Perjuangan Tuanku Tambusai Di Daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perjuangan Tuanku Tambusai Di Daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839 Perjuangan Tuanku Tambusai di Daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839 Serli Yani Saputri¹* Syaiful M², Yustina Sri Ekwandari ³ FKIP Unila Jalan Prof. Dr. Soemantri Brojonegoro No. 01 Bandar Lampung E-mail:[email protected], HP. 085384795175 Received: January 16, 2019 Accepted: January 18, 2019 Online Published: February 11, 2019 Abstract: The Struggle of Tuanku Tambusai in the Rokan Kanan area in 1820-1839. The purpose of this study was to find out the struggle of “Tuanku Tambusai in the Rokan Kanan” area in 1820-1839. The method used in this study is the historical research by following four stages: heuristics, criticism, interpretation, and historiography. The data collection techniques were library techniques and documentation. The data analysis technique was qualitative data analysis. The results obtained in this study are the Struggle of Tuanku Tambusai in the Rokan Kanan area are a competitor from Tuanku Tambusai and the Netherlands with Non-physical forms namely Tuanku Tambusai Do Da'wah in areas that have not known the teaching of Islam and are physically carried out by way of war as happened in various regions such as the siege in Natal, Rao, Mandailing, Air Bangis, Bonjol, and battles in Dalu-Dalu. The conclusion in this study is the struggle of Tuanku Tambusai carried out in non-physical and physical forms. Keywords: struggle, right rokan, my lord tambusai Abstrak: Perjuangan Tuanku Tambusai di Daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perjuangan Tuanku Tambusai di Daerah Rokan Kanan Tahun 1820-1839. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian sejarah dengan tahapan yaitu heuristik, kritik, interpretasi, dan historiografi. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik kepustakaan dan dokumentasi.Teknik analisis data menggunakan teknik analisis data kualitatif. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini adalah Perjuangan Tuanku Tambusai di daerah Rokan Kanan adalah sebuah kompetitor dari pihak Tuanku Tambusai dan Belanda dengan bentuk Non fisik yakni Tuanku Tambusai Melakukan Dakwah di daerah-daerah yang belum mengenal ajaran Agama Islam dan fisik dilakukan dengan jalan peperangan seperti yang terjadi diberbagai daerah seperti terjadinya pengepungan di Natal, Rao, Mandailing, Air Bangis, Bonjol, dan pertempuran di Dalu-Dalu. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah perjuanganTuanku Tambusai dilakukan dalam bentuk non fisik dan fisik. Kata kunci: perjuangam, rokan kanan, tuanku tambusai PENDAHULUAN salah satu kerajaan yuang telah Indonesia merupakan negara berdaulat sendiri yaitu Kerajaan Kepulauan, bagian barat Kepulauan Rokan yang mengalami Indonesia terletak Pulau Sumatra perkembangan yang sangat pesat yang telah berdiri kerajaan-kerajaan diantara kerajaan-kerajaan Melayu yang dimana keberadaanya silih lainya seperti Kerajaan Bintan/ berganti, baik kerajaan yang Tumasik dan Melaka, Kerajaan bercorak agama Hindu-Buddha Kandis/Kuntan, Kerajaan Keritang maupun bercorak agama Islam. dan Inderagiri, Kerajaan Gasib, Kerajaan Sriwijaya yang merupakan Kerajaan Segati, Kerajaan Pekan Kerajaan Maritim di Pulau Sumatra Tua, dan Pemerintah Andiko Nan 44/ yang bercorak agama Buddha telah Kampar yang ada di Riau, Kerajaan melakukan perluasan kekuasaannya Rokan melakukan politik hidup hampir di seluruh Pulau Sumatra. berdampingan (co existence policy). Kekuatan Kerajaan Sriwijaya sendiri (Syair, Amwar, Umar Amin, Ahmad pada saat itu sangat diperhitungkan Yusuf., dkk, 1977/1978 : 37) dan berpengaruh untuk kerajaan- Setelah adanya Peristiwa Malaka kerajaan yang ada di Sumatra. dikalahkan Portugis Kerajaan Rokan Hampir semua kegiatan yang ada di mengalami kemunduran sebab Pulau