Laporan Akhir 4 - 1

BAB 4

RENCANA PROGRAM INVESTASI

JANGKA MENENGAH

KABUPATEN TANGERANG

4.1. RUMUSAN MASALAH PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Berdasarkan hasil kajian di Bab 2 maka rumusan masalah perumahan dan permukiman serta bidang keciptakaryaan dapat dilihat pada tabel 4.1.

Tabel 4.1. Rumusan Masalah Perumahan Dan Permukiman Serta Bidang Keciptakaryaan BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH Perumahan Berkembangnya 407 Lokasi 13.950 KK - permukiman kumuh, (Kumuh), 5.283 KK terutama di wilayah dibantaran sungai. utara. Penyangga DKI Jakarta - Kepadatan (Migrasi Penduduk) penduduk diarahkan padat pada lokasi- lokasi perkotaan (, , , Pasar Kemis, Curug) wilayah utara dan barat diarahkan untuk kepadatan rendah. Kecenderungan 801,56 Ha, 8.906 unit Wilyah berbatasan pengembangan dengan Kota perumahan baru di Tangerang Selatan, wilayah tengah dan Tangerang dan DKI selatan. Jakarta diarahkan untuk Perumahan Perkotaan.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 2

BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH Berkembangnya kluster- - kluster kecil perumahan yang cendrung memberikan beban tinggi terhadap ketersediaan prasarana jalan, drainase, limbah, air bersih dan persampahan. Rencana - Direncanakan Pengembangan areal pengembangan reklamasi di wilayah pulau-pulau reklamsi utara untuk untuk permukiman Permukiman. yang didukung oleh sarana dan prasarana Tidak berkembangnya - - Kasiba/Lisiba Maja – . Jaringan Beberapa lokasi di - Pengembangan Transportasi wilayah utara belum jaringan jalan baru memiliki aksesibilitas antar desa desa dan yang baik. kota kecamatan. Peninkatan dan perbikan jalan dan jembatan. Beberapa lokasi masih - Peninkatan dan ditemui buruknya perbikan jalan dan jaringan jalan baik jembatan. dalam lokasi permukiman maupun antara pusat-pusat pertumbuhan. Rencana Jaringan Toll - Direncanakan yang belum terealisasi. pengembangan toll JORR I dan JORR II Beberapa lokasi memiliki - Peningkatan lebar konsentrasi beban jalan pada ruas-ruas volume kendaraan yang jalan utama. sangat besar diantaranya Jl. Raya Serang- Tangerang, Jl. Raya , Jl. Raya Curug. Ditandai dengan membaurnya kendaraan Truk, angkutan umum dan kendaraan pribadi. Ditemukannya jalan- - - jalan permukiman yang kemudian berubah fungsi menjadi jalan utama penghubung

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 3

BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH antara pusat-pusat pertumbuhan (Jl. Kelapa Dua, Jl. Lippo Karawaci, Jl. Perumahan Cikupa). Jaringan Drainase Belum tersedianya - - rencana induk sistem drainase. Sebagian dari wilayah - Normalisasi Sungai, utara Tangerang Penerapan merupakan wilayah Sempadan Pantai genangan dan bahkan 100m dengan merupakan wilayah reboisasi, banjir (hampir setiap pengembangan tahun), seperti pulau-pulau baru di Kcamatan Mauk, , depan wilayah pantai , Teluk Naga, abrasi untuk , Kemiri dan mengurangi dampak . abrasi. Wilayah utara - Rebisasi pesisi pantai, merupakan wilayah normaliasi sungai, pelepasan beberapa pembuatan tendon sungai besar yang air. melintas di Kabupaten Tangerang, sebagai wilayah irigasi yang masih aktif, wilayah pasang surut dengan pantai yang abrasif. Perlu penanganan Khsusus. Jaringan Sanitasi Menyatunya buangan Seluruh Kabupaten - limbah rumah tangga Tangerang. dengan pembuangan air hujan. Limbah-limbah pabrik - - belum seluruhnya ditangani dengan baik sebelum dilepas ke badan air. Masih dijumpai Data dinkes 33 % Pengembangan masyarakat yang belum belum memiliki sistem septictank menggunakan MCK. sarana MCK individual yang dipersiapkan untuk sistem komunal. Mengingkatkan kamampuan IPLT Lebak Wangi. Membangun IPLT baru di kawasan padat penduduk. Jaringan persampahan Baru terlayani 22 % Pengadaan dan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 4

BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH terbatas, belum mampu pengelolaan alat menjangkau sampai ke angkut sampah seluruh pelosok dengan menyiapkan Kabupaten. armada angkut dari gerobak sampai truk. Penyiapan aksesbilitas yang mendukung pelaksanaan pengumpulan sampah terutama akses menuju lokasi TPS (Tempat Pengelolaan Sampah) yang diusulkan Penignkatan jaringan persampahan secara hirarkis. Pembangun TPS di setiap kecamatan. Kapasitas TPA menurun. - Studi Khusus Penempatan dan pembangunan TPA terpadu JABODETABEKPUNJUR. Pengembangan TPS seluas 17 Ha yang tersebar di setiap kecamatan. Pengelolaan sampah Seluruh Kabupaten Mengembangkan masih bersifat Tangerang sistem pengolahan konvensional, belum sampah terpadu ada pemisahan. dengan pengelolaan sampah sejak dari TPS. Jaringan air minum Baru 30 % terlayani Peningkatan belum tersedia secara pelayanan hingga 50 merata. % di tahun 2030 Pemanfaatan air tahan 65 % memanfaatkan Pengembangan untuk air bersih masi air tanah. IPAM di 15 titik untuk dominan. meningkatkan kualitas pelayanan air bersih. Merencanakan pengembangan sumur-sumur resapan. Wilayah utara Mengembangkam mengalami krisis air IPAM Bojonggere dan karena air tanah IPAM Kejori yang mengalami intrusi melayani di wilayah sementara jaringan utara kabupaten PDAM tidak tersedia. Tangerang.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 5

Tipologi Masalah Permukiman di Kabupaten Tangerang

Tipologi 1 1 1 Permukiman Nelayan 1 Pesisir : - Padat, Kumuh - Krisis Air Bersih - Langganan Banjir (Muara Suangi, ROB) 2 - Sanitasi Buruk - Persampahan ditanganai secara Tipologi 3 Permukiman swadaya. Perkotaan dan Permukiman industri : Tipologi 2 - Cenderung padat. Perkampungan, dengan - Di lokasi-lokasi basis utama pertanian: industri, jalan-jalan - Beberapa lokasi 3 permukiman tercampur cenderung terisolir dengan jalan-jalan karena jaringan jalan untuk pabrik dan idustri belum memadai. (Pasar - Sanitasi belum terlayani Kemis, Cikupa, dengan baik ) - Persampahan - Sanitasi belum terlayani ditanganai secara 2 dengan baik swadaya. - Air sebagian besar - Pada Umumnya sudah menggunakan menggunakan air tanah jaringan perpipaan. untuk minum. - Khusus diselatan potensial dikembangkan8 perumahan skala besar. Gambar 4.1. Tipologi Masalah Permukiman di Kabupaten Tangerang

4.2. ANALISIS PENGEMBANGAN Sesuai dengan ketentuan RPIJM waktu perencanaan adalah lima (5) tahun. Karena itu analisis kebutuhan pengembangan didasarkan pada masalah- malsah yang dihadapi serta kecenderungan kebutuhan pengembangan dalam 5 tahun kedepan dengan memperhatikan jumlah penduduk dan faktor eksternal (kebijakan pemerintah).

Skenario pertumbuhan penduduk yang dipakai adalah pertumbuhan bunga berganda, dengan prediksi pertumbuhan penduduk hingga 2016 adalah sebagai berikut :

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 6

Tabel 4.2. Prediksi Pertumbuhan Penduduk Hingga 2016 Jumlah Laju Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Tahun Tahun Tahun Tahun Penduduk Tahun 2011 2010 Penduduk 2012 2013 2014 2015 2016 78.568 3,51 81.326 84.180 87.135 90.193 93.359 96.636 Solear 73.753 4,08 76.762 79.894 83.154 86.546 90.077 93.753 118.674 5,02 124.631 130.888 137.459 144.359 151.606 159.216 Jambe 40.094 2,60 41.136 42.206 43.303 44.429 45.584 46.770 Cikupa 225.246 4,11 234.504 244.142 254.176 264.623 275.499 286.822 96.454 6,58 102.801 109.565 116.774 124.458 132.647 141.376 Curug 166.353 4,25 173.423 180.793 188.477 196.487 204.838 213.544 Kelapa Dua 182.611 5,07 191.869 201.597 211.818 222.557 233.841 245.697 Legok 97.655 4,09 101.649 105.807 110.134 114.639 119.327 124.208 95.464 4,00 99.283 103.254 107.384 111.679 116.147 120.792 Cisauk 64.128 4,78 67.193 70.405 73.771 77.297 80.992 84.863 236.752 5,98 250.910 265.914 281.816 298.668 316.529 335.457 76.872 3,89 79.862 82.969 86.196 89.550 93.033 96.652 Balaraja 111.288 3,26 114.916 118.662 122.531 126.525 130.650 134.909 Jayanti 63.333 2,85 65.138 66.994 68.904 70.868 72.887 74.965 59.421 2,35 60.817 62.247 63.709 65.207 66.739 68.307 Kresek 60.509 1,80 61.598 62.707 63.836 64.985 66.154 67.345 Gunung Kaler 48.036 2,15 49.069 50.124 51.201 52.302 53.427 54.575 Kronjo 55.030 1,43 55.817 56.615 57.425 58.246 59.079 59.924 Mekar Baru 35.012 1,53 35.548 36.092 36.644 37.204 37.774 38.352 Mauk 77.306 1,62 78.558 79.831 81.124 82.438 83.774 85.131 Kemiri 40.384 1,55 41.010 41.646 42.291 42.947 43.612 44.288 Sukadiri 53.548 1,66 54.437 55.341 56.259 57.193 58.143 59.108 133.698 4,73 140.022 146.645 153.581 160.846 168.454 176.422 92.446 4,72 96.809 101.379 106.164 111.175 116.422 121.917 82.451 3,05 84.966 87.557 90.228 92.980 95.816 98.738 Pakuhaji 103.321 2,08 105.470 107.664 109.903 112.189 114.523 116.905 138.467 3,23 142.939 147.556 152.323 157.243 162.321 167.564 Kosambi 131.747 4,08 137.122 142.717 148.540 154.600 160.908 167.473 Kabupaten 2.949.587 2.838.621 2.958 3.065.390 3.186.259 3.312.433 3.444.161 3.581.707 Tangerang Sumber : Hasil Analisis 2011

4.2.1. Kebutuhan Penangan Perumahan dan Permukiman Kebutuhan Jumlah Rumah Kebutuhan rumah sampai dengan tahun 2016 keseluruhan Kabupaten Tangerang mencapai 42.124 unit, dengan prediksi kebutuhan berdasarkan golongan pendapatan Mewah, Menengah, Rendah adalah 1:6:7 dengan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 7

jumlah 2.975 untuk golongan mewah, 16.958 untuk golongan menengah, dan 22.209 unit untuk MBR.

