Perancangan Dan Implementasi Teknik Reduksi

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

Perancangan Dan Implementasi Teknik Reduksi Perancangan Buku Interaktif Pengenalan Camilan dan Jajanan Lokal Khas Samarinda untuk Anak Usia 6-12 Tahun Fanny Aprilia Liulianto1, Bing Bedjo Tanudjaja2, Daniel Kurniawan Salamoon3 Program Studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni dan Desain, Universitas Kristen Petra Surabaya, Jl. Siwalankerto 121-131 Surabaya Email: [email protected] Abstrak Buku interaktif ini mengajak anak untuk mengenal camilan dan jajanan lokal khas Samarinda. Melalui buku, anak- anak diajak untuk mencoba dan mencintai camilan dan jajanan lokal dengan memahami bahan yang digunakan dan cerita dibalik camilan dan jajanan tersebut. Dengan metode interaktif, diharapkan dapat menarik minat anak dalam belajar dan membantu mempermudah anak dalam menyerap ilmu yang didapat. Kata kunci: Buku Interaktif, Anak, Camilan, Jajanan, Kuliner. Abstract Title: Interactive Book Design for Introducing Samarinda’s Local Snacks to Children Aged 6-12 Years Old This interactive book invites children to know about Samarinda’s local snacks. Through the book, children are also invited to try and love the local snack by understanding the ingredients and story behind them. With the interactive method, this book can hopefully attract children’s interest to learn and help them absorbing the information more easily. Keywords: Interactive Book, Children, Local Snacks, Snacks, Culinary. Pendahuluan amplang atau kuku macan yang berasal dari ikan pipih. Selain itu terdapat juga camilan gula gait, keminting, gabin, dan keripik sulis. Dibandingkan dengan Kalimantan Timur merupakan salah satu camilan, jajanan lokal lebih berat dan mengenyangkan. provinsi terluas ketiga di Indonesia setelah Papua dan Biasanya dikonsumsi saat pagi atau sore hari bersama Kalimantan Tengah. Provinsi ini dibagi menjadi 7 teh hangat atau kopi, bisa juga dikonsumsi sebagai kabupaten, 3 kota, 103 kecamatan dan 1.026 pengganti makanan berat. Contoh jajanan lokal khas desa/kelurahan. Kalimantan Timur juga merupakan Samarinda adalah pisang gapit khas Samarinda, salah satu provinsi di Indonesia yang cukup terkenal di lemang, kue talam, sanggar cempedak, untuk-untuk, bidang pariwisata dengan kota-kota yang memiliki dan bingka kentang. budaya dan adat yang beragam. Ibukota dari Provinsi Di zaman yang semakin maju dan modern ini, Kalimantan Timur adalah Samarinda. (Badan Pusat camilan dan jajanan khas Samarinda sudah mulai Statistik Provinsi Kalimantan Timur, 2014) ditinggalkan oleh masyarakat. Hal ini diakibatkan oleh Kota Samarinda selaku Ibukota provinsi juga cukup masuknya budaya modern seperti pop up market yang terkenal dengan bidang kulinernya. Dibidang kuliner, sering kali diadakan di mall atau lapangan parkir gelora kota Samarinda memiliki beragam makanan dan olahraga di Samarinda. Banyaknya jenis camilan dan camilan khas yang wajib untuk dicicipi karena diracik jajanan baru menarik minat masyarakat, terutama dengan bumbu dan rempah-rempah khas pilihan, orang tua dan anak-anaknya dikarenakan keunikan sehingga menghasilkan cita rasa yang menarik dan bentuk dan rasanya. Masyarakat menjadi lebih sering enak di lidah. Tak hanya makanan berat, camilan dan mengkonsumsi camilan dan jajanan baru tersebut yang jajanan lokal khas Samarinda juga paling diminati baik kemudian memberikan dampak negatif bagi camilan oleh masyarakat sendiri maupun wisatawan lokal yang dan jajanan lokal. berkunjung ke Samarinda. Camilan biasanya Kebiasaan makan orang tua pasti akan sangat dikonsumsi oleh masyarakat sebagai makanan ringan berpengaruh pada kebiasaan makan anaknya. Orang di sela-sela kegiatan dan sering juga dijadikan oleh- tua zaman sekarang sudah sangat dekat dengan oleh. Camilan yang paling terkenal diantaranya adalah internet, fasih menggunakan internet di smartphone atau tablet