Sumatra dipegang oleh mendapat ancaman dari Aru dan Kerajaan Sriwijaya, sehingga banyak Aceh, dan saat itulah Kerajaan kerajaan-kerajaan di Sumatra Rokan menghilang dan tidak ada menjalin hubungan baik dengan yang menyebutkannya lagi. Keadaan Kerajaan Sriwijaya. Namun setelah kerajaan-kerajaan di Riau terus saja kemunculan kerajaan-kerajaan yang mengalami kemunduran sebab bercorak agama Islam di Indonesia perkembangan kerajaan-kerajaan dan khususnya di bagian utara yang ada di Riau dalam Sumatra (Riau), maka berakhirlah perkembanganya mendapatkan kerajaan-kerajaan yang bercorak campur tangan Belanda yang dimana agama Hindu-Buddha di Sumatra, sudah menduduki Riau yang termasuk Kerajaan Sriwijaya. diperkirakan sejak Tahun 1815 dan Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya dengan kedatangan Belanda ke Riau sendiri memberikan dampak maka muncullah sebuah babakan keuntungan bagi kerajaan-kerajaan baru. yang ada di Sumatra yang berada di Belanda yang secara berangsur- bawah kekuasaan Kerajaan angsur terus melakukan penaklukan Sriwijaya. Kerajaan-kerajaan di seluruh Daerah Rokan dan setelah tersebut akhirnya dapat berdaulat berhasil Belanda berkerja sama sendiri dan membangun kerajaanya dengan Raja-raja Rokan mengatur tanpa ada ketergantungan pada satu pemerintahan sebab Daerah Rokan kerajaan lagi. Berdaulat atau berdiri terdiri dari 5 kerajaan yaitu Kerajaan sendiri dalam memajukan sebuah Tambusai di Dalu-dalu, Kerajaan kerajaan bukanlah perkara yang Rambah di Pasir Pengaraian, mudah apalagi seperti kerajaan- Kerajaan Kepenuhan di Koto kerajaan yang ada di Riau, jika Tengah, Kerajaan Kunto Dar Es diibaratkan seperti bayi yang baru Salam di Kota Lama dan Kerajaan lahir belum bisa berbuat apa-apa, Rokan di Rokan IV Koto. Raja yang namun hal tersebut tidak terjadi pada dimana disebut dengan Landschaap sedangkan kekuasaan Belanda kampung halamnya tempat kelahiran disebut dengan Gubernemen. (Lutfi, dari Tuanku Tambusai sendiri . Atas Muchtar, Suwardi MS., dkk, 1977 : saran ayahnya yakni Maulana Qadhi 369). yang merupakan salah satu pemuka Belanda yang terkenal dengan agama di Kerajaan Tambusai pada politik devide et impera atau yang saat itu, Tuanku Tambusai pergi ke kita kenal dengan politik pecah belah Bonjol untuk memperdalam ilmu atau politik adu domba terus mencari agamanya dan beliau disana belajar simpati dari Rakyat dan Raja-raja kepada Tuanku Imam Bonjol. Rokan. Kedatangan Belanda ke Tuanku Tambusai dilahirkan di Daerah Rokan sangat mempengaruhi Kerajaan Tambusai dimasa pemerintahan yang ada di Daerah kekuasaan Raja Duli yang dipertuan Rokan, dalam sistem pemerintahan besar. Ayahnya Imam Maulana Kali yang dijalankan di Daerah Rokan ada yang menjadi wali syara’ di Kerajaan dua struktur pemerintahan yang Tambusa. Ibunya berasal dari dijalankan di Daerah Rokan yang Tambusai dari suku Kandang Kopuh. dimana Belanda sebagai pemegang Beliau memperoleh pendidikan kekuasaan tertinggi di Daerah agama dari ayahnya, kemudian Rokan, Raja-raja Rokan yang dikirim ke Bonjol untuk melanjutkan berfikir bahwa Belanda ada dipihak belajar agama kepada Tuanku Imam mereka maka ini membuat Bonjol dan Para Padri di Bonjol dan kekuasaanya semakin kuat karena di Rao. Karena pada saat itu Bonjol mendapat dukungan dari Belanda, telah menjadi pusat pengajaran namun hal ini disadari oleh para agama (Ginda 2013: 111). Raja-raja Rokan dan lama-kelamaan Tuanku Tambusai yang rakyat pun menyadari bahwa terjadi dikabarkan telah kembali dari adu domba diatara rakyat dan raja Mekkah tahun 1820 setelah Rokan, dan semua ini hanya siasat kembalinya Tuanku Tambusai ke licik Belanda yang dimana agar kampung halamannya dari belajar mereka dapat berkuasa dan tinggal ilmu agama di Bonjol, saat itulah lebih lama lagi di Daerah Rokan. Tuanku Tambusai ditujuk oleh Daerah Rokan terletak disebuah ayahjnya untuk menggantikan sungai yang bernama sungai Rokan, kedudukan