnya, pemerintahan itu benar-benar akan bekerja semata-mata untuk

kepentingan rakyat Indonesia. g. Perjuangan itu akan kita wadahi dalam sebuah partai politik. h. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa memberkati dan melindungi perjuangan

yang tulus dan ikhlas ini demi masa depan Indonesia yang kita cintai

bersama.

Delapan kesepakatan itu kemudian ditindaklanjuti dalam wadah partai

politik bernama Partai Hati Nurani Rakyat, disingkat Partai HANURA.

Pendeklarasian partai ini diselenggarakan pada tanggal 21 Desember 2006

di Jakarta.

28

Komposisi dewan pendiri Partai HANURA di antaranya adalah:

Jend. TNI (Purn) Wiranto, Yus Usman Sumanegara, Dr. Fuad Bawazier,

Dr. Tuti Alawiyah AS., Jend. TNI (Purn) Fachrul Razi, Laks TNI (Purn)

Bernard Kent Sondakh, Prof. Dr. Achmad Sutarmadi, Prof. Dr. Max

Wullur, Prof. Dr. Azzam Sam Yasin, Jend. TNI (Purn) Subagyo HS.,

Jend. Pol (Purn) Chaeruddin Ismail, Samuel Koto, LetJen. TNI (Purn)

Suaidi Marasabessy, Marsdya TNI (Purn) Budhy Santoso, Djafar

Badjeber, Uga Usman Wiranto, Letjen. TNI (Purn) Ary Mardjono, Elza

Syarief, Nicolaus Daryanto, Anwar Fuadi, Dr. Teguh Samudra dan lain- lain.

Lambang dan Makna Bendera Hanura. Gambar lambang berbentuk empat persegi panjang dengan warna putih-merah-putih mendatar, pada bagian merah bertuliskan HANURA warna putih dengan ujung meruncing berbentuk anak panah melesat maju menembus warna coklat tanah dan pada bagian putih bawah tertulis PARTAI HATI NURANI RAKYAT warna hitam.

29

Arti warna pada lambang, (1) warna putih bermakna kesucian dalam mengemban amanah hati nurani rakyat; (2) warna merah bermakna keberanian dalam menghadapi berbagai tantangan perjuangan. (3) warna coklat tanah bermakna kearifan dalam mewujudkan kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat. (4) warna hitam bermakna keteguhan hati dan ketegasan sikap dalam mencapai cita-cita perjuangan.

Arti simbol pada lambing, (1) anak panah bersudut lima melambangkan cita-cita yang akan dicapai berlandaskan Pancasila; (2) tulisan

HANURA di tengah anak panah melambangkan derap langkah perjuangan

Partai yang selalu

bergerak maju mengemban amanah hati nurani rakyat; (3) gambar lambang berbentuk empat persegi panjang bermakna komitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dalam wadah NKRI. Arti lambang secara keseluruhan adalah Partai HANURA sebagai pengemban amanah suci hati nurani rakyat, senantiasa teguh berjuang menghadapi berbagai tantangan untuk mewujudkan kemandirian bangsa dan kesejahteraan rakyat berdasarkan

Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dalam wadah Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Visi Partai HANURA, (1) Kemandirian Bangsa, Bangsa Indonesia saat ini terasa tidak mandiri lagi. Banyak tekanan dan intervensi asing yang sudah merajalela merugikan kehidupan seluruh bangsa. Kita harus rebut

30

kembali, bangun kembali kemandirian kita dalam penyelenggaraan negara. (2) Kesejahteraan Rakyat Sebuah kata yang sudah sangat sering diucapkan tetapi sangat sulit diwujudkan. Semua kader Partai HANURA yang juga calon pemimpin bangsa, di benaknya harus selalu tertanam kalimat ‘kesejahteraan rakyat Indonesia’, sekaligus mampu berusaha menghadirkannya.

Misi Partai HANURA, (1) Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan berwibawa melalui penyelenggaraan negara yang demokratis, transparan, akuntabel, dengan senantiasa berdasar pada Pancasila,

Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia 1945 dan Negara

Kesatuan Republik Indonesia. (2) Melahirkan pemimpin yang bertakwa, jujur, berani, tegas, dan berkemampuan, yang dalam menjalankan tugas selalu mengedepankan hati nurani. (3) Menegakkan hak dan kewajiban asasi manusia dan supremasi hukum yang berkeadilan secara konsisten, sehingga dapat menghadirkan kepastian dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. (4) Membangun sumber daya manusia yang sehat dan terdidik yang didasari akhlak dan moral yang baik serta memberi kesempatan seluas-luasnya kepada kaum perempuan dan pemuda untuk berperan aktif dalam pembangunan bangsa. (5) Membangun ekonomi nasional yang berkeadilan dan berwawasan lingkungan serta membuka kesempatan usaha dan lapangan kerja yang seluas-luasnya untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan rakyat. (6) Memberantas korupsi secara

31

total dalam rangka mewujudkan Indonesia yang maju, mandiri, dan

bermartabat. (7) Mengembangkan Otonomi Daerah untuk lebih memacu

pembangunan di seluruh tanah air dalam kerangka Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Nilai dasar perjuangan Partai adalah ketakwaan,

kemandirian, kebersamaan, kerakyatan dan kesederhanaan.

1. Ketakwaan: Dalam gerak langkah senantiasa mendasarkan pada nilai

etika dan moralitas atas dasar ke Tuhanan Yang Maha Esa.

2. Kemandirian: pribadi yang bermartabat, mengutamakan sumber daya

manusia dan sumberdaya alam untuk keunggulan bangsa, tanpa harus

bergantung pada pihak lain dan terbebas dari intervensi pihak asing.

3. Kebersamaan: selalu menjalin keharmonisan dari keberagaman etnis,

suku, agama, bahasa dan adat istiadat.

4. Kerakyatan: peka terhadap aspirasi, tuntutan, kondisi, dan harapan

rakyat dan konsisten dalam memperjuangkannya.

5. Kesederhanaan: selalu mengedepankan sikap dan perilaku yang

bersahaja.

