DIPLOMASI KEBUDAYAAN DI EROPA MELALUI EUROPALIA 2017

Disusun oleh: Bimo Aryo Wibowo 11141130000087

PROGRAM STUDI ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UIN SYARIF HIDAYATULLAH 2020

i

iii

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI SKRIPSI DIPLOMASI KEBUDAYAAN INDONESIA DI EROPA MELALUI EUROPALIA 2017 Oleh

Bimo Aryo Wibowo

11141130000087

Telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 24 Agustus 2018. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Hubungan Internasional.

Ketua, Sekretaris,

Muhammad Adian Firnas, S.IP, M.Si Irfan Hutagalung, SH, LLM NIDN. 0305077401 NIDN. 2024057002

Penguji I, Penguji II,

Eva Mushoffa, MA Inggrid Galuh, MHSPS NIDN. 2016077702 NIDN. 9920112884

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal 24 Agustus 2020.

Ketua Program Studi Hubungan Internasional

FISIP UIN Jakarta

Muhammad Adian Firnas, S.IP, M.Si NIDN. 0305077401

ABSTRAK Skripsi ini menganalisa mengenai diplomasi kebudayaan dan kepentingan nasional Indonesia terhadap negara di kawasan Eropa terutama Brussel dengan diplomasi kebudayaan Indonesia melalui festival Europalia 2017. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan kepentingan nasional Indonesia dalam festival Europalia 2017 kemarin secara deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis alasan-alasan yang menyebabkan mengapa Indonesia mau melakukan diplomasi kebudayaannya ke Eropa melalui festival pagelaran seni dan kebudayaan Europalia 2017.Penelitian ini, diambil pada masa Presiden Joko Widodo di periode pertamanya 2014-2019. Untuk mencapai tujuan penelitian tersebut, maka metode penelitian yang digunakan oleh Penulis adalah metode kualitatif, dengan didukungnya pengumpulan data-data informasi yang berupa data primer, dan sumber data sekunder. Dalam hal ini, yang dimaksudkan oleh Penulis adalah pengumpulan datanya berupa buku, jurnal, pemanfaatan dokumen, laporan dari institusi yang terkait, website yang valid, dan wawancara dengan narasumber yang ahli dalam bidangnya, sekaligus ikut dalam merencanakan terealisasinya diplomasi kebudayaan Indonesia di Eropa melalui Europalia 2017. Maka dari itu, dengan adanya kedua sumber data tersebut, diharapkan dapat memperkaya atau menambahkan informasi, dan masukan-masukan tambahan untuk Penulis. Kerangka teori yang digunakan oleh Penulis adalah teori diplomasi kebudayaan dan kepentingan nasional, yang keduanya itu bermanfaat untuk membantu menggambarkan langkah-langkah yang diambil oleh Indonesia untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Budaya merupakan alat yang dipakai oleh Indonesia untuk dapat mencapai kepentingan nasionalnya. Setelah dianalisis penulis menemukan alasan yang menyebabkan Indonesia mau melakukan diplomasi kebudayaannya ke Eropa melalui Europalia 2017. Peneliti menemukan bahwa kepentingan nasional Indonesia pada festival Europalia 2017 adalah untuk menampilkan kesenian dan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia dengan sekala besar dan juga untuk menambahkan devisa negara setelah Indonesia mengikuti festival Europalia 2017. Devisa negara yang dimaksud oleh Penulis bisa dari meningkatnya wisatawan mancanegara terutama dari Eropa, meningkatnya penjualan benda-benda budaya seperti batik, alat musik tradisional, dan juga cinderamata asli dari Indonesia. .

Kata Kunci : diplomasi kebudayaan, kepentingan nasional, Europalia 2017, Indonesia, Eropa

v

KATA PENGANTAR Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdullilahirabbil’alamin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT atas nikmat, rahmat dan ridho-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Diplomasi Kebudayaan Indonesia di

Eropa Melalui Europalia 2017” sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana hubungan internasional.

Skripsi ini dapat terselesaikan dengan bantuan, dukungan, dan bimbingan dari banyak pihak. Dalam kesempatan kali ini penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih kepada pihak-pihak yang turut membantu dan mensupport untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

Dengan rasa hormat dan kerendahan hati, penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Untuk keluarga tercinta penulis, Bapak Windu Prabowo, Ibu Sulastri

Linawati, untuk ketiga kakak penulis Binar Edlin, Bintari Dwi Marolin,

Triyoga Pamungkas, serta adik Febita Salsabila Sari. Terimakasih yang

sebesar besar untuk keluarga yang selalu memberikan support dan

motivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Adian Firnas, M.si selaku dosen pembimbing yang senantiasa

memberikan bimbingan, arahan, dan masukan yang berharga dalam proses

pengerjaan skripsi ini.

vi

3. Seluruh jajaran citivas akademika FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

kepada Bapak Fajri M.A selaku kepala jurusan Hubungan Internasional,

dan seluruh dosen FISIP/HI Pak Syafiq, Kak Muti, Pak Izham, Pak Andar,

Bu Eva, Pak Taufiq, Bu Inggrid, Pak Dhani, Pak Robi, Ms. Devi, Kak

Tisha, Bu Rahmi, Pak Nazar, Pak Aiyub, Pak Bambang, Pak Sirojuddin,

Bu Nisa (TU FISIP) dan dosen-dosen lainnya yang tidak dapat disebutkan

satu per satu.

4. Teman-teman HI C 2014 yang kebersamaannya tidak lekang oleh waktu,

terutama untuk teman-teman yang selalu memberikan dukungan yaitu

Hana, Risfi, Tirana, Thifa dan juga kedua sahabat saya Imtiyaz dan Jaya

yang tidak ada letihnya membantu saya dalam segala proses pengerjaan

skripsi ini. Seluruhnya tentu akan selalu penulis ingat.

5. Teman-teman TTWR angkatan 2012 yang juga kebersamaannya tidak

lekang oleh waktu, terutama untuk Albar, Opang, Baret, Silmi, Bajong,

yang selalu memberikan dukungan, bantuan, masukan dan saran untuk

dapat menyelesaikan skripsi ini.

6. Teman-teman Jon yang kebersamaannya tidak akan pernah lekang oleh

waktu, terutama untuk kawan-kawan saya Bea, Wasis, Rendy, Topan,

Fikri, Awan, Ube, Joe, Bayu dan yang lainnya yang tidak bisa saya

sebutkan satu persatu.

7. Terimakasih juga untuk Puan yang tetap berada di samping saya selama

mengerjakan skripsi ini, terimakasih untuk segala masukan dan bantuan

apapun itu. Terima kasih yang sebesar besarnya.

vii

Penulis berharap segala dukungan dan bantuan ini mendapatkan balasan dari Allah SWT. Aaammiien.

Terakhir, Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran dapat sangat bermanfaat bagi

Penulis di kemudian harinya. Semoga Skripsi ini, dapat menjadi tambahan referensi, dan penambah wawasan bagi setiap pembacanya, khususnya adalah bagi perkembangan studi Ilmu Hubungan Internasional.

Jakarta, 23 Juli 2020

Bimo Aryo Wibowo

viii

DAFTAR ISI

Lembar Judul ...... i Lembar Pernyataan Bebas Plagiarisme ...... ii Lembar Persetujuan Pebimbing Skripsi ...... iii Lembar Pengesahan Panitia Ujian Skripsi ...... iv Abstrak ...... vi Kata Pengantar ...... vii Daftar isi ...... xi Bab I Pendahuluan ...... 1 A. Pernyataan Masalah ...... 1 B. Pertanyaan Penelitian ...... 7 C. Tujuan dan Manfaat ...... 7 D. Tinjauan Pustaka ...... 8 E. LandasanTeori ...... 12 1. Diplomasi Kebudayaan ...... 12 2. Kepentingan Nasional ...... 14 F. Metodologi Penelitian ...... 17 1. Jenis dan Sumber Data ...... 17 2. Teknik Pengumpulan Data ...... 18 3. Teknik Analisa Data ...... 18 4. Metode Penulisan ...... 18 G. Sistematika Penulisan ...... 18

Bab II Diplomasi Kebudayaan dan Komitmen Indonesia dalam Kebudayaan ...... 19 A. Diplomasi Kebudayaan ...... 19 1. Awal Indonesia Menggunakan Diplomasi Kebudayaan ...... 22 2. Misi-misi Kebudayaan yang Dilakukan Indonesia ...... 24 B. Indonesia dan Kebudayaan ...... 27 1. Kebudayaan Indonesia ...... 29

Bab III Indonesia dan Festival Europalia ...... 32 A. Dinamika Indonesia Dengan Negara Di Eropa ...... 32 1. Awal Mula Kerjasama Antara Indonesia Dengan Uni Eropa ...... 33 2. Bentuk-Bentuk Kerjasama Antara Indonesia dan Uni Eropa ...... 34

ix

B. Europalia ...... 35 1. Sejarah Europalia Selama Penyelenggaraan Festival ...... 37 C. Keikutsertaan Indonesia Dalam Festival Europalia ...... 42 1. Upaya Indonesia Untuk Menjadi Guest Country di Festival Europalia ...... 43 2. Agenda Indonesia Dalam Festival Europalia ...... 45 D. Bentuk-Bentuk Agenda Pagelaran Seni dan Budaya Yang Ditampilkan Indonesia ...... 49

Bab IV Analisis Diplomasi Kebudayaan Indonesia Di Eropa Melalui Europalia 2017...... 51 A. Kepentingan Indonesia Untuk Memberikan Memperkenalkan Kebudayaan dalam Skala Besar ...... 52 B. Kepentingan Indonesia Untuk Menambah Devisa Negara Setelah Indonesia Mengikuti Europalia 2017 ...... 57

Bab V Penutup ...... 68 Kesimpulan ...... 69 Daftar Pustaka ...... xxii

x

Daftar Gambar Data peningkatan Wisatawan…………………………………………………63 Data Peningkatan Wisatawan Dari Uni Eropa………………………………..64

xi

DAFTAR SINGKATAN UE Uni Eropa EEC European Economic Community EC European Community RI Republik Indonesia Kemenlu Kementerian Luar Negeri PCA Partnership and Cooperation Agreement SBY Susilo Bambang Yudhoyono Kemendikbud Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RRT Republik Rakyat Tiongkok KIAS Pameran Kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat MENLU RI Menteri Luar Negeri Republik Indonesian UNESCO United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization RBI Rumah Budaya Indonesia APBN Anggaran Pembelanjaan Negara IGC-ICH Inter-governmental Committee for the Safeguarding of Intangible Cultural Heritage GSIHF Garden State International Heritage Festival TMII Taman Mini Indonesia Indah HR/VP High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy / Vice-President of the European Commission

xii

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman suku, budaya, adat istiadat, agama dan kesenian. Hal ini dapat dibuktikan melalui luasnya wilayah Indonesia, sehingga setiap pulau-pulau di Indonesia memiliki keunikan tersendiri, di antara pulau-pulau lainnya. Oleh karena itu, tidak heran apabila Indonesia memiliki prioritas dalam kebijakannya untuk mengenalkan budaya Indonesia pada dunia internasional.

Sepanjang sejarah ilmu hubungan internasional memiliki hubungan dengan beberapa aspek, seperti politik, ideologi, ekonomi, dan pertahanan.

Ditambah kuatnya pengaruh globalisasi membuat negara-negara dunia mengalami krisis eksistensi khususnya bidang kebudayaan.1 Faktor kebudayaan di era globalisasi dapat digunakan sebagai instrumen kerjasama antar negara untuk mencapai kepentingan nasional. Oleh karena itu, Indonesia dengan keanekaragaman budaya yang dimilikinya yang telah dikenal di mata dunia, melakukan diplomasi kebudayaan.

Indonesia dalam upaya untuk mencapai kepentingan nasionalnya atau memenuhi kebutuhan dalam negerinya, juga melakukan praktek diplomasi dengan negara lain. Hal ini bertujuan selain untuk memenuhi kepentingan

1 Badri Jusuf. Kiat Diplomasi: Mekanisme dan Pelaksanaannya. (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1993), 16.

1 nasional, juga diharapkan untuk mempererat hubungan kerjasama dengan negara lain. Diplomasi yang dilakukan oleh Indonesia bermacam-macam. Salah satunya adalah upaya yang dilakukan pemerintah Indonesia pada akhir-akhir ini untuk mencapai kepentingan nasionalnya. Caranya adalah dengan melakukan diplomasi kebudayaan.2

Diplomasi merupakan instrumen yang menghubungkan aktor negara dengan aktor internasional lainnya. Negara melalui perwakilan resmi dan aktor- aktor lain berusaha untuk menyampaikan, mengkordinasikan dan mengamankan kepentingan nasional khusus atau yang lebih luas, yang dilakukan melalui korespondensi, saling menyampaikan cara pandang, lobby, kunjungan, dan aktivitas-aktivitas lainnya yang terkait.3

Dalam usaha menjalin hubungan dengan negara lain untuk mencapai kepentingan nasional, negara dapat membentuk identitas diri yang baik dan citra positif yang didapatkan dari negara lain. Dalam arti lain suatu negara untuk menjalin kerjasama dengan negara lain perlu melakukan diplomasi sebagai sarana dalam memenuhi kepentingan nasionalnya4. Diplomasi merupakan metode untuk penyampaian pesan dan kepentingan negara yang menyangkut bidang politik, ekonomi, perdagangan, sosial, budaya, pertahanan dan

2 Mohammad Shoelhi. Diplomasi : Praktik Diplomasi Internasional, (Bandung: Sembiosarekatama Media, Bandung, 2011), 84. 3 KM Panikka. The Principle and Practice Diplomacy dalam Diplomasi diterjemahkan oleh Harwanto dan Misrawati (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1995), 4. 4 Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari. Diplomasi Kebudayaan Dalam Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia, (Yogyakarta: Ombak, 2007), 5.

2 kepentingan lain dalam bingkai hubungan internasional, guna mencapai saling pengertian antar dua negara (bilateral) atau beberapa negara (multilateral).5

Hubungan kerjasama antara Indonesia dan Uni Eropa (UE) bisa dikatakan telah terjalin cukup lama. Pada tahun 1967, UE yang pada waktu itu masih berwujud EEC atau European Economic Community, untuk pertama kalinya menjalin hubungan kerjasama dengan ASEAN. Perkembangan kerjasama yang terjadi, antara Indonesia dan UE bisa dikatakan bersifat stagnan dan tidak dinamis. Hal ini dikarenakan beberapa faktor baik internal maupun eksternal terutama bila menyangkut tatanan pada aspek regulasi. Indonesia sebagai sebuah negara berkembang, memiliki dinamikanya tersendiri dalam perjalanan kerjasama internasionalnya.6

PCA atau Partnership and Cooperation Agreement merupakan sebuah langkah besar terutama bagi Indonesia sebagai perwakilan pertama dari ASEAN yang menandatangani perjanjian tersebut dengan UE. PCA meliputi empat pilar utama yang menjadi dasar hubungan kerjasama Indonesia dan UE kedepannya kerjasama tersebut terdapat beberapa aspek, meliputi perdagangan, investasi, pelestarian lingkungan, pendidikan, hak asasi manusia (HAM), dan demokrasi.

Berdasarkan kepada empat pilar utama PCA Indonesia dan UE tersebut, dapat disimpulkan bahwa wilayah kerjasama yang terjalin meliputi berbagai aspek yang

5 R.P Barston. Modem Diplomacy, (Longman, N.Y, 1997), 1.1 6Bayu Galih. EU-Indonesia, tersedia di http://eeas.europa.eu/archives/delegations/indonesia/documents/eu_indonesia/eu_idnpca_id.pdf; internet; diunduh pada 24 Maret 2019.

3 sangat luas, tidak hanya high politic semata, tapi juga low politic, ekonomi, sosial hingga budaya.7

Sekilas pemaparan tersebut menjelaskan adanya upaya bagi Indonesia untuk terus mendekati negara-negara di Eropa. Pada era kepemimpinan RI di bawah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, pemerintah Indonesia telah menciptakan citra positif kepada seluruh negara di dunia khususnya Uni Eropa.

Hal ini di buktikan melalui arah fokus pemerintahan SBY yaitu untuk menciptakan citra positif melalui one thousand friend zero enemy. Akan tetapi citra baik yang diupayakan masih belum optimal karena berbagai elemen-elemen masyarakat Uni Eropa masih minim pengetahuannya akan negara Indonesia.

Padahal Indonesia mempunyai potensi untuk menarik perhatian elemen-elemen masyarakat di Uni Eropa dengan keunggulannya. Maka, Indonesia perlu memaksimalkan upaya untuk menciptakan citra baik bagi Indonesia melalui

Europalia.

Di era pemerintahan Joko Widodo, Indonesia terus melanjutkan dan mengoptimalkan penuh citra baik yang sudah dilakukan oleh presiden sebelumnya. Selain itu Joko Widodo menginginkan Indonesia untuk lebih dikenal di kancah Internasional khususnya untuk seluruh elemen-elemen masyarakat yang ada di Uni Eropa.

Oleh karena itu, pada tahun 2017-2018, Indonesia menjadi negara tamu ke-4 di tingkat Asia, dan dalam kawasan negara Asia Tenggara Indonesia

7Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Hubungan Bilateral Uni Eropa- Indonesia, tersedia di https://www.kemlu.go.id/brussels/Pages/hubungan-bilateral-ri-ue-indonesia- uni-eropa.aspx; diunduh pada 24 Maret 2019.

4 menempati peringkat pertama yang menjadi negara tamu dalam Europalia.

Europalia adalah festival seni dan budaya pada tingkat internasional yang diselenggarakan di Belgia dan negara-negara tetangga sejak 1969. Festival ini diselenggarakan oleh Europalia Internasional, yang merupakan lembaga nonprofit di bawah naungan Keluarga Kerajaan Belgia yang bermarkas di Brussels.

Europalia juga, diselenggarakan setiap dua tahun sekali, kecuali pada rentang waktu 1977-1980, 1982-1985, 1993-1996 dan 1998-2003. Pada Europalia edisi ke-26 yang berlangsung dari Oktober 2017 hingga Januari 2018, Indonesia menjadi tamu kehormatan.

Pada pelaksanaannya, Europalia menyajikan berbagai kegiatan terkait seni dan budaya ditampilkan dari tamu kehormatan, seperti musik, sastra, konferensi, seminar, lokakarya, film, pameran hingga penampilan seni seperti tari-tarian.

Indonesia sadar bahwa negaranya memiliki potensi untuk menjadi sorotan dunia internasional. Hal itulah yang membuat Indonesia berkomitmen dalam merealisasikan program Europalia 2017 melalui diplomasi kebudayaan.

Diplomasi kebudayaan ini dimotori oleh Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan atas persetujuan pemerintah Indonesia. Dalam hal ini, Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menjadi pendukung utama dalam penyelenggaraan program Indonesia sebagai Guest Country di Festival Seni

Europalia 2017. Indonesia mengadakan 228 agenda pentas seni dan kebudayaan.

Indonesia juga memeriahkan pagelaran seni dan budayanya di tujuh negara di Eropa, yaitu Belgia, Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Austria, dan

Polandia. Setiap negara memiliki agenda-agenda acara Europalia 2017 yang

5 berbeda. Belgia merupakan negara dengan agenda kegiatan Europalia paling padat kemudian disusul dengan Belanda dan Jerman. Sejalan dengan visi dari

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yaitu “Terbentuknya Insan serta

Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan Berlandaskan

Gotong Royong” menjadikan program Europalia didukung penuh oleh pemerintah

Indonesia. Hal tersebut disebabkan mampu mendukung dan menjalankan fungsi keberadaan kementeriannya untuk pemerintah Indonesia.8 Dalam rangka menghadapi tatanan dunia yang semakin berubah maka diperlukan untuk mengembangkan kelenturan. Tujuannya untuk mencapai kepentingan nasionalnya agar dapat memanfaatkan berbagai peluang yang muncul dari perubahan lingkungan strategis secara optimal.