ayahnya sebagai Imam di Sungai Rokan sendiri memilki dua Kerajaan Tambusai, dikerajaan hulu atau cabang yakni Sungai Tambusai dan dengan ilmu agama Rokan Kanan dan Sungai Rokan yang telah dimilikinya Tuanku Kiri, di sepanjang sungai berdiri Tambusai kemudian berfikir kerajaan-kerajaan yang telah melakukan pembaharuan dalam disebutkan di atas, Kerajaan bidang ilmu keagamaan Islam, yang Tambusai merupakan salah satu dimana pada saat itu kegiatan kerajaan yang dimana tempat keagamaan di lakukan di surau-surau kelahiran dari Muhammd Saleh atau dan hanya tertuju pada hal ubudiyah yang lebih kita kenal dengan sebutan atau akhirat saja, Tuanku Tambusai Tuanku Tambusai, nama “Tuanku” merubahnya dan melakukan kegiatan merupakan sebuah gelar yang keagamaannya atau dakwah dalam dimana memilki arti yakni pemuka penyebaran agama Islam dilakukan atau tokoh agama, dan sedangkan secara langsung atau menyebarkan “Tambusai” sendiri merupakan nama ke tengah-tengah kehidupan masyarakat, Tuanku Tambusai dan maka pada saat itu terjadii peristiwa pembaharuanya diterima oleh Perang Padri yang diperkirakan pada sebagian masyarakat di Tambusai, 1821 pecahlah Perang Padri di namun hal ini juga menimbulkan Sumatra Barat antara Belanda dan perselisihan dengan penguasa Kaum Padri. Dalam Perang Padri setempat. Peselisihan antara yang terjadi di Sumatra Barat penguasa setempat dan Tuanku perjuangan dari Kaum Padri Tambusai dimenangkan oleh Tuanku dipimpin oleh Tuanku Imam Bonjol, Tambusai, dengan terselesainya Tuanku Rao, dan Tuanku Tambusai perselisihan ini Tuanku Tambusai siap berjuang melawan Belanda. pun menyebarkan ajaran Islam ke Tuanku Rao yang gugur pada tahun seluruh Riau, di Dalu-Dalu Tuanku 1833 dan tertawanya Tuanku Imam Tambusai membentuk sebuah Bonjol pada Tahun 1837, perjuangan komunitas baru (surau) atau pun dilakukan oleh Tuanku mendirikan sebuah sekolah membaca Tambusai. Dari latar belakang di atas Al-Quran, hadist-hadist, memberikan maka penulis tertarik untuk meneliti tabligh-tabligh (ceramah/dakwah)
Recommended publications
  • An Intellectual Role of Ulama in Modern Indonesia
    ARTIKEL E-ISSN: 2615-5028 Harmonizing the Community: An Intellectual Role of Ulama in Modern Indonesia Moeflich Hasbullah (UIN Sunan Gunung Djati, Bandung; [email protected]) Abstrak Artikel ini menganalisis peran intelektual ulama sebagai perantara budaya dalam masyarakat dari beberapa tahap dalam sejarah Indonesia. Bab-bab terpenting dalam sejarah Indonesia secara umum dapat dibagi menjadi lima periode: Pertama, periode masuknya Islam dan perkembangan awal islamisasi. Kedua, masa penjajahan. Ketiga, era era modern, yaitu munculnya gerakan modern dalam Islam di awal abad ke-20. Keempat, periode kemerdekaan revolusioner, dan kelima, periode pasca-kemerdekaan. Artikel sosio-historis ini melihat bahwa ulama di setiap periode ini adalah aktor utama sejarah dan menentukan arah perkembangan bangsa Indonesia. Khusus untuk bagian 'pembangunan komunitas' dalam penelitian ini, kasus peran seorang ulama yang merupakan kepala desa di Rancapanggung, Cililin, Bandung Barat pada 1930-an. Kata kunci: Peran pemimpin, keharmonisan sosial, islamisasi Indonesia Abstract This article analyzes the ulama's intellectual role as a cultural broker in society from several stages in Indonesian history. The most important chapters in Indonesian history can generally be divided into five periods: First, the period of the entry of Islam and the early development of Islamization. Second, the colonial period. Third, the era of modern era, namely the emergence of modern movements in Islam in the early 20th century. Fourth, the revolutionary period of independence, and fifth, the post-independence period. This socio-historical article sees that the ulama in each of these periods is the main actor of history and determines the direction of the development of the Indonesian nation.