Ketentuan lebih lanjut tentang Nilai Dasar Perjuangan akan diatur dalam

Anggaran Rumah Tangga

32

B. Profil Wiranto

Jenderal (Purn) Wiranto SH, MM. dilahirkan di Yogyakarta, 4

April 1947. Akrab dipanggil Wiranto, pria ini menikah dengan Hj Uga

Usman SH, MSi. dan dikaruniai dua orang putri serta seorang putra.2

Wiranto adalah pria dengan berbagai talenta. Bakatnya dalam

bidang tarik suara misalnya, beliau telah meluncurkan sebuah album

vokal. Beliau merupakan sosok yang peduli sesama. Oleh karena itu, dari

hasil penjualan album tersebut kemudian disumbangkan untuk membantu

para pengungsi di berbagai daerah di Tanah Air. Sementara dalam bidang

olahraga, beliau menjabat sebagai Ketua Umum Federasi Karatedo

Indonesia (FORKI) dan Ketua Umum Gabungan Bridge Seluruh

Indonesia (GABSI). Dari GABSI, beliau memperoleh peringkat Juara

Dunia pada tahun 2000. Selepas beliau dilantik dari Akademi Militer

Nasional (AMN) di Magelang, Wiranto mengawali karier militer sebagai

perwira Tentara

2 http://hanura.com/10/blog/jenderal-purn-wiranto-sh-mm/

33

Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) dari Korps Kecabangan

Infantri pada tahun 1968. Wiranto yang kala itu menyandang pangkat letnan dua mengikuti berbagai jenis pendidikan latihan pengembangan umum maupun spesialisasi, antara lain; Sussarcab Infantri (1969), Suslapa Infantri

(1976), dan Sekolah Staff dan Komando (Sesko) TNI AD (1984), serta

Lemhanas (1995). Dalam pendidikan pengembangan spesialisasi,beliau mengikuti Sussar Para (1968), Susjur Dasar Perwira Intelijen (1972), dan

Suspa Binsatlat (1977). Beliau mencapai prestasi sangat memuaskan sebagai

Siswa Terbaik.

Berkat dedikasi dan kemampuannya, ABRI memberikan kepercayaan kepada Wiranto untuk menjadi Ajudan Presiden RI selama 4 tahun (1989-

1993). Suatu masa jabatan Ajudan Presiden yang relatif lama.

Karier Wiranto terus menanjak dengan jabatan yang dipangkunya sebagai Kasdam Jaya (1993), lalu dipromosikan menjadi Pangdam Jaya

(1994). Karir beliau melejit lebih tinggi setelah beliau menjabat sebagai

Pangkostrad pada tahun 1996. Pengalaman sebagai Pangkostrad selama 15 bulan membuat beliau dipercaya menjadi Direktur Latihan pada ‘Latihan

Gabungan ABRI 1996’. Dinilai baik, Wiranto kemudian diangkat menjadi

Kepala Staff TNI Angkatan Darat (Kasad) pada 1997.

Pada Februari 1998, Presiden RI melantik Wiranto menjadi Panglima

Angkatan Bersenjata (Pangab) RI. Kemudian pada bulan Maret 1998, beliau

34

diangkat menjadi Menteri Pertahanan dan Keamanan / Panglima Angkatan

Bersenjata (Menhankam / Pangab). Dengan adanya pemisahan Polri

(Kepolisian Negara RI) dari organisasi ABRI pada 1 April 1999 dan sebutan

ABRI pun berubah menjadi TNI, sejak itu jabatannya menjadi Menteri

Pertahanan Keamanan/ Panglima Tentara Nasional Indonesia

(Menhankam/Panglima TNI). Setelah SU MPR 1999, Wiranto ditunjuk oleh

Presiden RI sebagai Menko Polkam. Beliau mengemban jabatan ini hingga

Mei 2000, saat beliau menyatakan mundur dari jabatannya.

C. Profil Harry Tanoesoedibjo

Hary Tanoesoedibjo adalah seorang pengusaha dari Indonesia.

Saat ini Hary memegang beberapa jabatan strategis di berbagai

perusahaan terkemuka di Indonesia. Selain itu, Hary saat ini juga

35

memegang berbagai posisi di perusahaan-perusahaan lainnya di bawah

bendera Global Mediacom dan Bhakti Investama.3

Ia telah berulang kali menjadi pembicara di berbagai seminar dan menjadi dosen tamu dalam bidang Keuangan Perusahaan, Investasi dan Manajemen Strategis untuk program magister di berbagai perguruan tinggi.

Pada 2011, Forbes merilis daftar orang terkaya di Indonesia, Harry menduduki peringkat ke-22 dengan total kekayaan US$ 1,19 miliar.

Karirnya tidak hanya berhenti sampai disitu, dia bahkan menjabat sebagai

Bendahara Komite Olahraga Nasional Indonesia atau yang disingkat dengan KONI.

Beliau melakoni semua itu dengan kemampuannya yang sangat besar. Hary memang terkenal giat dan terampil. Selain itu kecerdasannya mampu membawanya menjadi jajaran orang penting di Indonesia. Kemampuan manajemen nya yang bagus membuatnya mampu menjalankan perannya di berbagai perusahaan yang dia miliki sehingga semua perusahaan tersebut dapat berjalan dengan baik dan terorganisir.

Dari berbagai perusahaan yang beliau miliki beliau berhasil menjadi milioner yang layak diperhitungkan dan dipandang oleh kalangan pebisnis lain. Untuk itulah beliau sering dihadirkan sebagai pembicara untuk berbagai seminar untuk menyalurkan kemampuannya kepada pebisnis Indonesia yang lain. Dalam pencapaian kesuksesannya, dia memiliki empat kunci. Yakni, fokus dengan tujuan, berdoa, membangun karakter yang baik, dan disiplin untuk komitmen.

3 http://hanura.com/10/blog/hary-tanoesoedibjo/

36

Pada Juni 2012, Hary Tanoesoedibjo diperiksa oleh KPK sehubungan dengan kasus korupsi Tommy Hindratno, pejabat pajak di Kantor Pajak

Sidoarjo, dan James Gunarjo, yang diyakini terhubung dengan Bhakti

Investama, perusahaan milik Hary Tanoesoedibjo. Namun, Hary menegaskan bahwa perusahaannya tidak terlibat. Menurutnya, tersangka James dan

Tommy tidak berkaitan dengan PT Bhakti Investama, apalagi dirinya.

Pada 2 Juli 2013, Hary terpilih sebagai cawapres dari Partai Hanura mendampingi Wiranto. Ketua Dewan Pertimbangan Hanura ini terjun ke politik karena keprihatinan. Korupsi, penegakan hukum, pendidikan dan

(penanganan) kesenjangan sosial masih lambat.

Setelah diskusi dengan Wiranto, dia mengaku punya visi dan misi yang sama membangun Indonesia sesuai potensi untuk membangun

Indonesia. Untuk mengabdi kepada rakyat Indonesia agar dapat berubah menjadi lebih baik. Sementara itu menurut Saleh Husin, Sekjen Hanura, Hary dipilih karena dia mempunyai citra yang bagus, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di dunia.

