BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Perilaku Konsumen

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Perilaku Konsumen BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Perilaku Konsumen Perilaku konsumen adalah studi tentang bagaimana individu, kelompok, dan organisasi memilih, membeli, menggunakan, dan bagaimana barang, jasa, ide, atau pengalaman untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (Kotler dan Keller, 2008:166). Definisi perilaku konsumen (Customer Behavior) adalah sebagai dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran, perilaku, dan lingkungan dimana manusia melakukan pertukaran aspek-aspek kehidupan (J.Paul Peter Jerry C Olson, 2013:06). Menurut Engel et al dalam Sopiah dan Sangadji (2013:7), perilaku konsumen adalah tindakan yang langsung terlibat dalam pemerolehan, pengonsumsian, dan penghabisan produk atau jasa, termasuk proses yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut. Menurut Griffin dalam Sopiah dan Sangadji (2013:8), perilaku konsumen adalah semua kegiatan, tindakan, serta proses psikologi yang mendorong tindakan tersebut pada saat sebelum membeli, ketika membeli, menggunakan, menghabiskan produk dan jasa setelah melakukan hal-hal diatas atau kegiatan mengevaluasi. 8 Berdasarkan beberapa pengertian diatas mengenai perilaku konsumen maka dapat disimpulkan bahwa perilaku konsumen merupakan kegiatan dinamika interaksi antara pengaruh dan kesadaran perilaku serta proses psikologi yang mendorong pada tindakan penghabisan produk atau jasa tertentu untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka termasuk proses yang mendahului dan menyusul tindakan tersebut. 2. Konsumen Dalam Pasal 1 angka 2 UUPK pengertian konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan/atau jasa yang tersedia dalam masyarakat, baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk diperdagangkan. Perancis berdasarkan doktrin dan yurisprudensi yang berkembang mengartikan konsumen sebagai ”the person who obtains goods or services for personal or family purposes”. Dari definisi diatas terkandung dua unsur, yaitu (1) konsumen hanya orang dan (2) barang atau jasa yang digunakan untuk keperluan pribadi atau keluarganya (Sidharta, 2006:3). Menurut Sri Handayani (2012: 2) konsumen (sebagai alih bahasa dari consumen), secara harfiah berarti" seseorang yang membeli barang atau menggunakan jasa''; atau ''seseorang atau sesuatu perusahaan yang membeli barang tertentu atau menggunakan jasa tertentu'' juga ''sesuatu atau seseorang yang menggunakan suatu persediakan atau sejumlah barang", ada pula yang 9 memberikan arti lain yaitu konsumen adalah ''setiap orang yang menggunakan barang atau jasa dalam berbagai perundang-undangan negara”. Sejalan dengan Sri Handayani, Az. Nasution (dalam Celina Tri Siwi Kristiyanti, 2009: 25) juga menjelaskan beberapa batasan tentang konsumen, yakni: a. Konsumen adalah setiap orang yang mendapatkan barang atau jasa digunakan untuk tujuan tertentu; b. Konsumen antara adalah setiap orang yang mendapatkan barang dan/jasa untuk digunakan dengan tujuan membuat barang/jasa lain atau untuk diperdagangkan (tujuan komersial); c. Konsumen akhir adalah setiap orang alami yang mendapat dan menggunakan barang dan/atau jasa untuk tujuan memenuhi kebutuhan hidupnya pribadi, keluarga dan atau rumah tangga dan tidak untuk diperdagangkan kembali (nonkomersial). Berdasarkan pengertian diatas maka dapat disimpulkan konsumen adalah pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat dengan maksud untuk memenuhi kebutuhan hidupnya maupun untuk berbagai kepentingan. 