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penulis tertarik untuk membahas mengenai “Diplomasi Kebudayaan Indonesia di Eropa Melalui festival Europalia

2017” karena penulis ingin menulusuri lebih jauh diplomasi yang dilakukan

Indonesia dalam merealisasikan Festival Europalia. Alasan kenapa penulis memilih waktu pada periode 2017, dikarenakan pada tahun ini Indonesia mendapatkan kesempatan untuk menampilkan seni dan kebudayaannya melalui diplomasi tersebut.

8 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Visi dan Misi Kemendikbud, tersedia di https://www.kemdikbud.go.id/main/tentang-kemdikbud/visi-dan-misi; diunduh pada 24 Maret 2019

6

B. Pertanyaan Penelitian Untuk menjawab penelitian ini, penulis mencoba merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut

1. Mengapa Indonesia melakukan Diplomasi Kebudayaan melalui

festival seni Europalia di Eropa pada tahun 2017 ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengenalkan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia dalam skala

besar.

2. Mengetahui diplomasi kebudayaan Indonesia di Eropa melalui

Europalia 2017

Sedangkan manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Memperkaya khazanah pengetahuan pada keilmuan Hubungan

Internasional.

2. Sebagai referensi tambahan bagi para penstudi hubungan internasional

dalam mengerjakan beberapa tugas-tugas, seperti; paper, jurnal,

skripsi, dan lain-lain

7

D. Tinjauan Pustaka Dalam memudahkan penulis untuk pengerjaan skripsi ini penulis menemukan beberapa penelitian terdahulu. Literatur ini digunakan kedepannya untuk dijadikan masukan dan pembeda antara skripsi ini dengan skripsi lainnya.

Berikut adalah beberapa tinjauan pustaka dalam penelitian ini.

Pertama, karya Skripsi Noor Rahma Yulia. Ia adalah mahasiswa

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, dengan judul

“Diplomasi Kebudayaan Republic of Korea Melalui Film dan Drama : Pencapaian

Kepentingan Citra dan Ekonomi Republic of Korea di Indonesia. Dalam tulisannya, Noor Rahma Yulia menjelaskan bahwa Republic of Korea menggunakan Film dan Drama sebagai alat untuk meluncurkan kepentingan negaranya. Media ini juga, merupakan salah satu aspek ekonomi kreatif yang penanganannya dilakukan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Olah raga, Pariwisata Republik Korea (MCST). Di Indonesia sendiri, Film dan Drama

Republic of Korea diterima secara birokrasi melalui Direktorat Perfilman

Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif serta Lembaga Sensor Film

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Dengan adanya penayangan Film dan

Drama tersebut, keberadaan Film dan Drama Republic of Korea di Indonesia ini kemudian memberikan keuntungan tersendiri bagi Republic of Korea, yaitu menambah citra positif bagi Korea. Selain itu, diplomasi Kebudayaan melalui film dan drama di Indonesia juga mendatangkan keuntungan ekonomi secara khusus bagi Republic of Korea, baik dari sektor pariwisata, dan ekonomi kreatif.

8

Berdasarkan tersebut, perbedaannya antara penulis dengan isi skripsi Noor

Rahma Yulia adalah terletak pada objek kajian pembahasannya. Dalam skripsi

Noor Rahma Yulia ini, membahas Republic of Korea sebagai frame kajian pembahasannya, sedangkan penulis membahas Europalia 2017 sebagai titik kajian pemabahasannya. Akan tetapi juga, titik letak persamaan antara penelitian penulis, dengan skripsi Noor Rahma Yulia bisa dilihat, yaitu dimana subjek kajiannya, masih dalam rangka membahas kebudayaan. Oleh karena itu, sedikit banyaknya dalam skripsi Noor Rahma Yulia tersebut, dapat juga dijadikan sebagai bahan masukan bagi penulis dalam mengerjakan penyusunan penelitian skripsi ini.

Kedua, karya Skripsi Clarisa Gabriella dengan judul “Peran Diplomasi

Kebudayaan Indonesia Dalam Pencapaian Kepentingan Nasionalnya”. Clarisa

Gabriella adalah mahasiswa Hubungan Internasional, Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin. Dalam tulisan skripsinya, ia menjelaskan bahwa Peran Diplomasi Kebudayaan Indonesia bisa diartikan sebagai sarana untuk ajang promosi, sebagai perjuangan Kepentingan Nasional. Selain itu, bagi

Indonesia, diplomasi kebudayaan Indonesia di luar negeri adalah selain ditujukan kepada masyarakat asing, juga diarahkan kepada masyarakat Indonesia diluar negeri. Dengan demikian kesadaran kebudayaan dan kepribadian nasional dapat ditingkatkan dan dipelihara.

Bila dilihat dari isi penulisan karya Skripsi Clarisa Gabriella, menjelaskan hanya peran Diplomasi Kebudayaan Indonesia. Dengan kata lain, Clarisa

Gabriella hanya mencoba menjelaskannya secara umum dalam pembahasannya.

Oleh karena itu, bila dibandingkan oleh penelitian penulis, dari segi arah

9 penulisannya saja, penulis menggunakan Europalia 2017 sebagai titik kajian penulis untuk menarik sebuah analisa dan kesimpulan bagi Indonesia. Selain itu, persamaan yang dapat ditemukan oleh penulis dalam penelitian karya Skripsi

Clarisa Gabriella adalah masih pada subjek kajiannya, yakni dalam hal ini baik itu penulis, maupun Clarisa Gabriella masih membahas kebudayaan.

Ketiga, karya Skripsi Nuryanti Awallia dengan judul “Pengaruh Diplomasi

Kebudayaan Terhadap Hubungan Korea Selatan – Republik Rakyat Tiongkok” yang merupakan mahasiswa Hubungan Internasional, pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hassanuddin. Dalam penulisannya, ia menjelaskan bahwa Diplomasi Kebudayaan yang dilakukan oleh pemerintah Korea Selatan bertujuan untuk peningkatan citra dan national branding Korea Selatan menuju kearah yang positif dalam komunitas internasional. Dalam melaksanakan diplomasi kebudayaannya Korea Selatan, melalui Pertunjukan Seni dan budaya populer Korea Selatan. Pada bidang budaya 85 pertunjukan Seni Korea Selatan melakukan upaya-upaya berupa mengadakan pameran kesenian seperti lukisan, patung, dan berbagai hasil karya seniman Korea Selatan yang ditampilkan di pameran yang diselenggarakan di Republik Rakyat Tiongkok (RRT), maupun yang berupa pameran kolaborasi diantara Korea Selatan dan RRT, kemudian ada pula festival kebudayaan yang menampilkan pertunjukan seni, makanan korea, dan permainan-permainan tradisional Korea. Selain itu, wujud pengaruh dari adanya diplomasi kebudayaan Korea Selatan di RRT lainnya adalah melalui budaya populer Korea Selatan yang dikenal sebagai Hallyu. Hallyu berkembang

10 dan menyebar di RRT melalui media-media seperti musik (K-POP), drama dan film yang mana mampu menarik minat dan menembus pasar RRT.

Berdasarkan penjelasan di atas, perbedaannya antara penulis dengan isi skripsi Nuryanti Awallia adalah terletak pada objek kajian pembahasannya. Isi dari penulisan skripsi Nuryanti Awallia tersebut adalah menjelaskan bahwa adanya indikasi peningkatan hubungan baik bagi Korea Selatan dan RRT yaitu untuk meneruskan kerjasamanya di berbagai bidang lainnya. Kenyataannya dengan adanya diplomasi kebudayaan antara kedua negara ini menghasilkan rasa kepercayaan antara satu sama lain. Sedangkan penulis dalam penelitiannya akan melihat keuntungan Indonesia dalam mendukung Program Europalia 2017 sebagai bagian dari kepentingan nasionalnya. Oleh karena itu, objek kajian skripsi

Nuryanti Awallia dan objek kajian penulis juga akan berbeda. Namun, tidak bisa dipungkiri juga bahwa titik persamaan penelitian penulis dengan skripsi Nuryanti

Awallia adalah dalam pembahasan kebudayaan.

E. Landasan Teori Dalam menjawab pertanyaan penelitian diatas, penulis akan menggunakan beberapa konsep, yaitu Konsep Diplomasi Kebudayaan dan Kepentingan

Nasional.

E.1 Diplomasi Kebudayaan

Diplomasi merupakan salah satu praktek dalam Hubungan internasional antar negara melalui perwakilan-perwakilan resmi. Praktek diplomasi dapat

11 meliputi keseluruhan proses hubungan luar negeri dan formasi kebijakan.

Disebutkan bahwa diplomasi juga diartikan alat atau mekanisme kebijakan luar negeri yang dijadikan sebagai tujuan akhir, juga diartikan sebagai teknik-teknik operasional yang akan dilakukan oleh sebuah negara untuk memperjuangkan kepentingannya melalui hukum. Melalui diplomasi inilah sebuah negara dapat membangun citra tentang dirinya. Pada umumnya diplomasi digunakan sejak tingkat paling awal sebuah negara hendak melakukan hubungan bilateral dengan negara lain hingga keduanya mengembangkan hubungan selanjutnya.9

Tulus Warsito dan Wahyuni Kartika Sari menjelaskan Diplomasi

Kebudayaan sebagai sebuah upaya suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan baik secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olah raga, dan kesenian maupun secara makro misalnya propaganda. Tujuan dari diplomasi ini adalah untuk mempengaruhi pendapat umum (masyarakat negara lain) dalam rangka mendukung suatu kebijakan politik luar negri tertentu. Para pelaku kegiatan diplomasi kebudayaan adalah pemerintah, lembaga non pemerintah, individual, kolektif, dan setiap warga negara. Adapun materi yang dipakai dalam diplomasi kebudayaan adalah segala hal yang dianggap sebagai pendayagunaan aspek budaya (dalam politik luar negeri) antara lain, kesenian, pariwisata, olah raga, tradisi, teknologi, sampai dengan pertukaran ahli dan sebagainya.10

9 Jack C Plano dan Roy Olton. The International Relations Dictionary, third edition, (Santa Barbara: Western Michigan University, 1982), 24. 10 Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari. Diplomasi Kebudayaan Dalam Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia, (Yogyakarta: Ombak. 2007), 13.

12

Menurut S.L, Roy istilah diplomasi kebudayaan untuk memberi pengertian bahwa diplomasi dengan menggunakan kegiatan-kegiatan budaya seperti pengiriman misi kesenian ke negara lain untuk menimbulkan dan memperoleh kesan atau citra baik. Tetapi diplomasi dengan mengatasnamakan budaya tidak selalu mengandung unsur budaya kuno atau tradisional. Sebab penggambaran secara makro dari diplomasi kebudayaan adalah usaha yang dilakukan oleh suatu negara dalam upaya memperjuangkan kepentingan nasional melalui unsur kebudayaan termasuk didalamnya pemanfaatan bidang ideologi, teknologi, politik, ekonomi, militer, pendidikan, dan sosial budaya dalam kehidupan masyarakat internasional.11

Pemahaman mengenai diplomasi kebudayaan berkaitan dengan instrumen dan media dari penerapan diplomasi yang digunakan oleh suatu negara.

Kebudayaan pada pengertian yang sederhananya menurut Edward. B Taylor diartikan sebagai kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kebiasaan-kebiasaan yang didapatkan manusia sebagai anggota masyarakat.12

E.2 Kepentingan Nasional

Dalam kepentingan nasional peran negara sebagai aktor yang mengambil keputusan dan memerankan peranan penting dalam pergaulan internasional

11 Soerjono Soekanto. Pengantar Sosiologi, (Jakarta: Giafmdo Persada, 1993), 3. 12 Riski Januar. Pengertian Kebudayaan Menurut-menurut Para Ahli, tersedia di http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-kebudayaan-menurut-para-ahli.html ; Diunduh pada 30 Desember 2018.

13 berpengaruh bagi masyarakat dalam negerinya. Demikian ini yang akan menjadi kemashalatan bagi masyarakat yang berkehidupan di wilayah tersebut. kepentingan nasional (national interest) adalah konsep yang paling populer dalam analisa hubungan intemasional baik untuk mendeskripsikan, menjelaskan, menganalisa maupun menganjurkan perilaku internasional. Peneliti sering memakai konsep kepentingan nasional sebagai dasar untuk menjelaskan perilaku luar negeri suatu negara.

Seorang ahli, Thomas Hobbes menyimpulkan bahwa negara dipandang sebagai pelindung wilayah, penduduk, dan cara hidup yang khas serta berharga.

Demikian karena negara merupakan sesuatu yang esensial bagi kehidupan warga negaranya. Tanpa negara dalam menjamin alat-alat dan kondisi-kondisi keamanan ataupun dalam memajukan kesejahteraan akan membatasi kehidupan masyarakat.13

Pengertian kepentingan nasional dijelaskan sebagai salah satu faktor terpenting dan mendasar yang mendorong sebuah negara melakukan interaksi dengan aktor-aktor hubungan Internasional. Hal-hal yang terkait dalam kepentingan nasional sering dilihat sebagai tujuan awal dari kebijakan luar negri kepentingan nasional juga mengarahkan para pembuat keputusan dalam merumuskan kebijakan luar negeri suatu negara seperti pertahanan, keamanan, militer, sosial, budaya, dan kesejahteraan ekonomi.14

13 Robert Jackson dan Georg Sorensen. Pengantar Studi Hubungan Internasional, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 89. 14 K.J, Holsti. Politik Internasional: Kerangka Analisa, (Terj.), (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 1987), 28.

14

Mochtar Mas’oed menjelaskan kepentingan nasional pada dasarnya dibangun dari dua elemen, yang pertama didasarkan pada pemenuhan kebutuhan sendiri dan yang kedua mempertimbangkan berbagai kondisi lingkungan strategis disekitarnya. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan itu, setiap kerjasama atau hubungan yang dilakukan oleh dua negara atau lebih pasti mengutamakan kepentingan nasional.

“…hubungan antara negara tercipta karena adanya perbedaan keunggulan yang dimiliki tiap negara dalam berproduksi. Keunggulan komparatif (comparative advantage) tersebut membuka kesempatan pada spesialisasi yang dipilih tiap negara untuk menunjang pembangunan nasional sesuai kepentingan nasional…”15 Pengertian tersebut menjelaskan bahwa keberagaman tiap-tiap negara yang ada di seluruh dunia memiliki kapasitas yang berbeda. Demikian tercipta dapat terpengaruh dari domografi, karakter, budaya, bahkan history yang dimiliki negara tersebut. Sehingga negara saat ingin melakukan kerjasama dapat melihat kondisi dari keunggulan-keunggulan yang dapat menjadi pertimbangan.

Pelaksanaan kepentingan nasional yang mana dapat berupa kerjasama bilateral maupun multilateral semua itu kembali pada kebutuhan negara.16

Menurut Daniel S.Papp yang mengatakan bahwa dalam kepentingan nasional terdapat beberapa aspek seperti ekonomi, ideologi, kekuatan, keamanan militer, moralitas, dan legalitas. Dalam hal ini, faktor ekonomi pada setiap kebijakan yang diambil oleh suatu negara selalu berusaha untuk meningkatkan perekonomian negara yang dinilai sebagai suatu kepentingan nasional. Suatu

15 Charles. P. Kindlerberger. Economic Laws and Economic History (Cambridge University Press, 1997) 21. 16 Charles. P. Kindlerberger. Economic Laws and Economic History (Cambridge University Press, 1997) 22.

15 kepentingan nasional dalam aspek ekonomi diantaranya adalah untuk meningkatkan keseimbangan kerjasama perdagangan suatu negara dalam memperkuat sektor industri dan sebagainya.17

Felix E. Oppenheim mengartikan konsep kepentingan nasional adalah tujuan kesejahteraan pemerintahan nasional dalam level internasional. Hal tersebut mengindikasikan bahwa kepentingan nasional dari suatu negara adalah untuk menjaga otonomi politik dan integrasi nasionalnya demi keberlangsungan kesejahteraan masyarakatnya sampai ke tahap internasional. Secara garis besar kepentingan nasional adalah tujuan, cita-cita, dan harapan yang ingin dicapai oleh suatu negara.18

F. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Menurut Bagong Suyanto dan Sutinah bahwa penelitian kualitatif dapat diartikan sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif mengenai kata-kata lisan maupun tertulis, dan tingkah laku yang dapat diamati dari orang-orang yang diteliti. Menurut Strauss dan Corbin, metode kualitatif berupaya menemukan kenyataan empiris dari realitas sosial sehingga tercapainya pemahaman mendalam tentang realitas sosial tersebut.19

17 Daniel S.Papp. Contemporary International Relation: A Framework for Understanding, Second Editions, (New York: MacMillan Publishing Company, 1988), 29. 18 Oppenheim Felix E. National Interest, Rationality, and Morality, Political Theory vol 15 (sage publication, inc 1987), 369-389. 19 Bagong Suyanto. Metode Penelitian Sosial : Berbagai Alternatif Pendekatan, (Jakarta: Prenada Media, 2015), 45.

16

Penulis melihat metode ini membantu penulis dalam menjelaskan kepentingan Indonesia terkait diplomasi kebudayaannya di Eropa melalui Festival

Seni dan Budaya Europalia 2017. Adapun sumber data penelitian yang digunakan penulis adalah dengan menggunakan dua sumber data penelitian, yakni sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer adalah data yang berbentuk dokumen, dan data wawancara langsung.

Kemudian, data sekunder yang dimaksudkan oleh Penulis, berupa artikel, dan jurnal. Selanjutnya, adapun teknik pengambilan data yang dilakukan oleh penulis adalah dengan melalui wawancara, dan melalui studi kajian pustaka atau studi dokumen. Dalam hal ini, Penulis akan melakukan wawancara dengan Ibu

Carolina selaku kepala sub bagian Amerika dan Eropa dan juga merupakan analisis kerjasama luar negeri pada biro kerjasama dan perencanaan luar negeri.

Selain itu, Ibu Carolina juga merupakan delegasi Indonesia, yang dipilih untuk menangani dalam kepengurusan terealisasinya agenda Indonesia untuk Europalia.

17

G. Sistematika Penulisan Pembahasan dan analisis akan dijelaskan melalui sistematika penulisan, sebagai berikut :

Bab I, sebagai pendahuluan yang berisikan pernyataan masalah, pertanyaan penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metodelogi penelitian, dan sistematika penulisan.

Bab II, tentang diplomasi kebudayaan dan komitmen Indonesia dalam kebudayaan. Bagian ini terdiri dari diplomasi kebudayaan serta Indonesia dan kebudayaannya.

Bab III, menjelaskan tentang Indonesia dan Festival Europalia. Secara spesifik akan memberikan gambaran terkait dinamika Indonesia dengan negara- negara di Eropa, Europalia, keikutsertaan Indonesia dalam Festival Europalia, dan bentuk agenda pagelaran seni dan budaya oleh Indonesia.

Bab IV, bagian analisis yang menjawab pertanyaan penelitian ini.

Pembahasannya akan menjelaskan kepentingan Indonesia dalam festival

Europalia 2017, kepentingan untuk mengenalkan kebudayaan Indonesia dalam skala besar, dan juga kepentingan Indonesia untuk menambah devisa negara setelah Indonesia mengikuti Europalia 2017.

Bab V, bagian penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.