Menyelesaikan pendidikannya Bachelor of Commerce (Honours),

Carleton University, Ottawa-Kanada (1988), Master of Business

Administration, Ottawa University, Ottawa-Kanada (1989)

Rekam jejak karir HT; Pendiri, pemegang saham, dan Presiden

Eksekutif Grup PT Bhakti Investama Tbk. Presiden Direktur PT Global

37

Mediacom Tbk. Presiden Direktur PT Media Nusantara Citra Tbk (MNC).

Presiden Direktur PT Rajawali Citra Televisi Indonesia (RCTI). Komisaris PT

Mobile-8 Telecom Tbk, Komisaris Indovision, dan Bendahara Komite

Olahraga Nasional Indonesia (KONI). Penghargaan yang pernah diraih yaitu peringkat ke-22 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes 2011.

Unpredictable Newsmaker 2011 dari media portal Rakyat Merdeka

Online(RMOL) Twitter:@HaryTanoe dan Facebook: Hary Tanoesoedibjo.

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Analisis Data Semiotika Charles Sanders Peircen Iklan WIN-HT Versi

Bersih Peduli Tegas

Pada bab ini akan dibahas mengenai masalah pokok yang diambil untuk

bahan penelitian. Dengan mengunakan teori Charles Sanders Pierce yang

mengemukkan tentang jenis tanda diantaranya representamen (ikon indeks dan

simbol) object dan interpertan.

Peneliti juga menambahkan gambar agar para pembaca juga bisa melihat

apa saja yang diteliti dan dapat melihat juga tanda-tanda yang ada dalam iklan

WIN-HT. gambar yang dikutip yaitu disetiap bergantian gambar, maka akan di

analisis keseluruhan isi iklan ini.

Selain itu dalam bab ini juga penulis menambahkan beberapa tabel agar

memudahkan para pembaca untuk membaca dan mengerti apa yang diteliti.

Temuan data akan terlihat dalam analisis gambar.

Dan peneliti juga menambahkan pada sub bagian terakhir mengenai

interpretasi penulis mengenai iklan WIN-HT dengan melihat hasil Pemilihan

Umum Legislatif 2014.Persaingan yang tergambar dalam iklan ini terjadi ketika

pemilik saham HT lebih dominan terlihat di dalam video iklan. Penulis telah

mengkategorisasikan sebagai berikut;

38

39

A

B

C

Gambar 4.1 (Tulisan Awal Iklan Win-HT) Sumber : RCTI Edisi pemimpin Harapan Indonesia 2013-2014

Dalam gambar ini terdapat tulisan “seperti apakah pemimpin harapan

Indonesia?”. Tulisan itu muncul pada 00:01 - 00:02 dengan background hitam dan tulisan putih pada “seperti apakah pemimpin harapan kemudian warna merah pada

“Indonesia”. Bernarasi Seperti apakah pemimpin harapan Indonesia?. Tulisan ini menggambarkan adanya pertanyaan dengan adanya tanda tanya.

Huruf yang digunakan yaitu huruf kapital, sehingga terkandung penekanan.Dalam gambar ini juga ada audio yang disampaikan yaitu membaca ulang kembali kalimat yang ada di dalam gambar tersebut.

Warna merah putih (kode A dan B) dalam tulisan ini menggambarkan lambang bendara Indonesia, secara nasionalis.Warna putih pada “seperti apakah pemimpin harapan” mengandung makna suci dan tulus.Harapan itu sifatnya suci dan tulus ingin dimunculkan dalam iklan ini. 40

Background dalam penampilan diawal video klip berwarna kontras, yakni hitam (kode C).Dengan maksud dan tujuannya yaitu agar mudah diterima oleh yang menyaksikan iklan ini.

Tanda tanya dalam kalimat di iklan ini dijadikan sebagai simbol yang akan di representasikan oleh beberapa masyarakat yang terdapat dalam video klip ini. Ada beberapa masyarakat seperti petani dan tukang sapu.

Tabel 4.1 (Gambar Tulisan “Seperti Apakah pemimpin Harapan Indonesia?”) Tabel Analisis

No Tipe tanda Data 1 Representamen (x) : - tulisan “Seperti Apakah pemimpin ikon Harapan Indonesia?” (dengan warna putih merah) (kode A dan B). Indeks - menjadi tanda bahwa di Indonesia masih atau tidak ada pemimpin yang diharapkan. Simbol - adanya penekanan dan pertanyaan. 2 Objek (y) - tulisan “Seperti Apakah pemimpin Harapan (berwarna putih) Indonesia (berwarna merah)?”. 3 Interpretan (x=y) - pertanyaan atas keraguan yang ada dibenak masyarakat. 4 Makna - mewakili perasaan masyarakat yang masih ragu atas pemimpin Indonesia.

41

A

B

C

Gambar 4.2 (Gambar Tukang Sapu) Sumber : RCTI edisi pemimpin Harapan Indonesia 2013-2014

Dalam gambar ini sangat menjawab gambar pertanyaan di gambar sebelumnya. Gambar ini berdurasi 00:03-00:09, gambar ibu-ibu yang berkerja menjadi tukang sapu (kode B) hadir dengan menyapu halaman kemudian ia berkata

“Jadi Pemimpin Jangan Mementingkan Diri sendiri” dengan menggunakan bahasa sunda.

Ikon yang mempresentasikan produsen iklan (kode A). Produsen yang melakukan produksi iklan ini RCTI salah satu stasiun televisi nasional yang terkemuka di Indonesia yang dikelola oleh orang keturunan China yaitu Harry

Tanoesoedibjo.

Adanya kalimat “jadi pemimpin jangan mementingkan diri sendiri” menggunakan huruf kapital yang mengandung makna penegasan. Tukang sapu 42

dengan bahasa sunda (kode B) yang berharap pemimpin itu tidak mementingkan diri sendiri.Seakan mewakili suara hati masyarakat menengah ke bawah.

Indeks yang terdapat dalam iklan ini, terlihat ketika tukang sapu berbicara dengan menggunakan bahasa derah yaitu sunda. Inilah salah satu representasi yang ingin di sampaikan oleh Win-HT.

Objek yang ditampilkan dalam iklan ini taman dan seorang ibu yang memegang sapu yang awalnya pergerakannya menyapu kemudian berhenti dengan menggunakan teknik kamera close up dan berbicara harapan seorang rakyat menengah ke bawah terhadap pemimpin Indonesia.

Teknik pengambilan kamera close up, yang memperlihatkan ekspresi wajah dan gesture mendetail. Tukang sapu yang mengungkapkan harapannya terhadap calon pemimpin yang baru. Menampilkan masyarakat yang berprofesi terlihat tukang sapu, yang mengungkapkan keinginannya dengan narasi “jadi pemimpin teh tong memikirkan nasib sorangan” yang berbahasa sunda.

