Analisa Cueks Tangerang 09 Agust 2021
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Load more
Recommended publications
-
Lampiran Peraturan Bupati Tangerang Nomor 18 Tahun
LAMPIRAN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 18 TAHUN 2016 TENTANG TATA CARA PEMBAGIAN DAN PENETAPAN RINCIAN DANA DESA SETIAP DESA DI KABUPATEN TANGERANG TAHUN ANGGARAN 2016. Alokasi Berdasarkan Formula Jumlah Penduduk Jumlah Penduduk Miskin Luas Wilayah IKG Pagu Dana Desa No. Kecamatan Nama Desa Alokasi Dasar Rasio Jumlah Rasio Jumlah Indeks Rasio Indeks Jumlah Luas Rasio Luas Total Bobot Alokasi Formula per-Desa Jumlah Bobot Penduduk Penduduk Bobot Bobot Kesulitan Kesulitan Bobot Penduduk Wilayah Wilayah Penduduk Miskin Miskin Geografis Geografis (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) = (7) + (10) + (13) + (16) (18) (19)= (4) + (18) 1 BALARAJA CANGKUDU 565.640.000 18682 0,00732413 0,00183103 657 0,00385507 0,00134927 4,30 0,00476973 0,00047697 21,99 0,00264667 0,00079400 0,00445128 131.813.002 697.453.001 CANGKUDU 2 BALARAJA TALAGASARI 565.640.000 12624 0,00494914 0,00123728 148 0,00086842 0,00030395 2,19 0,00243029 0,00024303 19,80 0,00238297 0,00071489 0,00249915 74.005.786 639.645.785 TALAGASARI 3 BALARAJA TOBAT 565.640.000 16864 0,00661140 0,00165285 686 0,00402523 0,00140883 5,67 0,00629150 0,00062915 31,66 0,00381078 0,00114323 0,00483406 143.148.127 708.788.126 TOBAT 4 BALARAJA SENTUL 565.640.000 11814 0,00463158 0,00115790 110 0,00064545 0,00022591 3,73 0,00414512 0,00041451 25,74 0,00309768 0,00092930 0,00272762 80.771.227 646.411.226 SENTUL 5 BALARAJA GEMBONG 565.640.000 9087 0,00356249 0,00089062 1093 0,00641338 0,00224468 4,93 0,00547383 0,00054738 20,94 0,00252022 0,00075607 0,00443875 -
Lahan Pertanian Abadi (Lpa) Di Kabupaten Tangerang
LAHAN PERTANIAN ABADI (LPA) DI KABUPATEN TANGERANG Yunita Ismail President University, Jababeka Education Park, Jln. Kihajar Dewantara Kota Jababeka, Bekasi 17550, Indonesia [email protected] ABSTRACT Tangerang regency is a supporting area for DKI Jakarta. The main function of this supporting area is as the human resource for fulfilling development needs of DKI Jakarta. Based on agricultural products from Tangerang regency, it is known that rice production almost 12 tons GKP/ha/year. This production is big enough to support harvest production nationally. Therefore, changing in dedicated agricultural field to be a non- agricultural area is considered will decrease rice production in Tangerang regency. Based on those conditions, it is needed to decide agricultural field which will not be used for non-agricultural activities, or so called agricultural land conversion (LPA). This research uses secondary data from Biro Pusat Statistik (Indonesia bureau of statistic) in Tangerang regency. The conclusion is that controlling the agricultural land conversion based on land capability survey in LPA area, as detail survey to irrigated rice field, non-irrigated rice field, and deep observation for agricultural field non-rice field. Keywords: LPA (agricultural land conversion), Tangerang, agricultural, rice production ABSTRAK Kabupaten Tangerang merupakan daerah penyangga bagi DKI Jakarta. Fungsi daerah penyangga yang paling utama adalah sebagai sumber tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan pembangunan DKI Jakarta. Dilihat dari hasil pertanian dari Kabupaten Tangerang, didapat bahwa produksi padi mencapai 12 ton GKP/ha/tahun. Produksi ini cukup besar untuk menunjang produksi panen secara nasional. Karenanya, perubahan peruntukan lahan pertanian menjadi untuk non pertanian dikhawatirkan akan menurunkan produksi padi di Kabupaten Tangerang. -
Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG , Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 78 ayat (4) huruf c mengamanatkan penyusunan atau penyesuaian Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; b. bahwa rencana tata ruang Kabupaten Tangerang sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 3 Tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 3 Tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang tidak sesuai lagi dengan perkembangan sosial, ekonomi, politik, lingkungan regional , dan global, sehingga berdampak pada penurunan kualitas ruang di Kabupaten Tangerang; c. bahwa penataan ruang dilakukan sesuai kaidah - kaidah perencanaan yang mencakup azas keselarasan, keserasian, keterpaduan, kelestarian, keberlanjutan, serta keterkaitan antarwilayah; d. bahwa ... -2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang–Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 3. Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok–Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); 5. -
(Upt) Pbb Dan Bphtb Pada Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Tangerang
PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 01 TAHUN 2013 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS (UPT) PBB DAN BPHTB PADA DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG BUPATI TANGERANG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan pasal 3, Peraturan Bupati Tangerang Nomor 66 Tahun 2010 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis menyatakan Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja (UPT) perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Rincian Tugas, Fungsi dan Tata kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas Pendapatan Daerah yang ditetapkan dengan Peraturan Bupati. Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok- Pokok Kepegawaian ( Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3041) sebagaimana telah diubah dengan undang- undangNomor 43 Tahun 1999 (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 169, TambahanLembaran Negara Nomor 3890); 2. Undang-UndangNomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten (Lembaran Negara Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4010); 3. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437); sebagaimana telah diubah dengan undang- undangNomor 8 Tahun 2005 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Perubahan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menjadi Undang-undang (Lembaran Negara Tahun 2005 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4548); 4. Undang-Undang …….. 4. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah ( Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438 ); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan Antara Pemerintah, Pemerintahan daerah Propinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota ( Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737 ) ; 6. -
User's Guide for the Indonesia Family Life Survey, Wave 4
User's Guide for the Indonesia Family Life Survey, Wave 4 AND ANNA MARIE WATTIE We recommend the following citations for the IFLS data: For papers using IFLS1 (1993): Frankenberg, E. and L. Karoly. "The 1993 Indonesian Family Life Survey: Overview and Field Report." November, 1995. RAND. DRU-1195/1-NICHD/AID For papers using IFLS2 (1997): Frankenberg, E. and D. Thomas. ―The Indonesia Family Life Survey (IFLS): Study Design and Results from Waves 1 and 2‖. March, 2000. DRU-2238/1-NIA/NICHD. For papers using IFLS3 (2000): Strauss, J., K. Beegle, B. Sikoki, A. Dwiyanto, Y. Herawati and F. Witoelar. ―The Third Wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS3): Overview and Field Report‖. March 2004. WR-144/1- NIA/NICHD. For papers using IFLS4 (2007): Strauss, J., F. Witoelar, B. Sikoki and AM Wattie. ―The Fourth Wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS4): Overview and Field Report‖. March 2009. WR-675/1-NIA/NICHD. ii Preface This document describes some issues related to use of the fourth wave of the Indonesia Family Life Survey (IFLS4), alone and together with earlier waves of IFLS: IFLS1, 2 and 3. It is the second of six volumes documenting IFLS4. The first volume describes the basic survey design and implementation. The Indonesia Family Life Survey is a continuing longitudinal socioeconomic and health survey. It is based on a sample of households representing about 83% of the Indonesian population living in 13 of the nation’s 26 provinces in 1993. The survey collects data on individual respondents, their families, their households, the communities in which they live, and the health and education facilities they use. -