18

BAB II

DIPLOMASI KEBUDAYAAN DAN KOMITMEN INDONESIA DALAM KEBUDAYAAN Pada bab ini penulis menjelaskan tentang diplomasi kebudayaan dan komitmen Indonesia dalam bidang kebudayaan. Pada pembahasan bab ini, penulis membaginya menjadi dua bagian pembahasan. Bagian pertama penulis akan menjelaskan diplomasi kebudayaan yang dijalankan oleh Indonesia dan pada bagian pembahasan yang kedua penulis akan menjelaskan tentang komitmen

Indonesia dalam bidang kebudayaan.

A. Diplomasi Kebudayaan

Pada bab ini penulis akan membahas secara umum tentang diplomasi kebudayaan. Hubungan kebudayaan dalam dunia Internasional sudah dilakukan oleh banyak negara sejak lama. Perkembangan yang terjadi pada dunia saat ini, membuat pentingnya suatu negara untuk menjalin hubungan dengan negara lain membuat pemerintah suatu negara menyadari hubungan melalui aspek kebudayaan dapat dijadikan cara dalam mencapai tujuan ekonomi dan politik.

Menyadari hubungan kebudayaan dapat memberikan kontribusi bagi kepentingan nasional, negara mulai melakukan diplomasi kebudayaan dengan melalui berbagai macam cara.20

Diplomasi sebagai kajian dari keilmuan hubungan Internasional digunakan sebagai salah satu inisiatif mempromosikan negara, meningkatkan eksistensi negara atau menyebarkan pengaruh ke negara lain untuk mencapai kepentingan

20 Haigh Anthony. Cultural Diplomacy In Europe, (New York: Sales Agent, Manhattan Pub, Co, 1974), Hlm 27

19 nasional bagi masing-masing negara.21 Diplomasi kebudayaan berasal dari fakta bahwa budaya merupakan sesuatu yang bersifat universal dan mampu melintas batas. Selain itu kebudayaan setiap negara memiliki ciri khasnya sendiri dan berbeda-beda. Pertukaran budaya antar negara-negara di dunia internasional dapat dikatakan salah satu cara agar masyakarat yang berbeda dapat lebih mengenal dan respect satu sama lain.22

Maka dari itu, tidak heran jika semua negara yang ada di dunia memiliki komitmennya dalam mengenalkan budaya negaranya pada negara lain.

Sehubungan dengan maksud adanya timbul rasa hormat antara satu negara dengan negara lain yang pada akhirnya juga adalah dapat mempererat hubungan antara satu negara dengan negara lainnya. Dalam hal ini, tidak terkecuali adalah

Indonesia. Pada perkembangannya, Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi fokus dalam mendiplomasikan kebudayaannya. Hal ini tentunya didukung dengan luasnya negara Indonesia yang menghasilkan banyak budaya.

Indonesia sebagai negara dengan keunggulan geografis dan demografis menyadari keuntungan dari diplomasi kebudayaan sebagai metode untuk memanfaatkan seluruh potensi yang dimiliki tersebut. Fakta di lapangan menunjukkan bahwa Indonesia cukup sukses dalam menggunakan diplomasi kebudayaan untuk membawa Indonesia ke kancah internasional. Diplomasi kebudayaan Indonesia dilaksanakan dalam berbagai cara, diantaranya:

21 KM Panikkar. The Principle and Practice Diplomacy dalam “Diplomasi” diterjemahkan oleh Harwanto dan Misrawati, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada, 1995), 3. 22 Bajora Rahman. Diplomasi Hip Hop Sebagai Diplomasi Budaya Amerika Serikat, (Universitas Indonesia, Jakarta, 2012), 7.

20 pendaftaran situs kebudayaan ke lembaga internasional, mempromosikan berdirinya organisasi kebudayaan bilateral maupun regional, mendirikan pusat kebudayaan atau rumah budaya di berbagai negara, pergelaran festival di dalam maupun luar negeri, mengadakan kompetisi internasional, berpartisipasi dalam bursa wisata internasional, menyelenggarakan pemecahan rekor kebudayaan dan lain sebagainya.

Di Indonesia, pemanfaatan dimensi kebudayaan dalam politik luar negeri lebih dikenal sebagai “Diplomasi Kebudayaan”. Diplomasi Kebudayaan yang dilakukan oleh Indonesia, merupakan salah satu cara pelaksanaan diplomasi, dengan menggunakan aset kekayaan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia, yang bertujuan untuk mencapai kepentingan nasional suatu negara.23

A.1 Awal Indonesia Menggunakan Diplomasi Kebudayaan

Pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk melakukan diplomasi kebudayaan karena didominasi oleh kebutuhan mendesak akibat situasi perekonomian dalam negeri pada tahun 1980-an. Bersamaan dengan itu sumber dana bagi pembangunan dalam negeri menipis karena sudah melewati masa kelimpahan dana dari masa ekspor migas tepatnya pada tahun 1982. Pada saat itu juga, terjadi resesi ekonomi global, politik proteksi perdagangan terhadap ekspor

Indonesia, dan moneter internasional. Akibatnya Indonesia mencari sumber dana alternatif bagi pembangunan dalam negeri melalui bermacam cara. Dalam bidang

23 Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari. Diplomasi Kebudayaan Dalam Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia, (Yogyakarta: Ombak. 2007), 127- 128.

21 budaya Indonesia mulai melakukan pengiriman misi-misi kesenian, pertukaran kebudayaan, dan kegiatan dalam negeri yaitu pariwisata.

Pada masa Orde Baru dikenal sebagai berlangsungnya pemerintahan

Presiden Soeharto selama kurang lebih 30 tahun. Adapun beberapa diplomasi yang diuraikan disini adalah beberapa diplomasi kebudayaan yang cukup menonjol dalam kancah kehidupan negara Indonesia dalam kurun waktu tersebut.

Salah satunya adalah Pameran Kebudayaan Indonesia di Amerika Serikat (KIAS).

KIAS ini adalah pameran tentang segi-segi kebudayaan yang didalamnya termasuk kesenian Indonesia yang begitu kaya dan beragam bagi kebudayaan dunia. Bahkan, hampir semua perhatian yang ditujukan kepada kesenian

Indonesia baik di dalam maupun di luar negeri difokuskan pada kesenian rakyat atau kesenian purbakala klasik.24

Ide tentang pameran KIAS berawal dari keinginan untuk mengembangkan diplomasi kebudayaan yang dicetuskan oleh Mochtar Kusuma Atmaja sewaktu masih menjabat sebagai Menteri Luar Negeri Republik Indonesian (MENLU RI).

Secara kasat mata, melalui kebudayaan atau seni budaya, sasaran kepentingan dalam suatu negara memang tidak terlihat sangat konkret dan spesifik. Namun, kita bisa merasakan betul manfaat-manfaat kehadiran soft benefit dari kegiatan diplomasi kebudayaan. Seni budaya atau kebudayaan sebagai sarana diplomasi itu, dapat membantu tercapainya suatu sasaran yang terbatas dan bersifat umum, yaitu terbentuknya citra Indonesia yang positif di mata masyarakat yang menjadi

24 Joseph Fischer. Modern Indonesia Art (Indonesia Translation), (Jakarta and New York: Panitia Pameran KIAS 1990-1991, 1990), 194.

22 sasaran. Diartikan demikian, memang seni budaya atau kebudayaan dapat (secara tidak langsung) membantu tercapainya sasaran diplomasi yang lebih spesifik dan konkrit.25

Diplomasi kebudayaan sebagai tahapan dan sistem dari diplomasi

Indonesia, pada tahun-tahun pertama kemerdekaan Indonesia terutama mempunyai tujuan-tujuan politik, kemudian sejak akhir tahun 1960-an dilengkapi dengan diplomasi yang ditujukan pada ekonomi dan pembangunan dapat dikatakan merupakan urutan perkembangan diplomasi Indonesia yang cukup wajar. Dengan demikian diplomasi kebudayaan mempunyai beberapa tujuan, yang bermanfaat bagi Indonesia.26

A.2 Misi-Misi Kebudayaan yang Dilakukan Indonesia

Pasca orde baru Indonesia mendapatkan penghargaan oleh UNESCO

(United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization) bahwa budaya wayang Indonesia sebagai salah satu karya agung budaya dunia dan siap membantu dalam pelestarian serta pengembangannya (baik bantuan dalam bentuk dana dan bantuan program) Pengakuan ini sebenarnya sudah dinyatakan pada tanggal 7 November 2003, namun piagam penghargaannya baru diserahkan pada tanggal 21 April 2005. Dalam rangka pemberian penghargaan ini, dikirim juga misi pertunjukkan wayang ke Paris dan kota lainnya. Pengakuan UNESCO bahwa wayang Indonesia merupakan masterpiece kebudayaan dunia dicapai melalui

25 Dikutip oleh A.B. Lapian dkk dalam, Diplomasi Kebudayaan, (Jakarta: Balitbang Deplu, 1983), 3-4. 26 Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari. Diplomasi Kebudayaan Dalam Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia, (Yogyakarta: Ombak. 2007) 130.

23 proses yang panjang. Dari 130 negara yang megikuti seleksi pemilihan The

Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, ada 28 negara yang mendapatkan penghargaan, dan wayang dari Indonesia mendapat nilai tertinggi.

Membangun pusat kebudayaan atau Rumah Budaya Indonesia di berbagai negara merupakan misi diplomasi kebudayaan yang sedang gencar dilaksanakan akhir-akhir ini. Pusat kebudayaan ini akan menampilkan sejarah, bahasa, dan pertunjukan keberagaman seni-budaya Indonesia. Bekerja sama dengan

Kementerian Luar Negeri Indonesia kini telah memiliki 10 Rumah Budaya

Indonesia (RBI) di 10 negara, yaitu di , Amerika Serikat, Belanda,

Jepang, Jerman, Korea Selatan, Prancis, Singapura, Turki, dan Timor Leste yang pembangunannya dimulai Agustus 2014. Pemerintah mengalokasikan dana dari

APBN (Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara) sekitar 104 miliar rupiah untuk RI. Pemerintah Indonesia menargetkan pembangunan 52 pusat kebudayaan di seluruh dunia.27 Terdapat beragam objek diplomasi kebudayaan Indonesia diantaranya pakaian daerah, alat musik tradisional, film, masakan tradsional, tari, teater, dan wisata alam.

Angklung merupakan suatu alat musik tradisional daerah Jawa Barat yang setiap angklung-nya terdiri atas beberapa tabung bambu yang kemudian dimainkan dengan cara digoyangkan. Angklung secara resmi diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia tak benda pada tanggal 16 November 2010 dalam

27 “Mengenalkan Indonesia Lewat Diplomasi Budaya” Varia.id, 30 Maret 2015. Tersedia di: http://www.varia.id/2015/03/30/mengenalkanindonesia-lewat-diplomasi- budaya/ diakses pada 4 april 2019

24

Sidang Inter-governmental Committee for the Safeguarding of Intangible Cultural

Heritage (IGC-ICH) di Nairobi, Kenya.28

Diplomasi kebudayaan Indonesia yang lainnya adalah batik yang merupakan salah satu warisan umat manusia yang dihasilkan oleh bangsa

Indonesia. Pengakuan serta penghargaan itu akan disampaikan secara resmi oleh

United Nations Educational, Scientific, and Culture Organization (UNESCO).29

Pengakuan UNESCO itu diberikan terutama karena penilaian terhadap keragaman motif batik yang penuh makna filosofi mendalam, karena pemerintah dan rakyat

Indonesia juga dinilai telah melakukan berbagai langkah nyata untuk melindungi dan melestarikan warisan budaya itu secara turun- menurun.

Diantara beberapa diplomasi kebudayaan Indonesia yang fenomenal adalah tarian asli suku Gayo Aceh, Tari Saman yang merupakan satu diantara beberapa tarian yang paling sering dipromosikan dalam acara-acara berskala internasional. Gerakannya yang cepat, kompak, dan dinamis sangat menarik antusiasme masyarakat di luar negeri. Tari Saman kemudian diakui sebagai warisan budaya dunia tak benda di pada tanggal 24 November 2011.30

Pemerintah Indonesia selanjutnya melalui perwakilan Indonesia telah beberapa kali mempromosikan tari tersebut dalam rangka untuk melestarikan objek

28 Portal Nasional Republik Indonesia. Angklung Indonesia diakui UNESCO, tersedia di http://indonesia.go.id/kementerian/9472- angklung-indonesia-diakui-unesco; internet; diunduh pada 4 april 2019. 29 Anna Yulia Hartati. Diplomasi Kebudayaan Batik Indonesia tersedia di http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak /2009/10/02/82487/10/Diplomasi.Kebudayaan.B atik.Indonesia; internet; diunduh pada 4 april 2019 30Ihsannudin. UNESCO Tetapkan Tari Saman Sebagai Warisan Budaya, tersedia http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia /2011/11/111124_samanunesco.shtm; internet; diunduh pada 4 April 2019.

25 kebudayaan tersebut. Pada tanggal 8 Juni 2013 dalam acara Garden State

International Heritage Festival (GSIHF) 2013 di Meadowland Convention

Center, New Jersey, Indonesia menampilkan tari Saman yang berhasil memukau para penonton. Pada bulan Juli 2013, penampilan tari Saman oleh perwakilan

Indonesia berhasil memukau ribuan pengunjung dalam sebuah festival di

Chengdu, China. Tari Saman juga menarik orang dari berbagai bangsa untuk mempelajari bahkan menampilkan tari Saman seperti dalam pergelaran seni di

Toronto, Kanada, yang berlangusng 11-13 Februari 2015.31

B. Indonesia dan Kebudayaan

Indonesia merupakan negara dengan kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari sekitar 17.504 pulau besar dan juga pulau kecil, Indonesia juga negara yang terletak di Kawasan Asia Tenggara yang dilalui oleh garis katulistiwa, dan juga Indonesia berada di antara dua benua dan dua Samudra yaitu Benua Asia dan

Benua Australia serta Samudra Hindia dan Pasifik. Dengan populasi sebanyak

263 juta jiwa. Lebih dari 150 juta jiwa penduduk Indonesia menempati pulau

Jawa sehingga menjadikan pulau ini sebagai pulau terpadat di dunia. Selain itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk terbesar ke empat setelah Tiongkok, India, dan Amerika Serikat.32

31 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Pagelaran Tari Saman Di York University, Toronto, tersedia di http://www.kemlu.go.id/toronto/Pages/Embassies .aspx?IDP=210&l=id; internet; terunduh pada 4 April 2019. 32 Profil Negara Indonesia, tersedia di https://perpustakaan.id/profil-negara-indonesia/; internet; terunduh pada 8 April 2019.

26

Masyarakat Indonesia juga, merupakan masyarakat yang majemuk, dimana Indonesia memiliki berbagai macam bahasa, agama, suku bangsa, adat istiadat, dan lain-lain. Keadaan tersebut, disebabkan oleh berbagai macam faktor, diantaranya adalah karena letak wilayah Indonesia yang terdiri dari negara kepulauan. Arsitektur yang ada di Indonesia mencerminkan bahwa Indonesia terdiri dari beragam budaya, sejarah, dan geografi yang membentuk Indonesia seutuhnya. Salah satu ciri khas arsitektur kuno yang ada di Indonesia, dapat dilihat dari beragam rumah-rumah adat yang ada di Indonesia.33

B.1 Kebudayaan Indonesia

Keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia itu, harus di pandang sebagai sebuah kekayaan bukan kemiskinan. Bahwa Indonesia tidak memiliki identitas budaya yang tunggal, bukan berarti Indonesia tidak memiliki jati diri.

Namun, dengan keanekaragaman budaya yang ada, membuktikan bahwa masyarakat Indonesia memiliki kualitas dalam memproduksi budaya yang luar biasa.

Mengacu pada pengertian bahwa kebudayaan adalah hasil cipta manusia.

Kebudayaan atau budaya menurut ahli antropologi Indonesia, Koenjtaraningrat adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri oleh manusia dengan belajar. Pengertian tersebut merujuk pada pengertian J. J Honigmann tentang

33Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Profil Kebudayaan Indonesia tersedia http://sdm.data.kemdikbud.go.id/upload/files/8.%20Presentasi%20Profil%20Kebudayaan%2017% 20Nop%202016.pdf; internet; terunduh pada tanggal 1 april 2019.

27 wujud kebudayaan atau disebut juga ‘gejala kebudayaan’. Honigmann membagi kebudayaan menjadi tiga yaitu, kebudayaan dalam wujud ide, kebudayaan dalam pola tindakan, dan kebudayaan dalam wujud artefak atau benda-benda.34

Adanya Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang merupakan representasi dari hampir seluruh kebudayaan yang ada di Indonesia dari Sabang sampai

Merauke dalam wujud yang nyata.35 Selain menampilkan kebudayaan artefak

Indonesia, ditampilkan juga sosifak dan mentifak yang dipresentasikan oleh masing-masing anjungan daerah pada acara-acara tertentu. Dapat dikatakan juga bahwa TMII sebagai sarana untuk memahami kebudayaan Indonesia secara menyeluruh. Sebagaimana citra erat kaitannya dengan diplomasi maka TMII pun merupakan salah satu cara untuk menunjukan kekayaan dan keberagaman kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia.36

Selain itu jauh sebelum ini seperti yang sudah penulis jelaskan bahwa

Indonesia mendapatkan sebuah penghargaan UNESCO terhadap wayang purwa yang merupakan salah satu prestasi budaya yang luar biasa dan dapat mengangkat citra Indonesia di dunia Internasional. Penghargaan tersebut dinilai sangat bermanfaat bagi pengembangan pariwisata dan penghargaan ini juga merupakan kehormatan pertama setelah jauh sebelumnya Candi Budha Borobudur serta

34 Sutan Takdir Alisyahbana. Kebudayaan sebagai perjuangan, (Jakarta: PT Dian Rakyat, 1988), 32. 35 Martahan Sohuturon. Rumah Budaya Indonesia 2013 Memasyarakatkan Kebudayaan Indonesia kepada Dunia, tersedia di http://www.jurnaljakarta.com/berita-1088-rumah-budaya- indonesia-2013memasyarakatkan- kebudayaan-indonesia-kepada-dunia.html; internet; diunduh pada 4 april 2019 36 Sutan Takdir Alisyahbana. Kebudayaan sebagai perjuangan, (Jakarta: PT Dian Rakyat, 1988), 57

28

Candi Hindu Prambanan ditetapkan UNESCO sebagai warisan dunia yang bersifat bendawi (The World Masterpieces Tangible Heritage of Humanity).37

Berdasarkan ini dapat dilihat bahwa telah sejak lama khususnya pada jaman era orde baru Indonesia terus dan memfokuskan penuh negaranya untuk memasukan unsur kebudayaan untuk mencapai kepentingan nasional.

37 Sutan Takdir Alisyahbana. Kebudayaan sebagai perjuangan, (Jakarta: PT Dian Rakyat, 1988), 62

29

BAB III

INDONESIA DAN FESTIVAL EUROPALIA

Pada bab ini penulis menjelaskan tentang hubungan Indonesia dengan negara di Eropa, dan juga hubungan dengan Europalia. Pada pembahasan bab ini, penulis membaginya menjadi tiga bagian pembahasan. Pada bagian pertama, penulis menjelaskan tentang sejarah dari hubungan Indonesia dan negara di Eropa secara spesifik. Pada bagian kedua, penulis menjelaskan tentang sejarah

Europalia. Pada bagian ketiga, penulis akan menjelaskan tentang hubungan antara

Indonesia dengan Europalia. Kemudian, diakhir bagian sub bahasan pada bab ini adalah penulis memaparkan bentuk-bentuk agenda pagelaran seni dan budaya yang di tampilkan Indonesia.