Teknik pencahayaan yang dilakukan di luar ruang yang bersumber dari cahaya matahari dikarenakan pengambilan pada siang hari. Dalam representasi kewajaran dan lebih natural akan dipilih dalam konsep iklan. Sehingga terlihat sangat wajar jika tukang sapu penyapu di latar taman yang menggunakan alat sapu, kemudian ia bernarasi terhadap harapan nya untuk pemimpin yang baru.

Mengungkapkan suatu harapan yang ada dalam persepsi masyarakat, maka ditampilkan tokoh yang berprofesi dalam masyarakat dominan di Indonesia. Agar 43

alur yang diciptakan dalam terlihat wajar kemudian dapat diterima oleh masyarakat yang akan menentukan pemimpin di pemilihan umum.

Tabel 4.1 (Gambar Tukang Sapu Berbahasa Daerah) Tabel Analisis

No Tipe tanda Data 1 representamen (x) : - tukang sapu dengan tulisan “Jadi ikon Pemimpin Jangan mementingkan diri sendiri” dengan bahasa daerah sunda (kode A, B, C) Indeks - menjadi tanda bahwa masyarakat yang berprofesi rendah di daerah memiliki harapan pemimpin. Simbol - tukang sapu dengan tulisan “Jadi Pemimpin Jangan mementingkan diri sendiri”. - Mewakili suara rakyat 2 Objek (y) - tukang sapu dengan tulisan (kode B)

3 Interpretan (x=y) - profesi tukang sapu (kode B) 4 Makna - mewakilimemberikan suatu ciri pemimpin yang diharapkan Indonesia. (kode B dan C)

44

A

B

C

Gambar 4.3 (Gambar Wiranto) Sumber : RCTI Edisi pemimpin Harapan Indonesia 2013-2014 Dalam gambar ketiga ini berdurasi 00:16 - 0017, terlihat gambar tokoh Partai

Politik Hanura yaitu Wiranto, dengan tulisan dibawahnya Capres 2014.Background belakang gambar berwarna kuning.

Dalam iklan ini ikon yang dipresentasikan wiranto yang berpidato (kode C), ingin menampilkan sosok Partai Hanura yaitu Wiranto sebagai calon presiden

Indonesia atau pemimpin harapan Indonesia. Dengan gaya berpidato wiranto sebagai ikon dia memiliki kewibawaan seorang pemimpin. Pemberitahuan wiranto sebagai

Capres 2014 (kode B).

Wiranto yang berpidato namun wajahnya menghadap tidak ke kamera, tidak menghadap ke kamera, mempresentasikan dirinya wibawa tapi tidak memperlihatkan kewibawaan dan ketegasan dari seorang pemimpin. 45

Pada detik iklan ini, bernarasi pemipin yang tidak banyak janji namun nyata hasilnya. Narasi yang mengisi dalam iklan ini, memperlihatkan ketika Wiranto dan

Harry berpidato dan memberikan bantuan. Membangun dan diciptakan WIN-HT tidak banyak janji namun nyata hasilnya, ketika kedua tokoh ini memberikan bantuan berupa bungkusan yang bergambar WIN-HT.

Teknik pengambilan gambar wiranto ketika berpidato yaitu close up di mana ekspresi wajah Wiranto terlihat dan gesture mendetil. Meskipun diputarannya

Wiranto terlihat dari samping.

Interpretan dalam gambar ini Wiranto berpidato selayaknya pemimpin- pemimpin Indonesia terdahulu.

Sumber pencahayaan dalam bagian ini sumber utama (key light) yang terpusat pada fokus yaitu Wiranto. Pengambilan tempat ini, dihadapan kader dan staf-staf dari partai HANURA.

Tabel 4.3 (Gambar Wiranto berpidato) Tabel Analisis

No Tipe tanda Data 1 representamen (x) : - gambar wiranto mencalonkan diri menjadi ikon presiden 2014. (Kode A, B, C) - Teknik kamera menggunakan close up - pencahayaan utama (key light) Indeks - menjadi tanda bahwa di Indonesia mengharapkan tokoh seperti itu.(kode B) Simbol - Wiranto capres 2014 2 Objek (y) - gambar wiranto calon presiden 2014. (kode C) 3 Interpretan (x=y) - gambar wiranto yang mencalonkan diri menjadi presiden 2014.

4 Makna - memberitahukan calon presiden 2014.

46

A

D

C

B

Gambar 4.4 (Gambar Harry Tanoesoedibjo) Sumber : RCTI edisi pemimpin Harapan Indonesia 2013-2014

Dalam gambar yang berdurasi 00:17- 00:18, background nya berlatar warna orange (kode D) merupakan warna dari partai politik hati nurani rakyat. Harry

Tanoesoedibjo dibawah namanya bertuliskan Cawapres 2014. HT dalam iklan ini berpidato dan terlihat sangat tegas (kode C).

Berbeda dengan gambar sebelumnya (Gambar 4.3). Gambar ini lebih memperlihatkan ketegasan dari HT. Pengambilan gambar ini sangat memperlihatkan ketegasan dan kewibawaan pemimpin.

HT merupakan CEO MNC Group yang memiliki tiga media nasional yaitu;

RCTI, MNC TV, dan Global TV.Iklan ini, ditayangkan di media milik HT dengan durasi perharinya cukup sering. Pada waktu yang sangat berharga atau prime time.

HT yang telah sukses di bisnis media kini terjun ke dunia politik, dikutip dari audio dalam iklan ini, “HT yang sukses dalam bisnis, akan memperbaiki ekonomi indonesia”. 47

Teknik pengambilan kamera yang digunakan yaitu close up terlihat jelas ekspresi wajah Harry yang di interpretan tegas. Tegas yang merupakan representasi seorang pemimpin yang diharapkan.

Pencahayaan yang dilakukan bersumber dari pencahayaan utama (key light).

Dilakukan tidak diluar ruangan. Bisa dilihat dari latar belakang dalam video klip dalam bagian ini.

Tabel 4.3 (Gambar Harry Tanoesoedibjo berpidato) Tabel Analisis

No Tipe tanda Data 1 representamen (x) : - gambar Harry Tanoesoedijo sebagai tokoh ikon politik dari partai hanura dengan tulisan dibawah namanya calon wakil presiden 2014 (kode B dan C) - teknik pengambilan kamera close-up - Pencahayaan utama (key light) Indeks - menjadi tanda bahwa di Indonesia mengharapkan tokoh seperti itu. Simbol - Tokoh yang menjadi Harapan Indonesia 2 Objek (y) - gambar Harry Tanoesoedijo sebagai tokoh politik dari partai hanura dengan tulisan dibawah namanya calon wakil presiden 2014 3 Interpretan (x=y) - gambar Harry Tanoesoedijo sebagai tokoh politik dari partai hanura dengan tulisan dibawah namanya calon wakil presiden 2014. Pemimpin harapan Indonesia. 4 Makna - menjawab pertanyaan pada gambar di awal iklan.

