A Story of Tomorrow

Total Page:16

File Type:pdf, Size:1020Kb

A Story of Tomorrow Posted originally on the Archive of Our Own at http://archiveofourown.org/works/2249868. Rating: General Audiences Archive Warning: No Archive Warnings Apply Fandom: EXO (Band) Character: Kim Joonmyun | Suho, Wu Yi Fan | Kris Additional Tags: Friendship, Tragedy, Angst Stats: Published: 2014-09-03 Words: 4409 A Story of Tomorrow by Liana_DS Summary “Aku bukan leader.” “Jika bicara realita, sekarang aku juga bukan leader, Yi Fan.” -Tentang hari esok yang tidak terbaca dan goodbye stage.- Notes [Disclaimer] Wu Yi Fan dan semua karakter dari SM Entertainment bukan milik saya, tetapi milik Tuhan dan diri mereka sendiri. Lirik ‘Miracles in December’ adalah milik penciptanya. Plot sepenuhnya dari imajinasi saya dan saya tidak menarik kepentingan komersial apapun dari penulisan FF ini. [Warning] Para member saling memanggil dengan nama asli, tetapi di narasi, nama yang dipakai adalah nama panggung, mohon jangan bingung (karena bagi yang bukan EXO-L, mungkin ini agak membingungkan). No bash, dan ini sama sekali bukan ramalan (Future!AU). See the end of the work for more notes I try to find you, who I can’t see I try to hear you, who I can’t hear (EXO – Miracles in December) 28 Desember 2016 Konser tunggal EXO yang bertajuk ‘The Lost Planet’ kembali digelar di Guangzhou, Cina. Para penampilnya—siapa lagi kalau bukan sebelas pemuda tampan dari planet luar tata surya—sedang dalam perjalanan menuju lokasi konser. Van mereka sangat ramai karena penghuninya sibuk bercanda untuk menghilangkan tegang. “Kkaebta.” Baekhyun memulai permainan sambung kata. Chanyeol mengeluarkan tawa khasnya yang seperti monster. Ia menyebutkan satu kata tak bermakna yang terdengar sangat aneh, lalu menunjuk si kulit susu. “Ayo, Hun!” Si magnae mengucapkan kata yang lebih aneh (jangan lupa cadelnya) dan menyentuh lengan salah satu kakaknya. “Lu Han-hyeong, giliranmu.” Luhan tertawa malu. “Haruskah? Ini permainan yang sangat bodoh.” “Bodoh, tapi menyenangkan! Daripada kita tegang!” Baekhyun membela diri. Chanyeol, Chen, dan Lay menyetujui. Lay bahkan menyuruh Luhan cepat-cepat menjawab. “Setelah ini giliranku. Ayo cepat, supaya aku bisa menyebutkan kataku!” “Baik, baik,” Luhan menyebutkan katanya, “Silakan, Xing.” Lay dengan bahagia meneruskan suku kata terakhir Luhan. “Kyungsoo!” D.O. menggeleng cepat sambil tertawa tertahan. Ia menunjuk Tao di sebelahnya—yang kontan menjawab dengan sama semangat dengan Lay. Tao kemudian menepuk bahu Kai. “Giliranmu!” Kai diam saja. Tao menepuk bahunya lagi. “Ayo, Jongin!” “Hm... aku pas. Joonmyun-hyeong saja yang jawab.” ucap Kai sambil tersenyum lemah. Tao berkedip-kedip cepat keheranan. “Kau kenapa?” Suho yang ada di dekat Kai mengamati sang adik dengan seksama. Aneh. Sebagai magnae berstatus lead dancer, biasanya semangat Kai selalu tinggi. “Jongin, kau sakit?” “Tidak, Hyeong. Cuma agak capek, tetapi aku tidak apa-apa.” “Oh... Kau mengantuk?” “Sedikit. Lanjutkan saja mainnya. Ayo, Hyeong.” Chanyeol dan Sehun menelengkan kepala mereka ke arah Kai. “Kelihatannya dia benar-benar sakit,” Chanyeol kemudian menoleh ke bagian belakang van, “Minseok-hyeong, ada yang butuh dipijat, nih!” “Heh?” Xiumin melepas earphonenya, “Siapa?” Kai segera menggeleng. Bisa mati dia kalau dipijat Xiumin—biarpun badannya kecil, tenaga Xiumin dapat menghancurkan kaleng cola. Suho tertawa. “Ya sudah. Biarkan Jongin istirahat supaya bisa tampil maksimal nanti. Sehun, ambilkan bantal kecil di dekatmu.” Patuh, Sehun menyerahkan bantal leher pada Suho. Dia tidak bicara apa-apa, tetapi mukanya jadi serius, mengkhawatirkan partner-in-crime-nya. Kai memasang bantal itu di leher, lalu memejamkan mata. Suho meletakkan telunjuknya di depan bibir. Para member mengangguk