A. Dinamika Hubungan Indonesia dan Negara di Eropa Hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa memiliki sejarah yang panjang dan telah terjalin sangat baik dan lama. Hubungan ini dimulai dari Eropa dan Asia melakukan kerjasama dalam bentuk kontrak dagang pada abad ke-16. Pada tahun

1980-an, dimulai dengan dialog antar kawasan yaitu ASEAN dan EC (European

Community) yang menghasilkan persetujuan kerjasama dalam bidang ekonomi dan politik antar kedua kawasan tersebut, bagi ASEAN ini merupakan perjanjian internasional pertama untuk membuka dialog antar kawasan.38

38Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Sejarah Uni Eropa, tersedia di https://www.kemlu.go.id/search/results.aspx?k=sejarah%20RI%20dan%20Uni%20Eropa; internet; terunduh pada 25 Februari 2019.

30

A.1 Awal Mula Kerjasama Antara Indonesia dan Uni Eropa

Dilihat dalam perkembangan kerjasama yang dilakukan antara dua kawasan Indonesia dan Uni Eropa memiliki sejarah yang dinamis dimana hubungannya sangat erat dan saling menguntungkan satu sama lain. Kerjasama

Indonesia dengan Uni Eropa yang dimulai sejak 1976 hingga saat ini terus berjalan dan bertahan, yang menjadi prioritas adalah kemajuan Indonesia. Dalam kerjasamanya terdapat fokus utama dalam 3 sektor yaitu masalah lingkungan, kesejahteraan sosial, dan kesehatan, serta dukungan dari Uni Eropa untuk mencapai pemerintahan yang demokratis.39

Sebagai salah satu anggota ASEAN, Indonesia ikut serta dalam pertemuan

Menteri yang dilakukan pertama kali antara EC dan ASEAN pada tahun 1978 dan pada saat penandatanganan kerjasama ASEAN-EC tahun 1980 sebagai penanda terbentuknya hubungan kerjasama Indonesia dan Eropa. Indonesia pada tahun

1999 mengalami masa transisi untuk lebih baik dalam pemerintahannya dengan menerapkan pemerintahan yang demokrasi. Hal ini membuat kesamaan ideologi dengan Uni Eropa menciptakan hubungan antara kedua belah pihak jadi lebih dekat dalam berbagai bidang.40

Indonesia telah membina kerjasama dengan anggota Uni Eropa secara bilateral, melalui kerjasama langsung dengan Belanda, Jerman, Prancis, Italia,

39Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Uni Eropa, tersedia di https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-regional/Pages/Uni-Eropa.aspx; internet; terunduh pada 25 Februari 2019. 40 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Buku Diplomasi Indonesia, tersedia di https://www.kemlu.go.id/Documents/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202010.pdf; internet; terunduh pada 25 Februari 2019.

31

Belgia, Denmark, termasuk negara Eropa Timur seperti Hungaria, Ceko, dan

Polandia. Kerjasama Indonesia dan Uni Eropa sama sekali tidak memiliki hubungan buruk. Uni Eropa memiliki gaya diplomasi yang santun atau low profile, lebih perhatian kepada budaya lokal khususnya dalam melontarkan berbagai pernyataan politik. Uni Eropa menganggap Indonesia sebagai partner yang strategis jika dilihat dari saat Indonesia tertimpa krisis multidimensional.

Selain itu dampaknya Indonesia mendapatkan kemudahan dalam ekspor produk, investasi, dan dukungan politik. Kemudahan tersebut diberlakukan hanya untuk

Indonesia dan tidak dapat digunakan oleh negara lainnya.41

A.2 Bentuk-Bentuk Kerjasama Antara Indonesia dan Uni Eropa

Indonesia dan Uni Eropa berkomitmen untuk mempererat hubungan keduanya dalam bentuk Framework Agreement on Comprehensive Partnership and Cooperation (PCA) pada November 2009. Kesepakatan tersebut sudah terjalin sejak lama yang dibentuk berdasarkan prinsip-prinsip Indonesia dan Uni

Eropa. PCA memberikan peluang untuk memperluas keterlibatan Uni Eropa dalam berbagai bidang. Empat prioritas untuk kerjasama yang lebih erat telah disepakati di tingkat paling tinggi: pendidikan, hak asasi manusia/demokrasi; perdagangan dan investasi serta lingkungan hidup.42

41Budi Riza. Hubungan Antara Indonesia-Uni Eropa, tersedia di https://eeas.europa.eu/delegations/indonesia/4148/hubungan-antara-indonesia-dan-ue_id; terunduh pada 25 Februari 2019. 42 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. APEC, tersedia di https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-regional/Pages/APEC.aspx; internet; terunduh pada 25 Februari 2019

32

Pada tahun 2014 hubungan Indonesia dan Uni Eropa telah mengalami peningkatan dan perluasan bidang kerja sama khususnya dengan mulai berlakunya

PCA RI-Uni Eropa pada tanggal 1 Mei 2014. PCA RI-Uni Eropa telah menjadi payung hukum bagi seluruh kerja sama antara RI-Uni Eropa dan dasar untuk pengembangan berbagai kelompok kerja dan dialog sektoral yang menjadi kepentingan kedua belah pihak. 43

Hubungan Indonesia dengan Uni Eropa telah diisi berbagai kerja sama sektoral seperti dialog di bidang politik dan HAM, kerja sama perdagangan dan investasi, tata kelola kehutanan dan perdagangan kayu legal, pendidikan energi, dan pembangunan. Hubungan bilateral RI-Uni Eropa semakin penting dengan perluasan anggota Uni Eropa menjadi 28 negara. Kemitraan komprehensif ini diharapkan dapat meningkatkan Indonesia menjadi mitra strategis bagi Uni

Eropa.44

Semenjak berlakunya PCA, rencananya akan dibentuk komite bersama

(joint comitte) RI-Uni Eropa pada tingkat Menteri Luar Negeri untuk memantau dan memberi arahan kerja sama bilateral RI-UE yang selama ini dilaksanakan pada tingkat Pejabat Tinggi (Senior Official). Sebelumnya, Menteri Luar Negeri

RI dan High Representative of the Union for Foreign Affairs and Security Policy /

Vice-President of the European Commission (HR/VP) Uni Eropa sepakat untuk

43 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Kerjasama Uni Eropa, tersedia di https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-regional/Pages/Uni-Eropa.aspx; internet; terakses pada 8 April 2019. 44Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia. Indonesia-Uni Eropa Lanjutkan Perundingan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Kompherensif di Palembang, tersedia di http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2018/10/17/indonesia-uni-eropa-lanjutkan-perundingan- perjanjian-kemitraan-ekonomi-komprehensif-di-palembang-id0-1539773073.pdf; internet; terakses pada 8 April 2019.

33 memperdalam hubungan RI-Uni Eropa dengan mengembangkan sebuah dialog strategis guna memastikan adanya mekanisme konsultasi politis isu strategis yang menjadi kepentingan bersama dan isu regional/global pada tingkat Menteri Luar

Negeri. 45

Isu HAM mulai jarang ditemukan di Indonesia khususnya isu negatif. Isu- isu yang sering diangkat dalam diskusi-diskusi di Eropa lebih ditujukan pada persoalan pemajuan HAM dan peningkatan kesejahteraan di Indonesia, khususnya di Papua. Penggalangan dukungan mengenai hal-hal yang menjadi kepentingan

Indonesia dapat dilakukan secara intensif melalui “Friends of Indonesia” di

Parlemen Eropa. Salah satu hasil yang dicapai adalah pengakuan terbuka dari anggota Parlemen Eropa atas peran kepemimpinan Indonesia baik dalam menciptakan stabilitas di tingkat nasional atau regional ASEAN. Indonesia konsisten dalam melakukan upaya pencerminan moderasi Islam di Indonesia sehingga Indonesia kini diakui sebagai kekuatan demokrasi yang memiliki toleransi beragama yang menjadi model pluralisme bagi masyarakat yang majemuk 46

Hubungan Indonesia dan Uni Eropa mengalami titik baru, ketika Presiden

Jokowi melakukan kunjungan ke Brussel pada 21 April 2016. Presiden Jokowi menemui tiga presiden dari tiga institusi utama Uni Eropa yaitu Presiden Dewan

45 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Kemitraan Ekonomi Akan Tingkatkan Hubungan Perdagangan Indonesia-Uni Eropa, tersedia di https://www.kemlu.go.id/id/berita/siaran-pers/Pages/Kemitraan-Ekonomi-akan-Tingkatkan- Hubungan-Perdagangan-Indonesia-Uni-Eropa-.aspx; internet; terunduh pada 8 April 2019. 46 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Diplomasi Indonesia, tersedia di https://www.kemlu.go.id/Buku/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202014.pdf; internet; terunduh pada 8 April 2019.

34

Eropa Donald Tusk, Presiden Komisi Eropa Jean Claude Jucker dan Presiden

Parlemen Eropa Martin Schulz. Kunjungan tersebut kemudian menjadi tonggak sejarah untuk kerjasama masa depan antara Indonesia dan Uni Eropa dengan dihasilkannya pernyataan bersama antara presiden RI, Presiden Dewan Eropa,

Presiden Komisi Eropa yang berisi komitmen politik untuk memulai negosiasi perjanjian kemitraan ekonomi menyeluruh Indonesia-Uni Eropa, komitmen politik mendorong penghapusan hambatan minyak sawit, pembebasan visa Schengen, dan pencabutan larangan terbang serta kerjasama memberantas terorisme, promosi perdamaian, toleransi, pendidikan, dan juga pemberlakuan lisensi FLEGT (Forest

Law Enforcement, Governance, and Trade). FLEGT merupakan aparatur hukum hutan, pengelolaan dan perdagangan adalah sebuah sistem yang dikembangkan oleh Uni Eropa untuk menjawab isu global tentang dampak buruk penebangan liar dan perdagangan kayu illegal.47

B. Europalia Europalia merupakan festival seni dan budaya Internasional yang di selenggarakan secara dua tahunan. Penyelenggaraan Europalia dipusatkan di

Belgia sedangkan festivalnya dipilih satu dari negara tamu untuk menampilkan kesenian dan budaya. Pada awalnya, secara umum bahwa tujuan dari Europalia adalah untuk mendekatkan dan menguatkan hubungan antara Belgia (dan Eropa) dan negara sekawasan. Festival Europalia merupakan kegiatan seni dan budaya

47 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Bilateral Uni Eropa, tersedia di https://www.kemlu.go.id/brussels/en/Pages/bilateral-eu-en.aspx; internet; terunduh pada 25 Februari 2019.

35 yang bersifat multidimensi yang menampilkan musik, tarian, teater, film, seni kontemporer, dan bentuk kesenian lainnya. Festival Europalia merupakan pagelaran seni dan budaya terbesar yang ada di Eropa. Selain di Belgia, kegiatan

Europalia diselenggarakan di beberapa negara Eropa tetangga seperti Belanda,

Jerman, Inggris, Prancis, dan lain-lain.48

Sejak awal terbentuknya Europalia, pada tahun 1969 di Brussel, Europalia telah memfokuskan pada kebudayaan. Kebudayaan sangat erat hubungannya dengan masyarakat, Melville J. Herskovits dan Bronislaw Malinowski mengemukakan bahwa segala sesuatu yang terdapat dalam masyarakat ditentukan oleh kebudayaan yang dimiliki oleh masyarakat itu sendiri, istilah untuk pendapat itu adalah Cultural-Determinism.49 Sedangkan menurut Herskovits kebudayaan sebagai sesuatu yang turun temurun dari satu generasi ke generasi yang lain yang kemudian disebut dengan superorganic. Menurut Andreas Eppink, kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sosial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain. Adanya tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan artistik yang menjadi ciri khas suatu masyarakat.50

Dari berbagai definisi yang sudah dipaparkan di atas, dapat diperoleh pengertian bahwa kebudayaan adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat

48 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Europalia-Indonesia, tersedia di https://www.kemlu.go.id/brussels/id/Pages/Europalia-Indonesia----2017.aspx; internat; terunduh pada 23 Maret 2019. 49 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya, (Bandung:Remaja Rosdakarya, 2006), 25. 50 Reese, W.L. Dictionary of Philosophy and Religion: Eastern and Western Thought, 1980, 488.

36 pengetahuan, dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari kebudayaan itu bersifat abstrak.

Sedangkan perwujudan kebudayaan adalah benda-benda yang diciptakan oleh manusia sebagai makhluk yang berbudaya, berupa perilaku, dan benda-benda yang bersifat nyata, misalnya pola-pola perilaku, bahasa, peralatan hidup, organisasi sosial, religi, seni, dan lain-lain, yang semuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat.51

B.1 Sejarah Europalia Selama Penyelenggaraan Festival

Sepanjang penyelenggaraan Europalia berlangsung dari tahun 1969 sampai 2017, Europalia telah diadakan sebanyak 26 kali dengan jumlah guest country sebanyak 35 negara yang berasal dari Eropa, Amerika Selatan, dan Asia

Pasifik. Europalia pertama kali diadakannya pada tahun 1969 mengundang Italia sebagai tamu kehormatan. Sejak saat itu, Europalia diadakan setiap dua tahun sekali, namun pada rentang waktu tertentu, Europalia justru diadakan dengan rentang waktu setahun atau bahkan tiga tahun. Dari awal penyelenggarannya pada tahun 1969 hingga Europalia tahun 1987, tamu kehormatan selalu berasal dari negara kawasan Eropa, seperti Belanda pada tahun 1971, Britania Raya pada tahun 1973, Prancis pada tahun 1975, Jerman pada tahun 1977, Belgia pada tahun

1980, Yunani pada tahun 1982, Spanyol pada tahun 1985, dan Australia pada tahun 1987. Namun pada tahun 1989, Europalia terciptalah sejarah baru yaitu

51 Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), 34.

37

Jepang mencatatkan diri sebagai negara Asia Pasifik dan negara dari benua Asia pertama yang menjadi tamu kehormatan festival ini.52

Pada penyelenggaraan Europalia tahun 1991 tamu kehormatan kembali berasal dari Eropa yang diwakili oleh Portugal, akan tetapi tiga tahun kemudian tamu kehormatan berasal dari belahan benua yang berbeda. Pada tahun 1993

Meksiko menjadi negara Amerika Selatan dan negara yang berasal dari benua

Amerika pertama yang berpartisipasi. Sejarah baru juga tercipta ketika Europalia pada tahun 1996, berbeda dengan sebelum-sebelumnya ketika suatu negara menjadi tamu kehormatan. Europalia 1996 justru menampilkan karya seorang individu dan bukan mewakili budaya suatu negara, yaitu Victor Horta. Ia menjadi individu pertama yang menjadi tamu kehormatan dari festival ini.53

Pada Europalia tahun 1998-2003, Europalia diadakan setiap setahun sekali dengan didominasi oleh negara-negara Eropa sebagai tamu kehormatan, seperti

Ceko pada tahun 1998, Hungaria pada tahun 1999, Brussel pada tahun 2000,

Polandia pada tahun 2001, Bulgaria pada tahun 2002, dan Italia pada tahun 2003.

Terpilihnya Brussel pada tahun 2000 menjadikan Brussel sebagai tamu kehormatan yang mewakili kota di suatu negara pertama yang menjadi tamu kehormatan. Fakta lainnya bahwa Italia menjadi negara satu-satunya dan pertama

52 Eko Nordiansyah. Sejarah Europalia, tersedia di http://www.europalia.id/sejarah/; internet; terunduh pada 14 Februari 2019 53 Eko Nordiansyah. Sejarah Europalia, tersedia di http://www.europalia.id/sejarah/; internet; terunduh pada 14 Februari 2019

38 yang terpilih sebagai tamu kehormatan lebih dari sekali setelah terakir pada tahun

1969.54

Setelah diadakan setiap dua tahun sekali, Europalia kembali diadakan setiap dua tahun sekali dari 2003 hingga saat ini. Tamu kehormatan di masing- masing penyelenggaraan antara lain adalah Rusia pada tahun 2005, Eropa pada tahun 2007, Tiongkok pada tahun 2009, Brazil pada tahun 2011, India pada tahun

2013, Turki pada tahun 2015, dan Indonesia pada tahun 2017. Dalam rentang waktu ini, Eropa menjadi tamu kehormatan yang mewakili negara-negara di benua yang sama, dan Indonesia menjadi negara Asia Tenggara pertama yang menjadi tamu kehormatan dari pelaksaan Europalia.

Adapula tim yang membantu untuk memperlancar selama acara ini berlangsung adalah tim dari Europalia itu sendiri. Tim tersebut terdiri dari karyawan tetap dan tidak tetap. Karyawan yang terlibat dalam tahun itu ada untuk segera mempersiapkan festival tersebut. Ada juga beberapa departemen yang ikut membantu untuk mensukseskan festival Europalia tersebut, seperti ada departemen untuk pers, departemen untuk komunikasi, departemen untuk pemrograman musik, tari, sastra, film, departemen untuk keuangan, sumber daya manusia, dan untuk eksposisi. Setiap festival yang berlangsung tim dari Belgia selalu dibantu oleh tim dari negara Guest Country.55

54 Eko Nordiansyah. Sejarah Europalia, tersedia di http://www.europalia.id/sejarah/; internet; terunduh pada 14 Februari 2019 55 Niken Purnamasari. Consversation Inge de Keyser & Be part of the team, tersedia di https://europalia.eu/europalia/be-a-part-of-the-team/; internet; terunduh pada 14 Februari 2019.

39

Festival Europalia memiliki misi dalam menjalankannya. Selain itu

Festival Europalia menawarkan kesempatan unik kepada negara-negara tamu untuk menyajikan warisan budaya dan seni dalam format yang optimal. Dengan cara seperti ini, Europalia berharap untuk mempromosikan pemahaman yang lebih baik antara negara dan juga merangsang pertukaran budaya antara orang-orang yang datang untuk menonton festival itu dengan negara sebagai guest country yang menampilkan budayanya. Europalia juga berkontribusi pada dimensi budaya kontruksi Eropa dengan mempromosikan beragam budaya yang ada di Eropa dan mendorong dialog mereka dengan budaya-budaya besar yang dimiliki oleh dunia.56

Misi yang dimiliki oleh Europalia ini cocok dengan kecenderungan internasionalisasi dalam sektor budaya. Sudah ada juga perluasan kontak

Internasional dalam bentuk pemrograman di negara lain, pertukaran, produksi bersama dan lain-lain. Penting untuk mengikuti tren ini dan menyesuaikan strategi komunikasi, penonton ingin menikmati tawaran budaya internasional.57 Europalia

Internasional juga menerapkan pendekatan internasional, Europalia sendiri berkolaborasi dengan negara tamu atau guest country dan berusaha keras untuk mengkomunikasikan acara dan mengatur acara di negara-negara tetangga. Jadi,

56 Esthi Maharani. Misi Europalia, tersedia di https://europalia.eu/europalia/mission/; internet; terunduh pada 14 Februari 2019. 57 L. Teuchies. Internationale Cultuurcommunicatie in Vlaanderen, (CultuurNet Vlaanderen - Rapport, 2003) 6.