48

A

B

Gambar 4.5 (Gambar Wiranto memberikan bantuan bergamber Wiranto dan HT) Sumber : RCTI edisi pemimpin Harapan Indonesia 2013-2014 Dalam gambar kelima, yang berdurasi 00:18- 00:19, wiranto memberikan bantuan beras kepada masyarakat yang berjenis kelamin wanita (kode B). Wiranto memberikan kepada seorang wanita Lansia, ibu-ibu (kode A) dalam gambar ini terlihat senang atas pemberian dari ketua umum partai hati nurani rakyat ini.

Dari gambar ini tidak terihat wiranto yang memberikan bantuan ini.

Pengambilan kamera yang terjadi hanya terlihat dari samping wajah saja. Tidak memperlihatkan ekspresi wajah wiranto sebagai pemberi bantuan. Mungkin representasi yang ingin dimunculkan bukan wiranto yang memberi bantuan tersebut.

Tempat yang diambil dalam gambar ini yaitu, perkampungan yang kecil yang terdapat banyak ibu-ibu. Gaya yang diciptakan dalam diri wiranto yaitu blusukan ke kampung-kampung. Ini salah satu gambar yang menggambarkan representasi persaingan dalam iklan ini. 49

Audio yang diberikan dalam gambar ini, yaitu pemimpin yang tidak mementingkan dirinya sendiri. Dengan memberikan bantuan satu bungkus beras maka dapat dipastikan ini penjelasan secara visual dari (gambar 4.2).

Teknik pengambilan gambar mediun shot yaitu yang memperlihatkan bagian tubuh manusia dari kepala hingga pinggang. Sehingga dapat dilihat tokoh tersebut sedangkan bergaya hingga pinggangnya.

Dalam pencahayaan pada bagian video klip ini, menggunakan pencahayaan natural yang bersumber dari matahari karena dilakukan pada siang hari dan di luar ruangan. Lokasi pengambilan tempat yang terdapat dalam iklan ini, lebih banyak di luar ruangan. Karena representasi yang ingin diciptakan sewajar mungkin.

Tabel 4.5 (Gambar Wiranto memberikan bantuan) Tabel Analisis

No Tipe tanda Data 1 representamen (x) : - gambar Wiranto yang memberikan ikon bungkusan dengan gambar WIN-HT (kode B) - Jarak kamera yang digunakan medium shot - Teknik pencahyaan menggunakan pencahayaan natural dari sinar matahari Indeks - menjadi tanda bahwa wiranto memberikan bantuan ke masyarakat. Simbol - Pemimpin yang memberikan bantuan kepada masyarakat. (Kode A)

2 Objek (y) - gambar Wiranto dan masyarakat. (kode A dan B) 3 Interpretan (x=y) - gambar Wiranto yang memberikan beras dengan gambar WIN-HT yang diberikan kepada Masyarakat. Pemimpin memberikan langsung bantuan ke masyarakat (kode A dan B) 4 Makna - pemimpin yang memberikan bantuan langsung. 50

Gambar 4.6 (Gambar HT A memberikan bantuan bergambar Wiranto dan HT) Sumber : RCTI edisi pemimpin harapan Indonesia 2013-2014

B C

Dalam gambar ini, ekspresi wajah HT sangat terlihat mendetil bahagia (kode

A) memberikan bantuan kepada salah seorang rakyat yang berusia lanjut (kode C) di dalam sebuah rumah. HT memberikan bungkusan dengan lambang Wiranto dan HT nya. Pada (kode B) terlihat jelas hanya gambar HT saja, Wiranto tidak terlihat jelas oleh kamera.

Pada gambar ini, telihat fokus pengambilan gambar hanya ke Harry Tanoe.

Berbeda dengan gambar sebelumnya (Gambar 4.6). Di sini diartikan bahwa HT lah yang memberikan bantuan ke pria lanjut usia yang terdapat dalam gambar.

Pengaruh pemilik saham besar dalam partai sangatlah terlihat dari gambar ini dan sebelumnya. Representasi persaingan terlihat dengan jelas jika diamati dengan baik. 51

Ketika gambar Wiranto diambil setengah itupun dari samping, kemudian di detik berikutnya gambar HT diambil secara close up dan terlihat jelas ekspresi wajah dan gesture mendetil HT.

Teknik penggunaan kamera close up yang memperlihatkan ekspresi wajah dari Harry Tanoe yang sedang memberikan bungkusan terhadap pria. Pria yang terlihat yaitu yang sudah lanjut usia (kakek) jika dilihat dari wajahnya.

Pencahayaan yang dipakai yaitu key light sumber cahaya utama. Lokasi pengambilannya di dalam rumah warga jadi menggunakan cahaya di dalam ruangan ini.

Tabel 4.6 (Gambar Harry Tanoesoedibjo memberikan bantuan) Tabel Analisis

No Tipe tanda Data 1 representamen (x) : - HT menggunakan pakaian berlogo ikon HANURA memberikan bantuan kepada laki-laki lanjut usia (kode A,B,C) - Teknik kamera close up - Pencahayaan yang dipakai (key light) Indeks - HT memberikan bantuan kepada laki- laki lanjut usia (kode C) simbol - HT memberikan bantua atau bungkusan kepada laki-laki lanjut usia ( kode B) 2 Objek (y) - laki-laki lanjut usia (kode C) 3 Interpretan (x=y) - HT berpakaian Hanura dating langsung ke masyarakat dan memberikan bantuan kepada laki-laki lanjut usia. 4 makna - HT ( Cawapres 2014) terjun langsung memberikan bantuan pada masyarakat dari berbagai kalangan usia.

52

Gambar 4.7 (Gambar HT memberikan bantuan kepada masyarakat terdapat tulisan pemimpin yang jujur)

A Sumber : RCTI Edisi pemimpin Harapan Indonesia 2013-2014

B C

Dalam gambar yang berdurasi 00:20 – 00:22, tampak HT memberikan bantuan kepada masyarakat. HT menggunakan pakaian berlogo Hanura dengan mayoritas warna putih dan sedikit warna kuning. Kode A terlihat jelas dengan teknik kamera close up, yang memperlihatkan ekspresi wajah dari pelaku yang direpresentasikan. bahwa HT ingin diperlihatkan sedang memberikan bantuan ke masyarakat dan ia dekat dengan masyarakat (kode C).