Namun jika dilihat menurut kecamatan maka ada beberapa kecamatan yang memiliki kelebihan jumlah rumah bahkan hingga tahun 2016 ini mengindikasikan bahwa pembangunan perumahan di kecamatan- kecamatan ini sangat pesat. Kecamatan-kecamatan itu antara lain : 1. Solear : kelebihan jumlah rumah 3.729 unit 2. Jambe : kelebihan jumlah rumah 3.527 unit 3. Curug : kelebihan jumlah rumah 30.594 unit 4. Cisauk : kelebihan jumlah rumah 31.181 unit 5. Pasar Kemis : kelebihan jumlah rumah 20.681 unit 6. Sukamulya : kelebihan jumlah rumah 1.242 unit 7. Kresek : kelebihan jumlah rumah 45 unit 8. Mekar Baru : kelebihan jumlah rumah 627 unit 9. Pakuhaji : kelebihan jumlah rumah 390 unit

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 8

Tabel 4.3.

Kebutuhan Rumah di Kabupaten Tangerang

KOMPOSISI PERBANDINGAN JUMLAH KEBUTUHAN RUMAH MENURUT GOLONGAN KEBUTUHAN RUMAH RUMAH BERDASRKAN EKONOMI EKONOMI TAHUN 2016 (1:3:6) MBR (PRA NO KECAMATAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN ATAS MENENGAH SEJAHTERA RUMAH RUMAH RUMAH 2011 2012 2013 2014 2015 2016 (SEJAHTERA (SEJAHTERA + GOLONGAN GOLONGAN GOLONGAN PLUS) II+III) SEJAHTERA 1 3 6 (MBR) I) 1 Cisoka 2.014 2.585 3.176 3.788 4.421 5.076 1 7 6 371 2421 2283 2 Solear (7.128) (6.501) (5.849) (5.171) (4.465) (3.729) 1 7 15 -167 -1132 -2431 3 Tigaraksa (465) 787 2.101 3.481 4.930 6.452 1 5 7 480 2587 3386 4 Jambe (4.654) (4.440) (4.220) (3.995) (3.764) (3.527) 1 4 9 -255 -946 -2327 5 Cikupa 3.591 5.518 7.525 9.615 11.790 14.054 1 5 4 1446 7217 5391 Panongan 6 (1.244) 109 1.551 3.088 4.725 6.471 1 6 10 377 2272 3822 Curug 7 (38.618) (37.144) (35.608) (34.006) (32.335) (30.594) 1 6 4 -2673 -16320 -11602 Kelapa Dua 8 10.995 12.940 14.985 17.132 19.389 21.760 1 3 2 3441 11359 6961 9 Legok 1.653 2.484 3.350 4.251 5.188 6.165 1 6 3 600 3551 2013 10 Pagedangan 2.901 3.695 4.521 5.380 6.273 7.202 1 6 6 545 3275 3383 Cisauk 11 (34.715) (34.073) (33.400) (32.695) (31.956) (31.181) 1 6 10 -1865 -10693 -18623 Pasarkemis 12 (37.770) (34.769) (31.589) (28.218) (24.646) (20.861) 1 8 5 -1494 -11630 -7736 Sindang 13 Jaya 2.861 3.483 4.128 4.799 5.496 6.219 1 4 11 389 1669 4161 14 Balaraja 2.998 3.747 4.521 5.320 6.145 6.997 1 6 6 520 3269 3207 15 Jayanti 425 796 1.178 1.571 1.974 2.390 1 4 9 168 713 1509 16 Sukamulya (2.740) (2.454) (2.161) (1.862) (1.555) (1.242) 1 6 7 -89 -516 -637 17 Kresek (1.194) (973) (747) (517) (283) (45) 1 2 26 -2 -3 -40 Gunung 18 Kaler 1.100 1.311 1.526 1.746 1.971 2.201 1 6 43 44 271 1886

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 9

KOMPOSISI PERBANDINGAN JUMLAH KEBUTUHAN RUMAH MENURUT GOLONGAN KEBUTUHAN RUMAH RUMAH BERDASRKAN EKONOMI EKONOMI TAHUN 2016 (1:3:6) MBR (PRA NO KECAMATAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN KEBUTUHAN ATAS MENENGAH SEJAHTERA RUMAH RUMAH RUMAH 2011 2012 2013 2014 2015 2016 (SEJAHTERA (SEJAHTERA + GOLONGAN GOLONGAN GOLONGAN PLUS) II+III) SEJAHTERA 1 3 6 (MBR) I) Kronjo 19 (415) (255) (93) 71 238 407 1 7 16 17 113 277 Mekar Baru 20 (1.187) (1.079) (968) (856) (742) (627) 1 4 74 -8 -36 -583 21 Mauk 399 653 912 1.175 1.442 1.713 1 6 10 99 583 1031 Kemiri 22 (174) (47) 82 213 346 482 1 6 11 26 167 289 23 Sukadiri 177 358 542 729 919 1.112 1 3 6 104 349 659 Rajeg 24 9.637 10.962 12.349 13.802 15.324 16.917 1 6 11 977 5421 10519 25 Sepatan 1.683 2.597 3.554 4.556 5.605 6.704 1 9 9 359 3248 3098 Sepatan 26 Timur (652) (134) 401 951 1.518 2.103 1 6 10 121 744 1238 Pakuhaji 27 (4.677) (4.238) (3.790) (3.333) (2.866) (2.390) 1 8 13 -106 -882 -1402 Teluknaga 28 7.617 8.540 9.494 10.478 11.493 12.542 1 6 12 644 4064 7834 29 Kosambi 3.300 4.419 5.584 6.796 8.058 9.371 1 6 7 668 4236 4467 KABUPATEN TANGERANG -84.282 -61.121 -36.947 -11.712 14.633 42.142 1 6 7 2.975 16.958 22.209 Sumber : Hasil Analisis, 2011

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 10

Dengan demikian maka pemerintah dapat memberikan perhatian lebih besar kepada 20 kecamatan lainnya diluar 9 kecamatan yang berkelebihan dalam jumlah rumah.

Dari sisi kecenderungan investasi property di bidang perumahan di tahun 2010 dan 2011 maka beberapa kecamatan yang berpotensi mendapat tambahan rumah adalah sebagai berikut :

Tabel 4.4. Kecamatan Yang Berpotensi Mendapat Tambahan Rumah LUAS IJIN SITE PLAN (HA) PREDIKSI PEMANFAATAN TAMBAHAN KEBUTUHAN SISA KELEBIHAN/ LAHAN UNTUK JUMLAH UNIT KEKURANGAN RUMAH (60% DARI NO KECAMATAN TOTAL LUAS RUMAH (SUMSI KELEBIHAN RUMAH 2010 2011 TOTAL LUAS LAHAN) LAHAN LUAS KAVLING RUMAH 2016 2016 (M2) 90M2)

1 Balaraja 0,62 2,44 3,06 18.360,00 204 6.997 (6.793) 2 Cikupa 7,15 21,84 28,99 173.940,00 1.933 14.054 (12.122) 3 Cisauk 56,08 148,60 204,68 1.228.080,00 13.645 (31.181) 44.827 4 Curug 50,00 2,69 52,69 316.140,00 3.513 (30.594) 34.107 5 Kelapa Dua 97,58 34,02 131,60 789.600,00 8.773 21.760 (12.987) 6 Legok 19,16 2,00 21,16 126.960,00 1.411 6.165 (4.754) 7 Pagedangan 13,79 97,42 111,21 667.260,00 7.414 7.202 212 8 Panongan 12,46 3,76 16,22 97.320,00 1.081 6.471 (5.390) 9 Pasar Kemis 12,95 2,89 15,84 95.040,00 1.056 (20.861) 21.917 10 Rajeg 9,39 114,12 123,51 741.060,00 8.234 16.917 (8.683) 11 Sepatan 34,47 20,51 54,98 329.880,00 3.665 6.704 (3.039) 12 Sindang Jaa 6,40 10,43 16,83 100.980,00 1.122 6.219 (5.097) 13 Tigarakasa 11,45 9,34 20,79 124.740,00 1.386 6.452 (5.066) TOTAL 331,50 470,06 801,56 4.809.360,00 53.437 16.307 37.130 Sumber : Hasil Analisis, 2011

Jumlah terbanyak yang mendapat tambahan rumah adalah cisauk, diikuti kelapa dua rajeg dan sepatan.Memperhatikan kebutuhan rumah hingga tahun 2016 maka peranan swasta dalam hal ini cukup signifikan mengurangi baclog rumah, terutama di kecamatan Pagedangan.Sementara di kecamatan Cisauk dan Curug tambahan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 11

kelebihan rumah dari pihak swasta malah menambah kelebihan rumah yang ada.

Ini mengindikasikan bahwa kecamatan-kecamatan seperti Cisauk, Curug, Pagedangan, adalah Legok Adalah kecamatan-kecamatan yang sangat kuat memiliki ketertarikan untuk dibangun perumahan oleh pihak swasta.

Secara umum di kecamatan-kecamatan ini kebutuhan rumah tinggal akan lebih tinggi. Dengan demikian kebutuhan infrastruktur di kecamatan- kecamatan ini pun lebih tinggi.Hal ini senada dengan arahan RTRW yang meletakan kecamatan-kecamatan ini sebagai kawasan perumahan perkotaan dengan kepadatan sedang sampai tinggi.

Penanganan Kawasan Kumuh Penanganan kawasan kumuh adalah suatu kebutuhan mendesak yang harus tertangani.Dua hal pokok yang perlu dialkukan adalah mengatasi kekumuhan dan mencegah terbentuknya kawasan kumuh baru.

Sesuai dengan hasil kajian kondisi kawasan kumuh kita ketahui bahwa kawasan kumuh banyak berkembang di lokasi –lokasi dengan dukungan infrastruktur rendah, pendapan masyarakat tidak tetap, serta lokasi dengan pertumbuhan jumlah penduduk rendah.Bahkan juga berada dalam kecamatan-kecamatan dengan tingkat kepadatan rendah.

