PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata Dr. Ellyn Normelani, M. Pd, M. S KOTA TUA 2019 Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata Copyright ©, 2019 Pertama kali diterbitkan di Indonesia dalam Bahasa Indonesia oleh Kota Tua. Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Dilarang mengutip atau memperban- yak baik sebagian ataupun keseluruhan isi buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari penerbit. Ukuran: 15,5 cm X 23 cm ; Hal: i - x ; 1 - 123 Penulis: Dr. Ellyn Normelani, M. Pd, M. S ISBN: 978-602-5699-72-6 Editor: Irham Thoriq Tata letak: Yudo Asmoro Sampul: Yudo Asmoro Penerbit: Kota Tua Penerbit Kota Tua Jalan Sanan 27 B, Purwantoro, Blimbing, Kota Malang Email: [email protected]. Tlp.( 0341) 4352440 Anggota IKAPI No. 223/JTI/2019 ii Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata KATA PENGANTAR uji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan karuniaNya, Psehingga buku yang berjudul KEARIFAN LOKAL PASAR TERAPUNG DALAM PERSPEKTIF PENGEMBANGAN PARIWISATA bisa diselesaikan. Semoga buku ini bisa menambah wawasan dan memberikan gambaran terkait karakteristik, tipologi, dan jenis produk yang dijual di pasar terapung, secara umum semoga buku ini bermanfaat untuk pengembangan pariwisata khususnya pasar terapung sebagai salah satu kearifan lokal di Banjarmasin Kalimantan Selatan. Ucapan terima kasih disampaikan kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan konstribusi dalam memberikan data, informasi dan bahan terkait proses penyusunan buku ini. Semoga bantuan yang telah diberikan memberikan manfaat positif dan menjadi ladang amal ibadah bagi semuanya. Sangat disadari bahwa buku ini masih mengandung banyak kekurangan, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk perbaikan dimasa yang akan datang. Besar harapan buku ini bisa memberikan manfaat bagi pemerintah daerah, wisatawan, pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata, dosen, mahasiswa dan seluruh pihak yang membutuhkan informasi terkait pasar terapung. Banjarmasin, Agustus 2019 Penulis, Dr. Ellyn Normelani, M.Pd., M.S. iii Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata DAFTAR ISI KATA PENGANTAR iii 1. PENDAHULUAN 1 2. PASAR TERAPUNG SEBAGAI IKON WISATA KALIMANTAN SELATAN 7 3. KARAKTERISTIK PELAKU WISATA PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN 23 3.1. Karakteristik Wisatawan 23 3.2. Karakteristik pengunjung 23 4. TIPOLOGI WISATA KAWASAN PASAR TERAPUNG 47 4.1. Kawasan wisata pasar terapung Lok Baintan 48 4.2. Kawasan Wisata Pemukiman/Perkampungan Desa Lok Baintan 50 4.3. Kawasan Wisata Sungai 52 4.4. Kawasan Wisata Perkebunan 53 5. INVENTARISASI PRODUK PASAR TERAPUNG LOK BAINTAN 57 5.1. Inventaris Tanaman yang dijual di Pasar terapung Lok Baintan 5.2. Inventarisasi Ikan yang Dijual di Pasar Terapung Lok Baintan 76 5.3. Wisata kuliner masakan khas daerah 80 DAFTAR PUSTAKA 105 BIODATA PENULIS 123 iv Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata DAFTAR ISI Gambar 2.1 Peta Administrasi Kabupaten Banjar 10 Gambar 2.2 Peta Administrasi Kecamatan Sungai Tabuk 10 Gambar 2.3 Peta Administrasi Desa Lok Baintan 11 Gambar 2.4 suasana pasar terapung