    [Show full text]
  • Manajemen Konflik Di Tengah Dinamika Pondok Pesantren Dan Madrasah
    Bashori / Manajemen Konflik Di Tengah Dinamika ... 353 MANAJEMEN KONFLIK DI TENGAH DINAMIKA PONDOK PESANTREN DAN MADRASAH Bashori STAI Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian email: [email protected] Abstract In the dynamics of Islamic education institutions, certainly there will be any turmoil or conflict, either conflict between individual or conflict between groups. Recognized or not, the Islamic educational institutions, particularly pondok pesantren and madrasah, have the possibility of conflict is quite high compared with other educational institutions. From that assumption, this article aims to analyze the role of conflict management in resolving conflicts in the scope of Islamic educational institutions. Based on the study of theory, it can be concluded that the conflict management to be very central in developing the conflicts that exist in educational institutions Islamic school as a way to develop Islamic educational institutions for the better. In addition, because it has become a necessity that the conflict can not be avoided, then controlling the conflict becomes imperative in order to achieve objectives in Islamic educational institutions. Abstrak Dalam dinamika lembaga pendidikan Islam, pasti munsul gejolak atau konflik, baik konflik secara individu maupun konflik secara kelompok. Diakui atau tidak, lembaga pendidikan Islam khususnya pondok pesantren dan madrasah, memiliki kemungkinan konflik yang cukup tinggi dibandingkan dengan lembaga pendidikan yang lain. Dari asumsi itulah tulisan ini bertujuan menganalisis peranan manajemen konflik dalam menyelesaikan konflik yang terjadi di lingkup lembaga pendidikan Islam. Berdasarkan kajian teori, dapat disimpulkan bahwa manajemen konflik menjadi sangat sentral dalam mengembangkan konflik yang ada di lembaga pendidikan pondok pesantren dan madrasah sebagai cara dalam mengembangkan lembaga pendidikan Islam menjadi lebih baik.
    [Show full text]
  • The Genealogy of Muslim Radicalism in Indonesia A
    The Genealogy of Muslim Radicalism in Indonesia THE GENEALOGY OF MUSLIM RADICALISM IN INDONESIA A Study of the Roots and Characteristics of the Padri Movement Abd A’la IAIN Sunan Ampel Surabaya, Indonesia Abstract: This paper will trace the roots of religious radicalism in Indonesia with the Padri movement as the case in point. It argues that the history of the Padri movement is complex and multifaceted. Nevertheless, it seems to be clear that the Padri movement was in many ways a reincarnation of its counterpart in the Arabian Peninsula, the Wahhabi> > movement, even though it was not a perfect replica of the latter. While the two shared some similarities, they were also quite different in other respects. The historical passage of the Padris was therefore not the same as that of the Wahhabi> s.> Each movement had its own dimensions and peculiarities according to its particular context and setting. Despite these differences, both were united by the same objective; they were radical in their determination to establish what they considered the purest version of Islam, and both manipulated religious symbols in pursuit of their political agendas. Keywords: Padri movement, fundamentalism, radicalism, Minangkabau, Wahhabism.> Introduction Almost all historians agree that Islam in the Malay Archipelago – a large part of which subsequently became known as Indonesia – was disseminated in a peaceful process. The people of the archipelago accepted the religion of Islam wholeheartedly without any pressure or compulsion. To a certain extent, these people even treated Islam as belonging to their own culture, seeing striking similarities between the new religion and existing local traditions.