Dengan demikian beberapa pilihan yang dapat dilakukan adalah : - Melakukan relokasi ke kawasan lain - Melakukan penataan dan revitalisasi kawasan kumuh - Peningkatan kualitas infrastruktur dan pemenuhan RTHL - Peningkatan kemampuan ekonomi. Harus disatukan proses penanganan kawasan kumuh dengan proses peningkatan kapasitas ekonomi masyarakat setempat.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 12

4.2.2. Kebutuhan Penangan Air Limbah Masalah utama yang ditemukan dalam penanganan air limbah adalah masih banyak masyarakat yang langsung membuang limbah rumah tangga ke badan air (mandi cuci, dapur), sedangkan untuk limbah tinja masih banyak yang belum menggunakan MCK sebagai sarana penanganan lumpur tinja.

Kebutuhan penangan limbah tinja menurut menurut standar perhitungan sebagai berikut : a) Penggunaan air bersih = 200 liter / jiwa / hari b) Produksi air limbah = 70 % dari penggunaan air bersih c) Produksi lumpur tinja = 30 liter / orang / tahun tahun

Tabel 4.5. Kebutuhan Penanganan Air Limbah Hingga 2016 KEBUTUHAN AIR LIMBAH (LITER) NO KECAMATAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016 Cisoka 1 4.155.745.150 4.301.611.805 4.452.598.380 4.608.884.583 4.770.656.432 4.938.106.472 Solear 2 3.922.544.455 4.082.584.268 4.249.153.707 4.422.519.178 4.602.957.960 4.790.758.645 Tigaraksa 3 6.368.666.318 6.688.373.367 7.024.129.711 7.376.741.022 7.747.053.421 8.135.955.503 Jambe 4 2.102.072.288 2.156.726.168 2.212.801.048 2.270.333.876 2.329.362.556 2.389.925.983 Cikupa 5 11.983.134.502 12.475.641.330 12.988.390.188 13.522.213.025 14.077.975.980 14.656.580.793 Panongan 6 5.253.114.401 5.598.769.328 5.967.168.350 6.359.808.027 6.778.283.395 7.224.294.443 Curug 7 8.861.915.428 9.238.546.833 9.631.185.074 10.040.510.439 10.467.232.133 10.912.089.499 Kelapa Dua 8 9.804.525.200 10.301.614.628 10.823.906.490 11.372.678.549 11.949.273.351 12.555.101.510 Legok 9 5.194.268.473 5.406.714.054 5.627.848.659 5.858.027.669 6.097.621.001 6.347.013.700 Pagedangan 10 5.073.338.816 5.276.272.369 5.487.323.263 5.706.816.194 5.935.088.842 6.172.492.395 Cisauk 11 3.433.578.570 3.597.703.626 3.769.673.859 3.949.864.270 4.138.667.782 4.336.496.102 Pasarkemis 12 12.821.489.227 13.588.214.282 14.400.789.496 15.261.956.708 16.174.621.719 17.141.864.098 Sindang Jaya 13 4.080.964.593 4.239.714.116 4.404.638.995 4.575.979.452 4.753.985.052 4.938.915.071 Balaraja 14 5.872.207.028 6.063.640.977 6.261.315.673 6.465.434.564 6.676.207.730 6.893.852.102 Jayanti 15 3.328.551.315 3.423.415.027 3.520.982.355 3.621.330.352 3.724.538.267 3.830.687.608 Sukamulya 16 3.107.768.808 3.180.801.375 3.255.550.207 3.332.055.637 3.410.358.944 3.490.502.380 Kresek 17 3.147.666.078 3.204.324.068 3.262.001.901 3.320.717.935 3.380.490.858 3.441.339.693 Gunung Kaler 18 2.507.414.351 2.561.323.760 2.616.392.221 2.672.644.654 2.730.106.514 2.788.803.804

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 13

Kronjo 19 2.852.245.072 2.893.032.176 2.934.402.537 2.976.364.493 3.018.926.505 3.062.097.154 Mekar Baru 20 1.816.486.632 1.844.278.877 1.872.496.344 1.901.145.538 1.930.233.065 1.959.765.631 Mauk 21 4.014.332.053 4.079.364.232 4.145.449.933 4.212.606.222 4.280.850.442 4.350.200.220 Kemiri 22 2.095.608.547 2.128.090.480 2.161.075.882 2.194.572.558 2.228.588.433 2.263.131.554 Sukadiri 23 2.781.725.426 2.827.902.069 2.874.845.243 2.922.567.674 2.971.082.297 3.020.402.263 Rajeg 24 7.155.119.877 7.493.557.047 7.848.002.295 8.219.212.804 8.607.981.570 9.015.139.098 Sepatan 25 4.946.962.956 5.180.459.608 5.424.977.301 5.681.036.230 5.949.181.140 6.229.982.490 Sepatan Timur 26 4.341.750.106 4.474.173.484 4.610.635.776 4.751.260.167 4.896.173.602 5.045.506.897 Pakuhaji 27 5.389.520.924 5.501.622.960 5.616.056.717 5.732.870.697 5.852.114.407 5.973.838.387 Teluknaga 28 7.304.207.638 7.540.133.544 7.783.679.858 8.035.092.717 8.294.626.212 8.562.542.638 Kosambi 29 7.006.948.385 7.292.831.879 7.590.379.420 7.900.066.901 8.222.389.630 8.557.863.127 Kabupaten Tangerang 150.723.872.618 156.641.437.738 162.817.850.882 169.265.312.133 175.996.629.243 183.025.249.260 Sumber : Hasil Analisis, 2011

Sedangkan kebutuhan penanganan lumpur tinja hingga 2016 mencapai :

Tabel 4.6. Kebutuhan Penanganan Lumpur Tinja 2011-2016

KEBUTUHAN LIMBAH TINJA (LITER) NO KECAMATAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Cisoka 2.439.772 2.525.408 2.614.050 2.705.803 2.800.777 2.899.084 2 Solear 2.302.864 2.396.821 2.494.611 2.596.391 2.702.324 2.812.578 3 Tigaraksa 3.738.943 3.926.638 4.123.755 4.330.768 4.548.172 4.776.491 4 Jambe 1.234.093 1.266.180 1.299.100 1.332.877 1.367.532 1.403.088 5 Cikupa 7.035.108 7.324.251 7.625.278 7.938.677 8.264.957 8.604.646 6 Panongan 3.084.020 3.286.949 3.503.230 3.733.742 3.979.423 4.241.269 7 Curug 5.202.690 5.423.804 5.654.316 5.894.625 6.145.146 6.406.315 8 Kelapa Dua 5.756.081 6.047.915 6.354.544 6.676.719 7.015.229 7.370.901 9 Legok 3.049.473 3.174.196 3.304.021 3.439.155 3.579.817 3.726.231 10 Pagedangan 2.978.477 3.097.616 3.221.521 3.350.381 3.484.397 3.623.772 11 Cisauk 2.015.800 2.112.155 2.213.116 2.318.903 2.429.746 2.545.888 12 Pasarkemis 7.527.293 7.977.425 8.454.475 8.960.053 9.495.864 10.063.717 13 SindangJaya 2.395.870 2.489.069 2.585.894 2.686.485 2.790.989 2.899.559 14 Balaraja 3.447.480 3.559.868 3.675.919 3.795.754 3.919.496 4.047.271 15 Jayanti 1.954.140 2.009.833 2.067.113 2.126.026 2.186.617 2.248.936 16 Sukamulya 1.824.522 1.867.398 1.911.282 1.956.197 2.002.168 2.049.219 17 Kresek 1.847.945 1.881.208 1.915.070 1.949.541 1.984.633 2.020.356 18 GunungKaler 1.472.063 1.503.713 1.536.042 1.569.067 1.602.802 1.637.263 19 Kronjo 1.674.508 1.698.453 1.722.741 1.747.376 1.772.364 1.797.709 20 Mekar Baru 1.066.431 1.082.747 1.099.313 1.116.132 1.133.209 1.150.547 21 Mauk 2.356.751 2.394.930 2.433.728 2.473.154 2.513.219 2.553.934 22 Kemiri 1.230.299 1.249.368 1.268.733 1.288.399 1.308.369 1.328.649 23 Sukadiri 1.633.107 1.660.216 1.687.776 1.715.793 1.744.275 1.773.230

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 14

KEBUTUHAN LIMBAH TINJA (LITER) NO KECAMATAN 2011 2012 2013 2014 2015 2016 24 Rajeg 4.200.657 4.399.349 4.607.438 4.825.370 5.053.610 5.292.645 25 Sepatan 2.904.284 3.041.366 3.184.918 3.335.246 3.492.670 3.657.524 26 SepatanTimur 2.548.973 2.626.716 2.706.831 2.789.390 2.874.466 2.962.137 27 Pakuhaji 3.164.102 3.229.916 3.297.098 3.365.678 3.435.684 3.507.146 28 Teluknaga 4.288.185 4.426.693 4.569.675 4.717.276 4.869.644 5.026.933 29 Kosambi 4.113.668 4.281.506 4.456.191 4.638.004 4.827.235 5.024.186 Kabupaten Tangerang 88.487.596 91.961.705 95.587.779 99.372.982 103.324.831 107.451.223 Sumber : Hasil Analisis, 2011

Jika mengikuti arahan RTRW maka tahun 2015 minimal produksi limbah cair dan tinja yang tertangani adalah 20 % dari kebutuhan penanganan diatas. Sehingga kebutuhan IPAL minimal harus mampu menanganai minimal 36.605.049.852 liter air limbah dan IPLT harus mampu menangani 21.490.245 liter di tahun 2016.

Untuk mencapai penanganan 20 % maka perlu dibuat masterplan penanganan air limbah dan lumpur tinja secara menyeluruh. Sebagai bagian dari proses penanganan secara keseluruhan. Persiapan MCK–MCK individual yang siap terintegrasi dengan IPLT dengan sistem perpipaan menjadi hal-hal penting yang perlu dipersiapakan dari awal, demikianpun sistem pembuangan limbah rumah tangga yang terpisah dari sistem drainase perlu dipersiapkan agar pembangunan IPAL tidak sia-sia. Untuk penanganan secara baik maka penanganan limbah dan tinja perlu dilakukan secara kluster/zona agar tidak memberikan kedala dalam pemanfaatannya terutama karena wilayah tangerang yang relative datar.