Dari detik awal hingga detik 19, gambar Wiranto dan Harry selalu bergantian namun pada 00:20-00:22 tidak bergantian dari Harry lanjut ke gambar Harry lagi.Pada gambar di 00:20 harry memberikan bantuan beras kepada laku-laki lanjut usia (gambar 4.6). Pada gambar 00:21-00:22 Harry memberikan bantuan kepada masyarakat laki-laki berusia dewasa.Dengan terdapat tulisan “Pemimpin Yang Jujur”

(kode B) seakan terjadi penekanan HT merupakan pemimpin yang jujur. Hal ini tidak 53

terjadi oleh tokoh yang satu lagi sangat kontras apa yang ditampilkan dari gambar sebelumnya.

Tabel 4.7 (Gambar Harry Tanoesoedibjo memberikan bantuan, tulisan pemimpin yang jujur) Tabel Analisis

No Tipe tanda Data 1 representamen (x) : - HT memberikan bantuan dengan tulisan ikon pemimpin yang jujur. (kode A, B, C) - Teknik kamera menggunakan close up - Pencahayaan bersumber secara natural. Indeks - HT pemimpin yang jujur. simbol - HT menggunakan pakaian berlogo HANURA memberikan bantuan. Dengan tulisan pemimpin yang jujur. - Menjadi tanda bahwa HT pemimpin yang jujur

2 Objek (y) - HT memberikan bantuan kepada laki-laki dewasa.

3 Interpretan (x=y) - HT menggunakan pakaian berlogo HANURA memberikan bantuan kepada laki-laki dewasa. Dengan tulisan pemimpin yang jujur. 4 makna - HT merupakan Pemimpin yang jujur dan mementingkan nasib rakyat.

A

C

B

54

Gambar 4.8 (Gambar wiranto mendatangi masyarakat) Sumber : RCTI Edisi pemimpin Harapan Indonesia 2013-2014

Gambar ini berdurasi 00:23 – 00:24 yang berlatar wiranto menggunakan seragam Hanura yang datang ke pemukiman warga dan bersalaman dengan beberapa warga disana.

Dalam gambar ini, ikon yang ditunjukkan terlihat tokoh Wiranto sedang bertemu dengan masyarakat (kode B) kemudian bersalaman.Wiranto dalam gambar ini, tidak menoleh kearah kamera.Wiranto diikuti oleh sejumlah pengawalnya yang melihatkan dirinya begitu istimewa.

Dalam gambar ini, antusias warga sangat terlihat kode (A).Namun, bedanya dengan gambar sebelum disini tidak ada penekanan dalam gambar.Sangatalah berbeda dengan gambar sebelum.

Tabel 4.8 (Gambar Wiranto Mendatangi Masyarakat) Tabel Analisis

No Tipe tanda Data 1 representamen (x) : - Wiranto menggunakan pakaian berlogo ikon HANURA bersalaman dengan masyarakat. - Teknik kamera medium shot. - Teknik pencahayaan natural yang bersumber dari matahari. Indeks - Wiranto menggunakan pakaian berlogo HANURA bersalaman dengan masyarakat. simbol - Wiranto bersalaman dengan masyarakat. - Menjadi tanda bahwa Wiranto blusukan. 2 Objek (y) - Wiranto menggunakan pakaian berlogo HANURA bersalaman dengan masyarakat. 3 Interpretan (x=y) - Wiranto bersalaman dengan masyarakat. Wiranto blusukan ke kampung-kampung. 4 makna - Wiranto diterima oleh masyarakat perkampungan dan bersalaman. 55

B

A

C

Gambar 4.9 (GambarPetani yang berkata “Dan membawa perubahan yang baik) Sumber : RCTI Edisi pemimpin Harapan Indonesia 2013-2014

Dalam gambar yang berdurasi 00:24-00:25 petani wanita yang mengharapkan pemimpin yang membawa perubahan baik untuk Indonesia dan rakyat

Indonesia.Perempuan lanjut usia ini, menggunakan baju layaknya seorang petani yang sedang berada di sawah. Seakan terlihat seorang petani yang mengungkapkan harapannya untuk pemimpin Indonesia yang baru harus membawa perubahan yang baik (kode C).

Gambar ini, merupakan kunci harapan rakyat terhadap pemimpin yang kelak akan terpilih. Setelah menjelaskan WIN-HT, gambar ini muncul seakan menegaskan kembali kedua tokoh yang sebelumnya hadir mampu membawa perubahan yang baik. 56

Wiranto tidaklah banyak membawa perubahan yang baik untuk masyrakat

Indonesia.Namun, berbeda dengan HT yang merupakan pengusaha sukses di

Indonesia, setidaknya HT telah membawa perubahan baik untuk karyawan yang berkerja di perusahaan besar miliknya.

Tabel 4.9 (Gambar petani yang berkata “dan membawa perubahan yang baik) Tabel Analisis

No Tipe tanda Data 1 representamen (x) : - Ibu petani yang berkata “dan membawa ikon perubahan yang baik”. - Teknik kamera yang digunakan yaitu medium shot - Teknik pencahayaan yaitu menggunakan pencahayaan natural Indeks - Ibu petani yang berkata “dan membawa perubahan yang baik”. simbol - Ibu petani yang berkata “dan membawa perubahan yang baik”. - Menjadi tanda bahwa rakyat kecil mengharapkan perubahan yang baik. 2 Objek (y) - Ibu petani yang berkata “dan membawa perubahan yang baik”. 3 Interpretan (x=y) - Ibu petani yang berkata “dan membawa perubahan yang baik” 4 makna - Pemimpin yang diharapkan yang membawa perubahan baik buat masyarakat kecil seperti petani.

57

A

D

E B

D C

Gambar 4.10 (Gambar WIN-HT “Bersih peduli Tegas”) Sumber : RCTI Edisi pemimpin Harapan Indonesia 2013-2014

Dalam gambar terakhir yang berdurasi 00:27-00:29 ini terlihat gambar kedua tokoh Wiranto dan Harry yang di singkat WIN-HT. Slogan kedua tokoh ini, bersih peduli tegas(kode C).

Gambar WIN dalam bagian iklan ini, di maksudnya singkatan dari Wiranto

(Kode B). Bendara partai Hanura yang terlihat dalam gambar ini disisipkan di antara kata WIN dan HT. kemudian HT (kode E) merupakan singkatan dari nama Harry

Tanoesoedibjo.

Jika dibaca Win (bendera hanura) HT, seakan terbaca menang HT. sosok HT dalam tulisan ini memang dimenangkan.Inilah, salah satu persaingan yang terlihat 58

dikedua tokoh politik ini.Dikarenakan HT pemilik saham terbesar di Partai Hanura maka mayoritas penekanan terlihat dalam gambar ini.