mereka untuk mengunggah makanan yang - Psikografis : Peka dan peduli terhadap mereka makan di instagram. Tentu ketika orang tua perkembangan pengetahuan anak-anaknya, makan, tidak mungkin mereka tidak membagikan memiliki waktu untuk bersama anaknya, kepada anaknya. Pada intinya, anak-anak akhirnya memiliki rasa tertarik atau ingin tahu terhadap akan memakan apa yang juga dimakan oleh orang camilan dan jajanan lokal khas Samarinda. tuanya. Hal ini membuat anak-anak zaman sekarang - Behavioral : Memperhatikan tidak mengetahui bahwa ada camilan dan jajanan lokal perkembangan pengetahuan anaknya tidak khas Samarinda yang juga tak kalah lezat dari camilan terlepas dari media-media yang digunakan dan jajanan yang sering dijual di pop up market. Jika sehari-hari dan memiliki wawasan mengenai dibiarkan terus menerus, maka camilan dan jajanan camilan dan jajanan lokal khas Samarinda lokal khas Samarinda yang menjadi salah satu identitas daerah akan semakin tertinggal dengan camilan dan Metode Penelitian jajanan modern. Untuk mengatasi hal tersebut, anak-anak perlu Data Primer diberikan pembelajaran sejak dini mengenai camilan Metode yang digunakan dalam pengumpulan data dan jajanan lokal yang ada disekitar mereka. adalah wawancara (interview), pengamatan Pendekatan dapat dimulai dari hal-hal yang ada (observation), dan dokumentasi (documentation). disekitar anak-anak, disukai dan mudah untuk dicerna. Salah satunya adalah buku interaktif. Berbeda dengan Data Sekunder buku biasa, buku interaktif mengajak anak-anak untuk melakukan interaksi dengan buku tersebut yang akan Metode yang digunakan dalam pengumpulan data menambah pengetahuan mereka. Penggunaan buku adalah riset dari buku, jurnal, dan internet. interaktif juga dapat membantu meningkatkan minat baca anak. Buku interaktif ini diharapkan dapat Metode Analisis Data mengajak anak-anak untuk belajar lebih banyak untuk mengetahui bermacam-macam camilan dan jajanan Metode yang digunakan dalam analisis data lokal khas Samarinda. untuk perancangan ini yaitu dengan menggunakan Pada perancangan buku interaktif ini akan metode 5W + 1H (What, Who, Where, When, Why, dan digunakan metode-metode seperti pop up, lift the flap, How). dan pull tab, sehingga terdapat interaksi antara anak What (Apa) dengan buku. Selain itu, buku interaktif ini akan - Apa hal yang menarik anak usia 6-12 tahun saat didesain dengan menggunakan gaya desain ilustrasi membaca buku? dengan penggunaan warna-warna yang cerah yang - Apa saja hal yang sering dilakukan anak usia 6- mampu merangsang kecerdasan motorik anak. 12 tahun saat membaca buku? - Apa saja hal yang membuat orang tua tertarik Tujuan Perancangan untuk membeli buku untuk anaknya? Who (Siapa) Memperkenalkan jenis-jenis camilan dan - Siapa yang menjadi target audience dari jajanan lokal khas Samarinda kepada anak-anak usia 6- perancangan buku interaktif mengenai camilan 12 tahun, sekaligus mengajak anak-anak untuk dan jajanan lokal khas Samarinda? mencintai camilan dan jajanan lokal khas melalui Where (Dimana) perancangan komunikasi visual berupa buku interaktif. - Dimana biasanya orang tua membelikan buku untuk anaknya? Sasaran When (Kapan) - Kapan biasanya orang tua membelikan buku 1.) Target Audience : Anak-anak untuk anaknya? - Demografis : Usia 6-12 tahun, laki-laki dan Why (Mengapa) perempuan tingkat pendidikan kelas 2-6 Sekolah - Mengapa anak usia 6-12 tahun perlu dibekali Dasar pengetahuan tentang camilan dan jajanan lokal - Geografis : Wilayah Samarinda khas Samarinda? - Psikografis : Peka terhadap lingkungan, How (Bagaimana) memiliki rasa ingin tahu - Bagaimana cara yang tepat untuk - Behavioral : Suka mencoba hal baru dan memperkenalkan camilan dan jajanan khas senang membaca Samarinda melalui bentuk buku interaktif? 