Dalam jangka pendek pembangunan MCK Komunal dengan menyadarkan masyarakat akan pentingnya penanganan limbah yang baik adalah suatu pekerjaan besar yang perlu dilakukan secara serius. Keterlibatan swasta dalam penanganan limbah dapat dikembangkankan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 15

untuk menjebatani keterbatasan anggaran dan kemampuan manajemen di pemerintahan. 4.2.3 Kebutuhan Penanganan Sampah Dengan mengacu pada standar produksi sampah 2,5 liter/orang/hari maka produksi sampah sampai dangan tahun 2016 mencapai 3.268.308.022 liter di tahun 2016 atau mencapai 9.078.633 liter/hari. Jika menggunakan RTRW yang merencanakan penanganan sampah tahun 2015 yang mencapai 26 % dati total kebutuhan produksi sampah, maka sampah yang harus ditangani di tahun 2016 mencapai 9.078.633 liter atau 24.873 liter/hari.

Tabel 4.7 Produksi Sampah Tahun 2011-2016 KEBUTUHAN PRODUKSI SAMPAH (LITER) PENANGANAN NO KECAMATAN 2016 (26 %) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016 Cisoka 1 74.209.735 76.814.497 79.510.685 82.301.510 85.190.293 88.180.473 22.926.923 Solear 2 70.045.437 72.903.291 75.877.745 78.973.557 82.195.678 85.549.262 22.242.808 Tigaraksa 3 113.726.184 119.435.239 125.430.888 131.727.518 138.340.240 145.284.920 37.774.079 Jambe 4 37.537.005 38.512.967 39.514.304 40.541.676 41.595.760 42.677.250 11.096.085 Cikupa 5 213.984.545 222.779.309 231.935.539 241.468.090 251.392.428 261.724.657 68.048.411 Panongan 6 93.805.614 99.978.024 106.556.578 113.568.000 121.040.775 129.005.258 33.541.367 Curug 7 158.248.490 164.974.051 171.985.448 179.294.829 186.914.860 194.858.741 50.663.273 Kelapa Dua 8 175.080.807 183.957.404 193.284.044 203.083.546 213.379.881 224.198.241 58.291.543 Legok 9 92.754.794 96.548.465 100.497.297 104.607.637 108.886.089 113.339.530 29.468.278 Pagedangan 10 90.595.336 94.219.149 97.987.915 101.907.432 105.983.729 110.223.078 28.658.000 Cisauk 11 61.313.903 64.244.708 67.315.605 70.533.291 73.904.782 77.437.430 20.133.732 Pasarkemis 12 228.955.165 242.646.684 257.156.955 272.534.941 288.832.531 306.104.716 79.587.226 SindangJaya 13 72.874.368 75.709.181 78.654.268 81.713.919 84.892.590 88.194.912 22.930.677 Balaraja 14 104.860.840 108.279.303 111.809.208 115.454.189 119.217.995 123.104.502 32.007.170 Jayanti 15 59.438.416 61.132.411 62.874.685 64.666.613 66.509.612 68.405.136 17.785.335 Sukamulya 16 55.495.872 56.800.025 58.134.825 59.500.994 60.899.267 62.330.400 16.205.904 Kresek 17 56.208.323 57.220.073 58.250.034 59.298.535 60.365.908 61.452.495 15.977.649 GunungKaler 18 44.775.256 45.737.924 46.721.290 47.725.797 48.751.902 49.800.068 12.948.018 Kronjo 19 50.932.948 51.661.289 52.400.045 53.149.366 53.909.402 54.680.306 14.216.880 Mekar Baru 20 32.437.261 32.933.551 33.437.435 33.949.027 34.468.448 34.995.815 9.098.912 Mauk 21 71.684.501 72.845.790 74.025.892 75.225.111 76.443.758 77.682.147 20.197.358 Kemiri 22 37.421.581 38.001.616 38.590.641 39.188.796 39.796.222 40.413.063 10.507.396 Sukadiri 23 49.673.668 50.498.251 51.336.522 52.188.708 53.055.041 53.935.755 14.023.296 Rajeg 24 127.769.998 133.813.519 140.142.898 146.771.657 153.713.957 160.984.627 41.856.003 Sepatan 25 88.338.624 92.508.207 96.874.595 101.447.076 106.235.378 111.249.687 28.924.919 Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 16

KEBUTUHAN PRODUKSI SAMPAH (LITER) PENANGANAN NO KECAMATAN 2016 (26 %) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2016 SepatanTimur 26 77.531.252 79.895.955 82.332.782 84.843.932 87.431.671 90.098.337 23.425.568 Pakuhaji 27 96.241.445 98.243.267 100.286.727 102.372.691 104.502.043 106.675.685 27.735.678 Teluknaga 28 130.432.279 134.645.242 138.994.283 143.483.799 148.118.325 152.902.547 39.754.662 Kosambi 29 125.124.078 130.229.141 135.542.490 141.072.623 146.828.386 152.818.984 39.732.936

Kabupaten Tangerang 2.691.497.725 2.797.168.531 2.907.461.623 3.022.594.860 3.142.796.951 3.268.308.022 849.760.086 Sumber : Hasil Analisis, 2011

4.2.4 Kebutuhan Penanganan Air Bersih Kebutuhan air bersih adalah hal penting dan pokok bagi masyarakat.Karena itu penanganan air bersih selalu bersifat urgent.Daerah-daerah yang tidak memiliki sumber air bersih yang baik adalah wilayah pantai utara.Di wilayah ini mereka tidak memiliki air perpipaan, sementara air tanah memiliki kondisi buruk.

Secara umum kebutuhan air bersih dihitung dengan prediksi 200 liter/orang/hari.Sesuai dengan rencana RTRW air bersih di tahun 2015 direncanakan terlayani sebesar 35 % dari kebutuhan.

Tabel 4.8. Kebutuhan Penangan Air Bersih 2011-2016 N KEBUTUHAN AIR BERSIH (LITER) KECAMATAN O 2011 2012 2013 2014 2015 2016 1 Cisoka 5.936.778.786 6.145.159.722 6.360.854.828 6.584.120.833 6.815.223.474 7.054.437.818 2 Solear 5.603.634.935 5.832.263.241 6.070.219.581 6.317.884.540 6.575.654.229 6.843.940.921 3 Tigaraksa 9.098.094.740 9.554.819.096 10.034.471.015 10.538.201.460 11.067.219.173 11.622.793.576 4 Jambe 3.002.960.412 3.081.037.383 3.161.144.355 3.243.334.108 3.327.660.795 3.414.179.975 5 Cikupa 17.118.763.574 17.822.344.757 18.554.843.126 19.317.447.179 20.111.394.258 20.937.972.562 6 Panongan 7.504.449.144 7.998.241.897 8.524.526.214 9.085.440.039 9.683.261.994 10.320.420.633 7 Curug 12.659.879.183 13.197.924.048 13.758.835.820 14.343.586.342 14.953.188.762 15.588.699.284 8 Kelapa Dua 14.006.464.572 14.716.592.326 15.462.723.557 16.246.683.641 17.070.390.502 17.935.859.300 9 Legok 7.420.383.534 7.723.877.220 8.039.783.798 8.368.610.956 8.710.887.144 9.067.162.428 10 Pagedangan 7.247.626.880 7.537.531.955 7.839.033.233 8.152.594.563 8.478.698.345 8.817.846.279 11 Cisauk 4.905.112.243 5.139.576.608 5.385.248.370 5.642.663.242 5.912.382.545 6.194.994.431 12 Pasarkemis 18.316.413.181 19.411.734.689 20.572.556.423 21.802.795.298 23.106.602.456 24.488.377.283 13 Sindang Jaya 5.829.949.418 6.056.734.451 6.292.341.421 6.537.113.502 6.791.407.217 7.055.592.958 14 Balaraja 8.388.867.182 8.662.344.253 8.944.736.675 9.236.335.091 9.537.439.615 9.848.360.146 15 Jayanti 4.755.073.307 4.890.592.896 5.029.974.793 5.173.329.075 5.320.768.954 5.472.410.869

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 17

N KEBUTUHAN AIR BERSIH (LITER) KECAMATAN O 2011 2012 2013 2014 2015 2016 16 Sukamulya 4.439.669.726 4.544.001.964 4.650.786.010 4.760.079.481 4.871.941.349 4.986.431.971 17 Kresek 4.496.665.826 4.577.605.811 4.660.002.715 4.743.882.764 4.829.272.654 4.916.199.562 18 Gunung Kaler 3.582.020.502 3.659.033.943 3.737.703.173 3.818.063.791 3.900.152.162 3.984.005.434 19 Kronjo 4.074.635.817 4.132.903.109 4.192.003.624 4.251.949.275 4.312.752.150 4.374.424.506 20 Mekar Baru 2.594.980.903 2.634.684.111 2.674.994.778 2.715.922.198 2.757.475.807 2.799.665.187 21 Mauk 5.734.760.076 5.827.663.189 5.922.071.332 6.018.008.888 6.115.500.632 6.214.571.742 22 Kemiri 2.993.726.496 3.040.129.257 3.087.251.260 3.135.103.655 3.183.697.761 3.233.045.077 23 Sukadiri 3.973.893.466 4.039.860.098 4.106.921.776 4.175.096.677 4.244.403.282 4.314.860.376 24 Rajeg 10.221.599.824 10.705.081.496 11.211.431.851 11.741.732.577 12.297.116.528 12.878.770.140 25 Sepatan 7.067.089.938 7.400.656.583 7.749.967.573 8.115.766.043 8.498.830.200 8.899.974.985 26 Sepatan Timur 6.202.500.152 6.391.676.406 6.586.622.537 6.787.514.524 6.994.533.717 7.207.866.995 27 Pakuhaji 7.699.315.606 7.859.461.371 8.022.938.168 8.189.815.281 8.360.163.439 8.534.054.839 28 Teluknaga 10.434.582.339 10.771.619.349 11.119.542.654 11.478.703.882 11.849.466.017 12.232.203.769 29 Kosambi 10.009.926.265 10.418.331.256 10.843.399.172 11.285.809.858 11.746.270.900 12.225.518.753 Kabupaten Tangerang 215.319.818.026 223.773.482.483 232.596.929.831 241.807.588.761 251.423.756.061 261.464.641.799 Sumber : Hasil Analisis, 2011

Berdasarkan zona pembagian wilayah penanganan air bersih maka kebutuhan air bersih sebanyak 35 % dari kebutuhan di masing-masing zona adalah sebagai berikut : Tabel 4.9. Kebutuhan Produksi Air Bersih di Masing Zona dengan Rencana Penaganan 35 % dari Total Kebutuhan

ZONA PELAYANAN AIR KEBUTUHAN PRODUKSI AIR PELAYANAN NO KECAMATAN BERSIH 35% (L/DT)