40 berkomunikasi di luar negeri adalah bagian penting dari pendekatan internasional.58

C. Keikut-Sertaan Indonesia Dalam Festival Europalia Dengan melihat pemaparan di atas, terlihat bahwa hubungan yang terjadi antara Europalia dan Indonesia cukup baik. Indonesia memulai menaruh perhatiannya pada Europalia pada tahun 2012.59 Europalia merupakan asosiasi non-profit yang berdiri sejak tahun 1969 dibawah naungan raja Belgia. Selama 45 tahun berdirinya Europalia Internasional, 25 festival telah diselenggarakan dan menetapkan satu negara sebagai Guest Country dalam setiap pelaksanaannya. 60

C.1 Upaya Indonesia Untuk Menjadi Guest Country Di Festival

Europalia

Indonesia telah mengupayakan untuk menjadi Guest Country dalam festival Europalia Internasional semenjak usulan Indonesia sebagai Guest Country telah diawali sejak tahun 2012 saat pertemuan antara dubes RI dan Brussel dan

General Manager Europalia dan dilanjutkan dengan pertemuan antara

Mendikbud RI dan Tim Europalia di Jakarta pada tanggal 7 April 2015 dan juga surat KBRI Brussel No. B-00158/ Brussel/ 150528 tanggal 28 Mei 2015,

58 Esthi Maharani. Misi Europalia, tersedia di https://europalia.eu/europalia/mission/; internet; terunduh pada 14 Februari 2019. 59 Wawancara dengan Ibu Carolina sebagai kepala sub bagian biro kerjasama luar negeri kawasan Amerika Eropa, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 20 Maret 2019.

60 Data di olah dari dokumen resmi Nota Dinas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

41 mengenai penetapan Indonesia sebagai Guest Country pada festival seni dan budaya Europalia tahun 2017.61

Dari pihak kementerian kebudayaan dan pendidikan di bagian kerjasama luar negri atau yang disingkat KLN menyampaikan surat yang berisikan bahwa

Indonesia bersedia untuk menjadi Guest Country, di ajang festival kesenian dan kebudayaan Europalia untuk ditanda tangani oleh Pak Menteri Muhadjir Effendy agar suratnya bisa disampaikan ke Bapak Presiden RI ke 8 yaitu Joko Widodo.

Setelah Indonesia terpilih untuk menjadi Guest Country oleh Europalia, kemudian kementerian pendidikan dan kebudayaan berpamitan dengan Bapak presiden untuk segera berangkat ke Brussel.62

Proses yang dibutuhkan agar Indonesia bisa menjadi Guest Country di festival Europalia pada tahun 2017 sangat lah panjang, jauh sebelum itu sejak tahun 2015 Indonesia sudah menjadi negara yang berpartisipasi dalam acara

Europalia ini. Karena negara yang bisa mengajukan diri untuk menjadi Guest

Country di ajang festival ini haruslah negara yang sudah sering berpartisipasi dalam festival tersebut. Menjadi Guest Country pada ajang festival Europalia, proses awalnya Indonesia yang melamar atau mengajukan diri untuk menjadi guest country di Europalia. Pada saat itu saingan yang dimiliki oleh Indonesia untuk bisa menjadi guest country bisa dibilang lumayan banyak karena ada lima negara lain yang juga mengajukan untuk menjadi guest country. Cara untuk menentukan negara mana yang pantas untuk menjadi guest country adalah dengan

61 Data di olah dari dokumen resmi Nota Dinas di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 62 Wawancara dengan Ibu Carolina sebagai kepala sub bagian biro kerjasama luar negeri kawasan Amerika Eropa, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 20 Maret 2019.

42 cara tim dari Europalianya sendiri yang datang langsung ke negara-negara yang mendaftarkan diri untuk bisa menjadi guest country pada festival ini.63

Namun tim dari Europalia datang secara dadakan atau tanpa adanya pemberitahuan sebelumnya ke negara yang akan didatanginya. Mereka datang langsung ke Indonesia untuk dapat melihat dan menilai secara langsung kesenian dan budaya yang dimiliki oleh Indonesia, bahkan tim dari Europalia langsung mendatangi para ahli budaya dan kesenian di Indonesia. Karena menjadi guest country dalam festival sebesar ini bukanlah hal yang sembarangan, karena tidak semua negara bisa mendapatkan kesempatan untuk dapat menampilkan pagelaran seni dan budaya yang dimiliki oleh negara tersebut di ajang festival kesenian dan budaya terbesar di Eropa. Negara yang menjadi guest country akan mengeluarkan biaya yang sangat besar karena lewat festival ini lah suatu negara dapat mempromosikan negaranya secara besar-besaran hingga ke dunia internasional.64

C.2 Agenda Indonesia Dalam Festival Europalia

Kebudayaan nasional Indonesia menjadi bintang utama dalam festival seni dan budaya Europalia tahun 2017. Selama empat bulan, dimulai dari tanggal 10

Oktober 2017 sampai dengan 21 Januari 2018, sebanyak 468 seniman dan

63 Wawancara dengan Ibu Carolina sebagai kepala sub bagian biro kerjasama luar negeri kawasan Amerika Eropa, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 20 Maret 2019.

64 Wawancara dengan Ibu Carolina sebagai kepala sub bagian biro kerjasama luar negeri kawasan Amerika Eropa, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 20 Maret 2019.

43 budayawan Indonesia akan unjuk kebolehan di tujuh negara Eropa, di antaranya

Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Austria, dan Polandia.65

Setelah melalui tahap seleksi yang sangat ketat, pada tahun 2017,

Indonesia terpilih sebagai negara tamu atau guest country di festival seni budaya

Europalia yang ke 26. Indonesia menjadi negara keempat di Asia yang dipercaya sebagai guest country Europalia setelah Jepang pada tahun 1989, China pada tahun 2009, dan India pada tahun 2013. Kekayaan budaya nasional Indonesia yang sangat beragam menjadikan dasar pemilihan Indonesia sebagai negara tamu ke 8 di luar negara-negara Uni Eropa. Dan sebagai negara pertama di kawasan

Asia Tenggara yang terpilih menjadi guest country, Indonesia mengangkat tema

”Heritage, Contemporary, Creation and Exchange”. Kiprah Indonesia sebagai guest country di festival seni budaya terbesar di Eropa ini membawa agenda sebanyak 247 karya dan program kegiatan diantaranya 20 pameran, 71 pertunjukan tari dan teater, 95 pertunjukan musik, apresiasi 34 karya sastra, pemutaran 18 film, dan 9 konferensi.66

Pemutaran film juga menjadi salah satu rangkaian acara yang dilakukan dalam Europalia 2017 dari 8 Desember sampai Januari 2018. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk menjaring jumlah wisatawan mancanegara dan menambah pengetahuan warga asing terkait seni dan budaya Bangsa Indonesia. Tercatat ada

65 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Kebudayaan Nasional Indonesia Menjadi Bintang Europalia 2017, tersedia di https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/10/kebudayaan-nasional-indonesia-menjadi- bintang-europalia-2017; internet; terunduh pada 14 Februari 2019. 66 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Indonesia Participates as Guest Country at The Europalia, tersedia di https://pasaramerop.kemlu.go.id/en/news/indonesia-participates-as- guest-country-at-the-europalia-2017; internet; terunduh pada 14 Februari 2019.

44

52 buah film Indonesia yang terdiri dari 31 film panjang, 10 film dokumenter, 10 film pendek, dan satu film karya Sardono W. Kusumo yang diputar. Dari 52 buah film tersebut, ada 11 tema yang menghiasi film-film pada Europalia 2017, di antaranya adalah mengenai sosial, anak muda, anak-anak, agama, wanita, seksualitas, arthouse, makanan, politik, aksi, dan art cinema. Jumlah film pada setiap tema berbeda-beda tetapi film yang bertemakan wanita mendominasi.

Pemilihan 52 film dipilih karena film-film tersebut sudah pernah ditayangkan di luar negeri dan memiliki nilai ‘new Indonesia cinema’.67

Pada film bertemakan sosial, ada 6 film yang ditayangkan. Film-film tersebut adalah 'Puisi Tak Terkuburkan', 'It's Not Raining Outside', 'Negeri di

Bawah Kabut', 'Nokas', 'Sang Penari' dan 'Serpong'. Pada film bertemakan 'urban youth' atau pemuda urban, hanya ada dua film yang disajikan, yakni 'Kuldesak' dan 'A Copy of My Mind'. Film anak-anak tak luput menjadi bagian dari pemutaran film pada Europalia 2017. Selain 'Laskar Pelangi', 'Sang Pemimpi',

'Jermal', 'Salawaku' dan 'Atambua 39' menjadi sejumlah film yang diperkenalkan kepada masyarakat Eropa. Adapun pada kategori arthouse,'Opera Jawa' dan

'Postcards from the Zoo' adalah film yang terpilih. Sementara pada film bertemakan reliji, 7 film siap tampil, di antaranya adalah '3 Doa 3 Cinta', 'Tanda

Tanya (?)', 'Lewat Sepertiga Malam', 'Mencari Hilal', 'Maryam', 'Generasi Biru', dan 'Bangkit dari Bayangan.68

67 Redaksi BeritaSatu. Film Nasional Akan Tampil di Festival Seni Europalia Indonesia di Belgia, tersedia di beritasatu.com.; internet; terunduh pada 15 Februari 2019. 68 Redaksi BeritaSatu. Film Nasional Akan Tampil di Festival Seni Europalia Indonesia di Belgia, tersedia di beritasatu.com.; internet; terunduh pada 15 Februari 2019.

45

Pada film bertemakan wanita, tercatat ada 11 film yang siap diputar. 11 nama film tersebut adalah 'Berbagi Suami', 'Perempuan Punya Cerita', 'Siti',

'Pingitan', 'Athirah', 'Calalai', 'About a Woman', 'Sendiri Diana Sendiri', 'Tana

Mama', 'Memoria' dan 'Tiga Dara'. Pada tema seksualitas terdapat 5 film, seperti

'A Lovely Man', 'The Fox Exploit The Tiger's Might', 'Fiksi', 'Selamat Pagi

Malam' dan 'Pertaruhan'. Sementara itu, pada tema makanan terdapat tiga film yang diputar, yakni 'Tabula Rasa', 'Cita-citaku Setinggi Tanah' dan 'Banda'.

Kemudian tema politik diwakili oleh 'Istirahatlah Kata-kata', 'Bangkit dari Bisu',

'After 15 Years', 'Saudara dalam Sejarah', 'Atheis', 'On the Origin of Fear' dan

'Ziarah'. Tema aksi direpresentasikan oleh 'Saur Sepuh: Satria Madangkara'.

Adapun pada tema Art Cinema, film yang diputar adalah 'Expanded Cinema - 8 mm'69

Setelah ditutup dengan 570.000 pengunjung dan penonton. Pada program yang ditampilkan ada 20 pameran, 75 konser, 98 tarian, dan pertunjukkan teater,

32 acara sastra, dan 37 pemutaran film. Ada tiga pameran besar yang ditampilkan di festival itu, yang pertama adalah leluhur dan ritual yang memperkenalkan negara tamu melalui leluhur dan ritual, membawa karya seni yang belom pernah dilihat sebelumnya dari seluruh nusantara ke Eropa. Kemudian yang kedua ada kekuasaan dan Indonesia & art yaitu melukiskan gambaran yang menarik dan konfrontatif dari dua abad terakhir sejarah Indonesia. Pameran ini disertai dengan simposium dengan pembicara tamu termasuk David Van Reybrouck, Renzo

69 Ratya Mega Putra. Film Screening Europalia 2018 (dalam bahasa Inggris), http://www.europalia.id/acara-det/INDONESIAN-FILM-SCREENING-EUROPALIA-201814 diunduh pada 15 Februari 2017.

46

Martens, Koen Peeters. Kemudian, yang terakir ada kerajaan laut, Archipel yang menceritakan kisah menarik tentang sebuah negara di persimpangan rute maritim yang paling banyak dilalui dunia.70

D. Bentuk-Bentuk Agenda Pagelaran Seni dan Budaya Yang

Ditampilkan Indonesia

Europalia 2017 tidak hanya dilaksanakan di Belgia melainkan juga diadakan di tujuh negara Eropa lainnya, seperti Jerman, Belanda, Inggris, Austria,

Denmark, Prancis, dan Polandia. Setiap negara memiliki agenda acara Europalia

2017 berbeda-beda. Belgia merupakan negara dengan jadwal kegiatan Europalia paling padat kemudian disusul oleh Belanda dan Jerman.71

Belgia merupakan negara dengan jadwal kegiatan paling padat, kegiatan pagelaran seni dan budaya dimulai dari tanggal 28 September 2017 sampai 13

Januari 2018 yang menampilkan sebanyak 33 seniman di tempat dan, kota yang berbeda-beda setiap harinya, kemudian dilanjutkan dengan Negara Jerman.

Kegiatan pagelaran seni dan budaya dimulai dari tanggal 24 Oktober 2017 sampai 10 Januari 2018 yang menampilkan sebanyak 7 seniman di tempat dan, kota yang berbeda-beda setiap harinya. Setelah itu kegiatan di lakukan di negara

Prancis, kegiatan pagelaran seni dan budaya dimulai dari tanggal 14 November

2017 sampai pada tanggal 9 Desember 2017 yang menampilkan sebanyak 5 seniman di tempat dan kota yang berbeda-beda. Kemudian dilanjutkan di Negara

70 Rina Atriana. Sejarah Europalia, tersedia di https://europalia.eu/en/historique/history_18.html;internet; terunduh pada 8 April 2019. 71 Darlane Litaay. Seniman-Budayawan, tersedia di http://www.europalia.id/seniman- budayawan; internet; terunduh pada 8 April 2019

47

Belanda yang dimulai pada tanggal 21 Oktober 2017 sampai 14 Januari 2018 yang menampilkan sebanyak 22 seniman di tempat dan kota yang berbeda-beda setiap harinya. 72

Kemudian dilanjutkan dengan Inggris sebagai negara keempat setelah

Belgia, Jerman, dan Belanda. Pada saat di Inggris kegiatan pagelaran seni dan budaya dilakukan hanya tiga hari dari tanggal 20 Oktober 2017 sampai pada tanggal 25 November 2017. Selain itu hanya menampilkan sebanyak tiga seniman di tempat dan kota yang berbeda-beda. Setelah Inggris Indonesia melanjutkannya di negara Polandia yang agenda kegiatannya sama dengan kegiatan di Inggris.

Pada saat di Polandia kegiatan dilakukan hanya dua hari, yang pertama pada tanggal 12 Oktober 2017 dan yang kedua pada tanggal 19 Desember 2017.

Dimana hanya menampilkan dua seniman saja pada tempat dan, kota yang berbeda-beda.

Setelah Polandia tersisa dua negara yaitu negara Austria dan Denmark yang juga menjadi negara dengan agenda kegiatan paling sedikit yaitu hanya satu penampilan seni dan budaya di masing-masing negara. Di Austria kegiatan dilakukan pada tanggal 11 Desember 2017, sedangkan di Denmark kegiatan dilakukan pada tanggal 17 November 2017.

72 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Ratusan Agenda Budaya Indonesia akan Ramaikan Festival Europalia 2017, tersedia di https:// www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/09/ratusan-agenda-budaya-indonesia-akan-ramaikan- festival-europalia-2017; internet; terunduh pada tanggal 8 April 2019

48

BAB IV

ANALISIS DIPLOMASI KEBUDAYAAN INDONESIA DI EROPA MELALUI EUROPALIA 2017 Dalam bab ini penulis membahas tentang Diplomasi Kebudayaan

Indonesia di Eropa melalui Europalia 2017. Dengan memberikan gambaran tentang bagaimana peran Indonesia dan agenda-agenda yang dilakukan oleh

Indonesia pada festival kebudayaan Europalia 2017. Pada dasarnya, diplomasi kebudayaan Indonesia melalui Europalia 2017 semata-mata untuk ikut berperan dalam membangun peradaban dunia dengan memanfaatkan kebudayaan yang dimilikinya guna memperkuat ikatan budaya dan kesepahaman antar bangsa untuk membangun peradaban yang lebih baik.

Bab IV ini adalah bab yang menyajikan analisa penulis mengenai relevansi teori dan konsep terhadap permasalahan penelitian. Penulis menggunakan konsep diplomasi kebudayaan untuk menganalisa diplomasi kebudayaan Indonesia di

Eropa melalui Europalia 2017. Bagian ini dibagi menjadi dua subbab. Pada subbab yang pertama adalah kepentingan Indonesia untuk mengenalkan kebudayaan dalam skala besar, kemudian pada subbab yang kedua adalah kepentingan Indonesia untuk menambah devisa negara setelah mengikuti

Europalia. Dengan teori diplomasi kebudayaan dan konsep kepentingan nasional yang dianggap dapat menjawab pertanyaan penelitian.

49

A. Kepentingan Indonesia untuk Mengenalkan Kebudayaan dalam Skala

Besar

Pada bidang budaya, Hubungan Sosial budaya antara Indonesia dan Belgia mengalami perkembangan. Indonesia dan Belgia mempunyai MoU kerjasama kebudayaan sejak tahun 1970 yang dimaksudkan untuk pemajuan people to people contact dan menciptakan mutual understanding. Upaya implementasi kerjasama kebudayaan dilakukan secara terus menerus, baik berupa pertukaran civitas akademik, IPTEK, riset, beasiswa, partisipasi Indonesia dan pertukaran kebudayaan.

Peran budaya dalam membangun bangsa sangat mendasar karena menyangkut nilai-nilai kehidupan yang melandasi sebuah tatanan kehidupan masyarakat. Mempromosikan kebudayaan suatu bangsa terhadap negara lain merupakan langkah yang tepat untuk memperkenalkan budaya suatu bangsa.

Kebudayaan merupakan dimensi universal yang bersifat lintas negara dengan keunikan tertentu di setiap negara. Pertukaran budaya antarnegara adalah suatu pendekatan yang menguatkan hubungan satu negara dengan negara lain. Di sisi lain pengenalan budaya kepada negara lain dapat dipandang sebagai kepentingan nasional. Begitupun dengan keikutsertaan Indonesia dalam Festival

Europalia pada 2017 untuk menampilkan kesenian dan kebudayaan. Eksistensi

Indonesia dalam acara internasional tersebut dapat dilihat sebagai upayanya untuk mencapai kepentingan nasional.

50

Kepentingan nasional adalah konsep yang dapat digunakan untuk memahami perilaku aktor internasional baik negara maupun non negara. Dasar utama negara dalam bertindak di sistem internasional didasarkan pada kepentingan nasional. Implementasi kepentingan nasional diwujudkan dalam bentuk kebijakan luar negeri, seperti penguatan pertahanan, kesejahteraan ekonomi, dan sosial budaya.73 Adapun kepentingan Indonesia melalui Festival

Europalia pada 2017 adalah mengenalkan kebudayaan Indonesia dalam skala besar. Maksudnya penyebaran dan pengenalan kebudayaan tidak hanya dilakukan di Asia melainkan negara-negara Eropa pada Festival Europalia.

Terdapat beberapa negara di Eropa yang dijadikan target dalam festival tersebut, seperti Belanda, Jerman, Perancis, dan Denmark. Keempat negara adalah sasaran Indonesia dalam memperkenalkan kebudayaan untuk skala besar. Negara

Eropa lainnya tetap menjadi tujuan kebudayaan Indonesia namun tidak terlalu menjadi prioritas. Penentuan keempat negara Eropa dalam kepentingan kebudayaan Indonesia dengan harapan mencapai skala besar. Adapun indikator kepentingan kebudayaan dalam skala besar adalah penyebaran kebudayaan di negara-negara besar.

