Bab 4 Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Tangerang
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Laporan Akhir 4 - 1 BAB 4 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN TANGERANG 4.1. RUMUSAN MASALAH PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Berdasarkan hasil kajian di Bab 2 maka rumusan masalah perumahan dan permukiman serta bidang keciptakaryaan dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Rumusan Masalah Perumahan Dan Permukiman Serta Bidang Keciptakaryaan BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH Perumahan Berkembangnya 407 Lokasi 13.950 KK - permukiman kumuh, (Kumuh), 5.283 KK terutama di wilayah dibantaran sungai. utara. Penyangga DKI Jakarta - Kepadatan (Migrasi Penduduk) penduduk diarahkan padat pada lokasi- lokasi perkotaan (Kelapa Dua, Cisauk, Cikupa, Pasar Kemis, Curug) wilayah utara dan barat diarahkan untuk kepadatan rendah. Kecenderungan 801,56 Ha, 8.906 unit Wilyah berbatasan pengembangan dengan Kota perumahan baru di Tangerang Selatan, wilayah tengah dan Tangerang dan DKI selatan. Jakarta diarahkan untuk Perumahan Perkotaan. Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 2 BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH Berkembangnya kluster- - kluster kecil perumahan yang cendrung memberikan beban tinggi terhadap ketersediaan prasarana jalan, drainase, limbah, air bersih dan persampahan. Rencana - Direncanakan Pengembangan areal pengembangan reklamasi di wilayah pulau-pulau reklamsi utara untuk untuk permukiman Permukiman. yang didukung oleh sarana dan prasarana Tidak berkembangnya - - Kasiba/Lisiba Maja – Solear. Jaringan Beberapa lokasi di - Pengembangan Transportasi wilayah utara belum jaringan jalan baru memiliki aksesibilitas antar desa desa dan yang baik. kota kecamatan. Peninkatan dan perbikan jalan dan jembatan. Beberapa lokasi masih - Peninkatan dan ditemui buruknya perbikan jalan dan jaringan jalan baik jembatan. dalam lokasi permukiman maupun antara pusat-pusat pertumbuhan. Rencana Jaringan Toll - Direncanakan yang belum terealisasi. pengembangan toll JORR I dan JORR II Beberapa lokasi memiliki - Peningkatan lebar konsentrasi beban jalan pada ruas-ruas volume kendaraan yang jalan utama. sangat besar diantaranya Jl. Raya Serang- Tangerang, Jl. Raya Legok, Jl. Raya Curug. Ditandai dengan membaurnya kendaraan Truk, angkutan umum dan kendaraan pribadi. Ditemukannya jalan- - - jalan permukiman yang kemudian berubah fungsi menjadi jalan utama penghubung Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 3 BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH antara pusat-pusat pertumbuhan (Jl. Kelapa Dua, Jl. Lippo Karawaci, Jl. Perumahan Cikupa). Jaringan Drainase Belum tersedianya - - rencana induk sistem drainase. Sebagian dari wilayah - Normalisasi Sungai, utara Tangerang Penerapan merupakan wilayah Sempadan Pantai genangan dan bahkan 100m dengan merupakan wilayah reboisasi, banjir (hampir setiap pengembangan tahun), seperti pulau-pulau baru di Kcamatan Mauk, Kronjo, depan wilayah pantai Pakuhaji, Teluk Naga, abrasi untuk Kresek, Kemiri dan mengurangi dampak Sukadiri. abrasi. Wilayah utara - Rebisasi pesisi pantai, merupakan wilayah normaliasi sungai, pelepasan beberapa pembuatan tendon sungai besar yang air. melintas di Kabupaten Tangerang, sebagai wilayah irigasi yang