1 Cibaja Plus Cikupa 232,38 2 Balaraja 109,30 3 Jayanti 60,74 4 Tigaraksa 128,99 5 Panongan 114,54 6 Jambe 37,89 Total Kebutuhan Cibaja Plus 683,84

1 Cipacul Cisauk 68,75 Pagedang 2 an 97,86 3 Curug 173,01 4 Legok 100,63 Total Cipacul 440,26

1 Sepatan Plus Sepatan 98,78

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 18

ZONA PELAYANAN AIR KEBUTUHAN PRODUKSI AIR PELAYANAN NO KECAMATAN BERSIH 35% (L/DT) Sepatan 2 Timur 80,00 3 Rajeg 142,93 4 Pasarkemis 271,78 Total Sepatan Plus 593,49

1 Pakumas Pakuhaji 94,71 2 Mauk 68,97 3 Sukadiri 47,89 Total Pakumas 211,57

1 Bojonggered Teluknaga 135,76 2 Kosambi 135,68 Total Bojonggered 271,44

1 IKK Kejori Cisoka 78,29 2 Solear 75,96 Kelapa 3 Dua 199,06 Sindang 4 Jaya 78,31 5 Sukamulya 55,34 6 Kresek 54,56 Gunung 7 Kaler 44,22 8 Kronjo 48,55 9 Mekar Baru 31,07 10 Kemiri 35,88 Total Kebutuhan IKK Kejori 701,24 Sumber : Hasil Analisis, 2011

4.3. SKENARIO PENGEMBANGAN PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Skenario pengembangan perumahan dan permukiman di Kabupaten Tangerang dipengahuri oleh dua persoalan pokok yang ada, pertama adalah mengatasi persoalan yang ada dan kedua bagaimana memenuhi backlog (kebutuhan rumah).

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 19

Kecenderungan Permasalahan Perumahan dan Permukiman

Gambar 4.2. Skenario Pengembangan Perumahan Dan Permukiman Di Kabupaten Tangerang

Persoalan RTLH dan Kawasan Kumuh merupakan persoalan prioritas yang harus dikerjakan oleh pemerintah Kabupaten Tangerang.Persoalan backlog sejauh ini masih mampu dipenuhi oleh swasta pemerintah hanya perlu memberikan regulasi yang ketat dalam rangka penyediaan perumahan untuk MBR. Dengan demikian scenario penanganan perumahan di kabupaten tangerang adalah scenario 1 yaitu konsentrasi pada pengentasan masalah RTLH dan Kumuh melalui penataan bangunan dan pembangunan infrastruktur keciptakaryaan, pemenuhan baclog diberikan peranan lebih besar kepada pihak swasta. Untuk ini dibutuhkan regulasi yang baik sehingga selain swasta mampu memenuhi kebutuhan rumah menengah ke atas tetap juga menyediakan rumah untuk MBR.

Permukiman merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Pemerintah wajib memberikan akses kepada masyarakat untuk dapat memperoleh permukiman yang layak huni, sejahtera, berbudaya dan berkeadilan sosial. Pengembangan permukiman ini meliputi pengembangan prasarana Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 20

dan sarana dasar perkotaan, pengembangan permukiman yang terjangkau (bagi masyarakat berpenghasilan rendah-MBR), pengembangan ekonomi dan sosial budaya.

Sub Bidang Pengembangan Permukiman pada Bidang Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum memiliki program/ kegiatan yang bertujuan mengembangkan wilayah perkotaan dan perdesaan. Tujuan pengembangan permukiman adalah sebagai berikut:

1. memenuhi kebutuhan pengembangan permukiman (prasarana dan sarana dasar permukiman); 2. terwujudnya permukiman yang layak dalam lingkungan sehat, aman, serasi dan teratur; 3. Mendorong pertumbuhan wilayah; 4. menunjang kegiatan ekonomi melalui kegiatan pengembangan permukiman.

Program Pengembangan Perumahan dan Permukiman Meliputi : 1. PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN • Penataan Kawasan Kumuh dan Sempadan Sungai • Penataan dan Peremajaan Kawasan • Peningkatan Kualitas Lingkungan Kumuh Perkotaan • Rencana Tindak Prasarana dan Sarana Dasar Penguatan Ibukota Kecamatan • Dukungan Prasarana dan Sarana Dasar Kawasan Kumuh Perkotaan

2. PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN • Pembangunan PSD Desa • Pengembangan Kawasan Agropolitan • Pengembangan Kawasan Minapolitan • Pembangunan Infraksturktur Perdesaan (PPIP)

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 21

4.4. RENCANA PENGEMBANGAN SEKTOR PENATAAN BANGUNAN LINGKUNGAN (PBL) 4.4.1. Strategi dan Kebijakan Penataan Bangunan dan Lingkungan Dalam menghadapi tantangan dan permasalahan di sektor Penataan Bangunan dan Lingkungan, Bidang Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum menetapkan strategi berikut : a. Menyelenggarakan penataan bangunan gedung agar tertib, fungsional, andal dan efisien; b. Menyelenggarakan penataan lingkungan permukiman agar produktif dan berjatidiri; c. Menyelenggarakan penataan dan revitalisasi kawasan dan bangunan agar dapat memberikan nilai tambah fisik, sosial dan ekonomi; d. Menyelenggarakan penataan bangunan dan lingkungan untuk mewujudkan arsitektur perkotaan dan pelestarian arsitektur bangunan gedung yang dilindungi dan dilestarikan untuk menunjang kearifan budaya lokal; e. Mengembangkan teknologi dan rekayasa arsitektur bangunan gedung untuk menunjang pembangunan regional/ internasional yang berkelanjutan.

Kebijakan penataan bangunan dan lingkungan, yaitu: a. Meningkatkan pembinaan penyelenggaraan Bangunan Gedung, termasuk bangunan gedung dan rumah negara; b. Meningkatkan pemahaman, kesadaran dan kemampuan masyarakat untuk memenuhi persyaratan Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan Permukiman; c. Meningkatkan kapasitas penyelenggara dalam penataan lingkungan dan permukiman;

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 22

d. Meningkatkan kualitas lingkungan untuk mendukung pengembangan jatidiri dan produktivitas masyarakat; e. Mengembangkan kawasan yang memiliki peran dan potensi strategis bagi pertumbuhan kota; f. Mengembangkan kemitraan antara pemerintah, swasta dan lembaga nasional maupun internasional lainnya di bidang Bangunan Gedung dan Penataan Lingkungan Permukiman; g. Mewujudkan arsitektur perkotaan yang memperhatikan/ mempertimbangkan khasanah arsitektur lokal dan nilai tradisional; h. Menjaga kelestarian nilai-nilai arsitektur Bangunan Gedung yang dilindungi dan dilestarikan serta keahlian membangun (seni dan budaya); i. Mendorong upaya penelitian dan pengembangan teknologi rekayasa arsitektur Bangunan Gedung melalui kerjasama dengan pihak-pihak yang kompeten.

4.4.2. Program Kegiatan Bidang Penataan Bangunan dan Lingkungan Strategi dan kebijakan di atas diimplementasikan melalui program/ kegiatan penataan bangunan gedung dan lingkungan sebagai berikut: a. Kegiatan Pembinaan Teknis Bangunan dan Gedung 1) Kegiatan diseminasi peraturan perundang-undangan penataan bangunan dan lingkungan; 2) Peningkatan dan pemantapan kelembagaan bangunan dan gedung; 3) Pengembangan sistem informasi bangunan gedung dan arsitektur; 4) Pelatihan teknis tenaga pendata bangunan gedung dan keselamatan gedung; 5) Pengelolaan bangunan gedung dan rumah negara; 6) Pembinaan teknis pembangunan gedung negara; 7) Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK);

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 23

8) Penyusunan Rancangan Peraturan Daerah (RAPERDA) Bangunan Gedung; 9) Percontohan pendataan bangunan gedung; 10) Percontohan aksesibilitas pada bangunan gedung dan lingkungan; 11) Rehabilitasi bangunan gedung negara; 12) Dukungan prasarana dan sarana Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan (PIPPB). b. Kegiatan Penataan Lingkungan Permukiman 1) Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) koridor strategis 2) Bantuan teknis pengelolaan Ruang terbuka Hijau (RTH) khusunya di sempadan sungai, sempadan pantai dan sempadan situ; 3) Pembangunan prasarana dan sarana peningkatan lingkungan permukiman kumuh dan nelayan; 4) Pembangunan prasarana dan sarana penataan lingkungan permukiman perdesaan; c. Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat 1) Bantuan teknis penanggulangan kemiskinan; 2) Bantuan penanggulangan kemiskinan terpadu (PAKET) dan Replikasi

4.5. RENCANA PENGEMBANGAN SUB SEKTOR AIR LIMBAH Program/ kegiatan pada sektor Air Limbah bertujuan untuk mencapai kondisi masyarakat hidup sehat dan sejahtera dalam lingkungan yang bebas dari pencemaran air limbah permukiman.

Air limbah yang dimaksud adalah air limbah permukiman (municipal wasterwater) yang terdiri atas air limbah domestik (rumah tangga) yang Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 24

berasal dari air sisa mandi, cuci, dapur dan tinja manusia dari lingkungan permukiman serta air limbah industri rumah tangga yang tidak mengandung Bahan Beracun dan Berbahaya (B3). Air limbah permukiman ini perlu dikelola agar tidak menimbulkan dampak seperti mencemari air permukaan dan air tanah, di samping sangat beresiko menimbulkan penyakit, seperti: diare, thypus, kolera dll.

4.5.1. Strategi dan Kebijakan Pengelolaan Air Limbah

Strategi penangan limbah di Kabupaten Tangerang dilakukan untuk : a) Memaksimalkan sarana dan prasarana yang ada untuk mengelola air limbah secara baik. b) Melibatkan masyarakat untuk mengatasi masalah limbah sejak dari sumbernya. c) Mencegah meningkatnya buangan limbah rumah tangga yang belum dikelola dengan penerapan regulasi secara ketat pada saat perijinan IMB. d) Mengembangkan sistem on site sanitation dalam jangka pendek yang dipersiapkan untuk terkoneksi oleh sistem off site (perpipaan) dalam jangka panjang.

Kebijakan Penanganan Limbah adalah sebagai berikut : a) Melakukan sosialisasi untuk membangkitkan kesadaran akan pentingnya lingkungan hunian yang asri dan ramah lingkungan. b) Melakukan penguatan kelembagaan penanganan limbah dengan melibatkan unsure swasta. c) Mengharuskan setiap rumah tangga memiliki sistem pengelolaan limbah. d) Menerapakan kebijakan pengetatan sistem pengelolaan limbah sehingga setiap penambahan bangunan baru tidak memberikan beban limbah bagi lingkungan.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 25

e) Menerapkan perlakukan khusus dan subsidi bagi penanganan limbah untuk kawasan kumuh dan rumah bagi MBR.