mengerti. Permainan berlanjut. Suho menyebutkan katanya, lalu kembali ke Xiumin, dan berputar lagi ke Baekhyun. “Kkaebsong!” “Sst!!!” Chen dan D.O. sama-sama menegur Baekhyun yang volume suaranya susah diatur itu, “Jongin sedang tidur!!!” Baekhyun manyun. “Tapi Jongin itu ‘kan susah bangunnya. Biar aku berteriak, dia juga tak akan dengar.” “Tetap saja. Kasihan, tau, dia kecapekan.” Baekhyun hendak protes lagi, tetapi tidak jadi karena Xiumin sang tetua berwibawa menyilangkan telunjuknya di depan bibir. “Iya deh, maafkan aku.” Kata-kata aneh kembali bersambung. Sehun sempat berhenti cukup lama karena tidak menemukan kata yang lucu. Kakak-kakaknya menggoda dan hampir menimbulkan keramaian lagi, tetapi D.O. setia membungkam mereka. Suho tersenyum saja, membiarkan Kai bersandar di bahunya tanpa sadar. Ia selalu merasa tenang jika para membernya bahagia seperti sekarang. Ia menyempatkan diri bermanja dalam kebahagiaan itu supaya mampu bertahan. Perjalanan mereka sulit dan Suho-lah yang paling kesulitan, memikul tanggung jawab atas apa yang dilakukan sepuluh anggotanya di hadapan publik. Meski kadang ada member yang tersandung masalah, Suho tidak pernah benar-benar menyalahkan mereka. Semua lelah, semua ingin melampiaskan rasa lelah itu, hanya tidak tahu bagaimana cara yang tepat. Yah, satu hal yang bagus adalah EXO, sejak kehilangan satu member, jadi semakin dekat satu sama lain. Tidak ada rahasia, semua berbagi supaya dapat saling menguatkan dan tidak ada yang lepas lagi. “Hyeong,” D.O. memanggil Suho—dialah member yang koneksinya paling kuat dengan sang leader tunggal, “Kenapa?” “Tidak. Aku hanya sedang senang.” “Senang kenapa?” “Karena—“ Pertanyaan D.O. tidak pernah terjawab. Bruak! Crash!!! “Jongin, awas!!!” “Xing! Yi Xing!!! Ukh, uhuk!” “Jongdae di mana?!” “Minseok-hyeong terjebak, tolong dia...” “S-sakit... Yeol-hyeong...” “Kyungsoo... dia masih di mobil...” 28 Desember 2016 Sebuah kecelakaan lalu-lintas yang melibatkan dua mobil dan satu van terjadi di Guangzhou, Cina. Lima belas orang tewas, tiga orang luka berat, dan dua orang luka ringan akibat peristiwa ini. Sebelas korban tewas berasal dari van yang mengangkut personel boy group Korea EXO yang hendak menyelenggarakan konser tunggal ‘The Lost Planet’. 2 Januari 2017 Jika dibolehkan, Suho ingin disuntik mati saja. Atau menggantikan tempat pengemudi van supaya ia tewas bersama sepuluh membernya. Ya. Sebelas orang di van tewas, tetapi hanya sepuluh dari mereka yang merupakan member EXO. “Pasien ini sulit berkoordinasi. Keadaan mentalnya tidak baik. Bahkan keluarganya tidak bisa mendekatinya karena ia cenderung melukai orang-orang yang ada di dekatnya.” “Aku tahu ini berat, tetapi mekanisme pembelaan egonya juga jelek, sehingga keadaannya memburuk. Apa yang harus kita lakukan?” “Diazepamnya tidak bisa masuk, pula. Kita harus panggil dokter lagi!” Para perawat yang bicara dalam bahasa Mandarin di luar kamar tidak diacuhkan Suho. Apalah yang dia pedulikan saat ini selain para membernya yang telah pergi. Apa yang harus ia katakan pada orang tua para member? Bagaimana ia mempertanggungjawabkan kematian sepuluh rekannya? Bagaimana ia dapat mengisi sebelas posisi jika ia sendirian? Bagaimana dengannya? Sanggupkah ia bertahan tanpa sepuluh membernya dalam bayang-bayang kenangan empat tahun ke belakang? Sehun, Kai, Tao. Magnae manja yang akhir-akhir ini makin penurut dan dewasa. D.O. ‘Ibu’ pengganti yang menjadi wakil leader. Chanyeol, Chen, Baekhyun. Beagle line yang mencerahkan suasana dengan mengesampingkan kelelahan mereka sendiri. Lay. Boneka Mashi Maro yang memiliki kebaikan seluas samudera. Luhan dan Xiumin. Hyeong tertua yang menjalankan tugas mereka dengan kebijaksanaan masing-masing. Suho ingin mati. Suho sungguh ingin mati daripada disiksa kesepian. Tak ada