Instrumen yang digunakan dalam mencapai kepentingan kebudayaan untuk skala besar adalah diplomasi. Diplomasi merupakan instrumen untuk mencapai kepentingan nasional melalui kebijakan luar negeri. Implementasi upaya ini dilakukan di awal tahapan ketika suatu negara mengadakan hubungan bilateral

73 K. J. Holsti. Politik Internasional: Kerangka Analisa, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1987), 89.

51 atau multilateral. Secara bersamaan akan membentuk citra dari suatu negara yang melakukan diplomasi. Salah satu bentuk diplomasi adalah diplomasi kebudayaan.74 Tulus Warsito dan Wahyuni Kartika Sari menjelaskan Diplomasi

Kebudayaan sebagai sebuah upaya suatu negara untuk memperjuangkan kepentingan nasionalnya melalui dimensi kebudayaan, baik secara mikro seperti pendidikan, ilmu pengetahuan, olah raga, dan kesenian, ataupun secara makro misalnya propaganda.75

Sebenarnya diplomasi kebudayaan yang dilakukan Indonesia sudah pernah dilakukan sejak 2012. Diplomasi dilaksanakan dalam bentuk pertemuan antara

Duta Besar Indonesia, Duta Besar Brussel, dan Manajer Festival Europalia. Pada

7 April 2015 dilanjutkan dengan pertemuan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan serta Tim Europalia untuk membahas keikutsertaan Indonesia dalam acara tersebut. Akhirnya pada pertemuan 28 Mei 2015 melalui Surat KBRI Brussel menetapkan Indonesia sebagai negara tamu dalam festival budaya dan seni

Europalia pada 2017.76

Keberhasilan diplomasi kebudayaan itulah yang membuat kepentingan

Indonesia untuk mengenalkan kebudayaan secara luas dapat terealisasi dan berjalan secara sistematis. Proses diplomasi berjalan cukup panjang dan penuh pertimbangan terhitung pada 2015 hingga dua tahun kemudian berhasil menjadi

74 Jack C Plano dan Roy Olton. The International Relations Dictionary, third edition, (Santa Barbara: Western Michigan University, 1982), 24. 75 Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari. Diplomasi Kebudayaan Dalam Konsep dan Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia, (Yogyakarta: Ombak. 2007), 13. 76 Wawancara dengan Ibu Carolina sebagai kepala sub bagian biro kerjasama luar negeri kawasan Amerika Eropa, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 20 Maret 2019.

52 guest country. Ditambah untuk menjadi partisipan tidaklah mudah sebab harus berkontestasi dengan lima negara lainnya. Momentum ini adalah langkah pertama bagi Indonesia untuk memperkenalkan kebudayaannya dalam skala besar.

Beberapa negara yang didatangkan oleh Indonesia untuk menampilkan kebudayaannya, meliputi Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia, Austria, dan

Polandia. Pengenalan kebudayaan tidak hanya menampilkan tarian melainkan pertunjukan musik, karya sastra, dan pemutaran film. Pelaksanaan dilakukan dalam bentuk konferensi, pameran, dan panggung yang menampilkan seluruh kebudayaan Indonesia. Pesan yang disampaikan oleh Indonesia dalam Festival

Europalia 2017 adalah keberagaman. Maksudnya kepentingan Indonesia dalam mengenalkan kebudayaan dalam skala besar tidak hanya menunjukkan tarian, musik, atau film melainkan penghargaan terhadap keberagaman di dunia.

Berikut saya lampirkan data yang sebelumnya sudah saya tunjukkan dalam bab 3, keberhasilan Indonesia yang ditampilkan di festival seni budaya terbesar di

Eropa ini membawa agenda sebanyak 247 karya dan program kegiatan diantaranya 20 pameran, 71 pertunjukan tari dan teater, 95 pertunjukan musik, apresiasi 34 karya sastra, 18 pemutaran film, dan 9 konferensi.77

Seperti yang dikatakan dalam wawancara yang sudah penulis lakukan dengan narasumber Ibu Carolina di Kemendikbud di bagian Kerjasama Luar

Negeri, Indonesia sukses dalam mengenalkan kebudayaannya secara besar di

Eropa melalui Europalia 2017 terbukti dengan banyaknya kebudayaan yang di

77 Redaksi BeritaSatu. Film Nasional Akan Tampil di Festival Seni Europalia Indonesia di Belgia, tersedia di beritasatu.com.; internet; terunduh pada 15 Februari 2019.

53 tampilkan oleh Indonesia pada saat pagelaran Europalia 2017. Bahkan banyak seniman yang juga tampil di luar acara Europalia 2017 tersebut, seperti menampilkan kebudayaan di pasar, di jalanan, di stasiun kereta, di lampu merah.

Hal ini bertujuan agar semua kalangan masyarakat yang tidak datang pada festival seni budaya Europalia 2017 juga bisa mengenal kebudayaan yang dimiliki oleh

Indonesia. Hal ini terbukti pada saat ini banyak masyarakat luar yang mengetahui

Indonesia karena kebudayaan yang sudah di tampilkan pada saat festival

Europalia 2017 ataupun diluar festival Europalia 2017 tersebut.

Ada juga pernyataan dari pemerintah yang mendukung data dari narasumber wawancara Ibu Carolina sebagai Kepala Sub Bagian Biro Kerjasama

Luar Negeri, pernyataan dari Wakil Presiden RI Jusuf Kalla pun ikut turut menyampaikan bahwa keterlibatan Indonesia dalam Festival Seni Budaya

Europalia tahun 2017 akan memperkuat citra Indonesia sebagai negara yang kaya dengan seni dan budaya serta keragaman bahasa dan adat istiadat. Sebelumnya, dalam peluncuran partisipasi Indonesia dalam Europalia 2017, Direktur Jendral

(Dirjen) Kebudayaan, Hilmar Farid menyampaikan keterlibatan Indonesia di dalam Europalia merupakan kesempatan yang baik untuk menyatakan kepada dunia tentang berbagai potensi Indonesia termasuk kekuatan untuk hidup dalam keberagaman. Ditambahkan juga oleh Dirjen Kebudayaan, bahwa penyelenggaraan Europalia menargetkan tiga aspek kesuksesan, yaitu sukses secara penyelenggaraan, promosi dan perolehan/manfaat. Menurutnya,

54 keterlibatan Indonesia dalam forum festival internasional diharapkan mampu memperkuat kembali kerjasama antara Indonesia dan berbagai pihak.78

Jika dikaitkan dengan konsep kepentingan nasional yang digunakan oleh penulis untuk menganalisa, pengenalan kebudayaan Indonesia di Eropa bertujuan untuk mendapatkan penghargaan, citra positif, dan juga peningkatan hubungan yang lebih baik lagi antara Indonesia dengan negara-negara lain. Secara tidak langsung pemerintah Indonesia sudah memperluas pengaruhnya tidak hanya di

Asia melainkan Eropa melalui Festival Europalia pada 2017. Kepentingan untuk memperkenalkan kebudayaan dalam skala besar memiliki tujuan lainnya, meliputi mempertahankan, menyelamatkan, dan melestarikan kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia. Bersamaan dengan itu untuk mencegah negara lain untuk mengklaim kebudayaan yang dimiliki oleh Indonesia.

Kebudayaan yang dimiliki Indonesia harus dikenalkan kepada generasi selanjutnya sebagai penerus yang bertanggung jawab untuk melestarikan kebudayaan Indonesia, bukan hanya itu warisan kebudayaan yang dimiliki oleh

Indonesia perlu dikenalkan ke dunia Internasional sebagai bagian dari upaya untuk membentuk citra positif dan apresiasi terhadap budaya yang dimiliki bangsa

Indonesia di dunia internasional.

Banyak negara yang berusaha untuk mendapatkan legitimasi melalui jalan diplomasi kebudayaan. Maraknya isu pengklaiman budaya mengakibatkan

78 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia. Indonesia Participates as Guest Country at The Europalia, tersedia di https://pasaramerop.kemlu.go.id/en/news/indonesia-participates-as- guest-country-at-the-europalia-2017; internet; terunduh pada 14 Februari 2019.

55 pemerintah mengambil sikap untuk menyelamatkan kekayaan budaya Indonesia dengan mulai mempertahankan semua kekayaan budaya yang ada di Indonesia.

Baik berbentuk seni, adat istiadat, maupun permainan tradisional. Hal ini sangat perlu dilakukan demi menghindari terjadinya pengklaiman oleh negara lain terhadap budaya Indonesia di kemudian hari.

56

B. Kepentingan Indonesia Untuk Menambah Devisa Negara Setelah

Indonesia Mengikuti Europalia 2017

Pada pelaksanaannya, Europalia menyajikan berbagai kegiatan terkait seni dan kebudayaan yang ditampilkan oleh tamu kehormatan atau guest country, seperti musik, sastra, konferensi, seminar, lokakarya, film, pameran hingga penampilan seni seperti tari-tarian. Dengan menyadari bahwa Indonesia cukup berpotensi untuk menjadikan negaranya sebagai sorotan di dunia Internasional, sehingga menjadikan Indonesia komitmen dalam merealisasikan program

Europalia 2017 melalui diplomasi kebudayaan.

Europalia merupakan festival seni dan budaya Internasional yang di selenggarakan secara dua tahun sekali. Penyelenggaraan Europalia dipusatkan di

Belgia, dan pada festivalnya akan dipilih satu guest country untuk menampilkan kesenian dan kebudayaan oleh negara yang sudah terpilih menjadi guest country.

Pada awalnya, secara umum bahwa tujuan dari Europalia adalah untuk mendekatkan dan menguatkan hubungan antara Belgia dan Eropa dan negara sekawasan. Festival Europalia merupakan pagelaran kesenian dan kebudayaan terbesar yang ada di Eropa.

Jika dikaitkan dengan konsep kepentingan nasional yang di gunakan oleh penulis untuk menganalisa, dalam kepentingan nasional, peran dari sebuah negara sebagai aktor yang mengambil kebijakan dan keputusan dan memerankan peranan penting dalam pergaulan internasional berpengaruh bagi masyarakat dalam

57 negerinya. Demikian pentingnya karena ini yang akan menjadi kemashalatan bagi masyarakat yang berkehidupan di wilayah tersebut.

Kepentingan nasional (national interest) adalah konsep yang paling populer dalam analisa hubungan internasional baik dalam mendeskripsikan, menjelaskan, maupun menganjurkan perilaku internasional. Pengertian kepentingan nasional dijelaskan sebagai salah satu faktor terpenting dan mendasar yang mendorong sebuah negara melakukan interaksi dengan aktor-aktor dalam dunia Internasional. Hal-hal yang terkait dalam kepentingan nasional sering dilihat sebagai tujuan awal dari kebijakan luar negeri. Kepentingan nasional juga mengarahkan para pembuat keputusan dalam merumuskan kebijakan luar negeri suatu negara seperti pertahanan dan keamanan, militer, sosial budaya dan kesejahteraan ekonomi.79

Dalam rangka menghadapi tatanan dunia yang semakin berubah, semakin disadari perlunya untuk mengembangkan kelenturan dan keluwesan dalam pelaksanaan kepentingan nasionalnya agar dapat memanfaatkan berbagai peluang yang muncul dari perubahan lingkungan strategis secara optimal. Jika dilihat dalam kasus ini kepentingan nasional Indonesia dalam ajang Festival Europalia, adalah untuk menambahkan devisa negara melalui festival budaya yang diikuti oleh Indonesia kemaren pada tahun 2017. Karena lewat festival Europalia 2017 secara tidak langsung, Indonesia mendapat banyak keuntungan, salah satunya adalah menambahkan devisa negara.

79 K.J, Holsti. Politik Internasional: Kerangka Analisa, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya. 1987), 28.

58

Seperti yang dikatakan dalam wawancara yang sudah penulis lakukan dengan narasumber Ibu Carolina di Kemendikbud di bagian Kerjasama Luar

Negeri, ada banyak keuntungan yang didapatkan oleh Indonesia setelah mengikuti festival Europalia 2017 kemarin, namun keuntungan yang didapatkan tidak ditentukan secara rinci. Namun dari data yang ditunjukan oleh mentri pariwisata bahwa data kunjungan wisatawan asing ke Indonesia terus mengalami peningkatan.80

Kemudian banyak juga wisatawan asing yang sekarang menjadi lebih mengenal Indonesia lewat festival Europalia tersebut, bahkan banyak juga wisatawan asing yang sekarang jadi mencintai kebudayaan yang dimiliki oleh

Indonesia. Tidak dipungkiri juga akan tertuangkan pada peningkatan daya tarik orang asing dan meningkatnya pembelian barang-barang khas Indonesia seperti batik, cinderamata asli Indonesia, dan bahkan meningkatnya permintaan batik untuk di Eropa.81

Kemudian tidak hanya itu saja, dari sektor alat musik pun mengalami peningkatan penjualan, terutama segala aspek yang berkaitan dengan budaya

Indonesia termasuk makanan khas yang dimiliki Indonesia sekarang menjadi lebih dikenal di dunia Internasional terutama di Brussel kemarin. Makanan khas

Indonesia bisa lebih dikenal karena pada saat festival Europalia kemarin berlangsung Indonesia menyajikan happy hour, happy hour merupakan

80 Wawancara dengan Ibu Carolina sebagai kepala sub bagian biro kerjasama luar negeri kawasan Amerika Eropa, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 20 Maret 2019. 81 Wawancara dengan Ibu Carolina sebagai kepala sub bagian biro kerjasama luar negeri kawasan Amerika Eropa, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 20 Maret 2019.

59 disuguhkannya makanan/cemilan khas dari Indonesia, dan bahkan Indonesia mengirimkan langsung chef nya untuk memasak makanan selama festival berlangsung. Pada saat disuguhkan makanan khas dari Indonesia seperti gado- gado mereka para audience sangat menyukainya, hingga akhirnya juga terdapat peningkatan di bidang makanan.82

Ada juga pernyataan dari pemerintah yang mendukung data dari narasumber wawancara Ibu Carolina sebagai Kepala Sub Bagian Biro Kerjasama

Luar Negeri. Ada pernyataan dari Menteri Pariwisata Arief Yahya yang mendukung Indonesia sebagai tamu kehormatan atau guest country di ajang

Europalia Art Festival 2017. Semua kemampuan akan dikerahkan pada festival seni dan budaya terbesar di Eropa. Keinginan yang sangat besar Menteri

Pariwisata dalam mendukung Indonesia sangat berasalasan, karena selain merupakan bentuk dari perwujudan “Indonesia Incorporated”, festival yang berlangsung di tujuh negara Eropa selama 104 hari ini diyakini akan menjadi sarana yang efektif dalam mempromosikan pariwisata Indonesia. Indonesia yang kaya akan budaya, Indonesia yang kaya akan keindahan alam, Indonesia yang beragam namun tetap satu. Menurut Menteri Pariwisata “Tahun ini proyeksi kita wisman (wisatawan mancanegara) dari Eropa sebesar 2 juta wisatawan mancanegara”.

Menurut Menteri Pariwisata “wisatawan mancanegara dari pasar Eropa ukurannya sangat besar, bahkan pertumbuhannya pun terbilang besar. Jika pada

82 Wawancara dengan Ibu Carolina sebagai kepala sub bagian biro kerjasama luar negeri kawasan Amerika Eropa, di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 20 Maret 2019.

60 tahun 2016 total kedatangan wisatawan mancanegara dari pasar Eropa mencapai

1,6 juta, maka di tahun ini ditargetkan tumbuh 25 persen menjadi 2 juta. Jadi tumbuhnya sekitar 25 persen, melampaui pertumbuhan ekonomi nasional 5,01 persen “83

Kemudian yang kedua ada juga pernyataan yang mendukung dari Badan

Ekonomi Kreatif (Bekraf), Wakil Kepala Bekraf, Ricky Joseph Pesik menilai ajang Europalia 2017 membuka peluang besar bagi pelaku bisnis kreatif, terutama bidang seni asal Indonesia. Ajang Festival Europalia 2017 ini juga bisa dimanfaatkan untuk membangun jejaring usaha bisnis pertunjukan dan pelaku seni kreatif Indonesia. “Terutama kepada stakeholder arts di dataran Eropa, penampil-penampil kita harus bisa betul-betul showcasing ke segmen yang diperlukan secara tepat” kata Ricky dalam Konferensi Pers soft launching

Europalia Arts Festival di Kementerian Pariwisata, Jakarta Pusat, Kamis

(31/8/2017).

Menurut Ricky, Bekraf akan bekerjasama dengan Dirjen Kebudayaan

Kemendikbud untuk memanfaatkan Europalia 2017 dalam memperluas pasar ekonomi kreatif Indonesia di Eropa. Bekraf juga akan membuka market hub

(jaringan pasar) bagi para pelaku bisnis kreatif Indonesia agar bisa menjangkau pasar produk kesenian kontemporer Eropa. Ricky menargetkan produk-produk seni kreatif asal Indonesia bisa diperkenalkan ke 7 negara yang menjadi tempat

83 Gilar Ramdhani. Indonesia Siap Tebar Pesona di Europalia Arts Festival, tersedia di ttps://www.liputan6.com/lifestyle/read/3080224/indonesia-siap-tebar-pesona-di-europalia-arts- festival2017?utm_expid=.9Z4i5ypGQeGiS7w9arwTvQ.0&utm_referrer=https%3A%2F%2Fwww .liputan6.com%2Flifestyle%2Fread%2F3080224%2Findonesia-siap-tebar-pesona-di-europalia- arts-festival-2017; internet; terunduh pada 5 agustus 2017.

61 ditampilkan Europalia antara lain Inggris, Perancis, Jerman, Belanda, Belgia,

Austria, dan Polandia. “Saya sendiri akan membentuk tim bersama yang bermarkas di Belgia untuk berjejaring lebih jauh agar bisa memanfaatkan pasar

Eropa yang lumayan besar untuk produk-produk kebudayaan Indonesia dan seni kontemporer saat ini”. Kata Ricky Joseph Pesik sebagai Wakil Kepala Bekraf.84

Ada juga pernyataan beserta data dari Kementrian Perindustrian

(kemenperin) yang mendukung, Dirjen Industri Kecil dan Menengah (IKM) Gati

Wibawaningsih menyampaikan industri batik telah menguasai pasar dunia sehingga hal ini mampu menjadi penggerak bagi perekonomian nasional.

Peningkatan jumlah ekspor batik nasional tentunya akan membantu dalam menghasilkan peningkatan devisa negara, semakin tinggi ekspor, maka semakin baik neraca perdagangan nasional. Saat ini terdapat beberapa negara yang menjadi tujuan utama ekspor batik nasional seperti, Jerman, Perancis, Eropa, dan Inggris.

Hal ini terlihat dari pencapaian nilai ekspor batik pada tahun 2017 sebesar USD

51,15 juta. Sementara itu pada tahun 2018 nilai ekspor batik Indonesia mengalami peningkatan sebesar USD 58,46 juta85 Dengan adanya peningkatan nilai ekspor batik Indonesia pada tahun 2017-2018 dengan tujuan utama seperti Jerman,

Perancis, Eropa, dan Inggris, hal ini membuktikan adanya peluang diplomasi kebudayaan yang dilakukan oleh Indonesia melalui dimensi kebudayaan salah satunya cinderamata asli Indonesia yaitu batik.

84 Hendra Friana. Europalia Jadi Peluang Besar Bisnis Kreatif Indonesia, https://tirto.id/europalia-2017-jadi-peluang-besar-bisnis-kreatif-indonesia-cvHq diakses pada 5 agustus 2017 85 Kementerian Perindustrian Republik Indonesia, https://www.kemenperin.go.id/artikel/19253/Tembus-Pasar-Jepang-Hingga-Eropa,-Ekspor-Batik- Nasional-Lampaui-USD-58-Juta, diakses pada 6 Oktober 2020

62

Gambar 4.1 Data Peningkatan Kunjungan Wisman

Sumber : https://www.beritasatu.com/fokus/pariwisata-di-tengah-bencana86 Dari data diatas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan wisman ke

Indonesia dari tahun ke tahun, saat ini sektor pariwisata menduduki posisi kedua sebagai penyumbang devisa terbesar kedua di negara Indonesia setelah sektor kelapa sawit. Sepanjang tahun 2018, Kementerian Pariwisata Indonesia mencatat devisa yang dihasilkan dari sektor pariwisata mencapai US$ 9 miliar.87

86 Lona Olavia, Kunjungan Wisman ke Indonesia, https://www.beritasatu.com/fokus/pariwisata- di-tengah-bencana diakses pada 10 Oktober 2017 87 Lona Olavia, Kunjungan Wisman ke Indonesia, https://www.beritasatu.com/fokus/pariwisata- di-tengah-bencana diakses pada 10 Oktober 2017

63

Gambar 4.2 data peningkatan kunjungan wisatawan dari Uni Eropa

Sumber : https://www.ceicdata.com/id/indicator/european-union/visitor- arrivals88

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat bahwa terdapat peningkatan kunjungan wisatawan dari Uni Eropa sebesar 405,236,006 orang pada tahun 2019.

