I LAMBANG ORNAMEN LANGIT
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
LAMBANG ORNAMEN LANGIT - LANGIT RUANG KWAN TEE KOEN KLENTENG KWAN TEE KIONG YOGYAKARTA DITINJAU DARI FILSAFAT CHINA SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan oleh Nanda Harya Hellavikarany NIM. 11206241003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA OKTOBER 2015 i MOTTO Segala sesuatu yang terbentuk, kelak akan terurai. Segala sesuatu berawal dari kosong, dan kembali kosong. Kehidupan bagaikan roda yang terus - menerus berputar tanpa henti. Setiap sesuatu mengalami dua jalan tersebut (terbentuk dan terurai; terbentuk dan terurai; terbentuk dan terurai; begitu seterusnya), tiada jalan lain. Oleh karenanya, kehidupan diwarnai dengan yin dan yang. Keseluruhan Alam Semesta adalah satu mekanisme. Jika salah satu bagian darinya keluar dari aturan, maka bagian lainnya juga akan keluar dari aturan. Segala sesuatu cenderung menarik sesuatu yang sejenis dengannya. Oleh karenanya, jika salah satu berjalan sesuai kebenaran, maka keseluruhan yang lain juga akan berjalan sesuai kebenaran. Pembalikan adalah ketetapan hukum alam. Ketika sesuatu telah mencapai titik ekstrem, maka cenderung akan berbalik darinya. Segala sesuatu memiliki batasan kekuatan, seperti bola yang dilambungkan ke atas, setelah ia mencapai titik tertingginya, maka bola akan kembali ke tempat semulanya (jatuh). Oleh karenanya, segala sesuatu harus hidup sewajarnya, mengambil jalan tengah, jangan terlalu sedikit dan terlalu banyak (jangan mengambil langkah ekstrem). v PERSEMBAHAN Alhamdulillahirobbil „alamin. Ridho-Mu senantiasa menyertaiku. Sebuah langkah usai sudah. Satu cita telah ada di tanganku. Namun… Itu bukanlah akhir dari perjalanan. Melainkan awal dari satu perjuangan. Hari takkan indah tanpa mentari dan rembulan. Begitu juga hidup takkan indah tanpa tujuan / harapan dan tantangan. Meski terasa berat… Namun manisnya hidup justru akan terasa apabila semuanya terlalui dengan baik. Meski harus diselimuti dengan pengorbanan. Sama halnya makanan, tentu pula ada pahit dan manis. Dengan adanya pahit, makanan yang manis justru akan terasa lebih nikmat di lidah kita. Daripada hanya mengenal makanan manis tanpa melalui pahit, tentunya rasa itu akan terasa biasa saja di lidah kita. Adanya yin dan yang dalam kehidupan ini, menjadikan hidup terasa lebih berwarna. Keduanya selalu beriringan, selalu ada. Karena yin dan yang, dua hal yang berlawanan, yang menjadikan kehidupan terlahir. Interaksi antara keduanya menjadikan sesuatu terus terbentuk. Tanpa salah satu darinya, maka kehidupan takkan ada. Semua makhluk di alam ini takkan mungkin dapat menghindari salah satu darinya. vi Kupersembahkan karya kecil ini, untuk nur hayat (cahaya hidup), yang senantiasa ada saat suka maupun duka, selalu setia mendampingi saat kulemah tak berdaya, wahai Ibu dan Ayah tercinta setelah cintaku kepada Tuhan, yang selalu memanjatkan doa kepada putrimu tercinta dalam setiap sujudnya. Setulus hatimu Ibu, searif arahanmu Ayah. Doa kalian hadirkan keridhoan untukku. Petuah kalian tuntunkan jalanku. Peluk kalian berkahi hidupku, di antara perjuangan dan tetesan doa malammu. Dan sebait doa telah merangkul diriku, menuju hari depan yang cerah. Kini diriku telah selesai dalam studi sarjana. Dengan kerendahan hati yang tulus, bersama keridhoan-Mu ya Tuhan, sekali lagi kupersembahkan karya tulis ini untuk yang termulia, Ibu dan Ayah. Mungkin tak dapat selalu terucap, namun hati ini selalu berbicara, sungguh ku sayang kalian. Dan untuk semua yang tak dapat ku sebut satu per satu, yang pernah ada ataupun hanya singgah dalam hidupku. Yang pasti kalian bermakna dalam hidupku. Untuk ribuan tujuan yang harus dicapai. Untuk jutaan impian yang akan dikejar. Untuk sebuah pengharapan, agar hidup jauh lebih bermakna. Karena tragedi terbesar dalam hidup bukanlah kematian tetapi hidup tanpa tujuan. Namun bukan berarti cita dan harapan itu merupakan tujuan hidupku. Itu semua semata kulakukan karena tanggungjawabku dalam keadaan diriku yang ada ini. Sesungguhnya segala sesuatu di Alam Semesta, yang berbeda -beda bentuk, beranekaragam wajah dan penampilan, mereka semua hanya satu yaitu Yang Tiada. Dia mengisi segala sesuatu yang berbentuk dan tidak berbentuk. Sebelum adanya kehidupan, awalnya adalah Yang Tiada. vii Kemudian dia menjadi ada. Dari tak berbentuk menjadi berbentuk. Dalam keadaannya yang ada, manusia melakukan kewajibannya sesuai dengan keadaannya yang ada tersebut, yang tiada lain adalah tugas manusia dalam kesehariannya termasuk tujuan, harapan ataupun cita. Seseorang yang telah menyadari siapakah sesungguhnya dirinya, maka dilihat dari luarnya dia memang terlihat berperilaku seperti layaknya dilakukan manusia pada umumnya dan bertujuan, akan tetapi sesungguhnya yang dilakukannya tersebut semata tanggungjawabnya dalam keadaannya sekarang ini karena dia masih terikat dalam keadaan yang ada dan tak bertujuan. Jadi, jika ku mengatakan teruslah bermimpi untuk sebuah tujuan, pastinya juga harus diimbangi dengan tindakan nyata, agar mimpi dan juga angan tidak hanya menjadi sebuah bayangan semu, itu semua memang yang kulakukan dan menjadi tujuanku. Tapi sesungguhnya itu bukan tujuanku… Ya Allah ya Tuhan kami… Seandainya semua pohon yang ada di bumi dijadikan pena dan semua lautan dijadikan tinta, maka belum akan habislah kalimat - kalimat Allah yang akan dituliskan. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Allah… viii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, sang pencipta langit dan bumi serta segala isinya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, serta kasih sayang-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir Skripsi ini. Tak lupa pula shalawat dan salam penulis panjatkan kepada Rasulullah Muhammad SAW yang telah diutus ke bumi sebagai lentera bagi hati manusia, Nabi yang telah membawa manusia dari zaman kebodohan menuju zaman yang penuh dengan pengetahuan yang luar biasa seperti saat ini. Skripsi yang berjudul “Lambang Ornamen Langit - Langit Ruang Kwan Tee Koen Klenteng Kwan Tee Kiong Yogyakarta Ditinjau dari Filsafat China” disusun sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Yogyakarta. Selama proses penulisan skripsi ini, penulis mengalami beberapa hambatan maupun kesulitan yang terkadang membuat penulis berada di titik terlemah dirinya. Namun adanya doa, restu, dan dorongan dari orangtua yang tak pernah putus menjadikan penulis bersemangat untuk melanjutkan penulisan skripsi ini. Untuk itu dengan segala bakti penulis memberikan penghargaan setinggi - tingginya dan ucapan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada mereka yang termulia, Ayah Suhariyono, S. Pd. Dan Ibu Ninik Sulistyowati, S. Pd. Selanjutnya dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terimakasih kepada: 1. Bapak Dr. Hadjar Pamadhi, M. A. (Hons) selaku Dosen Pembimbing Tugas Akhir Skripsi yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan saran - saran yang membangun kepada penulis dengan penuh kesabaran hingga terselesaikannya skripsi dengan judul “Lambang Ornamen Langit - Langit Ruang Kwan Tee Koen Klenteng Kwan Tee Kiong Yogyakarta Ditinjau dari Filsafat China” ini. 2. Bapak Prof. Dr. Zamzani, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Yogyakarta. ix DAFTAR ISI Halaman JUDUL……………………………………………………………………………..i PERSETUJUAN…………………………………………………………………..ii PENGESAHAN………………………………………………………….……….iii PERNYATAAN…………………………………………………………….…….iv MOTTO…………………………………………………..…………………….….v PERSEMBAHAN…………………………………………………………......….vi KATA PENGANTAR…………………………………………….……...………ix DAFTAR ISI…………………………………………………………………...…xi DAFTAR TABEL…………………………………………………………..….xviii DAFTAR GAMBAR………………………………………………………....…xix DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………….…xxi ABSTRAK………………………………………………………………..…….xxii BAB I. PENDAHULUAN………………………………………………………1 A. Latar Belakang Masalah………………………………………..…….…1 B. Fokus Permasalahan……………………………………………...…..…2 C. Tujuan Penelitian…………………………………………………..……3 D. Manfaat Penelitian………………………………………………………3 BAB II. KAJIAN TEORI…………………………………………………………6 A. Filsafat China………………………………………………………...…6 1. Makna Filsafat………………………………………...………..……6 2. Makna Filsafat China…………………………………………..……7 B. Beberapa Hasil Filsafat China………………………………………..…7 1. Confucius, Pendiri Ju Chia……………………………………..…...7 a. MazhabBaru Confucius…………………………………….……7 b. Pembetulan Nama - Nama……………………………………….8 c. Rasa Kemanusiaan……………………………………………….8 xi d. Chungdan Shu, Jalan Mempraktikkan Jen…………………..…..8 e. MengenalMing…………………………………….……………..9 2. Mo Tzu, Pendiri Mo Chia………………………………………….10 a. Etika Profesional Mazhab Mo…………………………..………10 b. Kasih Semesta………………………………………………..…10 c. Kehendak Tuhan dan Eksistensi Roh……………….…………..11 3. Yang Chu, Tahap Pertama Tao Te Chia…………………..……….11 a. Menghargai Kehidupan…………………………………..……..12 4. Mencius, Penganut Confucianisme……………………………..….12 a. Kebaikan Sifat Dasar Manusia…………………………….……12 b. Segala Sesuatu secara Lengkap Ada dalam Diri Kita………..…14 5. Hui Shih, Filsuf Ming Chia…………………………………….…..14 a. Relativitas……………………………………………….………15 6. Lao Tzu, Tahap Kedua Tao Te Chia……………………….………16 a. Tao, yang Tak Bisa Diberi Nama………………………….……16 b. Hukum Alam yang Tidak Berubah………………………..……16 c. Te, Kesederhanaan………………………………………………17 d. Tidak Melakukan Apapun………………………………………18 7. Chuang Tzu, Tahap Ketiga Tao Te Chia…………………………..19 a. Jalan Mencapai Kebahagiaan Relativ……………………...……19 b. Jalan Mencapai Kebahagiaan Mutlak……………………..……20 c. Manusia Bijaksana