Lok Baintan pada pagi hari 11 Gambar 2.6 Pasar terapung siring di Banjarmasin 12 Gambar 2.7 Rumah pondasi tinggi dan jembatan kayu penghubung 13 Gambar 2.8 Transportasi air atau kelotok untuk menuju pasar terapung Lok Baintan 13 Gambar 2.9 Akses jalan darat untuk menuju pasar terapung Lok Baintan 14 Gambar 2.10 Rumah – rumah diatas sungai Martapura 14 Gambar 2.11 Rumah diatas sungai secara lengkap 15 Gambar 2.12 Pola pemukiman sepanjang sungai dan sepanjang jalan 16 Gambar 2.13 Pedagang pasar terapung berkumpul dalam satu tempat dihulu atau hilir sungai tergantung arus sungai 17 Gambar 2.14 Peta Administrasi Desa Lok Baintan 18 Gambar 2.15 pedagang menyiapkan dagangan untuk dibawa ke pasar terapung 19 Gambar 2.16 Blek dan Tanggui 20 Gambar 2.17 Pedagang pasar terapung Lok Baintan mayoritas perempuan 21 Gambar 2.18 buah-buahan local 22 Tabel 3.2 Jumlah wisatawan Menurut Kelompok Umur 25 Tabel 3.3 Jumlah wisatawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan 26 Tabel 3.4 Jumlah wisatawan Berdasarkan Jumlah anggota keluarga 26 Tabel 3.6 Jumlah wisatawan Berdasarkan Daerah Asal 28 Tabel 3.7 Jumlah wisatawan Berdasarkan Lokasi tempat tinggal 28 Tabel 3.8 Jumlah wisatawan Berdasarkan Teman perjalanan 28 Tabel 3.9 Jumlah wisatawan Berdasarkan Pengorganisasian perjalanan 29 Tabel 3.10 Jumlah wisatawan Berdasarkan Lama Waktu Perjalanan 29 Tabel 3.11 Jumlah wisatawan Berdasarkan Waktu melakukan perjalanan 30 Tabel 3.12 Jumlah wisatawan Berdasarkan akomodasi yang digunakan 30 Tabel 3.13 Jumlah wisatawan Berdasarkan Moda transportasi yang digunakan dari tempat asal 31 Tabel 3.14 Jumlah wisatawan Berdasarkan Alasan Setiap Kelompok Mengunjungi Objek Wisata 31 v Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata Tabel 3.15 Jumlah wisatawan Berdasarkan pengeluaran Transportasi dari tempat asal kekota Banjarmasin 32 Tabel 3.16 Jumlah wisatawan Berdasarkan pengeluaran Transportasi menuju pasar terapung Lok Baintan 32 Tabel 3.17 Jumlah wisatawan Berdasarkan Pengeluaran Penginapan selama di Banjarmasin 33 Tabel 3.18 Jumlah wisatawan Berdasarkan pengeluaran Konsumsi 33 Tabel 3.19 Jumlah wisatawan Berdasarkan pengeluaran Konsumsi selama dipasar terapung Lok Baintan 34 Tabel 3.20 Jumlah wisatawan Berdasarkan pengeluaran Cenderamata Selama di Kalimantan selatan 34 Tabel 3.21 Jumlah wisatawan Berdasarkan mengetahui informasi pasar terapung dari berbagai bentuk iklan produk wisata 35 Tabel 3.22 Jumlah Pedagang Menurut Jenis Kelamin 35 Tabel 3.23 Jumlah Pedagang Menurut Status Perkawinan 35 Tabel 3.24 Jumlah Pedagang Menurut Kelompok Umur 36 Tabel 3.25 Jumlah Pedagang Berdasarkan Jenjang Pendidikan 36 Tabel 3.26 Jumlah Pedagang Berdasarkan Jumlah anggota keluarga yang ikut berjualan dipasar terapung 37 Tabel 3.27 Jumlah Pedagang Berdasarkan Tipe keluarga 37 Tabel 3.28 Pekerjaan Selain Berdagang di Pasar Terapung 38 Tabel 3.29 Jumlah Pedagang Berdasarkan Daerah Asal 39 Tabel 3.30 Jumlah Pedagang Berdasarkan Alamat 39 Tabel 3.31 Lama Berdagang di Pasar Terapung 40 Tabel 3.32 Intensitas Berdagang di Pasar Terapung 40 Tabel 3.33 Waktu berdagang dipasar Terapung 41 Tabel 3.34 Tipe pedagang 41 Tabel 3.35 Jenis jualan 42 Tabel 3.37 Alasan