3. Perilaku Konsumsi Saat Ramadhan Konsumsi bisa terjadi di mana saja, tidak memandang area perkotaan ataupun pedesaan. Letak perbedaannya lebih pada perputaran dan pola pikir manusia untuk mengonsumsi dalam bentuk simbol sesuai dengan sistem pengetahuannya masing-masing. Kondisi ini terkait dengan prinsip hidup dari 10 masing-masing orang memandang kepentingan melalui status sosial ekonomi yang berujung pada pancapaian identitas. Kondisi ini dibentuk dalam sistem yang kadang tidak disadari oleh masyrakat karena pengaruh promosi, citra, dan imajinasi melalui gambar, tanda, maupun simulasi (Arif Hidayat:2016). Pada saat puasa, makan dan minum hanya dilakukan pada malam hari dengan kegiatan fisik yang tetap rutin dilakukan di siang hari. Selama puasa terjadi perubahan frekuensi makan, asupan zat gizi, serta perubahan metabolik dan fisiologik, seperti yang telah dilaporkan oleh beberapa peneliti di berbagai negara (Soetrisno et al 2000). Dalam tulisan yang ditulis oleh Indrianty Sudirman dalam Koran Bisnis Sulawesi (2012) Ia menyatakan bahwa walaupun konsumsi untuk makan disiang hari terkurangi, namun terkompensasi pada hidangan berbuka puasa yang istimewa yang jauh melebihi hari lainya. Berbagai penelitian menunjukan bahwa penjualan makanan terbesar dalam satu tahun justru saat Ramadhan. Masyarakat modern—dengan keberlimpahruahan—menyambut waktu makan setelah terbenam matahari dengan makan besar. Hal ini dapat dilihat di kota-kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Surabaya, juga Purwokerto yang sore hari di bulan puasa akan banyak ditemukan aneka makanan dan minuman yang tidak bisa ditemukan di hari-hari biasa. Budaya konsumsi di bulan Ramadan terbentuk oleh seperangkat mitos dan ketakutan mengenai kesehatan karena harus menahan lapar dan dahaga dari terbit fajar hingga terbenam matahari (Arif Hidayat:2012) 11 4. Preferensi Konsumen Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, Preferensi adalah hak untuk didahulukan dan diutamakan dari pada yang lain, pilihan yang lebih diprioritas, kecenderungan dan kesukaan dalam memilih sesuatu. Preferensi konsumen dapat didefinisikan sebagai pilihan suka atau tidak suka oleh seseorang terhadap produk barang atau jasa yang dikonsumsi. Preferensi konsumen menunjukkan kesukaan konsumen dari berbagai produk yang ada (Philip Kotler, 2011:86). Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai relatif penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk atau jasa. Dapat disimpulkan bahwa preferensi adalah kecenderungan seseorang dalam memilih suatu produk yang didasarkan atas keinginan, kepentingan, dan seleranya. Seorang konsumen diharapkan mampu membedakan setiap produk yang akan dihadapinya, serta membuat daftar preferensinya atas seluruh produk tersebut. Preferensi konsumen bersifat subyektif, dimana preferensi antara konsumen satu dengan yang lainnya tidaklah sama. Ketidaksamaan ini disebabkan oleh perbedaan kepentingan dikarenakan banyak faktor. Philip Kotler (2009: 229) juga memaparkan dalam bukunya mengenai tahapan-tahapan dalam preferensi konsumen sebagai berikut: a. Kesadaran (Awareness) Tahap ini adalah tahap dimana konsumen menyadari adanya suatu produk baik itu berupa barang atau jasa. 12 b. Pengetahuan (Knowledge) Di dalam tahap ini konsumen sudah mengenal produk dan mengerti tentang produk yang berupa barang atau jasa tersebut. c. Menyukai (Liking) Tahap ini adalah tahap dimana konsumen mulai lebih memilih produk tersebut yang berupa barang atau jasa yang ditawarkan. d. Memilih (Preference) Tahap ini adalah tahap dimana konsumen mulai lebih memilih produk tersebut dibandingkan produk-produk lainnya. e. Keinginan untuk Membeli (Conviction or Intention to Buy) Tahap ini konsumen mempunyai keinginan dan memutuskan untuk membeli produk. f. Membeli (Purchase) Pada tahap ini adalah tahap dimana konsumen dapat dikatakan sebagai konsumen yang loyal terhadap sebuah produk, sehingga konsumen tersebut tidak ragu lagi untuk membeli produk tersebut tanda adanya pertimbangan yang banyak. Menurut Nicholson (2009: 60), hubungan preferensi diasumsikan memiliki tiga sifat dasar, tiga sifat dasar tersebut adalah: a. Kelengkapan (completeness) Kelengkapan (completeness) mengandung pengertian jika A dan B merupakan dua kondisi atau situasi 13 b. Transivitas (transivity) Transitivitas (transitivity) yaitu jika seseorang menyatakan lebih menyukai A daripada B, dan lebih menyukai B daripada C, maka orang tersebut harus lebih menyukai A daripada C. Dengan demikian, seseorang tidak bisa mengartikulasikan preferensi yang saling bertentangan. c. Kontinuitas (continuity) Kontinuitas (continuity) yaitu, jika seseorang menyatakan lebih menyukai A daripada B ini berarti segala kondisi dibawah pilihan A tersebut disukai daripada kondisi dibawah pilihan B. Preferensi konsumen adalah suatu cara praktis untuk menggambarkan bagaimana orang lebih suka terhadap barang lebih dari yang lain (Pindyc dan Rubenfield, 2003:64). Menurut Bilson Simamora (2004:87) preferensi ini dapat terbentuk melalui pola pikir konsumen yang didasarkan oleh beberpa alasan, antara lain: a. Pengalaman yang diperoleh sebelumnya, maksudnya konsumen merasakan kepuasan dalam membeli produk itu dan merasakan kococokan dalam mengkonsumsi produk yang dibelinya maka konsumen akan terus menerus memakai atau menggunakan produk merek itu, sehingga konsumen mengambil kepustusan membeli. b. Kepercayaan turun temurun yang terjadi oleh karena kebiasaan keluarga menggunakan suatu produk sejak lama. Maksudnya konsumen tersebut setia terhadap produk yang selalu dipakainya karena merasakan manfaat dalam 14 pemakaian barang tersebut sehingga konsumen mendapat kepuasan dan pemanfaatan akan produk yang dibeli, dari alasan itulah terbentuk preferensi konsumen dalam membeli suatu produk. Menurut Danang Sunyoto (2003:87), ada beberapa langkah yang harus dilalui sampai konsumen membentuk preferensi, diantaranya adalah sebagai berikut: a. Pertama, diasumsikan bahwa konsumen melihat produk sebagai sekumpulan atribut. Konsumen yang berbeda memiliki persepsi yang berbeda tentang atribut apa yang relevan. b. Kedua, tingkat kepentingan atribut berbeda-beda sesuai dengan kebutuhan
Recommended publications
  • Communication Accommodation Experiences of Pattani Students with Javanese Students at IAIN Tulungagung
    Cross Cultural Communication: Communication Accommodation JELTL (Journal of English Language Teaching and Linguistics) e-ISSN: 2502-6062, p-ISSN: 2503-1848 2019, Vol. 4(3) www.jeltl.org Cross-Cultural Communication: Communication Accommodation Experiences of Pattani Students with Javanese Students at IAIN Tulungagung Mohamad Jazeri Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, Indonesia e-mail: [email protected] Dwi Astuti Wahyu Nurhayati Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung, Indonesia e-mail: [email protected] Abstract Cultural differences between native and Indonesian culture makes foreign students in Indonesia experience a culture shock. Such case occurs on students from Pattani, South Thailand, who study in IAIN Tulungagung. To overcome that culture shock, Pattani students do communication accommodation to make them feel comfortable in a new environment, and thus can be accepted by Javanese students from Indonesia. This research was a kind of qualitative study. The data were collected by using observation and interview techniques. To find out the forms of communication accommodation performed by Pattani students, the researchers adopted communication accommodation theory by Giles. The results of this research revealed that there were two forms of communication accommodation performed by Pattani student. Firstly, convergence, was performed when Pattani students tried to level communication behavior with their speech partners. Convergence done by Pattani students can be classified into pre-convergence, convergence process, and post convergence. Secondly, divergence is defending Pattani identity when communicating with Javanese students. Divergence accommodation was performed in two forms namely verbal and non- verbal. Keywords: accommodation, communication, convergence, divergence JELTL (Journal of English Language Teaching and Linguistics), 4(3), 2019 379 Mohamad Jazeri & Dwi Astuti Wahyu Nurhayati 1.
