Bab 4 Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Tangerang

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Bab 4 Rencana Program Investasi Jangka Menengah Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 1 BAB 4 RENCANA PROGRAM INVESTASI JANGKA MENENGAH KABUPATEN TANGERANG 4.1. RUMUSAN MASALAH PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN Berdasarkan hasil kajian di Bab 2 maka rumusan masalah perumahan dan permukiman serta bidang keciptakaryaan dapat dilihat pada tabel 4.1. Tabel 4.1. Rumusan Masalah Perumahan Dan Permukiman Serta Bidang Keciptakaryaan BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH Perumahan Berkembangnya 407 Lokasi 13.950 KK - permukiman kumuh, (Kumuh), 5.283 KK terutama di wilayah dibantaran sungai. utara. Penyangga DKI Jakarta - Kepadatan (Migrasi Penduduk) penduduk diarahkan padat pada lokasi- lokasi perkotaan (Kelapa Dua, Cisauk, Cikupa, Pasar Kemis, Curug) wilayah utara dan barat diarahkan untuk kepadatan rendah. Kecenderungan 801,56 Ha, 8.906 unit Wilyah berbatasan pengembangan dengan Kota perumahan baru di Tangerang Selatan, wilayah tengah dan Tangerang dan DKI selatan. Jakarta diarahkan untuk Perumahan Perkotaan. Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 2 BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH Berkembangnya kluster- - kluster kecil perumahan yang cendrung memberikan beban tinggi terhadap ketersediaan prasarana jalan, drainase, limbah, air bersih dan persampahan. Rencana - Direncanakan Pengembangan areal pengembangan reklamasi di wilayah pulau-pulau reklamsi utara untuk untuk permukiman Permukiman. yang didukung oleh sarana dan prasarana Tidak berkembangnya - - Kasiba/Lisiba Maja – Solear. Jaringan Beberapa lokasi di - Pengembangan Transportasi wilayah utara belum jaringan jalan baru memiliki aksesibilitas antar desa desa dan yang baik. kota kecamatan. Peninkatan dan perbikan jalan dan jembatan. Beberapa lokasi masih - Peninkatan dan ditemui buruknya perbikan jalan dan jaringan jalan baik jembatan. dalam lokasi permukiman maupun antara pusat-pusat pertumbuhan. Rencana Jaringan Toll - Direncanakan yang belum terealisasi. pengembangan toll JORR I dan JORR II Beberapa lokasi memiliki - Peningkatan lebar konsentrasi beban jalan pada ruas-ruas volume kendaraan yang jalan utama. sangat besar diantaranya Jl. Raya Serang- Tangerang, Jl. Raya Legok, Jl. Raya Curug. Ditandai dengan membaurnya kendaraan Truk, angkutan umum dan kendaraan pribadi. Ditemukannya jalan- - - jalan permukiman yang kemudian berubah fungsi menjadi jalan utama penghubung Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 3 BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH antara pusat-pusat pertumbuhan (Jl. Kelapa Dua, Jl. Lippo Karawaci, Jl. Perumahan Cikupa). Jaringan Drainase Belum tersedianya - - rencana induk sistem drainase. Sebagian dari wilayah - Normalisasi Sungai, utara Tangerang Penerapan merupakan wilayah Sempadan Pantai genangan dan bahkan 100m dengan merupakan wilayah reboisasi, banjir (hampir setiap pengembangan tahun), seperti pulau-pulau baru di Kcamatan Mauk, Kronjo, depan wilayah pantai Pakuhaji, Teluk Naga, abrasi untuk Kresek, Kemiri dan mengurangi dampak Sukadiri. abrasi. Wilayah utara - Rebisasi pesisi pantai, merupakan wilayah normaliasi sungai, pelepasan beberapa pembuatan tendon sungai besar yang air. melintas di Kabupaten Tangerang, sebagai wilayah irigasi