4.5.2. Program Pengelolaan Air Limbah Beberapa proggam pengembangan di bidang penangan limbah antara lain : 1. PENINGKATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH • Perkuatan Institusi dan SDM • Penyusunan Perda Pengelolaan Limbah

2. PENGEMBANGAN PENGELOLAAN SANITASI SISTEM ON SITE • Pengembangan perencanaan (Masterplan/Outline plan, DED) sistem air limbah Kabupaten Tangerang • Penyediaan Prasarana dan Sarana Sanitasi Sistem On Site • Penyediaan Prasarana Pengumpul/Pengangkut Tinja (Truk Tinja) • Pembangunan IPLT • Peningkatan operasi dan pemeliharaan sistem pengelolaan lumpur tinja (truk tinja, IPLT)

3. PENGEMBANGAN PENGELOLAAN SANITASI SISTEM OFF SITE • Pengembangan Perencanaan (Masterplan hingga DED) • Pembangunan Prasarana dan Sarana Air limbah perpipaan • Pembangunan IPAL

4. PROGRAM PENYADARAN MASYARAKAT DAN SWASTA • Sosialisasi sistem pengelolaan limbah • Mendorogn keterlibatan swasta dalam pengelolaan limbah

4.6. RENCANA PENGEMBANGAN SUB SEKTOR DRAINASE 4.6.1. Kebijakan dan Strategi Penanganan Drainase

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 26

Semua program/ kegiatan Sub Bidang Drainase bertujuan untuk mencapai masyarakat hidup sehat dan sejahtera dalam lingkungan yang bebas dari genangan.

Pertumbuhan penduduk dan kepadatan penduduk di perkotaan yang cepat menimbulkan tekanan terhadap ruang dan lingkungan untuk kebutuhan perumahan, kawasan jasa perdagangan, industri yang selanjutnya menjadi kawasan terbangun. Kawasan perkotaan yang terbangun memerlukan adanya dukungan prasarana dan sarana perkotaan yang baik dan menjangkau kepada masyarakat berpenghasilan menengah dan rendah.

Dalam penyusunan rencana program investasi infrastruktur Sub Bidang drainase ini mengacu pada Keputusan Menteri Pekerjaan Umum nomor: 239/KPTS/1987 tentang Fungsi Utama Saluran Drainase sebagai drainase kota dan fungsi utama sebagai pengendalian banjir. Selain itu harus memperhatikan keterpaduan pelaksanaannya dengan prasarana dan sarana lainnya (persampahan, air limbah, perumahan dan tata bangunan serta jalan), sehingga dapat meminimalkan biaya pelaksanaan, biaya operasional dan pemeliharaan.

1. Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan dari rencana program investasi infrastruktur sub bidang drainase di Kabupaten Temanggung adalah sebagai pedoman/ panduan dalam penanganan drainase perkotaan sehingga dapat melindungi kawasan Kota Temanggung dari kerusakan lingkungan yang merugikan, seperti: banjir/ genangan air, limpasan air hujan dari kawasan yang lebih tinggi dll.

2. Arah Kebijakan Penanganan Drainase

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 27

Penanganan drainase perlu memperhatikan fungsi drainase perkotaan sebagai prasarana kota yang dilandaskan pada konsep drainase yang berwawasan lingkungan. Berlainan dengan paradigma lama yang prinsipnya mengalirkan limpasan air hujan ke badan air penerima secepatnya, tetapi prinsipnya agar air hujan yang jatuh ditahan dulu agar lebih banyak yang meresap ke dalam tanah melalui bangunan resapan buatan/ alamiah, seperti: kolam tandon, waduk, sumur resapan, penataan landscape dll.

3. Isu-isu Strategis dan Permasalahan Drainase Perkotaan Isu-isu strategis dan permasalahan dalam penanganan drainase perkotaan, antara lain: - Kecenderungan perubahan iklim; - Perubahan fungsi lahan basah; - Belum adanya ketergasan fungsi sistem drainase; - Kelengkapan perangkat peraturan; - Penanganan drainase belum terpadu; - Pengendalian debit puncak.

Berdasarkan hasil analisis Permasalahan umum yang mengakibatkan banjir di Kabupaten Tangerang disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu: 1. Sistem drainase yang tidak terintagrasi dengan sistem jalan kota dan jalan lingkungan perumahan akibat Kurangnya program penataan sistem 2. Penanganan jaringan drainase yang ada belum dilakukan sesuai dengan keperluannya dan perbaikan yang dilakukan masih sebatas proteksi, sehingga masih diperlukan perencanaan yang menyeluruh sesuai dengan besaran-besaran yang diperhitungkan untuk setiap dimensi drainase, talud dan kemiringan dapat berguna untuk pencegahan erosi dan local scouring serta pengamanan daerah- daerah pemukiman disepanjang saluran drainase.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 28

3. Belum tersedianya prasarana penumpukan sampah (temporary garbage disposal) dalam jumlah yang memadai pada lokasi yang strategis sebagai garbages communal consentration sehingga membuang sampah ke kali adalah jalan pintas terpopular bagi sebagian masyarakat. 4. Tidak terawatnya kondisi saluran/drainase akibat tersumbatnya saluran oleh sampah yang dibuang secara sembarangan, disamping itu dibeberapa segmen saluran terdapat saluran yang longsor dan material longsoran tersebut menyumbat saluran sehingga air pada saluran tersebut tergenang, 5. Kurangnya perawatan yang harus dilakukan secara rutin oleh pihak dinas terkait. Kondisi seperti ini apabila dibiarkan akan berakibat pada mudahnya penyebaran penyakit yang disebarkan melalui media air dan pada akhirnya akan membahayakan kesehatan masyarakat. 6. Belum tersedianya tanggul saluran yang optimum memenuhi elevasi muka air banjir. 7. Belum/tidak tersedianya pintu-pintu pengendali dan saluran shortcut (sudetan) sebagai saluran pengelak. 8. Pendangkalan dan penyempitan situ oleh lumpur limbah domestik maupun limpasan air hujan 9. Kerusakan bangunan pengendali banjir 10. Rob akibatnya rusaknya sempadan pantai. 11. Lemahnya kelembagaan pengelolaan

Memahami penyebab masalah diatas, maka strategi penanganan terbagi diusulkan untuk memperbaiki sistim drainase dengan melakukan perbaikan/rehabilitasi terhadap saluran yang ada saat ini, disamping itu usulan lainnya adalah dengan menambah saluran baru, baik saluran primer, sekunder maupun tersier. Rehabilitasi bangunan pengendali banjir, rehabilitasi dan revitalisasi situ dan integrasi sistem drainase dengan jalan kota maupun perumahan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 29

4.6.2. Program Pengembangan Drainase Penyusunan program pembangunan drainase didisain menurut kondisi ideal drainase Kabupaten Tangerang yang diinginkan, program itu antara lain : 1. PENINGKATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DRAINASE • Perkuatan institusi dan SDM

2. PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DRAINASE • Perencanaan Master Plan Drainase Kabupaten Tangerang • Feasibility Study dan DED Drainase • Peningkatan/Pembangunan Saluran Baru • Pemeliharaan bangunan Pelengkap • Pembuatan Sumur Resapan • Peningkatan operasi dan pemeliharaan • Rehabilitasi saluran dan bangunan • Pembangunan Tendon Air • Normalisasi sungai • Normalisasi Situ

3. PENINGKATAN PERANSERTA MASYARAKAT DAN SWASTA • Sosialisasi dan penyuluhan pemanfaatan prasarana drainase • Penyusunan Perda/Peraturan Drainase untuk permukiman baru.

4.7. RENCANA PENGEMBANGAN SUB SEKTOR PERSAMPAHAN 4.7.1. Kebijakan dan Strategi Penanganan Persampahan

Semua Program/Kegiatan Sub Bidang Persampahan bertujuan untuk mencapai masyarakat hidup sehat dan sejahtera dalam lingkungan yang bersih dari sampah, dan mengacu pada kebijakan dan strategi yang dituangkan dalam Rencana strategis (Renstra) di Pusat maupun Provinsi

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 30

dan sesuai dengan kebutuhan dan prioritas pengembangan daerah. Beberapa kebijakan yang diarahkan adalah :

1. Mendayagunakan Badan Usaha Swasta dan masyarakat berperan serta aktif dalam hal: a. Meningkatkan kualitas pelayanan persampahan b. Penyediaan sarana-sarana tempat pembuangan sampah yang memadai pada tiap-tiap kawasan fungsional c. Mengembangkan pengelolaan sampah dengan sistem daur ulang d. Meningkatkan kualitas lingkungan termasuk pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah 2. Menggunakan sistem pengelolaan sampah terpadu ‘zero waste’ dengan sistem 3R (Reuse, Reduce, Recycling) dan Composting

a. Mendorong pengembangan TPA terpadu JABODETABEK.

b. Mendorong pelayanan sampah hingga 26 % di tahun 2015.

Adapaun stragegi penanganannya adalah : - Menyadarkan masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah secara baik. - Melibatkan masyarakat dalam sistem pemilahan sampah dari wadah individual. - Mengembangkan tempat-tempat pengelolaan samaph sementara (TPS) di tingkat kecematan, yang melayani beberapa desa. - Dalam jangka pendek khusus di desa-desa yang belum terlyanai oleh pengangkutan persampahan kota, dikembangkan model pengelolaan sampah kampung.

4.7.2. Program Penanganan Persampahan 1. KELEMBAGAAN • Perkuatan institusi dan SDM • Perda Pengelolaan Persampahan

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 31

2. PERENCANAAN TEKNIS DAN OPERASIONAL • Pengembangan Master Plan dan DED Sistem Persampahan • Pewadahan dan Pengelolaan Sampah • TPS • Bin • Sistem Pengangkutan • Arm Roll Truck • Truk Sampah 6 Roda • Gerobak Motor • Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana • DED TPA • Pembangunan TPA • Pengembangan Teknologi Pengolahan Sampah

3. PERAN SERTA MASYARAKAT DAN SWASTA • Sosailisasi dan pelatihan pengumpulan sampah • Sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah • Pengembagan peran serta swasta

4.8. RENCANA PENGEMBANGAN AIR MINUM 4.8.1. Kebijakan dan Strategi Penanganan Air Minum. Pelayanan air minum merupakan komponen yang strategis dalam pembangunan dan merupakan salah satu entry point dalam penanggulangan kemiskinan. Kebijakan pengembangan dan pelayanan air minum adalah untuk meningkatkan pelayanan air minum di perdesaan maupun perkotaan, khususnya bagi masyarakat miskin di kawasan rawan air dan meningkatkan keikutsertaan swasta dalam investasi pembangunan prasarana dan sarana air minum.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 32

Penyusunan rencana program investasi infrastruktur Sub Bidang Pengembangan Air Minum harus memperhatikan Rencana Induk Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum (RI-SPAM) sebagai acuan/ pedoman dalam perencanaan dan pelaksanaan pengembangan air minum pada suatu daerah. Pemerintah Kabupaten Tangerang saat ini belum memiliki Master Plan Air Minum sehingga belum memiliki menjadi acuan/ pedoman dalam penyediaan air minum yang baik.