    [Show full text]
  • FA Kayumanis Menu Ramadhan 2020
    No. 03340019440318 Menu Ramadhan Rp 28.000,- Nasi Ayam Goreng Nasi Ayam Nasi Ayam Nasi Ayam Serundeng Rendang Suwir Lada Hitam • Nasi Putih • Nasi Putih • Nasi Putih • Nasi Putih • Ayam Goreng Serundeng • Ayam Rendang • Ayam Suwir • Ayam Lada Hitam • Tumis Buncis • Gulai Nangka • Capcay • Cah Kailan • Kentang Balado • Perkedel • Kering Tempe Kacang • Tahu Saus Tiram • Sambal • Sambal • Sambal • Saus Sambal Rp 33.000,- Nasi Dori Nasi Kuning Nasi Pecel Nasi Udang Goreng Tepung Ayam Kalasan Empal Suwir Balado • Nasi Putih • Nasi Kuning • Nasi Putih • Nasi Putih • Dori Goreng Tepung • Ayam Kalasan • Empal Suwir • Udang Balado • Capcay • Mie Goreng • Pecel Sambel Kacang • Buncis Putren • Tahu Lada Hitam • Kering Tempe Kacang • Tempe Bacem • Tahu Bumbu Kuning • Saus Sambal • Sambal • Sambal • Sambal Rp 38.000,- Nasi Gudeg Nasi Daging Dendeng Nasi Ayam Keraton Rendang Cabai Hijau Rica-Rica • Nasi Putih • Nasi Putih • Nasi Putih • Nasi Putih • Gudeg Nangka • Daging Rendang • Dendeng Cabai Hijau • Ayam Rica - Rica • Ayam Opor • Gulai Nangka • Kentang Balado • Bihun Goreng Buncis • Telur Pindang • Kering Tempe Kacang • Tumis Kol Toge • Telor Woku • Sambal Goreng Krecek • Telur Balado • Telur Gulai Kuning • Bakwan Jagung • Sambal Bajak • Sambal • Sambal • Sambal Direkomendasikan Takjil A Takjil B • Es Buah • Kurma + Air Mineral gelas • Es Kelapa Muda • Kolak Pisang Ubi • Kolak Biji Salak Gratis Takjil • Bubur Kacang Ijo Pilihan sesuai jadwal Order / Konsultasi: 0877 366 12340 0878 8160 4448 www.kedaikayumanis.id [email protected] Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1441 H Kedai Kayumanis juga menyediakan Private Room (AC) untuk acara eksklusif Anda. Kapasitas 15-20 orang Reservasi tempat dan Informasi dapat menghubungi 021 2128 1234 Shidiq 0878 8000 4838 @kedaikayumanis.
    [Show full text]
  • Sketching the Semantic Change of Jahanam and Hijrah: a Corpus Based Approach to Manuscripts of Arabic-Indonesian Lexicon
    Available online: http://journal.imla.or.id/index.php/arabi Arabi : Journal of Arabic Studies, 5 (1), 2020, 1-10 DOI: http://dx.doi.org/10.24865/ajas.v5i1.246 SKETCHING THE SEMANTIC CHANGE OF JAHANAM AND HIJRAH: A CORPUS BASED APPROACH TO MANUSCRIPTS OF ARABIC-INDONESIAN LEXICON Dewi Puspita1, Kamal Yusuf2 1Universitas Indonesia, Depok, Indonesia 2Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Indonesia E-mail : [email protected] Abstract There are a significant number of lexical borrowings from Arabic language to Indonesian language. Among of them are the words jahanam and hijrah. These words are diachronically can be traced and found in literatures and religious texts. This paper seeks to scrutinize the semantic change of jahanam and hijrah. This paper analyses jahanam and hijrah as they are used in both old manuscripts and modern texts. To see their semantic change behaviour, collocation and concordance of their contexts were analysed. The manuscripts employed as the source of research data were taken from the Malay Concordance Project (MCP) which comprises of 165 classical Malay literatures containing some Islamic texts, Corpora Collection Leipzig University, and WebCorp Live Birmingham City University. Using the corpus linguistics method, this research manages to demonstrate how words change semantically through time. The results of this study can be used as material for the preparation of the Indonesian- Arabic etymology dictionary. Keywords: manuscript, diachronic, corpus linguistics, semantic change Abstrak Cukup banyak leksikon bahasa Arab yang diserap oleh bahasa Indonesia, antara lain, seperti kata jahanam dan hijrah. Secara diakronis, kata tersebut dapat ditelusuri di dalam teks kesusasteraan dan keagamaan. Makalah ini berusaha menelusuri perubahan makna pada kata jahanam dan hijrah.