yang masih aktif, wilayah pasang surut dengan pantai yang abrasif. Perlu penanganan Khsusus. Jaringan Sanitasi Menyatunya buangan Seluruh Kabupaten - limbah rumah tangga Tangerang. dengan pembuangan air hujan. Limbah-limbah pabrik - - belum seluruhnya ditangani dengan baik sebelum dilepas ke badan air. Masih dijumpai Data dinkes 33 % Pengembangan masyarakat yang belum belum memiliki sistem septictank menggunakan MCK. sarana MCK individual yang dipersiapkan untuk sistem komunal. Mengingkatkan kamampuan IPLT Lebak Wangi. Membangun IPLT baru di kawasan padat penduduk. Jaringan persampahan Baru terlayani 22 % Pengadaan dan Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 4 BIDANG MASALAH BESARAN RENCANA KECIPTAKARYAAN PERMASALAHAN PENGEMBANGAN WILAYAH terbatas, belum mampu pengelolaan alat menjangkau sampai ke angkut sampah seluruh pelosok dengan menyiapkan Kabupaten. armada angkut dari gerobak sampai truk. Penyiapan aksesbilitas yang mendukung pelaksanaan pengumpulan sampah terutama akses menuju lokasi TPS (Tempat Pengelolaan Sampah) yang diusulkan Penignkatan jaringan persampahan secara hirarkis. Pembangun TPS di setiap kecamatan. Kapasitas TPA menurun. - Studi Khusus Penempatan dan pembangunan TPA terpadu JABODETABEKPUNJUR. Pengembangan TPS seluas 17 Ha yang tersebar di setiap kecamatan. Pengelolaan sampah Seluruh Kabupaten Mengembangkan masih bersifat Tangerang sistem pengolahan konvensional, belum sampah terpadu ada pemisahan. dengan pengelolaan sampah sejak dari TPS. Jaringan air minum Baru 30 % terlayani Peningkatan belum tersedia secara pelayanan hingga 50 merata. % di tahun 2030 Pemanfaatan air tahan 65 % memanfaatkan Pengembangan untuk air bersih masi air tanah. IPAM di 15 titik untuk dominan. meningkatkan kualitas pelayanan air bersih. Merencanakan pengembangan sumur-sumur resapan. Wilayah utara Mengembangkam mengalami krisis air IPAM Bojonggere dan karena air tanah IPAM Kejori yang mengalami intrusi melayani di wilayah sementara jaringan utara kabupaten PDAM tidak tersedia. Tangerang. Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 5 Tipologi Masalah Permukiman di Kabupaten Tangerang Tipologi 1 1 1 Permukiman Nelayan 1 Pesisir : - Padat, Kumuh - Krisis Air Bersih - Langganan Banjir (Muara Suangi, ROB) 2 - Sanitasi Buruk - Persampahan ditanganai secara Tipologi 3 Permukiman swadaya. Perkotaan dan Permukiman industri : Tipologi 2 - Cenderung padat. Perkampungan, dengan - Di lokasi-lokasi basis utama pertanian: industri, jalan-jalan - Beberapa lokasi 3 permukiman tercampur cenderung terisolir dengan jalan-jalan karena jaringan jalan untuk pabrik dan idustri belum memadai. (Pasar - Sanitasi belum terlayani Kemis, Cikupa, Balaraja dengan baik ) - Persampahan - Sanitasi belum terlayani ditanganai secara 2 dengan baik swadaya. - Air sebagian besar - Pada Umumnya sudah menggunakan menggunakan air tanah jaringan perpipaan. untuk minum. - Khusus diselatan potensial dikembangkan8 perumahan skala besar. Gambar 4.1. Tipologi Masalah Permukiman di Kabupaten Tangerang 4.2. ANALISIS PENGEMBANGAN Sesuai dengan ketentuan RPIJM waktu perencanaan adalah lima (5) tahun. Karena itu analisis kebutuhan pengembangan didasarkan pada masalah- malsah yang dihadapi serta kecenderungan kebutuhan pengembangan dalam 5 tahun kedepan dengan memperhatikan jumlah penduduk dan faktor eksternal (kebijakan pemerintah). Skenario pertumbuhan penduduk yang dipakai