Identifikasi Sektor Potensial Penggerak Kegiatan Ekonomi Kecamatan Kurang Berkembang Di Kab
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
MIMBAR, Vol. XXIV, No. 1 (Januari - Juni 2008): 59-67 Identifikasi Sektor Potensial Penggerak Kegiatan Ekonomi Kecamatan Kurang Berkembang di Kab. Tangerang ASEP HARIYANTO 1 , DADAN MUKHSIN 2 1,2 Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Planologi Unisba, Jl. Tamansari No.1 Bandung. Email: 1 [email protected], 2 [email protected] Abstract The success of regional development depend on some factors, especially economic activity. This study tries to illustrate potential economic factors to develop household economy over several sub-districts of Tangerang, particularly in less developed area. Several approach were carried out, i.e. economic, social, and physical, by employing some analysis methods such as Location Quotient, Shift Share, and SWOT Analysis. This study has found promising sectors to be developed in less economy capability subdistricts of Tangerang. Those sectors are food crop, fishery, farming, natural-based tourism, pilgrimage, small and medium scale industries. Kata kunci: potential sectors, economic catalyst, less developed. I. PENDAHULUAN kembangan dan kesiapannya mengelola pemerintahannya sendiri dengan meng- Sejalan dengan proses desentralisasi optimalkan seluruh potensi sumber daya yang pembangunan yang di dalamnya terkandung ada, baik sumber daya alam, manusia, dana tujuan dari pelaksanaan otonomi daerah, maupun teknologi. Pergeseran nilai ini maka kemampuan daerah (khususnya menyebabkan perubahan manajemen dari Pemerintah Daerah Kota dan Kabupaten) pola sentralistik menjadi desentralistik yang dalam melaksanakan pembangunan dengan menitikberatkan pemberdayaan daerah, pendekatan strategi perlu terus ditingkatkan, sehingga orientasi pembangunan mengalami dengan perencanaan dan pelaksanaan perubahan dari pola sektoral menjadi pola pembangunan yang lebih terarah dan opti- kewilayahan. mal. Hal tersebut dimaksudkan agar Kabupaten Tangerang dalam beberapa pembangunan dapat dilaksanakan secara tahun terakhir ini telah mengalami efisien dan efektif, baik yang berkenaan perkembangan yang luar biasa. Hal ini dengan pemanfaatan sumberdaya, maupun disebabkan karena letak geografis Kabupaten sumber dana, serta dalam rangka meng- Tangerang cukup strategis, kerena berdekatan integrasikan kegiatan dan berbagai aktivitas dengan DKI Jakarta. Keadaan ini memungkin- pembangunan antar lokasi dan antar sektor. kan untuk menerima imbas perkembangan DKI Dengan adanya perubahan paradigma Jakarta. Namun, dalam proses penjalarannya, tersebut membawa konsekuensi logis bagi tidak semua wilayah atau kecamatan di pemerintah dan masyarakat Kabupaten Kabupaten Tangerang menerima imbasan dan Tangerang yang menginginkan per- perkembangan tersebut, akan tetapi hanya 59 ASEP HARIYANTO. dkk. Identifikasi Sektor Potensial Pengerak Kegiatan Ekonomi ... terjadi di beberapa daerah yang mempunyai kendala pengembangannya yang dihadapi potensi dan akses yang tinggi terhadap DKI sehingga dapat dijadikan masukan untuk Jakarta dan daerah lainnya, khususnya daerah- pengembangan lebih lanjut yang pada akhirnya daerah yang dilewati jalur jalan regional. diharapkan dapat meningkatkan per- Untuk mencapai perkembangan yang kembangan wilayah secara keseluruhan. merata di seluruh kecamatan di Kabupaten Berdasarkan penjelasan di atas, maka Tangerang perlu dilakukan penelitian ada beberapa permasalahan yang akan mengenai sektor-sektor potensial diangkat dalam penelitian ini yaitu: (1) Sektor- pembangunan di setiap daerah, khususnya sektor potensial apa saja yang mampu menjadi pada daerah-daerah yang masih rendah penggerak kegiatan ekonomi di kecamatan perkembangannya (kurang berkembang), yang kurang berkembang (Cisoka, Kronjo, yaitu daerah yang basis ekonominya Kresek, dan Jambe) Kabupaten Tangerang?; didominasi oleh kegiatan pertanian. (2) Sejauhmana sektor-sektor potensial Pembangunan daerah tersebut perlu terus tersebut dapat dikembangkan, sehingga ditingkatkan untuk mengimbangi per- mampu menjadi penggerak ekonomi di kembangan yang terjadi di daerah yang kecamatan yang kurang berkembang tersebut? pesat pertumbuhannya. Peningkatan tersebut Adapun manfaat tulisan ini di antaranya dilakukan di samping dengan cara adalah: (1) Sebagai masukan bagi Pemerintah mengupayakan keselarasan laju per- Kabupaten Tangerang dalam pengelolaan dan tumbuhan antardaerah, juga dengan pengembangan sektor-sektor potensial yang memberikan perhatian khusus kepada menjadi penggerak kegiatan ekonomi pada daerah yang relatif masih tertinggal, daerah masa yang akan datang berkaitan dengan terpencil, daerah perbatasan, dan juga upaya peningkatan pendapatan daerah; (2) daerah minus dan padat penduduk. Pengembangan potensi (iklim usaha) yang Didasari oleh kondisi bahwa kondusif yang mendorong pelaku