    [Show full text]
  • SNACKS) Tahu Gimbal Fried Tofu, Freshly-Grounded Peanut Sauce
    GUBUG STALLS MENU KUDAPAN (SNACKS) Tahu Gimbal Fried Tofu, Freshly-Grounded Peanut Sauce Tahu Tek Tek (v) Fried Tofu, Steamed Potatoes, Beansprouts, Rice Cakes, Eggs, Prawn Paste-Peanut Sauce Pempek Goreng Telur Traditional Fish Cakes, Egg Noodles, Vinegar Sauce Aneka Gorengan Kampung (v) Fried Tempeh, Fried Tofu, Fried Springrolls, Traditional Sambal, Sweet Soy Sauce Aneka Sate Nusantara Chicken Satay, Beef Satay, Satay ‘Lilit’, Peanut Sauce, Sweet Soy Sauce, Sambal ‘Matah’ KUAH (SOUP) Empal Gentong Braised Beef, Coconut-Milk Beef Broth, Chives, Dried Chili, Rice Crackers, Rice Cakes Roti Jala Lace Pancakes, Chicken Curry, Curry Leaves, Cinnamon, Pickled Pineapples Mie Bakso Sumsum Indonesian Beef Meatballs, Roasted Bone Marrow, Egg Noodles Tengkleng Iga Sapi Braised Beef Ribs, Spicy Beef Broth, Rice Cakes Soto Mie Risol Vegetables-filled Pancakes, Braised Beef, Beef Knuckles, Egg Noodle, Clear Beef Broth 01 GUBUG STALLS MENU SAJIAN (MAIN COURSE) Pasar Ikan Kedonganan Assorted Grilled Seafood from Kedonganan Fish Market, ‘Lawar Putih’, Sambal ‘Matah’, Sambal ‘Merah’, Sambal ‘Kecap’, Steamed Rice Kambing Guling Indonesian Spices Marinated Roast Lamb, Rice Cake, Pickled Cucumbers Sapi Panggang Kecap – Ketan Bakar Indonesian Spices Marinated Roast Beef, Sticky Rice, Pickled Cucumbers Nasi Campur Bali Fragrant Rice, Shredded Chicken, Coconut Shred- ded Beef, Satay ‘Lilit’, Long Beans, Boiled Egg, Dried Potato Chips, Sambal ‘Matah’, Crackers Nasi Liwet Solo Coconut Milk-infused Rice, Coconut Milk Turmeric Chicken, Pumpkin, Marinated Tofu &
    [Show full text]
  • Identifikasi Bakteri Penyebab Kerusakan Pada Nasi Uduk Berbahan Baku Beras Organik Dan Non Organik Varietas Ir-64 Identification
    IDENTIFIKASI BAKTERI PENYEBAB KERUSAKAN PADA NASI UDUK BERBAHAN BAKU BERAS ORGANIK DAN NON ORGANIK VARIETAS IR-64 IDENTIFICATION OF SPOILAGE BACTERIA IN “UDUK” RICE BASED ON IR-64 VARIETY OF ORGANIC AND NON ORGANIC SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat-syarat guna memperoleh gelar Sarjana Teknologi Pangan Oleh : NAOMI CHRISMA PERMATASARI 12.70.0118 PROGRAM STUDI TEKNOLOGI PANGAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN UNIVERSITAS KATOLIK SOEGIJAPRANATA SEMARANG 2016 PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Naomi Chrisma Permatasari NIM : 12.70.0118 Fakultas : Teknologi Pertanian Program Studi : Teknologi Pangan Menyatakan bahwa skripsi “Identifikasi Bakteri Penyebab Kerusakan Pada Nasi Uduk Berbahan Baku Beras Organik dan Non Organik Varietas IR-64” merupakan karya saya dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi. Sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila saya tidak jujur, maka gelar dan ijazah yang saya peroleh dinyatakan batal dan akan saya kembalikan kepada Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Demikian pernyataan ini saya buat dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya. Semarang, 13 Mei 2016 Naomi Chrisma Permatasari ii IDENTIFIKASI BAKTERI PENYEBAB KERUSAKAN PADA NASI UDUK BERBAHAN BAKU BERAS ORGANIK DAN NON ORGANIK VARIETAS IR-64 IDENTIFICATION OF SPOILAGE BACTERIA IN “UDUK” RICE BASED ON IR-64 VARIETY OF ORGANIC AND NON ORGANIC Oleh : NAOMI CHRISMA PERMATASARI NIM : 12.70.0118 Program Studi : Teknologi Pangan Skripsi ini telah disetujui dan dipertahankan di hadapan sidang penguji pada tanggal : 13 Mei 2016 Semarang, 13 Mei 2016 Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Katolik Soegijapranata Pembimbing I, Dekan, Dr.