masih aktif, wilayah pasang surut dengan pantai yang abrasif. Perlu penanganan Khsusus. Jaringan Sanitasi Menyatunya buangan Seluruh Kabupaten - limbah rumah tangga Tangerang. dengan pembuangan air hujan. Limbah-limbah pabrik - - belum seluruhnya ditangani dengan baik sebelum dilepas ke badan air. Masih dijumpai Data dinkes 33 % Pengembangan masyarakat yang belum belum memiliki sistem septictank menggunakan MCK. sarana MCK individual yang dipersiapkan untuk sistem komunal. Mengingkatkan kamampuan IPLT Lebak Wangi. Membangun IPLT baru di kawasan padat penduduk. Jaringan persampahan Baru terlayani 22 % Pengadaan dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 4 BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH terbatas, belum mampu pengelolaan alat menjangkau sampai ke angkut sampah seluruh pelosok dengan menyiapkan Kabupaten. armada angkut dari gerobak sampai truk. Penyiapan aksesbilitas yang mendukung pelaksanaan pengumpulan sampah terutama akses menuju lokasi TPS (Tempat Pengelolaan Sampah) yang diusulkan Penignkatan jaringan persampahan secara hirarkis. Pembangun TPS di setiap kecamatan. Kapasitas TPA menurun. - Studi Khusus Penempatan dan pembangunan TPA terpadu JABODETABEKPUNJUR. Pengembangan TPS seluas 17 Ha yang tersebar di setiap kecamatan. Pengelolaan sampah Seluruh Kabupaten Mengembangkan masih bersifat Tangerang sistem pengolahan konvensional, belum sampah terpadu ada pemisahan. dengan pengelolaan sampah sejak dari TPS. Jaringan air minum Baru 30 % terlayani Peningkatan belum tersedia secara pelayanan hingga 50 merata. % di tahun 2030 Pemanfaatan air tahan 65 % memanfaatkan Pengembangan untuk air bersih masi air tanah. IPAM di 15 titik untuk dominan. meningkatkan kualitas pelayanan air bersih. Merencanakan pengembangan sumur-sumur resapan. Wilayah utara Mengembangkam mengalami krisis air IPAM Bojonggere dan karena air tanah IPAM Kejori yang mengalami intrusi melayani di wilayah sementara jaringan utara kabupaten PDAM tidak tersedia. Tangerang. Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 5 Tipologi Masalah Permukiman di Kabupaten Tangerang Tipologi 1 1 1 Permukiman Nelayan 1 Pesisir : - Padat, Kumuh - Krisis Air Bersih - Langganan Banjir (Muara Suangi, ROB) 2 - Sanitasi Buruk - Persampahan ditanganai secara Tipologi 3 Permukiman swadaya. Perkotaan dan Permukiman industri : Tipologi 2 - Cenderung padat. Perkampungan, dengan - Di lokasi-lokasi basis utama pertanian: industri, jalan-jalan - Beberapa lokasi 3 permukiman tercampur cenderung terisolir dengan jalan-jalan karena jaringan jalan untuk pabrik dan idustri belum memadai. (Pasar - Sanitasi belum terlayani Kemis, Cikupa, Balaraja dengan baik ) - Persampahan - Sanitasi belum terlayani ditanganai secara 2 dengan baik swadaya. - Air sebagian besar - Pada Umumnya sudah menggunakan menggunakan air tanah jaringan perpipaan. untuk minum. - Khusus diselatan potensial dikembangkan8 perumahan skala besar. Gambar 4.1. Tipologi Masalah Permukiman di Kabupaten Tangerang 4.2. ANALISIS PENGEMBANGAN Sesuai dengan ketentuan RPIJM waktu perencanaan adalah lima (5) tahun. Karena itu analisis kebutuhan pengembangan didasarkan pada masalah- malsah yang dihadapi serta kecenderungan kebutuhan pengembangan dalam 5 tahun kedepan dengan memperhatikan jumlah penduduk dan faktor eksternal (kebijakan pemerintah). Skenario