adalah pertumbuhan bunga berganda, dengan prediksi pertumbuhan penduduk hingga 2016 adalah sebagai berikut : Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 6 Tabel 4.2. Prediksi Pertumbuhan Penduduk Hingga 2016 Jumlah Laju Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi Proyeksi Kecamatan Penduduk Pertumbuhan Tahun Tahun Tahun Tahun Penduduk Tahun 2011 2010 Penduduk 2012 2013 2014 2015 2016 Cisoka 78.568 3,51 81.326 84.180 87.135 90.193 93.359 96.636 Solear 73.753 4,08 76.762 79.894 83.154 86.546 90.077 93.753 Tigaraksa 118.674 5,02 124.631 130.888 137.459 144.359 151.606 159.216 Jambe 40.094 2,60 41.136 42.206 43.303 44.429 45.584 46.770 Cikupa 225.246 4,11 234.504 244.142 254.176 264.623 275.499 286.822 Panongan 96.454 6,58 102.801 109.565 116.774 124.458 132.647 141.376 Curug 166.353 4,25 173.423 180.793 188.477 196.487 204.838 213.544 Kelapa Dua 182.611 5,07 191.869 201.597 211.818 222.557 233.841 245.697 Legok 97.655 4,09 101.649 105.807 110.134 114.639 119.327 124.208 Pagedangan 95.464 4,00 99.283 103.254 107.384 111.679 116.147 120.792 Cisauk 64.128 4,78 67.193 70.405 73.771 77.297 80.992 84.863 Pasarkemis 236.752 5,98 250.910 265.914 281.816 298.668 316.529 335.457 Sindang Jaya 76.872 3,89 79.862 82.969 86.196 89.550 93.033 96.652 Balaraja 111.288 3,26 114.916 118.662 122.531 126.525 130.650 134.909 Jayanti 63.333 2,85 65.138 66.994 68.904 70.868 72.887 74.965 Sukamulya 59.421 2,35 60.817 62.247 63.709 65.207 66.739 68.307 Kresek 60.509 1,80 61.598 62.707 63.836 64.985 66.154 67.345 Gunung Kaler 48.036 2,15 49.069 50.124 51.201 52.302 53.427 54.575 Kronjo 55.030 1,43 55.817 56.615 57.425 58.246 59.079 59.924 Mekar Baru 35.012 1,53 35.548 36.092 36.644 37.204 37.774 38.352 Mauk 77.306 1,62 78.558 79.831 81.124 82.438 83.774 85.131 Kemiri 40.384 1,55 41.010 41.646 42.291 42.947 43.612 44.288 Sukadiri 53.548 1,66 54.437 55.341 56.259 57.193 58.143 59.108 Rajeg 133.698 4,73 140.022 146.645 153.581 160.846 168.454 176.422 Sepatan 92.446 4,72 96.809 101.379 106.164 111.175 116.422 121.917 Sepatan Timur 82.451 3,05 84.966 87.557 90.228 92.980 95.816 98.738 Pakuhaji 103.321 2,08 105.470 107.664 109.903 112.189 114.523 116.905 Teluknaga 138.467 3,23 142.939 147.556 152.323 157.243 162.321 167.564 Kosambi 131.747 4,08 137.122 142.717 148.540 154.600 160.908 167.473 Kabupaten 2.949.587 2.838.621 2.958 3.065.390 3.186.259 3.312.433 3.444.161 3.581.707 Tangerang Sumber : Hasil Analisis 2011 4.2.1. Kebutuhan Penangan Perumahan dan Permukiman Kebutuhan Jumlah Rumah Kebutuhan rumah sampai dengan tahun 2016 keseluruhan Kabupaten Tangerang mencapai 42.124 unit, dengan prediksi kebutuhan berdasarkan golongan pendapatan Mewah, Menengah, Rendah adalah 1:6:7 dengan Rencana Program Investasi Jangka Menengah(RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 4 - 7 jumlah 2.975 untuk golongan mewah, 16.958 untuk golongan menengah, dan 22.209 unit untuk MBR. Namun jika dilihat menurut kecamatan maka ada beberapa kecamatan yang memiliki kelebihan jumlah rumah bahkan hingga tahun 2016 ini mengindikasikan bahwa pembangunan perumahan di kecamatan- kecamatan ini sangat pesat. Kecamatan-kecamatan itu antara lain : 1. Solear : kelebihan jumlah rumah 3.729 unit 2. Jambe : kelebihan jumlah rumah 3.527 unit 3. Curug : kelebihan jumlah rumah 30.594 unit 4. Cisauk : kelebihan jumlah rumah 31.181 unit 5. Pasar Kemis : kelebihan jumlah rumah 20.681 unit 6.