    [Show full text]
  • BAB 3 ANALISA DAN PEMROGRAMAN ARSITEKTUR 3.1. Analisa Dan Program Fungsi Bangunan 3.1.1 Karakteristik Dan Kapasitas Pengguna A
    BAB 3 ANALISA DAN PEMROGRAMAN ARSITEKTUR 3.1. Analisa dan Program Fungsi Bangunan 3.1.1 Karakteristik dan Kapasitas Pengguna a. Objek pamer Museum Kuliner khas Jawa Tengah Objek pamer pada bangunan museum kuliner ini, sebagian besar merupakan benda koleksi yang dipamerkan. Benda koleksi museum yang berupa replika kuliner dan peralatan masak tradisional dipajang dan ditampilkan di dalam vitrin3, di dalam pedestal dan dalam bentuk diorama. Benda pameran yang memanfaatkan teknologi maya (virtual) ditampilkan dengan menggunakan alat Virtual Reality, meja hologram, dan layar LED. Jenis-jenis kuliner khas Jawa Tengah yang akan ditampilkan di museum dapat dilihat pada tabel dibawah. Daftar benda / objek yang dipamerkan A Masakan Khas 1 Kota Semarang Lumpia Wingko babat Wedang tahu 2 Kota Surakarta Nasi liwet Serabi 3 Vitrin adalah lemari pajang tempat meletakkan objek koleksi yang akan dipamerkan kepada pengunnjung. 37 Selat solo Nasi Gandul 3 Kota Salatiga Enting-enting gepuk Ronde Gula kacang 4 Kota Magelang Sup senerek Sego megono 5 Kota Pekalongan Kue lumpang Kluban 6 Kota Tegal Sega lengko Es sagwan 7 Kota Purwokerto Tempe mendoan Badeg 8 Kota Purwodadi Nasi Jagung 9 Kab. Banjarnegara Combro kalipalet Buntil Mie Ongklok 10 Kab. Banyumas 38 Gethuk goreng Soto sokaraja 11 Kab. Batang Lontong lamprak 12 Kab. Blora Es Jati Wedan Cemohe 13 Kab. Boyolali Soto Seger Tahu susu 14 Kab. Brebes Telur asin Sate blengok 15 Kab. Cilacap Brekecek Rempeyek Yutuk 16 Kab. Demak Nasi Brongkos 17 Kab. Grobogan Ayam pencok Garang asem Sayur Becek 18 Kab. Jepara Horok-horok 39 Adon-adon coro 19 Kab. Karanganyar Timus Grubi 20 Kab. Kebumen Jipang kacang Sate Ambal 21 Kab.
    [Show full text]
  • Download Article
    Advances in Social Science, Education and Humanities Research, volume 259 3rd International Seminar on Tourism (ISOT 2018) The Reinforcement of Women's Role in Baluwarti as Part of Gastronomic Tourism and Cultural Heritage Preservation Erna Sadiarti Budiningtyas Dewi Turgarini Department English Language Catering Industry Management St. Pignatelli English Language Academy Indonesia University of Education Surakarta, Indonesia Bandung, Indonesia [email protected] [email protected] Abstract—Surakarta has the potential of gastronomic I. INTRODUCTION heritage tourism. The diversity of cuisine becomes the power of Cultural heritage is one of the attractions that is able to Surakarta as a tourist attraction. Municipality of Surakarta stated that their Long Term Development Plan for 2005-2025 will bring tourists. One of the cultural heritage is gastronomic develop cultural heritage tourism and traditional values, tourism, which is related to traditional or local food and historical tourism, shopping and culinary tourism that is part of beverage. Gastronomic tourism is interesting because tourists gastronomic tourism. The study was conducted with the aim to do not only enjoy the traditional or local food and beverage, identifying traditional food in Baluwarti along with its historical, but are expected to get deeper value. They can learn about the tradition, and philosophical values. This area is selected because history and philosophy of the food and beverage that is eaten it is located inside the walls of the second fortress. Other than and drink, the making process, the ingredients, and how to that, it is the closest area to the center of Kasunanan Palace. The process it. If tourism is seen as a threat to the preservation of participation of Baluwarti women in the activity of processing cultural heritage, gastronomic tourism shows that tourism is traditional food has become the part of gastronomic tourism and not a threat to conservation, but can preserve the food and cultural heritage preservation.