    [Show full text]
  • Juli 2020 BERTUAH Pekanbaru Menuju Kota Smart City Madani
    Majalah Internal Pemko Pekanbaru Edisi Juli 2020 BERTUAH Pekanbaru Menuju Kota Smart City Madani Pemko Pekanbaru Fokus Uji Swab Massal 6-9 Pindah ke Perkantoran Baru 42-43 di Kecamatan Tenayan Raya LAPUT INFO Semua Kegiatan KECAMATAN Camat Puji Pemerintahan di Tenayan Antusiasme Warga Walikota Pastikan PPDB Ikuti Asiknya Berwisata 16-17 Protokol Kesehatan Covid-19 46-47 di Taman Love Refi Pekanbaru PARIWISATA AGENDA Daya Tampung Sekolah Nikmati Suasana Negeri Masih Terbatas Alam nan Asri Majalah Internal Pemko Pekanbaru BERTUAH Pekanbaru Menuju Kota Smart City Madani bertuah bisa di baca di www.pekanbaru.go.id Pemerintah Kota Pekanbaru Mengucapkan Selamat Hari BHAYANGKARA KE - 74 ASN Tetap Produktif Saat Pandemi Covid-19 Firmansyah Eka Putra, ST, MT KEPALA DINAS KOMUNIKASI INFORMATIKA STATISTIK DAN PERSANDIAN KOTA PEKANBARU EMENTERIAN Pendayagunaan Aparatur Negara Mengingat saat ini telah memasuki era ser- dan Reformasi Birokrasi (PANRB) melakukan pe- ba digital, serba otomatis, tidak selalu di kantor un- nyesuaian sistem kerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) tuk bekerja, dan tidak selalu di pusdiklat untuk belajar. selama merebaknya virus corona atau Covid-19. Pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkuali- KPNS di instansi pemerintah dapat bekerja di rumah. tas dan berdaya saing menjadi kunci dalam menghadapi Kebijakan ini tertuang dalam Surat Edaran Menteri tantangan transformasi digital dimaksud, termasuk ASN. PANRB Nomor 19 Tahun 2020 tentang Penyesuaian Sistem Untuk itu, pemerintah terus berupaya membangun smart Kerja Aparatur Sipil Negara dalam Upaya Pencega- ASN yang berintegritas, profesional, dan kompeten, han Covid-19 di Lingkungan Instansi Pemerintah. berdaya melayani serta menguasai IT dengan baik. Yang dimaksudkan sebagai pedoman bagi Dapur Saat ini merupakan momentum ASN un- instansi pemerintah dalam pelaksanaan tugas tuk dapat mengembangkan kompetensi dan kedinasan dengan bekerja di rumah/tempat Redaksi inovasi, bukan sebaliknya membuat berdiam tinggalnya atau disebut work from home (WFH).
    [Show full text]
  • Variasi Dialek Bahasa Mandailing Di Kabupaten Mandailing Natal Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan 2014
    VARIASI DIALEK BAHASA MANDAILING DI KABUPATEN MANDAILING NATAL DISERTASI Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Doktor dalam Program Doktor Ilmu Linguistik pada Program Pascasarjana Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara di bawah pimpinan Rektor Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, D.T.M.&M.Sc.(CTM), Sp.A.(K.) untuk dipertahankan di hadapan Sidang Terbuka Senat Universitas Sumatera Utara OLEH SHOLIHATUL HAMIDAH DAULAY NIM : 088107022 Program Doktor (S3) Linguistik FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2014 Universitas Sumatera Utara Judul Disertasi : VARIASI DIALEK BAHASA MANDAILING DI KABUPATEN MANDAILING NATAL Nama Mahasiswa : Sholihatul Hamidah Daulay NIM : 088107022 Program Studi : Linguistik Menyetujui Komisi Pembimbing, Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. Promotor Prof. Dr. Hj. Nadra, M.S. Dr. Matius C.A Sembiring, M.A. Ko-Promotor Ko-Promotor Ketua Program Studi, Dekan FIB USU, Prof. T. Silvana Sinar, M.A.,Ph.D. Dr. Syahron Lubis, M.A. Universitas Sumatera Utara HASIL PENELITIAN DISERTASI INI TELAH DISETUJUI UNTUK SIDANG TERBUKA TANGGAL ........ Oleh Promotor Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. Ko-Promotor Prof. Dr. Hj. Nadra, M.S. Dr. Matius C.A Sembiring, M.A. Mengetahui Ketua Program Studi Linguistik Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara Prof. T. Silvana Sinar, M.A.,Ph.D. Universitas Sumatera Utara Diuji pada Ujian Terbuka (Promosi) Tanggal ...... PANITIA PENGUJI DISERTASI Ketua : Prof. Dr. Robert Sibarani, M.S. Anggota : 1. Prof. Dr. Hj. Nadra, M.S. 2. Dr. Matius C.A Sembiring, M.A. 3. Prof. T. Silvana Sinar, M.A.,Ph.D. 4. Prof. Ikhwanuddin Nasution… 5. Dr. Syahron Lubis, M.A. 6. Dr.