Bab 3 Rencana Pembangunan Wilayah Di Kabupaten
Laporan Akhir 3 - 1 BAB 3 RENCANA PEMBANGUNAN WILAYAH DI KABUPATEN TANGERANG 3.1 RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH Sesuai RKPD visi Kabupaten Tangerang adalah ”Menuju Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Beriman, Sejahtera, Berorientasi Industri dan Berwawasan Lingkungan”, yang dimaksud dengan : 1. Masyarakat kabupaten Tangerang; adalah kelompok orang dengan segala aspek kehidupannya, yang meliputi sikap perilaku dan pola pikir dalam sosial budaya, agama, politik, ekonomi, hukum, ilmu pengetahuan teknologi yang memanfaatkan sumbar daya alam dan sumber daya buatan yang ada di Kabupaten Tangerang; 2. Beriman; adalah percaya, yakin dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan memenuhi segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta hidup rukun antar umat manusia.Terpenuhinya kebutuhan manusia dari segi meteri memerlukan penyeimbang dari sisi rohani, sehingga terjamin keseimbangan mental dan spiritual; 3. Maju; berarti cerdas, sehat dan dinamis menuju taraf hidup yang lebih baik, proaktif, kreatif, dan disiplin sesuai dengan fungsi, peran dan kedudukan masing-masing anggota masyarakat; 4. Mandiri; berarti mampu mengatasi permasalahan dan hidup bertanggung jawab dengan tidak ada ketergantungan pada pihak lain Rencana Program Investasi Jangka Menengah (RPIJM) Kabupaten Tangerang Laporan Akhir 3 - 2 atau dikendalikan oleh pihak lain. Visi kemandirian adalah tetap berada koridor Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila dan UUD 1945; 5. Berorientasi Industri; berarti perilaku yang mengarah pada pertimbangan ekonomis dengan memperhitungkan tenaga, waktu, biaya, dan sumber daya teknologi yang terus berkembang dan tidak hanya untuk memenuhi kebutuhan sendiri tapi beriorentasi pasar; 6. Berwawasan Lingkungan; berarti orientasi pembangunan mempertimbang-kan kondisi lingkungan yang harus dipatuhi oleh setiap pelaku pembangunan karena pembangunan berwawasan lingkungan akan memberi manfaat bagi kelangsungan hidup dan pembangunan. -
Economic Assessment of Sanitation Interventions in Indonesia
WATER AND SANITATION PROGRAM: TECHNICAL PAPER Economic Assessment of Sanitation Interventions in Indonesia A six-country study conducted in Cambodia, China, Indonesia, Lao PDR, the Philippines and Vietnam under the Economics of Sanitation Initiative (ESI) November 2011 The Water and Sanitation Program is a multi-donor partnership administered by the World Bank to support poor people in obtaining affordable, safe, and sustainable access to water and sanitation services. THE WORLD BANK Water and Sanitation Program East Asia & the Pacific Regional Office Indonesia Stock Exchange Building Tower II, 13th Fl. Jl. Jend. Sudirman Kav. 52-53 Jakarta 12190 Indonesia Tel: (62-21) 5299 3003 Fax: (62 21) 5299 3004 Water and Sanitation Program (WSP) reports are published to communicate the results of WSP’s work to the development community. Some sources cited may be informal documents that are not readily available. The findings, interpretations, and conclusions expressed herein are entirely those of the author and should not be attributed to the World Bank or its affiliated organizations, or to members of the Board of Executive Directors of the World Bank or the governments they represent. The World Bank does not guarantee the accuracy of the data included in this work. The boundaries, colors, denominations, and other information shown on any map in this work do not imply any judgment on the part of the World Bank Group concerning the legal status of any territory or the endorsement or acceptance of such boundaries. The material in this publication is copyrighted. Requests for permission to reproduce portions of it should be sent to [email protected]. -
Statistik Kependudukan Kab Tang 2020.Pdf