usaha lebih perkembangan perekonomian suatu wilayah berperan aktif; (3) Penelitian ini akan menjadi tidak terlepas dari unsur penunjang aktivitas sarana bagi masyarakat untuk memberikan perekonomian seperti barang, modal, pasar, masukan mengenai sektor-sektor potensial dan lain-lain. Sudah selayaknya kalau yang ada diwilayahnya yang dapat Pemerintah Kabupaten Tangerang berusaha dikembangkan; (4) Sebagai bahan masukan meningkatkan dan memberikan perhatian bagi para pelaku investasi (swasta dan yang lebih kepada daerah-daerah yang masyarakat) yang bergerak di bidang ekonomi kurang berkembang tersebut, sehingga di Kabupaten Tangerang; (5) Merangsang dan secara bertahap dapat meningkatkan membangkitkan motivasi kepada masyarakat perkembangan daerah tersebut yang pada di Kecamatan Cisoka, Kronjo, Kresek, dan akhirnya dapat meningkatkan pendapatan Jambe untuk lebih meningkatkan produktivitas daerah. Apalagi kegiatan potensial yang ada dari kegiatan ekonomi potensial yang ada di di daerah biasanya terbukti mampu bertahan wilayahnya. terhadap krisis ekonomi yang melanda Bangsa Indonesia akhir-akhir ini. A. Penjelasan Umum Berkaitan dengan hal tersebut, maka Tujuan pembangunan adalah untuk saat ini penulis ingin mencoba mengidentifikasi meningkatkan taraf hidup masyarakat kegiatan potensial yang menjadi penggerak menuju masyarakat adil dan makmur, kegiatan ekonomi di kecamatan yang kurang sehingga dapat dirasakan dan dinikmati oleh berkembang. Identifikasi Sektor Potensial ini seluruh lapisan masyarakat, bukan hanya bertujuan untuk memberikan masukan kepada dinikmati oleh segolongan masyarakat yang Pemerintah Kabupaten Tangerang dan pihak- dapat disentuh oleh hasil-hasil pihak terkait mengenai sektor-sektor potensial pembangunan. yang menjadi penggerak kegiatan ekonomi dan Pembangunan harus dinikmati oleh 60 MIMBAR, Vol. XXIV, No. 1 (Januari - Juni 2008): 59-67 seluruh lapisan masyarakat dimanapun disebabkan pula oleh tidak terdapatnya mereka berada di seluruh wilayah Negara kemampuan wilayah tersebut untuk tumbuh Kesatuan Republik Indonesia. Pengertian adil dan berkembang dengan kekuatan sendiri. dan makmur sebenarnya relatif, sehingga Dorongan pertumbuhan di wilayah yang sukar diberi batas kuantitatif. Namun, jelas kurang berkembang diperoleh dari pusat- bahwa yang dikehendaki masyarakat Indo- pusat pertumbuhan. nesia adalah pertumbuhan ekonomi yang Suatu wilayah yang kurang terus meningkat dan hasil pertumbuhan berkembang umumnya belum memobilisasi dapat dirasakan oleh seluruh lapisan sumber daya alam, sumber daya manusia, masyarakat dan bukan hanya segolongan dan kelembagaannya yang sebenarnya kecil masyarakat saja. Mereka yang belum merupakan potensi bagi perkembangan tersentuh dan menikmati hasil-hasil wilayah (Stohr, 1981: 43). Pemanfaatan pembangunan tersebut yaitu masyarakat teknologi belum terlaksana sepenuhnya di “terbelakang”. wilayah tersebut. Mengalirnya potensi Pada dasarnya, setiap daerah/wilayah sumber daya alam dari wilayah tersebut ke mempunyai potensi penunjang kehidupan wilayah maju juga menjadi penyebab kurang yang berbeda antara satu dengan yang berkembangnya wilayah tersebut. lainnya. Perbedaan ini tercermin dari Perekonomian suatu wilayah yang perbedaan fungsi dan tingkat perkembangan- kurang berkembang dicirikan oleh dominasi nya. Besar kecilnya tingkat perkembangan sektor pertanian. Sektor pertanian ini suatu daerah sangat tergantung pada faktor- mempunyai tingkat produktivitas dan laju faktor perkembangan, yang meliputi aspek pertumbuhan yang rendah. Kurang fisik, demografi dan sosial-budaya, ekonomi, berkembangnya suatu wilayah juga dan kelembagaan. disebabkan terdapatnya budidaya pertanian Secara geografis, perkembangan yang masih bersifat tradisional/sangat wilayah pasti tidak seimbang, letak sumber sederhana dan subsistem serta terdapatnya daya alam dan sumber daya manusia kelebihan tenaga kerja yang tidak dapat tersebar tidak merata. Potensi dan nilai lokasi diserap oleh sektor lain. dari masing-masing wilayah juga berbeda- Kurang berkembangnya suatu wilayah beda (Hirchman, 1970: 25). Pada beberapa juga disebabkan adanya kemiskinan tempat terdapat titik-titik pertumbuhan struktural yang disebabkan oleh interaksi (Growth Point) yang merupakan kekuatan antara wilayah tersebut dengan wilayah besar untuk mendorong pemusatan maju. Kinerja suatu wilayah yang kurang pertumbuhan ekonomi. berkembang berlawanan dengan kinerja Adanya keuntungan eksternal di titik- wilayah maju yang memiliki kekuatan titik pertumbuhan menyebabkan semakin dinamis dari dalam yang mendorong untuk besarnya pemusatan pertumbuhan ekonomi selalu memproduksi dan sebagai tersebut. Pada perkembangan selanjutnya, konsekuensinya juga mendorong wilayah yang mempunyai titik pertumbuhan produktivitas wilayah yang lebih tinggi dapat menjadi wilayah maju yang akan terus dibandingkan dengan wilayah yang kurang