    [Show full text]
  • A Struggle Against Colonizer: the Commitment of Ashab Jawi
    International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences Vol. 9 , No. 7, July, 2019, E-ISSN: 2222-6990 © 2019 HRMARS A Struggle against Colonizer: The Commitment of Ashab Jawi Muhd Imran Abd Razak, Rahimin Affandi Abdul Rahim, Mohd Anuar Ramli, Nurul Hidayah Abd Aziz, Paiz Hassan, Muhammad Yusri Yusof @Salleh To Link this Article: http://dx.doi.org/10.6007/IJARBSS/v9-i7/6146 DOI: 10.6007/IJARBSS/v9-i7/6146 Received: 13 May 2019, Revised: 12 June 2019, Accepted: 01 July 2019 Published Online: 29 July 2019 In-Text Citation: (Razak et al., 2019) To Cite this Article: Razak, M. I. A., Rahim, R. A. A., Ramli, M. A., Aziz, N. H. A., Hassan, P., & @Salleh, M. Y. Y. (2019). A Struggle against Colonizer: The Commitment of Ashab Jawi. International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences, 9(7), 527–549. Copyright: © 2019 The Author(s) Published by Human Resource Management Academic Research Society (www.hrmars.com) This article is published under the Creative Commons Attribution (CC BY 4.0) license. Anyone may reproduce, distribute, translate and create derivative works of this article (for both commercial and non-commercial purposes), subject to full attribution to the original publication and authors. The full terms of this license may be seen at: http://creativecommons.org/licences/by/4.0/legalcode Vol. 9, No. 7, 2019, Pg. 527 - 549 http://hrmars.com/index.php/pages/detail/IJARBSS JOURNAL HOMEPAGE Full Terms & Conditions of access and use can be found at http://hrmars.com/index.php/pages/detail/publication-ethics 527 International Journal of Academic Research in Business and Social Sciences Vol.
    [Show full text]
  • Realisasi Belanja Hibah Dan Bansos 2011 Sd 2018.Xlsx
    DAFTAR REALISASI BELANJA BANTUAN SOSIAL PEMERINTAH PROVINSI RIAU MENURUT KEPERLUAN DAN DOKUMEN BELANJA PERIODE TAHUN 2011 SAMPAI DENGAN 2015 Nama TANGGAL TAHUN KEPERLUAN Lembaga/Instansi ALAMAT NO SP2D NILAI Pimpinan/Penerima SP2D 2011 Bantuan Pemerintah Provinsi Masrul Haq (Ketua LSM Lembaga - 05616/SP2D/LS/IV/2011 05/10/2011 50.000.000,00 Riau kepada Lembaga Perhimpunan Tani Kota Dumai) Perhimpunan Tani (LPTKD) Jl.Janur Kuning Gg.Surau No.3A Jaya Mukti Kota Dumai, guna biaya penunjang kegiatan rutin Tahun Anggaran 2011 2011 Bantuan Pemerintah Daerah Rustam Ismail, SE Mushalla Darun Naim Jl.Bukit barisan Gg.Bukit Raya 03048/SP2D/LS/III/2011 11/07/2011 20.000.000,00 Provinsi Riau kepada Musholla Darun Na'imJalan Bukit Barisan Gg. Bukit Raya kelurahan Tangerang Timur kecamatan Tenayan Raya Kota Pekanbaru, guna biaya kegiatan tahun Anggaran 2011 2011 Bantuan Pemerintah Daerah Encik Erwan Sutami (ketua Sanggar Kesenian Melayu - 09357/SP2D/LS/IV/2011 16/12/2011 50.000.000,00 Provinsi Riau kepada Sanggar Kuala Mandah) kesenian kuala Mandah khairiah Mandah kec. Mandah Kab. Indragiri Hilir guna biaya Penunjang kegiatajn Rutin Tahun 2011 2011 Bantuan Pemerintah Provinsi Bujang Everesto (Ketua NAHAR E QQ Masjid Ash - 05446/SP2D/LS/III/2011 30/09/2011 50.000.000,00 Riau kepada Pengurus Masjid Sha) Ash-Shamad Jl.Raya Panjang RT.03 RW.02 Kel.Tebing Tinggi Okura Pekanbaru, guna biaya penunjang kegiatan Tahun Anggaran 2011 2011 Bantuan Pemerintah Provinsi T. Rusli Ahmad (Ketua LSM Forum Riau Indonesia - 10369/SP2D/LS/IV/2011 20/12/2011 50.000.000,00 Riau Kepada DPP Forum Riau Bersatu) Indonesia Bersatu ( FOR - RIBET) Jl.