yang dapat Suho ajak berbagi perasaan. Pertama, karena orang Korea di sini hanya orang tua dan kakaknya—mereka sudah diusir Suho dengan kasar saat pertama menginjakkan kaki di kamar. Kedua, tak ada yang bersama sepuluh member selama dirinya, jadi tentu tak ada yang mengerti kehilangan ini. Samar, Suho mendengar suara ibunya di depan kamar, berbicara dengan seorang pria muda. Dalam bahasa Korea. Aneh. Ini ‘kan di Guangzhou. Siapa yang bisa bahasa Korea selancar— “Akan saya usahakan. Baik. Saya permisi.” Suho kenal betul suara berat itu. Bertahun-tahun bersama pemilik suara ini menanamkan memori yang kuat di kepala Suho. Pintu terbuka. “Mau apa kau?” sambut Suho dingin. Terdengar pintu tertutup setelahnya. Suho harap pintunya tertutup dari luar... sayang, yang terjadi malah sebaliknya. Orang yang masuk kamar menjawab, “Aku menjengukmu, Joonmyun.” “Jenguk saja mantan membermu yang sudah meninggal, Wu Yi Fan!” Bentakan Suho membuat pria yang bernama Wu Yi Fan itu mematung. Rasa sakit kembali menusuknya. Yi Fan menarik napas dalam. Dia tidak boleh menunjukkan getar dalam suaranya pada Suho. “Aku sudah menjenguk mereka semua,” ucapnya kemudian, datar dan hampa, “Aku juga berusaha menghadiri semua upacara pemakaman, walau tidak sampai selesai.” Dan Yi Fan melihat betapa banyaknya luka di tubuh masing-masing member akibat kecelakaan itu. Ia tak bisa membayangkan sedahsyat apa kecelakaan yang menimpa mereka dan merasa sama buruknya dengan Suho karena tidak ikut mati. Keadaan korban yang hidup malah lebih buruk. “Pergi.” “Tidak akan.” “Pergi kubilang.” “Tidak sampai kau mau makan.” “Aku akan mencabut infusku dan lari kalau kau tidak pergi.” “Jangan coba-coba melakukannya.” Frustrasi karena Yi Fan tidak mengindahkan perintahnya, Suho meraba-raba infusnya, hendak melepas selang tipis itu. Yi Fan cepat tanggap. Ia jauhkan satu tangan Suho dari tangan yang tertancapi infus. Suho memberontak. “Lepaskan aku! Aku ingin melihat para memberku! Jika pengkhianat sepertimu saja bisa menemui mereka, kenapa aku tidak?” Kaki Suho menendang-nendang asal hingga selimutnya tersibak tak karuan. Ia berniat menyingkirkan
Recommended publications
  • Emerging from Anonymity: E First Generation of Writers of Songs and Drama in Mid-Ming Nanjing*
    T’OUNG PAO T’oung Pao 96 (2010) 125-164 www.brill.nl/tpao Emerging from Anonymity: e First Generation of Writers of Songs and Drama in Mid-Ming Nanjing* Tian Yuan Tan (School of Oriental and African Studies) Abstract is article traces the first generation of writers of songs and drama in Nanjing who emerged from the anonymous context of early Ming court entertainment and established their name and reputation in the second half of the fifteenth century. ese writers—Shi Zhong (1437-after 1516), Chen Duo (1454?-1507?), and Xu Lin (1462- 1538)—represented a different mode of writing songs and drama. For them it was no longer a professional occupation, as in the case of the court performers, but became part of their cultural and social life. e extent to which our knowledge of these first- generation qu writers depends on local sources and on acts of remembrance by later Nanjing authors is also examined. Résumé Cet article s’intéresse à la première génération d’auteurs d’airs à chanter et de pièces de théâtre ayant émergé à Nankin de l’anonymat des divertissements de cour du début des Ming; ces auteurs — Shi Zhong (1437-après 1516), Chen Duo (1454?-1507?), et Xu Lin (1462-1538) — se sont fait un nom pendant la seconde moitié du xve siècle. Ils sont représentatifs d’une manière différente de composer chansons et pièces de théâtre : il ne s’agissait plus pour eux d’exercer un métier, comme dans le cas des artistes de cour, mais de se consacrer à une occupation intégrée à leurs activités culturelles et sociales.