pertumbuhan penduduk yang dipakai adalah pertumbuhan bunga berganda, dengan prediksi pertumbuhan penduduk hingga 2016 adalah sebagai berikut : Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 6 Tabel 4.2. Prediksi Pertumbuhan Penduduk Hingga 2016 Jumlah Laju Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Tahun Tahun Tahun Tahun Penduduk Tahun 2011 2010 Penduduk 2012 2013 2014 2015 2016 Cisoka 78.568 3,51 81.326 84.180 87.135 90.193 93.359 96.636 Solear 73.753 4,08 76.762 79.894 83.154 86.546 90.077 93.753 Tigaraksa 118.674 5,02 124.631 130.888 137.459 144.359 151.606 159.216 Jambe 40.094 2,60 41.136 42.206 43.303 44.429 45.584 46.770 Cikupa 225.246 4,11 234.504 244.142 254.176 264.623 275.499 286.822 Panongan 96.454 6,58 102.801 109.565 116.774 124.458 132.647 141.376 Curug 166.353 4,25 173.423 180.793 188.477 196.487 204.838 213.544 Kelapa Dua 182.611 5,07 191.869 201.597 211.818 222.557 233.841 245.697 Legok 97.655 4,09 101.649 105.807 110.134 114.639 119.327 124.208 Pagedangan 95.464 4,00 99.283 103.254 107.384 111.679 116.147 120.792 Cisauk 64.128 4,78 67.193 70.405 73.771 77.297 80.992 84.863 Pasarkemis 236.752 5,98 250.910 265.914 281.816 298.668 316.529 335.457 Sindang Jaya 76.872 3,89 79.862 82.969 86.196 89.550 93.033 96.652 Balaraja 111.288 3,26 114.916 118.662 122.531 126.525 130.650 134.909 Jayanti 63.333 2,85 65.138 66.994 68.904 70.868 72.887 74.965 Sukamulya 59.421 2,35 60.817 62.247 63.709 65.207 66.739 68.307 Kresek 60.509 1,80 61.598 62.707 63.836 64.985 66.154 67.345 Gunung Kaler 48.036 2,15 49.069 50.124 51.201 52.302 53.427 54.575 Kronjo 55.030 1,43 55.817 56.615 57.425 58.246 59.079 59.924 Mekar Baru 35.012 1,53 35.548 36.092 36.644 37.204 37.774 38.352 Mauk 77.306 1,62 78.558 79.831 81.124 82.438 83.774 85.131 Kemiri 40.384 1,55 41.010 41.646 42.291 42.947 43.612 44.288 Sukadiri 53.548 1,66 54.437 55.341 56.259 57.193 58.143 59.108 Rajeg 133.698 4,73 140.022 146.645 153.581 160.846 168.454 176.422 Sepatan 92.446 4,72 96.809 101.379 106.164 111.175 116.422 121.917 Sepatan Timur 82.451 3,05 84.966 87.557 90.228 92.980 95.816 98.738 Pakuhaji 103.321 2,08 105.470 107.664 109.903 112.189 114.523 116.905 Teluknaga 138.467 3,23 142.939 147.556 152.323 157.243 162.321 167.564 Kosambi 131.747 4,08 137.122 142.717 148.540 154.600 160.908 167.473 Kabupaten 2.949.587 2.838.621 2.958 3.065.390 3.186.259 3.312.433 3.444.161 3.581.707 Tangerang Sumber : Hasil Analisis 2011 4.2.1. Kebutuhan Penangan Perumahan dan Permukiman Kebutuhan Jumlah Rumah Kebutuhan rumah sampai dengan tahun 2016 keseluruhan Kabupaten Tangerang mencapai 42.124 unit, dengan prediksi kebutuhan berdasarkan golongan pendapatan Mewah, Menengah, Rendah adalah 1:6:7 dengan Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 7 jumlah 2.975 untuk golongan mewah, 16.958 untuk golongan menengah, dan 22.209 unit untuk MBR. Namun jika dilihat menurut kecamatan maka ada beberapa kecamatan yang memiliki kelebihan jumlah rumah bahkan hingga tahun 2016 ini mengindikasikan bahwa pembangunan perumahan di kecamatan- kecamatan ini sangat pesat. Kecamatan-kecamatan itu antara lain : 1. Solear : kelebihan jumlah rumah 3.729 unit 2. Jambe : kelebihan jumlah rumah 3.527 unit 3. Curug : kelebihan jumlah rumah 30.594 unit 4. Cisauk : kelebihan jumlah rumah 31.181 unit 5. Pasar Kemis : kelebihan jumlah rumah 20.681 unit 6.