Kajian Identifikasi Ruang Sakral Pada Kawasan Bersejarah. Studi Kasus Kawasan Menara Kudus, Jawa Tengah, Indonesia
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080 Kajian Identifikasi Ruang Sakral pada Kawasan Bersejarah. Studi Kasus Kawasan Menara Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Anisa Prodi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Jakarta Cempaka Putih Tengah 27 Jakarta Pusat 10510 E-mail : [email protected] ABSTRAK Ruang sakral berkaitan erat dengan hal sakral yang diwadahi dalam ruang, dimana hal sakral tersebut tidak bisa serta merta diciptakan namun berkaitan dengan sesuatu yang pernah terjadi di lokasi tersebut. Penelitian ini mengkaji ruang sakral yang ada di kawasan Menara Kudus, sebuah kawasan yang erat kaitannya dengan salah satu walisongo yaitu Sunan Kudus. Kawasan Menara Kudus terletak di Kota Lama Kudus, yang di dalamnya terdapat Menara Kudus, Makam Sunan Kudus, dan Masjid. Ketiga hal tersebut menjadi satu kesatuan dan tujuan para peziarah ketika datang ke Kawasan Menara Kudus. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif interpretatif. Observasi lapangan dilakukan dengan cara, pertama, observasi subjek studi, yaitu dengan mengamati aktivitas yang dilakukan di Kawasan Menara Kudus yang meliputi aktivitas sakral dan profan. Kedua, mengamati ruang-ruang yang digunakan untuk aktivitas sakral dan profane dalam konteks kawasan. Hasil dari penelitian ini adalah ruang sakral tercipta pada area sekitar Masjid-Makam-Menara Kudus. Batas ruang sakral adalah gang yang ada di sisi kanan kiri kawasan ini. Semakin ke dalam arah masjid dan makam, kawasan semakin sakral. Semakin keluar dari kawasan yaitu arah jalan, semakin profan. Hal ini disimpulkan berdasarkan aktivitas yang dilakukan terutama oleh peziarah dan jamaah sholat pada Masjid Al Aqsha yang berada di samping Menara Kudus. Ada bagian dalam masjid yang tingkatannya sakral yaitu pada ruang dalam yang dibatasi dengan gapura kembar. Begitu juga pada makam, area sakral terletak pada makam bagian dalam yaitu posisi makam Sunan Kudus. Kata Kunci: Aktivitas sakral, Ruang sakral, Kawasan Menara Kudus ABSTRACT Sacred space is closely related to the sacred things that are contained in space, where these sacred things cannot be created automatically but are related to something that has happened in that location. This research examines the sacred space in the Menara Kudus area, an area that is closely related to one of the walisongo, namely Sunan Kudus. The Menara Kudus area is located in Kota Lama Kudus, which contains the Kudus Tower, the Tomb of Sunan Kudus, and the Mosque. These three things become one unity and goal of the pilgrims when they come to the Kudus Tower Area. This research uses interpretative qualitative descriptive method. Field observations are carried out by, first, observation of the subject of study, namely tracing the activities carried out in the Kudus Tower area which includes sacred and profane activities. Second, help the spaces used for sacred and profane activities in the regional context. The result of this research is that the sacred space is created in the area around the Masjid-Makam-Menara Kudus. The boundary of the sacred space is the alley on the right and left of this area. The deeper into the mosque and tomb, the more sacred the area. The more out of the area, namely the direction of the road, the more profane. This is based on the activities carried out mainly by pilgrims and worshipers praying at the Al Aqsa Mosque which is next to the Holy Tower. There is a part in the mosque which has a sacred level, namely in the inner room which is arranged with twin gates. Likewise in the tomb, the sacred area is located in the inner tomb in the position of the tomb of Sunan Kudus. Keywords: sacred activities, sacred space, Menara Kudus area, SEMINAR NASIONAL PENELITIAN 2020 UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA, 7 OKTOBER 2020 84 – UMJ - ST Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080 1. PENDAHULUAN yang dekat dengan Kelurahan Kauman. Kawasan Menara Kudus merupakan Kawasan ini menarik karena beberapa hal pusat Kota Lama Kudus yang terdapat di tersebut. Kawasan yang di dalamnya Jawa Tengah. Kawasan Menara Kudus ini terdapat bangunan bersejarah, biasanya menjadi salah satu tujuan ziarah bersama akan menjadi icon dari suatu daerah. dengan rangkaian ziarah wali songo Kenyataan ini dapat dilihat pada lainnya. Dalam kondisi normal sebelum kompleks Masjid-Makam-Menara Kudus terjadi Pandemi COVID-19 Jumlah yang menjadi sebuah pusat di Kawasan peziarah di hari ramai bisa mencapai 2000 Kota Lama Kudus karena tidak hanya per hari. Hal ini biasanya terjadi bernilai sejarah melainkan juga bernilai menjelang ramadhan, peziarah datang secara budaya dan arsitektural. (Anisa, berombongan menggunakan bis. Pada 