Kata WIN yang di merahkan kemudian di lambang ada garis merah dan HT juga berwarna merah. Selaras memberikan warna yang jika dibaca menjadi WIN ke

HT(kemenangan yang ditunjukkan HT) jelas sekali terlihat dalam cuplikan video klip iklan ini, mayoritas gambar dikuasai Harry selaku pemilik media televisi yang memproduksi iklan ini jauh sebelum PEMILU dilakukan.

Dalam penghujung video klip iklan ini, terlihat representasi persaingan yang mungkin sengaja pemilik saham terbesar buat. Sehingga secara tak langsung yang akan di ingat masyarakat itu bukan wiranto melainkan harry yang sudah sukses di dunia bisnis. Dari tanda-tanda yang dibuat, peneliti bias mengambil kesimpulan dalam iklan ini terdapat representasi persaingan.

Tabel 4.10 (Gambar WIN-HT “Bersih peduli Tegas”) Tabel Analisis

No Tipe tanda Data 1 representamen (x) : - Gambar tokoh WIN-HT bersih peduli tegas ikon - Teknik kamera menggunakan teknik close up. - Pencahayaan yang digunakan yaitu (key light) Indeks - WIN-HT bersih peduli tegas - menjadi tanda bahwa masih ada capres dan cawapres yang bersih peduli tegas simbol - WIN-HT bersih peduli tegas - Menjadi tanda bahwaWIN (menang) HT (Harry Tanoesoedibjo). 2 Objek (y) - WIN-HT bersih peduli tegas 3 Interpretan (x=y) - Tokoh WIN-HT bersih peduli tegas. Memenangkan HT yang bersih peduli dan 59

tegas 4 makna - Memberikan jawaban pada detik awal iklan dan dijawab pada akhir iklan ini. WIN-HT (memenangkan HT) yang dijelaskan pada pertengahan iklan bersih, peduli ke masyarakat, dan tegas

B. Representasi Citra Politik Iklan WIN-HT.

Dalam iklan hanura WIN-HT versi bersih peduli tegas mencitrakan Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo dengan citra positif sebagai pemimpin. Citra yang dibentuk dalam iklan memfokuskan pada kedua tokoh Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo selayaknya seorang pemimpin yang bersih, peduli dan tegas yang diharapkan masyarakat Indonesia dengan menggunakan wish image (citra keinginan).

Dalam iklan hanura ini, terdapat tiga slogan yang merepresentasikan tokoh yang diinginkan popular yaitu WIN-HT. Didalam iklan tersebut makna dari slogan itu akan dijelaskan pada paragraph berikutnya dan akan ditampilkan melalui gambar pada video klip iklan hanura.

Bersih, wiranto dan harry dicitrakan dengan sosok pemimpin yang bersih yaitu tidak korupsi. Wiranto dan harry keduanya tidak pernah tersangkut masalah korupsi sehingga iklan hanura ini memberi konsep dengan kata Bersih dalam iklan ini.

Peduli, wiranto dan harry dicitrakan sangat peduli dengan masyarakat menegah bawah terlihat dalam Gambar 4.5 dan Gambar 4.6 terlihat wiranto dan harry sedang memberikan bantuan kepada masyarakat. 60

Tegas, pasangan dalam iklan hanura dicitrakan tegas telihat dalam gambar 4.3 dan gambar 4.4. wiranto dan harry membentuk citranya terlihat kedua tokoh ini berpidato bertujuan membangun citra tegas sesuai dengan slogan yang terdapat dalam iklan hanura.

Pada setiap bagian-bagian dalam iklan ini mengandung makna yang berbeda- beda yang ingin disampaikan. Makna yang akan disampaikan dalam iklan ini berguna untuk produsen iklan agar jasa atau tujuan dalam pengiklanan itu berhasil.

Keberhasilan iklan dapat dilihat dari partisipasi masyarakat dalam pemilihan umum

2014.

Dari tanda-tanda yang bertujuan menciptakan citra politik yang ada di iklan sangat berpengaruh terhadap daya tarik penonton iklan yang berada dalam tingkatan satu pusat media massa. Tanda bisa menciptakan kembali identitas yang ingin dibangun oleh tokoh yang ingin di citrakan baik.

Wiranto dan Harry Tanoesoedibjo yang lebih awal melakukan perkenalan dirinya ke masyarakat luas melalui media massa televisi RCTI sejak bulan Juli 2013.

Dalam iklan pertamanya ini, Wiranto dan Harry membangun citra pemimpin yang dekat dengan rakyat, dapat dilihat dengan menampilkan masyarakat menegah kebawah yang berprofesi sebagai tukang sapu, nelayan, dan petani.

Disetiap bagian profesi masyarakat yang menengah kebawah mengungkapkan harapannya terhadap pemimpin Indonesia yang baru, ini bertepatan dalam rangka

Pemilihan umum 2014 untuk bergantian legislatif, presiden dan wakil presiden. 61

Dengan momentum yang akan terlaksana maka WIN-HT yang bersemangat berandai- andai bahwa mereka menciptakan sosok pemimpin dengan menghadirkan dua tokoh ini.

Iklan WIN-HT mengandung representasi citra politik didalam iklan tersebut, terlihat dalam setiap detik di bagian iklan ini.Tokoh HT (Harry Tanoesoebidjo) dominan ditampilkan dalam menciptakan sosok pemimpin yang bersih peduli dan tegas. Pada teknik penggambilan gambar saat HT yang ditampilkan maka akan di close up berbeda dengan Wiranto yang sering kali terlihat hanya menyamping saja, sehingga wajah dan ekspresinya tidak terlihat.

Dalam detik terakhir iklan ini, terlihat representamen, object dan interpretan mengindikasi bahwa terjadinya persaingan yang tidak terlihat jika tidak terlalu seksama dalam melihatnya. Namun jika di analisis lebih dalam kita akan menemukan representasi citra politik.

Jika pemimpin tidak melakukan tugas sesuai dengan tugasnya, maka sungguh merugi.Karena tanggung jawab seorang pemimpin merupakan dunia dan akhirat. Janganlah berlomba-lomba menuju kekuasaan namun tidak dengan cara yang baik. Cara yang digunakan cenderung kotor, misalnya saja memberikan uang atau bungkusan kepada panitia atau rakyat agar memilih partai atau dirinya agar lolos dan berkuasa.

Pengungkapan yang berlebihan dan janji yang terlalu diumbar jika tidak direalisasikan maka ini salah satu penyalahgunaan persaingan yang baik dalam islam. 62

Lebih baik mengungkapkan apa yang bias nantinya pemimpin lakukan, agar masyarakat tidak merasa kecewa atas pilihannya.

Dalam komunikasi penyiaran islam, iklan ini dapat saya tidak ada nilai-nilai kerohanian muslimnya. Tidak ada terlihat menggunakan simbol-simbol islam, lebih ke umumnya. Memberikan kesan bahwa salah satu tokoh yang di representasikan ini, sangat kental perbedaan agamanya. Terlebih lagi Harry Tanoesoedibjo merupakan salah satu keturunan dari bangsa Tionghoa (China) yang beragama nasrani.