Recommended publications
  • Buku Profil Anggota DPRD Kabupaten Tangerang
    PROFIL ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERIODE 2014 – 2019 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANGERANG DAERAH PEMILIHAN TANGERANG 1 Kecamatan : BALARAJA JAYANTI TIGARAKSA JAMBE CISOKA SOLEAR JUMLAH KURSI : 9 JUMLAH SUARA SAH : 240,349 ANGKA BILANGAN PEMBAGI PEMILIH (BPP) : 26,705 Halaman 1 PROFIL ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERIODE 2014 – 2019 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANGERANG NAMA : BURHAN TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Jakarta, , 02 September 1975 ALAMAT : Taman Kirana Surya Rt. 006/08 Pasanggrahan Solear AGAMA : ISLAM JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI STATUS PERKAWINAN : MENIKAH NAMA ISTERI/SUAMI : AWALIYANTI JUMLAH ANAK : 2 PEKERJAAN : SWASTA/PEKERJAAN LAINNYA RIWAYAT PENDIDIKAN : - SEKOLAH DASAR : 1981-1987, SD, SDN 06 PASEBAN, JAKARTA PUSAT - SEKOLAH MENENGAH PERTAMA : 1987-1990, SLTP, SMPN 1 BALARAJA, TANGERANG - SEKOLAH MENENGAH ATAS : 1990-1993, SLTA, SMAN 1 BALARAJA, TANGERANG - PERGURUAN TINGGI : - RIWAYAT ORGANISASI : - RIWAYAT PEKERJAAN : - PARTAI : PKB NOMOR URUT : 2 DAPIL : Tangerang 1 (satu) SUARA CALON : 2293 SUARA PARTAI : 14718 KUOTA KURSI : 26705 SUARA Halaman 2 PROFIL ANGGOTA DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN TANGERANG PERIODE 2014 – 2019 KOMISI PEMILIHAN UMUM KABUPATEN TANGERANG NAMA : SURYANI ANYA, S.Sos TEMPAT/TANGGAL LAHIR : Tangerang, 02 Maret 1990 ALAMAT : Kp. Saredang Rt. 002/003 Matagara Tigaraksa AGAMA : ISLAM JENIS KELAMIN : PEREMPUAN STATUS PERKAWINAN : BELUM MENIKAH NAMA ISTERI/SUAMI : JUMLAH ANAK : PEKERJAAN : WIRASWASTA RIWAYAT PENDIDIKAN : - SEKOLAH
    [Show full text]
  • Lampiran Peraturan Bupati Tangerang Nomor 18 Tahun
    LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA DI KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016. Alokasi Berdasarkan Formula Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKG Pagu Dana Desa No. Kecamatan Nama Desa Alokasi Dasar Rasio Jumlah Rasio Jumlah Indeks Rasio Indeks Jumlah Luas Rasio Luas Total Bobot Alokasi Formula per-Desa Jumlah Bobot Penduduk Penduduk Bobot Bobot Kesulitan Kesulitan Bobot Penduduk Wilayah Wilayah Penduduk Miskin Miskin Geografis Geografis (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) = (7) + (10) + (13) + (16) (18) (19)= (4) + (18) 1 BALARAJA CANGKUDU 565.640.000 18682 0,00732413 0,00183103 657 0,00385507 0,00134927 4,30 0,00476973 0,00047697 21,99 0,00264667 0,00079400 0,00445128 131.813.002 697.453.001 CANGKUDU 2 BALARAJA TALAGASARI 565.640.000 12624 0,00494914 0,00123728 148 0,00086842 0,00030395 2,19 0,00243029 0,00024303 19,80 0,00238297 0,00071489 0,00249915 74.005.786 639.645.785 TALAGASARI 3 BALARAJA TOBAT 565.640.000 16864 0,00661140 0,00165285 686 0,00402523 0,00140883 5,67 0,00629150 0,00062915 31,66 0,00381078 0,00114323 0,00483406 143.148.127 708.788.126 TOBAT 4 BALARAJA SENTUL 565.640.000 11814 0,00463158 0,00115790 110 0,00064545 0,00022591 3,73 0,00414512 0,00041451 25,74 0,00309768 0,00092930 0,00272762 80.771.227 646.411.226 SENTUL 5 BALARAJA GEMBONG 565.640.000 9087 0,00356249 0,00089062 1093 0,00641338 0,00224468 4,93 0,00547383 0,00054738 20,94 0,00252022 0,00075607 0,00443875
    [Show full text]
  • Analisa Cueks Tangerang 09 Agust 2021
    BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA BALAI BESAR METEOROLOGI, KLIMATOLOGI, DAN GEOFISIKA WILAYAH II Jl. H. Abdul Ghani No. 05, Cempaka Putih, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Telepon: (021) 7402739, 7444338 – Facsimile: (021) 7426485, Po. Box: 39/ 15412 Email: [email protected] ANALISIS CUACA TERKAIT BANJIR DI WILAYAH KOTA TANGERANG TANGGAL 09 AGUSTUS 2021 I. INFORMASI KEJADIAN LOKASI Gebang Raya, Kecamatan Periuk, Kota Tangerang, Banten TANGGAL 09 Agustus 2021 Hujan yang terjadi pada hari Senin, 09 Agustus 2021 sejak malam hingga dini hari menyebabkan banjir dengan ketinggian air 20cm yang merendam sebagian perumahan garden city, Kec. Periuk, Kota Tangerang. DAMPAK Sumber: https://jakarta.tribunnews.com/2021/08/10/diguyur-hujan-semalaman-kawasan-periuk-tangerang- terendam-banjir II. DATA CUACA a. Data pengukuran Curah Hujan (09 Agustus 2021) Stasiun/AWS/ARG Data Curah Hujan (mm) Keterangan BPP Sepatan 67.8 Hujan Lebat ARWS Rekayasa Stageof Hujan Lebat 58.4 Tangerang AWS Digi Stamet Cengkareng 63.6 Hujan Lebat III. ANALISIS METEOROLOGI INDIKATOR KETERANGAN 1. Suhu Muka Laut Suhu muka laut di sekitar perairan Banten pada tanggal 08 Agustus 2021 berkisar antara 28˚C hingga 30˚C (Gb.1.a). Anomali suhu muka laut berkisar antara 0.5˚C hingga +2.5˚C terhadap normalnya (Gb.1.b). Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi suhu muka laut lebih hangat dari kondisi normal, yang mengindikasikan adanya kondisi yang mendukung tersedianya pasokan uap air di perairan Banten, sehingga sangat mendukung untuk terjadinya pertumbuhan awan konvektif di wilayah Banten. 2. Pola Tekanan dan Peta angin gradien tanggal 09 Agustus 2021 jam 12 UTC Angin secara umum angin bertiup dari Timur hingga Tenggara dengan kecepatan berkisar 10 – 15 knots.
    [Show full text]
  • Data Toko Indomart Di Kabupaten Tangerang
    DATA TOKO INDOMART DI KABUPATEN TANGERANG NO. NO. PENDAFTARAN PEMOHON PERUSAHAAN TANGGAL TERBIT NOMOR SK DESA / KELURAHAN KECAMATAN JENIS/PERUNTUKAN 1 00081/511.22/BPMPTSP/2016 HARGO SUSENO PT. INDOMARCO 27/03/2017 511.22/04-DPMPTSP/2017 KELURAHAN MEKAR BAKTI PANONGAN INDOMARET PRISMATAMA HARGO SUSENO PT. INDOMARCO 511.22/05-DPMPTSP/2017 DESA GELAM JAYA PASAR KEMIS 2 00086/511.22/BPMPTSP/2016 27/03/2017 INDOMARET PRISMATAMA HARGO SUSENO PT. INDOMARCO 511.22/06-DPMPTSP/2017 DESA WANA KERTA SINDANG JAYA 3 00085/511.22/BPMPTSP/2016 27/03/2017 INDOMARET PRISMATAMA HARGO SUSENO PT. INDOMARCO 511.22/07-DPMPTSP/2017 KELURAHAN MEKAR BAKTI PANONGAN 4 00084/511.22/BPMPTSP/2016 27/03/2017 INDOMARET PRISMATAMA 00094/511.22/BPMPTSP/2016 HARGO SUSENO PT. INDOMARCO 15/01/2018 511.22/01-DPMPTSP/IUTM/2018 KELURAHAN BENCONGAN KELAPA DUA MINIMARKET 5 PRISMATAMA INDOMARET RAYA KUTABUMI 00095/511.22/BPMPTSP/2016 HARGO SUSENO PT. INDOMARCO 15/01/2018 511.22/02-DPMPTSP/IUTM/2018 DESA KADU CURUG MINIMARKET 6 PRISMATAMA INDOMARET INDUSTRI KADU 00006/511.22/DPMPTSP/2018 LAUW HERDIAN SATYA DHARMA PT. INDOMARCO 19/03/2018 511.22/13-DPMPTSP/IUTM/2018 DESA CIHUNI PAGEDANGAN MINIMARKET 7 PRISMATAMA INDOMARET RUKO SPRINGS 00007/511.22/DPMPTSP/2018 LAUW HERDIAN SATYA DHARMA PT. INDOMARCO 19/03/2018 511.22/14-DPMPTSP/IUTM/2018 KELURAHAN KELAPA DUA KELAPA DUA MINIMARKET 8 PRISMATAMA INDOMARET SEKTOR 7C GADING SERPONG 00008/511.22/DPMPTSP/2018 LAUW HERDIAN SATYA DHARMA PT. INDOMARCO 511.22/15-DPMPTSP/IUTM/2018 KELURAHAN PAKULONAN BARAT KELAPA DUA MINIMARKET 9 19/03/2018 PRISMATAMA INDOMARET DIAMOND 00009/511.22/DPMPTSP/2018 LAUW HERDIAN SATYA DHARMA PT.