    [Show full text]
  • The Union and Journal
    PUBLIC LIBERTIES, BE TRUE, AND FAITHFUL, AXD VALIANT FOB THE 1864. VOLUME XX, OTMBEI St JOIN E. HITLER, Editor and Proprietor. BIDDEFOKD; ME., FKIDAY MORNING, DEC. 23, L«o. Chief Jmtlce Ghtua. 8pare Linei. Giva us thii our Bread. The Chirograph/ of Grant aud { CHRISTMAS Day Daily THE UNION & nf tho S.iTiin«. Thai Worcrator Spy |ueaenta »o iutereatiuf VW prefer oil-mill* to rhjo«.fMtorieft— JOURNAL,j a miwruhtn howl at the bottom of n A Richmond fn earr-iipmdent the tiiua lia luhriottione to lucubration*. li pnMUhMl «T*ry Frl4»f itoriitSiit I'iOO It AND n>*h r»*forr»i»i» t>» tho l*t»» oorr»n- •ketch of Mr. Oiav'a career fro'iu If "UUtH till tha |1oc(n). hill, t*nchildren hoeer«d over* smoiildiMr- strictly In a«l*#t»o*i pti'l I* t«r* n Grant and Lee, in nder- left hia New England home thirty yenra ttfo, n ninn lire on txplratiun of tha yaar. •*»* month*. ll.'M. in? fir« A tensp<wt mrmI without—u fcir* pond<*iice If exclmirely regeubUs, is I'm*) our at tho we Loasly. tnun ami taint to th«i relief of whlc'i c<»py. th(* fluid in liia rcine blood or till t'*inrwt uittiinxt which pritonew• mp? e»rr lonelv. >m. Mr. Chue ttfirin rl|.< of Ltw io Cln« On# «quar». threa in«ertlo*« ut !•«*, fi.r. Pitting lonely, w*re 'ilike nowi»rl S>»«ith, ny«: |>r«eti«*> * YEAR GIFTS! on* Til who ronlcM the flour- -to NEW U for for frreaUat if Is", ami «hil# client* dandy Y «Vt!h *>tltl«IMl iu»eiUou.
    [Show full text]
  • Interpretasi Penggemar Mengenai Skinship Yang Dilakukan Boyband
    ADLN - PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA DAFTAR ISI Halaman Judul Dalam 1 (Satu) .................................................................................... i Halaman Pernyataan Tidak Melakukan Plagiat .......................................................... ii Halaman Judul Dalam 2 (Dua) .................................................................................... iii Halaman Persembahan ................................................................................................ iv Halaman Persetujuan Pembimbing .............................................................................. v Halaman Pengesahan Panitia Penguji ......................................................................... vi Abstrak ....................................................................................................................... vii Kata Pengantar ............................................................................................................ ix Daftar Isi....................................................................................................................... x Daftar Gambar ........................................................................................................... xiii BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... I-1 1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................... I-1 1.2. Rumusan Masalah ................................................................................