    [Show full text]
  • Aktivitas Dakwah Dan Kepahlawanan Tuanku Tambusai
    Jurnal RISALAH, Vol. 28, No.1 , Juni 2017: 10-24 AKTIVITAS DAKWAH DAN KEPAHLAWANAN TUANKU TAMBUSAI Ginda Dosen Jurusan Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi,UIN Suska Riau, Jl. HR Soebrantas Km 15 Simpangbaru, Tampan, Pekanbaru 50275 Abstrak Tuanku Tambusai seorang anak negeri Riau telah ditetapkan sebagai pahlawan nasional karena jasa dan perjuangan yang dilakukan melawan kolonial Belanda. Sebagai pahlawan Nasional, sisi heroiknya melawan Belanda telah banyak mendapat perhatian, namun sisi keagamaandan dakwah sangat sedikit yang dikaji, sementara motif perlawanan dan perjuangannya terhadap Belanda tidak terlepas dari perspektif dan keulamaan beliau yang memandang Belanda adalah penguasa-penguasa zalim yang harus di tumpas. Dakwah dan perjuangan mengusir Belanda merupakan dua “ sisi mata uang” dalam kepribadian Tuanku Tambusai. Semangat Dakwah dan perjuangan melawan Belanda telah membanya sebagai tokoh yang memberikan kontriubusi yang signifikan dalam penyebaran Islam di daerah, Sumatera Barat, Sumatera Utara dan Propinsi Riau. Kata kunci: Tuanku Tambusai, Aktivitas dakwah dan Kepahlawanan 1. Pendahuluan sampai di Indonesia proses peng-Islaman Menegakkan sebuah tatanan selanjutnya orang-orang Indonesia ikut aktif masyarakat yang mulia, elegan, adil, berwibawa ambil bagian.(A. Hasjmy, 1989:7) dan bertahan di muka bumi adalah tujuan utama Secara historis fakta seperti ini tentu al-Qur‟an. Al-Qur‟an menghendaki sebuah tidak sulit dipahami, karena dakwah Islam tatanan masyarakat yang etis, terbuka menjadi instrument penting dalam
    [Show full text]
  • Pemikiran Pendidikan Syekh Nawawi Al-Bantani
    HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 6, No. 111 Januari ––– Juni 2017 PEMIKIRAN PENDIDIKAN SYEKH NAWAWI AL-BANTANI Bashori Sekolah Tinggi Agama Isam (STAI) Tuanku Tambusai Pasir Pengaraian Email: [email protected] Abstrak Sejarah ketokohan Ulama’ di Indonesia berpengaruh dalam dimensi-dimensi sosial. Termasuk di dalamnya pengaruh terhadap dunia pendidikan Islam. Diantara para ulama yang terkenal di Indonesia adalah Syekh Imam Nawawi Al- Bantani, beliau adalah ulama’ yang sangat terkenal, tidak hanya di Indonesia tapi juga dalam ranah Internasional di makkah. Beliau adalah ulama’ yang ahli di bidang tafsir, tauhid, fiqh, tasawuf, sejarah nabi, bahasa dan retorika, karya-karya beliau memberikan sumbangan yang sangat besar dalam kemajuan islam di Indonesia, banyak sekali ulama’ dan pejuang-pejuang islam yang berguru pada beliau, karena itulah jasa beliau sangat besar dalam mengislamkan Indonesia. Ketokohan Syekh Imam Nawawi Al-Bantani diakui secara luas, dia berkaliber regional, nasional dan bahkan berkaliber internasional, ia berhasil di Tiga posisi utama yang menjadikan nama Syekh Nawawi diperhitungkan banyak kalangan yaitu: a) Sebagai ulama yang sangat produktif dalam menulis dan mempunyai banyak karya; b) Syekh Nawawi merupakan salah satu pusat jaringan ulama dan pesantren; dan c) Syekh Nawawi adalah ulama jawi yang bermukim di Mekah dan mendapatkan banyak ilmu serta pengakuan dari dunia internasional. Sebagai posisinya sebagai ulama’ besar, beliau juga memiliki konsep-konsep dalam makna pendidikan yang sebenarnya. Hal itu tampak dalam pandangan beliau dalam memaknai konsep kata pendidikan, Syekh Nawawi lebih condong kepada makna Ta’lim daripada Tarbiyah dan Ta’dib , dengan asumsi bahwa ta’lim tidak sekedar transfer ilmu, akan tetapi transformasi nilai dan metode. Dari asumsi tersebut, maka menarik untuk dikaji secara dalam pola pemikiran Syekh Nawawi al- Bantani dalam relevansinya dengan dunia pendidikan saat ini.
