INTISARI 664 T-44-52.Compressed
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Kedatangan bangsa Tionghoa ilakan makan,” kata Jong- ke Semarang berabad- kie Tio mempersilakan abad lalu telah mewarnai Ssaya untuk menikmati se- kehidupan masyarakat piring lontong cap go meh yang ter- setempat. Selalu harmonis hidang di depan mata. Ketika saya dan terus luwes mengalir melahap lontong, ia bertanya apa mengikuti perubahan zaman. saya mengetahui sejarah lontong 44 JANUARI 2018 DINAMIKA SEKILAS CERITA DARI PECINAN SEMARANG Penulis dan Fotografer: Wahyuni Kamah di Jakarta cap go meh. Sambil mencecap saji- dulu. Pria 76 tahun ini sangat fasih an yang nikmat itu saya mengge- berbicara sejarah budaya Peranak- lengkan kepala. an dan Kota Semarang. Jongkie Tio yang menyebut diri- Sosoknya masih tampak bugar. Ia nya pendongeng membuka usaha menyebut dirinya Tionghoa Peranak- restoran yang mengkhususkan pa- an. Dari orangtua dan isterinya yang da masakan khas Semarang tempo pandai masak itulah Jongkie mempe- 45 JANUARI 2018 Dinamika Lontong cap Jongkie Tio go meh lajari resep-resep masakan lokal asli seperti sambal goreng tahu, tahu, masa lalu. Lalu dengan semangat rebung, buncis, udang, srondeng, Jongkie bercerita singkat tentang docang, abing, bubuk kedelai, lodeh, riwayat lontong cap go meh, masakan telur, dan kerupuk. Peranakan yang hanya ditemui di Ketupat diganti dengan lontong pesisir utara Pulau Jawa. yang cara pembuatannya hampir Lontong cap go meh adalah salah mirip bakcang, makanan asal Tiong- satu makanan asimilasi antara pen- kok dari beras yang dibungkus Boks datang dari Tiongkok dan penduduk daun. Lontong dibentuk sedemi- lokal Jawa. Para pendatang dari kian rupa sehingga ketika dipotong Hilite Tiongkok yang hidup berbaur de- menjadi bulat menyerupai bentuk ngan masyarakat lokal ketika itu bulan purnama, saat masyarakat mengenal ketupat opor dari warga Tionghoa merayakan cap go meh. lokal. Warga lokal memberi hantar- Lontong cap go meh adalah con- an kepada mereka ketika perayaan toh hasil asimilasi budaya lokal Lebaran Ketupat. Dari situlah para (Jawa) dan Tionghoa pendatang. pendatang asal Tiongkok memodi- Perpaduan budaya itu menghasil- fi kasi masakan ketupat opor menja- kan budaya Peranakan atau Babah. di lontong cap go meh. Budaya Peranakan terbentuk se- Mereka menghidangkannya untuk telah kedua kebudayaan itu meng- perayaan cap go meh, perayaan alami interaksi yang cukup lama malam ke-15 pada bulan pertama dan terjadi harmonisasi. Dan tahun baru Imlek. Sajiannya bukan Semarang merupakan kota di Pulau cuma opor dan sambal goreng hati, Jawa yang kental dengan budaya tapi ditambah dengan masakan lain Peranakan. 46 JANUARI 2018 Sekilas Cerita dari Pecinan Semarang Kompleks Kelenteng Sam Poo Kong. Sejak abad ke-10 ke-10. Ketika Laksamana Cheng Asimilasi kehidupan orang lokal Ho datang ke Simongan pada abad Jawa dan orang Tionghoa asal ke-15 pemukiman masyarakat Tiongkok dapat dilihat di kawasan Tionghoa sudah ada di sana. Pecinan Semarang. Alkisah, ratusan Sam Po Kong atau Kuil Gedong tahun lalu pendatang asal Tiongkok Batu adalah tempat ibadah yang mencari penghidupan baru di dibangun masyarakat Tionghoa Nusantara. Mereka datang dalam di Simongan untuk menghormati