    [Show full text]
  • Download (232Kb)
    BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Metode deskriptif melakukan analisis hanya pada taraf deskripsi yaitu menganalisis dan menyajikan fakta secara sistematik sehingga dapat lebih mudah dipahami dan disimpulkan (Dharminto, 2007: 6). Metode deskriptif dipilih untuk mendeskripsikan data-data penelitian. Data penelitian ini adalah sebuah cerpen fanfiction comedy. Dengan menggunakan metode deskriptif akan dideskripsikan berbagai tuturan yang terkandung dalam cerpen fanfiction comedy. Tuturan yang akan dianalisis merupakan tuturan yang berisi sesuatu yang lucu dan menghibur. Penelitian ini menggunakan pendekatan fungsional. Pendekatan fungsional menempatkan manusia sebagai penutur. Selain itu juga memasukkan berbagai unsur lain di luar bahasa. Dalam penelitian ini akan diungkapkan berbagai tuturan yang menghibur dalam cerpen fanfiction comedy. Akan diungkap juga berbagai respon pembaca terhadap cerpen fanfiction comedy, umumnya bagi para orang yang menyukai kpop. B. Populasi dan Sampel Sumber data untuk penelitian ini adalah cerpen fanfiction. Cerpen fanfiction tersebut diambil dari sebuah blog yang sudah terkenal di kalangan remaja khususnya yang suka membaca cerpen fanfiction. Blog tersebut adalah Fanfiction2020. Blog ini merupakan blog khusus untuk cerpen fanfiction berbagai genre termasuk cerpen fanfiction comedy. Sampai saat ini blog yang sangat digemari remaja itu masih aktif memposting berbagai cerpen fanfiction, termasuk cerpen fanfiction comedy. Pembacanya sudah sangat banyak juga disertai dengan berbagai komentar yang beragam. Kebanyakan dari pembaca cerpen fanfiction tersebut berkomentar positif serta menyukai cerita yang disajikan. 26 Risna Desiana Sahman, 2014 Variasi Bahasa Humor dalam Kumpulan Cerpen Fanfiction Comedy Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | 27 Tidak semua cerpen fanfiction yang ada dalam blog tersebut dianalisis dalam penelitian ini. Hanya yang bergenre comedy saja yang dianalisis.
    [Show full text]
  • UC Riverside Electronic Theses and Dissertations
    UC Riverside UC Riverside Electronic Theses and Dissertations Title K- Popping: Korean Women, K-Pop, and Fandom Permalink https://escholarship.org/uc/item/5pj4n52q Author Kim, Jungwon Publication Date 2017 Peer reviewed|Thesis/dissertation eScholarship.org Powered by the California Digital Library University of California UNIVERSITY OF CALIFORNIA RIVERSIDE K- Popping: Korean Women, K-Pop, and Fandom A Dissertation submitted in partial satisfaction of the requirements for the degree of Doctor of Philosophy in Music by Jungwon Kim December 2017 Dissertation Committee: Dr. Deborah Wong, Chairperson Dr. Kelly Y. Jeong Dr. René T.A. Lysloff Dr. Jonathan Ritter Copyright by Jungwon Kim 2017 The Dissertation of Jungwon Kim is approved: Committee Chairperson University of California, Riverside Acknowledgements Without wonderful people who supported me throughout the course of my research, I would have been unable to finish this dissertation. I am deeply grateful to each of them. First, I want to express my most heartfelt gratitude to my advisor, Deborah Wong, who has been an amazing scholarly mentor as well as a model for living a humane life. Thanks to her encouragement in 2012, after I encountered her and gave her my portfolio at the SEM in New Orleans, I decided to pursue my doctorate at UCR in 2013. Thank you for continuously encouraging me to carry through my research project and earnestly giving me your critical advice and feedback on this dissertation. I would like to extend my warmest thanks to my dissertation committee members, Kelly Jeong, René Lysloff, and Jonathan Ritter. Through taking seminars and individual studies with these great faculty members at UCR, I gained my expertise in Korean studies, popular music studies, and ethnomusicology.