Kunjungan wisman dari Uni Eropa ini naik dibandingkan sebelumnya pada tahun

2018 yaitu 392,335,596. Data kunjungan wisman dari Uni Eropa diperbarui secara tahunan dengan rata-rata 320,059,932 orang dari tahun 2008-2019. Pada tahun

2019 kunjungan wisatawan mancanegara dari Eropa bertambah sebesar 1,76% dibandingkan tahun sebelumnya. 89

88 Redaksi ceicdata, Kunjungan Wisatawan Mancanegara dari Uni Eropa, https://www.ceicdata.com/id/indicator/european-union/visitor-arrivals diakses pada 30 September 2020 89Redaksi ceicdata, Kunjungan Wisatawan Mancanegara dari Uni Eropa, https://www.ceicdata.com/id/indicator/european-union/visitor-arrivals diakses pada 30 September 2020

64

Setelah terlaksananya festival Europalia Indonesia pada tahun 2017 hal ini diharapkan dapat meningkatkan minat wisatawan Belgia untuk berkunjung ke

Indonesia, khususnya Belgia sendiri merupakan pasar yang penting bagi promosi pariwisata Indonesia yang didukung fakta sebagai berikut :

Pertama, terdapat trend peningkatan jumlah wisatawan asal Belgia ke

Indonesia pada tahun 2016 jumlah wisatawan sebanyak 33.601, pada tahun 2017 jumlah wisatawan sebanyak 38.193, dan pada tahun 2018 jumlah wisatawan sebanyak 43.607.

Kedua, wisatawan asal Belgia termasuk dalam kategori yang tinggal lama di Indonesia dengan rata-rata 16.93 hari, dibandingkan dengan Jerman dengan rata-rata 15.06 hari, dan juga Inggris dengan rata-rata 13.21 hari.

Ketiga, wisatawan asal Belgia tergolong berpengeluaran besar selama liburan dengan rata-rata USD 1685.78, dibandingkan dengan Jerman USD

1576.24, Belanda USD 1593.75, dan juga Inggris dengan rata-rata USD

1626.99.90 Dari data yang ditampilkan di atas dapat dilihat bahwa Indonesia memanfaatkan peluang dari diplomasi kebudayaan dengan memanfaatkan sektor pariwisata, dari negara kawasan Eropa sendiri terdapat trend peningkatan wisatawan ke Indonesia dari Belgia dari tahun 2016-2018.

Untuk pertama kalinya indomie hadir di stand Indonesia dalam festival pameran kesenian dan kebudayaan Europalia 2017, selama pameran berlangsung

90 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Mengundang Wisatawan Belgia Ke Indonesia, https://pasaramerop.kemlu.go.id/id/news/mengundang-lebih-banyak-wisatawan-belgia-ke- indonesia-dengan-brussels-holiday-fair diakses pada 7 Oktober 2020

65 stand indomie tidak pernah sepi dari pengunjung baik dari yang sekedar hanya mencicipinya maupun yang membelinya. Para pengujung dapat merasakan kelezatan indomie dengan empat pilihan rasa yang ditawarkan oleh Indonesia, ada indomie goreng, ada indomie rasa soto mi, ada indomie rasa ayam. Indomie yang memiliki rasa lezat dengan keharuman bumbu dan rasa dari rempah-rempah asli

Indonesia menjadi incaran selama pameran berlangsung. Ada pengunjung yang membeli beberapa bungkus indomie, namun ada juga beberapa pengunjung yang sudah mengetahui rasa nikmat dari Indomie yang ternyata sudah menjadi pelanggan tetap indomie membeli beberapa boks indomie. Dari data yang dimiliki, Indonesia berhasil menjual indomie pada festival Europalia 2017 kemarin sebanyak 3.900 bungkus indomie habis terjual.91 Bila dilihat dari banyaknya penjualan dan juga respon para pengunjung yang mencicipi indomie pada saat festival Europalia 2017 kemarin, Indonesia bisa memanfaatkan peluang diplomasi kebudayaan melalui media makanan(kuliner) walau terkesan sederhana hal ini diharapkan dapat meningkatkan nilai ekspor makanan dari Indonesia ke negara di Kawasan Eropa.

Jika dikaitkan dengan teori diplomasi kebudayaan yang digunakan penulis untuk menganalisa, hal ini menjelaskan realita terkait kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan salah satu elemen penting yang dimiliki negara ini sebagai salah satu kelebihan dan keunikan yang mungkin tidak dimiliki oleh

91 Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, Kerjasama Ekonomi di Kawasan Amerika & Eropa, https://kemlu.go.id/download/L3NpdGVzL3B1c2F0L0RvY3VtZW50cy9LYWppYW4lMjBCUFBLL1Az SzIlMjBBTUVST1AvMDdfS2VyamFfU2FtYV9Fa29ub21pX0RpX0thd2FzYW5fQW1lcmlrYV9Fcm9wYS 5wZGY= diakses pada 7 Oktober 2020

66 negara lainnya. Kebudayaan sebagai salah satu potensi besar dalam melakukan implementasi diplomasi kini bisa dijadikan sebagai modal utama dalam peningkatan kerjasama yang bersifat bilateral maupun multilateral. Sehingga dengan mengaplikasikan media budaya hal ini dianggap lebih responsif dalam membangun hubungan maupun interaksi dengan pihak lain.

Keberadaan sekaligus keberagaman budaya sebagai salah satu instrumen bangsa yang diberikan oleh leluhur secara turun temurun, pasalnya dapat dimanfaatkan sebagai salah satu bentuk dari peluang Indonesia yang sangat potensial baik dalam membangun hubungan kerjasama lintas negara, pengembangan citra positif negara maupun upaya peningkatan nilai devisa negara dalam sektor-sektor tertentu.

Peluang yang dimaksud sebagai elemen peningkatan hubungan diplomasi budaya juga dapat dikelompokkan dalam beberapa jenis, antara lain :

Pertama, peluang Indonesia dalam memanfaatkan diplomasi budaya dengan melalui nilai-nilai kesenian. Telah dinyatakan sebelumnya bahwa keberagaman budaya yang dimiliki bangsa Indonesia merupakan suatu modal besar, banyaknya jenis kesenian dan budaya yang tersebar diseluruh wilayah

Indonesia bisa saja dimanfaatkan sebagai penggerak diplomasi budaya tersebut.

Contoh yang dimaksud seperti jenis-jenis kesenian tari, ragam musik alunan khas daerah, seni drama yang mempertunjukkan cerita rakyat, kisah sejarah pewayangan, nyanyian lagu-lagu daerah, karya sastra, dan sebagainya. Sehingga

67 hal tersebut dapat menjadi suatu kemasan yang ditampilkan dalam membangun kedekatan emosional yang lebih harmonis mengatasnamakan seni.

Kedua, peluang diplomasi budaya dalam sektor pariwisata. Wilayah

Indonesia yang membentang kurang lebih sekitar 4200km2 disepanjang wilayah daratan dan perairan92, menekankan bahwa potensi objek kunjungan wisata negara ini sangatlah besar. Berbagai macam bentuk, lokasi serta pilihan kunjungan wisata yang dapat didatangi adalah satu dari sekian potensi dunia pariwisata yang dimiliki Indonesia. Belum lagi dari segi geografis dengan peletakan wilayah

Indonesia yang berada di garis khatulistiwa seakan menjadi magnet tersendiri untuk mengundang wisatawan mancanegara berkunjung ke wilayah-wilayah yang bernuansa tropis, misalnya saja wisatawan dari Eropa yang memiliki empat transisi musim di daerah mereka. Sebagai contohnya pada saat di Eropa mengalami musim panas, mereka biasanya menggunakan waktu libur musim panas untuk travelling ke negara-negara tropis seperti Indonesia, karena masyarakat Eropa senang untuk menghabiskan waktunya berlibur di pantai untuk berjemur sekaligus menikmati alam Indonesia, dan juga budaya yang dimiliki

Indonesia. Oleh sebab itu sektor pariwisata dalam perkembangannya terkini telah dijadikan sebagi salah satu pilar utama yang dapat menopang ekonomi negara, dengan target kunjungan wisatawan asing ke Indonesia hal ini kemudian dijadikan sebagai lahan pendapatan negara.

92 •http://wiJayafaindones.ia. blogdetik.com/201 l/Oj/14/luas-wilayati-indonesia-bertambah/ diakses pada tanggal 27 juli 2017 pada pukul 14.20

68

Oleh karena itu sektor pariwisata kini dianggap memiliki peran penting sebagai media promosi bangsa dalam kurun waktu lima tahun terakir. Peluang

Indonesia cukup kuat dalam meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke

Indonesia khususnya kepada masyarakat Eropa yang sebagian besar memiliki hobi travelling atau berwisata karena banyaknya lokasi kunjungan wisata yang dapat di eksplorasi misalnya bangunan bersejarah, situs budaya kuno, monumen, museum, bangunan peninggalam keagamaan (masjid, candi, pura), kunjungan wisata laut, eksplorasi gua (caving), mendaki gunung, taman observasi flora dan fauna langka dan berbagai bentuk opsi lainnya yang dapat disesuaikan dengan hobi dan juga minat wisatawan tersebut.

Ketiga, peluang diplomasi budaya Indonesia melalui media kuliner(makanan). Meskipun terkesan sederhana, ternyata makanan pun bisa menjadi salah satu alternatif penunjang dalam implementasi pengenalan kebudayaan Indonesia. Bahkan pada kenyataannya makanan menjadi media yang paling efektif dalam membangun hubungan kedekatan secara emosional. Di

Indonesia sendiri tercatat memiliki kurang lebih sekitar 5.00393 jenis masakan tradisional maupun kreasi olahan, oleh karena itu kekayaan sekaligus keanekaragaman jenis makanan Indonesia bisa saja menjadi potensi besar dalam penerapan diplomasi budaya. Apalagi saat ini masyarakat internasional menjadi semakin tertarik dengan cita rasa makanan yang ada di Indonesia setelah menobatkan masakan rendang sebagai makanan terlezat di dunia.

93 Ganie Suryatinie, Mahakarya Kuliner, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2010) 19

69

Selain itu, anggapan terhadap diplomasi budaya Indonesia terhadap Eropa melalui media makanan dianggap cukup berpeluang, kesamaan karakter antara masyarakat Indonesia dengan masyarakat Eropa adalah pola makan yang sering mengkonsumsi daging baik sapi, ayam, kambing maupun domba.

Keempat, peluang diplomasi budaya juga dapat didukung melalui pengenalan cinderamata atau alat kerajinan tangan. Karakter etnik yang berbeda di setiap wilayah memungkinkan adanya bentuk kerajinan khas yang berbeda antara satu sama lainnya, misalnya mengenalkan proses pembuatan batik, keris, keramik, anyaman, ukiran jepara, seni lukis, seni pahat/patung dan sebagainya.

Upaya ataupun langkah strategis yang dapat dilakukan pemerintah

Indonesia sebagai alternatif dalam implementasi diplomasi budaya memiliki potensi yang sangat besar. Khususnya rekomendasi dan promosi yang seharusnya dilakukan pemerintah dalam memanfaatkan elemen-elemen kebudayaan sebagai kerjasama terhadap negara Eropa. Sektor pariwisata adalah elemen pendukung yang dapat diprioritaskan untuk menghasilkan feed back dari diplomasi budaya yang bersifat lebih efektif. Seperti yang telah dideskripsikan bahwa sektor pariwisata merupakan bidang yang memiliki ketertarikan paling dominan.

Penggunaan elemen budaya Indonesia pada implementasi diplomasi terhadap negara Eropa memiliki peran yang sangat penting khususnya pada sektor pariwisata. Sebab melalui media ini masyarakat Eropa akan memiliki keinginan untuk melihat cara hidup dan karakteristik budaya Indonesia sekaligus minat untuk mempelajari kebudayaan Indonesia. Istilah budaya yang dimaksud dalam

70 konteks penggunaan diplomasi budaya tidak hanya merujuk pada unsur-unsur karya seni dan sastra, tetapi juga pada keseluruhan cara hidup yang dipraktekan manusia dalam kehidupan sehari-hari yang diterapkan pada setiap generasinya.

Jadi pariwisata memberikan variasi yang luas menyangkut budaya mulai dari seni pertunjukan, seni rupa, festival, makanan tradisional, sejarah, dan tata hidup masyarakat. Pariwisata yang memanfaatkan budaya sebagai nilai diplomasi terhadap Eropa memiliki peluang bagi wisatawan untuk mempelajari, memahami, dan menghargai karakter dari destinasi, kekayaan dan keragaman budayanya.

Tujuannya adalah para wisatawan manca negara dapat memahami secara langsung makna suatu budaya dibandingkan dengan sekedar mendeskripsikan atau melihat melalui sosial media, dengan begitu akan muncul rasa keingintahuan dan ketertarikan akan budaya dan juga destinasi pariwisata yang dimiliki oleh

Indonesia, sehingga hal ini dapat meningkatkan kunjungan wisatawan asing ke

Indonesia yang ingin mengenal dan mengetahui secara langsung kebudayaan dan juga destinasi pariwisata Indonesia.

71

BAB V

PENUTUP A. Kesimpulan

Europalia merupakan ajang festival kesenian dan kebudayaan terbesar se-

Eropa. Pada tahun 2017 Indonesia berhasil dipilih menjadi negara tamu atau guest country, negara tamu merupakan negara yang ditunjuk untuk menjadi negara yang berkesempatan menunjukan kesenian dan kebudayaan yang dimiliki oleh negara tersebut pada festival Europalia.

Bagi Indonesia dalam mengikuti festival kesenian dan kebudayaan sebesar itu merupakan kesempatan yang tidak dapat dilewati. Hal tersebut merupakan awal yang baik bagi Indonesia karena dapat menciptakan citra yang positif di dunia internasional dan juga dapat menciptakan Kerjasama baru antara

Indonesia dengan negara-negara yang didatangkan Indonesia untuk menampilkan kesenian dan kebudayaannya. Selain itu lewat festival Europalia Indonesia dapat mempromosikan negaranya secara besar-besaran. Tentu saja dengan menjadinya guest country dalam festival itu Indonesia mendapatkan banyak sekali keuntungan. Akan tetapi keuntungan tersebut tidak dapat langsung langsung terlihat atau diukur secara pasti.

Adanya Festival Europalia 2017 Indonesia bisa melaksanakan diplomasi kebudayaan agar memperluas kepentingannya untuk menampilkan kesenian dan kebudayaannya dalam skala besar. Ini merupakan modal awal dalam berdiplomasi dengan negara lain dan juga dengan para pembuat kebijakan. Ikut sertanya

Indonesia dalam festival itu pun juga membuat Indonesia dapat menambah devisa

72 negaranya dengan meningkatnya para wisatawan asing yang datang ke Indonesia, karena pada sebelum Indonesia menjadi guest country banyak orang asing terutama di kawasan eropa yang tidak mengetahui Indonesia. Akan tetapi setelah

Indonesia sudah menampilkan kesenian dan kebudayaannya banyak sekali orang asing yang mengenal Indonesia, bukan hanya itu banyak juga masyarakat asing yang sekarang cinta dengan kesenian dan kebudayaan yang dimiliki Indonesia.

Indonesia mendapatkan kesempatan yang baik dengan terpilihnya

Indonesia menjadi guest country, banyak keuntungan yang Indonesia dapatkan dengan mengikuti Europalia ini. Walaupun keuntungannya tidak bisa ditentukan secara rinci, tetapi dalam festival Europalia ini Indonesia telah berhasil menampilkan yang terbaik di hadapan masyarakat Internasional. Dengan harapan penampilan yang Indonesia berikan dapat menyentuh secara emosional sehingga dapat meninggalkan kenangan yang baik dan juga menciptakan rasa keingintahuan para audience/penonton.

Hal ini diharapkan dapat menjadi awal permulaan yang baik untuk

Indonesia kedepannya agar dapat melakukan lebih banyak lagi kegiatan diplomasi kebudayaan yang dapat menciptakan hubungan baru yang harmonis antara

Indonesia dengan negara-negara lain, dan juga dapat menciptakan peluang untuk

Indonesia melakukan Kerjasama dengan negara lainnya di dunia Internasional.

73

DAFTAR PUSTAKA A.B. Lapian dkk, “Diplomasi Kebudayaan” (Jakarta: Balitbang Deplu, 1983)

Badri Jusuf. “Kiat Diplomasi: Mekanisme dan Pelaksanaannya”. 1993. Jakarta:

Pustaka Sinar Harapan.

Bajora Rahman, “Diplomasi Hip Hop Sebagai Diplomasi Budaya Amerika

Serikat”, Universitas Indonesia , Jakarta. 2012

Deddy Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat. Komunikasi Antarbudaya:Panduan

Berkomunikasi dengan Orang-Orang Berbeda Budaya. 2006.

Bandung:Remaja Rosdakarya

Haigh Anthony, “Cultural Diplomacy In Europe”, (New York: Sales Agent, Manhattan

Pub., Co, 1974)

Jack C Plano dan Roy Olton. The International Relations Dictionary. third edition.

1982. Santa Barbara: Western Michigan University.

Joseph Fischer, Modern Indonesia Art (Indonesia Translation), (Jakarta and New

York: Panitia Pameran KIAS 1990-1991, 1990)

K.J. Holsti. “Politik Internasional: Kerangka Analisa. Terj. 1987. Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya.

KM Panikkar. “The Principle and Practice Diplomacy” dalam. “Diplomasi”

diterjemahkan oleh Harwanto dan Misrawati. 1995. Jakarta : PT. Raja

Grafindo Persada.

L. Teuchies, Internationale Cultuurcommunicatie in Vlaanderen, CultuurNet

Vlaanderen - Rapport, 2003

74

Mohammad Shoelhi. “Diplomasi : Praktik Diplomasi Internasional” 2011.

Bandung : Sembiosarekatama media.

Mohtar. Mas’oed. “Ilmu Hubungan Internasional: Disiplin dan Metodologi”.

1990. Jakarta: LP3ES.

Oppenheim, Felix E. National Interest. Rationality. and Morality. Political

Theory. 1987

Reese, W.L. 1980. Dictionary of Philosophy and Religion: Eastern and Western

Thought

Robert Jackson dan Georg Sorensen. Pengantar Studi Hubungan Internasional.

2009. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

R.P Barston “Modem Diplomacy”. 1997. Longman. New York.

Soerjono Soekanto. Pengantar Sosiologi. 1982. Giafmdo Persada. Jakarta.

Sutan Takdir Alisyahbana, Kebudayaan sebagai perjuangan (Jakarta: PT Dian

Rakyat, 1988)

Tulus Warsito dan Wahyuni Kartikasari. “Diplomasi Kebudayaan Dalam Konsep

dan Relevansi Bagi Negara Berkembang: Studi Kasus Indonesia. 2007.

Yogyakarta: Ombak.

