BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya Adalah Suatu
Total Page:16
File Type:pdf, Size:1020Kb
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Budaya adalah suatu konsep yang membangkitkan minat. Secara formal budaya didefinisikan sebagai tatanan pengetahuan, pengalaman, kepercayaan, nilai, sikap, makna, hirarki, agama, waktu, perananan, hubungan ruang, konsep alam semesta, objek-objek materi dan milik yang diperoleh sekelompok besar orang dari generasi ke generasi melalui usaha individu dan kelompok. Budaya menampakkan diri dalam pola-pola bahasa dan dalam bentuk-benntuk kegiatan dan perilaku yang berfungsi sebagai model-modelbagi tindakan-tindakan penyesuaian diri dan gaya komunikasi yang memungkinkan orang-orang tinggal dalam dalam suatu masyarakat di suatu lingkungan geografis tertentu pada suatu tingkat perkembangan teknis tertentu dan pada suatu saat tertentu dalam (Mulyana & Rakhmat, 2010: 18) Budaya berkesinambungan dan hadir dimana-mana; budaya meliputi semua peneguhan perilaku yang diterima selama suatu periode kehidupan. Budaya juga berkenaan dengan bentuk dan struktur fisik serta lingkungan sosial yang mempengaruhi hidup kita. Sebagian besar pengaruh budaya terhadap kehidupan kita tidak kita sadari. Budaya dan komunikasi tak dapat dipisahkan oleh karena budaya tidak hanya menentukan siapa bicara dengan siapa, tentang apa, dam bagaimana orang menyandi pesan, makna yang ia miliki untuk pesan, dan kondisi-kondisinya untuk mengirim, memperhatikan dan menafsirkan pesan (Mulyana & Rakhmat, 2010:18-19) Dengan adanya globalisasi, sebuah budaya dan nilai-nilai yang ada pada suatu negara dapat tersebar dengan mudah ke seluruh dunia dan menyebabkan hadirnya cultural flows atau aliran budaya. cultural flows merujuk pada objek, kemampuan, kepercayaan, dan praktek yang dipindahkan melalui media dan teknologi komunikasi. Cultural flows yang merupakan bagian dari globalisasi ini sebenarnya tidak lepas dari bentuk pemerataan budaya dan format media yang ada di dunia. 1 Setiap negara di seluruh dunia mempunyai ciri khas negara nya masing- masing. Adanya suatu budaya tidak terlepas dari adanya penyebaran budaya, penyebaran budaya dapat dilakukan melalui media massa. Hadirnya teknologi yang semakin pesat membuat masyarakat dapat dengan mudah mengetahui suatu budaya negara lain melalui adanya media massa. Salah satu faktor yang berpengaruh dalam proses penyebaran budaya adalah dengan adanya new media. New media atau media baru adalah istilah yang dimaksudkan untuk mencakup kemunculan digital, komputer, atau jaringan teknologi informasi dan komunikasi di akhir abad ke-20. Sebagian besar teknologi yang digambarkan sebagai media baru adalah digital, seringkali memiliki karakteristik dapat dimanipulasi, bersifat jaringan, padat, mampat, interaktif dan tidak memihak. Secara sederhana media baru adalah media yang terbentuk dari interaksi antara manusia dengan komputer dan internet secara khususnya. Termasuk di dalamnya adalah web, blog, online social network, online forum dan lain-lain yang menggunakan komputer sebagai medianya. Penyebaran budaya lewat media massa membawa pengaruh yang sangat besar, baik dalam skala nasional maupun internasional Media massa adalah institusi yang menghubungkan seluruh unsur masyakat satu dengan lainnya dengan melalui produk media massa yang dihasilkan. Dalam penyampaian berbagai produk tayangan, media massa berupaya menyesuaikan dengan khalayaknya yang heterogen dan berbagai sosio-ekonomi, kultural dan lainnya. Produk media pun pada akhirnya dibentuk sedemikian rupa, sehingga mampu di terima oleh banyak orang. Disisi lain, media juga sering kali menyajikan berita, film, dan informasi lain dari berbagai negara sebagai upaya media memberikan pilihan yang memuaskan bagi khalayaknya. Produk media baik yang berupa berita, program keluarga, kuis, film dan sebagainya, disebut sebagai upaya massa yaitu karya budaya. (Bungin, 2013 : 98) Seni hiburan banyak diproduksi media untuk menarik sebanyak mungkin khalayaknya. Hal ini tidak hanya dipengaruhi kebutuhan khalayak massa yang heterogen, juga adanya kepentingan komersial media yang kini masuk sebagai industri yang membutuhkan dana besar melalui iklannya. Budaya massa dibentuk disebabkan: 2 1. Tuntutan industri kepada pencipta untuk menghasilkan karya yang banyak dalam tempo singkat. Maka si pencipta untuk menghasilkan karya yang banyak dalam tempo singkat, tak sempat lagi berpikir, dan dengan secepatnya menyelesaikan karyanya. Mereka memiliki target produksi yang harus dicapai dalam waktu tertentu. 