    [Show full text]
  • SK Hasil Akreditasi BAP PAUD Dan PNF Provinsi
    FR-AK-11 KEPUTUSAN BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL ( BAN PAUD DAN PNF ) NOMOR 077/K/SK/AKR/2016 TENTANG PENETAPAN STATUS AKREDITASI PROGRAM DAN SATUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL DI BAP PAUD DAN PNF PROVINSI RIAU TAHAP 2 TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BADAN AKREDITASI NASIONAL PENDIDIKAN ANAK USIA DINI DAN PENDIDIKAN NON FORMAL Menimbang : a. Bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 60 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Pasal 1 Ayat 32 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu dilakukan akreditasi terhadap Program dan Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal oleh BAN PAUD dan PNF; b. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Keputusan Ketua BAN PAUD dan PNF tentang Penetapan Status Akreditasi Program dan Satuan Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal di BAP PAUD dan PNF Provinsi Riau Tahap 2 Tahun 2016; Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4301); 2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 45, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5670); FR-AK-11 3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tentang Nomor 52 Tahun 2015 tentang Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Non Formal (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 1856); 4.
    [Show full text]
  • Pekanbaru City, Indonesia –
    Data Collection and Mobility Assessment Report on Sustainable Urban Transport Index and Impacts of COVID-19 on Mobility – PEKANBARU CITY, INDONESIA – Dr. Muhammad Ikhsan 2020 TABLE OF CONTENTS CHAPTER I: INTRODUCTION ....................................................................................................... 1 I.1 General description..................................................................................................................................... 1 I.2 Population ...................................................................................................................................................... 3 CHAPTER II: URBAN TRANSPORT SYSTEMS AND SERVICES .............................................6 II.1 Land Use…………………………………………………………………………………………….....…...……….. 6 II.2 Main Networks and Connections……………………………….…………………………………………. 7 II.3 Transportation Infrastructure………………………………………………………………..….…………. 8 II.4 Public Transportation ………………………………………………………………………….....…………. 12 II.5 Master Plan of Transportation Pekanbaru………………………………………………...………… 20 II.6 Bike Line …………………………………………………………………………………………………..………. 21 II.7 Planning for Parking Area ………………………………………………………………………….……… 22 CHAPTER III: SUTI DATA COLLECTION.................................................................................. 28 CHAPTER IV: SUTI DATA AND ANALYSIS ............................................................................. 29 CHAPTER V: DATA ANALYSIS...................................................................................................
    [Show full text]
  • Dari Islam Radikal Ke Islam Pluralis Genealogi Gerakan Paderi Dan Pengaruhnya Terhadap Islam Pluralis Di Perbatasan Minangkabau
    DARI ISLAM RADIKAL KE ISLAM PLURALIS GENEALOGI GERAKAN PADERI DAN PENGARUHNYA TERHADAP ISLAM PLURALIS DI PERBATASAN MINANGKABAU Syafwan Rozi IAIN Bukittinggi E-mail: [email protected] Diterima: 11-12-2014 Direvisi: 23-2-2015 Disetujui: 9-3-2015 ABSTRACT Dialectics of religion and social reality can be seen as one of the factors driving the emergence of religious movements. Social reality in the community can lead to the interpretation of typical social movements with basicly social implication. Thus, the radical religious movement grows as a backlash against perceived unjust structures and threatens its existence. Polemics about Padri movement in the Minangkabau as a radical movement must be thoroughly understood and not partially, through the study of history with genealogical approach, interpreting the history of this war will not merely in the sense of time, space, and actor. By tracing genealogy of this religious movement lead us to understand change of identity and historical facts that speak another. Allegations that the Padri movement is extreme and radical to be deeply reconsidered. In fact, the Padri movement has been instrumental in creating a religious understanding of Islamic societies tend Minangkabau northern frontier in the puritanical religious understanding, more pluralist because it is inhabited by several ethnic and even religious, and most importantly between customary and religious accommodation. Under this approach, especially genealogy post- modernism and identity, this paper will examine the history and influence of the Padri movement toward religious understanding Minangkabau society’s northern frontier. Keyword: Radical Islam, Pluralist Islam, Genealogy of Paderi Movement ABSTRAK Dialektika agama dan realitas sosial diyakini sebagai salah satu faktor penggerak munculnya gerakan sosial keagamaan.
    [Show full text]