2.) - Target Market : Orang tua Target Audience - Bagaimana cara yang tepat untuk mengajak anak - Demografis : Usia 26-40 tahun, laki-laki usia 6-12 tahun untuk mencintai camilan dan dan perempuan, pendidikan minimal Sekolah jajanan lokal khas Samarinda melalui media buku Menengah Atas interaktif? - Geografis : Wilayah Samarinda Teori membacanya. Adanya unsur interaktif pada buku membuat buku menjadi lebih menarik dan tidak biasa. Tinjauan Kondisi Buku di Indonesia Dengan membaca buku interaktif, pembaca akan mendapatkan pengalaman visual yang menarik. Akan Perkembangan buku di Indonesia tergolong selalu ada kejutan yang dinanti-nantikan di setiap cukup pesat, yang mana dalam konteks ini adalah buku halaman yang membuat pembaca penasaran dan ingin anak-anak. Jika berbicara tentang buku anak-anak, mengetahui lebih lanjut. Buku interaktif juga dikenal buku yang ada sekarang sudah mulai beragam dan dengan nama movable book dan biasanya ditargetkan tidak hanya buku bergambar saja, melainkan juga untuk dibaca oleh anak-anak. sudah ada teknik interaktif sederhana yang terdapat Adapun berdasarkan jurnal milik (Wiliyanto, didalamnya. Hal ini dapat dilihat dari buku-buku yang 2013), jenis-jenis buku interaktif dibagi menjadi 9 dijual di Indonesia baik secara offline di toko buku dan kategori: secara online. Buku anak yang dijual di toko-toko buku 1. Pop Up kebanyakan adalah buku-buku impor yang tergolong cukup mahal. Namun juga ada beberapa buku anak yang termasuk dalam kategori buku cerita milik pengarang dalam negeri. Walau begitu, buku impor masih menjadi lebih dominan dibanding buku milik pengarang dalam negeri dikarenakan kualitas cetakan Gambar 1. Contoh pop up book dan kualitas warna yang tampak pada buku sangat Sumber: http://www.printninja.com/printing-resource- menarik bagi anak-anak. Selain itu buku impor lebih center/printing-options/book-services/specialty-paper- banyak menggunakan teknik-teknik interaktif yang options/pop-ups memungkinkan adanya interaksi dari anak dengan Merupakan buku interaktif yang memiliki unsur 3 buku. dimensi yang muncul
Recommended publications
  • Praktik Pengalaman Lapangan Di Smk Negeri 6 Yogyakarta
    LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN DI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA Semester Khusus Tahun Akademik 2016/2017 Disusun Oleh : Rira Zahrotul M NIM. 13511241039 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNIK BOGA FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2016 i ii KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat, nikmat, karunia-Nya sehingga penulisan laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini dapat diselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat, dan umat yang senantiasa mengikutinya. Kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan merupakan tugas yang wajib dilaksanakan oleh mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta. Dengan adanya kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan diharapkan mahasiswa dapat memanfaatkan ilmu yang telah didapat di bangku kuliah, untuk di terapkan pada dunia pendidikan khususnya di SMK. Penulis menyadari bahwa terselesaikannya penulisan laporan ini tidak lepas dari dukungan semua pihak yang telah membantu. Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan tugas laporan Praktik Pengalaman Lapangan ini, yaitu : 1. Allah SWT yang telah memberikan rahmat, dan jalan terbaik sehingga penulis mampu melaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan hingga selesai. 2. Kedua orang tua serta kedua kakak, yang senantiasa memberikan doa dan dorongan serta memberikan bantuan. 3. Dr. Marwanti, selaku koordinator PPL jurusan Pendidikan Teknik Boga dan Busana. 4. Dr. Badraningsih L, M.Kes, selaku dosen pembimbing PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta 5. Nurul Lestari M.Pd, selaku pembimbing PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta yang selalu membimbing dengan setulus hati. 6. Dra. Retno Sri Agustiawati,MBA selaku koordinator PPL di SMK Negeri 6 Yogyakarta.