    [Show full text]
  • Lahan Pertanian Abadi (Lpa) Di Kabupaten Tangerang
    LAHAN PERTANIAN ABADI (LPA) DI KABUPATEN TANGERANG Yunita Ismail President University, Jababeka Education Park, Jln. Kihajar Dewantara Kota Jababeka, Bekasi 17550, Indonesia [email protected] ABSTRACT Tangerang regency is a supporting area for DKI Jakarta. The main function of this supporting area is as the human resource for fulfilling development needs of DKI Jakarta. Based on agricultural products from Tangerang regency, it is known that rice production almost 12 tons GKP/ha/year. This production is big enough to support harvest production nationally. Therefore, changing in dedicated agricultural field to be a non- agricultural area is considered will decrease rice production in Tangerang regency. Based on those conditions, it is needed to decide agricultural field which will not be used for non-agricultural activities, or so called agricultural land conversion (LPA). This research uses secondary data from Biro Pusat Statistik (Indonesia bureau of statistic) in Tangerang regency. The conclusion is that controlling the agricultural land conversion based on land capability survey in LPA area, as detail survey to irrigated rice field, non-irrigated rice field, and deep observation for agricultural field non-rice field. Keywords: LPA (agricultural land conversion), Tangerang, agricultural, rice production ABSTRAK Kabupaten Tangerang merupakan daerah penyangga bagi DKI Jakarta. Fungsi daerah penyangga yang paling utama adalah sebagai sumber tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan pembangunan DKI Jakarta. Dilihat dari hasil pertanian dari Kabupaten Tangerang, didapat bahwa produksi padi mencapai 12 ton GKP/ha/tahun. Produksi ini cukup besar untuk menunjang produksi panen secara nasional. Karenanya, perubahan peruntukan lahan pertanian menjadi untuk non pertanian dikhawatirkan akan menurunkan produksi padi di Kabupaten Tangerang.
    [Show full text]
  • Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun
    LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG , Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 78 ayat (4) huruf c mengamanatkan penyusunan atau penyesuaian Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; b. bahwa rencana tata ruang Kabupaten Tangerang sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 3 Tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 3 Tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang tidak sesuai lagi dengan perkembangan sosial, ekonomi, politik, lingkungan regional , dan global, sehingga berdampak pada penurunan kualitas ruang di Kabupaten Tangerang; c. bahwa penataan ruang dilakukan sesuai kaidah - kaidah perencanaan yang mencakup azas keselarasan, keserasian, keterpaduan, kelestarian, keberlanjutan, serta keterkaitan antarwilayah; d. bahwa ... -2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang–Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 3. Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok–Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); 5.
    [Show full text]
  • (Upt) Pbb Dan Bphtb Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang
    PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PBB DAN BPHTB PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3, Peraturan Bupati Tangerang Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis menyatakan Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja (UPT) perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pendapatan Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan undang- undangNomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, TambahanLembaran Negara Nomor 3890); 2. Undang-UndangNomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan undang- undangNomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 4. Undang-Undang …….. 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737 ) ; 6.