Mungkin karena terlalu seringnya intensitas penanyangan iklan ini membuat masyarakat tidak simpatik untuk memilih partai hanura dalam pemilihan umum legislative kemarin. Sosok Harry Tanoesoedibjo yang dimaksudkan untuk meningkatkan suara dalam PEMILU ternyata berbanding terbalik. Tidak banyak suara yang memilih partai HANURA, dikarenakan HT merupakan keturunan China dan beragama nasrani yang menjadikan iklan ini kurang efektif. BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Penelitian ini menjawab persoalan penelitian bahwa makna gambar

dari iklan WIN-HT dengan menggunakan analisis semiotika Charles Sanders

Piercen yakni representamen, objek dan interpretan dalam iklan WIN-HT.

makna pesan yang ditemukan adanya representasi citra politik yang dilakukan

HT selaku pemilik saham terbesar dalam Hanura.

Media televisi yang dimiliki oleh HT menjadikannya lebih

diprioritaskan dalam pembuatan iklan tersebut. Terlihat pada gambar 4.6 dan

gambar 4.7 yang berdurasi lebih lama disaat Harry Tanoesoedibjo yang

ditampilkan.

Adapun representasi yang dilakukan terhadap iklan yang diproduksi

dan ditayangkan di televisi miliknya, yaitu:

1. Ditayangkan ditelevisi atau perushaan milik Harry Tanoesoedibjo, selaku

CAWAPRES 2014 dari partai HANURA. Karena kekuatannya memiliki

tiga media yang sukses di Indonesia, menjadikan HT berhak memproduksi

dan menayangkan iklan sesuai waktu yang dia inginkan.

2. Pada gambar 4.6 dan gambar 4.7, Harry Tanoesoedibjo lebih lama

detiknya dibandingkan wiranto. Dari bagian pertama gambar mereka

bergantian namun di detik itu, HT berturut-turut hadir dan menjelaskan

sikap peduli dengan membagikan bantuan.

63

64

3. Pada gambar 4.7 terdapat tulisan “pemimpin yang jujur” menjelaskan

bahwa HT jujur. Sedangkan di Wiranto tidak ada kalimat-kalimat seperti

itu.

4. Pada gambar 4.10 ada tulisan WIN-HT bersih peduli tegas, WIN

merupakan singkatan dari Wiranto dan HT merupakan singkatan Harry

Tanoesoedibjo. Jika dibaca kata “WIN” dalam inggris berartikan menang.

Sedangkan HT singkatan namanya. Kalau dibaca menangkan Harry

Tanoesoedibjo

5. Citra politik yang ditampilkan yakni wish image dimana pihak hanura

ingin memperkenalkan atau mempopulerkan win dan ht sebagai satu

pasangan yang memiliki sifat bersih peduli tegas. Semua itu di

representasikan didalam gambar iklan hanura ini.

Maka kesimpulan yang ditarik penulis adalah representasi citra politik

yang ada didalam iklan WIN-HT itu terdapat dalam kedua tokoh ini. Wiranto

merupakan orang lama politik dan kekuasan di Indonesia kemudian HT

merupakan orang lama yang bergelut di perbisnisan media yang mencoba

peruntungkan di politik dan berkuasa seperti halnya di media.

B. Saran dan penutup

Saran penulis terhadap iklan ini, lebih selektif dalam penggunaan

bahasa. Jangan terlalu berlebihan dalam kalimatnya. Belum pernah terlihat

jejak prestasi namun sudah di pamerkan ke khalayak, jangan terlalu terburu-

buru memastikan menjadi CAPRES DAN CAWAPRES 2014, dalam satu

64

partai politik yang bisa dikatakan masih kecil. Sehingga membuat pasangan ini seakan terlalu percaya diri.

Harusnya iklan ini, jangan terlalu sering ditampilkan di tiga media milik Harry seakan-akan masyarakat menjadi malas menyaksikan iklan ini, karena terlalu seringnya penayangan ini terjadi.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Quran dan Terjemahannya Arifin, Anwar. Komunikasi Politik (paradigma- teori- aplikasi- strategi & Komunikasi Politik Indonesia). (Jakarta : Balai Pustaka, cet ke-1 2003) Aart Van Zoest. Interpretasi dan Semiotika dalam Panuti Sudjiman dan Aart Van Zoest , Serba-serbi Semiotika (Jakarta:Gramedia, 1992)

Budiman, Kris, Semiotika Visual Konsep Isu dan Problem Ikonitas, (Yogyakarta: Jalasutra. 2011)

Benny H. Hoed. Semiotika dan dinamika sosial budaya (depok, komumitas bamboo,2011) Budiman, Kris. Semiotika Visual Konsep Isu dan Problem Ikonitas (Yogyakarta; Jalasutra, 2011)

Danesi, Marcel. Pesan, Tanda dan Makna (Yogyakarta; Jalasutra, 2004) Semiotika Media, (Yogyakarta: Jalasutra, 2010) Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Pedoman Penulisan Skripsi, Jakarta, 13 Juli 2013.

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. 2007. ed. 3, cet. Ke-3

Effendy, Onong Uchjana. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2009.

Eriyanto, Analisis wacana, pengantar Analisis Teks Media, (Yogyakarta: LKiS), 2009

Heryanto, Gun Gun, Jurnal Komunika, (Vol 3: No.2, Juli-Desember 2009)

Komunikasi politik (ciputat, GunGun,2012)

Kasali, Rhenald, Manajemen Periklanan: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia, (Jakarta: Percetakan PT Anem Kosong Anem, 1995), Cet ke-V

65

66

Kriyantoro, Rachmat, Teknik Praktis Riset Komunikasi Edisi 1 (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2006). Cet-2, h.69

McQuail, Denis. Teori Komunikasi Massa, (Jakarta: Erlangga, 1987)

Morison, Teori Komunikasi Massa. (Bogor: Ghalia Indonesia, 2010)

Moloeng, J, Lexy. Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2002)

Mulyana Deddy. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya, Bandung, 2008).

Nurudin, Pengantar Komunikasi Massa, (Jakarta: Rajawali Press, 2007) Cet, 1

Sobur, Alex. Semiotika Komunikasi, (Bandung: Rosdakarya, 2004)

Subiakto, Henry dan Rachmah Ida, Komunikasi Politik, Media dan Demokrasi (Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2012) http://hanura.com/10/sejarah-partai/ http://news.liputan6.com/read/786367/jelang-pemilu-2014-politisi-pemilik-media-jual- simbol-partai