    [Show full text]
  • 35. Isi Dan Sampul Kuliner Indonesia Barat.Pdf
    Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Bacaan untuk Anak Setingkat SD Kelas 4, 5, dan 6 MILIK NEGARA TIDAK DIPERDAGANGKAN Kuliner Indonesia Barat Rumaysha Milhania Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa KULINER INDONESIA BARAT Penulis : Rumaysha Milhania B. Penyunting : Setyo Untoro Penata Letak : Lenggar Wiedo W. Diterbitkan pada tahun 2017 oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Isi buku ini, baik sebagian maupun seluruhnya, dilarang diperbanyak dalam bentuk apa pun tanpa izin tertulis dari penerbit, kecuali dalam hal pengutipan untuk keperluan penulisan artikel atau karangan ilmiah. Katalog Dalam Terbitan (KDT) PB 398.296 41 Milhania B., Rumaysha MIL Kuliner Indonesia Barat/Rumaysha Milhania B.; Setyo k Untoro (Penyunting). Jakarta: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. viii; 53 hlm.; 21 cm. ISBN: 978-602-437-313-9 CERITA RAKYAT, MASAKAN MASAKAN – INDONESIA Sambutan Sikap hidup pragmatis pada sebagian besar masyarakat Indonesia dewasa ini mengakibatkan terkikisnya nilai-nilai luhur budaya bangsa. Demikian halnya dengan budaya kekerasan dan anarkisme sosial turut memperparah kondisi sosial budaya bangsa Indonesia. Nilai kearifan lokal yang santun, ramah, saling menghormati, arif, bijaksana, dan religius seakan terkikis dan tereduksi gaya hidup instan dan modern. Masyarakat sangat mudah tersulut emosinya, pemarah, brutal, dan kasar tanpa mampu mengendalikan diri. Fenomena itu dapat menjadi representasi melemahnya karakter bangsa yang terkenal ramah, santun, toleran, serta berbudi pekerti luhur dan mulia. Sebagai bangsa yang beradab dan bermartabat, situasi yang demikian itu jelas tidak menguntungkan bagi masa depan bangsa, khususnya dalam melahirkan generasi masa depan bangsa yang cerdas cendekia, bijak bestari, terampil, berbudi pekerti luhur, berderajat mulia, berperadaban tinggi, dan senantiasa berbakti kepada Tuhan Yang Maha Esa.
    [Show full text]
  • 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia Kaya Akan Kue
    BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia kaya akan kue tradisional, salah satu jenis kue tradisional di Indonesia adalah kue talam. Kue ini merupakan kue yang berbahan dasar tepung beras dan tepung kanji, dengan bahan tambahan gula pasir, santan, garam, dan vanili. Kue talam mengandung energi sebesar 18 kilokalori, protein 0,1 gram, karbohidrat 3,2 gram, lemak 0,5 gram, kalsium 0,01 miligram, fosfor 0 miligram, dan zat besi 0,75 miligram. Ciri khas kue ini adalah empuk, harum dan legit, serta pembuatannya dengan teknik mengukus (Prasetyaningsih,2014). Saat ini, kue talam sering dijumpai di berbagai toko makanan dengan harga yang terjangkau. Meskipun harga kue talam terjangkau namun masih sedikit konsumen yang tertarik, dikarenakan kandungan lemak yang tinggi dan menggunakan pewarna buatan. Hal ini, menuntut produsen lebih inovatif dalam memproduksi kue talam untuk meningkatkan daya terima. Salah satu strategi yang dilakukan oleh produsen kue talam adalah dengan menjadikan suweg sebagai bahan kue talam. Suweg (Amorphopallus campanulatus) merupakan satu dari jenis umbi lokal di Indonesiayang mengandung serat cukup tinggi, mampu mencegah penyakit degeneratif, seperti penyakit jantung koroner, dan penurunan kolesterol dalam darah (Ardiyanti, 2008). Suweg memiliki tekstur keras, warna abu-abu dan sebagai bahan pangan alternatif kue talam (Sutomo, 2008). Selain itu tangkai dan daun yang muda dapat dimanfaatkan dibuat sebagai sayuran (Pitojo, 2008). Suweg sebagai bahan pangan alternatif untuk penderita diabetes karena 1 mengandung karbohidrat yang rendah yaitu 23.18% , serta memiliki kandungan energi 69 kilokalori, protein 1 gram, dan lemak 0,1 gram (Faridah et al. 2007). Tekstur suweg kukus yang empuk bisa dihaluskan menjadi bahan baku kue talam, campuran brownies, cake, kue lumpur maupun sarikaya suweg.