    [Show full text]
  • Creative Industries in South Korea: the Korean Wave
    CREATIVE INDUSTRIES IN SOUTH KOREA: THE KOREAN WAVE Author: Nicoleta Stefanÿ Valean Tutor: Francesc Xavier Molina Morales DEGREE IN BUSINESS ADMINISTRATION AE1049 - FINAL PROJECT WORK ACADEMIC YEAR: 2016/2017 CREATIVE INDUSTRIES IN SOUTH KOREA: THE KOREAN WAVE TABLE OF CONTENTS INTRODUCTION 3 1. CREATIVE INDUSTRY 5 1.1. Definition. 5 1.2. Origin. 5 2. SOUTH KOREA 6 2.1. The history of Korea. 6 2.2. Hallyu: The Korean Wave 9 2.3. Aspects related to Hallyu 13 2.3.1. Industry Policy 14 2.3.2. Hallyu’s Kdramas approach 15 2.3.3. Hallyu and National Prestige 16 2.3.4. Market Segmentation 18 3. KOREAN POPULAR CULTURE 20 3.1. Korean television and Kpop 20 3.2. The Big Three: SM, YG and JYP 24 3.2.1. SM Entertainment 25 3.2.2. YG Entertainment 28 3.2.3 JYP Entertainment 29 3.2.4. Trainee system 31 4. CONCLUSION 33 5. REFERENCES 34 6. WEBGRAPHY 36 2 CREATIVE INDUSTRIES IN SOUTH KOREA: THE KOREAN WAVE INTRODUCTION We live in a globalized world, surrounded by the effects of globalization in our daily life. Nowadays we have access to information about so many different cultures, countries, economies, different organizations, and so on. Thanks to the Internet, we have access to a whole new world in just a click. This is the main characteristic of the actual global situation. Personally, I am always amazed of this fact, being able to “travel" with just a click, being able to communicate with someone on the other side of the world, being able to know exactly what is happening, for example, in Australia while being in Spain, and more.
    [Show full text]
  • 3.1: a Novel Architecture for Autostereoscopic 2D3D Switchable
    51st Annual SID Symposium, Seminar, and Exhibition 2013 (Display Week 2013) SID International Symposium Digest of Technical Papers Volume 44 Vancouver, Canada 19-24 May 2013 Part 1 of 2 ISBN: 978-1-5108-1530-8 Printed from e-media with permission by: Curran Associates, Inc. 57 Morehouse Lane Red Hook, NY 12571 Some format issues inherent in the e-media version may also appear in this print version. Copyright© (2013) by SID-the Society for Information Display All rights reserved. Printed by Curran Associates, Inc. (2015) For permission requests, please contact John Wiley & Sons at the address below. John Wiley & Sons 111 River Street Hoboken, NJ 07030-5774 Phone: (201) 748-6000 Fax: (201) 748-6088 [email protected] Additional copies of this publication are available from: Curran Associates, Inc. 57 Morehouse Lane Red Hook, NY 12571 USA Phone: 845-758-0400 Fax: 845-758-2633 Email: [email protected] Web: www.proceedings.com TABLE OF CONTENTS PART 1 SESSION 3: AUTOSTEREOSCOPIC AND MULTI-VIEW I 3.1: A Novel Architecture for Autostereoscopic 2D/3D Switchable Display Using Dual-Layer OLED Backlight Module .................................................................................................................................................................................................................1 Yi-Jun Wang, Jun Liu, Wei-Chung Chao, Bo-Ru Yang, Jian-Gang Lu, Han-Ping D. Shieh 3.2: The Application of Flexible Liquid-Crystal Display in High Resolution Switchable Autostereoscopic 3D Display .................................................................................................................................................................................................................5
    [Show full text]
  • EXO Watch List
    EXO - Debuted April 8, 2012 - Originally 12 members split into 2 sub-units (EXO-K & EXO-M) - Now 9 members, but one (Lay) is mostly inactive - Official Color: Cosmic Latter (pearl/silver/white) - Official Fandom Name: EXO-L - Fandom Nickname: Aeri/Eri (coined by Baekhyun) Member ‘Snapshot’ Video: https://www.youtube.com/watch?v=mz9vGrVz4xk Music Videos: Growl: https://www.youtube.com/watch?v=I3dezFzsNss Overdose: https://www.youtube.com/watch?v=TI0DGvqKZTI Call Me Baby: https://www.youtube.com/watch?v=yWfsla_Uh80 Love Me Right: https://www.youtube.com/watch?v=RuqaVryDRd0 Lucky One: https://www.youtube.com/watch?v=73QzQYN8FtE Monster: https://www.youtube.com/watch?v=KSH-FVVtTf0 Lotto: https://www.youtube.com/watch?v=tbe3pe2BtwA Dancing King: https://www.youtube.com/watch?v=4EiNsoTc9KK Ko Ko Bop: https://www.youtube.com/watch?v=IdssuxDdqKK Tempo: https://www.youtube.com/watch?v=iwd8N6K-sLk Electric Kiss: https://www.youtube.com/watch?v=BC19fhyTG_M Love Shot: https://www.youtube.com/watch?v=pSudEWBAYRE Live/Concert Performances: Lucky One: https://www.youtube.com/watch?v=ORLpFCtF8xE Lightsaber: https://www.youtube.com/watch?v=wBg_1MNrg6k (Until 4:10) Touch It: https://www.youtube.com/watch?v=yFAAARceaLU (Start at 5:29) Artificial Love: https://www.youtube.com/watch?v=ScWkjL0wpFM Dance Practices: The Eve: https://www.youtube.com/watch?v=b6ycw7p9-bE Monster: https://www.youtube.com/watch?v=e8q3OET5dwk Blooming Day: https://www.youtube.com/watch?v=UdjEoGzXxmI (EXO-CBX) EXO-CBX: Ka-Ching: https://www.youtube.com/watch?v=XNwYapPXNkw Hey Mama!:
    [Show full text]
  • Students' Ability in Using Subject Verb Agreement in Writing an Essay
    STUDENTS’ ABILITY IN USING SUBJECT VERB AGREEMENT IN WRITING AN ESSAY (Descriptive Quantitative Research) A THESIS Submitted to the Faculty of Teacher Training and the Education Muhammadiyah University of Makassar in Partial Fulfillment of the requirement for the Degree of Education English Education Department NUR IZZAH DINILLAH 105351100116 ENGLISH DEPARTMENT FACULTY OF TEACHER TRAINING EDUCATION MUHAMMADIYAH UNIVERSITY OF MAKASSAR ii iii iv v vi vii viii ix ABSTRACT NUR IZZAH DINILLAH. 2021. Students’ Ability in Using Subject Verb Agreement in Writing an Essay. A thesis of English Department, Faculty of Teacher Training and Education. Muhammadiyah University of Makassar. Supervised by Nunung Anugrawati and Ariana. This study aimed at finding out how the students' ability in using subject-verb agreement in writing an essay. The method of this research was a descriptive quantitative method. The data of this research was collected through a writing test as the instrument. The sample of this research was the fifth-semester students of English Education at the Alauddin State Islamic University of Makassar. The sample was taken by using simple random sampling. Based on the analysis and discussion about this research, the researcher concluded that the students' ability in using subject-verb agreement for the fifth- semester students of English Education at the Alauddin State Islamic University of Makassar was categorized into very good level with a score was 88.24. This score was got based on the result of all the students' scores that were divided into the total of students who became the sample of this research. From 35 students, there were 7 students whose mastery levels were excellent, 16 students gained a very good level, 8 students whose mastery levels were good, 3 students gained a fairly good level, 1 student gained a fair level, no student gained a poor level.
    [Show full text]
  • Biodata Exo Planet
    Profil ~Baekhyun EXO-K~ [Biodata, Fakta, Foto] Profil : Baekhyun EXO-K Biodata : • Nama Asli: ByunBaekhyun (Hangul:변백현 / Hanja:邊伯賢) • Nama: Baek, ByunBaek, Bacon, Sungun • Tanggal Lahir: Bucheon, Gyeonggi-Do, May 6th 1992 • Posisi: Main Vocalist • Tinggi: 174cm • Golongan Darah: O • Pendidikan: Joongwon High School Fakta : • Nama aslinya adalah Byun Baekhyun • Baekhyun adalah member ke 9 yang direveal oleh SM • Tanggal lahirnya 6 may 1992 • Tinggi badannya 178cm • Netizens bilang kalo Baekhyun itu punya wajah yg imut dan seperti anak kecil • Menurut review majalah China, Baekhyun itu orangnya sangat refreshing dan nyaman untuk dilihat. • D.O bilang ngga ada yg mau tidur sama Baekhyun karena dia itu ‘nakal’ • Tujuan BaekHyun di masa depan : Aku ingin EXO menjadi sejarah musik Korea. Sehingga 100 tahun dari sekarang, kami diingat sebagai grup besar. Jika aku bisa, aku ingin mencoba mendirikan program hiburan, atau acting. • Disebuah online polling, fans memilih “siapa member paling lucu ketika sedang menggigit bibirnya?”, fans menjawab No.1 Baekhyun No.2 Luhan • Baekhyun ingin jadi penyanyi sejak kelas 4 • BaekHyun dan SeHun suka berpose sexy di depan cermin • BaekHyun adalah member ygs uka ngomong blak-blakan • BaekHyun memiliki kakak laki-laki yg lebih tua 7 tahun darinya • BaekHyun ingin mencoba peran tak tahu malu seperti Rain di FULL HOUSE • BaekHyun bilang dia mirip sama LuHan trus SeHun langsung memjawab bahwa ia yg lebih mirip. • Suka tiba – tiba berkata tanpa berpikir hal itu berada di luar topic • BaekHyun tergabung dalam grup band saat dia SMA, dan dia adalah vocalistnya • BaekHyun menerima award dalam ajang Bucheon Rock Festival. • Nicknamenya itu Bacon • Favorite Number : 48 • Gol.