    [Show full text]
  • User's Guide for the Indonesia Family Life Survey, Wave 4
    User's Guide for the Indonesia Family Life Survey, Wave 4 AND ANNA MARIE WATTIE We recommend the following citations for the IFLS data: For papers using IFLS1 (1993): Frankenberg, E. and L. Karoly. "The 1993 Indonesian Family Life Survey: Overview and Field Report." November, 1995. RAND. DRU-1195/1-NICHD/AID For papers using IFLS2 (1997): Frankenberg, E. and D. Thomas. ―The Indonesia Family Life Survey (IFLS): Study Design and Results from Waves 1 and 2‖. March, 2000. DRU-2238/1-NIA/NICHD. For papers using IFLS3 (2000): Strauss, J., K. Beegle, B. Sikoki, A. Dwiyanto, Y. Herawati and F. Witoelar. ―The Third Wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS3): Overview and Field Report‖. March 2004. WR-144/1- NIA/NICHD. For papers using IFLS4 (2007): Strauss, J., F. Witoelar, B. Sikoki and AM Wattie. ―The Fourth Wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS4): Overview and Field Report‖. March 2009. WR-675/1-NIA/NICHD. ii Preface This document describes some issues related to use of the fourth wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS4), alone and together with earlier waves of IFLS: IFLS1, 2 and 3. It is the second of six volumes documenting IFLS4. The first volume describes the basic survey design and implementation. The Indonesia Family Life Survey is a continuing longitudinal socioeconomic and health survey. It is based on a sample of households representing about 83% of the Indonesian population living in 13 of the nation’s 26 provinces in 1993. The survey collects data on individual respondents, their families, their households, the communities in which they live, and the health and education facilities they use.
    [Show full text]
  • Bab 3 Rencana Pembangunan Wilayah Di Kabupaten
    Laporan Akhir 3 - 1 BAB 3 RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH DI KABUPATEN TANGERANG 3.1 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Sesuai RKPD visi Kabupaten Tangerang adalah ”Menuju Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Beriman, Sejahtera, Berorientasi Industri dan Berwawasan Lingkungan”, yang dimaksud dengan : 1. Masyarakat kabupaten Tangerang; adalah kelompok orang dengan segala aspek kehidupannya, yang meliputi sikap perilaku dan pola pikir dalam sosial budaya, agama, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan teknologi yang memanfaatkan sumbar daya alam dan sumber daya buatan yang ada di Kabupaten Tangerang; 2. Beriman; adalah percaya, yakin dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memenuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta hidup rukun antar umat manusia.Terpenuhinya kebutuhan manusia dari segi meteri memerlukan penyeimbang dari sisi rohani, sehingga terjamin keseimbangan mental dan spiritual; 3. Maju; berarti cerdas, sehat dan dinamis menuju taraf hidup yang lebih baik, proaktif, kreatif, dan disiplin sesuai dengan fungsi, peran dan kedudukan masing-masing anggota masyarakat; 4. Mandiri; berarti mampu mengatasi permasalahan dan hidup bertanggung jawab dengan tidak ada ketergantungan pada pihak lain Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 3 - 2 atau dikendalikan oleh pihak lain. Visi kemandirian adalah tetap berada koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945; 5. Berorientasi Industri; berarti perilaku yang mengarah pada pertimbangan ekonomis dengan memperhitungkan tenaga, waktu, biaya, dan sumber daya teknologi yang terus berkembang dan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri tapi beriorentasi pasar; 6. Berwawasan Lingkungan; berarti orientasi pembangunan mempertimbang-kan kondisi lingkungan yang harus dipatuhi oleh setiap pelaku pembangunan karena pembangunan berwawasan lingkungan akan memberi manfaat bagi kelangsungan hidup dan pembangunan.
    [Show full text]
  • H. Winarso Access to Main Roads Or Low Cost Land? Residential Land Developers Behaviour in Indonesia
    H. Winarso Access to main roads or low cost land? Residential land developers behaviour in Indonesia In: Bijdragen tot de Taal-, Land- en Volkenkunde, On the roadThe social impact of new roads in Southeast Asia 158 (2002), no: 4, Leiden, 653-676 This PDF-file was downloaded from http://www.kitlv-journals.nl Downloaded from Brill.com10/04/2021 02:29:57AM via free access HARYO WINARSO Access to main roads or low cost land? Residential land developers' behaviour in Indonesia The rapid growth of the urban population in the Third World has obvious implications not only for the provision of basic infrastructure but also for land development. It has been reported that in 1990, around 42 per cent of the Third World's total urban population was living in informal settlements, many of them located on urban fringes (World Resource Institute, quoted by Browder, Bohland, and Scarpaci 1995). But many urban residents also live in settlements on urban fringes created by land developers. This is particularly visible in cities of countries that have enjoyed massive economie growth, such as Bangkok (Foo 1992a, 1992b; Dowall 1991). In Jabotabek,1 the private sector has urbanized 16,600 hectares of rural land far away from the built-up area of Jakarta, selling around 25,000 hous- ing units annually. This was achieved by private developers in the Jabotabek area, an emerging mega-urban region in Indonesia, between the 1970s and the 1990s (Winarso 1999; Winarso and Kombaitan 1995). In the Jabotabek area, land developments, particularly those for residential use, have pen- etrated far into rural areas, creating urban sprawl (Henderson, Kuncoro, and Nasution 1996; Firman and Dharmapatni 1994; Firman 1994; Noe 1991; Winarso and Kombaitan 1995).