    [Show full text]
  • I Satuan Gramatikal Dan Dasar Penamaan Kue Jajanan Pasar Di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta
    PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI SATUAN GRAMATIKAL DAN DASAR PENAMAAN KUE JAJANAN PASAR DI KIOS SNACK BERKAH BU HARJONO PASAR LEMPUYANGAN KOTA YOGYAKARTA Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sastra Indonesia Program Studi Sastra Indonesia Oleh Anindita Ayu Gita Coelestia NIM: 174114039 PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA FAKULTAS SASTRA UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2021 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI ABSTRAK Coelestia, Anindita Ayu Gita. 2021. “Satuan Gramatikal dan Dasar Penamaan Kue Jajanan Pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta”. Skripsi Strata Satu (S1). Program Studi Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma. Skripsi ini mengkaji satuan gramatikal dan dasar penamaan kue jajanan pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta. Rumusan masalah yang dibahas dalam penelitian ini, yakni (i) satuan gramatikal nama kue jajanan pasar dan (ii) dasar penamaan nama kue jajanan pasar. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan satuan gramatikal dan dasar penamaan nama kue jajanan pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta. Objek penelitian ini berupa nama kue jajanan pasar di Kios Snack Berkah Bu Harjono Pasar Lempuyangan Kota Yogyakarta. Metode pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode simak (pengamatan atau observasi), yaitu metode yang digunakan dengan cara peneliti melakukan penyimakan penggunaan bahasa (Mahsun, 2005: 242). Selanjutnya digunakan teknik catat dan teknik simak bebas libat cakap. Teknik simak bebas libat cakap adalah peneliti berperan sebagai pengamat penggunaan bahasa oleh informannya (Mahsun, 2005: 92). Serta digunakan pula teknik wawancara. Selanjutnya data yang sudah diklasifikasi dianalisis menggunakan metode agih dengan teknik sisip, bagi unsur langsung (BUL), dan teknik baca markah.
    [Show full text]
  • Jurnal Panrita Abdi, 2019, Volume 3, Issue 2
    Pengembangan Usaha Kerupuk Amplang Bandeng untuk Memberdayakan Masyarakat Desa Polejiwa Kecamatan Malangke Barat Kabupaten Luwu Utara Provinsi Sulawesi Selatan Business Development of Milkfish Amplang Crackers to Empower the Community of Polejiwa Village, North Luwu, South Sulawesi 1Harmita Sari, 2Anita Hafid 1Jurusan Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Muhammadiyah, Palopo 2 Balai Penelitian Ternak, Ciawi-Bogor. Korespondensi: Harmita Sari, [email protected] Naskah Diterima: 09 Desember 2018. Disetujui: 14 Oktober 2019. Disetujui Publikasi: 22 Oktober 2019 Abstract. Amplang cracker is one of fish-based snack which is commonly produced by the community. Amplang crackers, which are generally made from mackerel fish, have a high selling price caused by the price of mackerel fish which are quite expensive in the market compared to the prices of other types of fish. This is why the writer proposed an alternative way to make amplang crackers from milkfish which has an affordable price as the product material. With the processing of milkfish as the raw material, it can reduce production cost which will certainly affect the selling price and also as the new alternative to consuming milkfish not only as of the side dish. The objective and target of this community service program were as an effort to help the community to maximize the production of processed food made from milkfish which can be used as an alternative business in increasing community income. Milkfish amplang crackers have relatively inexpensive price compare with mackerel amplang crackers without reducing the taste quality of the amplang crackers itself. Hence, it is hoped to boost up productivity and community income.The implementation of this community service program was training and demonstration of amplang crackers production.