Sesuai dengan rencana RTRW pengembangan air minum dikembangkan dengan langkah-langkah strategi sebagai berikut : 1. Diperlukannya sosialisasi mengenai kesadaran dan peningkatan pola hidup dan budaya penggunaan air bersih, terutama diarahkan kepada masyarakat wilayah Utara Kabupaten Tangerang. 2. Usaha melestarikan sumber air permukaan dan tanah dengan peningkatan fungsi lindung terhadap tanah, air, flora dan fauna dengan ketentuan yang berlaku dengan membatasi kegiatan yang banyak mengganggu konservasi air serta dengan membuat tandon air yang dapat menampung air pada waktu musim hujan dan dimanfaatkan pada waktu musim kemarau. 3. Peningkatan cakupan pelayanan, terhadap wilayah yang belum terlayani terutama diarahkan pada wilayah yang sulit mendapatkan air baku serta wilayah dengan perkembangan yang cukup pesat. 4. Diperlukannya langkah-langkah strategis dalam pengembangan sistem yaitu dengan cara peningkatan kapasitas IPAM, pengembangan jaringan serta pengembangan sambungan langsung, terutama memberikan prioritas pelayanan kepada pemukiman padat dengan kondisi tanah buruk. 5. Dibutuhkannya alternatif sumber air baku lain guna mengantisipasi peningkatan kebutuhan air serta mengantisipasi penurunan sumber air yang ada.

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 33

6. Untuk mengatasi tingkat kebocoran yang cukup tinggi maka diperlukannya optimasi sistem yang ada melalui program penurunan kebocoran baik secara teknis maupun administrasi, pemanfataan kapasitas sistem serta peningkatan kinerja organisasi serta manajemen pengelola air bersih. 7. Penyediaan hidran umum atau tangki penampungan bagi penduduk yang kurang mampu, namun membutuhkan ketersediaan air bersih.

RTRW juga mengarahkan pengembangan air minum untuk dalam jangka pendek 2015 adalah melayani 1.138.317 jiwa.

4.8.2. Rencana Penanganan Air Minum. Rencana penanganan Air Minum dilakukan untuk mengembangkan sistempelayanan air minum yakitu dengan membangun sistem zonasi pelayanan air minum yang terdiri dari :

Tabel 4.10 Rencana Pengembangan Sistem Penyediaan Air Bersih Kabupaten Tangerang NO ZONA RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM 1 Cibaja Pelayanan Cibaja Utara : Cikupa, Balaraja, Jayanti, Tigaraksa, Panongan, Jambe. Plus 1. Sumber air yang dimanfaatkan dari swasta yang dialirkan dari IPAM di Serang. 2. Pengembangan jaringan distribusi dan SL Pelayanan Cibaja Selatan : Kecamatan Cisoka, Tigaraksa, Panongan dan Jambe. 1. Sumber air yang dimanfaatkan yaitu pemanfaatan optimal sungai Cidurian. 2. Optimalisasi sistem yang ada di Solear 3. Pengembangan jaringan distibusi dan SL 2 Cipacul Pelayanan Cipacul : Kecamatan Cisauk , Pagedangan, Curug, Legok 1. Sumber air yang dimanfaatkan yaitu dari IPAM Puspitek , IPAM PU dan IPAM Cisauk dengan memanfaatkan Potensi Sungai Cisadane 2. Pembangunan IPAM Cisauk Baru 3. Pengembangan jaringan distribusi dan SL 3 Sepatan Pelayanan meliputi Kecamatan Sepatan, Rajeg, dan Pasar Kemis Plus 1. Sumber air yang dimanfaatkan yaitu dari IPAM swasta dengan memanfaatkan Sungai Cisadane 2. Pembangunan IPAM Sepatan Baru dengan memanfaatkan potensi Sungai Cisadane 4 Pakumas Pelayanan meliputi Kecamatan Pakuhaji, Mauk dan Sukadiri 1. Sumber air yang dimanfaatkan yaitu dengan memanfaatkan Sungai Cisadane 2. Pembangunan IPAM Pakuhaji baru dengan memanfaatkan potensi Sungai Cisadane Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 34

NO ZONA RENCANA PENGEMBANGAN SISTEM 3. Membuat bendung Gergaji guna mengamankan intake untuk meninggikan muka air dan menghindarai intrusi air laut. 4. Pengembangan jaringan distibusi dan SL 5 Bojongre Pelayanan meliputi Kecamatan Teluknaga dan Kecamatan Kosambi nged 1. Sumber air yang dimanfaatkan yaitu pemanfaatan optimal sungai Cisadane. 2. Optimalisasi sistem yang ada (IPAM Bojongrenged) 3. Membangun IPAM Bojongrenged baru dengan memanfaatkan sungai Cisadane 4. Pengembangan jaringan distibusi dan SL 6 IKK / Pelayanan meliputi Kecamatan Kresek, Kronjo, Kemiri Kejori 1. Sumber air yang dimanfaatkan yaitu pemanfaatan optimal sungai Cidurian 2. Optimalisasi sistem yang ada (IPAM Kresek) 3. Suplai air dari Zona Cibaja dengan memanfaatkan suplai air minum dari IPAM Swasta di Serang. 4. Pengembangan jaringan distibusi dan SL Sumber : RTRW Kabupaten Tangerang

Dengan demikian beberapa program pembangunan di bidang air minum 5 tahun kedepan adalah : 1. PENGUATAN INSTITUSI KELEMBAGAAN • Penguatan Institusi dan Kelembagaan

2. PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN • Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum • Penyusunan Detail Plan Zona Cibaja Plus • Penyusunan Detail Plan Zona Cipacul • Penyusunan Detail Plan Zona Sepatan Plus • Penyusunan Detail Plan Zona Pakumas • Penyusunan Detail Plan Zona Bojonggered • Penyusunan Detail Plan Zona IKK/Kejori • Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona Cibaja Plus • Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona Cipacul • Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona Sepatan Plus

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

Laporan Akhir 4 - 35

• Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona Pakumas • Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona Bojonggered • Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona IKK/Kejori

3. PROGRAM PENINKATAN AIR MINUM PEDESAAN • Program PAMSIMAS • Program SPAM Pedesaan

4.9. RENCANA AKSI DAN INVESTASI BIDANG INFRASTURKTUR. Rencana aksi bidang infrasktruktur dapat dilihat pada tabel 4.11

Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang

TABEL 4.11 RENCANA INVESTASI (DALAM JUTA RUPIAH) 2011 2012 2013 2014 2015 2016 NO PROGRAM/KEGIATAN VOL SATUAN HARGA TOTAL SATUAN PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY PROGRAM PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN I PEMBINAAN TEKNIS BANGUNAN GEDUNG Disimenasi Peraturan Perundang-Undangan 5 TAHUN 50 250 250 Peningkatan/Pemantapan Kelembagaan Bangunan Gedung 5 TAHUN 50 250 250 Pengembangan Sistem Informasi BG dan Arsitektur 2 PAKET 500 1,000 1,000 Pelatihan Teknis Tenaga Pendata Harga Satuan dan Keselematan Bangunan Gedung 50 ORANG 10 500 500 Pengelolaan Bangunan Gedung dan Rumah Negara 5 TAHUN 100 500 500 ` Pembinaan Teknis Pembangunan Bangunan Gedung Negara 50 ORANG 50 2,500 2,500 Penyusunan Rencana Induk Sistem Proteksi Kebakaran (RISPK) Kantor Bupati, Kantor DPRD, Kantor BAPPEDA dan Kantor PU 4 PAKET 1,000 4,000 4,000 Penyusunan Ranperda Bangunan Gedung 1 PAKET 100 100 100 Percontohan Pendataan Bangunan Gedung 3 PAKET 200 600 600 Percontohan Aksesibilitas Bangunan Gedung dan Lingkungan Pusat Perkantoran Kabupaten Tangerang 1 PAKET 700 700 700 Dukungan Sarana dan Prasarana Pusat Informasi Pengembangan Permukiman dan Bangunan 3 PAKET 1,000 3,000 3,000 II PEMBERDAYAAN KUALITAS LINGKUNGAN PERMUKIMAN Penataan dan Revitaliasi Kawasan Kawasan Pariwisata Tanjung Pasir 1 PAKET 500 500 500 Kawasan Pariwisata Pulau Cangkir 1 PAKET 500 500 500 Kawasan Pariwisata Tanjung Kait 1 PAKET 500 500 500 Penataan Lingkungan Perumahan dan Permukiman Kumuh Berbasis Kawasan Kawasan Kumuh Cisoka 2 PAKET 750 1,500 1,500 Kawasan Kumuh Solear 2 PAKET 750 1,500 1,500 Kawasan Kumuh Jambe 2 PAKET 750 1,500 1,500 Kawasan Kumuh Kresek 2 PAKET 750 1,500 1,500 Kawasan Kumuh Gunung Kaler 2 PAKET 750 1,500 1,500 Kawasan Kumuh Kronjo 2 PAKET 750 1,500 1,500 Kawasan Kumuh Mekar Baru 2 PAKET 750 1,500 1,500 Kawasan Kumuh Teluk Naga 2 PAKET 750 1,500 1,500 Kawasan Kumuh Pakuhaji 2 PAKET 750 1,500 1,500 Penataan Bangunan dan Lingkungan Koridor Bitung - Balaraja 1 PAKET 500 500 500 Koridor Legok 1 PAKET 500 500 500 Koridor Kelapa Dua Legok 1 PAKET 500 500 500 Bantuan Teknis Penataan RTH dan Sempadan Sungai (Masterplan dan DED) Sungai Cimanceri 2 PAKET 500 1,000 1,000 Sungai Cidurian 2 PAKET 500 1,000 1,000 Sungai Cisadane 2 PAKET 500 1,000 1,000 Kali Prancis 2 PAKET 500 1,000 1,000 Situ Garugak 1 PAKET 500 500 500 Situ Kelapa Dua 1 PAKET 500 500 500 Rencana Tindak Penangan Kualitas Lingkungan Kawasan Kumuh Cisoka 2 PAKET 500 1,000 1,000 Kawasan Kumuh Solear 2 PAKET 500 1,000 1,000 Kawasan Kumuh Jambe 2 PAKET 500 1,000 1,000 Kawasan Kumuh Kresek 2 PAKET 500 1,000 1,000 Kawasan Kumuh Gunung Kaler 2 PAKET 500 1,000 1,000 Kawasan Kumuh Kronjo 2 PAKET 500 1,000 1,000 Kawasan Kumuh Mekar Baru 2 PAKET 500 1,000 1,000 Kawasan Kumuh Teluk Naga 2 PAKET 500 1,000 1,000 Kawasan Kumuh Pakuhaji 2 PAKET 500 1,000 1,000 Dukungan Sarana dan Prasarana Penataan Lingkungan Nelayan 4 PAKET 6,000 24,000 24,000 Dukungan Sarana dan Prasarana Penataan Lingkungan Kumuh 9 PAKET 6,000 54,000 54,000 Dukungan Sarana dan Prasarana Penataan Lingkungan Permukiman 29 PAKET 6,000 174,000 174,000 SUB TOTAL PROGRAM PENATAAN BANGUNAN DAN LINGKUNGAN 295,900 ------750 750 500 - - 3,000 2,000 1,500 500 - 10,200 5,100 6,100 - - 58,500 178,500 28,500 - -