    [Show full text]
  • Peraturan Bupati Tangerang Nomor 10 Tahun 2011 Tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemungutan Pajak Reklame
    PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PELAKSANAAN PEMUNGUTAN PAJAK REKLAME DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Ayat (1) huruf d, Ayat (2) dan Pasal 32 Ayat (6) Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 10 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati Tangerang tentang Pedoman Teknis Pelaksanaan Pemungutan Pajak Reklame; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 199 7 tentang Badan Penyelesaian Sengketa Pajak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 40, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3634); 2. Undang-Undang Nomor 19 Tahun 1997 tentang Penagihan Pajak dengan Surat Paksa (Lembaran Negar a Republik Indonesia Tahun l997 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3686); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010); 4. Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389); Undang………. -2- 5. Undang -Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentan g Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah dua kali dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 200 8 tentang Perubahan Kedua Atas Undang - Undang N omor 32 Tahun 2004 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 200 8 Nomor 59 8, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang -Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 7.
    [Show full text]
  • Data Spbu Di Kabupaten Tangerang
    DATA SPBU DI KABUPATEN TANGERANG DATA TEKNIS POMPA UKUR BBM PEMRIKSAAN TINDAKAN HASIL PENGAWASAN HARI/ TANDA TERA NO NAMA PERUSAHAAN ALAMAT PENANGGUNG JAWAB MER TIPE/NO. LAMBANG GELAS PENUNJUKAN PENUNJUKAN ALAT TANDA KETERANGAN SERTIFIKASI PENGECEKAN DITERA/TE PENTUPAN ALASAN TGL NOZZLE TOTALISATOR DAN SISTEM KETERANGAN K SERI SATUAN PENGLIHAT HARGA LITER TAMBAHAN TERA HASIL PENGUJIAN PASTI PAS OLEH SPBU RA ULANG SEMENTARA PENUTUPAN PENYEGELAN KECAMATAN BALARAJA (6) 1 34-15604 CV.PETRO NIAGA JL.Raya Serang Km.30 Desa Sdr.Karim Panjaitan PRIME 8004.D.Id14 SI Penuh Baik Betul Betul Baik Ada Berlaku/B Ada Sudah Dilakukan Dilakukan Dilakukan Tidak Tidak Dilakukan 04-03-2018 Gembong Kec.Balaraja 11804D- aik Dilakukan 021-59450148 PRIME 8004.D.Id14 11804D- TATSUN GDA.1222.A O A- 0 PT.KOPRASI BERKARYA H.PUAD EPANDI./TITIK TATSUN 34- Berlaku/B Tidak Dilakukan 2 34-15510 Jln Raya Kronjo Balaraja SI Penuh Baik Betul Betul Baik Ada Ada Sudah Dilakukan Dilakukan Dilakukan Tidak Dilakukan 29-03-2018 ALAM SADIYANTI O 15510.GSA- aik TATSUN 34-15608- Berlaku/B Tidak Dilakukan 3 34-15608 PT.MULTI SUMBER ENERGI Jln.Raya Kresek Balaraja SUKATEJO SI Penuh Baik Betul Betul Baik Ada Ada Sudah Dilakukan Dilakukan Dilakukan Tidak Dilakukan 29-03-2018 O GSA- aik 4 PT. CIKANDE CAHAYAS JL.Raya Serang Km.22 Hj.Sunarsih TATSUN GSA.1222.AA- SI Penuh Baik Betul Betul Baik Ada Berlaku/B Ada Sudah Dilakukan Dilakukan Dilakukan Tidak Tidak Dilakukan x MANDIRI Desa. O 152078.2006- aik Dilakukan Hp.087771700150 5 34-15601 PT. SIDIK PERDANA PUTRA JL.Raya Serang Km.25 Ujang Suhrawadi GILBARC 6242034, SI Penuh Baik Betul Betul Baik Ada Berlaku/B Ada Sudah Dilakukan Dilakukan Dilakukan Tidak Tidak Dilakukan 19-09-2018 Desa.
    [Show full text]