    [Show full text]
  • 42 BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Umum
    BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gambaran Umum Industri Kecil Mia Lestari 1. Sejarah Singkat Dimulainya usaha Industri Kecil Mia Lestari Banjarmasin pada bulan Desember 1992, kemudian bulan Maret 1993 mendapat Surat Keterangan Usaha dari Dinas Perindustrian Kodya Banjarmasin. Merk Mia Lestari diambil dari nama anak, karena awal usaha dimulai pada saat pemberian nama anak yang pertama. Mia Lestari dalam perusahaan bermakna Makanan Indonesia Asli yang harus dilestarikan, sedangkan cap Perahu Layar artinya dengan peralatan yang sangat sederhana mampu menghadapi dan mengatasi berbagai macam tantangan. Industri Kecil Mia Lestari yang beralamat di Jl. Setia Rt. 05 No. 20 Pemurus Dalam Banjarmasin, merupakan salah satu industri rumah tangga, yang mana dalam pengelolaannnya boleh dikatakan cukup sederhana, karena usaha yang dilakukan pada saat itu sifatnya coba-coba dan jumlah produksinya juga kecil dengan memakai alat produksi yang sangat sederhana pula. Industri Kecil Mia Lestari berlokasi di Jalan Setia RT. 15 No. 20 Pemurus Dalam Banjarmasin. industri Kecil Mia Lestari ini dimiliki oleh pengusaha bernama bapak Ir. Ramlan, M.I., kelahiran Kota Baru, beliau adalah anak pengusaha Amplang dari Kota Baru. karena beliau mempunyai keahlian dan pengalaman yang diperoleh 42 43 dari orang tua (Hj. Mastinah Thamrin), serta beliau seorang sarjana perikanan yang bisa membantu beliau dalam pemilihan ikan yang dapat menghasilkan produk yang berkualitas tinggi, disamping kurangnya pesaing yang ada di daerah Banjarmasin. Adapun untuk memulai usaha Industri Kecil Mia Lestari ini bapak Ir. Ramlan, M.I hanya mempunyai modal awal Rp 50.000,00. Sebagai perusahaan yang baru didirikan, bidang usaha yang dilakukan adalah memproduksi makanan ringan yaitu berupa kacang telor, akan tetapi setelah mendapat tanggapan positif dari masyarakat yakni bertambahnya intensitas permintaan dari konsumen maka pengelola termotivasi untuk lebih berkonsentrasi dalam mengembangkan usahanya yaitu dengan menambah jenis produk lain seperti kerupuk dan amplang.
    [Show full text]
  • Profil UKM Unggulan.Pdf
    Profil UPI Skala Mikro dan Kecil Profil Unit Pengolahan Ikan (UPI) Skala Mikro dan Kecil Tim Penyusun Pengarah: Innes Rahmania, A.Pi., S.Sos, MM Penanggung Jawab : Catur Wicaksono, SP, M.SE, MA Penyusun: Arif Wibowo, S.T. M.E, MIDS Yefni Widria, S.Si., M.P Faris Baha, S.Pi Lily Susanti, S.Pi Editor: Tenny Apriliani, S.Pi., M.Si Dian Veranita, S.Pi., M.P Diterbitkan oleh: Direktorat Pengolahan dan Bina Mutu Ditjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Jl. Medan Merdeka Timur No. 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 13 Jakarta 10110 Telp. / Faks: (021) 3500187 Profil UPI Skala Mikro dan Kecil Daftar Isi Daftar Isi ..................................................................................... iii Daftar Gambar............................................................................ iv Kata Pengantar ........................................................................... v BAB I PENDAHULUAN ........................................................1 1. 1 Tujuan ...................................................................... 10 1. 2 Ruang lingkup ......................................................... 100 BAB 2 GAMBARAN UMUM UPI SKALA MIKRO DAN KECIL ........................................................... 122 2. 1 Definisi UPI Skala Mikro dan Kecil ......................... 122 2. 2 Jenis kegiatan dan produk UPI Skala Mikro dan Kecil ................................................................. 144 2. 3 Sebaran UPI Skala Mikro dan Kecil .......................