rombongan besar dengan perahu kunjungan Laksamana Cheng Ho. layar dan mendarat di Banten. Lokasi tersebut dianggap bersejarah Dari situ mereka menyebar ke karena dipercaya sebagai tempat penjuru pesisir utara Pulau Jawa. mendaratnya Sang Laksamana. Di antaranya ada yang menetap di Di situ terdapat juga makam Simongan yang sekarang menjadi pimpinan pelayaran dari armada Kota Semarang. Peristiwa itu Cheng Ho. Diceritakan bahwa sang diperkirakan terjadi pada abad pimpinan, Ong Kong Hong, jatuh 47 JANUARI 2018 Dinamika Gang Warung pada siang hari. sakit ketika di Semarang, karena itu Selanjutnya, rombongan besar ia dan 10 orang pembantunya harus pertama orang Tionghoa dari tinggal. Mereka lalu bermukim di Tiongkok datang ke Semarang Simongan dan berasimilasi dengan dengan armada kapal layar yang orang lokal. dinamakan Wakang Tjoen. Mereka Petilasan di Gedong Batu datang sewaktu Tiongkok daratan selanjutnya dikunjungi berbagai dikuasai oleh Manchuria. Dalam kalangan, Tionghoa dan Jawa. rangka mencari penghidupan baru, Orang Jawa mendatangi petilasan mereka menetap di Semarang. itu setiap malam Jumat Kliwon Kemudian mereka membangun untuk berdoa. Kini, Sam Po Kong rumah-rumah dengan arsitektur menjadi kompleks yang megah Tiongkok mulai abad ke-17. dengan beberapa bangunan, Proses asimilasi pun berlangsung sedangkan Gedong Batu yang asli ketika para pemuda Tionghoa itu sudah hancur. menikahi gadis lokal. Dari pakaian, 48 JANUARI 2018 Sekilas Cerita dari Pecinan Semarang kesenian, arsitektur, hingga Gedung Rasa Dharma makanan terjadilah asimilasi. mempersiapkan Perlengkapan rumah tangga sembahyang arwah. untuk keperluan dapur seperti anglo, cawan, langseng, mangkok, teko adalah contoh dari hasil asimilasi kedua budaya. Sementara untuk makanan, asimilasi budaya Tionghoa dan lokal sangat terasa dengan banyaknya makanan Tiong- hoa yang diadopsi oleh orang lokal. Sewaktu menceritakan tentang kawasan Pecinan Semarang, raut wajah Jongkie Tio berubah menjadi muram. “Hanya 20% bangunan dengan arsitektur asli yang masih tertinggal di kawasan itu,” katanya dengan sedih, selebihnya sudah berubah menjadi bangunan modern. Karena penasaran, ditemani war- ga lokal yang mengerti tentang Pe- cinan saya pun menyusuri sebagian kawasan tersebut. Benar juga yang dikatakan Jongkie Tio, sebagian be- Perkumpulan komunitas terse- sar facade bangunan telah mengala- but, misalnya, masih melaksanakan mi perubahan, kecuali bila masuk ke doa arwah leluhur setiap tahun de- jalan-jalan kecil seperti Gang Baru, ngan warna lokal. Mereka mengun- Gang Belakang, masih tersisa sedikit. dang perwakilan dari agama lain dan juga memberikan santunan Gus Dur dihormati kepada orang-orang miskin. Bah- Di Pecinan, Komunitas Tionghoa kan mereka memberikan gelar ke- di Semarang mendirikan perkum- hormatan kepada Presiden Indo- pulan sosial. Satu di antaranya yang nesia ke-4 Abdurrahman Wahid masih berdiri hingga sekarang ada- sebagai Bapak Tionghoa Indonesia. lah Perkumpulan Sosial Boen Hian Papan penghormatan (sinci) untuk Tong. Perkumpulan yang menem- Gus Dur diletakkan di altar utama pati Gedung Rasa Dharma di Gang Gedung Rasa Dharma dan dapat Pinggir ini didirikan pada 1876. disaksikan hingga sekarang. 