DINAS KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL KABUPATEN TANGERANG @disdukcapil_kab_tangerang tangerangkab.go.id/disdukcapil Disdukcapil Kabupaten Tangerang KATA PENGANTAR Statistik Kependudukan Kabupaten Tangerang Tahun 2020 merupakan publikasi yang diterbitkan oleh Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang yang diterbitkan setiap tahun. Sesuai dengan amanat Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan Pasal 7 huruf g “Pemerintah Kabupaten / Kota berkewajiban dan bertanggungjawab menyelenggarakan urusan Administrasi Kependudukan yang dilakukan oleh Bupati/Walikota dengan kewenangan meliputi pengelolaan dan penyajian data kependudukan berskala Kabupaten/Kota”. Diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) diharapkan pula akan menjadi sumber informasi utama tentang kependudukan di Indonesia pada umumnya dan Kabupaten Tangerang khususnya. Data yang disajikan dalam publikasi ini merupakan hasil pengolahan database (SIAK) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang Tahun 2020. Untuk itu dengan memanfaatkan database kependudukan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tangerang, maka disusunlah Statistik Kependudukan Kabupaten Tangerang Tahun 2020. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan serta partisipasi dalam penyusunan Statistik Kependudukan Kabupaten Tangerang 2020. Untuk perbaikan publikasi ini, tanggapan -
Bupati Tangerang Provinsi Banten
BUPATI TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN BUPATI TANGERANG NOMOR 30 TAHUN 2019 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PADA DINAS DAN BADAN DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN TANGERANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG, Menimbang : a. bahwa Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Dan Badan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang telah diatur dalam Peraturan Bupati Peraturan Bupati Nomor 115 Tahun 2016 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas dan Badan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 38 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Nomor 115 Tahun 2016 tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Dan Badan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; b. bahwa dengan tetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaksana Teknis Daerah, maka peraturan Bupati sebagaimana dimaksud pada huruf a, perlu diganti untuk disesuaikan; c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b dan untuk melaksanakan Surat Gubernur Banten Nomor 069/486-Org/2018 tanggal 29 Januari 2018 perihal Rekomendasi Pembentukan UPTD di Lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten Tangerang, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan Unit Pelaksana Teknis Daerah Pada Dinas Dan Badan Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Berita Negara Tahun 1950) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1968 tentang Pembentukan Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang dengan mengubah Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2851); 2.Undang-Undang… -2- 2. -
Jejak Warisan Sejarah Agama Khonghucu Pada Masyarakat Cina Benteng Di Tangerang
JEJAK WARISAN SEJARAH AGAMA KHONGHUCU PADA MASYARAKAT CINA BENTENG DI TANGERANG S u d e m i Kerjasama MATAKIN Penerbitan dengan Gerbang Kebajikan Ru Jakarta 2019 i JEJAK WARISAN SEJARAH AGAMA KHONGHUCU PADA MASYARAKAT CINA BENTENG DI TANGERANG Penulis/Hak Cipta @ S u d e m i Desain Sampul : Riano Layout : Sudemi ISBN No.978-602-52538-2-9 xv+240 hlm.; 14.8x21 cm Penerbit: Kerjasama MATAKIN Penerbitan dengan Gerbang Kebajikan Ru Redaksi: Komplek Royal Sunter D-6 Jakarta Utara 14350 Cetakan Pertama Juli 2019 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip dan memperbanyak sebagian atau seluruh isi buku tanpa izin tertulis dari penerbit Dicetak oleh: Oz print,Ciputat Isi di luar tanggung jawab percetakan ii JEJAK WARISAN SEJARAH AGAMA KHONGHUCU PADA MASYARAKAT CINA BENTENG DI TANGERANG Tesis Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Magister Agama (M.Ag) Oleh S u d e m i NIM: 21150321000010 KONSENTRASI AGAMA KHONGHUCU PROGRAM STUDI AGAMA-AGAMA PROGRAM MAGISTER STUDI AGAMA-AGAMA FAKULTAS USHULUDDIN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2570 K / 1440 H / 2019 M iii iv v ABSTRAK Berbicara tentang jejak warisan sejarah pada masyarakat Cina Benteng di Tangerang tidak dapat dilepaskan dari kehadiran Agama Khonghucu yang dibawa oleh para imigran Tionghoa sejak awal kedatangannya, yang menjadi bukti adanya peradaban Agama Khonghucu di Indonesia pada umumnya dan khususnya masyarakat Tionghoa Tangerang. Peninggalan peradaban Agama Khonghucu baik berupa fisik maupun non fisik terpelihara dengan baik,diwariskan secara turun temurun dari leluhur mereka menjadi identitas keberadaan Agama Khonghucu sebagai bagian dari budaya dan tradisi masyarakat Tionghoa Tangerang yang lebih dikenal dengan Cina Benteng. -
Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang 2010 Dinas
PROFIL KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG 2010 DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG 2010 1 SAMBUTAN KEPALA DINAS KESEHATAN KABUPATEN TANGERANG Puji dan syukur dipanjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas Rahmat dan Karunia Nya lah buku Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2010 telah dapat diterbitkan sebagai wujud partisipasi seluruh jajaran kesehatan di lingkup Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang. Profil Kesehatan merupakan salah satu media informasi Kesehatan sebagai salah satu keluaran dari upaya pemantapan dan pengembangan sistem informasi kesehatan dimana didalamnya ditampilkan berbagai macam data dan informasi bidang kesehatan dalam bentuk indikator layanan kesehatan serta analisa terhadap keadaan yang terjadi dalam kurun waktu satu tahun di Kabupaten Tangerang. Profil Kesehatan merupakan media untuk memantau dan mengevaluasi pencapaian pembangunan kesehatan, juga hasil penyelenggaraan standar pelayanan minimal (SPM) bidang kesehatan, yang selanjutnya dapat menjadi landasan dari pihak manajemen kesehatan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan kesehatan yang mendukung keberhasilan pembangunan kesehatan Akhir kata, kepada semua pihak yang telah berpartisipasi sehingga terbitnya buku profil , di ucapkan terima kasih. Kami berharap buku “ Profil Kesehatan Kabupaten Tangerang Tahun 2010” ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dalam program kesehatan. Tangerang, Mei 2011 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang Drg.Hj.Naniek Isnaini L, M.Kes Pembina Utama Muda NIP : 19611218 198603 2 005 i KATA PENGANTAR Puji -
Lembaran Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun 2011 Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 13 Tahun 2011 T
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2011 PERATURAN DAERAH KABUPATEN TANGERANG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA TATA RUANG WILAYAH KABUPATEN TANGERANG TAHUN 2011-2031 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TANGERANG , Menimbang : a. bahwa berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang Pasal 78 ayat (4) huruf c mengamanatkan penyusunan atau penyesuaian Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten; b. bahwa rencana tata ruang Kabupaten Tangerang sebagaimana diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 3 Tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Daerah Nomor 3 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 3 Tahun 1996 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang tidak sesuai lagi dengan perkembangan sosial, ekonomi, politik, lingkungan regional , dan global, sehingga berdampak pada penurunan kualitas ruang di Kabupaten Tangerang; c. bahwa penataan ruang dilakukan sesuai kaidah - kaidah perencanaan yang mencakup azas keselarasan, keserasian, keterpaduan, kelestarian, keberlanjutan, serta keterkaitan antarwilayah; d. bahwa ... -2- d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Tangerang; Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang–Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang–Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Jawa Barat (Berita Negara Tahun 1950); 3. Undang–Undang Nomor 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok–Pokok Agraria (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1960 Nomor 104 Tambahan Lembaran Negara Nomor 2043); 4. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1984 Nomor 22 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3274); 5.