    [Show full text]
  • Direktori-Karnival-PKS-SDSI-Sabah
    Nota ATURCARA MAJLIS PELANCARAN MINGGU 1 PKS, SEMINAR DAN INFO SHARING SENARAI AGENSI TERLIBAT DALAM INFO 2 SHARING 3 ATURCARA KARNIVAL PKS/SDSI SABAH 2015 4 SENARAI PEMPAMER 10 AHLI JAWATANKUASA Singkatan: PKS – Perusahaan Kecil dan Sederhana SDSI – Satu Daerah Satu Industri SME – Small and Medium Enterprises 27 MEI 2015 (Rabu) MASA PERKARA Penghargaan khas kepada 7.30 pagi - Minum Pagi 8.20 pagi - Ketibaan Jemputan YANG BERHORMAT 9.00 pagi - Ketibaan Y.B. Datuk Raymond Tan Shu Kiah Timbalan Ketua Menteri Merangkap DATUK RAYMOND TAN SHU KIAH Menteri Pembangunan Perindustrian Timbalan Ketua Menteri Merangkap - Lagu Kebangsaan dan Lagu Sabah Tanah Airku Menteri Pembangunan Perindustrian Bacaan Doa - Ucapan Aluan oleh YBhg. Datuk Haji Hashim Paijan dan Setiausaha Tetap Kementerian Pembangunan Perindustrian Pihak Jawatankuasa Penganjur - Ucapan Pelancaran oleh Y.B. Datuk Raymond Tan Shu Kiah Timbalan Ketua Menteri Merangkap mengucapkan setinggi-tinggi Menteri Pembangunan Perindustrian penghargaan dan terima kasih - Gimik Pelancaran Minggu PKS Sabah 2015 kepada semua pihak - Majlis Penyerahan Insentif Kerajaan Dalam Sektor Industri Kecil Dan yang telah bekerjasama Sederhana (IKS) menyumbangkan tenaga, idea dan usaha - Sidang Akhbar dan Minum Pagi secara langsung dan tidak langsung 9.30 pagi - Kertas Kerja 1 - Program Pembangunan PKS dalam menjayakan oleh SME Corp. Malaysia 10.00 pagi - Kertas 2 - Program Latihan untuk PKS oleh Pembangunan Sumber Manusia Berhad (PSMB) Majlis Pelancaran Minggu PKS Sabah 2015, 10.30 pagi - Kertas Kerja 3 - Keperluan
    [Show full text]
  • Biblioasia Jan-Mar 2021.Pdf
    Vol. 16 Issue 04 2021 JAN–MAR 10 / The Mystery of Madras Chunam 24 / Remembering Robinsons 30 / Stories From the Stacks 36 / Let There Be Light 42 / A Convict Made Good 48 / The Young Ones A Labour OF Love The Origins of Kueh Lapis p. 4 I think we can all agree that 2020 was a challenging year. Like many people, I’m looking Director’s forward to a much better year ahead. And for those of us with a sweet tooth, what better way to start 2021 than to tuck into PRESERVING THE SOUNDS OF SINGAPORE buttery rich kueh lapis? Christopher Tan’s essay on the origins of this mouth-watering layered Note cake from Indonesia – made of eggs, butter, flour and spices – is a feast for the senses, and very timely too, given the upcoming Lunar New Year. The clacking of a typewriter, the beeping of a pager and the Still on the subject of eggs, you should read Yeo Kang Shua’s examination of Madraschunam , the plaster made from, among other things, egg white and sugar. It is widely believed to have shrill ringing of an analogue telephone – have you heard these been used on the interior walls of St Andrew’s Cathedral. Kang Shua sets the record straight. sounds before? Sounds can paint images in the mind and evoke Given the current predilection for toppling statues of contentious historical figures, poet and playwright Ng Yi-Sheng argues that Raffles has already been knocked off his pedestal – shared memories. figuratively speaking that is. From a familiar historical figure, we turn to a relatively unknown personality – Kunnuck Mistree, a former Indian convict who remade himself into a successful and respectable member of society.