Berdagang di Pasar Terapung 43 Tabel 3.38 Masalah yang dihadapi dalam berdagang 44 Tabel 3.40 Harapan dari Pedagang Pasar Terapung 46 Tabel 4.1 Pasar terapung Lok Baintan 48 Gambar 4.1 Pemandangan yang dapat dinikmati di kawasan pasar terapung Lok Baintan 49 Tabel 4.2 Perkampungan di Lok Baintan 50 Gambar 4.2 Interaksi dengan masyarakat sekitar sebagai daya tarik pengembangan kawasan wisata pemukiman 51 Tabel 4.3 Anak sungai di sekitar pasar terapung Lok Baintan 52 Gambar 4.3 Mendayung salah satu atraksi yang dapat ditawarkan dalam vi Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata pengembangan wisata susur sungai 53 Tabel 4.4 Perkebunan di sekitar pasar terapung Lok Baintan 53 Gambar 4.4 Perjalanan menuju perkebunan warga yang terletak di sepanjang anak sungai Martapura 54 Gambar 4.5 Memetik buah rambutan merupakan atraksi yang dapat dikemas dalam pengembangan wisata perkebunan 54 Gambar 4.6 Wisata memetik jeruk, kelapa dan bercocok tanam di sawah pasang surut 55 Gambar 5.1 Pepaya (Carica pepaya) 59 Gambar 5.2 Kapul (Baccaurea macrocarpa) 59 Gambar 5.3 Kelapa (Cocos nucifera L.) 60 Gambar 5.4 Durian (Durio zibethinus Murr) 61 Gambar 5.5 Mangga (Magnifera indica) 62 Gambar 5.6 Gandaria (Bouea mcrophylla) 62 Gambar 5.7 Sukun (Artocarpus communis) 63 Gambar 5.8 Pisang (Musa paradisiaca) 64 Gambar 5.9 Srikaya (Annona squamosa) 64 Gambar 5.10 Salak (Salacca edulis) 65 Gambar 5.11 Sawo (Manilkara kauki) 65 Gambar 5.12 Enau (Arenga pinnata) 66 Gambar 5.13 Kweni (mangifera odorata) 66 Gambar 5.14 Belimbing (Averrhoa carambola) 67 Gambar 5.15 Cempedak (Arthocarpus champeden) 67 Gambar 5.16 Nanas (Ananas comocus) 68 Gambar 5.17 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) 68 Gambar 5.18 Jeruk Keprok (Citrus reticulata) 69 Gambar 5.19 Manggis (Garcinia mangostana) 69 Gambar 5.20 Rambutan (Nephellium lappacium) 70 Gambar 5.21 Kedondong (Spondias dulcis) 70 Gambar 5.22 Jambu batu (Psidium guajava) 71 Gambar 5.23 Nangka (Artocarpus heterophyllus) 71 Gambar 5.24 Binjai (Mangifera caesia ) 72 Gambar 5.25 Kasturi (Mangifera casturi) 72 Gambar 5.26 Rambai (Baccaurea motleyana) 73 Gambar 5.27 Pampakin (Durio kutejensis) 73 Gambar 5.28 Kalangkala (Litsea Sebifera) 74 Gambar 5.29 Nangka Belanda (Annona muricataL.) 74 Gambar 5.30 Ketapi (Sandoricum koetjape) 75 Gambar 5.31 Hambawang (Mangifera foetida Lour) 75 vii Kearifan Lokal PASAR TERAPUNG Dalam Perspektif Pengembangan Pariwisata Gambar 5.32 Mentega (Diospyros blancoi A.DC) 75 Gambar 5.33 Betok (Anabas testudineus) 76 Gambar 5.34 Haruan (Channa Striata) 76 Gambar 5.35 Sapat (Trichogaster) 77 Gambar 5.36 Saluang (Rabora argyrotaenia) 77 Gambar 5.37 Walut (Monopterus indicus) 78 Gambar 5.38 Undang (Caridea Dana) 78 Gambar 5.39 Sapat Siam (Trichogaster pectoralis) 78 Gambar 5.40 Patin (Pangasius) 79 Gambar 5.41 Toman (Channa micropeltes) 79 Gambar 5.42 Biawan (Helostoma Temminckii) 79 Gambar 5.43 Gangan Haliling 80 Gambar 5.44 Gangan humbut 80 Gambar 5.45 Gangan Karu 81 Gambar 5.46 Gangan Katuyung 81 Gambar 5.47 Gangan Keladi 81 Gambar 5.48 Gangan Nangka 82 Gambar 5.49 Gangan Rabung 82 Gambar 5.50 Gangan Waluh 82 Gambar 5.51 Kembang Tigaron 83 Gambar 5.52 Using-Using