    [Show full text]
  • 1 the Real K-Pop Idols of Fanfiction
    The Real K-Pop Idols of Fanfiction: Reclaiming “Real Person” Fanfiction as K-Pop Industry Practice Sooyun (Clara) Hong East Asian Studies, Faculty of Arts McGill University, Montreal June 2020 A thesis submitted to McGill University in partial fulfillment of the requirements of the degree of Master of Arts ©Sooyun Hong, 2020 1 Table of Contents Abstract 3 Abrégé 4 Acknowledgements 5 Introduction 6 Chapter 1 – What’s in a (Stage) Name? Public Personas, Private Selves, and the Transgression of Authenticity 33 Chapter 2 – “Characterizing” K-Pop Idols: Alternate Universe Fanfiction and the K-Pop Concept 56 Chapter 3 – Believing in the Unusual: Slash Fanfiction and Homoerotic Fan Service 75 Conclusion 94 Works Cited 99 2 Abstract RPF, or “real person fiction,” is a genre of fanfiction that writes about real people rather than fictional characters. Over the past decade, the number of RPF works written about K-pop idols has steadily increased, but RPF remains a controversial practice even within fanfiction communities. The purpose of this thesis is to understand the influence of fictional media practices such as fanfiction in the construction of the celebrity text. This thesis compares three practices found in K-pop RPF to three practices found in the K-pop industry in order to argue that K-pop fanfiction writers and the K-pop industry perform similar practices in pursuit of broader fan desires. Ultimately, the K-pop idol embodies a new model of celebrity that consciously moves between the “public” and the “private” in order to generate affective value. This movement is grounded in images of the idol’s physical body and given meaning through the idol group’s network of interpersonal relationships.
    [Show full text]
  • How to Drop a Name: Hybridity, Purity, and the K-Pop Fan
    Language in Society, page 1 of 20. doi:10.1017/S0047404516000828 How to drop a name: Hybridity, purity, and the K-pop fan ELAINE W. CHUN University of South Carolina ABSTRACT This article explores how fans of K-pop, a mediatized musical genre from South Korea, negotiated the tugs of competing language norms within the transnational context of YouTube. The analysis focuses on interactions that emerged over thirty-three months and across eleven ‘reaction videos’ posted by two English-speaking fans. I analyze the semiotic process by which these two speakers’ utterances of Korean names came to be heard as hybrid by their viewers, how viewers invoked various ideological frames when evaluating these hybridities, and how local language practices and in- terpretations were shaped as a result. Specifically, I show how a purist ideol- ogy of linguistic absolutism, which idealized the ‘correct’ pronunciation of words, was overwhelmingly dominant and how K-pop fans’ contextualiza- tions of forms as hybrid, or their hybridizations, triggered a discursive trajec- tory: once language was recognized as hybrid, it entered a pathway toward purification, or the contextualization of language as pure. (Hybridity, meta- language, ideology, new media, mediatization, Korean popular culture)* INTRODUCTION Korean popular music, or K-pop, flows along two transnational streams of commo- dified culture. On the one hand, it engages with globally consumed youth genres such as hip hop, R&B, and electronic music (Alim, Ibrahim, & Pennycook 2008), while on the other hand, it participates in hallyu, or the burgeoning ‘Korean wave’ of music, television, and technology consumed across Asia and beyond (Shim 2006; Chua & Iwabuchi 2008).
    [Show full text]