    [Show full text]
  • MW Efficacy In
    Journal of International Dental and Medical Research ISSN 1309-100X Database of carboxymethyl lysine in foods http://www.jidmr.com Patricia Budihartanti Liman and et al Database Development of Carboxymethyl Lysine Content in Foods Consumed by Indonesian Women in Two Selected Provinces Patricia Budihartanti Liman1,2,3, Ratna Djuwita4, Rina Agustina1,3,5* 1. Department of Nutrition, Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia. 2. Department of Nutrition, Faculty of Medicine, Universitas Trisakti, Jakarta, Indonesia. 3. Human Nutrition Research Centre, Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI), Faculty of Medicine, Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia. 4. Department of Epidemiology, Faculty of Public Health, Universitas Indonesia, Depok, Indonesia 5. Southeast Asian Ministers of Education Organization Regional Center for Food and Nutrition (SEAMEO RECFON) – Pusat Kajian Gizi Regional Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia Abstract Advanced glycation end products (AGEs) in foods are increased by heat processing, and high consumption of these compounds could contribute to the pathogenesis of non-communicable disease. Yet, the information on carboxymethyl lysine (CML) content, as a part of AGEs, in dietary intakes with predominantly traditional foods with diverse food processing is lacking. We developed a database of Indonesian foods to facilitate studies involving the assessment of dietary and plasma CML concentration by liquid-chromatography-tandem-mass spectrometry. We estimated dietary CML values of 206 food items from 2-repeated 24-h recalls of 235 Indonesian women with the mean age of 36±8 years old in a cross-sectional study. All foods were listed and grouped according to the Indonesian food composition table, completed for cooking methods, amount of consumptions, and ingredients.
    [Show full text]
  • PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata
    Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata Dr. Ellyn Normelani, M. Pd, M. S KOTA TUA 2019 Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata Copyright ©, 2019 Pertama kali diterbitkan di Indonesia dalam Bahasa Indonesia oleh Kota Tua. Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperban- yak baik sebagian ataupun keseluruhan isi buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. Ukuran: 15,5 cm X 23 cm ; Hal: i - x ; 1 - 123 Penulis: Dr. Ellyn Normelani, M. Pd, M. S ISBN: 978-602-5699-72-6 Editor: Irham Thoriq Tata letak: Yudo Asmoro Sampul: Yudo Asmoro Penerbit: Kota Tua Penerbit Kota Tua Jalan Sanan 27 B, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang Email: [email protected]. Tlp.( 0341) 4352440 Anggota IKAPI No. 223/JTI/2019 ii Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata KATA PENGANTAR uji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya, Psehingga buku yang berjudul KEARIFAN LOKAL PASAR TERAPUNG DALAM PERSPEKTIF PENGEMBANGAN PARIWISATA bisa diselesaikan. Semoga buku ini bisa menambah wawasan dan memberikan gambaran terkait karakteristik, tipologi, dan jenis produk yang dijual di pasar terapung, secara umum semoga buku ini bermanfaat untuk pengembangan pariwisata khususnya pasar terapung sebagai salah satu kearifan lokal di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan konstribusi dalam memberikan data, informasi dan bahan terkait proses penyusunan buku ini. Semoga bantuan yang telah diberikan memberikan manfaat positif dan menjadi ladang amal ibadah bagi semuanya. Sangat disadari bahwa buku ini masih mengandung banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang.
    [Show full text]
  • Conference Series
    Implementation of cleaner production in small industry of Amplang crackers in Ketapang district of West Borneo S. Wardiyatun1, Purwanto1,2 1Master Program of Environmental Science, School of Postgraduate Studies, Diponegoro University, Semarang - Indonesia 2Department of Environmental Science, School of Postgraduate Studies, Diponegoro University, Semarang - Indonesia Abstract. Implementation of cleaner production in small industry of amplang crackers can prevent or reduce negative impact to the environment due to the lack of Non Products Output (NPO) or waste generation from production process. The purpose of this research is to know the cleaner production opportunity that can be applied in small industry of crackers amplang "Mega Bersaudara" in Ketapang district of West Borneo and to analyzing the advantages gained from the application of cleaner production opportunity. This research is a descriptive research with observation, measurement and interview method. The results show that the implementation of cleaner production can provide positive economic benefits in the form of production cost savings and increased profits obtained within a year by reusing NPO into new products worth selling. Benefits from the environmental side in the form of reduction of liquid waste generation and solid waste from crackers amplang production process so as to prevent environmental contamination. 1. Introduction Small industry of amplang cracker is one kind of small industry engaged in the field of food which in the process of its production potentially cause environmental pollution due to the generation of waste generated. Based on Law Number 32 Year 2009 on Environmental Protection and Management, any business other than profit should be able to maintain the environmental sustainability by minimizing waste generation that formed solid waste, liquid waste and foul smell as a by-product of a production process and Capable Processing waste into products that have resale value.
    [Show full text]