2008). masa pandemic, pihak YM3SK yaitu Selain rumah kilungan, kawasan Yayasan yang mengelola Masjid, Makam Menara Kudus juga dikelilingi dengan dan Menara Kudus tidak menutup rumah tradisional Kudus yang penuh kawasan ini untuk para peziarah, namun dengan ukiran. Ada yang menyebut rumah memberlakukan protokol kesehatan. tradisional ini dengan rumah ukir. Ukiran Ada 3 tujuan ziarah yang menarik yang hampir memenuhi seluruh bagian untuk dikunjungi pada kawasan Menara rumah menjadi daya tarik sendiri. Rumah Kudus yaitu Masjid, Makam, dan Menara tradisional ini ada yang berada di dalam Kudus. Selain para peziarah yang kilungan namun ada juga yang berderet di bertujuan utama ke makam, banyak juga dekat makam Sunan Kudus. wisatawan yang mempunyai tujuan utama Keunikan rumah tradisional tersebut melihat Menara Kudus dan Masjid yang juga memperkuat keberadaan Kawasan secara arsitektural unik. Keunikan dari Menara Kudus sebagai tujuan wisata. Menara Kudus ini terlihat pada bentuknya Walaupun pengunjung untuk wisata pada yang mirip dengan candi, begitu juga rumah tradisional tidak sebanyak pagar keliling dari kawasan ini termasuk pengunjung atau peziarah pada Makam pagar ke arah makam. Ashadi Sunan Kudus. Masjid, Menara dan Makam mengungkapkan dalam penelitiannya tetap menjadi tempat utama yang dituju bahwa Bangunan Menara Kudus yang ketika orang datang ke kawasan ini. berada satu kompleks dengan Masjid dan Sumalyo (2006) mengungkapkan bahwa Makam Sunan Kudus telah menjadi saksi pada hakekatnya, masjid adalah tempat bisu tumbuh dan berkembangnya untuk melakukan segala aktivitas komunitas Kudus Kuno pada masa berkaitan dengan kepatuhan kepada Allah sebelum kedatangan ja’far Shodiq (Sunan semata. Oleh karena itu, masjid dapat Kudus). Menara Kudus ini lebih mirip diartikan lebih jauh, bukan hanya sekedar sebagai sebuah tetenger yang dijadikan tempat bersujud, pensucian, tempat shalat sebagai pusat kawasan yang bernilai dan bertayamum, namun juga sebagai sakral. (Ashadi, 2007). tempat melaksanakan segala aktivitas Pada Kawasan Kota Lama Kudus, kaum muslim berkaitan dengan selain terdapat masjid-Menara-Makam, kepatuhan kepada Tuhan. juga terdapat permukiman dan rumah Aktivitas yang terjadi di Makam, tradisional yang khas dan berbeda dengan Masjid, dan Menara Kudus ini juga daerah lain. Rumah-rumah yang ada di memicu berkembang perekonomian di sekitar Menara Kudus berbentuk rumah sekitarnya. Dalam publikasi penelitian tradisional dalam kilungan sehingga berjudul The influence of historic sering disebut rumah Kilungan. Rumah buildings existence on economic kilungan ini membentuk lorong-lorong development and regional arrangement, sempit sebagai akibat dari tembok Anisa dan Lissimia (2020) menjelaskan kilungan yang tinggi. Kawasan yang bahwa keberadaan bangunan bersejarah di berbatasan langsung dengan Menara kawasan ini memicu kegiatan Kudus ada juga yang berupa rumah perekonomian dan pada akhirnya tradisional berderet, terutama pada bagian 2 Seminar Nasional Penelitian LPPM UMJ Website: http://jurnal.umj.ac.id/index.php/semnaslit E-ISSN: 2745-6080 berdampak pada penataan kawasan di Materi penelitian adalah ruang sekitarnya. sakral dalam skala meso, yaitu skala Penelitian pendahuluan berkaitan kawasan. Ruang sakral kawasan dapat dengan judul yang telah dipublikasikan ditelusuri pertama kali melalui antara lain Studi Awal Pola Ruang pengamatan untuk mengidentifikasi Kawasan Menara Kudus dipublikasikan aktivitas pengunjung, terutama para dalam NALARs 2008 (Anisa, 2008). The peziarah. Berdasar identifikasi tersebut Meaning of Sacred Space on the dideskripsikan ruang sakral kawasan, Architecture of the Historic Mosque pada serta elemen arsitektural yang membatasi jurnal Internasional IJBESR 2.2 ruang sakral tersebut. Lokasi penelitian Desember 2018, yang meneliti ruang ada di Kawasan Menara Kudus yaitu pusat sakral secara mikro pada masjid Jami’ Al kota Lama Kudus, Jawa Tengah. Daerah Mukarromah di Kampung Bandan, ini juga disebut dengan Kudus Kulon, dan Jakarta Utara, Indonesia (Ashadi dan menjadi tujuan ziarah wali songo. Anisa, 2018). Hasil penelitian berjudul Kaitan Antara Fungsi Ekonomi Dengan Bentuk Fisik Lingkungan Di Sekitar Kompleks Masjid, Makam Dan Menara Kudus disampaikan dalam seminar nasional Semnastek pada tahun 2018 (Anisa, 2018). 2. METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode deksirptif kualitatif interpretatif, dengan tujuan untuk mendapatkan identifikasi tentang ruang sakral dalam skala kawasan. Studi kasus yang diteliti adalah Kawasan Menara Kudus yang terletak di Kota Lama Kudus, Jawa Tengah, Indonesia. Dalam kawasan ini terdapat beberapa bangunan bersejarah yaitu Menara Kudus, Masjid Al Aqsha, Makam Sunan Kudus, dan Rumah tradisional Kudus. Bangunan yang masuk dalam lingkup penelitian ini adalah Menara-Masjid-Makam yang berada