2. Karena massa budaya cenderung “latah” menyulap atau meniru segala sesuatu yang sedang naik daun atau laris, sehingga media berlomba untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya. (Bungin, 2013 : 100) Salah satu negara di Asia yang memproduksi budaya massa adalah negara Korea Selatan. Sekarang ini, Korea Selatan merupakan salah satu negara yang paling berpengaruh dalam dunia entertainment, bukan hanya di sekitar negara asia seperti Indonesia, Thailand, Singapore, Malaysia, China saja, Korea Selatan semakin melebarkan sayap untuk menyebarkan Korean Wave ke dalam negara – negara di Eropa dan Amerika. Korean Wave merupakan munculnya budaya massa Korea Selatan yang diwujudkan dalam produk berupa film, drama, reality show dan musik Korea. Dalam penelitiannya, Tuk berpendapat alasan mengapa budaya Korea menjadi sangat populer dan mendapatkan begitu banyak perhatian dan pengikut di Asia adalah karena kedekatan budaya yang memegang peranan penting. Nilai-nilai dan budaya yang ada di Korea Selatan mirip dengan negara-negara di Asia lainnya. Selain itu, Hae Joang Cho, seorang profesor sosiologi di universitas Yonsei berpendapat bahwa popularitas Korean Wave juga disebabkan oleh banyaknya kehadiran anti-Japanese dan anti-Western di Asia. Baik Jepang dan Amerika tidak disukai di seluruh wilayah. Korea tidak pernah menginvansi negara lain, oleh karena itu Korea Selatan tidak pernah terkait hal-hal negatif di negara lain. Korea tidak menjadi ancaman bagi negara lain selain Jepang, untuk itu konsumen lebih memilih produk budaya Korea dibandingkan Jepang atau Amerika. (Tuk, 2012 : 4) Pada saat ini, Korean Wave dibuktikan dengan banyaknya perhatian akan produk Korea Selatan, seperti makanan, beauty products, musik, film, drama dan tayangan reality show. Fenomena ini turut mempromosikan Bahasa Korea dan 3 budaya Korea ke berbagai negara. Korea sebagai salah satu negara maju di Asia memang masih memegang unsur-unsur budaya nasionalnya. Salah satu cara melestarikan budaya Korea adalah dengan melakukan pengenalan melalui reality show. Reality show yang di produksi Korea selalu berusahan menyisipipkan unsur-unsur budaya Korea dalam setiap episodenya sehingga reality show Korea diharapkan mampu berfungsi secara efektif sebagai media untuk membangun sekaligus mempertahankan budaya Korea di negaranya sendiri. Reality berarti kenyataan, show berarti tontonan atau pertunjukan. Dengan demikian, reality show dapat dimaknai sebagai pertunjukan yang bersumber dari kenyataan. Tidak seperti berita yang menyajikan persitiwa berdasarkan nilai beritanya, reality show memilih adegan tertentu yang dianggap dapat memancing tanggapan tertentu dari pemirsa, berupa tawa, geram, dan takut. Acara ini membidik tingkah laku orang-orang di lapangan yang asli ataupun yang sengaja didesain oleh pengatur acara (Budiasih, 2005: 97). Salah satu reality show yang menggabungkan unsur entertaiment dan budaya adalah EXO’s Showtime. EXO adalah sebuah boyband korea yang di bentuk oleh SM Entertaiment yang termasuk kedalam “The big three” sebutan untuk 3 agensi besar di Korea Selatan. Boyband EXO beranggotakan 10 orang (setelah sebelumnya berjumlah 12 orang, 2 orang member keluar). EXO dibagi menjadi 2 sub-group, yakni EXO-K beranggotakan : Kim Jonmyeon atau Suho (leader), Byun Baekhyun atau Baekhyun, Park Chanyeol atau Chanyeol, Do Kyungsoo atau D.O, Kim Jongin atau Kai, Oh Sehun atau Sehun, dan EXO-M beranggotakan Kim Minseok atau Xiumin, Zhang Yixing atau Lay, Kim Jongdae atau Chen dan Huang Zitao atau Tao, sebelumnya EXO-M berjumlah 6 orang, tetapi 2 member keluar pada tahun 2014 yaitu Wu Yi Fan atau Kris dan Xi Lu Han atau luhan. EXO-K (K mewakili Korea) dan (M-Mandarin). Tetapi saat ini mereka menjalani aktivitas sebagai sebuah satu kesatuan yakni EXO. 4 Gambar 1.1 Boyband EXO Sumber : data penulis Popularitas boyband EXO memang sudah tidak perlu diragukan lagi, terbukti dalam hampir semua acara penghargaan musik, EXO selalu memenangkan penghargaan tertinggi. Pada ajang penghargaan bergengsi untuk para penyanyi dan group yaitu MAMA, di tahun 2014 EXO bahkan membawa pulang 4 penghargaan sekaligus, yaitu “Album of the Year” setelah di tahun 2013 mereka mendapatkan penghargaan yang sama, “Best Male Group” “Artist of the Year” dan “Best Asian Style Award”. (soompi.com diakses pada 25 Maret 2015) Pada tahun 2015, boyband EXO terpilih menjadi “The most influental celebrity of 2015” Oleh majalah Forbes Korea, menyingkirkan nama-nama besar lainnya seperti aktor Kim Soo Hyun, Aktris Jun Ji Hyun, Atlit baseball Ryu Hyun Jinn, bahkan mengalahkan senior mereka di SM Entertaiment, Girl’s Generation atau SNSD. Sejak tahun 2009, Forbes Korea rutin mengumumkan “Korea Power Celebrity 40” untuk mengapresiasi selebritis yang berpengaruh di Korea. Rangking yang dibuat adalah berdasarkan 4 kriteria utama yaitu : pemasukan, liputan media, penampilan di televisi dan keahlian. (soompi.com diakses pada 25 Maret 2015) 5 Di awal tahun 2015 EXO juga mendapatkan penjualan album tertinggi versi Gaon Charts. Gambar 1.2 Penjualan Album Tertinggi 2015 (Sumber : https://twitter.com/SMTownEngSub, diakses pada 26-06- 2015) Pada tingkat Asia EXO juga seringkali