    [Show full text]
  • Conservation Models for Sayur Babanci As a Potential Culinary Tourism of Betawi
    Conservation Models for Sayur Babanci as A Potential Culinary Tourism of Betawi Lila Muliani1, Munir Saputra2 {[email protected], [email protected]} Institut Ilmu Sosial dan Manajemen Stiami, Jakarta, Indonesia1,2 Abstract.. This research objectives are 1. Identify strenghts and weakness of Sayur Babanci (SWOT analysis) 2. Propose some conservation models to develop Sayur Babanci. The result shows that 1. Indeed, Sayur Babanci is a traditional Betawi cuisine that almost extinct. This dish is not widely known by the society, especially by the younger generation. Restaurants or stalls that serve Sayur Babanci in Jakarta and the surrounding areas are very limited in number. 2. Indeed, Sayur Babanci have to be conserved as a traditional heritage of Betawi in term of culinary aspect. Sayur Babanci has many strenghts to be pointed as one of Betawi culinary icon which potential to attract tourist‟s attention. It has good nutritional content, health benefit of the spices and herbs, and also high cultural and philosophical value. 3. Conservation models that appropriate for Sayur Babanci are developing standard recipes and documentation, designing comprehensive and creative story telling, transfer knowledge, and series actions of promotion. Keywords: Betawi Traditional Food, Betawi Ethnics, Sayur Babanci. 1 Introduction Traditional food is closely related to the tradition. All the aspects of traditional food is part of the cultural heritage of society. Each society has its own traditional culture, including traditional foods, with different
    [Show full text]
  • Bab Iii Bentuk Tradisi Pernikahan Demak Jawa Tengah Dan Tradisi Pernikahan Demak Di Desa Cendana, Kecamatan, Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin
    1 BAB III BENTUK TRADISI PERNIKAHAN DEMAK JAWA TENGAH DAN TRADISI PERNIKAHAN DEMAK DI DESA CENDANA, KECAMATAN, MUARA SUGIHAN, KABUPATEN BANYUASIN A. Tradisi Pernikahan Demak Jawa Tengah Adat atau tradisi biasanya diartikan sebagai sesuatu ketentuan yang berlaku dalam masyarakat tertentu, dan menjelaskan satu keseluruhan cara hidup dalam bermasyarakat. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, tradisi mempunyai dua arti: Pertama, adat kebiasaan turun temurun yang masih dijalankan masyarakat. Kedua, penilaian atau anggapan bahwa cara-cara yang telah ada merupakan cara yang paling baik dan benar.1 Dalam tradisi pernikahan Demak Jawa Tengah ada beberapa tahapan atau prosesi yang harus di lalui, dengan tahapan Pra dan Paska Pernikahan, dimana masing-masing tahapan tersebut memiliki makna yang amat sakral dan khusus. Tata upacara pada perkawinan adat Demak memiliki tatacara yang unik, walaupun sekilas bila dilihat sekilas hampir sama dengan adat pernikahan Solo maupun Jogja, hal ini terjadi karena upacara adat pengantin Demak masih berasal dari satu akar adat yang sama, namun jika dilihat dengan seksama tata upacara perkawinan adat Demak berbeda, karena memiliki kekhas-an tersendiri yang menjadi ciri khas upacara adat Demak. Ciri khas yang paling menonjol adanya cucuk lampah yang membawa jago nothol lawe. Selain itu, adanya sajian nasi ambengan berisi sego golong bumbu docang pada saat kirim dungo dilaksanaka, sego golong bumbu docang yaitu nasi liwet, sayuran terong mentah, godong kudu, kacang panjang, cambah dan kacang polong dibumbu gudang dan lele Jowo bakar, ayam jago dipanggang serta menu lainya dan jajanan pasar seperti: kacang godog, kentang ireng, kupat, lepet dll.2 1 Tim Penyusun Kamus Besar Bahasa Indonesia, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 1998, hlm.
    [Show full text]
  • Documenting Family Businesses Typology in Traditional Food Sector in Surabaya: Architecture Design and Business Principles
    Documenting Family Businesses Typology in Traditional Food Sector in Surabaya: Architecture Design and Business Principles Priskila Adiasih 1,*, Gunawan Tanuwidjaja 2, and Adi Wibowo 3, 1 Business Accounting Program, Petra Christian University, Indonesia 2 Architecture Program Study, Petra Christian University, Indonesia 3 General Education Department, Petra Christian University, Indonesia Abstract. Family business (FB) in the food industry was very important. Capturing the Family Business Resilience in Traditional Food Sector in Surabaya was conducted from 2015 to 2016 by Petra Christian University, funded by UBCHEA (https://unitedboard.org/). The purposes were to document the Family Business in traditional food sector in Surabaya and the types of business place of the family business. It was conducted with qualitative methods of: FB location mapping, students’ workshop, interview and photo documentation, video documentation, SWOT analysis, marketing and architectural design for traditional food vendors. FB in Traditional Food Sector in Surabaya were found interesting but less sustainable. The Business Principles, such as, hard work and humility were found central. They could be more sustainable with application of human resources development and professional management. Meanwhile attractive factors of the FBs were the food quality, human service and affordable food price. Several types of architecture typology were found: the restaurant, the legal eating place (warung) and the illegal street-hawker stall. The informal ones were found because of the behavior of Surabaya’s residents. Lastly, more business development strategies were needed, such as website marketing, collaboration with online marketing such as Go-Food and architectural rehabilitation. Keyword: family business, Surabaya traditional food, food quality, food prices 1 Introduction 1.1 Background Tirdasari & Dhewanto, [1], 1 highlighted the importance of family business in hospitality industry of Indonesia, especially the food industry.