49 JANUARI 2018 Dinamika Lumpia Gang Lombok yang terkenal. Di Pecinan ada jalan bernama tidak berbeda dengan ruko di kota- Gang Warung. Ini adalah kawasan kota lain di Indonesia. bisnis dan perdagangan, yang di Pada malam hari Gang Warung ber- kanan-kiri jalan berjajar barisan ubah rupa menjadi pasar malam de- toko-toko. Masih ada beberapa toko ngan beragam warung yang menjual yang menyisakan bentuk warung aneka makanan dan jajanan. Kawas- zaman dulu dengan papan yang an ini dikenal dengan nama Pasar menopang barang-barang dagangan Malam Semawis. Makanan yang di- menjadi jendela penutup warung. jual mulai dari nasi gudeg hingga mi Jika dikatakan sisa arstektur asli ayam, minuman juga beraneka dari tinggal 20%, memang dikatakan jamu hingga es puter khas Semarang. demikian kenyataannya. Lebih dari Di Pasar Semawis ini pula bisa itu, toko-toko tersebut menempati dijumpai aneka makanan non-halal. bangunan ruko yang bentuknya Pendeknya, Pasar Malam Semawis 50 JANUARI 2018 Sekilas Cerita dari Pecinan Semarang Kelenteng Tay Kak Sie. adalah pusat kuliner khas Semarang Menariknya, Pasar Gang Baru yang sayang jika dilewatkan. hanya buka setengah hari. Selewat pukul 12.00 hampir seluruh peda- Aslinya non-halal gang bubar. Di pasar ini pula dapat Pasar tradisional Gang Baru me- dijumpai kios yang menjual daging rupakan salah satu pasar tradisional non-halal. Yang menarik, para pen- yang cukup lama di Pecinan. Para jualnya adalah orang lokal. pedagang berjualan di sepanjang Kenyataan bahwa warga Tiong- Gang Baru di lapak-lapak mereka. hoa sudah menetap lama di Se- Di sinilah tempat yang tepat untuk marang dan budayanya berasimilasi mencari sayur-mayur, buah, daging dengan orang lokal tidak dapat di- dan ikan segar untuk keperluan pungkiri lagi. Di Gang Pegambiran, memasak. Ada juga penjual kue dan misalnya, saya masih menjumpai alat-alat dapur. pengrajin yang memahat batu un- 51 JANUARI 2018 Dinamika tuk pemakaman Tionghoa. Pekerja- “Lumpia adalah salah satu ma- an itu sudah lama dilakukan oleh kanan asimilasi Semarang,” ujar orang lokal. Jongkie yang menulis buku Kota Masih di sekitar situ, ada toko Semarang dalam Kenangan. Asli- yang menjual sekaligus mengerja- nya lumpia berisi daging babi, tapi kan perlengkapan untuk upacara karena menyesuaikan dengan ke- kematianTionghoa. Pengrajinnya adaan di Semarang yang warganya pun orang lokal. banyak beragama Islam, isi lumpia Menyusuri kawasan Pecinan kemudian diganti dengan irisan Semarang saya seakan berada di rebung dan udang. dunia lain. Di beberapa sudut jalan Ia memperkirakan 75% masak- tampak bangunan kelenteng/kuil an Indonesia mendapat pengaruh yang dicat warna merah terang- dari masakan Tionghoa. Contoh- benderang dengan arsitektur atap- nya, minuman hangat wedang nya yang khas. Keberadaan kelen- ronde, minuman jahe yang dicam- teng di Pecinan hampir di setiap pur bulatan menyerupai moci. Ba- beberapa ratus meter jalan. nyak orang mengganggap bahwa Kelenteng Tay Kak Sie adalah ke- minuman itu berasal dari Jawa. lenteng pertama yang ada di Kawa- “Ini (wedang ronde) seratus persen san Pecinan. Didirikan pada 1746, ke- berasal dari Tiongkok. Minuman lenteng ini menjadi kelenteng terbe- ini biasa dipersembahkan untuk sar dari segi dewa-dewa yang ada