PROGRAM PENGELOLAAN AIR LIMBAH I PENINGKATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN AIR LIMBAH Perkuatan Institusi dan SDM 1 PAKET 500 500 500 Penyusunan Perda Pengelolaan Limbah 1 PAKET 500 500 500 II PENGEMBANGAN PENGELOLAAN SANITASI SISTEM ON SITE Pengembangan perencanaan (Masterplan/Outline plan, DED) 1 PAKET 1,000 1,000 1,000 Penyediaan Prasarana dan Sarana Sanitasi Sistem On Site 500 UNIT 50 25,000 12, 500 12,500 Penyediaan Prasarana Pengumpul/Pengangkut Tinja (Truk Tinja) 100 UNIT 50 5,000 5,000 Pembangunan IPLT 1 UNIT 15,000 15,000 15,000 Peningkatan operasi dan pemeliharaan sistem pengelolaan lumpur tinja Truk Tinja 50 UNIT 500 25,000 25,000 IPLT 2 UNIT 1,000 2,000 2,000 Pengembangan Pengelolaan Sanitasi Sistem On Site Pengembangan Perencanaan (Masterplan hingga DED) 1 PAKET 1,000 1,000 1,000 Pembangunan Prasarana dan Sarana Air limbah perpipaan 2 PAKET 15,000 30,000 30,000 Pembangunan IPAL 2 UNIT 15,000 30,000 30,000 Program Pemberdayaan Masyarakat Sosialisasi Pengelolaan Limbah 29 PAKET 50 1,450 1,450 Mendorong Keterlibatan Swasta dalam Pengelolaan Limbah 1 PAKET 50 50 25 25 SUB TOTAL PROGRAM PENGELOLAAN AIR LIMBAH 136,500 1,500 500 2,450 25 25 42,500 - - - - 45,000 37,500 7,000 ------PROGRAM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN I KELEMBAGAAN Perkuatan institusi dan SDM 1 PAKET 500 500 500 II PERENCANAAN TEKNIS DAN OPERASIONAL Pengembangan Master Plan dan DED Sistem Persampahan 1 PAKET 1,000 1,000 1,000 Pewadahan dan Pengelolaan Sampah TPS 29 UNIT 2,000 58,000 14,500 14,500 14,500 14,500 BIN 10000 UNIT 1 5,000 1,250 1,250 1,250 1,250 Sistem Pengangkutan Arm Roll Truck 50 UNIT 500 25,000 6,250 6,250 6,250 6,250 Truk Sampah 6 Roda 10 UNIT 750 7,500 1,875 1,875 1,875 1,875 Gerobak Motor 100 UNIT 25 2,500 2,500 Pengembangan Sistem Prasarana dan Sarana DED TPA 1 PAKET 1,000 1,000 1,000 Pembangunan TPA 1 UNIT 15,000 15,000 15,000 Pengembangan Teknologi Pengolahan Sampah 1 UNIT 30,000 30,000 30,000 Peran Serta Masyarakat Dan Swasta Sosailisasi dan pelatihan pengumpulan sampah 29 PAKET 50 1,450 1,450 Sosialisasi dan pelatihan pengelolaan sampah 29 PAKET 50 1,450 1,450 Pengembagan peran serta swasta 1 PAKET 50 50 50 SUB TOTAL PROGRAM PENGELOLAAN PERSAMPAHAN 148,450 - - - - - 1,875 - 6,250 - - 1,875 4,500 6,250 - - 16,375 15,750 22,500 - - 11,075 - 15,750 - - 30,000 15,000 1,250 - - PROGRAM PENGELOLAAN DAN PENANGGUNALAN DRAINASE I PENINGKATAN KELEMBAGAAN PENGELOLAAN DRAINASE Perkuatan institusi dan SDM 1 PAKET 500 500 500 II PENGEMBANGAN PENGELOLAAN Perencanaan Master Plan Drainase Kabupaten Tangerang 1 PAKET 1,000 1,000 1,000 2011 2012 2013 2014 2015 2016 NO PROGRAM/KEGIATAN VOL SATUAN HARGA TOTAL SATUAN PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY PUSAT PROVINSI KAB SWASTA MASY Feasibility Study dan DED Drainase 29 KECAMATAN 1,000 29,000 7,250 7,250 7,250 7,250 Peningkatan/Pembangunan Saluran Baru 29 KECAMATAN 10,000 290,000 72,500 72,500 72,500 72,500 Pemeliharaan bangunan Pelengkap 29 ZONA 1,000 29,000 29,000 Pembuatan Sumur Resapan 1000 UNIT 1 500 500 Pembangunan Tendon Air 10 UNIT 4,000 40,000 40,000 Normalisasi sungai 5 PAKET 10,000 50,000 50,000 Normalisasi Situ 5 PAKET 10,000 50,000 50,000 III PENINGKATAN PERANSERTA MASYARAKAT DAN SWASTA Sosialisasi dan penyuluhan pemanfaatan prasarana drainase 29 PAKET 50 1,450 1,450 Penyusunan Perda/Peraturan Drainase untuk permukiman baru. 1 PAKET 500 500 500 SUB TOTAL PROGRAM PENANGGULANGAN DRAINASE 491,950 - - - - - 1,950 ------73,500 - - - - 119,750 7,250 86,750 - - 80,250 122,500 - - -

PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENANGANAN PERMUKIMAN I PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERKOTAAN Penataan Kawasan Kumuh dan Sempadan Sungai 5 PAKET 400 2,000 2,000 Penataan dan Peremajaan Kawasan 1 PAKET 100,000 100,000 100,000 Peningkatan Kualitas Lingkungan Kumuh Perkotaan 14 PAKET 10,000 140,000 140,000 Rencana Tindak Prasarana dan Sarana Dasar Penguatan Ibukota Kecamatan 14 PAKET 10,000 140,000 140,000 Dukungan Prasarana dan Sarana Dasar Kawasan Kumuh Perkotaan 14 PAKET 10,000 140,000 140,000 II PENGEMBANGAN KAWASAN PERMUKIMAN PERDESAAN Pembangunan PSD Desa 300 PAKET 250 75,000 75,000 Pengembangan Kawasan Agropolitan 1 PAKET 50, 000 50,000 50,000 Pengembangan Kawasan Minapolitan 1 PAKET 50,000 50,000 50,000 Pembangunan Infraksturktur Perdesaan (PPIP) 300 PAKET 250 75,000 15,000 15,000 15,000 15,000 15,000 SUB TOTAL PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENANGANAN PERMUKIMAN 772,000 17,000 50,000 - - - 115,000 - 50,000 - - 155,000 - - - - 155,000 - - - - 155,000 ------75,000 - - PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENANGANAN AIR MINUM I PENINGKATAN KELEMBAGAAN Penguatan Institusi dan Kelembagaan 1 PAKET 500 500 100 100 100 100 100 II PENGEMBANGAN DAN PENGELOLAAN Penyusunan Rencana Induk Sistem Pelayanan Air Minum 1 PAKET 1,000 1,000 200 200 200 200 200 Penyusunan Detail Plan Zona Cibaja Plus 1 PAKET 1,000 1,000 200 200 200 200 200 Penyusunan Detail Plan Zona Cipacul 1 PAKET 1,000 1,000 200 200 200 200 200 Penyusunan Detail Plan Zona Sepatan Plus 1 PAKET 1,000 1,000 200 200 200 200 200 Penyusunan Detail Plan Zona Pakumas 1 PAKET 1,000 1,000 200 200 200 200 200 Penyusunan Detail Plan Zona Bojonggered 1 PAKET 1,000 1,000 200 200 200 200 200 Penyusunan Detail Plan Zona IKK/Kejori 1 PAKET 1,000 1,000 200 200 200 200 200 Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona Cibaja Plus 1 PAKET 10,000 10,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona Cipacul 1 PAKET 10,000 10,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona Sepatan Plus 1 PAKET 10,000 10,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona Pakumas 1 PAKET 10,000 10,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona Bojonggered 1 PAKET 10,000 10,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 Pembangunan/Peningkatan Infastruktur dan Prasarana Air Minum Zona IKK/Kejori 1 PAKET 10,000 10,000 2,000 2,000 2,000 2,000 2,000 III PROGRAM PENINKATAN AIR MINUM PEDESAAN Program PAMSIMAS 300 PAKET 500 150,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 Program SPAM Pedesaan 300 PAKET 500 150,000 30,000 30,000 30,000 30,000 30,000 SUB TOTAL PROGRAM PENGEMBANGAN DAN PENANGANAN AIR MINUM 367,500 - - - - - 68,100 1,000 4,400 - - 68,100 1,000 4,400 - - 68,100 1,000 4,400 - - 68,100 1,000 4,400 - - 68,100 1,000 4,400 - - TOTAL RENCANA INVESTASI 2,212,300 18,500 50,500 2,450 25 25 229,425 1,000 60,650 - - 270,725 43,750 18,150 - - 315,975 18,750 28,400 500 - 364,125 13,350 113,000 - - 236,850 317,000 109,150 - -