    [Show full text]
  • LUNCH MENU SMALL PLATES RICE SETS (Sharing Portions)
    LUNCH MENU SMALL PLATES RICE SETS (Sharing Portions) Our small plates are designed to share an experience of multiple flavours and tastes from NASI LIWET ANEKA JAMUR (V) - WEST JAVA 105 NASI YASA 115 across Indonesia’s many islands. We recommend starting with 2-3 dishes per couple Assorted field mushrooms, lemon basil Balinese blessing mix rice with shredded and mixed West Java style spices, chicken in sambal matah, spiced ground chicken ASINAN SAYUR KUAH ROSELA (V) 65 TUNA MASKRING - NORTH MALUKU 105 served with baked yellow rice in a clay pot satay, crispy whitebait and peanut relish - CHEF’S INSPIRATION Stewed tuna belly with sweet soy sauce, NASI GORENG MAWUT AYAM ASAP 145 Mixed vegetables pickled in a sweet, sour and root spices and palm sugar - CHEF’S INSPIRATION spicy dressing served with deep fried tofu stuffed AYAM BERANTAKAN - 75 Wok-fried rice and noodles and chargrilled chicken, with vegetables, fried peanuts and rice crackers CHEF’S INSPIRATIONFROM ACEH served with fried egg, vegetable pickles and crackers OTAK-OTAK IKAN - SOUTH SULAWESI 85 Pan-fried free range chicken topped with toasted Grilled traditional fish cake wrapped in banana spicy coconut flakes, fried garlic slivers, fried curry leaves served together with mix nuts sauce leaves, fried oyster mushrooms and red chilies BATAGOR - WEST JAVA 45 GULAI NANGKA MUDA (V) - WEST SUMATRA 60 SIDE DISHES Fried prawn and fish dumplings tossed in a Braised young jackfruit and red beans in a spicy cashew nut sauce with sweet soy sauce mild coconut curry sauce TERI KACANG MEDAN
    [Show full text]
  • WESTERN •Coleslaw with Raisin •Potatoes Salad with Bacon Chip
    SALAD WESTERN • Coleslaw with raisin • Potatoes salad with bacon chip • Pasta with mixed herb and onion ASIAN • Fruits salad with mayonnaise • Spicy beef salad with glass noodles • Marinated deep fried bean curd, cucumber and peanut sauce CHINESE • Seafood salad with Thai chili sauce • Black fungus with cucumber and soy • Roast chicken with onion salad APPETIZER WESTERN • Grilled vegetable antipasto • Roast beef with gherkin ASIAN • Gado –gado • Deep fried seafood fritter CHINESE • Mixed fruits salad with chicken char siew • Marinated slice beef with spicy onion chili Your choice of one dish from our selections Served with assorted bread rolls and butter or condiments Jl. Pemuda No 118 Semarang 50132 – Indonesia Tel: (62‐24) 845 6612 Fax: (62‐24) 865 79100 Web: www.crowneplaza.com/semarang SOUP WESTERN • Cream of wild mushroom • Spicy Mexican beef soup with kidney bean • Clear vegetable soup with sausage • Seafood minestrone with pasta • Onion soup with garlic bread ASIAN • Seafood tom yam soup • Soto Betawi • Soup buntut • Bakso with tofu soup • Rawon CHINESE • Hot and sour soup • Sweet corn soup with mince chicken • Chicken soup with Chinese herb • Beef rib with carrot and potatoes • Wonton soup with green vegetable Your choice of one dish from our selections Served with assorted bread rolls and butter or condiments Jl. Pemuda No 118 Semarang 50132 – Indonesia Tel: (62‐24) 845 6612 Fax: (62‐24) 865 79100 Web: www.crowneplaza.com/semarang RICE WESTERN • Butter rice with almond chip • Black olive rice with onion • Saute potatoes with onion • Deep fried potatoes with mixed pepper • Garlic mash potatoes ASIAN • Steamed rice • Nasi uduk • Nasi kuning • Nasi goreng bakso • Nasi goreng kampong CHINESE • Fried rice "yong zhou" style • Seafood fried rice • Hokkien fried rice with shrimp and bean sprout • Egg fried rice with smoked salmon • Singapore nasi goreng siram Your choice of one dish from our selections Served with assorted bread rolls and butter or condiments Jl.
    [Show full text]