Internet

Anna Yulia Hartati, Diplomasi Kebudayaan Batik Indonesia, diakses di http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/cetak

/2009/10/02/82487/10/Diplomasi.Kebudayaan.B atik.Indonesia diakses pada 4 april 2019

75

Consversation Inge de Keyser & Be part of the team, in https://europalia.eu/europalia/be-a-part-of-the-team/ diakses pada 14 februari

2019

“Mengenalkan Indonesia Lewat Diplomasi Budaya” Varia.id, 30 Maret 2015.

Tersedia di: http://www.varia.id/2015/03/30/mengenalkanindonesia-lewat- diplomasi- budaya/ diakses pada 4 april 2019 https://www.kemdikbud.go.id/main/tentang-kemdikbud/visi-dan-misi Diakses pada 18 Mei 2018 http://www.artikelsiana.com/2015/08/pengertian-kebudayaan-menurut-para- ahli.html Diakses pada 18 Mei 2018 https://perpustakaan.id/profil-negara-indonesia/ diakses pada 8 april 2019 https://europalia.eu/europalia/mission/ diakses pada 14 februari 2019

“Pagelaran Tari Saman Di York University, Toronto” Konsulat Jenderal Republik

Indonesia di Toronto, Kanada, 13 Februari 2015. Tersedia di: http://www.kemlu.go.id/toronto/Pages/Embassies .aspx?IDP=210&l=id diakses pada 4 april 2019

Portal Nasional Republik Indonesia, “Angklung Indonesia diakui UNESCO”, diakses di: http://indonesia.go.id/kementerian/9472- angklung-indonesia-diakui- unesco diakses pada 4 april 2019

“UNESCO tetapkan Tari Saman sebagai warisan budaya” BBC News Website, 24

November 2011. Tersedia di: http://www.bbc.co.uk/indonesia/berita_indonesia

/2011/11/111124_samanunesco.shtm diakses pada 4 april 2019

76 http://www.jurnaljakarta.com/berita-1088-rumah-budaya-indonesia-

2013memasyarakatkan- kebudayaan-indonesia-kepada-dunia.html diakses pada 4 april 2019 https://www.kemlu.go.id/search/results.aspx?k=sejarah%20RI%20dan%20Uni%2

0Eropa diakses pada 25 februari 2019 https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-regional/Pages/Uni-Eropa.aspx diakses pada 25 februari 2019 https://www.kemlu.go.id/Documents/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202010. pdf diakses pada 25 februari 2019 https://eeas.europa.eu/delegations/indonesia/4148/hubungan-antara-indonesia- dan-ue_id diakses pada 25 februari 2019 https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-regional/Pages/APEC.aspx diakes pada 25 februari 2019 https://www.kemlu.go.id/id/kebijakan/kerjasama-regional/Pages/Uni-Eropa.aspx diakses pada 8 april 2019 http://www.kemendag.go.id/files/pdf/2018/10/17/indonesia-uni-eropa-lanjutkan- perundingan-perjanjian-kemitraan-ekonomi-komprehensif-di-palembang-id0-

1539773073.pdf diakses pada 8 april 2019 https://www.kemlu.go.id/id/berita/siaran-pers/Pages/Kemitraan-Ekonomi-akan-

Tingkatkan-Hubungan-Perdagangan-Indonesia-Uni-Eropa-.aspx diakses pada 8 april 2019 https://www.kemlu.go.id/Buku/Buku%20Diplomasi%20Indonesia%202014.pdf diakses pada 8 april 2019

77 https://www.kemlu.go.id/brussels/en/Pages/bilateral-eu-en.aspx diakses pada 25 februari 2019 https://www.kemlu.go.id/brussels/id/Pages/Europalia-Indonesia----2017.aspx diakses pada 26 februari 2019 http://www.europalia.id/sejarah/ diakses pada 14 februari 2019 https://europalia.eu/en/historique/history_18.html diakses pada 14 februari 2019 https://www.kemdikbud.go.id/main/blog/2017/10/kebudayaan-nasional- indonesia-menjadi-bintang-europalia-2017 diakses pada 14 februari 2019 https://pasaramerop.kemlu.go.id/en/news/indonesia-participates-as-guest-country- at-the-europalia-2017 diakses pada 14 februari 2019 http://www.europalia.id/seniman-budayawan diakses pada 8 April 2019

78

Lampiran

Lampiran : Wawancara dengan

TRANSKIP HASIL WAWANCARA SKRIPSI

Narasumber : Carolina

Kapasitas : Kepala Sub Bagian Biro Kerjasama Luar Negeri

Keterangan : Wawancara dilakukan melalui tatap muka

Waktu : 20 Maret 2019, di gedung bagian C lantai 6

Kemendikbud

______

Bimo Aryo Wibowo : Selamat siang bu Olin, pertanyaan pertama saya

mengapa Indonesia ingin ikut menjadi guest country di

festival Europhalia?

Carolina : Jadi Indonesia itu ingin sekali untuk menjadi guest

country di festival Europhalia karena dengan Indonesia

mengikuti atau menjadi guest country Indonesia bisa

mempromosikan negaranya secara besar-besaran walaupun

harus mengeluarkan anggaran dana yang tidak sedikit tetapi

79

dengan ikutnya Indonesia di Europhalia, Indonesia bisa

menjadi lebih di kenal lagi di dunia internasional dan

dampaknya akan baik untuk Indonesia kedepannya.

Bimo Aryo Wibowo : Oh seperti itu ya bu, kemudian bagaimana

prosesnya sehingga Indonesia bisa terpilih menjadi guest

country di festival Europhalia?

Carolina : Proses sebelom Indonesia bisa menjadi guest

country pada festival europhalia tahun 2017, jauh sebelom

itu Indonesia sudah dari tahun 2015 Indonesia menjadi

negara yang berpartisipan dalam acara europhalia ini,

karena negara yang bisa mengajukan diri untuk menjadi

guest country di ajang haruslah negara yang sudah sering

berpartisipasi dalam festival itu. Karena menjadi guest

country bukan lah suatu hal yang sembarangan karna tidak

semua negara bisa mendapatkan kesempatan untuk bisa

menampilkan pagelaran seni dan budaya yang dimilikinya

di ajang festival kesenian dan budaya terbesar se Eropa.

Untuk bisa menjadi guest country pada ajang festival

europhalia, proses awalnya Indonesia yang melamar atau

mengajukan diri untuk menjadi guest country di europhalia,

saingan Indonesia untuk bisa menjadi guest country pada

saat itu juga banyak bisa sampai 5 negara. Kemudian dari

pihak europhalia lah yang menentukan negara mana yang

80

pantas untuk menjadi guest country, cara untuk menentukan

negara mana yang pantas adalah dengan cara tim dari

europhalia nya yang datang langsung ke negara-negara

yang mendaftarkan diri untuk menjadi guest country,

namun tim europhalia datang secara dadakan tanpa adanya

pemberitahuan ke negara yang mendaftarkan diri, mereka

datang langsung ke Indonesia untuk dapat melihat secara

langsung kesenian budaya yang di miliki oleh Indonesia

bahkan tim dari europhalia langsung mendatangi para ahli

budaya dan kesenian di Indonesia.

Bimo Aryo Wibowo : Seperti yang Ibu Olin bilang, apakah ada

keuntungan bagi Indonesia setelah mengikuti festival

Europhalia?

Carolina : Feedbacknya banyak namun tidak bisa diukur

dengan uang, namun dari data yang ditunjukan oleh mentri

pariwisata bahwa data kunjungan wisatawan asing ke

Indonesia meningkat, terus juga banyak orang asing yang

sekarang menjadi lebih mengenal Indonesia bahkan ada

yang menjadi sangat Indonesia sekali karna jatuh cinta

melihat budaya yang sudah di tampilkan Indonesia lewat

festival Europhalia itu sendiri. Meningkatnya daya Tarik

dan juga pembelian barang-barang Indonesia seperti batik,

hiasan rumah, dan bahkan meningkatnya permintaan batik

81

di Eropa. Terus juga meningkatnya penjualan musik-musik

khas dari Indonesia. Terutama segala aspek yang berkaitan

dengan budaya termasuk makanan khas yang dimiliki

Indonesia sekarang menjadi lebih di kenal di dunia

Internasional terutama di Brussel kemarin. Dan juga

kemaren selama festival berlangsung Indonesia menyajikan

happy hour, happy hour itu berupa disuguhkannya

makanan/cemilan khas dari Indonesia. Dan bahkan

Indonesia mengirimkan langsung chef nya untuk memasak

di sana. Bahkan pada saat di suguhkan gado-gado mereka

sangat menyukai, hingga akhirnya terdapat juga

peningkatan di bidang makanan. Di setiap event yang

Indonesia ikuti, Indonesia selalu menyisipkan iklan tentang

Indonesia itu sendiri. Bahkan di KBRI se Eropa juga sudah

menyiapkan phamlet tentang Indonesia itu sendiri. Dan

juga Indonesia sempat menampilkan budayanya di 40 titik

dan 40 kota di Eropa yang tampil di banyak tempat seperti

dekat stasiun kereta api, dekat oleh taman, dan banyak

tempat lain, dan bahkan artis dari Indonesia langsung yang

menampilkan budaya di 40 titik itu.

Bimo Aryo Wibowo : Jadi seperti itu ya bu mengapa Indonesia ingin

sekali ikut dalam festival Europhalia, karena dengan

ikutnya Indonesia mendapatkan banyak feedback, bukan

82

hanya sebagai media Indonesia untuk promosi tetapi bisa

juga untuk menambahkan devisa negara.

Carolina : Ya kurang lebih seperti itu Bimo, makanya kenapa

kami sangat mengupayakan agar Indonesia bisa ikut dalam

festival tersebut

Bimo Aryo Wibowo : Baik bu kalau begitu terimakasih atas waktu,

kesempatan, dan info yang sudah berikan, sangat

membantu bagi Bimo untuk menyelesaikan skripsi. Kalau

begitu Bimo pamit pulang, sekali lagi terimakasih bu atas

waktunya.

Carolina : Sama-sama Bimo semoga membantu ya dalam

mengerjakan skripsinya.

Bimo Aryo Wibowo : Sekali lagi terimakasih banyak bu, selamat siang.

83

Lampiran Agenda Pagelaran Seni dan Budaya Yang Ditampilkan Indonesia

Bentuk-Bentuk Agenda Pagelaran Seni dan Budaya di Belgia

Waktu Seniman Tempat Kota

28 Sep-12 Okt

Darlane Litaay CC Strombeek Strombeek 2017

8-14 Okt 2017 Otniel Tasman Charleroi Danses Charleroi

Nani Topeng Losari Cirebon & BOZAR (Pembukaan 10 Okt 2017 Brussel Voice of Papua Europalia)

13 Okt 2017 Duto Hardono & Patrick Hartono - Mechelen

13 Okt 2017 Saman Gayo Charleroi Danses Charleroi

14-30 Okt 2017 Saman Gayo Jeunesses Musicales Wallonia

14 Okt 2017 Duto Hardono & Patrick Hartono Poin Culture Brussel

14-15 Okt 2017 Eko Supriyanto deSingel Antwerp

17 Okt 2017 Otniel Tasman KVS Brussel

18 Okt 2017 Eko Supriyanto Kaaitheater Brussel

20 Okt 2017 Otniel Tasman deSingel Antwerp

21 Okt 2017 Saman Gayo BOZAR Brussel

21 Okt 2017 Flower Girls & Indische Party Les Brigittines Brussel

25 Okt 2017 Rahayu Supanggah De Centrale Gent

26 Okt 2017 Rahayu Supanggah Salle Philharmonique Liege

27 Okt 2017 Godi Suwarna & Tan Lioe Ie Munt Punt Brussel

27 Okt 2017 Margareta Astaman & Tan Lioe Ie Universitas Gent Gent

27 Okt 2017 Rahayu Supanggah BOZAR Brussel

84

29 Okt-5 Nov

I Made Sidia Centre de la Marionette Tournai 2017

Nov 2017 Tan Lioe Ie Maison de la Poesie d'Amy Amy

1 Nov 2017 Godi Suwarna BOZAR Brussel

Intan Paramadhita & Norman 5 Nov 2017 Vooruit Ghent Erikson

Intan Paramadhita & Norman 6 Nov 2017 Beurschowburg Brussel Erikson

Muse International du Carnaval 9-11 Nov 2017 I Made Sidia Binche et du Masque

10 Nov 2017 Dea Barandana BOZAR Night Brussel

Dea Barandana, Tarawangsawelas

11 Nov 2017 Meakusma Eupen & Otto Sidharta

13 Nov 2017 Dea Barandana Vooruit Gent

14-15 Nov 2017 Teater Payung Hitam Ies Halles des Schaerbeek Brussel

14-20 Nov 2017 Lily Yulianti Farid DRUUM Brussel

15 Nov 2017 Ayu Utami BOZAR (studio) Brussel

Ayu Utami, Karinding Attack

16 Nov 2017 Otto Sidharta, Tarawangsawelas Vooruit Gent

& UWALMASSA

Nani Topeng Losari Cirebon 16 Nov 2017 Concertgebouw Brugge & Rianto

17 Nov 2017 Karinding Attack & UWALMASSA Les Ateliers Claus Brussel

17 Nov 2017 Ayu Utami Librarie Livres aux Tresors Liege

85

18 Nov 2017 Nani Topeng Losari Cirebon deSingel Antwerp

21 Nov 2017 Ben Shohib & Lily Yulianti Farid BOZAR Brussel

Nani Topeng Losari Cirebon 21-22 Nov 2017 Theatre de Liege Liege & Rianto

Nani Topeng Losari Cirebon 24 Nov 2017 Les Halles Brussel & Rianto

24 Nov 2017 Peni Chandra Rini De Centrale Gent

26 Nov 2017 Peni Chandra Rini Triangel Sankt Vith

28 Nov 2017 Eko Supriyanto 30 CC / STUK Leuven

30 Nov-1 Des Eko Supriyanto Vooruit Gent 2017

30 Nov 2017 Melati Suryodarmo KVS Brussel

1 Des 2017 Melati Suryodarmo KVS Brussel

1 Des 2017 Aural Archipelago Beursschouwburg Brussel

2 Des 2017 Aural Archipelago KAAP Brugge

2 Des 2017 Melati Suryodarmo BOZAR Brussel

3 Des 2017 Melati Suryodarmo SMAK Gent

3 Des 2017 Aural Archipelago Handelsbeurs Gent

5 Des 2017 Svara Samsara de Borre Bierbeek

6 Des 2017 Eko Supriyanto CC Evergem Evergem

8 Des 2017 Eko Supriyanto BOZAR (Sallem) Brussel

Filastine & Jogja Hip Hop 8 Des 2017 Recylart Brussel Foundation

9 Des 2017 I Wayan Gde Yudane deSingel Antwerp

86

Nan Jombang, Saluang Dendang 9 Des 2017 BOZAR Brussel & Silek Tuo

I Wayan Gde Yudane, MATANIARI, 10 Des 2017 BOZAR Brussel Voice of Papua & Saluang Dendang

10 Des 2017 Eko Supriyanto CC Lokeren Lokeren

12 Des 2017 Eko Supriyanto STUK Leuven

14 Des 2017 Eko Supriyanto de Warande Turnhout

16 Des 2017 Kande De Centrale Gent

16 Des 2017 Karinding Attack Vooruit Gent

11 Jan 2018 Senyawa Vooruit Gent

12 Jan 2018 Senyawa Ancienne Belgique Brussel

13 Jan 2018 Senyawa Meakusma Eupen

Bentuk-Bentuk Agenda Pagelaran Seni dan Budaya di Jerman

Waktu Seniman Tempat Kota

24-25 Okt 2017 Eko Supriyanto Mousonturm Frankfurt

25 Okt 2017 Eko Supriyanto & Saman Gayo Pumpenhaus Munster

12 Nov 2017 Dea Barandana Salon des Amateurs Dusseldorf

Karinding Attack, Otto Sidharta

15 Nov 2017 Berghain Berlin Tarawangsawelas & Uwalmassa

3 Des 2017 Eko Supriyanto Pumpenhaus Munster

16 Des 2017 Eko Supriyanto Pumpenhaus Munster

10 Jan 2018 Senyawa Berghain Berlin

Bentuk-Bentuk Agenda Pagelaran Seni dan Budaya di Prancis

87

Waktu Seniman Tempat Kota

Nani Topeng Losari Cirebon

14 Nov 2017 la Comete Chalons-en-Champagne & Rianto

4 Des 2017 Eko Supriyanto Safran Amiens

Le Phenix Scene nationale 7 Des 2017 Salawat Dulang Paris Valenciennes

Le Phenix Scene nationale

8 Des 2017 I Wayan Gde Yudane Paris Valenciennes

Le Phenix Scene nationale 9 Des 2017 Svara Samsara Paris Valenciennes

Bentuk-Bentuk Agenda Pagelaran Seni dan Budaya di Belanda

Waktu Seniman Tempat Kota

21 Okt Iksaka Banu Leiden Asia Years Leiden 2017

22 Okt

Flower Girls & Indische Party Podium Mozaiek Amsterdam 2017

25 Okt Margareta Astaman & Tan Universitas Leiden Amsterdam 2017 Lioe Ie

26 Okt

Godi Suwarna & Tan Lioe Ie Universitas Leiden Leiden 2017

12 Nov Otto Sidharta & Muziekgebouw aan 't IJ Amsterdam 2017 Tarawangsawelas

18 Nov Karinding Attack &

Worm Rotterdam 2017 UWALMASSA

19 Nov Karinding Attack & Podium Mozaiek Amsterdam 2017 UWALMASSA

88

19 Nov Rianto Korzo Den Haag 2017

27 Nov Peni Chandra Rini Bimhuis Amsterdam 2017

6 Des Deventer Schouwburg, Svara Samsara Deventer 2017 Burgerweeshuis

7 Des Svara Samsara Etty Hillsum Lyceum Deventer 2017

7 Des Filastine & Jogja Hip Hop

Saxion Hogeschool Enschede 2017 Foundation

8 Des Svara Samsara Nieuwe Kerk Den Haag 2017

8 Des Salawat Dulang Programmering X Leiden 2017

8 Des Saluang Dendang Humanitas & De Fermerie Deventer 2017

Filastine, Jogja Hip Hop 9 Des Foundation & Nieuwe Kerk Den Haag 2017 MATANIAR

9 Des Salawat Dulang School van Frieswijk Deventer 2017

10 Des Filastine, Svara Samsara dan Podium Mozaiek Amsterdam 2017 Jogja Hip Hop Foundation

15 Des

Kande Deventer Schouwburg Deventer 2017

17 Des Kande Nieuwe Kerk Den Haag 2017

29 Des Tesla Manaf Nieuwe Kerk Den Haag 2017

89

14 Jan Senyawa Deventer Schouwburg Deventer 2018

Bentuk-Bentuk Agenda Pagelaran Seni dan Budaya di Inggris

Waktu Seniman Tempat Kota

20 Okt 2017 Flower Girls RichMix London

20 Okt 2017 Indische Party RichMix London

25 Nov 2017 Peni Chandra Rini King's Place London

Bentuk-Bentuk Agenda Pagelaran Seni dan Budaya di Polandia

Waktu Seniman Tempat Kota

12 Okt 2017 Duto Hardono & Patrick Hartono Unsound Festival Cracovie

19 Des 2017 Kande Radio Asia Festival Warsawa

Bentuk-Bentuk Agenda Pagelaran Seni dan Budaya di Austria

Waktu Seniman Tempat Kota

11 Des 2017 Nan Jombang Weltmuseum Wien

Bentuk-Bentuk Agenda Pagelaran Seni dan Budaya di Denmark

Waktu Seniman Tempat Kota

17 Nov 2017 Otto Sidharta & Tarawangsawelas Jazzhouse Copenhagen

90

91